coretan pjk

38
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas dan penyebab pada sekitar seperempat dari semua kematian.Banyak kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung koroner terjadi pada pasien yang berusia lanjut, mencakup 31% kematian pada pria dan 13% pada wanita dalam kelompok umur 45-64 tahun. 1 Penyakit jantung koroner disebabkan terjadinya obstruksi aliran darah melalui arteri koroner ke otot jantung, yang disebabkan oleh atherosclerosis dan bekuan darah. Hal ini dapat menyebabkan kematian mendadak, serangan jantung (infark miokard) yang dapat berakibat fatal, serta angina pektoris atau gagal jantung. 1 Hubungan antara kolesterol dan penyakit jantung koroner telah menjadi topik perdebatan sejak abad ke 1

description

pjk

Transcript of coretan pjk

Page 1: coretan pjk

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Penyakit jantung koroner merupakan penyebab utama morbiditas dan

mortalitas dan penyebab pada sekitar seperempat dari semua kematian.Banyak

kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung koroner terjadi pada pasien

yang berusia lanjut, mencakup 31% kematian pada pria dan 13% pada wanita

dalam kelompok umur 45-64 tahun.1

Penyakit jantung koroner disebabkan terjadinya obstruksi aliran darah

melalui arteri koroner ke otot jantung, yang disebabkan oleh atherosclerosis dan

bekuan darah. Hal ini dapat menyebabkan kematian mendadak, serangan

jantung (infark miokard) yang dapat berakibat fatal, serta angina pektoris atau

gagal jantung.1

Hubungan antara kolesterol dan penyakit jantung koroner telah menjadi

topik perdebatan sejak abad ke 20. Konsep bahwa kolesterol berperan dalam

menyebabkan hiperkolesterolemia dan resiko penyakit jantung koroner telah

menjadi bagian fundamental dari aturan kesehatan umum dan rekomendasi pola

makan di Amerika Serikat selama lebih dari 30 tahun. Pada tahun 1970an

dikeluarkan rekomendasi bahwa kolesterol sebaiknya dibatasi dalam pola

makan orang-orang yang menderita hiperkolesterolemia, yang didasarkan pada

tiga fakta dasar: 1) penelitian pada hewan menunjukkan bahwa kolesterol

dalam pola makan dapat meningkatkan hiperkolesterolemia dan atherosclerosis

1

Page 2: coretan pjk

pada beberapa spesies; 2) survei epidemiologis melaporkan hubungan positif

antara kolesterol dalam pola makan dan insiden penyakit jantung koroner; dan

3) observasi klinis membuktikan bahwa kolesterol dalam makanan

meningkatkan kadar kolesterol total plasma. Berdasarkan hal tersebut, sejumlah

organisasi merekomendasikan pembatasan kadar kolesterol pada diet populasi

dengan tujuan untuk mengurangi kadar kolesterol plasma dan resiko penyakit

jantung koroner. Sejak lebih dari seperempat abad yang lalu, sejumlah

penelitian ekstensif telah dilakukan untuk meneliti mengenai hubungan antara

kolesterol dalam pola makan dan kadar kolesterol darah terhadap insiden

penyakit jantung koroner.2

Tujuan utama dari respons kesehatan umum terhadap penyakit jantung

adalah pengurangan kadar serum kolesterol dengan melakukan perubahan pola

makan untuk menurunkan kadar serum kolesterol. Serum kolesterol dianggap

sebagai salah satu faktor resiko yang dapat diubah untuk penyakit jantung

koroner. Penelitian makanan eksperimental menunjukkan bahwa lemak jenuh

dan kolesterol meningkatkan kadar kolesterol serum, karena itu rekomendasi

pola makan untuk menurunkan resiko penyakit jantung adalah dengan

mengurangi intake kedua bahan tersebut. Intake kolesterol dikaitkan dengan

peningkatan resiko jantung koroner.3

Penelitian mengenai penyebab penyakit jantung koroner telah

berlangsung selama hampir satu abad. Sejak awal, pola makan memegang

peranan penting dalam penelitian mengenai penyebab penyakit jantung

koroner. Kolesterol merupakan konstituen dari plak atherosclerosis. Karena itu,

2

Page 3: coretan pjk

dianggap bahwa terdapat hubungan langsung antara kolesterol dalam pola

makan, kolesterol dalam darah, kolesterol pada plak, dengan komplikasi klinis

yang ada, seperti infark miokard.4

Penyakit jantung koroner merupakan penyebab utama kematian di

sebagian besar negara-negara berkembang, dan telah menjadi masalah

kesehatan umum yang utama di negara-negara berkembang. Peranan serum

kolesterol sebagai salah satu faktor resiko utama dari penyakit jantung koroner,

di sertai merokok dan tekanan darah tinggi, awalnya dinyatakan pada tahun

1960 dan selanjutnya dikonfirmasi dengan sejumlah data dari penelitian

biokimia dan epidemiologis, serta dari uji klinis. Juga dibuktikan bahwa

penggunaan lemak jenuh yang tinggi merupakan determinan utama dari

konsentrasi serum kolesterol, baik dalam suatu populasi maupun pada

individu.5

Berdasarkan hal tersebut, penulis merasa perlu untuk membahas lebih

lanjut mengenai hubungan antara kolesterol dengan penyakit jantung koroner.

I.2 Tujuan Penelitian

I.2.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara kolesterol dengan penyakit jantung

koroner.

I.2.2 Tujuan Khusus

- Untuk mengetahui hubungan antara asupan kolesterol dalam pola

makan dengan kolesterol darah.

3

Page 4: coretan pjk

- Untuk mengetahui hubungan antara peningkatan asupan kolesterol

dalam pola makan dengan penyakit jantung koroner.

I.3 Manfaat Penulisan

- dapat memahami tentang bahaya kolesterol yang tinggi, serta resiko

dan penanganannya.

- dapat mencegah berlebihnya kadar kolesterol dan memahami gaya

hidup sehat yang bebas dari kolesterol tinggi.

4

Page 5: coretan pjk

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1Penyakit Jantung Koroner (PJK)

Statistik morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia telah

mendokumentasikan peningkatan penyakit kronis di negara berkembang. Dari

sejumlah penyakit kronis tersebut, penyakit kardiovaskular masih yang paling

banyak. Penyakit kardiovaskular meliputi penyakit vaskular atherosclerosis,

stroke, penyakit jantung koroner, dan penyakit arteri perifer, dimana penyakit

jantung koroner mendominasi presentasi klinis dari kejadian penyakit

kardiovaskular merupakan penyakit mayoritas di negara-negara berkembang.6

Penyakit jantung koroner (PJK), juga disebut sebagai penyakit arteri

koroner, merupakan penyebab utama kematian di Amerika Serikat baik untuk

pria dan wanita. PJK terjadi saat plak terbentuk di bagian dalam arteri koroner

(Gambar 1). Arteri tersebut menyediakan dan memberi otot jantung dengan

darah yang kaya oksigen. Plak terbuat dari lemak, kolesterol, kalsium, dan zat

lain yang ditemukan dalam darah. Seiring berjalannya waktu, plak mengeras

dan menyempitkan arteri, sehingga mengurangi aliran darah ke otot jantung

(Gambar 2). Daerah plak akan mengalami ruptur, yang menyebabkan

terbentuknya bekuan darah pada permukaan plak. Jika bekuan darah menjadi

cukup besar, maka dapat menghalangi aliran darah yang kaya oksigen secara

keseluruhan atau sebagian ke bagian dari jantung yang disuplai oleh arteri

5

Page 6: coretan pjk

tersebut. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya angina pektoris atau serangan

jantung.

Gambar 1. Plak pada arteri koroner jantung.(a) letak jantung; (b) pembuluh darah arteri normal; (c) penyempitan pembuluh darah arteri karena plak 18

6

Page 7: coretan pjk

Gambar 2. Arteri koronaria pada penyakit jantung koroner 20

Angina pektoris merupakan nyeri dada atau rasa tidak nyaman yang

terjadi saat berkurangnya aliran darah yang kaya oksigen ke suatu daerah di

otot jantung. Angina pektoris dapat terasa seperti tekanan pada dada. Nyerinya

juga dapat terjadi pada bahu, lengan atas bagian dalam, leher, rahang, atau

punggung.

Serangan jantung dapat terjadi saat aliran darah ke otot jantung

terhalang. Hal ini menghambat darah yang kaya oksigen mencapai area dari

otot jantung tersebut, sehingga daerah tersebut mati. Tanpa perawatan yang

cepat, serangan jantung dapat menyebabkan masalah serius atau kematian.

Seiring dengan waktu, PJK dapat melemahkan otot jantung dan

menyebabkan terjadinya gagal jantung dan aritmia. Gagal jantung merupakan

7

Page 8: coretan pjk

suatu kondisi dimana jantung tidak dapat memompa cukup darah ke seluruh

tubuh. Aritmia merupakan masalah pada laju atau ritme dari detak jantung.7

Penelitian menunjukkan bahwa penyakit jantung koroner dimulai saat

faktor tertentu merusak lapisan dalam dari arteri koroner. Faktor tersebut

meliputi merokok, jumlah lemak dan kolesterol yang tinggi dalam darah,

tekanan darah tinggi, dan jumlah gula darah yang tinggi yang disebabkan oleh

resistensi insulin atau diabetes.7

Saat kerusakan tersebut terjadi, tubuh akan memulai suatu proses yang

menyebabkan plak terbentuk di daerah di mana arteri mengalami kerusakan

tersebut. Pembentukan plak dalam arteri koroner dapat mulai terjadi pada masa

kanak-kanak.7

Penyakit jantung koroner termanifestasi dalam dua bentuk utama, yaitu

angina pektoris dan serangan jantung, dan merupakan penyebab utama

kematian di sebagian besar negara-negara berkembang. Perkembangannya

dipengaruhi oleh sejumlah faktor resiko. Penyakit jantung koroner lebih sering

terjadi pada orang yang memiliki faktor resiko lain yaitu:

- Peningkatan kolesterol darah

- Trigleserida tinggi dengan HDL rendah

- Peningkatan tekanan darah

- Diabetes

- Merokok

- Obesitas

- Kurang beraktivitas

8

Page 9: coretan pjk

- Konsumsi alkohol yang berlebihan

- Stres yang berlebih

Kolesterol sangat penting untuk sel-sel yang sehat. Bagaimanapun juga,

jika terakumulasi sangat banyak, kolesterol akan terdeposit pada dinding arteri,

yang kemudian menjadi rusak. Jika hal ini terjadi, serangan jantung dapat

terjadi. Banyak orang yang menghasilkan sangat banyak kolesterol saat pola

makannya kaya akan lemak jenuh. Kolesterol darah yang tinggi juga dapat

diwariskan, sebagaimana halnya dalam Familial Hypercholesterolaemia (FH)

dan Familial Combined Hyperlipidaemia (FCH). Pada kondisi tersebut terdapat

defek genetik yang dapat menyebabkan produksi berlebih atau akumulasi

kolesterol dalam darah.Untuk mengatasi hal ini, biasanya dibutuhkan

perencanaan makanan yang rendah kolesterol, yang biasanya dikombinasikan

dengan obat-obatan untuk mengurangi dan mengontrol kolesterol darah dan

resiko penyakit jantung koroner. Bahkan jika kolesterol darah seseorang tidak

begitu tinggi, sebagaimana halnya pada kelainan turunan seperti FH dan FCH,

penting untuk berhati-hati dalam memilih jumlah dan jenis makanan berlemak

yang dikonsumsi. Sangat penting untuk mengurangi jumlah lemak jenuh yang

dikonsumsi.

Tubuh memiliki sangat banyak lemak lain, trigliserida, seringkali

disertai dengan HDL yang sangat rendah. Kombinasi ini umumnya

diasosiasikan dengan penyakit jantung koroner premature. Penyakit jantung ini

dapat diwariskan namun juga terjadi pada individu yang mengalami obesitas.

Pengurangan berat badan dan olahraga yang teratur dapat membantu

9

Page 10: coretan pjk

mengurangi kadar trigliserida dan meningkatkan kadar HDL. Kadar HDL yang

lebih tinggi sangat berguna karena merupakan komponen dalam darah yang

membawa kelebihan kolesterol dari jaringan ke hati untuk diproses dan

diekskresi. Kadar HDL yang rendah dalam darah tampaknya merupakan

prediktor penting untuk penyakit jantung pada pria dan wanita di Eropa dan

Amerika Utara.

Tekanan darah tinggi (>140/90 mmHg) berbahaya bagi pembuluh darah

arteri dan dapat meningkatkan resiko serangan jantung, gagal jantung dan

stroke. Kondisi cenderung menurun dalam suatu keluarga, namun tekanan

darah juga dipengaruhi oleh gaya hidup. Untuk mencegah peningkatan tekanan

darah, pertahankan berat tubuh yang ideal yang dapat disesuaikan dengan tinggi

badan, jaga konsumsi alkohol, hindari menambahkan garam pada makanan,

kurangi stres, dan aktif secara fisik dengan olahraga rutin.Jika hal tersebut

gagal, diberikan obat-obatan yang efektif untuk mengurangi peningkatan

tekanan darah. Intake alkohol yang berlebih tampaknya merupakan penyebab

penting dari tekanan darah tinggi di Inggris.8

Penyakit jantung koroner dihubungkan dengan berbagai faktor gaya

hidup seperti pola makan, aktivitas fisik, merokok, dan stress. Fakta terbaru

mendukung hubungan antara sejumlah faktor dan pola makan dengan penyakit

jantung koroner. “Diet Mediterania” dapat mengurangi resiko kejadian dan

mortalitas jantung koroner.Masyarakat Mediterania secara teratur mengonsumsi

buah segar, sayuran, kacang-kacangan, beras, pasta, biji-bijian, dan terutama

minyak zaitun. Selain antioksidan yang baik, minyak zaitun kaya akan lemak

10

Page 11: coretan pjk

tak jenuh dan dapat membantu menyeimbangkan kolesterol. Minyak zaitun

murni tidak seperti lemak jenuh lainnya, minyak zaitun memiliki kolesterol

jahat yang rendah dan memiliki banyak kolesterol yang baik. Bagaimanapun

juga, faktor apa yang memediasi efek preventifnya masih menjadi bahan

perdebatan, meskipun kandungan buah dan sayuran dapat menjadi komponen

perlindungan yang penting. Pernyataan hipotesis pola makan untuk jantung

sehat yang dibuat pada tahun 1950an yang menyatakan bahwa lemak jenuh

dapat menyebabkan penyakit jantung melalui perubahan susunan lipid darah

masih perlu dievaluasi ulang.9

II.2 Kolesterol

Kolesterol merupakan substansi lemak yang secara alami ada dalam

darah dan sel-sel tubuh.Terdapat dua jenis utama dari kolesterol, yaitu LDL dan

HDL (Gambar 3).

- LDL (low-density lipoprotein): seringkali disebut dengan kolesterol

buruk karena kadar LDL yang lebih tinggi ( > 130 mg/dl) dapat

meningkatkan resiko penyakit kardiovaskular

- HDL (high-density lipoprotein): sering disebut dengan kolesterol baik

karena kadar HDL yang lebih tinggi ( >50 mg/dl) dapat mengurangi

resiko penyakit kardiovaskular.10

11

Page 12: coretan pjk

Gambar 3. Komposisi lumen arteri koronaria pada proses pembentukan plak arteri17

Kolesterol merupakan steroid yang paling umum. Kolesterol merupakan

precursor penting dari ester kolesterol, asam empedu, dan hormon steroid.

Kolesterol berasal dari sumber makanan dan disintesis in vivo dari asetil-KoA

dalam hati (daerah utama) dan jaringan lain (usus, kelenjar adrenal, dan organ

reproduksi). Kolesterol terdapat dalam darah dalam bentuk low density

lipoprotein (LDL) dan high density lipoprotein (HDL). LDL mengandung 42%

kolesterl, dimana HDL mengandung antara 21% hingga 36% kolesterol.

LDL terbentuk dari very low density lipoproteins (VLDL) oleh lipase

hepatik. VLDL berperan dalam mengantarkan kolesterol ke jaringan perifer,

dengan berikatan pada reseptor LDL pada jaringan tersebut, misalnya kelenjar

adrenal, ovarium, dan testis. HDL disintesis dalam hati dan saluran

12

Page 13: coretan pjk

gastrointestinal dan mengantarkan kolesterol dari jaringan ke hati (sehingga

disebut transport kolesterol balik). Saat berada dalam hati, kolesterol dapat

diubah menjadi VLDL, disintesis menjadi asam empedu, diesterifikasi menjadi

rantai panjang asam lemak atau diekskresikan ke dalam empedu.Empedu

merupakan jalur utama dari ekskresi kolesterol.

Kolesterol tinggi biasanya disebabkan oleh peningkatan jumlah

lipoprotein kaya kolesterol, misalnya HDL dan LDL. Karena VLDL

mengandung beberapa kolesterol (12%), kolesterol tinggi juga dapat terlihat

dengan konsentrasi VLDL yang sangat tinggi. Adapun beberapa penyebab dari

hiperkolesterolemia:

- Kelainan metabolisme lipid turunan: Meskipun kolesterol memiliki

peningkatan yang cukup bermakna dalam kondisi tersebut, peningkatan

trigliserida yang ringan juga terjadi.

- Diabetes mellitus : Insulin menstimulasi lipase lipoprotein, yang

bertanggung jawab untuk hidrolisis dari chylomicrons (CM) dan VLDL.

Insulin juga antagonis hormone lipase sensitive, hormone yang

bertanggung jawab untuk lipolisis dari jaringan adipose. Kurangnya

insulin menyebabkan peningkatan konsentrasi dari CM dan VLDL

dalam darah, dengan konsentrasi trigliserida dan kolesterol yang tinggi

(meskipun CM dan VLDL sebagian besar terdiri dari trigliserida, CM

dan VLDL juga mengandung kolesterol dalam jumlah kecil).

Kurangnya inhibisi hormone lipase sensitive menyebabkan peningkatan

lipolisis, dengan peningkatan presentasi asam lemak non-esterifikasi

13

Page 14: coretan pjk

pada hati dan produksi VLDL. Sebagai tambahan, reseptor LDL pada

hepatosit juga mengalami penurunan regulasi, sehingga terjadi

peningkatan kadar LDL.

- Hipotirodisme : Hormon tiroid menstimulasi reseptor LDL, karena itu,

kurangnya hormon tiroid dapat menyebabkan penurunan reseptor LDL.

- Sindrom nefrotik: Sindrom ini dikarakterisasi dengan edema,

hipoalbuminemia, hiperkolesterolemia, dan albuminaria yang

disebabkan oleh kerusakan glomerulus, seperti amiloidosis,

glomerulonefritis imun-kompleks. Terdapat peningkatan HDL dan LDL

pada sindrom ini, meskipun mekanisme pastinya tidak diketahui pasti.

- Hiperadrenokortisisme : Hiperkolesterolemia disebabkan oleh

peningkatan LDL, yang dianggap disebabkan oleh resistensi insulin

perifer dan penurunan regulasi reseptor LDL dalam hati. Kortikosteroid

juga menstimulasi hormons sensitive lipase, yang menyebabkan

peningkatan lipolisis dan produksi VLDL.

- Kolestasis : Pada kelainan hepatobiliari, khususnya yang menyebabkan

kolestasis ekstrahepatik (misalnya obstruksi saluran empedu), dapat

terlihat peningkatan kolesterol.

- Pankreatitis: Meskipun hipertrigliseridemia lebih umum terjadi pada

kelainan ini, kolesterol tinggi juga dapat tampak yang disebabkan oleh

inhibisi dari lipase lipoprotein.

- Keseimbangan energi negatif berlebih: Dalam keadaan keseimbangan

energi negatif berlebih (misalnya kelaparan, anoreksia) khususnya saat

14

Page 15: coretan pjk

kebutuhan energi cukup tinggi (misalnya tahap akhir kehamilan, laktasi

dini), lipolisis dari simpanan lemak di adiposit akan meningkatkan

konsentrasi VLDL. Meskipun VLDL mengandung lebih banyak

trigliserida dibandingkan kolesterol, peningkatan pada kedua analit

tersebut dapat terlihat.

Kolesterol rendah dapat disebabkan oleh penurunan jumlah lipoprotein

yang mengandung kolesterol (LDL, HDL, VLDL) atau penurunan kandungan

kolesterol dari lipoprotein tersebut. Adapun penyebab dari kadar kolesterol

yang rendah:

- Penurunan absorpsi : Masalah malabsorpsi dan kelainan pencernaan,

misalnya enteropati hilang protein.

- Penurunan produksi: Karena hati merupakan daerah utama dari

produksi kolesterol, nilai kolesterol yang rendah dapat terlihat pada

penyakit hati kronis (misalnya sirosis hepatis), gagal hati sintetis (akut

atau kronis), dan shunt portosistemik (diperoleh atau bawaan). Sitokin

inflamasi juga dapat menurunkan sintesis hepatis dan sekresi

lipoprotein.

- Perubahan metabolisme: Sitokin inflamasi dapat mengurangi

kandungan kolesterol dari lipoprotein dengan menurunkan aktivitas

lesitin-asiltransferase kolesterol (enzim yang bertanggung jawab untuk

mengubah kolesterol bebas menjadi kolesterol ester yang kemudian

diubah menjadi HDL dan LDL). Hampir sama, sitokin inflamasi dapat

15

Page 16: coretan pjk

mengurangi aktivitas lipoprotein lipase (enzim yang memfasilitasi

perubahan VLDL menjadi LDL). Hal ini akan menurunkan kolesterol

melalui penurunan jumlah lipoprotein dan kandungan kolesterol.

- Peningkatan uptake lipoprotein: Peningkatan regulasi reseptor LDL

pada sel (jaringan perifer dan hati) dapat menurunkan nilai kolesterol.

Hal ini terjadi pada sel-sel tumor yang berproliferase sangat cepat

(misalnya pada pasien myeloid leukemia) dan sebagai respon terhadap

sitokin inflamasi.11

Seseorang yang berusia 20 tahun ke atas sebaiknya mengecek

kolesterolnya paling sedikit satu kali setiap 5 tahun.11 Cara terbaik untuk

mengetahui jumlah kolesterol adalah dengan melakukan tes darah yang disebut

dengan “profil lipoprotein”. Tes darah ini dilakukan setelah berpuasa selama 9

hingga 12 jam. Tes darah ini dapat memberikan informasi mengenai Total

Kolesterol LDL, Kolesterol HDL, Kolesterol Trigliserida.Kolesterol HDL

melindungi penyakit jantung, sehingga semakin tinggi jumlah HDL, maka

semakin baik.Kadar HDL yang kurang dari 40 mg/dl dianggap rendah dan

merupakan faktor resiko utama karena resiko perkembangan penyakit

jantung.Kadar HDL sebesar 60 mg/dl atau lebih dapat membantu mengurangi

resiko penyakit jantung.

Adapun kategori untuk kadar kolesterol total dan kadar kolesterol LDL

adalah sebagai berikut : (Tabel 1)

16

Page 17: coretan pjk

Tabel 1. Kategori kadar kolesterol total, LDL, dan HDL21

Kadar Kolesterol Total Kategori

Kurang dari 200 mg/dl Diinginkan

200-239 mg/dl Batas tinggi

240 mg/dl atau lebih Tinggi

Kadar Kolesterol LDL Kategori Kolesterol LDL

Kurang dari 100 mg/dl Optimal

100-129 mg/dl Dekat optimal/di atas optimal

130-159 mg/dl Batas tinggi

160-189 mg/dl Tinggi

190 mg/dl atau lebih Sangat tinggi

Kadar Kolesterol HDL Kategori Kolesterol HDL

Kurang dari 50 (wanita)/40 (pria) Normal

Lebih dari 60 Tinggi

Kolesterol dalam makanan seperti telur hanya memiliki pengaruh yang

sedikit dan tidak signifikan secara klinis terhadap kolesterol darah, khususnya

saat dibandingkan dengan efek yang lebih besar dari asam lemak jenuh dari

makanan pada kolesterol darah. Fakta tersebut sudah dikembangkan dengan

sangat baik saat ini, dan sebagai konsekuensinya, rekomendasi dari badan

makanan dan kesehatan utama mengenai makanan berkolesterol telah cukup

longgar di Inggris dan di negara lain dalam beberapa tahun ini. Bagaimanapun

juga, dalam pikiran masyarakat, kolesterol dalam pola makan, khususnya telur,

17

Page 18: coretan pjk

masih terus dipandang dengan penuh kecurigaan dan pandangan tersebut masih

tercermin dalam saran dari beberapa ahli.

Tidak ada keraguan bahwa peningkatan konsentrasi dari serum

kolesterol LDL dapat meningkatkan resiko penyakit jantung koroner. Meskipun

fakta dari berbagai penelitian mengindikasikan bahwa peningkatan intake

kolesterol makanan dapat meningkatkan kadar serum kolesterol LDL, banyak

dari penelitian sebelumnya dirancukan dengan keberadaan asam lemak jenuh

dalam pola makan dalam penetilian. Efek keseluruhannya kecil dan tidak

signifikan secara klinis jika dibandingkan dengan efek peningkatan LDL dari

asam lemak jenuh. Penelitian mengindikasikan bahwa kadar kolesterol HDL

juga meningkat sebagai respon terhadap konsumsi telur. Fakta dari penelitian

prospektif kohort menunjukkanbahwa peningkatan yang relatif kecil dalam

sirkulasi kolesterol tidak berpengaruh terhadap peningkatan resiko penyakit

jantung koroner.Berdasarkan fakta tersebut, pernyataan mengenai telur sebagai

sumber kolesterol makanan telah berubah dalam beberapa tahun ini. Sebagian

besar badan kesehatan dan jantung di Inggris, Eropa, dan negara-negara lain

tidak lagi membatasi jumlah telur yang sebaiknya dikonsumsi, karena telur

merupakan bagian dari pola makan yang sehat dan tidak memiliki kandungan

asam lemak jenuh yang tinggi. Hal ini merupakan pesan bahwa profesional

kesehatan perlu untuk mengkomunikasikan kepada masyarakat, bahwa telur

merupakan makanan yang kaya nutrisi, sumber dari protein berkualitas tinggi

dan mikro nutrient esensial lainnya yang tidak memiliki kandungan asam lemak

jenuh dan energi yang tinggi. Dalam kondisi keuangan yang sulit, telur dapat

18

Page 19: coretan pjk

memegang peranan penting sebagai sumber nutrisi relatif yang tidak mahal

untuk semua orang dan khususnya untuk orang yang memiliki pendapatan yang

rendah. Kandungan protein yang tinggi dalam telur dapat membantu dalam

pemeliharan atau pengurangan berat badan, suatu faktor signifikan dalam

konteks obesitas. Saat ini kita harus menghilangkan semua mitos mengenai

telur dan penyakit jantung dan mengembalikannya dalam daftar pola makan

karena memiliki kontribusi yang sangat bermakna untuk pola makan seimbang

yang sehat.11

Bagaimanapun juga, individu yang memiliki keluarga

hiperkolesterolaemia, suatu kerentanan warisan terhadap kadar kolesterol darah

yang dikaitkan dengan peningkatan resiko perkembangan penyakit jantung

koroner prematur yang mempengaruhi 1 dari 500 orang di Inggris, dapat

sensitive terhadap intake kolesterol makanan dan masih disarankan untuk

membatasi konsumsi telur sebanyak dua hingga tiga butir setiap minggunya.

European Heart Network juga mempertegas pentingnya mengurangi asam

lemak jenuh dan asam lemak trans dalam hubungannya dengan mengurangi

kolesterol darah dan tidak secara spesifik merekomendasikan pembatasan

kolesterol makanan atau telur. Hampir sama, Irish Heart Foundation juga

mempertegas pengurangan asam lemak saturasi dan mendukung konsumsi telur

dalam konteks pola makan yang bervariasi dan sehat.12

II.3 Perawatan

Penyakit jantung koroner dapat terjadi tergantung dari berapa factor

resiko yang dimiliki seseorang. Untuk beberapa orang, gaya hidup mungkin

19

Page 20: coretan pjk

dapat menjadi cara perawatan yang tepat. Gaya hidup dapat di ubah, termasuk

melakukan diet jantung sehat, melakukan aktivitas fisik secara teratur,

mengatur berat badan ideal, berhenti merokok, dan mengurangi stress.

Seseorang dengan penyakit jantung koroner mungkin akan

membutuhkan pengobatan jika gaya hidup tidak berubah menjadi lebih sehat.

Beberapa orang dengan penyakit jantung koroner juga membutuhkan prosedur

kesehatan untuk pengobatan penyakitnya tersebut.Angioplasty dan transplatasi

bypass arteri koroner adalah dua prosedur yang biasa di gunakan untuk pasien

dengan penyakir jantung koroner.

Jika seseorang sudah di diagnosa penyakit jantung koroner, silakan

menanyakan ke dokter spesialis yang tepat untuk perawatan yang terus-

menerus. Lakukan dan ikuti rencana pengobatan dan meminum obat secara

rutin sesuai yang dokter anjurkan.Dan segera hubungi dokter jika keadaan juga

tidak kunjung membaik.7

20

Page 21: coretan pjk

BAB III

PEMBAHASAN

Penyakit jantung koroner (PJK) masih menjadi gangguan kesehatan

umum yang persisten di negara berkembang dan merupakan penyebab satu dari

setiap lima kematian setiap tahunnya.6 Hubungan antara lipid dan PJK telah

dikembangkan dengan baik, awalnya melalui penelitian epidemiologis, dan

baru-baru ini melalui uji jangka panjang yang menunjukkan bahwa

menurunkan kadar kolesterol LDL dapat mengurangi secara signifikan resiko

kejadian penyakit jantung koroner. Berdasarkan fakta ini, National Cholesterol

Education Program6 merekomendasikan penurunan kadar kolesterol LDL

untuk mengurangi resiko penyakit jantung koroner, khususnya untuk pasien

yang memiliki resiko yang sangat tinggi. Baru-baru ini, muncul fakta yang

menunjukkan bahwa protein C-reaktif dapat menjadi mediator dari

atherosclerosis dan keberadaannya dapat menjadi indikasi dari peningkatan

resiko penyakit jantung koroner. Data tersebut masih perlu dievaluasi,

relevansinya juga masih harus diuji dalam hasil uji prospektif.

Penyakit jantung koroner (PJK) dianggap sebagai akibat dari deposisi

lipid yang merupakan manifestasi dari respon inflamasi kronis terhadap trauma

atau infeksi. Peningkatan kadar kolesterol plasma sudah sejak dulu dinyatakan

sebagai faktor resiko untuk penyakit jantung koroner, dan penurunan kadar

kolesterol, khususnya kolesterol LDL, telah menjadi fokus dari pencegahan

penyakit jantung koroner dan penyakit lain yang berhubungan selama hampir

25 tahun ini. Fakta menunjukkan bahwa model terapi penurunan lipid juga

21

Page 22: coretan pjk

mengurangi inflamasi, yang dapat mengurangi resiko kejadian kardiovaskular,

bahkan untuk individu dengan kadar kolesterol LDL dalam kisaran normal

(<130 mg/dL) berdasarkan pedoman dari National Cholesterol Educatin

Program (NCEP) Adult Treatment Panel III (ATP III).

Trauma atau infeksi dapat mengganggu fungsi normal endothel dan

mengawali pembentukan lesi atherosclerosis yang dikenal dengan fatty streaks

(Gambar 4). Fatty streaks terdiri dari makrofag dan sel-sel T yang melekat pada

lapisan tipis dari lipid pada dinding arteri. Makrofag menelan lipid, menjadi sel

foam yang teraktivasi yang melepaskan susunan molekul chemoattractant,

sitokin, dan faktor pertumbuhan. Semakin banyak limfosit yang tertarik pada

lesi, dan selanjutnya menambah molekul efektor yang memperluas respon

inflamasi. Saat siklus ini berulang, plak mengembangkan inti lemak yang

ditutupi oleh matriks fibrous yang menstabilisasi struktur tersebut.

Keberadaan fatty streaks pada anak-anak konsisten dengan sifat kronis

dari perkembangan atherosclerosis. Meskipun kejadian yang dapat mengawali

pembentukan fatty streaks masih kontroversial, kolesterol LDL, yang

dimodifikasi oleh oksidasi, glikasi, dan asosiasi dengan proteoglikan dan imun

kompleks, dapat terperangkap dalam dinding arteri, melukai endothelium dan

otot halus vaskular. Saat terperangkap, partikel kolesterol LDL menjadi lebih

teroksidasi secara progresif, membentuk peroksida lipid dan memfasilitasi

akumulasi dari ester kolesterol. Selain itu, kolesterol LDL yang dimodifikasi

kemotaktik untuk sirkulasi monosit dan menstimulasi proliferasi dari makrofag

yang sudah ada dalam lesi. Mediator inflamasi meningkatkan pengikatan

22

Page 23: coretan pjk

kolesterol LDL pada sel-sel endothelial dan sel-sel otot halus vaskular yang

telah bermigrasi ke dalam lesi. Saat plak menjadi lebih tebal, dinding arteri

merespon dengan melakukan remodeling, yaitu secara berdilatasi secara

bertahap untuk mempertahankan diameter dari lumen pembuluh darah.13

Gambar 4. Pembentukan atherosklerosis19

Berdasarkan paradigma yang ada, kadar kolesterol LDL yang tinggi

dinyatakan mendukung pertumbuhan atherosclerosis, yang menjelaskan

mengapa kolesterol LDL tinggi sebagai suatu faktor resiko untuk penyakit

kardiovaskular. Namun bagaimanapun juga terdapat berbagai fakta yang

kontradiksi.

Kolesterol tinggi dapat merefleksikan keberadaan dari faktor yang

mendukung penyakit jantung koroner, yang dapat mengalahkan efek

23

Page 24: coretan pjk

manfaatnya. Karena sebagian besar pria pada usia tersebut berada dalam

puncak karir profesional mereka, maka kolesterol tinggi dapat merefleksikan

stress mental, suatu penyebab dari kolesterol tinggi dan juga merupakan faktor

resiko yang signifikan untuk penyakit jantung koroner. Karena itu, kolesterol

tinggi juga dapat menjadi penanda resiko untuk hiperfungsi adrenal.14

Menurunkan kadar kolesterol LDL bukanlah hal yang mudah. Meskipun

perubahan pola makan dapat menghasilkan penurunan yang jelas dalam

kolesterol pada seseorang, respon tipikal terhadap perubahan pola makan dalam

uji klinis manusia adalah penurunan kolesterol yang hanya sebesar 5%-10%.

Hal ini sebagian disebabkan oleh kesulitan untuk memisahkan pola makan

rendah kolesterol dengan pola makan rendah lemak jenuh dan sebagian karena

mekanisme homeostatik yang mendukung kadar kolesterol dalam tubuh melalui

regulasi sintesisnya dalam banyak jaringan, khususnya hati.15

Lipid khususnya kolesterol, memegang peranan penting dalam

perkembangan penyakit jantung koroner. Sejumlah fakta mengindikasikan

bahwa mengurangi kadar kolesterol dapat menurunkan resiko penyakit jantung

koroner pada populasi pencegahan primer dan sekunder. Meskipun terdapat

penanda baru dari penyakit jantung koroner (seperti protein C-reaktif),

kolesterol LDL masih menjadi target utama untuk menurunkan resiko penyakit

jantung koroner. Bagaimanapun juga, fakta yang ada menunjukkan bahwa

aktivitas antiinflamasi dari model terapi penurunan lipid seperti statin mungkin

memiliki peranan yang lebih signifikan dalam mengurangi resiko penyakit

jantung koroner. Sampai relevansi dari faktor resiko non tradisional tersebut

24

Page 25: coretan pjk

dipahami sepenuhnya dalam hasil uji prospektif yang didesain dengan baik,

dokter dan pasien sebaiknya tetap berusaha untuk mengurangi resiko penyakit

jantung koroner dengan mengurangi lipid melalui inisiasi dari perubahan gaya

hidup dan penggunaan terapi lipid yang tepat.13

Kolesterol darah yang tinggi merupakan faktor resiko dalam

perkembangan atherosclerosis dan penyakit jantung koroner (PJK).Resiko yang

dikaitkan dengan kolesterol darah tinggi dapat dikurangi dengan screening dan

intervensi dini. Pedoman praktek klinis terbaru menyediakan standar untuk

deteksi, perawatan, dan kontrol kolesterol darah tinggi.16

25