Makalah Gizi

30
DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang.............................................. ............................. 2 1.2Tujuan................................................ ........................................ 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian GAKY.......................................................... ............. 4 2.2 Faktor – faktor yang berhubungan dengan masalah GAKY Etiologi……………………………………………………… 6 2.3 Pengukuran Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY).... 10 2.4 Spektrum serta Dampak Sosial dan Ekonomi Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)................................................. ...... 12 1

description

gizi

Transcript of Makalah Gizi

Page 1: Makalah Gizi

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang........................................................................... 2

1.2 Tujuan........................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian GAKY....................................................................... 4

2.2 Faktor – faktor yang berhubungan dengan masalah

GAKY Etiologi……………………………………………………… 6

2.3 Pengukuran Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY).... 10

2.4 Spektrum serta Dampak Sosial dan Ekonomi Gangguan Akibat

Kekurangan Yodium (GAKY)....................................................... 12

2.5 Distribusi Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)..........13

2.6 Determinan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)......14

2.7 Pencegahan dan penanggulangan Gangguan Akibat

Kekurangan Yodium (GAKY)..................................................... 16

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan................................................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA

1

Page 2: Makalah Gizi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu masalah gizi yang masih merupakan masalah utama di Indonesia

adalah Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY). GAKY merupakan masalah

serius, karena diperkirakan pada saat ini terdapat sekitar 42 juta penduduk

Indonesia tinggal di daerah yang lingkungannya miskin yodium. GAKY adalah

sekumpulan gejala yang timbul, karena tubuh seseorang kekurangan unsur yodium

secara terus menerus dalam jangka waktu cukup lama. GAKY dapat menyerang

siapa saja baik perempuan, pria, anak-anak, dewasa maupun orangtua yang tinggal

di daerah kekurangan yodium. (Anonym, 2001. GAKY, Penyakit Penyebab Retardasi

Mental)

GAKY mempunyai dampak serius terhadap kesehatan manusia. Di antaranya

keguguran pada ibu hamil, lahir mati dan cacat bawaan pada janin, gondok, kretin

(cebol), keterbelakangan mental pada anak dan remaja. Bahan makanan yang kaya

yodium di antaranya terdapat pada ikan laut, kerang dan kepiting. Selain itu,

kebutuhan yodium dapat diperoleh dari garam yang telah disuplementasi dengan

yodium. Garam beryodium yang digunakan sebagai konsumsi harus memenuhi

Standar Nasional Indonesia (SNI), yakni mengandung yodium sebesar 30 - 80 ppm.

Kebutuhan tubuh terhadap yodium adalah 100 150/g tiap orang per hari. (Anonym,

2001. GAKY, Penyakit Penyebab Retardasi Mental)

Dianjurkan, setiap orang mengonsumsi garam beryodium sekitar enam gram

atau satu sendok teh setiap hari. Kebutuhan ini dapat terpenuhi dari makanan

sehari-hari yang diolah dengan menggunakan garam sebagai penambah rasa dalam

hidangan. Defisiensi yodium, terdapat di banyak daerah di seluruh Indonesia secara

endemik, terutama di kepulauan besar dan di daerah pegunungan. Ini karena air dan

tanah di daerah tersebut miskin kandungan zat yodium, sedangkan bahan makanan

berasal dari laut yang kaya yodium tidak terdapat di daerah tersebut. (Anonym,

2001. GAKY, Penyakit Penyebab Retardasi Mental)

Untuk mengetahui apakah garam yang dijual di warung atau toko

mengandung yodium atau tidak, dengan membaca label kemasannya. Pada

2

Page 3: Makalah Gizi

kemasan garam beryodium harus tertera tulisan 'Garam Beryodium'. Selain itu dapat

diketahui dengan melakukan pengujian mutu garam beryodium menggunakan cairan

uji iodina tes. (Anonym, 2001. GAKY, Penyakit Penyebab Retardasi Mental)

1.2 Tujuan

Untuk memberikan sumber informasi mengenai bagaimana cara melakukan

pencegahan, penanggulangan dan pengobatan terhadap penyakit GAKY.

(Anonym, 2001. GAKY, Penyakit Penyebab Retardasi Mental)

3

Page 4: Makalah Gizi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian GAKY

Gangguan Akibat Kekurang Yodium (GAKY) adalah gejala yang timbul

karena tubuh seseorang kekurangan yodium secara terus menerus dalam jangka

waktu yang cukup lama. GAKY merupakan salah satu masalah kesehatan

masyarakat yang serius mengingat dampaknya sangat besar terhadap

kelangsungan hidup dan kualitas sumber daya manusia. Pada ibu hamil penderita

GAKY berat untuk kurun waktu lama (kronik), dampak buruk GAKY mulai terjadi

pada kehamilan trimester kedua tetapi masih dapat diperbaiki apabila segera

mendapat suplemen zat yodium. (mailto:[email protected], 21-01-2009)

Apabila GAKY terjadi pada kehamilan tua (lebih dari trimester kedua),

dampak buruknya tidak dapat diperbaiki, artinya kelainan fisik dan mental yang

terjadi pada janin akan menjadi permanen sampai dewasa. Dampak buruk pada

janin dan bayi dapat berupa keguguran, lahir mati, lahir cacat, kretin/cebol, kelainan

psikomotor dan kematian bayi. Pada anak usia sekolah dan orang dewasa GAKY

dapat berakibat pembesaran kelenjar gondok, cacat mental dan fisik.

(mailto:[email protected], 21-01-2009)

Selama ini perhatian para pakar terpusat pada GAKY tingkat berat, dan

tingkat sedang, baru sekitar sepuluh tahun belakang ini tertarik mengamati apa yang

terjadi pada GAKY tingkat ringan yang jumlahnya jauh lebih besar. Dampak buruk

GAKY tingkat ringan ternyata lebih mengejutkan. Pada tingkat ringan sudah terjadi

kelainan perkembangan sel-sel syaraf yang mempengaruhi kemampuan belajar

anak yang ditunjukkan dengan rendahnya IQ anak penderita GAKY.

(mailto:[email protected], 21-01-2009)

Perkembangan sel otak terjadi dengan pesat pada janin dan anak sampai

usia dua tahun, karena itu ibu hamil penderita GAKY tingkat ringan dapat

memberikan dampak buruk pada perkembangan syaraf motorik dan kognitif janin

4

Page 5: Makalah Gizi

yang berkaitan dengan perkembangan kecerdasan anak. (mailto:[email protected],

21-01-2009)

Untuk mengetahui masalah kurang yodium, pemantauan besaran masalah

dilakukan survei nasional. Pada tahun 1980 prevalensi GAKY pada anak usia

sekolah adalah 27,7%,prevalensi ini menurun menjadi 9,8% pada tahun 1988.

Walaupun terjadi perubahan yang berarti, GAKY masih dianggap masalah

kesehatan masyarakat, karena secara umum prevalensi masih di atas 5%. Tahun

2003 dilakukan lagi survei nasional, yang dibiayai melalui Proyek Intensifikasi

Penanggulangan GAKY (IP-GAKY), untuk mengetahui dampak dari intervensi

program penanggulangan GAKY. (mailto:[email protected], 21-01-2009)

Upaya pencegahan dan penanggulangan GAKY, dapat dilakukan dengan

menggunakan garam beryodium dalam hidangan sehari-hari. Agar yodium yang

terkandung di dalam garam tidak hilang saat pemasakan, dianjurkan penambahan

dilakukan saat masakan sudah matang dan dalam keadaan dingin.

(mailto:[email protected], 21-01-2009)

Upaya pencegahan dan penanggulangan dilakukan dengan: Monitoring

garam setiap Februari dan Agustus di tingkat masyarakat; Penyuluhan kesehatan

terutama mengenai GAKY, garam beryodium, bahan makanan yang banyak

mengandung zat yodium yang diperoleh dari makanan berasal dari laut dan bahan

makanan goitrogenik (penghambat penyerapan yodium) seperti kol, singkong,

jagung, rebung dan ubi jalar; Pemberian kapsul minyak yodium untuk setiap kasus

yng ditemukan, ibu hamil dan Wanita Usia Subur; Pemetaan GAKY sebagai upaya

pelacakan kasus GAKY di tingkat masyarakat.(mailto:[email protected], 21-01-2009)

Sebagai upaya dari kegiatan tindak lanjut penanggulangan dan pencegahan

GAKY adalah dengan meningkatkan kerja sama dari berbagai sektor terkait, dalam

melakukan pemantauan mutu garam beryodium. Setiap upaya yahg ditujukan untuk

kepentingan masyarakat, akan lebih berhasil jika masyarakat secara aktif turut

berperan serta. (mailto:[email protected], 21-01-2009)

5

Page 6: Makalah Gizi

Oleh karena itu, peran serta masyarakat sangat diperlukan terutama dalam

rangka meningkatkan kemampuan masyarakat untuk  dapat menolong dirinya

sendiri di bidang kesehatan. (mailto:[email protected], 21-01-2009)

Dari hasil survei ini diketahui secara umum bahwa Total Goitre Rate (TGR)

angka prevalensi gondok yang dihitung berdasarkan seluruh stadium pembesaran

kelenjar gondok, baik yang teraba maupun yang terlihat pada anak sekolah berkisar

11,1%. (mailto:[email protected], 21-01-2009)

2.2 Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Masalah GAKY

Faktor – Faktor yang berhubungan dengan masalah GAKI antara lain:

1.    Faktor Defisiensi Iodium dan  Iodium Excess

Defisiensi iodium merupakan sebab pokok terjadinya masalah GAKI.  Hal ini

disebabkan karena kelenjar tiroid melakukan proses adaptasi fisiologis terhadap

kekurangan unsur iodium dalam makanan dan minuman yang dikonsumsinya

(Hartono, Bambang. 2005. Gangguan Perkembangan Otak Janin Akibat Defisiensi

Yodium pada Masa Kehamilan.)

Hal ini dibuktikan oleh  Marine dan Kimbell (2000) dengan pemberian iodium

pada anak usia sekolah di Akron (Ohio) dapat menurunkan gradasi pembesaran

kelenjar tiroid.  Temuan lain oleh Dunn dan Van der Haal (1990) di Desa Jixian,

Propinsi Heilongjian (Cina) dimana pemberian iodium  antara  tahun 1978 dan 1986

dapat menurunkan prevalensi gondok secara drastic dari 80 % menjadi 4,5 %. (NN.

2004. Rencana Aksi Nasional Kesinambungan Program Penanggulangan GAKY

Tahun 2004.)

Iodium Excess terjadi apabila iodium yang dikonsumsi cukup besar secara

terus menerus, seperti yang dialami oleh masyarakat di Hokaido (Jepang) yang

mengkonsumsi ganggang laut dalam jumlah yang besar.  Bila iodium dikonsumsi

dalam dosis tinggi akan terjadi hambatan hormogenesis, khususnya iodinisasi tirosin

dan proses coupling (Ritanto, Mus Joko. 2003. Faktor Risiko Kekurangan Yodium

pada Anak Sekolah Dasar di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali. Thesis

Universitas Diponegoro)

6

Page 7: Makalah Gizi

2.    Faktor  Geografis dan Non Geografis

Menurut Djokomoeldjanto (2004) bahwa GAKI sangat erat hubungannya

dengan letak geografis  suatu daerah, karena pada umumnya masalah ini sering

dijumpai di daerah pegunungan seperti pegunungan Himalaya, Alpen, Andres dan di

Indonesia gondok sering dijumpai di pegunungan seperti Bukit Barisan Di Sumatera

dan pegunungan Kapur Selatan. (Rusnelly. 2006. Determinan Kejadian GAKY pada

Anak Sekolah Dasar di Dataran Rendah dan Dataran Tinggi Kota pagar Alam

Propinsi Sumatera Selatan. Thesis Universitas Diponegoro.)

Daerah yang biasanya mendapat suplai  makanannya dari daerah lain

sebagai  penghasil pangan, seperti daerah pegunungan yang notabenenya

merupakan daerah yang miskin kadar iodium dalam air dan tanahnya.  Dalam

jangka waktu yang lama namun pasti  daerah tersebut akan mengalami defisiensi

iodium atau daerah endemik iodium ((Rusnelly. 2006. Determinan Kejadian GAKY

pada Anak Sekolah Dasar di Dataran Rendah dan Dataran Tinggi Kota pagar Alam

Propinsi Sumatera Selatan. Thesis Universitas Diponegoro.)

3.    Faktor Bahan Pangan Goiterogenik

Kekurangan iodium merupakan penyebab utama terjadinya gondok, namun

tidak dapat dipungkiri bahwa faktor lain juga ikut berperan.  Salah satunya  adalah

bahan pangan yang bersifat goiterogenik (Djokomoeldjanto, 2004).   Williams (2004)

dari hasil risetnya mengatakan bahwa zat goiterogenik dalam bahan makanan yang

dimakan setiap hari  akan menyebabkan zat iodium dalam tubuh tidak berguna,

karena zat goiterogenik tersebut merintangi absorbsi dan metabolisme mineral

iodium yang telah masuk ke dalam tubuh. (Anonim. 2006. Penaggulangan GAKI. [14

September 2008].)

Giterogenik adalah zat yang dapat menghambat pengambilan zat iodium oleh

kelenjar gondok, sehingga konsentrasi iodium dalam kelenjar menjadi rendah. Selain

itu, zat goiterogenik dapat menghambat perubahan iodium dari bentuk anorganik ke

bentuk organik sehingga pembentukan hormon tiroksin terhambat (Linder, 2002).

Menurut Chapman (2002) goitrogen alami ada dalam jenis pangan seperti

kelompok Sianida (daun + umbi singkong , gaplek, gadung, rebung, daun ketela,

kecipir, dan terung) ; kelompok Mimosin (pete cina dan lamtoro) ; kelompok

7

Page 8: Makalah Gizi

Isothiosianat (daun pepaya) dan  kelompok Asam (jeruk nipis, belimbing wuluh dan

cuka). (Chapman (2002)

4.    Faktor Zat Gizi Lain

Defisiensi protein dapat berpengaruh terhadap berbagai tahap pembentukan hormon

dari kelenjar thyroid terutama tahap transportasi hormon.  Baik T3 maupun T4 terikat

oleh protein dalam serum, hanya 0,3 % T4 dan 0,25 % T3 dalam keadaan bebas. 

Sehingga defisiensi protein akan menyebabkan tingginya T3 dan T4 bebas,  dengan

adanya mekanisme umpan balik pada TSH maka hormon dari kelenjar thyroid

akhirnya menurun. (Anonym, 2002. IODIUM  DAN  GANGGUAN  AKIBAT 

KEKURANGAN  IODIUM)

Kurangnya Konsumsi Makanan Kaya Yodium

Rata-rata konsumsi bahan makanan kaya yodium pada penduduk di desa-

desa lereng gunung daerah endemis GAKY di Pati dan Jepara 1-2 kali dalam

seminggu, sedangkan pada daerah dataran rendah konsumsi ikan laut 2-4 kali

dalam seminggu. Hal ini dipengaruhi oleh faktor kesediaan pangan, sosial ekonomi,

dan kebiasaan penduduk serta tingkat pengetahuan tentang GAKY yang rendah.

(Anonym, 2007. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY),

dinkeskabkulonprogo.org, 21-01-2009.)

A. Pengetahuan Orang Tua

Ada 13 - 19 % dari responden ibu (di Pati dan Jepara) di daerah endemik

GAKY yang belum pernah mendengar tentang yodium. Sedangkan responden yang

tidak mengetahui tentang garam beryodium ada 11-14 %. Kapsul yodiol di Pati

hanya dikenal 36,7 % responden, terutama di daerah endemic gondok. Berdasarkan

hasil temuan Suharyo, dkk (1996) di Jawa Tengah ditemukan bahwa pengetahuan,

sikap dan perilaku masyarakat terhadap suntikan lipiodol dan garam beryodium

sangat rendah. Pada umumnya responden dalam studi tersebut menunjukan bahwa

66,7 % belum pernah mendengar suntikan lipiodol baik di daerah gondok endemic

8

Page 9: Makalah Gizi

sedang maupun berat. (Anonym, 2009. GAKY, Maslah Gizi Yang Perlu Mendapat

Perhatian)

Kandungan Yodium dalam Garam Dapur

Program yodisasi garam adalah salah satu upaya yang ditempuh oleh

Pemerintah untuk menanggulangi Gangguan Akibat Kekurangan Yodium. Sejak

awal dicetuskannya, program iodisasi garam dititikberatkan pada pengadaan garam

konsumsi beriodium, sehingga seluruh garam konsumsi yang beredar di masyarakat

mengandung yodium dengan kadar KIO3 40 ppm (Atmarita. 2002. Berhasilkah

gayam Beryodium sebagai Salah Satu Upaya Penurunan Gangguan Akibat

Kekurangan Yodium (GAKY) di Indonesia.)

B. Kandungan Yodium dalam Air

Kandungan yodium dalam tanah pertanian pada daerah endemik gondok

berpengaruh secara bermakna terhadap kejadian gondok, ditunjukan dengan hasil

pengukuran kadar yodium dalam tanah di daerah endemik (rata-rata 0,13 μg/L) lebih

rendah dari pada kandungan yodium tanah daerah non endemik (ratarata 0,21

μg/L). Penyebab GAKY di daerah endemik adalah rendahnya asupan sehari-hari

yang disebabkan oleh rendahnya kadar yodium di dalam bahan makanan dan air

minum. (Gatie, Aih Luh. 2006. Validasi Total Goitre Rate (TGR) Berdasar Palpasi

terhadap Ultrasonografi (USG) Tiroid serta Kandungan Yodium Garam dan Air di

Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes. Thesis Universitas Diponegoro.)

Meskipun kekurangan yodium merupakan faktor paling penting terhadap

terjadinya GAKY, tetapi ada beberapa faktor lain yang mempunyai pengaruh

terhadap menetap dan berkembangnya kasuskasus baru di berbagai daerah

endemis, yang meliputi :

1. Faktor Genetik

Terdapatnya prevalensi yang tinggi kejadian gondok pada beberapa anggota

keluarga disebabkan rendahnya efisiensi biologi tiroid. Ditemukannya antibodi

imunoglubolin (IgG) dalam serum penderita, antibodi ini mungkin diakibatkan karena

9

Page 10: Makalah Gizi

suatu kelainan imunitas yang bersifat herediter yang memungkinkan kelompok

limfosit tertentu dapat bertahan, berkembang biak dan mengekskresi imunoglobulin

stimulator, sebagai respon terhadap beberapa faktor perangsang (Departemen

Kesehatan (DepKes). 2006.  Gangguan Akibat Kekurangan Iodium dan Garam

Beriodium. Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat: Jakarta.)

2.      Gangguan Metabolisme Fungsi tiroid

Fungsi tiroid merupakan salah satu komponen sistem yang sangat komplek.

Bila terjadi defek pada salah satu fase akan mempengaruhi status tiroid, misalnya

pada pasien dengan sindrom resistensi hormone tiroid sebenarnya memiliki fungsi

tiroid yang normal tetapi statusnya bisa berkisar dari hipotiroid sampai hipertiroid.

Dengan kata lain baik kekurangan maupun kelebihan asupan yodium akan

memberikan dampak terhadap fungsi maupun morfologi kelenjar tiroid. (Rusmiati, Y.

2006. Penaggulangan GAKI. [14 September i 2008)

2.3 Pengukuran Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)

Pengukuran Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) atau Iodine

Deficiency Disorders (IDD) dalam populasi mengindikasikan tingkat dan keparahan

masalah. Hal tersebut juga mengindikasikan kemajuan dalam berkurangnya

penderita GAKY. Pengukuran GAKY dipakai sebagai informasi penting dalam

memutuskan apakah suatu program pemberantasan GAKY masih diperlukan untuk

menunjukkan keefektifannya dalam mengurangi jumlah penderita GAKY.

(Proverawati, Atikah & Erna Kusuma Wati. 2010. Ilmu Gizi untuk Keperawatan & Gizi

Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.)

Beberapa metode diterapkan dalam mengklasifikasi tingkat dan keparahan

GAKY dapat diketahui sebagai berikut : (Stanbury dalam Gatie, 2006)

1.      Pengukuran Tiroid dengan Palpasi

Pengukuran dengan palpasi telah menjadi standar untuk mengukur gondok.

Pada anak usia sekolah masih amat mudah dan cepat bereaksi terhadap perubahan

masukan yodium dari luar. Kasus gondok pada anak sekolah yang berusia 6-12

10

Page 11: Makalah Gizi

tahun dapat dijadikan sebagai petunjuk dalam perkiraan besaran GAKY di

masyarakat pada suatu daerah. (Arisman. 2008. Gizi dalam Daur Kehidupan.

Jakarta: EGC.)

Objektivitas bisa didapatkan dalam survei gondok dengan pengukuran-

pengukuran ultrasonografi seperti yang digunakan dalam penelitian medis lainnya,

contohnya dalam perawatan antenatal. Teknik ini mulai banyak dipakai dan

memberikan ukuran tiroid lebih luas dan bebas dari bias pengukuran. Prosedurnya

tidak invasif dan bisa digunakan untuk mengukur ratusan orang dalam sehari. Teknik

tersebut bisa dipelajari dengan baik dalam beberapa hari. (Arisman. 2008. Gizi

dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC.)

Kelebihan dari pemeriksaan ultrasonografi (USG) adalah memberikan suatu

pengukuran objektif dari volume tiroid, dalam beberapa kasus mungkin bisa

menunjukkan pertimbangan terhadap GAKY dan karenanya program pencegahan

yang mahal bisa dihindarkan, ultrasonografi dengan cepat menggantikan palpasi.

Pemeriksaan USG juga merupakan suatu pengukuran yang tepat untuk melihat

pembesaran volume tiroid dibandingkan dengan palpasi. (Arisman. 2008. Gizi dalam

Daur Kehidupan. Jakarta: EGC.)

Volume tiroid yang dihitung berdasarkan panjang, jarak dan ketebalan dari

kedua cuping, volume yang dihitung dibandingkan dengan standar dari suatu

populasi dengan masukan iodium yang cukup. Pengukuran volume tiroid dengan

menggunakan Ultrasonografi untuk saat ini hanya bisa dilakukan oleh dokter ahli

yang sudah terlatih dalam teknik ini. Hasil pemeriksaan volume tiroid pada sampel

merupakan penjumlahan dari volume tiroid kanan dan kiri. (Arisman. 2008. Gizi

dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC.)

11

Page 12: Makalah Gizi

2. Pengukuran volume tiroid dengan Ultrasonografi (USG) Tiroid

Objektivitas bisa didapatkan dalam survei gondok dengan pengukuran-

pengukuran ultrasonografi seperti yang digunakan dalam penelitian medis lainnya,

contohnya dalam perawatan antenatal. Teknik ini mulai banyak dipakai dan

memberikan ukuran tiroid lebih luas dan bebas dari bias pengukuran. Prosedurnya

tidak invasif dan bisa digunakan untuk mengukur ratusan orang dalam sehari. Teknik

tersebut bisa dipelajari dengan baik dalam beberapa hari. (Departemen Kesehatan

RI, 2004, Profil Kesehatan Provinsi Jateng, Semarang)

Kelebihan dari pemeriksaan ultrasonografi (USG) adalah memberikan suatu

pengukuran objektif dari volume tiroid, dalam beberapa kasus mungkin bisa

menunjukkan pertimbangan terhadap GAKY dan karenanya program pencegahan

yang mahal bisa dihindarkan, ultrasonografi dengan cepat menggantikan palpasi.

Pemeriksaan USG juga merupakan suatu pengukuran yang tepat untuk melihat

pembesaran volume tiroid dibandingkan dengan palpasi. Volume tiroid yang dihitung

berdasarkan panjang, jarak dan ketebalan dari kedua cuping, volume yang dihitung

dibandingkan dengan standar dari suatu populasi dengan masukan iodium yang

cukup. (Departemen Kesehatan RI, 2004, Profil Kesehatan Provinsi Jateng,

Semarang)

Pengukuran volume tiroid dengan menggunakan Ultrasonografi untuk saat ini

hanya bisa dilakukan oleh dokter ahli yang sudah terlatih dalam teknik ini. Hasil

pemeriksaan volume tiroid pada sampel merupakan penjumlahan dari volume tiroid

kanan dan kiri (Departemen Kesehatan RI, 2004, Profil Kesehatan Provinsi Jateng,

Semarang)

2.4 Spektrum serta Dampak Sosial dan Ekonomi Gangguan Akibat

Kekurangan Yodium (GAKY)

Secara patofisiologis terdapat hubungan antara variasi metabolisme yodium

dan hormon tiroid pada berbagai tingkat tumbuh kembang manusia. Makin dini

terjadinya defisiensi yodium akan semakin berat dan ireversibel akibatnya. Makin

lama menderita gondok endemik akan makin sering ditemukan gondok noduler dan

hipotiroidi, terutama setelah pemberian suplementasi yodium. (Desi Purwitasari dan

Dwi Maryanti, 2009, Gizi dalam Kesehatan Reproduksi, Yogyakarta:)12

Page 13: Makalah Gizi

Yodium dibutuhkan untuk sintesis hormon tiroid, dimana hormon ini penting

bagi aspek tumbuh kembang semua organ dan sistem tubuh, termasuk bagi

perkembangan otak. Perkembangan otak yang terganggu tersebut tercermin dari

terlambatnya perkembangan tonus dan reaksi postural. Namun keterlambatan ini

tidak menetap, karena pada usia 6 bulan mereka bisa mengejar ketinggalannya.

Rangkaian gangguan spektrum kekurangan yodium baik secara fisik maupun mental

sejak dalam kandungan sampai dewasa sangat bervariasi sesuai dengan tingkat

tumbuh kembang manusia. (Desi Purwitasari dan Dwi Maryanti, 2009, Gizi dalam

Kesehatan Reproduksi, Yogyakarta:)

2.5. Distribusi Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)

Untuk mengetahui masalah kurang yodium, pemantauan besaran masalah

dilakukan berdasarkan survei nasional. Pada tahun 1980, prevalensi (GAKY) pada

anak usia sekolah adalah 27,7%, prevalensi ini menurun menjadi 9,8%. Walaupun

terjadi perubahan yang berarti, GAKY masih dianggap masalah kesehatan

masyarakat, karena secara umum prevalensi masih di atas 5%. Prevalensi tersebut

bervariasi antar kecamatan dan masih dijumpai kecamatan dengan prevalensi

GAKY di atas 30% (Nuha Merdika Erwin sinaga, 2005, Hubungan antara Kadar Hb

dengan Prestasi Belajar pada Murid SD Negeri No. 173728 Lobuta Kecamatan

Palipi Kabupaten Samosir)

Dilaporkan dalam hasil survai pemetaan gondok 1998 yang telah

dipublikasikan WHO tahun 2000, bahwa 18,8% penduduk hidup di daerah endemik

ringan, 4,2% penduduk hidup di daerah endemik sedang, dan 4,5% penduduk hidup

di daerah endemik berat. Diperkirakan pula sekitar 18,2 juta penduduk hidup di

wilayah endemik sedang dan berat; dan 39,2 juta penduduk hidup di wilayah

endemik ringan. Menurut jumlah kabupaten di Indonesia, maka diklasifikasikan

40,2% kabupaten termasuk endemik ringan, 13,5% kabupaten endemik sedang, dan

5,1% kabupaten endemik berat. (Nuha Merdika Erwin sinaga, 2005, Hubungan

antara Kadar Hb dengan Prestasi Belajar pada Murid SD Negeri No. 173728 Lobuta

Kecamatan Palipi Kabupaten Samosir)

13

Page 14: Makalah Gizi

2.6. Determinan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)

1.      Lokasi

Faktor lokasi dapat berpengaruh terhadap kejadian GAKY, hal ini disebabkan

kandungan yodium yang berbeda di setiap daerah. Penderita GAKY secara umum

banyak ditemukan di daerah perbukitan atau dataran tinggi, karena yodium yang

berada dilapisan tanah paling atas terkikis oleh banjir atau hujan dan berakibat

tumbuh-tumbuhan, hewan dan air di wilayah ini mengandung yodium rendah bahkan

tidak ada (Tahun 2005, Jurnal Mutiara Kesehatan Indonesia Vol. 1, No. 2, Desember

2005, hlm. 15-21)

Menurut data Departemen Kesehatan Tahun 2000 daerah pantai atau

dataran rendah bebas dari penderita GAKY. Daerah pantai atau dataran rendah

secara teoritis mengandung cukup yodium, dengan demikian maka tanaman sumber

air minum dan hewan mengandung yodium lebih banyak (Tahun 2005, Jurnal

Mutiara Kesehatan Indonesia Vol. 1, No. 2, Desember 2005, hlm. 15-21)

2.      Asupan Energi dan Protein

Gangguan akibat kekurangan yodium secara tidak langsung dapat

disebabkan oleh asupan energi yang rendah, karena kebutuhan energy akan diambil

dari asupan protein. Protein (albumin, globulin, prealbumin) merupakan alat

transport hormon tiroid. Protein transport berfungsi mencegah hormon tiroid keluar

dari sirkulasi dan sebagai cadangan hormon. (Oktia Woro, dkk, 2006, Praktikum Gizi

Kesehatan Masyarakat, semarang: UNNES Press)

3.      Status Gizi

Pengaruh status gizi terhadap kejadian GAKY masih belum banyak diteliti,

namun secara teoritis cadangan lemak merupakan tempat penyimpanan yodium.

Jumlah simpanan yodium di dalam tubuh setiap individu akan berbeda sesuai

dengan kondisi status gizinya (Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo dan

Persatuan Ahli Gizi Indonesia, 2003, Penuntun Diit Anak, Jakarta: PT Gramedia)

Kadar yodium urin anak dengan status gizi baik lebih tinggi dibandingkan

dengan anak dengan status gizi kurang setelah diberikan kapsul yodium selama 3

hari berturut-turut. Status gizi kurang atau buruk akan berisiko pada biosintesis

hormon tiroid karena kurangnya TBP (Thyroxin binding Protein), sehingga sintesis

14

Page 15: Makalah Gizi

hormon tiroid akan berkurang ((Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo dan

Persatuan Ahli Gizi Indonesia, 2003, Penuntun Diit Anak, Jakarta: PT Gramedia)

4.      Pangan Goitogenik

Ada dua jenis zat goitrogenik yang berasal dari bahan pangan yaitu:

a.    Tiosianat terdapat dalam sayuran kobis, kembang kol, sawi, rebung,

ketela rambat dan jewawut, singkong.

b.    Isotiosianat terdapat pada kobis. (Pustaka Utama Sjahmien Moehji, 2009,

ILMU GIZI 2, Jakarta: Papas Sinar Sinanti)

Zat goitrogenik adalah senyawa yang dapat mengganggu struktur dan fungsi

hormon tiroid secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung zat goitrogenik

menghambat up take yodida anorganik oleh kelenjar tiroid. Seperti tiosianat dan

isotiosianat menghambat proses tersebut karena berkompetisi dengan yodium.

Menghambat oksidasi yodida anorganik dan inkorporasi yodium yang sudah

teroksidasi dengan asam amino tirosin untuk membentuk monoiodotyrosine (MIT)

dan diodotyrosine (DIT) serta menghambat proses coupling yang dimediasi oleh

enzim thyroid peroxidase (TPO). Menghambat pelepasan hormon tiroid (T3 dan T4)

ke dalam sirkulasi darah. Secara tidak langsung hormon thyrotropin dapat

menurunkan sintesis dan pelepasan T4 dan T3 serta involusi kelenjat tiroid

(Soegeng Santoso dan Anne Lies Ranti, 2004, Kesehatan dan Gizi, Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional dan PT Rineka Cipta.)

5.      Pangan Kaya Yodium

Konsumsi pangan kaya akan yodium dipengaruhi oleh ketersediaan bahan

pangan tersebut dan lokasi tempat tinggal. Penelitian Fatimah Tahun 1999

menemukan rata-rata frekuensi konsumsi pangan kaya yodium pada penduduk di

desa-desa lereng gunung daerah endemis GAKY di Pati dan Jepara 1-2 kali dalam

seminggu, sedangkan frekuensi konsumsi pangan kaya yodium di dataran rendah

konsumsi ikan laut 2-4 kali dalam seminggu. (Dir. Gizi Masyarakat DepKes RI.

Review program penanggulangan GAKY, 2000.)

15

Page 16: Makalah Gizi

Macam dan jumlah makanan yang dikonsumsi secara individu maupun

kelompok masyarakat tertentu setiap hari dapat disebut “Pola Konsumsi Makanan”.

Adapun faktor-faktor yang berhubungan dengan pola konsumsi di suatu daerah atau

masyarat adalah:

a.       Faktor yang berhubungan dengan ketersediaan atau pengadaan pangan

yang juga dapat dipengaruhi oleh letak geografis, iklim, kesuburan tanah,

transportasi atau distribusi, teknologi. (Rusnelly. Determinan Kejadian GAKY Pada

Anak Sekolah di Dataran Rendah Dan Dataran Tinggi Kota Pagar Alam Propinsi

Sumatera Selatan [Tesis]. Semarang: Program S2 UNDIP; 2006.)

b.      Faktor kebiasaan atau sosial budaya, sosial ekonomi masyarakat

setempat cukup berperan dalam memberikan gambaran pola konsumsinya.

(Rusnelly. Determinan Kejadian GAKY Pada Anak Sekolah di Dataran Rendah Dan

Dataran Tinggi Kota Pagar Alam Propinsi Sumatera Selatan [Tesis]. Semarang:

Program S2 UNDIP; 2006.)

2.7. Pencegahan dan penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan

Yodium (GAKY)

Penanggulangan defisiensi yodium telah dilakukan selama lebih dari 85 tahun

yang lalu. Dimulai di Switzerland pada tahun 1921 dan di AS pada tahun 1924,

hampir semua industri garam nasional diperintahkan untuk menambahkan yodium.

Di India efektifitas program garam beryodium didemonstrasikan pada tahun 1950

pada studi Landmark oleh Vulimiri Ramalinyaswami. (Agus Zulkarnain. Peta

Prevalensi Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) di Kota Padang Tahun

2006. Staf Pengajar PSIKM FK-UNAND. Jurnal Kesehatan)

Masyarakat,September 2007Ketika penanggulangan garam beryodium mulai

diterima pada tahun 1980 agensi Internasional seperti UNICEF mulai menekankan

pemakaian garam beryodium disemua rumah tangga di seluruh dunia. (Agus

Zulkarnain. Peta Prevalensi Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) di Kota

Padang Tahun 2006. Staf Pengajar PSIKM FK-UNAND. Jurnal Kesehatan)

16

Page 17: Makalah Gizi

WHO (1993) menyatakan bahwa program pengendalian defisiensi yodium adalah

fortifikasi garam dengan potassium iodate dan pemberian suplemen dengan kapsul

minyak beryodium. Pemakaian garam beryodium diperuntukkan bagi semua lapisan

masyarakat dan program kapsul minyak beryodium diperuntukkan pada kelompok

yang spesifik seperti anak-anak dan ibu nifas.(Bachtiar H. Faktor Determinan

Kejadian Gondok diDaerah Pantai Jawa Timur. Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

FK Unand. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Maretseptember 2009, vol 03, No.2.)

Penanggulangan GAKY di Indonesia secara nasional dimulai pada tahun

1974 melalui program:

1.      Strategi jangka panjang dengan pemberian garam beryodium (40 ppm).

2.      Strategi jangka pendek dengan pemberian suntikan lipiodol setiap 4 tahun di

daerah endemik berat dan sedang. Pada tahun 1992 sampai sekarang dilakukan

distribusi kapsul minyak beryodium (kapsul lipiodol) sebagai ganti suntikan lipiodol. .

(Bachtiar H. Faktor Determinan Kejadian Gondok diDaerah Pantai Jawa Timur.

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat FK Unand. Jurnal Kesehatan Masyarakat,

Maretseptember 2009, vol 03, No.2.)

.

17

Page 18: Makalah Gizi

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)  adalah salah satu masalah gizi

utama lain di Indonesia. Penyebabnya adalah rendahnya konsumsi iodium dalam

makanan sehari-hari. Untuk mengatasiunya maka pemerintah mewajibkan garam

untuk difortifikasi dengan iodium. Akibat kekurangan iodium adalah rendahnya IQ,

membesarnya kelenjar gondik dan timbulnya kretinisme. (Arisman. 2004. Gizi dalam

Daur Kehidupan. EGC, Jakarta.)

Yang paling sering digunakan untuk melawan GAKY adalah program garam

beryodium dan suplementasi minyak beryodium. Penyuluhan kesehatan secara

berkala pada masyarakat perlu dilakukan, demikian juga perlu diberikan penjelasan

pada pembuat keputusan, dan tentunya juga diberikan tambahan pengetahuan

kepada tenaga kesehatan.(Arisman. 2004. Gizi dalam Daur Kehidupan. EGC,

Jakarta.)

Selanjutnya yang penting juga adalah penelitian tentang GAKY dengan

pendekatan multidisiplin, baik klinis, eksperimental maupun epidemiologi, untuk

menemukan cara yang terjamin dan mudah penerapannya.(Arisman. 2004. Gizi

dalam Daur Kehidupan. EGC, Jakarta.)

18

Page 19: Makalah Gizi

DAFTAR PUSTAKA

Anonym, 2001. GAKY, Penyakit Penyebab Retardasi Mental,

mailto:[email protected], 21-01-2009.

Anonym, 2002. IODIUM  DAN  GANGGUAN  AKIBAT  KEKURANGAN  IODIUM

Anonym, 2007. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY),

dinkeskabkulonprogo.org, 21-01-2009.

Anonym, 2009. GAKY, Maslah Gizi Yang Perlu Mendapat Perhatian,

Atmarita. 2002. Berhasilkah gayam Beryodium sebagai Salah Satu Upaya

Penurunan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) di Indonesia.

Gatie, Aih Luh. 2006. Validasi Total Goitre Rate (TGR) Berdasar Palpasi terhadap

Ultrasonografi (USG) Tiroid serta Kandungan Yodium Garam dan Air di Kecamatan

Sirampog Kabupaten Brebes. Thesis Universitas Diponegoro.

Hartono, Bambang. 2005. Gangguan Perkembangan Otak Janin Akibat Defisiensi

Yodium pada Masa Kehamilan.

NN. 2004. Rencana Aksi Nasional Kesinambungan Program Penanggulangan

GAKY Tahun 2004.

Ritanto, Mus Joko. 2003. Faktor Risiko Kekurangan Yodium pada Anak Sekolah

Dasar di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali. Thesis Universitas Diponegoro.

Rusnelly. 2006. Determinan Kejadian GAKY pada Anak Sekolah Dasar di Dataran

Rendah dan Dataran Tinggi Kota pagar Alam Propinsi Sumatera Selatan. Thesis

Universitas Diponegoro.

19

Page 20: Makalah Gizi

Anonim. 2006. Penaggulangan GAKI. [14 September 2008].

Departemen Kesehatan (DepKes). 2006.  Gangguan Akibat Kekurangan Iodium dan

Garam Beriodium. Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat: Jakarta.

Rusmiati, Y. 2006. Penaggulangan GAKI. [14 September i 2008

Proverawati, Atikah & Erna Kusuma Wati. 2010. Ilmu Gizi untuk Keperawatan & Gizi

Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Arisman. 2008. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC.

Departemen Kesehatan RI, 2004, Profil Kesehatan Provinsi Jateng, Semarang

Desi Purwitasari dan Dwi Maryanti, 2009, Gizi dalam Kesehatan Reproduksi,

Yogyakarta:

Nuha Merdika Erwin sinaga, 2005, Hubungan antara Kadar Hb dengan Prestasi

Belajar pada Murid SD Negeri No. 173728 Lobuta Kecamatan Palipi Kabupaten

Samosir

Tahun 2005, Jurnal Mutiara Kesehatan Indonesia Vol. 1, No. 2, Desember 2005,

hlm. 15-21

Oktia Woro, dkk, 2006, Praktikum Gizi Kesehatan Masyarakat, semarang: UNNES

Press

Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia, 2003,

Penuntun Diit Anak, Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama Sjahmien Moehji, 2009, ILMU GIZI 2, Jakarta: Papas Sinar Sinanti

20

Page 21: Makalah Gizi

Soegeng Santoso dan Anne Lies Ranti, 2004, Kesehatan dan Gizi, Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional dan PT Rineka Cipta.

Dir. Gizi Masyarakat DepKes RI. Review program penanggulangan GAKY, 2000.

Rusnelly. Determinan Kejadian GAKY Pada Anak Sekolah di Dataran Rendah Dan

Dataran Tinggi Kota Pagar Alam Propinsi Sumatera Selatan [Tesis]. Semarang:

Program S2 UNDIP; 2006.

2. Agus Zulkarnain. Peta Prevalensi Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)

di Kota Padang Tahun 2006. Staf Pengajar PSIKM FK-UNAND. Jurnal Kesehatan

Masyarakat,September 2007.

3. Bachtiar H. Faktor Determinan Kejadian Gondok diDaerah Pantai Jawa Timur.

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat FK Unand. Jurnal Kesehatan Masyarakat,

Maretseptember 2009, vol 03, No.2.

21