makalah prilaku yang menyimpang

21
DEVIASI PERILAKU YANG MENYIMPANG DARI NORMA SOSIAL A. Pendahuluan Tindakan manusia tidak selamanya sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakatnya. Adakalanya terjadi penyimpangan terhadap nilai dan norma yang ada. Tindakan manusia yang menyimpang dari nilai dan norma atau peraturan disebut dengan perilaku menyimpang. Deviasi ialah Suatu tindakan yang dilakukan oleh perorangan atau kelompok diluar , melawan kaidah sosial yang berlaku di masyarakat. (Hendropuspito,1989). Penyimpangan terhadap norma-norma atau nilai-nilai masyarakat disebut deviasi ( deviation ), sedangkan pelaku atau individu yang melakukan penyimpangan ini disebut dengan devian ( deviant ). Tindakan yang tidak sesuai dengan norma dan nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat dinamakan perilaku menyimpang Norma merupakan hasil cipta manusia sebagai makhluk sosial untuk mengatur hubungan sosial agar dapat berlangsung dengan lancar sehingga menimbulkan suasana yang harmonis dan untuk lebih mengetahuinya secara mendetail tentang deviasi perilaku yang menyimpang dari norma social mari kita lihat pada pembahasan selanjutnya. B. Pengertian Deviasi Deviasi ialah Suatu tindakan yang dilakukan oleh perorangan atau kelompok diluar , melawan kaidah sosial yang berlaku di masyarakat. (Hendropuspito,1989). Penyimpangan terhadap norma- norma atau nilai-nilai masyarakat disebut deviasi ( deviation ), 1

Transcript of makalah prilaku yang menyimpang

Page 1: makalah prilaku yang menyimpang

DEVIASI PERILAKU YANG MENYIMPANG DARI NORMA SOSIAL

A. Pendahuluan

Tindakan manusia tidak selamanya sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku

dalam masyarakatnya. Adakalanya terjadi penyimpangan terhadap nilai dan norma yang

ada. Tindakan manusia yang menyimpang dari nilai dan norma atau peraturan disebut

dengan perilaku menyimpang. Deviasi ialah Suatu tindakan yang dilakukan oleh

perorangan atau kelompok diluar , melawan kaidah sosial yang berlaku di masyarakat.

(Hendropuspito,1989). Penyimpangan terhadap norma-norma atau nilai-nilai masyarakat

disebut deviasi ( deviation ), sedangkan pelaku atau individu yang melakukan

penyimpangan ini disebut dengan devian ( deviant ). Tindakan yang tidak sesuai dengan

norma dan nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat dinamakan perilaku menyimpang

Norma merupakan hasil cipta manusia sebagai makhluk sosial untuk mengatur hubungan

sosial agar dapat berlangsung dengan lancar sehingga menimbulkan suasana yang harmonis

dan untuk lebih mengetahuinya secara mendetail tentang deviasi perilaku yang

menyimpang dari norma social mari kita lihat pada pembahasan selanjutnya.

B. Pengertian Deviasi

Deviasi ialah Suatu tindakan yang dilakukan oleh perorangan atau kelompok diluar ,

melawan kaidah sosial yang berlaku di masyarakat. (Hendropuspito,1989). Penyimpangan

terhadap norma-norma atau nilai-nilai masyarakat disebut deviasi ( deviation ), sedangkan

pelaku atau individu yang melakukan penyimpangan ini disebut dengan devian ( deviant ).

Jadi dengan demikian penyimpangan ini adalah sesuatu yang disengaja dilakukan

untuk melawan kaidah–kaidah sosial, sedangkan pembatasan penyimpangan sosial adalah

pada faktor–faktor yang disebabkan persaingan ekonomi, usaha dan bisnis. 1 dalam hal ini

untuk kajian ruang lingkup sosial dan ini istilah untuk orang yang meneliti dibidang Ilmu

Sosial khususnya hal-hal yang menyimpang dari norma-norma sosial.

1 http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19409/4/Chapter%20I.pdf/diakses di Internet pada tanggal 01/03/2011 : pukul 21.00 Wib.

1

Page 2: makalah prilaku yang menyimpang

C. Pengertian Perilaku Yang Menyimpang

Tindakan yang tidak sesuai dengan norma dan nilai sosial yang berlaku dalam

masyarakat dinamakan perilaku menyimpang. 2 atau dengan kata lain perilaku yang

menyimpang dari norma-norma sosial.3 Berikut ini pengertian perilaku menyimpang

menurut pandangan beberapa ahli

a. James Vander Zenden

Menyebutkan bahwa penyimpangan adalah perilaku yang oleh sejumlah besar orang

dianggap sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi.

b. Robert M.Z. Lawang

Mengungkapkan penyimpangan adalah semua tindakan yang menyimpang dari

norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang

berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang itu.

c. Bruce J. Cohen

Mengatakan bahwa perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang tidak berhasil

menyesuaikan diri dengan kehendak-kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam

masyarakat.

d. Paul B. Horton

Mengutarakan bahwa penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai

pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat.

e. Lewis Coser

Mengemukakan bahwa perilaku menyimpang merupakan salah satu cara untuk

menyesuaikan kebudayaan dengan perubahan sosial.

D. Pengertian Norma Sosial

Norma merupakan hasil cipta manusia sebagai makhluk sosial untuk mengatur

hubungan sosial agar dapat berlangsung dengan lancar sehingga menimbulkan suasana

2 http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_menyimpang/di akses di Internet pada tanggal 01/03/2011 :

pukul 21.00 Wib.

3 Saparinah Sadli. Persepsi Sosial Mengenai Perilaku Yang Menyimpang, (Jakarta : Bulan Bintang, 1977)hlm. 35

2

Page 3: makalah prilaku yang menyimpang

yang harmonis. Norma merupakan ukuran yang dipergunakan oleh masyarakat apakah

perilaku seseorang bernar/ salah, sesuai/ tidak sesuai, wajar/tidak, dan diterima atau tidak.

Norma dibentuk di atas nilai sosial, dan norma sosial diciptakan untuk menjaga dan

mempertahankan nilai sosial. Nilai dan norma merupakan hal yang berkaitan. Norma

adalah bentuk konkret dari nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat. Misalnya, nilai

menghormati dan mematuhi orang tua diperjelas dan dikonkretkan dalam bentuk norma-

norma dalam bersikap dan berbicara kepada orang tua. Nilai-nilai sopan santun di sekolah

dikonkretkan dalam bentuk tata tertib sekolah. Jadi, pengertian norma adalah patokan-

patokan atau pedoman untuk berperilaku di dalam masyarakat.4

E. Perilaku Yang Menyimpang Dari Norma Sosial

1. Teori-Teori Perilaku Menyimpang

Dalam sosiologi dikenal berbagai teori yang membahas perilaku menyimpang, yaitu

Teori Pergaulan Berbeda, Teori Fungsi, dan Teori Tipologi Adaptasi.

a. Teori Pergaulan Berbeda ( Differential Association )

Teori ini dikemukakan oleh Edwin H. Sutherland . Menurut teori ini,

penyimpangan bersumber dari pergaulan dengan sekelompok orang yang telah

menyimpang. Penyimpangan diperoleh melalui proses alih budaya (cultural transmission) .

Melalui proses ini seseorang mempelajari suatu subkebudayaan menyimpang (deviant

subculture). Contohnya perilaku siswa yang suka bolos sekolah. Perilaku tersebut

dipelajarinya dengan melakukan pergaulan dengan orang-orang yang sering bolos sekolah.

Melalui pergaulan itu ia mencoba untuk melakukan penyimpangan tersebut, sehingga

menjadi pelaku perilaku menyimpang.

b. Teori Labelling

Teori ini dikemukakan oleh Edwin M. Lemert . Menurut teori ini, seseorang

menjadi penyimpang karena proses labelling yang diberikan masyarakat kepadanya.

Maksudnya adalah pemberian julukan atau cap yang biasanya negatif kepada seseorang

yang telah melakukan penyimpangan primer (primary deviation ) misalnya pencuri, penipu,

pemerkosa, pemabuk, dan sebagainya. Sebagai tanggapan terhadap cap itu, si pelaku

4 http://www.karyafikri.tk/2010/08/pengertian-nilai-sosial-dan-norma.html/di akses di Internet pada tanggal 01/03/2011 : pukul 21. 00 Wib.

3

Page 4: makalah prilaku yang menyimpang

penyimpangan kemudian mengidentifikasikan dirinya sebagai penyimpang dan mengulangi

lagi penyimpangannya sehingga terjadi dengan penyimpangan sekunder ( secondary

deviation) . Alasannya adalah sudah terlanjur basah atau kepalang tanggung.

c. Teori Fungsi

Teori ini dikemukakan oleh Emile Durkheim . Menurut teori ini, keseragaman

dalam kesadaran moral semua anggota masyarakat tidak dimungkinkan karena setiap

individu berbeda satu sama lain. Perbedaan-perbedaan itu antara lain dipengaruhi oleh

faktor lingkungan, fisik, dan keturunan. Oleh karena itu dalam suatu masyarakat orang

yang berwatak jahat akan selalu ada, dan kejahatanpun juga akan selalu ada. Durkheim

bahkan berpandangan bahwa kejahatan perlu bagi masyarakat, karena dengan adanya

kejahatan, maka moralitas dan hukum dapat berkembang secara normal.

d. Teori Konflik

Teori ini dikembangkan oleh penganut Teori Konflik Karl Marx . Para penganut

teori ini berpandangan bahwa kejahatan terkait erat dengan perkembangan kapitalisme.

Sehingga perilaku menyimpang diciptakan oleh kelompokkelompok berkuasa dalam

masyarakat untuk melindungi kepentingan mereka sendiri. Pandangan ini juga mengatakan

bahwa hukum merupakan cerminan kepentingan kelas yang berkuasa dan sistem peradilan

pidana mencerminkan nilai dan kepentingan mereka.

e. Teori Tipologi Adaptasi

Dengan menggunakan teori ini, Robert K. Merton mencoba menjelaskan

penyimpangan melalui struktur sosial. Menurut teori ini, struktur sosial bukan hanya

menghasilkan perilaku yang konformis saja, tetapi juga menghasilkan perilaku

menyimpang. Dalam struktur sosial dijumpai tujuan atau kepentingan, di mana tujuan

tersebut adalah halhal yang pantas dan baik. Selain itu, diatur juga cara untuk meraih tujuan

tersebut. Apabila tidak ada kaitan antara tujuan (cita-cita) yang ditetapkan dengan cara

untuk mencapainya, maka akan terjadi penyimpangan.

2. Hal-Hal yang Mempengaruhi Terjadinya Perilaku Penyimpangan

Terjadinya perilaku penyimpangan dapat dipengaruhi oleh hal-hal berikut ini.

a. Tidak mempunyai seseorang sebagai panutan dalam memahami dan meresapi tata nilai

atau norma-norma yang berlaku di masyarakat. Kondisi semacam ini lazim disebut

4

Page 5: makalah prilaku yang menyimpang

sebagai hasil proses sosialisasi yang tidak sempurna. Akibatnya, ia tidak bisa

membedakan hal-hal yang baik ataupun yang buruk, benar atau salah, pantas atau tidak

pantas, dan sebagainya.

b. Pengaruh lingkungan kehidupan sosial yang tidak baik, misalnya lingkungan yang sering

terjadi tindak penyimpangan, seperti prostitusi, perjudian, mabuk-mabukan, dan

sebagainya.

c. Proses bersosialisasi yang negatif, karena bergaul dengan para pelaku penyimpangan

sosial, seperti kelompok preman, pemabuk, penjudi, dan sebagainya.

d. Ketidakadilan, sehingga pihak-pihak yang dirugikan melakukan protes, unjuk rasa,

bahkan bisa menjurus ke tindakan anarkis.

3. Bentuk-Bentuk Perilaku Menyimpang

Di masyarakat kita mengenal bentuk-bentuk penyimpangan yang terdiri atas

penyimpangan individual ( individual deviation ), penyimpangan kelompok ( group

deviation ), dan penyimpangan gabungan dari keduanya ( mixture of both deviation ).

Terkadang ada pula yang menambahkan dengan penyimpangan primer ( primary

deviation ) dan penyimpangan sekunder ( secondary deviation ).

a. Penyimpangan Individual ( Individual Deviation )

Penyimpangan ini biasanya dilakukan oleh orang yang telah mengabaikan dan

menolak norma-norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat. Orang seperti itu

biasanya mempunyai kelainan atau mempunyai penyakit mental sehingga tidak dapat

mengendalikan dirinya. Contohnya seorang anak yang ingin menguasai warisan atau harta

peninggalan orang tuanya. Ia mengabaikan saudarasaudaranya yang lain. Ia menolak

norma-norma pembagian warisan menurut adat masyarakat maupun menurut norma agama.

Ia menjual semua peninggalan harta orang tuanya untuk kepentingan diri sendiri.

Penyimpangan yang bersifat individual sesuai dengan kadar penyimpangannya dibedakan

atas pembandel, pembangkang, perusuh atau penjahat, dan munafik.

1) Pembandel, yaitu penyimpangan karena tidak patuh pada nasihat orang tua agar

mengubah pendiriannya yang kurang baik.

2) Pembangkang, yaitu penyimpangan karena tidak taat pada peringatan orang-orang.

5

Page 6: makalah prilaku yang menyimpang

3) Pelanggar, yaitu penyimpangan karena melanggar norma-norma umum yang berlaku.

Misalnya orang yang melanggar rambu-rambu lalu lintas pada saat di jalan raya.

4) Perusuh atau penjahat, yaitu penyimpangan karena mengabaikan norma-norma umum

sehingga menimbulkan kerugian harta benda atau jiwa di lingkungannya. Misalnya

pencuri, penjambret, penodong, dan lain-lain.

5) Munafik, yaitu penyimpangan karena tidak menepati janji, berkata bohong, berkhianat,

dan berlagak membela.

b. Penyimpangan Kelompok ( Group Deviation )

Penyimpangan ini dilakukan oleh sekelompok orang yang tunduk pada norma

kelompoknya, namun bertentangan dengan norma masyarakat yang berlaku. Penyimpangan

ini terjadi dalam subkebudayaan menyimpang yang umumnya telah memiliki norma, nilai,

sikap, dan tradisi sendiri, sehingga cenderung untuk menolak norma-norma yang berlaku

dalam masyarakat yang lebih luas. Contohnya kelompok orang yang menyelundupkan serta

menyalahgunakan narkotika dan obat-obatan terlarang lainnya, teroris, kelompok preman,

dan separatis. Mereka memiliki aturan-aturan sendiri yang harus dipatuhi oleh anggotanya.

Dalam melakukan aksinya, mereka memiliki aturan permainan yang cermat,

termasuk dalam membentuk jaringan yang kuat untuk melakukan kejahatannya, sehingga

sulit dilacak dan dibongkar pihak yang berwenang, dalam hal ini kepolisian.

c. Penyimpangan Campuran ( Mixture of Both Deviation )

Sebagian remaja yang putus sekolah (penyimpangan individual) dan pengangguran

yang frustasi (penyimpangan individual), biasanya merasa tersisih dari pergaulan dan

kehidupan masyarakat. Mereka sering berpikir seperti anak orang berkecukupan, yang

akhirnya menempuh jalan pinta untuk hidup enak. Di bawah pimpinan seorang tokoh yang

terpilih karena kenekatan dan kebrutalannya, mereka berkelompok dalam 'organisasi

rahasia' (penyimpangan kelompok) dengan memiliki norma yang mereka buat sendiri. Pada

dasarnya norma yang mereka buat bertentangan dengan norma yang berlaku umum di

masyarakat.

Penyimpangan seperti itu ada yang dilakukan oleh suatu golongan sosial yang

memiliki organisasi yang rapi, sehingga individu ataupun kelompok di dalamnya taat dan

tunduk kepada norma golongan yang secara keseluruhan mengabaikan norma yang berlaku.

6

Page 7: makalah prilaku yang menyimpang

Misalnya gank-gank anak nakal. Kelompok semacam itu dapat berkembang menjadi

semacam kelompok mafia dunia kejahatan yang terdiri atas preman-preman yang sangat

meresahkan masyarakat.

d. Penyimpangan Primer ( Primary Deviation )

Penyimpangan ini dilakukan oleh seseorang, di mana hanya bersifat temporer atau

sementara dan tidak berulang-ulang. Individu yang melakukan penyimpangan ini masih

dapat diterima oleh masyarakat karena hidupnya tidak didominasi oleh pola perilaku

menyimpang tersebut dan di lain kesempatan tidak akan melakukannya lagi. Misalnya

seorang siswa yang terlambat masuk sekolah karena ban sepeda motornya bocor, seseorang

yang menunda pembayaran pajak karena alasan keuangan yang tidak mencukupi, atau

pengemudi kendaraan bermotor yang sesekali melanggar rambu-rambu lalu lintas.

e. Penyimpangan Sekunder ( Secondary Deviation )

Penyimpangan ini dilakukan oleh seseorang secara terusmenerus, sehingga

akibatnya pun cukup parah serta mengganggu orang lain. Dalam penyimpangan ini,

seseorang secara khas memperlihatkan perilaku menyimpang yang secara umum dikenal

sebagai seorang yang menyimpang. Masyarakat tidak dapat menerima dan tidak

menghendaki individu semacam itu hidup bersama dalam masyarakat mereka. Misalnya

seorang siswa yang sering tidak masuk sekolah tanpa keterangan. Contoh lainnya adalah

seseorang yang sering mabuk-mabukan baik di rumah, di pesta, maupun di tempat umum

serta seseorang yang sering melakukan pencurian, perampokan, dan tindak kriminal

lainnya.Bentuk-bentuk penyimpangan tersebut harus diatasi karena penyimpangan

menyangkut masalah mental perilaku. Misalnya, melalui berbagai penataran, pendidikan

keagamaan, pemulihan disiplin, serta pelatihan-pelatihan lainnya.

4. Sifat-Sifat Perilaku Menyimpang

Dalam masyarakat kita mengenal dua sifat perilaku menyimpang yaitu perilaku

menyimpang yang bersifat positif dan perilaku menyimpang yang bersifat negatif.

a. Penyimpangan yang Bersifat Positif

Penyimpangan yang bersifat positif adalah penyimpangan yang tidak sesuai dengan

aturan-aturan atau norma-norma yang berlaku, tetapi mempunyai dampak positif terhadap

sistem sosial. Atau dengan kata lain, penyimpangan yang terarah pada nilai-nilai sosial

7

Page 8: makalah prilaku yang menyimpang

yang ideal (didambakan) walaupun cara atau tindakan yang dilakukan itu seolah-olah atau

tampaknya menyimpang dari norma yang berlaku, padahal sebenarnya tidak. Seseorang

dikatakan menyimpang secara positif apabila dia berusaha merealisasikan suatu citacita,

namun masyarakat pada umumnya menolak atau tidak dapat menerima caranya. Akibatnya

orang tersebut akan menerima celaan dari masyarakat. Dapatkah kamu menyebutkan

contoh-contohnya?

b. Penyimpangan yang Bersifat Negatif

Penyimpangan negatif adalah kecenderungan bertindak ke arah nilai-nilai sosial

yang dipandang rendah dan akibatnya selalu buruk. Jenis tindakan seperti ini dianggap

tercela dalam masyarakat. Si pelaku bahkan bisa dikucilkan dari masyarakat. Bobot

penyimpangan negatif itu diukur menurut kaidah susila dan adat istiadat, sehingga sanksi

yang diberikan kepada pelanggarnya dinilai lebih berat daripada pelanggaran terhadap tata

cara dan sopan santun. Contohnya pencurian, perampokan, pelacuran, dan pemerkosaan.5

5. Dampak Perilaku Penyimpangan Sosial

Berbagai bentuk perilaku menyimpang yang ada di masyarakat akan membawa

dampak bagi pelaku maupun bagi kehidupan masyarakat pada umumnya.

1. Dampak Bagi Pelaku

Berbagai bentuk perilaku menyimpang yang dilakukan oleh seorang individu akan

memberikan dampak bagi si pelaku. Berikut ini beberapa dampak tersebut.

a. Memberikan pengaruh psikologis atau penderitaan kejiwaan serta tekanan mental

terhadap pelaku karena akan dikucilkan dari kehidupan masyarakat atau dijauhi dari

pergaulan.

b. Dapat menghancurkan masa depan pelaku penyimpangan.

c. Dapat menjauhkan pelaku dari Tuhan dan dekat dengan perbuatan dosa.

d. Perbuatan yang dilakukan dapat mencelakakan dirinya sendiri.

2. Dampak Bagi Orang Lain/Kehidupan Masyaraka

5 http://alfinnitihardjo.ohlog.com/perilaku-menyimpang.oh112678.html/di akses di Internet pada

tanggal 01/03/2011 : pukul. 21.00 Wib.

8

Page 9: makalah prilaku yang menyimpang

Perilaku penyimpangan juga membawa dampak bagi orang lain atau kehidupan

masyarakat pada umumnya. Karena banyak gangguan psikis muncul sebab anak sejak usia

yang sangat muda mendapatkan perlakuan yang tidak patut dalam situasi keluarganya.6

Beberapa di antaranya adalah meliputi hal-hal berikut ini.

a. Dapat mengganggu keamanan, ketertiban dan ketidakharmonisan dalam masyarakat.

b. Merusak tatanan nilai, norma, dan berbagai pranata sosial yang berlaku di masyarakat.

c. Menimbulkan beban sosial, psikologis, dan ekonomi bagi keluarga pelaku.

d. Merusak unsur-unsur budaya dan unsur-unsur lain yang mengatur perilaku individu

dalam kehidupan masyarakat.

Dampak yang ditimbulkan sebagai akibat perilaku penyimpangan sosial, baik

terhadap pelaku maupun terhadap orang lain pada umumnya adalah bersifat negatif.

Demikian pula, menurut pandangan umum, perilaku menyimpang dianggap merugikan

masyarakat. Namun demikian, menurut Emile Durkheim, perilaku menyimpang tidak serta

merta selalu membawa dampak yang negatif. Menurutnya, perilaku menyimpang juga

memiliki kontribusi positif bagi kehidupan masyarakat. Adapun beberapa kontribusi

penting dari perilaku menyimpang yang bersifat positif bagi masyarakat meliputi hal-hal

berikut ini.

a. Perilaku menyimpang memperkokoh nilai-nilai dan norma dalam masyarakat.

Bahwa setiap perbuatan baik merupakan lawan dari perbuatan yang tidak baik. Dapat

dikatakan bahwa tidak akan ada kebaikan tanpa ada ketidak-baikan. Oleh karena itu

perilaku penyimpangan diperlukan untuk semakin menguatkan moral masyarakat.

b. Tanggapan terhadap perilaku menyimpang akan memperjelas batas moral.

Dengan dikatakan seseorang berperilaku menyimpang, berarti masyarakat mengetahui

kejelasan mengenai apa yang dianggap benar dan apa yang dianggap salah.

c. Tanggapan terhadap perilaku menyimpang akan menumbuhkan kesatuan masyarakat.

Setiap ada perilaku penyimpangan masyarakat pada umumnya secara bersama-sama

akan menindak para pelaku penyimpangan. Hal tersebut menegaskan bahwa ikatan

moral akan mempersatukan masyarakat.

6Kartini Kartono. Patologi Sosial 3 Gangguan-Gangguan Kejiwaan, (Jakarta : P.T Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 8

9

Page 10: makalah prilaku yang menyimpang

d. Perilaku menyimpang mendorong terjadinya perubahan sosial. Para pelaku

penyimpangan senantiasa menekan batas moral masyarakat, berusaha memberikan

alternatif baru terhadap kondisi masyarakat dan mendorong berlangsungnya perubahan.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa perilaku menyimpang yang terjadi saat ini

akan menjadi moralitas baru bagi masyarakat di masa depan.

6. Upaya Pencegahan Penyimpangan Sosial dalam Keluarga dan Masyarakat

Berbagai upaya dapat dilakukan untuk mencegah perilaku penyimpangan sosial

dalam masyarakat. Upaya-upaya tersebut dapat dilakukan dari berbagai lingkungan, baik

itu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

1. Di Lingkungan Keluarga

Upaya pencegahan perilaku penyimpangan sosial di rumah memerlukan dukungan

dari semua anggota keluarga, baik keluarga inti maupun keluarga luas. Di dalam hal ini,

masing-masing anggota keluarga harus mampu mengembangkan sikap kepedulian,

kompak, serta saling memahami peran dan kedudukannya masing-masing di keluarga.

Meskipun keterlibatan seluruh anggota keluarga sangat dibutuhkan, namun orang tua

memegang peran utama dalam membentuk perwatakan dan membina sikap anak-anaknya.

Hal ini dikarenakan orang tua merupakan figur utama anak yang dijadikan panutan dan

tuntunan, sehingga sudah sepantasnya jika orang tua harus mampu memberi teladan bagi

anak-anaknya. Dalam hubungannya dengan upaya pencegahan penyimpangan sosial di

lingkungan keluarga, orang tua dapat melakukan beberapa hal, seperti berikut ini.

a. Menciptakan suasana harmonis, perhatian, dan penuh rasa kekeluargaan.

b. Menanamkan nilai-nilai budi pekerti, kedisiplinan, dan ketaatan beribadah.

c. Mengembangkan komunikasi dan hubungan yang akrab dengan anak.

d. Selalu meluangkan waktu untuk mendengar dan menghargai pendapat anak, sekaligus

mampu memberikan bimbingan atau solusi jika anak mendapat kesulitan.

e. Memberikan punnish and reward, artinya bersedia memberikan teguran atau bahkan

hukuman jika anak bersalah dan bersedia memberikan pujian atau bahkan hadiah jika

anak berbuat baik atau memperoleh prestasi.

f. Memberikan tanggung jawab kepada anak sesuai tingkat umur dan pendidikannya.

10

Page 11: makalah prilaku yang menyimpang

Langkah-langkah tersebut merupakan upaya yang dapat dilakukan orang tua agar

tercipta suatu komunikasi yang baik dengan anak, sehingga anak merasa terlindungi,

memiliki panutan atau teladan, serta merasa memiliki arti penting sebagai bagian dari

keluarganya.

2. Di Lingkungan Sekolah

Sekolah merupakan lingkungan pergaulan anak yang cukup kompleks. Di dalam hal

ini, kedudukan pendidik di lingkungan sekolah memegang peran utama dalam

mengarahkan anak untuk tidak melakukan berbagai penyimpangan sosial. Berbagai hal

yang dapat dilakukan guru selaku pendidik dalam upaya mencegah perilaku penyimpangan

sosial anak didiknya, antara lain, berikut ini.

a. Mengembangkan hubungan yang erat dengan setiap anak didiknya agar dapat tercipta

komunikasi timbal balik yang seimbang.

b. Menanamkan nilai-nilai disiplin, budi pekerti, moral, dan spiritual sesuai dengan agama

dan kepercayaannya masing-masing.

c. Selalu mengembangkan sikap keterbukaan, jujur, dan saling percaya.

d. Memberi kebebasan dan mendukung siswa untuk mengembangkan potensi diri, sejauh

potensi tersebut bersifat positif.

e. Bersedia mendengar keluhan siswa serta mampu bertindak sebagai konseling untuk

membantu siswa mengatasi berbagai permasalahan, baik yang dihadapinya di sekolah

atau yang dihadapinya di rumah.

3. Di Lingkungan Masyarakat

Lingkungan pergaulan dalam masyarakat sangat mampu memengaruhi pola pikir

seseorang. Dalam hal ini, perlu tercipta lingkungan pergaulan yang sehat dan nyaman

sehingga dapat dijadikan tempat ideal untuk membentuk karakter anak yang baik. Adapun

hal-hal yang dapat dikembangkan dalam masyarakat agar upaya pencegahan perilaku

penyimpangan sosial dapat tercapai, antara lain, berikut ini.

a. Mengembangkan kerukunan antarwarga masyarakat. Sikap ini akan mampu

meningkatkan rasa kepedulian, gotong royong, dan kekompakan antarsesama warga

11

Page 12: makalah prilaku yang menyimpang

masyarakat. Jika dalam suatu masyarakat tercipta kekompakan, maka perilaku

penyimpangan dapat diminimalisasikan.7

b. Membudayakan perilaku disiplin bagi warga masyarakat, misalnya disiplin dalam

menghormati keputusan-keputusan bersama, seperti tamu bermalam harap lapor RT,

penetapan jam belajar anak, menjaga kebersihan lingkungan, dan sebagainya.

c. Mengembangkan berbagai kegiatan warga yang bersifat positif, seperti perkumpulan

PKK, Karang Taruna, pengajian, atau berbagai kegiatan lain yang mengarah kepada

peningkatan kemampuan masyarakat yang lebih maju dan dinamis. Jika beberapa upaya

tersebut dapat diterapkan dalam suatu lingkungan masyarakat, maka kelompok pelaku

penyimpangan sosial akan merasa risih dan jengah, sehingga mereka akan merasa malu

jika melakukan tindakan penyimpangan sosial di lingkungan tempat tinggalnya.

F. Kesimpulan

Adapun yang dapat saya tarik kesimpulan dari makalah saya ini ialah.

1. Deviasi ialah Suatu tindakan yang dilakukan oleh perorangan atau kelompok diluar ,

melawan kaidah sosial yang berlaku di masyarakat.

2. Tindakan yang tidak sesuai dengan norma dan nilai sosial yang berlaku dalam

masyarakat dinamakan perilaku menyimpang

3. Norma merupakan hasil cipta manusia sebagai makhluk sosial untuk mengatur

hubungan sosial agar dapat berlangsung dengan lancar sehingga menimbulkan suasana

yang harmonis

4. Dalam sosiologi dikenal berbagai teori yang membahas perilaku menyimpang, yaitu

Teori Pergaulan Berbeda, Teori Fungsi, dan Teori Tipologi Adaptasi.

5. Berbagai bentuk perilaku menyimpang yang ada di masyarakat akan membawa dampak

bagi pelaku maupun bagi kehidupan masyarakat pada umumnya.Dampak Bagi Pelaku

dan bagi lingkungannya, baik keluarga, masyarakat dan Negara.

7http://www.crayonpedia.org/mw/

BSE:Penyakit_Sosial_Sebagai_Akibat_Penyimpangan_Sosial_dan_Upaya_Pencegahannya_8.1_

%28BAB_6%29/ di akses di Internet pada tanggal 01/03/2011 : pukul 21.00 Wib.

12

Page 13: makalah prilaku yang menyimpang

DAFTAR PUSTAKA

Sadli Saparinah . Persepsi Sosial Mengenai Perilaku Yang Menyimpang, Jakarta : Bulan

Bintang, 1977

Kartini Kartono. Patologi Sosial 3 Gangguan-Gangguan Kejiwaan, Jakarta : P.T Raja

Grafindo Persada, 2002

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19409/4/Chapter%20I.pdf/diakses di

Internet pada tanggal 01/03/2011 : pukul 21.00 Wib.

http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_menyimpang/di akses di Internet pada tanggal

01/03/2011 : pukul 21.00 Wib.

http://www.karyafikri.tk/2010/08/pengertian-nilai-sosial-dan-norma.html/di akses di

Internet pada tanggal 01/03/2011 : pukul 21. 00 Wib.

http://alfinnitihardjo.ohlog.com/perilaku-menyimpang.oh112678.html/di akses di Internet

pada tanggal 01/03/2011 : pukul. 21.00 Wib.

http://www.crayonpedia.org/mw/

BSE:Penyakit_Sosial_Sebagai_Akibat_Penyimpangan_Sosial_dan_Upaya_Pence

gahannya_8.1_%28BAB_6%29/ di akses di Internet pada tanggal 01/03/2011 :

pukul 21.00 Wib.

13

Page 14: makalah prilaku yang menyimpang

Daftar Isi Halaman

Daftar Isi................................................................................................................................i

A. Pendahuluan......................................................................................................................1

B. Pengertian Deviasi.............................................................................................................1

C. Pengertian Perilaku Yang Menyimpang...........................................................................2

D. Pengertian Norma Sosial...................................................................................................2

E. Perilaku Yang Menyimpang Dari Norma Sosial...............................................................3

1. Teori-Teori Perilaku Menyimpang...........................................................................3

2. Hal-Hal yang Mempengaruhi Terjadinya Perilaku Penyimpangan..........................4

3. Bentuk-Bentuk Perilaku Menyimpang ....................................................................5

4. Sifat-Sifat Perilaku Menyimpang ............................................................................7

5. Dampak Perilaku Penyimpangan Sosial...................................................................8

6. Upaya Pencegahan Penyimpangan Sosial dalam Keluarga dan Masyarakat……...10

F. Kesimpulan……………………………………………………………………………...12

DAFTAR PUSTAKA

14