Makalah pengembangan profesi kependidikan

15
FKIP KIMIA UNIVERSITAS SRIWIJAYA Profesi Kependidikan Pengembangan Profesi Kependidikan Pujiati (06121010018) Citra Purnama Sitta (06121010019) 28 Maret 2014

description

pengembangan profesi kependidikan

Transcript of Makalah pengembangan profesi kependidikan

Page 1: Makalah pengembangan profesi kependidikan

FKIP KIMIA

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Profesi Kependidikan

Pengembangan Profesi

Kependidikan

Pujiati (06121010018)

Citra Purnama Sitta (06121010019)

28 Maret 2014

Page 2: Makalah pengembangan profesi kependidikan

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..........................................................................................................................1

BAB I.................................................................................................................................2

PENDAHULUAN.................................................................................................................2

1.1 Latar Belakang Masalah...............................................................................................2

1.2 Perumusan Masalah......................................................................................................3

1.3 Tujuan...........................................................................................................................3

1.4 Metode Penelitian.........................................................................................................3

BAB II....................................................................................................................................4

PEMBAHASAN....................................................................................................................4

2.1  Pengembangan Profesi Guru.......................................................................................4

2.2 Upaya-upaya yang Termasuk Pengembangan Profesi Kependidikan.........................5

2.3 Teknik-teknik Pengembangan Profesi........................................................................7

2.4 Sosialisasi Pengembangan Profesi Guru.....................................................................7

BAB III..................................................................................................................................9

PENUTUP..............................................................................................................................9

3.1 Kesimpulan...................................................................................................................9

3.2 Saran.............................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................10

1

Page 3: Makalah pengembangan profesi kependidikan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Profesi pendidik merupakan profesi yang sangat penting dalam kehidupan suatu

bangsa, hal ini tidak lain karena posisi pendidikan yang sangat penting dalam konteks

kehidupan bangsa. Pendidik merupakan unsur dominan dalam suatu proses pendidikan,

sehingga kualitas pendidikan banyak ditentukan oleh kualitas pendidik dalam menjalankan

peran dan tugasnya di masyarakat. Dengan mengingat hal tersebut, maka jelas bahwa

upaya-upaya untuk terus mengembangkan profesi pendidik (Guru) menjadi suatu syarat

mutlak bagi kemajuan suatu bangsa, meningkatnya kualitas pendidik akan mendorong

pada peningkatan kualitas pendidikan baik proses maupun hasilnya. Proses pendidikan

merupakan suatu proses yang snagat profesional artinya dilaksanakan oleh pelaku-pelaku

yang profesional. Karena guru sebagai salah satu pelaku pendidikan, maka guru di dalam

masyarakat adalah seorang profesional. Sama halnya dengan profesi-profesi lainnya,

profesi guru di dalam masyarakat adalah suatu profesi yang kompetitif. Ini memberi

pemahaman bahwa profesi guru haruslah betul-betul memiliki karakteristik yang

profesional karena sifat pekerjaannya, tetapi juga profesional guru harus berhadapan dan

bersaingan dengan profesi-profesi lainnya di dalam masyarakat.

Berbagai kegiatan di dalam masyarakat hanya menerima para profesional, artinya

barang siapa yang tidak profesional tidaka akan survive. Karena mereka tidak mampu

berkompetisi dengan orang lain yang lebih profesional atau juga profesi ainnya yang lebih

kompetitif. Jika profesi gur tidak kompetitif dan tidak profesional, maka dengan sendirinya

akan berakibat kepada mati atau hilangnya profesi tersebut dari masyarakat. Hal ini

tentunya sangat bertentangan dengan masyarakat abad 21 (merupakan satu kesatuan dari

masyarakat teknologi, masyarakat terbuka, dan masyarakat madani) yang menuntut adanya

perkembangan manusia, dan itu tidak mungkin tanpa adanya guru yang profesional.

2

Page 4: Makalah pengembangan profesi kependidikan

1.2 Perumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini dapat diuraikan menjadi :

a. Apakah yang dimaksud dengan pengembangan profesi kependidikan ?

b. Apa saja upaya pengembangan profesi kependidikan?

c. Bagaimana teknik pengembangan profesi kependidikan?

d. Bagaimana sosialisasi pengembangan profesi kependidikan?

1.3 Tujuan

Tujuan utama penulisan makalah ini adalah “Untuk mengetahui konsep

pengembangan profesi kependidikan di Indonesia”

a. Untuk mengetahui pengertian profesi pendidik

b. Untuk mengetahui apa saja upaya-upaya yang termasuk pengembangan profesi

kependidikan

c. Untuk mengetahui teknik pengembangan profesi kependidikan

d. Untuk mengetahui sosialisasi pengembangan profesi kependidikan

1.4 Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi pustaka dengan berbagai

literatur yang berasal dari referensi blog, website, dan sumber faktual lainnya.

3

Page 5: Makalah pengembangan profesi kependidikan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1    Pengembangan Profesi Guru

Guru-guru yang profesional diharapkan dapat membawa atau mengantar peserta

didiknya mengarungi dunia ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memasuki masyarakat

abad 21 yang melek ilmu pengetahuan dan teknologi, dan sangat kompetitif. Jika guru

tidak mengusai ilmu pengetahuan dan teknologi tidak mungkin mereka dapat membantu

dan membimbing peserta didiknya mengarungi dunia pengetahuan dan teknologi tersebut.

Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi oleh guru yang profesional bukanlah

pengetahuan yang setengah-tengah tetapi merupakan penguasaan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang tuntas, karena ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri berkembang

dengan cepat. Guru yang tidak mempunyai ilmu pengetahuan yang kuat, tuntas dan

setengah-setengah akan tercecer dan tidak mampu mengikuti perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Ia akan berada jauh di belakang, dan akhirnya akan tertinggal

dari profesinya. 

Jadi profesi guru adalah suatu profesi yang harus terus-menerus berkembang

karena praktis pendidikan akan terus menerus terjadi dan unik bagi setiap individu dan

masyarkaat di dalam situasi dan waktu yang berbeda sesuai dengan perkembanga ilmu

pengetahuan dan teknologi. Sinyalemen ini memberikan makna bahwa guru sebagai

pelaku proses pendidikan harus terus menerus mengubah diri, sehingga mereka memiliki

ilmu pengeratahuan yang kuat, tuntas dan tidak setengah-setengah sebagai profesional

kependidikan.

Selain itu, karena profesi guru merupakan suatu profesi untuk membantu dan membimbing

perkembangan anak didik (manusia), maka hubungan antara manusia dengan manusia

menjadi penting untk diperhatikan dalam rangka pengembangan profesionalisme guru.

Dengan kata lain, pengembangan diri guru sebagai profesional kependidikan harus dapat

membantu guru bukan hanya sekedar memiliki ilmu pengetahuan yang kuat, tuntas dan

tidak setengah-setengah tetapi tidak kalah pentingnya untuk membantu mereka memiliki

kepribadian yang matang dan terus berkembang. 

4

Page 6: Makalah pengembangan profesi kependidikan

Termasuk di dalam kepribadian ini ialah sifat-sifat fisiknya yang memungkinkan ia

dapat membimbing peserta didik yang sedang dalam tahap perkembangannya, mempunyai

ciri-ciri kepribadian yang kuat dan seimbang, mempunyai visi tentang etik tingkah laku

manusia sebagai individu dan sebagai anggota masyarakat. Kepribadian diri seorang guru

profesional adalah kepribadian yang prima yang secar ektrim dikatakan oleh Maister

dalam buku True Professionalism bahwa “professionalism is predominantly an attitude,

not a set of competencies”.

Dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kuat, tuntas dan tidak

setengah-setengah, serta didukung dengan kepemilikan kepribadian yang prima, maka

diharapkan guru akan terampil membangkitkanminat peserta didik kepada ilmu

pengetahuan dan teknologi. Dan akhirnya melalui proses pendidikan yang profesional

yang dilaksanakan oleh pelaku-pelaku (khususnya guru yang profesional dengan

karakteristiknya tersebut di atas), maka peserta didik dapat dibantu dean dibimbing untuk

mampu berkompetitif di masyarakat abad 21 yang ditandai dengan perubahan ilmu

pengetahuan dan teknologi secara cepat. Berangkat dari pemahaman tersebut, maka

disadari ata tidak pengembangan profesi guru secara berkesinambungan mutlak dilakukand

alam kondisi formal maupun tidak di dalam perencanaan pengembangan profesional.

Berbagai strategi pengembangan perlu dikembangkan secara komprehensif, sehingga guru

benar-benar menjadi tenaga profesional yang dapat memenuhi berbagai tantangna dan

menyelesaikan berbagai persoalan di dalma melaksanakan tugas rutinnya maupun hal-hal

lain yang tak terduga yang dihadapinya sehari-hari di dalam proses pendidikan yang

profesional. Mereka harus didorong, diberi kesempatan, dan difasilitasi secara optimal

untuk melakukanberbagai kegiatan pengembangan. Dengan demikian guru akan memiliki

kesempatan berbagai kegiatan pengembangan. 

2.2 Upaya-upaya yang Termasuk Pengembangan Profesi Kependidikan

Pengembangan profesi guru mencakup tiga aspek mendasar yang saling

mempengaruhi dan kait-mengkait, yaitu: kualifikasi akademik, kompetensi, dan sistem

remunerasi yang mencakup pemberian penghargaan, peningkatan kesejahteraan dan

perlindungan profesi. Kualifikasi akademik guru pada satuan pendidikan jalur formal

minimum adalah diploma empat (D IV) atau sarjana (S1) (Mulyadi, 2007: 3). Sedangkan

kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar 5

Page 7: Makalah pengembangan profesi kependidikan

yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak (Dit Tendik, 2003 dalam

Mulyadi, 2007:5). Kualifikasi, kompetensi, dan remunerasi merupakan aspek-aspek

determinan dalam pembentukan profesionalisme guru. Jika salah satu bahkan aspek di

antaranya tidak terpenuhi diyakini kurang mendukung peningkatan-peningkatan kinerja

sebagai seorang yang kompeten, terstandar dan professional. Peningkatan kinerja dapat

terjadi apabila kualifikasi dan kompetensi dalam jabatan/pekerjaannya diberikan

remunerasi yang proporsional (Mulyadi, 2007: 6).

a.      Program pre-service education

Program ini merupakan upaya pemerintah untuk perbaikan mutu guru. Oleh karena

itu sejak Pelita III, dimulai tahun 1979/1980 diadakan pembaharuan pendidikan guru,

sehingga ditetapkan suatu pola pembaharuan sistem pendidikan tenaga kependidikan.

Pembaharuan itu menetapkan satu pola pengembangan pada IKIP atau FKIP/FIP yang

disebut Lembaga Pengadaan Tenaga Kependidikan (LPTK).

Lembaga Pengadaan Tenaga Kependidikan mempunyai empat macam program

pendidikan guru, yaitu:

1)      Program gelar yang melalui jenjang Sarjana (SI) dengan lama studi 4 - 7 tahun.

2)      Program Pascasarjana dengan lama studi 6 - 9 tahun (S2).

3)      Program Doktor dengan lama studi 8 - 11 tahun (S3)

4)      Program non-Gelar (program diploma) dengan rincian sebagai berikut:

(1)   Program Diploma (D1) dengan lama studi 1 - 2 tahun.

(2)   Program Diploma (D-2) dengan lama studi 2 - 3 tahun

(3)   Program Diploma (D-3) dengan lama studi 3 - 5 tahun

b.      Program In- service Education

Bagi mereka yang sudah memiliki jabatan guru dapat berusaha meningkatkan

profesinya melalui pendidikan lanjutan. Guru yang berijasah diploma dapat melanjutkan

ke S-1, dari S1 dapat melanjutkan ke S-2 dan dari S-2 ke S-3. sudah tentu untuk itu harus

melalui seleksi dan melalui kriteria penerimaan yang ditentukan oleh LPTK yang

bersangkutan. Dikatakan in-service education bila mereka sudah menjabat dan kemudian

mengikuti kuliah lagi. Dari sisi ini LPTK mempunyai fungsi in- service.

c.       Program In-service Training

6

Page 8: Makalah pengembangan profesi kependidikan

Pada umumnya yang paling banyak dilakukan ialah melalui penataran. Ada tiga

macam penataran:

1.    Penataran penyegaran, yaitu usaha peningkatan kemampuan guru agar sesuai dengan

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memantapkan kemampuan tenaga

kependidikan tersebut agar dapat melakukan tugas sehari-harinya dengan lebih baik.

Sifat penataran ialah memberi kesegaran sesuai dengan perubahan yang terjadi.

2.    Penataran peningkatan kualifikasi, yaitu usaha peningkatan kemampuan guru sehingga

mereka memperoleh kualifikasi formal tertentu sesuai dengan standart yang ditentukan.

3.    Penataran penjenjangan adalah suatu usaha meningkatkan kemampuan guru sehingga

dipenuhi persyaratan suatu pangkat atau jabatan tertentu sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

2.3 Teknik-Teknik Pengembangan Profesi

Tentang macam-macam teknik pengembangan profesi guru menurut Neagley Dean

Evans (dalam Piet A. Sahertian, 1994: 82) membedakan dua macam teknik, yaitu:

1. Teknik yang bersifat individual

2. Teknik yang bersifat kelompok

Teknik pengembangan tersebut diarahkan pada jenis-jenis kegiatan sebagai berikut:

a.       Melaksanakan kegiatan karya tulis ilmiah bidang pendidikan

b.      Menemukan teknologi tepat guna

c.       Membuat alat peraga pembelajaran

d.      Menciptakan karya seni

e.       Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum

2.4   Sosialisasi Pengembangan Profesi Guru

Pengembangan profesi guru perlu disosialisasikan kepada masyarakat pengajar,

yang meliputi:

1.     Guru tidak merasa terbebani dan diharuskan menyusun karya tulis ilmiah.

2.     Guru memahami bahwa kewajiban mengumpulkan 12 Angka Kredit dari unsur

pengembangan profesi semata-mata untuk peningkatan kualitas profesional guru.7

Page 9: Makalah pengembangan profesi kependidikan

3.     Guru memahami bahwa yang bisa dapat memilih jenis pengembangan profesi yang

paling dikuasai (tidak harus semua jenis). Paling tidak guru harus dapat menyusun karya

tulis ilmiah.

Berkaitan dengan kegiatan karya tulis ilmiah masih terdapat kelemahan guru dalam

menyusun karya ilmiah, yaitu:

a.       Tidak jelas jenis karya tulis ilmiah yang ditulis guru;

b.      Tidak memenuhi persyaratan minimal sebuah karya ilmiah;

c.       Guru tidak terbiasa menulis.

Karya Tulis disebut karya tulis ilmiah bila mempermasalahkan pengetahuan ilmiah,

dijiwai oleh metode (berfikir) ilmiah. dan memenuhi persyaratan tata cara tulisan ke ilmu.

Ilmiah artinya bersifat dan berada pada kawasan ilmu. Sedangkan ilmu merupakan bagian

dari pengetahuan yang memiliki ciri khas, di antaranya diperoleh dengan menggunakan

metode dan kegiatan ilmiah.

Jenis-jenis karya tulis ilmiah yang menunjang pengembangan profesi guru, antara

lain:

1)      Karya tulis ilmiah hasil penelitian, pengembangan, evaluasi;

2)      Karya tulis ilmiah hasil ulasan, gagasan, tinjauan sendiri;

3)      Tulisan ilmiah popular;

4)      Prasaran hasil ulasan, gagasan, tinjauan sendiri:

5)      Buku pelajaran atau Modul;

6)      Diktat pelajaran;

7)      Karya terjemahan bermanfaat bagi pendidik.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Profesionalisme pendidik merupakan hal penting dalam rangka membangun masa

depan bangsa. Profesi kependidikan memerlukan proses dan penerapan sistematis. Untuk

itu diperlukan suatu pengembangan yang juga berkelanjutan demi tercapainya

8

Page 10: Makalah pengembangan profesi kependidikan

profesionalisme tenaga pendidik. Dalam proses pengembangan profesi kependidikan itu

sendiri membutuhkan kerjasama antara guru, pemerintah, beserta masyarakat untuk

bersama-sama membangun masyarakat yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia.

3.2 Saran

Untuk melakukan pengembangan profesi kependidikan membutuhkan kerjasama

seluruh masyarakat. Oleh karena itu, untuk mencapai cita-cita bangsa Indonesia sebaiknya

kita mulai menyadari pentingnya peran diri kita di tengah rapuhnya pendidikan di

Indonesia. Tindakan-tindakan dalam perwujudan pengembangan profesi kependidikan ini

pun mestinya difasilitasi secara maksimal oleh pemerintah baik dari sarana dan prasarana

maupun pelayanan dalam system yang jelas dan transparan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2010.Pengembangan Profesi Keguruan. (online)

( http://www.sarjanaku.com/2010/11/pengembangan-profesi-keguruan.html , diakses

pada tanggal 2 April 2014)

Luthfiyah, Ufi. 2010. Perkembangan Profesi Guru (online)

(http://ufitahir.wordpress.com/2010/12/18/perkembangan-profesi-guru/, diakses pada

tanggal 2 April 2014)

9

Page 11: Makalah pengembangan profesi kependidikan

Missa, Hielda. 2012. Upaya Pengembangan Profesi Guru (online).

( http://hildemissa606.blogspot.com/2012/12/upaya-pengembangan-profesi-guru.html ,

diakses pada tanggal 2 April 2014)

Prayitno,2012. Pengembangan Profesi Guru. (online)

( http://prayitno-ut.blogspot.com/2012/09/pengembangan-profesi-guru.html , diakses

pada tanggal 2 April 2014)

Suharsaputra, Uhar. 2012. Pengembangan Profesi Pendidik (Guru) (online)

( http://uharsputra.wordpress.com/pkb-guru/pengembangan-profesi-pendidik-guru/ ,

diakses pada tanggal 2 April 2014)

10