Etika Dan Profesi Kependidikan

94
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta

description

file presentasi

Transcript of Etika Dan Profesi Kependidikan

  • Fakultas Ilmu PendidikanUniversitas Negeri Jakarta

  • Untuk Apa Mereka Berdiskusi tentang Pendidikan?Apakah untuk mempersiapkan masa depan kami?

  • Guru sebagai ProfesiGuru adalah panggilan jiwaDigugu dan ditiruProfesional ProfesProfesional: well educated, well trained, well manage, well paid, well technology

  • Profesi:Istilah pertama profesi digunakan dalam dunia tabib, dia profes, ikrar, panggilan jiwa, berjanji untuk pekerjaan mereka, misalkan berjanji: 24 jam sembuh! Itu profesnya, itu janjinya.jadi kalau dokter pasang papan nama (itu memang profesnya, janjinya, panggilannya, tekadnya menjadikan pasiennya sehat dan bahagiaLalu datang guru, ini juga suatu panggilan jiwa, Tenaga pendidik sebagai profesi, guru sebagai profesi, profesnya ada atau tidak?, panggilan jiwanya juga tekadnya ada atau tidak? sampai si guru mimpinyapun selalu ketemu murid-muridnya, mestinya panggilan jiwanya adalah untuk kebaikan murid-muridnya Apakah yang seperti itu dipersiapkan di LPTK?,

  • Profes: Panggilan Jiwa

  • Dari sejarah istilah profesi, adalah suatu pekerjaan, karena suatu keahlian, kehebatan dan dia terpanggil untuk memberikan pelayanan, sebenarnya proffesion is not for sale, jadi yang dicari Honor/Penghargaan, tetapi di Indonesia jadi HR honorarium

  • Bahaya: Guru tanpa jiwa!Ada disertasi doktor di Bontang, yang meneliti: Guru tanpa Jiwa, karena hipotesisnya: panggilan jiwanya tidak ada!, walaupun gaji sudah ditambah tetap saja kinerjanya tidak meningkat, Jadi: guru itu more then occupation!

  • Punya fungsi & signifikansi sosial (pengakuan masyarakat) Punya keterampilan/keahlian tertentu yg dpt dipertanggungjawabkanDidukung oleh disiplin ilmu, bukan hanya commonsensePunya kode etik yang dipedomani dan sanksiAda konsekuensi layanan yang diberikan (kridit coint/point)

  • PROFESI: Suatu pekerjaan yg menuntut keahlian, keterampilan, tanggung jawab, komitmen, dan kesetiaan.PROFESIONAL: Suatu kinerja yg dituntut sesuai standar yang telah ditetapkan (dokter, lawyer)PROFESIONALISME: Derajat kinerja seseorang dalam melakukan profesinya sesuai standar dan etikanyaPROFESIONALISASI: Proses memfasilitasi seseorang menjadi profesional melalui berbagai latar pendidikan

  • Ketentuan Umum UU No 14/2005 Pasal 1 ayat 4Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.

  • Konsep Pendidikan TAMAN SISWA

  • KONSEP PENDIDIKAN

    KONSEP KESEIMBANGAN

    KecerdasanKepribadian

    Sekarang semakin jarang, meskipun tidak berarti tidak ada, ditemukan orang yang kecerdasannya berkembang pesat dan kepribadiannya pun berkembang mantap.TAMAN SISWASumber: Prof. Ki Supriyoko pada Seminar Taman Siswa dan INS Kayutanam, 2006

  • KONSEP PENDIDIKANTAMAN SISWAKONSEP PANCA DARMAKebangsaanKebudayaanKemerdekaanKemanusiaanKodrat Alam

    Sumber: Prof. Ki Supriyoko pada Seminar Taman Siswa dan INS Kayutanam, 2006

  • KONSEP PENDIDIKANTAMAN SISWAKONSEP AMONG (Among = santun dan didik)

    Jiwa KekeluargaanSendi Kodrat AlamSendi Kemerdekaan

    Sekarang ini makin jarang ditemukan pendidik yang memperlakukan anak didik sebagai anggota keluarga; serta mengembangkan anak didik tersebut menurut fitrah dan minatnya. Sumber: Prof. Ki Supriyoko pada Seminar Taman Siswa dan INS Kayutanam, 2006

  • KONSEP PENDIDIKANTAMAN SISWAKONSEP TUT WURI HANDAYANI

    Potensi SiswaDampingan Pamong

    Sekarang ini hampir tidak ada lagi pendidikan yang berjalannya didasarkan pada potensi dan minat siswa dengan guru yang menjalankan fungsi pendampingan sebenarnya.Sumber: Prof. Ki Supriyoko pada Seminar Taman Siswa dan INS Kayutanam, 2006

  • KONSEP PENDIDIKANTAMAN SISWAKONSEP TRI-SENTRA PENDIDIKAN

    Sentra KeluargaSentra PerguruanSentra MasyarakatSumber: Prof. Ki Supriyoko pada Seminar Taman Siswa dan INS Kayutanam, 2006

  • KONSEP TRI-SAKTI JIWA

    CIPTARASAKARSASumber: Prof. Ki Supriyoko pada Seminar Taman Siswa dan INS Kayutanam, 2006

  • Konsep Pendidikan INS KAYUTANAM

  • Sumber: Prof. Farid Anfasa Moeloek pada Seminar TamanSiswa dan INS Kayutanam, 2006

  • Sumber: Prof. Farid Anfasa Moeloek pada Seminar Taman Siswa dan INS Kayutanam, 2006

  • Sumber: Prof. Farid Anfasa Moeloek pada Seminar Taman Siswa dan INS Kayutanam, 2006

  • Sumber: Prof. Farid Anfasa Moeloek pada Seminar Taman Siswa dan INS Kayutanam, 2006

  • Sumber: Prof. Farid Anfasa Moeloek pada Seminar Taman Siswa dan INS Kayutanam, 2006

  • Sumber: Prof. Farid Anfasa Moeloek pada Seminar Taman Siswa dan INS Kayutanam, 2006

  • Sumber: Prof. Farid Anfasa Moeloek pada Seminar Taman Siswa dan INS Kayutanam, 2006

  • Sumber: Prof. Farid Anfasa Moeloek pada Seminar Taman Siswa dan INS Kayutanam, 2006

  • Sumber: Prof. Farid Anfasa Moeloek pada Seminar Taman Siswa dan INS Kayutanam, 2006

  • Sumber: Prof. Farid Anfasa Moeloek pada Seminar Taman Siswa dan INS Kayutanam, 2006

  • Multiple Intelligences (Gardner)

  • The Four Pillars of Education (Unesco, 1997)Sudahkah pendidikan di Indonesia dirancang seperti keingingan UNESCO ini?

    Menguasai Ilmu dan Keterampilan(2)Belajar Berkarya(3)Perilaku Berkarya(4)Hidup Ber-masyarakat(5)Pengem-bangan Kepribadian(1)

    Learning to KnowLearning to DoLearning to Live TogetherLearning to Be

  • Isue-isue PendidikanPergeseran cara pandang dari knowledge based society ke learning based society, dan dalam penyelenggaraan pendidikan dari demand side ke spupplier sideEducation for allTeaching, learning, curriculum UUGDPP 19/2005 SNP

  • Ketentuan Umum (Pasal 1)Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada satuan pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah

    Kualifikasi akademik adalah ijazah jenjang pendidikan akademik yang harus dimiliki oleh guru sesuai dengan jenis, jenjang, dan satuan pendidikan formal di tempat penugasan

  • Ketentuan Umum (Pasal 1)Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru.Sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru sebagai tenaga profesional.

  • Konsep Sertifikat GuruSertifikat = Pernyataan penguasaan kompetensi penyelenggaraan layanan ahli yang sifatnya intrinsik

    Sertifikasi = pengakuan kelayakan penguasaan profesional

  • SertifikasiSertifikasi kompetensi guru (teacher certification): asesmen kelayakan kompetensi profesional guru yang dilaksanakan lembaga kependidikan yang berwewenang menyelenggarakan program pendidikan prajabatan pendidikan

  • Dalam kompetensi pendidikan profesional guru terkandung kemampuan menyelenggarakan layanan ahli intrinsik sebagaimana dipersyaratkan oleh penguasaan akademik (tak terpisahkan)

  • Guru :Jab. yang melibatkan kegiatan indivividual Jab. yang memerlukan layanan ahli pribadi intrinsik Jab. yang menuntut task commitment/idealismJab. yang menggeluti bidang tubuh ilmu khusus Jab. yang memerlukan persiapan profesionalJab. yang memerlukan latihan dalam jab. berkesinambunganJab. yang menjanjikan karir hidupJab yang memerlukan organisasi profesional

  • Kualifikasi, Kompetensi, dan Sertifikasi Guru(Pasal 2)Guru wajib memiliki:kualifikasi akademik,kompetensi,sertifikat pendidik,sehat jasmani dan rohani,serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

  • Kualifikasi Akademik(Pasal 3)

    Kualifikasi akademik guru ditunjukkan dengan ijazah yang merefleksikan kemampuan yang dipersyaratkan bagi guru, sesuai Standar Nasional Pendidikan

    Diperoleh melalui program pendidikan formal S1 atau D-IV kependidikan atau nonkependidikan pada PT yang terakreditasi

    Bagi calon guru dipenuhi sebelum yang bersangkutan diangkat menjadi guru.

  • Kualifikasi Akademik(Pasal 3)Bagi guru dalam jabatan yang belum memenuhi, dipenuhi melalui pendidikan formal yang dapat mengakui hasil pembelajaran yang pernah dicapainya, termasuk:pelatihan guru dengan memperhitungkan ekuivalensi sks; prestasi akademik yang diakui dan diperhitungkan ekuivalensi sksnya oleh PT; dan/ataupengalaman praktik mengajar dengan masa bakti dan prestasi tertentu.

  • Kualifikasi Akademik(Pasal 3)Pendidikan formal dapat mengakui hasil belajar mandiri yang diukur melalui uji kesetaraan.Menteri dapat menetapkan aturan khusus bagi guru dalam jabatan dalam memenuhi kualifikasi akademik atas dasar pertimbangan:kondisi daerah khusus; dan/atauketidakseimbangan yang mencolok antara kebutuhan dan ketersediaan guru menurut bidang tugas

  • Kompetensi (Pasal 4)Kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diwujudkan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.

  • Kompetensi guru meliputi: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi

    Kompetensi guru bersifat holistik.

    Kompetensi (Pasal 4)

  • Kompetensi (Pasal 4)Kompetensi pedagogik sekurang-kurangnya meliputi: pemahaman wawasan atau landasan kependidikan;pemahaman terhadap peserta didik; pengembangan kurikulum/silabus; perancangan pembelajaran;pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis;pemanfaatan teknologi pembelajaran;evaluasi hasil belajar; danpengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

  • Kompetensi (Pasal 4)Kompetensi kepribadian sekurang-kurangnya mencakup kepribadian yang: mantap; stabil; dewasa;arif dan bijaksana; berwibawa; berakhlak mulia;menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat; secara obyektif mengevaluasi kinerja sendiri; danmengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan.

  • Kompetensi (Pasal 4)Kompetensi sosial sekurang-kurangnya meliputi kompetensi untuk:berkomunikasi lisan, tulisan, dan/atau isyarat;menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional; bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik; dan bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.

  • Kompetensi (Pasal 4)Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam.

    Standar kompetensi guru dikembangkan Badan Standar Nasional Pendidikan

  • Sertifikat Pendidik (Pasal 5)Diperoleh melalui program pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh PT yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh Pemerintah.

  • Sertifikat Pendidik (Pasal 5)Beban belajar pendidikan profesi untuk guru TK/RA/TKLB atau bentuk lain yang sederajat dan guru SD/MI/SDLB atau bentuk lain yang sederajat adalah 18-20 sks

  • Sertifikat Pendidik (Pasal 5)Beban belajar pendidikan profesi untuk guru SMP/MTs/SMPLB atau bentuk lain yang sederajat dan guru SMA/MA/SMALB/SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat adalah 36-40 sks

  • Sertifikat Pendidik (Pasal 5)Bobot muatan kompetensi disesuaikan dengan latar belakang pendidikan sebagai berikut:untuk lulusan program S1 atau D-IV kependidikan dititikberatkan pada penguatan kompetensi profesional;untuk lulusan program S1 atau D-IV nonkependidikan dititikberatkan pada pengembangan kompetensi pedagogik

  • Sertifikat Pendidik (Pasal 6)Sertifikasi pendidik bagi calon guru harus dilakukan secara:objektif, transparan, dan akuntabel.

  • Sertifikasi PendidikObjektif mengacu pd proses pemberian sertifikat pendidik yang imparsial, tidak diskriminatif, dan memenuhi SNP. Transparan mengacu pd proses sertifikasi yang memberikan peluang kepada para pemangku kepentingan pendidikan untuk memperoleh akses informasi tentang pengelolaan pendidikan, yang sebagai suatu sistem meliputi masukan, proses, dan hasil sertifikasi.Akuntabel merupakan proses sertifikasi yang dipertanggungjawabkan kepada para pemangku kepentingan pendidikan secara administratif, finansial, dan akademik.

  • Sertifikat Pendidik (Pasal 7)Pendidikan profesi diakhiri dengan uji sertifikasi pendidik melalui: ujian tertulis dan ujian kinerja. Ujian kinerja dilaksanakan secara holistik yang mencakup ujian kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Sertifikat pendidik berlaku sah setelah mendapat nomor registrasi unik dari Departemen.Seseorang dapat memperoleh lebih dari satu sertifikat pendidik, namun hanya dengan satu nomor registrasi unik dari Departemen.

  • Uji Sertifikasi Pendidik (guru dalam jabatan)Pasal 9bagi guru dalam jabatan yang belum memilikinya diperoleh dari PT melalui:Proses pendidikan profesi; atauPengakuan kompetensi keprofesian guru sebagai agen pembelajaran oleh PT terakreditasi yang ditetapkan oleh Pemerintah.

  • Uji Sertifikasi Pendidik (guru dalam jabatan)Pasal 9Uji sertifikasi pendidik terdiri dari ujian tertulis dan ujian kinerja yang dapat ditempuh secara parsial.Ujian kinerja dilakukan secara holistik. Bagi guru yang gagal uji sertifikasi pendidik diberi kesempatan untuk mengulang. (untuk mata ujian yg belum lulus)

  • Kriteria PT Penyelenggara Pendidikan Profesi(Pasal 10)Kriteria:memiliki program studi relevan yang terakreditasi;memiliki pendidik dan tenaga kependidikan yang sesuai SNP;memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai sesuai SNP;Menteri dapat menetapkan kriteria tambahan:tercapainya pemerataan cakupan pelayanan penyelenggaraan pendidikan profesi;letak dan kondisi geografis; dan/ataukondisi sosial ekonomis

  • Sertifikat Pendidik (Pasal 11)Sertifikat pendidik yang diperoleh guru berlaku sepanjang yang bersangkutan melaksanakan tugas sebagai guru sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

  • Anggaran (Pasal 12)Pemerintah dan Pemerintah Daerah secara bersama-sama wajib menyediakan anggaran untuk peningkatan kualifikasi akademik dan sertifikasi pendidik bagi guru dalam jabatan, dalam bentuk beasiswa atau bantuan biaya pendidikan. Guru dalam jabatan yang mendapatkan beasiswa atau bantuan biaya pendidikan tetap memperoleh tunjangan fungsional atau subsidi tunjangan fungsional jika yang bersangkutan melaksanakan tugasnya sebagai guru.

  • Anggaran (Pasal 12)Persyaratan penerima beasiswa atau bantuan biaya pendidikan:melaksanakan tugas sebagai guru tetap;tidak terikat sebagai tenaga tetap pada instansi lain;terdaftar pada Departemen sebagai guru tetap; berusia maksimal 52 tahun untuk peningkatan kualifikasi akademik, dan maksimal 55 tahun untuk sertifikasi pendidik; danmelaksanakan kewajiban sebagai guru.

  • Hak Guru atas Penghasilan(Pasal 13, 18, 22, dan 25) gaji pokok dan tunjangan yang melekat pada gaji; penghasilan lain berupa:tunjangan profesi, tunjangan fungsional/subsidi tunjangan fungsional tunjangan khusus, danmaslahat tambahan yang ditetapkan dengan prinsip penghargaan atas dasar prestasi.

  • HAK

    GURUPenghargaan;Promosi;Penilaian, Penghargaan, dan Sanksi Oleh Guru Kepada Peserta Didik;Perlindungan dalam Melaksanakan tugas dan Hak atas Kekayaan Intelektual;Akses Memanfaatkan Sarana dan Prasarana Pembelajaran;Kebebasan untuk Berserikat dalam Organisasi Profesi;Kesempatan Berperan dalam Penentuan Kebijakan Pendidikan;Pengembangan dan Peningkatan Kualifikasi Akademik, Kompetensi, dan Keprofesian Guru;Cuti

  • Pasal 20:Dalam melaksanakan profesinya, guru berkewajiban

    merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran; meningkatkan dan mengembangkan kemampuan secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran; menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika;memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;

  • Persyaratan Memperoleh Tunjangan Profesi, Tunjangan Fungsional, Subsidi Tunjangan Fungsional, dan Maslahat Tambahanmemenuhi persyaratan akademik;memiliki satu atau lebih sertifikat pendidik;mengajar sebagai guru mata pelajaran dan/atau guru kelas;terdaftar pada Departemen sebagai guru tetap; berusia maksimal 60 (enam puluh) tahun; melaksanakan tugas sebagai guru tetap dengan beban mengajar:minimal 6 (enam) jam tatap muka per minggu; minimal 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dan maksimal 40 (empat puluh) jam tatap muka per minggu; dantidak terikat sebagai tenaga tetap pada instansi lain.

  • Persyaratan Rasio Minimal Jumlah Peserta didik terhadap Guru untuk Memperoleh Tunjangan Profesi(Pasal 14)TK, RA 15 : 1 SD, MI 25 : 1SMP, MTs 20 : 1SMA, MA 18 : 1SMK, MAK 15 : 1

  • Guru pemegang sertifikat pendidik yang juga berhak memperoleh tunjangan profesi:kepala satuan pendidikan dengan beban mengajar minimal 6 jam per minggu;wakil kepala satuan pendidikan, kepala perpustakaan satuan pendidikan, kepala laboratorium, bengkel, atau unit produksi satuan pendidikan dengan beban mengajar minimal 12 jam per minggu;guru bimbingan dan konseling dengan beban mengajar minimal 6 jam per minggu dan mengampu bimbingan dan konseling sekurang-kurangnya 150 (seratus lima puluh) peserta didik;pembimbing khusus pada satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan inklusif atau pendidikan terpadu dengan beban mengajar minimal 6 jam per minggu; Pengawas satuan pendidikan:pernah bekerja sebagai guru sekurang-kurangnya 15 tahun;memenuhi persyaratan akademik sebagai guru;Memiliki sertifikat pendidik.

  • Menteri dapat menetapkan persyaratan pemberian tunjangan profesi, tunjangan fungsional/subsidi tunjangan fungsional, dan maslahat tambahan secara berbeda untuk guru yang bertugas pada:pada satuan pendidikan khusus;pada satuan pendidikan layanan khusus; sebagai pengampu bidang keahlian khusus; ataudi daerah atau dalam kondisi khusus yang tidak memungkinkan dipenuhinya

  • Beban Anggaran TUNJANGAN PROFESI(psl 17) Pemerintah menanggung 60% (APBN) sebagai dana dekonsentrasi atau tugas pembantuan. Provinsi menanggung 40% bagi guru yang bertugas pada satuan pendidikan menengah dan satuan pendidikan khusus di daerahnya (APBD). Kabupaten/Kota menanggung 40% bagi guru yang bertugas pada pendidikan anak usia dini formal dan pendidikan dasar di daerahnya (APBD).

  • Beban Anggaran TUNJANGAN PROFESI(psl 17) Atas dasar pertimbangan kemampuan dan kredibilitas instrumen fiskal Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah, menteri yang menangani urusan pemerintahan di bidang keuangan atas usul Menteri dapat menetapkan beban Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan/atau Pemerintah Kabupaten/Kota dalam menanggung tunjangan profesi yang berbeda.

  • Guru yang tidak dapat memenuhi kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat pendidik dalam jangka waktu 10 (sepuluh) tahun dan yang bersangkutan telah diberi kesempatan untuk memenuhinya, dapat dikenai Sanksi:dialihtugaskan pada pekerjaan nonkeguruan yang tidak mempersyaratkan kualifikasi dan kompetensi guru; ataudiberhentikan tunjangan profesi, tunjangan fungsional/subsidi tunjangan fungsional, dan tunjangan khususnya, ataudiberhentikan dari jabatan sebagai guru.SANKSI (psl 60)

  • Sanksi bagi PT (psl 60)Perguruan tinggi yang sudah ditetapkan sebagai penyelenggara pendidikan profesi namun berdasarkan evaluasi Pemerintah tidak memenuhi lagi kriteria dapat dicabut kewenangannya untuk menyelenggarakan pendidikan profesi oleh Menteri.

  • Sanksi bagi Guru dan/atau warga negara lainnya yang menolak wajib kerja di daerah khusus (psl 60)penundaan kenaikan pangkat selama 2 (dua) tahun bagi guru pegawai negeri sipil; ataupencabutan tunjangan fungsional atau subsidi tunjangan fungsional selama 2 (dua) tahun bagi guru; danpenghentian pelayanan kepemerintahan tanpa melanggar hak asasi manusia selama 2 (dua) tahun bagi warga negara selain guru.

  • Ketentuan Peralihan(Pasal 61)dalam jangka waktu 10 tahun sejak berlakunya Peraturan Pemerintah ini,Guru dalam jabatan yang telah memiliki kualifikasi akademik S-1 atau D-IV yang tidak sesuai dengan mata pelajaran, rumpun mata pelajaran, atau satuan pendidikan yang diampunya, keikutsertaannya dalam pendidikan profesi atau uji sertifikasi yang diikutinya dilakukan berdasarkan mata pelajaran, rumpun mata pelajaran, dan/atau satuan pendidikan yang diampunya.

  • Ketentuan Peralihan(Pasal 61)dalam jangka waktu 10 tahun sejak berlakunya Peraturan Pemerintah ini,Bagi guru tetap yang bukan pegawai negeri sipil pemegang sertifikat pendidik yang mendapat tunjangan profesi dan/atau tunjangan khusus, berlaku ketentuan:yang telah bekerja sebagai guru tetap dengan pengalaman mengajar minimal 2 tahun berhak mendapatkan tunjangan profesi dan/atau tunjangan khusus setara dengan guru pegawai negeri sipil golongan III/a dengan masa kerja golongan 0 (nol) tahun;..dst

  • Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas profesionalnya.

  • Pasal 8Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat pendidik serta sehat jasmani dan rohani untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

  • Pasal 10Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.Ketentuan lebih lanjut mengenai kompetensi guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

  • Pasal 11Sertifikat pendidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan.Sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pendidikan tenaga kependidikan yang terakreditasi.Sertifikasi pendidik dilaksanakan secara transparan, objektif, dan akuntabel (dapat dipercaya/bertanggung jawab).Ketentuan lebih lanjut mengenai sertifikasi pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

  • Pasal 43

    Untuk menjaga dan meningkatkan kehormatan dan martabat guru dalam pelaksanaan tugas sebagai tenaga profesional, organisasi profesi guru membentuk kode etik. Kode etik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berisi norma dan etika yang mengikat perilaku guru dalam pelaksanaan tugas keprofesionalan.

  • Kualifikasi &KompetensiGuru(Bervariasi)SertifikasiPendidik Kualifikasi (S1 atau D4)Kompetensi (Agen pembelajaran)KonteksNasionalKonteksGlobalUU No 20/2003UU Guru dan Dosen 05PP. 19/2005Standar internasional Kesepakatan global

    PERLUSTANDAR

    Memperoleh sertifikatpendidik

    Melindungi Profesi dan Masyarakat Menjaga integritas Lembaga Konrol mutuTUJUANMANFAAT

  • GURU PEMULAGURU UTAMAKELUASANKEDALAMANAspek Kompetensi Sama,Kedalaman & Keluasan Beda

  • D4/S1SERTIFIKATPENDIDIKUJISERTIFIKASIPENDIDIKANPROFESICALONGURUTES AWALBERLAKU SAMPAIPENGANGKATANTAHUN 2008**PENDIDIKANPROFESITES AWAL

  • D4/S1BELUMD4/S1> 5 TH< 5 THREKOMEN-DASIPENDIDIKANPROFESIUJISERTIFIKASIGURUREKOMENDASI BERDASARKAN HASILUJI KOMPETENSI DAN UJI KINERJAUPGRADED4/S1TES AWALPENDIDIKANPROFESIUJISERTIFIKASIBERLAKU MULAI 1 JULI 2006 REKOMEN-DASITES AWALD4/S1> 5 TH< 5 THGURUD4/S1GURU> 5 TH< 5 THD4/S1GURUPENDIDIKANPROFESIUJISERTIFIKASIREKOMEN-DASITES AWAL> 5 TH< 5 THD4/S1GURU

  • PROGRAM TERPADU DALAM PENDIDIKAN PRAJABATANPROGRAM UNTUK LULUSAN LPTK YANG BELUM BERPENGALAMANPROGRAM UNTUK LULUSAN LPTK YANG TELAH BERPENGALAMANPROGRAM UNTUK LULUSAN NON-LPTK YANG TELAH BERPENGALAMANPROGRAM UNTUK LULUSAN NON-LPTK YANG BELUM BERPENGALAMANBAGAIMANA ALTERNATIF RAGAM PROGRAM PEDIDIKAN PROFESI GURU?

  • KEMASAN KURIKULUMABCDEVARIASI PROGRAMProgram untuk Lulusan Non-LPTK BerpengalamanProgram untuk Lulusan LPTK BerpengalamanProgram untuk Lulusan LPTK tanpa Pengalaman

    Program Terpadu

    Program untuk Lulusan Non-LPTK tanpa Pengalaman

    KOMPETENSI UTUH GURU

    KURIKULUM PENDIDIKAN PROFESI GURU

  • BELUMD4/S1PENDIDIKANPROFESIUJISERTIFIKASIUPGRADED4/S1REKOMEN-DASIInserviceTrainingGuruBersertifikatPendidikSertifikasiD4/S1GURUInternal SkillAuditSertifikasioknooknonosiapsiapok

  • PESERTAUJI SERTIFIKASITESTULISTESKINERJATDK LULUSLULUSTDK LULUSSELF APP &PORTOFOLIO &PENIL. ATASANGURU BER-SERTIFIKATPENDIDIKLULUSBAGAIMANA ALUR PELAKSANAAN UJI SERTIFIKASI GURU? PENGEMBANGANDAN UJI ULANG

  • PENDIDIKAN PROFESIDAN UJI SERTIFIKASI PENDIDIKAN PROFESIUJI SERTIFIKASILPTK TERAKREDITASIDAN DITUNJUKUNSUR:LEMBAGA PENGGUNA LEMBAGA PENGHASILUNSUR ASOSIASI

  • Inventori kepribadianTertulisKinerjaSelf AppraisalPortofolioPenilaian atasanPenilaian siswaDokumenArtefakKOMPETENSI GURUKEPRIBADI-ANPROFESION-ALPEDAGOGiKSOSIAL

    CARA PENILAIANTES

    MantapStabilBerwibawaDewasaArifAkhlak muliaLuas & mendalamPemahaman pst didikPerancangan pembel.Pelaksanaan pembel.Evaliuasi pembel.Pengembangan pst didikBerkomunikasi dg efektifBergaul dg efektif

  • APA SAJA KOMPETENSI PENDIDIK?

    KepribadianPedagogisProfesionalSosialMantap & Stabil, Dewasa,Arief, Berwibawa, Akhlak Mulia(1) Norma hukum & sosial, rasa bangga,Konsisten dgn norma; (2) mandiri & etos kerja; (3) berpengaruh positif & disegani; (4) norma religius & diteladani; (4) jujur; Pemahaman peserta didik, peran-cangan, pelaksanaa, & evaluasiPembelajaran, pengemb.PD

    (1) Aspek potensi peserta didik (2) teori belajar & pembelajaran, strategi, kompetensi & isi, dan meran-cang pembelj;(3) menata latar & melaksanakan; (4) asesmen proses dan hasil; dan (5) pengemb akademik & nonakademik

    Menguasai keilmuan bidang studi; dan langkah kajian kritis pendalam-an isi bidang studi Paham materi, struktur, konsep, metode Keilmuanyang menaungi, menerapkan dlm kehidupan sehari-hari;dan (2) metode pengembangan ilmu, telaah kritis, kreatif dan inovatif terhadap bidang studiKomunikasi & bergaul dgn pesertadidik, kolega, dan masyarakatMenarik, empati, kolaboratif, suka menolong, menjadi panutan, komunikatif, kooperatif

  • KOMPETENSISUBKOMPETENSIINDIKATORDESKRIPTOR1. Komp. kepribadian2. Komp pedagogik.3. Komp profesional.4. Komp sosial.Kompetensiguru sbgagen pem-Belajaran(PP 19,ps: 28)Dikembangkan oleh ahli,divalidasi oleh ahli danpraktisiKISI SELF APP.& PORTOFOLIOINS SELF APP& PORTOFOLIOINDUK TESBUTIR TESDikembangkan oleh ahli,divalidasi oleh ahli dan praktisi, diujicoba lapangan,disempurnakan oleh ahliAtau