Makalah Prilaku Organisasi
-
Upload
ridha-sari-hr -
Category
Education
-
view
6.030 -
download
5
description
Transcript of Makalah Prilaku Organisasi
MAKALAH CONTROLLERSHIP
“Perilaku Organisasi”
Nama Kelompok 5 :
1. Dian Pangestika
2. Ridha Permata Sari
3. Susanti Pratamasari
Dosen Pembimbing : Febwi
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI
2014
Makalah Controllership : Perilaku Organisasi | i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul:
“Perilaku Organisasi”
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu
dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Tim penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari
jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, tim
penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, tim penulis dengan rendah
hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna
penyempurnaan makalah ini.
Pekanbaru, September 2014
Makalah Controllership : Perilaku Organisasi | ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 2
A. Pengertian Perilaku Organisasi ...................................................................................... 2
B. Ruang lingkup Perilaku organisasi ................................................................................. 5
C. Pendekatan Dalam Perilaku Organisasi........................................................................ 6
D. Motivasi dan Kepemimpinan ........................................................................................... 7
E. Aspek-aspek lain dalam Perilaku Organisasi ............................................................... 9
BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 14
A. Kesimpulan....................................................................................................................... 14
B. Saran ................................................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 16
Makalah Controllership : Perilaku Organisasi | 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Studi organisasi adalah telaah tentang pribadi dan dinamika kelompok dan konteks
organisasi, serta sifat organisasi itu sendiri. Setiap kali orang berinteraksi dalam
organisasi, banyak faktor yang ikut bermain. Studi organisasi berusaha untuk
memahami dan menyusun model-model dari faktor-faktor ini.
Seperti halnya dengan semua ilmu sosial, perilaku organisasi berusaha untuk
mengontrol, memprediksikan, dan menjelaskan. Namun ada sejumlah kontroversi
mengenai dampak etis dari pemusatan perhatian terhadap perilaku pekerja. Karena itu,
perilaku organisasi (dan studi yang berdekatan dengannya, yaitu psikologi industri)
kadang-kadang dituduh telah menjadi alat ilmiah bagi pihak yang berkuasa. Terlepas
dari tuduhan-tuduhan itu, Perilaku Organisasi dapat memainkan peranan penting dalam
perkembangan organisasi dan keberhasilan kerja.
B. Tujuan
Untuk mempelajari studi tentang perilaku organisasi dan penerapannya dalam
berorganisasi
Makalah Controllership : Perilaku Organisasi | 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perilaku Organisasi
Perilaku organisasi merupakan ilmu tentang perilaku tiap individu dan kelompok
serta pengaruh tiap individu dan kelompok terhadap organisasi, maupun perilaku
interaksi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok
dengan kelompok dalam organisasi demi kemanfaatan suatu organisasi.
Perilaku organisasi juga dikenal sebagai Studi tentang organisasi. Studi ini adalah
sebuah bidang telaah akademik khusus yang mempelajari organisasi, dengan
memanfaatkan metode-metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu politik, antropologi dan
psikologi.
Menurut Thoha (2007:5) perilaku organisasi merupakan suatu studi yang
menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu
kelompok tertentu.
Menurut Duncan dalam Thoha (2007:5) hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam
suatu perilaku organisasi adalah sebagai berikut:
a) Studi perilaku organisasi termasuk didalamnya bagian-bagian yang relevan dari
semua ilmu tingkah laku yang berusaha menjelaskan
b) Tindakan-tindakan manusia didalam organisasi.
c) Perilaku organisasi sebagaiman suatu disiplin ilmu mengenai bahwa individu
dipengaruhi oleh bagaimana pekerjaan diatur adan siapa yang bertanggung
jawab untuk pelaksanaannya.
d) Walaupun dikenal adanya keunikan pada individu, namun perilaku organisasi
masih memusatkan pada kebutuhan manajer untuk menjamin bahwa
keseluruhan tugas pekerjaan yang bisa dijalankan.
Makalah Controllership : Perilaku Organisasi | 3
Disiplin-disiplin lain yang terkait dengan studi ini adalah studi tentang sumber daya
manusia dan psikologi industri. Seperti halnya ilmu sosial, perilaku organisasi berusaha
untuk mengontrol, memprediksikan, dan menjelaskan. Namun ada sejumlah kontroversi
mengenai dampak etis dari pemusatan perhatian terhadap perilaku pekerja.
Karena itu, ilmu ini (dan studi yang berdekatan dengannya, yaitu psikologi industri)
kadang-kadang dituduh telah menjadi alat ilmiah bagi pihak yang berkuasa. Terlepas
dari tuduhan-tuduhan itu, ilmu ini dapat memainkan peranan penting dalam
perkembangan organisasi dan keberhasilan kerja.
Perilaku organisasi dalam beberapa jenis pendekatan manajemen :
1. Manajemen tradisional
Tiap individu memiliki perilaku tertentu dalam tiap
proses perencanaan, organisasi, penggerakan dan pengawasan.
Tiap kelompok/unit kerja memiliki karakteristik tertentu dalam
berinteraksi di dalam maupun antar kelompok/unit kerja.
2. Manajemen berdasarkan sasaran :
Tiap individu atau kelompok mempunyai interest tertentu dalam
menentukan sasaran kerja tiap unit dan bahkan penentuan sasaran
organisasi.
3. Manajemen strategi :
Tiap individu atau kelompok memiliki pandangan yang berbeda dalam
menganalisa lingkungan, penentuan visi dan misi, perumusan strategi,
implementasi strategi maupun pengendalian strategi.
4. Manajemen mutu terpadu :
Makalah Controllership : Perilaku Organisasi | 4
Tiap individu atau kelompok memiliki tolok ukur mutu yang berbeda
dan memilikikomitmen mutu yang berbeda pula..
Manfaat ilmu perilaku organisasi bagi pimpinan dan anggota organisasi antara lain :
Menentukan kebijaksanaan
Membuat aturan
Memecahkan masalah, dan lain sebagainya.
Perilaku organisasi menjadi semakin penting dalam ekonomi global ketika orang
dengan berbagai latar belakang dan nilai budaya harus bekerja bersama-sama secara
efektif dan efisien. Namun bidang ini juga semakin dikritik sebagai suatu bidang studi
karena asumsi-asumsinya yang etnosentris dan pro-kapitalis.
Teori atau ilmu perilaku organisasi (organization behavior) pada hakekatnya
mendasarkan kajiannya pada ilmu perilaku itu sendiri (akar ilmu psikologi), yang
dikembangkan dengan pusat perhatiannya pada tingkah laku manusia dalam
organisasi. Dengan demikian, kerangka dasar teori perilaku organisasi ini didukung oleh
dua komponen pokok, yakni individu-individu yang berperilaku dan organisasi
formal sebagai wadah dari perilaku tersebut.
Jadi, perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah
laku manusia dalam organisasi atau suatu kelompok tertentu. Aspek pertama
meliputi pengaruh organisasi terhadap manusia, sedang aspek kedua pengaruh
manusia terhadap organisasi. Pengertian ini sesuai dengan rumusan Kelly dalam
bukunya Organizational Behavior yang menjelaskan bahwa perilaku organisasi di
dalamnya terdapat interaksi dan hubungan antara organisasi di satu pihak dan perilaku
individu di lain pihak. Kesemuanya ini memiliki tujuan praktis yaitu untuk mengarahkan
perilaku manusia itu kepada upaya-upaya pencapaian tujuan.
Makalah Controllership : Perilaku Organisasi | 5
B. Ruang lingkup Perilaku organisasi
Perilaku Organisasi, sesungguhnya terbentuk dari perilaku-perilaku individu yang
terdapat dalam organisasi tersebut. Oleh karena itu – sebagaimana telah disinggung
diatas – pengkajian masalah perilaku organisasi jelas akan meliputi atau menyangkut
pembahasan mengenai perilaku individu. Dengan demikian dapat dilihat bahwa ruang
lingkup kajian ilmu perilaku organisasi hanya terbatas pada dimensi internal dari suatu
organisasi. Dalam kaitan ini, aspek-aspek yang menjadi unsur-unsur, komponen atau
sub sistem dari ilmu perilaku organisasi antara lain adalah : motivasi, kepemimpinan,
stres dan atau konflik, pembinaan karir, masalah sistem imbalan, hubungan
komunikasi, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, produktivitas dan
atau kinerja (performance), kepuasan, pembinaan dan pengembangan
organisasi(organizational development), dan sebagainya.
Sementara itu aspek-aspek yang merupakan dimensi eksternal organisasi seperti
faktor ekonomi, politik, sosial, perkembangan teknologi, kependudukan dan
sebagainya, menjadi kajian dari ilmu manajemen strategik (strategic management).
Jadi, meskipun faktor eksternal ini juga memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap
keberhasilan organisasi dalam mewujudkan visi dan misinya, namun tidak akan dibahas
dalam konteks ilmu perilaku organisasi.
Meskipun unsur-unsur, komponen atau sub sistem yang akan dibahas bisa jadi telah
banyak dipelajari pada disiplin ilmu yang lain, namun Mata Kuliah Perilaku Organisasi
akan mencoba menjawab, mengapa berbagai unsur atau komponen tadi dapat
membentuk karakter, sikap, atau perilaku individu dalam kapasitasnya sebagai anggota
suatu organisasi. Oleh karena itu, bobot atau muatan materinya akan diusahakan agar
memiliki sisi empiris yang cukup memadai. Untuk kepentingan ini, maka pada setiap
session pembahasan akan diupayakan untuk dilengkapi dengan kasus-kasus yang
relevan sebagai instrumen untuk lebih memudahkan dalam memahami masalah
perilaku organisasi
Makalah Controllership : Perilaku Organisasi | 6
C. Pendekatan Dalam Perilaku Organisasi
Dengan adanya interaksi atau hubungan antar individu dalam organisasi, maka
penelaahan terhadap perilaku organisasi haruslah dilakukan melalui pendekatan-
pendekatan sumber daya manusia (supportif), pendekatan kontingensi, pendekatan
produktivitas dan pendekatan sistem.Pendekatan sumber daya manusia dimaksudkan
untuk membantu pegawai agar berprestasi lebih baik, menjadi orang yang lebih
bertanggung jawab, dan kemudian berusaha menciptakan suasana dimana mereka
dapat menyumbang sampai pada batas kemampuan yang mereka miliki, sehingga
mengarah kepada peningkatan keefektifan pelaksanaan tugas. Pendekatan ini berarti
juga bahwa orang yang lebih baik akan mencapai hasil yang lebih baik pula, sehingga
pendekatan ini disebut pula dengan pendekatan suportif.
Sementara itu, pendekatan kontingensi mengandung pengertian bahwa adanya
lingkungan yang berbeda menghendaki praktek perilaku yang berbeda pula untuk
mencapai keefektifan. Disini pandangan lama yang mengatakan bahwa prinsip-prinsip
manajemen bersifat universal dan perilaku dapat berlaku dalam situasi apapun, tidak
dapat diterima sepenuhnya.
Disisi lain, pendekatan produktivitas dimaksudkan sebagai ukuran seberapa efisien
suatu organisasi dapat menghasilkan keluaran yang diinginkan. Jadi, produktivitas yang
lebih baik merupakan ukuran yang bernilai tentang seberapa baik penggunaan sumber
daya dalam masyarakat. Dalam hal ini perlu diingat bahwa konsep produktivitas tidak
hanya diukur dalam kaitannya dengan masukan dan keluaran ekonomis, tetapi
masukan manusia dan sosial juga merupakan hal yang penting. Dengan demikian,
apabila perilaku organisasi yang lebih baik dapat mempertinggi kepuasan kerja, maka
akan dihasilkan keluaran manusia yang baik pula, dan pada akhirnya akan
menghasilkan produktivitas pada derajat yang diinginkan.
Adapun pendekatan sistem terutama diterapkan dalam sistem sosial, dimana di
dalamnya terdapat seperangkat hubungan manusia yang rumit yang berinteraksi dalam
banyak cara. Ini berarti, dalam mengambil keputusan para manaer harus mengkaji hal-
Makalah Controllership : Perilaku Organisasi | 7
hal diluar situasi langsung untuk menentukan dampaknya terhadap sistem yang lebih
besar, sehingga memerlukan analisis biaya dan manfaat (cost – benefit analysis).
Antara pendekatan sumber daya manusia dengan pendekatan produktivitas diatas,
memiliki kaitan yang sangat erat, dimana adanya dorongan pimpinan terhadap
karyawan untuk melakukan tugasnya sebaik mungkin, secara langsung akan
mendorong tingkat produktivitas organisasi. Untuk dapat mendorong karyawannya
kearah tujuan yang diharapkan, seorang pimpinan harus dapat mengetahui kebutuhan
karyawan yang bersifat pribadi dan internal. Atau dengan kata lain, disini terjadi
hubungan antara kebutuhan dengan prestasi kerja.
D. Motivasi dan Kepemimpinan
Kebutuhan dan atau keinginan seorang pekerja terhadap sesuatu hal tertentu dan
akan diusahakan untuk bisa dicapainya, dalam kajian ilmu administrasi sering disebut
dengan istilah motivasi. Motivasi adalah proses psikologis yang merupakan salah satu
unsur pokok dalam perilaku seseorang. Sebagaimana dikemukakan Miftah Thoha,
perilaku seseorang itu sebenarnya bisa dikaji sebagai saling berinteraksinya atau
ketergantungannya unsur-unsur yang merupakan suatu lingkaran. Unsur-unsur itu
secara pokok terdiri dari motivasi dan tujuan. Atau menurut Fred Luthans, terdiri dari
tiga unsur yakni kebutuhan (needs), dorongan (drive) dan tujuan (goals).
Dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan organisasi, salah satu aspek perilaku
organisasi yang penting disamping motivasi, adalah kepemimpinan (leadership).
Bagi sebuah organisasi, kepemimpinan jelas sekali mempunyai peran yang sangat
penting. Sebab, adanya kepemimpinan berarti terjadinya proses membantu dan
mendorong orang lain untuk bekerja dengan antusias mencapai tujuan. Jadi, faktor
manusia atau pemimpin-lah yang mempertautkan kelompok dan memotivasinya untuk
mencapai tujuan, atau kepemimpinan juga mengubah yang tadinya hanya kemungkinan
menjadi kenyataan.
Makalah Controllership : Perilaku Organisasi | 8
Seorang pemimpin yang menjalankan fungsi kepemimpinannya dengan segenap
filsafat, keterampilan dan sikapnya, secara keseluruhan di persepsikan oleh
karyawannya sebagai gaya kepemimpinan (leadership style). Gaya tersebut bisa
berbeda-beda atas dasar motivasi, kuasa ataupun orientasi terhadap tugas atau orang
tertentu.
Diantara beberapa gaya kepemimpinan, terdapat pemimpin yang positif dan negatif,
dimana pembedaan itu didasarkan pada cara dan upaya mereka memotivasi
karyawan. Apabila pendekatan dalam pemberian motivasi ditekankan pada imbalan
atau reward (baik ekonomis maupun non ekonomis), berarti telah digunakan gaya
kepemimpinan yang positif. Sebaliknya, jika pendekatannya menekankan pada
hukuman atau punishment, berarti dia menerapkan gaya kepemimpinan negatif.
Pendekatan kedua ini dapat menghasilkan prestasi yang diterima dalam banyak situasi,
tetapi menimbulkan kerugian manusiawi.
Selain gaya kepemimpinan diatas, terdapat gaya lainnya yaitu gaya otokratik,
partisipatif, dan bebas kendali (free rein atau laissez faire). Pemimpin otokratik
memusatkan kuasa dan pengambilan keputusan bagi dirinya sendiri, dan menata
situasi kerja yang rumit bagi pegawai sehingga mau melakukan apa saa yang
diperintahkannya. Kepemimpinan ini pada umumnya negatif, yang berdasarkan atas
ancaman dan hukuman. Meskipun demikian, ada juga beberapa manfaatnya antara lain
: memuingkinkan pengambilan keputusan dengan cepat serta memungkinkan
pendayagunaan pegawai yang kurang kompeten.
Sementara itu, pemimpin partisipatif lebih banyak mendesentralisasi-kan wewenang
yang dimilikinya sehingga keputusan yang diambil tidak bersifat sepihak.
Adapun pemimpin bebas kendali menghindari kuasa dan tanggungawab, kemudian
menggantungkan kepada kelompok baik dalam menetapkan tujuan dan menanggulangi
masalahnya sendiri. Diantara ketiganya, kecenderungan umum yang terjadi adalah
kearah penerapan praktek partisipasi secara lebih luas karena dianggap paling
konsisten dengan perilaku organisasi yang supportif.
Makalah Controllership : Perilaku Organisasi | 9
E. Aspek-aspek lain dalam Perilaku Organisasi
Selain masalah motivasi dan kepemimpinan, ilmu Perilaku Organisasi mengkaji juga
beberapa aspek strategis dalam organisasi seperti pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan, komunikasi, stres dan konflik, produktivitas dan atau kinerja,
dan sebagainya. Keseluruhan aspek ini selalu terkait dengan masalah perilaku manusia
dalam organisasi, sehingga aspek-aspek strategis itupun akan sangat tergantung
kepada proses pembentukan perilaku maupun baik buruknya perilaku manusia itu
sendiri.
Dalam proses pengambilan keputusan misalnya, ternyata dalam setiap tahapnya
akan terdapat perilaku orang yang beraneka ragam, dari yang pendiam dan
menyerahkan sepenuhnya kepada orang lain, monopoli dan ingin memaksakan
kehendak, sampai dengan sikap-sikap sok tahu atau menyembunyikan informasi.
Dalam proses pengambilan keputusan pada khususnya dan dalam setiap aktivitas
organisasional pada umumnya, akan terjalin suatu hubungan interpersonal atau
komunikasi antar anggotanya. Sebagaimana halnya pada proses pengambilan
keputusan, maka proses komunikasipun sering menghadapi kegagalan dan hambatan
yang bersumber dari sikap dan perilaku orang yang berbeda-beda, seperti sikap asertif,
non asertif, atau bahkan agresif.
Kondisi-kondisi tidak berjalannya proses-proses keorganisasian seperti yang
diharapkan ini pada gilirannya akan dapat menimbulkan stres bagi anggota organisasi,
sekaligus membawa kemungkinan munculnya konflik baik – dalam pengertian yang
positif maupun yang negatif. Untuk itu, perlu diupayakan agar konflik negatif sesegera
mungkin dipecahkan atau diselesaikan, sementara konflik positif dipelihara untuk
memacu peningkatan produktivitas dan atau kinerja organisasi. Sebab, tujuan akhir dari
pembentukan organisasi adalah kesejahteraan manusia, sedangkan kesejahteraan ini
dapat dicapai apabila produktivitas / kinerja organisasi dapat terus ditingkatkan.
Makalah Controllership : Perilaku Organisasi | 10
Contoh Kasus : Dalam sebuah perusahaan, mengalami perdebatan karena perbedaan
pendapat antara karyawan dengan karyawan lain,mereka mencoba memberikan
argumentasi mereka atas produk yang akan di jual oleh perusahaan.
Penyelesaiaan : Manajer harus memberikan jalan tengah yaitu dengan menyatukan
argumentasi mereka dengan menjadikan suatu analisis yang baik dan dapat di terima
oleh karyawan-karyawannya.
ORGANISASI SEBAGAI SEBUAH SISTEM
Definisi sederhana dari organisasi adalah suatu kelompok orang yang mempunyai
tujuan yang sama. Tujuan merupakan hasil yang berupa barang, jasa, uang,
pengetahuan dan lain – lain. Tujuan disini dapat di definisikan sebagai output, dan
untuk menjadi output di perlukan input. Input dapat berupa raw material, sumber daya
manusia, uang, informasi dan lain – lain. Sistem sendiri dapat didefinisikan sebagai
suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Di dalam organisasi terjadi konversi
dari input menjadi output dan di perlukan banyak proses yang saling berhubungan dari
fungsi-fungsi struktural yang ada sebagai contoh RND, Produksi, Accounting,
Marketing, IT dan lain -lain. Proses berjalan sampai menjadi output dan akan di dapat
data yang di hasilkan selama berjalan. Diharapkan data diolah menjadi informasi dan di
kembalikan kembali ke setiap fungsi departemen dimana akan di gunakan untuk
mengukur kinerja, kontrol dan untuk pendukung dari pengambilan keputusan. Ratusan
atau ribuan proses ini saling berhubungan dan bekerja sama dapat kita namakan
dengan istilah business process. Business process akan berkembang terus sejalan
dengan berkembangnya organisasi. Organisasi bukan sekedar shared vision, strategy,
structure, system, style, staff and skills. Organisasi bisa dilihat sebagai sistem sosial, ini
cara paling pas melihat organisasi dari perspektif lebih lebar. Inilah cara
menterjemahkan “patterns” dan “events”. Pada masa lalu, kita melihat organisasi hanya
fokus pada bagian-bagian tertentu. Bila sebuah departemen bekerja bagus sendiri dan
tak terkoneksi dengan departemen lainnya, akibatnya organisasi akan menderita. Saat
ini, banyak manajer mengakui begitu banyaknya bagian dalam organisasi, khususnya
Makalah Controllership : Perilaku Organisasi | 11
keterkaitan antar bagian seperti koordinasi antara pusat dan daerah, mandor dan buruh
dan lain-lain. Para manajer saat ini lebih peduli pada apa yang bekerja di dalam
organisasi dan feedback. Jadi, bila ada persoalan dalam organisasi, manajer tidak serta
merta fokus pada persoalan yang dilaporkan, melainkan melihat pola keterkaitan yang
lebih besar. Manajer lebih fokus pada hasil yang ingin dicapai organisasi. Caranya,
manajer lebih fokus pada struktur yang bisa menciptakan perilaku yang mempengaruhi
tindakan–dibandingkan reaktif pada tindakan-tindakan yang selalu berulang sejak masa
lalu.
Teori Sistem Dan Berfikir Sistem
Salah satu terobosan penting dalam melihat dunia yang kompleks adalah teori
sistem. Aplikasi teori ini dikenal sebagai analisis sistem. Salah satu alatbantu
analisis sistem adalah berfikir sistem. Secara awam, berfikir sistem adalah sebuah
cara membantu seseorang melihat dunia termasuk organisas- dari perspektif yang
luas termasuk struktur, pola dan tindakan dibandingkan melihat tindakan secara
khusus. Cara pandang yang luas membantu menemukenali isu-isu yang mendasar
dan tahu cara paling jitu mengatasinya.
Karakter Sistem
Perilaku keseluruhan sistem bergantung pada keseluruhan struktur bukan
penjumlahan dari bagian-bagiannya. Struktur menentukan perilaku yang
bermacammacam, dan pada gilirannya menentukan berbagai kegiatan. Kerapkali,
kita hanya melihat dan menanggapi tindakan-tindakan. Inilah tindakan-tindakan
yang reaksioner. Kita lupa pada skema-skema yang lebih besar. Seringkali di dalam
organisasi, kita berfikir bisa memecah belah sistem dan hanya merespon bagian-
bagian di dalam sistem atau memilah bagian-bagian dari sebuah topik. Teori sistem
mengingatkan kita bila Anda mencincang sebuah gajah, maka Anda tak
mendapatkan segerombolan gajah-gajah kecil.
Sistem memiliki batas maksimum. Bila kita mencoba menciptakan sistem yang
lebih besar, maka sistem itu akan memecah diri untuk mencapai kestabilan baru.
Makalah Controllership : Perilaku Organisasi | 12
Terlalu sering di dalam organisasi, kita selalu mencoba tumbuh dan membesar
sampai batas sistemnya. Pada titik ini, kita lagi-lagi hanya melihat tindakan, bukan
perilaku, kebiasaan atau struktur yang mempengaruhinya. Jadi kita hanya berfikir
jangka pendek dan selalu menciptakan problem baru.
Ciri sistem yang lain yaitu sistem cenderung mencari keseimbangan
dilingkungannya. Sistem yang tidak berinteraksi dengan lingkungannya, cenderung
cepat mencapai batasnya seperti feedback dari client atau pelanggan. Relasi sirkular
hidup antara keseluruhan sistem dan bagian-bagiannya. Coba perhatikan sebuah
organisasi biasanya selalu mengalami problem yang sama dan terus berulang. Problem
senantiasa melingkar di dalam organisasi. Dan pada gilirannya, anggota organisasi bisa
menemu-kenali pola berulang tapi tidak bisa menemukan si siklusnya sendiri. Bila kita
bisa menemukan siklus dan sirkularnya, kita bisa melakukan intervensi yang sistemik.
ORGANISASI SEBAGAI SISTEM SOSIAL
Seperti telah dibahas sebelumnya, bahwa pengertian organisasi adalah suatu
kelompok orang yang mempunyai tujuan yang sama. Tujuan merupakan hasil yang
berupa barang, jasa, uang, pengetahuan dan lain – lain. Sedangkan pengertian dari
sosial adalah manusia yang berkaitan dengan masyarakat dan para anggotanya.
Dengan demikian system sosial merupakan orang-orang dalam masyarakat dianggap
sebagai sistem yang disusun oleh karakteristik dari suatu pola hubungan dimana sistem
tersebut bekerja untuk mewujudkan keinginannya. Beberapa hal yang menggambarkan
organisasi sebagai system social antara lain dengan adanya organisasi social dan
organisasi social. Perilaku organisasi adalah telaah dan penerapan pengetahuan
tentang bagaimana orang bertindak di dalam organisasi. Dengan demikian dalam
kaitannya dengan organisasi sebagai sistem sosial maka kajian perilaku organisasi
mencakup berbagai aspek seperti : publik, bisnis, sosial dll. Sebagai contoh PSSI
(Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) sebagai organisasi yang bergerak dibidang
olahraga sepakbola tidak hanya terpaku pada satu aspek kajian yaitu sepakbola.
Bidang – bidang lain juga harus dikaji untuk memajukan organisasi dan mencapai
tujuannya memajukan sepakbola Indonesia. Aspek yang dikaji antara lain aspek bisnis,
Makalah Controllership : Perilaku Organisasi | 13
publik dll. Mungkin anda bertanya,”Apa kaitan sepakbola dengan bisnis?”. Pada Zaman
sekarang ini olahraga khususnya sepakbola memiliki kaitan dengan aspek bisnis
contohnya hak siar televise, iklan sponsor yang dapat menghasilkan income. Kemudian
apa hubungannya dengan social? Dalam aspek bisnis, masyarakat merupakan pasar.
Sedangkan dalam bidang olahraga masyarakat adalah factor pendukung dimana
masyarakat itu sendiri adalah bagian dari social. Berdasarkan contoh di atas, kita tahu
bahwa hampir semua pekerjaan dilakukan dalam lingkup sosial. Begitupula dengan
organisasi, organisasi akan berjalan dengan baik jika diatur dengan sistem yang baik
sehingga cakupan sosial didalamnya dapat bekerja sesuai pakem yang telah diatur
dalam suatu sistem. Cakupan social yang dimaksud adalah pekerjaan, komunikasi
serta koordinasi yang dilakukan dalam organisasi tersebut untuk mencapai tujuan
bersama.
Faktor faktor Organisasi antara lain (menurut John Willey)
Manusia
Teknologi yang digunakan
Tugas/ kerja
Budaya organisasi
Manusia merupakan salah satu factor penting dalam organisasi. Manusia itu sendiri
merupakan makhluk social. Dan dalam organisasi manusia bekerja tidak sendiri, maka
manusia melakukan komunikasi serta koordinasi dalam bekerja. Dengan demikian
aspek social tidak dapat dipisahkan dari organisasi. Dan dapat dikatakan juda bahwa
Sistem social itu juga merupakan organisasi dan sebaliknya.
Makalah Controllership : Perilaku Organisasi | 14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perilaku organisasi merupakan ilmu tentang perilaku tiap individu dan kelompok
serta pengaruh tiap individu dan kelompok terhadap organisasi, maupun perilaku
interaksi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok
dengan kelompok dalam organisasi demi kemanfaatan suatu organisasi.
Perilaku organisasi saat ini merupakan bidang studi yang berkembang. Jurusan
studi organisasi pada umumnya ditempatkan dalam sekolah-sekolah bisnis, meskipun
banyak universitas yang juga mempunyai program psikologi industri dan ekonomi
industri pula.
Bidang ini sangat berpengaruh dalam dunia bisnis dengan para praktisi seperti Peter
Drucker dan Peter Senge yang mengubah penelitian akademik menjadi praktik bisnis.
Perilaku organisasi menjadi semakin penting dalam ekonomi global ketika orang
dengan berbagai latar belakang dan nilai budaya harus bekerja bersama-sama secara
efektif dan efisien. Namun bidang ini juga semakin dikritik sebagai suatu bidang studi
karena asumsi-asumsinya yang etnosentris dan pro-kapitalis
B. Saran
Dipelajarinya ilmu perilaku organisasi ini di harapkan mahasiswa dapat mengerti apa
itu perilaku organisasi.
1. Masalah : Meningkatnya produktivitas tenaga kerja. Tantangan bisnis ke depan
adalah bagaimana menciptakan keunggulan bersaing dan mempertahankan
kesinambungan bisnis sehingga tuntutan peningkatan produktivitas kerja menjadi
suatu keharusan. Upaya peningkatan produktivitas kerja diantaranya melalui
perubahan perilaku.
Makalah Controllership : Perilaku Organisasi | 15
2. Peningkatan keahlian tenaga kerja. Keahlian dinyatakan dalam 3 bentuk:
keahlian berkonsep, keahlian teknis dan keahlian teknologi.
3. Menurunnya tingkat kesetiaan karyawan
4. Respon atas era globalisasi (hilangnya batas waktu dan ruang), yakni globalisasi
ekonomi dan globalisasi perusahaan.
5. Budaya keanekaragaman tenaga kerja.
6. Munculnya peniru temporer, yakni terdapat pergantian karena adanya
persaingan sehingga daur hidup produk semakin singkat. Untuk itu produk yang
jenuh membutuhkan inovasi-inovasi, salah satunya dengan cara menaikkan
tingkat ketrampilan.
7. Peningkatan kualitas pelayanan, produk, dan layanan purna jual.
8. Tuntutan dalam beretika bisnis.
Makalah Controllership : Perilaku Organisasi | 16
DAFTAR PUSTAKA
http://hendypunya.blogspot.com/2010/12/makalah-perilaku-organisasi.html
http://organisasiperilaku.blogspot.com/2013/04/makalah-peri laku-organisasi.html
http://mohamad-khaidir.blogspot.com/2013/07/makalah-perilaku-organisasi.html
http://muhamadyusron.wordpress.com/2012/10/05/makalah-perilaku-organisasi/