Makalah PBL Blok 6(SUNNY)

28
Jaringan Pelindung dan Fungsi Koordinasi Otak pada Manusia Disusun oleh: Sunny 102012325 F/F9 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jalan Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat 11510 Telp : (021) 5694-20 [email protected] Pendahuluan Latar belakang Dalam kehidupan ini, segala aktivitas manusia diatur oleh jaringan saraf yang berpusat pada otak. Otak adalah salah satu organ pada manusia yang sangat penting peranannya. Seluruh kegiatan manusia, baik secara kognitif maupun afektif dikendalikan oleh sistem saraf pusat yang ada di dalam otak. Otak manusia memiliki miliaran sel saraf yang tersimpan lebih rapat dibanding jaringan lain dalam tubuh. Hal ini menjadikan otak mampu merekam lebih dari 86 juta bit informasi atau sekitar 11 juta huruf setiap harinya. 1 Otak mendapatkan penjagaan yang lebih ketat daripada organ-organ lain karena fungsinya yang sangat vital. Oleh karena itu juga, otak memiliki beberapa lapis pelindung, mulai dari tulang kranium, selaput otak dan cairan otak. Namun meskipun telah memiliki banyak pelindung, tidak mengurangi adanya resiko terjadinya trauma pada otak jika terkena 1

description

Makalah pal blok 6

Transcript of Makalah PBL Blok 6(SUNNY)

Jaringan Pelindung dan Fungsi Koordinasi Otak pada Manusia

Disusun oleh:Sunny102012325F/F9Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJalan Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat 11510 Telp : (021) [email protected]

Pendahuluan

Latar belakangDalam kehidupan ini, segala aktivitas manusia diatur oleh jaringan saraf yang berpusat pada otak. Otak adalah salah satu organ pada manusia yang sangat penting peranannya. Seluruh kegiatan manusia, baik secara kognitif maupun afektif dikendalikan oleh sistem saraf pusat yang ada di dalam otak. Otak manusia memiliki miliaran sel saraf yang tersimpan lebih rapat dibanding jaringan lain dalam tubuh. Hal ini menjadikan otak mampu merekam lebih dari 86 juta bit informasi atau sekitar 11 juta huruf setiap harinya.1 Otak mendapatkan penjagaan yang lebih ketat daripada organ-organ lain karena fungsinya yang sangat vital. Oleh karena itu juga, otak memiliki beberapa lapis pelindung, mulai dari tulang kranium, selaput otak dan cairan otak. Namun meskipun telah memiliki banyak pelindung, tidak mengurangi adanya resiko terjadinya trauma pada otak jika terkena benturan ataupun kecelakaan lain pada daerah di sekitar otak. Oleh karena itu, pada masa kini dalam beraktivitas selalu yang diutamakan adalah keamanan pada daerah kepala.HipotesisKorban tidak sadarkan diri karena fraktur pada basis cranii.

Sasaran pembelajaran1. Mengetahui dan memahami struktur pelindung otak.2. Mengetahui dan memahami struktur sistem ventrikel.3. Mengetahui dan memahami koordinasi fungsi otak.4. Mengetahui dan memahami sel-sel epitel penyusun otak.

Isi

SkenarioSeorang pengendara mobil dibawa ke UGD karena mengalami kecelakaan beruntun. Hasil pemeriksaan fisik pasien tidak sadar, hasil pemeriksaan rontgen didapati fraktur pada basis cranii.

Identifikasi istilahRntgenatauRoentgen adalah sebuah satuan pengukuranradiasi iondi udara (berupasinar Xatausinar gamma), yang dinamai sesuai dengan nama fisikawanJerman, Wilhelm Rntgen.2

PembahasanOtakPelindung otak1. Craniuma. Calvaria

Gambar 1(Sumber: google.com/image/calvaria)Pada calvaria dapat ditemukan beberapa sutura, antara lain:1. Sutura Coronalis, menghubungkan antara os frontalis dan os parietalis.2. Sutura Sagitalis, menghubungkan antara os parietalis dextra dan sinistra.3. Sutura Lambdoidea, menghubungkan antara os parietalis dan os occipitalis.4. Sutura Squamosa, menghubungkan antara os temporali dan os parietalis.3

b. Basis Cranii

Gambar 2(Sumber : google.com/image/basis crania)

Pada basis cranii dapat ditemukan beberapa foramen antara lain: Foramen Magnum Foramen Jugulare Foramen Spinosum Foramen Ovale Forame Lacerum Foramen Rotundum3

2. Meninges(selaput otak)

Gambar 3(Sumber: google.com/image/meninges)Ada 3 lapisan selaput otak(meninges), yaitu Duramater, Arachnoidmater dan Piamater.4 Meninges sendiri adalah membran tipis yang membungkus otak dan medulla spinalis.5Bagian paling superfisial dari meninges adalah Duramater. Dura berarti kuat dan mater berarti mother(ibu), sehingga duramater berarti lapisan pelindung paling kuat yang terdiri dari 2 lapisan jaringan ikat fibrosa. Duramater terdiri dari 2 lapisan yaitu, lapisan periosteale pada bagian luar dan lapisan meningeale pada bagian dalam. Kedua lapisan duramater tersebut menyatu, namun akan berpisah pada tempat tertentu sehingga membentuk ruang yang berisi darah vena. Ruangan yang berisi darah vena tersebut disebut dengan sinus duramatris.6 Stratum meningeale memisahkan diri dari stratum periosteale untuk membentuk sekat-sekat antara lain:1. Falx Cerebri, memisahkan hemisfer cerebri dextra dan hemisfer cerebri sinistra.2. Falx Cerebelli, memisahkan hemisfer cerebella dextra dan hemisfer cerbelli sinistra.3. Tentorium Cerebelli, memisahkan cerebrum dan cerebelli.4. Diaphragma Sellae, merupakan bagian duramater dari processus clinoideus anterior dan posterior.7

Gambar 4(Sumber: google.com/image/duramater)Lapisan tengah dari meninges adalah lapisan arachnoidmater. Arachnoid berarti seperti laba-laba. Arachnoidmater terdiri dari jaringan ikat fibrosa halus yang memiliki perpanjangan ke lapisan mendalam dari meninges, dimana perpanjangan ini menghasilkan ruang kecil antara kedua lapisan yang disebut Spatium sub-arachnoid. Spatium Sub-arachnoid berisi Liquor Cerebro Spinalis dan mengandung pembuluh darah. Selain itu, diantara duramater dan arachnoidmater terdapat ruang potensial yan disebut spatium sub-dural.6 Jika terjadi fraktur pada basis cranii sampai pada spatium sub-dural, maka akan menyebabkan pendarahan sub-dural, dimana akan keluar darah dari lubang-lubang alam(mata, hidung, telinga, dan mulut).Lapisan paling dalam dari meninges adalah piamater(gambar 5). Pia berari halus. Piamater adalah lapisan yang sangat tipis dan melekat erat pada permukaan otak dan medulla spinalis. Pada kenyataannya, dimanapun pembuluh darah, yang melakukan perjalanan di ruang su-arachnoid, akan menembus saraf otak atau tulang belakang, piamater meluas ke jaringan saraf dan memisahkan pembuluh darah dari jaringan organ ini.6

3. Liquor cerebro spinal(cairan serebrospinal)Cairan serebrospinal adalah cairan jernih yang mengelilingi otak dan medulla spinalis. Jaringan kapiler yang berperan dalam pembentukan cairan serebrospinalis disebut plexus koroideus. Cairan serebrospinal mengandung air, glukosa, asam amino, vitamin C, vitamin B dan asam folat. Cairan seberospinal bersirkulasi di ruang sub-arachnoid , dan memberikan perlindungan kepada otak terhadap getaran fisik. Saat berada di dalam ventrikel, cairan serebrospinal mengalir kearah batang otak . Melalui lubang kecil di batang otak, cairan serebrospinal bersirkulasi ke permukaan otak dan medula spinalis. Di permukaan otak, cairan serebrospinalis masuk ke sistem vena dan kembali ke jantung. Dengan demikian, cairan serebrospinal terus mengalami resirkulasi melalui dan pada sistem saraf pusat. Apabila jalur konduksi ventrikel untuk cairan serebrospinal tersumbat, maka dapat terjadi penimbunan cairan dan mengakibatkan terjadinya peningkatan tekanan di dalam dan permukaan otak. Pada bayi gangguan ini menyebabkan hydrocephalus internus.5

Gambar 5(Sumber: google.com/image/circulation of cerebrospinal fluid)

4. Blood-brain barrier(sawar darah otak)Sawar darah otak adalah struktur unik sistem vaskular otak yang mencegah lewatnya material dari darah ke cairan serebrospinal di otak. Sawar darah otak terbentuk dari sel endotel yang berikatan erat di kapiler otak dan dari sel yang melapisi ventrikel yang membatasi difusi dan filtrasi. Sawar darah otak melindungi sel otak yang halus dari pajanan terhadap zat yang berpotensi membahayakan seperti obat dan zat-zat kimia tertentu.5 Dinding sel kapiler diseluruh tubuh dibentuk oleh satu lapisan sel. Biasanya semua komponen plasma dapat mudah berpindah antara darah dan cairan interstisium sekitar melalui lubang atau pori antar sel yang dibentuk dinding kapiler. Namun pada kapiler otak, sel-sel disatukan oleh taut erat, yang secara total menutup dinding kapiler sehingga tidak ada yang dapat dipertukarkan menembus dinding melalui celah diantara sel-sel. Satu-satunya pertukaran yang dapat terjadi adalah dengan melalui sel kapiler itu sendiri.8

Ventrikel otakVentrikel merupakan rangkaian dari empat rongga dalam otak yang saling berhubungan dan dibatasi oleh sel ependim dan mengandung liquor cerebro spinalis. Pada hemisfer serebri terdapat 2 ventrikel, yaitu ventrikel I dan II(bentuknya seperti tapal kuda). Sedangkan pada ventrikel III terdapat pada diensefalon dan ventrikel IV terdapat diantara pons dan medulla oblongata.7 Antara Ventrikel I dan II berhubungan dengan ventrikulus III melalui foramen interventriculare(Monro), sedangkan antara ventrikel III dan IV dihubungkan oleh aquaductus cerebri(aquaductus sylvii).

Gambar 6 (Sumber: google.com/image/brain ventricle)Cerebrum

Gambar 7(Sumber: google.com/image/cerebrum)

Area terbesar dari otak adalah cerebrum. Disini terletak pusat-pusat saraf yang mengatur semua kegiatan sensorik dan motorik, juga mengatur proses penalaran, ingatan dan intelegensia.7 Cerebrum atau otak besar dibagi menjadi 2 hemisfer, yaitu hemisfer cerebri dextra dan hemifer cerebri sinistra. Antara hemisfer cerebri dextra dan sinistra dibatasi oleh fisura longitudinalis cerebri atau fisura longitudinalis mayor.3 Pada cerebrum, terdapat beberapa lobus yang dipisahkan oleh sulcus(lekukan pada permukaan hemisferium cerebri). Beberapa sulcus yang terdapat pada hemisferium cerebri:1. Sulcus centralis, memisahkan antara lobus frontalis dan lobus parietalis. Selain itu juga memisahkan antara gyrus precentralis dan gyrus postcentralis.2. Sulcus parieto-occipitalis, yang memisahkan antara lobus parietalis dan lobus occipitalis.3. Sulcus lateralis, memisahkan antara lobus parietalis dan lobus temporalis. Didalam sulcus lateralis terdapat lobus insula.3

Bagian luar dari hemisfer serebri terdiri atas substansia grisea yang disebut sebagai korteks serebri, terletak diatas substansia alba yang merupakan bagian dalam(inti) hemisfer dan disebut pusat medula. Didalam substansia alba terdapat kumpulan massa susbtansia grisea yang disebut ganglia basalis. Pusat aktivitas sensorik dan motorik pada masin-masing hemisfer dirangkap 2 dan sebagian besar berkaitan dengan bagian tubuh yang berlawanan. Konsep fungsional ini disebut pengendalian kontralateral.7

Korteks cerebri

Gambar 8(Sumber: google.com/image/area of cerebral cortex)

Korteks cerebri terdiri atas substasia grisea atau substansia kelabu. Dikatakan substansia kelabu karena pada korteks cerebri banyak terdapat inti sel yang berwarna kelabu. Pada korteks cerebri banyak terdapat badan sel saraf, dendrit dan axon pendek.8 Beberapa daerah tertentu dari korteks cerebri telah diketahui memiliki fungsi spesifik. Pada tahun 1909, Korbinian Brodmann, seorang ahli neurologis Jerman membagi korteks cerebri menjadi 52 daerah yang berbeda strukturnya. Pembagian area motorik dan sensorik pada kortek cerebri dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 1 Area Fungsional dan Struktural Korteks Cerebri7AreaNamaArea BrodmannLetakFungsi

Motorik1Korteks motorik primer4Gyrus precentralisMengontrol fungsi motorik

2Korteks premotorik6Anterior gyrus precentralisMengontrol gerakan yang lebih kompleks

3Area mata frontal(frontal eye field)8Anterior korteks premotorikMengontrol gerakan mata yang disadari

4Area broca (brocas area)44 & 45Hemisferium cerebri sinistra Mengatur pengeluaran suara Mengontrol nada suara

Sensorik1Korteks somatosensorik primer1,2,3Sepanjang gyrus postcentralis Penerimaan rangsang sensorik umum yang disadari Diskriminasi ruang

1AArea asosiasi somatosensorik5 & 7Posterior korteks somatosensorikMengingat kembali pengalaman yang lalu

2Area visual primer17Sulcus calcarinusMenerima informasi penglihatan yang diterima retina

2AArea asosiasi visual18 & 19Mengelilingi area visual primerKelanjutan proses dari info visual yang diterima di area visual primer

3Area auditorik41 & 42Tepi superior lobus temporalSadar adanya suara

3AArea asosiasi auditorik22Posterior korteks auditorik primer Mengenali suara yang berbeda Mengenali dan memahami perkataan

4Korteks gustatorik43Di dalam atap sulcus lateralisMenyadari adanya rangsang kecap

5Korteks vestibularDibagian posterior insulaKeseimbangan

6Korteks olfaktorikLobus piriformis (sebelah medial hemisferium serebri)Mengenali adanya rangsang bau

Nuclei basalis/ganglia basalNuclei basalis adalah sekelompok nucleus pada substansia grisea di bagian mesensefalon di bawah hemisfer cerebri, letaknya dekat kapsula interna.9 Terdiri dari 3 nucleus yaitu, nucleus caudatus, nucleus lentiformis dan corpus amygdaloideum. Nuclei basalis bekerja sama dengan korteks cerebri untuk mengontrol gerakan.Batang Otak

Gambar 9 (Sumber: google.com/image/batang otak)Bagian-bagian batang otak dari bawah ke atas adalah medula oblongata, pons, dan mesensefalon(otak tengah). Batang otak merupakan pusat transmitter dan reflex dari SSP.7 Inti sentral batang otak terbentuk dari jaringan kompleks badan sel dam serabut yang saling terjalin yaitu formasio retikularis.

Medula oblongataMedula oblongata merupakan bagian paling kaudal dari otak dan merupakan pusat refleks yang penting untuk jantung, vasokonstiktor, pernapasan, bersin, batuk, menelan, pengeluaran air liur, dan muntah. Inti medula oblongata mengandung sebagian besar formation retikularis.7PonsPons sering disebut pons varolli. Pons adalah struktur yang berada di brain stem yang superior terhadap medulla obolongata, dan inferior dari otak tengah. Pons varolli berperan dalam pertukaran atau pergantian informasi pengindraan di antara cerebrum dan cerebellum.10MesensefalonMesensefalon (otak tengah) merupakan bagian pendek dari batang otak yang letaknya di atas pons. Secara fisiologis, mesensefalon mempunyai peran yang penting dalam pengatura respon-respon tubuh.7 Secara ringkas struktur dan fungsi mesensefalon dapat dilihat pada table berikut:Tabel 2 Komponen dan Fungsi dari Mesensefalon7SubdivisiAreaFungsi

Substansia Grisea

Bagian AtapColliculus superior colliculiBerperan dalam refleks visual.

Colliculus inferiorBerperan dalam refleks terhadap suara.

Bagian dinding dan bawahRed nukleiKontrol invoulnter terhadap kekuatan otot dan postur tubuh.

Substansia NigraBerkaitan dengan fungsi nuclei basalis.

Formasio retikularisMemelihara tingkat kesadaran (RAS).

Nukleus lainBerasosiasi dengan 2 saraf cranial(N III, N V)

Substansia albaPedunculus cerebriMenghubungkan batang otak dengan cerebellum.

Fungsi Koordinasi OtakRAS(Reticular Activating System)

Gambar 10(Sumber: google.com/image/reticular activating system)

Pada batang otak terdapat suatu anyaman neuron-neuron yang saling berhubungan yang disebut formasio retikularis, meluas di seluruh batang otak dan masuk ke dalam thalamus.8 Formasio retikularis adalah sistem fungsional yang terdiri atas lebih dari 90 nukleus terpisah memanjang melalui batang otak(dari medula ke thalamus). Formasio retikularis menerima input dari reseptor sensoris yang bekerja secara erat dengan korteks serebral, untuk mencegah kelebihan beban sensoris, yang menyaring informasi yang sudah dikenali dan berulang yang secara konstan memasuki sistem syaraf. Bagian dari sistem penyaringan ini, yaitu sistem aktivasi retikuler (RAS), merupakan mata rantai vital yang menentukan keadaan bangun dan kesadaran(gambar 7).10 Imput impuls dari korteks cerebri ke RAS yang selanjutnya akan diproyeksikan kembali ke korteks, dapat meningkatkan aktivitas kortikal dan kesadaran. Inilah yang menjelaskan mengapa aktivitas intelektual yang tinggi, perasaan khawatir, atau kegelisahan dapat meningkatkan aktivitas korteks.7Pada skenario didapati seorang pengendara mobil yang mengalami fraktur pada basis cranii dan tidak sadarkan diri. Kata kesadaran disini berarti mengetahui secara subyektif tentang dunia luar dan diri sendiri, termasuk mengetahui alam pikirannya sendiri seperti kesadaran akan pikiran, presepsi dan mimpi.8 Berikut adalah keadaan kesadaran sesuai urutan penurunan tingkat keterjagaan, didasarkan pada tingkat interaksi antara rangsangan perifer dan otak: Kewaspadaan maksimal Terjaga Tidur(beberapa jenis yang berbeda) Koma

Kewaspadaan maksimal bergantung pada masukan sensorik pembangkit perhatian yang memberi energi untuk RAS dan selanjutnya tingkat aktivitas SSP secara keseluruhan. Di ekstrim lain, koma adalah kehilangan total responsivitas seseorang yang hidup terhadap rangsangan luar disebabkan oleh kerusakan batang otak yang mengganggu RAS atau depresi luar korteks serebri, misalnya setelah kekurangnya O2.8

Nervi cranialis(saraf-saraf cranial)

Gambar 11(Sumber: google.com/image/saraf kranial)

Nervus olfaktorius(N. I)Nervus olfaktorius merupakan saraf sensorik. Berkas serabut sensoriknya mengarah ke bulbus olfaktori dan menjalar melalui traktus olfatorius sampai ke ujung lobus temporal(gyrus olfaktorius), tempat persepsi indera penciuman berada.12 Nervus olfaktorius juga berhubungan dengan sistem limbik, dimana sistem limbik mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan emosi, misalnya pada pengunaan aroma terapi. Kerusakan pada saraf ini menyebabkan anosmia(tidak dapat membau).

Nervus opticus(N. II)Nervus opticus juga merupakan saraf sensorik. Serabut berasal dari bagian nasal pada setiap mata menyilang di bagian anterior hipotalamus membentuk kiasma optikus. Dari traktus optikus, impuls akan dikirim ke corpus geniculatum(penglihatan) dan daerah pretectum(refleks an gerak mata oleh karena cahaya). Dari corpus geniculatum lateral, impuls akan dikirim ke area striata(BM 17) dan sebagian ke gyrus lingualis di lobus occipitalis.12Nervus occulomotoris(N. III)Nervus occulomotoris merupakan saraf gabungan, namun sebagian besar terdiri atas saraf motorik. Neuron motorik berasal dari otak tengah dan membawa impuls ke seluruh otot bola mata, antara lain m. rectus superior oculi, m. rectus inferior oculi, m. rectus medius oculi dan m. levator palpebrae. Sedangkan neuron atau serabut saraf sensorik akan mempersyarafi m. oblicus inferior oculi dan m. sfingter pupilae.12

Nervus throclearis(N. IV)Nervus throclearis juga merupakan saraf gabungan, namun sebagian besar terdiri dari saraf sensorik dan merupakan saraf terkecil dalam saraf cranial. Neuron motoriknya berasal dari langit-langit otak tengah dan membawa impuls ke m. oblicus superior oculi. Sedangkan neuron sensoriknya dari spindel otot menyampaikan informasi indera otot dari m. oblicus superior oculi ke otak. Kerusakan pada saraf ini menyebabkan seseorang tidak dapat menuruni tangga karena mata tidak dapat melihat ke bawah.12

Nervus trigeminus(N. V)Nervus trigeminus merupakan saraf gabungan sebagian besar terdiri atas saraf sensorik, dan merupakan saraf cranial terbesar. Bagian ini membentuk saraf sensorik terutama pada wajah, rongga nasal dan rongga oral. Neuron motoriknya berasal dari pons dan mempersyarafi otot-otot pengunyah antara lain, m. gastricus plenter anterior dan mylohyoideus. Sedangkan pada neuron sensorik, serabut saraf bercabang kearah distal menjadi 3 divisi:1. N. optalmicus(N. V-1), membawa informasi dari kelopak mata, bola mata, kelenjar air mata , sisi hidung, rongga nasal, kulit dahi dan kepala.2. N. maxillaries(N. V-2), membawa informasi dari kulit wajah, rongga oral(gigi atas, gusi dan bibir) dan langit-langit mulut(pallatum).3. N. mandibularis(N. V-3), membawa informasi dari gigi bawah, gusi, bibir , kulit rahang, dan area temporal kulit kepala.12

Nervus abducens(N. VI)Bagian saraf ini sering terkena jika terjadi fraktur pada basis cranii. Nervus abducens merupakan saraf gabungan antara saraf sensorik dan motorik, namun sebagian besar terdiri dari saraf motorik. Neuron motoriknya berasal dari sebuah nukleus pada pons yang mempersyarafi m. rectus lateralis(untuk pergerakan mata abduksi), sedangkan serabut sensorik membawa pesan propioseptif dari m. rectus lateralis ke pons. Kerusakan pada saraf ini menyebabkan stradismus interna(jereng).12

Nervus facialis(N. VII)Nervus facialis adalah saraf gabungan. Neuron motorik terletak dalam nuclei pons. Neuron ini mempersyarafi otot-otot wajah(ekspresi), m. digastricus venter posterius, m. stapedius, m. stylohyoideus. Sedankan neuron sensorik mempersyarafi 2/3 bagian anterior lidah dan pallatum.12

Nervus vestibulochoclear(N. VIII)Nervus ini hanya terdiri dari serabut saraf sensoris saja dan memiliki 2 divisi, antara lain: 1. Cabang vestibular, membawa informasi yang berkaitan dengan ekuilibrium dan orientasi kepala terhadap ruang yang diterima dari reseptor sensorik pada telinga dalam. Impuls menjalar sampai ke nuclei vestibular dalam medula dan dikirim kembali ke serebellum. Cabang ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh.2. Cabang choclear, menyampaikan informasi dari reseptor untuk indera pendengaran dalam Organ Corti telinga dalam ke nuclei choclear pada medulla, ke kolikuli inferior, ke bagian medial nuclei geniculasi pada thalamus dan kemudian kea rah auditori pada lobus temporal.12

Nervus glossopharyngeus(N. IX)Nervus ini merupakan saraf gabungan. Nervus motorik berawal dari medulla dan mempersyarafi otot untuk bicara dan menelan, dan kelenjar saliva parotid. Sedangkan nervus sensorik membawa informasi yang berkaitan dengan rasa dari 1/3 bagian posterior lidah dan sensasi umum dari faring dan laring. Neuron ini juga membawa informasi mengenai tekanan darah dari reseptor sensorik dalam pembuluh darah tertentu.12

Nervus vagus(N. X)Nervus ini merupakan nervus yang paling panjang dan merupakan saraf gabungan. Neuron motoriknya berasal dari dalam medulla dan mempersyarafi hampir semua organ toraks dan abdomen. Neuron sensorik membawa informasi dari faring, laring, trakea, esophagus, jantung, dan visera abdominal ke medulla dan pons.12

Neuron accesorius(N. XI)Nervus ini merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari serabut motorik. Neuron motorik berasal dari 2 area, yaitu:1. Bagian cranial, berawal di medulla dan mempersyarafi otot volunteer faring dan laring.2. Bagian spinal, muncul dari medulla spinalis servikalis dan mempersyarafi m. trapezius dan m. sternecleidomastoideus.Neuron sensorik membawa informasi dari otot yang sama yang dipersyarafi oleh saraf motorik.12

Neuron Hipoglosal(N. XII)Nervus ini merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik. Neuron motorik berawal dari medulla dan mensuplai otot lidah, sedangkan neuron sensorik membawa informasi dari spindel ke otot lidah.12

PenutupKesimpulanOtak merupakan salah satu organ paling vital dalam tubuh manusia, oleh karena itu pada otak terdapat banyak lapisan pelindung untuk melindungi otak dari trauma. Pelindung-pelindung tersebut antara lain tulang kranium, meninges/selaput otak, liquor cerebro spinalis(cairan otak) dan sawar darah otak. Otak terbagi menjadi beberapa bagian antara lain cerebrum, cerebellum dan batang otak. Pada skenario, seorang laki-laki yang mengalami fraktur pada basis cranii dan tidak sadarkan diri. Pada batang otak, pada bagian mesensefalon terdapat formasio retikularis, dimana disana terdapat reticular activating system yang mengatur kesadaran seseorang. Jadi ada kemungkinan selain fraktur basis cranii, laki-laki tersebut juga mengalami trauma pada daerah batang otak nya sehingga menggangu fungsi reticular activating system tersebut yang menyebabkan ia tidak sadarkan diri. Maka hipotesis diterima.

Daftar Pustaka1. Tilong AD. Keajaiban-keajaiban tubuh manusia. Yogyakarta: DIVA press, 2012. Hal. 31-9.2. http://id.wikipedia.org/wiki/Rontgen, diunduh tanggal: 15 April 2013; 16.30 WIB3. Putz R, Pabst R. Atlas anatomi manusia: Sobotta(jilid 1). Edisi 22. Jakarta: EGC, 2006. Hal.39-40.4. Willms JL, Schneiderman H, Algranati PS. Diagnosis fisik: evaluasi diagnosis dan fungsi basal. Jakarta: EGC, 2005. Hal. 371.5. Corwin EJ. Buku saku patofisiologi. Edisi 3. Jakarta: EGC, 2009. Hal. 224-5.6. Calrk RK. Anatomy and physiology: understanding the human body. USA: Jones and Bartlett Publishers, 2005. p. 189-193.7. Muttaqin A. Buku ajar asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem persyarafan. Jakarta: Salemba Medika, 2008. Hal. 15-8.8. Sherwood L. Fisiologi manusia. Jakarta: EGC, 2011. Hal. 145-19.9. Batticaca FB. Asuh keperawatan klien dengan gangguan sistem persarafan. Jakarta: Salemba Medika, 2008. Hal. 17.10. Haryanto N. Ada apa dengan otak tengah. Jakarta: Gradien Meditama, 2007. Hal. 24.11. Campbell, Reece, Mitchell. Biologi. Jakarta: Erlangga, 2004. Hal. 226.12. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC, 2004. Hal. 176-9.19