Referat Toxoplasma Ppt

22
Referat Diagnosis dan Tatalaksana Toxoplasmosis pada pasien HIV Oleh : Hardina Krisetyani (03-152) Pembimbing : Dr. Yunus Tanggo,SpPD Dr. Praharmaniati

Transcript of Referat Toxoplasma Ppt

Page 1: Referat Toxoplasma Ppt

Referat Diagnosis dan Tatalaksana

Toxoplasmosis pada pasien HIV

Oleh :Hardina Krisetyani (03-152)

Pembimbing :Dr. Yunus Tanggo,SpPD

Dr. Praharmaniati

Page 2: Referat Toxoplasma Ppt

Pendahuluan

• Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV).

• Toksoplasmosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh parasit protozoa intraseluler. Orang yang imunokompeten dengan infeksi primer Toxoplasma gondii biasanya tanpa gejala

Page 3: Referat Toxoplasma Ppt

Etiologi • Agen penyebab AIDS adalah HIV, yang

termasuk dalam famili retrovirus (Retroviridae)

• HIV memiliki enzim reverse transcriptase, enzim yang memungkinkan virus mengubah

informasi genetiknya yang berada dalam RNA ke dalam bentuk DNA yang kemudian diintegrasikan ke dalam informasi genetik sel limfosit yang diserang

Page 4: Referat Toxoplasma Ppt

• Pada AIDS komponen yang diserang adalah limfosit T helper yang memiliki reseptor CD4 di permukaannya.

• Fungsi penting limfosit T helper: menghasilkan zat kimia yang berperan

sebagai perangsang pertumbuhan dan pembentukan sel-sel lain dalam system imun dan pembentukan antibody.

Page 5: Referat Toxoplasma Ppt
Page 6: Referat Toxoplasma Ppt
Page 7: Referat Toxoplasma Ppt

Infeksi oportunistik infeksi yang timbul akibat penurunan

kekebalan tubuh.

infeksi ini dapat timbul karena mikroba ( bakteri, jamur, virus) yang berasal dari luar tubuh, maupun yang sudah ada dalam tubuh manusia namun dalam keadaaan normal terkendali oleh kekebalan tubuh.

Page 8: Referat Toxoplasma Ppt

TOXOPLASMOSIS

• Toxoplasma gondii merupakan parasit intraseluler yang menyebabkan infeksi asimtomatik pada 80 % manusia sehat, tetapi menjadi berbahaya pada ODHA.

• Toxoplasmosis pada ODHA terbanyak disebabkan oleh reaktivasi infeksi laten.

Page 9: Referat Toxoplasma Ppt

Pada manusia infeksi toxoplasmosis gondii melalui makanan dapat terjadi melalui dua mekanisme :

• makanan yang tercemar ookista yang berasal dari tinja kucing

• melalui daging yang mengandung kista jaringan akibat kurang matang dimasak.

Page 10: Referat Toxoplasma Ppt

Life cycle of Toxoplasma gondii. The cat is the definitive host in which the sexual phase of the cycle is completed. Oocysts shed in cat feces can infect a wide range of animals, including birds, rodents, grazing domestic animals, and humans. The bradyzoites found in the muscle of food animals may infect humans who eat insufficiently cooked meat products, particularly lamb and pork. Although human disease can take many forms, congenital infection and encephalitis from reactivation of latent infection in the brains of immunosuppressed persons are the most important manifestations. CNS, central nervous system. (Courtesy of Dominique Buzoni-Gatel, Institut Pasteur, Paris; with permission.)

Page 11: Referat Toxoplasma Ppt

• Ensefalitis toksoplasma (ET) merupakan manifestasi utama toksoplasmosis pada ODHA.

• Bila tidak medapat terapi profilaksis, ODHA dengan serologi toksoplasma positif mempunyai kemungkinan 30-50 % untuk menderita ensefalitis toksoplasmosis.

Page 12: Referat Toxoplasma Ppt

Gejala klinis • Demam, sakit kepala, deficit neurologic fokal

dan penurunan kesadaran merupakan manifestasi klinis utama dari ensefalitis toksoplasma.

• Hemiparesis merupakan deficit fokal yang paling sering dijumpai 40-50 % kasus

• Kejang sebagai gejala utama dijumpai pada 15-30 % kasus.

• Gejala lain adalah ataksia, korea, dan gangguan lapangan pandang.

Page 13: Referat Toxoplasma Ppt

Diagnosis

• Diagnosis presumtif ensefalitis toxoplasmosis berdasarkan gejala klinis neurologi yang progresif pada ODHA dengan nilai CD4 < 200 sel/µl dan disertai gambaran neuro imajing (CT/MRI) yang sesuai.

• Pemeriksaan MRI lebih sensitive daripada CT scan dalam menemukan lesi ensefalitis toksoplasmosis.

Page 14: Referat Toxoplasma Ppt
Page 15: Referat Toxoplasma Ppt

Toxoplasmic encephalitis in a 36-year-old patient with AIDS. The multiple lesions are demonstrated by magnetic resonance scanning (T1 weighted with gadolinium enhancement). (Courtesy of Clifford Eskey, Dartmouth Hitchcock Medical Center, Hanover, NH; with permission.)

Page 16: Referat Toxoplasma Ppt

Pemeriksaan serologi

• T gondii serologi berguna untuk mengidentifikasi pasien terinfeksi HIV pada risiko toksoplasmosis berkembang.

• Tes serologi yang digunakan umumnya paling mendeteksi keberadaan anti-T gondii IgG dan IgM

• Pada ensefalitis toksoplasma biasanya dijumpai IgG yang positif, sedangkan IgM negatif

Page 17: Referat Toxoplasma Ppt

• Antara 97% dan 100% dari pasien terinfeksi HIV dengan ensefalitis toksoplasma memiliki antibodi IgG anti-T gondii.

• IgG titer puncak dalam 1-2 bulan setelah infeksi

Page 18: Referat Toxoplasma Ppt

Penatalaksanaan • Standar terapi ensefalitis toksoplasma kombinasi

pirimetamin dan sulfadiazine. • Keduanya bersifat aktif terhadap bentuk takizoit

yang menyebabkan kelainan patologik pada ensefalitis toksoplasma, namun tidak aktif terhadap bentuk kista jaringan.

• Karena itu untuk mencegah kekambuhan, setelah terapi fase akut selesai, harus dilanjutkan dengan terapi rumatan jangka panjang.

• Asam folinat (leukoforin), harus ditambahkan dalam regimen standar untuk mencegah efek samping toksisitas pirimetamin pada system hematologi.

Page 19: Referat Toxoplasma Ppt

Rekomendasi terapi ensefalitis toxoplasma pada ODHA

Fase akut (3-6minggu) Rumatan(profilaksis sekunder)

Pilihan pertama Pirimetamin oral 200 mg hari pertama,

selanjutnya 50-75 mg/hari + leukovarin oral

10-20 mg/hari + sulfadiazine oral 1000-

1500 mg/hari

Pirimetamin oral 25-50 mg/hari +

leukovarin oral 10-20 mg/hari +

sulfadiazine oral 500-1000 mg/hari

Pilihan kedua Pirimetamin + leukovarin (dosis diatas) +

klindamisin oral atau i.v 4 x 600 mg

Pirimetamin + leukovarin (dosis

diatas) + klindamisin oral 4x 300-

450 mg

Piliha ketiga Pirimetamin + leukovarin (dosis di atas) +

salah satu : atovaquone oral 2 x 1500 mg,

azitromisin oral 1x900-1200mg,

klaritromisin oral 2x 500 mg, dapson oral

1x 100 mg, minosiklin oral 2 x 150-200 mg

Pirimetamin + leukovorin (dosis di

atas) + salah satu antibiotic tersebut

dosis sama

Page 20: Referat Toxoplasma Ppt

• Terapi dapat dihentikan bila terjadi perbaikan system imun yaitu bila nilai CD4 > 200 sel/µl selama lebih dari 6 bulan.

• Terapi profilaksis diberikan kembali jika CD4 turun < 200 sel/µl.

Page 21: Referat Toxoplasma Ppt

• Bila CD4 < 100 sel/µl:profilaksis dengan trimetoprim-

sulfametoksazole (960 mg) 1x1 tab namun bila pasien alergi :

• Dapson oral + pirimetamin • Dapson oral +pirimetamin + leukovorin• Atovaquone oral +pirimatamin +leukovorin

Page 22: Referat Toxoplasma Ppt

TERIMA KASIH