PBL 1 - bioetika 19-9-2011

10
Kaidah Dasar Bioetika Makalah PBL oleh : Rienaldi 10201138 C-8 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jakarta 2011 0

description

tq

Transcript of PBL 1 - bioetika 19-9-2011

Kaidah Dasar BioetikaMakalah PBL

oleh :Rienaldi10201138C-8

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJakarta2011

Kaidah Dasar BioetikaOlehRienaldi102011238C-8Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA)

PendahuluanEtika berasal dari bahasa Yunani Ethos yang berarti yang baik, yang layak . Ini merupakan norma-norma, nilai-nilai atau pola tingkah laku kelompok profesi tertentu dalam memberikan jasa kepada masyarakat. Yang dimaksud dengan pekerjaan profesi (profesio berarti pengakuan), antara lain adalah pekerjaan dokter, dokter gigi, hakim , pengacara, sarjana kesehatan masyarakat, sarjana keperawatan, wartawan, dan akuntan. Etik profesi yang tertua adalah etik kedokteran yang merupakan prinsip-prinsip moral atau asas-asas akhlak yang harus diterapkan oleh para dokter dalam hubunganya dengan pasien, teman sejawatnya, dan masyarakat umumnya[1].

Latar BelakangDokter Bagus telah lama bertugas di suatu desa terpencil, suatu hari ia kedatangan 4 pasien, dan 1 pasien emergency. 1. Pasien 1 : Batuk pilek, diberikan obar dan saran agar istirahat cukup.2. Pasien 2 : Buang-buang air, tidak mampu ke rumah sakit, diberikan obat dan oralit.3. Pasien 3 : Keganasan stadium akhir, tidak mampu beli obat, diberikan obat penunjang agar tidak terlalu menderita.4. Pasien emergency : Telapak tanganya bengkak dan tulangnya hancur, di amputasi5. Pasien 4 : Nyeri pada ulu hati, dirujuk untuk pergi kerumah sakit.

Pengertian bioetika1. Cabang dari etika, yang berkaitan dengan pemeriksaan dari isu-isu moral yang terlibat dalam pemahaman kita tentang kehidupan.2. Bidang yang relatif baru penyelidikan dan dapat didefinisikan sebagai "studi sistematis dimensi moral[2].

3. Bidang studi yang berhubungan dengan etika dan implikasi filosofis dari prosedur biologis dan medis tertentu, teknologi, dan perawatan, seperti transplantasi organ, dan rekayasa genetika[3].

4. Merupakan etik yang berhubungan dengan praktek kedokteran dan atau penelitian dibidang biomedis.

Kaidah Dasar BioetikaPada dasarnya bioetik terdiri dari 4 prinsip dasar bioetika, yaitu:1. Beneficence (berbuat baik)2. Non-Maleficence (tidak merugikan)3. Autonomy (penentuan nasib sendiri)4. Justice (keadilan)

Beneficence (berbuat baik)Beneficence merujuk pada tindakan belas kasihan, kebaikan, dan amal. Altruisme, cinta, dan kemanusiaan juga bentuk kadang-kadang dianggap beneficence. Beneficence mengacu pada tindakan yang dilakukan untuk manfaat orang lain[4].

Prinsip dari Beneficence General beneficence (beneficence yang bersifat umum) : melindungi & mempertahankan hak yang lain mencegah terjadi kerugian pada yang lain, menghilangkan kondisi penyebab kerugian pada yang lain, Specific beneficence (beneficence yang bersifat spesifik) : menolong orang cacat, menyelamatkan orang dari bahaya. Mengutamakan altruisme Memandang pasien/keluarga/sesuatu tak hanya sejauh menguntungkan dokter/rumah sakit/pihak lain Maksimalisasi akibat baik > buruk Minimalisasi akibat buruk [5].

Contoh kasus BeneficenceSeorang wanita menolong perempuan gelandangan yang akan melahirkan, pada saat itu wanita tersebut membiayai persalinan perempuan tersebut. Setelah bayi itu berumur 5 hari, bayi tersebut mengalami gangguan pencernaan dan tidak bisa menerima asi ibunya.bayi tersebut harus segera dioperasi, Perempuan itu langsung meminta tolong kepada wanita itu untuk membiayai operasi bayinya. Namun wanita itu tdk sanggup untuk membiayainya karna biaya operasi itu tidak murah.kemudian wanita itu menyarankan untuk membuat surat keterangan tidak mampu (SKTM) namun perempuan tersebut tidak mempunyai ktp, setiba di rumah sakit, rumah sakit tersebut tidak bisa melayani warga kurang mampu tanpa adanya sktm, perempuan itu pasrah dengan keadaan bayinya, kemudian datang salah satu dokter, ia mempunyai yayasan yang bisa membiayai pengobatan/operasi secara gratis. Setelah wanita itu membayar DP/ uang muka, bayi itu langsung ditangani dengan segera oleh dokter[6].

Non-MaleficencePrinsip Non-Maleficence menegaskan suatu kewajiban untuk tidak menyakiti seseorang dengan sengaja, prinsip ini berhubungan erat dalam etika medis dengan pepatah Primum Non Nocere yang berarti pertama, jangan menyakiti.

Prinsip dari Non-Maleficence1. One ought not to inflict evil or harm 2. One ought to prevent evil or harm3. One ought to remove evil or harm4. One ought to do or promote good5. Double Effect : suatu tindakan yang merugikan tidak selamanya dianggap burukCth : amputasi

Kewajiban dokter untuk menganut prinsip ini berdasarkan hal-hal:1. Pasien dalam keadaan amat berbahaya atau beresiko kehilangan sesuatu yang penting2. Dokter sanggup mencegah bahaya atau kehilangan tersebut3. Tindakan dokter tersebut terbukti efektif4. Manfaat bagi pasien > kerugian dokter

Contoh kasus Non-MaleficenceSeorang pria yang sedang mengendarai mobil malam hari menemukan seorang nenek dalam keadaan terkapar di jalan dan sudah bercucuran darah. Pria itu memeriksa nadi si nenek itu dan ternyata ia masih hidup. Tanpa pikir panjang pria tersebut langsung membawa nenek itu ke ugd d rumah sakit terdekat. Pria itu mencari identitas keluarga itu tapi tidak ditemukan. Kemudian ada seorang dokter yang sedang menangani pasien lain, setelah melihat nenek itu ia langsung menanganinya. Tak lama 25 menit kemudian nenek itu siuman[6].

AutonomyAutonomy berasal dari bahasa Yunani autos (diri sendiri) dan nomos (aturan), dalam prinsip ini setiap orang harus diberikan hak untuk menentukan/memilih apa yang akan mereka lakukan.

Prinsip dari Autonomy:1. Tindakan medis terhadap pasien harus mendapat persetujuan dari pasien tersebut, setelah ia deberi informasi dan memahaminya2. Memberikan Informed Consent

Informed ConsentAdalah keteragan yang diberikan oleh dokter kepada pasien/keluarga pasien berisi tentang informasi-informasi dan akibat-akibat dari suatu tindakan medis, yang nantinya akan ditandatangani oleh dokter dan pasien/keluarga pasien.

Contoh kasus autonomySeorang wanita berusia 40 tahun menderita tumor dia menolak untuk di obati di karenakan biaya yang kurang mencukupi, namun dia pernah mendatangi puskesmas terdekat untuk berobat dan konsultasi untuk menyelamatkan hidup nya, maka di perlukan suatu operasi dengan segera. Tetapi dia tetap saja menolak untuk dioperasi dengan alas an tidak adanya biaya, tidak inggin orang lain (anak-anak nya) susah akan keberadaannya seperti itu dan membiarkan tumor itu menjadi besar hingga ia meninggal.Anak-anak nya pun tidak bisa berbuat apa-apa, dan mereka menghargai keputusan ibunya walaupun dengan berat hati. Begitu pula suaminya dia bekerja hanya sebagai kuli yang hanya cukup untuk keperluan sehari-hari saja[6].

JusticeDalam prinsip ini, seorang dokter tidak boleh memandan gseseorang dari status semata, karena semua orang memiliki hak yang sama untuk diperlakukan secara adil

Prinsip dari Justice:1. Memberi perlakuan sama kepada pasien untuk kebahagiaan pasien dan umat manusia2. Kesamaan sumbangan sesuai kebutuhan pasien3. Kesamaan beban sesuai kemampuan pasien

Contoh kasus Justice seorang dokter umum mempunyai jadwal praktek di klinik x pada jam 11.00 smp 14.oo WIB, pada jam tertentu pasien mulai berdatangan, saat itu pasien A datang pada untuk berobat dan pasien tersebut ikut mengantri bersama dengan pasien lainnya. kemudian datang seorang ibu beserta anaknya yang menerobos masuk dan memaksa dokter untuk memeriksa anaknya dengan segera karna ia akan segera meeting setelah makan siang. ibu tersebut akan membayar berapapun asalkan dokter memeriksa naknya terlebih dahulu. namun dokter bertindak lain, ia tetap pada peraturannya. ia menyuruh ibu tsb untuk mengantri dan dokter tersebut tetap melayani pasien sesuai dengan urutannya[6].

Kesimpulan1. Etika Kristen adalah bagian dari etika.2. Dalam kasusnya Dokter Bagus sudah menerapkan 4 kaidah dasar bioetika dalam menangani pasienya.

DAFTAR PUSTAKA

1. Hanafiah Jusuf M, Amir Amri. Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan Edisi Empat . Jakarta : EGC : 20092. Johnstone Megan-Jane .Bioethics : a Nursing Perspective .5thed. Elsevier Health Sciences : 20093. Ethics and Policy-Making in Steam Cell . 2007. www.ocf.berkeley.edu/. diunduh 19 September 2011.4. Beauchamp L Tom, Childress F James. Principles of Biomedical Ethics. Oxford University Press, inc 5th ed. 20015. Hartono Budiman, Salim Darminto.Who Am I? Bioetika, Humaniora dan Profesionalisme dalam Profesi Dokter. Jakarta:UKRIDA : 20116. Admin.Smile.2010. wwidiapd.blogs.ukrida.ac.id/blogs/2010/11/06/.diunduh 19 September 2011

1