Makalah Blok 6 sk 5

download Makalah Blok 6 sk 5

of 8

Transcript of Makalah Blok 6 sk 5

Hubungan Rasa Nyeri Dengan Sistem SarafEdward Sundoro102013010 / B9Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

PendahuluanOtak merupakan pusat dari segala aktivitas yang kita lakukan sehari hari. Otak terdiri dari otak besar, otak tengah, dan otak kecil yang dimana mengatur saraf yang berbeda beda dengan fungsi yang berbeda pula. Pada makalah ini, dibahas skenario yang berkaitan dengan rasa nyeri, rasa nyeri ini juga sangat berkaitan dengan neurotransmitter yang berfungsi untuk menerima rangsangan. Rasa nyeri ini juga bermacam macam dan di bagi berdasarkan mekanisme nyeri dan berdasarkan penyebab kemunculan nyerinya pula.IsiOtak terbuat dari tiga bagian utama: otak depan, otak tengah, dan otak belakang. Otak depan terdiri dari cerebrum, thalamus, dan hypothalamus. Otak tengah ini terdiri dari tectum dan tegmentum. Otak belakang terbuat dari otak kecil, pons dan medula. Seringkali otak tengah, pons, dan medula disebut bersama-sama sebagai batang otak.1

CerebrumCerebrum atau korteks adalah bagian terbesar dari otak manusia, yang berhubungan dengan fungsi otak yang lebih tinggi seperti pikiran dan tindakan. Korteks serebral dibagi menjadi empat bagian, yang disebut "lobus": lobus frontal, lobus parietal, lobus oksipital, dan lobus temporal. Berikut adalah representasi visual dari korteks: Lobus frontal-terkait dengan penalaran, perencanaan, bagian bicara, gerakan,emosi, dan pemecahan masalah. Lobusparietal-terkaitdengan gerakan,persepsi,pengenalanorientasi, dan rangsangan. Lobus oksipital-terkait denganpemrosesan visual. Lobus temporal-terkait dengan persepsi dan pengenalan rangsangan pendengaran, memori, dan bicara.SistemLimbik

Sistem limbik, yang sering disebut sebagai "otak emosional", ditemukan terkubur di dalam otak besar. Sistem ini berisi thalamus, hypothalamus, amygdala, dan hippocampus. Berikut adalah representasi visual dari sistem ini, dari pandangan midsagittal dari otak manusia.1ThalamusThalamus merupakan sebuah massa besar dari materi abu-abu terletak mendalam di otak bagian depan di bagian paling atas dari diencephalon. Struktur ini memiliki fungsi sensorik dan motorik. Hampir semua informasi sensorik memasuki struktur ini di mana neuron mengirim informasi tersebut ke korteks atasnya. Akson dari setiap sistem sensorik (kecuali penciuman) menempel di sini sebagai situs estafet terakhir sebelum informasi tersebut mencapai korteks serebral.2HipotalamusHipotalamus merupakan bagian dari diencephalon, ventral ke talamus.Struktur ini terlibat dalam fungsi homeostasis, emosi, kehausan, kelaparan, iramasirkadian, dan kontrol dari sistem saraf otonom. Selain itu, ia mengendalikanhipofisis.2AmigdalaAmigdala merupakan bagian dari telencephalon, yang terletak di lobus temporal, yang terlibat dalam memori, emosi, dan ketakutan. Amigdala terletak di bawah permukaan bagian depan, sebelah medial dari lobus temporal yang menyebabkan tonjolan di permukaan disebut uncus (komponen dari sistemlimbik).2

HippocampusHippocampus merupakan bagian dari otak hemisphers di bagian sebelah medial basal dari lobus temporal. Ini bagian dari otak yang penting untuk belajar dan memori, untuk mengubah memori jangka pendek ke memori yang lebih permanen, dan untuk mengingat hubungan spasial.2

Batang OtakDi bawah sistem limbik terdapat batang otak. Struktur ini bertanggung jawab untuk fungsi dasar kehidupan vital seperti pernapasan, detak jantung, dan tekanan darah. Para ilmuwan mengatakan bahwa batang otak merupakan bagian "paling sederhana" dari otak manusia karena otak seluruh binatang, seperti reptil (yang muncul awal pada skala evolusi) menyerupai batang otak kita.2

Otak TengahOtak tengah / mesencephalon terletak di bagian rostral dari batang otak, yang meliputi tectum dan tegmentum. Otak tengah terlibat dalam fungsi seperti penglihatan, pendengaran, gerakmata, dan gerak tubuh. Bagian anterior mempunyai tangkai otak, yang merupakan bundel besar akson yang bepergian dari korteks serebral melalui batang otak dan serat ini sangat penting untuk fungsi motorik.2CerebellumCerebellum, atau "otak kecil", mirip dengan cerebrum, dalam hal ini memiliki dua belahan otak dan memiliki permukaan yang sangat terlipat atau korteks. Struktur ini berhubungan dengan pengaturan dan koordinasi gerakan, postur, dan keseimbangan.1

PonsPons, bagian dari metencephalon di otak belakang. Bagian ini terlibat dalam kontrol motor dan analisis sensorik. Misalnya, informasi dari telinga pertama memasuki otak di pons. Pons memiliki bagian yang penting bagi tingkat kesadaran dan untuk tidur. Beberapa struktur dalam pons terkait dengan otak kecil, sehingga terlibat dalam gerakan dan postur.2

MedullaStruktur ini merupakan bagian ekor-sebagian besar batang otak, antara ponsdan sumsum tulang belakang. Medulla ini bertanggung jawab untuk menjaga fungsi tubuh yang vital, seperti pernapasan dan detak jantung.2

Saraf KranialisSaraf kranialis terdiri dari 12 pasang yaitu :Nervus Olfactorius : Saraf ini berfungsi untuk menghantarkan sensasi bau/ penghidu. Merupakan saraf kranialis yang terpendek.2Nervus Opticus : Saraf ini berfungsi utnuk menghantarkan sensasi penglihatan.Nervus Oculomotorius : Saraf ini mempersarafi otot yang berfungsi dalam gerakan bola mata dan mengangkat kelopak mata dan bersama nervus II mengatur besar kecilnya pupil.Nervus Trochlearis : bersama nervus III dan nervus VI berfungsi mengatur gerakan bola mata.Nervus Trigeminus : Saraf ini berfungsi menghantarkan rangsang sensorik/ sensibilitas dari wajah dan selaput lendir mulut dan hidung, sedangkan serabot motoriknya mempersarafi otot-otot pengunyah dan mempersarafi juga kelenjar ludah submaksilaris dan sublingualis.Nervus Abduscens : berperan dalam mengatur gerakan bola mata.Nervus Facialis : cabang motorik saraf ini mempersarafi otot wajah. Saraf ini juga berfungsi menghantarkan rasa pengecapan dari lidah 2/3 depan, selain itu juga mempersarafi kelenjar ludah sublingalis.Nervus Vestibulocochlearis : Saraf ini berfungsi untuk pendengaran dan mengatur keseimbangan.Nervus Glossopharyngeus : Serabut motorik mempersarafi otot stilopharyngeus, serabut sensorik menghantarkan sensasi umum dari pharyng, palatum mole, sepertiga belakang lidah, bagian atas tenggorokan, tonsil, tuba auditorius dan cavum tymphani. Sedangkan serabut parasimpatik memperasarfi kelenjar ludah parotis.Nervus Vagus : Bagian motorik dari nervus X ini menuju otot-otot palatum mole dan pharyng. Cabang para simpatik mempersarafi alat-alat viscera dada dan abdomen.Nervus Acsesorius : Cabang eksterna atau spinalis mempersarafi otot-otot trapezius dan sternocleidomastoideus, sedangkan cabang interna bersama-sama dengan nervus IX, X ke otot-otot intrinsik laring.Nervus Hypoglossus : saraf ini mempersarafi otot-otot intrinsik lidah.2

NeurotransmitterNeourotransmitter merupakan zat kimia yang membawa informasi menyebrangi celahsinaptik dari suatu neuron menuju neuron berikutnya. Saat ini terdapat lebih dari 100berbagai neurotransmitter yang telah dikenali. Dari penelitian, ditemukan bahwa neurotransmitter yang ditemukan berbeda dalam bagian atau daerah otak yang berbeda. Neurotransmitter dilepaskan pada saat terjadinya stimulasi saraf. Neurotransmitter berfungsi dalam membedakan fungsi dariberbagai jaringan otak.3

Cara kerja neurotransmitterProses neurotransmitter berawal dari neuron menyintesis zat kimia yang akan berfungsi sebagai neurotransmitter. Kemudian neuron mensintesis neurotransmitter yang berukuran lebih kecil pada ujung-ujung akson dan mensintesis neurotransmitter yang berukuran lebih besar (peptida) pada badan sel. Selanjutnya neuron mentransportasi neurotransmitter peptida kearah ujung-ujung akson (Neuron tidak mentransportasikan neurotransmitter yang berukuran kecil karena ujung-ujung akson adalah tempat pembuatannya). Potensial aksi berkonduksi disepanjang akson. Potensial aksi pada terminal postsinaptik menyebabkan ion kalsium dapat memasuki neuron. Ion kalsium melepaskan neurotransmitter dari terminal postsinaptik ke celah sinaptik. Molekul neurotransmitter yang telah dilepaskan, berdifusi lalu melekat dengan reseptor sehingga mengubah aktifitas neuron postsinaptik. Selanjutnya, neurotrasmiter melepaskan diri dari reseptor. Neurotrasmitter dapat diubah menjadi zat kimia yang tidak aktif tergantung pada zat kimia penyusunnya. Molekul neurotransmitter dapat dibawa kembali ke neuron prasimatik untuk didaur ulang atau dapat berdifusi dan hilang. Pada beberapa kasus, vesikel yang kosong akan di transportasi kembali ke badan sel. Meskipun belum ada penelitian yang benar benar memberi jawaban, tetapi neuron postsinaptik mungkin melepaskan pesan pesan umpan balik negatif yang akan memperlambat pelepasan neurotransmitter baru oleh neuron parasinaptik.3

NyeriBerdasarkan International Association for the Study of Pain (IASP, 1979) nyeri adalah pengalaman sensori dan emosi yang tidak menyenangkan dimana berhubungan dengan kerusakan jaringan atau potensial terjadi kerusakan jaringan. Sebagai mana diketahui bahwa nyeri tidaklah selalu berhubungan dengan derajat kerusakan jaringan yang dijumpai.Namun nyeri bersifat individual yang dipengaruhi oleh genetik, latar belakang kultural, umur dan jenis kelamin.Kegagalan dalam menilai faktor kompleks nyeri dan hanya bergantung pada pemeriksaan fisik sepenuhnya serta tes laboratorium mengarahkan kita pada kesalahpahaman dan terapi yang tidak adekuat terhadap nyeri, terutama pada pasien-pasien dengan resiko tinggi seperti orang tua, anak-anak dan pasien dengan gangguan komunikasi.4Mekanisme nyeriReseptor nyeri dalam tubuh adalah ujung-ujung saraf telanjang yang ditemukan hampir pada setiap jaringan tubuh. Impuls nyeri dihantarkan ke Sistem SarafPusat (SSP) melalui dua sistem serabut. Sistem pertama terdiri dari serabut Abermielin halusbergaris tengah 2-5 m, dengankecepatan hantaran 6-30 m/detik. Sistem keduaterdiri dari serabut C tak bermielin dengan diameter 0.4-1.2 m, dengan kecepatan hantaran 0,5-2 m/detik. Serabut A berperan dalam menghantarkan "Nyeri cepat" danmenghasilkan persepsi nyeri yang jelas, tajam dan terlokalisasi, sedangkan serabut C menghantarkan "nyeri Lambat" dan menghasilkan persepsi samar-samar, rasa pegal dan perasaantidak enak. Pusat nyeri terletak di talamus, keduajenis serabut nyeri berakhir pada neurontraktus spinotalamus lateral dan impuls nyeri berjalan ke atas melaluitraktus ini ke nukleus posteromidal ventral dan posterolateraldari talamus.Dari sini impuls diteruskan ke gyrus post sentraldari korteks otak.4,5Berdasarkan Mekanisme Nyeri Nyeri dapat diklasifikasikan dalam 3 jenis yaitu Nyeri fisiologis, terjadinya nyeri oleh karena stimulasi singkat yang tidak merusak jaringan, misalnya pukulan ringan akan menimbulkan nyeri yang ringan. Ciri khas nyeri sederhana adalah terdapatnya korelasi positif antara kuatnya stimuli dan persepsi nyeri, seperti semakin kuat stimuli maka semakin berat nyeri yang dialami.4,5Nyeri inflamasi, terjadinya nyeri oleh karena stimuli yang sangat kuat sehingga merusak jaringan. Jaringan yang dirusak mengalami inflamasi dan menyebabkan fungsi berbagai komponen nosiseptif berubah. Jaringan yang mengalami inflamasi mengeluarkan berbagai mediator inflamasi, seperti: bradikinin, leukotrin, prostaglandin, purin dan sitokin yang dapat mengaktivasi atau mensensitisasi nosiseptor secara langsung maupun tidak langsung. Aktivasi nosiseptor menyebabkan nyeri, sedangkan sensitisasi nosiseptor menyebabkan hiperalgesia. Meskipun nyeri merupakan salah satu gejala utama dari proses inflamasi, tetapi sebagian besar pasien tidak mengeluhkan nyeri terus menerus. Kebanyakan pasien mengeluhkan nyeri bila jaringan atau organ yang berlesi mendapat stimuli, misalnya: sakit gigi semakin berat bila terkena air es atau saat makan, sendi yang sakit semakin hebat bila digerakkan.4,5Nyeri neuropatik adalah nyeri yang didahului dan disebabkan adanya disfungsi primer ataupun lesi pada sistem saraf yang diakibatkan: trauma, kompresi, keracunan toksin atau gangguan metabolik. Akibat lesi, maka terjadi perubahan khususnya pada Serabut Saraf Aferen (SSA) atau fungsi neuron sensorik yang dalam keadaan normal dipertahankan secara aktif oleh keseimbangan antara neuron dengan lingkungannya,sehingga menimbulkan gangguan keseimbangan. Gangguan keseimbangan tersebut dapat melalui perubahan molekuler sehingga aktivasi SSA (mekanisme perifer) menjadi abnormal yang selanjutnya menyebabkan gangguan fungsi sentral (mekanisme sentral).4,5Berdasarkan Kemunculan Nyeri Menurut The International Association for the Study of Pain (IASP), nyeri dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu:Nyeri akut: nyeri yang biasanya berhubungan dengan kejadian atau kondisi yang dapat dideteksi dengan mudah. Nyeri akut merupakan suatu gejala biologis yang merespon stimuli nosiseptor (reseptor rasa nyeri) karena terjadinya kerusakan jaringan tubuh akibat penyakit atau trauma.13,14 Nyeri ini biasanya berlangsung sementara, kemudian akan mereda bila terjadi penurunan intensitas stimulus pada nosiseptor dalam beberapa hari sampai beberapa minggu. Contoh nyeri akut ialah nyeri akibat kecelakaan atau nyeri pasca bedah.4Nyeri kronik: nyeri yang dapat berhubungan ataupun tidak dengan fenomena patofisiologik yang dapat diidentifikasi dengan mudah, berlangsung dalam periode yanglama dan merupakan proses dari suatu penyakit. Nyeri kronik berhubungan dengan kelainan patologis yang telah berlangsung terus menerus atau menetap setelah terjadi penyembuhan penyakit atau trauma dan biasanya tidak terlokalisir dengan jelas.Nyeri wajah atipikal adalah salah satu nyeri kronik.4Kesimpulan Rasa nyeri berhubungan erat dengan sistem saraf yang ada pada tubuh kita. Dimulai dengan rangsang yang menyebabkan nyeri tersebut lalu diolah dan dihantar oleh saluran-saluran saraf dan neurotransmitter menuju ke SSP atau tujuan lain dan menuju efektor sebagai tujuan terakhir.

Daftar pustaka1. Bear MF, Connors BW, paradiso MA.2007. neuoroscience: Exploring the Brain. Baltimore:Lippincott William & Wilkins.3rd ed.p. 631 52. Bailey, R. (2010). Anatomy of The Brain. Diakses Tanggal 21 April 2014: Http://www.biology.about.com/library/organs/brain3. Sloane ethel.,2004,Anatomi dan fisiologi untuk pemula,penerbit buku kedokteran EGC,Jakarta.4. Ganong, W. F. 2005. Buku Ajar Fisiologi kedokteran. Edisi 22. Jakarta: EGC.5. Tamsuri, A. (2007). Konsep dan penatalaksanaan nyeri. Jakarta : EGC. Hlm 1-63

1