PJK Hipertensi
date post
07-Jul-2018Category
Documents
view
219download
0
Embed Size (px)
Transcript of PJK Hipertensi
8/18/2019 PJK Hipertensi
1/28
MAKALAH STUDI KASUS FARMASI KLINIS
“ANGINA STABIL KRONIS”
DisusunOleh:
Kelompok
K!LAS B"#
Mo$us%&i'&%i (u%&i M'&$'nn)
Muh'mm'$ F'is'l
Muh'mm'$ R'm'$h'n
*+#,*-
*+#,*.
*+#,*+
(ROGRAM (ROF!SI A(OT!K!R
UNI/!RSITAS S!TIA BUDI
SURAKARTA
#,*+
8/18/2019 PJK Hipertensi
2/28
A" (!NDAHULUAN
Angina pektoris adalah gangguan yang timbul sebagai akibat hipoksia
(kekurangan oksigen) otot jantung karena kelelahan fisik atu emosional dan dapat
juga di sebabkan oleh penciutan arteri jantung,infark, kejang-kejang atau adanya
takikardia tertentu, anemia hebat atau penciutan aorta.Gejala angina berupa
serangan nyeri hebat di bawah tulang dada (regio jantung) yang sering kali
menjalar ke kedua pundak, adakalanya ke leher dan rahang atau ke lengan yang di
rasakan sangat berat. Terutama timbul bila berjalan atau mengeluarkan tenaga lain
segera sesudah makan. amanya serangan umunya antara ! dan "# menit.
$i Amerika %erikat, kurang lebih !#& dari 'enderita antung oroner
(') mempunyai manifestasi angina pektoris. umlah angina pektoris sulit
diketahui. $ilaporkan bahwa insiden angina pektoris pertahun pada penderita di
atas " tahun sebesar *+" penderita per +##.### penduduk.
'enyebabnya yang terpenting adalah penciutan satu atau lebih arteri
koroner, hingga penyaluran darah ke otot jantung berkurang. al ini masih
mencukupi dalam keadaan istirahat, tetapi tidak lagi bila jantung di bebeni lebih
berat dan timbullah kekurangan darah akut.
enurut teori, kletidakseimbangan antara pengiriman dan kebutuhan
oksigen miokardium dapat di koreksi dengan meningkatkan pengiriman (dengan
meningkatkan aliran darah koroner) atau menurunkan kebutuhan oksigen (dengan
menurunkan kerja jantung). edua tindakan tersebut di gunakan dalam praktek
klinis. 'eningkatan pengiriman melalui aliran koroner sulit di lakukan dengan
cara farmakologis bila aliran di batasi oleh plak ateromatus tetap. $alam keadaan
demikian, tindakan inasif (angioplasti) mungkin di perlukan jika penurunan
kebutuhan oksigen tidak dapat mengendalikan gejala. 'ada angina arian, sebaliknya spasme pembuluh darah koroner dapat di perbaiki dengan nitrat atu
penyekat kanal kalsium. 'erlu di tekankan bahwa tidak semua asodilator efektif
untuk angina dan sebaliknya beberapa obat yang bermanfaat pada angina
(misalnya propanolol) bukanlah suatu asodilator. al ini memerlukan perhatian
khusus seorang apoteker untuk memilih terapi yang tepat sehingga dapat dicapai
suatu outcome terapi yang diinginkan dan akhirnya dapat meningkatkan kualitas
hidup pasien.
8/18/2019 PJK Hipertensi
3/28
B" !TIOLOGI
Angina pektoris stabil terjadi karena suplai oksigen yang dibawa oleh aliran
darah koroner tidak mencukupi kebutuhan oksigen miokardium. al ini terjadi
bila kebutuhan oksigen miokardium meningkat (misalnya karena kerja fisik,
emosi, tirotoksikosis, hipertensi), atau bila aliran darah koroner berkurang
(misalnya pada spasme atau trombus koroner) atau bila terjadi keduanya.
/aktor-faktor resiko0
+. elebihan aktifitas
*. elelahan
". 1okok
2. %tress
!. 3besitas4. Terlalu kenyang
5. awa udara yang terlalu panas dan lembab
6. Tidak berolahraga
7. ipertensi atau tekanan darah tinggi
0" (ATOFISIOLOGI
ekanisme timbulnya angina pektoris didasarkan pada ketidakadekuatan
suply oksigen ke sel-sel miokardium yang diakibatkan karena kekauan arteri dan
penyempitan lumen arteri koroner (aterosklerosis koroner). Tidak diketahui secara
pasti apa penyebab aterosklerosis, namun jelas bahwa tidak ada faktor tunggal
yang bertanggungjawab atas perkembangan aterosklerosis. Aterosklerosis
merupakan penyakit arteri koroner yang paling sering ditemukan. %ewaktu beban
kerja suatu jaringan meningkat, maka kebutuhan oksigen juga meningkat. Apabila
kebutuhan meningkat pada jantung yang sehat maka arteri koroner berdilatasi dan
mengalirkan lebih banyak darah dan oksigen ke otot jantung. 8amun apabila
arteri koroner mengalami penyempitan akibat aterosklerosis dan tidak dapat
berdilatasi sebagai respon terhadap peningkatan kebutuhan akan oksigen, maka
terjadi iskemik (kekurangan suplai darah) miokardium.
Adanya endotel yang cedera mengakibatkan hilangnya produksi 8o (nitrat
3ksida) yang berfungsi untuk menghambat berbagai 9at yang reaktif. $engan
tidak adanya fungsi ini dapat menyababkan otot polos berkontraksi dan timbul
spasmus koroner yang memperberat penyempitan lumen karena suplai oksigen ke
miokard berkurang. 'enyempitan atau blok ini belum menimbulkan gejala yang
8/18/2019 PJK Hipertensi
4/28
begitu nampak bila belum mencapai 5! &. :ila penyempitan lebih dari 5! & serta
dipicu dengan aktifitas berlebihan maka suplai darah ke koroner akan berkurang.
%el-sel miokardium menggunakan glikogen anaerob untuk memenuhi kebutuhan
energi mereka. etabolisme ini menghasilkan asam laktat yang menurunkan p
miokardium dan menimbulkan nyeri. Apabila kenutuhan energi sel-sel jantung
berkurang, maka suplai oksigen menjadi adekuat dan sel-sel otot kembali
fosforilasi oksidatif untuk membentuk energi. 'roses ini tidak menghasilkan asam
laktat. $engan hilangnya asam laktat nyeri akan reda.
D" MANIF!STASI KLINIK
'enderita mengeluh nyeri dada yang beragam bentuk dan lokasinya. 8yeri
berawal sebagai rasa terhimpit, rasa terjepit atau rasa terbakar yang menyebar ke
lengan kiri bagian dalam dan kadang sampai ke pundak, bahu dan leher
kiri,bahkan dapat sampai ke kelingking kiri. 'erasaan ini dapat pula menyebar ke
pinggang, tenggorokan rahang gigi dan ada juga yang sampaikan ke lengan kanan.
:iasanya angina timbul saat melakukan kegiatan fisik (angina stabil).
%erangan ini akan hilang bila penderita menghentikan kegiatan fisik tersebut dan
beristirahat. %erangan berlangsung hanya beberapa menit (+;! menit) tetapi bisa
sampai lebih dari *# menit. 8yeri angina sifatnya konstan. :ila terjadi perubahan
misalnya lama serangan bertambah, nyeri lebih hebat, ambang timbulnya serangan
menurun atau serangan datang saat bangun tidur, maka gangguan ini perlu
diwaspadai. 'erubahan ini mungkin merupakan tanda prainfark (angina tidak
stabil). %uatu bentuk ubahan (ariant) yang disebut angina 'rin9metal biasanya
timbul saat penderita sedang istirahat.
8yeri yang berasal dari jantung memiliki karakteristik tersendiri seperti dibawah ini0
a. 1asa sesak di sekitar dada
b. 1asa tertekan di dalam dada
c. $ada terasa berat dan terikat.
!" DIAGNOSIS
8/18/2019 PJK Hipertensi
5/28
pada Angina juga bisa dirasakan sama pada orang dengan gastritis (letaknya di
regio epigastrium pada abdomen). eskipun pada gastritis bukan lagi di regio
thora= melainkan di regio abdomen, namun kebanyakan pasien sulit membedakan
lokasi nyerinya, sehingga sering terjadi missed diagnostik.
$ ? iskemia
heart failure, kematian mendadak), dan juga riwayat obat-obatan pasien.
'emeriksaan fisik yang la9im dilakukan adalah pemeriksaan tanda ital
yang meliputi pemeriksaan tensi, nadi, suhu dan pernafasan, dan pemeriksaan
fisik jantung yang meliputi inspeksi, perkusi, palpasi, dan auskultasi.
F" (!M!RIKSAAN LAB
'emeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain @G, pemeriksaan laboratorium, ekokardiografi, dan angiografi koroner. 'ada
pemeriksaan @G bisa didapatkan gambaran iskemi yaitu %T depresi, T inerse,
atau keduanya.
'ada pemeriksaan laboratorium penanda paling penting adalah troponin T
atau >, dan -:. $ianggap terjadi mionekrosis apabila troponin positif dalam
sejak awitan *2 jam dan menetap hingga * minggu. -: berguna untuk
8/18/2019 PJK Hipertensi
6/28
menunjukkan proses infak yang meningkat dalam beberapa jam dan kembali
normal dalam 26 jam.
'emeriksaan ekokardiografi digunakan untuk menganalisis fungsi
miokardium segmentalbila serangan terjadi pada penderita Angina 'ektoris stabil
kronik atau bila pernah terjadi infark miokar sebelumnya. @kokardiografi
bermanfaat untuk memperlihatkan ada tidaknya stenosis aorta atau kardiomipati
hipertrofi yang terjadi pada pasien dengan murmur sistolik. %elidiki juga dapat
memperlihatkan luasnya iskemia bila dilakukan pemeriksaan saat nyeri dada
sedang berlangsung.
Angiografi koroner diperlukan pada pasien dengan Angina 'ektoris stabil
kelas "-2 meskipun telah mendapatkan terapi atau pasien risiko tinggi tanpa
mempertimbangkan beratnya Angina.
G" (!NATALAKSANAAN
Tujuan utama pengobatan adalah mencegah kematian dan terjadinya
serangan jantung (infark). %edangkan yang lainnya adalah mengontrol serangan
angina sehingga memperbaiki kualitas hidup.
+. 8on farmakologi
:erupa perbaikan pola hidup seperti berhenti merokok, penurunan be