Pengantar Profesi kependidikan

58
Mengembangkan kompetensi tenaga kependidikan yang memiliki sikap-sikap profesional kependidikan, mampu kode etik memberikan layanan kependidikan sesuai lingkup tugasnya atas dasar kode etik profesi. Profesional Judgement Guru yang Profesional Tantangan & masalah Tugas 1

Transcript of Pengantar Profesi kependidikan

Page 1: Pengantar Profesi kependidikan

Tujuan Mata Kuliah

Mengembangkan kompetensi tenaga kependidikan yang memiliki sikap-sikap profesional kependidikan, mampu kode etik memberikan layanan kependidikan sesuai lingkup tugasnya atas dasar kode etik profesi.

Profesional Judgement

Guru yang Profesional Tantangan & masalahTugas

1

Page 2: Pengantar Profesi kependidikan

Layanan Administrasi

Layanan Instruksional

Layanan Bantuan

2

3. Administrasi Pendidikan

1. Kurikulum dan Proses Belajar Mengajar

2. Bimbingan Konseling

Perkembangan Siswa Secara Optimal

Bidang Layanan Profesional Guru di Sekolah

Page 3: Pengantar Profesi kependidikan

Layanan Administrasi Pendidikan

Layanan instruksional

Layanan Bimbingan & Konseling

3

3. Tugas Pendukung

1. Tugas Utama

2. Tugas Pendukung

?

?

Page 4: Pengantar Profesi kependidikan

Kemampuan Kombinasi Kuri. AntarBidang Kependidikan Fakultas

Kurikulum

LPTK

Kemampuan Kombinasi Kuri. Antar Bidang Non Kependidikan Jurusan

4

MANFAAT PEMAHAMAN TENTANG PROFESI KEPENDIDIKAN

Guru akan mampu:• Berkomunikasi lebih baik dengan sejawatnya• Mengambil keputusan profesional secara tepat & cepat, dalam memecahkan masalah-masalah

pendidikan yang dihadapi.• Menilai pilihan-pilihan yang mungkin di muat dalam menjalankan tugasnya secara lebih

komprehensif dan kritis.

Page 5: Pengantar Profesi kependidikan

5

Page 6: Pengantar Profesi kependidikan

TENAGA KEPENDIDIKAN MENURUT UU NO.20 THN 2003 PASAL 1 dan pasal 39:

1. Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.

2. Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan pengelolaan, pengem-bangan, pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.

3. Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencana-kan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pem-belajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.

6

Page 7: Pengantar Profesi kependidikan

Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai.

Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja

Pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas

Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan intelektual dan

Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana fasilitas pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas

7

Page 8: Pengantar Profesi kependidikan

MENCIPTAKAN SUASANA PENDIDIKAN YANG BERMAKNA, MENYENANGKAN, KREATIF, DINAMIS DAN DIALOGIS

MEMPUNYAI KOMITMEN SECARA PROFE-SIONAL UNTUK MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DAN

MEMBERI TELADAN DAN MENJAGA NAMA BAIK LEMBAGA, PROFESI DAN KEDUDUKAN SESUAI DENGAN KEPERCAYAAN YANG DIBERIKAN KEPADANYA

8

Page 9: Pengantar Profesi kependidikan

9

CIRI-CIRI GURU SEBAGAI PROFESI:

Menurut Chandler yaitu:

1.Lebih mementingkan layanan kemanusiaan dari kepentingan pribadi.

2.Ada pengakuan dari masyarakat.

3.Praktek profesi itu didasarkan pada pengetahuan dan keahlian khusus yang diperoleh dalam waktu relatif lama.

4.Memiliki keaktivan intelektual tinggi.

5.Memiliki organisasi profesi yang menetapkan standar kualifikasi.

Page 10: Pengantar Profesi kependidikan

Menurut Robert Richey (1962), yaitu:

1. Adanya komitmen dari anggotanya bahwa jabatan guru meng haruskanpengikutnya mentaati semua perintahnya

2. Menjunjung tinggi martabat kemanusiaan lebih dari pada mencari keuntungan diri sendiri.

3. Suatu profesi mensyaratkan orangnya mengikuti persiapan profesional dalam waktu tertentu

4. Harus selalu menambah pengetahuan agar terus menerus bertumbuh dalam jabatannya.

5. Memiliki koe etik tertentu yang mengikat guru.6. Memiliki kemampuan intelektual untuk menjawab

masalah masalah yang dihadapi.7. Selalu ingin belajar terus menerus mengenai bidang

keahli an yang ditekuni.8. Menjadi anggota dari suatu organisasi profesi.9. Jabatan itu di pandang sebagai sumber suatu karier

hidup.

10

Page 11: Pengantar Profesi kependidikan

1. Peserta didik punya potensi untuk berkembang2. Kegiatan mendidik adalah kegiatan sadar tujuan atau

intensional3. Peserta didik adalah manusia penuh teka-teki perlu

teori/hipotesis sebagaimana seharusnya tindakan mendidik4. Pendidikan adalah suatu proses dialog antara pendidik dan

peserta didik5. Pendidik mempunyai tujuan ideal dan tujuan instrumental

11

Ekspert/ahliMemiliki otonomi dan rasa tanggungjawabMemiliki kesejawatan

MENGAPA PERLU PROFESI GURU

HAMBATAN DALAM MENINGKATKAN PROFESI GURU1. Profesi pendidikan merupakan profesi,terbuka setiap orang punya peluan untuk menjadi pendidik2. Tuntutan kebutuhan masyarakat yang mendesak akan pendidik

(kebutuhan kuantitas tenaga guru yang mengorbankan kualitas)3. Ilmu Pendidikan sebagai ilmu kurang jelas batas struktur dan batang tubuh.

Page 12: Pengantar Profesi kependidikan

Guru/calon guru perlu memahami:• Pengertian dan syarat-syarat profesi, profesi kependidikan,

serta pengembangan profesi kependidikan di Indonesia.• Pengertian dan fungsi kode etik profesional, khususnya kode

etik guru Indonesia.• Fungsi dan tujuan organisasi profesional kependidikan PGRI.

12

Dalam kehidupan sehari-hari tentang istilah Profesi

Ada yang mengatakan profesional:DokterPengacaraGuru

Ada yang mengatakan profesinya:PedagangPenyanyiPetinjuPenariTukang koran

Jabatan PD, instansi sipil/militer

Page 13: Pengantar Profesi kependidikan

• Melibatkan kegiatan intelektual• Mempunyai batang tubuh ilmu yang khusus• Memerlukan persiapan lama untuk memangkunya• Memerlukan latihan dalam jabatan yabg kontinu• Merupakan karir hidup dan keanggotaan yang

permanen• Menentukan baku perilaku• Mempunyai organisasi profesional dan,• Mempunyai kode etik yang ditaati oleh anggotanya.

13

StatusJabatan

Guru

Belum sepenuhnya merupakan jabatan profesional

Semi Profesional

Profesi yang baru muncul, status lebih tinggi dari jabatan semi profesional mendekati jabatan profesi penuh.

Page 14: Pengantar Profesi kependidikan

Peningkatan Peningkatan KKualitas Profesi ualitas Profesi MMelalu elalu ProfesionalisaProfesionalisa S Sangat angat PPentingenting

Ada enam asumsi yang mendasari:• Subyek pendidikan adalah manusia• Pendidikan dilakukan secara intensional• Teori-teori pendidikan merupakan jawaban kerangka hipotesis dalam menjawab permasalahan pendidikan• Pendidikan bertolak dari asumsi pokok, bahwa manusia mempunyai potensi yang baik untuk berkembang• Inti pendidikan terjadi dalam prosesnya

14

Page 15: Pengantar Profesi kependidikan

PERKEMBANGAN PROFESI GURU DI INDONESIA.

Sejarah Kualifikasi GuruGuru-guru pada mulanya diangkat dari orang-

orang yang tidak dididik secara khusus untuk menjadi guru berangsur-angsur dilengkapi dan ditambah dengan guru-guru yang lulus dari Sekolah Guru (KWEEKSCHOOL)

15

Page 16: Pengantar Profesi kependidikan

16

Sekolah Guru dan Sekolah Normal Waktu itu

• Kurukulumnya hanya mementingkan ilmu pengetahuan yang akan diajarkan.• Belum dimasukkan ilmu mendidik & psikologi.

yang lebih tinggi tingkatnya: HIS, MULO, HBS, AMS

Maka berdiri pula lembaga pendidikan guru dan kursus-kursusyang mempersiapkan guru : HKS, Kursus HA

Berdiri sekolah-sekolah umum

Page 17: Pengantar Profesi kependidikan

Karena kebutuhan Guru yang mendesak, maka Pemerintah Hindia Belanda mengangkat lima macam Guru:

1. Guru lulusan Sekolah Guru yang dianggap sebagai guru yang berwewenang penuh.

2. Guru yang bukan lulusan Sekolah Guru, tetapi lulus ujian yang diadakan untuk jadi guru.

3. Guru bantu, yakni lulusan ujian guru bantu.4. Guru yang dimagangkan kepada seorang

guru senior, yang merupakan calon guru.5. Guru yang diangkat karena keadaan yang

amat mendesak yang berasal dari warga yang pernah mengecap pendidikan.

17

Page 18: Pengantar Profesi kependidikan

18

Sekarang hanya ada lembaga pendidikan guru yang tunggal: Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan

Di Indonesia ada Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)

Page 19: Pengantar Profesi kependidikan

19

Page 20: Pengantar Profesi kependidikan

PENETAPAN KODE ETIK

Hanya dapat ditetapkan oleh suatu organisasi profesi yang berlaku dan mengikat para anggotanya tidak boleh

perorangan.

SANGSI PELANGGARAN KODE ETIKa. Sangsi terhadap pelanggaran kode etik adalah sangsi moral, misal: mendapat celaan dari rekan-rekan.

b. Sangsi terberat: si pelanggar dikeluarkan dari organisasi profesi

KODE ETIK GURU INDONESIAHasil Kongres PGRI XVI tahun 1989

20

Page 21: Pengantar Profesi kependidikan

21

1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk mem bentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila.

2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional.

3. Guru berusaha memperoleh informasi mengenai peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan.

4. Guru menciptakan suasana sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya PBM.

Page 22: Pengantar Profesi kependidikan

5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan tanggungjawab bersama terhadap pendidikan.

6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya.

7. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluarga an, dan kesetiakawanan sosial.

8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian.

9. Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan.

22

Page 23: Pengantar Profesi kependidikan

ORGANISASI PROFESIONAL PENDIDIKANORGANISASI PROFESIONAL PENDIDIKAN

23

1. PGRI : Persatuan Guru Republik Indonesia

2. ISPI : Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia

3. IPBI : Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia

4. HISAPIN : Himpunan Sarjana Administrasi Pendidikan Indonesia

5. HSPBI : Himpunan Sarjana Pendidikan Bahasa Indonesia

Page 24: Pengantar Profesi kependidikan

SIKAP PROFESIONAL KEPENDIDIKANSIKAP PROFESIONAL KEPENDIDIKAN

RASIONAL Seorang Guru

24

Bersikap yang baik terhadap profesinya

Bagaimana seharusnya sikap profesional dikembangkan

PENGERTIAN Perilaku khusus guru yang berhubungan dengan profesinya, meliputi sikap terhadap:1. Peraturan Perundang-undangan2. Organisasi Profesi3. Teman sejawat4. Anak didik5. Tempat kerja6. Pimpinan7. Pekerjaan :1) Guru sebagai (merupakan) unsur aparatur negara dan abdi negara.2) Guru secara bersama-sama memeliharadan meningkatkan mutu organisasi PGRI

sebagai sarana perjuangan dan pengabdian- Fungsi pengembagan dalam organisasi profesi- Peningkatan mutu program.

Page 25: Pengantar Profesi kependidikan

25

Page 26: Pengantar Profesi kependidikan

PENGEMBANGAN SIKAP PROFESIONAL

- Pengembangan sikap selama pendidikan pra jabatan

- Pengembangan sikap selama dalam jabatan.

26

Page 27: Pengantar Profesi kependidikan

1. TUGAS SEBAGAI PROFESI a. Mendidik (meneruskan nilai-nilai hidup manusia) b. Mengajar (meneruskan dan mengembangkan ilmu

penegtahuan dan teknologi) c. Melatih (mengembangkan keterampilan dan pene-

rapannya)

2. TUGAS BIDANG KEMANUSIAAN3. TUGAS BIDANG KEMAYARAKATAN

27

Page 28: Pengantar Profesi kependidikan

PERANAN GURU 1. DEMONSTRATOR2. MEDIATOR DAN FASILITATOR3. EVALUATOR4. ADMINISTRATOR KELAS5. MOTIVATOR

28

Page 29: Pengantar Profesi kependidikan

1. MEMILIKI KOMPETENSI PERSONAL a. Mengembangkan kepribadian b. Berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik c. Melaksanakan bimbingan dna penyuluhan d. Melaksanakan penelitian sederhana untuk keperluan

pengajaran2. Memiliki kompetensi profesional a. Menguasai landasan kependidikan b. Menguasai bahan pengajaran c. Menyusun program pengajaran d. Melaksanakan program pengajaran e. Menilai hasil dan proses belajar mengajar

29

Page 30: Pengantar Profesi kependidikan

1. SEBAGAI PEMIMPIN2. SEBAGAI ADMINISTRATOR

PENDIDIKAN3. SEBAGAI SUPERVISOR4. SEBAGAI MANAJER PENDIDIKAN

30

Page 31: Pengantar Profesi kependidikan

BIMBINGAN KONSELING• POTENSI MASALAH

- Manusia memiliki potensi-potensi yang dapat dikembangkan untuk mencapai kebahagiaan - Tidak semua individu memahami potensinya

apalagi tentang cara pengembangannya - Dalam hidupnya individu menghadapi banyak masalah tidak semua individu mampu meng- atasinya.

Untuk mampu mengenali potensi-potensinya dan meggembangkannya secara optimal serta mampu memecahkan masalah yang dihadapi nya diperlukan Bimbingan orang lain.

31

Page 32: Pengantar Profesi kependidikan

PENGERTIAN BIMBINGAN DAN KONSELING

BIMBINGAN: Adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya sehingga ia sanggup mengarahkan diri, dan dapat bertindak wajar sesuai dengan tuntutan an keadaan keluarga serta masyarakat. Dengan demikian dia dapat mengecap kebahagiaan hidupnya serta dapat memberikan sumbangan yang berarti.

KONSELING: Adalah suatu pertalian timbal balik antara dua orang individu dimana yag seorang (konselor) membatu yang lain (konseli) supaya dia dapat lebih baik memahami dirinya dalam hubugannya dengan masalah hidup yang dihadapinya pada waktu itu dan yang akan datang.

32

Page 33: Pengantar Profesi kependidikan

TUJUAN BIMBINGAN DI SEKOLAH

- Mengatasi kesulitan dalam belajar

- Mengatasi terjadinya kebiasan-kebiasaan yang tidak baik yang dilakukan saat PBM berlangsung dan dalam hubungan sosial.

- Mengatasi kesulitan-kesulitan yang berhubungan dengan kesehatan jasmani.

- Mengatasi kesulita-kesulitan yang berhubungan dengan kelanjutan studi

- Mengatasi kesulitan-kesulitan yang berhubungan dengan perencanaan

dan pemilihan jenis pekerjaan.

- Mengatasi kesulitan-kesulitan yang berhubungan dengan masalah- masalah sosial-emosional yang bersumber dari diri sendiri, lingkungan sekolaH, keluarga dan lingkungan yang lebih luas.

33

Page 34: Pengantar Profesi kependidikan

34

• DOWNING (1986), Tujuan Bimbingan: Pendidikan terhadap diri sendiri.

• Secara Umum, membantu mengatasi berbagai macam kesulitan yang dihadapi siswa sehingga terjadi PBM yang efektif dan efisien.

• Pertanda Bahwa Siswa mengalami kesulitan belajar

- Hasil belajarnya rendah

- Hasil yang dicapai tidak sesuai dengan usaha yang dilakukan

- Menunjukkan sikap yang kurang wajar: suka menentang, dusta, tidak mau melaksanakan tugas.

- Menunjukkan tingkah laku yang berlainan: suka membolos, suka menganggu dsb.

Page 35: Pengantar Profesi kependidikan

JENIS-JENIS BIMBINGAN

1. BIMBINGAN BELAJAR

- Cara belajar kelompok/individual- Cara mengelola waktu dan kegiatan belajar- Efisiensi menggunakan buku pelajaran- Cara mengatasi kesulitan yang berhubungan

dengan bidang studi- Cara proses dan prosedur mengikuti pelajaran

35

Page 36: Pengantar Profesi kependidikan

2. BIMBINGAN SOSIAL Membantu memecahkan an mengatasi

kesulitan yang berkaitan denganmasalah sosial sehingga tercipta suasana belajar mengajar yang kondusif secara umum untuk:

Memperoleh kelompok belajar dan bermain yang sesuai

Membantu memperoleh persahabatan yang sesuai

Membantu mendapatkan kelompok sosial untuk memecahkan masalah tertentu.

36

Page 37: Pengantar Profesi kependidikan

3. BIMBINGAN DALAM MENGATASI MASALAH-MASALAH PRIBADI

Bantuan konseling terhadap masalah akibat konflik antara:

Perkembangan intelektual dan emosionalnya. Bakat dengan aspirasi lingkungannya Kehendak siswa dengan orang tua/lingkungannya Kepentingan siswa dengan orang

tua/lingkungannya Situasi sekolah dengan situasi lingkungan Bakat dengan pendidikan yang kurang bermutu.

37

Page 38: Pengantar Profesi kependidikan

LANDASAN BIMBINGAN DAN KONSELINGLANDASAN BIMBINGAN DAN KONSELING

1. Bimbingan dalam memperhatikan perkembangan siswa sebagai individu yang mandiri dan mempunyai potensi untuk berkembang

2. Bimbingan berkisar pada dunia subyektif masing-masing individu

3. Kegiatan bimbingan dilakukan atas dasar kesepakatan antara pembimbing dan yang dibimbing

4. Bimbingan berlandaskan pengakuan akan martabat dan keluhuran individu yang dibimbing sebagai manusia yang mempunyai hak asasi

5. Bimbingan adalah suatu kegiatan yang bersifat ilmiah. Mengintegrasikan bidang-bidang ilmu yang berkaitan dengan pemberian bantuan psikologis

6. Pelayanan ditujukan kepada semua siswa, tidak hanya untuk individu yang bermasalah saja.

7. Bimbingan merupakan suatu proses yang berlangsung, terus menerus, berkesinambungan, berurutan dan mengikuti tahap-tahap perkembangan.

38

Page 39: Pengantar Profesi kependidikan

39

Page 40: Pengantar Profesi kependidikan

PRINSIP-PRINSIP BK YANG BERHUBUNGAN DENGAN INDIVIDU YANG DI BIMBING

Layanan BK diberikan pada semua siswa Harus ada kriteria untuk menatur prioritas layanan kepada siswa tertentu

Program BK harus terpusat pada siswa Layanan BK harus dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu yang bersangkutan secara serba ragam dan serba luas

Keputusan terakhir dalam proses bimbingan ditentukan oleh individu yang di bimbing

Individu yang mendapat bimbingan harus berangsur-angsur dapat membimbing dirinya sendiri

40

Page 41: Pengantar Profesi kependidikan

41

Page 42: Pengantar Profesi kependidikan

42

Page 43: Pengantar Profesi kependidikan

• ORIENTASI LAYANAN BK1. Orientasi Individual

Pada hakikatnya setiap individu itu mempunyai perbedaan satu sama lainnya

2. Orientasi PerkembanganMasing-masing individu berada pada usia perkembangan

3. Orientasi masalahLayanan bimbingan dan konseling harus bertolah dari masalah yang sedang dihadapi oleh klien

• KODE ETIK BK(Oleh Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia) Dalam Buku H-77 s/d H-80 43

6. Asas Kedinamisan7. Asas Keterpaduan8. Asas Kenormatifan9. Asas Keahlian10. Asas Alih tangan11. Asas Tut wuri handayani

Page 44: Pengantar Profesi kependidikan

1. Pembimbing/konselor menghormati harkat pribai integritas dan keyakinan klien

2. Pembimbing/konselor menempatkan kepentingan klien di atas kepentingan pribadi pembimbing/konselor sendiri

3. Pembimbing/konselor tidak membedakan klien atas dasar suku bangsa, warna kulit, kepercayaan atau status sosial ekonomi.

4. Pembimbing/konselor dapat menguasai dirinya dalam arti berusaha untuk mengerti kekurangan-kekurangan dan prasangka-prasangka yang ada pada dirinya yang dapat mengakibatkan rendahnya mutu layanan yang akan diberikan serta merugikan klien.

5. Pembimbing/konselor mempunyai serta memperlihatkan sifat: rendah hati, sederhana, sabar, tertib dan percaya pada paham hidup sehat.

44

Page 45: Pengantar Profesi kependidikan

6. Pembimbing/konselor terbuka terhadap saran/pandangan yang diberikan padanya, dalam hubungannya dengan ketentuan-ketentuan tingkah laku profesional sebagaimana kode etik BK

7. Pembimbing/konselor memiliki sifat tanggung jawab baik terhadap lembaga dan orang-orang yang dilayani

8. Pembimbing/konselor mengusahakan mutu kerjanya setinggi mungkin

9. Pembimbing/konselor menguasai pengetahuan dasar yangmemadai tentang hakikat dan tingkah laku orang serta teknik dan prosedur layanan sebaik-baiknya

10. Seluruh catatan tentang diri klien informasi yang bersifat rahasia, dan pembimbing menjaga kerahasiaan itu.

45

Page 46: Pengantar Profesi kependidikan

11. Testing Psikologi baru boleh diberikan dalam penanganan kasus dan keperluan lain yangmembutuhkan data tentang sifat atau diri kepribadian seperti taraf intelegensi, minat, bakat dan kecenderungan dalam diri pribadiseseorang

12. Data hasil tes psikologis harus diintegrasikan dengan informasi lain yang diperoleh dari sumber lain.

13. Konselor memberikan orientasi yang tepat kepada klien mengenai alasan digunakannya tes psikologis dan apa hubungannya dengan masalah yang dihadapi klien

14. Hasil tes psikologi harus diberitahu pada klien dengan disertai alasan- alasan tentang kegiatannya. Dan hasil-hasil tersebut dapat diberitahukan pada pihak lain, sejauh pihak itu ada hubungannya dengan usaha bantuan pada klien dan tidak merugikan klien sendiri.

46

Page 47: Pengantar Profesi kependidikan

Bimbingan konseling di sekolah merupakan kegiatan bersama. Semua personel sekolah (Kepala Sekolah,, Guru, Konselor, Tenaga Administrasi) mempunyai peranan masing-masing dalam pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling.Untuk dapat mensukseskan misi BK diperlukan program yang komprehensip dan mantap.Program ini harus disusun dengan tepat sesuai dengan hasil identifikasi masalah.Oleh karena itu, program BK di setiap jenjang pendidikan berbeda satu sama lain sesuai dengan masalah yang dihadapi siswa pada masing-masing kelompok umur itu.

Terlepasa dari peranan personel pendidikan lain di sekolah, guru mempunyai peranan amat penting dalam pelaksanaan BK di sekolah.hal ini disebabkan oleh posisi guru yang memungkinkannya bergaul lebih banyak dengan siswa,sehingga mempunyai kesempatan tatap muka lebih banyak dibandingkan personel sekolah yang lainnya. Karena itu, guru dapat memerankan bimbingan pada siswa baik di dalam maupun di luar kelas.

* Guru sangat menguasai informasi tentang siswa *

47

Page 48: Pengantar Profesi kependidikan

MANFAAT PROGRAM BK1. Memungkinkan para petugas menghemat waktu, usaha, biaya dengan

menghindari kesalahan-kesalahan dan usaha coba-coba yang tidak menguntungkan

2. Memungkinkan siswa mendapat layanan BK secara seimbang dan menyeluruh baik dalam hal kesempata, ataupun dalam jenis layanan bimbingan yang diperlukan

3. Memungkinkan setiap petugas mengetahui bagaimana dan dimana mereka harus melakukan upaya secara tepat

4. Memungkinkan para petugas untuk menghayati pegalaman yang sangat berguna untuk kemajuannya sendiri dan untuk kepentingan siswa yang di bimbing.

48

Page 49: Pengantar Profesi kependidikan

49

Page 50: Pengantar Profesi kependidikan

VARIASI PROGRAM BK MENURUT JENJANG PENDIDIKAN RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN PROGRAM

1. Menyusun tuuan jenjang pendidikan tertentu2. Menyusun tugas-tugas perkembangan dan

kebutuhan peserta didik pada tahap perkembangan tertentu

3. Menyusun pola dasar yang dipedomani4. Menentukan komponen-komponen BK yang

diprioritaskan5. Menentukan bentuk-bentuk bimbingan yang

diutamakan6. Menentukan tenaga-tenaga bimbingan yang

dapat dimanfaatkan.50

Page 51: Pengantar Profesi kependidikan

Karakteristik Layanan BK pada SD1. Lebih menekankan pada aktifitas-aktifitas belajar2. Mengatur kegiatan belajar dengan bertanggung jawab3. Dapat berbuat dengan cara-cara yang dapat diterima oleh orang

dewasa dan sebayanya4. Mengembangkan kemampuan membaca, menulis dan menghitung5. Mengembangkan kesadaran moral berdasarkan nilai-nilai kehidupan

dan membentuk kata hati.

51

Page 52: Pengantar Profesi kependidikan

Karakteristik Layanan BK pada SMP Bimbingan belajar Bimbingan hubungan muda-mudi Hubungan sosial (kelompok sebaya =

Peer Group) Bimbingan berorientasi pada tugas-tugas

perkembangan antara usia 12-15 tahun Bimbingan karir.

52

Page 53: Pengantar Profesi kependidikan

Karakteristik Layanan BK pada PT1. Bimbingan belajar di PT/bimbingan yang bersifat akademik2. Hubungan sosial dan hubunga muda-mudi

53

Tenaga Bimbingan di Sekolah1. Kepala sekolah2. Peyuluh pendidikan/konselor sekolah3. Guru penyuluh/wali kelas4. Guru5. Petugas administrasi.

Page 54: Pengantar Profesi kependidikan

S ta f G u ru

S isw a

W ali ke las

S isw a

W ali ke las

S i s w a

W ali ke las

S isw a

W ali ke las

S isw a

W ali ke las

S ta f B PK oord in as iP en yu lu h

P etu g as A d m .

S ta f seko lah la in n ya

K ep a la S eko lah B P 3

54

Page 55: Pengantar Profesi kependidikan

55

Page 56: Pengantar Profesi kependidikan

PERANAN GURU DALAM BK DI SEKOLAH

1.Tugas dalam Layanan Bimbingan dalam Kelas

2.Di luar Kelas

56

Page 57: Pengantar Profesi kependidikan

TUGAS GURU DALAM BIMBINGAN DI KELAS1) Melaksanakan kegiatan diagnostik kesulitan belajar

a. Menandai siswa yang diperkirakan mengalami masalah

b. Megidetifikasi mata pelajaran di mana siswa mendapat nilai rendah

c. Menelusuri bidang di mana siswa mengalami kesulitan yang menyebabkan nilainya rendah

d. Melaksanakan tindak lanjut. (misal: pelajaran tambahan dengan bimbingan guru secara khusus)2) Guru memberikan bantuan sesuai dengan

kemampuan dan kewenangannya kepada murid dalam memecahkan masalah pribadi.

57

Page 58: Pengantar Profesi kependidikan

• Kerjasama Guru dan Konselor dalam Layanan BKLayanan BK di sekolah akan lebih efektif jika guru dapat bekerjasama dengan konselor dalam PBM.Kegiatan-kegiatan BK dilaksanakan di sekolah dikoordinasikan oleh konselor, dengan demikian pelaksanaan bimbingan oleh guru-guru tidak lepas begitu saja, tetapi dipantau oleh konselor.

58