Makalah PBL Blok 8

14
1 Tinjauan pustaka Mekanisme Kerja Jantung dan Cara Pemeriksaan Kesehatan Jantung Welhan CHAU / 102013338 / E7 [email protected] Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jln. Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510. Telephone : (021)5694- 2061, fax : (021) 563-1731 Pendahuluan Jantung adalah organ yang secara normal terletak di dada bagian kiri, dan berfungsi bagaikan tukang pompa darah ke seluruh tubuh. Jantung sendiri juga membutuhkan suplai darah agar bisa bekerja dengan baik. Suplai darah untuk jantung dilakukan oleh pembuluh darah jantung yang disebut arteri koroner. Apabila terdapat kekurangan suplai darah ke salah satu bagian otot jantung, otot yang kekurangan darah tadi akan bereaksi nyeri di dada. 1 Jantung selalu berdenyut mulai dari beberapa hari setelah pembuahan dan berlanjut sepanjang rentang hidup karena jantung merupakan organ penting yang menjalankan sistem sirkulasi. Sistem sirkulasi merupakan suatu saluran vital yang berfungsi untuk mengangkut berbagai bahan-bahan seperti oksigen, karbon dioksida atau pun nutrisi yang diperlukan oleh sel demi kelangsungan hidup dan pertumbuhan jaringan. Sistem sirkulasi sendiri memiliki 3 komponen yaitu jantung sebagai pompa yang memberi tekanan sehingga dapat mengalir ke jaringan, pembuluh darah sebagai saluran yang mengarahkan dan menyebarkan darah, dan darah sebagai medium pengangkut tempat terlarutnya bahan seperti oksigen, karbon dioksida, nutrien, elektrolit, dan hormon. Untuk membentuk sistem sirkulasi ini tentu saja ketiga faktor harus melakukan suatu mekanisme kerja dimana terkadang dapat terjadi suatu gangguan pada salah satu komponen tersebut. Terutama jantung sebagai pusat terbentuknya sistem

description

Blok 8

Transcript of Makalah PBL Blok 8

Page 1: Makalah PBL Blok 8

Tinjauan pustaka

Mekanisme Kerja Jantung dan Cara Pemeriksaan Kesehatan JantungWelhan CHAU / 102013338 / E7

[email protected] Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jln. Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510. Telephone : (021)5694-2061, fax : (021) 563-1731

PendahuluanJantung adalah organ yang secara normal terletak di dada bagian kiri, dan

berfungsi bagaikan tukang pompa darah ke seluruh tubuh. Jantung sendiri juga membutuhkan suplai darah agar bisa bekerja dengan baik. Suplai darah untuk jantung dilakukan oleh pembuluh darah jantung yang disebut arteri koroner. Apabila terdapat kekurangan suplai darah ke salah satu bagian otot jantung, otot yang kekurangan darah tadi akan bereaksi nyeri di dada.1

Jantung selalu berdenyut mulai dari beberapa hari setelah pembuahan dan berlanjut sepanjang rentang hidup karena jantung merupakan organ penting yang menjalankan sistem sirkulasi. Sistem sirkulasi merupakan suatu saluran vital yang berfungsi untuk mengangkut berbagai bahan-bahan seperti oksigen, karbon dioksida atau pun nutrisi yang diperlukan oleh sel demi kelangsungan hidup dan pertumbuhan jaringan. Sistem sirkulasi sendiri memiliki 3 komponen yaitu jantung sebagai pompa yang memberi tekanan sehingga dapat mengalir ke jaringan, pembuluh darah sebagai saluran yang mengarahkan dan menyebarkan darah, dan darah sebagai medium pengangkut tempat terlarutnya bahan seperti oksigen, karbon dioksida, nutrien, elektrolit, dan hormon.

Untuk membentuk sistem sirkulasi ini tentu saja ketiga faktor harus melakukan suatu mekanisme kerja dimana terkadang dapat terjadi suatu gangguan pada salah satu komponen tersebut. Terutama jantung sebagai pusat terbentuknya sistem sirkulasi terkadang mengalami gangguan misalnya serangan jantung, tetapi juga terdapat faktor-faktor lain seperti enzim yang berfungsi sebagai bentuk kompensasi. Serangan jantung biasanya terjadi karena adanya sumbatan pada suatu pembuluh koronaria. Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk membahas lebih lanjut dan meningkatkan pengetahuan tentang mekanisme kerja jantung dan gangguan yang dapat terjadi serta peranan enzim terhadap gangguan yang dapat ditimbulkan.

Struktur Makroskopik Jantung

Jantung terletak pada mediastinum bersama pericardium, pembuluh-pembuluh darah baik yang besar maupun kecil serta beberapa saraf. Pertama kita akan membahas tentang pericardium yaitu suatu saccus fibroserosum yang mengelilingi cor dan radix pembuluh-pembuluh darah besar. Pericardium ini terdiri dari 2 komponen yaitu pericardium fibrosum dan pericardium serosum.2

Pericardium fibrosum adalah jaringan ikat padat lapis bagian luar yang membatasi mediastinum medium yang bentuknya seperti kerucut dengan basis yang melekat ke centrum tendineum diafragma dan daerah kecil berotot disisi kiri diafragma dan apexnya bersinambungan dengan tunika adventitia pembuluh-pembuluh darah besar. Di bagian

1

Page 2: Makalah PBL Blok 8

anteriornya melekat dengan permukaan posterior sternum oleh ligamentum sternopericardiaca, melalui pelekatan ini cor akan tetap berada di posisinya pada cavitas thoracis. Nervus phrenicus melewati pericardium fibrosum serta mempersarafi struktur ini.2

Gambar1. Struktur Makroskopik JantungPericardium serosum dikelompokkan lagi menjadi 2 yaitu, lamina parietal yang

melapisi permukaan dalam fibrosum dan lamina visceral yang melekat pada jantung dan membentuk pelapis luarnya. Ruangan sempit yang terdapat diantara 2 lamina pericardium serosum ini berisi sedikit cairan yang memungkinkan gerakan jantung tidak terhambat, disebut cavitas pericardii. Kedua lamina ini berlanjut hingga radix pembuluh-pembuluh darah besar, dimana ada refleksi yang mengelilingi pembuluh vena besar dan mengelilingi arteri besar, aorta ascendens, dan truncus pulmonalis. Refleksi yang mengelilingi vena ini berbentuk huruf J berada di bagian posterior dari atrium sinistrum adalah sinus obliquus pericardii. Kemudian sinus transversus pericardii, yang terletak di bagian posterior aorta ascendens dan trunkus pulmonalis yang berfungsi untuk memisahkan arteri dan vena terutama pada saat pembedahan.2

Pericardium ini disuplai oleh arteri yang merupakan cabang-cabang dari arteriae thoracica interna, pericardiophrenica, muskulophrenica, phrenica inferior, dan aorta thoracica. Sedangkan vena untuk pericardium memasuki sistem vena azygos, vena thoracica interna, dan vena phrenica superior. Untuk persarafan pericardium berasal dari nervus vagus, truncus sympaticus, dan nervi phrenici.2

Jantung kita memiliki basis dan apex, basis jantung menghadap ke posterior terdiri dari atrium kiri, sebagian kecil atrium kanan, dan bagian proximal vena besar. Dengan demikian, basis jantung terfiksasi pada bagian posterior dinding pericardium berhadapan dengan corpus vertebrae T5-T8 atau ketika berdiri T4-T9. Sedangkan apex jantung terletak di bagian inferolateral ventrikulus kiri dan berada di posterior dari spatium interkostal 5 sebelah kiri.2

Facies anterior jantung terdiri atas ventrikulus kanan, sebagian atrium kanan, dan sebagian ventrikulus kiri. Jantung pada posisi anatomis berada diatas facies diaphragmatica yang terdiri atas ventrikulus kiri dan sebagian kecil ventrikulus kanan yang terpisah oleh sulcus interventrikularis posterior. Facies pulmonalis kiri menghadap pulmo kiri, lebar dan

2

Page 3: Makalah PBL Blok 8

cembung, terdiri dari ventrikel kiri dan sebagian kecil atrium kiri. Sedangkan facies pulmonalis kanan menghadap pulmo kanan, lebar dan cembung, terdiri dari atrium kanan.2

Terdapat pemisah internum yang membagi jantung menjadi 4 ruangan (2 atrium dan 2 ventrikel)dan membentuk cekungan externum disebut sulcus. Sulcus coronarius mengelilingi jantung, memisahkan atrium dan ventrikel. Sulcus ini berisi arteri koronari kanan, vena cordis parva, sinus coronarius, dan ramus circumflexa ateri koronaria sinistra. Lalu, sulcus interventrikularis ada dua yaitu bagian anterior dan posterior, yang memisahkan dua ventrikel. Sulcus interventrikularis anterior berada diantara ventrikel kanan dan ventrikel kiri dan terdapat arteri interventrikularis anterior serta vena cordis magna yang berjalan di dalamnya. Sedangkan, sulcus interventrikularis posterior pada facies diaphragmatica berisi arteri interventrikularis posterior dan vena cordis media.2

Trunkus pulmonalis berada di dalam cavitas pericardialis, tertutup lamina visceral pericardium serosum dan terbungkus di dalam sarung bersama dengan aorta ascendens. Truncus pulmonalis kemudian terbagi menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri. Arteri pulmonalis kanan ini melewati posterior aorta ascendens dan vena cava superior yang kemudia masuk ke pulmo kanan. Sedangkan, arteri pulmonalis kiri ini melewati inferior arcus aorta dan anterior aorta ascendens untuk memasuki pulmo kiri. Asal aorta ascendens adalah basis ventrikel kiri yang berlanjut sampai setinggi kartilago costalis 2 berubah sama menjadi arcus aorta, kemudian turun kebawah berubah nama menjadi aorta descendens. Aorta asdendens memiliki 3 cabang utama yaitu arteri subclavia kiri, arteri brachiocephalica, dan arteri carotis communis.2

Pembagian Ruang pada Jantung Secara fungsional, jantung terdiri atas dua pompa yang terpisah oleh suatu sekat,

dimana pompa kanan menerima darah deoksigenasi dari tubuh dan mengirimnya ke paru-paru sedangkan pompa kiri menerima darah dari teroksigenasi dari paru-paru dan mengirimnya ke seluruh tubuh. Setiap pompa terdiri atas atrium dan ventrikel yang terpisah oleh suatu katup/valva. Atrium yang berdinding tipis menerima darah yang datang ke jantung, sedangkan ventrikel yang relatif berdinding tebal memompa darah ke luar jantung. Septum interventrikulare, anteratriale, atrioventriculare memisahkan keempat ruangan jantung.2

Atrium kanan pada posisi anatomisnya membentuk batas kanan jantung dan bagian kanan facies anterior cordis. Ruang ini berfungsi menerima darah yang beredar dari seluruh tubuh melalui vena cava superior, vena cava inferior, dan sinus coronarius. Atrium kanan ini terdiri dari dua bangunan yaitu, dalam atrium dan luar atrium. Pada bagian luar atrium terdapat sulcus terminalis cordis, sulcus yang terletak antara vena cava superior dan vena cava inferior, dimana dibentuk atau ditandai oleh adanya krista terminalis. Selain itu juga terdapat auricula dextra (kuping jantung). Bagian dalam atrium kanan terdiri dari ostium vena cava superior, ostium vena cava inferior, ostium sinus coronarii, musculi pectinati, dan fossa ovalis. Adanya septum interatriale yang memisahkan atrium kanan dan kiri, struktur ini menghadap ke depan dan kanan karena atrium kiri terletak di bagian posterior.2

Ventrikel kanan pada posisi anatomisnya membentuk sebagian besar facies anterior cordis dan membentuk sebagian pars diaphragmatica. Dinding bagian aliran masuk ventrikel kanan memiliki banyak pars muskularisyang strukturnya tak beraturan disebut trabecula

3

Page 4: Makalah PBL Blok 8

canae. Struktur ini melekat secara keseluruhan di dinding ventrikulus membentuk rigi yang hanya melekat diujungnya. Trabecula canae hanya salah satu ujungnya yang melekat di dinding ventrikel sedangkan ujung lainnya menjadi tempat pelekatan pita fibrosa disebut corda tendinea, yang menghubungkan tepi katup serta diantaranya terdapat musculi papilares. Septum interventrikulare merupakan struktur yang memisahkan ventrikel kanan dan kiri.2

Atrium kiri membentuk sebagian besar facies posterior jantung, terbentuk berasal dari dua struktur. Bagian posteriornya merupakan bagian yang menerima aliran masuk darah dari 4 vena pulmonalis dan bagian ini memiliki dinding halus. Sedangkan bagian anterior bersinambungan dengan auricula sinistra. Bagian ini berisi musculi pectinati dimana tidak terdapat struktur jelas yang memisahkan.2

Ventrikel kiri terletak di anterior atrium kiri dan membentuk facies anterior, diaphragmatica, pulmonalis kiri jantung, dan apex jantung. Ruangan ini berbentuk kerucut, lebih panjang dari ventrikel kanan dan memiliki lapisan miokardium paling tebal. Pada ventrikel kiri juga terdapat trabecula canae yang menyambungkan cordan tendinae dan musculi papilaris.2

Pada jantung ada terdapat tiga katup atau valva, yaitu katup trikuspidalis, bikuspidalis, dan semilunar. Katup trikuspidalis terdiri dari tiga buah daun katup yang dinamakan cupis anterior, posterior dan septalis yang berdasarkan posisi relatif cupis di ventrikel kanan. Katup bikuspidalis atau disebut juga katup mitral karena hanya memiliki dua cupis yaitu cupis anterior dan posterior. Kedua katup ini terletak diantara atrium dan ventrikel yang nantinya saat kontraksi untuk mengalirkan darah dari atrium ke ventrikel akan terdorong ke atas bersamaan dengan aliran darah. Ketika darah sudah memasuki ventrikel seolah dia akan bergerak kembali ke atrium tetapi karena adanya corda tendinae dan musculi papilaris ini lah yang menyebabkan kedua katup ini menutup.2

Katup semilunar merupakan katup yang memiliki 3 cupis dan cupisnya berbentuk seperti setengah bulan, dimana terdapat dua yaitu katup trunci pulmonalis dan katup aorta. Katup trunci pulmonalis ini 3 cupisnya dinamai cupis sinistra, cupis dextra, dan cupis anterior. Katup aorta ini juga memiliki 3 cupis dengan tepi bebas yang menghadap ke atas , ke dalam lumen aorta ascendens.2

Sistem Coronaria pada JantungJantung sendiri memiliki pendarahannya sendiri menggunakan sirkulasi

koroner.Sirkulasi ini berfungsi untuk memperdarahi dinding jantung.Arteri koroner dextra dan sinistra merupakan cabang aorta tepat diatas katup semilunar aorta.Arteri ini terletak diatas sulcus coronarius. Cabang utama dari arteri coronaria sinistra adalah arteri interventrikular anterior yang mensuplai darah ke bagian anterior ventrikel kanan dan kiri serta membentuk satu cabang, arteri marginalis sinistra, yang mensuplai darah ke ventrikel kiri, serta arteri sircumflexa yang mensuplai darah ke atrium kiri dan ventrikel kiri. Di sisi posterior, arteri circumflexae ini beranastomosis dengan arteri coronaria dextra. Cabang utama dari arteri coronaria dextra adalah arteri interventrikular posterior yang mensuplai darah untuk kedua dinding ventrikel, dan arteri marginalis kanan yang mensuplai darah untuk atrium kanan dan ventrikel kanan.2

Untuk pembuluh baliknya, semua vena jantung akan bermuara di sinus coronaria yang kemudian bermuara ke atrium kanan. Sinus coronarius menerima 4 cabang utama yaitu vena cordis magna, media, parva, dan posterior. Vena cordis magna dimulai dari apex cordis dan

4

Page 5: Makalah PBL Blok 8

naik di sulcus interventrikularis anterior. Vena cordis media dimulai dekat apex cordis dan naik di sulcus interventrikularis posterior menuju sinus coronarius. Vena cordis parva dimulai di bagian anterior bawah sulcus coronarius, di antara atrium dextrum dan ventrikel dextrum. Yang terakhir, vena cordis posterior terletak di facies posterior ventrikulus kiri.2

Persarafan pada Jantung Divisi otonom sistem saraf perifer langsung bertanggung jawab untuk meregulasi

detak jantung, kekuatan setiap kontraksi, dan luaran jantung. Selain itu terdapat cabang-cabang dari sistem sympathicum dan parasympathicum yang berkontribusi membentuk plexus cardiacus. Dimana plexus ini terdiri dari pars superficialis, inferior dari arcus aortae dan diantara arcus aortae dan trunkus pulmonalis, dan pars profundus, di antara arcus aortae dan bifurcatio trachea.2

Persarafan parasympathicum ini akan mempengaruhi stimulasi yang menurunkan detak jantung, menurunkan kekuatan kontraksi, dan mengkontriksi arteri coronaria. Serabut-serabut parasympathicum preganglioners mencapai jantung sebagai rami cardiaci dan nervus vagus dextra dan sinistra. Persarafan sympathicum melakukan stimulasi dengan meningkatkan detak jantung dan meningkatkan kekuatan kontraksi. Serabut-serabut sympathicum mencapai plexus cardiacus melalui nervi cardiaci dari truncus sympaticus.2

Struktur Mikroskopik JantungSeperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa jantung memiliki 4 ruangan yang

terdiri dari dua atrium dan dua ventrikel. Atrium merupakan ruangan yang menerima darah yang masuk ke jantung, sedangkan ventrikel merupakan ruang yang memompakan darah keluar meninggalkan jantung. Oleh karena itu, dinding dinding ventrikel lebih tebal dari pada dinding atrium,. Meskipun begitu baik atrium maupun ventrikel mempunyai sifat umum yang sama terdiri dari tiga lapisan yaitu, epikardium, miokardium, dan endokardium. Epikardium merupakan laisan paling luar dan dilapisi oleh selapis gepeng yang disebelah dalamnyaada jaringan fibroelastis. Lapisan paling dalam dari epikardium terdiri atas jaringan lemak yang terdapat saraf dan pembuluh koronaria didalamnya bisa dilihat pada gambar 2 berikut.3

Gambar 2. Potongan Melintang dari Dinding JantungLapisan kedua, miokardium merupakan lapisan terbesar pada dinding jantung. Terdiri

atas berkas-berkas otot jantung yang melekat pada rangka jantung dan adanya jaringan ikat kolagen yang tebal. Pada gambar 3 berikut dapat dilihat lapisan endokardium yang

5

Page 6: Makalah PBL Blok 8

membatasi atrium dan ventrikel, terdiri atas selapis gepeng endotel dan jaringan ikat fibroelastis subendotel. Endokardium ini ikut berperan dalam pembentukan katup jantung yang berfungsi mengatur arah aliran darah. Secara mikroskopik ini terlihat bahwa dinding atrium memiliki lapisan endokardium yang lebih tebal sedangkan dinding ventrikel memiliki lapisan miokardium yang lebih tebal.3

Gambar 3. Lapisan Endotel yang Membentuk KatupSel otot jantung mempunyai taut celah atau disebut gap junction yang memungkinkan

perpindahan ion-ion dan molekul kecil dari satu sel ke sel lainnya. kemudia pada jantung terdapat sistem penghantaran impuls yang terdiri dari nodus SA, nodus AV, dan serat Purkinje. Nodus SA dari jantung membangkitkan impuls yang menimbulkan kontraksi otot-otot atrium. Nodus AV menerima impuls melalui berkas his karena adanya impuls yang menjalar di septum interventrikularis. Adanya modifikasi otot jantung membentuk serat purkinje (pada gambar 4) yang terletak pada lapisan subendokardium. Serat purkinje berfungsi mempercepat hantaran impuls ke sel otot jantung dari ventrikel yang berkontraksi untuk dipompa keluar dari jantung.3

Gambar 4. Serat Purkinje pada Ventrikel Jantung

Struktur Mikroskopik Pembuluh DarahArteri, menghantarkan darah keluar dari jantung, dapat diklasifikasikan mejadi tiga

kategori yaitu arteri tipe elastis, tipe muskular dan arteriol. Arteri tipe elastis merupakan arteri besar seperti aorta, arteri subclavia, berfungsi sebagai konduksi dan menyalurkan darah. Arteri tipe muskular mendistribusikan darah ke berbagai organ oleh karena itu pada tunika medianya otot polos lebih dominan. Sedangkan arteriol, mengatur distribusi darah ke jala-jala kapiler melalui vasokonstriks dan vasodilatasi.3

6

Page 7: Makalah PBL Blok 8

Vena mengalirkan darah kembali ke jantung. Umumnya diameter vena lebih besar dari pada arteri namun dindingnya lebih tipis. Selain itu, vena mempunyai lapisan sel otot polos lebih tipis daripada arteri, tetapi memiliki katup yang berfungsi untuk mencegah berbaliknya aliran darah. Ada tiga jenis vena yaitu vena kecil, sedang, dan besar.3

Mekanisme Kerja JantungJantung dapat bekerja karena diatur oleh system saraf khusus yang bekerja secara

otonom atau diluar kesadaran. Mekanisme kerjanya yaitu sendiri dimulai dengan S-A node (sino auricular node, merupakan pacemaker atau pencetu simpuls). Rangsangan kemudian menjalar ke serambi lalu bilik kanan dan kiri. Setiap kontraksi atrium akan di ikuti oleh kontraksi ventrikel. penyaluran impuls ke ventrikel melalui sebuah berkas kecil sel-sel otot jantung khusus yang terletak di dasar atrium kanan dekat septum tepat di atas pertemuan atrium ventrikel.4 Melalui sel ini atau yang kita kenal sebagai Atrioventrikulare (Nodus AV).

Perjalanan kerja jantung untuk berkontraksi tidak berhenti sampai penyaluran ke nodus AV, dari nodus AV disalurkan kesalah satu jaras sel yang khusus bernama berkas His, berasal dari nodus AV dan masuk ke septum antarventrikel. Di sini berkas tersebut terbagi menjadi cabang berkas kanan dan kiri yang turun menyusuri septum, melengkung mengelilingi ujung rongga ventrikel, dan berjalan baik kearah atrium sepanjang dinding luar. Impuls kembali di sebar keseluruh jantung dengan menggunakan serat sel khusus yang dinamakan serat purkinje.Serat ini adalah serat-serat halus terminal yang menjulur dari berkas His dan menyebar keseluruh miokardium ventrikel seperti ranting kecil dari cabang sebuah pohon. Setelah impuls ini tersebar keseluruh bagian jantung, maka jantung pun dapat berkontraksi.4 Untuk kontraksi jantung atrium dan ventrikel tidak dapat bekerja bersamaan, agar darah bias mengalir ke semua keempat ruangan yang ada di jantung mesti berkontraksi secara terorganisasi.5

Untuk menganalogikan bagaimana kecepatan dan cara kerja kita menggunakan analogi kereta dengan gerbongnya. Misalnya ada gerbong pertama (nodus SA) menggunakan kecepatan 70km/jam, yang kedua (AV) keceapatan 50km/jam, ketiga (seratpurkinje) memiliki kecepatan 30km/jam. Pada keadaan normal kecepatan denyut jantung ditentukan nodus SA atau gerbong pertama tadi, jika kecepatan gerbong pertama 70km/jam maka gerbong kedua dan ketiga serta seterusnya akan berjalan dengan kecepatan yang sama. Jika gerbong pertama rusak atau tidak berfungsi lagi maka akan diambil alih langsung oleh gerbang kedua (nodus AV), namun dengan kecepatan yang sesuai dengan yang dimiliki oleh gerbong dua. Jika terjadi gerbong dua putus dari gerbong ketiga maka akan terjadi yang namanya blok jantung. Ini terjadi selain karena terputusnya gerbong dua dengan ketiga ini dikarenakan setelah putus gerbong pertama tetap dengan kecepatannya, sedangkan gerbong tiga (serat purkinje) dipicu oleh sel otoritmik untuk menggantikan posisi dari gerbong satu yang menarik gerbong lainnya dengan kecepatan yang dia miliki. Dengan demikian kecepatan gerbong tiga tidak bias menopang kebutuhan dari denyut. Sehingga keadaan ini biasanya terjadi pada orang yang kena serangan jantung dan dalam keadaan koma. Lalu ada juga yang keadaan dimana salah satu bagian jantung atau gerbong mengalami sangat peka rangsang, seperti gerbong tiga (serat purkinje) dia bias memiliki kecepatan lebih dari kecepatan gerbong satu sekitar 140km/jam.sehingga menarik gerbong yang di belakangnya dan mendorong gerbong di depannya. Biasasanya terjadi pada orang yang sedang cemas. Dinamakan keadaan focus ektopik.4

7

Page 8: Makalah PBL Blok 8

Pemeriksaan Kesehatan JantungMemeriksa kesehatan jantung sangat disarankan mulai dari umur 30 tahun keatas agar

bisa mendeteksi secara dini apakah ada keluhan dijantung apa tidak agar bisa mendapat penanganan sejak dini. Pemeriksaan bisa dilakukan setahun sekali, tetapi jika memiliki hal khusus maka bisa dimajukan jadi 6 bulan sekali.  Ada beberapa jenis tes pemeriksaan kesehatan jantung. Berikut ini beberapa jenis tes pemeriksaan kesehatan jantung.

Treadmill Test saat Medical Check-up, Melalui treadmill test bisa dideteksi dini apakah seseorang mengidap penyakit jantung koroner. Tingkat keberhasilan treadmill test untuk mendeteksi penyakit jantung, bisa mencapai 78 persen.6

Echocardiogram/ USG jantung, merupakan alat perekam irama jantung. Cara kerjanya mirip dengan USG. Gunanya adalah untuk mengetahui apakah ruang-ruang jantung berada dalam kondisi normal, demikian pula dengan katup jantung, lubang antar ruang jantung kiri dan kanan, serta ketebalan otot jantung.Tes ini dapat membantu dokter mendiagnosa kondisi seperti gagal jantung dan fibrilasi atrium, namun belum terbukti dapat membantu orang tanpa gejala. Scan USG umumnya aman, tetapi dapat memicu alarm palsu dan dapat menyebabkan pertimbangan dilakukannya tes yang lebih invasif dan perawatan kemudian.6

Holter Monitoring, Merupakan alat perekam irama jantung 24 jam. Alat ini biasanya dibawa pulang dan merekam selama 24 jam, sehingga apabila pada jam-jam tertentu terjadi block atau gangguan irama jantung, melalui rekamannya bisa keliatan pada jam berapa terjadinya.6

Elektrokardiogram (ECG/EKG), adalah sebuah pembacaan dari aktivitas listrik jantung yang dicatat oleh elektroda yang ditempatkan pada dada. EKG dapat untuk mengetahui kelainan yang mungkin, atau mungkin juga tidak dapat untuk mendeteksi kelainan jantung. EKG digunakan untuk mempelajari denyut jantung yang tidak teratur, serangan jantung dan masalah lainnya. EKG juga digunakan sebelum beberapa jenis operasi, tetapi tidak ada studi yang telah meneliti apakah EKG membantu mencegah penyakit pada orang tanpa gejala. EKG biasanya tidak memerlukan biaya mahal. Prosedur tes EKG juga tidak invasif, sehingga tes ini aman.6

Tes stres, digunakan untuk melihat tanda-tanda masalah memompa darah dari jantung. Dokter akan memberikan beban pada jantung pasien dengan menginstruksikan pasien berada di treadmill atau stasioner saat melakukan ekokardiogram. Dalam tes stres nuklir, pewarna radioaktif disuntikkan ke dalam aliran darah untuk menciptakan gambaran yang lebih baik.Tes stres dapat membantu mendiagnosa masalah jantung tetapi belum terbukti menjadi alat skrining yang dapat membantu.6

Computed tomography (CT) scan jantung, menggunakan dosis tinggi sinar X untuk mendapatkan gambaran rinci jantung. Dalam scan kalsium koroner, dokter mencari deposit kalsium di arteri jantung, yang telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Pasien juga mungkin memiliki zat warna yang disuntikkan untuk melancarkan penyumbatan.Untuk orang tanpa gejala, CT scan masih belum terbukti lebih berguna daripada saran medis berdasarkan faktor risiko seperti diabetes dan obesitas. Pada prosedur radiasi dari CT scan, ketika pewarna yang digunakan, sekitar 1 dari 10 orang mengembangkan kerusakan ginjal dan beberapa mungkin juga mendapatkan masalah tiroid. Laporan yang salah dapat menyebabkan tes invasif, yang membawa lebih banyak risiko.6

8

Page 9: Makalah PBL Blok 8

KesimpulanJantung merupakan salah satu alat terpenting didalam tubuh manusia. Jantung yang

mempunyai fungsi penting ini harus diperhatikan dan selalu dijaga kondisi ataupun kandungan zat-zat yang terdapat didalamnya, sehingga dapat memperkecil kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi. Apabila merasa sesuatu yang tidak sepertibiasanya seperti nyeri didada, segera langsung periksa kedokter dan melakukan pemeriksaan jantung seperti, Treadmill test, EKG jantung, dan yang lainnya.

Daftar Pustaka1. Isselbacher KJ, Baraunwald E, Wilson J, Martin JB, Fauci AS, dkk. Harrison: prinsip-

prinsip ilmu penyakit dalam 13th ed. Jakarta: EGC, 2001.

2. Drake RL. Basic Anatomi. Singapore: Elsevier; 2012.h.93-114

3. Leslie PG. Atlas berwarna histologi. Edisi 5. Tangerang Selatan: Binarupa Aksara;

2012.h.185-201

4. Sherwood L. Fisiologi manusia. Jakarta: EGC; 2011.h.334-6.

5. Tapan E. Penyakit degenaratif. Jakarta: Elexmedia; 2005.h.8-9.

6. Cara Memeriksa Kesehatan Jantung. Diunduh dari http://www.penyakitjantung.net/cara-memeriksa-kesehatan-jantung/ , 13 Juni 2014.

9