ppt referat
-
Upload
nadia-paramaosa -
Category
Documents
-
view
214 -
download
1
description
Transcript of ppt referat
Obsessive Compulsive Dissorder
“Gangguan obsesif-kompulsif
digambarkan sebagai pikiran dan tindakan yang berulang yang
menghabiskan waktu atau menyebabkan distress dan hendaya
yang bermakna.
Obsesi• Aktivitas mental seperti pikiran, perasaan, ide, impuls, yang berulang
dan intrusif. Kompulsi adalah pola perilaku tertentu yang berulang dan disadari seperti menghitung, memeriksa, dan menghindar.
Kompulsi• Usaha untuk meredakan kecemasan yang berhubungan dengan
obsesi namun tidak selalu berhasil meredakan ketegangan.
Epidemiologi
Prevalensinya sebesar 2-2,4%.
Mulai pada saat remaja atau dewasa muda (18-24 tahun).
Bisa terjadi pada masa kanak-kanak.
Perbandingan antara laki-laki dan perempuan dewasa
sama.
Untuk remaja, laki-laki lebih sering
terkena dibandingkan perempuan.
Etiologi
Faktor Biologis
Neurotransmitter
Penelitian pencitraan otak
Genetika
Data biologis lainnya
Faktor Perilaku
Obsesi adalah teori stimuli yang dibiasakan
Kompulsif atau ritualistik
dikembangkan untuk
mengendalikan kecemasan
Faktor Psikososial
Kepribadian
Psikodinamika
Isolasi
Undoing
Pembentukan reaksi
Psikodinamik lain
Ambivalensi
Pikiran magis
Patofisiologi
Proses patofisiologi yang mendasari terjadinya OCD
belum secara jelas ditemukan. Penelitian dan
percobaan terapeutik menduga bahwa abnormalitas
pada neurotransmitter serotonin (5-HT) di otak secara
berarti terlibat dalam kelainan ini. Secara kuat
didukung pula oleh efikasi pengobatan dengan
serotonin reuptake inhibitor (SRIs) pada OCD.
Siklus OCD
Manifestasi Klinis • Adanya impuls yang terus menerus menekan ke
dalam kesadaran individu.
• Perasaan cemas akan impuls yang aneh.
• Obsesi dan kompulsi egoalien.
• Pasien mengenali obsesi dan kompulsi merupakan sesuatu yang abstrak dan irasional.
• Penderita punya keinginan kuat untuk melawan.
Kontaminasi Sikap ragu-ragu yang patologik
Pikiran yang intrusif
Simetri
DiagnosisKriteria diagnosis menurut DSM-IV:
A. Salah satu obsesif atau kompulsif
Obsesif didefinisikan sebagai berikut:▹ Pikiran, impuls atau bayangan yang pernah dialami yang berulang dan
menetap yang intrusive dan tidak serasi yang menyebabkan ansietas dan
distress, yang ada selama periode gangguan.▹ Pikiran, impuls, atau bayangan bukan ketakutan terhadap problem
kehidupan yang nyata.▹ Individu berusaha untuk mengabaikan atau menekan pikiran, impuls,
atau bayangan atau menetralisir dengan pikiran lain atau tindakan.▹ Individu menyadari bahwa pikiran, impuls, bayangan yang berulang
berasal dari pikirannya sendiri (tidak disebabkan dari luar atau pikiran
yang disisipkan).
Diagnosis
Kompulsif didefinisikan oleh:▹ Perilaku berulang (misalnya mencuci tangan, mengecek) atau aktivitas
mental (berdoa, menghitung, mengulang kata dengan tanpa suara) yang
individu merasa terdorong melakukan dalam respons dari obsesinya,
atau sesuatu aturan yang dilakukan secara kaku.▹ Perilaku atau aktivitas mental ditujukan untuk mencegah atau
menurunkan distress atau mencegah kejadian atau situasi. Walaupun
perilaku atau aktivitas mental tidak berhubungan dengan cara yang
realistik untuk mencegah dan menetralisir.
Diagnosis
B. Pada waktu tertentu selama perjalanan penyakit, individu menyadari
bahwa obsesi dan kompulsi berlebihan dan tidak beralasan. Catatan
keadaan ini tidak berlaku pada anak.
C. Obsesi dan kompulsi menyebabkan distress, menghabiskan waktu
(membutuhkan waktu lebih dari 1 jam perhari) atau mengganggu
kebiasaan normal, fungsi pekerjaan atau akademik atau aktivitas
sosial.
D. Bila ada gangguan lain pada axis 1, isi dari obsesi dan kompulsi tidak
terkait dengan gangguan tersebut. Gangguan tidak disebabkan efek
langsung dari penggunaan zat, (misalnya obat) atau kondisi medik
umum
DiagnosisMenurut PPDGJ-III, gejala-gejala obsesif atau tindakan kompulsif, atau kedua-
duanya harus ada hampir setiap hari selama sedikitnya dua minggu berturut-
turut. Hal tersebut merupakan sumber penderitaan (distress) atau mengganggu
aktivitas penderita. Gejala-gejala obsesif harus mencakup hal-hal berikut:▹ Harus disadari sebagai pikiran atau impuls diri sendiri.▹ Setidaknya ada satu pikiran atau tindakan yang tidak berhasil dilawan,
meskipun ada pikiran lainnya yang tidak lagi dilawan oleh penderita.▹ Pikiran untuk melakukan tindakan tersebut diatas bukan merupakan hal yang
memberi kepuasan atau kesenangan (sekedar perasaan lega dari ketegangan
atau anxietas, tidak dianggap sebagai kesenangan seperti dimaksud diatas).▹ Gagasan, bayangan pikiran, atau impuls tersebut harus merupakan
pengulangan yang tidak menyenangkan.
Diagnosis Banding
Ko
nd
isi M
ed
is • Gangguan Tourette
• Gangguan tik lainnya
• Epilepsi lobus temporalis
• Komplikasi trauma
• Pascaensefelitik.
Ko
nd
isi P
siki
atr
ik • Skizofrenia• Gangguan
kepribadian• Fobia• Gangguan
depresif
Tatalaksana Farmakoterapi
Clomipramine
• Dimulai dengan dosis 25 sampai 50 mg sebelum tidur
• Dapat ditingkatkan dengan peningkatan 25 mg sehari setiap dua sampai tiga hari sampai dosis maksimum 250 mg sehari atau tampak efek samping yang membatasi dosis.
• Efek samping berupa sedasi, hipotensi, disfungsi seksual dan efek samping antikolinergik, seperti mulut kering.
SSRI
• Dosis sampai 80 mg setiap hari untuk mencapai manfaat terapeutik.
• SSRI mempunyai efek seperti overstimulasi, kegelisahan, nyeri kepala, insomnia, mual, dan efek samping gastrointestinal
• SSRI dapat ditoleransi dengan lebih baik daripada obat trisiklik
Terapi Perilaku
Pemaparan dan pencegahan
respon Desensitisasi Menghentikan
pikiran
Pembanjiran Terapi implosi Pembiasaan tegas
Psikoterapi
Psikoterapi suportif
Terapi kognitif perilaku
Psikoterapi dinamik
Prognosis
20-30% pasien
mengalami perbaikan
40-50% perbaikan
yang sedang
20-40% gejalanya menetap
dan memburuk
• Kompulsi yang diikuti onset masa kanak• Kompulsi yang bizzare, memerlukan perawatan rumah
sakit• Ada komorbiditas dengan gangguan depresi• Adanya kepercayaan yang mengarah ke waham• Adanya gangguan kepribadian
Indikasi prognosis buruk
• Adanya penyesuaian sosial dan pekerjaan yang baik• Adanya peristiwa yang menjadi pencetus• Gejala yang episodik
Indikasi prognosis baik
Terima Kasih
Daftar Pustaka
• Kusumawardhani, Dr, Sp.KJ (K) (2013). “Buku Ajar Ilmu Psikiatri”. Jakarta: Penerbit FKUI
• Kaplan, Harold; Sadock, Benjamin (2010). “Sinopsis Psikiatri”. Jakarta: Penerbit Binarupa Aksara
• Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pelayanan Medik (1993). “Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa III di Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan RI
• Maslim, Rusdi (2001). “Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa”. Jakarta: Penerbit FK Unika-Atma Jaya
• Maramis, Willy F.; maramis, Albert A. (2013). “Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa, Edisi 2”. Jakarta: Airlangga University Press