pemfis kardiovaskular

download pemfis kardiovaskular

of 7

description

sistem cardiovaskular

Transcript of pemfis kardiovaskular

LAPORAN BLOK SISTEM KARDIOVASKULERPemeriksaan Fisik Jantung pada Anak, Dewasa dan Lansia

Oleh :

LISA THEANA DEWI125070201111012PSIK REGULER 2

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG2014

A. Pemeriksaan Fisik Jantung pada Anak anakNama: Adik sinarUsia: 8 tahun BB: 40 kgTB: 140 cmRiwayat penyakit : -Riwayat penyakit keluarga: ayah: - ibu -Kebiasaan sehari-hari: sekolah, les, dan bermain

Hasil pemeriksaan fisik Anamnesa Klien mengatakan tidak ada nyeri di bagian dada dan selama ini belum pernah ada keluhan Klien tidak memliki riwayat keluarga yang berhibungan dengan penyakit jantung, DM, hipertensi 1. Inspeksi Tidak ada kelainan anatomi Pergerakan dinding dada: simetris , tidak ada kelainan bentuk tulang belakang (skoliosis, lordosis, maupun kifosis) Pada bagian apek: tidak terlihat Pulsasi arteri perifer: - Bentuk prekordium: simetris Denyut pada apeks jantung: tidak ada Denyut nadi pada dada: tidak ada Sianosis dan pucat pada ekstremitas : tidak ada2. Palpasi Iktus cordis : tidak ada Pulsasi nadi di perifer (karotis, brakhialis, radialis, femoralis, dorsalis pedis: 85 x/menit (normalnya 60-100x/menit) Ritme denyutan nadi: regular Sudut Louis: teraba jelas CTR : < 2 detik3. Perkusi (batas-batas jantung)Pada dasarnya suara perkusi akan menimbulkan suara dullness. Untuk menetukan suara tersebut maka di lakukan perkusi pada daerah-daerah diantarnya : Pada daerah kanan atas tepat pada ICS II garis para sternalis Pada daerah kanan bawah pada ICS IV garis para sternalis Pada daerah kiri atas ICS II garis para sternalis Pada daerah kiri bawah: ICS IV garis tengah clavicularis Pada daerah untuk batas jantung kanan : linea parasternalis kanan/1-2 jari di midsternalis) Pada daerah untuk batas jantung kiri : linea satu jari midclavukula kiri

4. Auskultasi Mulai dengan bagian diafragma stetoskop kemudian dengan bell. Dilakukan dengan cara berurutan sehingga dapat memahami suara jantung dengan baik. Auskultasi di lakukan mulai dari bagian apex, kemudian kearah tricuspid, daerah pulmonal, dan terakhir pada aorta. Daerah mitral(apex): terdapat pada sela iga ke 5 garis mid klavicula kiri terdengar irama regular. Akan lebih mengatahui suara S1 dengan palpasi nadi karotis. Denyutan akan timbul secara bersamaan dan menadakan suara S1 Daerah triskupid: terdapat pada iga 4-5 parasternal kiri, terdengar irama yang regular Daerah pulmonal: terdapat pada sela iga 2 parasternal kiri Daerah aorta : terdapat pada sela iga 2 parasternal kanan. Pada aorta akan lebih terdengar suara S2 yang dimana terjadi penutupkan katub pulmonal. Hasil auskultasi menunjukkan tidak ada bunyi suara tambahan.

B. Pemeriksaan Fisik Jantung pada DewasaNama: Tn. GinanjarUsia: 18 tahunPekerjaan: mahasiswaBB: 70 kgTB: 173 cmRiwayat penyakit : -Riwayat penyakit keluarga: ayah: stroke ibu : -Kebiasaan sehari-hari: merokok seperempat pak/hari, membuat laporan tugas kuliah, kuliah

Hasil pemeriksaan fisik Anamnesa a. Klien mengatakan mempunyai riwayat merokok baru-baru ini sejak mulai kuliahb. Klien mengatakan sering minum kafeiin seperti kopi untuk membuat laporan kuliahc. Klien mengeluh kurang tidur dan sering begadangd. Klien tidak pernah menggunakan obat jantunge. Selama ini tidak ada keluhan nyeri dada 1. Inspeksi Tidak ada kelainan anatomi Pergerakan dinding dada: simetris , tidak ada kelainan bentuk tulang belakang (skoliosis, lordosis, maupun kifosis) Pada bagian apek: tidak terlihat Pulsasi arteri perifer: - Bentuk prekordium: simetris Denyut pada apeks jantung: tidak ada Denyut nadi pada dada: tidak ada Sianosis dan pucat pada ekstremitas : tidak ada2. Palpasi Iktus cordis : tidak ada Pulsasi nadi di perifer (karotis, brakhialis, radialis, femoralis, dorsalis pedis: 60 x/menit (normalnya 60-100x/menit) Ritme denyutan nadi: regular Sudut Louis: teraba jelas CTR : < 2 detik

3. Perkusi (batas-batas jantung)Pada dasarnya suara perkusi akan menimbulkan suara dullness. Untuk menetukan suara tersebut maka di lakukan perkusi pada daerah-daerah diantarnya : Pada daerah kanan atas tepat pada ICS II garis para sternalis Pada daerah kanan bawah pada ICS IV garis para sternalis Pada daerah kiri atas ICS II garis para sternalis Pada daerah kiri bawah: ICS IV garis tengah clavicularis Pada daerah untuk batas jantung kanan : linea parasternalis kanan/1-2 jari di midsternalis) Pada daerah untuk batas jantung kiri : linea satu jari midclavukula kiri

4. Auskultasi Mulai dengan bagian diafragma stetoskop kemudian dengan bell. Dilakukan dengan cara berurutan sehingga dapat memahami suara jantung dengan baik. Auskultasi di lakukan mulai dari bagian apex, kemudian kearah tricuspid, daerah pulmonal, dan terakhir pada aorta. Daerah mitral (apex): terdapat pada sela iga ke 5 garis mid klavicula kiri terdengar irama regular. Akan lebih mengatahui suara S1 dengan palpasi nadi karotis. Denyutan akan timbul secara bersamaan dan menadakan suara S1 Daerah triskupid: terdapat pada iga 4-5 parasternal kiri, terdengar irama yang regular Daerah pulmonal: terdapat pada sela iga 2 parasternal kiri Daerah aorta : terdapat pada sela iga 2 parasternal kanan. Pada aorta akan lebih terdengar suara S2 yang dimana terjadi penutupkan katub pulmonal. Hasil auskultasi menunjukkan tidak ada bunyi suara tambahan karena saya belum tahu mana yng disebut S3 dan suara murmur pada orang merokok

C. Pemeriksaan Fisik Jantung pada LansiaNama: Tn. Amir Usia: 69 tahunPekerjaan: Perajin GerabahBB: 80 kgTB: 160 cmRiwayat penyakit : -Riwayat penyakit keluarga: ayah : -anak: - ibu : hipertensi Kebiasaan sehari-hari: membuat adonan dan mencetak tanah liat untuk dijadikan kerajinan gerabah tradisional yang dikerjakan terus menuerus setiap hari.Hasil pemeriksaan fisik Anamnesa a. Klien mengatakan tidak pernah mengkonsumsi minuman alcohol, namun untuk yang berkafeiin sering seperti kopi b. Klien mengeluh tidur malamnya terjaga c. Klien mengatakan pusing pada kepalanya jika pesangonnya habis sebelum tanggal gajian d. Klien tidak pernah menggunakan obat jantung1. Inspeksi Tidak ada kelainan anatomi Pergerakan dinding dada: simetris Pada bagian apek: tidak terlihat Pulsasi arteri perifer: - Bentuk prekordium: simetris Denyut pada apeks jantung: tidak ada Denyut nadi pada dada: tidak ada 2. Palpasi Iktus cordis : tidak ada Pulsasi nadi di perifer (karotis, brakhialis, radialis, femoralis, dorsalis pedis: 65x/menit (normalnya 60-100x/menit) Sudut Louis: teraba jelas3. Perkusi (batas-batas jantung)Pada dasarnya suara perkusi akan menimbulkan suara dullness. Untuk menetukan suara tersebut maka di lakukan perkusi pada daerah-daerah diantarnya : Pada daerah kanan atas tepat pada ICS II garis para sternalis Pada daerah kanan bawah pada ICS IV garis para sternalis Pada daerah kiri atas ICS II garis para sternalis Pada daerah kiri bawah: ICS IV garis tengah clavicularis Pada daerah untuk batas jantung kanan : linea parasternalis kanan/1-2 jari di midsternalis) Pada daerah untuk batas jantung kiri : linea satu jari midclavukula kiri 4. Auskultasi Mulai dengan bagian diafragma stetoskop kemudian dengan bell. Dilakukan dengan cara berurutan sehingga dapat memahami suara jantung dengan baik. Auskultasi di lakukan mulai dari bagian apex, kemudian kearah tricuspid, daerah pulmonal, dan terakhir pada aorta. Daerah mitral(apex): terdapat pada sela iga ke 5 garis mid klavicula kiri terdengar irama regular. Akan lebih mengatahui suara S1 dengan palpasi nadi karotis. Denyutan akan timbul secara bersamaan dan menadakan suara S1 Daerah triskupid: terdapat pada iga 4-5 parasternal kiri, terdengar irama yang regular Daerah pulmonal: terdapat pada sela iga 2 parasternal kiri Daerah aorta : terdapat pada sela iga 2 parasternal kanan. Pada aorta akan lebih terdengar suara S2 yang dimana terjadi penutupkan katub pulmonal. Hasil auskultasi menunjukkan tidak ada bunyi suara tambahan.