LP Antenatal

31
A. Pengertian Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu manajemen kehamilan di mana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik (Wiknjosastro, 2002 dikutip dari Ningsih, 2012). Antenatal care merupakan pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Selama antenatal care dilakukan pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada ibu. B. Tanda dan Gejala Tanda dan gejala (keluhan) normal pada wanita hamil adalah: a. Tanda Subjektif ( Resunitif Sign ) 1) Mual, Muntah (Mengidam) 2) Lelah 3) Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri 4) Konstipasi dan obstipasi 5) Pigmentasi kulit 6) Adanya varises 7) Morning Sicknees 8) Emesis gravidarum 9) Kaki kram 10) Varises tampak

description

lp antenatal

Transcript of LP Antenatal

Page 1: LP Antenatal

A. Pengertian

Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu

manajemen kehamilan di mana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik

(Wiknjosastro, 2002 dikutip dari Ningsih, 2012). Antenatal care merupakan

pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan

perkembangan janin dalam rahim. Selama antenatal care dilakukan

pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada ibu.

B. Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala (keluhan) normal pada wanita hamil adalah:

a. Tanda Subjektif ( Resunitif Sign )

1) Mual, Muntah (Mengidam)

2) Lelah

3) Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri

4) Konstipasi dan obstipasi

5) Pigmentasi kulit

6) Adanya varises

7) Morning Sicknees

8) Emesis gravidarum

9) Kaki kram

10) Varises tampak

11) Sesak bagian bawah

12) Pinggang pegal

13) Edema

14) Hemoroid

15) Tanda chadwik ( Bercak keunguan pada vagina )

16) Leukore ( Keputihan )

17) Amenore ( Tidak Haid )

b. Tandan Psti Hamil

1) HSG (+)

Page 2: LP Antenatal

2) USG (+)

3) DJJ (+)

4) Teraba Gerakan Janin

5) X-Ray : ada Rangka

C. Patofisiologi

Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur

(ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam

sel telur, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel sperma

bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel

telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh tuba

falofi.

Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk

mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang

paling mudah dimasuki, masuklah salah satu sel sperma dan kemudian

bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi/fertilitas).

Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh

rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi

(implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari.

Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan bai mudligah dan janin,

dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap

kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel sperma), pembuahan

(konsepsi/fertilitas), nidasi dan plasenta.

a. Sel telur (ovum) : Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi

ovum terjadi di geneta-bridge.

b. Sel mani (spermatozoa) : Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas

kepala, berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti (nucleus), leher yang

menghubungkan kepala dengan bagian tengah, dan ekor yang dapat

bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.

Page 3: LP Antenatal

c. Pembuahan (konsepsi/fertilitas) ; Pembuahan adalah suatu peristiwa

penyatu antara sel mani dengan sel telur di tuba pallofi.

d. Nidasi (implantasi ) ; Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil

konsepsi ke dalam endometrium.

D. HPHT

HPHP di hitung dari hari pertama Haid terakhir ibu.

E. ADAPTASI FISIK DAN PSIKOLOGIS KEHAMILAN

1. Perubahan/adaptasi fisik

a. Uterus

Ukuran: untuk memodifikasi pertumbuhan janin, rahim membesar

akibat hipertropi otot polos rahim.

Berat: berat uterus naik drastis dari 30 gr menjadi 1000 gr pada

akhir kehamilan.

Bentuk dan konsistensi: pada bulan pertama kehamilan bentuk

rahim seperti buah alpukat, pada kehamilan keempat berbentuk

bulat dan akhir kehamilan seperti telur. Uterus yang tidak hamil

kira-kira sebesar telur bebek dan kehamilan sebesar telur angsa.

b. Indung Telur

Ovulasi terhenti, masa terdapat korpus liteum graviditas sampai

terbentuknya, yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan

progesterone.

c. Vagina dan vulva

Karena pengaruh estrogen terjadi perubahan pada vagina dan vulva

akibat hipervaskularisasi, vagina dan vulva terlihat lebih merah atau

kebiruan yang disebut tanda chadwik.

Page 4: LP Antenatal

d. Dinding perut

Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan

robeknya serabut elastis dibawah kulit.

e. System sirkulasi darah

Volume darah total dan volume plasma darah naik pesat sejak akhir

trimester pertama, volume darah akan bertambah banyak kira-kira

25 % dengan puncaknya pada kehamilan 32 minggu, diikuti curah

jantung yang meningkat sebanyak ± 30%.

Protein darah, gambaran protein dalam serum berubah, jumlah

protein albumin dan gama globulin menurun dalam triwulan

pertama dan meningkat secara bertahap pada akhir kehamilan.

Hitung jenis volume plasma darah, jumlah eritrosit cenderung

meningkat untuk memenuhi kebutuhan transportasi O2 yang sangat

diperlukan selama kehamilan.

Nadi dan Tekanan darah cenderung menurun terutama selama

trimester kedua dan kemudian akan meningkat lagi seperti pada

pra-hamil.

Jantung, pompa jantung mulai naik kira-kira 30 % setelah

kehamilan 3 bulan menurun lagi, pada minggu-minggu akhir

kehamilan.

f. System pernafasan

Wanita hamil kadang-kadang mengeluh sesak nafas dan pendek. Hal

ini disebabkan oleh usus yang tertekan kearah diafragma akibat

pembesaran uterus.

g. Saluran pencernaan

Salvias meningkat pada trimester pertama, mengeluh mual dan

muntah, tonus otot-otot saluran pencernaan melemah sehingga

mortilitas dan makanan lebih lama berada dalam saluran pencernaan.

Absorbsi makanan baik namun akan menimbulkan obstipasi, gejala

muntah.

Page 5: LP Antenatal

h. Tulang dan gigi

Persendia panggul akan terasa longgar, karena ligament-ligamen

melunak. Juga terjadi sedikit pelebaran pada ruang sendi apabila

pemberian makanan dapat memenuhi kebutuhan kalsium janin,

kalsium maternal pada tulang-tulang panjang akan berkurang untuk

memenuhi kebutuhan ini. Bila konsumsi kalsium cukup tinggi tidak

akan kekurang kalsium. Gingivitis kehamilan adalah gangguan yang

disebabkan oleh factor lain seperti hygiene yang buruk disekitar

mulut.

i. Kulit

Pada kulit terdapat pigmentasi:

1) Wajah: disebut topeng kahmilan (Cloasma Gravidarum )

2) Payudara: Putting susu dan aerola mamae

3) Perut: Line Nigra, Strice

j. Kalenjar Endokrin

1) Kalenjar Tiroid: dapat membesar sendiri

2) Kalenjar Hipofisis: dapat membesar terutama lobus anterior

3) Kalenjar Adrenal: Tidak dapat dipengaruhi

k. Metabolisme

Umumnya kehamilan mempunyai efek pada metabolisme, karena itu

wanita hamil perlu mendapat makanan yang bergizi:

1) Tingkat metabolisme basal (BMR) pada wanita hamil meningkat

10-20 %, terutama pada trimester akhir.

2) Keseimbangan asam alkali sedikit mengalami perubahan

konsentrasi alkali.

2. Reaksi Psikologis

a. TRIMESTER I

Umumnya wanita hamil pada periode ini mengalami reaksi psikologis

dan emosional. Wanita yang pertama hamil ditunjukan adanya rasa

kecemasan dan kegusaran.

Page 6: LP Antenatal

b. TRIMESTER II

Perubahan psikologis pada trimester II. Sudah menerima kehamilan

dengan baik, perasaan cemas kembali muncul kembali kertika melihat

keadaan perut yang semakin membesar.

c. TRIMESTER III

Perubahan psikologis pada trimester III. Bertambahnya usia kehamilan

akan mengakibatkan perasaan tidak nyaman, dan pada saat akan

melahirkan akan muncul dan mulai dirasakan bayangan negative mulai

mengahantui.

F. PEMERIKSAAN IBU HAMIL

1. Anamnese

a. Anamnese identitas istri dan suami

b. Anamnese umum :

1) Tentang keluhan-keluhan, nafsu makan, tidur, miksi, defekasi,

perkawinan dan sebagainya.

2) Tentang haid, kapan mendapat haid terakhir (HT). bila hari pertama

haid terakhir diketahui, maka dapat dijabarkan taksiran tunggal

persalinan.

2. Pemeriksaan fisik

a. Teknik inspeksi

Daerah muka

Adakah cloasma gravidarum, keadaan selaput mata pucat atau merah,

adakah oedema pada wajah, bagaimana keadaan lidah dan gigi.

Leher

Apakah vena terbendung di leher (mis : pada penyakit jantung) apakah

kelenjar gondok membesar atau kelenjar limpa membengkak.

Dada

Bentuk buah dada, pigmentasi putting susu dan areola mammae,

keadaan putting susu, adakah colostrums.

Page 7: LP Antenatal

Perut

Perut membesar kedapat atau kesamping (pada ascites perut membesar

ke samping), keadaan pusat, pigmentasi linea alba, nampak ada gerakan

anak atau kontraksi rahim, adakah striae gravidarum atau jaringan

parut.

Vulva

Keadaan perineum, adakah varises, tanda Chadwick, condiloma, flour

albus.

Anggota gerak bawah

Adakah ascites, oedema, luka, cykatrik pada lipat paha.

b. Tekhnik palpasi

Maksud periksa palpasi adalah: Untuk menentukan besarnya rahim

(tuanya kehamilan) dan untuk menentukan letaknya anak dalam

rahim. Macam-macam palpasi, ada tiga macam yaitu :

Palpasi menurut Leopold, terdiri atas 4 bagian :

Leopold I

1) Kaki klien dibengkokan pada lutut dan lipatan paha

2) Pemeriksa berdiri sebelah kanan klien dan melihat ke arah muka

klien

3) Rahim dibawah ke tengah

4) Tinggi fundus uteri ditentukan

5) Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus uteri.

Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting, sifat bokong adalah

lunak, kurang bundar dan kurang melenting, pada letak lintang

fundus uteri kosong. Variasi menurut knebel : menentukan letak

kepala atau bokong dengan satu tangan di fundus dan tangan lain di

atas simfisis.

Page 8: LP Antenatal

Leopold II

1) Kedua tangan pindah ke samping

2) Tentukan batas samping rahim kiri dan kanan

3) Tentukan letak punggung anak

4) Pada letak lintang, tentukan dimana letak kepala janin

Leopold II untuk menentukan dimana letaknya punggung anak

dan dimana letaknya bagian-bagian kecil).

Variasi menurut poudin : menentukan letak punggung dengan

satu tangan menekan di fundus.

Leopold III

1) Dipergunakan satu tangan saja

2) Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya

3) Adakah bagian bawah masih dapat dipergunakan

Leopold III menentukan apa yang terdapat di bawah dan apakah

bagian bawah anak ini sudah atau belum terpegang oleh pintu

atas panggul).

Variasi menurut Ahlfeld : menentukan letak punggung dengan

pinggir tangan kiri diletakkan tegak di tengah perut.

Leopold IV

1) Pemeriksa merubah sikapnya yaitu melihat ke arah kaki si

penderita.

2) Dengan kedua tangan ditentukan apa yang menjadi bagian

bawah.

3) Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu

atas panggul dan berapa masuknya bagian bawah ke dalam

rongga panggul.

4) Jika kita rapatkan kedua tangan akan kita dapatkan :

Kedua tangan pada pinggir kepala divergent (ukuran tebesar

kepala sudah melewati pintu atas panggul). Kedua tangan pada

Page 9: LP Antenatal

pinggir kepala convergent (ukuran terbesar kepala belum

melewati pintu atas panggul). Leopold IV untuk menentukan

bagian yang terendah dan berapa masuknya bagian yang

bawah ke dalam rongga panggul.

3. Penampilan umum

Dapat dilakukan dengan pemeriksaan umum

Tujuan :

a. Untuk mengetahui keadaan umum ibu

b. Untuk mentehahui adanya kelainan-kelainan yang dapat mempengaruhi

kehamilan

c. Untuk membantu menetapkan diagnosis.

Dilakukan pada : Ibu yang pertama kali datang periksa dan Ibu yang

akan melahirkan dan belum pernah memeriksakan diri.

Macam-macam pemeriksaan

a. Bagaimana keadaan umum klien, keadaan gizi, kelainan bentuk badan,

kesadaran

b. Adakah anemia, cyanosis, ikterus dan dyspnoe

c. Keadaaan jantung dan keadaan paru

d. Adakah oedema

e. Tekanan darah

f. Berat badan

g. Pemeriksaan laboratorium

4. Pemeriksaan semua sistem : dilakukan dengan anamneses

5. Pemeriksaan panggul luar

Tujuan :

a. Untuk mengetahui panggul seseorang normal atau tidak

b. Untuk memudahkan dalam mengambil tindakan selanjutnya

c. Untuk mengetahui bentuk atau keadaan panggul seseorang

Page 10: LP Antenatal

Pemeriksaan panggul dilakukan :

a. Pada pemeriksaan pertama kali bagi ibu hamil (primigravida)

b. Pada ibu multipara, bila ada kelainan-kelainan pada persalinan yang

lalu

c. Ibu yang akan bersalin bila sebelumnya belum pernah memeriksakan

diri terutama pada primipara

Ukuran-ukuran panggul luar yang penting :

a. Distantia spinarum

Jarak antara spina iliaka anterior superior kanan dan kiri, ukuran

normal 23 – 26 cm.

b. Distantia cristarum

Jarak yang terpanjang antara crista iliaka kanan dan kiri, ukuran

normal : 26 – 29 cm.

c. Distantia tuburum

Ukuran melintang pintu buah panggul jarak antara tuberositas ischii

kanan dan kiri, ukuran normal : 10,5 – 11 cm.

d. Conyugata eksterm

Jarak antara pinggir atas syimpisis dan ujung prosesus spinosus (ruas

tulang lumbal lima).Lingkar panggul

e. Jarak dari pinggir atas sympisis melalui spina iliaka anterior superior

kanan ke pertengahan trochanter mayor kiri, kepertengahan spina

iliaca anterior superior kiri, kemudian kembali ke atas sympisis, ukur

normal : 80 – 90 cm.

Page 11: LP Antenatal

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Riwayat Keperawatan

1. Aktivitas atau istirahat

Tekanan darah agak lebih rendah dari pada normal ( 8 – 12 minggu),

kembali pada tingkat pra kehamilan selama setengah kehamilan teakhir.

Denyut nadi dmeningkat 10 – 15 cm. murmur sistolik pendek dapat

terjadi sehubungan dengan peningkatan volume, varises, sedikit edema

ekstremitas bawah/tangan mungkin ada (terutama pada trimester

terakhir).

2. Integritas ego

Menunjukkan perubahan persepsi diri

3. Eliminasi

Perubahan pada konsistensi/frekuensi defekasi, peningkatan frekuensi

perkemihan, urinalisis, peningkatan berat jenis, hemoroid

4. Makanan/cairan

Mual dan muntah terutam apada trimester pertama : nyeri ulu hati umum

terjadi, penambahan BB 2 - 4 kg trimester pertama.

5. Nyeri/ketidaknyamanan

Kramkaki, nyeri tekan dan bengkak pada payudara, kontraksi Braxton

hicks terlihat setelah 28 minggu, nyeri punggung.

6. Pernapasan

Hidung tersumbat, mukosa lebih kental daripada normal, frekuensi

pernapasan dapat meningkat relative terhadap ukuran/tinggi uterus,

pernapasan torakal.

7. Keamanan

Suhu 98 – 99,6 F (36,1 – 37,6 C), irama jantung janin terdengar dengan

daptone (mulai 10 – 12 minggu) atau fetoskop ( 17 – 20 minggu),

gerakan janin terasa pada pemeriksaan setelah 20 minggu, sensasi

gerakan janin pada abdomen diantara 16 – 20 minggu, ballottement ada

pada bukan keempat dan kelima.

Page 12: LP Antenatal

8. Seksualitas

Penghentian menstruasi, perubahan respon/aktivitas seksual, leukarea

mungkin ada, peningkatan progresif pada ukuran uterus, perubahan

payudara : pembesaran jaringan adipose, peningkatan vaskularitas, lunak

bila di palpasi, kolostrum dapat setelah 12 minggu, perubahan pigmentasi

: kloasma, linea nigra, striae gravidarum, tanda-tanda goodell, hegar,

Chadwick positif.

9. Interaksi Sosial

Bingung/meragukan perubahan yang ada di antisipasi, tahap

maturasi/perkembangan bervariasi tapi dapat mundur dengan stressor

kehamilan. Respons anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif

dan mendukung sampai disfungsional.

10. Penyuluhan/pembelajaran

Harapan individu terhadap kehamilan, persalinan/melahirkan tergantung

pada usia, tingkat pengetahuan, pengalaman, keinginan terhadap anak,

stabilitas ekonomik.

B. Pemeriksaan Diagnostik

1. Golongan darah

ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko terhadap inkompatibilitas

2. Usap vagina/rectal

Tes untuk neisseria gonorrhoea, Chlamydia

3. Tes serologi

Menentukan adanya sifilis, penyakit hubungan kelamin.

4. Skrining

Terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis

5. Titer rubella

Menunjukkan imunitas

6. Papanicoloan Smear

Mengidentifikasi neoplasia, herpeks simplex tipe II

Page 13: LP Antenatal

7. Urinalisis

Skrin untuk kondisi medis (mis : pemastian kehamilan, infeksi, diabetes,

penyakit ginjal).

C. Diagnosa Keperawatan

1. Ansietas b/d adanya faktor-faktor resiko khusus, krisis situasi, ancaman

pada konsep diri, konflik disadari dan tidak disadari tentang nilai-nilai

esensial dan tujuan hidup, kurang informasi.

Tujuan : Kecemasan berkurang/hilang

Intervensi :

a. Kaji, sifat, sumber dan manifestasi kecemasan

R/ mengidentifikasi perhatian pada bagian khusus dan menentukan

arah dan kemungkinan pilihan / intervensi.

b. Berikan informasi tentang penyimpangan genetic khusus, resiko

yang dalam reproduksi dan ketersediaan tindakan/pilihan diagnosa.

R/ dapat menghilangkan ansietas berkenaan dengan ketidaktahuan

dan membantu keluarga mengenai stress, membuat keputusan, dan

beradaptasi secara positif terhadap pilihan.

c. Kembangkan sikap berbagi rasa secara terus menerus.

R/ kesempatan bagi klien/pasangan untuk memuji pemecahan

situasi. Tingkat kecemasan biasanya lebih tinggi pada pasangan

yang telah melahirkan anak dengan penyimpangan kromosom.

d. Berikan bimbingan antisipasi dalam hal perubahan fisik/psikologis.

R/ dapat menghilangkan kecemasan/ depresi pada pasangan.

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d perubahan napsu makan,

mual/muntah, tidak mengenal peningkatan kebutuhan metabolic.

Tujuan : Kebutuhan nutrisi terpenuhi.

Page 14: LP Antenatal

Intervensi :

a. Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu/sekarang

dengan menggunakan batasan 24 jam, perhatikan kondisi rambut,

kuku dan kulit.

R/ kesejahteraan janin/ibu tergantung pada nutrisi ibu selama

kehamilan sebagaimana selama 2 tahun sebelum kehamilan.

b. Berikan informasi tertulis/verbal yang tepat tentang diet prenatal dan

suplemen vitaminzat besi setiap hari.

R/ Meningkatkan kemungkinan klien memilih diet seimbang

c. Perhatikan adanya mengidam. Kaji pilihan bahan bukan makanan

dan tingkat motivasi untuk makanannya.

R/ memakan bahan bukan makanan pada kehamilan mungkin

dibiasakan pada kebutuhan psikologis, fenomena budaya, respon

terhadap lapar, dan atau respon tubuh terhadap kebutuhan nutrisi.

d. Timbang BB klien. berikan informasi tentang penambahan prenatal

yang optimum.

R/ ketidakadekuatan penambahan berat badan prenatal dan atau

dibawah berat badan normal masa kehamilan, meningkatkan resiko

retardasi pertumbuhan intrauterine (IUGR) pada janin dengan

BBLR.

e. Tinjau ulang frekuensi dan beratnya mual/muntah.

R/ mual/muntah trimester pertama dapat berdampak negative pada

status nutrisi prenatal, khususnya pada periode kritis perkembangan

janin.

3. Kekurangan volume cairan b/d output berlebihan (muntah),

peningkatan kebutuhan cairan.

Tujuan : Kebutuhan volume cairan terpenuhi.

Intervensi :

a. Tentukan frekuensi/beratnya mual/muntah.

Page 15: LP Antenatal

R/ peningkatan kadar hormone gonadotropin khorionik (HCG)

perubahan metabolisme KH dan penurunan motilistas gastric

memperberat mual dan muntah pada trimester pertama.

b. Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain (ex ; ulkus

peptikum, gastritis, kolesistitis)

R/ membantu dalam mengenyampingkan penyebab lain. Untuk

mengatasi masalah khusus dalam mengidentifikasi intervensi

c. Kaji suhu dan turgor kulit, membrane mukosa, TD, suhu,

masukan/haluran.

R/ indikasi dalam membantu untuk mengevaluasi

tingkat/kebutuhan hidrasi.

d. Anjurkan klien mempertahankan masukan/haluaran, tes urin dan

penurunan BB setiap hari.

R/ membantu dalam menentukan adanya muntah yang tidak dapat

dikontrol.

e. Anjurkan peningkatan masukan minuman berkarbonat, makan

enam kali sehari dengan jumlah yang sedikit dan makanan tinggi

karbohidrat (popcorn, roti kering sebelum bangun tidur.

R/ membantu dalam meminimalkan mual/muntah dengan

menurunkan keasaman lambung.

4. Resiko tinggi pola napas tidak efektif b/d penekanan/pergeseran

diafragma.

Tujuan : Pola pernapasan tak efektif tak terjadi.

Intervensi :

a. Kaji status pernapasan (mis : sesak napas pada pergerakan tenaga

kesehatan)

R/ menentukan luas/beratnya masalah yang terjadi pada kira-kira

60% klien normal meskipun kapasitas vital meningkat, fungsi

pernapasan diubah saat kemampuan difragma untuk turun pada

inspirasi berkurang oleh pembesaran uterus.

Page 16: LP Antenatal

b. Dapatkan riwayat dan pantau masalah medis yang terjadi/ ada

sebelumnya (mis : alergi, rhinitis, asthma, masalah sinus, dan

tuberculosis).

R/ masalah lain dapat terus mengubah pola pernapasan dan

menurunkan oksigenasi jaringan ibu/janin.

c. Berikan informasi tentang rasional untuk kesulitan pernapasan dan

program aktivitas latihan yang realistis. Anjurkan sering istirahat,

tambah waktu untuk melakukan aktivitas tertentu, dan latihan

ringan seperti berjalan.

R/ menurunkan kemungkinan gejala-gejala pernapasan yang

disebabkan oleh kelebihan.

d. Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan pasien untuk

mengurangi masalah : mis ; postur yang baik, menghindari

merokok, makan sedikit tapi lebih sering, dengan menggunakan

posisi semi – fowler, untuk duduk atau tidur bila gejala berat.

R/ postur yang baik dan makan sedikit membantu memaksimalkan

penurunan diafragmatik meningkatkan ketersediaan ruang untuk

ekspansi paru. Merokok menurunkan persediaan oksigen untuk

pertukaran ibu-janin, pengubahan posisi tegak dapat meningkatkan

ekspansi paru sesuai penurunan uterus gravida.

5. Perubahan eliminasi urin b/d penekanan pada vesika urinaria.

Tujuan : Perubahan eliminasi teratasi

Intervensi :

a. Berikan informasi tentang perubahan perkemihan sehubungan

dengan trimester ketiga.

R/ membantu klien memahami alas an fisiologi dan frekuensi

berkemih dan/nokturia pembesaran uterus trimester ketiga

menurunkan kapasitas kandung kemih mengakibatkan sering

berkemih.

Page 17: LP Antenatal

b. Berikan informasi mengenaia perlunya masukan cairan 6 – 8 gelas

sehari.

R/ mempertahankan tingkat cairan dan perfusi ginjal adekuat yang

mengurangi natrium diet untuk mempertahankan status isotonic

c. Berikan informasi mengenai bahaya menggunakan diuretic dan

penghilangan natrium dan diet.

R/ kehilangan/pembatasan natrium dapat menekan regulator

rennin-angiotensin- aldosteron dan kadar cairan, mengakibatkan

dehidrasi/hipovolemia berat.

d. Anjurkan klien untuk melakukan posisi miring kiri saat tidur,

perhatikan keluhan-keluhan nokturia.

R/ meningkatkan perfusi ginjal memobilisasi bagian yang

mengalami edema dependent, edema berkurang pada pagi hari pada

kasus edema fisiologi.

e. Anjurkan klien untuk menghindari posisi tegak atau supine dalam

waktu yang lama.

R/ posisi ini memungkinkan terjadinya sindrom vena cava dan

menurunkan aliran vena.

6. Gangguan pola tidur b/d stress psikologik, perubahan pola tingkat

aktivitas, sesak.

Tujuan : Pola tidur teratur.

Intervensi :

a. Tinjau ulang kebutuhan perubahan tidur normal berkenaan dengan

kehamilan, teruskan pola tidur saat ini.

R/ membantu mengidentifikasi kebutuhan menetapkan pola tidur

yang berbeda waktu tidur malam dan tidur siang lebih dini.

b. Kaji tingkat insomnia dan respons klien terhadap penurunan tidur,

anjurkan alat Bantu untuk tidur seperti teknik relaksasi, membaca,

mandi air hangat, dan penurunan aktivitas tepat sebelum

beristirahat.

Page 18: LP Antenatal

R/ ansietas yang berlebihan, kegembiraan, ketidaknyamanan fisik,

nokturia, dan aktivitas janin dapat mempersulit tidur.

c. Perhatikan keluhan kesulitan bernapas karena posisi. Anjurkan

tidur pada posisi semi fowler.

R/ pada posisi rekumben, pembesaran uterus serta organ abdomen

menekan diafragma hingga membatasi ekspansi paru, penggunaan

posisi semi fowler memungkinkan diafragma menueun, membantu

mengembangkan ekspansi paru dengan optimal.

d. Evaluasi tingkat kelelahan, anjurkan klien untuk istirahat

R/ peningkatan retensi cairan, penambahan berat badan dan

pertumbuhan janin semua memperberat perasaan lelah, khususnya

pada multipara dengan anak lain dan atau kebutuhan lain.

7. Nyeri b/d perubahan fisik, pengaruh hormonal

Tujuan : Nyeri berkurang/hilang

Intervensi :

a. Kaji secara terus menerus ketidaknyamanan klien.

R/ data dasar terbaru untuk merencanakan perawatan

b. Kaji status pernapasan klien.

R/ penurunan kapasitas pernapasan saat uterus menekan diafragma,

mengakibatkan dispnea khususnya pada multigravida, yang tidak

mengalami kelegaan dengan ikatan antara bayi dalam

kandungannya.

c. Perhatikan adanya keluhan ketegangan pada punggung dan

perubahan cara jalan.

R/ lordosis dan regangan otot disebabkan pengaruh hormone

(relaxing-progesteron) pada sambungan pelvis dan perpindahan

pusat gravitasi sesuai dengan pembesaran uterus.

d. Perhatikan adanya kram pada kaki. Anjurkan klien untuk

meluruskan kaki dan mengangkat telapak kaki bagian dalam ke

Page 19: LP Antenatal

posisi dorsofleksi, menurunkan masukan susu, sering mengganti

posisi dan menghindari berdiri/duduk lama.

R/ menurunkan ketidaknyamanan berkenaan dengan perubahan

kadar kalsium/ ketidakseimbangan kalsium-fosfor atau karena

tekanan dari pembesaran uterus, pada saraf yang menyuplai

ekstremitas bawah.

e. Kaji adanya/frekuensi konsistensi Braxton hicks. Berikan informasi

mengenai fisiologi aktivitas uterus.

R/ kontraksi ini dapat menciptakan ketidaknyamanan pada

multigravida pada trimester II maupun ke-III. Primigravida

biasanya tidak mengalami ketidaknyamanan ini sampai trimester

akhir. Saat efek perubahan progesterone pada aktivitas uterus

menurun dan kadar oksitosin meningkat.

8. Kelebihan volume cairan b/d perubahan, mekanisme regulator, retensi

natrium/air.

Tujuan : Kelebihan volume cairan teratasi.

Intervensi :

a. Pantau berat badan secara teratur.

R/ mendeteksi perubahan berat badan kelebihan dan retensi cairan

yang tidak kelihatan yang potensial patologis.

b. Kaji adanya tanda-tanda HAK, perhatikan tekanan darah, pantau

lokasi/luasnya edema, masukan atau haluaran cairan.

R/ indicator edema patologis, meskipun HKK karena retensi cairan

berlebihan biasanya tidak terlihat sampai akhir minggu ke-10

kehamilan, dapat terjadi diawal khususnya pada klien dengan

frekuensi predisposisi seperti DM, penyakit ginjal.

c. Berikan informasi tentang diet (mis ; peningkatan protein, tidak

menambahkan garam meja, menghindari makanan dan minuman

tinggi natrium).

Page 20: LP Antenatal

R/ nutrisi adekuat, khususnya peningkatan protein menurunkan

kemungkinan HAK natrium berlebihan dapat memperberat retensi

air (terlalu sedikit natrium dapat mengakibatkan dehidrasi).

d. Anjurkan meninggikan ekstremitas secara periodic selama sehari.

R/ edema fisiologis dari ektremitas bawah terjadi di penghujung

hari adalah normal, tetapi harus dapat diatasi dengan tindakan

sederhana.

9. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan.

Tujuan : Klien dapat toleransi terhadap aktivitas.

Intervensi :

a. Tentukan siklus tidur bangun yang normal dan komitmen terhadap

pekerjaan, keluarga, komunitas dan diri sendiri.

R/ membantu menyusun prioritas yang realistic dan waktu untuk

menguji komitmen.

b. Anjurkan tidur siang 1 sampai 2 jam setiap hari.

R/ istirahat untuk memenuhi kebutuhan metabolic berkenaan

dengan pertumbuhan jaringan ibu/janin.

c. Pantau kadar Hb. Jelaskan peran zar besi dalam tubuh ; anjurkan

mengkonsumsi suplemen zat besi setiap hari, sesuai indikasi.

R/ kadar Hb rendah mengakibatkan kelelahan lebih besar karena

penurunan jumlah pembawa oksigen.