Nyeri Dada
-
Upload
amin-kamaril-wahyudi-arrdian -
Category
Documents
-
view
86 -
download
12
description
Transcript of Nyeri Dada
1
CHEST PAIN(NYERI DADA)
SMF ILMU PENYAKIT DALAM RSUD DR.SOEBANDI JEMBER
Amin Kamaril Wahyudi082011101051
Pembimbingdr. Suryono,Sp.JP
2
PendahuluanNyeri dada merupakan salah satu keluhan yang
paling banyak ditemukan di klinik. Sebagian besar penderita merasa ketakutan bila nyeri dada tersebut disebabkan oleh penyakit jantung ataupun penyakit paru yang serius. Diagnosa yang tepat sangat tergantung dari pemeriksaan fisik yang cermat, pemeriksaan khusus lainnya serta anamnesa dari sifat nyeri dada mengenai lokasi, penyebaran, lama nyeri serta faktor pencetus yang dapat menimbulkan nyeri dada.
3
NYERI DADA
PLEURIT IK
NON-PLEURIT IK
JANTUNG
MUSKULOSKELETAL
GASTROINTEST INAL
PERIKARDIAL
AORTAL
FUNGSIONAL
PULMONAL
4
MACAM-MACAM NYERI DADANyeri dada pleuritik Nyeri dada non
pleuritik
POSTERIOR ATAU LATERAL
Lokasi Sentral
TAJAM SEPERTI DITUSUK
Sifat MenetapMenyebar ke tempat lain
Batuk/bernapas dalam Faktor memperberat Aktivitas
MENAHAN NAFAS ATAU SISI DADA YANG SAKIT DIGERAKKAN
Faktor memperingan Istirahat
PARU Kelainan Selain paru:-Jantung-Muskuloskeletal-Jiwa dll
5
Diagnosis Persen (%)Gastroesophageal diseasea 42 Gastroesophageal reflux Esophageal motility disorders Peptic ulcer GallstonesIschemic heart disease 31Chest wall syndromes 28Pericarditis 4Pleuritis/pneumonia 2Pulmonary embolism 2Lung cancer 1.5Aortic aneurysm 1Aortic stenosis 1Herpes zoster 1
aurutan frekuensi.Sumber : Harrison's Principles Of Internal Medicine 17th Edition
Tabel 1 Diferensial Diagnosis Pasien masuk rumah sakit dengan nyeri dada
6
Tabel 2 Keadaan klinis Khas Penyebab utama dari Nyeri Dada AkutCondition Duration Quality Location Associated
Features
Angina Lebih dari
2 dan
kurang dari
10 menit
Tekanan,
sesak,
meremas
, berat,
terbakar
retrosternal
, sering
dengan
radiasi atau
nyeri
terisolasi di
leher, bahu
rahang,
atau lengan
kiri
Ditimbulkan
oleh
aktivitas,
paparan
dingin, stres
psikologi.
S4 gallop
atau
murmur
regurgitasi
mitral
selama sakitTabel 13-2 Fitur klinis Khas Penyebab utama dari Nyeri Dada Akut
Sumber : Harrison's Principles Of Internal Medicine 17th Edition
7
Tabel 2 Keadaan klinis Khas Penyebab utama dari Nyeri Dada Akut
Angina tidak
stabil
10-20
menit
Mirip
dengan
angina
tetapi
sering
lebih
parah
Mirip
dengan
angina
Mirip
dengan
angina,
tetapi terjadi
dengan
tingkat
rendah atau
bahkan pada
saat
istirahat
Condition Duration Quality Location Associated
Features
Sumber : Harrison's Principles Of Internal Medicine 17th Edition
8
Tabel 2 Keadaan klinis Khas Penyebab utama dari Nyeri Dada Akut
Infark
Miokard Akut
bervariasi
sering
lebih dari
30 menit
Mirip
dengan
angina
tetapi
sering
lebih
parah
Mirip
dengan
angina
tidak hilang
dengan
nitrogliserin,
Mungkin
berhubunga
n dengan
gagal
jantung atau
aritmia
Condition Duration Quality Location Associated
Features
Sumber : Harrison's Principles Of Internal Medicine 17th Edition
9
Tabel 2 Keadaan klinis Khas Penyebab utama dari Nyeri Dada Akut
Condition Duration Quality Location Associated
Features
Stenosis aorta episode
berulang
seperti yang
dijelaskan
untuk angina
Seperti
angina
Seperti angina Late-peaking
systolic murmur
menjalar ke arteri
karotis
Pericarditis Jam ke hari;
mungkin
episodik
tajam retrosternal
atau menuju
apeks
jantung, dapat
menyebar ke
bahu kiri
Mungkin lega
dengan duduk
dan bersandar
Perikardial friction
rub
Sumber : Harrison's Principles Of Internal Medicine 17th Edition
10
Tabel 2 Keadaan klinis Khas Penyebab utama dari Nyeri Dada Akut
Diseksi
Aorta
Onset nyeri
tiba-tiba
tanpa henti
Sensasi
merobek ;
knifelike
dada depan,
sering
menjalar ke
punggung,
antara
tulang
belikat
Terkait dengan
hipertensi dan /
atau gangguan
jaringan ikat yang
mendasari,
misalnya, sindrom
Marfan,
murmur aorta,
Insufisiensi ,perikar
dia rub, tamponade
perikardial, atau
hilangnya denyut
nadi perifer
Condition Duration Quality Location Associated
Features
Sumber : Harrison's Principles Of Internal Medicine 17th Edition
11
Tabel 2 Keadaan klinis Khas Penyebab utama dari Nyeri Dada Akut
Emboli paru onset tiba-
tiba;
beberapa
menit
sampai
beberapa
jam
pleuritik Seringkali
lateral,
pada sisi
emboli,
Dispnea takipnea,
takikardia, dan
hipotensi
Hipertensi
pulmonal
bervariasi Tekanan Substernal Dispnea, tanda-tanda
peningkatan tekanan
vena termasuk edema
dan distensi vena
jugularis
Condition Duration Quality Location Associated Features
Sumber : Harrison's Principles Of Internal Medicine 17th Edition
12
Tabel 2 Keadaan klinis Khas Penyebab utama dari Nyeri Dada Akut
Pneumonia
atau pleuritis
Bervariasi Pleuritik unilateral,
sering lokal
Dispnea, batuk,
demam, rales,
occasional rub
Pneumotoraks
spontan
onset
mendadak;
beberapa
jam
Pleuritik lateral ke sisi
dari
pneumotoraks
Dispnea,
penurunan suara
nafas pada sisi
pneumotoraks
Refluks
esofagus
10–60 min terbakar substernal,
epigastrium
diperburuk oleh
sikap berbaring
postprandial
Lega dengan
antasida
Condition Duration Quality Location Associated
Features
Sumber : Harrison's Principles Of Internal Medicine 17th Edition
13
Tabel 2 Keadaan klinis Khas Penyebab utama dari Nyeri Dada Akut
Esofagus
spasme
2–30 min Tekanan,
sesak,
terbakar
Retrosternal Bisa menyerupai
angina
Ulkus
peptikum
berkepanjang
an
terbakar epigastrik,
substernal
Lega dengan
makanan atau
antasida
Penyakit
Kandung
empedu
berkepanjang
an
Terbakar,
tekanan
epigastrik,
kuadran
kanan atas,
substernal
Mungkin sesudah
makan
Condition Duration Quality Location Associated
Features
Sumber : Harrison's Principles Of Internal Medicine 17th Edition
14
Tabel 2 Keadaan klinis Khas Penyebab utama dari Nyeri Dada Akut
Penyakit
muskuloskele
tal
bervarias
i
Sakit Bervariasi Diperberat oleh
pergerakan
Dapat direproduksi oleh
tekanan lokal pada
pemeriksaan
Herpes zoster bervarias
i
Sharp atau
terbakar
distribusi
dermatom
al
ruam vesikular di daerah
sakit
Kondisi
emosional
dan kejiwaan
bervarias
i;
mungkin
singkat
bervariasi bervariasi;
mungkin
retrosterna
l
faktor-faktor situasional
dapat memicu gejala
Kecemasan atau depresi
sering ditemui
Condition Duration Quality Location Associated Features
Sumber : Harrison's Principles Of Internal Medicine 17th Edition
17
PNEUMONIA PNEUMOTORAKS EFUSI PLEURA EMBOLI PULMONAL
I.EPIDEMIOLOGI
JENIS KELAMIN WANITA: PRIA 2:1 PRIA: WANITA 5:1 PRIA:WANITA 1:1 PRIA: WANITA 1:1
USIA USIA TUA 30-40 TAHUN DEWASA>ANAK USIA TUA>USIA MUDA
LINGKUNGAN DIRAWAT DI RS: PN. NOSOKOMIALANAK: PN.ASPIRASI
- - JARANG
FAKTOR RESIKO - ALKOHOL- MEROKOK- PENY KRONIK
JTG/PARU- OBSTRUKSI
BRONKUS- IMUNOSUPRESI- DRUG ABUSE
- FAKTOR GENETIK PADA PNEUMOTORAKS SPONTAN FAMILIAL
- POSTUR TINGGI DAN ASTENIKUS
- MEROKOK
- TBC- TUMOR - SUMBATAN
ALIRAN GETAH BENING DAN PEMBULUH DARAH
- TIRAH BARING LAMA
- GEMUK- VARISES- GAGAL
JANTUNG KONGESTIF
- LUKA BAKAR
18
PNEUMONIA PNEUMOTORAKS EFUSI PLEURA EMBOLI PULMONAL
II.ETIOLOGI PNEUMONIA KOMUNITI-Bakteri g. +ve
PNEUMONIA NOSOKOMIAL-Bakteri g. –ve
PNEUMONIA ASPIRASI- Bakteri anaerob
SPONTAN i.Primer (Idiopatik)ii.Sekunder
TRAUMATIKi.Bukan iatrogenic- Kecelakaan- Barotrauma
ii.Iatrogenik- Komplikasi dari
tindakan medis
- Penumpukan cairan pleura di dalam rongga pleura akibat transudasi/eksudasi yang berlebihan.
- Pembentukan lebih dari penyerapan
- Pembentukan normal, penyerapan terganggu
Faktor predisposisi:- aliran darah
lambat
- Kerusakan dinding vena
- Darah mudah membeku
19
III. GEJALA KLINIS
PNEUMONIA PNEUMOTORAKS EFUSI PLEURA EMBOLI PULMONAL
NYERI DADA - Pleuritik - Pleuritik – Pleuritik - Pleuritik
Demam + - + -
Sesak Napas + + + +
Batuk + + - -
Gejala lain - Hemoptisis- Muntah darah
- Bisa asimptomatik
- Gejala tergantung penyebab
- Mudah lelah- Sincope
20
PNEUMONIA PNEUMOTORAKS EFUSI PLEURA EMBOLI PULMONAL
IV.TANDA KLINIS
Inspeksi Tertinggal sewaktu napas
Trakea deviasiAsimetriNapas tertinggalDada lebih cembung
Dada daerah yg terkena mencembungGerak napas daerah paru yg terkena berkurang
Pasien tampak sesak dan nyeri pada daerah dada.
Palpasi Vocal fremitus mengeras
Vocal fremitus melemah menghilang
Gerak napas tidak simetrisVocal fremitus mengeras
-
Perkusi Redup di area yang terkena
hipersonor Daerah yg terkena terdengar redup
-
Auskultasi Bonkovesikuler-bronkial
takikardi Suara nafas melemah menghilang
Pleural friction rub (+)Suara bronchial mengeras
takikardiSuara napas cepat
22
ANGINA PEKTORIS MCI PERIKARDITIS
I.EPIDEMIOLOGI
Jenis Kelamin L:P 2:1 - Wanita menopause lebih sering diserang AP.
L:P = 2:1 -
Usia 50-60 tahun (pria)65-75 tahun (wanita)
≥ 45 tahun (pria)≥ 55 tahun (wanita)
Menyerang semua usia
Lingkungan - - -
Faktor resiko - DM- Hipertensi- Merokok- Dislipidemia
- Merokok- Alkohol- Infeksi- Hipertensi
sistemik- Obesitas- < olahraga- DM
-
23
ANGINA PEKTORIS MCI PERIKARDITIS
II.ETIOLOGI - Arterosklerosis - Aorta
insufisiensi - Spasmus arteri
koroner - Anemi berat
Faktor pencetus:- Dingin- Diet- Stress
emosional- < bergerak- Merokok
- < suplai oksigen ke jantung
- Meningkatnya kebutuhan O2
- Infeksi virus- Infeksi bakteri- Uremia- Trauma- Sindrom
pascainfark miokard
- Sindrom pasca perikardiotomi
- Neoplasma- Idiopatik
24
III. GEJALA KLINIS
ANGINA PEKTORIS MCI PERIKARDITIS
NYERI DADAa) Lokasi
Substernal/ sedikit di kirinya Substernal / prekordial
b)Lama Nyeri <20 menit >30 menit Terus menerus
c)Sifat Nyeri Tumpul seperti tertindih Timbul tiba-tiba
d)Penjalaran Leher, rahang, bahu kiri, lengan dari jari2 bagian ulnar, pundak kiri.
- Berpindah2 ke belakang
e) Berhubungan aktivitas
+ + +
f)Hilang dengan istirahat
+ - -
g) Dipengaruhi pernapasan
- - +
Sesak Napas + + +
Demam - - +
25
ANGINA PEKTORIS MCI PERIKARDITIS
IV.TANDA KLINIS
Inspeksi - Pasien tampak sakit berat sambil memegang dadanya dengan kuat.
- Pasien tidak dapat menunjukkan lokasi nyeri secara spesifik.
- Tampak pucat, gelisah, berkeringat, sesak napas.
- Pasien tampak sakit dada dan sesak
Palpasi - -
Perkusi - - - Pembesaran jantung
Auskultasi S3/S4 dan/atau bising sistolik di apex mgkin terdengar saat serangan
S3/S4 atau murmurRonki bisa terdengar jika ada edema paru
- Pleural friction rub (+)
- Takikardi- Bunyi jantung
melemah
27
TRAUMA LOKAL (PATAH TULANG IGA, STERNUM)
KOSTOKONDRITIS ANKYLOSING SPONDYLITIS
I.EPIDEMIOLOGI
Jenis Kelamin wanita>pria Pria>wanita
Usia 20-40 tahun Biasanya dimulai dari usia remaja sampai 40 tahun
Faktor resiko Riwayat penyakit AS dalam keluarga
II.ETIOLOGI KecelakaanOsteoporosis
1.Trauma berulang-kali di bagian dada2.Sering ISPA
28
III. GEJALA KLINIS
TRAUMA LOKAL (PATAH TULANG IGA, STERNUM)
KOSTOKONDRITIS ANKYLOSING SPONDYLITIS
NYERI DADA
a) Lokasi Nyeri lokasi jelas (tajam) Nyeri di bagian tulang sternum, tulang iga 2-5 (sering)
Nyeri di sendikostovertebra dan persendiankostosternal dan manubrium sterni
b) Penjalaran Bahu/lengan sisi sakit, punggung, abdomen
c) Sifat Tajam
d) Faktor memperberat
bertambah dengan gerakan 1. Pergerakan dada2. Inspirasi dalam
batuk atau bersin
e) Faktor memperingan
1. Tidak mengerakkan dada
2. Inspirasi pelan3. Makan analgesik 4. kompres es dan/atau
hangat
f) Gejala lain 1. Gerakan dinding dada tidak simetris
2. tampak gerakan otot bantu pernafasan
3. perdarahan, perubahan bentuk dada, edema/bengkak, jejas dll
1. Demam2. Mual3. Berkeringat 4. Tenderness pada
kartilago kostokondral
1. nyeri tekan daerah costosternaljunction.2. Kaku & Nyeri pinggang3. Nyeri sendi lutut dan bahu
30
GERD AKALASIA ULKUS PEPTIKUM
I.EPIDEMIOLOGI
Jenis Kelamin Pria: Wanita 1:1 Pria: Wanita 1:1 Pria:wanita 2:1
Usia >40 tahun 20-60 tahun 40-60 tahun
Lingkungan Orang barat>orang Asia-Afrika - -
Faktor resiko Makan atau minum makanan seperti:- Kopi- Alkohol- Coklat- Makanan berlemak
- Faktor keturunan- Stress emosional- Makan tidak teratur
dan terburu-buru
- Stress emosional- Faktor keturunan- Penggunaan NSAID
kronis- Minum alcohol- Merokok
II.ETIOLOGI - Obat-obatan antikolinergik,beta adrenergik, theofilin, opiat, dll
- Faktor hormonal (selama kehamilan peningkatan progesteron)
- Virus neurotropik- Tumor intralumen- Obat antikolinergik
- Bakteri (misalnya H. pylori)
- Obat (misalnya NSAID)
31
III. GEJALA KLINIS GERD AKALASIA ULKUS PEPTIKUM
NYERI DADA
a) Lokasi Epigastrium Substernal Epigastrium tengah atau di punggung
b) Sifat Heartburn Menjalar ke blkg, bahu, rahang
Nyeri tumpul spt tertusuk
c) Faktor memperberat
Menelan Minum air dingin -
Disfagia + + -
Gejala lain - Mual atau regurgitasi- Suara serak- Laringitis
- Berat badan menurun
- Regurgitasi
- Muntah- Konstipasi dan
perdarahan
-
33
GANGGUAN ANXIETAS
GANGGUAN SOMATOFORM
I.EPIDEMIOLOGI
Jenis Kelamin Wanita>laki2 Wanita>laki2
Usia Usia lanjut Usia muda
Lingkungan - -
Faktor resiko - -
34
GANGGUAN ANXIETAS
GANGGUAN SOMATOFORM
II.ETIOLOGI - Gangguan ini memiliki komponen genetik yang jelas
• Stres umum – Tomas Holmes dan Richard
Rahe menyusun Social Readjustment Rating scale
• Berisi 43 kejadian hidup dan bobot stresnya masing-masing
• Skor lebih dari 200 dalam setahun meningkatkan insidensi gang psikosomatik
• Stres psikis spesifik – Kondisi kepribadian spesifik
(mis Kepribadian Tipe A atau B) atau konflik bawah sadar
• Stres non spesifik yang kronik
35
GANGGUAN ANXIETAS GANGGUAN SOMATOFORM
III. GEJALA KLINIS
- Sistem urogenital - sebentar-sebentar ingin
kencing, - sulit kencing
- Sistem kardiovaskuler: Nyeri dada, gejala darah tinggi, keringat dingin, debaran jantung berdetak lebih kencang, sakit kepala, kaki dan tangan terasa dingin.
- Sistem gastrointestinalis: diare, kembung, lambung terasa perih, perasaan sebah, banyak angin di dalam perut, obstipasi
- Sistem respiratorius: gejala megap-megap tak dapat bernapas, dan hidung tersumbat.
Keluhan sesuai sistem:
- Sistem kardiovaskular(Nyeri dada, sesak napas, nyeri kepala)
- Sistem pernapasan- Sistem gastrointestinal- Sistem
musculoskeletal- Sistem endokrin
36
GANGGUAN ANXIETAS
GANGGUAN SOMATOFORM
IV.TANDA KLINIS
INSPEKSI - -
PALPASI - -
PERKUSI - -
AUSKULTASI - -
37
Tabel 3. Pertimbangan dalam Penilaian Pasien dengan Nyeri Dada
1. Mungkinkah nyeri dada disebabkan kondisi akut, yang
berpotensi mengancam hidup yang membutuhkan
evaluasi agresif?
a. Penyakit jantung iskemik akut
a. emboli paru
a. Aorta diseksi
a. spontan pneumotoraks
2. Jika tidak, bisa nyeri disebabkan oleh kondisi kronis
cenderung menyebabkan komplikasi serius?
a. Stabil angina
a. Stenosis aorta
a. Pulmonary hypertensionSumber : Harrison's Principles Of Internal Medicine 17th Edition
38
Tabel 3. Pertimbangan dalam Penilaian Pasien dengan Nyeri Dada
3. Jika tidak, bisa nyeri disebabkan kondisi akut yang menjamin pengobatan
khusus?
a. Perikarditis
a. Pneumonia / pleuritis
a. Herpes zoster
4. Jika tidak, bisa nyeri disebabkan oleh kondisi lain yang kronis dapat diobati?
a. Refluks esofagus
a. penyakit sendi Serviks
a. Spasme esofagus
a. Arthritis dari bahu atau tulang belakang
a. Ulkus peptikum
a. Costochondritis
a. Kandung empedu penyakit
a. muskuloskeletal gangguan lain
a. Lain pencernaan kondisia. KecemasanSumber : Harrison's Principles Of Internal Medicine 17th Edition
39
Pemeriksaan Nyeri dada
Pasien datang, harus dinilai pernapasan pasien dan status hemodinamik (ABC)
Jika salah satu terganggu, manajemen awal harus fokus pada menstabilkan pasien sebelum evaluasi diagnostik
Namun, jika pasien tidak memerlukan intervensi, maka terfokus pemeriksaan fisik, dan evaluasi laboratorium
40
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik harus mencakup evaluasi tekanan darah pada kedua lengan dan pulsasi di kedua kaki
Perfusi rendah ekstremitas mungkin karena adanya diseksi aorta yang telah mengalir ke arteri cabang dari aorta
41
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi◦Bentuk dada, pergerakan dinding dada ◦Trauma◦Lesi di kulit◦Retraksi ◦Jarak spatium intercostal
42
Pemeriksaan Fisik
Palpasi◦Pengembangan dinding dada◦Nyeri tekan ◦Krepitasi ◦Vokal fremitus
Perkusi ◦Perkusi paru mulai dari supraklavikular◦Batas pengembangan paru◦Batas jantung
43
Pemeriksaan Fisik
Auskultasi ◦Auskultasi paru secara supraklavikula◦Suara dasar paru (vesikuler, bronkhial/trakheal,
bronkhovesikuler)◦Suara tambahan paru (Fine crackles, Coarse
crackles, Ronchi, Wheezing)◦Suara jantung (S1 dan S2, regularitas, splitting,
suara tambahan)◦Suara katup jantung (katup pulmoner, katup
aorta, katup trikuspid, katup bicuspid)
44
EKG
Sebuah EKG adalah tes penting bagi orang dewasa dengan nyeri dada yang tidak karena sebab traumatis. Pada pasien tersebut, keberadaan perubahan elektrokardiografi konsisten dengan iskemia atau infark dikaitkan dengan risiko tinggi infark miokard akut atau angina tidak stabil
45
Tabel 4. Prevalensi Myocardial Infark dan Angina tidak stabil di antara Pasien dengan Nyeri Dada
Temuan
Prevalensi
Infark
miokard, %
angina
tidak stabil
%,
ST elevasi (≥1 mm) atau gelombang Q
pada EKG
79 12
Iskemia pada EKG (depresi ST 1 mm atau
gelombang T iskemik)
20 41
Tidak ada perubahan EKG sebelumnya
tetapi ada riwayat angina atau infark
miokard (sejarah serangan jantung atau
menggunakan nitrogliserin)
4 51
Tidak ada perubahan EKG sebelumnya
dan tidak ada riwayat angina atau infark
miokard (sejarah serangan jantung atau
menggunakan nitrogliserin)
2 14Sumber : Harrison's Principles Of Internal Medicine 17th Edition
46
Pemeriksaan laboratorium
Lab rutin Penanda cedera miokard
◦Creatine kinase (CK), CK-MB ◦Troponin jantung dan (I dan T) ◦Mioglobin serum◦Protein C-reaktif (CRP)◦Myeloperoxidase◦B-tipe natriuretik peptida (BNP)
49
DAFTAR PUSTAKA
Bates B. 1995. Buku Saku Pemeriksaan Fisik & Riwayat Kesehatan Bate’s. Edisi 2. Jakarta: EGC
Bickley LS, Szilagyi PG. 2007.Techniques of thorax examination. In : Bates’s guide to physical examination and history taking. 9th Ed. Philadephia: Lippincott Williams & Wilkin
Birech NK. Physical examination. March, 2006. Available : http://neamh.cns.uni.edu/MedInfo/physical_examination.
Eric R. Beck, dkk. 2011. Tutorial in differential diagnosis, 4th edition. Jakarta: EGC
Fauci, dkk. 2008. Harrison's Principles Of Internal Medicine 17th Edition. United States of America: The McGraw-Hill Companies
Markum HMS, editor. 2007. Pemeriksaan fisik abdomen. Dalam : Penuntun anamnesis dan pemeriksaan fisik. Jakarta: Departemen ilmu penyakit dalam FKUI
Price, Sylvia Anderson dan Lorraine MW. 2005.Patofisiologi Vol 1. ed 6. Jakarta: EGC.