LP Hipertensi Pada Lansia
-
Upload
wafur-irawan -
Category
Documents
-
view
199 -
download
1
Embed Size (px)
description
Transcript of LP Hipertensi Pada Lansia

LAPORAN KELOMPOK 12
MAKALAH TUTORIAL KOMUNITAS II
Disusun Oleh Kelompok 12
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013-1014
P a g e 1 | 27

TIM PENYUSUN
NAMA NIM PARTISIPASI
1. Muhammad Badarudin 201110420311187 Ketua
2. Indrasari Widyastuti 201110420311188 Sekretaris
3. Dyar Ayu Azizzahrotunnisak 201110420311171 Anggota
4. Rysqadryanita Vembrya Wardany 201110420311172 Anggota
5. Irma Nurwijayanti 201110420311174 Anggota
6. Rini Anggraini 201110420311177 Anggota
7. Fahriza Eranita Sandiati 201110420311179 Anggota
8. Sri Fitriana 201110420311181` Anggota
9. Aldoufi Herdian Pratama 201110420311182 Anggota
10. Imam Ediyanto 201110420311183 Anggota
11. Fitrowaty 201110420311184 Anggota
12. Wafur Irawan 201110420311185 Anggota
13. Putri Larasati Meilyani 201110420311186 Anggota
14. Mochamad Amir 201110420311189 Anggota
15. Nike Ardiyanti 201110420311190 Anggota
P a g e 2 | 27

BAB I
PENDAHULUAN
1. Kasus
Seorang laki-laki usia 70th datang ke Puskesmas. Saat dilakukan pengkajian klien
mengatakan “Saya sering pusing di kepala bagian belakang, kaki dan tangan kiri saya
kesemutan dada berdebar dan tubuh terasa lemas, sehingga saya sulit beraktivitas.
Dalam sehari saya merokok 12 batang. Sudah 4 tahun saya mengkonsumsi obat
Captopril 2x sehari, tetapi kadang saya lupa minum obat, makanan padang dan kopi
hitam merupakan favorit saya. Saya takut mati karena anak-anak saya masih sekolah”.
Dari hasil pemeriksan diketahui tekanan darah 200/100 mmHg, nadi 100x/menit,
respiration rate 22x/menit. Saat berdiri kaki dan tangan tremor, klien hati-hati saat
berpindah posisi, saat berjalan mundur mau jatuh karena pusing, ditanya disorientasi
waktu dan tempat, dimensia, terdapat gangguan IADL dan ADL, incontinensia urin, akral
dingin, cyanotik, tonus otot
2. Kata sulit
1) Captopril
2) Akral dingin
3) Cyanotic
4) Disorientasi
5) IADL dan ADL
3. Pertanyaan
1) Apakah hipertensi itu?
2) Apa saja macam macam hipertensi dan tanda tandanya?
3) Apakah hubungan merokok, kopi terhadap hipertensi?
4) Bagaimana penatalaksanaan hipertensi pada lansia?
P a g e 3 | 27
4 4
4 4

5) Apa saja komplokasi pada penyakit hipertensi?
6) Apakah indikasi dan kontraindikasi pemberian obat captopril?
7) Apabila pasien minum obat tidak sesuai jadwal apa yang terjadi?
8) Apakah hubungan stress psikis dengan hipertensi?
9) Tindakan preventif apa yang dilakukan perawat untuk pasien hipertensi?
10)Patofisiolog
11)Prognosis dari hipertensi?
12)Bagaimana diet yang tepat pada pasien imi..??
13)Asuhan keperawatan pasien?
14)Apa saja pemeriksaan penunjang hipertensi?
P a g e 4 | 27

BAB II
PENJELASAN
1. Kata Sulit
1) Captopril.
Obat yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi (hipertensi).
(amir syarif, dkk. 2011)
Captopril merupakan penghambat yang kompetitif terhadap enzim
pengubah angiotensin-I menjadi angiotensin-II / angiotensin converting enzyme
(ACE). Captopril mencegah terjadinya perubahan dari angiotensin-I menjadi
angiotensin II, salah satu senyawa yang dapat menaikkan tekanan darah. Captopril
dan metabolitnya diekskresi terutama melalui urin. Eliminasi waktu paruh
Captopril meningkat dengan menurunnya fungsi ginjal dimana kecepatan eliminasi
berhubungan dengan bersihan kreatinin.
(ISO, 2008)
2) Akral dingin
Ujung jari kaki atau tangan dingin
(wulan, 2003)
3) Cianotik
Kulit berwarna ungu ke biruan yang di akibatkan oleh kurangnya suplai oksigen
dalam darah tetapi karbon dioksida meningkat (sel).
(hinchliff, 2007)
4) Disorientasi
P a g e 5 | 27

Kehilangan daya untuk mengenal lingkungan terutama berkenaan dengan waktu
tempat dan orang
(KBBI, 2010)
5) IADL & ADL
IADL (instrument activities of daily living, sedangkan ADL(activities of daily living)
(wulan, 2003)
1. Pertanyaan
1. Apakah hipertensi itu?
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana
tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg. Pada populasi
lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan
diastolik 90 mmHg.
(Rohaendi, 2008).
Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi adalah suatu gangguan pada
pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh
darah, terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya.
(Sustrani, 2006).
Hipertensi adalah peningkatan tekanan sistole, yang tingginya tergantung
umur individu yang terkena. Tekanan darah berfluktasi dalam batas batas tertentu,
tergantung posisi tubuh, umur, dan tingkat stress yang di alami.
Normal tekanan darah bagi lansia adalah
1. Tekanan sistol 120-160 mmhg.
2. Tekanan diastol ≤ 90mmhg.
P a g e 6 | 27

Normal tekanan darah bagi lansia adalah 1. Tekanan sistol 120-160 mmhg. Dan 2.
Tekanan diastol ≤ 90mmhg. (kesehatan usia lanjut dgan pendekatan asuhan kep
oleh tamher
(sustrani, 2006)
Kelompok usia Normal (mmHg) Hipertensi (mmHg
Bayi 80/40 90/60
Anak 7-11th 100/60 120/80
Remaja 12-17th 115/70 130/80
Dewasa 20-45 th
45-65th
˃65th
120-125/75-80
135-140/85
150/85
135/90
140/90 – 160/95
160/95
(Tambayong, 2000)
2. Apa saja macam macam hipertensi dan tanda tandanya?
Berdasarkan klasifikasi dari JNC-VI (Joint National Committee 7) 2008 maka
hipertensi pada usia lanjut dapat dibedakan:
a. Hipertensi sistolik saja (Isolated systolic hypertension), terdapat pada 6-12%
penderita di atas usia 60th, terutama pada wanita. Insioden meningkat seiring
bertambahnya umur.
b. Hipertensi diastolic saja (Diastolic hypertension), terdapat antara 12-14%
penderita di atas usia 60th, terutama pada pria. Insidensi menurun seiring
bertambahnya umur.
(JNC-VI, 2008)
Tanda tanda hipertensi :
Menurut Elizabeth J. Corwin 2006, sebagian besar tanpa disertai gejala yang
mencolok dan manifestasi klinis timbul setelah mengetahui hipertensi bertahun-
tahun berupa:
P a g e 7 | 27

a. Nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah, akibat
tekanan darah intrakranium.
b. Penglihatan kabur akibat kerusakan retina karena hipertensi.
c. Ayunan langkah tidak mantap karena kerusakan susunan syaraf
d. Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerolus.
e. Edema dependen akibat peningkatan tekanan kapiler.
f. sakit kepala
g. epistaksis
h. marah
i. telinga berdengung
j. rasa berat ditengkuk
k. sukar tidur, mata berkunang kunang
l. pusing.
(Corwin 2006)
3. Apakah hubungan merokok, kopi terhadap hipertensi?
Hubungan kopi terhadap munculnya hipertensi :
a. Minum kopi
Faktor kebiasaan minum kopi didapatkan dari satu cangkir kopi mengandung
75 – 200 mg kafein, di mana dalam satu cangkir tersebut berpotensi
meningkatkan tekanan darah 5 -10 mmHg.
Efek tak langsungnya seperti menstimulasi pernafasan dan jantung, serta
memberikan efek samping berupa rasa gelisah (neuroses), tidak dapat tidur
(insomnia), dan denyut jantung tak berarturan (tachycardia).
Kafein mengikat pada reseptor pada permukaan sel-sel otot jantung, yang
menyebabkan peningkatan tingkat cAMP dalam sel (dengan memblokir enzim
yang mendegradasi cAMP), meniru efek dari epinefrin (yang mengikat ke
reseptor pada sel yang mengaktifkan cAMP produksi). cAMP bertindak sebagai
"utusan kedua," dan mengaktifkan sejumlah besar protein kinase A (PKA; cAMP-
dependent protein kinase). Hal ini memiliki efek keseluruhan meningkatkan laju
glikolisis dan meningkatkan jumlah ATP yang tersedia untuk kontraksi otot dan
P a g e 8 | 27

relaksasi. Menurut sebuah studi, kafein dalam bentuk kopi, secara signifikan
mengurangi risiko penyakit jantung pada studi epidemiologi. Namun, efek
perlindungan hanya ditemukan pada partisipan yang tidak parah hipertensi
(misalnya, pasien yang tidak menderita tekanan darah sangat tinggi).
Dengan meningkatnya aktivitas otot termasuk otot jantung menyebabkan
jantung memompa darah lebih cepat dan darah yang keluar dari jantung
menuju ke seluruh tubuh akan mempunyai tekanan yang tinggi. Tetapi apa bila
kafein dalam tubuh telah habis kadarnya dalam tubuh jantung akan kembali
normal
Sedangkan pada penyakit hipertensi tekanan akan terjadi terus menerus dan
sangat sensitif dengan peningkatan yang lebih tinggi. Tingginya tekanan
disebabkan adanya sumbatan dalam pembuluh darah oleh lemak yang
mengeras atau aterosklerosis, kelainan pada ginjal, kelainan jantung dll. Maka
bagi anda yang tidak mempunyai penyakit darah tinggi tidak masalah dengan
rutin mengkonsumsi kopi karena efek kafein hanya sementara selama kafein
berada dalam tubuh. Walaupun efek kafein hanya sesaat tetapi bagi anda yang
mempunyai penyakit darah tinggi haram untuk icip-icip kopi karena peningatan
tekanan darah pada penderitanya akan sangat berbahaya bahkan bisa
menyebabkan stroke dan kematian karena pecahnya pembuluh darah yang
sudah mengalami gangguan sebelumnya.
(JNC-VI (Joint National Committee 7) 2008).
b. Rokok
Walaupun mekanisme secara pasti belum diketahui. Rokok mengandung
nikotin sebagai penyebab ketagihan yang akan merangsang jantung, saraf, otak
dan bagian tubuh lainnya sehingga bekerja tidak normal, nikotin juga
merangsang pelepasan adrenalin sehingga meningkatkan tekanan darah, denyut
nadi dan tekanan kontraksi jantung.
(Sianturi, 2004)
Menurut Dr. Logan Clending (dalam Sianturi, 2004), tembakau mempunyai
efek yang cukup besar. Pada prinsipnya efek tersebut merupakan penyempitan
P a g e 9 | 27

pembuluh darah, melalui lapisan otot pembuluh itu dan kenaikan tekanan
darah. Sedangkan menurut Dr. Emil Bogen, Profesor Kesehatan Masyarakat,
University of Cincinnati dan pengarang banyak kajian ilmiah dan biokimia
sehubungan dengan tembakau mengungkapkan pendapat bahwa sirkulasi
darah bereaksi terhadap nikotin dengan penyempitan pembuluh darah yang
diikuti dengan kenaikan tekanan darah. Bermacam peralatan yang digunakan
untuk merekam tekanan darah menunjukkan perubahan pada catatan sistolik
setelah seorang merokok beberapa batang. Juga ada bukti positif bahwa
merokok menyebabkan sekresi kelenjar adrenalin yang pada gilirannya
menaikkan tekanan darah.
(Sianturi, 2004).
Merokok menyebabkan peninggian tekanan darah. Perokok berat dapat
dihubungkan dengan peningkatan insiden hipertensi maligna dan risiko
terjadinya stenosis arteri renal yang mengalami ateriosklerosis. Dalam
penelitian kohort prospektif oleh dr. Thomas S Bowman dari Brigmans
and Women’s Hospital,Massachussetts terhadap 28.236 subyek yang awalnya
tidak ada riwayat hipertensi, 51% subyek tidak merokok, 36% merupakan
perokok pemula, 5% subyek merokok 1-14 batang rokok perhari dan 8%
subyek yang merokok lebih dari 15 batang perhari. Subyek terus diteliti dan
dalam median waktu 9,8 tahun. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu kejadian
hipertensi terbanyak pada kelompok subyek dengan kebiasaan merokok lebih
dari 15 batang perhari.
(Rahyani, 2007)
4. Bagaimana penatalaksanaan hipertensi pada lansia?
a. Farmakologik
Joint National Committee VII merekomendasikan konsep terapi yang terbaru
yaitu :
P a g e 10 | 27

a) Pasien dengan tekanan darah sistolik 120-139 mmHg dan tekanan darah
diastolic 80-89 mmHg hanya memerlukan penatalaksanaan
nonfarmakologis dengan cara modifikasi gaya hidup.
b) Pasien yang tidak memiliki komplikasi hipertensi, diperlukan
penatalaksanaan secara farmakologis dengan diberikan obat golongan
diuretik atau bisa juga diberikan obat dari golongan lain.
c) Lebih memperhatikan tekanan darah sistolik dan penanganannya harus
dimulai jika tekanan darah sistolik meningkat walaupun tekanan darah
diastoliknya tidak.
d) Sebagian besar pasien hipertensi memerlukan obat kombinasi
antihipertensi, salah satunya adalah obat dari golongan diuretik tiazid.
e) Kebanyakan pasien hipertensi memerlukan 2 atau lebih pengobatan untuk
mencapai tekanan darah ± 20/10 mmHg di atas tekanan darah yang
diinginkan.
f) Golongan ACE Inhibitor sendiri atau kombinasi dengan golongan diuretic
masih merupakan terapi pilihan yang terbaik untuk pasien dengan
hipertensi yang sudah mengalami komplikasi penyakit jantung.
(JNC-VI, 2008)
b. Non farmakologis
a) Mempertahankan berat badan ideal
b) Mengurangi asupan garam sebanyak 60 mmol/ hari, berarti tidak ada
tambahan garam di waktu makan, memasak tanpa garam menghindari
makanan yang sudah diasinkan, menggunakan mentega bebas garam.
Pengurangan garam dalam makanan mengakibatkan pengurangan natrium
yang akan menyebabkan peningktan asupan kalium dan akan mengurangi
efek hipertensi.
c) Olah raga ytang teratur, dibuktikan dapat menurunkan tekanan perifer,
sehingga dapat menurunkan tekanan darah serta dapat pula menurunkan
berat badan.
d) Menghindarkan faktor resiko seperti merokok, minum alkohol, dan stress.
P a g e 11 | 27

(soeparman,1998)
5. Apa saja komplokasi pada penyakit hipertensi?
Hipertensi menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius, karena jika
tidak terkendali akan berkembang dan menimbulkan komplikasi yang berbahaya.
Akibatnya bisa fatal karena sering timbul komplikasi, misalnya stroke
(pendarahan otak), penyakit jantung koroner, dan gagal ginjal.
(Gayon, dkk, 2011)
Membiarkan hipertensi membiarkan jantung bekerja lebih keras dan
membiarkan proses perusakan dinding pembuluh darah berlangsung dengan lebih
cepat. Hipertensi meningkatkan resiko penyakit jantung dua kali dan meningkatkan
resiko stroke delapan kalindibanding dengan orang yang tidak mengalami
hipertensi.
Selain itu hipertensi juga menyebabkan terjadinya payah jantung, gangguan
pada ginjal dan kebutaan. Penelitian juga menunjukkan bahwa hipertensi dapat
mengecilkan volume otak, sehingga mengakibatkan penurunan fungsi kognitif dan
intelektual. Yang paling parah adalah efek jangka panjangnya yang berupa kematian
mendadak.
a. Penyakit jantung koroner dan arteri
Ketika usia bertambah lanjut, seluruh pembuluh darah di tubuh akan semakin
mengeras, terutama di jantung, otak dan ginjal. Hipertensi sering diasosiasikan
dengan kondisi arteri yang mengeras ini.
b. Payah jantung
Payah jantung (Congestive heart failure) adalah kondisi dimana jantung tidak
mampu lagi memompa darah yang dibutuhkan tubuh. Kondisi ini terjadi karena
kerusakan otot jantung atau system listrik jantung.
P a g e 12 | 27

c. Stroke
Hipertensi adalah faktor penyebab utama terjadinya stroke, karena tekanan
darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah yang sudah lemah
menjadi pecah. Bila hal ini terjadi pada pembuluh darah di otak, maka terjadi
perdarahan otak yang dapat berakibat kematian. Stroke juga dapat terjadi akibat
sumbatan dari gumpalan darah yang macet di pembuluh yang sudah menyempit.
d. Kerusakan ginjal
Hipertensi dapat menyempitkan dan menebalkan aliran darah yang menuju
ginjal, yang berfungsi sebagai penyaring kotoran tubuh. Dengan adanya gangguan
tersebut, ginjal menyaring lebih sedikit cairan dan membuangnya kembali kedarah.
Gagal ginjal dapat terjadi dan diperlukan cangkok ginjal baru.
e. Kerusakan penglihatan
Hipertensi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah di mata, sehingga
mengakibatkan mata menjadi kabur atau kebutaan.
Sustrani (2006)
6. Apakah indikasi dan kontraindikasi pemberian obat hipertensi?
No. Class of
drug
C ompelling
indications
Possible
indications
C ompelling
contraindicatio
n
Possible
Contraindications
1. Diuretika Gagal jantung
Penderita
lansia
Hipertensi
sistolik
diabetes Gout Dislipidemia
lansia laki-laki
aktif
seksual
P a g e 13 | 27

2. Beta-
bloker
Agina
penyakit
Pasca infark
Miokard
Takhiariatmia
Gagal
jantung
Kehamilan
Diabetes
Asma dan
Penyakit paru
obstruktif
kronik
Blok jantung
Dislipidemia
Atlit dan
Penyakit vakuler
perifer
3. Angiotensi
n –
Convertin
g (ACE)
inhibitor
(termasuk
obat
Captorpil)
Gagal jantung
Disfungsi
ventrikel kiri
Pasca infark
Diabetik
nefropati
Kehamilan
Stenosis arteri
renal bilateral
hiperkalemia
4. Kalsium
antagonis
Angina
Pasien lansia
Hipertensi
sistolik
Penyakit
vaskuler
perifer
Blok jantung Gagal jantung
Kongestif
5. Alfa
bloker
Hipertrofri
prostat
Intoleransi
perifer
Dislipidemi
a
Hipertensi
6. Angotensi
n II
Antagonis
t
Timbul efek
samping bila
gunakan obat
lain, contoh
ACE inhibitor
batuk
Kehamilan
Stesonosis
arteri
Renalis bilateral
(Nosaria Gayon, dkk, 2011)
P a g e 14 | 27

7. Apabila pasien minum obat tidak sesuai jadwal apa yang terjadi?
Ketika meminum obat secara teratur maka tekanan darah dapat dikontrol. Dan
ketika melakukan aktivitas yang dapat meninggikan tekanan darah, tekanan darah
naik tidak secara drastis karena tekanan darah telah turun. Dan ketika minum obat
tidak teratur maka tekanan darah tidak terkontrol dan ketika darah dalam posisi
tinggi dan ditambah melakukan aktivitas yang dapat meninggikan tekanan darah
maka dikhawatirkan penyakitnya semakin parah sesuai prognosisnya.
8. Apakah hubungan stress psikis dengan hipertensi?
Sudah lama di ketahui bahwa stress atau ketenangan jiwa (rasa tertekan,
murung, rasa marah, dendam, rasa takut, rasa bersalah) dapat merangsang kelenjar
anak ginjal melepaskan hormon adrenalin dan memacu jantung berdenyut lebih
cepat serta lebih kuat, sehingga tekanan darah akan meningkat. Hal itu
menyebabkan seseorang dapat mengalami hipertensi.
Dalam kehidupan dunia modern yang penuh dengan persaingan, tuntutan atau
tantangan yang menumpuk menjadi tekanan atau beban stress (ketegangan) bagi
setiap orang. Jika tekanan stress terlampau besar sehingga melampaui daya tahan
individu, akan menimbulkan sakit kepala, suka marah, tidak bisa tidur, ataupun
timbul hipertensi. Agar terhindar dari efek negative tersebut, orang harus berusaha
membina hidup yang positif. Beberapa cara untuk membina hidup yang positif
adalah sebagai berikut:
a. Mengeluarkan isi hati dan memecahkan masalah
b. Membuat jadwal kerja, menyediakan waktu istirahat atau waktu untuk kegiatan
santai.
P a g e 15 | 27

c. Menyelesaikan satu tugas pada satu saat saja, biarkan orang lain menyelesaikan
bagiannya.
d. Sekali-sekali mengalah, belajar berdamai.
e. Cobalah menolong orang lain.
f. Menghilangkan perasaan iri dan dengki.
(gunawan, 2001)
9. Tindakan preventif apa yang dilakukan perawat untuk pasien hipertensi?
Bagi profesi perawat, perlu adanya sosialisasi berupa terapi relaksasi meditasi
bagi pelaksaan tindakan asuhan keperawatan pada lansia dengan hipertensi,
sehingga terapi relaksasi meditasi menjadi alternative intervensi mandiri untuk
menurunkan hipertensi.
(sudiarto, 2007)
10.Patofisiologi
Lampiran
11.Prognosis dari hipertensi?
Berbagai macam komplikasi yang tidak ditindaklanjuti seperti: stroke pada
penderita hipertensi berat dan resisten, gagal ginjal pada penderita dengan
retinopati lanjut dan kerusakan ginjal, dan penyakit jantung pada sebagian besar
penderita dengan hipertensi sedang akan berakibat pada kematian.
Mengingat pronosis yang buruk ini, maka evaluasi untuk penderita hipertensi
sangat diperlukan untuk mencegah keadaan semakin memburuk.
(kedokteran UI, 2004)
12.Bagaimana diet yang tepat pada pasien ini..??
a. Mengurangi asupan garam
P a g e 16 | 27
GenderGenderRealitaRealita
Negara Lain
Negara Lain

Mengurangi garam sering juga diimbangi dengan asupan lebih banyak
kalsium, magnesium, dan kalium (bila diperlukan untuk kasus tertentu).
b. Memperbanyak serat
Mengkonsumsi banyak sayur atau makanan rumahan yang mengandung
banyak serat akan memperlancar buang air besar dan menahan sebagian
asupan natrium. Sebaiknya penderita hipertensi menghindari makanan
kalengan dan makanan siap saji dari restoran, yang dikuatirkan mengandung
banyak pengawet dan kurang sehat.
c. Menghentikan kebiasaan buruk
Menghentikan rokok, kopi, dan alkohol dapat mengurangi beban jantung,
sehingga jantung dapat bekerja dengan baik. Rokok dapat meningkatkan risiko
kerusakan pembuluh darah dengan mengendapkan kolesterol pada pembuluh
darah jantung koroner, sehingga jantung bekerja lebih keras. Kopi dapat
memacu detak jantung. Menghentikan dan mengurangi kopi berarti menyayangi
jantung agar tidak terbebani lebih berat.
d. Perbanyak asupan kalium
Penelitian menunjukkan bahwa dengan mengkonsumsi 3500 miligram kalium
dapat membantu mengatasi kelebihan natrium, sehingga dengan volume darah
yang ideal dapat dicapai kembali tekanan yang normal. Sumber kalium mudah
didapatkan dari asupan makanan sehari-hari. Misalnya sebutir kentang rebus
mengandung 838 miligram kalium sehingga 4 butir kentang (3352 miligram).
e. Penuhi kebutuhan magnesium
Juga ditemukan hubungan antara rendahnya asupan magnesium dengan
hipertensi. Tetapi belum dapat dipastikan berapa banyak magnesium yang
dibutuhkan untuk mengatasi hipertensi. Kebutuhan magnesium menurut
kecukupan gizi yang dianjurkan atau RDA (Recommended Dietary Allowance)
adalah sekitar 350 miligram. Sumber makanan yang kaya magnesium antara
lain kacang tanah, bayam, kacang polong, dan makanan laut.
P a g e 17 | 27

MAKANAN YANG DI PERBOLEHKAN
1. Bayam
Bayam merupakan sumber magnesium yang sangat baik. Tidak hanya
melindungi dari penyakit jantung, tetapi juga dapat mengurangi tekanan darah.
Selain itu, kandungan folat dalam bayam dapat melindungi tubuh dari
homosistein yang membuat bahan kimia berbahaya. Penelitian telah
menunjukkan bahwa tingkat tinggi asam amino (homosistein) dapat
menyebabkan serangan jantung dan stroke.
2. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan, seperti kacang tanah, almond, kacang merah
mengandung magnesium dan potasium. Potasium dikenal cukup efektif
menurunkan tekanan darah tinggi.
3. Pisang
Buah ini tidak hanya menawarkan rasa lezat tetapi juga membuat
tekanan darah lebih sehat. Pisang mengandung kalium dan serat tinggi yang
bermanfaat mencegah penyakit jantung. Penelitian juga menunjukkan bahwa
satu pisang sehari cukup untuk membantu mencegah tekanan darah tinggi.
4. Kedelai
Banyak sekali keuntungan mengonsumsi kacang kedelai bagi kesehatan
Anda. Salah satunya dalah menurunkan kolesterol jahat dan tekanan darah
tinggi. Kandungan isoflavonnya memang sangat bermanfaat bagi kesehatan.
5. Kentang
Nutrisi dari kentang sering hilang karena cara memasaknya yang tidak
sehat. Padahal kandungan mineral, serat dan potasium pada kentang sangat
tinggi yang sangat baik untuk menstabilkan tekanan darah.
P a g e 18 | 27

6. Coklat pekat
Pecinta cokelat pasti akan senang, karena kandungan flavonoid dalam
cokelat dapat membantu menurunkan tekanan darah dengan merangsang
produksi nitrat oksida. Nitrat oksida membuat sinyal otot-otot sekitar
pembuluh darah untuk lebih relaks, dan menyebabkan aliran darah meningkat.
MAKANAN YANG TIDAK DI PERBOLEHKAN
1. Roti, kue yang dimasak dengan garam dapur atau soda.
2. Ginjal, hati, lidah, sardin, keju, otak, semua makanan yang diawetkan dengan
menggunakan garam dapur; seperti daging asap, ham, ikan kaleng, kornet,
dan ebi.
3. Sayuran dan buah yang diawetkan dengan garam dapur; seperti sawi asin,
asinan, acar.
4. Garam dapur, soda kue, baking powder , MSG (penyedap rasa).
5. Margarin dan mentega biasa.
6. Bumbu yang mengandung garam dapur yaitu terasi, kecap, saus tomat, petis,
tauco.
(gunawan, 2001)
13.Apa saja pemeriksaan penunjang hipertensi?
PEMERIKSAAN PENUNJANG
a) Hemoglobin / hematokrit Untuk mengkaji hubungan dari sel – sel terhadap volume cairan( viskositas ) dan dapat mengindikasikan factor – factor resiko seperti hiperkoagulabilitas, anemia
b) BUN : memberikan informasi tentang perfusi ginjalc) Glukosa Hiperglikemi ( diabetes mellitus adalah pencetus hipertensi ) dapat
diakibatkan oleh peningkatan katekolamin ( meningkatkan hipertensi )
P a g e 19 | 27

d) Kalium serum Hipokalemia dapat megindikasikan adanya aldosteron utama( penyebab ) atau menjadi efek samping terapi diuretik.
e) Kalsium serumPeningkatan kadar kalsium serum dapat menyebabkan hipertensif
f) Kolesterol dan trigliserid serum. Peningkatan kadar dapat mengindikasikan pencetus untuk / adanya pembentukan plak ateromatosa ( efek kardiovaskuler )
g) Pemeriksaan tiroid Hipertiroidisme dapat menimbulkan vasokonstriksi dan hipertensi.
h) Kadar aldosteron urin/serum Untuk mengkaji aldosteronisme primer ( penyebab )
i) Urinalisa Darah, protein, glukosa mengisyaratkan disfungsi ginjal dan atau adanya diabetes.
j) Asam urat Hiperurisemia telah menjadi implikasi faktor resiko hipertensik) Steroid urin Kenaiakn dapat mengindikasikan hiperadrenalisme.l) IVP Dapat mengidentifikasi penyebab hieprtensiseperti penyakit parenkim
ginjal, batu ginjal / ureter m) Foto dada Menunjukkan obstruksi kalsifikasi pada area katub, perbesaran
jantungn) CT scan Untuk mengkaji tumor serebral, ensefalopatio) EKG Dapat menunjukkan pembesaran jantung, pola regangan, gangguan
konduksi, peninggian gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi
(gleadlejo jonathan, 2005)
14.Asuhan keperawatan pasien
Lampiran
P a g e 20 | 27

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN KASUS LANSIA
Analisa Data
DATA ETIOLOGI MASALAH KEPERAWATAN
Ds:
- Pasien mengeluh
sering pusing di kepala
dibagian belakang
- Pasien mengeluh kaki
dan tangan kiri
kesemutan, dada
berdebar dan tubuh
merasa lemah
- Pasien merasa sulit
beraktifitas
Do:
- TD: 200/100 mmHg
- RR: 22x/menit
- Akral dingin
- Berjalan mundur mau
jatuh karena pusing
- Cyanotic
- Tangan dan kaki
tremor saat berdiri
- Tonus otot 4 4
4 4
Faktor risiko:
- Kurang pengetahuan
tentang faktor pemberat
(mis:merokok, gaya
hidup monoton,
imobilitas)
- Hipertensi
- merokok
Ketidakefektifan Perfusi
Jaringan Perifer (00204)
P a g e 21 | 27

Ds:
- Pasien mengatakan
merasa lemah
- Pasien mengatakan sulit
beraktivitas
- pasien merasa lemah
Do:
- TD: 200/100 mmHg
- RR: 22x/menit
- Klien hati-hati saat
berpindah posisi
Kelemahan umum Intoleran Aktivitas (00092)
Ds:
- Pasien mengatakan sulit
beraktivitas
Do:
- Klien tampak tremor
pada kaki dan tangan
- klien tampak hati-hati
saat berpindah posisi
- Saat klien berjalan
mundur tampak mau
Faktor risiko:
- Cara
pemindahan/transport
- Fisik (gangguan mobilitas)
Risiko cedera (00035)
P a g e 22 | 27

jatuh karena pusing.
Ds:
- Pasien mengatakan
merokok 12 batang
perhari
- Pasien mengatakan
sering lupa minum obat
- Pasien mengatakan
makanan padang dan
kopi hitam merupakan
favoritnya
Do:
- IADL (instrumental
activity daily living)
- ADL (activity daily
living)
- Keterbatasan kognitif
- Kurang dapat mengingat
Defisiensi Pengetahuan
(00126)
Prioritas Diagnosa :
No Diagnosa
1Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer b. d Kurang pengetahuan tentang faktor
pemberat (mis:merokok, gaya hidup monoton, imobilitas), hipertensi, merokok
2 Intoleran Aktivitas b.d kelemahan umum
3 Defisiensi Pengetahuan b.d Keterbatasan kognitif, Kurang dapat mengingat
P a g e 23 | 27

Intervensi
NO Diagnosa NOC NIC
1 Ketidakefektifan Perfusi
Jaringan Perifer (00204)
Tissue perfusion : Peripheral
Setelah diberikan intervensi selama
1 x 45 menit, diharapkan pasien mampu
meminimalkan penyakitnya dengan
indikator :
1. Pengisian kembali capiler tangan
1 2 3 4 5
2. Pengisian kembali capiler kaki
1 2 3 4 5
3. Tekanan darah sistolik
1 2 3 4 5
4. Tekanan darah diastolik
1 2 3 4 5
Cardiac Care
- Catat tanda dan gejala penurunan curah
jantung
- Pantai tanda vital terus-menerus
- Pantau status kardiovaskuler
- Pantau status pernafasan untuk tanda dari
gagal jantung
- Pantau abdomen untuk indikasi penurunan
perfusi
- Pantau keseimbangan cairan (contoh :
intake/output dan berat setiap hari)
- Kenali efek psikologi yang memperparah
kondisi
P a g e 24 | 27

- Pantai toleransi aktivitas pasien
- Pertimbangkan pengurangan stress
2 Intoleran Aktivitas
(00092)
Activity Tolerance
Definisi : respon konsumsi energi untuk
berpindah dengan aktivitas sehari-hari
Setelah diberikan intervensi selama 1 x
60 menit pasien mampu untuk memulai
aktivitas seperti biasanya dengan
indikator :
1. Kecepatan nafas dengan aktivitas
1 2 3 4 5
2. Tekanan darah sistolik dengan
aktivitas
1 2 3 4 5
3. Tekanan darah diastolik dengan
aktivitas
1 2 3 4 5
4. Memudahkan kemampuan untuk
Activity Therapy
- Kolaborasikan yang berhubungan dengan
fisik dan terapi hiburan dalam perencanaan
dan pemantauan program aktivitas, jika
diperlukan
- Bantu untuk memilih aktivitas sesuai dengan
fisik, psikologi dan kemampuan sosial
- Bantu pasien untuk mengidentifikasi aktivitas
pilihan
- Bantu pasien/keluarga utnuk
mengidentifikasi ketidakmampuan dalam
level aktivitas
- Ajarkan pasien/keluarga mengenai peran
fisik, sosial, dan terapi kognitive dalam
memelihara fungsi kesehatan
- Bantu pasien untuk mengembangkan
motivasi diri dan penguatan
P a g e 25 | 27

aktifitas sehari-hari
1 2 3 4 5
- Pantau emosi, fisik, sosial, dan respon
spiritual dalam aktivitas
3 Defisiensi Pengetahuan
(00126)
Knowladge : Hypertension
Management
Definisi : ada pengertian tentang
penyampaian tentang tekanan darah
tingggi, pengobatannya dan pencegahan
dari komplikasinya.
Setelah diberikan intervensi selama 1 x
45 menit pasien memahami penyakit
dan pencegahan dengan indikator :
1. Normal jarak dari tekanan darah
sistolik
1 2 3 4 5
2. Normal jarak dari tekanan darah
diastolik
1 2 3 4 5
3. Manfaat dafi modifikasi gaya
hidup
Coping Enhancement
- Hargai dampak dari situasi kehidupan pasien
dalam peran dan hubungan
- Hargai pemahaman pasien tentang proses
penyakit
- Hargai dan diskusikan alternative respon dari
situasi
- Cari pemahaman perspektive pasien tentang
situasi stress
- Berikan informasi nyata berfokus pada
diagnosa, pengobatan dan prognosis
- Anjurkan pasien untuk mengevaluasi tingkah
lakunya.
Health Education
P a g e 26 | 27

1 2 3 4 5
4. Sarankan modifikasi diet
1 2 3 4 5
5. Manfaat aktivitas dan latihan
1 2 3 4 5
- Identifikasi faktor internal & eksernal yang
mungkin merubah atau mengurangi motivasi
untuk tingkah laku sehat
- Ajarkan strategi yang bisa digunakan untuk
menentang tingkah laku tidak sehat atau
resiko cukup untuk nasehat untuk
menghindar atau merubah tingkah laku
P a g e 27 | 27