forensik ppt referat

63
PENDAHULUAN PEMBUNUHAN 3 BULAN 17 KASUS DI IBU KOTA 12 KASUS : USIA 14-25 TAHUN 5 KASUS : 30-51 TAHUN

description

referat

Transcript of forensik ppt referat

PENDAHULUAN

PENDAHULUANPEMBUNUHAN 3 BULAN 17 KASUS DI IBU KOTA12 KASUS : USIA 14-25 TAHUN5 KASUS : 30-51 TAHUN

PENDAHULUANKEJAHATAN SEKSUAL INDONESIA :2014 :342.084 orang

PENDAHULUANKASUS : ALFISAHRIN PEMBUNUHANKEJAHATAN SEKSUAL

KEDOKTERAN FORENSIK

TUJUANMANFAATMeningkatkan wawasan tentang pembunuhan, persetubuhan, dan kejahatan seksual lain sehingga dapat meningkatkan kewaspadaan kasus-kasus tersebutMemberikan wawasan kepada korban kasus persetubuhan dan kejahatan seksual lainnya bahwa hal tersebut dapat dibuktikan

Untuk masyarakatKejahatan seksualTINJAUAN PUSTAKA

KEJAHATAN SEKSUALDefinisi: suatu bentuk kejahatan yg meliputi tubuh, kesehatan, nyawa manusia yg berhubungan dg persetubuhan

Upaya kedokteran forensik dlm pembuktian kasus kejahatan seksual:tanda-tanda persetubuhan (+/-)tanda-tanda kekerasan (+/-)Perkiraan umurSudah pantas/mampu untuk dikawin/tidak

Persetubuhan kejahatan kesusilaanDalam PerkawinanPasal 288 KUHPBila suami melakukan persetubuhan dg istrinya yg belum mampu kawin mengkibatkan luka-luka, luka lecet&/ kematian VeR berisi bhw si korban : Belum mampu dikawin Tanda-tanda persetubuhan (+) Tanda-tanda kekerasan (+) Mejelaskan sebab kematianScr biologisMenurut UU perkawinanSiap memberi keturunan < 16 thMenst (+)luar PerkawinanPersetubuhan disetujui Persetubuhan tak disetujui Pasal 284 KUHPPasal 287 KUHP Mau sama mau Coitus Sdh kawin Pengaduan (+)1. -) < 15 th -) umur tak jelas -) belum waktunya dikawin 2. Pembuktian dilakukan hanya atas pengaduan kecuali jika < 12 thPasal 285 KUHPPasal 286 KUHPVR hrs dpt dibuktikan :-) ada coitus -) ada persetubuhan-) ada kekerasan tsbt : -) pingsanBarang siapa dengan kekerasan/ ancaman kekerasan memaksawanita bersetubuh dg dia di luar perkawinan, diancam krn melakukanperkosaan dgnpidana penjara paling lama 12 thn Barang siapa bersetubuh dg seorang di luar perkawinan, wanita dlm keadaan pingsan / tdk berdaya, diancam dgn pidanapenjara paling lama 9 thnKejahatan seksualPada kasus persetubuhanAlfiSyahrin (26 tahun) dengan PrioSantoso (25 tahun), Prio Santoso dapat dijerat oleh pasal 284 ayat (1)kejahatan seksual jenis senggama dalamkategori perselingkuhan. Pada KUH Pidana pasal 284 ayat (1) menentukan bahwa perzinahan dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya sembilan bulan:a. Seorang laki-laki yang telah kawin yang melakukan perzinahan, sedang diketahuinya bahwa pasal 27 Burgerlijk Wetboek berlaku baginya; b. Seorang wanita yang telah kawin yang melakukan perzinahan.a. Seorang laki-laki yang turut serta melakukan perbuatan tersebut, sedang diketahuinya bahwa orang yang turut bersalah telah kawin; b. Seorang wanita yang belum kawin yang turut serta melakukan perbuatan tersebut, sedang diketahuinya bahwa orang turut bersalah telah kawin dan pasal 27 Burgerlijk Wetboek berlaku baginya.Oleh karena itu, Prio Santoso dapat dijerat pasal 284 ayat (1) KUH Pidana, karena telah melakukan perselingkuhan dengan hukuman maksimal sembilan bulan.Pasal 27BW/KUH Perdata berbunyi: pada waktu yang sama, seorang lelaki hanya boleh terikat perkawinan dengan satu orang perempuan saja; danseorangperempuanhanyadengansatu orang lelakisaja.

Lanjutan....................Kejahatan seksual Sedangkan dari sudut pandang prostitusi online, cybercrime merupakan salah satu bentuk atau dimensi kejahatan masa kini yang merupakan salah satu sisi gelap dari kemajuan teknologi. Salah satu bentuk kejahatan di bidang cybercrime yaitu tindak pidana prostitusi online. Dalam ketentuan hukum positif yang ada di Indonesia hanya melarang mereka yang membantu dan menyediakan pelayanan seks secara illegal, artinya larangan hanya diberikan untuk mucikari atau germo, para calo, dan pelacur sedangkan pengguna jasa seks komersial sendiri sama sekali tidak ada pasal yang mengaturnya. PEMBUKTIAN PERSETUBUHAN Pembuktian PersetubuhanPemeriksaan TKPTugas dokter:Tanda-tanda pergumulan Tanda-tanda kekerasanTanda-tanda persetubuhan Mencari benda-benda milik korban/tersangka

Pemeriksaan KorbanHal hal yang perlu diperhatikan oleh dokterPermintaan Visum Et Repertum Persetujuan tertulis dari korban atau orang tua/wali korbanPerawat wanita atau polisi wanita

Tanda Tanda KekerasanKEKERASANTindakan pelaku yang bersifat fisik dan dilakukan dalam rangka memaksa korban agar dapt disetubuhiMenimbulkan ketakutan atau untuk melemahkan daya lawan korbanPERSETUBUHANDEFINISITANDATIDAK LANGSUNGLANGSUNGFAKTOR PEMBUKTIANTanda Tanda PersetubuhanPEMERIKSAAN LABORATORIUMPELAKUKORBANSPERMATOZOAAIR MANIPENYAKIT KELAMINKEHAMILANBAHAN LAINSEL EPITEL VAGINAPENYAKIT KELAMINPemeriksaan LaboratoriumSpermatozoa Bahan: cairan vaginaMetode: pewarnaan Malachite-greenCara:Taruh sediaan hapusan dari cairan vagina ke OGKeringkan di udara fiksasi dengan apiWarnai dengan malachite-green 1% 10-15 menit cuci airWarnai dengan eosin-yellowish 1% 1 menit cuci airKeringkan di udara lihat di mikroskopHasil Basis kepala sperma unguHidung merah muda(+) paling sedikit 1 sperma utuh

Air ManiPenentuan asam fosfataseBahan: cairan vagina, reagen ( 89 ml larutan A + 1 ml larutan B) Metode & CaraCairan vagina ditaruh pada kertas saring (whatman) yang sudah dibasahi aquadestDiamkan keringSemprot reagensia perhatikan warna ungu yang timbul dan catat berapa detik munculnya warnaHasil 30 detik : indikasi kuat cairan mani30 60 detik: meragukan perlu Elektroforesis> 60 detik: bukan spermaPenyakit KelaminBahan: sekret uretra dan sekret vagina/serviksMetode: pewarnaan gramHasil yang diharapkan: kuman N. Gonorrhea

KehamilanBahan pemeriksaan: urinMetode: Hemaglutination inhibition test (Pregnoticon), Agglutination inhibition test (Grav-index)Hasil yang diharapkan: aglutinasi (+) hamil

Sel Epitel VaginaBahan: cairan yang masih melekat di korona glandMetode: OG ditempelkan mengelilingi korona gland letakkan OG di atas cairan lugolHasil: epitel dinding vagina berbentuk hexagonal coklat/coklat kekuningan

Lanjutan..............Persetubuhan PEMBUNUHAN26DefinisiTerminologi perkara membunuh, perbuatanmembunuhKUHP kesengajaan menghilangkan nyawa orang lain27Macam-macam pembunuhanBerdasarkan unsur kesalahan:Pembunuhan yang di lakukan dengan sengajaPembunuhan biasaPembunuhan Dengan Pemberatan (Gequalificeerde Doodslag)Pembunuhan Berencana (Moord)Pembunuhan yang Dilakukan dengan Permintaan yang Sangat danTegas oleh Korban SendiriPembunuhan tidak sengaja

28Medicolegal Investigative System sistem untuk melakukan investigasi kematian dalam rangka menentukan penyebab dan pola kematianKematian adalah keadaan dimana terjadi penghentian fungsi respirasi, kardiovaskular, dan neurologi secara permanenKriteria : koma dengan ventilasi (respirasi spontan yang inadekuat dikarenakan kerusakan otak)Didiagnosis oleh 2 orang dokter (teregistrasi dan berpengalaman selama 5 tahun)29Macam kejadian yang menimbulkan penyebab kematianCara KematianWajar

Tidak WajarSemata-mata hanya karena penyakitKecelakaan

Pembunuhan

Bunuh dirimemiliki dampak hukum

CARA KEMATIANKausa kematianSetiap luka, cedera atau penyakit yang mengakibatkan rangkaian gangguan fisiologis tubuh yang berakhir dengan kematian.

31Sebab kematianPenyakit kanker, TBC, Thypoid, dll Luka/trauma luka tusuk, luka iris, luka bakar, dllMekanisme kematianSuatu keadaan gangguan fisiologis dan biokimiawi yang disebabkan oleh sebab kematian ,sehingga menyebabkan kematian seseorang.Misalnya :Perdarahan, Septikimia, Asfiksia, Fibrilasi jantung atau aritmia jantung, dll

32Pola kematianMenjelaskan bagaimana suatu kausa kematian terjadi; alami, pembunuhan, bunuh diri, kecelakaan, tidak terdugaContoh : luka tusuk pada dada (kausa) perdarahan (mekanisme) kematian

33WAKTU KEMATIANLivor mortisRigor mortisAlgor mortisDekomposisi Putrefikasi Adiposera Mumifikasi Perubuhan Kimia Penurunan glukosa 34Lanjutan...............Pembunuhan Dari kasus pembunuhan alfin syahri, kasus tersebut terjerat kasus pidana pasal 338 KUHP kejahatan terhadap nyawa orang lain yang dilakukan secara sengajaHukuman sesuai pasal 338 KUHP pidanapenjara paling lama 15 tahun. Di sini disebutkan paling lama tidak menutup kemungkinan hakim memberikan sanksipidanakurang dari 15 tahun penjaraDari hasil data pemeriksaan yang didapat:Cara kematian : mati tidak wajarKausa kematian : trauma (pembekapan)Mekanisme kematian : Asfiksia

35Identifikasi korban & pelakuIDENTIFIKASI PELAKUMetode ldentifikasi Sidik Jari

Daktiloskopi adalah ilmu yang mempelajari sidik jari

Fungsi daktiloskopi adalah untuk memberikan kepastian dan perlindungan hukum terhadap identitas seseorang.

Minutiae : sifat-sifat khusus dari sidik jari

Identifikasi pelakuPemeriksaan DNAPita-pita DNA bersifat spesifik individu tak ada orang yang memiliki pita yang sama persis dengan orang lainSatu-satunya kesalahan yang mungkin terjadi adalah kalau pelakunya memiliki saudara kembar identik

Penentuan atau pemastian identitas orang yang hidup maupun mati, berdasarkan ciri khas yang terdapat pada orang tersebut. Identifikasi suatu usaha untuk mengetahui identitas seseorang melalui sejumlah ciri yang ada pada orang tak dikenal, sedemikian rupa sehingga dapat ditentukan bahwa orang itu apakah sama dengan orang yang hilang yang diperkirakan sebelumnya juga dikenal dengan ciri-ciri itu.Identifikasi forensikusaha untuk mengetahui identitas seseorang yang ditujukan untuk kepentingan forensik, yaitu kepentingan proses peradilanLanjutan...................Identitas PelakuMetode ldentifikasi Sidik Jari

Daktiloskopi adalah ilmu yang mempelajari sidik jari

Fungsi daktiloskopi adalah untuk memberikan kepastian dan perlindungan hukum terhadap identitas seseorang.

Minutiae : sifat-sifat khusus dari sidik jari

Identifikasi PelakuPemeriksaan DNAPita-pita DNA bersifat spesifik individu tak ada orang yang memiliki pita yang sama persis dengan orang lainSatu-satunya kesalahan yang mungkin terjadi adalah kalau pelakunya memiliki saudara kembar identik

Identitas Pelaku

Identitas pelakuBARANG BUKTI :air mani rambut pubis sidik jari pelaku buku catatan korban kaos kaki catok rambut

IDENTIFIKASI PELAKUDasar hukum identifikasi jenasahKUHAP pasal 133 (1) & (2)Dalam hal penyidik untuk membantu kepentingan peradilan mengajukan permintaan keterangan ahli.(2) Permintaan keterangan ahli dilakukan secara tertulis,

Metode identifikasi jenasahIdentifikasi PrimerSidik jari,Gigi-geligiDNA

Identifikasi SekunderPemeriksaan MedisProperti

Bantuan Dokter Pada Proses IdentifikasiMenentukan manusia atau bukanMenentukan jenis kelaminMenentukan umurMenentukan tinggi badanLanjutan................Identifikasi KorbanPada kasus ini, identitas korban dapat diketahui Metode visual, Properti pada kasus ini dapat digunakan sebagai dasar identifikasi karena korban hanya berjumlah satu orang dan dari foto pada kartu identitas cocok dengan wajah korban. Sidik jari korban dan mencocokkan dengan sidik dari korban yang terdata pada catatan kartu tanda penduduk yang dilakukan oleh pihak penyidik. Visum et repertumDefinisi VeRKeterangan yang dibuat oleh dokter atas permintaan penyidik yang berwenang mengenai hasil pemeriksaan medik terhadap manusia,baik hidup atau mati ataupun bagian dari tubuh manusia,berdasarkan keilmuannya dan dibawah sumpah,untuk kepentingan peradilan.

Tata cara permohonan visum et repertum

1.Permohonan harus secara tertulis2. Surat permohonan visum et repertum harus diserahkan sendiri oleh petugas kepolisian 3.Tidak dibenarkan mengajukan permintaan visum et repertum tentang sesuatu peristiwa yang telah lampau,mengingat rahasia kedokteran4.Permintaan diajukan kepada dokter ahli pemerintah sipil,dokter pemerintah sipil atau ahli kedokteran kehakiman pemerintah sipil untuk korban yang meninggal dunia.

Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan V et RLengkap dan JelasTidak menggunakan istilah/bahasa yang hanya lazim bagi kalangan kedokteranMengacu pada pasal yang terkait dalam undang-undangJENIS V et R

V et R Korban Hidup # V et R Perlukaan # V et R Psikiatrik # V et R Kejahatan SusilaV et R Korban Mati / Jenazahseketikasementaralanjutan5 Bagian dalam Visum et RepertumPembukaanPendahuluanPemberitaanKesimpulanPenutuppasal 183 Undang-Undang nomor 8 tahun 19811.Terdapat sedikitnya dua alat bukti yang sah2.Dua alat bukti tersebut menimbulkan keyakinan hakim tentang telah terjadinya perbuatan pidana3.Dan perbuatan pidana tersebut dilakukan oleh terdakwa55Pembuktian (Psl. 183 s.d 189 KUHAP)

Menurut doktrin dikenal ada empat sistem atau teori pembuktian, yaitu :Sistem pembuktian berdasarkan keyakinan hakim belakaSistem pembuktian berdasarkan undang-undang secara positifSistem pembuktian berdasarkan keyakinan hakim atas alasan logisSistem pembuktian berdasarkan UU secara negatifINDONESIA

Adapun alat bukti sah menurut UU, ialah : 1. Keterangan saksiKeterangan ahliSuratPetunjukKeterangan terdakwaPEMERIKSAAN DI PERSIDANGANBantuan dokterketerangan ahli dan suratsystem pembuktian negatifTersangka atau terdakwa dianggap tidak bersalah sampai dapat dibuktikan ia bersalah (asas praduga tak bersalah,persumtion of innocent).Lanjutan.......................Visum PembunuhanPeranan Visum et repertum Dalam Tindak Pidana Pembunuhan Pembuktian merupakan sebagian dari hukum acara pidana yang mengatur macam-macam alat bukti yang sah menurut hukum. Pembuktian dalam hukum acara pidana (KUHAP) dapat diartikan sebagai suatu upaya mendapatkan keterangan-keterangan melalui alat-alat bukti dan barang bukti guna memperoleh suatu keyakinan atas besar tidaknya kesalahan terhadap diri terdakwa.Pasal 183 KUHAP, sebagai berikut :Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seseorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya dua alat bukti yang sah yang ia peroleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah telah melakukannya.

Visum et repertum yang dibuat oleh dokter berdasarkan hasil penglihatannya atau pemeriksaannya terhadap mayat yang telah meninggal dunia, merupakan keterangan ahli yang dijadikan alat bukti yang sah di muka pengadilan. Kekuatan pembuktian visum et Repertum terbatas pada sistem atau teori pembuktian yang dianut oleh Hukum Acara Pidana, yakni sistem atau teori pembuktian negatif.

Pada kasus persetubuhan Alfi Syahrin (26 tahun) dengan Prio Santoso (25 tahun), kesimpulan hasil visum et repertum yang dibuat dokter menunjukkan bahwa Alfi Syahrin meninggal dunia akibat kehabisan oksigen. Kehabisan oksigen terjadi karena korban dibekap dimulut dan hidungnya, hal ini didukung dengan ditemukannya kaos kaki, kabel pengering rambut di TKP, sedangkan dileher tidak ditemukan bekas jeratan apapun meskipun menurut pengakuan pembunuh ia menjerat leher korban.. Selain itu menurut dokter tidak ditemukan ada bekas luka lebam di wajah dan kepala korban serta tidak ada bekas apapun pada tubuh korban. Lanjutan..............PersetubuhanPelaku pada kasus tersebut tidak dapat dikenai pasal persetubuhan yg merupakan kejahatan dikarenakan pihak lelaki dan pihak perempuan mau sama mau. Meskipun pihak lelai sudah menikah tetapi istri dari pihak lelaki tidak melaporkan tindakan perselingkuhan suaminya.

Kesimpulan Kejahatan seksual: suatu bentuk kejahatan yg meliputi tubuh, kesehatan, nyawa manusia yg berhubungan dg persetubuhanKejahatan seksual terdiri dari kejahatan dalam perkawinan dan diluar perkawinan. Dalam kasus ini termasuk dalam kejahatan seksual diluar perkawinan, pasal yang bisa mengenai pelaku yaitu persetubuhan disetujui, sehingga pasal yang bisa dikenakan pada adalah pasal 284Bukti adanya persetubuhan yaitu adanya sperma, rambut pubis, dan kondom

Kasus ini termasuk pembunuhan disengaja sesuai pasal 338 UKHP, cara kematian tidak wajar, kausa kematian akibat trauma pembekapan, dan mekanisme kematian akibat asfiksia oleh pembekapan yang terjadiIdentitas pelaku dapat dilacak melalui identifikasi primer yaitu sidik jari dan pemeriksaan DNAIdentitas korban dapat diketahui melalui identifikasi primer yaitu sidik jari dan identifikasi sekunder yaitu properti yang ditemukan di TKP serta melalui metode visual.

Terima kasih