LP HDK

14
LAPORAN PENDAHULUAN Hipertensi ditemukan pada ibu hamil baik pada penyakit sebelumnya (5-15% dari total ibu hamil) atau sebagai gangguan yang berhubungan dengan kehamilan, pre-eklamsia (Lyoyd, dalam Wylie). Hipertensi dijuluki sebagai the silent killer karena biasanya tidak menunjukkan gejala dan hanya terdiagnosis melalui skrinning atau ketika penyakit tersebut bermanifestasi pada komplikasi gangguan tertentu. Hipertensi sangat signifikan berkontribusi terhadap angka kesakitan dan kematian ibu dan janin sehingga perlu dilakukan skrinning awal dan pemeriksaan lanjutan selama kehamilan. Perubahan Fisiologis Sistem Kardiovaskuler Dalam Kehamilan Sistem kardiovaskuler selama kehamilan harus memenuhi kebutuhan yang meningkat antara ibu dan janin. Peningkatan curah jantung selama kehamilan berkisar 40% pada trimester pertama dan kedua (Murray dalam Wylie). Peningkatan curah jantung memungkinkan darah mengalir malalui sirkulasi tambahan yang terbentuk di uterus yang membesar dan dinding plasenta dan memenuhi kebutuhan tambahan pada organ lainnya di tubuh ibu. Jumlah dan panjang pembuluh darah yang dialirkan ke plasenta meningkat sehingga terjadi vasodilatasi sebagai akibat aktivitas hormon progesteron pada otot polos dinding pembuluh darah. Selama kehamilan terjadi peningkatan volume

Transcript of LP HDK

Page 1: LP HDK

LAPORAN

PENDAHULUAN

Hipertensi ditemukan pada ibu hamil baik pada penyakit sebelumnya (5-15% dari

total ibu hamil) atau sebagai gangguan yang berhubungan dengan kehamilan, pre-eklamsia

(Lyoyd, dalam Wylie). Hipertensi dijuluki sebagai the silent killer karena biasanya tidak

menunjukkan gejala dan hanya terdiagnosis melalui skrinning atau ketika penyakit tersebut

bermanifestasi pada komplikasi gangguan tertentu. Hipertensi sangat signifikan berkontribusi

terhadap angka kesakitan dan kematian ibu dan janin sehingga perlu dilakukan skrinning

awal dan pemeriksaan lanjutan selama kehamilan.

Perubahan Fisiologis Sistem Kardiovaskuler Dalam Kehamilan

Sistem kardiovaskuler selama kehamilan harus memenuhi kebutuhan yang meningkat

antara ibu dan janin. Peningkatan curah jantung selama kehamilan berkisar 40% pada

trimester pertama dan kedua (Murray dalam Wylie). Peningkatan curah jantung

memungkinkan darah mengalir malalui sirkulasi tambahan yang terbentuk di uterus yang

membesar dan dinding plasenta dan memenuhi kebutuhan tambahan pada organ lainnya di

tubuh ibu.

Jumlah dan panjang pembuluh darah yang dialirkan ke plasenta meningkat sehingga

terjadi vasodilatasi sebagai akibat aktivitas hormon progesteron pada otot polos dinding

pembuluh darah. Selama kehamilan terjadi peningkatan volume plasma darah hingga 50%

dan jumlah sel darah meningkat hingga 18% untuk mengompensasi penurunan volume darah

akibat pembentukan darah ekstra dan vasodilatasi (Blackburn dalam Wylie). Peningkatan

volume plasma yang diimbangi dengan jumlah sel darah dan protein dalam darah yang

bersikulasi dapat menyebabkan penurunan cairan pada kompartemen cairan interstisial

dinding kapiler, sehingga mengakibatkan edema pada wanita hamil.

Penyebab Hipertensi Dalam Kehamilan

Penyebab hipertensi pada sebagian besar kasus, tidak diketahui sehingga disebut

hipertensi esensial. Namun demikian, pada sebagian kecil kasus hipertensi merupakan akibat

sekunder proses penyakit lainnya, seperti ginjal; defek adrenal; komplikasi terapi obat.

Penyebab hipertensi dalam kehamilan adalah:

Page 2: LP HDK

1. Hipertensi esensial

2. Penyakit ginjal

3. Hipertensi Esensial

Hipertensi esensial adalah penyakit hipertensi yang disebabkan oleh faktor herediter,

faktor emosi dan lingkungan. Wanita hamil dengan hipertensi esensial memiliki tekanan

darah sekitar 140/90 mmHg sampai 160/100 mmHg. Gejala-gejala lain seperti kelainan

jantung, arteriosklerosis, perdarahan otak, dan penyakit ginjal akan timbul setelah dalam

waktu yang lama dan penyakit terus berlanjut. Hipertensi esensial dalam kehamilan akan

berlangsung normal sampai usia kehamilan aterm. Sekitar 20% dari wanita hamil akan

menunjukkan kenaikan tekanan darah, dapat disertai proteinuria dan edema.

Faktor resiko hipertensi esensial dalam kehamilan adalah: wanita hamil multipara

dengan usia lanjut dan kasus toksemia gravidarum. Penanganan dilakukan saat dalam

kehamilan dan dalam persalinan. Penanganan dalam kehamilan meliputi: pemeriksaan

antenatal yang teratur; cukup istirahat; monitor penambahan berat badan; dan melakukan

pengawasan ibu dan janin; pemberian obat (anti hipertensi dan penenang); terminasi

kehamilan dilakukan jika ada tanda-tanda hipertensi ganas.

Penanganan dalam persalinan meliputi: pengawasan pada setiap kala persalinan;

secsio sesarea dilakukan pada wanita primitua dengan anak hidup. Prognosis untuk ibu dan

janin kurang baik. Beberapa nasehat yang dapat diberikan pada wanita hamil adalah:

pemakaian alat kontrasepsi bagi wanita dengan jumlah anak belum cukup.

Penyakit Ginjal Hipertensif

Penyakit ginjal dengan hipertensi dapat dijumpai pada wanita hamil dengan

glomerulonefritis akut dan kronik; pielonefritis akut dan kronik. Frekuensi kejadian sekitar

1% secara klinis dan secara patologi-anatomi kira-kira 15%. Pemeriksaan yang dilakukan

dengan cara: pemeriksaan urin lengkap dan faal ginjal; pemeriksaan retina; pemeriksaan

umum; pemeriksaan kuantitatif albumin air kencing dan pemeriksaaan darah lengkap.

Nasehat yang dapat diberikan ke pasien adalah: pemerilksaan antenatal yang teratur;

pengawasan pertumbuhan janin dan kesehatan ibu.

Klasifikasi Hipertensi Dalam Kehamilan

Klasifikasi hipertensi dalam kehamilan adalah sebagai berikut:

1) Hipertensi esensial.

Page 3: LP HDK

2) Hipertensi esensial disertai superimposed pregnancy-induced hypertension.

3) Hipertensi diinduksi kehamilan (pregnancy-induced hypertension, PIH).

4) Pre-eklamsia.

5) Eklamsia.

Hipertensi esensial

Hipertensi pre-existing dikenal dengan hipertensi kronis atau esensial. Hipertensi

esensial sudah dibahas pada awal sub bab ini.

Hipertensi esensial disertai superimposed pregnancy-induced hypertension

Superimposed pregnancy-induced hypertension atau pre-eklamsia dapat terjadi

selama kehamilan. Komplikasi dari hipertensi esensial diindikasikan oleh ketidakmampuan

tubuh untuk mengompensasi patologi penyebab hipertensi yang menghambat darah

menyuplai gas dan nutrien ke jaringan dan organ tubuh. Komplikasi lain yang mungkin

timbul antara lain: gagal ginjal; serangan vaskuler serebral (stroke); ensefalopati. Prognosis

kondisi tersebut cenderung buruk.

Pregnancy-induced hypertension, PIH

Hipertensi diinduksi kehamilan (pregnancy-induced hypertension, PIH) adalah

peningkatan tekanan darah setelah minggu ke-20 kehamilan. Penyebab PIH belum diketahui,

akan tetapi telah dihubungkan dengan kasus pembesaran plasenta. Karena tekanan darah

meningkat tanpa proteinuria, maka dapat menjadi indikasi bahwa tubuh tidak mampu

mengompensasi patologi sirkulasi yang berhubungan dengan hipertensi esensial dengan

vaskularisasi tambahan ke plasenta dan janin. Diagnosisnya apabila tekanan darah diastolik >

110 mmHg pada setiap pemeriksaan atau 90 mmHg pada dua kali atau lebih pemeriksaan,

atau selang 4 jam. Penatalaksanaannya diperlukan pengawasan yang cermat terhadap kondisi

ibu dan janin. Pemeriksaan bagi ibu antara lain: pemeriksaan fisik lengkap; USG;

laboratorium darah dan urin. Sedangkan bagi janin adalah pemeriksaan abdomen; USG;

kardiotokografi.

Pre-eklamsia

Pre-eklamsia juga dikenal sebagai hipertensi gestasional proteinurik, toksemia pre-

eklamtik (TPE). Pre-eklamsia merupakan gangguan multisistem yang bersifat spesifik

terhadap kehamilan dan masa nifas. Lebih tepatnya, penyakit ini merupakan penyakit

plasenta.

Page 4: LP HDK

Angka kejadian pre-eklamsia sekitar 6-8% dari semua kehamilan. Penyebab pre-

eklamsia belum diketahui secara pasti. Pre-eklamsia ditandai dengan gejala tekanan darah ?

140/90 mmHg, proteinuria dan edema pada wajah maupun tangan.

Pre-eklamsia terbagi menjadi pre-eklamsia ringan dan pre-eklamsia berat. Komplikasi

pre-eklamsia jangka pendek antara lain: gagal ginjal; eklamsia; stoke; kematian ibu; HELLP;

DIC; dan masih banyak lainnya. Penanganan pre-eklamsia sesuai dengan klasifikasinya.

Eklamsia

Eklamsia didefinisikan sebagai satu atau lebih kejang menyeluruh atau koma dalam

kondisi pre-eklamsia tanpa ada kondisi neurolig lain. Eklamsia dianggap sebagai tahap akhir

pre-eklamsia. Eklamsia dapat terjadi selama periode pranatal, intranatal, dan pascanatal.

Yang paling beresiko adalah periode pascanatal. Komplikasi terjadinya eklamsia adalah

kematian; perdarahan serebral; edema paru; ARDS; gagal ginjal. Ibu dengan pre-eklamsia

berat beresiko mengalami kejang berulang, sehingga pencegahan dan penanganan dapat

dilakukan dengan pemberian Magnesium Sulfat secara intravena.

Page 5: LP HDK

DAFTAR

PUSTAKA

Mochtar, Rustam. 1998.Sinopsis Obstetri. Obstetri Fisiologi Dan Obstetri Patologi. Jilid 1.

Jakarta: EGC. Hlm: 198-208.

Norwitz, Errol. 2007. At a Glance Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Erlangga. Hlm: 88-89.

Scott, James. Danforth, Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Widya Medika. Hlm:

202-213.

Wylie, Linda, 2010. Manajemen Kebidanan: Gangguan Medis Kehamilan dan Persalinan.

Jakarta: EGC. Hlm:13-41.

Image, hothealthonline.com

Page 6: LP HDK

FORMULIR KONTRAK BELAJAR

NAMA : Eka Marini M

NIM : PO 7224311009

TANGGAL

/TEMPAT

KONTRAK BELAJAR KEGIATAN REKOMENDASI

PEMBIMBING

03-01-2013

Poli KIA

KB RSIA

AISYIAH

Yang harus

diperhatikan

dalam memeriksa tensi

ps :

Tekanan darah

harus diukur

dengan seksama,

sebaiknya pada

lengan kiri dalam

posisi duduk atau

berbaring dengan

punggung kiri

ditinggikan

dengan bantal.

Jangan

membaringkan

ibu hamil

terlentang pada

punggungnya

karena dapat

menyebabkan

pingsan atau hasil

pengukuran

tekanan darah

yang salah

Baca angka pada

tensimeter

1. Prosedur pemeriksaan

tekanan darah yang akurat:

2.

1) Memeriksa tekanan

darah secara tepat

pada setiap

pemeriksaan

kehamilan, termasuk

pengukuran tekanan

darah dengan teknik

yang benar.

2) Melakukan

pemeriksaan pada

setiap pagi hari.

3) Ukur tekanan darah

pada lengan kiri.

Posisi ibu hamil

duduk atau berbaring

dengan posisi yang

sama pada tiap kali

pengukuran

( Letakkan tensimeter

di tempat yang datar 

setinggi jantung ibu

hamil dan gunakan

ukuran manset yang

sesuai)

Page 7: LP HDK

setinggi mata,

bila

menggunakan

tensimeter air

raksa.

Gunakan ukuran

manset yang tepat

sedikitnya 80%

manset dapat

melingkari

lengan, dengan

selang manset

dibagian

dalam,tepi bawah

manset 2 cm

diatas lipatan

siku.

Guinakan

stetoskop dengan

benar bagian

telinga harus

terpasdang

dengan baik.

Periksa apakah

semua peralatan

bekerja dengan

baik

Catat tekanan

sistol dan diastol.

4) Catat tekanan darah

5) Jika tekanan darah

diatas 140/90 mmhg

atau peningkatan

diastole 15 mmhg atau

lebih (sebelum 20

minggu),ulangi

pengukuran tekanan

darah dalam 1

jam.Bila tetap maka

berarti ada kenaikan

tekanan darah.Periksa

adanya edema

terutama pada wajah

atau pada tungkai

baeah /tulang kering

atau daerah sacral.

6) Bila ditemukan

hipertensi pada

kehamilan, lakukan

pemeriksaan urin

terhadap albumin

pada setiap kali

kunjungan.

7) Segera rujuk ibu

hamil ke rumah sakit

jika : Tekanan darah

sangat tinggi,

kenaikan tekanan

darah  naik secara

tiba-

tiba,berkurangnya air

seni( sedikit dan

berwarna

Page 8: LP HDK

gelap),edema berat

yang timbul

mendadak,khususnya

pada wajah/daerah

sacral

8) Jika tekanan darah

naik namun tidak ada

edema sedangkan

doker tidak mudah

dicapai maka

pantaulah tekanan

darah, periksa protein

urin terhadap

protinuria dan denyut

jantung janin dengan

seksama pada

keesokan harinya atau

sesudah 6 jam

istirahat.

9) Jika tekanan darah

tetep naik ,rujuk untuk

pemeriksaan lanjutan

walaupun tidak edema

atau proteinuria.

10) Jika tekanan darah

kembali normal atau

kenaikannya kurang

dari 15 mmhg:

11) Beri informasi atau

penjelasan pada ibu

hamil ,suami atau

keluarga tentang

tanda-tanda eklamsia

yang

Page 9: LP HDK

mengancam ,khususn

ya sakit

kepala ,pandangan

kabur, nyeri ulu hati

dan pembengkakan

pada

kaki/punggung/wajah.

12) Jika tanda-tanda

diatas ditemukan

segera rujuk ke rumah

sakit

13) Bicarakan seluruh

temuan dengan ibu

hamil dan

suami/keluarga.

14)  Catat semua temuan

pada KMS ibu hamil /

buku KIA.

PEMBIMBING

( Eni Ruslini Amd Keb )

NIP.

MAHASISWA

( Eka Marini M )

NIM.