Jawaban Uts Profesi Kependidikan

36
JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012 RISQI FAJRIL / 17634 Page 1 1. Jelaskan 5 (lima) alasan mengapa saudara sebagai calon guru perlu memahami profesi kependidikan? Jawab : 1) pendidikan pada hakikatnya adalah alat untuk menyiapkan sumber daya manusia yang bermoral dan berkualitas unggul. Mengacu pengertian tersebut, profesi guru bukanlah hal yang mudah. Ada beberapa tahap untuk menjadi guru yang profesional, yaitu: (1) tahu teori, (2) praktek, (3) memahami pangsa pasar, dan (4) menjadi seorang profesional. Guru harus berperan secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Seorang guru juga harus memiliki tanggung jawab yang tinggi karena yang dihadapkan bukanlah ‘benda’, melainkan kumpulan manusia, dimana sukses atau tidaknya mereka terdapat pengaruh peran guru didalamnya. Diperlukan pendidikan yang memadai agar mahasiswa ‘calon guru’ memiliki kemampuan kognitif, afektif, dan psikologis yang baik, sebagai bekal mendidik generasi penerus bangsa dan tercapainya tujuan pendidikan.Dalam profesi kependidikan,kita mengetahui pekerjaan menjadi seorang guru termasuk jabatan fungsional atau jabatan struktural 2) Dalam mencapai tujuan pendidikan, guru tidak semata-mata sebagai ‘pengajar’ yang melakukan transfer of knowledge tetapi juga sebagai ‘pendidik’ yang melakukan transfer of values dan sekaligus sebagai ‘pembimbing yang memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar. Bekal kognitif yang dimiliki seorang guru merupakan bekal agar peserta didik memiliki ilmu yang memadai dan menguasai materi pelajaran tertentu, serta kompetensi yang telah ditentukan oleh lembaga pendidikan. Dalam hal ini, diperlukan metode yang efektif dan efisien sehingga materi/stimulus yang guru berikan dapat diterima dengan baik oleh para peserta didik. Bekal afektif yang diterapkan guru dalam kesehariannya, merupakan bekal dalam melahirkan peserta didik yang bermoral, beretika, sopan-santun, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Untuk melahirkan peserta didik yang bermoral, guru harus memiliki moralitas yang bisa dijadikan panutan oleh peserta didik.

description

JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN

Transcript of Jawaban Uts Profesi Kependidikan

  • JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

    RISQI FAJRIL / 17634 Page 1

    1. Jelaskan 5 (lima) alasan mengapa saudara sebagai calon guru perlu memahami profesi kependidikan?

    Jawab :

    1) pendidikan pada hakikatnya adalah alat untuk menyiapkan sumber daya

    manusia yang bermoral dan berkualitas unggul. Mengacu pengertian tersebut,

    profesi guru bukanlah hal yang mudah. Ada beberapa tahap untuk menjadi

    guru yang profesional, yaitu: (1) tahu teori, (2) praktek, (3) memahami pangsa

    pasar, dan (4) menjadi seorang profesional. Guru harus berperan secara aktif

    dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional, sesuai dengan

    tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Seorang guru juga harus

    memiliki tanggung jawab yang tinggi karena yang dihadapkan bukanlah

    benda, melainkan kumpulan manusia, dimana sukses atau tidaknya mereka

    terdapat pengaruh peran guru didalamnya. Diperlukan pendidikan yang

    memadai agar mahasiswa calon guru memiliki kemampuan kognitif, afektif,

    dan psikologis yang baik, sebagai bekal mendidik generasi penerus bangsa dan

    tercapainya tujuan pendidikan.Dalam profesi kependidikan,kita mengetahui

    pekerjaan menjadi seorang guru termasuk jabatan fungsional atau jabatan

    struktural

    2) Dalam mencapai tujuan pendidikan, guru tidak semata-mata sebagai

    pengajar yang melakukan transfer of knowledge tetapi juga sebagai

    pendidik yang melakukan transfer of values dan sekaligus sebagai

    pembimbing yang memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam

    belajar. Bekal kognitif yang dimiliki seorang guru merupakan bekal agar

    peserta didik memiliki ilmu yang memadai dan menguasai materi pelajaran

    tertentu, serta kompetensi yang telah ditentukan oleh lembaga pendidikan.

    Dalam hal ini, diperlukan metode yang efektif dan efisien sehingga

    materi/stimulus yang guru berikan dapat diterima dengan baik oleh para

    peserta didik. Bekal afektif yang diterapkan guru dalam kesehariannya,

    merupakan bekal dalam melahirkan peserta didik yang bermoral, beretika,

    sopan-santun, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Untuk

    melahirkan peserta didik yang bermoral, guru harus memiliki moralitas yang

    bisa dijadikan panutan oleh peserta didik.

  • JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

    RISQI FAJRIL / 17634 Page 2

    3) Kita bisa mengtahui golongan atau ruang,jenjang pangkat, dan jabatan seorang

    guru.

    4) Kita dapat mengtahui peranan seorang guru dalam pelaksanaan program

    bimbingan konseling di sekolah.

    5) Kita dapat mengetahui layanan instruksional yang merupakan tugas utama

    guru, yaitu

    Pertama, penyelenggaraan proses belajar mengajar,yang menempati

    porsi terbesar dari profesi keguruan.tugas ini menuntut guru untuk

    menguasai isi atau materi bidang studi yang diajarkan serta wawasan

    yang berhubungngan dengan materi itu sesuai dengan latar

    perkembangan dan tujuan kependidikan serta menyajikan sedmikian

    rupa sehingga merangsang murid untuk menguasai

    danmengembangkan materi itu dengan menggunakan kreatifitasnya.

    Kedua, tugas yang berhubungan dengan membantu murid dalam

    mengatasi masalah dalam belajar yang akan berpengaruh terhadap

    keberhasila belajarnya.

    Ketiga, disamping kedua hal tersebut,guru harus memahami

    bagaimana sekolah iti dikelola,apa peranan guru

    didalamnya,bagaimana memanfaatkan prosedur serta mekanisme

    pengelolaan tersebut untuk kelancaran tugas-tugasnya sebagai guru.

    Sumber :

    Syahril dan asmidir ilyas (2009) Profesi Kependidikan,Padang Unp Pres

    Anisah,dkk. (1999). Profesi Kependidikan. Padang:Dip Universitas Negri

    Padang.

    Artikel : diakses tanggal 20 oktober 2012 pukul 22.30 wib

    http://educativelearning.blogspot.com/2012/02/pentingnya-mempelajari-mata-

    kuliah.html

    2. Jelaskan mengapa pekerjaan guru disebut suatu profesi?Uraian saudara dilengkapai secara rinci syarat-syarat suatu pekerjaan/jabatan disebut suatu

    profesi?

    Jawab :

  • JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

    RISQI FAJRIL / 17634 Page 3

    Guru disebut suatu profesi karna guru itu bertugas sebagai pendidik, memberikan

    ilmu pengetahuan yang dipunya kepada peserta didiknya tanpa pamrih dan menuntut

    para peserta didiknya untuk lebih dari kemampuan yang dimiliki. Sekarang timbul

    satu pertanyaan, apakah dokter itu suatu profesi? Jawabannya tidak, karna dokter itu

    adalah suatu pekerjaan bukan profesi, kenapa demikian karna klienmembayar untuk

    itu. Jadi dapat kita simpulkan bahwa hanya guru yang dapat dikatakan sebagai profesi

    dan dokter adalah suatu pekerjaan.

    Priyatno dan Anti (1994:350), Menyatakan bahwa Profesi adalah suatu

    jabatan atau pekerjaan yang menunutut keahlian dari para petugasnya. Artinya,

    pekerjaan yang disebut profesi itu tidak bisa dilakukan oleh orang yang tidak terlatih

    dan tidak disiapkan secara khusus terlebih dahulu untuk melakukan pekerjaan itu.

    Robert B.Howsam et al (1976),menulis bahwa guru harus dilihat sebagai

    profesi yang baru muncul, dan Karen itu mempunyai status yang lebih tinggi dari

    jabatan semiprofessional. Malahan mendekati status jabatan profesi penuh.

    Stinnett dan Hunggett (1963), jabatan guru memenuhi criteria, karena

    mengajar melibatkab uapaya upaya yang sifatnya sengat didominasi kegiatan

    intelektual. Malahan lebih lanjut dapat diamati bahwa kegiatan kegiatan yang

    dilakukan anggota profesi ini adalah dasar bagi persiapan dari semua kegiatan

    professional lainnya. Oleh sebab itu mengajar seringkali disebur sebgaia ibu dari

    segala profesi.

    Soetjipto dan Raflis Kosasi (1994 : 16), mengatakan bahwa profesi itu

    a. Melayani masyarakat, merupakan karir yang akan dilaksanakan sepanjang

    hayat (tidak berganti ganti pekerjaan).

    b. Meerlukan bidang ilmu dan keterampilan tertentu di luar jangkauan

    khalayak ramai ( tidak setiap orang dapat melakukannya).

    c. Menggunakan hasil penelitian dan aplikasi dari teori ke praktek (teori

    baru di kembangkan dari hasil penelitian ).

    d. Memerlukan pelatihan khusus dengan waktu yang panjang.

    e. Terkendali berdasarkan lisensi baju dan atau mempunyai persyaratan

    masuk ( untuk menduduki jabatan tersebut memerlukan izin tertentu atau

    ada persyaratan khusus yang ditentukan dapat mendudukinya).

    f. Otonomi dalam membuat keputusan tentang ruang lingkup kerja tertentu

    (tidak di atur oleh orang luar).

  • JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

    RISQI FAJRIL / 17634 Page 4

    g. Menerima tanggung jawab terhadap keputusan yang diambil dan untuk

    kerja yang ditampilkan yangberhubungan dengan layanan yang diberikan

    ( langsung bertanggung jawab terhadap apa yang diputuskannya, tidak

    dipindahkan ke atasan atau instasi yang lebih tinggi). Mempunyai

    sekumpulan untuk kerja yang baku.

    h. Mempunyai komitmen terhadap jabatan dan klien, dengan penekanan

    terhadap layanan yang akan diberikan.

    i. Menggunakan administrator untuk memudahkan profesinya, relative

    bebas dari supervise dalam jabatan (misalnya dokter memakai tenaga

    administrasi untuk mendata klien, semantarea tidak ada supervise dari

    luar terhadap pekerjaan dokter sendiri).

    j. Mempunyai organisasi yang diatur oleh anggota profesi sendiri.

    k. Mempunyai asosiasi profesi dan atau kelompok elit untuk mengetahui

    dan mengakui keberhasilan anggotanya.

    l. Mempunyai kode etik untuk menjelaskan hal hal yang meragukan atau

    menyangsikan yang berhubungan dengan layanan yang diberikan.

    m. Mempunyai kadar kepercayaan yang tinggi dari public dan kepercayaan

    diri setiap anggotanya.

    n. Mempunyai status social dan ekonomi yang tinggi ( bila disbanding

    dengan jabatan lainnya.

    Qomari dan Syaiful Sagala (2004 : 116) Guru dapat juga dikatagerikan

    sebagai ilmuan dan cendikiawan, Blau,Peter M (1973) menjelaskan bahwa ilmuan

    tidak mempunyai klien, oleh karna itu mereka tidak bisa disebut professional karena

    para professional mempunyai klien berkenan dengan profesien para professional

    tersebut, makanya para akdemis dalam peranannya sebagai ilmuan dan cendikiawan

    bukanlah termasuk professional. Jika dipandang dari titik professional, yaitu adanya

    alur dasar pengetahuan dan pelayanan ideal yang memiliki krteristik pendapatan yang

    tinggi, prestise, pengaruh, persyaratan pendidikan tinggi, otonomi professional, surat

    izin dan komitmen para anggota terhadap profesinya bahwa hal ini semu juga di

    miliki oleh akademis dan guru kecuali mungkin pendapatan yang tinggi.

    Langford, Glenn (1978) mengemukakan bahwa profesi itu merupakan

    fenomena social yang kompleks, karena berkaitandengan bagaimana dia melihat

    dirinya sendiri dan dilihat oleh orang lain. Demikian pula halnya guru dalam bentuk

  • JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

    RISQI FAJRIL / 17634 Page 5

    suatu profesi harus dilihat dari sudut filosofi oleh karena itu itu perlu di telusuri lebih

    jauh apakah pengajaran itu suatu profesi.

    Jadi jabatan profesi adalah sebuah sebutan yang didapat sesorang setelah

    mengikuti pendidikan, pelatihan keterampilan dalam waktu yang cukup lama dalam

    bidang keahlian tertentu. Sehingga melalui proses tersebut dia punya kewewenangan

    khusus dalam memberikan suatu keputusan mandiri berdasarkan kode etik asosiasi

    tertentu, yang harus di pertanggung jawabkan sampai kapanpun

    Dalam kasus jabatan guru, National Education Associotion (NEA) (1948)

    merumuskan bahwa jabatan profesi merupakan jabatan yang melibatkan kehgitan

    intelektual;menekuni suatu batang tubuh ilmu tertentu du dahului dengan persiapan

    professional yang lama memerlukan pelatihan jabatan yang kontinyu; menjanjikan

    karir bagi anggota secara permanen, mengukiti standar baku mutu itu sendiri;lebih

    mementingkan layanan kepada masyarakat dibidang dengan mencari keuntungan

    pribadi dan memiliki organisasi professional yang kuat dan dapat melakukan control

    terhadap anggota yang melakukan penyimpangan

    Menurut ornstein dan levine (1984) bahwa suatu pekerjaan atau jabatan dapat

    disebut profesi bila pekerjaan atau jabatan itu dilakukan dengan :

    1. Melayani masyarakat merupakan merupakan karier yang akan dilaksanakan

    sepanjang hayat (tidak berganti-ganti pekerjaan).

    2. Memerlukan bidang ilmu dan keterampilan tertentu diluar jangkauan khalayak

    ramai (tidak setiap orang melakukannya).

    3. Menggunakan hasil penelitian dan aplikasi dari teori praktik (teori baru

    dikembangkandari hasil penelitian).

    4. Memerlukan pelatihan khusus dengan waktu yang panjang.

    5. Terkendali berdasarkan lisensi baku dan mempunyai persyaratan masuk (untuk

    menduduki jabatan tersebut memerlukan izin tertentuatau ada persyaratan khusus

    yang ditentukan untuk dapat mendudukinya).

    6. Otonomi dalam mebuat keputusan tentang ruang lingkup kerja tertentu(tidak

    diatur oleh orang lain).

    7. Menerima tanggung jawab terhadap keputusan yang diambil dan tampilan untuk

    kerjanya berhubungan dengan layanan yang diberikan (langsung bertanggung

  • JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

    RISQI FAJRIL / 17634 Page 6

    jawab terhadap apa yang diputuskannya,tidak dipindahkan keatasan instansi yang

    lebih tinggi).Mempunyai sekumpulan unjuk kerja yang baku.

    8. Mempunyai komitmen terhadap jabatan dan klien dengan penekanan terhadap

    layanan yang akan diberikan.

    9. Menggunakan administrator untuk memudahkan profesi,relatif bebas dari super

    vise dalam jabatan (misalnya dokter memakai tenaga administrasi untuk mendata

    klien,sementara tidak ada supervise dari luar terhadap pekerjaan dokter sendiri).

    10. Mempunyai organisasi yang diatur oleh anggota profesi sendiri.

    Sanusi dkk(1991)mengutarakan ciri-ciri utama suatu profesi sebagai berikut:

    1. Suatu jabatan memiliki fungsi signifikasi social yang menentukan(crusial).

    2. Jabatan yang menuntut keterampilan/keahlian tertentu.

    3. Keterampilan/keahlian yang dituntut jabatan itu didapat melalui pemecahan

    masalah dengan menggunakan teori dan metode ilmiah.

    4. Jabatan itu berdasarkan pada batang tubuh disiplin ilmu yang jelas sistematik dan

    explicit,bukan hanya sekedar pendapat khalayak umum.

    5. Jabatan itu memerlukan pendidikan perguruan tinggi dengan waktu yang cukup

    lama.

    6. proses pendidikan untuk jabatan itu juga merupakan aplikasi dan sosialisasi nilai-

    nilai profesional itu sendiri.

    7. Dalam memberikan layanan kepada masyarakat anggota profesi itu berpegang

    teguh pada kode etik yang dicontrol oleh organisasi profesi.

    8. Tiap anggota profesi mempunyai kebebasan dalam memberikan judgement

    terhadap permasalahan profesi yang dihadapinya.

    9. Dalam prakteknya melayani masyarakat,anggota profesi otonom bebas dari

    campur tangan orang lain.

    10. Jabatan itu mempunyai prestise yang tinggi dalam masyarakat oleh karenanya

    memperoleh imbalan tinggi pula.

    Profesi guru sebenarnya merupakan profesi yang sangat dihargai oleh

    masyarakat,karena profesi ini merupakan pekerjaan yang mulia ,berhubungan dengan

    proses memanusiakan manusia.Oleh karena itu guru dituntut untuk mempunyai

    banyak kelebihan atau keterampilan dibandingkan dengan manusia pada umumnya.

  • JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

    RISQI FAJRIL / 17634 Page 7

    Profesi guru adalah jabatab profesional.sebagai jabatan profesional,pemegangnya

    harus memiliki kualifikasi tertentu.Kualifikasi ini sering disebut atau dkenal dengan

    kompetensi guru.Ada 3 kelompok kompetensi yang yang harus dimiliki oleh guru

    agar menjadi guru yang efektif.Ketiga kelompok kompetensi ini adalah kompetensi

    profesional ,sosila dan pribadi.disamping ketiga kelompok kompeteni guru ini

    ,sebagai jabatab profesional,guru juga mempunyai organisasi profesional dan kode

    etik yang harus ditaati oleh setiap anggotanya.

    Sumber:

    Syahril dan asmidir ilyas (2009) Profesi Kependidikan,Padang Unp Pres

    Anisah,dkk. (1999). Profesi Kependidikan. Padang:Dip Universitas Negri

    Padang.

    Journal PAT. 2001. Teacher in England and Wales. Professionalisme in

    Practice: the PAT Journal. April/Mei 2001. (Online)

    (http://members.aol.com/PTRFWEB/journal1040.html , diakses 19 Oktober

    2012)

    Artikel : diakses tanggal 19 oktober 2012 pukul 14.00 wib

    http://tugas2kuliah.wordpress.com/2011/12/14/makalah-profesi-kependidikan-

    konsep-dasar-profesi-kependidikan/

    Anwar, Qomari dan Syaiful Sagala. 2004. Profesi Jabatan Kependidikan dan

    Guru Sebagai Upaya Menjamin Kualitas Pembelajaran. Jakarta: Uhamka

    Press.

    3. Pekerjaan guru berdasarkan klasifikasi jabatan Indonesia (KJI) dikelompokan sebagai jabatan fungsional.

    a. Jelaskan 5 (lima)perbedaan antara Jabatan Fungsional dengan Jabatan Struktural?Jawaban saudara disertai dengan contoh

    Jawab :

    Sesuai dengan PP No. 100 tahun 2000, yang dimaksud dengan Jabatan

    struktural adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab,

    wewenang, dan hak seorang pegawai negeri sipil dalam rangka memimpin

    suatu satuan organisasi negara. Sedangkan menurut PP 87 tahun 1999 yang

  • JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

    RISQI FAJRIL / 17634 Page 8

    disebut sebagai jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan

    tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang pegawai negeri sipil dalam

    suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada

    keahlian dan atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri.

    Dengan demikian, jabatan struktural akan lebih banyak pada fungsi-fungsi

    administratif, manajerial dan kepemimpinan yang diperlukan dalam proses

    pengambilan keputusan. Sedangkan pejabat fungsional akan lebih berperan

    pada proses penyusunan rencana pelaksanaan, pemberian saran, masukan dan

    rekomendasi dalam rangka pengambilan keputusan oleh pimpinan organisasi

    atau para pejabat struktural.

    1. Jabatan struktual : jabatan yang secara tegas ada dalam struktur organisasi.

    Jabatan fungsional : jabatan teknis yang tidak tercantum dalam struktur

    organisasi, tetapi dari sudut pandang fungsinya sangat diperlukan dalam

    pelaksansaan tugas-tugas pokok organisasi

    2. Jabatan struktual : jabatan yang tertera dalam struktur hierarkhis dalam

    lembaga2 pemerintahan

    Jabatan fungsional : jabatan2 profesi teknis tertentu dalam lembaga2

    pemerintahan

    3. Pengangkatan struktual : Jabatan struktural hanya dapat diduduki oleh

    mereka yang berstatus sebagai PNS. Calon Pegawai Negeri Sipil tidak

    dapat diangkat dalam jabatan struktural. Anggota Tentara Nasional

    Indonesia dan Anggota Kepolisian Negara hanya dapat diangkat dalam

    jabatan struktural apabila telah beralih status menjadi PNS, kecuali

    ditentukan lain dalam peraturan perundangan. Eselon dan jenjang pangkat

    jabatan struktural sesuai PP Nomor 13 Tahun 2002.

    Pengangkatan struktual : Jabatan fungsional adalah kedudukan yang

    menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai

    Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan

    tugasnya didasarkan pada keahlian/dan atau keterampilan tertentu serta

    bersifat mandiri.

    Jabatan fungsional : pada hakekatnya adalah jabatan teknis yang tidak

    tercantum dalam struktur organisasi, namun sangat diperlukan dalam tugas-

    tugas pokok dalam organisasi Pemerintah. Jabatan fungsional Pegawai

  • JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

    RISQI FAJRIL / 17634 Page 9

    Negeri Sipil terdiri atas jabatan fungsional keahlian dan jabatan fungsional

    keterampilan. Produk hukum yang mengatur pengangkatan dalam Jabatan

    Fungsional adalah PP No. 16 tahun 1994 dan Keppres No. 87 tahun 1999.

    4. Jabatan fungsional :tidak mempunyai kewenangan

    Jabatan struktual : mempunyai spesialisasi dalam bidang kewenangan dan

    tanggung jawab administrasi pemerintahan

    5. Jabatan fungsional : mempunyai spesialisasi yang berkaitan dengan fungsi-

    fungsi tertentu yang dianggap strategis.

    Jabatan fungsional, yaitu jabatan teknis yang tidak tercantum struktur

    ,tetapi dari sudut pandang fungsinya sangat diperlukan dalam

    pelaksanaantugas-tugas pokok organisasi, misalnya: auditor (Jabatan

    FungsionalAuditor atau JFA), guru,dosen, dokter, perawat,

    bidan, apoteker, peneliti, perencana, pranata computer, statistisi,

    pranata laboratorium pendidikandan penguji kendaraan bermotor.

    Jabatan structural, yaitu: jabatan yang secara tegas ada dalam

    struktur organisasi. Kedudukan jabatan structural bertingkat- tingkat

    dari tingkatyang terendah (eselon IV / b) hingga yang tertinggi (eselon

    1/ a). contoh jabatan structural di PNS pusat adalah: Sekretaris jendral,

    direktur jendral,kepala biro, dan staf ahli. Sedangkan contoh jabatan

    structural di PNSdaerah adalah: sekretaris daerah, kepala dinas/ badan/

    kantor, kepala bagian , kepala bidang, kepala seksi, camat, sekretaris

    camat, lurah dan sekretaris lurah.

    b. Jelaskan mengapa pekerjaan guru dilecehkan/diabaikan oleh siswa dan masyarakat?

    Jawab :

    Pekerjaan guru dilecehkan oleh siswa dan masyarakat karena mereka hanya

    memandang pekerjaan guru itu hanya sebelah mata,mereka tidak mengetahui

    berapa mulianya pekerjaan seorang guru yang rela mengabdikan diri untuk

    mendidik ,mengajar dan membimbing mereka dalam memperoleh

  • JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

    RISQI FAJRIL / 17634 Page 10

    pendidikan,mereka tidak akan berarti apa-apa dan tidak akan bisa menggapai

    cita-cita mereka.

    Guru yang ideal tau profesional merupakan dambaan setiap insan

    pendidikan,sebab dengan guru yang profesional diharapkan pendidikan

    menjadi lebih berkualitas.Namun demikian,apabila penghargaan terhadap guru

    tersebut tidak memadai ,maka harapan atau idealisme diatas mungkin hanya

    menjadi utopia.

    Untuk mendapatkan predikat profesional tersebut diatas bukan merupakan

    pekerjaan yang mudah.Hal ini sangat sangat berkait dengan penghargaan

    masyarakat atau negara terhadap profesi itu.Negara-negara maju memberikan

    penghargaan yang lebih kepda guru dibandingkan Indonesia.

    Anisah (1999: 40) Dinegara kita nampaknya belum banyak kelompok

    pekerjaan yang telah mencapai status profesi penuh.Contohya pekerjaan

    dibidang penididikan,khususnya mengajar di sekolah menengah baru memulai

    proses profesionalisasinya yang berarti setelah masa kemerdekaan.

    Kalau diikuti perkembangan profesi keguruan di Indonesia,jelas bahwa pada

    mulanya guru-guru Indonesia diangkat dari orang-orang yang tidak

    berpendidikan khusus untuk memangku jabatan guru.Tapi selangkah demi

    selangkah pendidikan guru meningkatkan jenjang kualifikasi dan

    mutunya,sehingga saat ini kita hanya mempunyai lembaga pendidikan guru

    yang tunggal,yakni lembaga pendidikan tenaga kependidikan

    (LPTK).Walaupun jabatan guru tidak harus disebut sebagai jabatan

    professional pebuh,statusnya mulai membaik.Di Indonesia telah ada Persatuan

    Guru Republik Indonesia (PGRI) yang mewadahi persatuan guru,dan juga

    mempunyai perwakilan di DPR/MPR.

    Dalam sejarah pendidikan guru di Indonesia,guru pernah mempunyai status

    yang sangat tinggi dalam masyarakat,mempunyai wibawa yang sangat

    tinggi,dan dianggap sebagai orang yang serba tahu.Peranan guru saat itu tidak

    hanya sebagai pendidik bagi anak di depan kelas tetapi juga mendidik

    masyarakat,tempat bertanya masyarakat.Namun,karena kewibawaan guru itu

    mulai memudar sejalan dengan kemajuan zaman,perkembangan ilmu dan

    teknologi, dan kepedulian guru yang meningkat tentang imbalan atau balas

    jasa.Dalam era teknologi yang maju sekarang guru bukan lagi satu-satunya

  • JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

    RISQI FAJRIL / 17634 Page 11

    tempat bertanya bagi masyarakat.Pendidikan masyarakat mungkin lebih tinggi

    dari guru,dan kewibawaan guru berkurang antara lain karena status guru

    dianggap kela gengsi dari jabatan lainnya yang mempunyai pendapat yang

    lebih baik.

    c. Bagaiman pendapat saudara tentang kewibawaan guru saat ini di sekolah dan dimata mayarakat?

    Jawab :

    Menurut saya ,dalam melaksanakan tugasnya disekolah guru bisa dikatakan

    berwibawa apabila telah mempunyai kepribadian yang baik .Kepribadian itu

    adalah keseluruhan dari individu yang terdiri dari unsur psikis dan fisik.

    Menurut prof.Dr.Zakiyah Daradjat (1980) mengatakan bahwa kepribadian

    yang sesungguhnya dalah abstrak,suka dilihat atau diketahui secara

    nyata,yang dapat diketahui adalah penampilan atau bekasnya dalam setiap

    aspek kehidupan.Misalnya dalam tindakan,ucapannya,cara bergaul,berpakaian

    dan dalam menghadapi setiap persoalan atau masalah,baik yang ringan

    maupun yang berat.

    Annisah (1999:40) Dinegara kita nampaknya belum banyak kelompok

    pekerjaan yang telah mencapai status profesi penuh.Contohya pekerjaan

    dibidang penididikan,khususnya mengajar di sekolah menengah baru memulai

    proses profesionalisasinya yang berarti setelah masa kemerdekaan.

    Kalau diikuti perkembangan profesi keguruan di Indonesia,jelas bahwa pada

    mulanya guru-guru Indonesia diangkat dari orang-orang yang tidak

    berpendidikan khusus untuk memangku jabatan guru.Tapi selangkah demi

    selangkah pendidikan guru meningkatkan jenjang kualifikasi dan

    mutunya,sehingga saat ini kita hanya mempunyai lembaga pendidikan guru

    yang tunggal,yakni lembaga pendidikan tenaga kependidikan

    (LPTK).Walaupun jabatan guru tidak harus disebut sebagai jabatan

    professional pebuh,statusnya mulai membaik.Di Indonesia telah ada Persatuan

    Guru Republik Indonesia (PGRI) yang mewadahi persatuan guru,dan juga

    mempunyai perwakilan di DPR/MPR.

    Dalam sejarah pendidikan guru di Indonesia,guru pernah mempunyai status

    yang sangat tinggi dalam masyarakat,mempunyai wibawa yang sangat

    tinggi,dan dianggap sebagai orang yang serba tahu.Peranan guru saat itu tidak

  • JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

    RISQI FAJRIL / 17634 Page 12

    hanya sebagai pendidik bagi anak di depan kelas tetapi juga mendidik

    masyarakat,tempat bertanya masyarakat.Namun,karena kewibawaan guru itu

    mulai memudar sejalan dengan kemajuan zaman,perkembangan ilmu dan

    teknologi, dan kepedulian guru yang meningkat tentang imbalan atau balas

    jasa.Dalam era teknologi yang maju sekarang guru bukan lagi satu-satunya

    tempat bertanya bagi masyarakat.Pendidikan masyarakat mungkin lebih tinggi

    dari guru,dan kewibawaan guru berkurang antara lain karena status guru

    dianggap kela gengsi dari jabatan lainnya yang mempunyai pendapat yang

    lebih baik

    d. Jelaskan hak dan kewajibab siswa,guru berdasarkan undang-undang sisdiknas No.20/2003

    Jawab :

    Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha

    mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang

    tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.

    Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru,

    dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur,

    fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta

    berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.

    Wajib belajar adalah program pendidikan minimal yang harus diikuti

    oleh Warga Negara Indonesia atas tanggung jawab Pemerintah dan

    Pemerintah Daerah.

    Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang

    ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang

    dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

    pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak

    memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

    Sumber :

    Syahril dan asmidir ilyas (2009) Profesi Kependidikan,Padang Unp

    Pres

    Anisah,dkk. (1999). Profesi Kependidikan. Padang:Dip Universitas

    Negri Padang.

  • JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

    RISQI FAJRIL / 17634 Page 13

    Artikel : diakses tanggal 20 oktober 2012 pukul 16.00 wib

    http://www.kopertis12.or.id/2010/08/03/seputar-jabatan-struktural-

    dan-jabatan-fungsional-pns.html

    Soetjipto dan Raflis Kosasi. 1994. Profesi Keguruan. Jakarta :

    Direktorat Jendral pendidikan Tinggi.

    Artikel : diakses tanggal 20 oktober 2012 pukul 16.17 wib

    http://id.wikipedia.org/wiki/Pegawai_negeri

    4. Jelaskan masalah-masalah yang sering dialami guru dalam melaksanakan profesinya di tengah-tengah masyarakat yang multidimensional saat ini!

    Jawab :

    Masalah yang sering di hadapi guru di tengah masyarakat adalah masalah

    masyarakat tidak yakin dengan guru tersebut, mungkin di karnakan apa yang

    disampaikan guru di kelas dengan yang dia lakukan atau dia contohkan di

    masyarakat tidak sama dengan apa yang dia ajarkan. Contohnya saja seorang guru

    mengajarkan kepada muridnya untuk bersikap dan berprilaku sopan tapi guru

    tersebut malah tidak bersikap dan berprilaku sopan.

    1. Penghargaan pemerintah terhadap profesi guru relative rendah.

    2. Negara membutuhkan banyak guru sesuai dengan jumlah penduduk yang

    terus meningkat.

    3. Distribusi guru tidak merata.

    4. Masyarakat kurang menghargai profesi guru.

    5. Rendahnya kompetensi guru.

    6. Lemahnya manajemen guru.

    7. Rendahnya daya dukung masyarakat.

    Menurut Saodi, dkk (2010), beberapa faktor yang mempengaruhi

    kinerja guru, antara lain: 1) kepribadian dan dedikasi; 2) pengembangan

    profesi; 3) kemampuan mengajar; 4) komunikasi; 5) hubungan dengan

    masyarakat; 6) kedisiplinan; 7 kesejahteraan; dan 8) iklim kerja.

    Kepribadian mencerminkan baik atau tidaknya citra dan martabat guru.

    Kepribadian guru akan tercermin dari sikap dan perbuatannya dalam

    mengajar, membina, dan membimbing peserta didiknya. Semakin baik

  • JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

    RISQI FAJRIL / 17634 Page 14

    kepribadian guru, semakin baik dedikasinya dalam menjalankan tugas dan

    fungsinya sebagai pendidik. Tetapi di lapangan, tidak sedikit di antara guru

    yang lupa dan melakukan tidakan yang tidak terpuji. Ada oknum guru

    yang melakukan pemukulan atau tindak kekerasan kepada siswanya karena

    sebab yang sepele, oknum guru bertindak asusila dengan siswa atau

    lainnya, oknum guru terlibat menggunakan narkoba, dan sebagainya

    merupakan contoh-contoh tindakan negatif yang banyak menghiasi media

    massa, baik cetak maupun elektronik, baik di tingkat nasional maupun

    tingkat lokal (daerah). Kejadian-kejadian tersebut, menyebabkan terdapat

    oknum guru terlibat konflik dengan orang tua peserta didik dan

    masyarakat, dan tidak sedikit pula yang harus berurusan dengan hukum

    (polisi). Hal ini tentu saja mencidrai martabat dan citra guru, serta dunia

    pendidikan dalam pengertian yang lebih luas. Sebagai manusia biasa, guru

    memang tidak luput dari kehilafan dan kesalahan. Karena manusia

    merupakan sumber kealfaan dan dosa. Tetapi berupaya semaksimal

    mungkin untuk meminimalisir kejadian-kejadian yang tidak diinginkan

    (perbuatan negatif), dengan mengedepankan beberapa kecerdasan, seperti

    yang disarankan oleh Azzet (2011), yaitu kecerdasan intelektual

    atau intelligence quotient (IQ), kecerdasan emosional atau emotional

    quotient (EQ), dan kecerdasan spiritual atauspiritual quotient (SQ),

    merupakan langkah yang sebaiknya ditempuh, dan sekaligus sebagai

    tuntutan profesi.

    Persoalan pengembangan profesi guru merupakan aspek yang belum

    mendapat perhatian secara maksimal, dan menjadi kendala serius bagi

    pelaksanaan tugas dan fungsi guru secara profesional dewasa ini maupun

    di masa depan apabila tidak ditangani dengan baik dan sungguh-sungguh.

    Merujuk dari pendapat Akadun, seperti dikutip Saodi, dkk (2010), ada

    lima penyebab rendahnya profesionalisme guru, yaitu:

    1. Masih banyak guru yang tidak menekuni profesinya secara total.

    2. Rentan dan rendahnya kepatuhan guru terhadap norma dan etika profesi

    keguruan.

    3. Pengakuan terhadap ilmu pendidikan dan keguruan masih setengah hati

    dari pengambilan kebijakan dan pihak-pihak terlibat. Hal ini terbukti dari

  • JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

    RISQI FAJRIL / 17634 Page 15

    masih belum mantapnya kelembangaan pencetak tenaga keguruan dan

    kependidikan.

    4. Masih belum smootnya perbedaan pendapat tentang proporsi materi ajar

    yang diberikan kepada calon guru.

    5. Masih belum berfungsinya PGRI sebagai organisasi profesi yang

    berupaya secara maksimal meningkatkan profesionalisme anggotanya.

    Pada kenyataannya di lapangan, diakui atau tidak, masih, banyak guru

    yang belum melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan ketentuan

    yang berlaku dan tuntutan profesi yang sesungguhnya. Guru masih

    memiliki kecenderungan menempatkan diri pada posisi sebagai pengajar

    semata, dan mengabaikan tugasnya dalam mendidik dan melatih peserta

    didik. Guru terkesan melaksanakan tugasnya secara asal-asalan, tidak

    mengikuti rambu-rambu proses pembelajaran yang sebenarnya. Sehingga

    dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, terbatas hanya untuk

    menggugurkan kewajiban. Keadaan ini menggambarkan belum semua

    guru dapat melaksanakan syarat-syarat profesi keguruan dengan baik, dan

    belum semua guru dapat menjalankan kode etik guru yang telah

    dirumuskan oleh PGRI (lihat Hamalik, 2003; Sudjana, 2005; Saud, 2009;

    Nurdin, 2010; Saondi, 2010; Azzet, 2011).

    Sumber :

    Syahril dan asmidir ilyas (2009) Profesi Kependidikan,Padang Unp Pres

    Anisah,dkk. (1999). Profesi Kependidikan. Padang:Dip Universitas Negri

    Padang.

    Anwar, Qomari dan Syaiful Sagala. 2004. Profesi Jabatan Kependidikan dan

    Guru Sebagai Upaya Menjamin Kualitas Pembelajaran. Jakarta: Uhamka

    Press.

    Saodin, Ondi, dan Aris Suherman. 2010. Etika Profesi Keguruan. Bandung :

    PT Refika Aditama.

    5. Coba saudara ilustrasikan upaya-upaya apa yang dapat saudara lakukan untuk mengangkat harkat dan martabat guru dan mutu pendidikan yang masih

    rendah saat ini dan demi masa depan?

    Jawab :

  • JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

    RISQI FAJRIL / 17634 Page 16

    1. Saya sebagai seorang peserta didik akan bertanggung jawab dengan profesi saya

    sebagai guru dan akan melaksanakan profesi tersebut dengan baik dan benar.

    2. Seorang guru juga harus berfikir kritis dan kreatif dengan apa yang ingin di

    sampaikan kepada peserta didiknya.

    3. Guru itu harus bersikap professional, tidak mengikut campurkan urusan pribadi

    dengan profesinya sebagai guru.

    4. Seorang guru tidak membeda bedakan mana murid yang berprestasi dengan

    murid yang tidak berprestasi.

    1. Menjadikan Posisi Guru Sebagai Suatu Profesi (Guru Sebagai Profesi)

    Berikut adalah beberapa hal yang terkait dengan guru sebagai sutu profesi,

    yaitu;

    a. Kualifikasi

    Berbicara tentang guru yang profesional berarti membicarakan tentang

    kualifikasi guru. Guru yang profesional punya kualifikasi tertentu. Ada dua

    kualifikasi yaitu;

    1. Kualifikasi Personal.

    Ada berbagai ungkapan untuk melukiskan kualifikasi personal guru

    diantaranya

    a). Guru yang baik Baik disini dalam artian mempunyai sifat moral yang baik

    seperti ; jujur, setia, sabar, betanggung jawab, tegas, iuwes, ramah, konsisten,

    berinisiatif dan berwibawa. Jadi guru yang baik itu bila dilengkapi oleh sifat -

    sifat yang disebutkan di atas.

    b). Guru yang berhasil Seorang guru dikatakan berhasil apabila ia di dalam

    mengajar dapat menunjukan kemampuannya sehingga tujuan - tujuan yang

    telah ditentukan dapat dicapai oleh peserta didik.

    c). Guru yang efektif. Yang dimaksud dengan guru yang efektif yaitu apabila

    ia dapat mendayagunakan waktu dan tenaga yang sedikit tetapi dapat

    mencapai hasil yang banyak. Berarti guru yang pandai menggunakan strategi

    mengajar dan mampu menerapkan metode - metode mengajar secara berdaya

    guna dan berhasil guna akan disebut sebagai guru yang efektif.

    2. Kualifikasi Profesional.

    Yang dimaksud dengan kualifikasi profesional yaitu kemampuan melakukan

  • JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

    RISQI FAJRIL / 17634 Page 17

    tugas mengajar dan mendidik yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan.

    b. Profesionalisasi

    Profesionalisasi adalah suatu proses, pertumbuhan, perawatan dan

    pemeliharaan untuk mencapai tingkat profesi yang optimal. Dalam hal ini saya

    kaitkan dengan usaha-usaha pengembangan status jabatan guru sebagai

    pengajar dan pendidik menjadi guru yang profesional. Guru itu bagaikan

    sumber air yang terus menerus mengalir sepanjang kariernya, jika sumber air

    itu tidak diisi terus menerus maka sumber air itu akan kering. Demikian juga

    jabatan guru, apabila guru tidak berusaha menambah pengetahuan yang baru,

    maka mated sajian waktu mengajar akan "gersang". Dalam usaha

    profesionalisasi ini ada dua motif, yaitu :

    a. Motif eksternal yaitu pimpinan yang mendorong guru untuk mengikuti

    penataran, atau kegiatan-kegiatan akademik yang sejenis. Atau ada lembaga

    pendidikan yang memberi kesempatan bagi guru untuk belajar lagi. Dan ini

    termasuk in-service education.

    b. Motif internal yaitu dorongan dari diri guru itu sendiri yang berusaha

    belajar terus menerus untuk tumbuh dalam jabatannya, baik itu melalui

    membaca dan mengikuti berita yang berkaitan dengan pendidikan, maupun

    mengikuti pendidikan yang lebih tinggi, demi untuk meningkatkan profesinya

    di bidang pendidikan.

    c. Pendidikan Profesi Guru

    Pendidikan profesi ditekankan pada unsur kematangan, keterampilan, dan

    tanggungjawab. Untuk itu diperlukan waktu yang memadai melakukan latihan,

    praktek dan magang. Pendidikan profesi dilakukan setelah peserta didik

    melewati jenjang pendidikan tinggi atau pendidikan akademik. Pendidikan

    profesi adalah syarat bagi calon guru untuk dapat mengikuti uji kompetensi

    dan sertifikasi guru.

    Pendidikan profesi keguruan dilakukan dengan cara konsekutif bagi lulusan

    D2, D3, dan S1. Pendidikan profesi guru tersebut dilaksanakan oleh LPTK

    terakreditasi. Pendidikan profesi untuk satu bidang tertentu dilakukan di

    fakultas yang mengasuh bidang studi tersebut.

    2. Meningkatkan Peran Guru Dalam Masyrakat.

    Selama ini peran guru di tengah masyarakat kurang terlihat begitu menjamur.

  • JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

    RISQI FAJRIL / 17634 Page 18

    Meskipun peran terbesar dalam penentuan generasi penerus terletak pada guru.

    Peran yang dimaksud disini adalah peran guru secara lansung. Dalam

    beberapa fakta di lapangan guru yang mampu mewujudkan perannya secara

    lansung di tengah masyarakat sangat dihargai atau terlihat ketinggian

    martabatnya.

    3. Meningkatkan Kewibawaan Guru Dimata Masyarakat

    Dalam meningkat kewibawaan guru di mata masyarakat, beberapa hal yang

    dapat dilakukan adalah sebagai berikut (termasuk diwaktu diklat);

    a. Membekali guru dengan berbagai pengetahuan umum, sehingga guru dapat

    memandang masalah disekitarnya dengan cermat.

    b. Menanamkan kedalam diri guru akan norma yang yang berlaku ditempat ia

    berada.

    c. Mengatur penggunaan wewenang guru seperti dengan diadakannya UU

    BHP.

    Sumber :

    Syahril dan asmidir ilyas (2009) Profesi Kependidikan,Padang Unp Pres

    Anisah,dkk. (1999). Profesi Kependidikan. Padang:Dip Universitas Negri

    Padang.

    Saodin, Ondi, dan Aris Suherman. 2010. Etika Profesi Keguruan. Bandung :

    PT Refika Aditama.

    6. Jelsakan dan rinci 4 (empat) kompetnsi yang perlu dikusai seorang guru berdasarkan PP NO 74 tahun 2008? Dan upaya apa yang perlu Saudara

    lakukan untuk memenuhi keempat kompetensi yang dimaksudkan?

    Jawab :

    Perhatian pemerintah akan peningkatan mutu pendidikan semakin terasa.

    Dalam upaya ini salah satu komponen yang dapat memacu peningkatan mutu ini

    adalah tenaga pendidik atau guru. Sehingga untuk mendongkrak kualitas pendidikan

    ini pemerintah pun telah menerbitkan berbagai kebijakan yang tertuang dalam mulai

    dari undang-undang, peraturan pemerintah hingga peraturan menteri yang mengatur

    tentang guru.

  • JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

    RISQI FAJRIL / 17634 Page 19

    Kebijakan yang nampak begitu jelas di depan mata kita adalah adanya

    standarisasi terhadap kompetensi yang dimiliki oleh seorang guru. Berdasarkan

    peratura pemerintah yang telah diterbitkan seperti pada PP No.74 Tahun 2008 tentang

    Guru disebutkan bahwa seorang guru harus memenuhi setidaknya empat macam

    kompetensi yang meliputi : kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,

    kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan

    profesi.

    Di dalam Pasal 2 PP No. 74 Tahun 2008 tersebut dijelaskan bahwa yang

    dimaksud kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku

    yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasikan oleh Guru dalam

    melaksanakan tugas keprofesionalan. Penguasaan terhadap kompetensi-kompetensi

    tersebut bersifat holistik.

    Adapun kompetensi yang harus dikuasai seorang guru meliputi :

    A. Kompetensi pedagogik, merupakan kemampuan Guru dalam pengelolaan

    pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi:

    1) pemahaman wawasan atau landasan kependidikan.

    2) pemahaman terhadap peserta didik.

    3) pengembangan kurikulum atau silabus.

    4) perancangan pembelajaran.

    5) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis.

    6) pemanfaatan teknologi pembelajaran.

    7) evaluasi hasil belajar.

    8) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang

    dimilikinya.

    B. Kompetensi kepribadian, yaitu sekurang-kurangnya mencakup kepribadian yang:

    1) beriman dan bertakwa.

    2) berakhlak mulia.

    3) arif dan bijaksana.

    4) demokratis.

    5) mantap.

    6) berwibawa.

    7) stabil.

    8) dewasa.

  • JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

    RISQI FAJRIL / 17634 Page 20

    9) jujur.

    10) sportif.

    11) menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat.

    12) secara obyektif mengevaluasi kinerja sendiri.

    13) mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan.

    C. Kompetensi sosial, merupakan kemampuan Guru sebagai bagian dari masyarakat

    yang sekurang-kurangnya meliputi kompetensi untuk:

    1) berkomunikasi lisan, tulis, dan/atau isyarat secara santun.

    2) menggunakan teknologi komunikasi dan informasi

    3) secara fungsional.

    4) bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan,

    pimpinan satuan pendidikan, orang tua atau wali peserta didik.

    5) bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan mengindahkan norma

    serta sistem nilai yang berlaku.

    6) menerapkan prinsip persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan.

    D. Kompetensi profesional, merupakan kemampuan Guru dalam menguasai

    pengetahuan bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan budaya yang

    diampunya yang sekurang-kurangnya meliputi penguasaan:

    1) materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan standar isi program

    satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan

    diampu.

    2) konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang relevan, yang

    secara konseptual menaungi atau koheren dengan program satuan pendidikan, mata

    pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu.

    Sumber :

    Syahril dan asmidir ilyas (2009) Profesi Kependidikan,Padang Unp Pres

    Anisah,dkk. (1999). Profesi Kependidikan. Padang:Dip Universitas Negri

    Padang.

    Ahmad,Suedi. 2010. Mengenal Kompetensu Guru.

    http://suediguru.blogspot.com/2010/03/mengenal-kompetensi-guru.html. [07

    July 2012]

  • JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

    RISQI FAJRIL / 17634 Page 21

    Aliran Filsafat Pendidikan. 2012. Filsafat Pendidikan.

    http://www.filsafatpendidikan.com/aliran/filsafat-pendidikan-progresivisme-

    sebagai-pendidikan-demokratis. [08 July 2012]

    7. Profesi kependidikan merupakan bagian yang integral dalam sistem pendidikan. a. Coba saudara jelaskan dengan memberi ilustrasi tentang persepsi siswa

    dan guru tentang bimbingan dan konseling di sekolah selama ini?

    Jawab :

    Bimbingan konseling di sekolah adalah salah satu tempat konsultasi bagi para

    siswa, tetapi kebanyakan dari bimbingan konseling yang ada di sekolah tidak

    menjalankan tugas dari bimbingan konseling ini dengan semestinya. Karna

    bimbingan konseling sendiri hanya di pergunakan bagi siswa yang bermasalah

    saja. Jadi siswa beranggapan kalau bimbingan konseling tersebut hanya tempat

    bagi siswa siswa yang bermasalah saja.

    Priyatno dan Anti (1994: 124) Presepsi Terhadap Bimbingan konseling

    terbagi sebagai berikut ;

    1) Bimbingan dan konseling disamakan saja dengan atau dipisahkan sama

    sekali dari pendidikan.

    2) Konselor di sekolah dianggap sebagai polisi sekolah.

    3) Bimbingan dan konseling dianggap semata mata sebagai proses

    pemberian nasehat

    4) Bimbingan dan konseling dibatasi pada hanya menangani maslah yang

    bersifat incidental

    5) Bimbingan dan konseling dibatasi hanya untuk klien klien tertentu saja

    6) Bimbingan dan konseling melayani orang sakit dan kurang normal

    7) Bimbingan dan konseling bekerja sendiri

    8) Konselor harus aktif, sedangkan pihak lain pasif

    9) Menganggap pekerjaan bimbingan dan konseling dapat dilakukan oleh

    siapa saja

    10) Pelayanan bimbingan dan konseling berpusat pada keluhan pertama saja

    11) Menyamakan bimbingan dan konseling dengan pekerjaan dokter dan

    psikiater.

  • JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

    RISQI FAJRIL / 17634 Page 22

    12) Menganggap hasil pekerjaan bimbingan dan konseling harus segera

    dilihat

    13) Menyamaratakan cara pemecahan masalah bagi smua klien

    14) Memusatkan usaha bimbingan dan konseling hanya pada penggunaan

    intrumentasi bimbingan konseling

    15) Bimbingan konseling dibatasi pada hanya menangani masalah-masalah

    yang rinagn saja.

    b. Jelaskan minimal 3 (tiga) fungsi bimbingan.Jawaban saudara dilengkapi contoh konkrit dan fakta aktual dilapangan!

    Jawab :

    Asas - asas pokok bimbingan dan konseling menurut Priyatno dan Anti (1987:

    116) sebagai berikut :

    a. Asas Kerahasian

    Segala sesuatu yang dibicrakan klien kepada konselor tidak boleh di

    sampaikan kepada orang lai, tidak boleh atau tidak layak diketahui orang

    lain. Azas kerahasian ini merupakan asas kunci dalam usaha bimbingan

    dan konseling jika benar-benar dilaksanakan maka penyelenggaraan atau

    pemberi bimbingan akan mendapat kepercayaan dari semua pihak,

    terutama penerima bimbingan klien sehingga mereka akan mau

    memanfaatkan jasa bimbingan dan konseling dengan sebaik-baiknya.

    b. Asas Kesukarelaan

    Proses bimbingan dan konseling harus berlangsung atas dasar

    kesukarelaan baik dari pihak pembimbing atau klien diharapkan seacra

    suka dan rela tanpa ragu-ragu ataupun merasa terpaksa.

    c. Asas Keterbukaan

    Dalam pelaksaan bimbingan dan konseling sangat diperlukan suasana

    keterbukaan, baik keterbukaan dari konselor maupun keterbukaan dari

    klien. Keterbukaan ini bukan hanya sekedar bersedia menerima saran-

    saran dari luar, diharapkan masing-masing pihak yang bersagkutan

    bersedia membuka diri untuk kepentingan pemecahan masalah.

    d. Asas Kekinian

  • JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

    RISQI FAJRIL / 17634 Page 23

    Masalah individu yang ditanggulangi ialah masalah masalah yang

    sedang dirasakan bukan masalah yang sudah lampau, dab juga bukan

    masalah yang mungkin akan dialami di masa yang akan datang. Apabila

    ada hal- hal tertentu yang menyangkut masa lampau dan masa yang akan

    datang yang perlu dibahas dalam upaya bimbingan yang sedang

    dibicarakan itu, pembahasan tersebut hanyalah merupakan latar belakang

    dan latar depan dari masalah yang dihadapi sekarang sehingga masalah

    yang dihadapi dapat terselesaikan.

    e. Asas Kemandirian

    Pelayanan bimbingan dan konseling bertujuan menjadikansi terbimbing

    dapat berdiri sendiri, tidak tergantung pada orang lain atau tergantung

    pada konselor. Individu yang dibimbing setelah dibantu diharapkan dapat

    mandiri

    f. Asaz Kegiatan

    Usaha bimbingan dan konseling tidak akan membikan buah yang berarti

    bila klien tidak melakukan sendiri kegiatan dalam mencapai tujuan

    bimbingan konseling.

    Hasil usaha bimbingan dan konseling tidak akan tercapai dengan

    sendirinya. Konselor hendaklah membangkitkan semangat klien sehingga

    ia mampu dan mau melaksanakan kegiatan yang diperlukan yang di

    perlukan dalam penyelesaian masalah yang menjasi pokok pembicaraan

    dalam konseling.

    Asas ini merujuk pada pola konseling multi dimensional yag tidak

    hanya mengandalkan transaksi verbal antara klien dan konselor. Dalam

    konseling yang berdimensi verbal pun asas kegiatan masih harus

    terselenggara, yaitu klien aktif menjalani proses konseling dan aktif pula

    melaksanakan/ menerapkan hasil hasil konseling.

    g. Asas Kedinamisan

    Usaha pelayanan bimbingan konseling menghendaki terjadinya perubahan

    pada diri klien, yaitu perubahan tingkah laku kea rah yang lebih baik.

    Perubahan ini tidaklah sekedar mengulangi hal yang lama, yang bersifat

    monoton, melainkan perubahan yang selalu menuju ke suatu

  • JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

    RISQI FAJRIL / 17634 Page 24

    pembaharuan, sesuatu yang lebih maju, dimanis sesuai dengan arah

    perkembanga klien yang di kehendaki.

    h. Asas keterpaduan

    Pelayanan bimbingan dan konseling berusaha memadukan berbagai aspek

    kepribadian klien. Sebagaimana diketahui individu memiliki berbagai

    aspek kepribadian yang kalau keadaannya tidak seimbang, serasi dan

    terpadu justru akan menimbulkan masalah.

    i. Asas Keahlian

    Usaha bimbingan dan konseling perlu dilakukan asa keahlian secara

    teratur dan sistematik denganmenggunakan prosedur, teknik dan alat yang

    memadai. Untuk itu para konselor perlu mendapat latihan secukupnya,

    sehingga dengan itu dapat di capai keberhasilan usaha memberi layanan.

    j. Asas Alihtangan

    Dalam pemberian layanan bimbingan dan konseling, asa alih tangan jika

    konselor sudah mengarahkan segenap kemampuannya untuk membantu

    individu, namun individu yang bersangkutan belum dapat terbantu

    sebagaimana yang diharapkan, maka konselor dapat mngirim individu

    tersebut kepada petugasa atau badan yang lebih ahli.

    k. Asas tutwuri Handayani

    Asas ini menunjukkan pada suasana umum yang hendaknya tercipta

    dalam rangka hubungan keseluruhan antara konselor dan klien. Lebih

    lebih di lingkungan sekolah, asa ini makin dirasakan keperluannya dan

    bahkan perlu dilengkapi dengan ingngarso sung tulodo, ing madya

    mangun karso.

    Asas ini menuntut agar pelayanan bimbingan dan konseling tidak hanay

    dirasakan pada waktu klien mengalami masalah dan menghada kepada

    konselor saja, namun di luar hubungan proses bantuan bimbingan dan

    konseling pun hendaknya dirasakan adanya dan manfaatnya pelayanan

    bimbingan dan konseling itu.

    Yusuf Gunawan (1992 : 42) fungsi bimbingan dapat diartikan sebagai

    suatu kegiatan tertentu yang mendukung atau mempunyai arti terhadap

    tujuan bimbingan. Fungsi bimbingan sering di artikan sebagai sifat

  • JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

    RISQI FAJRIL / 17634 Page 25

    bimbingan.misalnya fungsi bimbingan yang dinyatakan oleh Mortensen.

    Mortensen membagi fungsi bimbingan menjadi :

    a. Memahami Individu

    b. Preventif dan pengembangan individual

    c. Membantu individu untuk menyempurnakan cara cara penyelesaiannya.

    c. Jelaskan tujuan,manfaat/guna,dan sasaran pelayanan bimbingan konseling disekolah?jawaban saudara disertai contoh

    Jawab :

    Priyatno dan Anti (1994 : 115) dengan memperhatikan butir- butir bimbingan

    dan konseling sebagaimana tercantum dalam rumusan rumusan di atas,

    tampak bahwa tujuan umum bimbingan dan konseling adalah untuk membantu

    individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap

    perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya ( seperti kemampuan dasar

    dan bakat-bakatnya), berbagai latar belakang yang ada (seperti latar belakang

    keluarga,pendidikan, status social ekonomi), serta sesuai dengan tuntutan

    positif lingkungannya. Dalam kaitan ini, bimbingan dan konseling membantu

    individu untuk menjadi insane yang berguna dalam kehidupannya yang

    memiliki berbagai wawasan, pandangan, interpretasi, pilihan, penyesuaian dan

    keterampilan yang tepat berkenaan dengan diri sendiri dan lingkungannya.

    Adapun tujuan khusus bimbingan dan konseling merupakan penjabaran tujuan

    umu tersebut atas yang berkaitan secara langsung dengan permasalahan yang

    alami oleh individu yang bersangkutan, sesuai dengan kompleksitas

    permasalahannya itu.

    Yusuf Gunawan (1992: 41) tujuan bimbingan yang dirumuskan oleh banyak

    ahli dapatdibedakan, yaitu tujuan bimbingan yang mendasar, umum, toritis dan

    yang lebih konkrit yang merupakan penjabaran dari tujuan yang bersifat

    umum. Tujuan yang bersifat umum antara lain penemuan dari dunianya,

    perkembangan secara optimal, realisasi dari secara bernilai sebagai individu.

    Tujuan dari bimbingan yang merupakan penjabaran dari tujuan umum telah

    banyak dirumuskan dalam definisi bimbingan, antara lain bimbingan

    dinyatakan sebagai bantuan yang diberikan kepada individu agar individu

    tersebut :

  • JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

    RISQI FAJRIL / 17634 Page 26

    1. Mengerti dirinya dan lingkungannya. Mengerti diri meliputi pengenalan

    kemampuan, bakat khusus, minat, cita cita, dan nilai nilai hidup yang

    dimilikinya untuk perkembangan dirinya. Mengerti lingkungan meliputi

    pengenalan baik lingkungan fisik,social, maupun budaya. Informasi

    lingkungan dapat dibedakan : informasi pendidikan, karier, dan social

    pribadi.

    2. Maupun memilih, memutuskan , dan meencanakan hidupnya secara

    bijaksana baik dalam bidang pendidikan, pekerjaan dan social pribad.

    Termasuk di dalamnya membantu individu untuk memilih bidang studi,

    karier dan pola hidup pribadinya.

    3. Mengembangkan kemampuan dan kesanggupan secara maksimal

    4. Memecahkan masalah yang dihadapi secara bijaksana. Bantuan ini

    termasuk memberikan bantuan menghilangkan kebiasaan kebiasaan

    buruk atau sikap hidup yang menjadi sumber timbulnya masalah

    5. Mengelola aktifitas kehidupannya, mengembangkan sudut pandangnya,

    dan mengambil keputusan serta mempertanggung jawabakannya.

    6. Memahami dan mengarahkan diri dalam bertindak serta bersikap sesuai

    dengan tuntutan dan keadaan lingkungannya.

    Sasaran pelayanan bimbingan konseling

    Sasaran pelayanan bimbingan dan konseling adalah individu - individu, baik

    secara perorangan maupun kelompok. Indivudu sangat bervariasi, misalnya

    dalam hal umurnya, jenis kelaminnya, status social ekonomi keluarganya,

    kedudukan, pangkat dan jabatannya, keterikatannya terhadap suatu lembagaa

    tertentu, dan variasi- variasi lainnya. Sasaran pelayanan pada umumnya adalah

    perkembangan dan perikehidupan individu , namun secara lebih nyata dan

    langsung ada sikap dan tingkah lakunya.

    d. Jelaskan tugas dan tanggung jawab apa yang dapat saudara lakukan sebagai guru mata pelajaran (sesuai jurusan/prodi) yang saudara jalani

    saat ini dalam memasyarakatkan bimbingan konseling di sekolah?

    Jawab :

  • JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

    RISQI FAJRIL / 17634 Page 27

    a. Saya sebagai guru teknik elektronika yang pertama sekali saya lakukan adalah

    menjalankan tugas saya sebagai guru yaitu mendidik dan memberikan ilmu

    pengetahuan yang saya ketahui kepada siswa saya.

    b. Jika terjadi keributan atau kesalah pahaman antara siswa saya di kelas yang

    saya ajar pada saat itu, akan saya selesaikan masalah tersebut. Jika tidak bisa

    saya selesaikan maka masalah itu baru saya sampaikan kepada guru

    bimbingan konseling.

    Di sekolah, tugas dan tanggung jawab utama guru adalah melaksanakan kegiatan

    pembelajaran siswa. Kendati demikian, bukan berarti dia sama sekali lepas dengan

    kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling. Peran dan konstribusi guru mata

    pelajaran tetap sangat diharapkan guna kepentingan efektivitas dan efisien

    pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah. Bahkan dalam batas-batas

    tertentu guru pun dapat bertindak sebagai konselor bagi siswanya. Wina Senjaya

    (2006) menyebutkan salah satu peran yang dijalankan oleh guru yaitu sebagai

    pembimbing dan untuk menjadi pembimbing baik guru harus memiliki

    pemahaman tentang anak yang sedang dibimbingnya. Sementara itu, berkenaan

    peran guru mata pelajaran dalam bimbingan dan konseling, Sofyan S. Willis

    (2005) mengemukakan bahwa guru-guru mata pelajaran dalam melakukan

    pendekatan kepada siswa harus manusiawi-religius, bersahabat, ramah,

    mendorong, konkret, jujur dan asli, memahami dan menghargai tanpa syarat.

    Prayitno (2003) memerinci peran, tugas dan tanggung jawab guru-guru mata

    pelajaran dalam bimbingan dan konseling adalah :

    1. Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada

    siswa

    2. Membantu guru pembimbing/konselor mengidentifikasi siswa-siswa yang

    memerlukan layanan bimbingan dan konseling, serta pengumpulan data tentang

    siswa-siswa tersebut.

    3. Mengalih tangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan

    konseling kepada guru pembimbing/konselor

    4. Menerima siswa alih tangan dari guru pembimbing/konselor, yaitu siswa yang

    menuntut guru pembimbing/konselor memerlukan pelayanan pengajar /latihan

    khusus (seperti pengajaran/ latihan perbaikan, program pengayaan).

  • JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

    RISQI FAJRIL / 17634 Page 28

    5. Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan

    hubungan siswa-siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan pembimbingan

    dan konseling.

    6. Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan

    layanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengikuti /menjalani

    layanan/kegiatan yang dimaksudkan itu.

    7. Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa, seperti

    konferensi kasus.

    8. Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian

    pelayanan bimbingan dan konseling serta upaya tindak lanjutnya.

    Implementasi kegiatan BK dalam pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi

    sangat menentukan keberhasilan proses belajar-mengajar. Oleh karena itu peranan

    guru kelas dalam pelaksanaan kegiatan BK sangat penting dalam rangka

    mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran yang dirumuskan.

    Sardiman (2001:142) menyatakan bahwa ada sembilan peran guru dalam

    kegiatan BK, yaitu:

    1. Informator, guru diharapkan sebagai pelaksana cara mengajar informatif,

    laboratorium, studi lapangan, dan sumber informasi kegiatan akademik maupun

    umum.

    2. Organisator, guru sebagai pengelola kegiatan akademik, silabus, jadwal

    pelajaran dan lain-lain.

    3. Motivator, guru harus mampu merangsang dan memberikan dorongan serta

    reinforcement untuk mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan swadaya

    (aktivitas) dan daya cipta (kreativitas) sehingga akan terjadi dinamika di dalam

    proses belajar-mengajar.

    4. Director, guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar

    siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.

    5. Inisiator, guru sebagai pencetus ide dalam proses belajar-mengajar.

    6. Transmitter, guru bertindak selaku penyebar kebijaksanaan dalam pendidikan

    dan pengetahuan.

    7. Fasilitator, guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses

    belajar-mengajar.

    8. Mediator, guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa.

  • JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

    RISQI FAJRIL / 17634 Page 29

    9. Evaluator, guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam

    bidang akademik maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan

    bagaimana anak didiknya berhasil atau tidak.

    Sedangkan dalam pengertian pendidikan yang terbatas, Abin Syamsuddin dengan

    mengutip pemikiran Gage dan Berliner, mengemukakan peran guru dalam proses

    pembelajaran peserta didik, yang mencakup :

    1. Guru sebagai perencana (planner) yang harus mempersiapkan apa yang akan

    dilakukan di dalam proses belajar mengajar (pre-teaching problems).;

    2. Guru sebagai pelaksana (organizer), yang harus dapat menciptakan situasi,

    memimpin, merangsang, menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar

    mengajar sesuai dengan rencana, di mana ia bertindak sebagai orang sumber

    (resource person), konsultan kepemimpinan yang bijaksana dalam arti

    demokratik & humanistik (manusiawi) selama proses berlangsung (during

    teaching problems).

    3. Guru sebagai penilai (evaluator) yang harus mengumpulkan, menganalisa,

    menafsirkan dan akhirnya harus memberikan pertimbangan (judgement), atas

    tingkat keberhasilan proses pembelajaran, berdasarkan kriteria yang ditetapkan,

    baik mengenai aspek keefektifan prosesnya maupun kualifikasi produknya.

    Selanjutnya, dalam konteks proses belajar mengajar di Indonesia, Abin

    Syamsuddin menambahkan satu peran lagi yaitu sebagai pembimbing (teacher

    counsel), di mana guru dituntut untuk mampu mengidentifikasi peserta didik yang

    diduga mengalami kesulitan dalam belajar, melakukan diagnosa, prognosa, dan

    kalau masih dalam batas kewenangannya, harus membantu pemecahannya

    (remedial teaching).

    Di pandang dari segi diri-pribadinya (self oriented), seorang guru berperan

    sebagai :

    1. Pekerja sosial (social worker), yaitu seorang yang harus memberikan

    pelayanan kepada masyarakat;

    2. Pelajar dan ilmuwan, yaitu seorang yang harus senantiasa belajar secara terus

    menerus untuk mengembangkan penguasaan keilmuannya;

    3. Orang tua, artinya guru adalah wakil orang tua peserta didik bagi setiap

    peserta didik di sekolah;

  • JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

    RISQI FAJRIL / 17634 Page 30

    4. model keteladanan, artinya guru adalah model perilaku yang harus dicontoh

    oleh mpara peserta didik; dan

    5. Pemberi keselamatan bagi setiap peserta didik. Peserta didik diharapkan akan

    merasa aman berada dalam didikan gurunya.

    Dari sudut pandang secara psikologis, guru berperan sebagai :

    1. Pakar psikologi pendidikan, artinya guru merupakan seorang yang memahami

    psikologi pendidikan dan mampu mengamalkannya dalam melaksanakan tugasnya

    sebagai pendidik;

    2. seniman dalam hubungan antar manusia (artist in human relations), artinya

    guru adalah orang yang memiliki kemampuan menciptakan suasana hubungan

    antar manusia, khususnya dengan para peserta didik sehingga dapat mencapai

    tujuan pendidikan;

    3. Pembentuk kelompok (group builder), yaitu mampu mambentuk menciptakan

    kelompok dan aktivitasnya sebagai cara untuk mencapai tujuan pendidikan;

    4. Catalyc agent atau inovator, yaitu guru merupakan orang yang yang mampu

    menciptakan suatu pembaharuan bagi membuat suatu hal yang baik; dan

    5. Petugas kesehatan mental (mental hygiene worker), artinya guru bertanggung

    jawab bagi terciptanya kesehatan mental para peserta didik.

    Sementara itu, Doyle sebagaimana dikutip oleh Sudarwan Danim (2002)

    mengemukan dua peran utama guru dalam pembelajaran yaitu menciptakan

    keteraturan (establishing order) dan memfasilitasi proses belajar (facilitating

    learning). Yang dimaksud keteraturan di sini mencakup hal-hal yang terkait

    langsung atau tidak langsung dengan proses pembelajaran, seperti : tata letak

    tempat duduk, disiplin peserta didik di kelas, interaksi peserta didik dengan

    sesamanya, interaksi peserta didik dengan guru, jam masuk dan keluar untuk

    setiap sesi mata pelajaran, pengelolaan sumber belajar, pengelolaan bahan belajar,

    prosedur dan sistem yang mendukung proses pembelajaran, lingkungan belajar,

    dan lain-lain.

    Sejalan dengan tantangan kehidupan global, peran dan tanggung jawab guru pada

    masa mendatang akan semakin kompleks, sehingga menuntut guru untuk

    senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian kemampuan

    profesionalnya. Guru harus lebih dinamis dan kreatif dalam mengembangkan

    proses pembelajaran peserta didik. Guru di masa mendatang tidak lagi menjadi

  • JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

    RISQI FAJRIL / 17634 Page 31

    satu-satunya orang yang paling well informed terhadap berbagai informasi dan

    pengetahuan yang sedang tumbuh, berkembang, berinteraksi dengan manusia di

    jagat raya ini. Di masa depan, guru bukan satu-satunya orang yang lebih pandai di

    tengah-tengah peserta didiknya.

    e. Untuk mencapai pendidikan yaitu perkembangan siswa secara optimal ada tiga pilar/komponen yang tidak dapat dipisahkan antara yang satu

    dengan yang lainnya.Jelaskan ketiga pilar atau komponen yang

    dimaksud ? jawaban saudara disertai contoh?

    Jawab :

    Dalam upaya untuk mencapai tujuan pendidikan yang mendukung

    keberadaban dan perkembangan masyarakat demokrasi, aliran filsafat pendidikan

    progresivisme menunjukkan reaksi yang keras terhadap tori dan praktek

    kependidikan yang dikemukakan oleh aliran filsafat pendidikan esensialisme.

    Filsafat pendidikan progresivisme bereaksi terhadap system pendidikan yang

    bersifat tradisioanal, pasif, dan trlallu intelektualitas. Untuk mengatasi kelemahan

    kelemahan pendidikan esensial itu, maka aliran filsafat progrevisme mengajukan 3

    pilar utama system prndidikan yang mendukung pengembangan masyarakat

    demokratis. Tiga pilar utama itu adalah.

    1. Pendidikan Berpusat Pada Anak

    Berkenaan dengan konsep pendidikan berpusat pada anak, aliran filsafat

    pendidikan progresivisme berpendapat bahwa fungsi utama pendidikan

    adalah untuk mengembangkan scara maksimal potensi potensi individual

    seorang anak. Untuk mencapai tujuan itu maka sedapat mungkin dihindari

    praktek paraktek pendidikan professional yang bersifat otoriter dan pasif.

    Pengajaran yang bersifat otoriter dan pasif dapat mengakibatkan lemahnya

    partisipasi subyek didik dalam kehidupan bermasyarakat.

    2. Peran Pendidikan Bagi Rekonstruksi dan pembaharuan social

    Melalui konsep peran pendidikan bagi rekonstruksi dan pembaharuan

    social, aliran ini hendak mengemukakan bahwa dalam proses kebudayaan,

    pendidikan tidak hanya melaksanakan fungsi inkulturatif statis, tapi lebih

    jauh lagi memiliki fungsi transformative bagi terjadinya pembaharuan

    social kebudayaan suatu kelompok masyarakat.

  • JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

    RISQI FAJRIL / 17634 Page 32

    Jhon dewey mengemukakan bahwa pendidikan memiliki peran sentral

    dalam pembaharuan social bagi terciptanya masyarakat demokrasi,

    masyarakat ilmiah, dan perkembangan menuju masyarakat industry.

    3. Konsep Eksperismentlisme Dalam Pendidikan

    Berdasarkan konsep eksperimentalisme dalam pendidikan, kaum

    progresivisme mencoba mengembangkan pendekatan ilmiah dalam proses

    pendidikan demokratis. Melalui konsep ini coba dikembangkan dalam diri

    anak kemampuan rasional, kritis, penarikan kesimpulan berdasarkan

    pembuktian, keterbukaan, dan akuntabilitas yang dierlukan bagi individu

    untuk hidup dalam alam demokrasi.

    f. Dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling disekolah kegiatan apa saja yang dapat dilakukan guru mata pelajaran dalam: (a)layanan orientasi,

    (b) layanan informasi, (c) layanan peguasaan konten, (d) layanan

    penempatan dan penyaluran, (e) layanan mediasi, (f) layanan konsultasi

    Jawab :

    Priyatno dan Anti (1994 : 297) Mengatakan bahwa pelayanan bimbingan dan

    konseling disekolah yang dilakukan guru meliputi :

    1. Layanan Orientasi adalah layanan yang memungkinan peserta didik

    memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-

    obyek yang dipelajari, untuk mempermudah dan memperlancar

    berperannya peserta didik di lingkungan yang baru itu, sekurang-

    kurangnya diberikan dua kali dalam satu tahun yaitu pada setiap awal

    semester. Tujuan layanan orientasi adalah agar peserta didik dapat

    beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru secara tepat

    dan memadai, yang berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.

    2. Layanan Informasi adalah layanan yang memungkinan peserta didik

    menerima dan memahami berbagai informasi (seperti : informasi belajar,

    pergaulan, karier, pendidikan lanjutan). Tujuan layanan informasi adalah

    membantu peserta didik agar dapat mengambil keputusan secara tepat

    tentang sesuatu, dalam bidang pribadi, sosial, belajar maupun karier

    berdasarkan informasi yang diperolehnya yang memadai. Layanan

    informasi pun berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.

  • JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

    RISQI FAJRIL / 17634 Page 33

    3. Layanan Konten adalah layanan yang memungkinan peserta didik

    mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam penguasaan

    kompetensi yang cocok dengan kecepatan dan kemampuan dirinya serta

    berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya, dengan tujuan agar

    peserta didik dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang

    baik. Layanan pembelajaran berfungsi untuk pengembangan.

    4. Layanan Penempatan dan Penyaluran adalah layanan yang memungkinan

    peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran di dalam kelas,

    kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang,

    kegiatan ko/ekstra kurikuler, dengan tujuan agar peserta didik dapat

    mengembangkan segenap bakat, minat dan segenap potensi lainnya.

    Layanan Penempatan dan Penyaluran berfungsi untuk pengembangan.

    5. Konsultasi adalah yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau

    pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang

    perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta

    didik.dilaksanakan oleh konselor terhadap seorang pelanggan (di sekolah ;

    orang tua / wali peserta didik). Dalam melaksanakan layanan konsultasi

    ini, Guru Bimbingan Konseling / Konselor bisa bekerja sama dengan Guru

    Mata Pelajaran, Wali Kelas dan instansi terkait (LPTK, psikolog,

    psikiater) dan dilaksanakan di kantor tempat praktik konseling, bagi Guru

    Bimbingan Konseling yang telah berkewenangan membuka praktik di luar

    sekolah dengan cara mengambil studi profesi konselor. Layanan

    Konsultasi ini terkait dengan fungsi pemahaman, pemeliharaan dan

    pengembangan, yaitu untuk membantu peserta didik dan/atau pihak lain

    (orang tua / wali peserta didik) memperoleh wawasan, pemahaman dan

    caracara pemecahanan masalah maupun hambatan yang ditemui, sesuai

    kondisi lingkungan di sekolah. Guru Mata Pelajaran dan Wali Kelas

    adalah teman sejawat dan institusi terkait (LPTK, psikolog, psikiater )

    adalah mitra kerja bagi Guru Bimbingan Konseling / Konselor.

    6. Mediasi adalah yaitu layanan yang membantu peserta didik

    menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan antarmereka.

    merupakan layanan konseling yang dilaksanakan oleh Guru Bimbingan

    dan Konseling (Konselor) terhadap dua pihak (atau lebih) yang sedang

  • JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

    RISQI FAJRIL / 17634 Page 34

    dalam keadaan saling tidak menemukan kecocokan sehingga menjadikan

    kedua pihak (atau lebih) saling bertentangan dan jauh dari rasa damai.

    Layanan Mediasi terkait dengan fungsi pencegahan, yaitu Guru

    Bimbingan dan Konseling (Konselor) berusaha mengantarai atau

    membangun hubungan diantara mereka, dengan tujuan membantu

    tercapainya hubungan positif dan kondusif guna memperbaiki hubungan

    antar personal.

    g. Jelaskan bentuk kerjasama yangperlu dilakukan guru mata pelajaran dan guru pembimbing dalam rangka pengembangan diri siswa di sekolah

    berdasarkan KTSP?

    Jawab :

    Dalam kegiatan belajar-mengajar sangat diperlukan adanya kerjasama

    antara guru degan konselor demi tercapainya tujuan yang diharapkan. Pelaksanaan

    tugas pokok guru dalam proses pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari kegiatan

    bimbinngan, sebaliknya layanan bimbingan disekolah perlu dukungan perlu

    bimbingan atau bantuan guru. Dalam hal ini Rochman Natawidjaja dan Moh.

    Surya (1985) mengutip pendapat Miller yang mengatakan bahwa :

    a) Proses belajar menjadi sangat efektif, apabila bahan yang dipelajari

    dikaitkan langsung degan tujuan-tujuan pribadi siswa. Ini berarti guru dituntut

    untuk memahami harapan-harapan dan kesulitan-kesulitan siswa, selanjutnya guru

    dapat menciptakan situasi belajar atau iklim kelas yang memungkinkan para siswa

    dapat belajar dengan baik.

    b) Guru yang memahami siswa dan masalah-masalah yang dihadapinya

    lebih peka terhadap hal-hal yang dapat memperlancar dan mengganggu kegiatab

    kelas. Guru mempunyai kesempatan yang luas untuk mengadakan pengamatan

    terhadap siswa yang diperkirakan mempunyai masalah.

    c) Guru dapat memperhatikan masalah atau kesulitan siswa secara lebih

    nyata. Berhubung guru mempunyai kesempatan yang terjadwal untuk bertatap

    muka dengan para siswa, maka ia akan memperoleh informasi yang lebih banyak

    tentang keadaan siswa yang menyangkut masaalah pribadi siswa, baik kelebihan

    maupun kekurangannya. Dalam keadaan keadaan seperti itu peran guru dalam

    kegiatan bimbingan sangat penting.

  • JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

    RISQI FAJRIL / 17634 Page 35

    Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan

    disekolah akan lebih efektif bila guru dapat bekerjasama dengan konselor sekolah

    dalam proses pembelajaran. Adanya keterbatasan antara kedua belah pihak (guru

    dan konselor) menuntut adanya kerjasama tersebut.

    Konselor mempunyai keterbatasan dalam hal yang berkaitan dengan (1)

    kurangnya waktu untuk bertatap muka dengan siswa, hal ini karena tenaga

    konselor masih sangat terbatas, sehingga pelayanan siswa dalam jumlah yang

    cukup banyak tidak bissa dilakukan secara intensif; (2) keterbatasan konselor

    sehingga tidak mungkin dapat memberikan semua bentuk layanan seperti

    memberi pengajaran perbaikan untuk bidang studi tertentu, dan sebagainya.

    Dilain pihak guru mempunyai beberpa keterbatasan. Menurut Koestoer

    Partowisaastro (1982) keterbatasan-keterbatasan guru tersebut antara lain:

    a) Guru tidak mungin lagi menangani massalah-masalah siswa yangbermacam-

    macam, karena tidak terlatih untuk melaksanakan semua tugas itu.

    b) Guru sendiri sudah berat tugas mengajarnya, sehingga tidak mungkin lagi

    ditambah tugas yang lebih banyak untuk memcahkan berbagai macam masalah

    siswa.

    Dalam menangani kasus-kasus tertentu, konselor perlu menghadirkan guru dan

    pihak-pihak terkait guna membicarakan permasalahan yang dihadapi siswa.

    Kegiatan semacam ini disebut dengan konferensi kasus (case conference). Bila

    guru menemui masalah yang sudah berada diluar batas kewenangan, guru dapat

    menelihtangankan masalah siswa tersebut kepada guru pembimbing atau konselor.

    Kegiatan bimbingan konseling yag diadakan disekolah, dikoordinasikan oleh

    konselor, dengan demikian pelaksanaan bimbingan oleh para guru tidak lepas

    begitu saja tetapi dipantau.

    Sumber :

    Syahril dan asmidir ilyas (2009) Profesi Kependidikan,Padang Unp Pres

    Anisah,dkk. (1999). Profesi Kependidikan. Padang:Dip Universitas Negri Padang.

    Priyatno. 1994. Dasar Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Direktorat Jendral

    Pendidikan Tinggi.

    Soetjipto dan Raflis Kosasi. 1994. Profesi Keguruan. Jakarta : Direktorat Jendral

    pendidikan Tinggi.

    Saud, Udin Syaefudin. 2009. Pengembangan Profesi Guru. Bandung : Alfabeta

  • JAWABAN UTS PROFESI KEPENDIDIKAN 2012

    RISQI FAJRIL / 17634 Page 36

    Gunawan,Yusuf. 1992. Pengantar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Gramedia

    Pustaka Utama.

    Artikel : diakses tanggal 20 oktober 2012 pukul 22.00 wib

    http://bkmtsyaspika.wordpress.com/2012/08/17/jenis-layanan-bk/