Blok Muskulo Sk

35
Susah Menggerakkan Sendi Siku Nama : Achmad Deza Farista NPM : 1102011001 SASARAN BELAJAR L.I.1. Memahami dan mempelajari anatomi sendi. L.O.1.2. Menjelaskan sendi ekstremitas atas Sendi dibagi menjadi : a. Sendi temporer terdapat selama masa pertumbuhan Ex: epifisis tulang panjang menyatu dengan bagian batang tulang melalui tulang rawan hiain dari diskus epifisis. b. Sendi permanen terdiri atas: fibrosa, kartilaginosa, synovial. Fibrosa dan kartiaginosa sering disebut sinarthosis (sendi yang sedikit gerak). Sendi sinovial disebut sebagai diartrosis (memungkinkan gerak bebas). 1) Sendi Fibrosa Dipersatukan oleh jaringan ikat padat fibrosa. Bila penyatuan kuat, sendi ini disebut sutura (hanya terdapat di tengkorak dan tidak bersifat permanen). Sutura yang tidak bersifat permanen dan digantikan oleh tulang disebut sinostosis Sendi pada tulang yang dipersatukan oleh banyak jaringan ikta fibrosa terdapat di sutura disebut

description

Skenario muskulo yarsi sk 1

Transcript of Blok Muskulo Sk

Page 1: Blok Muskulo Sk

Susah Menggerakkan Sendi Siku

Nama : Achmad Deza Farista

NPM : 1102011001

SASARAN BELAJAR

L.I.1. Memahami dan mempelajari anatomi sendi.

L.O.1.2. Menjelaskan sendi ekstremitas atas

Sendi dibagi menjadi :

a. Sendi temporer terdapat selama masa pertumbuhan

Ex: epifisis tulang panjang menyatu dengan bagian batang tulang melalui

tulang rawan hiain dari diskus epifisis.

b. Sendi permanen terdiri atas: fibrosa, kartilaginosa, synovial. Fibrosa dan

kartiaginosa sering disebut sinarthosis (sendi yang sedikit gerak). Sendi

sinovial disebut sebagai diartrosis (memungkinkan gerak bebas).

1) Sendi Fibrosa

Dipersatukan oleh jaringan ikat padat fibrosa. Bila penyatuan kuat, sendi ini

disebut sutura (hanya terdapat di tengkorak dan tidak bersifat permanen).

Sutura yang tidak bersifat permanen dan digantikan oleh tulang disebut

sinostosis

Sendi pada tulang yang dipersatukan oleh banyak jaringan ikta fibrosa terdapat

di sutura disebut sindesmosis. Contohnya : sendi radioulnar (gerak terbatas)

Gomfosis sendi khusus pada gigi dalam maksila dan mandibula (jaringan

fibrosa membentul membrean periondotal)

2) Sendi Tulang rawan (kartilaginosa)

Sering disebut sebagai sendi kartilaginosa sekunder.

Untuk membedakan dengan sendi kartilaginosa primer yaitu pada sendi

diantara badan-badan vertebra yang berdektan.

Page 2: Blok Muskulo Sk

Permukaan tulang yang berhadapan dilapisi tulang rawan hialin secara erat

disatukan lempeng fibrokartilago.

Contoh sendi kartilaginosa sekunder : simfisis (Sendi pubis dan

manubriosternal)

3) Sendi Sinovial

Sebagian besar sendi kita adalah sendi sinovial. Permukaan tulang yang bersendi

diselubungi oleh tulang rawan yang lunak dan licin.

Pada sendi ini, tulang-tulang ditahan menjadi satu simpai sendi.

Simpai sendi menyatukan tulang

o lapisan luar simpai jaringan ikat padat kolagen yang menyatu dengan

periosteum

o lapisan dalam simpai membran sinovial (membatasi rongga sendi)

Membran sinovial membran vaskular tipis mengandung kapiler-kepiler

lebar.

1. Membran sinovial yang menjulur kedalam rongga sendi lipatan kasar

(vili siinovia)

2. Menonojol/evaginasi keluar menembus simpai luar bursa

Permukaan tulang yang berhadapan dilapisi tulang rawan, dipisahkan oleh

celah sempit cairan sinovial (dihasilkan membran sinovial)

o Terbentuk sebagai dialisat plasma darah dan limf. Unsur cairan sinovial

terdiri dari : asam hialuronat yang terikat dengan protein

o Berfungsi untuk pelumas dan nutritif sel tulang rawan sendi

Page 3: Blok Muskulo Sk

Gambar 2. Sendi

Keseluruhan daerah sendi dikelilingi kantong, terbentuk dari jaringan berserat

yang disebut kapsul.

Jaringan ini dilapisi membran sinovial yang menghasilkan cairan sinovial

untuk “meminyaki” sendi.

Bagian luar kapsul diperkuat oleh ligamen berserat yang melekat pada tulang,

menahannya kuat-kuat di tempatnya dan membatasi gerakan yang dapat

dilakukan

Sendi dibagi atas ruang geraknya :

-Synarthosis yaitu sendi yang tidak bergerak sama sekali

-Ampiarthosis yaitu sendi yang bergerak sedikit

-Diarthosis yaitu sendi yang bergerak luas.

Synarthosis: Jenis Synarthosis ini tergantubg dari jenis bahan yang mengisi antara pertemua

kedua tulang sehingga dapat dibedakan

1. Sutura

Diantara tulang terdapat jaringan fibrosa yang tipis seperti sutura parietoccipitalis,

sutura sagitalis, sutura lamboidea dan sutura coroneidea

2. Syndesmosis

Diantara tulang terdapat jaringan fibrosa (ligamentum/membrana) seperti syndeosi

radio-ulnaris dan syndesmosis tibio-ulnaris

3. Synchondrosis

Diantara tulang rawan seperti symphisis pubis dan symphisis manubriosternalis.

4. Schindelysis

Satu tulang yang masuk dalam celah tulang seperti pada reostrum sphenoidale masuk

ke dalam Os vomer

Page 4: Blok Muskulo Sk

5. Gamphosis

Tulang seperti tanduk masuk ke dalam lubang tulang, seperti gigi pada geraham

Ampiarthrosis: sendi yang dapat bergerak sedikit

Misalnya: Art.Sacroiliaca

Articulo diarthosis atau art. Synovalis

Merupakan sendi yang terdapat pada rongga diantara kedua tulang. Pada articulatio synovalis

terdapat : cartilago articularis,cavitas articularis,discus articularis,mensicus articulars,labrum

articulare,capsula articularis,membrana fibrosa,membrana synovalis,plica synovalis,Villi

synovalis,synovia.

Articulatio diathrosis dapat dibagi atas

1.jumlah tulang yang bersendi

-Art simplex: terdiri dari satu sendi

-Art composita: terdiri lebih dari satu sendi

berdasarkan bentuk permukaan bersendi

-Arthoidea (gliding)kepala sendi dan lekuk sendi rata

Contoh: art intercaples, art ibtertarsales

-Ginglymus (hing) antara permukaan konvek dan konkaf

Contoh: Art cubiti, art taloculares, interphalanges

-Pivot (trochoidea) permukaan sendi vertikal

Contoh: art atlanto axialis

-Ellipsoidea (condyloidea) permukaan sendi berbentuk ellips

Contoh: art.radiocarpal

-Spheroidea ( a ball and socket) kepala sendi berbentuk bola masuk kedalam lekuk endi yg

dalam

Contoh: art.coax

-Sellaris (sadle) kepala sendi dan lekukn sendi seperti orang duduk diatas plana kuda

Contoh: antara trapeziun dan metacarpal

Berdasarkan jumlah sumbu gerak

Bersumbu 1: art interphalanx, art talocrularis

Page 5: Blok Muskulo Sk

Bersumbu 2: art. Radiocarpalis

Bersumbu 3: art. Glenohumerale

Cingulum membri superioris

1.1. Articulatio Acromioclavicularis

Tulang : antara pars acromialis scapula dengan clavicula.

Jenis sendi : : - Articulatio plana, karena kedua permukaan sendi rata.

- Bergerak pada sumbu satu

- Sulit bergerak karena capsula articularis ketat

- Terdapat discus articularis

Penguat sendi : - Ligamentum acromioclaviculare.

- Ligamentum coracoclaviculare.

- Ligamentum trapezoideum.

- Ligamentum conoideum.

1.2 Articulatio sternoclavicularis

Tulang : Insicura claviculosterni dan facies articularis sterno

Jenis sendi : - Gliding atau plana

- Bersumbu tiga

- Mempunyai discus articularis sehingga terdapat 2 rongga pada cavum

articularis.

Penguat sendi : - Ligamentum sternoclaviculare anterius

- Ligamentum sternoclaviculare posterious

- Ligamentum costoclaviculare

- Ligamentum interclaviculare

2. Articulatioes membri superios liberi

2.1. Articulatio glenohumeralis

Tulang : Caput humeri dengan cavitas glenoidalis serta labrum glenoidale

Jenis sendi : Articulatio spheroidea (a ball and socket) kepala sendi seperti bentuk bola

masuk kedalam lekuk sendi dan bersumbu tiga.

Penguat sendi : - Ligamentum glenohumarale superior

- Ligamentum glenohumerale media

- Ligamentum glenohumerale inferior

- Ligamnetum coracohumerale

Page 6: Blok Muskulo Sk

2.2. Articulatio cubiti

a. Articulatio humero ulnaris dan articulatio humero-radialis

Tulang : - Antara incisura trochlearis ulna dan trochlea humeri dan antara

fovea articularis caput radii dan capitulum humeri

Jenis sendi : Ginglymus (pelana) dengan bersumbu satu

Penguat sendi : - Capsula articularis

- Ligamentum articularis

- Ligamentum colaterale ulnare

- Ligamentum collaterale radiale

b. Articulatio radio-ulnaris proximalis

Tulang : Insicura radialis ulna dan caput radii

Jenis sendi : Pivot (trochoidea) permukaan sendi vertikal dengan bersumbu satu yaitu

sumbu vertical dari caput radii sampai processus ulnae

Penguat sendi : - Ligamentum anulare radii yang melekat pada ujung insicura radialis

- Ligamentum quadratum diantara collum radii insicura radialis ulna.

c. Articulatio radio-ulnaris media

Tulang : Corpus radius dan corpus ulnae

Jenis sendi : Syndesmosis termasuk synathrosis , diantara tulang terdapat jaringan fibrosa

yaitu membrana interossea antebrachii

d. Articulatio radiulnaris distalis

Tulang : Insicura ulnaris radii dan capitulum ulna

Jenis seni : Pivot (trochoidea)

Penguat sendi : - Capsula articularis

- Discus articularis

- Ligamentum radioulnare dorsale

- Ligamentum radioulnare palmare

e. Articulatio radiocarpalis

Tulang : Bagian distal dari Os.radius dan Os.carpales proximalis kecuali Os.pisiforme

Jenis sendi : Ellipsoidea permukaan sendi berbentuk elip bersumbu dua.

Penguat sendi : - Discus articularis

- Ligamentum collateral carpi ulnare

- Ligamentum collateral carpi laterale

f. Articulatio intercapales

Page 7: Blok Muskulo Sk

Tulang : antara ossa carpales

Jenis sendi : Plana

Penguat sendi : Ligamentum collaterales dorsales dan palmares

g. Articulatio carpometacarpales

Terdiri dari dua macam persendian:

Tulang : antara metarcapale I dan trapezium

Jenis sendi : Saddle seperti tempat duduk pelana

Penguat sendi : - Ligamentum carpometacarpalia dorsalia

- Ligamentum capometacarpalia palmaria

Tulang : antara metacarpale II-V dengan os..carpi distalis

Jenis sendi : Plana

Penguat sendi : - Ligamentum interossa dorsalis

- Ligamentum palmaris

h. Articulatio metacarpophalangealis

Articulatio metacarpophalengealis I

Tulang : antara os metacarpal I dan phalanx I

Jenis sendi : Ginglymus

Articulatio metacarpophalangealis II sampai V

Tulang : antara os metacarpal II dan V dengan os phalanx II dan V

Jenis : Condyloideus

i.Articulatio interphangealis

Tulang : antar phalanges

Jenis sendi : Ginglymus

Penguat sendi : Ligamentum collateralis dan ligamentum palmaris

L.O.1.2 Menjelaskan anatomi sendi inferior

1. Articulatio cinguli pelvici

1.1. Articulatio sacro-iliaca

Tulang : Fascies auricularis sacri dan facies auricularis ilei

Jenis sendi : Ampiarthrosis

Penguat sendi : Ligamentum sacroiliaca anterior, Ligamentum sacroiliaca interossea,

Ligamentum sacroiliaca posterior, Ligamentum sacrotuberale dan

Ligamentum sacrospinale.

1.2. Symphysis pubica

Page 8: Blok Muskulo Sk

Tulang : antara tulang pubis kedua sisi

Jenis sendi : Synchondrosis (diantara tulang rawan)

Penguat sendi : Ligamentum pubicum superius, Ligamentum arcuatum pubis dan Discus

interpubica

II. Articulatio inferioris liberi

2.1. Articulatio coxae

Tulang : antara caput femors dan acetabulum

Jenis sendi : Enarthrosis spheroidea

Penguat sendi : Terdapat tulang rawan pada facies lunata

2.2. Articulatio genus

a. Articulatio patella femoralis

b. Articulatio tibia femoralis\

2.3. Articulatio tibiofibularis

Tulang : Facies articularis fibularis tibiae dengan facies articularis capitis fibulae.

Jenis sendi : Diarthrosis untuk proksimalis dan distlais syndesmosis untuk tibia dan fibula

Penguat sendi : Ligamentum capitis fibulae anterius, Ligamnetum capitis fibulae posterius

dan Membrana interossea cruris

2.4. Articulatio talocruralis

Tulang : antara throclea tali dan lengkung yang dibentuk oleh maleoli ossa cruris.

Jenis sendi : Gynglimus

Penguat sendi : Ligamentum mediale pars tibionavicularis, pars tibiocalcanea, pars

tibiotalaris anterior, pars tibiotalarisposterio, Ligamentum talofibulare

anterius, Ligamentum talofibulare posterius dan Ligamentum

calcaneofibulare.

2.5 Articulatio pedis

a. Articulatio subtalaris

Tulang : Os talus dan os calcaneus

Jenis sendi : Gliding

b. Articulatio talocalcaneonavicularis

Tulang : Os tulang, os calcaneus dan os cuboideum

Jenis sendi : Gliding

Penguat sendi : Ligamentum talonaviculare dan Ligamentum calcaneonaviculare

c. Articulatio calcaneocuboidea

Tulang : Os calcaneus dan os cuboideum

Page 9: Blok Muskulo Sk

Jenis sendi : Plana

Penguat sendi : Ligamentum calcaneocuboideum dorsale et plantare, Ligamentum plantare

longum dan Articulationes trasometatarsales.

d. Articulationes trasometatarsales

Tulang : Os. tarsi dan os.metatarsi

Jenis sendi : Plana

Penguat sendi : Ligamentum tarsometatarsalia dorsalia , Ligamentum tarsometatarsalis

plantaris, dan Ligamentum cunemetatrsalis interossea.

e. Articulationes interphalangeales pedis

Tulang : antara phalangeales

Jenis sendi : Condyloidea

Penguat sendi : Ligamenta collaterale dan Ligamenta plantaria dan Ligamentum metarsale

transversum profundum

f. Articulationes interphlangeales pedis

Tulang : phalangeales

Jenis sendi :Ginglymus

Penguat sendi : Ligamenta collaterale dan Ligamenta plantaria

L.O.1.3. Menjelaskan range of movement

Sistem gerak tubuh manusia dibagi berdasarkan bidang dan sumbu geraknya, dan sendi

merupakan salah satu sumbu gerak yang paling utama.

Page 10: Blok Muskulo Sk

Bidang dan sumbu gerak

Pada tubuh manusia terdapat bidang khayal, yakni :

a. Bidang Frontal, bidang yang membagi tubuh mausia menjadi bagian depa dan

belakang, dan memiliki sumbu gerak sagital.

b. Bidang Sagital, membagi tubuh manusia menjadi bagian sisi kiri dan sisi kanan

serta memiliki sumbu gerak frontal.

c. Bidang Transversal, membagi tubuh menjadi bagian atas dan bawah, serta

memiliki sumbu gerak vertikal.

Macam- macam gerak sendi :

a. Fleksi, gerakan yang mendekatkan bagian tulang yang membentuk sendi.

b. Ekstensi, gerak berlawanan arah dengan fleksi.

c. Abduksi, gerak arah sisi atau menjauhi bidang sagital.

d. Adduksi, gerak yang berlawanan arah dengan abduksi (mendekati bidang sagital).

e. Gerak berputar dalam bidang transversal pada ekstremitas dapat berupa :

Page 11: Blok Muskulo Sk

Endorotasi , Gerak berputar dari lateral – anterior – medial.

Eksorotasi , Gerak berputar dari medial – anterior – lateral .

Laterofleksi, Gerak Fleksi ke arah samping (menuju lateral).

Sikumdiksi, Gabungan gerak rotasi yang terdiri dari fleksi – laterofleksi – dan

ekstensi .

f. Elevasi , gerak menaikkan alat gerak sebagian atau keseluruhan.

g. Depresi, Gerak menurunkan alat gerak sebagian atau keseluruhan.

L.I 2. Memahami dan mempelajari metabolisme asam urat

L.O. 2.1. Menjelaskan definisi asam urat

Asam urat yaitu suatu hasil dari metabolisme purin . Asam urat ini akan dikeluarkan

oleh ginjal melaui urin. Asam urat berbentuk kristal-kristal yang berkumpul di sekitar sendi.

Asam urat berasal dari makanan.

L.O.2.2 Menjelaskan metabolisme asam urat

Pemecahan GMP

Guanosin monofosfat dipecah menjadi guanosin dengan mengeluarkan fosfat oleh 5’-

nukleotidase.

Guanosin dipecah menjadi guanin dan ribosa 1-fosfat oleh purin nukleosida

fosforilase (PNP).

Gunanin diubah menjadi xantin

Xantin dioksidasi menjadi asam urat oleh xantin oksidase.

Pemecahan AMP

Adenosin monofosfat dipecah menjadi adenosin melalui pengeluran fosfat oleh 5’-

nukleotidase.

Adenosin diubah ke inosin oleh enzim adenosin deaminase (ADA).

Inosin dipecah oleh purin nukleosida fosforilase (PNP) untuk memproduksi

hipoxantin dan ribosa 1-fosfat.

Hipoxantin dioksidasi menjadi xantin oleh xantin oksidase.

Xantin dioksidasi menjadi asam urat oleh xantin oksidase.

Page 12: Blok Muskulo Sk

L.O.2.3. Menjelaksan kadar normal asam urat

Kadar asam urat normal

Pria 2,1 – 8,5 mg/dl

Wanita 2,0 - 6,6 mg/dl

Rata - rata 3,0 – 7,0 mg/dl

L.I. 3. Memahami dan mempelajari artritis gout

L.O.3.1. Menjelaskan definisi artritis gout

Artritis adalah suatu proses inflamasi yang terjadi karena deposisi kristal monosodium

urat pada jaringan akibat supersaturasi asam urat didalam cairan ekstraselular.

L.O. 3.2. Menjelaskan etiologi artritis gout

Page 13: Blok Muskulo Sk

a. Peningkatan kadar asam urat

Gout primer metabolik → disebabkan oleh sintesis langsung yang bertambah.

Gout sekunder metabolik → disebabkan oleh pembentukan asam urat yang berlebihan

karena penyakit lain. Ex: leukimia.

b. Penurunan ekskresi asam urat

c. Kelebihan mengkonsumsi makanan yang mengandung purin

d. Mengkonsumsi alkohol berlebihan

e. Faktor genetik

f. Hipertensi

L.O.3.3. Menejelaskan patofisiologi artritis gout

Purin dalam tubuh yang menghasilkan asam urat, berasal dari tiga sumber: purin dari

makanan, konversi asam nukleat dari jaringan, pembentukan purin dari dalam tubuh. Ketiga-

tiganya masuk dalam lingkaran metabolisme menghasilkan diantaranya asam urat. Dua

abnormalitas dari dua enzim yang menghasilkan produksi asam urat berlebih yaitu

peningkatan aktivitas Phosphoribosylpyrophosphate (PRPP) synthetase menyebabkan

peningkatan konsentrasi PRPP. PRPP adalah kunci sintesa purin, berarti juga asam urat.

Yang kedua adalah defisiensi hypoxanthine guanine phosphoribosyl transferase (HGPRT).

Defisiensi HGPRT meningkatkan metabolisme guanine dan hipoxantin menjadi asam urat.

Adanya kristal mononatrium urat ini akan menyebabkan inflamasi melalui beberapa cara:

1. Kristal bersifat mengaktifkan sistem komplemen terutama C3a dan C5a. Komplemen

ini bersifat kemotaktik dan akan merekrut neutrofil ke jaringan (sendi dan membran

sinovium). Fagositosis terhadap kristal memicu pengeluaran radikal bebas toksik dan

leukotrien, terutama leukotrien B. Kematian neutrofil menyebabkan keluarnya enzim lisosom

yang destruktif.

2. Makrofag yang juga terekrut pada pengendapan kristal urat dalam sendi akan

melakukan aktivitas fagositosis, dan juga mengeluarkan berbagai mediator proinflamasi

seperti IL-1, IL-6, IL-8, dan TNF. Mediator-mediator ini akan memperkuat respons

Page 14: Blok Muskulo Sk

peradangan, di samping itu mengaktifkan sel sinovium dan sel tulang rawan untuk

menghasilkan protease. Protease ini akan menyebabkan cedera jaringan.

Penimbunan kristal urat dan serangan yang berulang akan menyebabkan terbentuknya

endapan seperti kapur putih yang disebut tofi/tofus (tophus) di tulang rawan dan kapsul sendi.

Di tempat tersebut endapan akan memicu reaksi peradangan granulomatosa, yang ditandai

dengan massa urat amorf (kristal) dikelilingi oleh makrofag, limfosit, fibroblas, dan sel

raksasa benda asing. Peradangan kronis yang persisten dapat menyebabkan fibrosis sinovium,

erosi tulang rawan, dan dapat diikuti oleh fusi sendi (ankilosis). Tofus dapat terbentuk di

tempat lain (misalnya tendon, bursa, jaringan lunak). Pengendapan kristal asam urat dalam

tubulus ginjal dapat mengakibatkan penyumbatan dan nefropati gout.

Price, Sylvia A. Buku Patofisiologi. Jilid 2. Hal 1245

L.O 2.4 Menjelaskan patogenesis artritis gout

Terdapat peranan suhu, Ph dan kelarutan urat dalam serangan gout akut. Menurunnya

kelarutan sodium urat pada temperatur yang lebih rendah pada sendi perifer seperti kaki dan

Page 15: Blok Muskulo Sk

tangan, menjelaskan bahwa kristal Monosodium Urat (MSU) mengendap pada kedua tempat

tersebut. Konsentrasi asam urat dalam cairan sendi seperti MTP-1 menjadi seimbang dengan

urat dalam plasma pada siang hari, selanjutnya apabila cairan sendi direabsorsi pada waktu

berbaring, akan terjadi peningkatan kadar urat lokal. Hal ini menerangkan terjadinya awitan

gout akut pada malam hari pada sendi yang bersangkutan. Keasaman dapat meninggikan

nukleasi urat in vitro , tetapi perubahan pH secara akut tidak signifikan mempengeruhi

pembentukan kristal MSU sendi. Peradangan inflamasi merupakan reaksi pertahanan dari

artritis gout. Dalam proses inflamasi ini berperan juga aktivasi komplemen dan seluler.

L.O.2.5. Menjelaskan manifestasi klinik

Terdapat tiga tahap dari perjalanan klinis atritis gout :

a. Tahap pertama adalah artritis gout akut

Terjadi pembengkakan mendadak dan nyeri biasanya pada sendi metatarsofalangeal.

Artritis bersifat monoartikular dan menunjukkan tanda-tanda peradangan total.

Menimbulkan demam dan peningkatan jumlah sel darah putih.

Dapat terserangnya sendi-sendi lain

Serangan gout dapat pulih tanpa pengobatan tetapi memakan waktu selama 10-14

hari.

b. Tahap kedua adalah stadium interkritikal

Tidak didapatkan tanda-tanda radang akut.

Pada aspirasi sendi ditemukan kristal urat.

Terjadi beberapa kali pertahun.

Tanpa penangan yang baik dapat berlanjut menjadi stadium menahun dengan

pembentukan trofi.

c. Tahap ketiga yaitu artritis gout menahun

Terdapat tofi

Penyakit bersifat poliartikular

Sering disertai batu pada saluran kemih

L.O. 3.6. Menjelaskan diagnosis dan diagnosis banding

Adanya 6 dari 12 gambaran berikut :

1. Riwayat serangan lebih dari satu kali

2. Inflamasi maksimal yang terjadi dalam 1 hari

Page 16: Blok Muskulo Sk

3. Serangan pada monarticular arthritis

4. Sendi kemerahan

5. Nyeri hebat pada MTP-I atau adanya pembengkakan

6. Serangan unilateral melibatkan MTP-I

7. Serangan unilateral melibatkan sendi tarsal

8. Dugaan adanaya tophus

9. Hiperuresemia

10. Pembengkakan asimetris swelling pada satu sendi

11. Kista subkortikal tanpa erosi

12. Kultur mikroorganisma cairan sendi negatif

Menurut pemeriksaan laboratorium :

Serum asam urat

Umumnya meningkat, diatas 7,5 mg/dl. Pemeriksaan ini

mengindikasikanhiperuricemia, akibat peningkatan produksi asam urat atau

gangguan ekskresi.

Kadar asam urat normal pada pria dan perempuan berbeda. Kadar asamurat

normal pada pria berkisar 3,5 – 7 mg/dl dan pada perempuan 2,6 – 6mg/dl.

Kadar asam urat diatas normal disebut hiperurisemia.

Angka leukosit

Menunjukkan peningkatan yang signifikan mencapai 20.000/mm3

selamaserangan akut. Selama periode asimtomatik angka leukosit masih dalam

batasnormal yaitu 5000 - 10.000/mm3.

Eusinofil sedimen rate (ESR)

meningkat selama serangan akut. Peningkatan kecepan sedimen rate

mengindikasikan proses inflamasi akut, sebagai akibat dari deposit asam urat di

persendian

Urin spesimen 24 jam

Urin dikumpulkan dan diperiksa untuk menentukan produksi dan ekskresi dan

asam urat. Jumlah normal seorang mengekskresikan 250 - 750 mg/24 jam asam

urat di dalam urin.

Page 17: Blok Muskulo Sk

Pemeriksaan radiografi

Dilakukan pada sendi yang terserang, hasil pemeriksaan akan menunjukkan

tidak terdapat perubahan pada awal penyakit, tetapi setelah

penyakit berkembang progresif maka akan terlihat jelas pada tulang yang berada

di bawah sinavial sendi.

Diagnosis Banding

Osteoarthritis

Pada penyakit ini terjadi penurunan fungsi tulang rawan terutama yang menopang

sebagian dari berat badan dan seringkali pada persendian yang sering digunakan.

Penyakit ini biasanya menyerang pada usia lanjut. Sendi akan terasa sakit dan kaku.

Pertambahan usia berhubungan secara langsung dengan proses degenerative dalam

sendi, mengingat kemampuan kartilago artikuler untuk bertahan terhadap

mikrofraktur dengan beban muata nrendah yang berulang-ulang menurun.

Rheumatoid arthritis

Peradangan kronis yang bersifat progresif, yang menyangkut persendian. Ditandai

dengan sakit dan bengkak pada sendi-sendi terutama pada jari-jari tangan,

pergelangan tangan, siku, dan lutut. Tanda lainnya yaitu persendian terasa

kaku terutama pada pagi hari, rasa letih dan lemah, otot-otot terasa kejang, persendian

terasa panas dan kelihatan merah dan mungkin mengandung cairan, sensasi rasa

dingin pada kaki dantangan yang disebabkan gangguan sirkulasi darah. Penyakit ini

biasanya terdapat pada wanita.

Page 18: Blok Muskulo Sk

Pseudogout

Kristal kalsium pirofosfat di dalam kartilago sendi. Kadang-kadang, terjadi arthritis

akut dan inidapat menyerupai gout yang asli. Penyebab deposit pirofosfat tidak

diketahui. Pirofosfat diendapkan pada daerahkartilago yang mengalami kerusakan

sebelumnya.

L.O.3.7. Menjelaskan prognosis artritis gout

Mortalitas meningkat pada penderita obesitas. Penurunan berat badan dapat menurunkan

tingkat mortalitas.

Dalam perjalanan waktu, pasien yang tidak diobati dengan serangan berulang akan

mempunyai perioda interkritikal yang lebih pendek, meningkatnyajumlah sendi yang

terserang, meningkatnya disability.

Diramalkan 10-22% pasien dengan pengendalian yang jelek atau tidak diobati akan

mengalami perkembangan tofi dan 20% nefrolitiasis pada kurang lebih11 tahun setelah

serangan awal.

L.O.3.8. Menjelaskan komplikasi artritis gout

a. Terdapat batu ginjal

b. Gagal ginjal kronis

c. Infark miokard

L.O.3.9. Menjelaskan pencegahan artritis gout

a. Tidak mengkonsusmsi alkohol

b. Menjaga asupan makanan dengan makanan yang rendah purin

c. Menjaga berat badan ideal

L.I.4. Memahami dan mempelajari penatalaksanaan artritis gout

L.O.4.1. Menjelaskan pentalaksanaan secara farmakologi

Obat anti inflamasi non-steroid

NSAID merupakan obta yang menghambat sintesa prostaglandin. Obat ini mempunyai efek

analgesik dan antipiretik yang berbeda-beda tetepi terutama dipakai sebagai antiinflamasi.

Efek antipiretik tidak sekuat efek antiinflamsinya.

Farmakokinetik

Page 19: Blok Muskulo Sk

Mekanisme kerja NSAID didasarkan atas penghambatan isoenzim COX-1 (cyclooxygenase-

1) dan COX-2 (cyclooxygenase-2). Enzim cyclooxygenase ini berperan dalam memacu

pembentukan prostaglandin dan tromboksan dari arachidonic acid. Prostaglandin merupakan

molekul pembawa pesan pada proses inflamasi (radang). COX-3 ini hanya ada di otak.

Diduga parasetamol menghambat isoenzim COX-3.

Farmakodinamik

Efek analgesik

Obat ini efektif terhadap nyeri dengan intensitas rendah sampai sedang misalnya sakit

kepala,mialgia, artalgia. Obat ini tidak menimbulkan ketagihan dan efek samping yang

merugikan.

Efek antipiretik

Sebagai efek antipiretik obat ini akan menurunkan suhu badan hanya pada keadaan demam.

Obat ini akan bersifat toksik apabila dipakai secara rutin dan terlalu lama.

Efek antiinflamasi

Untuk efek antiinflamasi obat ini hanya meringkan gejala nyeri dan inflamasi yang berkaitan

dengan penyakit secara simptomatik, tidak menghentikan, memperbaiki atau mencegah

kerusakan jaringan pada kelainan muskuloskeletal.

Golongan NSAID

1.Salisilat, Salisilamid & Diflunisal

a.Salisilat

Asam asetil salisilat lebih dikenal sebagai asetoasetal atau aspirin adalah analgesik

antipiratik dan anti-inflamasi yang luas digunakan dan digolongkan dalam obat bebas.

Farmakodinamik: Salisilar merupakan obat yang digunakan sebagai analgesik,

antipiratik dan anti inflamasi. Aspirin dosis terapi bekerja cepat dan efektif sebagai

antipiretik. Dosis toksis obat ini justru memperliahtkan efek piretik sehingga pada keracunan

berat akan terjadi demam dan hiperdorsis

Farmakokinetik: pada pemberian oral, sebagian salisilat diabsorbsi dengan cepat

dalam bentuk utuh di lambung, tapi sebagian besar di usus halus bagian atas. Kadar teringgi

kira2 2 jam setelah pemberian.

b.Salisilamid

Salisilamid adalah amida asam salisilat yang memperlihatkan efek analgesik dan antipiretik

mirip asetosal, walaupun dalam badan salisilamid tidak diubah menjadi salisilat. Efek

Page 20: Blok Muskulo Sk

analgesik salisilasmid lebih rendah daripada salisilat karena salisilat mengalami metabolisme

lintas pertama

c.Diflusional

obat ini merupakan obat derival difluorefenil dari asam salisilat, tetapi in vivo tidak diubah

menjadi asam salisilat. Bersifat analgesik dan anti-inflamasi ttp hampir tidak bersifat

antipiretik. Kadar puncak dicapai dalam 2-3 jam setelah pemberian oral.

2.Para amino fenol

Derivat para amino fenol yaitu fenasetin dan asetaminofen. Asetaminofen (parasetamol)

merupakan metabolit fenasetin dengan efek antipiretik . sedangan fenasetin tidak digunakan

lagi dalam pengobatan karena pengobatannya dikaitkan dengan terjadinya nefropati, anemia

hemolitik dan kanker kandung kemih

-Farmakokinetik: efek analgesik parasetamol serupa dengan salisilat yaitu menghilangkan

atau mengurangi nyeri ringan sampai sedang. Keduanya menurunkan suhu tubuh

-Farmakokdinamik: parastemol diabsorbsi cepat dan sempurna melalui saluran cerna. Selain

itu obat ini juga dapat mengalami hidrolisasi. Ibat ini dieksresi melalui ginjal , sebagian kecil

sebagai parasetamol dan sebagian besar dalam bentuk terkonjugasi

-Indikasi: penggunaan parasetamol sebagai analgesik dan antipiretik telah menggantikan

penggunaan salisilat. Parasetamoln sering dikombinasi dengan NSAID untuk efek analgesik.

-Efek samping: Reaksi alergi terhadap derivat para-aminofenol jarang terjadi. Manifestasinya

berupa eritemaatau urtikaria dengan gejala yg lebih berat berupa demam dan lesi terhadap

mukosa.

3.Pirazolon dan Derivat

Dalam kelompok ini termasuk dipiron,fenilbutazon,oksifenbutazon,antipirin dan aminopirin

-Indikasi: saat ini dipiron hanya digunakan untuk analgesik-antipiretik karena efek anti

inflamasinya lemah. Sedangkan antipirin dan aminopirin tidak dianjurkan digunakan lagi

karena lebih toksis daripada dipiron

-efek samping: semua derivar pirazolon dapat menyebabkan agrunolotisotis, anemia aplstik

dan trombostiopenia.

Page 21: Blok Muskulo Sk

Golongan NSAID berdasarkan AINS COX-nonselktif

1.Asam Mefenamat

Digunakan sebagai alangesik. Asam mefenamat terikat sangat kuat pada protein plasma,

dengan demikian interaksi dengan obat antikoagulan harus diperhatikan.

Indikasi : dosis asam mefenamat adalah 2-3 kali 250-500 mg sehari. Tidak di anjurkan pada

anak dibawah 14 tahun dan wanita hamil dan pemberian tidak lebih dari 7 hari. Tidak

diberikan selama masa mensterusai pada wanita karena akan mengurangi kehilangan darah.

2. Ibuprofen

Obat ini bersifat analgesik dengan antiinflamasi yang tidak terlalu kuat.

Farmakokinetik : absorsi ibuprofen cepat melalui lambung dan kadar maksimal dalam plasma

dicapi setelah 1-2 jam. Waktu paruh dalam plasma sekitar 2 jam. Sembilan puluh persen

ibuprofen terikat dalam protei plasma. Ekskresinya berlangsung cepat, 90% dari dosis yang

direabsorsi akan diekskresi melalui urin.

Framakodinamik : derivat asam propionat dapat mengurangi efek diuresis dan natriuresis

furosemid dan tiazid m juga dapat mengurangi efek antihipertensi obat β-blocker.

Indikasi : untuk efek antiinflamasi dengan dosis 1200-2400 mg sehari. Dosis sebagai

analgesik 4 kali 400 mg sehari.

Efek samping : gangguan saluran cerna ringan, eritema kulit, sakit kepala, trombosipenia,

ambliopia toksik.

Kontraindikasi : pada wanita hamil dan menyusui

3. Naproksen

Salah satu dari derivat asam propionat .

Farmakokinetik : absorpsi obat ini berlangsung baik melalui lambung dan kadar puncak

plasma dicapai dalam 2-4 jam. Waktu paruh obat 14 jam, sehingga cukup diberika dua kali

sehari. Ikatan obat dengan dengan protein plasma 98-99%. Ekskresi utamanya dalam urin.

Indikasi : dosis untuk terapi penyakit reumatik sendi adalah 2 kali 250-375 mg sehari.

Efek samping : dispepsia ringan sampai perdarahan lambung. Pada sistem saraf pusat timbul

sakit kepala, pusing, lelah dan ototoksisitas.

4. Indometasin

Merupakan derivat indol-asam astetat.

Page 22: Blok Muskulo Sk

Farmakokinetik : absorpsi indomestain pada pemberian oral cukup baik, 92-99% indomestain

terikat pada protein plasma. Metabolismenya terjadi di hati. Diekskresi melalui urin dan

empedu. Waktu paruh plasma kira-kira 2-4 jam.

Farmakodinamik : memiliki efek anti-inflamasi , analgesik dan antipiretik. Dapat

menghambat motilitas leukosit polimorfonuklear.

Efek samping : pada saluran cerna seperti diare, perdarahan lambung, dan pankreatitis. Sakit

kepala , agranulositosis, anemia aplastik dan trombpsitopenia.

Indikasi : dosis indometasin yaitu 2-4 kali 25 mg sehari, untuk mengurangi gejala reumatik di

malam hari diberikan 50-100 mg sebelum tidur.

5. Piroksikam

Merupakan derivta asam enolat.

Farmakokinetik : waktu paruh dalam plasma lebih dari 45 jam sehingga diberika hanya sekali

sehari. Absorpsi cepat di lambung, terikat 99% pada protein plasma.

Indikasi : dosis 10-20 mg sehari .

Kontraindikasi : tidak dianjurkan pada wanita hamil, paswien tukak lambung, dan pasien

yang sedang minum antikoagulan.

Efek samping : pusing , tinitus, nyeri kepala, dan eritem.

Golongan NSAID COX-2 preferential

1.Meloksikam

Tergolong pereferential COX-2 menghambat COX-2. Efek samping pada gangguan saluran

cerna.

2. nabumeton

Dapat menghambat iso-enzim prostaglandin untuk peradangan tetapi kurang menghambat

prostasiklin yang bersifat sitoprotektif. Nabumeton aktif setelah absorpsi. Dosis yang

diberikan 1 gram/hari didapatkan waktu paruh sekitar 24 jam.

Obat pirai

Urikosurik

Obat golongan urikosurik adalah obat yang menghambat reabsorpsi asam urat di tubulus

ginjal sehingga ekskresi asam urat meningkat melalui ginjal. Agar obat ini bekerja dengan

efektif, dibutuhkan fungsi ginjal normal dengan bersihan kreatinin 115-120 ml/menit.

Sebaiknya terapi dengan obat golongan urikosurik dimulai dengan dosis rendah untuk

menghindari efek urikosuria dan terbentuknya batu urat.

Page 23: Blok Muskulo Sk

1. Kolkisin

Farmakokinetik : absorsi melalui saluran cerna baik. Sebagain besar obat ini diekskresi

melalui tinja, dan 10-205 melalui urin.

Farmakodinamik : pada penyakit pirai , kolkisin tidak meningkatkan ekskresi , sintesis atau

kadar asam urat. Obat ini menyebabkan penghambatan migrasi granulosit ke tempat radang

sehingga mediator inflamasi di hambat. Dapat juga mencegah pelepasan glikoprotein dan

leukosit.

Indikasi : dosis kolkisin 0,5-0,6 mg tiap jam atau 1,2 mg sebagai dosis awal selanjutnya 0,5-

0,6 mg tiap 2 jam hingga gejala saluran cerna timbiul. Untuk profilaksis diberikan 0,5-1 mg

sehari.

Efek samping : yang paling sering terjadi muntah, mual, dan diare. Yang jarang terjadi yaitu

depresi sumsum tulang, purpura, meuritis perifer dan gangguan hati.

2. Alopurinol

Alopurinol berguna untuk mengobati penyakit pirai karena menurunkan kadar asam urat.

Farmakokinetik : alopurinol bekerja menghambat xantin oksidase.

Faramakodinamik : pemakian jangka panjang dapat mengurangi serangan, menghambat

pembentukan tofi, memobilisasi asam urat dan mengurangi besarnya tofi.

Indikasi : dosis untuk penyakit pirai ringan 200-400 mg sehari, 400-600 mg untuk penyakit

yang lebih berat. Anak dibawah 6 tahun 150 nmg sehari.

Efek samping : kemerahan pada kulit, demam, menggigil, leukopenia, eosinofilia, dan

artalgia.

3. Probenesid

Probenesid berefek mencegah dan mengurangi kerusakan sendi seta pembentukan tofi pada

penyakit pirai, tidak efektif mengatasi sernagan akut.

Indikasi : dosis 2 kali 250 mg/hari selama seminggu lalu dengan 2 kali 500 mg/hari

Efek samping : gangguan saluran cerna, nyeri kepala dan reaksi alergi.

4. Sulfinpirazon

Sulfinpirazon, dosis awal 100 mg/hari, peningkatan bertahap menjadi 200-400 mg/hari.

Dapat pula mengurangi agregasi dan memperpenjang masa hidup trombosit. Efek samping

mual, muntah, dan dapat timbul ulkus peptik. Sulfinpirazon menghambat asam urat di ginjal.

L.O.4.2. Menjelaskan penatalakasanaan secara non-farmakologi

Penurunan berat badan (bagi yang obesitas)

Page 24: Blok Muskulo Sk

Menghindari makanan (misalnya yang mengandung purin tinggi) dan minuman

tertentu yang dapat menjadi pencetus gout

Mengurangi konsumsi alkohol (bagi peminum alkohol)

Meningkatkan asupan cairan

Mengganti obat-obatan yang dapat menyebabkan gout (mis diuretik tiazid)

Diet yang dilakukan saat inflamasi telah terkendali karena diet ketat akan

memperparah hiperurisemia.

Pada penderita akut hindari mengkonsumsi purin 100-150 mg/hari

Sumber gambar: google.com

DAFTAR PUSTAKA

Page 25: Blok Muskulo Sk

Alwi, I., Setiati, S., Setiyohadi, B., dkk. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3.

Jakarta :Interna Publishing.

Bradley J, Wayne D. 2007. Lecture notes : Kedokteran Klinis Ed.6. Jakarta : Erlangga.

Dorland, W.A.N. 2010. Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta : EGC.

Gunawan SG, Setiabudy R, Nafrialdi. (2007). Farmakologi dan Terapi ed 5. Jakarta : FK

Universitas Indonesia.

Misnadiarly. 2007. Rematik : Asam Urat-Hiperurisemia, Arthritis Gout. Jakarta : Pustaka

Obor populer.

Syamsir,MS. 2011. Kinesiologi Gerak tubuh manusia. Jakarta : FK Universitas Yarsi.

http://binfar.depkes.go.id/download/ARTRITIS.pdf. Pharmaceutical Care Untuk Pasien Penyakit

Arthritis Rematik. 19 september 2012.