PBL Blok 6

26
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Penyimpanan Memori Josephine Angela Setiawan 10 – 2013 – 289 Fakultas Kedokteran Universitas Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta Email : [email protected] Abstrak Informasi yang diterima oleh manusia setiap hari dapat diterima melalui dua cara, yaitu melalui auditori (pendengaran) dan visual (pengelihatan). Proses penyimpanan memori melibatkan berbagai bagian tubuh manusia, khususnya adalah otak. Memori merupakan informasi tentang pengalaman masa lampau yang disimpan dalam otak manusia. Secara umum, yang disimpan adalah konsep, bukan kata demi kata. Berbagai macam aktivitas otak dikendalikan oleh neurotransmitter, senyawa kimia yang terdapat dalam sel otak dan dikeluarkan jika ada rangsangan fisiologis atau patologis. Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi ingatan atau memori seseorang. Kata kunci : memori, otak, neurotransmitter. Abstract Information received by humans every day can be received in two ways, by the auditory (hearing) and visual (vision). The process of memory storage involves various parts of 1

description

PBL Blok 6 - Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Penyimpanan Memori

Transcript of PBL Blok 6

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Penyimpanan MemoriJosephine Angela Setiawan10 2013 289Fakultas Kedokteran Universitas Krida WacanaJl. Arjuna Utara No. 6, JakartaEmail : [email protected]

AbstrakInformasi yang diterima oleh manusia setiap hari dapat diterima melalui dua cara, yaitu melalui auditori (pendengaran) dan visual (pengelihatan). Proses penyimpanan memori melibatkan berbagai bagian tubuh manusia, khususnya adalah otak. Memori merupakan informasi tentang pengalaman masa lampau yang disimpan dalam otak manusia. Secara umum, yang disimpan adalah konsep, bukan kata demi kata. Berbagai macam aktivitas otak dikendalikan oleh neurotransmitter, senyawa kimia yang terdapat dalam sel otak dan dikeluarkan jika ada rangsangan fisiologis atau patologis. Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi ingatan atau memori seseorang. Kata kunci : memori, otak, neurotransmitter.AbstractInformation received by humans every day can be received in two ways, by the auditory (hearing) and visual (vision). The process of memory storage involves various parts of the human body, especially the brain. Memory is information about past experiences are stored in the human brain. In general, the concept of which is stored, not word by word. Various kinds of brain activity is controlled by the neurotransmitter, a chemical compound found in the brain cells and removed if there is a physiological or pathological stimuli. There are many factors that can affect a person's memory or a memory. Keywords: memory, brain, neurotransmitters.PendahuluanInformasi yang diterima oleh manusia setiap hari dapat diterima melalui dua cara, yaitu melalui auditori (pendengaran) dan visual (pengelihatan). Begitu banyaknya informasi yang diterima setiap hari, akan membuat otak secara terus-menerus membuat pilihan, yaitu untuk membuang atau menyimpan informasi tersebut ke dalam memori untuk jangka waktu yang lama. Memori atau ingatan merupakan fungsi yang terlibat dalam mengenang atau mengalami lagi pengalaman masa lalu. Memori atau ingatan adalah suatu kemampuan untuk mengingat apa yang telah diketahui. Seseorang dapat mengingat sesuatu pengalaman yang telah terjadi atau pengetahuan yang telah dipelajari pada masa lalu. Proses penyimpanan memori melibatkan berbagai bagian tubuh manusia, khususnya adalah otak. Informasi yang telah diperoleh seseorang akan diolah dan disimpan di bagian otak tertentu, sehingga dapat menjadi memori yang sewaktu-waktu informasi tersebut dapat kembali didapatkan oleh seseorang.

Struktur Makroskopis OtakOtak manusia mencapai 2% dari keseluruhan berat tubuh, mengkonsumsi 25% oksigen dan menerima 1,5% curah jantung. Otak terletak dalam cavum cranii serta bersambung dengan medulla spinalis melalui foramen magnum. Dikelilingi oleh tiga meningen yaitu duramater, arachnoidea mater, dan pia mater dan kesemuanya berlanjut dengan meningen yang bersamaan pada medulla spinalis. Secara konvensional otak terbagi dalam 3 divisi utama. Secara berurutan di atas medulla spinalis adalah rhombensefalon atau otak belakang, mesensefalon atau otak tengah, dan procensefalon atau otak depan. Rhombensefalon dapat dibagi lagi dalam miensefalon atau medulla oblongata, metensefalon atau pons, dan cerebellum. Procensefalon juga dapat dibagi dalam diensefalon (antara otak), yang merupakan bagian pusat otak depan, dan telensefalon atau serebrum. Batang otak (kumpulan medulla oblongata, pons, dan otak tengah) merupakan bagian otak yang tinggal setelah hemispherium serebri dan cerebellum diangkat.1,2Rhombensefalon (otak belakang), terdiri dari medulla oblongata (myelensefalon), pons (metensefalon), dan serebelum. Medulla oblongata berbentuk konus serta menghubungkan pons di bagian superior dengan medulla spinalis di bagian inferior. Suatu fissura mediana ditemukan pada anterior medulla, dan pada setiap sisi dari fissura terdapat suatu pembesaran yang disebut sebagai pyramid, pada bagian posterior pyramid terdapat olives, yang merupakan elevasi-elevasi berbentuk oval yang ditimbulkan oleh nucleus olivarius dibawahnya. Pada bagian posterior olives terdapat peduncullus cereberallis inferior, yang menghubungkan medulla dengan cerebellum. Pada permukaan posterior dari bagian inferior medulla oblongata terdapat tubercullum gracillis dan cuneatus, yang menutupi nucleus gracillis yang terletak di bagian medial dan nucleus cuneatus yang terletak di bagian lateral. Pons, terletak pada permukaan anterior cerebellum, dibagian inferior otak tengah dan di bagian superior medulla oblongata. Dibandingkan dengan medulla lebih besar pada ukuran anteroposterior dan tranversa. Pons atau jembatan berasal dari nama sejumlah serabut melintang pada aspek anterior yang menghubungkan kedua hemisferium cerebelli.2Cerebellum terletak dalam fossa cranialis posterior di bagian posterior pons serta medulla oblongata. Terdiri dua hemispherium yang dihubungkan oleh suatu bagian median, yaitu vermis. Cerebellum dihubungkan dengan otak tengah oleh pedunculus cerebellaris superior, dengan pons melalui peduncullus cerebellaris media, dan dengan medulla melalui peduncullus cerebellaris inferior. Lapisan permukaan masing-masing hemispherium cerebelli disebut sebagai cortex dan terdiri dari substansia grisea. Cortex cerebelli terbagi-bagi dalam lipatan-lipatan, atau folia, dipisahkan oleh fissure-fissura melintang yang tersusun rapat. Massa-massa tertentu subtantia grisea ditemukan pada bagian dalam cerebellum, tertanam dalam subtantia alba; yang paling besar dikenal sebagi nucleus dentatus. Rongga pada otak belakang adalah ventrikulus keempat. Ventrikulus keempat dibatasi oleh pons dan medulla oblongata dibagian anterior, serta vela medullaris inferioris dan superioris serta cerebellum. Vetrikel keempat dihubungkan di bagian superior dengan ventrikel ketiga oleh aquaductus cerebri, dan di bagian inferior berlanjut dengan canalis centralis medulla spinalis. Berhubungan dengan ruang subarachnoidea melalui tiga aperture pada bagian inferior atapnya yaitu suatu aperture median dan dua aertura lateralis.2Mesensefalon (otak tengah), merupakan bagian yang sempit dari otak yang menghubungkan otak depan dengan otak belakang. Rongga sempit otak tengah adalah aquaductus cerebri, menghubungkan ventriculus ketiga dan keempat. Tectum merupakan bagian dari otak tengah yang terletak pada bagian posterior aquaductus cerebri; memiliki empat pembesaran pada permukaannya yaitu dua colliculus superior dan dua colliculus inferior. Peduncullus cerebellaris terletak pada bagian anterior aquaductus. Setiap pedincullus terbagi oleh suatu pita subtantia grisea berpigmen, subtantia nigra menjadi bagian anterior, yaitu crus cerebri, dan bagian posterior, yaitu tegmentum. Suatu massa sel-sel yang sangat vaskuler, berbentuk ovoid, besar, yaitu nucleus rubra, mudah dikenali dari warnanya, terletak dalam tegmentum pada setiap sisi setingkat dengan colliculus superior.2Diensefalon, hampir tersembunyi secara sempurna dari permukaan otak. Terdiri dari thalamus di bagian dorsal dan hypothalamus di bagian ventral. Thalamus merupakan suatu massa subtantia grisea berbentuk telur yang terletak pada ventrikulus ketiga. Ujung anterior dari thalamus membentuk batas posterior foramen interventriculare, yaitu aperture antara ventrikulus lateralis dan ventrikulus ketiga. Ujung posterior dari thalamus melebar membentuk pembesaran yang disebut pulvinar. Hypothalamus membentuk bagian bawah dari dinding-dinding lateral ventrikulus ketiga. Struktur berikut ditemukan pada lantai ventrikulus ketiga, dari muka ke belakang: chiasma opticum, corpus mammilare, tuber cinereum, infundibulum dan subtantia perforate posterior. Bagian ujung sefalik, atau rostral ventrikulus ketiga dibatasi oelh suatu lembaran tipis, yaitu lamina terminalis.2Cerebrum, merupakan bagian otak terbesar, terdiri dari dua hemispherium cerebri, yang dihubungkan oleh suatu masa subtantia grisea yang disebut sebagai corpus callosum. Masing-masing hemispherium membentang dari os frontal eke os occipital, di bagian superior fossa cranii anterior dan media; di bagian posterior, cerebrum terletak di atas tentorium cerebelli. Hemispherium dipisahkan oleh suatu celah yang dalam, fissure longitudinalis, tempat masuknya falx cerebri. Lapisan permukaan masing-masing hemispherium, yaitu cortex, terdiri dari subtantia grisea. Cortex cerebri terbagi dalam lipatan-lipatan, atau gyri, yang dipisahkan oleh fissure, atau sulci. Dengan cara ini daerah permukaan cortex diperluas. Sejumlah sulcus yang besar digunakan dengan baik untuk membagi permukaan masing-masing hemispherium menjasi lobus-lobus. Lobus-lobus diberi nama sesuai tulang-tulang yang menutupinya. Lobus frontalis terletak di bagian anterior sulcus centralis dan bagian superior sulcus lateralis. Lobus parietalis terletak di bagian posterior sulcus centralis dan di bagian superior sulcus lateralis. Lobus occipitalis terletak di bagian inferior sulcus parieto-occipitalis.2Di bagian inferior sulcus lateralis terletak lobus temporalis. Bagian yang paling ujung masing-masing hemispherium disebut kutub frontal, occipital, dan temporal. Di dalam masing-masing hemispherium terdapat inti sentral subtantia alba, yang mengandung massa subtantia grisea yang besar, yaitu nuclei atau ganglia basalis. Kumpulan serabut saraf berbentuk kipas, disebut sebagai corona radiate, melintasi subtantia alba ked an dari cortex cerebri ke batang otak. Corona radiata bergabung pada nuclei basalis serta melintas diantaranya sebagai capsula interna. Nucleus berekor pada bagian medial capsula interna disebut sebagai nucleus caudatus serta inti berbentuk lensa pada sisi lateral capsula interna disebut sebagai nucleus lentiformis. Menyilang garis tengah hemispherium cerebri dihubungkan berkas-berkas serabut saraf commisura, yang terbesar di antaranya dikenal sebagai corpus callosum. Selama proses perkembangan, cerebrum menjadi sangat besar dan menutupi diensefalon, otak tengah, dan otak belakang. Nucleus caudatus dan lentiformis serta thalamus akan terletak sangat berdekatan, sehingga capsula interna memiliki nucleus caudate dan thalamus pada sisi medial serta nucleus lentiformis pada sisi lateral.2Otak terdiri atas semua bagian SSP diatas korda spinalis. Secara anatomis terdiri dari batang otak (brainstem) yang letaknya di bawah otak besar (forebrain). Batang otak terletak di ujung atas korda spinalis, ia berhubungan banyak dengan korda spinalis. Batang otak merupakan bagian otak primitive. Batang otak terdiri atas medulla, pons, serebelum, otak tengah, hipotalamus dan thalamus. Strukturnya berkaitan dengan fungsi vital somatic, otonomik, dan reflex; suatu fungsi vegetative agar manusia dapat bertahan hidup dan memelihara kehidupannya. Pusat pengawasan system respirasi, kardiovaskular dan pencernaan terletak di medulla, bagian otak yang paling primitif. Pons bertugas mengatur inhibisi pusat pernafasan, pons dan serebelum bersama-sama mengatur gerakan motoric. Nuclei reticular di pons dan medulla, merupakan pusat pengatur tidur dan eksitasi struktur otak besar diatasnya.3Serebelum, menempati bagian belakang batang otak, melekat pada otak tengah, berfungsi untuk mengkoordinasi gerakan. Nuclei pusat motoric somatic di otak tengah mengatur gerakan waktu berjalan, postur tubuh, gerak kepala dan bola mata. Hipotalamus mempunyai beberapa pusat (nuclei area) untuk mengatur keseimbangan internal (homeostasis), termasuk suhu tubuh, kadar gula darah, lapar dan kenyang, perilaku seksual dan hormone. Thalamus, suatu struktur kompleks tempat integrasi sinyal sensori dan memancarkannya ke struktur otak diatasnya, terutama ke korteks serebri. Thalamus juga berperan dalam mengendalikan gerak motoric dan eksitasi korteks. Hampir semua mamalia mempunyai organisasi batang otak yang sama. Beberapa jaras menghubungkan pusat sensori di bagian bawah dan motoric di bagian bawah (korda spinalis) atau di otak besar (bagian atas).3Otak (besar) manusia mempunyai dua bagian yang hampir sama, yakni hemisfer kiri dan kanan. Otak besar terdiri atas korteks, ganglia basalis, dan sistem limbik. Kedua hemisfer kiri dan kanan dihubungkan oleh serabut padat yang disebut korpus kalosum. Korteks serebri adalah bagian otak yang terdiri atas sel saraf (substansia abu = substansia nigra) dengan ketebalan kira-kira 5 mm yang menyelubungi seluruh bagian otak besar (korteks = selubung). Area terbesar dari korteks terdiri atas lekukan (sulcus) dan tonjolan (gyrus). Hemisfer serebri dibawah korteks merupakan massa serabut saraf (substansia putih = substansia alba). Otak manusia paling berkembang hemisferium serebrinya disbanding makhluk lain.3Setiap hemisfer dibagi atas empat lobus. Lobus frontalis, paling depan (daerah dahi); lobus occipitalis yang terletak di paling belakang; lobus parietalis dan temporalis. Lobus frontalis bagian depan bekerja untuk proses belajar, merancang, psikologi. Lobus frontalis bagian belakang untuk proses motorik termasuk bahasa. Lobus occipital merupakan area pengoperasian penglihatan. Lobus parietalis bekerja khusus untuk sensori somatik (missal sensibilitas kulit) dan peran asosiasinya, beberapa areanya penting bagi proses kognitif dan intelektual. Lobus temporalis merupakan pusat pendengaran dan asosiasinya, beberapa pusat bicara, pusat memori. Bagian anterior dan basal lobus temporalis penting untuk indera penghidu dan fungsi yang berkaitan dengan sistem limbik. Bagian batang otak lain yang berada di otak besar adalah ganglia basalis berperan pada motoric. Pada manusia ganglia basalis menghubungkan kerja area motoric korteks serebri dan serebelum untuk merancang dan mengkoordinasi gerak kasar yang dikendalikan kehendak. System ketiga dari otak besar adalah, sistem limbik, disebut juga lobus limbik, merupakan komponen yang bekerja dalam kaitan ekspresi perilaku instinktif, emosi dan hasrat-hasrat.3

Struktur Mikroskopis OtakJaringan saraf merupakan salah satu dari empat jaringan saraf dalam tubuh kita yang disusun oleh sel saraf (neuron) dan penyokong saraf (neuroglia) yang berfungsi untuk komunikasi. Serebelum, korteks pada serebelum terletak di tepi serebelum yang terlihat mempunyai banyak inti. Pada korteks terdapat 3 lapisan yang berbeda yaitu, lapisan molekular yang sebelah luar, dan lapisan granular yang disebelah dalam, diantaranya terdapat lapisan intermediate yang terdiri dari sel-sel purkinye. Inti sel purkinye besar dengan bentuk bulat atau lonjong dengan anak inti yang jelas. Medulla terletak di tengah dengan warna yang pucat. Sel ganglion, merupakan sel saraf yang berbentuk polygonal, dengan cabang-cabang sitoplasmanya (biasanya tidak terlihat jelas). Inti sel bulat atau lonjong dengan anak inti yang jelas. Kadang-kadang di dalam sitoplasma terlihat pigmen berwarna cokelat yaitu subtansia tigroid, walaupun tidak tegas tetapi dapat dilihat berupa bintik-bintik besar berwarna biru hitam di sekitar inti. Di tepi sel ganglion terdapat sel-sel satelit yang mengitari sel ganglion. Di sekitar sel ganglion terdapat serat-serat saraf dengan banyak fibroblast.3Sel saraf motoris, terdapat pada subtantia grisea (medulla) medulla spinalis. Sel ini terdapat pada kornu anterior medulla spinalis. Bagian ini mudah dikenali karena di dalam medulla spinalis terdapat pada bagian tengah yang mirip gambaran kupu-kupu. Badan sel saraf motoris dan dendrit terlihat mengandung Subtantia nissl, sedangkan akson atau neurit tidak. Pangkal akson yang disebut akson hillock mudah dikenali (berwarna pucat pada pangkal akson). Tidak semua sel motorik terpotong melalui aksonnya. Subtantia alba (korteks) terutama terdiri dari serat-serat saraf bermielin. Sel glia, oligodendroglia mempunyai badan sel dan nucleus bulat atau lonjong yang lebih kecil daripada astrosit dan hanya beberapa cabang tipis tanpa percabangan. Terdapat pada subtantia alba, biasanya di dekat sel pyramid. Mikroglia merupakan sel glia yang paling kecil. Sel ini juga terdapat pada subtantia grisea atau alba. Badan selnya agak gepeng, intinya gepeng dan dianggap sebagai makrofag.3

MemoriKemampuan kognitif seorang manusia ditentukan oleh memori yang tersimpan dalam otak. Memori merupakan informasi tentang pengalaman masa lampau yang disimpan dalam otak manusia. Secara umum, yang disimpan adalah konsep, bukan informasi verbatim (kata demi kata). Memori adalah perekam internal kejadian sebelumnya. Pembentukan memori adalah proses multilangkah yang mencakup memfokuskan perhatian pada kejadian, nama atau nomor yang dipilih, sampai pengeluaran kejadian latar belakang. Selanjutnya adalah melatih informasi-informasi tersebut, serta mengonsolidasikan informasi menjadi simpanan zat kimia dalam otak.4,5Penelitian telah menunjukkan bahwa memori terbagi dalam beberapa jenis. Masing-masing memori memiliki mekanisme unik dalam menyimpan informasi, tetapi walaupun terbagi-bagi dalam beberapa jenis, setiap jenis memori terhubung satu sama lain. Pengaktifan salah satu jenis memori akan mengaktifkan memori jenis lainnya. Hal ini memungkinkan sebuah informasi dapat disimpan di beberapa tempat penyimpanan memori yang berbeda. Sehingga, apabila kita mampu menyimpan informasi tersebut dalam berbagai jenis memori, akan memudahkan untuk mengakses kembali informasi tersebut, kapan pun dibutuhkan. Proses pemasukan informasi yang diterima melalui indra pengelihatan, pendengaran dan indra yang lainnya ke dalam memori manusia berlangsung melalui tiga tahap, yaitu memori sensorik (sensory memory) atau ingatan dalam jangka waktu yang sangat pendek, memori jangka pendek (short term memory), dan memori jangka panjang (long term memory).4,6Memori sensorik menyimpan informasi untuk kurun waktu yang sangat singkat, biasanya ini terjadi pada informasi yang tidak dianggap penting. Memfokuskan perhatian pada suatu kejadian atau bagian informasi memungkinkan informasi tersebut memasuki simpanan memori jangka pendek. Memori jangka pendek dianggap memori kerja, memori ini memiliki kemampuan yang terbatas dan jika informasi tidak secara terus-menerus dilatih atau diperhatikan, informasi tersebut akan hilang ketika input yang baru masuk dan mendesak informasi yang telah tersimpan ini. Memori jangka pendek memiliki keterbatasan, tidak hanya dalam kapasitas memori yang dapat diingat, tetapi juga durasinya. Durasi jenis memori ini yang hanya berkisar antara 15-30 detik akan membuat memori ini hanya berfungsi sebagai tempat penampungan sementara informasi yang akan diolah. Akan tetapi, jika informasi dilatih, informasi tersebut akan tetap berada di simpanan jangka pendek sampai dapat dikonsolidasikan menjadi simpanan memori jangka panjang.4-6Memori jangka panjang menyimpan informasi yang tidak terbatas dan untuk jangka waktu yang sangat lama, bahkan seumur hidup selama tidak ada gangguan dalam memorinya. Memori jangka panjang bergantung pada beberapa neurotransmitter ekstasi, termasuk asetilkolin, dopamine, norepinefrin dan glutamat, serta bergantung pada hormon yang dilepaskan selama kejadian stress, termasuk hormon adrenokortikotropik (ACTH), vasopressin, dan epinefrin. Di dalam otak manusia, memori jangka panjang mencakup memori semantis dan memori epsodis. Memori semantis berkaitan dengan unsur-unsur makna bahasa dan tidak berkaitan dengan lingkup ruang atau waktu, sedangkan memori epsodis mengandung informasi yang berkaitan dengan pengalaman seseorang dalam lingkup ruang dan waktu.4-6Ada dua tipe umum memori jangka panjang. Memori deklaratif adalah memori yang disadari untuk fakta dan kejadian. Memori deklaratif berkaitan dengan tempat, orang, benda, fakta dan kejadian spesifik yang sering terbentuk setelah adanya pengalaman. Memori deklaratif memerlukan pemanggilan kembali secara sadar. Tipe memori ini memerlukan lobus temporalis medial yang berfungsi dengan baik, yang mencakup hippocampus, dan struktur diencephalon. Memori deklaratif disimpan dalam korteks serebri, tetapi cara hal ini terjadi tidak dipahami. Memori non-deklaratif (prosedural) terlibat dalam belajar keterampilan, repetisi, dan classical conditioning. Memori ini melibatkan keterampilan motorik yang diperoleh melalui latihan berulang. Berbeda dari memori deklaratif yang diingat kembali secara sadar dari pengalama sebelumnya, memori non-deklaratif dapat dilaksanakan tanpa upaya sadar. Memori non-deklaratif mencakup ingatan yang tidak disadari dan membutuhkan korteks serebri yang utuh, ganglia basalis dan serebelum. Stroke (serangan otak) dapat mengganggu memori non-deklaratif dan deklaratif.4-7Ketika memori jangka pendek dikonsolidasikan atau ditransfer menjadi memori jangka panjang, ini dilakukan dengan memecahkan informasi untuk diingat menjadi unit terpisah yang kemudian diproses di area spesifik otak. Transfer informasi dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang dapat mengalami hambatan yang disebabkan beberapa faktor. Salah satunya adalah seberapa penting informasi tersebut bagi seseorang. Dalam hal ini salah satu bagian dari otak kita, yaitu hippocampus akan memberikan suatu tanda atau label penting pada informasi yang dianggap penting. Setelah itu, hippocampus akan mentransfer informasi ini ke seluruh bagian otak neo cortex yang menyimpannya sebagai memori jangka panjang.4,5Informasi yang dikategorikan sebagai informasi penting diantaranya adalah informasi yang paling mendapat perhatian dan memiliki nilai penting, yaitu segala sesuatu yang berkaitan dengan keselamatan hidup. Jenis informasi ini akan segera tersimpan di dalam memori jangka panjang seseorang dan cukup sekali saja. Informasi lainnya yang juga dianggap penting adalah pengalaman yang mengandung muatan emosi yang kuat. Bagian otak yang berhubungan dengan segala jenis pengalaman yang mengandung muatan emosi ini adalah amygdala. Informasi atau pengalaman tersebut akan terekam di memori dalam jangka waktu yang panjang. Transmitter inhibisi, termasuk GABA, juga dapat mengurangi kemungkinan transfer memori dari simpanan jangka pendek ke jangka panjang.4,5

Pusat Memori di OtakTidak ada suatu pusat memori tunggal di otak. Neuron-neuron yang berperan dalam jejak memori tersebar luas di seluruh daerah subkorteks dan korteks otak. Bagian-bagian otak yang diperkirakan paling berperan dalam menyimpan memori adalah hipokampus dan struktur terkait di lobus temporalis medial (dalam), sistem limbik, serebelum, korteks prafrontalis dan bagian-bagian lain korteks serebri.7Hipokampus bagian medial lobus temporalis yang memanjang dan merupakan bagian dari sistem limbik, berperan vital dalam memori jangka pendek yang melibatkan integrasi berbagai rangsangan terkait serta penting bagi konsolidasi ingatan tersebut menjadi memori jangka panjang. Hipokampus dipercayai menyimpan memori jangka panjang baru hanya sesaat dan kemudian memindahkannya ke bagian korteks lain untuk penyimpanan yang lebih permanen. Hipokampus dan daerah sekitarnya berperan sangat penting dalam memori deklaratif. Hipokampus dan struktur temporalis/limbik terkait sangat penting dalam mempertahankan memori tentang kejadian-kejadian sehari-hari dalam waktu yang memadai.7Berbeda dengan peran hipokampus dan daerah temporalis/limbik sekitar dalam memori deklaratif, serebelum dan daerah korteks terkait berperan penting dalam memori non-deklaratif (prosedural). Daerah-daerah korteks yang penting untuk memori non-deklaratif adalah sistem-sistem motorik dan sensorik spesifik yang melakukan tindakan /gerakan yang bersangkutan. Korteks prefrontal berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara untuk menahan data-data juga berperan besar dalam fungsi eksekutif yang melibatkan manipulasi dan integrasi informasi untuk perencanaan, pemilihan prioritas, pemecahan masalah, dan pengorganisasian aktivitas. Korteks prefrontal melaksanakan fungsi-fungsi berpikir dengan bekerja sama dngan semua regio sensorik otak, yang berhubungan dengan korteks prefrontal melalui koneksi-koneksi saraf. Suatu memori tidak terletak di satu neuron tetapi pada perubahan dalam pola sinyal yang disalurkan menyebrangi sinaps-sinaps dalam suatu jaringan saraf yang luas. Memori jangka pendek dan jangka panjang memiliki mekanisme yang berbeda. Memori jangka pendek melibatkan modifikasi transien fungsi sinaps-sinaps yang sudah ada, sebaliknya memori jangka panjang melibatkan perubahan struktur dan fungsional yang relatif permanen antara neuron-neuron yang sudah ada di otak.7

NeurotransmitterBerbagai macam aktivitas otak dikendalikan oleh neurotransmitter, senyawa kimia yang terdapat dalam sel otak dan dikeluarkan jika ada rangsangan fisiologis atau patologis. Kadar senyawa tersebut di dalam otak sangat menentukan kelancaran aktivitas otak dalam merespon bermacam-macam rangsangan. Neurotransmitter ialah bahan kimia yang ada di otak yang berfungsi sebagai pembawa pesan antar sel otak. Dalam otak manusia, terdapat ratusan miliar sel saraf otak yang saling berikatan. Dalam melakukan komunikasi antar sel tersebut diperlukan jembatan atau media agar komunikasi berjalan lancar, yaitu neurotransmitter. Suplai neurotransmitter harus tetap terjaga karena bila terjadi ketidakseimbangan antara produksi dan distribusi neurotransmitter, dapat mengakibatkan terganggunya kinerja otak.8Ada empat jenis neurotransmitter utama yang mempengaruhi kinerja otak diantaranya yaitu asetilkolin, dopamin, norepinefrin, dan serotonin. Asetilkolin berfungsi dalam mengendalikan kontraksi otot, mengingat (memori), pembentukan ingatan dan kesiagaan. Kekurangan asetilkolin dapat menyebabkan kesulitan dalam mengingat dan konsentrasi. Kekurangan asetilkolin dari normal dapat ditemukan pada pasien dengan penyakit Alzheimer. Makanan yang menjadi sumber pembentukan asetilkolin ialah kacang tanah, kuning telur, hati, gandum, ikan, daging, keju, susu dan sayuran (terutama kembang kol, kol dan brokoli).8,9Dopamin berkaitan dengan mekanisme kompensasi dalam otak, serta pengkode dalam pengambilan keputusan (di tengah otak), selain itu mempengaruhi proses pengingatan. Dopamin juga mengatur kontraksi otot dan proses-proses mental yang meliputi belajar, ingatan dan emosi. Dopamin berpengaruh besar saat kita berada dalam kondisi sadar penuh dan saat belajar. Kekurangan asupan dopamin akan mempengaruhi kemampuan mengingat, memperhatikan dan respons otak terhadap stimulus dari luar. Dopamin itu sendiri diproduksi oleh otak pada substansia nigra. Meskipun bergitu kebutuhan terhadap zat ini masih diperlukan dari luar otak. Dopamin dapat diperoleh melalui makanan yang kaya protein seperti kacang-kacangan, ikan, produk susu, dan daging. Serotonin berperan dalam proses konsentrasi, nafsu makan, sensitivitas, dan mood. Kelebihan produksi serotonin akan menyebabkan ngantuk dan bila kekurangan mengakibatkan depresi, rasa sedih, cemas dan malas. Serotonin diperoleh dengan mengkonsumsi makanan sumber karbohidrat seperti roti, kentang, sereal dan sayuran. Sedangkan norepinefrin berperan dalam proses-proses mental yang terlibat dalam belajar dan ingatan.8,9Pembentukan neurotransmitter sangat bergantung dari makanan yang kita konsumsi. Nutrisi dari makanan berupa asam amino, vitamin dan mineral merupakan zat yang dibutuhkan untuk menghasilkan neurotransmitter. Apabila asupan nutrisi tersebut rendah, maka produksi neurotransmitter rendah pula sehingga komunikasi antar sel otak juga terganggu, hingga akhirnya kemampuan berpikir pun mengalami penurunan.8,9

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Memori SeseorangTerdapat banyak faktor yang mempengaruhi ingatan atau memori seseorang, diantaranya adalah usia. Banyak yang menyebutkan usia sangat berpengaruh terhadap kemampuan seseorang untuk mengingat. Seseorang yang lebih tua cenderung memiliki kemampuan mengingat yang kurang dibandingkan orang yang lebih muda. Semakin bertambahnya usia maka sel-sel otak akan semakin mengalami kelelahan dalam menjalankan fungsinya yang menyebabkan tidak bisa bekerja secara optimal seperti saat masih muda. Yang kedua adalah jenis kelamin. Jenis kelamin dianggap mempengaruhi memori seseorang meskipun belum ada kepastian antara laki-laki dan perempuan. Suatu penelitian mengungkapkan bahwa perempuan memiliki kemampuan mengkorelasikan suatu informasi lebih baik dari pada laki-laki, namun ketepatan dalam memanggil kembali jawaban itu masih kurang baik dibandingkan laki-laki.10Selanjutnya adalah asupan gizi seseorang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, bahwa lansia yang mengonsumsi vitamin A, vitamin E, vitamin C, Fe, dan Zn yang cukup dapat mengurangi resiko kepikunan atau demensia pada lansia. Konsumsi nikotin dan rokok juga dapat mempengaruhi ingatan atau memori seseorang. Menurut suatu penelitian, mereka yang merokok lebih dari dua bungkus perhari pada usia setengah baya memiliki resiko 100% lebih tinggi untuk mudah melupakan sesuatu dibandingkan yang tidak merokok. Merupakan faktor risiko dari penyakit stroke dan mendorong penyakit untuk merusak saraf, sehingga secara tidak langsung merokok merupakan faktor penyebab seseorang mudah melupakan sesuatu.10Penting atau tidaknya sebuah informasi juga dapat mempengaruhi ingatan seseorang akan suatu hal. Otak seseorang belajar dengan menggunakan not urutan prioritas yang akan mempengaruhi tingkat perhatian (atensi) dan konsentrasi dalam mempelajari sesuatu. Hal ini juga akan berdampak pada seberapa kuat informasi tersebut tertanam dalam memori seseorang. Otak akan menganggap penting serta menaruh perhatian dan konsentrasi terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan keselamatan diri. Selain itu, otak akan memberi prioritas terhadap informasi yang dapat membangkitkan emosi, baik emosi positif maupun negatif. Semakin kuat informasi tersebut membangkitkan emosi, semakin kuat pula perhatian dan konsentrasi seseorang terhadap informasi tersebut.4 Selanjutnya adalah aktivitas fisik dan olahraga. Seseorang yang banyak beraktivitas fisik termasuk berolahraga cenderung memiliki memori jangka pendek yang lebih tinggi daripada yang jarang beraktivitas. Misalnya kegiatan yang harus melibatkan fungsi kognitif seperti bermain tenis, bersepeda, berjalan kaki atau mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Sedangkan kegiatan yang menggunakan fungsi kognitif atau melatih kecerdasan seperti membaca buku atau Koran, menulis dan menisci teka-teki silang, permainan kartu dan partisipasi dalam kelompok. Tekanan darah juga dapat mempengaruhi memori seseorang. Kekurangan dalam pasokan darah ke otak dapat menyebabkan perubahan struktural otak dan fungsi simpatisnya. Suatu peneilitian mengatakan bahwa peningkatan tekanan darah akan menyebabkan myelinisasi pada dinding vaskuler. Myelinisasi ini dapat menyebabkan hipertensi dan jika kejadian ini berulang maka akan menyebabkan hipoperfusi dan iskemia di area otak. Demyelinisasi berlanjut menyebabkan diskoneksi subkortikal-koltikal yang menyebabkan penurunan kognitif dan demensia. Dapat disimpulkan bahwa semakin rendah tekanan darah, maka semakin sedikit risiko untuk mudah melupakan suatu hal atau penurunan kognitif.10Gangguan memori juga dapat diakibatkan oleh adanya gangguan neurologis seperti tumor otak, stroke maupun karena trauma. Hal tersebut akan mengakibatkan terganggunya kinerja struktur otak dan salah satunya adalah fungsi kognitif dalam mengingat. Fungsi memori juga dapat terganggu pada pasien dengan penyakit mental organik. Faktor psikologi seseorang juga berpengaruh dalam proses memori. Kinerja ingatan kita akan mencapai puncak jika berada dalam tingkatan stress yang memadai. Namun, kinerja tersebut akan menurun jika stress menjadi berlebihan atau kronis. Salah satu aspek penting dalam mengingat sesuatu adalah perhatian dan fokus. Ketika seseorang merasa cemas atau panik kemungkinan besar orang tersebut akan membuat kesalahan, melupakan sesuatu, atau merasa bingung. Kemudian perasaan stress, depresi atau adanya sesuatu yang hilang dan perasaan berduka juga dapat menyebabkan seseorang mudah melupakan sesuatu. Yang terakhir adalah faktor sosial dan ekonomi. Tingkat ekonomi dikaitkan dengan kemampuan sebuah keluarga dalam memenuhi gizi maupun pendidikan yang dianggap lebih baik. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang lebih banyak bersosialisasi dengan orang-orang disekitarnya cenderung memiliki memori yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang jarang bersosialisasi.10

PenutupSecara konvensional otak terbagi dalam 3 divisi utama. Secara berurutan di atas medulla spinalis adalah rhombensefalon atau otak belakang, mesensefalon atau otak tengah, dan procensefalon atau otak depan. Rhombensefalon dapat dibagi lagi dalam miensefalon atau medulla oblongata, metensefalon atau pons, dan cerebellum. Procensefalon juga dapat dibagi dalam diensefalon (antara otak), yang merupakan bagian pusat otak depan, dan telensefalon atau serebrum. Memori merupakan informasi tentang pengalaman masa lampau yang disimpan dalam otak manusia. Secara umum, yang disimpan adalah konsep, bukan informasi verbatim (kata demi kata). Penelitian telah menunjukkan bahwa memori terbagi dalam beberapa jenis. Proses pemasukan informasi yang diterima melalui indra pengelihatan, pendengaran dan indra yang lainnya ke dalam memori manusia berlangsung melalui tiga tahap, yaitu memori sensorik (sensory memory) atau ingatan dalam jangka waktu yang sangat pendek, memori jangka pendek (short term memory), dan memori jangka panjang (long term memory).Memori sensorik menyimpan informasi untuk kurun waktu yang sangat singkat, biasanya ini terjadi pada informasi yang tidak dianggap penting. Memori jangka pendek memiliki kemampuan yang terbatas dan jika informasi tidak secara terus-menerus dilatih atau diperhatikan, informasi tersebut akan hilang ketika input yang baru masuk dan mendesak informasi yang telah tersimpan ini. Sedangkan memori jangka panjang menyimpan informasi yang tidak terbatas dan untuk jangka waktu yang sangat lama, bahkan seumur hidup selama tidak ada gangguan dalam memorinya. Tidak ada suatu pusat memori tunggal di otak. Bagian-bagian otak yang diperkirakan paling berperan dalam menyimpan memori adalah hipokampus dan struktur terkait di lobus temporalis medial (dalam), sistem limbik, serebelum, korteks prafrontalis dan bagian-bagian lain korteks serebri.Berbagai macam aktivitas otak dikendalikan oleh neurotransmitter, senyawa kimia yang terdapat dalam sel otak dan dikeluarkan jika ada rangsangan fisiologis atau patologis. Neurotransmitter ialah bahan kimia yang ada di otak yang berfungsi sebagai pembawa pesan antar sel otak. Ada empat jenis neurotransmitter utama yang mempengaruhi kinerja otak diantaranya yaitu asetilkolin, dopamin, norepinefrin, dan serotonin. Asetilkolin berfungsi dalam mengendalikan kontraksi otot, mengingat (memori), pembentukan ingatan dan kesiagaan. Dopamin berkaitan dengan mekanisme kompensasi dalam otak, serta pengkode dalam pengambilan keputusan (di tengah otak), selain itu mempengaruhi proses pengingatan. Serotonin berperan dalam proses konsentrasi, nafsu makan, sensitivitas, dan mood. Sedangkan norepinefrin berperan dalam proses-proses mental yang terlibat dalam belajar dan ingatan. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi ingatan atau memori seseorang, diantaranya adalah usia, asupan gizi seseorang, konsumsi nikotin dan rokok ,penting atau tidaknya sebuah informasi, aktivitas fisik dan olahraga, tekanan darah, gangguan neurologis seperti tumor otak, stroke maupun karena trauma, serta faktor sosial dan ekonomi

Daftar Pustaka1. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC; 2004. h.162-71.1. Snell RS. Neuroanatomi klinik. Jakarta: EGC; 2003. h.5-25.1. Mardiati R. Susunan saraf otak manusia. Jakarta: CV. Sagung Seto; 1996. h.5-8.1. Harianti D. Metode jitu meningkatkan daya ingat (memory power). Jakarta: Tangga Pustaka; 2008. h.6-12.1. Corwin EJ. Buku saku patofisiologi. Jakarta: EGC; 2009. h.229-30.1. Kushartanti, Yuwono U, Lauder MRMT, editor. Pesona bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2005. h.17-9.1. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Jakarta: EGC; 2012. h.171-2.1. Rahasia kecerdasan anak [editorial]. Jakarta: Kompas Media Nusantara; 2010. h.194.1. Putra YP, Issetyadi B. Lejitkan memori 100%. Jakarta: Gramedia; 2010. h.210-2.1. Supardi DI. Pengaruh terapi warna merah terhadap daya ingat pada lansia. Skripsi. Universitas Jendral Soedirman. Purwokerto; 2012. h.29-33.16