Pemicu 3 IMUNOLOGI

41
Pemicu 3 Kel : 5 Fasilitator : Hery

description

rugas

Transcript of Pemicu 3 IMUNOLOGI

Pemicu 3

Pemicu 3Kel : 5Fasilitator : HeryAnggota kelompokAnna Marthae VAnugerah Pasca GKrismeikesariNurul Atdania LestariRugas Pribawa Reza Indri SaraswatiRicha Hesti Putri. P Sylverius S.SSiti Saudah AdawiyahSiti NorhasanahWidiya Perwita SariKata KunciLaki laki Usia 30 thnDiare sejak 2 minggu yang laluDiare 3-2 kali dengan jumlah sedang dan cairBerobat ke puskesmas dan tidak ada perbaikan penurunan berat badan 5 kgSariawan didaerah mulut dan lidah dan sakit menelan Pasien homoseksul dan mantan pemakai narkoba suntikKeadaan lemah, pucat, tinggi badan 160 cm,BB 45kg, suhu 37,5c nadi 86x/menit, TD120/60 mmhg

Identifikasi MasalahLaki laki 30 tahun mengeluh diare, sariawan dimulut dan lidahnya disertai sakit menelan Pasien seorang homoseksual dan mantan pemakai narkoba suntikAnalisis masalahLAKI LAKI 30 THNhomoseksual dan mantan pengguna narkobaKeluahan utamaDiare 3-4 kali sejak sariawan didaerah mulut dan lidah dan disertai nyeri menelan Pemeriksaan FisikImunitas Normal Abnormal Imunodefisiensi Auto ImunHIV/AIDSSLE Hasimoto diseasesHipotesisLaki laki usia 30 tahun berdasarkan tanda dan gejala, anamnesis dan pemeriksaan fisik mengalami infeksi opportunistik yang merupakan komplikasi dari HIV/AIDSPertanyaan TerjaringPerbedaan penyakit autoimun dan imunodefisiensi ?Jalaskan patofisiologi terjadinya imunodefisiensi pada orang HIV/AIDS ?Mekanisme orang HIV/AIDS terkena infeksi opportunisti( diare, sariawan dan susah menelan) ?Defenisi, Epidemiologi dan etiologi AIDS ?Patofisiologi ADIS ?Tanda dan gejala serta faktor resiko AIDS ?Pencegahan, prognosis, dan komplikasi AIDS ( survival rate di indonesia terutama di kalimanatan tengah ) ?Tatalaksan pada AIDS ? Prinsip pengobatan untuk infeksi opportunistik pada HIV/ADIS) ?Pemeriksaan AIDS ( baik fisik maupun lab )Interpretasi hasil pemeriksaan pada pemicu Cara penularan narkoba suntik dan homoseksual terhadap AIDS Sistem imunologi pada penderita AIDSMekanisme penurunan berat badan pada penderita AIDS Macam macam penyakit ImunodefisiensiPenengakan diagnosis pada HIV/AIDS Edukasi dan nutrisi pada penderita HIV/AIDS Infeksi opportunistik yang sering diderita pada HIV/AIDSDiagnosis DifferensialAlat pelindung diri untuk petugas yang menangani pasien HIV /AIDS

Definisi HIV/AIDSHuman Immunodefisiency Virus (HIV) yaitu virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia sehingga membuat tubuh rentan terhadap berbagai penyakitAcquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah suatu penyakit retrivirus yang disebabkan oleh HIV dan ditandai dengan imunosupresi berat yang menimbulkan infeksi oportunistik, neoplasma sekunder dan manifestasi neurologisEtiologi HIV/AIDSHIV ditemukan pada darah, semen, ASI, dan sekret vagina virus dapat ditularkan pada cairan-cairan iniHIV juga ditemukan pada saliva, air mata, urin, cairan serebrospinal, dan cairan amnion tidak bersifat menularkanTransmisi HIV terjadi melalui kontak atau pencampuran dengan cairan tubuh yang mengandung virus berhubungan seksual dengan pengidap HIV, jarum suntik atau alat tusuk lain yang telah terkontaminasi, menerima transplantasi organ, transfusi darah,penularan dari ibu hamil ke janin saat kehamilan, proses kelahiran, maupun saat menyusui.Faktor RisikoHubungan seksualJarum suntik pada pengguna narkotikaTransfusi darahIbu yang terinfeksi HIV, yang ditularkan ke bayinyaTanda dan gejalaInfeksi Akut : demam, nyeri menelan, pembengkakan KGB, diare, batukInfeksi Oportunistik : BB menurun, demam lama, rasa lemah, pembesaran KGB, diare, TB, infeksi jamur, herpes, dan lain-lainMacam-macam penyakit imunodefisiensiPrimer (kongenital) : Gangguan pada limfosit B dan produsi antibodiGangguan pada limfositKelainan pada fungsi fagositKelainan pada sistem komplemenSekunder (didapat) :Kelainan darahSemua jenis kankerPenyakit infeksi (misal : infeksi HIV)Gangguan sistem hormonalObat atau terapi tertentu

Sistem Imun pada Infeksi HIV

Pemeriksaan HIV/AIDSFisik SuhuBerat badanTinggi badanMata MulutKGBPerut kulit

LaboratoriumDipstick HIV tes Tes saliva (dgn orasure test)Tes urinTes ELISATes western BlotIFA ( indirect florucent antibody)PCR Terjadinya infeksi opportunistik pada penderita AIDS Virus HIV masuk ke dalam tubuh menyerang dan menghancurkan sel CD4 membuat sistem imun penderita menurun (imunodefisiensi) flora normal (bakteri, jamur) dalam tubuh dapat menjadi patogen menyebabkan gejala klinis seperti diare, sariawan dan nyeri menelan.PATOFISIOLOGI TERJADINYA IMUNODEFISIENSI PADA PENDERITA HIV AIDS

Penegakan diagnosis kasus AIDS Bukti LAB : reaksi positif berulang terhadap uji penapisan antibodi yang dikonfirmasi dengan uji suplementer atau hasil positif serta laporan terdeteksinya salah satu dari uji nonantibodi atau virologi HIVInfeksi Opportunistik terkait infeksi HIV

Cara mencegah penyakit HIV AIDSHidari jarum suntik bekasHindari berhubungan intim dengan orang lain kecuali dengan pasanganHindari memakai narkobaHindari transfusi darah tanpa pengecekan dokter

komplikasiAIDS dementia complex (ADC), atau ensefalopati terkait HIVLimfoma sususnan saraf pusat (SSP) Meningitis kriptokokus Infeksi cytomegalovirus (CMV)Infeksi virus herpes sering terlihat pada pasien AIDSInfeksi oportunistik:Pneumocystis jiroveciiCandida albicansStaphylococcus aureusStreptococcus pyogenesPseudomonas aeruginosaAcinetobacter baumanniToxoplasma gondiiCytomegalovirusAspergillus sp.Sarkoma kaposi

PrognosisPrognosis penyakit didefinisikan sebagai hasil atau kursus diharapkan penyakit. Itu berasal dari kata Yunani kuno yang berarti ' tahu sebelumnya'.Saat ini tidak ada obat untuk AIDS dan hal ini berakibat fatal tanpa pengobatan. Infeksi HIV, namun, mengambil waktu yang sangat lama untuk berkembang menjadi penuh sesak nafas AIDS. Virus mulai meniru dalam tubuh dalam sel CD4 dan mulai untuk menghancurkan kekebalan.Masa yang diambil untuk pengembangan AIDS infeksi HIV dapat berkisar dari 6 bulan (sangat jarang) hingga 15 tahun. Di Inggris waktu rata-rata untuk pengembangan AIDS awal infeksi HIV adalah sekitar 12 tahun.

Diagnosis (1)Diagnosa HIV/AIDS dapat ditegakkan dengan melihat manifestasi klinis dan pemeriksaan laboratorium.

Manifestasi klinis Dapat dilihat pada tabel berikut :Manifestasi Klinis AIDS (1)

Manifestasi Klinis AIDS (2)

Diagnosis (2)2. Pemeriksaan laboratorium Dilakukan untuk menegakkan diagnosa HIV/ AIDS. Pemeriksaan serologi untuk HIV Limfosit total atau CD4 (jika tersedia) Rapid Test Diagnosa (jika tersedia)

Diagnosis (3)Dilakukan untuk menegakkan diagnosa infeksi oportunistik dan Co-morbidity: Pemeriksaan darah lengkap Pemeriksaan urin rutin dan mikroskopik Pemeriksaan feses lengkap Kimia darah: kreatinin serum, ureum darah, glukosa darah, SGOT/SGPT, bilirubin serum, lipid serum & amilase serum. Serologi virus hepatitis (HCV) dan virus hepatitis B (HBV) Pemeriksaaan sputum BTA Pemeriksaan foto thorax Pemeriksaan kehamilanNutrisi pada Penderita AIDSPada saat seseorang terinfeksi HIV, terjadi gangguan sistem kekebalan tubuh sampai ke tingkat yang lebih parah hingga terjadi pula penurunan status gizi. Menurunnya status gizi disebabkan oleh kurangnya Asupan makanan karena berbagai hal, misalnya adanya penyakit infeksi sehingga menyebabkan kebutuhan zat gizi meningkat. Selain itu perlu diperhatikan faktor psikososial serta keamanan makanan dan minuman Efek HIV Pada Gizi

Konseling Gizi (1)Mengkonsumsi protein dari sumber hewani dan nabati seperti daging, telur, ayam, ikan, kacang kacang dan produk olahannya Makanan diberikan dalam porsi kecil tetapi sering Sayur dan buah buahan diberikan sesuai kebutuhan Rendah serat, makanan lunak / cair, jika ada gangguan saluran pencernaan Rendah laktosa dan rendah lemak jika ada diare Dianjurkan minum susu yang rendah lemak dan sudah dipasteurisasi; jika tidak dapat menerima susu sapi, dapat diganti dengan susu kedelai Bentuk makanan disesuaikan dengan kondisi pasien untuk memenuhi kebutuhan gizinya Konseling Gizi (2)Sesuaikan syarat diet dengan infeksi oportunistik dan penyakit lain yang menyertai (TB, diare, sarkoma, kandidiasis oral) Menghindari makanan yang diawetkan dan makanan yang beragi (tape, brem) Menghindari aroma makanan yang merangsang (untuk mencegah mual) dan makanan yang merangsang pencernaan baik secara mekanik, termik maupun kimia Menghindari rokok, kafein dan alkohol Makanan bebas dari pestisida dan zat zat kimia Dapat ditambahkan vitamin berupa suplemen, tapi pemberian dosis besar (megadosis) harus dihindari karena dapat menekan kekebalan tubuh Bila ODHA mendapat obat anti retroviral, pemberian makanan disesuaikan dengan jadwal minum obat saat lambung kosong, saat lambung terisi, atau diberikan bersama-sama dengan makanan Makanan yang tidak dianjurkan untuk Penderita AIDSSemua bahan makanan yang menimbulkan gas seperti : ubi jalar, kol, sawi , nangka dan durian Semua makanan tinggi lemak : santan kental, lemak daging dan kulit ayam Bumbu yang merangsang : cabe, merica, cuka Bahan makanan yang mentah seperti lalapan Buah-buahan yang masih mentah Makanan yang tidak atau kurang masak seperti sate, telur setengah matang. Makanan yang diawetkan dan penyedap rasa Minuman bersoda dan mengandung alkohol Perbedaan penyakit autoimun dan imunodefisiensi Autoimun Imunodefisiensi Penyakit autoimun adalah penyakit dimana sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang jaringan sehat orang tersebut sendiri.Imunodefisiensi adalah keadaan dimana terjadi penurunan atau ketiadaan respon imun normal.Etiologi: Hal ini karena sistem kekebalan tidak bisa membedakan sel-sel asing dengan sel-sel tubuh sendiri. Etiologi: keadaan ini dapat terjadi secara primer (umunya kelainan genetik) dan secara sekunder akibat penyakit infeksi dll.Penyakit Crohn, lupus, rheumatoid arthritis (rematik), multiple sceloris dandiabetes tipe 1 adalah contoh-contoh penyakit autoimun yang paling terkenal.Bentuk imunodefisiensi: *) primer = SCID, X linked agammaglobulinemia of Bruton, Defisiensi Ig A terisolasi, Common variabel immunodeficiency, SIndroma Wiskott-Aldrich, Sindroma Digeorge (Hipoplasia timus). *) sekunder = Perubahan Fungsi Imunologik didapat oleh karena:-Infeksi : AIDS-Penggunaan obat : - Kemoterapi-Imunosupresif-Peny lain : leukemia-Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) oleh karena HIV

Sistem kekebalan tidak diredam sehingga menyerang sel-sel tubuh sendiri maupun sel-sel asing tanpa kecuali. Ini adalah kasus pada penyakit autoimun. Sistem kekebalan tubuh Anda menjadi benar-benar di luar kendali.Sistem kekebalan tubuh diredam dan tubuh tidak lagi mengenali patogen asing. Ini adalah kasus pada AIDS di mana sistem kekebalan tubuh melemah.Seluruh petugas kesehatan harus menerapkan kewaspadaan standar untuk pelayanan semua pasien yang meliputi:

Hygene tanganSarung tanganMasker goggle(pelindung mata), face shiled (pelindung wajah)GaunPeralatan untuk perawatan pasienPengendalian lingkunganPenatalaksanaan linenKesehatan petugas kesehatanPenempatan pasienHygene respirasi/etika batukPraktik menyuntik yang amanPraktik pencegahan untuk prosedur lumbal pungsi.

Interpretasi DataKeadaanInterpretasiDiare dengan Konsistensi Tinja CairTinja Cair merupakan model 7 dari bristol stool chart dan merupakan gambaran dari diare yang disebabkan oleh gangguan fungsional, infeksi atau gangguan organikBerat Badan TurunKarena diare terus menerus sehingga cairan semakin berkurang dan metabolisme tergangguSariawan dan Lidah sulit menelanAda kemungkinan karena pengaruh imun yang menurun biasa disebabkan karena kebersihan mulut yang kurang dan juga ada gangguan hormon atau penyakit-penyakit tertentu yang manifestasinya di mulutBerat badan 45 kgKurus untuk tinggi 160 cmDistol 60Ada kemungkinan turun karena pengaruh alergi, infeksi, gangguan endokrin, gangguan jantung, berkurangnya volume darah atau karena dehidrasiLain-lainData lainnya normalInfeksi Opportunistik yang sering menyerang Penderita HIV Khusus daerah endemik Asia TenggaraMycobacterium tuberculosisParu-paruCryptococcus neoformans dan Toxoplasma gondiiOtak dan sarafPenicillium marneffei (Thailand)Penisiliosis (Infeksi sistemik)Cara Penularan Narkoba Suntik dan Homoseksual Pada Penderita HIV/AIDSMelalui narkoba suntikInfeksi HIV menyebar secara mudah bila memakai alat suntik yang tidak steril dan digunakan secara bergantian. Secara homoseksualHubungan seksual anogenital, ini merupakan perilaku seksual dengan resiko tinggi bagi penularan HIV. Hal ini sehubungan dengan mukosa rektum yang sangat tipis dan mudah sekali mengalami perlukaan pada saat berhubungan.

Berat Badan turun pada penderita HIV/AIDSBerat badan turun merupakan gejala tahap lanjut bahwa tubuh telah terinfeksi HIV, menyebabkan sistem kekebalan tubuh semakin menurun.Berat badan turun pada penderita dapat sebagai akibat HIV yang menimbulkan:hilangnya nafsu makangangguan penyerapan/absorbsi makanan pada saluran cerna, hilangnya cairan tubuh akibat muntah dan diare sehingga terjadi gangguan keseimbangan cairan tubuh, serta gangguan metabolisme.

TATALAKSANA INFEKSI HIVEdukasi dan Gizi ODHA AIDSDAFTAR PUSTAKA Mansjoer A, Suprohaita, Wardhani WI, dkk. Editors. Kapita Selekta Kedokteran. Ed.3 jilid 2. Jakarta: Media Aesculapius FKUI. 2009.Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, editor. Buku Ilmu Penyakit Dalam. Ed. V. Jilid III. Jakarta: Interna Publishing. 2009.Mandal BK, Wilkins EGL, Dunbar EM, Mayon-white RT. Lecture Notes: Penyakit Infeksi. Ed.6. Jakarta: Erlangga. 2008.