Antenatal Bleeding

download Antenatal Bleeding

of 64

Transcript of Antenatal Bleeding

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    1/64

    Perdarahan Antenatal

    Perdarahan antenatal merupakan perdarahan yang terjadi selama masa

    kehamilan. Biasanya, perdarahan per vaginam ini terjadi sejak pertama

    kehamilan hingga sebelum persalinan dimulai. Perdarahan antenataldiklasifkasikan menjadi dua, yaitu perdarahan antenatal dini dan perdarahan

    antenatal lanjut. Perdarahan antenatal dini adalah perdarahan per vaginam yang

    terjadi sebelum usia kehamilan 20 minggu. Biasanya termasuk abortus,

    kehamilan ektopik, dan mola hidatidosa. Sementara itu, perdarahan antenatal

    lanjut adalah perdarahan yang terjadi setelah usia kehamilan 20 minggu.

    Biasanya termasuk plasenta previa, abruptio plasenta, dan ruptura uteri.

    Abortus

    Defnisi dari abortus

    Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum embrio atau

    janin dapat hidup di luar kandungan saat usia gestasi kurang dari 20 minggu

    atau berat janin kurang dari 00 gram.

    Klasifkasi untuk abortus

    Abortus !minensAbortus tingkat permulaan dan merupakan ancaman terjadinya abortus

    ditandai dengan perdarahan per vaginam, ostium uteri masih tertutup dan

    hal konsepsi masih baik dalam kandungan."iagnosis abortus iminens biasanya dia#ali dengan keluhan perdarahan

    per vaginam pada umur kehamilan kurang dari 20 minggu. Penderita

    mengeluh mulas sedikit atau tidak ada keluhan sama sekali kecuali

    perdarahan per vaginam. $stium uteri masih tertutup, besarnya uterus

    masih sesuai dengan usia kehamilan, dan tes kehamilan urin masih positi%.

    Abortus !nsipiensAbortus yang mengancam, yang ditandai dengan serviks yang telah

    mendatar dan ostium uteri telah terbuka, tetapi hasil konsepsi masih

    dalam kavum uteri dan dalam proses pengeluaran.Penderita akan merasa mulas karena kontraksi yang sering dan kuat,

    perdarahannya bertambah sesuai dengan pembukaan serviks uterus dan

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    2/64

    umur kehamilan. Besar uterus masih sesuai dengan usia kehamilan

    dengan tes urin kehamilan yang juga masih positi%.

    Abortus kompletusSeluruh hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri pada usia kehamilan

    yang masih kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 00 gram.Semua hasil konsepsi telah dikeluarkan, ostium uteri telah menutup,

    uterus sudah mengecil, sehingga perdarahan yang keluar sedikit dan

    besar uterus tidak sesuai dengan usia kehamilan.

    Abortus inkompletusSebagian hasil dari konsepsi telah keluar dari kavum uteri dan masih ada

    yang tertinggal. Batasan ini juga masih terpancang pada usia kehamilan

    kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 00 gram. Sebagian

    jaringan hasil konsepsi masih tertinggal di dalam uterus di mana pada

    pemeriksaan vagina, kanalis servikalis masih terbuka dan teraba jaringan

    pada kavum uteri atau menonjol pada ostium uteri eksternum.Perdarahan biasanya masih terjadi, jumlahnya pun bisa banyak atau

    sedikit, bergantung pada jaringan yang tersisa, yang menyebabkan

    sebagian placental site masih terbuka sehingga perdarahan tetap

    berjalan. Pasien dapat jatuh dalam keadaan anemia atau syok hemoragik

    jika sisa jaringan konsepsi belum dikeluarkan.

    &issed abortionAbortus yang ditandai dengan embrio atau %etus yang telah meninggal

    dalam kandungan sebelum kehamilan usia 20 minggu dan hasil konsepsi

    seluruhnya masih tertahan di dalam kandungan.Penderita missed abortion biasanya tidak mengalami keluhan apa'apa

    kecuali merasakan pertumbuhan kehamilannya tidak seperti yang

    diharapkan. Bila kehamilan di atas () minggu sampai 20 minggu,

    biasanya penderita jurtru merasakan rahimnya semakin mengecil dengan

    tanda'tanda kehamilan sekunder pada payudara mulai menghilang.

    *adangkala, missed abortion juga dia#ali dengan abortus iminens yang

    kemudian dirasa sembuh, tetapi pertumbuhan janin terhenti. Pada

    pemeriksaan urin kehamilan biasanya negati% setelah satu minggu dari

    terhentinya pertumbuhan kehamilan.

    Abortus habitualis&erupakan abortus spontan yang terjadi + kali berturut'turut atau lebih.

    Penderita abortus habitualis pada umumnya tidak sulit untuk menjadihamil kembali, namun kehamilannya berisiko untuk berakhir kembali

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    3/64

    dengan keguguranabortus secara berturut'turut. Bishop melaporkan

    kejadian abortus habitualis sekitar 0,)(- dari seluruh kehamilan.

    Abortus in%eksiosus, abortus sepsis&erupakan abortus yang disertai dengan in%eksi pada alat genitalia.

    Abortus sepsis adalah abortus yang disertai penyebaran in%eksi pada

    peredaran darah tubuh atau peritoneum. *ejadian ini merupakan salah

    satu komplikasi tindakan abortus yang paling sering terjadi apalagi bila

    dilakukan kurang memperhatikan asepsis dan antiseptis.Abortus in%eksiosus dan abortus sepsis perlu segera mendapatkan

    pengelolaan yang adekuat karena dapat menyebabkan terjadinya in%eksi

    yang lebih luas selain di sekitar alat genitalia, juga ke rongga peritoneum,

    bahkan dapat ke seluruh tubuh sepsis, septikemia/ dan dapat jatuh ke

    dalam keadaan syok sepsis.

    Epidemiologi dari abortus

    Angka kejadian abortus sulit untuk ditentukan karena abortus provokatus banyak

    yang tidak dilaporkan, kecuali jika sudah terjadi komplikasi. Abortus spontan dan

    tidak jelas umur kehamilannya hanya sedikit memberikan gejala atau tanda

    sehingga biasanya ibu tidak melaporkannya ataupun berobat. Sementara itu,

    dari kejadian yang diketahui, ('20- merupakan abortus spontan atau

    kehamilan ektopik. Sekitar - dari pasangan yang mencoba hamil akan

    mengalami 2 kali keguguran yang berurutan, dan sekitar (- dari pasangan akan

    mengalami + atau lebih keguguran yang berurutan.

    ata'rata terjadi (() kasus abortus per jam. Sebagian besar studi menyatakan

    kejadian abortus spontan antara ('20- dari semua kehamilan. *alau dikaji

    lebih jauh kejadian abortus, sebenarnya bisa mendekati 0-. 1al ini dikarenakan

    tingginya angka chemical pregnancy loss yang tidak bisa diketahui pada 2')

    minggu setelah konsepsi. Sebagian besar kegagalan kehamilan ini dikarenakan

    kegagalan gamet misalnya sperma dan dis%ungsi oosit/.

    Abortus habitualis adalah abortus yang terjadi berulang tiga kali secara berturut'

    turut. *ejadiannya sekitar +'-. "ata dari beberapa studi menunjukkan bah#a

    setelah ( kali abortus spontan, pasangan memiliki risiko (- untuk mengalami

    keguguran lagi, sedangkan bila pernah 2 kali abortus, maka risiko akan

    meningkat 2-. Beberapa studi meramalkan bah#a risiko abortus setelah + kaliabortus sebelumnya secara berurutan adalah +0')-.

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    4/64

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    5/64

    Faktor risiko terjadinya abortus

    sia. 3anita yang berusia lebih dari + tahun memiliki risiko yang lebih

    tinggi untuk mengalami abortus dibanding #anita yang berusia lebihmuda. Saat berusia + tahun ke atas, seorang #anita akan memiliki risiko

    sebesar 20-, pada usia )0 tahun ke atas, risikonya sekitar )0-, dan usia

    ) tahun ke atas adalah sekitar 40-. i#ayat abortus sebelumnya. isiko abortus lebih tinggi pada #anita

    dengan ri#ayat lebih dari satu kali keguguran. Setelah satu keguguran,

    risiko untuk terulang kembali keguguran adalah sama dengan #anita yang

    belum pernah mengalaminya, 20-. Setelah keguguran sebanyak dua klai,

    maka risiko akan meningkat menjadi sekitar 24-. *ondisi kronis. 3anita dengan kondisi kronis tertentu seperti diabetes atau

    penyakit tiroid, memiliki risiko terjadinya abortus yang lebih tinggi. &asalah pada uterus atau pada serviks. Beberapa ketidaknormalan pada

    uterus atau kelemahan atau serviks yang pendek dapat meningkatkan

    risiko abortus. &erokok, alkohol, dan obat'obatan lainnya. 3anita yang merokok ataupun

    mengonsumsi alkohol selama kehamilan memiliki risiko yang besar untuk

    terjadinya keguguran dibandingkan dengan mereka yang bukan perokok

    dan yang menghindari alkohol selama kehamilan.

    Maniestasi klinis dari abortus

    Perdarahan per vaginam bisa berupa bercak maupun yang sudah benar'

    benar perdarahan/ 5yeri atau kram di daerah abdomen atau punggung belakang Adanya jaringan yang mungkin keluar dari vagina

    Adanya dilatasi serviks Adanya tanda'tanda in%eksi pada abortus sepsis

    Pemeriksaan diagnostik untuk abortus

    Anamnesis. 6erdapat hal'hal yang menunjukkan kehamilan tidak

    mengalami menstruasi, mual, muntah, dan nyeri pada payudara/ diikuti

    oleh kram dan bercak perdarahan atau perdarahan yang seringkali disertai

    keluarnya jaringan. Semua pasien dengan perdarahan yang cukup untuk

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    6/64

    memenuhi satu pembalut per jam atau dengan gejala penurunan tekanan

    darah ortostatik pusing jika berdiri, pingsan/ harus diperiksa. Pasien

    lainnya mungkin dapat dipantau ketat melalu telepon. !ngat bah#a pasien

    harus diperiksa ho7A& dalam )4 jam jika diindikasikan. Pemeriksaan. Antara lain kestabilan tanda'tanda vital, tanda vital

    ortostatik, pemeriksaan panggul untuk melihat mulut serviks yang terbuka

    atau tertutup, adanya jaringan, penyebab perdarahan per vaginam yang

    lainnya misalnya eversi serviks, polip, in%eksi, lesi vagina, janin ektopik/.

    Pemeriksaan ukuran uterus, pemeriksaan tonus jantung janin dengan cara

    scan doppler dalam usia kehamilan minggu ke'(0 sampai minggu ke'(2. ji laboratorium

    ji kehamilan positi% pada 8- kasus, sehingga uji kehamilan yang

    negati% tidak menyingkirkan kemungkinan abortus spontan. 1itung darah lengkap, golongan darah, dan uji tapis antibodi pada

    semua pasien untuk memeriksa status h. ho7A& diindikasikan

    pada semua #anita h'negati% dan antibodi negati%. ltrasonograf S7/ uterus atau pemeriksaan patologi jaringan lainnya

    jika diindikasikan.

    Penatalaksanaan untuk pasien dengan abortus

    9ika terdapat hipertensi ortostatik, obati dengan larutan garam normal

    atau inger :actate !;. Pikirkan untuk dilakukannya trans%usi darah jika 1b

    kurang dari 4 gd:. Abortus imminens. 6irah baring jika memungkinkan< gunakan

    asetamino%en untuk nyeri, jangan memasukkan apapun ke dalam vagina

    tampon, pencucian, senggama/, pikirkan untuk melakukan pemeriksaan

    dengan ultrasonograf untuk mencari kantong gestasi, aktivitas jantung,

    atau untuk menyingkirkan kehamilan ektopik. Aktivitas jantung yang

    positi% meramalkan bah#a kehamilan dapat dilanjutkan =>0-. Pikirkan

    untuk melakukan pemantauan terhadap beta'h?7 kuantitati% untuk

    menentukan prognosisnya, yang dengan peningkatan kurang dari @@-

    dalam )4 jam meramalkan abortus atau kehamilan ektopik. Abortus inkomplet dan insipiens. a#at inap jika terdapat hipovolemik,

    anemik, atau kehamilan lanjut lebih dari (2 minggu. 9aringan yang terlihat

    di mulut serviks harus diangkat perlahan'lahan dengan %orseps cincin

    sehingga memungkinkan kontraksi uterus, tetapi memperkecil manipulasi

    untuk mengurangi risiko in%eksi. Pasien dengan abortus inkomplet

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    7/64

    terdapat jaringan yang keluar dengan perdarahan terus'menerus/

    seringkali memerlukan kuretase isap atau dilatasi dan kuretase.

    Pertimbangan pemberian tetes oksitosin sebagai alternati% 20 ! dalam

    (000 m: cairan kristaloid dengan kecepatan 0 sampai (00 m:jam/. 9ika

    tidak berhasil, maka dilanjutkan dengan dilatasi dan kuretase. Abortus komplet. Pulangkan jika tanda'tanda vital stabil, 1b stabil, dan

    perdarahan berkurang. Pertimbangkan pemberian metilergonovin

    &etergin/ 0,2 mg P$ + sehari selama + hari jika diagnosisnya pasti atau

    setelah evakuasi uterus. &issed abortion. :akukan pemeriksaan hitung darah lengkap dengan

    di%erensial, hitung trombosit, P6 dan P66, serta panel "!? jika

    diindikasikan. a#at inap jika terdapat tanda'tanda in%eksi, "!?, atau jika

    janin belum keluar lebih dari ) minggu. Persiapkan untuk melakukan

    dilatasi dan kuretase, penatalaksanaan pasien ra#at jalan dapat dipikirkan

    jika janin belum keluar ) minggu, jika kadar fbrinogen mingguan telah

    diperoleh, dan jika pasien dipantau ketat untuk "!?. *adar fbrinogen

    (0 mgd: memerlukan evakuasi uterus segera. Abortus septik. :akukan pemeriksaan hitung darah lengkap, urinalisis,

    biakan sekret dari uterus, biakan darah, radiograf dada untuk diagnosis

    emboli septik, radiograf abdomen untuk mendiagnosis adanya per%orasi

    uterus udara bebas/ atau benda asing dalam uterus. Clektrolit dan gas

    darah arteri juga perlu diperiksa. a#at inap, obati sepsis, dilatasi dan

    kuretase, serta pemberian antibiotik !;D "oksisiklin ditambah se%oksitin

    atau imipenem atau tikarsilin< atau diberikan klindamisin ditambah

    se%alosporin generasi ketiga atau gentamisin. Pulangkan dengan diberikan

    klindamisin atau doksisiklin per oral. 1indari aktivitas seksual untuk menghindari risiko in%eksi hingga

    perdarahan berhenti dan kondom pun harus digunakan jika tetap

    melakukannya.

    Asuhan keperawatan untuk pasien dengan abortus

    Pengkajian

    Adapun hal'hal yang perlu dikaji adalah D

    BiodataD mengkaji identitas klien dan penanggung yang meliputi < nama,

    umur, agama, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, status perka#inan,perka#inan ke' , lamanya perka#inan dan alamat.

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    8/64

    Keluhan utamaD *aji alasan penyebab klien datang mencari bantuan

    medis. Riwayat kesehatan, yang terdiri atas D

    (. i#ayat kesehatan sekarang yaitu keluhan sampai saat klien pergi ke

    umah Sakit atau pada saat pengkajian seperti perdarahan pervaginam di luar siklus haid, pembesaran uterus lebih besar dari usia

    kehamilan.2. i#ayat kesehatan masa lalu

    Riwayat pembedahanD *aji adanya pembedahan yang pernah dialami

    oleh klien, jenis pembedahan , kapan , oleh siapa dan di mana tindakan

    tersebut berlangsung. Riwayat penyakit yang pernah dialamiD *aji adanya penyakit yang

    pernah dialami oleh klien misalnya "&, jantung, hipertensi, masalah

    ginekologiurinari, penyakit endokrin, dan penyakit'penyakit lainnya. Riwayat kesehatan keluargaD Eang dapat dikaji melalui genogram dan

    dari genogram tersebut dapat diidentifkasi mengenai penyakit turunan

    dan penyakit menular yang terdapat dalam keluarga. Riwayat kesehatan reproduksiD *aji tentang mennorhoe, siklus

    menstruasi, lamanya, banyaknya, si%at darah, bau, #arna dan adanya

    dismenorrhae serta kaji kapan menopause terjadi, gejala serta keluahan

    yang menyertainya

    Riwayat kehamilan, persalinan dan nifasD *aji bagaimana keadaananak klien mulai dari dalam kandungan hingga saat ini, bagaimana

    keadaan kesehatan anaknya. Riwayat seksualD *aji mengenai aktivitas seksual klien, jenis kontrasepsi

    yang digunakan serta keluahn yang menyertainya. Riwayat pemakaian obat D *aji ri#ayat pemakaian obat'obatan

    kontrasepsi oral, obat digitalis dan jenis obat lainnya. Pola aktivitas sehari-hariD *aji mengenai nutrisi, cairan dan elektrolit,

    eliminasi BAB dan BA*/, istirahat tidur, hygiene, ketergantungan, baik

    sebelum dan saat sakit.

    Pemeriksaan fsik, meliputi D

    Inspeksiadalah proses observasi yang sistematis yang tidak hanya terbatas

    pada penglihatan tetapi juga meliputi indera pendengaran dan penghidung.

    Hal yang diinspeksi antara lain

    mengobservasi kulit terhadap #arna, perubahan #arna, laserasi, lesi terhadap

    drainase, pola perna%asan terhadap kedalaman dan kesimetrisan, bahasa tubuh,

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    9/64

    pergerakan dan postur, penggunaan ekstremitas, adanya keterbatasan ffk, dan

    seterusnya

    Palpasi adalah menyentuh atau menekan permukaan luar tubuh dengan jari.

    !entuhanD merasakan suatu pembengkakan, mencatat suhu, derajatkelembaban dan tekstur kulit atau menentukan kekuatan kontraksi uterus.

    "ekananD menentukan karakter nadi, mengevaluasi edema,

    memperhatikan posisi janin atau mencubit kulit untuk mengamati turgor. Pemeriksaan dalamD menentukan tegangantonus otot atau respon nyeri

    yang abnormal

    Perkusiadalah melakukan ketukan langsung atau tidak langsung pada

    permukaan tubuh tertentu untuk memastikan in%ormasi tentang organ atau

    jaringan yang ada diba#ahnya.

    Menggunakan jariD ketuk lutut dan dada dan dengarkan bunyi yang

    menunjukkan ada tidaknya cairan , massa atau konsolidasi. Menggunakan palu perkusiD ketuk lutut dan amati ada tidaknya

    reFeksgerakan pada kaki ba#ah, memeriksa reFeks kulit perut apakah

    ada kontraksi dinding perut atau tidak

    Auskultasiadalah mendengarkan bunyi dalam tubuh dengan bentuan stetoskop

    dengan menggambarkan dan menginterpretasikan bunyi yangterdengar. &endengar D mendengarkan di ruang antekubiti untuk tekanan darah,

    dada untuk bunyi jantungparu abdomen untuk bising usus atau denyut jantung

    janin.9ohnson G 6aylor, 200 D +>/

    Pemeriksaan laboratorium D

    "arah dan urine serta pemeriksaan penunjang D rontgen, S7, biopsi, pap

    smear. *eluarga berencana D *aji mengenai pengetahuan klien tentang *B,

    apakah klien setuju, apakah klien menggunakan kontrasepsi, dan

    menggunakan *B jenis apa. S7

    Data lain#lain

    *aji mengenai pera#atan dan pengobatan yang telah diberikan selamadira#at di S.

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    10/64

    *aji orang terdekat dengan klien, bagaimana pola komunikasi dalam

    keluarga, hal yang menjadi beban pikiran klien dan mekanisme koping

    yang digunakan. Status sosio'ekonomi D *aji masalah fnansial klien

    "ata spiritual D *aji tentang keyakinan klien terhadap 6uhan E&C, dankegiatan keagamaan yang biasa dilakukan.

    !ntervensi

    "iagnosisD *ekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan akti%

    6ujuanD

    *eseimbangan cairan tubuh klien adekuat setelah 2 2) jam Status hidrasi klien adekuat setelah 2 2) jam.

    *riteria hasilD

    *ekurangan volume cairan terliminasi, ditandai dengan keseimbangan

    cairan, elektrolit dan asam'basam, dan hidrasi yang adekuat. *lien akan memiliki hemoglobin dan hematokrit dalam rentang normal.

    1bD (2'(@ gd:, sementara 1ctD +4-')4-.

    !ntervensiD

    &onitor jumlah, dan %rekuensi dari perdarahan yang terjadi pada klien.asionalD jumlah dan %rekuensi yang meningkat dari perdarahan bisa

    berisiko untuk menyebabkan klien jatuh ke dalam kondisi syok

    hipovolemik. Cvaluasi adanya vertigo maupun postural hipotensi.

    asionalD terjadinya sakit kepala seperti postural hipotensi menandakan

    penurunan tekanan darah akibat berkurangnya jumlah darah dalam tubuh

    yang disebabkan oleh perdarahan. &onitor status hidrasi seperti mukosa membran, keadekuatan pulsasi, dan

    tekanan darah ortostatik.asionalD agar pera#at bisa #aspada jika suatu ketika terjadi perubahan

    akibat perdarahan yang terjadi.

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    11/64

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    12/64

    asionalD agar jika in%eksi pada akhirnya tetap terjadi pada klien, keluarga

    maupun klien bisa segera melaporkannya sebelum komplikasi lebih lanjut

    terjadi. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian antibiotik jika diperlukan.

    asionalD antibiotik biasa digunakan untuk menekan terjadinya in%eksi. 7unakan teknik universal precaution setiap kali berhadapan dengan klien.

    asionalD untuk mencegah penyebaran in%eksi dan mengurasi risiko

    terjadinya in%eksi.

    "iagnosisD isiko syok

    6ujuanD

    Syok pada klien tidak terjadi setelah ( 2) jam.

    *riteria hasilD

    *lien menunjukkan status hidrasi yang baik seperti mukosa membran

    yang lembab dan mampu berkeringat dengan baik. *lien memiliki hemoglobin dan hematokrit dalam rentang normal.

    !ntervensiD

    &onitor jumlah, dan %rekuensi dari perdarahan yang terjadi pada klien.asionalD jumlah dan %rekuensi yang meningkat dari perdarahan bisa

    berisiko untuk menyebabkan klien jatuh ke dalam kondisi syok

    hipovolemik. "engan saran dokter, lakukan trans%usi darah pada klien jika diperlukan.

    asionalD syok bisa terjadi akibat status hipovolemik yang terjadi yang

    disebabkan oleh perdarahan yang dialami oleh klien. &onitor tanda'tanda in%eksi dari klien.

    asionalD jika terjadi in%eksi bahkan sepsis pada klien, perdarahan yangterjadi bisa menjadi semakin parah yang mungkin akan menyebabkan

    syok hipovolemik terjadi. Anjurkan klien untuk banyak minum.

    asionalD untuk membantu hidrasi secara oral dan meningkatkan volume

    darah dalam tubuh klien.

    Kehamilan Ektopik

    Defnisi dari kehamilan ektopik

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    13/64

    *ehamilan ektopik *C/ adalah suatu keadaan di mana hasil konsepsi

    berimplantasi, tumbuh, dan berkembang tidak pada dinding endometrium kavum

    uteri. Bila kehamilan tersebut mengalami proses pengakhiran abortus/, maka

    disebut dengan kehamilan ektopik terganggu *C6/. Sementara itu, kehamilan

    yang berimplantasi di luar uterus disebut kehamilan ekstrauterin. "engan

    pengertian seperti itu, maka kehamilan pada pars interstitial tuba dan kehamilan

    pada servikal termasuk kehamilan intrauterin, namun memiliki si%at kehamilan

    ektopik yang sangat berbahaya. Sebagian besar kehamilan ektopik terjadi pada

    tuba, jarang terjadi pada ovarium atau pada rongga abdomen.

    Klasifkasi untuk kehamilan ektopik

    Berdasarkan tempat implantasinyaD

    *ehamilan pada tuba:ebih dari >- kehamilan ektopik terjadi pada tuba. 6anda dan gejalanya

    bervariasi pada masing'masing #anita, tetapi pada umumnya hampir

    sama dengan aborsi atau ruptur tuba. $vum yang dibuahi dapat

    berkembang di setiap bagian oviduktus yang menyebabkan kehamilan

    tuba di ampula, ismus, maupun di interstisium kornu/. Ampula adalah

    tempat tersering terjadinya kehamilan tuba, sedangkan kehamilaninterstisium terhitung hanya sekitar +- dari seluruh gestasi tuba.

    *ehamilan di dalam ovarium*ehamilan jenis ini jarang ditemukan. Pada kehamilan ovarial biasanya

    terjadi ruptur pada kehamilan muda dengan akibat perdarahan di dalam

    abdomen. 1asil konsepsi dapat pula mengalami kematian sebelumnya,

    sehingga tidak terjadi ruptur, ditemukan benjolan dengan berbagai

    ukuran, yang terdiri atas jaringan ovarium yang mengandung darah, vili

    korialis, dan mungkin juga selaput mudigah.

    *ehamilan di daerah serviks*ehamilan servikal pun sangat jarang terjadi. Bila ovum berimplantasi

    dalam kanalis servikalis, maka akan terjadi perdarahan tanpa rasa nyeri

    pada kehamilan muda. 9ika kehamilan berlangsung terus, maka serviks

    akan membesar dengan ostium uteri eksternum yang terbuka sebagian.

    *ehamilan servikal jarang mele#ati usia kehamilan(2 minggu dan

    biasanya diakhiri secara operati% karena adanya perdarahan. Pengeluaran

    hasil konsepsi per vaginam dapat menyebabkan banyak perdarahan,

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    14/64

    sehingga untuk menghentikan perdarahan diperlukan histerektomia

    totalis.

    *ehamilan di dalam abdomen*ehamilan di dalam abdomen hampir selalu diakibatkan oleh ruptur dini

    kehamilan pada tuba atau aborsi ke dalam rongga peritoneum. Pada

    beberapa kasus yang jarang terjadi, sel telur yang telah dibuahi memilih

    abdomen sebagai tempat untuknya menanamkan diri.

    Epidemiologi dari kehamilan ektopik

    *ehamilan tuba meliputi =>- yang terdiri dariD pars ampularis -/, pars

    ismika 2-/, pars fmbriae (8-/ dan pars interstisialis 2-/. "i Amerika Serikat

    pada tahun (>>('(>>>, kehamilan ektopik menjadi penyebab kematian yang

    berhubungan dengan kehamilan di antara #anita berkulit gelap sebesar 4-,

    dibanding dengan )- untuk #anita berkulit cerah.

    Semua #anita yang memiliki gangguan dengan ovariumnya berpotensi

    mengalami kehamilan ektopik, termasuk #anita sejak menarche hingga

    menopause. 3anita yang berusia lebih dari )0 tahun juga memiliki prevalensi

    yang lebih tinggi. *ehamilan ektopik lainnya seperti yang terjadi pada serviks,

    abdomen, maupun ovarium memiliki prevalensi sebesar - dari semua

    kehamilan.

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    15/64

    Patofsiologi dari kehamilan ektopik

    Patofsiologi terjadinya kehamilan ektopik tersering adalah karena ovum yang

    sudah dibuahi dalm perjalanannya menuju endometrium tersendat sehingga

    embrio sudah berkembang sebelum mencapai kavum uteri dan akibatnya

    tumbuh di luar rongga rahim. Bila kemudian nidasi tersebut tidak dapat

    menyesuaikan diri dengan besarnya buah kehamilan, maka akan terjadi ruptura

    dan menjadi kehamilan ektopik yang terganggu.

    Faktor risiko terjadinya kehamilan ektopik

    Haktor tubaAdanya peradangan atau in%eksi pada tuba menyebabkan lumen tuba

    menyempit atau buntu.*eadaan uterus yang mengalami hipoplasia dan saluran tuba yang

    berkelok'kelok panjang dapat menyebabkan %ungsi silia tuba tidak

    ber%ungsi dengan baik. 9uga pada keadaan pasca operasi rekanalisasi tuba

    dapat menjadi predisposisi terjadinya kehamilan ektopik.Haktor tuba yang lainnya adalah kelainan endometriosis tuba atau

    divertikel saluran tuba yang bersi%at kongenital.Adanya tumor di sekitar saluran tuba, misalnya mioma uteri atau tumor

    ovarium yang menyebabkan perubahan bentuk dan patensi tuba, jugadapat menjadi etiologi kehamilan ektopik.

    Haktor abnormalitas dari IigotApabila tumbuh terlalu cepat atau tumbuh dengan ukuran besar, maka

    Iigot akan tersendat dalam perjalanannya saat melalui tuba, kemudian

    terhenti dan tumbuh di saluran tuba. Haktor ovarium

    Bila ovarium memproduksi ovum dan ditangkap oleh tuba yang

    kontralateral, dapat membutuhkan proses khusus atau #aktu yang lebih

    panjang sehingga kemungkinan terjadinya kehamilan ektopik jauh lebihbesar.

    Haktor hormonalPada akseptor, pil *B hanya mengandung progesteron yang dapat

    mengakibatkan gerakan tuba melambat. Apabila terjadi pembuahan,

    dapat menyebabkan kehamilan ektopik. Haktor lain

    Eang termasuk di sini adalah pemakaian !" di mana proses peradangan

    yang dapat timbul pada endometrium dan endosalping dapat

    menyebabkan terjadinya kehamilan ektopik. Haktor umum penderita yang

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    16/64

    sudah menua dan %aktor perokok juga sering dikaitkan dengan terjadinya

    kehamilan ektopik.

    Maniestasi klinis dari kehamilan ektopik

    (. Amenorea :amanya amenorea bervariasi dari beberapa hari hingga beberapa

    bulan "engan amenorea, dapat ditandai tanda'tanda hamil muda, yaitu

    emesis gravidarum, mual, dan terjadi perasaan mengidam.

    2. 6erjadi nyeri abdomen 5yeri abdomen disebabkan kehamilan tuba yang pecah.

    asa nyeri dapat menjalar ke seluruh abdomen, bergantung padaperdarahan di dalamnya.

    Bila rangsangan darah dalam abdomen mencapai dia%ragma, dapat

    terjadi nyeri di daerah bahu. Bila darahnya membentuk hematokel, yaitu timbunan di daerah

    kavum "ouglas, akan terjadi rasa nyeri di bagian ba#ah dan saat

    buang air besar.+. Perdarahan

    6erjadinya abortus atau ruptura kehamilan tuba terdapat

    perdarahan ke dalam kavum abdomen dalam jumlah yangbervariasi.

    "arah yang tertimbun dalam kavum abdomen tidak ber%ungsi

    sehingga terjadi gangguan dalam sirkulasi umum yang

    menyebabkan nadi meningkat, tekanan darah menurun hingga

    jatuh ke dalam keadaan syok. 1ilangnya darah dari peredaran darah umum yang mengakibatkan

    penderita tampak anemis, daerah ujung ekstremitas dingin,

    berkeringat dingin, kesadaran menurun, dan pada abdomenterdapat hematoma.

    Setelah kehamilannya mati, desidua dalam kavum uteri dikeluarkan

    dalam bentuk desidua spuria, seluruhnya dikeluarkan bersama dan

    dalam bentuk perdarahan hitam seperti menstruasi.

    Pemeriksaan diagnostik untuk kehamilan ektopik

    (. Anamnesa tentang trias kehamilan ektopik terganggu 6erdapat amenorea terlambat menstruasi atau tidak menstruasi/

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    17/64

    6erdapat rasa nyeri mendadak diserai rasa nyeri di daerah bahu dan

    seluruh abdomen. 6erdapat perdarahan melalui vagina.

    2. Pemeriksaan fsikHisik umumD

    Penderita tampak anemis dan sakit *esadaran bervariasi dari baik sampai koma tidak sadar "aerah ujung ekstremitas dingin Pemeriksaan nadi meningkat, tekanan darah turun hingga syok Pemeriksaan abdomen, perut kembung, terdapat cairan bebas'

    darah, nyeri saat perabaan.

    Pemeriksaan khusus melalui vagina

    5yeri goyang pada pemeriksaan serviks

    *avum "ouglas menonjol dan nyeri &ungkin terasa tumor di samping uterus Pada hematokel tumor dan uterus sulit dibedakan.

    +. Pemeriksaan laboratoriumD kadar hemoglobin, leukosit, tes kehamilan,

    dilatasi dan kuretase.). Pemeriksaan ultrasonograf S7/D dijumpai kantong kehamilan

    gestational sac/ di luar kavum "ouglas untuk *C6.. Pemeriksaan *uldosentesisD ditemukan adanya darah cair di kavum

    "ouglas, dengan karakteristik hallo'sign, namun pemeriksaan ini sangat

    tidak nyaman bagi pasien dan dapat dile#ati jika telah terdapat keyakinandiagnosis khususnya dengan pemeriksaan S7/

    @. Pemeriksaan laparoskopi jika perlu

    Penatalaksanaan untuk pasien dengan kehamilan ektopik

    Segera diba#a ke rumah sakit. 6rans%usi darah dan pemberian cairan alkaloid untuk koreksi anemia dan

    hipovolemia. $perasi laparotomi/ segera setelah diagnosis dipastikanD

    a. Salpingektomi untuk kehamilan tuba.b. $o%orektomi atau salpingo'oo%orektomi untuk kehamilan kornu.c. Pada kehamilan kornu yang ibunya berusia lebih dari + tahun

    dapat dilakukan histerektomi, atau %undektomi bila usia masih

    muda, atau hanya insisi dan reparasi bila kerusakan pada kornu

    kecil saja.d. *ehamilan abdominal dilakukan laparotomi lalu produk kehamilan

    diambil seluruhnya, jika kehamilan tersebut kecil. 6etapi pada

    kehamilan abdominal lanjut, tali pusat dipotong sedekat mungkin

    dengan plasenta, dan plasenta tersebut ditinggalkan secara utuh

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    18/64

    dalam rongga abdomen lalu dinding abdomen ditutup pasang drain

    jika perlu/. paya untuk mengangkat plasenta pada kehamilan

    abdominal lanjut dapat berakhir dengan bencana, yaitu perdarahan

    yang tidak dapat dikendalikan maupun diatasi.

    Asuhan keperawatan untuk pasien dengan kehamilan ektopik

    Pengkaian

    (. Biodata &eliputi identitas pasien, identitas penanggung ja#ab dan

    identitas masuk.2. i#ayat kesehatan, meliputi keluhan utama, ri#ayat kesehatan sekarang,

    ri#ayat kesehatan dahulu, ri#ayat kesehatan keluarga dan ri#ayat sosial

    ekonomi.+. Status $bstetrikus, meliputi D

    &enstruasi D menarche, lama, siklus, jumlah, #arna dan bau i#ayat perka#inan D berapa kali menikah, usia perka#inan i#ayat persalinan i#ayat *B

    ). Pengkajian pasca operasi rutin, menurut !ngram, Barbara, (>>>/ *aji tingkat kesadaran kur tanda'tanda vital Auskultasi bunyi na%as

    *aji turgor kulit Pengkajian abdomen !nspeksi ukuran dan kontur abdomen Auskultasi bising usus Palpasi terhadap nyeri tekan dan massa' 6anyakan tentang perubahan pola de%ekasi' *aji status balutan *aji terhadap nyeri atau mual

    . "ata penunjang pemeriksaan laboratorium D pemeriksaan darah lengkap 5B, 16,

    S"P/ 6erapi D terapi yang diberikan pada post operasi baik injeksi

    maupun peroral S7

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    19/64

    !ntervensi

    "iagnosisD isiko syok

    6ujuanD

    Syok pada klien tidak terjadi setelah ( 2) jam.

    *riteria hasilD

    *lien menunjukkan status hidrasi yang baik seperti mukosa membran

    yang lembab dan mampu berkeringat dengan baik.

    *lien memiliki hemoglobin dan hematokrit dalam rentang normal.

    !ntervensiD

    &onitor jumlah, dan %rekuensi dari perdarahan yang terjadi pada klien.asionalD jumlah dan %rekuensi yang meningkat dari perdarahan bisa

    berisiko untuk menyebabkan klien jatuh ke dalam kondisi syok

    hipovolemik. "engan saran dokter, lakukan trans%usi darah pada klien jika diperlukan.

    asionalD syok bisa terjadi akibat status hipovolemik yang terjadi yang

    disebabkan oleh perdarahan yang dialami oleh klien. &onitor tanda'tanda in%eksi dari klien.

    asionalD jika terjadi in%eksi bahkan sepsis pada klien, perdarahan yang

    terjadi bisa menjadi semakin parah yang mungkin akan menyebabkan

    syok hipovolemik terjadi. Anjurkan klien untuk banyak minum.

    asionalD untuk membantu hidrasi secara oral dan meningkatkan volume

    darah dalam tubuh klien.

    "iagnosisD 5yeri akut b.d agen cedera fsik *C6/

    6ujuanD

    6ingkat nyeri klien bisa diturunkan dalam + 2) jam. 6ingkat kenyamanan klien bisa ditingkatkan setelah 2 2) jam.

    *riteria hasilD

    *lien akan melaporkan kesejahteraan fsik dan psikologisnya.

    *lien mampu melaporkan rasa nyeri yang dirasakannya lagi.

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    20/64

    *lien mampu mendemonstrasikan teknik relaksasi yang e%ekti% untuk

    mengurangi rasa nyerinya.

    !ntervensiD

    6anyakan pada klien terkait tingkat atau skala nyeri dalam rentang 0

    sampai (0 dengan 0 adalah tidak nyeri sama sekali dan (0 adalah sangat

    nyeri.asionalD untuk mengetahui apakah pera#at perlu memberitahukan pada

    dokter terkait kebutuhan analgesik jika nyeri klien sudah mele#ati skala

    ke atas. :akukan pengkajian menyeluruh terhadap nyeri yang dirasakan klien

    seperti lokasi nyeri, karakteristik, a#itan dan durasi, %rekuensi, kualitas,

    intensitas atau keparahan nyeri, serta %aktor presipitasi.asionalD dapat membantu pera#at dan dokter untuk menentukan

    intervensi yang sesuai untuk mengatasi nyeri klien. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgesik jika dibutuhkan.

    asionalD analgesik mampu membantu mengurangi rasa nyeri yang

    muncul. Bantu pasien untuk mengidentifkasi metode yang dapat mengurangi rasa

    nyeri di masa lalu seperti teknik distraksi, relaksasi, atau penggunaan alat

    bersuhu hangat atau dingin.asionalD jika di masa lalu, klien mampu mengatasi nyerinya dengan

    e%ekti% setelah menggunakan cara yang sama, ada kemungkinan metode

    tersebut bisa digunakan kembali untuk mengurangi rasa nyeri. A#asi %aktro lingkungan yang mungkin mampu meningkatkan

    ketidaknyamanan klien sepeti suhu ruangan, pencahayaan, dan

    kebisingan.asionalD lingkungan yang tenang dan membuat nyaman klien bisa

    membantu klien lebih relaks dan hal tersebut mampu mengurangi rasa

    nyeri yang diderita klien.

    "iagnosisD Penurunan curah jantung b.d penurunan volume sekuncup.

    6ujuanD

    Status sirkulasi klien adekuat setelah ( 2) jam. Per%usi jaringan peri%er klien adekuat setelah ( 2) jam.

    *riteria hasilD

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    21/64

    *lien akan memiliki urin output, B5, dan plasma kreatinin dalam rentang

    normal. *lien akan memiliki #arna kulit yang normal. *lien mampu mendemonstrasikan peningkatan toleransi aktivitas fsik.

    !ntervensiD

    kur tekanan darah klien, periksa adanya sianosis, status respirasi, dan

    status mental.asionalD penurunan curah jantung dapat menyebabkan penurunan

    tekanan darah, status mental, dan status respirasi. &onitor pulsasi peri%er, ?6, suhu dan #arna pada ekstremitas.

    asionalD jika #arna ekstremitas pucat, ?6 = + detik, suhu dingin, dan

    pulsasi lemah, menandakan per%usi ke jaringan peri%er tidak e%ekti% akibat

    penurunan curah jantung yang disebabkan oleh perdarahan yang terjadi. !nstruksikan pada klien terkait penetapan intake dan output selama

    perdarahan masih terjadi.asionalD agar status hidrasi klien bisa tetap adekuat dan menjaga curah

    jantung dalam rentang normal. :akukan administrasi !; jika terjadi hipotensi mendadak dan parah.

    asionalD untuk membantu meningkatkan tekanan darah klien.

    !ola hidatidosa

    Defnisi dari mola hidatidosa

    Eang dimaksuda dengan mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang

    berkembang tidak #ajar di mana tidak ditemukan janin dan hampir seluruh vili

    korialis mengalami perubahan berupa degenarasi hidropik. Secara makroskopik,

    mola hidatidosa mudah dikenal, yaitu berupa gelembung'gelembung putih,

    tembus pandang, berisi cairan jernih, dengan ukuran bervariasi dari beberapa

    mililiter sampai ( atau 2 cm.

    7ambaran histopatologik yang khas dari mola hidatidosa adalah edema stroma

    vili, tidak ada pembuluh darah pada vilidegenerasi hidropik dan proli%erasi sel'

    sel tro%oblas.

    Klasifkasi dari mola hidatidosa

    6erdapat dua tipe mola hidatidosa yang berbeda'bedaD mola komplet dan mola

    parsial.

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    22/64

    Pada mola komplet, kromosomnya bisa )@JJ atau )@ JE, tetapi diberikan

    hanya pada satu orang tua dan material kromosomnya diduplikasi. 6ipe ini

    biasanya mengarah pada koriokarsinoma. &ola parsial memiliki @> kromosom. 6erdapat tiga kromosom untuk setiap

    pasang dan bukannya dua. 6ipe mola ini jarang menyebabkan terjadinya

    koriokarsinoma.

    Epidemiologi dari mola hidatidosa

    Angka insidensi kejadian mola hidatidosa secara keseluruhan mencapai lebih

    kurang (, dalam (000 kehamilan. isiko akan meningkat pada #anita Asia.

    9epang memiliki insidensi kehamilan paling tinggi yaitu 2,0 per (000 kehamilan

    vs. 0,@'(,( untuk Cropa dan Amerika tara. ;ariasi rata'rata insidensi di seluruh

    dunia menyebabkan perbedaan antara data berbasis populasi dengan data yangberbasis rumah sakit.

    Angka insidensi ini akan meningkat (0 kali lebih tinggi pada #anita hamil yang

    berusia lebih dari ) tahun. 1al ini mengindikasikan bah#a kehamilan mola lebih

    sering terjadi pada kehamilan menjelang akhir siklus masa subur. 3anita yang

    memiliki ri#ayat dengan kehamilan mola sebelumnya juga memiliki angka

    rekurensi yang cukup tinggi.

    Patofsiologi untuk mola hidatidosa

    &ola hidatidosa adalah tumor plasenta yang berkembang setelah terjadi

    kehamilan< tumor ini bisa jinak atau ganas. isiko keganasan lebih besar terjadi

    pada mola komplet. Cmbrio akan mati dan sel'sel tro%oblastik akan terus tumbuh

    untuk membentuk tumor yang invasi%. Penyakit ini ditandai dengan proli%erasi vili

    plasenta yang menjadi edema dan membentuk kumpulang menyerupai anggur.

    ;esikel'vesikel yang berisi cairan ini akan tumbuh dengan cepat danmenyebabkan uterus menjadi lebih besar dari yang seharusnya untuk usia

    kehamilan. *emudian pembuluh'pembuluh darah menghilang atau tidak ada,

    demikian pula dengan janin dan kantung amnion.

    Faktor risiko untuk mola hidatidosa

    Penyebab pasti mola hidatidosa tidak diketahui. Haktor'%aktor penyebab

    kehamilan ini meliputiD

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    23/64

    $vumD ovum yang sudah patologis sehingga mati, namun terlambat untuk

    dikeluarkan. !munoselekti% dari tro%oblas. *eadaan sosio'ekonomi yang rendah. Paritas tinggi. *ekurangan protein. !n%eksi virus dan %aktor kromosom yang belum jelas.

    Maniestasi klinis dari mola hidatidosa

    &ual dan muntah yang menetap, sering kali menjadi parah. Perdarahan uterus yang terlihat pada minggu ke'(2< bercak darah ataupun

    perdarahan hebat mungkin terjadi, tetapi biasanya hanya berupa rabas

    yang bercampur darah, cenderung ber#arna merah dibanding coklat,

    yang terjadi secara intermiten atau terus'menerus. kuran uterus besar untuk usia kehamilan terjadi pada kurang lebih

    sepertiga kasus/. Sesak na%as. $varium biasanya mengalami nyeri tekan dan membesar theca lutein

    cysts/. 6idak ada denyut jantung janin. 6idak ada aktivitas janin. Pada palpasi tidak ditemukan bagian'bagian janin. 1ipertensi akibat kehamilan, preeklamsia atau eklamsia sebelum usia

    kehamilan 2) minggu.

    Pemeriksaan diagnostik untuk mola hidatidosa

    Pemeriksaan ultrasonograf S7/. Pada pemeriksaan S7, dapat

    dipastikan ba#ah mola hidatidosa akan tampak seperti 6; rusak, tidak

    terdapat janin, muncul tampak sebagian plasenta dan kemungkinan dapat

    tampak janin. Pemeriksaan laboratorium. Beta h?7 urin lebih tinggi dari (00.000

    m!m:. Beta h?7 serum di atas )0.000 !m:. Pemeriksaan %oto abdomen dengan kontras secara intrauteri akan tampak

    gambaran seperti sarang lebah.

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    24/64

    Pemeriksaan &! akan menunjukkan tidak adanya janin dan jaringan mola

    hidatidosa akan terlihat jelas.

    Penatalaksanaan untuk pasien dengan mola hidatidosa

    Berikan caira !; dekstrosa - dan normal saline dengan perbandingan (D2

    bersama (0 mCK *?l dan (00 mg Piridoksin B@/. ( liter pertama dialirkan

    secara cepat pada kisaran 20 cc per jam. *aji ulang dalam 2) jam. 9angan berikan apapun melalui oral selama 2)')4 jam. Berikan diet setelah 2)')4 jamD

    ?airan jernihD mulai dengan L cangkir setiap ( menit dan meningkat

    secara bertahap sesuai dengan kemampuan pasien. "iet BrattlunalD mulai dengan roti panggang kering, biskuit, nasi, atau

    kentang rebus dan tingkatkan sesuai dengan kemampuan pasien. AntiemetikD

    PhenerganD 2 mg per !&, !; atau oral. Mo%ranD )'4 mg !;, per oral, atau dititrasi per S?. eglanD (0 mg !;, per oral, atau dititrasi per S?.

    Adapun pengelolaannya dengan + tahap, yaituD

    Perbaikan keadaan umum

    Eang termasuk usaha ini adalah misalnya memberikan trans%usi darahuntuk memperbaiki syok atau anemia dan menghilangkan atau

    mengurangi penyulit seperti preeklamsia atau tirotoksikosis. Pengeluaran jaringan mola

    Ada dua cara, yaituD ;akum kuretase

    Setelah keadaan umum diperbaiki, dilakukan vakum kuretase tanpa

    pembiusan. ntuk memperbaiki keadaan kontraksi diberikan pula

    uterotonika. ;akum kuretase dilanjutkan dengan kuretase dengan

    sendok kuret biasa yang tumpul. 6indakan kuret cukup dilakukan satukali saja, asal bersih. *uret kedua hanya dilakukan jika ada indikasi.Sebelum tindakan kuret, lebih baik disediakan darah untuk menjaga

    apabila terjadi perdarahan yang banyak. 1isterektomi

    6indakan ini dilakukan pada perempuan yang telah cukup umur dan

    cukup memiliki anak. Alasan untuk melakukan histerektomi adalah

    karena umur tua dan paritas tinggi merupakan %aktor predisposisi

    untuk terjadinya keganasan. Batasan yang dipakai adalah umur +

    tahun dengan anak hidup tiga. 6idak jarang bah#a pada sediaan

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    25/64

    histerektomi bila dilakukan pemeriksaan histopatologis, sudah tampak

    adanya tanda'tanda keganasan berupa mola invasi%koriokarsinoma. Pemeriksaan tingkat lanjut

    1al ini perlu dilakukan mengingat kemungkinan adanya keganasan setelah

    mola hidatidosa. 6es h?7 harus mencapai nilai normal 4 minggu setelahevakuasi. :ama penga#asan berkisar satu tahun. ntuk tidak

    mengacaukan pemeriksaan, selama periode ini pasien dianjurkan untuk

    tidak hamil terlebih dulu dengan penggunaan kondom, dia%ragma, atau

    pantang berkala dengan pasangannya.

    Asuhan keperawatan pada pasien dengan mola hidatidosa

    Pengkajian

    Biodata

    &engkaji identitas klien dan penanggung yang meliputi D nama, umur,

    agama, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, status perka#inan,

    perka#inan ke', lamanya perka#inan dan alamat *eluhan utamaD *aji adanya menstruasi tidak lancar dan adanya

    perdarahan pervaginam berulang. i#ayat kesehatan, yang terdiri atas D

    i#ayat kesehatan sekarangD yaitu keluhan sampai saat klien pergi ke

    umah Sakit atau pada saat pengkajian seperti perdarahan pervaginam di

    luar siklus haid, pembesaran uterus lebih besar dari usia kehamilan.

    i#ayat kesehatan masa lalu yaitu ri#ayat pembedahan. *aji adanya

    pembedahan yang pernah dialami oleh klien, jenis pembedahan, kapan,

    oleh siapa dan di mana tindakan tersebut berlangsung. i#ayat penyakit yang pernah dialami.

    *aji adanya penyakit yang pernah dialami oleh klien misalnya "&,

    jantung, hipertensi, masalah ginekologiurinari, penyakit endokrin, dan

    penyakit'penyakit lainnya. i#ayat kesehatan keluarga yang dapat dikaji melalui genogram dan dari

    genogram tersebut dapat diidentifkasi mengenai penyakit turunan dan

    penyakit menular yang terdapat dalam keluarga. i#ayat kesehatan reproduksi. *aji tentang mennorhoe, siklus menstruasi,

    lamanya, banyaknya, si%at darah, bau, #arna dan adanya dismenorhoe

    serta kaji kapan menopause terjadi, gejala serta keluahan yang

    menyertainya

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    26/64

    i#ayat kehamilan, persalinan dan ni%as. *aji bagaimana keadaan anak

    klien mulai dari dalam kandungan hingga saat ini, bagaimana keadaan

    kesehatan anaknya. i#ayat seksual. *aji mengenai aktivitas seksual klien, jenis kontrasepsi

    yang digunakan serta keluhan yang menyertainya. i#ayat pemakaian obat. *aji ri#ayat pemakaian obat'obatankontrasepsi

    oral, obat digitalis dan jenis obat lainnya. Pola aktivitas sehari'hari. *aji mengenai nutrisi, cairan dan elektrolit,

    eliminasi BAB dan BA*/, istirahat tidur, hygiene, ketergantungan, baik

    sebelum dan saat sakit.

    Pemeriksaan fsik

    !nspeksiD

    &uka dan kadang'kadang badan terlihat pucat kekuningan yang disebut

    muka mola mola %ace/. 9ika gelembung mola yang sudah keluar dapat dilihat dengan jelas.

    PalpasiD

    terus membesar tidak sesuai dengan tuanya kehamilan, terasa lembek. 6idak teraba bagian'bagian janin dan balotemen, juga pergerakan dari

    janin. Adanya %enomena harmonica, yaitu darah dan gelembung mola keluar dan

    %undus uteri turun, lalu naik lagi karena berkumpulnya darah baru.

    AuskultasiD

    6idak terdengar denyut jantung janin. 6erdengar bising dan bunyi khas.

    Pemeriksaan dalamD

    Pastikan besarnya rahim, rahim terasa lembek, tidak ada bagian janin,

    terdapat perdarahan dan jaringan dalam kanalis servikalis dan vagina

    serta evaluasi keadaan serviks. ji sondeD sonde dimasukkan pelan'pelan dan hati'hati ke dalam kanalis

    servikalis dan kavum uteri. 9ika tidak ada tahanan, sonde diputar serta

    ditarik sedikit. 9ika tidak ada tahanan, kemungkinan mola.

    !ntervensi

    "iagnosisD *ekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan akti%.

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    27/64

    6ujuanD

    *eseimbangan cairan tubuh klien adekuat setelah 2 2) jam Status hidrasi klien adekuat setelah 2 2) jam.

    *riteria hasilD

    *ekurangan volume cairan terliminasi, ditandai dengan keseimbangan

    cairan, elektrolit dan asam'basam, dan hidrasi yang adekuat. *lien akan memiliki hemoglobin dan hematokrit dalam rentang normal.

    1bD (2'(@ gd:, sementara 1ctD +4-')4-.

    !ntervensiD

    &onitor jumlah, dan %rekuensi dari perdarahan yang terjadi pada klien.asionalD jumlah dan %rekuensi yang meningkat dari perdarahan bisa

    berisiko untuk menyebabkan klien jatuh ke dalam kondisi syok

    hipovolemik. Cvaluasi adanya vertigo maupun postural hipotensi.

    asionalD terjadinya sakit kepala seperti postural hipotensi menandakan

    penurunan tekanan darah akibat berkurangnya jumlah darah dalam tubuh

    yang disebabkan oleh perdarahan. &onitor status hidrasi seperti mukosa membran, keadekuatan pulsasi, dan

    tekanan darah ortostatik.

    asionalD agar pera#at bisa #aspada jika suatu ketika terjadi perubahanakibat perdarahan yang terjadi.

    *olaborasikan dengan dokter untuk melakukan trans%usi darah jika

    diperlukan.asionalD pada abortus yang menyebabkan perdarahan terus'menerus,

    klien bisa berisiko untuk mengalami syok hipovolemik jika tidak diberikan

    trans%usi untuk menggantikan perdarahan yang keluar. !nstruksikan pada keluarga klien agar memberitahukan pada pera#at jika

    klien mulai merasa haus.

    asionalD haus merupakan mekanisme tubuh untuk memberitahu bah#astatus hidrasi klien sedang tidak baik.

    "iagnosisD *etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d

    ketidakmampuan mencerna makanan.

    6ujuan D

    Status nutrisi klien terpenuhi dalam ( 2) jam

    *riteria hasilD

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    28/64

    *lien akan mengungkapkan nutrisi terpenuhi dengan kriteria D na%su

    makan meningkat, porsi makan dihabiskan. *lien melaporkan keadekuatan tingkat energinya.

    !ntervensi D

    Cvaluasi status nutrisi klien dan tentukan kebutuhan nutrisi yang dapat

    dipenuhi klien sesuai dengan kebutuhannya.asionalD sebagai langkah a#al bagi pera#at untuk menetapkan rencana

    intervensi selanjutnya. Anjurkan pada klien untuk makan sedikit demi sedikit tetapi sering.

    asionalD makan sedikit demi sedikit tapi sering mampu membantu untuk

    meminimalkan rasa mual yang akan menyebabkan malas untuk makan. Anjurkan untuk makan makanan dalam keadaan hangat dan bervariasi

    asionalD makanan yang hangat dan bervariasi dapat membantu untuk

    membangkitkan na%su makan klien. 6imbang berat badan klien sesuai indikasi.

    asionalD mengevaluasi kee%ekti%an atau kebutuhan mengubah pemberian

    nutrisi pada klien. 6ingkatkan kenyamanan lingkungan termasuk sosialisasi saat makan,

    anjurkan orang terdekat untuk memba#a makanan yang disukai klien.asionalD sosialisasi #aktu makan dengan orang terdekat atau teman

    dapat meningkatkan pemasukan dan menormalkan %ungsi makanan.

    "iagnosisD isiko in%eksi

    6ujuan D

    6idak terjadi in%eksi pada klien setelah ( 2) jam.

    *riteria hasilD

    *lien akan terbebas dari in%eksi dengan kriteria D

    6idak tampak tanda'tanda in%eksi

    ;ital sign dalam batas normal

    !ntervensi D

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    29/64

    Cvaluasi dan monitor adanya tanda'tanda in%eksi pada klien

    asionalD agar pera#at bisa mengetahui adanya gejala a#al dari proses

    in%eksi dan segera melaporkannya pada dokter.

    $bservasi tanda'tanda vital klien seperi nadi dan status respirasi.

    asionalD perubahan vital sign merupakan salah satu indikator dari

    terjadinya proses in%eksi dalam tubuh.

    $bservasi dan evaluasi daerah yang mengalami kerusakan akibat

    kuretase.

    asionalD deteksi dini perkembangan in%eksi memungkinkan untuk

    melakukan tindakan dengan segera dan pencegahan komplikasi

    selanjutnya.

    *olaborasi dengan dokter untuk pemberian obat antibiotik

    asionalD antibiotik dapat menghambat pembentukan sel bakteri,

    sehingga proses in%eksi tidak terjadi. "i samping itu antibiotik juga dapat

    langsung membunuh sel bakteri penyebab in%eksi

    Plasenta Previa

    Defnisi dari plasenta pre$ia

    Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen ba#ah rahim

    sehingga menutupi seluruh atau sebagian dari ostium uteri internum. &eskipun

    separuh dari #anita berada pada tahap aterm saat perdarahan pertama kali

    terjadi, persalinan prematur masih tetap merupakan masalah besar bagi separuh

    lainnya karena tidak semua #anita dengan plasenta previa dan janin prematurdapat ditangani dengan cara menunggu. "ari sudut pandang ibu, trans%usi darah

    yang memadai serta prosedur sesar telah banyak mengurangi angka kematian

    akibat plasenta previa.

    Klasifkasi

    (. Plasenta previa totalis atau komplit adalah plasenta yang menutupi seluruh

    ostium uteri internum.

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    30/64

    2. Plasenta previa parsialis adalah plasenta yang menutupi sebagian ostium

    uteri internum.+. Plasenta previa marginalis adalah plasenta yang tepinya berada pada pinggir

    ostium uteri internum.). Plasenta letak rendah adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen

    bagian ba#ah rahim sedemikian rupa sehingga tepi ba#ahnya berada pada

    jarak lebih kurang 2 cm dari ostium uteri internum. 9arak yang lebih dari 2

    cm dianggap plasenta letak normal.

    Epidemiologi dari plasenta pre$ia

    Plasenta previa lebih banyak pada kehamilan dengan paritas tinggi dan pada

    usia ibu di atas +0 tahun. 9uga lebih sering terjadi pada kehamilan gandadibandingkan dengan kehamilan tunggal. terus yang cacat juga ikut

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    31/64

    mempertinggi angka kejadiannya. Pada beberapa rumah sakit umum

    pemerintah dilaporkan insidennya berkisar (,8- sampai dengan 2,>-. "i

    negara maju, insidensinya lebih rendah, yaitu kurang dari (-. 1al itu mungkin

    disebabkan oleh berkurangnya perempuan hamil paritas tinggi.

    Sementara itu, usia juga berhubungan dengan prevalensi kejadian dari plasenta

    previa. isiko terjadinya plasenta previa pada ibu usia (2'(> tahun adalah (-,

    usia 20'2> tahun adalah 0,++-, usia +0'+> tahun adalah (-, dan di atas )0

    tahun adalah 2-.

    Patofsiologi dari plasenta pre$ia

    Pada usia kehamilan yang lanjut, umumnya pada trimester ketiga dan mungkin

    juga lebih a#al, oleh karena telah mulai terbentuknya segmen ba#ah rahim,

    tapak plasenta akan mengalami perlepasan. Sebagaimana telah diketahui

    bah#a tapak plasenta terbentuk dari jaringan maternal, yaitu bagian desidua

    basalis yang tumbuh menjadi bagian dari uri. "engan melebarnya isthmus uteri

    menjadi segmen ba#ah rahim, maka plasenta yang berimplantasi di sana akan

    sedikit banyak mengalami laserasi akibat pelepasan pada desidua sebagai

    tapak plasenta. "emikian pula pada #aktu serviks mendatar eNacement/ dan

    membuka dilatation/ ada bagian tapak plasenta yang terlepas. Pada tempat

    laserasi itu akan terjadi perdarahan yang berasal dari sirkulasi maternal, yaitudari ruangan intervillus dari plasenta. $leh karena %enomena pembentukan

    segmen ba#ah rahim itu, perdarahan pada plasenta previa berapapun pasti

    akan terjadi unavoidable bleeding/.

    Perdarahan di tempat itu relati% dipermudah dan diperbanyak oleh karena

    segmen ba#ah rahim dan serviks tidak mampu berkontraksi dengan kuat

    karena elemen otot yang dimilikinya sangat minimal, dengan akibat pembuluh

    darah pada tempat itu tidak akan tertutup dengan sempurna. Perdarahan akan

    berhenti apabila terjadi pembekuan dan akan berlangsung lebih banyak dan

    lebih lama apabila terdapat laserasi yang mengenai sinus yang besar dari

    plasenta. *arena pembentukan segmen ba#ah rahim akan berlangsung lama

    dan bertahap, maka adanya laserasi yang baru akan mengulangi kejadian

    perdarahan.

    "arah yang keluar akan ber#arna merah segar tanpa rasa nyeri. Pada plasenta

    yang menutupi seluruh ostium uteri internum, perdarahan terjadi lebih a#al

    dalam kehamilan karena segmen ba#ah rahim terbentuk lebih dulu pada bagianyang paling ba#ah ostium uteri internum/. Sebaliknya, pada plasenta previa

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    32/64

    parsialis atau letak rendah, perdarahan baru terjadi pada #aktu mendekati atau

    dimulainya persalinan.

    Perdarahan pertama sudah bisa terjadi di ba#ah usia kehamilan +0 minggu,

    tetapi lebih dari separuh kejadiannya terjadi pada usia kehamilan +) minggu ke

    atas. Berhubung tempat perdarahan dekat dengan ostium uteri internum, maka

    perdarahan akan lebih mudah mengalir ke luar rahim dan tidak membentuk

    hematoma retroplasenta yang mampu merusak jaringan lebih luas dan

    melepaskan tromboplastin ke dalam sirkulasi maternal. "engan demikian,

    sangat jarang terjadinya koagulopati pada plasenta previa.

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    33/64

    Faktor risiko terjadinya plasenta pre$ia

    Haktor predisposisi untuk plasenta previaD

    (. &elebarkan pertumbuhan plasenta akibatD

    *esuburuan endometrium kurang *ehamilan gemelli

    6umbuh'kembang plasenta tipis.

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    34/64

    2. *urang suburnya endometrium akibatD

    Pada grandemultipara 9arak kehamilan terlalu pendek &alnutrisi ibu hamil

    &elebarnya plasenta oleh karena kehamilan gemelli sia ibu yang sudah lanjut

    +. 6erlambatnya implantasi akibatD

    Cndometrium %undus kurang subur 6erlambatnya tumbuh'kembang hasil konsepsi dalam bentuk blastula siap

    untuk nidasi

    ). i#ayat plasenta previa sebelumnya

    . i#ayat persalinan dengan pembedahan sesar sebelumnya

    @. &ultiparitas

    Maniestasi klinis dari plasenta pre$ia

    Perdarahan per vaginam ber#arna merah cerah tanpa rasa nyeri, Biasanya baru terjadi pada akhir trimester kedua ke atas Perdarahan biasanya berlangsung tidak banyak serta berhenti sendiri

    sebelum nanti terjadi lagi. Pada setiap pengulangan perdarahan maka darah yang keluar akan lebih

    banyak bahkan seperti mengalir. Seringnya terjadi pada saat malam hari ketika pembentukan segmen

    ba#ah rahim SB/.

    Pemeriksaan diagnostik untuk pasien dengan plasenta pre$ia

    ltrasonograf S7/.

    S7 merupakan pemeriksaan yang akurat untuk mendiagnosis plasentaprevia. 1anya - plasenta previa yang diidentifkasi melalui S7 pada

    trimester kedua yang bertahan hingga kehamilan cukup bulan aterm/.

    Penatalaksanaan untuk pasien dengan plasenta pre$ia

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    35/64

    6ujuan dari penatalaksanaan terhadap plasenta previa adalah untuk

    memaksimalkan pematangan janin dan meminimalkan risiko terhadap ibu dan

    janin.

    (. 6ata laksana secara ra#at jalan mungkin menjadi pilihan bagi ibu yang

    mengalami perdarahan tunggal dalam jumlah sedikit jika mereka dapat

    mematuhi instruksi untuk membatasi aktivitas dan berada di sekitar rumah

    sakit.2. 9ika kehamilan berusia +8 minggu atau lebih, atau jika janin sudah matur,

    seksio sesaria merupakan indikasi kecuali jika hanya terdapat plasenta previa

    derajat minimal.+. 9ika perdarahan cukup membahayakan ibu atau janin meskipun telah

    diberikan trans%usi, seksio sesaria merupakan indikasi tanpa memandang

    usia kehamilan. 3alau demikian, sebagian besar episode perdarahan tidak

    bersi%at mengancam nya#a. "engan pemantauan seksama, persalinan dapat

    ditunda dengan aman pada sebagian besar kasus ibu dengan plasenta

    previa.). Pada kehamilan preterm, penatalaksanaan diindikasikan pada pasien tanpa

    perdarahan yang nyata, uji tanpa tekanan reakti%, hematokrit yang stabil,

    dan mengeluh akan perintah dokter. Sebagian besar pasien memerlukan

    penga#asan bangsal, aktivitas fsik dibatasi. 9angan memasukkan apapu ke

    dalam vagina, termasuk pemeriksaan dalam vagina. 1ematokrit

    dipertahankan pada +0- atau lebih. Persalinan prematur dapat dikelola

    dengan magnesium sul%at. Penggunaan agen beta'adrenergik dapat

    menyebabkan takikardia dan menutupi tanda'tanda perdarahan. 9ika usia

    kehamilan telah mencapai +@'+8 minggu, dengan maturitas janin yang

    ditunjukkan dengan amniosentesis, pasien dipersiapkan untuk pemeriksaan

    double'setup elekti%.. Periksa adanya perdarahan janinD untuk m: air ledeng ditambahkan @ tetes

    *$1 dan + tetes darah vagina pada tabung yang lain. "arah ibu akan

    berubah #arna menjadi coklat hijau kekuningan setelah 2 menit. 9ika

    terdapat sel eritrosit janin, larutan ini akan berubah menjadi merah muda.

    Persalinan segera merupakan indikasinya.@. !ngat bah#a plasenta akreta dapat menjadi penyulit plasenta previa pada

    #anita dengan ri#ayat seksio sesaria sebelumnya. Perdarahan dapat

    mengharuskan dilakukannya histerektomi.8. 1indari pelaksanaan seual intercourse agar tidak memperparah terjadinya

    perdarahan.

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    36/64

    Asuhan keperawatan untuk pasien dengan plasenta pre$ia

    Pengkajian

    (. Pengumpulan data !dentifkasi klien D nama klien, jenis kelamin, status perka#inan,

    agama, suku atau bangsa, pendidikan, pekerjaan, dan alamat. !dentitas Penanggung 9a#ab Pasien

    *eluhan utama dan ri#ayat kesehatan sekarang dan masa lalu*eluhan utama Pasien mengatakan perdarahan yang disertai nyeri. ahim keras seperti papan dan nyeri tekan karena isi rahim

    bertambah dengan dorongan yang berkumpul dibelakang

    plasenta, sehingga rahim tegang. Perdarahan yang berulang'ulang.

    i#ayat penyakit sekarang"arah terlihat merah kehitaman karena membentuk gumpalan darah,

    darah yang keluar sedikit banyak, terus menerus. Akibat dari

    perdarahan pasien lemas dan pucat. Sebelumnya biasanya pasien

    pernah mengalami hypertensi esensialis atau pre eklampsi, tali pusat

    pendek trauma, uterus yang sangat mengecil hydroamnion gameli/

    dll. i#ayat penyakit masa lalu

    *emungkinan pasien pernah menderita penyakit hipertensi, tali pusat

    pendek, trauma, uterus rahim %eulidli. i#ayat psikologis

    Pasien cemas karena mengalami perdarahan disertai nyeri, serta tidak

    mengetahui asal dan penyebabnya.2. Pemeriksaan fsik

    *eadaan umum *esadaran D compos mentis sd koma Postur tubuh D biasanya gemuk ?ara berjalan D biasanya lambat dan tergesa'gesa aut #ajah D biasanya pucat 6anda'tanda vital

    6ensi D normal sampai turun syok/ 5adi D normal sampai meningkat = >0menit/

    Suhu D normal meningkat = +8O?/ D normal meningkat = 2)menit/

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    37/64

    Anamnesa plasenta previa

    (. 6erjadi perdarahan pada kehamilan sekitar 24 minggu.

    2. Shi%t perdarahan D

    6anpa rasa sakit terjadi secara tiba'tiba 6anpa sebab yang jelas "apat berulang

    +. Perdarahan menimbulkan penyulit pada ibu atau janin dalam

    rahim Pada inspeksi dijumpaiD

    (. Perdarahan pervagina encer sampai menggumpal

    2. Pada perdarahan yang banyak ibu tanpa anemis

    +. Pemeriksaan fsik ibuD

    "ijumpai keadaan bervariasi dari keadaan normal

    sampai syok. *esadaran penderita bervariasi dari kesadaran baik

    sampai koma.). Pada pemeriksaan dapat dijumpai D

    6ekanan darah, nadi dan perna%asan dalam batas

    normal. 6ekanan darah tuirun, nadi dan perna%asan meningkat. 6anpa anemis

    +. Pemeriksaan khusus

    (. Pemeriksaan palpasi abdomen 9anin belum cukup bulan, tinggi %undus uteri sesuai dengan

    umur hamil. *arena plasenta di segmen bah#a rahim, maka dapat

    dijumpai kelainan letak janin dalam rahim dan bagianterendah masih tinggi.

    2. Pemeriksaan denyut jantung janin Bervariasi dari normal sampai ke ujung asfksia dan kematian dalam

    rahim. Pemeriksaan dalam dilakukan diatas meja operasi dan siap untuk

    segera mengambil tindakan, 6ujuan pemeriksaan dalam untuk D &enegakkan diagnosa pasti. &empersiapkan tindakan untuk melakukan operasi persalinan

    atau hanya memecahkan ketuban.

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    38/64

    1asil pemeriksaan dalam teraba plasenta sekitar osteum, uteri,

    internum.

    !ntervensiD

    "iagnosisD *ekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan akti%

    6ujuanD

    *eseimbangan cairan tubuh klien adekuat setelah 2 2) jam Status hidrasi klien adekuat setelah 2 2) jam.

    *riteria hasilD

    *ekurangan volume cairan terliminasi, ditandai dengan keseimbangancairan, elektrolit dan asam'basam, dan hidrasi yang adekuat.

    *lien akan memiliki hemoglobin dan hematokrit dalam rentang normal.

    1bD (2'(@ gd:, sementara 1ctD +4-')4-.

    !ntervensiD

    &onitor jumlah, dan %rekuensi dari perdarahan yang terjadi pada klien.asionalD jumlah dan %rekuensi yang meningkat dari perdarahan bisa

    berisiko untuk menyebabkan klien jatuh ke dalam kondisi syok

    hipovolemik. Cvaluasi adanya vertigo maupun postural hipotensi.

    asionalD terjadinya sakit kepala seperti postural hipotensi menandakan

    penurunan tekanan darah akibat berkurangnya jumlah darah dalam tubuh

    yang disebabkan oleh perdarahan. &onitor status hidrasi seperti mukosa membran, keadekuatan pulsasi, dan

    tekanan darah ortostatik.asionalD agar pera#at bisa #aspada jika suatu ketika terjadi perubahan

    akibat perdarahan yang terjadi.

    *olaborasikan dengan dokter untuk melakukan trans%usi darah jikadiperlukan.asionalD pada abortus yang menyebabkan perdarahan terus'menerus,

    klien bisa berisiko untuk mengalami syok hipovolemik jika tidak diberikan

    trans%usi untuk menggantikan perdarahan yang keluar. !nstruksikan pada keluarga klien agar memberitahukan pada pera#at jika

    klien mulai merasa haus.asionalD haus merupakan mekanisme tubuh untuk memberitahu bah#a

    status hidrasi klien sedang tidak baik.

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    39/64

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    40/64

    kur tekanan darah klien, periksa adanya sianosis, status respirasi, dan

    status mental.asionalD penurunan curah jantung dapat menyebabkan penurunan

    tekanan darah, status mental, dan status respirasi.

    &onitor pulsasi peri%er, ?6, suhu dan #arna pada ekstremitas.asionalD jika #arna ekstremitas pucat, ?6 = + detik, suhu dingin, dan

    pulsasi lemah, menandakan per%usi ke jaringan peri%er tidak e%ekti% akibat

    penurunan curah jantung yang disebabkan oleh perdarahan yang terjadi. !nstruksikan pada klien terkait penetapan intake dan output selama

    perdarahan masih terjadi.asionalD agar status hidrasi klien bisa tetap adekuat dan menjaga curah

    jantung dalam rentang normal. :akukan administrasi !; jika terjadi hipotensi mendadak dan parah.

    asionalD untuk membantu meningkatkan tekanan darah klien.

    Abruptio Plasenta

    Defnisi dari abruptio plasenta

    Abruptio plasenta atau yang memiliki nama lain sebagai solusio plasenta,

    ablatio placentae, dan accidental hemorrhage ini merupakan suatu keadaan

    di mana terlepasnya sebagian atau seluruh permukaan maternal plasenta

    dari tempat implantasinya yang normal pada lapisan desidua endometrium

    sebelum #aktunya, yaitu sebelum anak lahir.

    Klasifkasi untuk abruptio plasenta

    Plasenta dapat terlepas hanya pada pinggirnya saja ruptur sinus

    marginalis/, dapat pula terlepas lebih luas solusio plasenta parsialis/, atau

    bisa seluruh permukaan maternal plasenta terlepas solusio plasenta totalis/.

    Perdarahan yang terjadi dalam banyak kejadian akan merembes antara

    plasenta dan miometrium untuk seterusnya menyelinap di ba#ah ketuban

    dan akhirnya memperoleh jalan ke kanalis servikalis dan ke luar melalui

    vagina revealed hemorrhage/. Akan tetapi, ada kalanya #alaupun jarang,

    perdarahan tersebut tidak keluar melalui vagina concealed hemorrhage/

    jikaD

    Bagian plasenta sekitar perdarahan masih melekat pada dinding rahim Selaput ketuban masih melekat pada dinding rahim

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    41/64

    Perdarahan masuk ke dalam kantong ketuban setelah selaput ketuban

    pecah karenanya Bagian terba#ah janin, umumnya kepala, menempel ketat pada

    segmen ba#ah rahim

    "alam klinis, solusio plasenta dibagi ke dalam berat'ringannya gambaran

    klinis sesuai dengan luasnya permukaan plasenta yang terlepas, yaitu

    solusio plasenta ringan, solusio plasenta sedang, dan solusio plasenta berat.

    Eang ringan, biasanya baru diketahui setelah plasenta lahir dengan adanya

    hematoma yang tidak luas pada permukaan maternal atau adanya ruptura

    sinus marginalis. Pembagian secara klinik ini baru defniti% bila ditinjau

    retrospekti% karena solusio plasenta si%atnya berlangsung progresi% yang

    berarti solusio plasenta ringan bisa berkembang menjadi yang lebih beratdari #aktu ke #aktu. *eadaan umum penderita bisa menjadi buruk apabila

    perdarahannya cukup banyak pada kategori concealed hemorrhage.

    Solusio plasenta ringan:uas plasenta yang terlepas tidak sampai 2-, atau ada yang

    menyebutkan kurang dari (@ bagian. 9umlah darah yang keluar

    biasanya kurang dari 20 m:. 6umpahan darah yang keluar terlihat

    seperti haid bervariasi dari sedikit sampai seperti menstruasi yang

    banyak. 7ejala'gejala perdarahan sukar dibedakan dari plasentaprevia kecuali #arna darah yang kehitaman. *omplikasi terhadap ibu

    dan janin belum ada pada saat ini.

    Solusio plasenta sedang:uas plasenta yang terlepas telah melebihi 2-, tetapi belum

    mencapai separuhnya 0-/. 9umlah darah yang keluar lebih banyak

    dari 20 m: tetapi belum mencapai (000 m:. mumnya,

    pertumpahan darah terjadi ke luar dan ke dalam bersama'sama.

    7ejala'gejala dan tanda'tanda sudah jelas seperti adanya rasa nyeri

    pada perut yang terus'menerus, denyut jantung janin menjadi cepat,

    hipotensi, dan takikardia.

    Solusio plasenta berat:uas plasenta yang terlepas sudah mencapai 0- dan jumlah darah

    yang keluar telah mencapai (000 m: atau lebih. Pertumpahan darah

    bisa terjadi ke luar dan ke dalam secara bersama'sama. 7ejala'gejala

    dan tanda'tanda klinik jelas, keadaan umum penderita buruk disertaisyok, dan hampir semua janinnya telah meninggal. *omplikasi

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    42/64

    koagulopati dan gagal ginjal yang ditandai dengan oliguri biasanya

    telah muncul.

    Epidemiologi dari abruptio plasenta

    &elihat latar belakan yang sering dianggap sebagai %aktor risiko diyakini

    bah#a insidensi solusio plasenta semakin menurun dengan semakin baiknya

    pera#atan antenatal sejalan dengan semakin menurunnya jumlah ibu hamil

    di usia dan paritas tinggi, serta membaiknya kesadaran masyarakat untuk

    berperilaku lebih higienis. 6ransportasi yang lebih mudah memberi peluang

    pasien untuk cepat sampai ke tujuan sehingga keterlambatan dapat dihindari

    dan solusio plasenta tidak sampai berat dan mematikan bagi janin.

    "alam kepustakaan dilaporkan insidensi solusio plasenta ( dalam (sampai ( dalam 22 persalinan yang berarti 0,-/ di negara'negara Cropa

    untuk solusio plasenta yang tidak sampai mematikan janin. ntuk solusio

    yang lebih berat sampai mematikan janin, insidensinya lebih rendah yaitu (

    dalam 4+0 persalinan (>8)'(>4>/ dan turun menjadi ( dalam (0

    persalinan (>44'(>>>/. 5amun, insidensi solusio plasenta diyakini masih

    lebih tinggi di tanah air dibanding dengan negara'negara maju.

    Patofsiologi untuk abruptio plasenta

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    43/64

    Sebenarnya, solusio plasenta merupakan hasil akhir dari suatu proses yang

    bermula dari suatu keadaan yang mampu memisahkan vili'vili korialis

    plasenta dari tempat implantasinya pada desidua basalis sehingga terjadi

    perdarahan. $leh karena itu, patofsiologinya bergantung pada etiologi. Pada

    trauma abdomen, etiologinya jelas karena terjadinya robek pada pembuluh

    darah di desidua.

    "alam banyak kejadian, perdarahan berasal dari kematian sel apoptosis/

    yang disebabkan oleh iskemia dan hipoksia. Semua penyakit ibu yang dapat

    menyebabkan pembentukan trombosis dalam pembuluh darah desidua atau

    dalam vaskular vili dapat berujung pada iskemia dan hipoksia setempat yang

    menyebabkan kematian sejumlah sel dan mengakibatkan perdarahan

    sebagai hasil akhir. Perdarahan tersebut menyebabkan desidua basalisterlepas kecuali selapis tipis yang tetap melekat pada miometrium. "engan

    demikian, pada tingkat permulaan sekali, proses terdiri atas pembentukan

    hematoma yang bisa menyebabkan pelepasan yang lebih luas, kompresi,

    dan kerusakan pada bagian plasenta sekelilingnya yang berdekatan. Pada

    a#alnya mungkin belum ada gejala kecuali terdapat hematoma

    retroplasenta yang disebabkan oleh putusnya arteria spiralis dalam desidua.

    1ematoma retroplasenta akan mempengaruhi penyampaian nutrisi dan

    oksigen dari sirkulasi maternalplasenta ke sirkulasi janin.

    1ematoma yang terbentuk, dengan cepat akan meluas dan melepaskan

    plasenta lebih luasbanyak sampai ke pinggirnya sehingga darah yang keluar

    merembes antara selaput ketuban dengan miometrium untuk selanjutnya ke

    luar melalui serviks ke vagina revealed hemorrhage/. Perdarahan tidak bisa

    berhenti karena uterus yang sedang mengandung tidak mampu berkontraksi

    untuk menjepit pembuluh darah arteria spiralis yang terputus. 3alaupun

    jarang, dapat terjadi pula perdarahan yang terperangkap di dalam uterusconcealed hemorrhage/.

    Faktor risiko terjadinya abruptio plasenta

    (. 6rauma langsung pada abdomen, seperti jatuh atau ada tekanan

    mendadak lainnya yang mengenai langsung ke bagian abdomen, akan

    meningkatkan risiko abruptio plasenta.

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    44/64

    2. 1ipertensi pada kehamilan, entah yang bersi%at kronis maupun akut

    akibat adanya kehamilan, akan meningkatkan risiko terjadinya

    abruptio plasenta+. sia ibu saat kehamilan. Abruptio plasenta lebih sering terjadi pada

    #anita hamil yang berusia lebih dari )0 tahun.). i#ayat solusio plasenta terdahulu. 9ika ibu pernah mengalami

    abruptio plasenta sebelumnya, maka ibu akan berisiko tinggi untuk

    mengalaminya lagi.. *ehamilan gemelli. 9ika ibu ternyata mengalami kehamilan ganda,

    maka kelahiran bayi yang pertama berisiko untuk menyebabkan

    beberapa perubahan pada uterus yang mungkin dapat berakibat

    terjadinya abruptio plasenta pada bayi yang masih berada dalam

    rahim.@. 7angguan pembekuan darah. *ondisi apapun yang mengganggu

    kemampuan pembekuan darah pada ibu dapat menjadi risiko

    terjadinya abruptio plasenta.8. Penyalahgunaan bahan kimia. Abruptio plasenta sering terjadi pada

    #anita yang merokok, meminum alkohol, maupun yang mengonsumsi

    kokain selama kehamilan.4. *etuban pecah dini. Selama kehamilan, janin dilindungi oleh cairan

    yang bernama cairan ketuban. isiko abruptio plasenta akan

    meningkat apabila terjadi ruptur pada ketuban atau bahkan ketubanpecah sebelum #aktunya kelahiran.

    Maniestasi klinis dari abruptio plasenta

    &ani%estasi klinis dari penderita solusio plasenta bervariasi sesuai dengan

    berat ringannya atau luas permukaan maternal plasenta yang terlepas.

    Belum ada uji coba yang khas untuk menentukan diagnosisnya. 7ejala dan

    tanda klinis yang klasik dari solusio plasenta adalah terjadinya perdarahanyang ber#arna tua yang keluar dari vagina 40- kasus/, rasa nyeri perut dan

    uterus menegang terus'menerus mirip his partus prematurus. Sejumlah

    penderita bahkan tidak menunjukkan tanda dan gejala klasik, karena hanya

    menunjukkan tanda'tanda yang mirip dengan persalinan prematur saja. $leh

    sebab itu, ke#aspadaan atau kecurigaan yang tinggi diperlukan oleh pihak

    pemeriksa.

    Solusi plasenta ringan

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    45/64

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    46/64

    terminasi persalinan terlambat atau %asilitas pera#atan intesi%

    neonatus tidak memadai, kematian perinatal dapat dipastikan terjadi.

    Solusio plasenta beratPerut terasa sangat nyeri dan tegang serta keras seperti papan

    de%ance musculaire/ disertai perdarahan yang ber#arna hitam. $leh

    karena itu, palpasi pada bagian'bagian janin tidak mungkin lagi untuk

    dilakukan. Hundus uteri lebih tinggi daripada yang seharusnya karena

    telah terjadi penumpukan darah di dalam rahim pada kategori

    concealed hemorrhage. 9ika dalam masa observasi tinggi %undus

    bertambah lagi, maka perdarahan baru masih berlangsung. Pada

    inspeksi rahim, terlihat seperti membulat dan kulit di atasnya

    mengencang serta berkilat. Pada auskultasi, denyut jantung janintidak terdengar lagi akibat gangguan anatomik dan %ungsi dari

    plasenta. *eadaan umum ibu menjadi sangat buruk dan disertai syok.

    Ada kalanya keadaan umum ibu lebih buruk lagi dibandingkan

    perdarahan yang tidak seberapa yang keluar dari vagina.

    1ipofbrinogenemia dan oliguria boleh jadi telah ada sebagai akibat

    komplikasi pembekuan darah intravaskular yang luas disseminated

    intravascular coagulation/, dan gangguan %ungsi ginjal. *adar

    fbrinogen darah rendah yaitu kurang dari (0 mg- dan telah adatrombositopenia.

    Pemeriksaan diagnostik untuk abruptio plasenta

    &onitoring keadaan lebih lanjut untuk ibu dan janin. Pemeriksaan lab darah. ltrasonograf S7/

    Pemeriksaan dengan ultrasonograf ber%ungsi untuk membedakannya

    dengan plasenta previa, tetapi pada solusio plasenta, pemeriksaan

    dengan S7 tidak memberikan kepastian karena kompleksitas

    gambaran retroplasenta yang normal mirip dengan gambaran

    perdarahan retroplasenta pada solusio plasenta. *ompleksitas

    gambaran normal retroplasenta, kompleksitas vaskular rahim sendiri,

    desidua dan mioma, semuanya bisa mirip dengan solusio plasenta dan

    memberikan hasil pemeriksaan positi% palsu. "i samping itu, solusio

    plasenta sulit dibedakan dengan plasenta itu sendiri. Pemeriksan

    ulang pada perdarahan baur sering bisa membantu karena

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    47/64

    ultrasonograf dari darah yang telah membeku akan berubah menurut

    #aktu menjadi lebih ekogenik pada )4 jam kemudian dan menjadi

    hipogenik dalam #aktu ( sampai 2 minggu kemudian.

    Penatalaksanaan untuk pasien dengan abruptio plasenta

    (. 9ika solusio plasenta ringan dan janin belum matur, dapat

    diindikasikan penatalaksanaan kehamilan, dengan pemantauan

    denyut jantung janin, pemeriksaan ultrasonograf, dan laboratorium

    serial. *adang'kadang, terjadi pemisahan kecil tanpa masalah lebih

    lanjut. Pada pasien ini tidak terdapat gejala uterus, namun

    pengamatan masih tetap dilakukan, hanya saja, jika tidak terjadi

    ga#at janin dalam 2 hari selanjutnya, maka pasien dapat dipulangkan.2. Pada semua kasus lainnya, persalinan merupakan indikasi. Persalinan

    per vaginam lebih dipilih jika tidak terdapat ga#at janin atau janin

    tidak lagi dapat hidup. Seksio sesaria merupakan indikasi jika terdapat

    ga#at janin. Seksio sesaria juga dilakukan jika nya#a ibu terancam

    atau percobaan persalinan gagal.+. Syok harus diobati dengan penggantian darah yang mencukupi. :ebih

    baik diberikan darah lengkap segar. Sambil menunggu darah, pasien

    dapat diberikan koloid ( m: koloid yaitu albumin, PlasmanateQ/ untuk

    setiap mililiter perkiraan kehilangan darah atau + m: kristaloid yaitu

    5S atau :/ per setiap mililiter darah. *eluaran urin harus

    dipertahankan 2 sampai +0 m:jam. 9alur tekanan vena sentral atau

    kateter S#an'7anI akan membantu pemantauan status hemodinamik.). *oagulopati harus diobati dengan darah lengkap segar. Plasma beku

    segar Hresh HroIen Plasma/ digunakan sebagai alternati%. Satu unit

    HHP meningkatkan kadar fbrinogen sebesar 2 mgd:. 6rans%usi

    trombosit diperlukan jika hitung trombosit kurang dari 0.000. 1eparintidak digunakan pada "!? akibat solusio plasenta.

    Asuhan keperawatan untuk pasien dengan abruptio plasenta

    Pengkajian

    (. BiodataPada biodata yang perlu dikaji berhubungan dengan solusio plasenta

    antara lain5ama

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    48/64

    5ama dikaji karena nama digunakan untuk mengenal dan merupakan

    identitas untuk membedakan dengan pasien lain dan menghindari

    kemungkinan tertukar nama dan diagnosa penyakitnya.

    9enis kelaminPada solusio plasenta diderita oleh #anita yang sudah menikah dan

    mengalami kehamilan.

    murSolusio plasenta cenderung terjadi pada usia lanjut = ) tahun/ karena

    terjadi penurunan kontraksi akibat menurunnya %ungsi hormon estrogen/

    pada masa menopause.

    PendidikanSolusio plasenta terjadi pada golongan pendidikan rendah karena mereka

    tidak mengetahui cara pera#atan kehamilan dan penyebab gangguan

    kehamilan.

    AlamatSolusio plasenta terjadi di lingkungan yang jauh dan pelayanan kesehatan,

    karena mereka tidak pernah dapat pelayanan kesehatan dan pemeriksaan

    untuk kehamilan.

    i#ayat persalinan

    i#ayat persalinan pada solusio plasenta biasanya pernah mengalami

    pelepasan plasenta.

    Status perka#inan

    "engan status perka#inan apakah pasien mengalami kehamilan *C6/

    atau hanya sakit karena penyakit lain yang tidak ada hubungannya

    dengan kehamilan.

    Agama

    ntuk mengetahui gambaran dan spiritual pasien sebagai memudahkan

    dalam memberikan bimbingan kegamaan.

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    49/64

    5ama suami

    Agar diketahui siapa yang bertanggung ja#ab dalam pembiayaan dan

    memberi persetujuan dalam pera#atan.

    Pekerjaan

    ntuk mengetahui kemampuan ekonomi pasien dalam pembinaan selama

    istrinya dira#at.

    2. *eluhan utama Pasien mengatakan perdarahan yang disertai nyeri ahim keras seperti papan dan nyeri tekan karena isi rahim

    bertambah dengan dorongan yang berkumpul dibelakang plasenta,

    sehingga rahim tegang. Perdarahan yang berulang'ulang.

    +. i#ayat penyakit sekarang"arah terlihat merah kehitaman karena membentuk gumpalan darh, darah

    yang keluar sedikit banyak, terus menerus. Akibat dari perdarahan pasien

    lemas dan pucat. Sebelumnya biasanya pasien pernah mengalami

    hypertensi esensialis atau pre eklampsi, tali pusat pendek trauma, uterus

    yang sangat mengecil hydroamnion gameli/ dll.

    ). i#ayat penyakit masa lalu*emungkinan pasien pernah menderita penyakit hipertensi pre eklampsi,

    tali pusat pendek, trauma, uterus rahim %eulidli.. i#ayat psikologis

    Pasien cemas karena mengalami perdarahan disertai nyeri, serta tidak

    mengetahui asal dan penyebabnya.

    @. Pemeriksaan fsik*eadaan umum *esadaran D composmetis sd coma Postur tubuh D biasanya gemuk ?ara berjalan D biasanya lambat dan tergesa'gesa aut #ajah D biasanya pucat

    6anda'tanda vital

    6ensi D normal sampai turun syok/ 5adi D normal sampai meningkat = >0menit/

    Suhu D normal meningkat = +80c/ D normal meningkat = 2)menit/

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    50/64

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    51/64

    asionalD untuk mengetahui apakah pera#at perlu memberitahukan pada

    dokter terkait kebutuhan analgesik jika nyeri klien sudah mele#ati skala

    ke atas. :akukan pengkajian menyeluruh terhadap nyeri yang dirasakan klien

    seperti lokasi nyeri, karakteristik, a#itan dan durasi, %rekuensi, kualitas,

    intensitas atau keparahan nyeri, serta %aktor presipitasi.asionalD dapat membantu pera#at dan dokter untuk menentukan

    intervensi yang sesuai untuk mengatasi nyeri klien. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgesik jika dibutuhkan.

    asionalD analgesik mampu membantu mengurangi rasa nyeri yang

    muncul. Bantu pasien untuk mengidentifkasi metode yang dapat mengurangi rasa

    nyeri di masa lalu seperti teknik distraksi, relaksasi, atau penggunaan alat

    bersuhu hangat atau dingin.asionalD jika di masa lalu, klien mampu mengatasi nyerinya dengan

    e%ekti% setelah menggunakan cara yang sama, ada kemungkinan metode

    tersebut bisa digunakan kembali untuk mengurangi rasa nyeri. A#asi %aktro lingkungan yang mungkin mampu meningkatkan

    ketidaknyamanan klien sepeti suhu ruangan, pencahayaan, dan

    kebisingan.asionalD lingkungan yang tenang dan membuat nyaman klien bisa

    membantu klien lebih relaks dan hal tersebut mampu mengurangi rasa

    nyeri yang diderita klien.

    "iagnosisD *ekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan akti%

    6ujuanD

    *eseimbangan cairan tubuh klien adekuat setelah 2 2) jam Status hidrasi klien adekuat setelah 2 2) jam.

    *riteria hasilD

    *ekurangan volume cairan terliminasi, ditandai dengan keseimbangan

    cairan, elektrolit dan asam'basam, dan hidrasi yang adekuat. *lien akan memiliki hemoglobin dan hematokrit dalam rentang normal.

    1bD (2'(@ gd:, sementara 1ctD +4-')4-.

    !ntervensiD

    &onitor jumlah, dan %rekuensi dari perdarahan yang terjadi pada klien.

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    52/64

    asionalD jumlah dan %rekuensi yang meningkat dari perdarahan bisa

    berisiko untuk menyebabkan klien jatuh ke dalam kondisi syok

    hipovolemik. Cvaluasi adanya vertigo maupun postural hipotensi.

    asionalD terjadinya sakit kepala seperti postural hipotensi menandakanpenurunan tekanan darah akibat berkurangnya jumlah darah dalam tubuh

    yang disebabkan oleh perdarahan. &onitor status hidrasi seperti mukosa membran, keadekuatan pulsasi, dan

    tekanan darah ortostatik.asionalD agar pera#at bisa #aspada jika suatu ketika terjadi perubahan

    akibat perdarahan yang terjadi. *olaborasikan dengan dokter untuk melakukan trans%usi darah jika

    diperlukan.

    asionalD pada abortus yang menyebabkan perdarahan terus'menerus,klien bisa berisiko untuk mengalami syok hipovolemik jika tidak diberikan

    trans%usi untuk menggantikan perdarahan yang keluar. !nstruksikan pada keluarga klien agar memberitahukan pada pera#at jika

    klien mulai merasa haus.asionalD haus merupakan mekanisme tubuh untuk memberitahu bah#a

    status hidrasi klien sedang tidak baik.

    "iagnosisD isiko syok

    6ujuanD

    Syok pada klien tidak terjadi setelah ( 2) jam.

    *riteria hasilD

    *lien menunjukkan status hidrasi yang baik seperti mukosa membran

    yang lembab dan mampu berkeringat dengan baik. *lien memiliki hemoglobin dan hematokrit dalam rentang normal.

    !ntervensiD

    &onitor jumlah, dan %rekuensi dari perdarahan yang terjadi pada klien.asionalD jumlah dan %rekuensi yang meningkat dari perdarahan bisa

    berisiko untuk menyebabkan klien jatuh ke dalam kondisi syok

    hipovolemik. "engan saran dokter, lakukan trans%usi darah pada klien jika diperlukan.

    asionalD syok bisa terjadi akibat status hipovolemik yang terjadi yang

    disebabkan oleh perdarahan yang dialami oleh klien. &onitor tanda'tanda in%eksi dari klien.

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    53/64

    asionalD jika terjadi in%eksi bahkan sepsis pada klien, perdarahan yang

    terjadi bisa menjadi semakin parah yang mungkin akan menyebabkan

    syok hipovolemik terjadi. Anjurkan klien untuk banyak minum.

    asionalD untuk membantu hidrasi secara oral dan meningkatkan volumedarah dalam tubuh klien.

    Ruptura "teri

    Defnisi

    uptura uteri adalah kerobekan diskontinuitas/ dinding rahim yang terjadi

    saat kehamilan atau persalinan. Bila peritoneum viserale tidak ikut robek,

    disebut dengan ruptura uteri inkompleta. 5amun, jika peritoneum viserale

    ikut robek dan dengan demikian terdapat hubungan langsung antara kavum

    uteri dengan kavum abdomen, maka disebut dengan ruptura uteri kompleta.

    Sementara itu, ruptura uteri imminens kerobekan uteri yang mengancam/

    adalah suatu keadaan di mana rahim telah menunjukkan adanya tanda'

    tanda yang jelas akan mengalami ruptur, yaitu dengan dijumpainya

    lingkaran retraksi Bandl yang semakin tinggi mele#ati batas pertengahan

    antara simfsis pubis dengan pusat.

    Klasifkasi dari ruptura uteri

    Berdasarkan bentuk rupturaD

    *ompletusD seluruh lapisan uterus terbuka. !nkompletusD luka jaringan uterus masih tertutupi oleh peritoneum

    yang cukup.

    Berdasarkan terjadinya rupturaD

    6erjadi spontanD umumnya dari bekas luka pada uterus. 6rauma persalinanD

    6indakan pertolongan dukun Pada operasi persalinan vaginal

    Epidemiologi

    uptura uteri di negara berkembang masih jauh lebih tinggi jikadibandingkan dengan di negara maju. Angka kejadian ruptura uteri di negara

  • 7/21/2019 Antenatal Bleeding

    54/64

    maju dilaporkan juga semakin menurun. Sebagai salah satu contoh,

    penelitian di negara maju melaporkan bah#a kejadian ruptura uteri dari (

    dalam (240 persalinan (>+('(>0/ menjadi ( dalam 220 persalinan (>8+'

    (>4+/. "alam tahun (>>@, kejadiannya menjadi ( dalam (000 persalinan.

    "alam masa yang hampir bersamaan, angka tersebut untuk berbagai tempat

    di !ndonesia dilaporkan berkisar ( dalam 2&g