MAKALAH ORGANISASI KEPENDIDIKAN

17
 18 KATA PENGANTAR Seg ala puj i hany a mil ik All ah Swt . yang telah member ikan begitu bany ak li mp ahan nik mat se hingg a di ant ar a nikmat- Nya te rs ebu t ka mi (penu li s) da pat menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah dalam rangka nenuntut ilmu. Shalawat beriringkan salam semoga tetap terlimpah curahkan kepada baginda kita yang telah menuntu n umatnya dari zaman jahiliah menuju zaman ilmiah a’ni Nabi  besar Muhammad Saw. juga kepada keluarganya, para sahabat nya, tabi’in dan tabi’atnya, serta sampai kepada kita selaku umatnya hingga hari kiamat, Amiin. Sel anju tnya mak alah yang ber ada di hada pan pembaca mer upa kan urai an mat eri yang dit ulis meng acu kepada Organisasi kep endi dika n, khus usnya keg iata n seorang pendidik dengan Dosen pengampu Bpk Rasidi M.Pd. yaitu tentangOrganisasi Kependidikan. yang Alhamdulillah telah selesai dituis. Tidak akan ada kata selesai disusun makalah ini melainkan dukungan dari semua pihak baik segi moril maupun materil. Untuk itu penulis sampaikan banyak terima kasih. Sudah bara ng ten tu dalam mak ala h ini tida k lup ut dari kekeli ruan ataupu n keku rang an baik dalam mat eri mau pun dalam hal ikhwal pen yus unan . Unt uk itu  penulis bermohon maaf dan tak lupa untuk sedia meneri ma berbagai masuka n yang  bersif at memb angun unt uk penyempurnaannya. Surakarta, 19 April 2012 Penulis

Transcript of MAKALAH ORGANISASI KEPENDIDIKAN

5/17/2018 MAKALAH ORGANISASI KEPENDIDIKAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-organisasi-kependidikan 1/17

KATA PENGANTAR 

Segala puji hanya milik Allah Swt. yang telah memberikan begitu banyak 

limpahan nikmat sehingga di antara nikmat-Nya tersebut kami (penulis) dapat

menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah dalam rangka nenuntut ilmu.

Shalawat beriringkan salam semoga tetap terlimpah curahkan kepada baginda

kita yang telah menuntun umatnya dari zaman jahiliah menuju zaman ilmiah a’ni Nabi

 besar Muhammad Saw. juga kepada keluarganya, para sahabatnya, tabi’in dan

tabi’atnya, serta sampai kepada kita selaku umatnya hingga hari kiamat, Amiin.

Selanjutnya makalah yang berada di hadapan pembaca merupakan uraian

materi yang ditulis mengacu kepada Organisasi kependidikan, khususnya kegiatan

seorang pendidik dengan Dosen pengampu Bpk Rasidi M.Pd. yaitu

tentangOrganisasi Kependidikan. yang Alhamdulillah telah selesai dituis. Tidak akan

ada kata selesai disusun makalah ini melainkan dukungan dari semua pihak baik segi

moril maupun materil. Untuk itu penulis sampaikan banyak terima kasih.

Sudah barang tentu dalam makalah ini tidak luput dari kekeliruan ataupun

kekurangan baik dalam materi maupun dalam hal ikhwal penyusunan. Untuk itu

 penulis bermohon maaf dan tak lupa untuk sedia menerima berbagai masukan yang

 bersifat membangun untuk penyempurnaannya.

Surakarta, 19 April 2012

Penulis

5/17/2018 MAKALAH ORGANISASI KEPENDIDIKAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-organisasi-kependidikan 2/17

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULAN

BAB II PEMBAHASAN

HAKIKAT, FUNGSI, DAN TUJUAN ORGANISASI PROFESI KEPENDIDIKAN

1. FUNGSI ORGANISASI PROFESI KEPENDIDIKAN

2. TUJUAN ORGANISASI PROFESI KEPENDIDIKAN

RUANG LINGKUP ORGANISASI PROFESI KEPENDIDIKAN

1. RUANG LINGKUP ORGANISASI KEPENDIDIKAN

1.1. Bentuk dan Corak Organisasi Kependidikan

1.2. Struktur dan Kedudukan Organisasi Kependidikan

1.3. Keanggotaan Organisasi Profesi Kependidikan

1.4. Program Operasional Organisasi Profesi Kependidikan/Keguruan

2. MACAM-MACAM ORGANISASI PROFESI KEPENDIDIKAN DI

INDONESIA

2.1. Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)

2.2. Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI)

2.3. Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI)

BAB III PENUTUP

1. KESIMPULAN

2. SARAN

5/17/2018 MAKALAH ORGANISASI KEPENDIDIKAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-organisasi-kependidikan 3/17

BAB I

PENDAHULAN

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, serta

 perubahan sosio-kultural yang terkadang sulit diprediksi, profesi pendidikan seakan-

akan dihdapkan pada dilema yang kompleks. Di satu pihak, masyarakat pengguna jasa

kependidikan menuntut akan kualitas layanan jasa kependidikan secara lebih baik,

tetapi di pihak lain para penyandang profesi kependidikan dihadapkan pada pelbagai

keterbatasan. Bahkan secara individual mereka dihadapkan pula pada suatu realitas

 bahwa kesejahteraannya perlu mendapat perhatian khusus. Imbalan jasa kependidikan

yang kurang sesuai menurut ukuran kebutuhan hidup realistis masih menjadi topik 

diskusi keseharian masyarakat. Padahal masyarakat yakin betul bahwa kelangsungan

hidup bangsa ini akan sangat ditentukan oleh keberhasilan proses sistem pendidikan.

Yang masih terasa membelenggu kalangan pendidikan antara lain

gelar  pahlawan tanpa tanda jasa bagi para guru di Indonesia. Gelar ini bukan sesuatu

yang tidak baik, tetapi kalau penafsirannya tidak tepat akan menghasilkan implilkasi

yang justru menyudutkan para guru. Apa artinya gelar sebagus itu jika tidak 

memberikan jaminan hidup yang layak?

Itulah sekelumit permasalahan yang sesungguhnya akan terasa amat sulit jika

dihadapi secara individual. Artinya, kalangan profesional kependidikan dipandang

 perlu untuk membentuk suatu organisasi profesi dan masuk di dalamnya sebagai

anggota. Melalui fungsi pemersatu organisasi ini, penyandang profesi kependidikan

memiliki kekuatan dan kekuasaan dalam menjalankan tugas keprofesiannya. Bukan

hanya itu, suatu organisasi kependidikan berupaya meningkatkan dn mengembangkan

karier, kemampuan, kewenangan profesional, martabat, dan kesejahteraan tenaga

kependidikan.

5/17/2018 MAKALAH ORGANISASI KEPENDIDIKAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-organisasi-kependidikan 4/17

Banyak hal yang bermanfaat bagi penyandang profesi kependidikandari

organisasi profesinya sendiri. Sebab itu, disini dipandang penting untuk 

dibahas.Berikut ini dikemikakan hakikat, fungsi, tujuan, ruang lingkup, dan maam-

macam organisasi profesi kependidikan.

5/17/2018 MAKALAH ORGANISASI KEPENDIDIKAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-organisasi-kependidikan 5/17

BAB II

PEMBAHASAN

HAKIKAT, FUNGSI, DAN TUJUAN ORGANISASI PROFESI

KEPENDIDIKAN

1. FUNGSI ORGANISASI PROFESI KEPENDIDIKAN

Organisasi profesi kependidikan selain sebagai ciri suatu profesi kependidikan,

sekaligus juga memiliki fungsi tersendiri yang bermanfaat bagi anggotanya. Organisasi

 profesi kependidikan Organisasi profesi kependidikan selain sebagai ciri suatu profesi

kependidikan berfungsi sebagai pemersatu seluruh anggota profesi dalam kiprahnya

menjalankan tugas keprofesiannya, dan memiliki fungsi peningkatan kemampuan

 profesional profesi ini. Kedua fungsi tersebut dapat diuraikan berikut ini.

a. Fungsi Pemersatu

Kelahiran suatu organisasi profesi tidak terlepas dari motif yang mendasarinya,

yaitu dorongan yang menggerakkan para profesional untuk membeantuk suatu

organisasi keprofesian. Motif tersebut begitu bervariasi, ada yang bersifat sosial,

 politik, ekonomi, kultural, dan falsafah tentang sistem nilai. Namun, umumnya dilatar 

 belakangi oleh dua motif, yaitu motif intrinsik dan ekstrinsik. Secara intrinsik, para

 profesional terdorong oleh keinginannya medapatkan kehidupan yang layak, sesuai

dengan tugas profesi yang diembannya, bahkan mungkin mereka terdorong oleh

semangat menunaikan tugasnya sebaik dan seikhlas mengkin. Secara ekstrinsik mereka

terdorong oleh tuntutan masyarakat pengguna jasa suatu profesi yang semakin hari

semakin klompleks.

Kedua motif tersebut sekaligus merupakan tantangan bagi pengemban suatu

 profesi, yang secara teoritis sangat sulit dihadapi dan diselesaikan secara individual.

5/17/2018 MAKALAH ORGANISASI KEPENDIDIKAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-organisasi-kependidikan 6/17

Kesadaran atas realitas ini menyebabkan para profesional membentuk organisasi

 profesi. Demikian pula organisasi profesi kependidikan , merupakan organisasi profesi

sebagai wadah pemersatu pelbagai potensi profesi kependidikan dalam menghadapi

kopleksitas tantangan dan harapan masyarakat pengguna pengguna jasa kependidikan.

Dengan mempersatukan potensi tersebut diharapkan organisasi profesi kependidikan

memiliki kewibawaan dan kekuatan dalam menentukan kebijakan dan melakukan

tindakan bersama, yaitu upaya untuk melindungi dan memperjuangkan kepentingan

 para pengemban profesi kependidikan itu sendiri dan kepentingan masyarakat

 pengguna jasa profesi ini.

b. Fungsi Peningkatan Kemampuan Profesional

Fungsi kedua dari organisasi profesi adalah meningkatkan kemampuan

 profesional para pengemban profesi kependidikan. Fungsi ini secara jelas tertuang

dalam PP No. 38 tahun 1992, pasal 61 yang berbunyi:

“Tenaga kependidikan dapat membentuk ikatan profesi sebagai wadah untuk 

meningkatkan dan mengembangkan karier, kemampuan, kewenangan profesional,

martabat, dan kesejahteraan tenaga kependidikan.”PP tersebut menunjukkan adanya legalitas formal yang secara tersirat

mewajibkan para anggota profesi kependidikan untuk selalu meningkatkan kemampuan

 profesionalnya melalui organisaasi atau ikatan profesi kependidikan. Bahkan dalam

UUSPN Tahun 1989, Pasal 31; ayat 4 dinyatakan bahwa:

Tenaga kependidikan berkewajiban untuk berusaha mengembangkan

kemampuan profesionalnya sesuai dengan perkembangan tuntutan ilmu pengetahuan

dan tekhnologi serta pembangunan bangsa.

Kemampuan yang dimaksud dalam konteks ini adalah apa yang disebut dengan

istilah kompetensi , yang oleh Abin Syamsuddin dijelaskan bahwa kopetensi

merupakan kecakapan atau kemampuan mengerjakan pekerjaan kependidikan. Guru

yang memiliki kemampuan atau kecakapan untuk mengerjakan pekerjaan kependidikan

disebut dengan guru yang kompeten.

5/17/2018 MAKALAH ORGANISASI KEPENDIDIKAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-organisasi-kependidikan 7/17

Peningkatan kemampuan profesional tenaga kependidikan berdasarkan

Kurikulum 1994 dapat dilakukan melalui dua program, yaitu program terstruktur dan

tidak terstruktur. Program terstruktur adalah program yang dibuat dan dilaksanakan

sedemikian rupa, mempunyai bahan dan produk kegiatan belajar yang dapat

diakreditasikan secara akademik dalam jumlah SKS tertentu. Dengan demikian , Pada

akhir program para peserta akan memperoleh sejumlah SKS yang pada gilirannya dapat

disertakan dengan kualifikasi tetrtentu tenaga kependidikan. Program tidak terstruktur 

adalah program pembinaan dan pengembangan tenaga kependidikan yang dibuka

 berdasarkan kebutuhan tertentu sesuai dengan tuntutan waktu dan lingkungan yang ada.

Terlingkup dalam program tidak terstruktur ini adalah:

1. Penataran tingkat nasional dan wilayah;

2. Supervisi yang dilaksanakan oleh pengawas atau pejabat yang terkait

seperti Kepala Sekolah, Kepala Bidang, Kakandep;

3. Pembinaan dan pengembangan sejawat, yaitu dengan sesama tenaga

kependidikan sejenis melalui forum konunikasi, seperti MGI.

4. Pembinaan dan pengembangan individual, yaitu upaya atas inisiatif 

sendiri dengan partisipasi dalam seminar, loka karya, dan yang lainnya.

2. TUJUAN ORGANISASI PROFESI KEPENDIDIKAN

Salah satu tujuan organisasi ini adalah mempertinggi kesadaran sikap, mutu dan

kegiatan profesi guru serta meningkatkan kesejahteraan guru. Sebagaimana dijelaskan

dalam PP No. 38 tahun 19992, pasal 61, ada lilma misi dan tujuan organisasi

kependidikan, yaitu: meningkatkan dan/atau mengembangkan:

(1) karier,

(2) kemampuan,

5/17/2018 MAKALAH ORGANISASI KEPENDIDIKAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-organisasi-kependidikan 8/17

(3) kewenangan profesional,

(4) martabat, dan

(5) kesejahteraan seluruh tenaga kependidikan.

Sedangkan visinya secara umum ialah terwujudnya tenaga kependidikan yang

 profesional.

1.  Meningkatkan dan/atau mengembangkan karier anggota, merupakan upaya

dalam mengembangkan karier anggota sesuai dengan bidang pekerjaan yang

diembannya. Karier yang dimaksud adalah perwujudan diri seorang pengemban

 profesi secara bermakna, baik bagi dirinya maupun bagi orang lain

(lingkungannya) melalui serangkaian aktivitas. Organisasi profesi berperan

sebagai fasilitator dan motifator terjadinya peningkatan karier setiap anggota.

Adalah kewajiban organisasi profesi kependidikan untuk mampu memfasilitasi

dan memotifasi anggotanya mencapai karier yang diharapkan sesuai dengan

tugas yang diembannya.

2.  Meningkatkan dan/atau mengembangkan kemampuan anggota, merupkanupaya terwujudnya kompetensi kependidikan yang handal. Dengan kekuatan

dan kewibawaan organisasi, para pengemban profsi akan memiliki mkekuatan

moral untuk senantiasa meningkatkan kemampuannya.

3.  Meningkatkan dan/atau mengembangkan kewenangan profesional anggota,

merupakan upaya para profsional untuk menmpatkan anggota suatu profesi

sesuai dengan kemampuannya. Organisasi profesi keendidikan bertujuan untuk 

megembangkan dan meningkatkan kemampuan kepada anggotanya melaluai

 pendidikan atau latihan terprogram.

4.  Meningkatkan dan/atau mengembangkan martabat anggota, merupakan upaya

organisasi profesi kependidikan agar anggotanya terhindar dari perlakuan tidak 

manusiawi dari pihak lain dan tidak melakukan praktik melecehkan nilai-nilai

5/17/2018 MAKALAH ORGANISASI KEPENDIDIKAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-organisasi-kependidikan 9/17

kemanusiaan. Dengan memasuki organisasi profesi keendidikan anggota

sekaligus terlindungi dari perlakuan masyarakat yang tidak mengindahkan

martabat kemanusiaan dan berupaya memberikan pelayanan kepada masyarakat

sesuai dengan standar etis yang disepakati.

5.  Meningkatkan dan/atau mengembangkan kesejahteraa, merupakan upaya

organisasi profesi keendidikan untuk meningkatkan kesejahteraanlahir batin

anggotanya. Dalam teori Maslow, kesejahteraan ini mungkin menempati urutan

 pertama berupa kebutuhan fisiologis yang harus dipenuhi. Banyak kiprah

organisasi profesi keendidikan dalam meningkatkan kesejahteraan anggota.

Asprasi anggota melalui organisasi terhadap pemerintah akan lebih terindahkan

dibandingkan individu.

RUANG LINGKUP ORGANISASI KEPENDIDIKAN

1.1. Bentuk dan Corak Organisasi Kependidikan

Bentuk organisaasi profesi kependidikan begitu bervariasi dipandang dari segiderajat keeratan dan keterkaitan antar anggotanya. Ada tiga bentuk organisaasi profesi

kependidikan. Pertama, berbentuk persatuan (union), antara lain di Ausrtalia,

Singapura, dan Malaysia, misalnya: Ausrtalian Education Union (AUE), National 

Tertiary Education Union (NTEU), Singapore Teachers’ Union (STU), National Union

5/17/2018 MAKALAH ORGANISASI KEPENDIDIKAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-organisasi-kependidikan 10/17

of the Teaching Profession (NUTP), dan Sabah Teachers Union (STU). Kedua,

 berbentuk federasi ( federation) antara lain di India dan Bangladesh, misalnya: All India

 Primary Teachers Federation (AIPTF),dan Bangladesh Teachers’ Federation

(BTF). Ketiga, berbentuk aliansi(alliance), antara lain di Pilipina, seperti National 

 Alliance of Teachers and Office Workers (NATOW). Keempat,   berbentuk 

asosiasi (association) seperti yang terdapat di kebanyakan negara, misalnya, All 

 Pakistan Government School Teachar Association (APGSTA) di Pakistan, dan Brunei

 Malay Teachers’ Association (BMTA) di Brunei.

Ditinjau dari kategori keanggotaannya, corak organisasi profesi kependidikan

 beragam pula. Corak organisasi profesi ini dapat dibedakan berdasarkan (1) Jenjang

 pendidikan di mana mereka bertugas (SD, SMP, dll); (2) Status penyelenggara

kelembagaan pendidikannya (negeri, swasta); (3) Bidang studi keahliannya (bahasa,

kesenian, matematika, dll); (4) Jender (Pria, Wanita); (5) berdasarkan latar belakang

etnis (cina, tamil, dll) seperti China education Societydi Malaysia.

1.2.Struktur dan Kedudukan Organisasi Kependidikan

Berdasarkan struktur dan kedudukannya, organisasi profesi kependidikan

terbagi atas tiga kelompok, yaitu :

(1) Organisasi profesi kependidikan yang bersifat lokal (kedaerahan dan

kewilayahan), misalnya Serawak Teachers’ Union di Malaysia;

(2) Organisasi profesi kependidikan yang bersifat nasional seperti Persatuan

Guru Republik Indonesia (PGRI); dan

(3) Organisasi profesi kependidikan yang bersifat internasional seperti

UNESCO (United Nations Educational, Scientific, and Culture

Organization). 

5/17/2018 MAKALAH ORGANISASI KEPENDIDIKAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-organisasi-kependidikan 11/17

1.3. Keanggotaan Organisasi Profesi Kependidikan

Dengan adanya keragaman bentuk dan corak serta struktur dan kedudukan

Organisasi Profesi Kependidikan/Keguruan seperti telah dipaparkan di muka, dengan

sendirinya keanggotaan Organisasi Profesi Kependidikan ini beragam pula. Akan tetapi

 pada umumnya Organisasi profesi kependidikan yang bersifat asosiasi atau persatuan

langsung dari setiap pribadi pengemban profesi yang bersangkutan. Sedangkan

keanggotaan organisasi profesi kependidikan yang bersifat federasi cukup terbatas oleh

 pucuk organisasi yang berserikat saja.

1.4. Program Operasional Organisasi Profesi Kependidikan/Keguruan

Sebagaimana organisasi profesi kependidikan memiliki tujuan dan fungsi,

 bahkan visi dan misi tersendiri. Untuk merealisasikan hal tersebut organisasi profesi ini

lazimnya memiliki program operasional tertentu yang secara terencana, dan

 pelaksanaannya harus dipertanggungjawabkan kepada para anggotanya melalui forum

resmi, seperti termaktub dalam anggaran dasar (AD) atau anggaran rumah tangga

(ART) atau bahkan hasil konvensi anggota profesi kependidikan. Kandungan program

tersebut mencakup hal-hal berikut:

• Upaya-upaya yang menunjang terjaminnya pelaksanaan hak dan kewajiban para

anggotanya, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

• Upaya-upaya yang memajukan dan mengembangkan kemampuan

 profesionaldan karier para anggotanya, melalui berbagai kegiatan ilmiahdan

 profesional seperti seminar, simposium, loka karya dan sebagainya.

• Upaya-upaya yang menunjang bagi terlaksananya hak dan kewajiban pengguna

 jasa pelayanan profesional, baik keamanan maupun kualitasnya.

• Upaya-upaya yang bertalian dengan pengembangan dan pembangunan yang

relevan dengan bidang keprofesiannya.

MACAM-MACAM ORGANISASI PROFESI KEPENDIDIKAN DI INDONESIA

5/17/2018 MAKALAH ORGANISASI KEPENDIDIKAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-organisasi-kependidikan 12/17

Secara kuantitas, tidak berlebihan jika banyak kalangan pendidik menyatakan

 bahwa organisasi profesi kependidikan di indonesia berkembang pesat bagaikan

tumbuhan di musim penghujan. Sampai sampai ada sebagian pengemban profesi

 pendidikan yang tidak tahu menahu tentang organisasi kependidikan itu. Yang lebih

dikenal kalangan umum adalah PGRI.

Disamping PGRI yang satu-satunya organisasi yang diakui oleh pemerinta juga

terdapat organisasi lain yang disebut Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) yang

didirikan atas anjuran Departeman Pendidikan dan Kebudayaan. Sayangnya, organisasi

ini tidak ada kaitan yang formal dengan PGRI. Selain itu ada juga organisasi

 profesional guru yang lain yaitu ikatan serjana pendidikan indonesia (ISPI), yang

sekarang suda mempunyai nanyak devisi yaitu Ikatan Petugas Bimbingan Belajar 

(IPBI), Himpunan Serjana Administrasi Pendidikan Indonesia (HSPBI), dan lain-lain,

hubungannya secara formal dengan PGRI juga belum tampak secara nyata, sehingga

 belum didapatkan kerjasama yang saling menunjang dalam meningkatkan mutu

anggotanya.

 

2.1.Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)

PGRI lahir pada 25 November 1945, setelah 100 hari proklamasi

kemerdekaan Indonesia. Cikal bakal organisasi PGRI adalah diawali dengan

nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) tahun 1912, kemudian berubah

nama menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI) tahun 1932.

Pada saat didirikannya, organisasi ini disamping memiliki misi profesi

 juga ada tiga misi lainnya, yaitu misi politis-deologis, misi peraturanorganisaoris, dan misi kesejahteraan.

Misi profesi PGRI adalah upaya untuk meningkatkan mutu guru sebagai

 penegak dan pelaksana pendidikan nasional. Guru merupakan pioner 

 pendidikan sehinnga dituntut oleh UUSPN tahun 1989: pasal 31; ayat 4, dan PP

5/17/2018 MAKALAH ORGANISASI KEPENDIDIKAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-organisasi-kependidikan 13/17

 No. 38 tahun 1992, pasal 61 agar memasuki organisasi profesi kependidikan

serta selalu meningkatkan dan mengembagkan kemampuan profesinya.

Misi politis-teologis tidak lain dari upaya penanaman jiwa nasionalise,

yaitu komitmen terhadap pernyataan bahwa kita bangsa yang satu yaitu bangsa

indonesia, juga penanaman nilai-nilai luhur falsafah hidup berbangsa dan

 benegara, yaiitu panca sila. Itu sesungguhnya misi politis-ideologis PGRI, yang

dalam perjalanannya dikhawatirkan terjebak dalam area polotik praktis

sehingga tidak dipungkiri bahwa PGRI harus pernah menelan pil pahit,

terperangkap oleh kepanjangan tangan orde baru.

Misi peraturan organisasi PGRI merupakan upaya pengejawantahan

 peaturan keorgaisasian , terutama dalam menyamakan persepsi terhadap visi,

misi, dan kode etik keelasan sruktur organisasi sangatlah diperlukan.

Dipandang dari segi derajat keeratan dan keterkaitan antaranggotanya,

PGRI berbentuk persatuan (union). Sedangkan struktur dan kedudukannya

 bertaraf nasional, kewilayahan, serta kedaerahan. Keanggotaan organisasi

 profesi ini bersifat langsung dari setiap pribadi pengemban profesi

kependidikan. Kalau demikian, sesunguhnya PGRI merupakan organisasi profesi yang memiliki kekuatan dan mengakar diseluruh penjuru indonesia.

Arrtinya, PGRI memiliki potensi besar untuk meningkatkan hakikat dan

martabat guru, masyarakat, lebih jauh lagi bangsa dan negara.

2.2.Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI)

Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) lahir pada pertengahan

tahun 1960-an. Pada awalnya organisasi profesi kependidikan ini bersifat

regional karena berbagai hal menyangkut komunikasi antaranggotanya.

Keadaan seperti ini berlangsung cukup lama sampai kongresnya yang pertama

di Jakarta 17-19 Mei 1984.

Kongres tersebut menghasilkan tujuh rumusan tujuan ISPI, yaitu: (a)

Menghimpun para sarjana pendidikan dari berbagai spesialisasi di seluruh

5/17/2018 MAKALAH ORGANISASI KEPENDIDIKAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-organisasi-kependidikan 14/17

Indonesia; (b) meningkatkan sikap dan kemampuan profesional para angotanya;

(c) membina serta mengembangkan ilmu, seni dan teknologi pendidikan dalam

rangka membantu pemerintah mensukseskan pembangunan bangsa dan negara;

(d) mengembangkan dan menyebarkan gagasan-gagasan baru dan dalam bidang

ilmu, seni, dan teknologi pndidikan; (e) meindungi dan memperjuangkan

kepentingan profesional para anggota; (f) meningkatkan komunikasi

antaranggota dari berbagai spesialisasi pendidikan; dan (g) menyelenggarakan

komunikasi antarorganisasi yang relevan.

Pada perjalanannya ISPI tergabung dalam Forum Organisasi Profesi

Ilmiah (FOPI) yang terlealisasikan dalam bentuk himpunan-himpunan. Yang

tlah ada himpunannya adalah Himpunan Sarjana Pendidikan Ilmu Sosial

Indonesia (HISPIPSI), Himpunan Sarjana Pendidikan Ilmu Alam, dan lain

sebagainya.

2.3.Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI)

Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI) didirikan di Malang pada

tanggal 17 Desember 1975. Organisasi profesi kependidikan yang bersifatkeilmuan dan profesioal ini berhasrat memberikan sumbangan dan ikut serta

secara lebih nyata dan positif dalam menunaikan kewajiban dan tanggung

 jawabnya sebagai guru pembimbing. Organisasi ini merupakan himpunan para

 petugas bimbingan se Indonesia dan bertujuan mengembangkan serta

memajukan bimbingan sebagai ilmu dan profesi dalam rangka peningkatan

mutu layanannya.

Secara rinci tujuan didirikannya Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia

(IPBI) adalah sebagai berikut ini.

1. Menghimpun para petugas di bidang bimbingan dalam wadah

organisasi.

5/17/2018 MAKALAH ORGANISASI KEPENDIDIKAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-organisasi-kependidikan 15/17

2. Mengidentifikasi dan mengiventarisasi tenaga ahli, keahlian dan

keterampilan, teknik, alat dan fasilitas yang telah dikembangkan di

Indonesia di bidang bimbingan, dengan demikian dimungkinkan

 pemanfaatan tenaga ahli dan keahlian tersebut dengan sebaik-baiknya.

3. Meingatkan mutu profesi bimbingan, dalam hal ini meliputi peningkatan

 profesi dan tenaga ahli, tenaga pelaksana, ilmu bimbingan sebagai

disiplin, maupun program layanan bimbingan (Anggaran Rumah

Tangga IPBI, 1975).

Untuk menopang pencapaian tujuan tersebut dicanangkan empat kegiatan, yaitu:

1. Pengembangan ilmu dalam bimbingan dan konseling;

2. Peningkatan layanan bimbingan dan konseling;

3. Pembinaan hubungan dengan organisasi profesi dan lembaga-lembaga

lin, baik dalam maupun luar negeri; dan

4. Pembinaan sarana (Anggaran Rumah Tangga IPBI, 1975).

Kegiatan pertama dijabarkan kembali dalam anggaran rumah tangga

(ART IPBI, 1975) sebagai berikut ini.

1. Penerbitan, mencakup: buletin Ikatan Petugas Bmbingan Indoesia dan

 brosur atau penerbitan lain.

2. Pengembangan alat-alat bimbingan dan penyebarannya.

3. Pengembangan teknik-teknik bimbingan dan penyebarannya.

4. Penelitian di bidang bimbingan.

5. Penataran, seminar, lokakarya, simposium, dan kegiatan-kegiatan lain

yang sejenis.

6. Kegiatan-kegiatan lain untuk memajukan dan mengembangkan

 bimbingan. 

5/17/2018 MAKALAH ORGANISASI KEPENDIDIKAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-organisasi-kependidikan 16/17

BAB III

PENUTUP

1. KESIMPULAN

2. SARAN

DAFTAR PUSTAKA

Bigs dan Blocher. 1986. The Cocgnitive Approach to Ethical Counseling . New York:

State University of New York.

5/17/2018 MAKALAH ORGANISASI KEPENDIDIKAN - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-organisasi-kependidikan 17/17

Depdikbud. 1992. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 1992.

 _________. 1989. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 1989.

Engkoswara dan Husna Asmara. 1995. Pendidikan dan Prospeknya terhadap

 Pembangunan Bangsa dalam PJP II (Ilmu dan Organisasi Profesi Pendidikan).

Jakarta: ISPI.

Hamalik, Oemar. 1984. Pendidikan Guru; Konsep – Kurikulum – Strateggi. Bandung:

Pustaka Martiana.

 ________. 2001. Proses Belajar Mengajar . Bumi Aksara. Jakarta.

 ________. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi aksara Jakarta.

Saud, Udin Syaefudin. 2008. Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfa Beta.

Supriadi, Dedi. 1998. Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Yogyakarta: Adicita

Karaya Nusa.

Syamsuddin, M. Abin. 1999. Pengembangan Profesi dan Kinerja Tenaga

 Kependidikan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Zanti, Sutan dan Syahmiar Syahrun. 1992. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta:

Depdikbud.

http://beautifulindonesiaandpeace.blogspot.com/2009/01/makalah-profesi-keguruan.html