pemicu 3 yurike sms.pptx

62
Pemicu 3 SMS Yurike I. Pratiwi 405120174

Transcript of pemicu 3 yurike sms.pptx

Slide 1

Pemicu 3SMSYurike I. Pratiwi405120174LO1: kelainan sendi secara garis besarArtritis GOUTOARASLEARJPseudogoutArthritisArthritis berasal dari dua kata yunaniArthron, yang berarti sendi dan Itis, yang berarti peradangan.Arthritis adalah istilah umum untuk peradangan (inflamasi) dan pembengkakan didaerah persendian. Arthritis dapat mempengaruhi bagian lain dari tubuh, menyebabkan rasa sakit, bengkak, kaku, serta kehilangan kemampuan bergerak. (Arthritis foundation, 2006)Tipe arthritis yang paling banyak dijumpai adalah OA, Gout, dan RA.GOUTGout (artritis pirai) adalah penyakit yang sering ditemukan dan tersebar diseluruh dunia. Gout merupakan kelompok penyakit heterogen sebagai akibat deposisi kristal monosodium urat pada jaringan atau akibat supersaturasi asam urat didalam cairan ekstraseluler. (Buku ajar IPD jilid III)Manifestasi klinik deposisi urat meliputi artritis gout akut, akumulasi kristal pada jaringan yang merusak tulang (tofi), batu asam urat, dan yang jarang adalah kegagalan ginjal (gout nefropati).Gangguan metabolisme yang mendasarkan gout adalah hiperurisemia (peningkatan konsentrasi asam urat).GOUTGout dapat bersifat primer yaitu merupakan akibat langsung dari pembentukan asam urat tubuh yang berlebihan atau akibat penurunan ekskresi asam urat.Gout sekunder disebabkan karena pembentukan asam urat yang berlebihan atau ekskresi asam urat yg berkurang akibat proses penyakit lain atau pemakaian obat2an tertentu.Gout idiopatik adalah hiperurisemia yang tidak jelas penyebabnya, tidak ada kelainan fisiologis atau anatomi yang jelas.OAOA (osteoartritis) merupakan penyakit sendi degeneratif, dimana keseluruhan struktur sendi mengalami perubahan patologis. Ditandai dengan kerusakan tulang rawan (kartilago) hyalin sendi, meningkatnya ketebalan, serta sklerosis dari lempeng tulang, pertumbuhan osteofit pada terian sendi, meregangnya kapsula sendi, timbulnya peradangan, dan melemahnya otot-otot yang menghubungkan sendi. (Felson 2008)Vertebra, panggul, lutut, dan pergelangan kaki merupakan bagian tubuh yang paling sering terkena OA.

RARA (reumatoid artritis) adalah penyakit autoimun dimana sendi mengalami peradangan sehingga terjadi pembengkakan, nyeri dan seringkali akhirnya menyebabkan kerusakan bagian dalam sendi. (Gordon, 2002)RA adalah penyakit autoimun yang ditandai oleh inflamasi sistemik kronik dan progresif, dimana sendi merupakan target utama. (Buku ajar IPD jilid III)Manifestasi klinik RA adalah poliartritis simetrik yang terutama mengenai sendi-sendi kecil pada tangan dan kaki.Selain lapisan sinovial sendi, RA juga dapat mengenai organ-organ lain diluar persendian seperti kulit, jantung, paru-paru, dan mata.Metode terapi untuk RA yang dianut saat ini adalah pendekatan piramida terbalik yaitu dengan pemberian DMARD (Disease-Modifying Antirheumatic Drugs).SLESLE (sistemik lupus eritematosus) adalah penyakit rheumatik autoimun yang ditandai adanya inflamasi tersebar luas, yang mempengaruhi setiap organ atau sistem dalam tubuh. (Buku ajar IPD jilid III)Pada sistem muskulo skeletal, keluhan dapat berupa nyeri otot (myalgia), nyeri sendi (artralgia) dan merupakan suatu artritis dimana tampak jelas bukti inflamasi sendi. Keluhan ini seringkali dianggap sebagai manifestasi RA karena keterlibatan sendi yang banyak dan simetris.ARJARJ (Artritis Reumatoid Juvenil) merupakan penyakit artritis kronis pada anak-anak umur dibawah 16thn.Penyakit ini ditandai dengan keradangan pada sinovium dan pada tipe tertentu ditandai dengan adanya gejala sistemik.ARJ dikenal juga sebagai stills disease.Kriteria ARJ, dibagi dalam 3 subtipe berdasarkan gejala penyakit yang berlangsung minimal terjadi selama 6 bulan:Sistemik : ditandai dengan demama tinggi yg mendadak disertai bercak kemerahan dan manifestasi ekstraartikular lainnyaPausiartikular ditandai dgn artritis yang mengenai sendi 4Poliartikular ditandai dengan nyeri sendi 5Pseudogout Pseudogout merupakan suatu penyakit yang mempunyai gejala-gejala keradangan sendi yang mirip dengan gout.Pada gout, penyebab radang sendi penimbunan kristal monosodium uratPada pseudogout, penyebab radang sendi penimbunan Calcium pyrophosphate dehydrogenase crystal (CPPD)Penimbunan kristal CPPD ditemukan disekitar sendi dan ditandai dengan kalsifikasi rawan sendi, meniskus, sinovium, dam jaringan sekitar sendi.Pada saat serangan akut, didapatkan adanya pembengkakan sangat nyeri, kekakuan, dan panas lokal disekitar sendi yang sakit yang disertai eritema. Gambaran tersebut sangat menyerupai gout sehingga dibutuhkan pemeriksaan cairan sinovium dan juga pemeriksaan radiologi.LO2: GOUTEtiologi Penyebab: Kadar asam urat didlm darah yg meningkat sehingga terjadi penumpukan kristal sodium urat di dlm sendi, disebabkan :Produksi Asam Urat Berlebihan,karena faktor genetik, penderita leukimia, asupan tinggi purin, obesitas dan hipertiglideridemia, konsumsi alkohol, konsumsi fruktose dan kurang olah ragaEkskresi/Pengeluaran Asam Urat Berkurang,karena faktor genetik, penyakit ginjal kronik, obat-obatan dierutik tiazid salisilat pirazinamid, obesitas dan kurangnya produksi urin.

Etiologi & Klasifikasi GoutKategori KlinisDefek MetabolikGout Primer (90% kasus)Defek enzim tdk diket (85% s/d 90% dr gout primer) pembentukkan berlebihan as.urat Ekskresi normal (mayoritas) Ekskresi meningkat (minoritas) penurunan ekskresi as.urat dgn produksi normalDefek enzim dik (misal, def HGPRT parsial (jarang))Pembentukkan berlebihan as.uratGout Sekunder (10% kasus)Berkaitan dgn pe pertukaran as.nukleat (misal, leukemia)Pembentukkan berlebihan as.urat disertai peningkatan ekskresi melalui urinPenyakit ginjal kronisPenurunan ekskresi as.urat dgn produksi normalKelebihan metabolisme bawaan (misal, def HGPRT sempurna (Sindrom Lesch-Nyhan)Pembentukkan berlebihan as.urat dgn peningkatan ekskresi di urineEpidemiologi95% kasus: laki-laki (biasanya > 30th). Jarang pada wanita (5-20% kasus).Pada keadaan normal kadar urat serum pada laki-laki mulai meningkat setelah pubertas. Pada perempuan kadar urat tidak meningkat sampai setelah menopause karena estrogen meningkatkan ekskresi asam urat melalui ginjal.Wanita premenopausal: sangat jarang, biasanya penderita wanita: tua & postmenopausal.Gout: ubiquitouspada semua ras manusiaAdanya prevalensi familial.Faktor pengaruh terduga: diet, BB, & gaya hidup.FAKTOR RESIKOSekitar 90% penderita penyakit ini adalah kaum pria. Tapi tidak semua orang dengan asam urat tinggi akan mengalami arthritis gout karena tidak semua rematik disertai dengan asam urat tinggi.Orang yang potensial menderita penyakit ini adalah mereka yang termasuk :peminum alcohol, alkohol meningkatkan kadar asam urat dalam darahmempunyai riwayat keluarga berpenyakit rematik goutberat badan berlebihkurang minum air putihmemiliki gangguan ginjal dan tekanan darah tinggi Tanda dan GejalaTerdapat 4 tahap dari perjalanan klinis penyakit gout yang tidak diobati, yaitu:Tahap pertama adalah hiperurisemia asimtomatik.Tahap kedua adalah artritis gout akut.Tahap ketiga adalah interkritis.Tahap keempat adalah gout kronik.

Nilai normal asam urat serum:Laki-laki (5,11.0mg/dL)Perempuan (4.01.0mg/dL)

Tahap 1: Hiperurisemia AsimtomatikPasien tidak menunjukan gejala selain dari peningkatan asam urat serum.Tahap 2: Artritis Gout AkutBergejala: mendadak pembengkakan (edema) dan nyeri luar biasa, biasanya pada sendi kaki atau metatarsopalangeal I, peningkatan leukosit, ROM terbatas.Arthritis bersifat monoartikular (dalam beberapa kasus polyartikuler), demam (39C) & tanda peradanganAdanya inflamasi pada nodus Heberdens & Bouchards dapat menjadi manifestasi pertama dari gout arthritis.Dapat terjadi deskuamasi kulit & pruritus ketika masa penyembuhan dari serangan akut, namun tanda ini tidak selalu ada.Serangan gout akut biasanya pulih tanpa pengobatan, tetapi dapat memakan waktu 10-14 hari (3-10hari) Serangan dapat dipicu oleh: pembedahan, trauma, obat, alkohol, & stress emosional.

Tanda dan Gejala

Tahap 3: Tahap InterkritisTidak terdapat gejala, dapat berlangsung dari beberapa bulan tahun.Kebanyakan orang mengalami ulangan serangan gout dalam waktu kurang dari 1 tahun jika tidak diobati.Tanda dan GejalaTahap 4: Tahap Gout KronikTimbunan asam urat yang terus berakumulasi (terutama pada kasus yang tidak diobati) peradangan kronik akibat kristal asam urat yang mengakibatkan nyeri, sakit, kaku & penonjolan sendi yang bengkak.Tofi terbentuk akibat insolubilitas relatif asam urat. Ukuran tofi mungkin berkaitan dengan kadar asam urat serum. Tempat yang sering dihinggapi tofi antara lain bursa olecranon, tendon Achilles, permukaan ekstensor lengan bawah, bursa infrapatelar, dan heliks telinga. Secara klinis sulit dibedakan dengan nodula reumatik.Apabila setelah serangan monoarthritis rekuren berulang-ulang & tidak dirawat gout dpt menjadi: bersifat kronik & bahkan polyarthritis & juga dapat asimetris.Tanda dan Gejala

KRITERIA GOUT (The American Rheumatism Association) A. Adanya kristal urat yang khas dalam cairan sendi.B. Thopus terbukti mengandung kristal urat berdasarkan pemeriksaan kimiawi dan mikroskopik dengan sinar terpolarisasi.C. 1) Lebih dari sekali mengalami serangan arthritis akut2) Terjadi peradangan secara maksimal dalam satu hari3) Oligoarthritis (jumlah sendi yang meradang kurang dari 4)4) Kemerahan di sekitar sendi yang meradang5) Sendi metatarsophalangeal pertama (ibu jari kaki) terasa sakit atau membengkak6) Serangan unilateral (satu sisi) pada sendi metatarsophalangeal pertama7) Serangan unilateral pada sendi tarsal (jari kaki)8) Tophus (deposit besar dan tidak teratur dari natrium urat) di kartilago artikular (tulang rawan sendi) dan kapsula sendi9) Hiperuricemia (kadar asam urat dalam darah lebih dari 7,5 mg/dL)10) Pembengkakan sendi secara asimetris (satu sisi tubuh saja)11) Serangan arthritis akut berhenti secara menyeluruh.GEJALANyeri sendi secara mendadakKemerahanbengkak dari sendi yg terkena. Sendi yg sering mendapat serangan adalah daerah yg sering terkena tekanan, yaitu sendi ibu jari kaki, sendi pergelangan kaki/tumit, sendi lutut, sendi siku, dan sendi jari tangan.Sembuh dalam 5-10 hari meski tidak diobati & serangan menghilang beberapa bulan atau tahunGout dipicu oleh obat tertentu, aktivitas fisik berlebihan, alkohol, diet tinggi purin atau diet terlalu ketat

Kadar normal kandungan asam urat pada manusia adalah 4-7 mg/dl. Asam urat yg terbentuk dalam tubuh kebanyakan akan dibuang via penapisan urin.

PEMERIKSAANAsam urat serum dapat meningkat (>7.5 mg/dL) pada 95% pasien dg pengukuran serial setiap terserang.Namun pada 25% kasus, pengukuran asam urat serum didapatkan normal disebabkan sitokin dapat bersifat urikosurik.Namun setelah masa ini, biasanya level asam urat akan ditemukan meningkat & penting untuk pemantauan terapi hypouricemic.Pada masa terserang gout akut, LED (ESR) & WBC count biasanya meningkat.Identifikasi kristal sodium urate pada cairan sendi atau dari aspirasi tophus (Arthrocentesis).Kristal-kristal dapat ditemukan di CES & netrofil, berbentuk seperti jarum (needle-like) & negatively birefringent when examined by polarized light microscopy.PEMERIKSAANSynovial fluid cell count meningkat dari 2000 60000/uLEffusions appear cloudy due to the increased numbers of leukocytes. Large amounts of crystal occasionally produce a thick pasty or chalky joint fluid.Infeksi bakterial dapat terjadi bersamaan, untuk mengekslusi septic arthritis, cairan sendi juga harus dikultur.Pemeriksaan radiologi:Pada masa awal penyakit: tidak ada perubahan (atau hanya ada tampilan pembengkakan).Selanjutnya akan terlihat gambaran erosi punched out.Cystic changes, well defined erosions with sclerotic margins (often with overhanging bony edges), and soft tissue masses are characteristic radiographic features of advanced chronic tophaceous gout.

Early-phase 1 findings in gout are limited to the soft tissues. The typical finding is an asymmetric swelling around the affected joint. Another finding that may be evident in the early phase of gout is edema of the soft tissues around the joints. In a patient who has had multiple episodes of gouty arthritis in the same joint, a cloudy area of increased opacity may be seen on plain-film radiographs In the intermediate phase 2 of gout, the earliest bony changes appear. Most commonly, the bony changes initially appear in the first metatarsophalangeal joint area. These early changes are generally seen outside the joint or in the juxta-articular area. These intermediate-phase findings are often described as punched-out lesions, which can progress to become sclerotic as they increase in size. Fractures may be present in affected areas in severe cases of intermediate-phase gout. In late-phase 3 gout, the hallmark findings are numerous interosseous tophi. Another change evident on plain-film radiographs in late-stage disease is joint-space narrowing, which can be severe and symptomatic. Marked deformities and subluxation may also be noted in affected areas during the late stage of disease. Calcific deposits in the soft tissues also can be observed in late-phase gout.

Radiograph showing sharply "punched-out" bony defects of the distal radius and proximal phalynx of the middle finger. Monosodium urate crystals from a tophus, observed with polarized light microscopy Intracellular monosodium urate crystal from synovial fluid, observed with polarized light microscopy DIAGNOSISBerdasarkan gejala klinis, namun tetap harus dikonfirmasi dengan aspirasi cairan sendi atau deposit tophus.Acute septic arthritis, psoriatic arthritis dapat mempunyai tanda klinik yang mirip.Pertimbangkan gout pada pasien:Laki-laki yang mengalami artritis monoartikular terutama ibu jari kaki.Peningkatan kadar asam urat serum membantu tetapi tidak spesifik (ada obat yang dapat meningkatkan kadar asam urat).Melihat respon dari gejala pada sendi terhadap pemberian kolkisin.Dengan menemukan kristal asam urat dalam cairan sinovial sendi (diagnosa spesifik untuk gout).Pemerikasaan radiografi pada serangan pertama artritis gout akut adalah non spesifik. Kelainan utama radiografi pada kronik gout adalah inflamasi asimetri, artritis erosif yg kadang-kadang disertai nodul jaringan lunak.Penatalaksanaan Non-farmakologis :Istirahat Diet rendah purin Farmakologis :NSAID & glucokortikoid u/ nyeri Kolkisin u/ cegah rekuren & batu ginjal Allopurinol, oxaprosin, urikosurik agen u/ menurunkan as.urat serum LO3Rheumatoid arthritis (RA)DefinisiSalah satu dari beberapa penyakit rematik adalah suatu penyakit autoimun sistemik yang menyebabkan peradangan pada sendi.Penyakit ini ditandai oleh peradangan sinovium yang menetap, suatu sinovitis proliferatifa kronik non spesifik.Dengan berjalannya waktu, dapat terjadi erosi tulang, destruksi (kehancuran) rawan sendi dan kerusakan total sendi.Akhirnya, kondisi ini dapat pula mengenai berbagai organ tubuh. Faktor risiko yang akan meningkatkan risiko terkena nya artritis reumatoid adalah;Jenis Kelamin. Perempuan lebih mudah terkena AR daripada laki-laki. Perbandingannya adalah 2-3:1.Umur. Artritis reumatoid biasanya timbul antara umur 40 sampai 60 tahun. Namun penyakit ini juga dapat terjadi pada dewasa tua dan anak-anak (artritis reumatoid juvenil)Riwayat Keluarga. Apabila anggota keluarga anda ada yang menderita penyakit artritis rematoid maka anda kemungkinan besar akan terkena juga. Merokok. Merokok dapat meningkatkan risiko terkena artritis reumatoid?? Gambaran KlinisAda beberapa gambaran klinis yang lazim ditemukan pada penderita artritis reumatoid. Gambaran klinis ini tidak harus timbul sekaligus pada saat yang bersamaan oleh karena penyakit ini memiliki gambaran klinis yang sangat bervariasi.1. Gejala-gejala konstitusional, misalnya lelah, anoreksia, berat badan menurun dan demam. Terkadang kelelahan dapat demikian hebatnya.2. Poliartritis simetris terutama pada sendi perifer, termasuk sendi-sendi di tangan, namun biasanya tidak melibatkan sendi-sendi interfalangs distal. Hampir semua sendi diartrodial dapat terserang.3. Kekakuan di pagi hari selama lebih dari 1 jam: dapat bersifat generalisata tatapi terutama menyerang sendi-sendi. Kekakuan ini berbeda dengan kekakuan sendi pada osteoartritis, yang biasanya hanya berlangsung selama beberapa menit dan selalu kurang dari 1 jam.

4. Artritis erosif merupakan ciri khas penyakit ini pada gambaran radiologik. Peradangan sendi yang kronik mengakibatkan erosi di tepi tulang dan ini dapat dilihat pada radiogram.5. Deformitas: kerusakan dari struktur-struktur penunjang sendi dengan perjalanan penyakit. Pergeseran ulnar atau deviasi jari, subluksasi sendi metakarpofalangeal, deformitas boutonniere dan leher angsa adalah beberapa deformitas tangan yang sering dijumpai pada penderita. Pada kaki terdapat protrusi (tonjolan) kaput metatarsal yang timbul sekunder dari subluksasi metatarsal. Sendi-sendi besar juga dapat terserang dan mengalami pengurangan kemampuan bergerak terutama dalam melakukan gerak ekstensi. 6. Nodula-nodula reumatoid adalah massa subkutan yang ditemukan pada sekitar sepertiga orang dewasa penderita arthritis rheumatoid. Lokasi yang paling sering dari deformitas ini adalah bursa olekranon (sendi siku ) atau di sepanjang permukaan ekstensor dari lengan; walaupun demikian nodula-nodula ini dapat juga timbul pada tempat-tempat lainnya. Adanya nodula-nodula ini biasanya merupakan suatu petunjuk suatu penyakit yang aktif dan lebih berat.7. Manifestasi ekstra-artikular: artritis reumatoid juga dapat menyerang organ-organ lain di luar sendi. Jantung (perikarditis), paru-paru (pleuritis), mata, dan pembuluh darah dapat rusak.

Untuk keperluan klasifikasi, seseorang dikatakan menderita artritis reumatoid jika ia sekurang-kurangnya memenuhi 4 dari 7 kriteria di atas. Kriteria 1 sampai 4 harus terdapat minimal selama 6 minggu. Pasien dengan dua diagnosis tidak dieksklusikan. Pembagian diagnosis sebagai artritis reumatoid klasik, definit, probable atau possible tidak perlu dibuat.

Gejala dan TandaGejala dan tanda dari AR dapat dilihat sebagai berikut;Nyeri sendi Pembengkakan sendi Nyeri sendi bila disentuh atau di tekan Tangan kemerahan Lemas Kekakuan pada pagi hari yang bertahan sekitar 30 menit Demam Berat badan turun

Artritis reumatoid biasanya menyebabkan masalah dibeberapa sendi dalam waktu yang sama. Pada tahap awal biasanya mengenai sendi-sendi kecil seperti, pergelangan tangan, tangan, pergelangan kaki, dan kaki. Dalam perjalanan penyakitnya, selanjutnya akan mengenai sendi bahu, siku, lutut, panggul, rahang dan leher. Pemeriksaan PenunjangTidak banyak berperan dalam diagnosis artritis reumatoid, namun dapat menyokong bila terdapat keraguan atau untuk melihat prognosis pasien. Pada pemeriksaan laboraturium terdapat:1. Tes faktor reuma biasanya positif pada lebih dari 75% pasien artritis reumatoid terutama bila masih aktif. Sisanya dapat dijumpai pada pasien lepra, tuberkulosis paru, sirosis hepatis, hepatitis infeksiosa, lues, endokarditis bakterialis, penyakit kolagen, dan sarkoidosis.2. Protein C-reaktif biasanya positif.3. LED meningkat.4. Leukosit normal atau meningkat sedikit.5. Anemia normositik hipokrom akibat adanya inflamasi yang kronik.6. Trombosit meningkat.7. Kadar albumin serum turun dan globulin naik.

Pada periksaan rontgen, semua sendi dapat terkena, tapi yang tersering adalah sendi metatarsofalang dan biasanya simetris. Sendi sakroiliaka juga sering terkena. Pada awalnya terjadi pembengkakan jaringan lunak dan demineralisasi juksta artikular. Kemudian terjadi penyempitan sendi dan erosi. Pemeriksaan TambahanPemeriksaan tambahan yang dapat dilakukan adalah pemeriksaaan darah rutin. Orang dengan RA pemeriksaan rasio sedimen eritrosit (ESR) cenderung meningkat, pemeriksaan ini dapat memperlihatkan adanya proses peradangan dalam tubuh. Pemeriksaan darah lain yang biasa nya dilakukan adalah pemeriksaan antibodi seperti faktor rheumatoid dan anti-CCP.Selain itu juga dapat dilakukan analisa cairan sendi. Dokter anda akan mengambil cairan sendi dengan menggunakan jarum steril, lalu cairan sendi akan dianalisa apakah terdapat peningkatan kadar leukosit atau tidak dan juga dapat menyingkirkan kemungkinan penyakit rematik lainnya.Pemeriksaan foto rontgen dilakukan untuk melihat progesifitas penyakit RA. Dari hasil foto dapat dilihat adanya kerusakan jaringan lunak maupun tulang. Pemeriksaaan ini dapat memonitor progresifitas dan kerusakan sendi jangka panjang. Tata LaksanaPenyakit rheumatoid arthritis tidak dapat disembuhkan. Tujuan dari pengobatan adalah mengurangi peradangan sendi untuk mengurangi nyeri dan mencegah atau memperlambat kerusakan sendi. Secara umum pengobatan yang dapat dilakukan adalah pemberian obat-obatan dan operasi.

Dibawah ini adalah contoh-contoh obat yang dapat diberikan;NSAIDs. Obat anti-infalamasi nonsteroid (NSAID) dapat mengurangi gejala nyeri dan mengurangi proses peradangan. Yang termasuk dalam golongan ini adalah ibuprofen dan natrium naproxen. Golongan ini mempunyai risiko efek samping yang tinggi bila di konsumsi dalam jangka waktu yang lama. Kortikosteroid. Golongan kortikosteroid seperti prednison dan metilprednisolon dapat mengurangi peradangan, nyeri dan memperlambat kerusakan sendi. Dalam jangka pendek kortikosteroid memberikan hasil yang sangat baik, namun bila di konsumsi dalam jangka panjang efektifitasnya berkurang dan memberikan efek samping yang serius. Obat remitif (DMARD). Obat ini diberikan untuk pengobatan jangka panjang. Oleh karena itu diberikan pada stadium awal untuk memperlambat perjalanan penyakit dan melindungi sendi dan jaringan lunak disekitarnya dari kerusakan. Yang termasuk dalam golongan ini adalah klorokuin, metotreksat salazopirin, dan garam emas.

Pembedahan menjadi pilihan apabila pemberian obat-obatan tidak berhasil mencegah dan memperlambat kerusakan sendi. Pembedahan dapat mengembalikan fungsi dari sendi anda yang telah rusak. Prosedur yang dapat dilakukan adalah artroplasti, perbaikan tendon, sinovektomi.

Jenis-jenis yang digunakan adalah:a.Klorokuin, paling banyak digunakan karena harganya terjangkau, namun efektivitasnya lebih rendah dibandingkan dengan yang lain. Dosis anjuran klorokuin fosfat 250 mg/hari hidrosiklorokuin 400 mg/hari. Efek samping bergantung pada dosis harian, berupa penurunan ketajaman penglihatan, dermatitis makulopapular, nausea, diare, dan anemia hemolitik.b.Sulfasalazin dalam bentuk tablet bersalut enteric digunakan dalam dosis 1 x 500 mg/hari, ditingkatkan 500 mg per minggu, sampai mencapai dosis 4 x 500 mg. Setelah remisi tercapai, dosis dapat diturunkan hingga 1 g/hari untuk dipakai dalam jangka panjang sampai tercapai remisi sempurna. Jika dalam waktu 3 bulan tidak terlihat khasiatnya, obat ini dihentikan dan diganti dengan yang lain, atau dikombinasi. Efek sampingnya nausea, muntah, dan dyspepsia.D-penisilamin, kurang disukai karena bekerja sangat lambat. Digunakan dalam dosis 250-300 mg/hari, kemudian dosis ditingkatkan setiap 2-4 minggu sebesar 250-300 mg/hari untuk mencapai dosis total 4x 250-300 mg/hari. Efek samping antara lain ruam kulit urtikaria atau mobiliformis, stomatitis, dan pemfigus. Garam emas adalah gold standard bagi DMARD. Khasiatnya tidak diragukan lagi meski sering timbul efek samping. Auro sodium tiomalat (AST) diberikan intramuskular, dimulai dengan dosis percobaan pertama sebesar 10 mg, seminggu kemudian disusul dosis kedua sebesar 20 mg. Seminggu kemudian diberikan dosis penuh 50 mg/minggu selama 20 minggu. Dapat dilanjutkan dengan dosis tambahan sebesar 50 mg tiap 2 minggu sampai 3 bulan. Jika diperlukan, dapat diberikan dosis 50 mg setiap 3 minggu sampai keadaan remisi tercapai. Efek samping berupa pruritis, stomatitis, proteinuria, trombositopenia, dan aplasia sumsum tulang. Jenis yang lain adalah auranofin yang diberikan dalam dosis 2 x 3 mg. Efek samping lebih jarang dijumpai, pada awal sering ditemukan diare yang dapat diatasi dengan penurunan dosis.Obat imunosupresif atau imunoregulator. Metotreksat sangat mudah digunakan dan waktu mula kerjanya relatif pendek dibandingkan dengan yang lain. Dosis dimulai 5-7,5 mg setiap minggu. Bila dalam 4 bulan tidak menunjukkan perbaikan, dosis harus ditingkatkan. Dosis jarang melebihi 20 mg/minggu. Efek samping jarang ditemukan. Penggunaan siklosporin untuk artritis reumatoid masih dalam penelitian.f. Kortikosteroid hanya dipakai untuk pengobatan artritis reumatoid dengan komplikasi berat dan mengancam jiwa, seperti vaskulitis, karena obat ini memiliki efek samping yang sangat berat. Dalam dosis rendah (seperti prednison 5-7,5 mg satu kali sehari) sangat bermanfaat sebagai bridging therapy dalam mengatasi sinovitis sebelum DMARD mulai bekerja, yang kemudian dihentikan secara bertahap. Dapat diberikan suntikan kortikosteroid intraartikular jika terdapat peradangan yang berat. Sebelumnya, infeksi harus disingkirkan terlebih dahulu.3

KomplikasiKelainan sistem pencernaan yang sering dijumpai adalah gastritis dan ulkus peptik yang merupakan komplikasi utama penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) atau obat pengubah perjalanan penyakit (disease modifying antirheumatoid drugs, DMARD) yang menjadi faktor penyebab morbiditas dan mortalitas utama pada artritis reumatoid.Komplikasi saraf yang terjadi tidak memberikan gambaran jelas, sehingga sukar dibedakan antara akibat lesi artikular dan lesi neuropatik. Umumnya berhubungan dengan mielopati akibat ketidakstabilan vertebra servikal dan neuropati iskemik akibat vaskulitis.LO4 osteoartritisDEFINISIsalah satu jenis dari keluarga besar penyakit arthritis yang paling sering terjadi.Sering disebut juga degeneratif osteoarthritis atau hipertropic OA.OA merupakan radang sendi yang bersifat kronis dan progresif disertai kerusakan tulang rawan sendi berupa integrasi (pecah) dan perlunakan progresif permukaan sendi dengan pertumbuhan tulang rawan sendi ( osteofit) di tepi tulang.

JENIS-JENIS OA1. PrimerPenyebab tak diketahui, akibat proses penuaan alami. Dialami setelah usia 45 tahun, tidak diketahui penyebab secara pasti, menyerang perlahan tapi pasti, dan dapat mengenai banyak sendi. Biasanya mengenai sendi lutut dan panggul, bisa juga sendi lain seperti punggung dan jari-jari.

2. SekunderDialami sebelum usia 45 tahun, penyebab trauma (instability) yang menyebabkan luka pada sendi (misalnya patah tulang atau permukaan sendi tidak sejajar), akibat sendi yang longgar dan pembedahan pada sendi. Penyebab lain adalah faktor genetik dan penyakit metabolik. GEJALA OAPenyakit ini bisa tanpa gejala (asimptomatik) artinya walaupun menurut hasil X-ray hampir 70 persen manula lebih 70 tahun dideteksi menderita penyakit OA, tetapi hanya setengahnya mengeluh, sedangkan selebihnya normal. Berikut ini tanda tanda serangan OA :Persendian terasa kaku dan nyeri apabila digerakkan .Pada mulanya hanya terjadi pagi hari, tetapi apabila dibiarkan akan bertambah buruk dan menimbulkan rasa sakit setiap melakukan gerakan tertentu , terutama pada waktu menopang berat badan, namun bisa membaik bila diistirahat kan . Pada beberapa penderita , nyeri sendi dapat timbul setelah istirahat lama,misalnya duduk di kursi atau di jok mobil dalam perjalanan jauh. Terkadang juga dirasakan setelah bangun tidur di pagi hari. Adanya pembengkakan/peradangan pada persendian (Heberdens dan Bouchards nodes)Persendian yang sakit berwarna kemerah-merahan. Kelelahan yang menyertai rasa sakit pada persendian Kesulitan menggunakan persendian Bunyi pada setiap persendian(crepitus). Gejala ini tidak menimbulkan rasa nyeri, hanya rasa tidak nyaman pada setiap persendian (umumnya lutut) Perubahan bentuk tulang.Ini akibat jaringan tulang rawan yang semakin rusak, tulang mulai berubah bentuk dan meradang , menimbulkan rasa sakit yang amat sangat

FAKTOR RESIKO;Usia diatas 50 tahun. wanita Kegemukan Riwayat immobilisasi Riwayat trauma atau radang di persendian sebelumnya. Adanya stress pada sendi yang berkepanjangan,misalnya pada olahragawan. Adanya kristal pada cairan sendi atau tulang . Densitas tulang yang tinggi Neurophaty perifer faktor lainnya : ras, keturunan dan metabolik.

PATFISAdalah jaringan elastis yang 95 persen terdiri dari air dan matrik ekstra selular, 5 persen sel kondrosit. Fungsinya sebagai penyangga atau shock breaker, juga sebagai pelumas, sehingga tidak menimbulkan nyeri pada saat pergerakan sendi.Apabila kerusakan jaringan rawan sendi lebih cepat dari kemampuannya untuk memperbaiki diri, maka terjadi penipisan dan kehilangan pelumas sehingga kedua tulang akan bersentuhan. Inilah yang menyebabkan rasa nyeri pada sendi lutut. Setelah terjadi kerusakan tulang rawan, sendi dan tulang ikut berubah. Pada permukaan sendi yang sudah aus terjadilah pengapuran. Yaitu tumbuhnya tulang baru yang merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk menjadikan sendi kembali stabil, tapi hal ini justru membuat sendi kaku.Sendi yang sering menjadi sasaran penyakit ini adalah sendi yang sering digunakan sebagai penopang tubuh seperti lutut, tulang belakang, panggul, dan juga pada sendi tangan/kaki. Jika tidak diobati sakit akan bertambah dan tidak bisa berjalan. Selain itu, tulang bisa mengalami perubahan bentuk atau deformity bersifat permanen. Bengkok pada kaki bisa ke dalam maupun keluar. Dampak kelainan ini muncul perlahan 10 tahun kemudian untuk itu perlu waspada.

Patfis OADalam keadaan normal, sendi memiliki derajat gesekan yang rendah sehingga tidak akan mudah aus, kecuali bila digunakan secara sangat berlebihan atau mengalami cedera. Osteoartritis kemungkinan berawal ketika suatu kelainan terjadi pada sel-sel yang membentuk komponen tulang rawan, seperti kolagen (serabut protein yang kuat pada jaringan ikat) dan proteoglikan (bahan yang membentuk daya lenting tulang rawan).

Selanjutnya tulang rawan tumbuh terlalu banyak, tetapi pada akhirnya akan menipis dan membentuk retakan-retakan di permukaan. Rongga kecil akan terbentuk di dalam sumsum dari tulang yang terletak dibawah kartilago tersebut, sehingga tulang menjadi rapuh. Tulang mengalami pertumbuhan berlebihan di pinggiran sendi dan menyebabkan benjolan (osteofit), yang bisa dilihat dan bisa dirasakan. Benjolan ini mempengaruhi fungsi sendi yang normal dan menyebabkan nyeri.

Pada akhirnya, permukaan tulang rawan yang halus dan licin berubah menjadi kasar dan berlubang-lubang, sehingga sendi tidak lagi dapat bergerak secara halus. Semua komponen sendi (tulang, kapsul sendi, jaringan sinovial, tendon dan tulang rawan) mengalami kegagalan dan terjadi kelainan sendi.

DIAGNOSIS OACurigai pada manula dengan gejala OA dan lakukan pemeriksaan Xray foto pada sendi yang dikeluhkan, khusus untuk lutut pemeriksaan dilakukan posisi berdiri dan kedua lutut diperiksa untuk pembanding.Pada foto Xray penderita OA kita bisa jumpai adanya osteofit pada pinggir sendi, penyempitan rongga sendi,peningkatan densitas tulang subkhondral, kista pada tulang subkhondral, cairan sendi. Pada pemeriksaan laboratorium penderita OA normal, tapi diperlukan untuk membedakan dengan penyakit lain.Pada kasus OA dengan cairan sendi berlebihan diperlukan pemeriksaan analisis cairan sendi untuk membedakan dengan OA yang terinfeksi, karena pada OA analisis cairan sendi jernih, kental, sel darah putih < 2000/mL PENGOBATAN OSTEOARTHRITISEdukasi pasien Obat nyeri Excercise, menghilangkan kekakuan dan lingkup sendi lebih luas. Suplemen sendi : Glukosamin dan Chondroitin , masing-masing memiliki fungsi yaitu : Chondroitin sulfat berguna untuk merangang pertumbuhan tulang rawan dan menghambat perusakan tulang rawan.Glukosamin adalah pembentukan proteoglycan, bekerja dengan merangsang pembentukan tulang rawan, serta menghambat perusakan tulang rawan. Pemberian injeksi hyaluronic acid Artroskopi debridement, suatu prosedur tindakan untuk diagnosis dan terapi pada kelainan sendi dengan menggunakan kamera, dengan alat ini dokter melakukan pembersihan dan pencucian sendi, selain itu dokter dapat melihat kelainan pada sendi yang lain dan langsung dapat memperbaikinya. Penggantian sendi (THR), prosedur ini dilakukan pada kasus stadium lanjut (3dan 4). Setelah operasi pasien dapat berjalan kembali dengan tanpa rasa nyeri.

PENCEGAHAN OA

Dengan mengeleminir faktor predisposisi di atas. Sebagai tips, lakukan hal-hal berikut untuk menghindari sedini mungkin anda terserang OA atau membuat OA anda tidak kambuh yaitu dengan;Menjaga berat badan Olah raga yang tidak banyak menggunakan persendian Aktifitas Olah raga sesuai kebutuhan Menghindari perlukaan pada persendian. Minum suplemen sendi Mengkonsumsi makanan sehat Memilih alas kaki yang tepat dan nyaman Lakukan relaksasi dengan berbagai tehnik Hindari gerakan yang meregangkan sendi jari tangan. Jika ada deformitas pada lutut, misalnya kaki berbentuk O, jangan dibiarkan. hal tersebut akan menyebabkan tekanan yang tidak merata pada semua permukaan tulang.

Komplikasi OAPenurunan fungsi tulang ini akan berlanjut terus. Beberapa penderita bahkan mengalami penurunan fungsi yang signifikan. Beberapa penderita akan berujung pada kehilangan kemampuan berdiri atau berjalan.Jika engsel tersebut sudah parah, biasanya dokter akan menyarankan penggantian engsel dengan pembedahan. Pada beberapa penderita yang tidak bisa melakukan pembedahan akan dilakukan terapi nyeri/ngilu dan akan diajari cara menggunakan alat tambahan untuk mempermudah gerakan sehari-hari.LO5Osteoporosis adalah penyakit tulang sistemik yang ditandai oleh penurunan densitas massa tulang dan pernburukan mikroarsitektur tulang sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patahFaktor resiko UmurGenetikLingkunganHormonSifat fisik tulang