MAKALAH ORGANISASI KEPENDIDIKAN
-
Upload
harfian-rudy -
Category
Documents
-
view
331 -
download
1
Transcript of MAKALAH ORGANISASI KEPENDIDIKAN
5/17/2018 MAKALAH ORGANISASI KEPENDIDIKAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-organisasi-kependidikan 1/17
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah Swt. yang telah memberikan begitu banyak
limpahan nikmat sehingga di antara nikmat-Nya tersebut kami (penulis) dapat
menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah dalam rangka nenuntut ilmu.
Shalawat beriringkan salam semoga tetap terlimpah curahkan kepada baginda
kita yang telah menuntun umatnya dari zaman jahiliah menuju zaman ilmiah a’ni Nabi
besar Muhammad Saw. juga kepada keluarganya, para sahabatnya, tabi’in dan
tabi’atnya, serta sampai kepada kita selaku umatnya hingga hari kiamat, Amiin.
Selanjutnya makalah yang berada di hadapan pembaca merupakan uraian
materi yang ditulis mengacu kepada Organisasi kependidikan, khususnya kegiatan
seorang pendidik dengan Dosen pengampu Bpk Rasidi M.Pd. yaitu
tentangOrganisasi Kependidikan. yang Alhamdulillah telah selesai dituis. Tidak akan
ada kata selesai disusun makalah ini melainkan dukungan dari semua pihak baik segi
moril maupun materil. Untuk itu penulis sampaikan banyak terima kasih.
Sudah barang tentu dalam makalah ini tidak luput dari kekeliruan ataupun
kekurangan baik dalam materi maupun dalam hal ikhwal penyusunan. Untuk itu
penulis bermohon maaf dan tak lupa untuk sedia menerima berbagai masukan yang
bersifat membangun untuk penyempurnaannya.
Surakarta, 19 April 2012
Penulis
5/17/2018 MAKALAH ORGANISASI KEPENDIDIKAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-organisasi-kependidikan 2/17
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULAN
BAB II PEMBAHASAN
HAKIKAT, FUNGSI, DAN TUJUAN ORGANISASI PROFESI KEPENDIDIKAN
1. FUNGSI ORGANISASI PROFESI KEPENDIDIKAN
2. TUJUAN ORGANISASI PROFESI KEPENDIDIKAN
RUANG LINGKUP ORGANISASI PROFESI KEPENDIDIKAN
1. RUANG LINGKUP ORGANISASI KEPENDIDIKAN
1.1. Bentuk dan Corak Organisasi Kependidikan
1.2. Struktur dan Kedudukan Organisasi Kependidikan
1.3. Keanggotaan Organisasi Profesi Kependidikan
1.4. Program Operasional Organisasi Profesi Kependidikan/Keguruan
2. MACAM-MACAM ORGANISASI PROFESI KEPENDIDIKAN DI
INDONESIA
2.1. Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)
2.2. Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI)
2.3. Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI)
BAB III PENUTUP
1. KESIMPULAN
2. SARAN
5/17/2018 MAKALAH ORGANISASI KEPENDIDIKAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-organisasi-kependidikan 3/17
BAB I
PENDAHULAN
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, serta
perubahan sosio-kultural yang terkadang sulit diprediksi, profesi pendidikan seakan-
akan dihdapkan pada dilema yang kompleks. Di satu pihak, masyarakat pengguna jasa
kependidikan menuntut akan kualitas layanan jasa kependidikan secara lebih baik,
tetapi di pihak lain para penyandang profesi kependidikan dihadapkan pada pelbagai
keterbatasan. Bahkan secara individual mereka dihadapkan pula pada suatu realitas
bahwa kesejahteraannya perlu mendapat perhatian khusus. Imbalan jasa kependidikan
yang kurang sesuai menurut ukuran kebutuhan hidup realistis masih menjadi topik
diskusi keseharian masyarakat. Padahal masyarakat yakin betul bahwa kelangsungan
hidup bangsa ini akan sangat ditentukan oleh keberhasilan proses sistem pendidikan.
Yang masih terasa membelenggu kalangan pendidikan antara lain
gelar pahlawan tanpa tanda jasa bagi para guru di Indonesia. Gelar ini bukan sesuatu
yang tidak baik, tetapi kalau penafsirannya tidak tepat akan menghasilkan implilkasi
yang justru menyudutkan para guru. Apa artinya gelar sebagus itu jika tidak
memberikan jaminan hidup yang layak?
Itulah sekelumit permasalahan yang sesungguhnya akan terasa amat sulit jika
dihadapi secara individual. Artinya, kalangan profesional kependidikan dipandang
perlu untuk membentuk suatu organisasi profesi dan masuk di dalamnya sebagai
anggota. Melalui fungsi pemersatu organisasi ini, penyandang profesi kependidikan
memiliki kekuatan dan kekuasaan dalam menjalankan tugas keprofesiannya. Bukan
hanya itu, suatu organisasi kependidikan berupaya meningkatkan dn mengembangkan
karier, kemampuan, kewenangan profesional, martabat, dan kesejahteraan tenaga
kependidikan.
5/17/2018 MAKALAH ORGANISASI KEPENDIDIKAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-organisasi-kependidikan 4/17
Banyak hal yang bermanfaat bagi penyandang profesi kependidikandari
organisasi profesinya sendiri. Sebab itu, disini dipandang penting untuk
dibahas.Berikut ini dikemikakan hakikat, fungsi, tujuan, ruang lingkup, dan maam-
macam organisasi profesi kependidikan.
5/17/2018 MAKALAH ORGANISASI KEPENDIDIKAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-organisasi-kependidikan 5/17
BAB II
PEMBAHASAN
HAKIKAT, FUNGSI, DAN TUJUAN ORGANISASI PROFESI
KEPENDIDIKAN
1. FUNGSI ORGANISASI PROFESI KEPENDIDIKAN
Organisasi profesi kependidikan selain sebagai ciri suatu profesi kependidikan,
sekaligus juga memiliki fungsi tersendiri yang bermanfaat bagi anggotanya. Organisasi
profesi kependidikan Organisasi profesi kependidikan selain sebagai ciri suatu profesi
kependidikan berfungsi sebagai pemersatu seluruh anggota profesi dalam kiprahnya
menjalankan tugas keprofesiannya, dan memiliki fungsi peningkatan kemampuan
profesional profesi ini. Kedua fungsi tersebut dapat diuraikan berikut ini.
a. Fungsi Pemersatu
Kelahiran suatu organisasi profesi tidak terlepas dari motif yang mendasarinya,
yaitu dorongan yang menggerakkan para profesional untuk membeantuk suatu
organisasi keprofesian. Motif tersebut begitu bervariasi, ada yang bersifat sosial,
politik, ekonomi, kultural, dan falsafah tentang sistem nilai. Namun, umumnya dilatar
belakangi oleh dua motif, yaitu motif intrinsik dan ekstrinsik. Secara intrinsik, para
profesional terdorong oleh keinginannya medapatkan kehidupan yang layak, sesuai
dengan tugas profesi yang diembannya, bahkan mungkin mereka terdorong oleh
semangat menunaikan tugasnya sebaik dan seikhlas mengkin. Secara ekstrinsik mereka
terdorong oleh tuntutan masyarakat pengguna jasa suatu profesi yang semakin hari
semakin klompleks.
Kedua motif tersebut sekaligus merupakan tantangan bagi pengemban suatu
profesi, yang secara teoritis sangat sulit dihadapi dan diselesaikan secara individual.
5/17/2018 MAKALAH ORGANISASI KEPENDIDIKAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-organisasi-kependidikan 6/17
Kesadaran atas realitas ini menyebabkan para profesional membentuk organisasi
profesi. Demikian pula organisasi profesi kependidikan , merupakan organisasi profesi
sebagai wadah pemersatu pelbagai potensi profesi kependidikan dalam menghadapi
kopleksitas tantangan dan harapan masyarakat pengguna pengguna jasa kependidikan.
Dengan mempersatukan potensi tersebut diharapkan organisasi profesi kependidikan
memiliki kewibawaan dan kekuatan dalam menentukan kebijakan dan melakukan
tindakan bersama, yaitu upaya untuk melindungi dan memperjuangkan kepentingan
para pengemban profesi kependidikan itu sendiri dan kepentingan masyarakat
pengguna jasa profesi ini.
b. Fungsi Peningkatan Kemampuan Profesional
Fungsi kedua dari organisasi profesi adalah meningkatkan kemampuan
profesional para pengemban profesi kependidikan. Fungsi ini secara jelas tertuang
dalam PP No. 38 tahun 1992, pasal 61 yang berbunyi:
“Tenaga kependidikan dapat membentuk ikatan profesi sebagai wadah untuk
meningkatkan dan mengembangkan karier, kemampuan, kewenangan profesional,
martabat, dan kesejahteraan tenaga kependidikan.”PP tersebut menunjukkan adanya legalitas formal yang secara tersirat
mewajibkan para anggota profesi kependidikan untuk selalu meningkatkan kemampuan
profesionalnya melalui organisaasi atau ikatan profesi kependidikan. Bahkan dalam
UUSPN Tahun 1989, Pasal 31; ayat 4 dinyatakan bahwa:
Tenaga kependidikan berkewajiban untuk berusaha mengembangkan
kemampuan profesionalnya sesuai dengan perkembangan tuntutan ilmu pengetahuan
dan tekhnologi serta pembangunan bangsa.
Kemampuan yang dimaksud dalam konteks ini adalah apa yang disebut dengan
istilah kompetensi , yang oleh Abin Syamsuddin dijelaskan bahwa kopetensi
merupakan kecakapan atau kemampuan mengerjakan pekerjaan kependidikan. Guru
yang memiliki kemampuan atau kecakapan untuk mengerjakan pekerjaan kependidikan
disebut dengan guru yang kompeten.
5/17/2018 MAKALAH ORGANISASI KEPENDIDIKAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-organisasi-kependidikan 7/17
Peningkatan kemampuan profesional tenaga kependidikan berdasarkan
Kurikulum 1994 dapat dilakukan melalui dua program, yaitu program terstruktur dan
tidak terstruktur. Program terstruktur adalah program yang dibuat dan dilaksanakan
sedemikian rupa, mempunyai bahan dan produk kegiatan belajar yang dapat
diakreditasikan secara akademik dalam jumlah SKS tertentu. Dengan demikian , Pada
akhir program para peserta akan memperoleh sejumlah SKS yang pada gilirannya dapat
disertakan dengan kualifikasi tetrtentu tenaga kependidikan. Program tidak terstruktur
adalah program pembinaan dan pengembangan tenaga kependidikan yang dibuka
berdasarkan kebutuhan tertentu sesuai dengan tuntutan waktu dan lingkungan yang ada.
Terlingkup dalam program tidak terstruktur ini adalah:
1. Penataran tingkat nasional dan wilayah;
2. Supervisi yang dilaksanakan oleh pengawas atau pejabat yang terkait
seperti Kepala Sekolah, Kepala Bidang, Kakandep;
3. Pembinaan dan pengembangan sejawat, yaitu dengan sesama tenaga
kependidikan sejenis melalui forum konunikasi, seperti MGI.
4. Pembinaan dan pengembangan individual, yaitu upaya atas inisiatif
sendiri dengan partisipasi dalam seminar, loka karya, dan yang lainnya.
2. TUJUAN ORGANISASI PROFESI KEPENDIDIKAN
Salah satu tujuan organisasi ini adalah mempertinggi kesadaran sikap, mutu dan
kegiatan profesi guru serta meningkatkan kesejahteraan guru. Sebagaimana dijelaskan
dalam PP No. 38 tahun 19992, pasal 61, ada lilma misi dan tujuan organisasi
kependidikan, yaitu: meningkatkan dan/atau mengembangkan:
(1) karier,
(2) kemampuan,
5/17/2018 MAKALAH ORGANISASI KEPENDIDIKAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-organisasi-kependidikan 8/17
(3) kewenangan profesional,
(4) martabat, dan
(5) kesejahteraan seluruh tenaga kependidikan.
Sedangkan visinya secara umum ialah terwujudnya tenaga kependidikan yang
profesional.
1. Meningkatkan dan/atau mengembangkan karier anggota, merupakan upaya
dalam mengembangkan karier anggota sesuai dengan bidang pekerjaan yang
diembannya. Karier yang dimaksud adalah perwujudan diri seorang pengemban
profesi secara bermakna, baik bagi dirinya maupun bagi orang lain
(lingkungannya) melalui serangkaian aktivitas. Organisasi profesi berperan
sebagai fasilitator dan motifator terjadinya peningkatan karier setiap anggota.
Adalah kewajiban organisasi profesi kependidikan untuk mampu memfasilitasi
dan memotifasi anggotanya mencapai karier yang diharapkan sesuai dengan
tugas yang diembannya.
2. Meningkatkan dan/atau mengembangkan kemampuan anggota, merupkanupaya terwujudnya kompetensi kependidikan yang handal. Dengan kekuatan
dan kewibawaan organisasi, para pengemban profsi akan memiliki mkekuatan
moral untuk senantiasa meningkatkan kemampuannya.
3. Meningkatkan dan/atau mengembangkan kewenangan profesional anggota,
merupakan upaya para profsional untuk menmpatkan anggota suatu profesi
sesuai dengan kemampuannya. Organisasi profesi keendidikan bertujuan untuk
megembangkan dan meningkatkan kemampuan kepada anggotanya melaluai
pendidikan atau latihan terprogram.
4. Meningkatkan dan/atau mengembangkan martabat anggota, merupakan upaya
organisasi profesi kependidikan agar anggotanya terhindar dari perlakuan tidak
manusiawi dari pihak lain dan tidak melakukan praktik melecehkan nilai-nilai
5/17/2018 MAKALAH ORGANISASI KEPENDIDIKAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-organisasi-kependidikan 9/17
kemanusiaan. Dengan memasuki organisasi profesi keendidikan anggota
sekaligus terlindungi dari perlakuan masyarakat yang tidak mengindahkan
martabat kemanusiaan dan berupaya memberikan pelayanan kepada masyarakat
sesuai dengan standar etis yang disepakati.
5. Meningkatkan dan/atau mengembangkan kesejahteraa, merupakan upaya
organisasi profesi keendidikan untuk meningkatkan kesejahteraanlahir batin
anggotanya. Dalam teori Maslow, kesejahteraan ini mungkin menempati urutan
pertama berupa kebutuhan fisiologis yang harus dipenuhi. Banyak kiprah
organisasi profesi keendidikan dalam meningkatkan kesejahteraan anggota.
Asprasi anggota melalui organisasi terhadap pemerintah akan lebih terindahkan
dibandingkan individu.
RUANG LINGKUP ORGANISASI KEPENDIDIKAN
1.1. Bentuk dan Corak Organisasi Kependidikan
Bentuk organisaasi profesi kependidikan begitu bervariasi dipandang dari segiderajat keeratan dan keterkaitan antar anggotanya. Ada tiga bentuk organisaasi profesi
kependidikan. Pertama, berbentuk persatuan (union), antara lain di Ausrtalia,
Singapura, dan Malaysia, misalnya: Ausrtalian Education Union (AUE), National
Tertiary Education Union (NTEU), Singapore Teachers’ Union (STU), National Union
5/17/2018 MAKALAH ORGANISASI KEPENDIDIKAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-organisasi-kependidikan 10/17
of the Teaching Profession (NUTP), dan Sabah Teachers Union (STU). Kedua,
berbentuk federasi ( federation) antara lain di India dan Bangladesh, misalnya: All India
Primary Teachers Federation (AIPTF),dan Bangladesh Teachers’ Federation
(BTF). Ketiga, berbentuk aliansi(alliance), antara lain di Pilipina, seperti National
Alliance of Teachers and Office Workers (NATOW). Keempat, berbentuk
asosiasi (association) seperti yang terdapat di kebanyakan negara, misalnya, All
Pakistan Government School Teachar Association (APGSTA) di Pakistan, dan Brunei
Malay Teachers’ Association (BMTA) di Brunei.
Ditinjau dari kategori keanggotaannya, corak organisasi profesi kependidikan
beragam pula. Corak organisasi profesi ini dapat dibedakan berdasarkan (1) Jenjang
pendidikan di mana mereka bertugas (SD, SMP, dll); (2) Status penyelenggara
kelembagaan pendidikannya (negeri, swasta); (3) Bidang studi keahliannya (bahasa,
kesenian, matematika, dll); (4) Jender (Pria, Wanita); (5) berdasarkan latar belakang
etnis (cina, tamil, dll) seperti China education Societydi Malaysia.
1.2.Struktur dan Kedudukan Organisasi Kependidikan
Berdasarkan struktur dan kedudukannya, organisasi profesi kependidikan
terbagi atas tiga kelompok, yaitu :
(1) Organisasi profesi kependidikan yang bersifat lokal (kedaerahan dan
kewilayahan), misalnya Serawak Teachers’ Union di Malaysia;
(2) Organisasi profesi kependidikan yang bersifat nasional seperti Persatuan
Guru Republik Indonesia (PGRI); dan
(3) Organisasi profesi kependidikan yang bersifat internasional seperti
UNESCO (United Nations Educational, Scientific, and Culture
Organization).
5/17/2018 MAKALAH ORGANISASI KEPENDIDIKAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-organisasi-kependidikan 11/17
1.3. Keanggotaan Organisasi Profesi Kependidikan
Dengan adanya keragaman bentuk dan corak serta struktur dan kedudukan
Organisasi Profesi Kependidikan/Keguruan seperti telah dipaparkan di muka, dengan
sendirinya keanggotaan Organisasi Profesi Kependidikan ini beragam pula. Akan tetapi
pada umumnya Organisasi profesi kependidikan yang bersifat asosiasi atau persatuan
langsung dari setiap pribadi pengemban profesi yang bersangkutan. Sedangkan
keanggotaan organisasi profesi kependidikan yang bersifat federasi cukup terbatas oleh
pucuk organisasi yang berserikat saja.
1.4. Program Operasional Organisasi Profesi Kependidikan/Keguruan
Sebagaimana organisasi profesi kependidikan memiliki tujuan dan fungsi,
bahkan visi dan misi tersendiri. Untuk merealisasikan hal tersebut organisasi profesi ini
lazimnya memiliki program operasional tertentu yang secara terencana, dan
pelaksanaannya harus dipertanggungjawabkan kepada para anggotanya melalui forum
resmi, seperti termaktub dalam anggaran dasar (AD) atau anggaran rumah tangga
(ART) atau bahkan hasil konvensi anggota profesi kependidikan. Kandungan program
tersebut mencakup hal-hal berikut:
• Upaya-upaya yang menunjang terjaminnya pelaksanaan hak dan kewajiban para
anggotanya, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
• Upaya-upaya yang memajukan dan mengembangkan kemampuan
profesionaldan karier para anggotanya, melalui berbagai kegiatan ilmiahdan
profesional seperti seminar, simposium, loka karya dan sebagainya.
• Upaya-upaya yang menunjang bagi terlaksananya hak dan kewajiban pengguna
jasa pelayanan profesional, baik keamanan maupun kualitasnya.
• Upaya-upaya yang bertalian dengan pengembangan dan pembangunan yang
relevan dengan bidang keprofesiannya.
MACAM-MACAM ORGANISASI PROFESI KEPENDIDIKAN DI INDONESIA
5/17/2018 MAKALAH ORGANISASI KEPENDIDIKAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-organisasi-kependidikan 12/17
Secara kuantitas, tidak berlebihan jika banyak kalangan pendidik menyatakan
bahwa organisasi profesi kependidikan di indonesia berkembang pesat bagaikan
tumbuhan di musim penghujan. Sampai sampai ada sebagian pengemban profesi
pendidikan yang tidak tahu menahu tentang organisasi kependidikan itu. Yang lebih
dikenal kalangan umum adalah PGRI.
Disamping PGRI yang satu-satunya organisasi yang diakui oleh pemerinta juga
terdapat organisasi lain yang disebut Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) yang
didirikan atas anjuran Departeman Pendidikan dan Kebudayaan. Sayangnya, organisasi
ini tidak ada kaitan yang formal dengan PGRI. Selain itu ada juga organisasi
profesional guru yang lain yaitu ikatan serjana pendidikan indonesia (ISPI), yang
sekarang suda mempunyai nanyak devisi yaitu Ikatan Petugas Bimbingan Belajar
(IPBI), Himpunan Serjana Administrasi Pendidikan Indonesia (HSPBI), dan lain-lain,
hubungannya secara formal dengan PGRI juga belum tampak secara nyata, sehingga
belum didapatkan kerjasama yang saling menunjang dalam meningkatkan mutu
anggotanya.
2.1.Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)
PGRI lahir pada 25 November 1945, setelah 100 hari proklamasi
kemerdekaan Indonesia. Cikal bakal organisasi PGRI adalah diawali dengan
nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) tahun 1912, kemudian berubah
nama menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI) tahun 1932.
Pada saat didirikannya, organisasi ini disamping memiliki misi profesi
juga ada tiga misi lainnya, yaitu misi politis-deologis, misi peraturanorganisaoris, dan misi kesejahteraan.
Misi profesi PGRI adalah upaya untuk meningkatkan mutu guru sebagai
penegak dan pelaksana pendidikan nasional. Guru merupakan pioner
pendidikan sehinnga dituntut oleh UUSPN tahun 1989: pasal 31; ayat 4, dan PP
5/17/2018 MAKALAH ORGANISASI KEPENDIDIKAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-organisasi-kependidikan 13/17
No. 38 tahun 1992, pasal 61 agar memasuki organisasi profesi kependidikan
serta selalu meningkatkan dan mengembagkan kemampuan profesinya.
Misi politis-teologis tidak lain dari upaya penanaman jiwa nasionalise,
yaitu komitmen terhadap pernyataan bahwa kita bangsa yang satu yaitu bangsa
indonesia, juga penanaman nilai-nilai luhur falsafah hidup berbangsa dan
benegara, yaiitu panca sila. Itu sesungguhnya misi politis-ideologis PGRI, yang
dalam perjalanannya dikhawatirkan terjebak dalam area polotik praktis
sehingga tidak dipungkiri bahwa PGRI harus pernah menelan pil pahit,
terperangkap oleh kepanjangan tangan orde baru.
Misi peraturan organisasi PGRI merupakan upaya pengejawantahan
peaturan keorgaisasian , terutama dalam menyamakan persepsi terhadap visi,
misi, dan kode etik keelasan sruktur organisasi sangatlah diperlukan.
Dipandang dari segi derajat keeratan dan keterkaitan antaranggotanya,
PGRI berbentuk persatuan (union). Sedangkan struktur dan kedudukannya
bertaraf nasional, kewilayahan, serta kedaerahan. Keanggotaan organisasi
profesi ini bersifat langsung dari setiap pribadi pengemban profesi
kependidikan. Kalau demikian, sesunguhnya PGRI merupakan organisasi profesi yang memiliki kekuatan dan mengakar diseluruh penjuru indonesia.
Arrtinya, PGRI memiliki potensi besar untuk meningkatkan hakikat dan
martabat guru, masyarakat, lebih jauh lagi bangsa dan negara.
2.2.Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI)
Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) lahir pada pertengahan
tahun 1960-an. Pada awalnya organisasi profesi kependidikan ini bersifat
regional karena berbagai hal menyangkut komunikasi antaranggotanya.
Keadaan seperti ini berlangsung cukup lama sampai kongresnya yang pertama
di Jakarta 17-19 Mei 1984.
Kongres tersebut menghasilkan tujuh rumusan tujuan ISPI, yaitu: (a)
Menghimpun para sarjana pendidikan dari berbagai spesialisasi di seluruh
5/17/2018 MAKALAH ORGANISASI KEPENDIDIKAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-organisasi-kependidikan 14/17
Indonesia; (b) meningkatkan sikap dan kemampuan profesional para angotanya;
(c) membina serta mengembangkan ilmu, seni dan teknologi pendidikan dalam
rangka membantu pemerintah mensukseskan pembangunan bangsa dan negara;
(d) mengembangkan dan menyebarkan gagasan-gagasan baru dan dalam bidang
ilmu, seni, dan teknologi pndidikan; (e) meindungi dan memperjuangkan
kepentingan profesional para anggota; (f) meningkatkan komunikasi
antaranggota dari berbagai spesialisasi pendidikan; dan (g) menyelenggarakan
komunikasi antarorganisasi yang relevan.
Pada perjalanannya ISPI tergabung dalam Forum Organisasi Profesi
Ilmiah (FOPI) yang terlealisasikan dalam bentuk himpunan-himpunan. Yang
tlah ada himpunannya adalah Himpunan Sarjana Pendidikan Ilmu Sosial
Indonesia (HISPIPSI), Himpunan Sarjana Pendidikan Ilmu Alam, dan lain
sebagainya.
2.3.Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI)
Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI) didirikan di Malang pada
tanggal 17 Desember 1975. Organisasi profesi kependidikan yang bersifatkeilmuan dan profesioal ini berhasrat memberikan sumbangan dan ikut serta
secara lebih nyata dan positif dalam menunaikan kewajiban dan tanggung
jawabnya sebagai guru pembimbing. Organisasi ini merupakan himpunan para
petugas bimbingan se Indonesia dan bertujuan mengembangkan serta
memajukan bimbingan sebagai ilmu dan profesi dalam rangka peningkatan
mutu layanannya.
Secara rinci tujuan didirikannya Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia
(IPBI) adalah sebagai berikut ini.
1. Menghimpun para petugas di bidang bimbingan dalam wadah
organisasi.
5/17/2018 MAKALAH ORGANISASI KEPENDIDIKAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-organisasi-kependidikan 15/17
2. Mengidentifikasi dan mengiventarisasi tenaga ahli, keahlian dan
keterampilan, teknik, alat dan fasilitas yang telah dikembangkan di
Indonesia di bidang bimbingan, dengan demikian dimungkinkan
pemanfaatan tenaga ahli dan keahlian tersebut dengan sebaik-baiknya.
3. Meingatkan mutu profesi bimbingan, dalam hal ini meliputi peningkatan
profesi dan tenaga ahli, tenaga pelaksana, ilmu bimbingan sebagai
disiplin, maupun program layanan bimbingan (Anggaran Rumah
Tangga IPBI, 1975).
Untuk menopang pencapaian tujuan tersebut dicanangkan empat kegiatan, yaitu:
1. Pengembangan ilmu dalam bimbingan dan konseling;
2. Peningkatan layanan bimbingan dan konseling;
3. Pembinaan hubungan dengan organisasi profesi dan lembaga-lembaga
lin, baik dalam maupun luar negeri; dan
4. Pembinaan sarana (Anggaran Rumah Tangga IPBI, 1975).
Kegiatan pertama dijabarkan kembali dalam anggaran rumah tangga
(ART IPBI, 1975) sebagai berikut ini.
1. Penerbitan, mencakup: buletin Ikatan Petugas Bmbingan Indoesia dan
brosur atau penerbitan lain.
2. Pengembangan alat-alat bimbingan dan penyebarannya.
3. Pengembangan teknik-teknik bimbingan dan penyebarannya.
4. Penelitian di bidang bimbingan.
5. Penataran, seminar, lokakarya, simposium, dan kegiatan-kegiatan lain
yang sejenis.
6. Kegiatan-kegiatan lain untuk memajukan dan mengembangkan
bimbingan.
5/17/2018 MAKALAH ORGANISASI KEPENDIDIKAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-organisasi-kependidikan 16/17
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
2. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Bigs dan Blocher. 1986. The Cocgnitive Approach to Ethical Counseling . New York:
State University of New York.
5/17/2018 MAKALAH ORGANISASI KEPENDIDIKAN - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-organisasi-kependidikan 17/17
Depdikbud. 1992. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 1992.
_________. 1989. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 1989.
Engkoswara dan Husna Asmara. 1995. Pendidikan dan Prospeknya terhadap
Pembangunan Bangsa dalam PJP II (Ilmu dan Organisasi Profesi Pendidikan).
Jakarta: ISPI.
Hamalik, Oemar. 1984. Pendidikan Guru; Konsep – Kurikulum – Strateggi. Bandung:
Pustaka Martiana.
________. 2001. Proses Belajar Mengajar . Bumi Aksara. Jakarta.
________. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi aksara Jakarta.
Saud, Udin Syaefudin. 2008. Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfa Beta.
Supriadi, Dedi. 1998. Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Yogyakarta: Adicita
Karaya Nusa.
Syamsuddin, M. Abin. 1999. Pengembangan Profesi dan Kinerja Tenaga
Kependidikan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia
Zanti, Sutan dan Syahmiar Syahrun. 1992. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta:
Depdikbud.
http://beautifulindonesiaandpeace.blogspot.com/2009/01/makalah-profesi-keguruan.html