Bahan PBL Blok 6

36
yepidural hematom adalah salah satu jenis perdarahan intracranial yang paling sering terjadi karena fraktur tulang tengkorak. Otak ditutupi oleh tulang tengkorak yang kaku dan keras. Otak juga dikelilingi oleh sesuatu yang berguna sebagai pembungkus yang disebut dura. Fungsinya untuk melindungi otak, menutupi sinus-sinus vena, dan membentuk periosteum tabula interna. Ketika seorang mendapat benturan hebat dikpala kemungkinan akan terbentuk suatu lubang, pergerakan dari otak mungkin akan menyebabkan pengikisan atau robekan dari pembuluh darah yang mengelilingi otak dan dura, ketika pembuluh mengalami robekan maka darah akan terakumulasi dalam ruang antara dura dan tulang tengkorak, keadaan inilah yang dikenal dengan sebutan epidural hematom (EDH) Hematoma adalah sekelompok sel darah yang telah mengalami ekstravasasi, biasanya telah menggumpal, baik di dalam organ, interstitium, jaringan, dan otak. Röntgen atau Roentgen (disimbolkan dengan R) adalah sebuah satuan pengukuran radiasi ion di udara (berupa sinar X atau sinar gamma), yang dinamai sesuai dengan nama fisikawan Jerman Wilhelm Röntgen. Röntgen adalah jumlah radiasi yang dibutuhkan untuk menghantarkan muatan positif dan negatif dari 1 satuan elektrostatik muatan listrik dalam 1 cm³ udara pada suhu dan tekanan standar. Ini setara dengan upaya untuk menghasilkan sekitar 2.08×10 9 pasang ion Pendahuluan Otak merupakan jaringan yang konsistensinya kenyal menyerupai agar- agar dan terletak di dalam ruangan yang tertutup yang disebut cranium atau tulang tengkorak, yang secara absolut tidak dapat bertambah volumenya, terutama pada

description

blok 6

Transcript of Bahan PBL Blok 6

Page 1: Bahan PBL Blok 6

yepidural hematom adalah salah satu jenis perdarahan intracranial yang paling sering terjadi karena fraktur tulang tengkorak. Otak ditutupi oleh tulang tengkorak yang kaku dan keras. Otak juga dikelilingi oleh sesuatu yang berguna sebagai pembungkus yang disebut dura. Fungsinya untuk melindungi otak, menutupi sinus-sinus vena, dan membentuk periosteum tabula interna. Ketika seorang mendapat benturan hebat dikpala kemungkinan akan terbentuk suatu lubang, pergerakan dari otak mungkin akan menyebabkan pengikisan atau robekan dari pembuluh darah yang mengelilingi otak dan dura, ketika pembuluh mengalami robekan maka darah akan terakumulasi dalam ruang antara dura dan tulang tengkorak, keadaan inilah yang dikenal dengan sebutan epidural hematom (EDH)

Hematoma adalah sekelompok sel darah yang telah mengalami ekstravasasi, biasanya telah menggumpal, baik di dalam organ, interstitium, jaringan, dan otak.

Röntgen atau Roentgen (disimbolkan dengan R) adalah sebuah satuan pengukuran radiasi ion di udara (berupa sinar X atau sinar gamma), yang dinamai sesuai dengan nama fisikawan Jerman Wilhelm Röntgen. Röntgen adalah jumlah radiasi yang dibutuhkan untuk menghantarkan muatan positif dan negatif dari 1 satuan elektrostatik muatan listrik dalam 1 cm³ udara pada suhu dan tekanan standar. Ini setara dengan upaya untuk menghasilkan sekitar 2.08×109 pasang ion

Pendahuluan

Otak merupakan jaringan yang konsistensinya kenyal menyerupai agar-agar dan terletak di dalam ruangan yang tertutup yang disebut cranium atau tulang tengkorak, yang secara absolut tidak dapat bertambah volumenya, terutama pada orang dewasa. Jaringan otak dilindungi oleh beberapa pelindung mulai dari permukaan luar adalah rambut, kulit kepala tulang tengkorak, lapisan meningen dan cairan serebro spinalis.

Page 2: Bahan PBL Blok 6

Struktur Otak Manusia

a. Otak besar (farebrain)

Berfungsi paling dominan dalam proses berpikir. Otak besar memiliki dua belahan, kanan dan kiri dimana setiap belahan melayani bagian tubuh yang berlawanan. Dan di samping itu, otak besar juga terdiri dari otak bagian dalam dan otak bagian luar.

b. Bagian otak dalam (medial)

terdiri dari system limbiks yang berfungsi untuk mengatur emosi, pusat memori, mengatur pencernaan. Selain itu juga ada ganglia basalis yang berfunsi sebagai pusat pengontrol gerakan.

c. Otak bagian luar (korteks) terdiri dari 4 bagian, yaitu: Koteks frontal, sebagai pusat atensi dan bicara. Korteks temporal, sebagai pusat pendengaran dan bicara Korteks parietal, sebagai pusat somatosensorik, logis-matematis, dan imajinasi tiga dimensi Koteks occipital, sebagai pusat pengelihatan

d. Otak belakang (hindbrain)

fungsinya sebagai pengatur refleks fisiologis yang terdiri dari tektum dan cerebral penducle.

e. Otak tengah (midbrain)

merupakan bagian otak yang terletak antara otak depan (forebrain) dan otak belakang (hindbrain). Daerah-daerah bagian batang otak ini berfungsi sebagai inti dari pergerakan bola mata dimana didaerah itu juga dilewati oleh serabut-serabut yang mengatur pernapasan dan kesadaran. Kegiatan ini tidak bisa dikontrol atau bersifat otonom.

f. Otak kecil (cerebellum)

memiliki fungsi sebagai pusat koordinasi gerakan otot, dan pusat keseimbangan.

Baik otak kecil maupun otak besar, masing-masing terdiri dari otak kanan dan otak kecil. Selain itu, ada juga penghubung atau jembatan antara otak kanan dan otak kiri yang disebut corpus callosum.

Otak tengah dikatakan oleh berbagai pelatihan aktivasi otak tengah sebagai jembatan otak kanan dan otak kiri. Padahal sebenarnya otak tengah (midbrain), adalah bagian otak yang terletak diantara otak depan/besar (forebrain) dan otak belakang (hindbrain). Jadi otak tengah secara anatomis adalah bagian penghubung otak depan dan otak belakang. Bukan antara otak kiri dan otak kanan.

Tulang tengkorak

Tengkorak dibentuk oleh tulang-tulang yang saling berhubungan satu sama lain dengan perantaraan sutura. Tulang tengkorak terdiri dari tiga lapisan yaitu tabula eksterna, diploe dan tabula interna. Pada orang dewasa ketebalan dari tulang

Page 3: Bahan PBL Blok 6

tengkorak bervariasi antara tiga milimeter sampai dengan 1,5 centimeter, dengan bagian yang paling tipis terdapat pada daerah pterion dan bagian yang paling tebal pada daerah protuberantia eksterna. Tulang tengkorak dibagi menjadi dua bagian yaitu Neurocranium (tulang-tulang yang membungkus otak otak) dan Viscerocranium (tulangtualng yang membentuk wajah). Neurocranium terdiri atas tulang-tulang pipih yang berhubungan satu dengan yang lain.

Ada tiga macam sutura yaitu : 1. Sutura serrata, dimana tepi dari masing-masing tulang berbentuk sebagai gigi-gigi gergaji dan gigi-gigi ini saling berapitan. 2. Sutura skualosa, dimana tepi dari masing-masing tulang menipis dan saling menutupi. 3. Sutura harmoniana atau sutura plana, dimana tepi dari masing-masing tulang lurus dan saling tepi menepi

Neuroccranium dibentuk oleh : 1. Os. Frontale 2. Os. Parietale 3. Os. Temporale 4. Os. Sphenoidale 5. Os. Occipitalis 6. Os. Ethmoidalis

Viscerocranium dibentuk oleh : 1. Os. Maksilare 2. Os. Palatinum 3. Os. Nasale 4. Os. Lacrimale 5. Os. Zygomatikum 6. Os. Concha nasalis inferior 7. Vomer 8. Os. Mandibulare

Terdiri dari tulang-tulang yang dihubungkan satu sama lain oleh tulang bergerigi yang disebut sutura banyaknya delapan buah dan terdiri dari tiga bagian, yaitu : a. Gubah tengkorak, terdiri dari: 1.Tulang dahi (os frontal) 2.Tulang ubun-ubun (os parietal)3.Tulang kepala belakang (os occipital)

b. Dasar tengkorak, terdiri dari : 1.Tulang baji (os spheinoidale) 2.Tulang tapis (os ethmoidale)

c. Samping tengkorak, dibentuk dari tulang pelipis (os temporal) dan sebagian dari tulang dahi, tulang ubun-ubun, dan tulang baji. Selaput Otak (Meningen)

Page 4: Bahan PBL Blok 6

Selaput yang membungkus otak dan sumsum tulang belakang, melindungi struktur saraf halus yang membawa pembuluh darah dan carian sekresi (cairan cerebrospinal), memperkecil benturan atau getaran. Terdiri dari tiga lapis yaitu:

a. Lapisan duramater (selaput otak keras) Lapisan dura mater terdapat di bawah tulang tengkorak dan diantaranya terdapat ruangan yang disebut Epidural/Extradural space. Pembuluh arteri meningen media berjalan pada ruangan ini dan mempunyai peranan penting untuk terjadinya Epidural Hemorrhagi

b. Lapisan Arachnoidea (selaput otak lunak) Lapisan arachnoidea terdapat di bawah dura mater dan mengelilingi otak serta berhubungan dengan sumsum tulang belakang. Ruangan diantara duramater dan arachnoidea disebut subdural space. Pada ruangan ini berjalan pembuluh-pembuluh bridging veinyang menghubungkan system vena otak dan meningen. Gerakan kepala dapat membuat vena-vena ini trauma dan menimbulkan subdural hemorrhagi, karena vena-vena ini sangat luas

c. Pia mater Lapisan ini melekat erat dengan jaringan otak dan mengikuti gyrus dari otak. Ruangan diantara arachnoidea dan pia mater disebut subarachnoidea. Cairan cerebrospinalis dari otak ke sumsum tulang belakang berjalan pada ruangan ini.

Hematoma epiduralPerdarahan terjadi diantara durameter dan tulang tengkorak. Perdarahan ini terjadi karena terjadi akibat robeknya salah satu cabang arteria meningea media, robeknya sinus venosus durameteratau robeknya arteria diploica. Robekan ini sering terjadi akibat adanya fraktur tulang tengkorak. Gejala yang dapat dijumpai adalah adanya suatu lucid interval(masa sadar setelah pingsan sehingga kesadaran menurun lagi), tensi yang semakin bertambah tinggi, nadi yang semakin bertambah tinggi, nadi yang semakin bertambah lambat, hemiparesis, dan terjadi anisokori pupil

Fraktura basis kraniiHanya suatu cedera kepala yang benar-benar berat yang dapat menimbulkan fraktur pada dasar tengkorak. Penderita biasanya masuk rumah sakit dengan kesadaran yang menurun, bahkan tidak jarang dalam keadaan koma yang dapat berlangsung beberapa hari. Dapat tampak amnesia retrigaddan amnesia pascatraumatik.

Gejala tergantung letak frakturnya:

a. Fraktur fossa anterior Darah keluar beserta likuor serebrospinal dari hidung atau kedua mata dikelilingi lingkaran “biru” (Brill Hematoma atau Racoon’s Eyes), rusaknya Nervus Olfactorius sehingga terjadi hyposmia sampai anosmia

Page 5: Bahan PBL Blok 6

b. Fraktur fossa media Darah keluar beserta likuor serebrospinal dari telinga. Fraktur memecahkan arteri carotis interna yang berjalan di dalam sinus cavernous sehingga terjadi hubungan antara darah arteri dan darah vena

c. Fraktur fossa posterior Tampak warna kebiru-biruan di atas mastoid. Getaran fraktur dapat melintas foramen magnum dan merusak medula oblongata sehingga penderita dapat mati seketika.

Saraf

Tubuh manusia terdiri atas organ-organ tubuh yang masing-masing mempunyai fungsi tertentu. Agar organ-organ tubuh dapat bekerja sama dengan baik, diperlukan adanya koordinasi (pengaturan). Pada manusia dan sebagian besar hewan, koordinasi dilakukan oleh sistem saraf, sistem indra, dan sistem hormon.

Sistem saraf sangat berperan dalam iritabilitas tubuh. Iritabilitas adalah kemampuan menanggapi rangsangan. Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:

a. Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah organ indera.

b. Konduktor (Penghantar impuls), dilakukan oleh sistem saraf itu sendiri. Sistem saraf terdiri dari sel-sel saraf yang disebut neuron.

c. Efektor, adalah bagian tubuh yang menanggapi rangsangan. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar (hormon). Otot menanggapi rangsang yang berupa gerakan tubuh, sedangkan hormon menaggapi rangsang dengan meningkatkan/menurunkan aktivitas organ tubuh tertentu. Misalnya : mempercepat/memperlambat denyut jantung, melebarkan/menyempitkan pembuluh darah dan lain sebagainya.

Sel Saraf (Neuron)

Sistem saraf tersusun oleh sel-sel saraf atau neuron. Neuron inilah yang berperan dalam

Page 6: Bahan PBL Blok 6

menghantarkan impuls (rangsangan). Sebuah sel saraf terdiri tiga bagian utama yaitu badan sel, dendrit dan neurit (akson).

a. Badan sel

Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Badan sel saraf mengandung inti sel dan sitoplasma. Inti sel berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf (neuron). Di dalam sitoplasma terdapat mitokondria yang berfungsi sebagai penyedia energi untuk membawa rangsangan.

b. Dendrit

Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.

c. Neurit (akson)

Neurit berfungsi untuk membawa rangsangan dari badan sel ke sel saraf lain. Neurit dibungkus oleh selubung lemak yang disebut selubung myelin yang terdiri atas perluasan membran sel Schwann. Selubung ini berfungsi untuk isolator dan pemberi makan sel saraf. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus oleh selubung mielin. Bagian ini disebut dengan nodus ranvier dan berfungsi mempercepat jalannya rangsangan.

Antara neuron satu dengan neuron satu dengan neuron berikutnya tidak bersambungan secara langsung tetapi membentuk celah yang sangat sempit. Celah antara ujung neurit suatu neuron dengan dendrit neuron lain tersebut dinamakan sinapsis. Pada bagian sinapsis inilah suatu zat kimia yang disebut neurotransmiter (misalnya asetilkolin) menyeberang untuk membawa impuls dari ujung neurit suatu neuron ke dendrit neuron berikutnya.

Macam-macam Neuron (Sel Saraf)

a. Saraf sensorik

Page 7: Bahan PBL Blok 6

saraf sensorik adalah saraf yang membawa rangsangan (impuls) dari reseptor (indra) ke saraf pusat(otak dan sumsum tulang belakang).

b. Saraf motorik

saraf motorik adalah saraf yang membawa rangsangan (impuls) dari saraf pusat susunan saraf ke efektor (otot dan kelenjar).

c. Saraf konektor

saraf konektor adalah saraf yang menghubungkan rangsangan (impuls) dari saraf sensorik ke saraf motorik

Susunan Sistem Saraf Manusia

Di dalam tubuh kita terdapat miliaran sel saraf yang membentuk sistem saraf. Sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.

Sistem saraf pusat

1) Otak

Otak merupakan pusat pengatur dari segala kegiatan manusia. Otak terletak di rongga tengkorak dan

dibungkus oleh tiga lapis selaput kuat yang disebut meninges. Selaput paling luar disebut duramater, paling dalam adalah piamater dan yang tengah disebut arachnoid. Di antara ketiga selaput tersebut terdapat cairan serebrospinal yang berfungsi untuk mengurangi benturan atau goncangan. Peradangan

yang terjadi pada selaput ini dinamakan meningitis. Penyebabnya bisa karena infeksi virus. Otak

Page 8: Bahan PBL Blok 6

manusia terbagi menjadi tiga bagian yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum) dan sumsum lanjutan.

a) Otak besar (cerebrum)

Otak besar memiliki permukaan yang berlipat-lipat dan terbagi atas dua belahan. Belahan otak kiri melayani tubuh sebelah kanan dan belahan otak kanan melayani tubuh sebelah kiri. Otak besar terdiri atas dua lapisan. Lapisan luar berwarna kelabu disebut korteks, berisi badan-badan sel saraf. Lapisan dalam berwarna putih berisi serabut-serabut saraf (neurit/akson). Otak besar berfungsi sebagai pusat kegiatan-kegiatan yang disadari seperti berpikir, mengingat, berbicara, melihat, mendengar, dan bergerak.

b) Otak Kecil (Cerebellum)

Otak kecil terletak di bawah otak besar bagian belakang. Susunan otak kecil seperti otak besar. Terdiri atas belahan kanan dan kiri. Belahan kanan dan kiri otak kecil dihubungkan oleh jembatan Varol. Terbagi menjadi dua lapis sama seperti otak besar yaitu lapisan luar berwarna kelabu dan lapisan dalam berwarna putih. Otak kecil berfungsi untuk mengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasi kerja otot-otot ketika kita bergerak.

c) Sumsum lanjutan

Sumsum lanjutan (medula Oblongata) terbagi menjadi dua lapis, yaitu lapisan dalam yang berwarna kelabu karena banyak mengandung badan sel-sel saraf dan lapisan luar berwarna putih karena berisi neurit (akson). Sumsum lanjutan berfungsi sebagai pusat pengendali pernapasan, menyempitkan pembuluh darah, mengatur denyut jantung, mengatur suhu tubuh dan kegiatan-kegiatan lain yang tidak disadari.

2). Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)

Sumsum tulang belakang terdapat memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari ruas-ruas tulang leher sampai ruas tulang pinggang ke dua. Sumsum tulang belakang juga dibungkus oleh selaput

meninges. Bila diamati secara melintang, sumsum tulang belakang bagian luar tampak berwarna putih (substansi alba) karena banyak mengandung akson (neurit) dan bagian dalam yang berbentuk seperti kupu-kupu, berwarna kelabu (substansi grissea) karena banyak mengandung badan sel-sel saraf.

Sumsum tulang belakang berfungsi untuk:

a) menghantarkan impuls dari dan ke otak,

b) memberi kemungkinan jalan terpendek gerak refleks.

B. Sistem saraf tepi

Page 9: Bahan PBL Blok 6

1) Sistem saraf somatis

Sistem saraf somatis disebut juga dengan sistem saraf sadar Proses yang dipengaruhi saraf sadar, berarti kamu dapat memutuskan untuk menggerakkan atau tidak menggerakkan bagian-bagian tubuh di bawah pengaruh sistem ini. Misalnya ketika kita mendengar bel rumah berbunyi, isyarat dari telinga akan sampai ke otak. Otak menterjemahkan pesan tersebut dan mengirimkan isyarat ke kaki untuk berjalan mendekati pintu dan mengisyaratkan ke tangan untuk membukakan pintu.

Sistem saraf somatis terdiri atas :

a. Saraf otak (saraf cranial), saraf otak terdapat pada bagian kepala yang keluar dari otak dan melewati lubang yang terdapat pada tulang tengkorak. Urat saraf ini berjumlah 12 pasang.

b. Saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal), saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang . Saraf sumsum tulang belakang berfungsi untuk meneruskan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat juga meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke semua otot rangka tubuh.

2) Sistem saraf autonom (tak sadar)

Sistem saraf autonom merupakan bagian dari susunan saraf tepi yang bekerjanya tidak dapat disadari dan bekerja secara otomatis. Sistem saraf autonom mengendalikan kegiatan organ-organ dalam seperti otot perut, pembuluh darah, jantung dan alat-alat reproduksi.

Menurut fungsinya, saraf autonom terdiri atas dua macam yaitu:

a. Sistem saraf simpatik

b. Sistem saraf parasimpatik

Sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik bekerja secara antagonis (berlawanan) dalam mengendalikan kerja suatu organ. Organ atau kelenjar yang dikendalikan oleh sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik disebut sistem pengendalian ganda.

Fungsi dari sistem saraf simpatik adalah sebagai berikut :

• Mempercepat denyut jantung.

• Memperlebar pembuluh darah.

• Memperlebar bronkus.

• Mempertinggi tekanan darah

• Memperlambat gerak peristaltis.

Page 10: Bahan PBL Blok 6

• Memperlebar pupil.

• Menghambat sekresi empedu.

• Menurunkan sekresi ludah.

• Meningkatkan sekresi adrenalin.

Sistem saraf parasimpatik memiliki fungsi yang berkebalikan dengan fungsi sistem saraf simpatik. Misalnya pada sistem saraf simpatik berfungsi mempercepat denyut jantung, sedangkan pada sistem saraf parasimpatik akan memperlambat denyut jantung

Page 11: Bahan PBL Blok 6

Sistem Saraf pada Manusia

1. Sel Saraf (Neuron)

Jaringan saraf tersusun atas sel-sel yang mempunyai bentuk khusus. Sel-sel tersebut dinamakan neuron dan neuroglia. Kedua sel tersebut ibarat pasangan tak terpisahkan yang menyusun jaringan saraf. Jika ada sel neuron, pasti sel neuroglia akan menyertai. Adapun sel neuroglia berfungsi memberikan nutrisi dan bahan-bahan lain yang digunakan untuk kehidupan neuron. Dengan kata lain, neuroglia berfungsi untuk menjamin kehidupan neuron agar tetap dapat melaksanakan kegiatan. Neuron merupakan unit struktural dan fungsional dari sistem saraf. Neuron memiliki kemampuan sebagai konduktivitas (penghantar) dan eksistabilitas (dapat dirangsang, serta memiliki kemampuan merespon rangsangan dengan sangat baik. Neuron terdiri dari tiga bagian yang berbeda satu dengan yang lain, yaitu sebagai berikut.

a. Badan Sel (Perikarion)

Bagian sel menyimpan inti sel (nukleus) dan anak inti (nukleolus), berjumlah satu atau lebih yang dikelilingi sitoplasma granuler. Dalam sitoplasma badan sel juga terdapat badan Nissl yang merupakan modifikasi dari retikum endoplasma kasar. Badan Nissl mengandung protein yang digunakan untuk mengganti protein yang habis. Selama metabolisme, protein ini juga bermanfaat untuk pertumbuhan neuron. Jika badan sel rusak, maka serabut-serabut neuron akan mati.

b. Dendrit

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa dendrit merupakan tonjolan sitoplasma dari bagian badan sel. Dibandingkan akson, dendrit ini lebih halus, lebih pendek, dan memiliki percabangan yang lebih banyak. Fungsi dendrit ini adalah untuk meneruskan rangsang dari organ penerima rangsang (reseptor) menuju ke badan sel.

c. Akson

Akson sering disebut juga neurit. Bagian ini merupakan tonjolan sitoplasma yang panjang dan berfungsi untuk meneruskan impuls saraf yang berupa informasi berita dari badan sel. Akson memiliki bagian-bagian yang spesifik, yaitu sebagai berikut.

1) Neurofibril

Neurofibril merupakan bagian terdalam dari akson yang berupa serabutserabut halus. Bagian-bagian inilah yang memiliki tugas pokok untuk meneruskan implus.

2) Selubung Mielin

Bagian ini tersusun oleh sel-sel pipih yang disebut sel Schwann. Selubung mielin merupakan bagian paling luar dari akson yang berfungsi untuk melindungi akson. Selain itu, bagian ini pulalah yang memberikan nutrisi dan bahan-bahan yang diperlukan untuk mempertahankan kegiatan dari akson.

3) Nodus Ranvier

Page 12: Bahan PBL Blok 6

Nodus ranvier merupakan bagian akson yang menyempit dan tidak dilapisi selubung mielin. Bagian ini tersusun dari sel-sel pipih. Dengan adanya bagian ini, terlihat bagian akson tampak berbuku-buku.

Bagaimana hubungan antara sel saraf satu dengan yang lain? Sel-sel saraf tersebut membentuk jaringan saraf. Antara sel satu dengan yang lain terjalin saraf dan saling berhubungan. Ujung dendrit berhubungan langsung dengan penerima rangsang (reseptor). Selain itu, ujung dendrit ada pula yang berhubungan dengan ujung akson dari neuron lain. Ujung akson pada sel-sel lain ada juga yang berhubungan dengan efektor, yaitu struktur yang memberikan jawaban terhadap impuls yang diterima reseptor, misalnya otot dan kelenjar. Pertemuan antara akson dengan dendrit atau efektor disebut sinapsis. Berdasarkan hal ini Anda dapat membayangkan bahwa jaringan saraf ibarat jaringan komunikasi seperti sudah dijelaskan di depan. Antara sel saraf satu dengan yang lain terjalin hubungan sangat erat dalam meneruskan impuls.

2. Macam-Macam Neuron

Dilihat dari struktur dan fungsinya, sel saraf (neuron) dapat dibedakan menjadi tiga.

a. Neuron Sensorik

Sel saraf ini sangat berhubungan erat dengan alat indra, sehingga disebut juga saraf indra. Fungsi saraf ini adalah untuk menerima rangsang dari alat indra kemudian meneruskan impuls sarat ke pusat saraf, yaitu otak atau sumsum tulang belakang. Badan sel dari neuron sensori ini bergerombol membentuk ganglia. Bagian dendrit berhubungan langsung dengan alat indera (reseptor) dan bagian aksonnya berhubungan dengan sel saraf yang lain. Akson akan berakhir di interneuron.

b. Neuron Motorik

Struktur neuron motor ini, yaitu pada bagian ujung dendritnya dihubungkan dengan ujung akson yang berhubungan langsung dengan bagian efektor, yaitu otot maupun kelenjar. Neuron motor ini berfungsi untuk meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke otot dan kelenjar yang akan melakukan respon tubuh. Impuls secara langsung berjalan dari neuron sensori ke neuron motor.

c. Interneuron (Neuron Asosiasi)

Interneuron ini merupakan sel saraf penyusun sistem saraf pusat, fungsinya untuk meneruskan impuls saraf dari neuron sensori ke neuron motor. Struktur interneuron ini, yaitu bagian ujung dendritnya dihubungkan langsung dengan ujung akson dari sel saraf yang lain.

3. Mekanisme Jalannya Impuls

Secara umum, fungsi sel saraf adalah menerima rangsang dan dapat menanggapi rangsang tersebut. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa sistem saraf merupakan jaringan komunikasi yang kompleks.

Page 13: Bahan PBL Blok 6

Sebagai jaringan komunikasi, tentunya saraf memiliki mekanisme khusus tentang cara meneruskan impuls. Ada dua mekanisme jalannya impuls saraf, yaitu sebagai berikut :

a. Impuls Dihantarkan Melalui Sel Saraf

Impuls dapat diteruskan dan mengalir melalui sel saraf yang disebabkan adanya perbedaan potensial listrik yang disebut dengan polarisasi. Muatan listrik di luar membran sel saraf adalah positif sedang muatan yang di luar adalah negatif. Apabila sel saraf diberi rangsangan akan mengakibatkan polarisasi

membran berubah, sehingga polarisasi akan mengalami pembalikan. Proses pembalikan akan diulang yang menyebabkan rantai reaksi.

b. Impuls Dihantarkan Lewat Sinaps

Apabila impuls mengenai tombol sinaps, maka permeabilitas membran prasinapsis terhadap ion kalsium menjadi meningkat. Ion kalsium kemudian akan masuk, sedangkan gelembung sinaps akan melepaskan neutransmitter ke celah sinaps. Gelembung sinaps melebur dengan membran prasinaps. Impuls sampai ke membran postsinaps karena dibawa oleh neurotransmitter, kemudian neurotransmitter dihidrolisis oleh enzim yang dihasilkan oleh membran postsinaps

4. Susunan Saraf Manusia

Struktur dari sel saraf (neuron) akan membentuk jaringan saraf dan kemudian menyusun sistem saraf. Antara sel saraf satu dengan yang lain saling berhubungan dan bekerja sama dalam menerima dan menanggapi rangsang sehingga dapat menghasilkan suatu respon tubuh. Berdasarkan macamnya, sistem saraf itu meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Apakah yang dimaksud sistem saraf pusat dan tepi? Materi tersebut akan kita bahas pada materi selanjutnya.

a. Sistem Saraf Pusat

Dari macamnya, sistem saraf pusat tersusun atas otak dan sumsum tulang belakang, sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas saraf sadar dan tidak sadar (otonom). Jika dilihat dari namanya, sistem saraf pusat berarti sebagai pusat koordinasi dari segala aksi yang harus dilaksanakan. Adapun sistem saraf tepi berfungsi untuk memberikan informasi kepada sistem saraf pusat tentang adanya rangsangan dan menyebabkan otot dan kelenjar melakukan respons. Dari pengertian ini, dapat diketahui antara sistem saraf pusat dan tepi ada kerja sama yang sinergis, dan tidak dapat bekerja sendirisendiri. Sistem saraf pusat meliputi:

1) Otak

Manusia di dunia mempunyai kecerdasan yang berbeda-beda. Ada orang yang sangat pandai atau sering disebut jenius, ada orang yang kecerdasannya sedang atau biasa, dan adapula orang yang bodoh atau kurang cerdas. Mengapa terdapat perbedaan kecerdasan pada setiap orang? Pusat kecerdasan tersebut terletak di dalam otak.

Page 14: Bahan PBL Blok 6

Otak manusia dewasa memiliki berat ± 1,5 kg dan wujudnya dalam keadaan lembek seperti alpukat yang matang. Berkat adanya tulang tengkorak itulah, maka otak dapat terlindung dari benturan yang datang dari luar. Otak manusia itu ibarat komputer, dapat terisi data atau program tertentu dan banyak file yang dapat tersimpan di sana. Apabila Anda ingin mengingat peristiwa yang telah terjadi, maka otak akan menampilkan kembali semacam rekaman atas peristiwa itu. Otak manusia terdiri atas bagian kiri dan kanan. Masing-masing bagian mempunyai tugas tersendiri. Otak kiri mengatur kegiatan bagian kanan tubuh, sebaliknya otak kanan mengatur kegiatan bagian kiri tubuh. Otak dibungkus oleh tiga membran pelindung yang disebut meninges.

Di antara dua membran sebelah dalam ada cairan serebrospinal yang berfungsi sebagai bantalan bagi otak terhadap goncangan atau benturan. Pada tengkorak lapisan terluar dari meninges disebut duramater, lapisan tengah disebut dengan arachnoid dan lapisan terdalam, yaitu piamater. Otak memiliki empat kamar berupa ventrikel yang terisi juga oleh cairan serebrospinal. Sel-sel yang melapisi ventikel dilengkapi dengan silia yang berfungsi untuk menjaga agar cairan serebrospinal tetap beredar.

Antara dua ventrikel terdapat alas kapiler yang luas sehingga dapat memungkinkan pertukaran bahan antara darah dan cairan serebrospinal. Di dalam otak terdapat 12 pasang saraf kranial. Adapun otak sendiri dapat dibedakan menjadi otak depan, otak tengah, dan otak belakang.

a) Otak Besar

Otak besar terletak di bagian paling depan dengan struktur yang menonjol yang disebut dengan serebrum. Bagian ini memiliki dua belahan, yaitu kiri dan kanan. Bagian kiri mengkoordinasikan bagian tubuh sebelah kanan, sedangkan otak bagian kanan mengatur dan mengkoordinasikan bagian tubuh sebelah kiri. Otak besar berfungsi sebagai pusat berpikir (kepandaian), kecerdasan, dan kehendak. Otak besar juga mengendalikan semua kegiatan yang didasari seperti bergerak, mendengar, melihat, berbicara, berpikir, dan lain-lain. Otak besar ini terdiri atas dua lapisan berikut.

(1) Korteks

Korteks merupakan bagian luar dari serebrum. Bagian ini terbuat dari bahan abu-abu, yaitu massa badan sel. Keadaan korteks memiliki permukaan yang berlipat-lipat sehingga dapat memperluas permukaannya.

(2) Lapisan Dalam

Pada lapisan ini terdapat serabut saraf bermielin yang disusun dari bahan putih.

Di bagian otak besar ini terdapat talamus, hipotalamus, bagian dari kelenjar pituitari, dan kelenjar pineal. Talamus merupakan penjaga pintu gerbang pada korteks serebrum. Semua pesan sensori yang sampai ke otak harus melalui talamus terlebih dahulu agar dapat dirasakan secara sadar, kecuali bau semua rangsangan dari reseptor diterima talamus dan kemudian diteruskan ke area sensorik serebrum.

Hipotalamus berfungsi sebagai pusat koordinasi bagi banyak kegiatan organ-organ dalam. Selain itu, hipotalamus juga berfungsi untuk mengatur suhu dan kandungan air dalam darah. Hipotalamus juga merupakan penghasil hormon. Hormon yang dihasilkan, antara lain

Page 15: Bahan PBL Blok 6

oksitosin dan ADH (antideuretik hormon) yang tersimpan di lobus posterior pada pituitari, serta TSH (hormon perangsang tiroid) dan LH (Luteinizing hormon) yang tersimpan di lobus anterior pada pituitari. Otak besar dibagi menjadi beberapa bagian penting sebagai berikut.

(1) Lobus Osksipitalis

Daerah ini berperan penting terhadap penglihatan. Seseorang yang mengalami kecelakaan dan mengalami kerusakan pada bagian ini, maka akan mengalami kebutaan. Apabila kita membuka mata dan melihat suatu pemandangan, jumlah radioaktifnya sangat meningkat di daerah penglihatan pada lobus oksipitalis.

(2) Lobus Temporalis

Bagian ini berperan sebagai pusat pendengaran. Adanya bunyi dapat meningkatkan metabolisme daerah pembicaraan pada lobus temporalis.

(3) Lobus Frontalis

Daerah ini berperan dalam koordinasi dan pengendalian gerak otot dan berpikir, belajar, memori, pandangan ke depan, analisis logis, kreativitas, dan beberapa emosi bergantung kepada kegiatan saraf di lobus frontalis. Berdasarkan sebuah penelitian (tahun 1848 oleh Phineas P. Gage) ternyata kerusakan pada lobus frontalis dapat mengakibatkan perubahan pada perilaku manusia. Pada penelitian yang sudah dilakukan pada manusia ditemukan ternyata kerusakan ini mengakibatkan karakter seseorang yang sebelumnya tenang dan bersungguh-sungguh bisa berubah menjadi sembrono, tidak bertanggung jawab, resah, kepala batu, dan tidak sopan.

(4) Lobus Parientalis

Daerah ini terletak di bagian belakang. Antara lobus frontalis dengan lobus parientalis terdapat lekukan atau parit yang disebut dengan sulkus sentralis atau celah Rolando. Lobus parientalis ini berfungsi untuk menerima rangsang panas, dingin, tekanan, dan sentuhan.

b) Otak Tengah

Otak tengah disebut juga disensefalon dan terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Otak tengah ini berukuran kecil dan tidak mencolok. Fungsi utamanya adalah untuk memberikan impuls antara otak depan dengan otak belakang dan otak dengan mata. Di samping itu juga berfungsi menjaga keseimbangan.

Melalui pusat medula oblongata dan otak tengah menuju ke atas merupakan jaringan serabut saraf yang disebut dengan formasi retikuler yang berfungsi dalam mengaktifkan atau membangunkan otak depan. Aksi formasi retikular sangat selektif, artinya formasi retikular ini dapat mengakibatkan kematian.

c) Otak Belakang

Otak belakang terbagi menjadi dua bagian, yaitu medula oblongata (sumsum lanjutan) dan serebelum (otak kecil). Masing-masing bagian tersebut memiliki koordinasi dan fungsi sendiri-sendiri.

Page 16: Bahan PBL Blok 6

(1) Medula Oblongata

Bagian ini tampak seperti ujung bengkak pada tali spinal. Sebenarnya ukurannya kecil tetapi fungsinya sangat besar, karena jika terjadi kerusakan pada bagian medula oblongata ini dapat mengakibatkan kematian. Fungsi medula oblongata, antara lain menstimulasi otot-otot antartulang rusuk dan diafragma sehingga dapat memungkinkan untuk pernapasan; mengkoordinir saraf yang mengatur detak jatung diameter arteriola, tekanan darah, suhu tubuh, gerakan alat-alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan; mengkoordinir gerak refleks, misalnya kedipan mata, bersin, bersendawa, dan muntah. Medula oblongata ini akan diteruskan ke bawah yang disebut sumsum tulang belakang. Bagian sumsum lanjutan yang menghubungkan antara sumsum lanjutan dengan otak disebut vons varolii (jembatan varoli).

(2) Serebelum (otak kecil)

Serebelum terdiri atas dua belahan yang berliku-liku sangat dalam. Fungsinya adalah untuk mengkoordinasikan kegiatan lokomotor tubuh, antara lain pengaturan otot, posisi, dan keseimbangan tubuh. Rusaknya bagian serebelum ini dapat mengakibatkan seseorang kehilangan koordinasi gerakan otot tubuh. Pada gambar di depan gerakan halus dan lemah gemulai yang dihasilkan penari dikoordinir oleh serebelum.

2) Sumsum Tulang Belakang (Medula Spinalis)

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa sumsum tulang belakang (medula spinalis) merupakan lanjutan ke bawah dari medula oblongata. Sumsum tulang belakang ini terletak memanjang dari ruas tulang leher sampai dengan antara tulang pertama dan kedua. Fungsi sumsum tulang belakang adalah sebagai berikut.

a) Menghubungkan sistem saraf tepi ke otak. Informasi melalui neuron sensori ditransmisikan dengan bantuan interneuron.

b) Sebagai pusat dari gerak refleks, misalnya refleks menarik diri. Irisan melintang menunjukkan bagian luar berwarna putih yang banyak mengandung dendrit dam akson, sedangkan bagian dalam berwana abuabu. Pada bagian yang berwarna abu-abu inilah terdapat cairan serebrospinal, seperti yang terdapat pada otak. Cairan ini tepatnya terletak di saluran tengah yang berhubungan dengan rongga ventrikel dalam otak. Bagian tengah yang berwarna abu-abu ini jika dilihat seperti huruf H. bagian ini mengandung badan saraf motorik yang mempunyai akson menuju ke efektor dan juga mengandung saraf sensorik.

c. Susunan Saraf Tepi

Susunan saraf tepi terdiri atas serabut saraf otak dan serabut saraf sumsum tulang belakang (spinal). Serabut saraf sumsum dari otak, keluar dari otak sedangkan serabut saraf sumsum tulang belakang keluar dari sela-sela ruas tulang belakang. Tiap pasang serabut saraf otak akan menuju ke alat tubuh atau otot, misalnya ke hidung, mata, telinga, dan sebagainya. Sistem saraf tepi terdiri atas serabut saraf sensorik dan motorik yang membawa impuls saraf menuju ke dan dari sistem saraf

Page 17: Bahan PBL Blok 6

pusat. Sistem saraf tepi dibagi menjadi dua, berdasarkan cara kerjanya, yaitu sebagai berikut.

1) Sistem Saraf Sadar

Sistem saraf sadar bekerja atas dasar kesadaran dan kemauan kita. Ketika Anda makan, menulis, berbicara, maka saraf inilah yang mengkoordinirnya. Saraf ini mene-ruskan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, dan meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke semua otot kerangka tubuh. Sistem saraf sadar terdiri atas 12 pasang saraf kranial, yang keluar dari otak dan 31 pasang saraf spinal yang keluar dari sumsum tulang belakang 31 pasang saraf spinal terlihat pada Gambar 8.8. Saraf-saraf spinal tersebut terdiri atas gabungan saraf sensorik dan motorik. Dua belas pasang saraf kranial tersebut, antara lain sebagai berikut.

a) Saraf olfaktori, saraf optik, dan saraf auditori. Saraf-saraf ini merupakansaraf sensori.

b) Saraf okulomotori, troklear, abdusen, spinal, hipoglosal. Kelima saraf tersebut merupakan saraf motorik.

c) Saraf trigeminal, fasial, glossofaringeal, dan vagus. Keempat saraf tersebut merupakan saraf gabungan dari saraf sensorik dan motorik.

2) Sistem Saraf Tak Sadar (Otonom)Sistem saraf ini bekerja tanpa disadari, secara otomatis, dan tidak di bawah

kehendak saraf pusat. Contoh gerakan tersebut misalnya denyut jantung, perubahan pupil mata, gerak alat pencernaan, pengeluaran keringat, dan lain-lain. Kerja saraf otonom ternyata sedikit banyak dipengaruhi oleh hipotalamus di otak. Coba Anda ingat kembali fungsi hipotalamus yang sudah dijelaskan di depan. Apabila hipotalamus dirangsang, maka akan berpengaruh terhadap gerak otonom seperti contoh yang telah diambil, antara lain mempercepat denyut jantung, melebarkan pupil mata, dan menghambat kerja saluran pencernaan.Sistem saraf otonom ini dibedakan menjadi dua.a) Sistem Saraf Simpatik

Saraf ini terletak di depan ruas tulang belakang. Fungsi saraf ini terutama untuk memacu kerja organ tubuh, walaupun ada beberapa yang malah menghambat kerja organ tubuh. Fungsi memacu, antara lain mempercepat detak jantung, memperbesar pupil mata, memperbesar bronkus. Adapun fungsi yang menghambat, antara lain memperlambat kerja alat pencernaan, menghambat ereksi, dan menghambat kontraksi kantung seni.

b) Sistem Saraf Parasimpatik

Saraf ini memiliki fungsi kerja yang berlawanan jika dibandingkan dengan saraf simpatik. Saraf parasimpatik memiliki fungsi, antara lain menghambat detak jantung, memperkecil pupil mata, memperkecil bronkus, mempercepat kerja alat pencernaan, merangsang ereksi, dan mepercepat kontraksi kantung seni. Karena cara kerja kedua saraf itu berlawanan, maka mengakibatkan keadaan yang normal.

Fungsi Sistem SarafSistem saraf dapat mengalami kelainan-kelainan berikut.

1. Penyakit ParkinsonPenyakit parkinson biasanya menyerang orang yang berusia 40 tahun ke atas.

Penyakit ini disebabkan karena berkurangnya neurotransmitter dopanmin pada basal

Page 18: Bahan PBL Blok 6

ganglia. Gejala penyakit ini, yaitu gemetar pada tangan, kaku otot, sehingga sulit bergerak.

2. EpilepsiEpilepsi disebabkan karena beberapa hal, antara lain karena terdapatnya

jaringan parut pada otak, tumor, gangguan metabolisme, dan lain-lain. Epilepsi ditandai dengan kejang-kejang dan hilang kesadaran.

3. StrokeStroke dapat dipicu oleh tekanan darah tinggi (hipertensi). Hipertensi dapat

mengakibatkan pecahnya pembuluh darah di otak, sehingga akan mengganggu fungsi otak. Gejala stroke, antara lain pusing-pusing, apabila sudah parah diikuti dengan gejala lain, yaitu sulit berbicara, tidak dapat melihat, lumpuh, bahkan mati separuh.

4. NeuritisNeuritis merupakan penyakit radang saraf yang disebabkan karena benturan

fisik misalnya pukulan, patah tulang. Ada juga yang disebabkan oleh defisiensi vitamin, antara lain vitamin B1, B6, dan B12. Gejala neuritis, antara lain kesemutan dan terasa sakit pada daerah yang disarafi.

Area broca

Lokasi area Broca

Area Broca adalah bagian dari otak manusia yang terletak di gyrus frontalis superior pada lobus frontalis korteks otak besar. Area ini berperan pada proses bahasa, serta kemampuan dan pemahaman berbicara. Area Broca terletak berdampingan dengan area Wernicke. Keduanya ditemukan hanya pada salah satu belahan otak saja, umumnya pada bagian kiri, karena populasi manusia kebanyakan "dominan kiri".

Area Broca terletak kira-kira pada area Brodmann 44 dan kadang-kadang juga mencakup 45

Area Broca dan Wernicke dihubungkan dengan satu jalur saraf yang disebut fasciculus arcuata

Nama area Broca berasal dari nama Pierre Paul Broca, yang pertama kali memaparkannya pada 1861, setelah melakukan pengamatan pada pasien tunawicara.

Bagian-bagian

Page 19: Bahan PBL Blok 6

Ada dua bagian utama pada area Broca, yang memiliki peran masing-masing dalam kemampuan pembentukan dan pemahaman bahasa:

Pars triangularis (anterior), diperkirakan difungsikan untuk menginterpretasikan berbagai macam rangsang dan pengolahan konduksi verbal.

Pars opercularis (posterior), diperkirakan untuk menyokong manajemen satu jenis rangsang saja dan mengkoordinasikan organ wicara dan area motorik dalam berbahasa.

Area Broca adalah salah satu bidang utama dari korteks serebral yang bertanggung jawab untuk kemampuan berbahasa. Nama Broca sendiri berasal dari nama ahli bedah syaraf Prancis Paul Broca yang menemukan fungsi dari daerah Broca ketika meneliti otak pasien yang memiliki kesulitan dalam bahasa. Daerah otak ini yang mengontrol fungsi motorik dan terlibat dengan produksi ujaran. Orang dengan kerusakan pada area Broca pada otak dapat mengerti bahasa dengan baik tetapi tidak dapat membentuk kata-kata atau menghasilkan suara. Area Broca terhubung ke lain daerah otak yang dikenal sebagai daerah Wernicke. Area Wernicke berhubungan dengan pengolahan dan pemahaman bahasa. Fungsi: Area Broca terlibat dalam beberapa fungsi tubuh termasuk:

     Kemampuan bercakap-cakap     Pengolahan Bahasa

kemampuan memproduksi suara/pembicaraan

bagian otak yang berpeeran dalam memproduksi suara adalah area brocca. Area brocca terletak pada gyrus frontalis inferior diantara ramus ascendens anterior dan ascendens posterior fissure lateralis (area brodmann 44 dan 45). Area ini berfungsi untuk menimbulkan pola motorik pada laring , system respirasi, serta otot untuk berbicara. Area lainnya untuk berperan dalam produksi suara adalah insula, yang berperan dalam pembentukan artikulasi.

Page 20: Bahan PBL Blok 6

1.      MeningesSistem saraf pusat dikelilingi oleh lapisan pembungkus yaitu meninges, berfungsi sebagai pelindung otak dan corda medulla dari kerusakan mekanis serta memberi suplai nutrisi pada sel-sel saraf. Meninges dari luar ke dalam terdapat 3 lapisan yaitu duramater, arachnoidea, dan piamater.

Duramater melekat pada dinding tengkorak, membentuk periosteum. Pada duramater dijumpai dua lipatan besar yang terdapat pada muka interna yaitu falx cerebri dan tentorium cerebelli. Pertemuan dua lipatan tersebut membentuk protuberantia occipitalis interna fibrossa.

Arachnoidea merupakan membran lunak hampir transparan, terdapat diantara duramater dan piamater, mempunyai trabekula sampai ke piamater. Piamater merupakan membran tipis yang terdiri dari jaringan ikat dan pembuluh darah, berguna untuk menyuplai nutrisi. Arachnoid dan piamater saling melekat dan seringkali dipandang sebagai satu membrane yang disebut pia-arachnoid

2.      Encephalon         a. Cerebrum                 Cerebrum terdiri dari dua hemispherium cerebri, merupakan bagian terbesar dari encephalon. Kedua hemispherium cerebri dipisahkan oleh celah yang dalam yang disebut fisura longitudinale. Cerebrum terdiri dari beberapa lobus sesuai letak tulang yang berada di atasnya, yaitu lobus frontalis, lobus parietalis, lobus temporalis, dan lobus  occipitalis,serta lobus pyriformis yang terletak di ventral. Hemispherium cerebri dipisahkan dari  cerebellum  dengan adanya fissura transversa. Pada permukaan dorsal terdapat banyak lipatan konveks yang disebut  gyri. Gyri merupakan tonjolan-tonjolan yang dipisahkan oleh parit-parit yang dinamakan fisura atau sulki.        b. Cerebellum                Terletak diatas medula oblongata, berbentuk oval. Terdiri atas vermis (di tengah), dua hemispherium di lateralis dipisahkan oleh fissura sagital.         c. Brainstem                Terdiri dari :                1)    Medulla Oblongata : Pars posterior dari brainstem, bentuk kerucut                2)    Pons : Korpus ujung anterior dari medulla oblongata.                 3)    Pedenculli cerebri, permukaannya:                        -        Corpora quadrigemina : Corpus yang bulat berjumlah empat                        -        Thalamus : Corpus yang berbentnk oval                         -        Posterior hemispherium cerebri        d. Hipothalamus                Diantara thalamus dan pedenculi cerebri. Berdekatan dengan :                 -      Corpus mammilaris                 -      Tubercinerium : bentukan oval di ujung anterior brainstem                -      Chiasma nervi optici : berbentuk X yang disusun oleh n. opticus dan tractus

Page 21: Bahan PBL Blok 6

opticus                       (Musana, 2010)

Ventrikel dalam Encephalon :a. Ventrikel lateral    Terdiri atas ventrikel I dan II, terdapat di hemispherium cerebri. Berisi corpus     callosum, hippocampus, plexus choroideus, dan nucleus caudatus. Ventrikel     lateral dengan ventrikel III dihubungkan oleh foramen interventricularis atau         nama lainnya foramen Monro (Walter & Sayles, 1959).b. Ventrikel III   Mengelilingi thalamus kanan dan kiri. Berhubungan dengan ventrikel IV melalui     aquaductus cerebri.c. Ventrikel IV    Diantara brainstem dan cerebellum. Di dorsal medulla oblongata membentang     ke anterior dan posterior.(Musana, 2010)

3. Medulla Spinalis    -  Medulla spinalis merupakan lanjutan dari batang otak (medulla oblongata).         Medulla spinalis juga diselubungi meninges.    -   Mengisi canalis vertebralis dr cervicalis I sampai lumbar V-VII (pada anjing)         atau sacralis III (pada kucing)    -  Tersusun dari substansia grisea pada bagian tengah dan substansia alba pd         bagian perifer dan terdapat canalis centralis

B. MIKROANATOMI SISTEM SARAF PUSAT

Encephalon (cerebrum, cerebellum, dan brainstem) dan medulla spinalis secara histologi terbagi menjadi dua komponen utama yaitu substansi grisea dan substansi alba.

-  Substansi grisea : Jaringan saraf berisi banyak perikarya atau soma dari neuron, dendrit, glia, pembuluh darah, dan sedikit serabut saraf yang bermyelin. Karakter utama dari

Page 22: Bahan PBL Blok 6

substansi grisea ini berwarna kelabu karena adanya badan sel saraf yang relatif besar, nukleus bulat dikelilingi badan Nissl. Substansi grisea pada otak berada di perifer, membentuk cortex cerebrum dan cerebellum. Tetapi pada medulla spinalis berada di sentral berbentuk H.- Substansi alba: Kontras dengan substansi grisea. Substansi alba berwarna putih, tidak mempunyai perikarya, axon bermyelin secara merata. Terletak pada lapisan dalam otak. Tidak termasuk nuclei dan ganglia. Di otak dalam juga terdapat substansi grisea yang dikelilingi sedikit atau banyak substansi alba, inilah yang disebut nuclei.

1. Cerebral CortexDi cerebral cortex terdapat enam lapisan yang dapat dibedakan, membentuk bagian perifer dari hemispherium cerebri. a.  Lapisan molecular : berisi serabut saraf yang berasal dari otak bagian lain, paralel dengan permukaan.b.  Lapisan granular externa : berisi sel granular (stellate interneuron) kecil dan neuroglia.c.  Lapisan piramidal externa : juga berisi neuroglia dan piramidal yang semakin ke dalam semakin besar.d.  Lapisan granular interna : relatif tipis, berisi neuron yang menerima input sensoris. Pada area visual, lapisan ini sangat menonjol.e.  Lapisan piramidal interna : tersusun atas sel piramidal besar yang mempunyai jarak antar sel satu dengan yang lain. Sel besar terutama pada area motorik cortex cerebri.f.  Lapisan multiformis (fusiformis) : memiliki neuroglia dan neuron yang berbentuk gelendong, tetapi bisa juga memiliki bentuk     dan orientasi yang bermacam-macam.

2. Cerebellar CortexDibagi menjadi 3 lapisan yang sedikit bervariasi tergantung areanya.a. Lapisan pertama (molecular) : berisi neuropil yang berasal dari dari dendrit neuron yang berada di dalam lapisan tengah, dan     axon neuron yang berada di dalam lapisan terdalam.b. Lapisan tengah : tipis, terbentuk oleh selapis neuron besar yaitu sel piriformis atau sel Purkinje. Bentuknya seperti botol dan     mempunyai cabang dendrit yang sangat besar, memanjang sampai lapisan pertama.c. Lapisan ketiga (granular) : berisi banyak neuron kecil (sel granular), axon menuju arah yang berlawanan dari sel piriformis.

3. Medulla Spinalis    Posisi substansia alba dan grisea terbalik dibandingkan dengan otak. Lapisan eksternal berisi substansia alba yang menyusun berkas serabut saraf yang naik dan turun. Serabut saraf yang memasuki medulla spinalis (aferen) terletak di dorsal, sedangkan yang keluar dari medulla spinalis (eferen) terletak di ventral.    Substansia grisea dalam potongan melintang tampak berbentuk H atau kupu-kupu, dengan kanalis sentralis berada di tengah yang disebut gray commissure.(Samuelson, 2007)

C. FUNGSI MASING-MASING BAGIAN SISTEM SARAF PUSAT

Otak depanMenerima dan memproses informasi sensorik, berpikir, memahami, produksi dan pemahaman bahasa, dan pengendalian fungsi motorik. There are two major divisions of forebrain: the diencephalon and the telencephalon . Ada dua divisi utama dari otak depan :-  Diencephalon : berisi struktur seperti talamus dan hipotalamus yang bertanggung jawab

Page 23: Bahan PBL Blok 6

atas fungsi seperti kontrol motorik, menyampaikan informasi sensorik, dan pengendalian fungsi otonom.-  Telencephalon berisi bagian terbesar dari otak, korteks cerebral. Sebagian besar pemrosesan informasi aktual di otak terjadi dalam korteks cerebral.

Otak tengah - Otak tengah dan otak belakang bersama-sama membentuk brainstem.- Otak tengah terlibat dalam tanggapan pendengaran dan visual serta fungsi motorik.

Otak belakang -  Membentang dari sumsum tulang belakang dan terdiri dari metencephalon dan myelencephalon. -  Metencephalon: struktur seperti pons dan serebelum. Daerah ini membantu dalam menjaga keseimbangan dan keseimbangan, koordinasi gerakan, dan informasi konduksi sensorik. - Myelencephalon : dari medula oblongata yang bertanggung jawab untuk mengontrol fungsi otonomik seperti pernapasan, denyut jantung, dan pencernaan.

Area Lain Pada Otak

Basal ganglia : Terlibat dalam pengaturan gerakan sadar Brainstem : Menyampaikan informasi antara saraf tepi dan sumsum tulang belakang

ke bagian atas otak. Sulcus Tengah (fisura Rolando) : Alur yang dalam yang memisahkan parietalis dan

frontalis lobus. Otak kecil : Kontrol gerakan koordinasi dan keseimbangan Cerebral Cortex : Menerima dan memproses informasi sensorik. Dibagi menjadi

lobus korteks cerebral. Lobus Cortex Cerebral :

        -    Lobus frontal : keputusan, pemecahan masalah, dan perencanaan        -    Lobus oksipital : terlibat dalam penglihatan dan pengenalan warna         -    Lobus parietal : menerima dan memproses informasi sensorik         -    Lobus temporal : tanggapan emosional, memori, dan bersuara

Amygdala : terlibat dalam respons emosional, sekresi hormon, dan memori. Cingulate Gyrus : sensor tentang emosi dan pengaturan perilaku agresif. Fornix : pita melengkung dari serabut saraf yang menghubungkan hippocampus

dengan hippothalamus. Hippocampus : mengirim memori ke bagian yang tepat dari belahan otak untuk

penyimpanan jangka panjang dan memanggil kembali ketika diperlukan. Hypothalamus : mempunyai banyak fungsi penting seperti pengaturan suhu tubuh,

rasa lapar, dan homeostasis. Olfactory Cortex : menerima informasi sensorik dari bulbus olfaktorius dan terlibat

dalam identifikasi bau. Thalamus – substansi sel kelabu yang menyampaikan sinyal sensoris ke dan dari

sumsum tulang belakang dan otak besar. Medulla oblongata : Membantu untuk mengontrol fungsi otonom. Bulbus olfaktorius :  Terlibat dalam indera penciuman Kelenjar pineal : Kelenjar endokrin yang berguna dalam keseimbangan biologis.

Mengeluarkan hormon melatonin

Page 24: Bahan PBL Blok 6

Kelenjar pituitari :  Kelenjar endokrin yang terlibat dalam homeostasis. Mengatur kelenjar endokrin lainnya

Pons : Menyampaikan informasi sensorik antara otak besar dan otak kecil Formasi retikular : Serabut saraf yang terletak di dalam brainstem. Mengatur

kesadaran dan tidur Substantia Nigra : Membantu untuk mengontrol gerakan sadar dan pengaturan

suasana hati Sistem ventrikel : Menghubungkan sistem internal rongga otak, berisi cairan

cerebrospinal:

        -    Aqueductus Sylvius - kanal antara ventrikel III dan ventrikel IV        -    Plexus choroideus - menghasilkan cairan cerebrospinal         -    Ventrikel IV - kanal yang melalui pons, medula oblongata, dan cerebellum         -    Ventrikel lateral – ventrikel terbesar dan berlokasi di kedua hemispher cerebri        -    Ventrikel III - menyediakan jalur untuk aliran cairan cerebrospinal

Page 25: Bahan PBL Blok 6
Page 26: Bahan PBL Blok 6