PRILAKU TERPUJI

23
Kata pengantar Puji syukur harus senantiasa kami ucapkan kehadiran tuhan yang maha esakarena atas rahmat dan hidayahnya lah kami dapat menyelesaikan makalah agama islam tentang mawaris ini. Dan berkat limpahann rahmatnya kepada kita semua, kita harus bersyukur, rasa syukur itu dapat kita wujudkan dengan cara memelihara lingkungan dan mengasah akal budi untuk memanfaatkan karunianya itu dengan sebaik-baiknya, denga cara itu kita akan menjadi generasi penerus bangsa yang tangguh dan berbobot serta pintar. Dengan tersusunnya makalah ini kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dalam kegiatan belajar di sekolah,sehingga dapat memperlancar dan mempermuda para pembaca dalam memahami hokum-hukum mawaris. Segala usaha telah kami lakukan dalam penyelesaian makalah ini, namun dalam usaha yang mmaksimal itu kami menyadari, tentu masih banyak terdapat kekurangn, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari guru pembimbing agama islam dan teman-teman yang telah membaca makalah kelompok kami. Demi menyempurnnakan makala kami selanjutnya. Sungsang, maret 2010 1

Transcript of PRILAKU TERPUJI

Page 1: PRILAKU TERPUJI

Kata pengantar

Puji syukur harus senantiasa kami ucapkan kehadiran tuhan yang maha esakarena atas rahmat dan hidayahnya lah kami dapat menyelesaikan makalah agama islam tentang mawaris ini. Dan berkat limpahann rahmatnya kepada kita semua, kita harus bersyukur, rasa syukur itu dapat kita wujudkan dengan cara memelihara lingkungan dan mengasah akal budi untuk memanfaatkan karunianya itu dengan sebaik-baiknya, denga cara itu kita akan menjadi generasi penerus bangsa yang tangguh dan berbobot serta pintar.

Dengan tersusunnya makalah ini kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dalam kegiatan belajar di sekolah,sehingga dapat memperlancar dan mempermuda para pembaca dalam memahami hokum-hukum mawaris.

Segala usaha telah kami lakukan dalam penyelesaian makalah ini, namun dalam usaha yang mmaksimal itu kami menyadari, tentu masih banyak terdapat kekurangn, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari guru pembimbing agama islam dan teman-teman yang telah membaca makalah kelompok kami. Demi menyempurnnakan makala kami selanjutnya.

Sungsang, maret 2010

Penyusun

1

Page 2: PRILAKU TERPUJI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................1DAFTAR ISI ...............................................................................2

BAB IPRILAKU TERPUJI ................................................................................3

PEMBAHASAN ...............................................................................3A. PERINTAH UNTUK BEKERJA KERAS ..................................................4B. PERINTAH UNTUK MENCARI RIZKI ...............................................6

1. Sikap Kerja Keras ..........................................................82. Produktifitas Kerja ..........................................................123. Memacu Perubahan Sosial Untuk Kemajuan ....................................13

BAB IIKESIMPULAN ..............................................................................15

BAB IIIDAFTAR PUSTAKA ..............................................................................16

2

Page 3: PRILAKU TERPUJI

BAB I

PRILAKU TERPUJI

PEMBAHASAN

Akhlak adalah suatu keadaan yang melekat pada jiwa manusia yang dari padanya lahir perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa melalui proses pemikiran, pertimbangan atau penelitian. Jika hal tersebut melahirkan hal yangbaik yang terpuji menurut pertimbangan akal syar’i maka tersebut akhlak yang buruk kata akhlak merupakan bentuk jamak dan kata Al-Khulq artinya :

1. Tabiat Atau Budi pekerti.2. Kebiasaan atau adat.3. Keperwiraan.

Akhlak merupakan suatu keadaan yang melekat dalam jiwa, maka suatu perbuatan baru dapat akhlak kalau terpenuhi beberapa syaratantara lain:

a. Perbuatan tersebut di lakukan secara kontinyu atau berkesinambungan. Kalau perbuatan di lakukan hanya sekali saja maka tidak dapat di sebut dengann akhlak.Contoh: pada suatu saat orang yang jarang ber infaq tiba-tiba memberikan uang lain dengan alasan tertentu, dengan tindakan tersebut murah hati atau berakhlak dermawan karena hal tersebut tidak melekat dengan jiwanya.

b. Perbuatan tersebut timbul secara tiba-tiba, bukan sebab di pikirkan atau di rencanakan terlebih dahulu. Jika perbuatan itu timbul karena terpaksa atau karena sudah di fikirkan secara matang maka tidak dapat di sebut akhlak.

Akhlak nabi muhammad SAW dapat di sebut dengan akhlak islam. Karena akhlak tersebut bersumber dari Al-Qur’an datang nya dari Allah SWT. Maka akhlak islam memiliki ciri-ciri tertentu yang berbeda dengan perbuatan yang di atur oleh manusia.

3

Page 4: PRILAKU TERPUJI

1. Kebaikan bersifat mutlak yaitu kebaikan yang terkandung dalam akhlak islam adalah murni baik untuk individu mamupun masyarakat.

2. Kebaikan nya bersifat menyeluruh, yaitu kebaikan yang selalu berlaku secara universal.

3. Tetap, artinya perbuatannya tidak mengalami perubahan.4. Kewajibanyang harus di penuhi yaitu kebaikan yang terkandung dalam akhlak

islam merupakan huku yang harus di laksanakan sehingga ada sangsi hukum tertentu bagi yang tidak melaksanakan.

5. Pengawasan yang menyeluruh, karena akhlak dari allah maka pengeruhnya lebih kuat dari akhlak buatan manusia.

A. PERINTAH UNTUK BEKERJA KERAS

Rasulallah SAW pernah menjumpai seorang sahabat bernama Abu Umamah, dia sedang duduk-duduk di masjid dengan termenung seperti kebingungan, lalu beliau bertanya kepadanya: mengapa anda duduk termenung sendiri padahal sekarang saatnya shalat? Lalu ia menjawab : Saya sedang stres, banyak hutang dan tidak gairah kerja serta ada perasaan ragu dan cemas. Mendengar perkataan itu nabi mendorong kepadanya agar menjauhi perasaan ragu dan putus asah, malas dan lemah kemauan pengecut dan kikir serta gemar berhutang dan kurang baik kepada sesama manusia.

Sehingga abu umama sehingga mengubah sikap menjadi rajin dan kerja keras, yakin dan optimis berani dan pemurah dan tidak suka berhutang.

Dari kisa di atas memberikan dorongan kepada kita bahwasemangat kerja itu sangat penting dan sangat di perlukan untuk memperbaiki nasib.etos kerja adalah semangat untuk bekerja.etos kerja itu ada yang bersifat lemah dan ada yang bersifat keras, yang di dalam nya termasuk kerja keras, produktifitas kerja, dan kesediaan untuk merubah pola fikir yang ada pada diri seseorang untuk kemajuan. Dalam ke tiga hal yang berkaitan dengan etos kerja yang baik ini, islam sangat memberikan tempat yang luas untuk di kembangkan lebih lanjut, islam amat mendukung kerja keras bekerjja secara produktif dengan senantiasa meningkatkan kualitas diri, dan islam juga sangat mendorong agar seseorang merubah pola hidupnya yang terbelakan menjadi berpola hidup maju seperti bersikap rasional, berorientasi kemasa depan, menghargai waktu, berprestasi dan sebagainya.

4

Page 5: PRILAKU TERPUJI

Allah berfirman dalam Al-Quran Surat Ar Ra’du Ayat : 11

Artinya:“bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia”.

Ajaran islam sangat mendorong peningkatan produktifitas kerja dengan cara meningkatkan berbagai hal yang di perlukan untuk. Semua usaha ini pada akhirnya akan membawa kepad akemajuan dan terhindar dari keterbelakangan. Istilah kemajuan di sejajarkan pula dengan istilah modern yang ciri-cirinya antara lain: Berfikir rasional, berorientasi ke masa depan, menghargai waktu, terbuka untuk menerima pendapat orang lain. Ber orientasi pada prestasi, menjalin hubungan secara lebih bersifat mendunia. Apabila hendak memacu perubahan sosial untuk kemajuan, maka yang lebih dahulu adalah mennanam kan ciri-ciri kemajuan tersebut, kepada diri seseorang sehingga orang tersebut mau mengubah nasibnya yang semula terbelakang menjadi maju.

Hal ini sesuai dengan firman allah SWT.

Artinya :............ Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (Q.S. Ar Rad Ayat 11)

Perubahan-perubahan dalam masyarakat itu dapat mengenai berbagai macam masalah baik mengenai nilai-nilai sosial, Norma-norma sosial, Pola-pola prilaku, organisasi, susunan lembaga-lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan sebagainya. Namun yang terpenting

5

Page 6: PRILAKU TERPUJI

dari itu adalah kesediaan orang untuk menerima perubahan-perubahan tersebut sejalan dengan perubahan terhadap apa yang ada dalam diri seseorang.

Allah memberi peringatan kepada kita dengan firman-nya:

Artinya :“dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya,dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihat (kepadanya)”.

Dan Rasulallah Bersabda:Beramallah untuk dunia mu seakan-akan kamu hidup selama-lamanya dan

beramalah engkau untuk akhirat mu seakan-akan mati besok (H.R. Asakir).

Berbuatlah atau berusahalah untuk kebahagiaan mu dunia yang sesuai hasilnya untuk 5 atau 10 tahun atau 15 tahun yang akan datang, beramallah untuk kebahagiaan akhirat saat ini jangan di tunda-tunda seakan-akan besok kita akan mati.

B. PERINTAH UNTUK MENCARI RIZKI

Agama islam adalah agama yang dinamis, artinya islam tidak hanya mengurusi ibadah mahdoh saja, tetapi juga mengurusi manusia agar dapat mencapai taraf hidup yang lebih baik. Hal tersebut sesuai dengan firman allah dalam surat Al-jumuah ayat 9-10:

Artinya :“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (Al-Jumu’ah :9-10)

6

Page 7: PRILAKU TERPUJI

Pada ayat 9 surat Al-Jumu’ah, Allah menjelaskan bahwa apabila muadzin mengumandangkan azan pada hari jum’at maka hendaklah kita tinggalkan perniagaan dan segala usaha dunia serta bersegera ke masjid untuk mendengarkan khotbah dan melaksanakan shalat, dengan cara yang wajar tidak berlari serta tetap berjalan dengan tenaga hingga mencapai masjid seandainya seseorang mengetahui betapa besar pahala yang akan ia peroleh maka iakan lebih mengutamakan memenuhi panggilan jum’at daripada tetap di tempat untuk meneruskan usaha duniawi seemata.

Dalam ayat 10, Allah menerangkan bahwa setelah selesai melaksanakan shalat jum’at. Seseorang di perintahkan untuk bertebaran di muka bumi untuk melaksanakan urusan duniawi dengan berusaha mencari rizki yang halal. Hendaknya senantiasa mengingat allah dengan menjelaskan usahanya, dengan menghindarkan diri dari kecurangan, penyelewengan dan lainnya karena allah adalah dzat yang maha mengetahui segala yang di kerjakan oleh hambanya dengan demikian tercapailah kebahagiaan dengan keberutungan di dunia dan akhirat.

Etoskerja adalah semangat untuk kerja, etos kerja itu ada yang bersifat lemah dan ada yang bersifat keras, yang di dalam nya termasuk kerja keras, produktifitas kerja dan kesediaan untuk merubah pola fikir yang ada dalam diri seseorang untuk kemajuan, dalam ketiga hal yang berkaitan dengan etos kerja yang baik ini islam sangat memberikan tempat yang luas untuk di kembangkan lebih lanjut. Islam sanggat mendukung kerjakeraas bekerja secara produktif dengan senantiasa meningkatkan kualitas diri, dan islam juga sangat mendorong agar seseorang merubah pola hidupnya yang terbelakang menjadi berpola hidup maju seperti bersikap rasional, beerorientasi ke masa depan, menghargai waktu, beprestasi dan sebagainya.

1) Sikap kerjakeras

Sikap kerja keras (Etos Kerja) Adalah semangat untuk bekerja, atau sikap mendasar terhadap diri dan lingkungan yang terpancar dalam prilaku kehhidupan. Atau sejumlah nilai-nilai yang di jadikan acuan oleh seseorang dalam menggerakan dirinya dalam berhadapan dengan lingkungan sosial dimana ia berada . maka dapat di pahami bahwa ada etos kerja yang kurang

7

Page 8: PRILAKU TERPUJI

mendukung kemajuan seseorang dan ada pula etos kerja yang mendukung kemajuan seseorang, seperti kerja keras.

Etos kerja ada yang bersifat lemah, ada pula yang bersifat keras yang di dalam nya termasuk sikap keras produktifitas kerja dan kesediaan untuk merubah polafikir yang ada pada diri seseorang untuk kemajuan. Dalam ketiga hal yang berkaitan dengan etos kerja yang baik ini, islam sangat memberikan tempat tempat yang luas untuk di kembangkan lebih lanjut. Islam sanggat mendukung kerjakeraas bekerja secara produktif dengan senantiasa meningkatkan kualitas diri, dan islam juga sangat mendorong agar seseorang merubah pola hidupnya yang terbelakang menjadi berpola hidup maju seperti bersikap rasional, beerorientasi ke masa depan, menghargai waktu, beprestasi dan sebagainya.

Dengan kata tersebut Muhammad Abdul Baqi, menjelaskan bahwa didalam al-Qur’an terdapat kata yang berarti “bekerja” sebanyak 412 kali dan seringkali di hubungkan dengan sifat pekerjaan itu, yakni pekerjaan yang shalih, yaitu pekerjaan yang membawa kebaikan, baik bagi dirinya maupun orang lain dan lebih luas lagi, baik untuk masyarakat kebaikan itu dapat berupa perbaikan tarap ekonomi, kesehatan, pendidikan, kehidupan mental spiritual, dan lain sebagainya. Dan yang terpenting bahwa pekerjaan itu membawa kebaikan hidup di dunia maupun kehidupan kelak yang abadi yaitu kebahagiaan di akhirat.

Allah memerintahkan kepada manusia untuk berusaha dengan sungguh-sungguh dan bekerja keras, karena dengan kerjakeras manusia akan mampu mempertahankan hidup serta dapat mengembangakan kehidupan dirinya dan lingkungan nya.

Ajaran-ajaran islam yang bersumber pada Al-Qur’an dan alhadist adalah ajaran yang luas dan berjangka panjang tidak hanya mengajarkan untuk masa sekarang tetapi juga untuk masa yang akan datang yaitu kehidupan akhirat yang kekal abadi dimana manusia tidak tau apa yang akan terjadi, apa yang akan di hadapi nanti, maka hanya allah swt yang maha tau dan memberi tahu kepada mereka.

Firman Allah SWT :

8

Page 9: PRILAKU TERPUJI

Artinya :“mereka menjawab: "Maha suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana”. (Q.S Al-Baqarah :32).

Akal manusia tidak akan mampu mengetahui apa yang akan terjadi sehingga mereka tidak berbuat sesuatu yang sesuai dengan masa aygn akan datang. Hanya hidayah allah yang menerangi akal manusia sehingga mereka berfikir ke masa depan.

Allah Memberikan peringatan kepada kita dengan Firmannya:

Artinya :“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (Q.S Al-Hasyr :18).

Berdasarkan firman allah tersebut apa yang telah atu sedang kita perbuat, perrhatikan, perhitungkan hasilnya, untuk masa yang akan daatang.berdo’a lah selalu kepada allah agar di beri hidayah-nya sehingga apa yang kita perbuat sesuai dengan mas yang akan datang (Di dunia Dan Di Akhirat).

Masalah “Kerja” Yang banyak di sebutkan dalam al-Quran menunjukan bahwa masalah kerja sangat penting dalam kehidupan seseorang, dan lebih khusus lagi kerja yang menghasilkan sesuatu yang dapat mendukung perbuatan, hidup dalam segala bidang yaitu kerja yang menghasilkan sesuatu yang berharga. Karena begitu pentingnya kerja itu maka islam sangat menganjurkan kerja keras di antaranya adalah sebagai berikut:

Artinya :

9

Page 10: PRILAKU TERPUJI

“dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan,” (Q.S. An-Naba’ :11)

Landasan Bekerja Keras

Untuk menanggulangi hal-hal yang di inginkan untuk bekerja keras perlu di landasi dengan dua perkara yaitu:

1. Landasan keimananKita harus tetap ingat kepada allah dan menyadari bahwa apa yang ada

pada diri kita termaswuk amal usaha yang kita lakukan, adaalah hak cipta dan kekuasaan allah. Oleh karena itu manusia tidak boleh lupa diri dengan keberhasilan yang di capai semua di kembalikan pada kekuasaan dan kebesaran Allah SWT sebagai dzat pemberi kehidupan ini.

2. Landasan niat yang benarSegala pekerjaan dan usaha yang kita lakukan harus di landasi dengan

niat yang baik dan benar, yaitu sebagai perwujudan ibadah jika nantinya berhasil di gunakan pula untuk meningkatkan ibadah tersebut serta menyejah terakan keluarga, mendukung perjuangan, tegaknya islam negara dan bangsa dengan demikian meskipun sekarang telah berhasil dalam hidupnya maka iakan tetap menjadi orang yang berjiwa shaleh;taat dan patuh terhadap ajaran agama islam Rasulallah SAW bersabda :

“ Sesungguhnya niat perbuatan itu tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya bagi setiap (Buah) ganjaran nya sesuai dengan niatnya. Barang siapa hijrahnya karena menuruti perintah allah dan rasulnya niscaya di terima allah dan rasul-nya. Dan barangsiapa hijrahnya karena mencari keuntungan dunia atau karena wanita yg akan di nikaahinya maka hijrahnya hanya sampai ke niatnya itu saja” (H.R. Mutafaqun ‘Alaihi)

Praktek kerja keras itu telah di laksanakan oleh Nabi Muhammad SAW dari semenjak ia kecil, hingga akhir hayatnya. Gemar berniaga dengan penuh semangat dan kejujuran. Demikian pula sahabat dekatnya, seperti, Abu Bakar, Umar Bin Khatab, Utsman Bin affan, dan Ali Bin Abu Thalib. Mereka di kenal sebagai pedagang atau pengusaha yang ulet dan jujur, bahkan umar bin khatab pernah berkata :jangan lah kamu sekali-kali duduk termenung dan tidak suka bekerja keras mencari rezeki, dan hanya berdo’a saja “ya allah beilah hamba rezeki” lalu beliau

10

Page 11: PRILAKU TERPUJI

menambahkan bahwa langit tidak akan pernah menurunkan hujan emas atau perak, ibnu mashub juga pernah berkata : Saya ini benar-benar tidak suka melihat orang yang kerjanya santai dan pengangguran, tidak berusaha untukkepentingan dunia.

Dengan memperhatikan uraian di atas, jelaskan? Bahwa ajaran islam sangat menganjurkan para penganutnya untuk bekerja keras, agar menghasilkan sesuatu yang berguna bagi kelangsaungan hidupnya secara baik dan sejahtera, serta sebagai alat untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akherat.

Allah SWT berfirman:

Artinya:

“dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”.(Q.S Al-Qashash:77).

2) Produktifitas kerja

Produktifitas kerja adalah suatu keadaan seseorang di mana senantiasa meningkatkan kerja nya untuk menghasilkan sesuatu yg lebih meningkat dari sebelumnya. Untuk itu maka seseorang harus senantiasa meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan semangat juga kerajinannya dari hari ke hari agar dapat meningkatkan hasil usahanya. Akal manusia tidakakan mampu mengetahui apa yang akan terjadi sehingga mereka tidak berbuat sesuatu yg sesuai dengan masa yagn akan datang. Hanya hidayah allah yang menerangi akal manusia sehingga mereka berfikir ke masa depan.

Allah memberi peringatan kepada kita dengan Firman-nya:11

Page 12: PRILAKU TERPUJI

Artinya :“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

Berdasarkan firman allah tersebut apa yang telah atu sedang kita perbuat, perrhatikan, perhitungkan hasilnya, untuk masa yang akan daatang.berdo’a lah selalu kepada allah agar di beri hidayah-nya sehingga apa yang kita perbuat sesuai dengan mas yang akan datang (Di dunia Dan Di Akhirat).

Untuk itu Allah SWT mengajarkan do’a kepada kita sebagaimana termaksud pada Al-Qur’an surat tahaha ayat 114 :Yaitu:

“Tambahkanlah kepada ku ilmu pengetahuan.” (Q.S. Thaha : 114)

Selanjutnya Allah menyuruh manusia agar bekerja menurut keasliannya, sebagaimana firman allah dalam Al-Qur’an Surat Al Isro’ :84

Artinya :“Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing". Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalanNya.”(Q.S surat Al-Israa’ : 84)

Nabi muhammad SAW mengisyaratkan jika suatu urusan atau pekerjaan di serahkan bukan pada ahlinya maka tuggulah kehancurannya (H.R. Bukhari).

Selanjutnya beliau berkata “ Barangsiapa yang amal perbuatannya lebih baik dari kemarin mmaka orang ini termasuk yg beruntung, dan jika amal usahanya sama dengan kemarin, termasuk orang yang rugi. Dan jika

12

Page 13: PRILAKU TERPUJI

amal ibadah nya lebih buruk dari kemarin maka orang tersebut termasuk orang yang tercela”. (H.R. Tabrani).

Keterangan di atas menunjukan bahwa amal usaha seseorang dari hari kehari harus di tingkatkan dengan meningkatkan pengetahuan, keterampilan keuletan dan sebagainya sehingga dapat meninngkatkan produktifitas kerjanya.

Meningkatkan produktifitas kerja itu, telah di praktekan oleh Rasulallah dan para sahabatnya. Misalnya riwayat seorang petani kurma dengan cara mengawinkan kurma yg kurang subur dengan kurma yg subur. Sahabat itu lalu bertanya tentang status usaha tersebut kepada Rasulallah SAW Mengatakan : “Kamu lebih tau dalam usaha duniamu” jawaban ini menunjukan bahwa Rasulallah setuju yg di lakukan oleh sahabatnya.

3) Memacu perubahan sosial untuk kemajuan

Ajaran islam sangat mendorong peningkatan produktifitas kerja dengan cara meningkatkan berbagaihal yang di perlukan untuk semua usaha ini pada akhirnya akan membawa pada kemajuan dan terhindar dari keterbelakangan. Istilah kemajuan di sejajarkan pula pada istilah modern yg ciri-cirinya antara lain: Berfikir rasional, berorientasi ke masa depan, menghargai waktu, terbuka untuk menerima pendapat orang lain. Ber orientasi pada prestasi, menjalin hubungan secara lebih bersifat mendunia. Apabila hendak memacu perubahan sosial untuk kemajuan, maka yang lebih dahulu adalah mennanam kan ciri-ciri kemajuan tersebut, kepada diri seseorang sehingga orang tersebut mau mengubah nasibnya yang semula terbelakang menjadi maju.

Hal ini sesuai dengan firman allah SWT.

Artinya :

13

Page 14: PRILAKU TERPUJI

............ Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (Q.S. Ar Rad Ayat 11)

Perubahan-perubahan dalam masyarakat itu dapat mengenai berbagai macam masalah baik mengenai nilai-nilai sosial, Norma-norma sosial, Pola-pola prilaku, organisasi, susunan lembaga-lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan sebagainya. Namun yang terpenting dari itu adalah kesediaan orang untuk menerima perubahan-perubahan tersebut sejalan dengan perubahan terhadap apa yang ada dalam diri seseorang.

KESIMPULAN

Akhlak adalah suatu keadaan yang melekat pada jiwa manusia yang dari padanya lahir perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa melalui proses pemikiran, pertimbangan atau penelitian. Jika hal tersebut melahirkan hal yangbaik yang terpuji menurut pertimbangan akal syar’i maka tersebut akhlak yang buruk kata akhlak

merupakan bentuk jamak dan kata Al-Khulq.Akhlak yang di lakukan oleh Rasulallah SAW kita Muhammad adalah Akhlak

Islam. Akhlak yang baik itu sangat di anjurkan oleh Islam karena untuk mengembangkan dan memberikan motifasi kepada manusia untuk lebih maju. Seperti perintah untuk bekerja keras, Perintah Untuk Mencari Rizki, Produktifitas Kerja, dan Memacu perubahan sosial untuk kemajuan.

14

Page 15: PRILAKU TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

LKS, Pendidikan Agama Islam. Untuk SMP Kelas VII, Tahun 2009

15