94868654 Makalah PBL Blok 6

download 94868654 Makalah PBL Blok 6

of 24

Transcript of 94868654 Makalah PBL Blok 6

BAB IPendahuluan1.1 Latar BelakangSistem saraf manusia adalah suatu jalinan jaringan saraf yang komplek, sangat khusus dan saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan , dan mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan sekitarnya . sistem tubuh yang penting ini juga mengatur kebanyakkan aktivitas sistem- sistem tubuh yang lainnya. Karena pengaturan saraf tersebut maka terjalin komunikasi antara berbagai sistem tubuh hingga menyebabkan tubuh berfungsi sebagai unit yang harmonis. Dalam sistem inilah berasal segala fenomena kesadaran, pikiran , ingatan, bahasa ,sensasi maupun sakit. Oleh karena itu, dalam makalah ini saya akan membahas bagaimana peranan sistem saraf pada tubuh kita.

1.2 Rumusan Masalah1.2.1 Apa saja susunan makroskopik saraf?1.2.2 Apa saja susunan mikroskopik saraf?1.2.3 Apa saja jenis-jenis neurontransmiter dalam tubuh kita?1.2.4 Begaimana proses mekanisme dan fungsi saraf?

1.3 Tujuan 1.3.1 Untuk mengetahui susunan makroskopik saraf 1.3.2 Untuk mengetahui susunan mikroskopik saraf1.3.3 Untuk mengetahui jenis-jenis neurontransmitter1.3.4 Untuk mengetahui proses mekanisme dan fungsi saraf

1.4 Manfaat1.4.1 untuk menambah wawasan dan pengetahuan dari mahasiswa/i Universitas Kristen Krida Wacana1.4.2 untuk menambah referensi perpustakaan

BAB IIIsi2.1 Makroskopik SarafA.SSP (Sistem Saraf Pusat)1. OtakDiselimuti oleh selaput otak yang disebut selaput meninges. Selaput meninges terdiri dari 3 lapisan :a. Lapisan durameter yaitu lapisan yang terdapat di paling luar dari otak dan bersifat tidak kenyal. Lapisan ini melekat langsung dengan tulang tengkorak. Berfungsi untuk melindungi jaringan-jaringan yang halus dari otak dan medula spinalis.b. Lapisan araknoid yaitu lapisan yang berada dibagian tengah dan terdiri dari lapisan yang berbentuk jaring laba-laba. Ruangan dalam lapisan ini disebut dengan ruang subaraknoid dan memiliki cairan yang disebut cairan serebrospinal. Lapisan ini berfungsi untuk melindungi otak dan medulla spinalis dari guncangan.c. Lapisan piameter yaitu lapisan yang terdapat paling dalam dari otak dan melekat langsung pada otak. Lapisan ini banyak memiliki pembuluh darah. Berfungsi untuk melindungi otak secara langsung.(1)

Otak dibagi menjadi beberapa bagian :a. Cerebrum Merupakan bagian otak yang memenuhi sebagian besar dari otak kita yaitu 7/8 dari otak. Mempunyai 2 bagian belahan otak yaitu otak besar belahan kiri yang berfungsi mengatur kegaiatan organ tubuh bagian kanan. Kemudian otak besar belahan kanan yang berfungsi mengatur kegiatan organ tubuh bagian kiri. Bagian kortex cerebrum berwarna kelabu yang banyak mengandung badan sel saraf. Sedangkan bagian medulla berwarna putih yang bayak mengandung dendrite dan neurit. Bagian kortex dibagi menjadi 3 area yaitu area sensorik yang menerjemahkan impuls menjadi sensasi. Kedua adalah area motorik yang berfungsi mengendalikan koordinasi kegiatan otot rangka. Ketiga adalah area asosiasi yang berkaitasn dengan ingatan, memori, kecedasan, nalar/logika, kemauan. Mempunyai 4 macam lobus yaitu :1 Lobus frontal berfungsi sebagai pusat penciuman, indera peraba.2 Lobus temporal berungsi sebagai pusat pendengaran3 Lobus oksipetal berfungsi sebagai pusat pengliihatan.4 Lobus parietal berfungsi sebagai pusat ingatan, kecerdasan, memori, kemauan, nalar, sikap.

b. Mesencephalon Merupakan bagian otak yang terletak di depan cerebellum dan jembatan varol. Berfungsi sebagai pusat pengaturanan refleks mata, refleks penyempitan pupil mata dan pendengaran.

c. Diencephalaon Merupakan bagia otak yang terletak dibagian atas dari batang otak dan di depan mesencephalon. Terdiri dari talamus yang berfungsi untuk stasiun pemancar bagi impuls yang sampai di otak dan medulla spinalis. Bagian yang kedua adalah hipotalamus yang berfungsi sebagai pusat pengaturan suhu tubuh, selera makan dan keseimbangan cairan tubuh, rasalapar, sexualitas, watak, emosi.

d. Cerebellum Merupakan bagian otak yang terletak di bagian belakang otak besar. Berfungsi sebagai pusat pengaturan koordinasi gerakan yang disadari dan keseimbangan tubuh serta posisi tubuh. Terdapat 2 bagian belahan yaitu belahan cerebellum bagian kiri dan belahan cerebellum bagian kanan yang dihubungkan dengan jembatan varoli yang berfungsi untuk menghantarkan impuls dari otot-otot belahan kiri dan kanan.

2. Medulaa. Medulla oblongata Disebut juga dengan sumsum lanjutan atau penghubung atau batang otak. Terletak langsung setelah otak dan menghubungkana dengan medulla spinalis, di depan cerebellum. Susunan kortexmya terdiri dari neeurit dan dendrite dengan warna putih dan bagian medulla terdiri dari bdan sel saraf dengan warna kelabu. Berfungsi sebagai pusat pengaturan ritme respirasi, denyut jantung, penyempitan dan pelebaran pembuluh darah, tekanan darah, gerak alat pencernaan, menelan, batuk, bersin,sendawa.

b. Medulla spinalis Disebut dengan sumsum tulang belakang dan terletak di dalam ruas-ruas tulang belakang yaitu ruas tulang leher sampaia dengan tulang pinggang yang kedua. Berfungsi sebagai pusat gerak refleks dan menghantarkan impuls dari organ ke otak dan dari otak ke organ tubuh.(1)

B. SST (Susunan Saraf Tepi/Perifer)Merupakan system saraf yang menghubungkan semua bagian tubuh dengan system saraf pusat.1. Sistem saraf sadar/somatikMerupakan system saraf yang kerjanya berlangsung secara sadar/diperintah oleh otak. Bedakan menjadi dua yaitu :a. Sistem saraf pada otak Merupakan sistem saraf yang berpusat pada otak dan dibedakan menjadi 12 pasang saraf yaitu : NoNama sarafJenis sarafMenujuFungsi

IOLFAKTORISensorikPusat pembauBerkaitan dengan penciuman

IIOPTIKSensorikRetina mataBerkaitan dengan penglihatan

IIIOKULOMOTORMotorikOtot bola mata dan otot kelopak mataMenggerakan bola mata (kiri dan kanan)Untuk akomodasi dan kontraksi iris

IVTROKLEARMotorikOto bola mataUntuk memutar bola mata

VTRIGEMINUSa. OFTALMIK

b. MAKSILAR

c. MASNDIBULARMotorikKelopak mata atsa, bola mata, kelenjar lakrimal

Mukosa hidung, langit-langit rongga mulut, taring, gigi atas, pipi dan kelopak mata bawah.Lidah bagian atas (bukan pengecap), gigi bawah dan rahang bawah.Membawa impuls yang berkaitan dengan sensai rasa, nyeri, raba dan suhu.

VIAbdusenMotorikOtot penggerak bolamataPergerakan rektus lateral

VIIFacialMotorikLidah bagian oengecap anteriorMempengaruhi pergerakan otot-otot rahang, wajah, kepala serta ekskresi kelenjar ludah dan air mata.

NoNama sarafJenis sarafMenujuFungsi

VIIIVestibulo koklearSensorikKoklea telinga, vestibula dan kanal semisirkularisBerkaitana dengan pendengaran dan keseimbangan.

IXGlosofaringMotorikLidah pengecap, tonsil langit-langit mulut, kulit telingaMempengaruhi pergerakan otot faring dan lidah.

XVagusMotorikFaring, laring, trakea, bronkus, pulmo, lengkung aortaMempengaruhi pergerakan menelan, stimulasi kelenjar lambung, usus, hati dan pankreas.

XIAsesori spinalMotorikOtot sternokleidomastoid dan otot trapeziusMengkoordinasi gerakan bahu dan leher.

XIIHipoglosusMotorikOtot lidahBerkaitan dengan kegiatan menelan dan berbicara.

b. Sistem saraf sumsum spinalis Merupakan sistem saraf yang berpusat pada medula spinali (sumsum tulang belakang) yang berjumlah 31 pasang saraf yang terbagi sepanjang medula spinalis. 31 pasang saraf medula spinalis yaitu :

JumlahMedula spinalis daerahMenuju

8 pasangServixKulit kepala, leher dan otot tangan

12 pasangPunggungOrgan-organ dalam

5 pasangLumbal/pinggangPaha

5 pasangSakral/kelangkangOtot betis, kaki dan jari kaki

1 pasangkoksigealSekitar tulang ekor

Daftar gyrus pada otak: Superior frontal gyrus,lat. gyrus frontalis superior Middle frontal gyrus,lat. gyrus frontalis medius Inferior frontal gyrus,lat. gyrus frontalis inferior with 3 parts: pars opercularis, pars triangularis, and pars orbitalis Superior temporal gyrus,lat. gyrus temporalis superiorMiddle temporal gyrus,lat. gyrus temporalis mediusInferior temporal gyrus,lat. gyrus temporalis inferior Fusiform gyrus,lat. gyrus occipitotemporalis medius Parahippocampal gyrus,lat. gyrus parahippocampalis Transverse temporal gyrusPrecentral gyrus,lat. gyrus praecentralis Postcentral gyrus,lat. gyrus postcentralisSupramarginal gyrus,lat. gyrus supramarginalis Angular gyrus,lat. gyrus angularis Cingulate gyruslat. gyrus cinguli Fornicate gyrus

Daftar Sulcus pada otak: Calcarine sulcus Central sulcus Central sulcus of insula Cingulate sulcus Circular sulcus of insula Collateral sulcus Fimbrodentate sulcus Hippocampal sulcus Inferior frontal sulcus Inferior temporal sulcus Intraparietal sulcus Lateral sulcus Lunate sulcus Occipitotemporal sulcus Olfactory sulcus Paracentral sulcus Parieto-occipital sulcus Postcentral sulcus Precentral sulcus Rhinal sulcus Subparietal sulcus Sulcus of corpus callosum Superior frontal sulcus Superior temporal sulcus Transverse occipital sulcus Transverse temporal sulcus

2.2 Struktur Mikroskopik Sarafa. Struktur saraf1. Badan selBadan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf Badan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Pada badan sel saraf terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan nisel. Badan nisel merupakan kumpulan retikulum endoplasma tempat transportasi sintesis protein.

2. DendritDendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit merupakanperluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.3. AksonAkson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin yang banyak mengandung zat lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannya rangsangan. Selaput mielin tersebut dibungkus oleh sel- sel sachwann yang akan membentuk suatu jaringan yang dapat menyediakan makanan untuk neurit dan membantu pembentukan neurit. Lapisan mielin sebelah luar disebut neurilemma yang melindungi akson dari kerusakan. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus oleh lapisan mielin. Bagian ini disebut dengan nodus ranvier dan berfungsi mempercepat jalannya rangsangan.4.Sitoplasmacairan bening (seperti jelly) pada bagian dalam neuron dan terdiri dari beberapa organ, antara lain mitochondria yang mengolah substansi makanan, seperti glukosa yang akhirnya digunakan sebagai tenaga bagi sel

5.Soma sel (cell body)bagian neuron yang mengandung nukleus (inti sel) dan dapat diibaratkan sebagai mesin yang bertanggungjawab atas kehidupan sel 6.Axon Hillockbagian berbentuk kerucut pada pertemuan axon dan soma sel Axon, benang neurit sebagai penghantar impuls yang diselubungi myelin. Axon membawainformasi dari soma sel ke terminal buttons7.Myelin lapisan berlemak yang menyelubungi akson Nodes of Ranvier, (baca: rahn vee yay) bagian axon yang tidak diselubungi myelin Terminal Buttons, bagian akhirdari axon yang berbentuk sebagai kancing yang berfungsi melepaskan neurotransmitter (dengan substansi transmitter yang berupa substansi. (2)

b. Jenis saraf a. Berdasarkan fungsinya1. Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu alat indera.2. Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak dan sumsum tulang belakang.3. Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel saraf satu dengan sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulang belakang. Sel saraf yang dihubungkan adalah sel saraf sensorik dan sel saraf motorik.

b. Berdasarkan strukturnya1. Neuron unipolar ,yaitu neuron yang memiliki satu buah axon yang bercabang.2. Neuron bipolar , yaitu neuron yang memiliki satu axon dan satu dendrite.3. Neuron multipolar,yaitu neuron yang memiliki satu axon dan sejumlah dendrite.4. Neuron Pseudounipolar , yaitu neuron yang memiliki 2 akson dimana aksonnya akan membentuk huruf T

Sel GliaSel glia adalah sel pendukung yang utama dalam sistem saraf pusat. Sel glia atau neuroglia (secara literal dapat diterjemahkan sebagai nerve-glue atau perekat saraf) memang berfungsi melekatkan CNS menjadi satu bagian yangutuh. Tetapi fungsi sebenarnya lebih dari itu, glia juga mengontrol persedian substansi kimia yang diperlukan neuron untuk berkomunikasi dengan neuron lain, melindungi neuron yang satu dari pengaruh neuron yang lain sehingga pesan yang disampaikan antara neuron yang satu dengan yang lain tidak campuraduk, selain itu iajuga berfungsi memusnahkandan melepaskan sel-sel sarafyang mati akibat kecelakaan atau karena proses penuaan.c. SinapsSinaps adalah titik temu antar satu neuron dengan neuron lainnya dimana diantara titik temu itu ada celah yang disbut celah sinaps Ciri-ciri sinaps: 1) Hanya mengantarkan impuls ke satu arah2) Memperlambat perambatan impuls3) Melanjutkan perambatan impuls dengan bantuan neurotransmitter4) Dapat menambah kuat rangsang hingga mencapai nilai ambang perangsang5) Sangat peka terhadap kelelahan, penurunan kemampuan hantaran impuls6) Peka terhadap kekurangan kadar oksigen 7) Peka terhadap senyawa kimia atau obat-obatan. Pengaruhnya dapat mengaktifkan atau menghambat

1. Transmisi sinaptikSinaps adalah sisi( penghubung (junction) yang tidak tempat berlangsungan berdekatan) tempat berlangsungnya pemindahan impuls datri ujung akson suatu neuron ke neuron lain atau ke otot dan kelenjara) Pada transmisi dari neuron ke neuron, hubungannya dapat berasal dari akson suatu neuron ke dendrit, ke badan sel atau ke akson neuron keduab) Neuron presinaptik membawa impuls menjauhi sinaps. Neuron postsinaptik membawa impuls menjauhi sinaps. Neuron tunggal dapat menjadi postsinaptik pada dindrit atau badan selnya dan presinaptik pada ujung aksonnya.2. Sinaptik kimiawiImpuls di teruskan melalui substansi kimiawi yakni neurotransmitter atau neurmedulator3. Sinaps listrikJika dua sel yang dapat tereksitasi berhubungan melalui aliran arus listrik langsung pada suatu area dengan tahanan listrik rendah,maka sinaps disebut sebagai sinaps listrika) Gap junction menghubungkan pasangan sel yang bermuatan listrik. Sambungan ini dianggap memiliki tahanan listrik yang rendah,b) Sinaps listrik tidak memiliki waktu tunda sinaptik, yang terdapat pada sinaps zat kimia. Sinaps listrik ditemukan diotot polos, otot jantung dan otakc) Pada umumnya, sinaps listrik memungkinkan terjadinya transmisi 2 arah bukannya satu arah seperti sinaps kimiawi. (3) Berdasarkan bagian sel saraf yang berkontak, sinaps dapat berupa1) Akso dendritik2) Akso-somatik3) Dendro-dendritik4) Akso-aksonik5) Akso dengan serat otot

d. Letak akhir sarafAda 3 kelompok ujung akhir saraf:1) Yang berakhir pada otot skelet (motor end plate, muscle spindle)2) Yang berakhir pada epitel (ujung akhir saraf bebas)3) Yang berakhir pada jaringan ikat (badan vater pacinni, meissner)

2.3 Jenis-jenis nuerotransmiter

Neurotransmitter adalah agen kimiawi yang berperan dalam mentransmisi impuls melalui sinaps. Neurotransmitter yang bersifat eksitasi adalah acetylcholine, norepinephrine, dopamine, glutamate dan histamine. Sedangkan neurotransmitter yang pada umummnya menginhibisi adalah gamma aminobutyric acid (GABA) pada jaringan otak dan glycine pada medula spinalis. Serotonin menghambat dan mengontrol tidur, lapar dan mempengaruhi kesadaran.

a) Asetilkolin (Ach) dilepas oleh neuron motorik yang berakhir di otot rangka (sambungan neuromuskular). Ach juga dilepas oleh neuron parasimpatis dalam SSO dan oleh neuron tertentu di otak.1) Sebagian besar Ach disintesis dari kolin dan koenzim asetil A dalam badan neuron motorik; kemudian ditranspor ke terminal akson dan di simpan dalam vesikel sinaptik2) Setelah dilepas: Ach dipecah oleh enzim asetilkolinestrease menjadi asetat dan kolin. kolin kemudian ditarik terminal akson dan di siklusulangkan3) Asetilkolinesterase, seperti esterin dan progstigmin, dipakai secara terapeutik pada kasus miastenia gravis, penyakit yang ditandai dengan melemahnya otot karena penurunan daya respon sel-sel otot rangka terhadap Ach

b) Katekolamin meliputi norepinefrin (NE), epinefrin (E) dan dopamin (DA). Katekolamin mengandung nukleus katekol dan merupakan derivat dari asam amino tirosin.1) Katekolamin digolongkan sebagai monoamina karena memiliki satu gugus tunggal amina2) Ketiganya merupakan neurotransmiter dalam SSP; NE dan E juga berfungsi sebagai hormon yang disekresi kelenjar adrenal3) Katekolamin treinaktivasi stelah pelepasan karena: Penyerapan ulang oleh terminal akson Degradasi enzimatik oleh monoamina oksidase terjadi pada ujung neuron presinaptik Degradasi enzimatik oleh katekolamin-O-Metil transferase terjadi pada neuron postsinaptik

c) Seratonin termassuk monoamina,tetapi tidak mengandung nukleus katekol. Serotonin merupakan derivat dari asam amino triptofan yang ada dalam SSP dan pada sel-sel tertentu dalam darah dan sistem pencernaan.

d) Beberapa asam amino, seperti glisin, asam glutamat, asam aspartat, dan asam aminobutirat gamma, berfungsi sebagai transmitter

e) Sejumlah neuropeptida , berkisar dari dua sampai 40 asam amino dalam setiap rantai panjang , telah diidentifikasi dalam organ tubuh. Senyawa seperti substansi P, enkefalin, bradikinin, dan kolesistokinin berperan sebagai neurotransmitter asli atau sebagai neuromodulator untuk mempengaruhi pelepasan, atau respons terhadap, transmitter aktual. Semuanya memiliki efek non saraf dan saraf.(3)

2.4 Mekanisme dan fungsi sarafa. Potensial AksiKomponen listrik dari transmisi saraf menangani transmisi impuls di sepanjang neuron. Permeaabilitas membran sel neuron terhadap ion natrium dan kalium bervariasi dan dipengaruhi oleh perubahan kimia serta listrik dalam neuron tersebut . dalam keadaan istirahat, permeabilitas membran sel menciptakan kadar kalsium intrasel yang tinggi dan kadar natrium intra sel yang rendah, bahkan pada kadar natrium ekstra sel yang tinggi. Impuls listrik timbl oleh pemisahan muatan akibat perbedaan kadar ion intrasel dan extrasel yang dibatasi membran sel.a) Keadaan listrik pada membran istirahat (polarized). Extrasel lebih banyak ion natrium, sebaliknya intrasel lebih banyk ion kalium. Membran dalam keadaan relatif impermeable terhadap kedua ion.b) Potensial membran istirahat berubah dengan adanya stimulus. Ion natrium masuk ke intrasel secara cepat. Pembentukkan potensial aksi pada tempat perangsangan. Jika stimulus cukup kuat, potensial aksi akan di alirkan secara cepat ke sepanjang membran sel.c) Potensial istirahat kembali terjadi.ion kalium keluar dari dalam sel dan permeabilitas membran berubah kembali. Terjadi pemulihan keadaan negatif di dalam sel dan positif di luar sel. Potensial aksi yang terjadi atau impuls pada saat terjadi depolarisasi di alirkan ke ujung saraf dan mencapai ujung akson (akson terminal). Saat potensial aksi mencapai akson terminal akan dikeluarkanlah neurotransmitter, yang melintasi sinaps dan dapat saja merangsang saraf berikutnya. Fase ini di sebut fasse depolarisasi.(4,5)

b. Sistem saraf autonom dan somatik Sistem saraf otonomJalur saraf otonom terdiri dari suatu rantai 2 neuron,dengan neurotransmitter terakhir yang berbeda antara saraf simpatis dan parasimpatis.Sistem saraf otonom terdiri dari system saraf simpatis dan parasimpatis.Serat-serat saraf simpatis berasal dari daerah torakal dan lumbal korda spinalis.Sebagian serat praganglion simpatis berukuran sangat pendek,bersinaps dengan badan sel neuron pascaganglion didalam ganglion yangb terdapat di rantai ganglion simpatis yang terletak di kedua sisi korda spinalis.Serat pascgangliion panjang yang berasal dari rantai ganglion itu berakhir pada organ-oragn efektor.Sebagian serat praganglion melewati rantai ganglion tanpa membentuk sinaps dan kemudian berakhir di ganglion kolateral simpatis yang terletaksekitar separuh jalan antara SSP dan organ-organ yang dipersarafi,dengan saraf pascaganglion menjalani jarak sisanya.Serat-serat praganglion parasimpatis berasal dari daerah cranial dan sacral (sebagian saraf kranialis mengandung seratparasimpatis).Serat-serat ini nerukuran lebih panjang dibandingkan dengan serat praganglion simpatis karena serat-serat itu tidak terputus sampai mencapai ganglion terminal yang terletak didalam atau dekat organ efektor.Serat-serat pascaganglion yang sangat pendek berakhir di sel-sel organ yang bersangkutan itu sendiri.Serat-serat praganglion simpatis dan parasimpatis mengeluarkan neurotransmitter yang sama,yaitu asetilkolin,tetapi ujung-ujung pascaganglion kedua system ini mengeluarkan neurotransmitter yang berlainan (neurotransmitter yang mempengaruhi organ efektor).Serat-serat pascaganglion parasimpatis mengeluarkan aseilkolin.Dengan demikian,serat-serat itu bersama dengan semua serat praganglion otonom disebut sebagai kolinergik.Sebaliknya,sebagian serat pascaganglion simpatis disebut serat adrenergic karena mengeluarkan noreadrenalin (norepinefrin).Baik asetilkolin maupun norepinefrin juga berfungsi sebagai zat perantara kimiawi di bagian tubuh lainnaya.Serat-serat otonom pascaganglion tidak berakhir pada sebuah tonjolan seperti kepala sinaps (synaptic knob),namun cabang-cabang terminal dari serat otonom mengandung banyak tonjolan (varicosities) yang secara simultan mengeluarkan neurotransmitter ke daerah luas pada organ yang dipersarafi dan bukan ke sebuah sel.Pelepasan neurotransmitter yang bersifat difus ini,disertai kenyataan bahwa di otot polos atau jantung setiap perubahan aktivitas listrik akan disebarkan melalui gap junction,memiliki arti bahwa keseluruhan organ biasanya dipengaruhi aktivitas otonom bukan sel satu per satu.(4)Sistem saraf otonom mengontrol aktivitas organ visceral involunterSistem saraf otonom mengatur aktivitas alat-alat dalam (visceral) yang dalam keadaan normal di luar kesadaran dan control volunter,misalnya sirkulasi,pencernaan,berkeringat dan ukuran pupil.Dengan demikian,system ini dianggap sebagai cabang involunter divisi eferen,berbeda dengan cabang volunteer somatic,yang mempersarafi otot rangka dan dapat dikontrol secara volunteer.Namun,tidak seluruhnya benar bahwa individu tidak memiliki kontrol trehadap aktivitas yang diatur oleh system otonom.Informasi aferen visceral biasanya tidakmencapai tingkat kesadaran,sehingga individu tidak mungkin secara sadar mengontrol keluaran eferen yang timbul.Namun,dengan teknik-teknik biofeedback individu dapat diberi suatu sinyal sadar mengenai informasi aferen visceral.misalnya dalam bentuk suara,cahaya,atau tampilan grafik pada latar computer.

Sistem saraf simpatis dan parasimpatis bersama-sama mempersarafi sebagian besar organ visceralSebagian besar organ visceral dipersarafi oleh serat saraf simpatis dan parasimpatis.Sistem saraf simpatis dan parasimpatis menimbulkan efek yang bertentangan pada organ tertentu.Stimulasi simpatis meningkatkan kecepatan denyut jantung,sementara stimulasi parasimpatis menurunkannya.Stimulasi simpatis memperlambat gerakan saluran pencernaan,sedangkan stimulasi parasimpatis meningkatkan motilitas saluran pencernaan.Perhatikan bahwa satu system tidak selalu bersifat eksitatorik dan yang lain inhibitorik.Kedua system meningkatkan aktivitas beberapa organ dan menurunkan aktivitas organ-organ yang lain.Sistem saraf simpatis meningkatkan respons-respons yang mempersiapkan tubuh untuk melakukan aktivitas fisik yang berat dalam menghadapi situasi penuh stress atau darurat,misalnya ancaman fisik dari lingkungan luar.Respons semacam ini biasanya disebut sebagai fight or flight response,karena system simpatis mempersiapkan tubuh untuk melawan atau melarikan diri dari ancaman.Pikirkan tentang sumber-sumber pada tubuh yang diperlukan pada keadaan seperti ini.Jantung berdenyut lebih cepat dan lebiuh kuat,tekanan darah meningkat karena konstriksi umum pembuluh darah.,saluran pernafasan terbuka lebar untuk memungkinkan aliran udara maksimal,glikogen dan simpanan lemak dipecahkan untuk menghasilkan bahan baker tambahan dalam darah,dan pembuluh-pembuluh darah yang mendarahi otot-otot rangka berdilatasi.Semua respons ini ditujukan untuk meningkatkan aliran darah yang kaya oksigen dan nutrisi ke otot-otot rangka sebagai antisipasi terhadap aktivitas fisik yang berat.Selanjutnya pu[il berdilatasi dan mata menyesuaikan diri untuk melihat jauh,yang menungkinkan individu membuat penilaian visual yang cepat mengenai situasi keseluruhan yang mengancam.Terjadi peningkatan berkeringat sebagai antisipasi terhadap peningkatan produksi panas yang berlebihan akibat aktivitas fisik.Karena aktivitas pencernaan dan berkemih kurang penting dalam menghadapi ancaman,system simpatis menghambat aktivitas-aktivitas ini.Sistem parasimpatis,di pihak lain mendominasi pada situasi yang tenang dan rileks.Pada keadaan-keadaan yang tidak mengancam,tubuh dapat memusatkan diri pada aktivitas rumah tangga umumnya sendiri,misalnya pencernaan dan pengosongan kandung kemih.Sistem parasimpatis mendorong fungsi-fungsi tubuh seperti ini,sementara memperlambat aktivitas-aktivitas yang ditingkatkan oleh system simpatis.Sebagai contoh,tatkala seseorang sedang dalam keadaan tenang,jantung tidak perlu berdenyut dengan cepat dan kuat.Inhibisi system saraf parasimpatis oleh kokain mungkin merupakan factor utama dalam kematian mendadak yang disebabkan oleh kelebihan dosis kokain.Apabila kokain menghambat rem parasimpatis yang bersifat protektif,system simpatis dapat meningkatkan kecepatan denyut jantung tanpa kendali.Kematian mendadak timbul jika denyut jantung menjadi terlalu cepat dan tidak teratur,sehingga daya pompa jantung tidak adekuat. Sistem saraf somatikSistem saraf somatik terdiri dari akson neuron motorik yang berasal dari korda spinalis dan berakhir di otot rangka. Asetilkolin adalah neurontransmitter yang dikeluarkan dari neuron motorik merangsang kontraksi otot. Neuron motorik adalah jalur bersama terakhir yang digunakan (6)c.OtotTimbulnya kontraksi pada otot rangka mulai dengan potensial aksi dalam serabut-serabut otot. Potensial aksi ini menimbulkan arus listrik yang menyebar ke bagian dalam serabut, dimana menyebabkan dilepaskannya ion-ion kalsium dari retikulum endoplasma. Selanjutnya ion kalsium menimbulkan peristiwa-peristiwa kimia proses kontraksi.Tahap kontraksi:1. Pelepasan muatan neuron motorik2. Pelepasan asetilkolin di end-plate motorik3. Pengikatan asetilkolin ke reseptor asetilkolin nikotonik 4. Peningkatan konduktansi Na+ dan K+di membrane end-plate5. Pembentukan potensial end-plate6. Pembentukan potensial aksi di serabut-serabut otot7. Penyebaran depolarisasi ke dalam di sepanjang tubulus T8. Pelepasan Ca2+ dari sisterna terminalis reticulum sarkoplasma serta difusi Ca2+ ke filamen tebal dan filamen tipis9. Pengikatan Ca2+ ke troponin C, sehingga membuka tempat pengikatan myosin dimolekul aktin10. Pembentukan ikatan silang ( cross linkage) antara aktin dan myosin dan pergeseran filamen tipis pada filamen tebal,sehingga menghasilkan gerakanTahap relaksasi:1. Ca2+ dipompa kembali kedalam retikulum sarkoplasmanya2. Pelepasan Ca2+ dari troponinPenghentian interaksi antara aktin dan myosin (7)d.Pengaruh beban terhadap saraf dan otot skeletSetiap pekerjaan merupakan beban bagi yang bersangkutan. Beban tersebut dapat berupa beban fisik maupun mental. Seorang tenaga kerja mempunyai kemampuan berbeda dalam hubungannya dengan beban kerja . Ada beberapa macam definisi beban kerja, yang pertama beban kerja adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh tubuh manusia dan berat ringannya beban kerja sangat mempengaruhi konsumsi energi, yang kedua beban kerja adalah beban yang diterima pekerja untuk menyelesaikan pekerjaannya seperti mengangkat, mencangkul, berlari, memikul, mendayung dan lainlain yang ketiga beban kerja adalah beban fisik maupun non fisik yang ditanggung oleh pekerja untuk menyelesaikan pekerjaanya

Beberapa akibat dari beban kerja:1. Akibat beban kerja yang terlalu berat atau kemampuan fisik yang lemah, dapat mengakibatkan seorang pekerja menderita gangguan atau penyakit akibat 2. Akibat beban kerja fisik yang berat yang berhubungan dengan waktu kerja yang lebih dari 8 jam, maka dapat menurunkan produktivitas kerja serta meningkatnya angka kecelakaan kerja dan sakit 3. Akibat pembebanan kerja yang berlebihan, maka dapat mengakibatkan kelelahan kerja Semakin meningkatnya beban kerja, maka konsumsi oksigen akan meningkat sampai didapat kondisi maksimumnya. Beban kerja yang lebih tinggi yang tidak dapat dilaksanakan dalam kondisi aerobik, disebabkan oleh kandungan oksigen yang tidak mencukupi untuk suatu proses aerobik. Akibatnya adalah manifestasi rasa lelah yang ditandai dengan meningkatnya kandungan asam laktat. 4. Akibat beratnya beban kerja, maka dapat menimbulkan cedera kerja. Hal itu karena konsumsi energi sangat terbatas dalam mengatasi beratnya beban kerja, tetapi tubuh berusaha mengatasi beratnya beban kerja sehingga menimbulkan cedera kerja. 5. Salah satu masalah di perkantoran adalah keluhan low back pain yang berhubungan dengan beban kerja, terutama cara angkat mengangkat serta sikap kerja tidak ergonomik. Low back pain adalah gejala yang umum dari berbagai penyakit yang mengenai bagian bawah dari pinggul terutama tulang pada persendiannya6. Pekerjaan fisik yang berat jika diperpanjang akan mengakibatkan perubahan fisiologis dan dapat diukur. Misalnya saja, detak jantung, penggunaan oksigen dan ketegangan otot 7. Beban kerja yang terlalu berat juga dapat menimbulkan stres psikologis 8. Beban kerja yang overload, misalnya saja target kerja yang melebihi kemampuan pekerja yang bersangkutan akan mengakibatkan kelelahan dan berada dalam ketegangan yang tinggi 9. Setiap beban kerja harus disesuaikan dengan kemampuan tubuh seseorang. Apabila beban kerja lebih besar dari kemampuan tubuh maka akan terjadi rasa tidak nyaman (paling awal), kelelahan (overstress), kecelakaan, cedera, rasa sakit, penyakit dan produktivitas menurun (paling akhir). Sebaliknya, apabila beban kerja lebih kecil dari kemampuan tubuh maka akan terjadi understress, kejenuhan, kebosanan, kelesuan, kurang produktif dan sakit. (8)

BAB IIIPenutup3.1 KesimpulanSistem saraf merupakan salah satu sistem dalam tubuh yang dapat berfungsi sebagai media untuk berkomunikasi antar sel maupun organ dan dapat berfungsi sebagai pengendali berbagai sistem organ.Pengendalian fungsi berbagai sistem organ oleh sistem saraf berjalan relatif lebih cepat dibandingkan dengan sistem humoral, karena komunikasi berjalan melalui proses penghantar impuls listrik di sepanjang saraf.Jadi, rasa sakit, kesemutan dan kerja otot itu sangat di pengaruhi oleh sistem saraf kita.

Daftar Pustaka1. Sistem saraf manusia. Edisi 26 Mei 2008. Diunduh dari www.freewebs.com/.../SISTEM%20SARAF%20MANUSIA,%20materi%203.doc, 30 April 20102. Sistem saraf. Diunduh dari http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/psikologi_faal/bab2_sistem_saraf.pdf, 29 april 20103. Sloane E. Anatomi dan fisiologi. Jakarta: EGC; 2003.h.161-624. Guyton A. Fisiologi kedokteran. Jakarta: EGC;2004.h.148-685. Luciano DS, Vander AJ. Human function and structure. Mc graw hill international book Co; 2000.p.113-122 6. Sherwood lauralee.fisiologi manusia,dari sel ke system,ed 2.2001.EGC:Jakarta.bab 7.hal 197-201.7. Ganong WF. Fisiologi kedokteran. Jakarta: EGC;2008.h.728. Hubungan antara beban kerja dengan tingkat kelelahan kerja. Edisi 27 februari 2009. Diunduh dari http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/p/index/assoc/HASH930f.dir/doc.pdf , 2 Mei 2010

18