Nyeri Dada

49
CHEST PAIN (NYERI DADA) SMF ILMU PENYAKIT DALAM RSUD DR.SOEBANDI JEMBER 1 Amin Kamaril Wahyudi 082011101051 Pembimbing dr. Suryono,Sp.JP

description

chestpain skillab

Transcript of Nyeri Dada

1

CHEST PAIN(NYERI DADA)

SMF ILMU PENYAKIT DALAM RSUD DR.SOEBANDI JEMBER

Amin Kamaril Wahyudi082011101051

Pembimbingdr. Suryono,Sp.JP

2

PendahuluanNyeri dada merupakan salah satu keluhan yang

paling banyak ditemukan di klinik. Sebagian besar penderita merasa ketakutan bila nyeri dada tersebut disebabkan oleh penyakit jantung ataupun penyakit paru yang serius. Diagnosa yang tepat sangat tergantung dari pemeriksaan fisik yang cermat, pemeriksaan khusus lainnya serta anamnesa dari sifat nyeri dada mengenai lokasi, penyebaran, lama nyeri serta faktor pencetus yang dapat menimbulkan nyeri dada.

3

NYERI DADA

PLEURIT IK

NON-PLEURIT IK

JANTUNG

MUSKULOSKELETAL

GASTROINTEST INAL

PERIKARDIAL

AORTAL

FUNGSIONAL

PULMONAL

4

MACAM-MACAM NYERI DADANyeri dada pleuritik Nyeri dada non

pleuritik

POSTERIOR ATAU LATERAL

Lokasi Sentral

TAJAM SEPERTI DITUSUK

Sifat MenetapMenyebar ke tempat lain

Batuk/bernapas dalam Faktor memperberat Aktivitas

MENAHAN NAFAS ATAU SISI DADA YANG SAKIT DIGERAKKAN

Faktor memperingan Istirahat

PARU Kelainan Selain paru:-Jantung-Muskuloskeletal-Jiwa dll

5

Diagnosis Persen (%)Gastroesophageal diseasea  42  Gastroesophageal reflux   Esophageal motility disorders   Peptic ulcer   GallstonesIschemic heart disease 31Chest wall syndromes 28Pericarditis 4Pleuritis/pneumonia 2Pulmonary embolism 2Lung cancer 1.5Aortic aneurysm 1Aortic stenosis 1Herpes zoster 1

aurutan frekuensi.Sumber : Harrison's Principles Of Internal Medicine 17th Edition

Tabel 1 Diferensial Diagnosis Pasien masuk rumah sakit dengan nyeri dada

6

Tabel 2 Keadaan klinis Khas Penyebab utama dari Nyeri Dada AkutCondition Duration Quality Location Associated

Features

Angina Lebih dari

2 dan

kurang dari

10 menit

Tekanan,

sesak,

meremas

, berat,

terbakar

retrosternal

, sering

dengan

radiasi atau

nyeri

terisolasi di

leher, bahu

rahang,

atau lengan

kiri

Ditimbulkan

oleh

aktivitas,

paparan

dingin, stres

psikologi.

S4 gallop

atau

murmur

regurgitasi

mitral

selama sakitTabel 13-2 Fitur klinis Khas Penyebab utama dari Nyeri Dada Akut

Sumber : Harrison's Principles Of Internal Medicine 17th Edition

7

Tabel 2 Keadaan klinis Khas Penyebab utama dari Nyeri Dada Akut

Angina tidak

stabil

10-20

menit

Mirip

dengan

angina

tetapi

sering

lebih

parah

Mirip

dengan

angina

Mirip

dengan

angina,

tetapi terjadi

dengan

tingkat

rendah atau

bahkan pada

saat

istirahat

Condition Duration Quality Location Associated

Features

Sumber : Harrison's Principles Of Internal Medicine 17th Edition

8

Tabel 2 Keadaan klinis Khas Penyebab utama dari Nyeri Dada Akut

Infark

Miokard Akut

bervariasi

sering

lebih dari

30 menit

Mirip

dengan

angina

tetapi

sering

lebih

parah

Mirip

dengan

angina

tidak hilang

dengan

nitrogliserin,

Mungkin

berhubunga

n dengan

gagal

jantung atau

aritmia

Condition Duration Quality Location Associated

Features

Sumber : Harrison's Principles Of Internal Medicine 17th Edition

9

Tabel 2 Keadaan klinis Khas Penyebab utama dari Nyeri Dada Akut

Condition Duration Quality Location Associated

Features

Stenosis aorta episode

berulang

seperti yang

dijelaskan

untuk angina

Seperti

angina

Seperti angina Late-peaking

systolic murmur

menjalar ke arteri

karotis

Pericarditis Jam ke hari;

mungkin

episodik

tajam retrosternal

atau menuju

apeks

jantung, dapat

menyebar ke

bahu kiri

Mungkin lega

dengan duduk

dan bersandar

Perikardial friction

rub

Sumber : Harrison's Principles Of Internal Medicine 17th Edition

10

Tabel 2 Keadaan klinis Khas Penyebab utama dari Nyeri Dada Akut

Diseksi

Aorta

Onset nyeri

tiba-tiba

tanpa henti

Sensasi

merobek ;

knifelike

dada depan,

sering

menjalar ke

punggung,

antara

tulang

belikat

Terkait dengan

hipertensi dan /

atau gangguan

jaringan ikat yang

mendasari,

misalnya, sindrom

Marfan,

murmur aorta,

Insufisiensi ,perikar

dia rub, tamponade

perikardial, atau

hilangnya denyut

nadi perifer

Condition Duration Quality Location Associated

Features

Sumber : Harrison's Principles Of Internal Medicine 17th Edition

11

Tabel 2 Keadaan klinis Khas Penyebab utama dari Nyeri Dada Akut

Emboli paru onset tiba-

tiba;

beberapa

menit

sampai

beberapa

jam

pleuritik Seringkali

lateral,

pada sisi

emboli,

Dispnea takipnea,

takikardia, dan

hipotensi

Hipertensi

pulmonal

bervariasi Tekanan Substernal Dispnea, tanda-tanda

peningkatan tekanan

vena termasuk edema

dan distensi vena

jugularis

Condition Duration Quality Location Associated Features

Sumber : Harrison's Principles Of Internal Medicine 17th Edition

12

Tabel 2 Keadaan klinis Khas Penyebab utama dari Nyeri Dada Akut

Pneumonia

atau pleuritis

Bervariasi Pleuritik unilateral,

sering lokal

Dispnea, batuk,

demam, rales,

occasional rub

Pneumotoraks

spontan

onset

mendadak;

beberapa

jam

Pleuritik lateral ke sisi

dari

pneumotoraks

Dispnea,

penurunan suara

nafas pada sisi

pneumotoraks

Refluks

esofagus

10–60 min terbakar substernal,

epigastrium

diperburuk oleh

sikap berbaring

postprandial

Lega dengan

antasida

Condition Duration Quality Location Associated

Features

Sumber : Harrison's Principles Of Internal Medicine 17th Edition

13

Tabel 2 Keadaan klinis Khas Penyebab utama dari Nyeri Dada Akut

Esofagus

spasme

2–30 min Tekanan,

sesak,

terbakar

Retrosternal Bisa menyerupai

angina

Ulkus

peptikum

berkepanjang

an

terbakar epigastrik,

substernal

Lega dengan

makanan atau

antasida

Penyakit

Kandung

empedu

berkepanjang

an

Terbakar,

tekanan

epigastrik,

kuadran

kanan atas,

substernal

Mungkin sesudah

makan

Condition Duration Quality Location Associated

Features

Sumber : Harrison's Principles Of Internal Medicine 17th Edition

14

Tabel 2 Keadaan klinis Khas Penyebab utama dari Nyeri Dada Akut

Penyakit

muskuloskele

tal

bervarias

i

Sakit Bervariasi Diperberat oleh

pergerakan

Dapat direproduksi oleh

tekanan lokal pada

pemeriksaan

Herpes zoster bervarias

i

Sharp atau

terbakar

distribusi

dermatom

al

ruam vesikular di daerah

sakit

Kondisi

emosional

dan kejiwaan

bervarias

i;

mungkin

singkat

bervariasi bervariasi;

mungkin

retrosterna

l

faktor-faktor situasional

dapat memicu gejala

Kecemasan atau depresi

sering ditemui

Condition Duration Quality Location Associated Features

Sumber : Harrison's Principles Of Internal Medicine 17th Edition

15

Dikelompokkan berdasarkan penyakit

16

PARU

17

PNEUMONIA PNEUMOTORAKS EFUSI PLEURA EMBOLI PULMONAL

I.EPIDEMIOLOGI

JENIS KELAMIN WANITA: PRIA 2:1 PRIA: WANITA 5:1 PRIA:WANITA 1:1 PRIA: WANITA 1:1

USIA USIA TUA 30-40 TAHUN DEWASA>ANAK USIA TUA>USIA MUDA

LINGKUNGAN DIRAWAT DI RS: PN. NOSOKOMIALANAK: PN.ASPIRASI

- - JARANG

FAKTOR RESIKO - ALKOHOL- MEROKOK- PENY KRONIK

JTG/PARU- OBSTRUKSI

BRONKUS- IMUNOSUPRESI- DRUG ABUSE

- FAKTOR GENETIK PADA PNEUMOTORAKS SPONTAN FAMILIAL

- POSTUR TINGGI DAN ASTENIKUS

- MEROKOK

- TBC- TUMOR - SUMBATAN

ALIRAN GETAH BENING DAN PEMBULUH DARAH

- TIRAH BARING LAMA

- GEMUK- VARISES- GAGAL

JANTUNG KONGESTIF

- LUKA BAKAR

18

PNEUMONIA PNEUMOTORAKS EFUSI PLEURA EMBOLI PULMONAL

II.ETIOLOGI PNEUMONIA KOMUNITI-Bakteri g. +ve

PNEUMONIA NOSOKOMIAL-Bakteri g. –ve

PNEUMONIA ASPIRASI- Bakteri anaerob

SPONTAN i.Primer (Idiopatik)ii.Sekunder

TRAUMATIKi.Bukan iatrogenic- Kecelakaan- Barotrauma

ii.Iatrogenik- Komplikasi dari

tindakan medis

- Penumpukan cairan pleura di dalam rongga pleura akibat transudasi/eksudasi yang berlebihan.

- Pembentukan lebih dari penyerapan

- Pembentukan normal, penyerapan terganggu

Faktor predisposisi:- aliran darah

lambat

- Kerusakan dinding vena

- Darah mudah membeku

19

III. GEJALA KLINIS

PNEUMONIA PNEUMOTORAKS EFUSI PLEURA EMBOLI PULMONAL

NYERI DADA - Pleuritik - Pleuritik – Pleuritik - Pleuritik

Demam + - + -

Sesak Napas + + + +

Batuk + + - -

Gejala lain - Hemoptisis- Muntah darah

- Bisa asimptomatik

- Gejala tergantung penyebab

- Mudah lelah- Sincope

20

PNEUMONIA PNEUMOTORAKS EFUSI PLEURA EMBOLI PULMONAL

IV.TANDA KLINIS

Inspeksi Tertinggal sewaktu napas

Trakea deviasiAsimetriNapas tertinggalDada lebih cembung

Dada daerah yg terkena mencembungGerak napas daerah paru yg terkena berkurang

Pasien tampak sesak dan nyeri pada daerah dada.

Palpasi Vocal fremitus mengeras

Vocal fremitus melemah menghilang

Gerak napas tidak simetrisVocal fremitus mengeras

-

Perkusi Redup di area yang terkena

hipersonor Daerah yg terkena terdengar redup

-

Auskultasi Bonkovesikuler-bronkial

takikardi Suara nafas melemah menghilang

Pleural friction rub (+)Suara bronchial mengeras

takikardiSuara napas cepat

21

JANTUNG

22

ANGINA PEKTORIS MCI PERIKARDITIS

I.EPIDEMIOLOGI

Jenis Kelamin L:P 2:1 - Wanita menopause lebih sering diserang AP.

L:P = 2:1 -

Usia 50-60 tahun (pria)65-75 tahun (wanita)

≥ 45 tahun (pria)≥ 55 tahun (wanita)

Menyerang semua usia

Lingkungan - - -

Faktor resiko - DM- Hipertensi- Merokok- Dislipidemia

- Merokok- Alkohol- Infeksi- Hipertensi

sistemik- Obesitas- < olahraga- DM

-

23

ANGINA PEKTORIS MCI PERIKARDITIS

II.ETIOLOGI - Arterosklerosis - Aorta

insufisiensi - Spasmus arteri

koroner - Anemi berat

Faktor pencetus:- Dingin- Diet- Stress

emosional- < bergerak- Merokok

- < suplai oksigen ke jantung

- Meningkatnya kebutuhan O2

- Infeksi virus- Infeksi bakteri- Uremia- Trauma- Sindrom

pascainfark miokard

- Sindrom pasca perikardiotomi

- Neoplasma- Idiopatik

24

III. GEJALA KLINIS

ANGINA PEKTORIS MCI PERIKARDITIS

NYERI DADAa) Lokasi

Substernal/ sedikit di kirinya Substernal / prekordial

b)Lama Nyeri <20 menit >30 menit Terus menerus

c)Sifat Nyeri Tumpul seperti tertindih Timbul tiba-tiba

d)Penjalaran Leher, rahang, bahu kiri, lengan dari jari2 bagian ulnar, pundak kiri.

- Berpindah2 ke belakang

e) Berhubungan aktivitas

+ + +

f)Hilang dengan istirahat

+ - -

g) Dipengaruhi pernapasan

- - +

Sesak Napas + + +

Demam - - +

25

ANGINA PEKTORIS MCI PERIKARDITIS

IV.TANDA KLINIS

Inspeksi - Pasien tampak sakit berat sambil memegang dadanya dengan kuat.

- Pasien tidak dapat menunjukkan lokasi nyeri secara spesifik.

- Tampak pucat, gelisah, berkeringat, sesak napas.

- Pasien tampak sakit dada dan sesak

Palpasi - -

Perkusi - - - Pembesaran jantung

Auskultasi S3/S4 dan/atau bising sistolik di apex mgkin terdengar saat serangan

S3/S4 atau murmurRonki bisa terdengar jika ada edema paru

- Pleural friction rub (+)

- Takikardi- Bunyi jantung

melemah

26

MUSKULOSKELETAL

27

TRAUMA LOKAL (PATAH TULANG IGA, STERNUM)

KOSTOKONDRITIS ANKYLOSING SPONDYLITIS

I.EPIDEMIOLOGI

Jenis Kelamin wanita>pria Pria>wanita

Usia 20-40 tahun Biasanya dimulai dari usia remaja sampai 40 tahun

Faktor resiko Riwayat penyakit AS dalam keluarga

II.ETIOLOGI KecelakaanOsteoporosis

1.Trauma berulang-kali di bagian dada2.Sering ISPA

28

III. GEJALA KLINIS

TRAUMA LOKAL (PATAH TULANG IGA, STERNUM)

KOSTOKONDRITIS ANKYLOSING SPONDYLITIS

NYERI DADA

a) Lokasi Nyeri lokasi jelas (tajam) Nyeri di bagian tulang sternum, tulang iga 2-5 (sering)

Nyeri di sendikostovertebra dan persendiankostosternal dan manubrium sterni

b) Penjalaran Bahu/lengan sisi sakit, punggung, abdomen

c) Sifat Tajam

d) Faktor memperberat

bertambah dengan gerakan 1. Pergerakan dada2. Inspirasi dalam

batuk atau bersin

e) Faktor memperingan

1. Tidak mengerakkan dada

2. Inspirasi pelan3. Makan analgesik 4. kompres es dan/atau

hangat

f) Gejala lain 1. Gerakan dinding dada tidak simetris

2. tampak gerakan otot bantu pernafasan

3. perdarahan, perubahan bentuk dada, edema/bengkak, jejas dll

1. Demam2. Mual3. Berkeringat 4. Tenderness pada

kartilago kostokondral

1. nyeri tekan daerah costosternaljunction.2. Kaku & Nyeri pinggang3. Nyeri sendi lutut dan bahu

29

GASTROINTESTINAL

30

GERD AKALASIA ULKUS PEPTIKUM

I.EPIDEMIOLOGI

Jenis Kelamin Pria: Wanita 1:1 Pria: Wanita 1:1 Pria:wanita 2:1

Usia >40 tahun 20-60 tahun 40-60 tahun

Lingkungan Orang barat>orang Asia-Afrika - -

Faktor resiko Makan atau minum makanan seperti:- Kopi- Alkohol- Coklat- Makanan berlemak

- Faktor keturunan- Stress emosional- Makan tidak teratur

dan terburu-buru

- Stress emosional- Faktor keturunan- Penggunaan NSAID

kronis- Minum alcohol- Merokok

II.ETIOLOGI - Obat-obatan antikolinergik,beta adrenergik, theofilin, opiat, dll

- Faktor hormonal (selama kehamilan peningkatan progesteron)

- Virus neurotropik- Tumor intralumen- Obat antikolinergik

- Bakteri (misalnya H. pylori)

- Obat (misalnya NSAID)

31

III. GEJALA KLINIS GERD AKALASIA ULKUS PEPTIKUM

NYERI DADA

a) Lokasi Epigastrium Substernal Epigastrium tengah atau di punggung

b) Sifat Heartburn Menjalar ke blkg, bahu, rahang

Nyeri tumpul spt tertusuk

c) Faktor memperberat

Menelan Minum air dingin -

Disfagia + + -

Gejala lain - Mual atau regurgitasi- Suara serak- Laringitis

- Berat badan menurun

- Regurgitasi

- Muntah- Konstipasi dan

perdarahan

-

32

JIWA

33

GANGGUAN ANXIETAS

GANGGUAN SOMATOFORM

I.EPIDEMIOLOGI

Jenis Kelamin Wanita>laki2 Wanita>laki2

Usia Usia lanjut Usia muda

Lingkungan - -

Faktor resiko - -

34

GANGGUAN ANXIETAS

GANGGUAN SOMATOFORM

II.ETIOLOGI - Gangguan ini memiliki komponen genetik yang jelas

• Stres umum – Tomas Holmes dan Richard

Rahe menyusun Social Readjustment Rating scale

• Berisi 43 kejadian hidup dan bobot stresnya masing-masing

• Skor lebih dari 200 dalam setahun meningkatkan insidensi gang psikosomatik

• Stres psikis spesifik – Kondisi kepribadian spesifik

(mis Kepribadian Tipe A atau B) atau konflik bawah sadar

• Stres non spesifik yang kronik

35

GANGGUAN ANXIETAS GANGGUAN SOMATOFORM

III. GEJALA KLINIS

- Sistem urogenital - sebentar-sebentar ingin

kencing, - sulit kencing

- Sistem kardiovaskuler: Nyeri dada, gejala darah tinggi, keringat dingin, debaran jantung berdetak lebih kencang, sakit kepala, kaki dan tangan terasa dingin.

- Sistem gastrointestinalis: diare, kembung, lambung terasa perih, perasaan sebah, banyak angin di dalam perut, obstipasi

- Sistem respiratorius: gejala megap-megap tak dapat bernapas, dan hidung tersumbat.

Keluhan sesuai sistem:

- Sistem kardiovaskular(Nyeri dada, sesak napas, nyeri kepala)

- Sistem pernapasan- Sistem gastrointestinal- Sistem

musculoskeletal- Sistem endokrin

36

GANGGUAN ANXIETAS

GANGGUAN SOMATOFORM

IV.TANDA KLINIS

INSPEKSI - -

PALPASI - -

PERKUSI - -

AUSKULTASI - -

37

Tabel 3. Pertimbangan dalam Penilaian Pasien dengan Nyeri Dada

1. Mungkinkah nyeri dada disebabkan kondisi akut, yang

berpotensi mengancam hidup yang membutuhkan

evaluasi agresif?

a. Penyakit jantung iskemik akut

a. emboli paru

a. Aorta diseksi

a. spontan pneumotoraks

2. Jika tidak, bisa nyeri disebabkan oleh kondisi kronis

cenderung menyebabkan komplikasi serius?

a. Stabil angina

a. Stenosis aorta

a. Pulmonary hypertensionSumber : Harrison's Principles Of Internal Medicine 17th Edition

38

Tabel 3. Pertimbangan dalam Penilaian Pasien dengan Nyeri Dada

3. Jika tidak, bisa nyeri disebabkan kondisi akut yang menjamin pengobatan

khusus?

a. Perikarditis

a. Pneumonia / pleuritis

a. Herpes zoster

4. Jika tidak, bisa nyeri disebabkan oleh kondisi lain yang kronis dapat diobati?

a. Refluks esofagus

a. penyakit sendi Serviks

a. Spasme esofagus

a. Arthritis dari bahu atau tulang belakang

a. Ulkus peptikum

a. Costochondritis

a. Kandung empedu penyakit

a. muskuloskeletal gangguan lain

a. Lain pencernaan kondisia. KecemasanSumber : Harrison's Principles Of Internal Medicine 17th Edition

39

Pemeriksaan Nyeri dada

Pasien datang, harus dinilai pernapasan pasien dan status hemodinamik (ABC)

Jika salah satu terganggu, manajemen awal harus fokus pada menstabilkan pasien sebelum evaluasi diagnostik

Namun, jika pasien tidak memerlukan intervensi, maka terfokus pemeriksaan fisik, dan evaluasi laboratorium

40

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik harus mencakup evaluasi tekanan darah pada kedua lengan dan pulsasi di kedua kaki

Perfusi rendah ekstremitas mungkin karena adanya diseksi aorta yang telah mengalir ke arteri cabang dari aorta

41

Pemeriksaan Fisik

Inspeksi◦Bentuk dada, pergerakan dinding dada ◦Trauma◦Lesi di kulit◦Retraksi ◦Jarak spatium intercostal

42

Pemeriksaan Fisik

Palpasi◦Pengembangan dinding dada◦Nyeri tekan ◦Krepitasi ◦Vokal fremitus

Perkusi ◦Perkusi paru mulai dari supraklavikular◦Batas pengembangan paru◦Batas jantung

43

Pemeriksaan Fisik

Auskultasi ◦Auskultasi paru secara supraklavikula◦Suara dasar paru (vesikuler, bronkhial/trakheal,

bronkhovesikuler)◦Suara tambahan paru (Fine crackles, Coarse

crackles, Ronchi, Wheezing)◦Suara jantung (S1 dan S2, regularitas, splitting,

suara tambahan)◦Suara katup jantung (katup pulmoner, katup

aorta, katup trikuspid, katup bicuspid)

44

EKG

Sebuah EKG adalah tes penting bagi orang dewasa dengan nyeri dada yang tidak karena sebab traumatis. Pada pasien tersebut, keberadaan perubahan elektrokardiografi konsisten dengan iskemia atau infark dikaitkan dengan risiko tinggi infark miokard akut atau angina tidak stabil

45

Tabel 4. Prevalensi Myocardial Infark dan Angina tidak stabil di antara Pasien dengan Nyeri Dada

Temuan

Prevalensi

Infark

miokard, %

angina

tidak stabil

%,

ST elevasi (≥1 mm) atau gelombang Q

pada EKG

79 12

Iskemia pada EKG (depresi ST 1 mm atau

gelombang T iskemik)

20 41

Tidak ada perubahan EKG sebelumnya

tetapi ada riwayat angina atau infark

miokard (sejarah serangan jantung atau

menggunakan nitrogliserin)

4 51

Tidak ada perubahan EKG sebelumnya

dan tidak ada riwayat angina atau infark

miokard (sejarah serangan jantung atau

menggunakan nitrogliserin)

2 14Sumber : Harrison's Principles Of Internal Medicine 17th Edition

46

Pemeriksaan laboratorium

Lab rutin Penanda cedera miokard

◦Creatine kinase (CK), CK-MB ◦Troponin jantung dan (I dan T) ◦Mioglobin serum◦Protein C-reaktif (CRP)◦Myeloperoxidase◦B-tipe natriuretik peptida (BNP)

47

Radiologis

Thoraks FotoCT scanUSG

48

Terima Kasih

49

DAFTAR PUSTAKA

Bates B. 1995. Buku Saku Pemeriksaan Fisik & Riwayat Kesehatan Bate’s. Edisi 2. Jakarta: EGC

Bickley LS, Szilagyi PG. 2007.Techniques of thorax examination. In : Bates’s guide to physical examination and history taking. 9th Ed. Philadephia: Lippincott Williams & Wilkin

Birech NK. Physical examination. March, 2006. Available : http://neamh.cns.uni.edu/MedInfo/physical_examination.

Eric R. Beck, dkk. 2011. Tutorial in differential diagnosis, 4th edition. Jakarta: EGC

Fauci, dkk. 2008. Harrison's Principles Of Internal Medicine 17th Edition. United States of America: The McGraw-Hill Companies

Markum HMS, editor. 2007. Pemeriksaan fisik abdomen. Dalam : Penuntun anamnesis dan pemeriksaan fisik. Jakarta: Departemen ilmu penyakit dalam FKUI

Price, Sylvia Anderson dan Lorraine MW. 2005.Patofisiologi Vol 1. ed 6. Jakarta: EGC.