LI 1 SKENARIO B

download LI 1 SKENARIO B

of 9

Transcript of LI 1 SKENARIO B

  • 7/25/2019 LI 1 SKENARIO B

    1/9

    GAGAL JANTUNG DAN TATALAKSANANYA

    Definisi

    Gagal jantung kongestif adalah ketidakmampuan jantung memompa darah

    dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan terhadap oksigen dan

    nutrien.

    Gagal jantung kongestif adalah keadaan patofisiologis berupa kelainan fungsi

    jantung, sehingga jantung tidak mampu memompa darah untuk memenuhi kebutuhan

    metabolisme jaringan atau kemampuannya hanya ada kalau disertai peninggian volume

    diastolik secara abnormal. Penamaan gagal jantung kongestif yang sering digunakan

    kalau terjadi gagal jantung sisi kiri dan sisi kanan.

    Fisiologi Jantung

    Peredaran darah jantung terbagi menjadi dua yaitu peredaran darah sistemik

    dan peredaran darah pulmonal. Peredaran darah sistemik merupakan peredaran darah

    jantung kiri masuk aorta melalui vulvula semilunaris aorta beredar ke seluruh tubuh

    dan kembali ke jantung kanan, melalui vena kava superior dan inferior. Aorta

    bercabang menjadi arteri-arteriola-kapiler-arterikapiler vena-venolus-vena kava.

    Peredaran darah pulmonal adalah peredaran darah dari ventrikel dekstra ke

    arteri pulmonalis melalui vulvula semilunaris pulmonalis, masuk paru kiri dan kanan

    dan kembali ke atrium kiri melalui vena pulmonalis. Jantung dapat bergerak

    mengembang dan menguncup disebabkan oleh karena adanya ransangan yang berasal

    dari susunan saraf otonomi. Dalam kerjanya jantung mempunyai tiga periode

    !. Periode kontraksi"sistol adalah keadaan dimana ventrikel menguncup, katup

    bikuspidalis dan trikuspidalis dalam keadaan tertutup. #ulvula semilunaris aorta

    dan vulvula semilunaris arteri pulmunalis terbuka, sehingga darah dari ventrikel

    dekstra mengalir ke arteri pulmolalis masuk ke paru-paru, sedangkan darah dari

    ventrikel sinistra mengalir ke aorta kemudian diedarkan ke seluruh tubuh. $ama

    kontraksi %,& detik.

    '. Periode dilatasi"diastole adalah keadaan dimana jantung mengembang. (atup

    bikuspidalis, dan trikuspidalis terbuka, sehingga darah dari atrium dekstra masuk

    ke ventrikel dekstra darah, darah dari atrium sinistra masuk ventrikel sinistra.

    )elanjutnya darah yang ada di paru melalui vena pulmonalis masuk ke atrium

  • 7/25/2019 LI 1 SKENARIO B

    2/9

    sinistra dan darah dari seluruh tubuh melalui vena kava masuk melalui vena kava

    ke atrium dekstra. $ama dilatasi %,* detik.

    &. Periode isirahat, yaitu +aktu antara periode kontraksi dan dilatasi dimana jantung

    berhenti kira-kira !"!% detik. Pada +aktu istirahat jantung akan menguncup %-%"menit. Pada tiap-tiap kontraksi, jantung akan memindahkan darah ke aorta

    sebanyak /%-%cc. Pada +aktu aktivitas, kecepatan jantung bisa mencapai

    !*%"menit dengan daya pompa '%-'* liter"menit. )etiap menit, jumlah volume

    darah yang tepat sama sekali dialirkan dari vena ke jantung, apabila pengambilan

    dari vena tidak seimbang dan ventrikel gagal mengimbanginya dengan daya

    pompa jantung maka vena-vena dekat jantung jadi membengkak berisi darah

    sehingga tekanan dalam vena naik dan dalam jangka +aktu lama bisa menjadi

    oedema 0)yaifuddin, !11 *& -*2.

    Etiologi Gagal Jantung

    !. 3ipertensi

    '. 4schaemic heard disease

    &. Alcohol

    5. 3ypothyroidsm

    *. 6ongenital 0defek septum, atrial septal defek, ventrical septal defek2

    /. (ardiomiopati 0dilatasi, hipertropik, restriktif2

    . 4nfections

    . 7utritional

    1. dll

    8ekanisme yang mendasari terjadinya gagal jantung kongestif meliputi gangguan

    kemampuan konteraktilitas jantung, yang menyebabkan curah jantung lebih rendah

    dari curah jantung normal. 9etapi pada gagal jantung dengan masalah yang utama

    terjadi adalah kerusakan serabut otot jantung, volume sekuncup berkurang dan curah

    jantung normal masih dapat dipertahankan. #olume sekuncup adalah jumlah darah

    yang dipompa pada setiap konteraksi tergantung pada tiga faktor yaitu preload,

    konteraktilitas, afterload.

    a. Preload adalah jumlah darah yang mengisi jantung berbanding langsung

    dengan tekanan yang ditimbulkan oleh panjangnya regangan serabut otot

    jantung.

  • 7/25/2019 LI 1 SKENARIO B

    3/9

    b. Konteraktillitas mengacu pada perubahan kekuatan konteraksi yang terjadi

    pada tingkat sel dan berhubungan dengan perubahan panjang serabut jantung

    dan kadar kalsium

    c. Afterload mengacu pada besarnya tekanan venterikel yang harus dihasilkanuntuk memompa darah mela+an perbedaan tekanan yang ditimbulkan oleh

    tekanan arteriol.

    Pada gagal jantung, jika salah satu atau lebih faktor ini terganggu, maka curah

    jantung berkurang 0:runner and )uddarth '%%'2.

    Gagal Jantung Kiri

    (ongestif paru terjadi pada venterikel kiri, karena venterikel kiri tidak mampu

    memompa darah yang datang dari paru. Peningkatan tekanan dalam sirkulasi paru

    menyebabkan cairan terdorong ke jaringan paru. 8anifestasi klinis yang dapat terjadi

  • 7/25/2019 LI 1 SKENARIO B

    4/9

    meliputi dispnu, batuk, mudah lelah, denyut jantung cepat 0takikardi2 dengan bunyi )&,

    kecemasan dan kegelisahan.

    Gagal Jantung Kanan:ila venterikel kanan gagal memompakan darah, maka yang menonjol adalah

    kongestif visera dan jaringan perifer. 3al ini terjadi karena sisi kanan jantung tidak

    mampu mengosongkan volume darah dengan adekuat sehingga tidak dapat

    mengakomodasi semua darah yang secara normal kembali dari sirkulasi vena.

    8anifestasi klinis yang tampak meliputi edema ekstremitas ba+ah 0edema

    dependen2, yang biasanya merupakan pitting edema, pertambahan berat badan,

    hepatomegali 0pembesaran hepar2, distensi vena jugularis 0vena leher2, asites

    0penimbunan cairan di dalam rongga peritoneal2, anoreksia dan mual, nokturia dan

    lemah.

    Patogenesis

    Gagal Jantung (ongestif dia+ali dengan gangguan otot jantung yang tidak bisa

    berkontraksi secara normal seperti infark miokard, gangguan tekanan hemodinamik,

    overload volume, ataupun kasus herediter seperti cardiomiopathy. (ondisi-kondisi

    tersebut menyebabkan penurunan kapasitas pompa jantung. 7amun, pada a+al

    penyakit, pasien masih menunjukkan asimptomatis ataupun gejala simptomatis yang

    minimal. 3al ini disebabkan oleh mekanisme kompensasi tubuh yang disebabkan oleh

    cardiac injury ataupun disfungsi ventrikel kiri 08ann, '%!%2.

    :eberapa mekanisme yang terlibat diantaranya 0!2 Aktivasi ;enin-

    Angiotensin-Aldosteron 0;AA2 dan )istem )yaraf Adrenergik dan 0'2 peningkatan

    kontraksi miokardium. )istem ini menjaga agar cardiac output tetap normal dengan

    cara retensi cairan dan garam. (etika terjadi penurunan cardiac output maka akan

    terjadi perangsangan baroreseptor di ventrikel kiri, sinus karotikus dan arkus aorta,

    kemudian memberi sinyal aferen ke sistem syaraf sentral di cardioregulatory center

    yang akan menyebabkan sekresi Antidiuretik 3ormon 0AD32 dari hipofisis posterior.

    AD3 akan meningkatkan permeabilitas duktus kolektivus sehingga reabsorbsi air

    meningkat 08ann, '%%2.

    (emudian sinyal aferen juga mengaktivasi sistem syaraf simpatis yang

    menginervasi jantung, ginjal, pembuluh darah perifer, dan otot skeletal. )timulasi

  • 7/25/2019 LI 1 SKENARIO B

    5/9

    simpatis pada ginjal menyebabkan sekresi renin. Peningkatan renin meningkatkan

    kadar angiotensin 44 dan aldosteron. Aktivasi ;AA) menyebabkan retensi cairan dan

    garam melalui vasokonstriksi pembuluh darah perifer. 8ekanisme kompensasi

    neurohormonal ini berkontribusi dalam perubahan fungsional dan struktural jantungserta retensi cairan dan garam pada gagal jantung kongestif yang lebih lanjut 08ann,

    '%%2.

    Patofisiologi

    Jantung yang normal dapat berespon terhadap peningkatan kebutuhan

    metabolisme dengan menggunakan mekanisme kompensasi yang bervariasi untuk

    mempertahankan cardiac output 0volume darah yang dipompa oleh ventrikel per

    menit2. 6ardiac output dipengaruhi oleh perputaran denyut jantung dan pengaturan

    curah sekuncup. 8ekanisme kompensasi meliputi !2. ;espon sistem saraf simpatik

    terhadap baroreseptor atau kemoresptor, '2 Pengencangan dan pelebaran otot jantung

    untuk menyesuaikan terhadap peningkatan volume, &2 vasokontriksi arteri renal dan

    aktivitas sistem rennin angitensin, 52 respon-respon terhadap serum sodium dan

    regulasi AD3 dari reabsorbsi cairan. (egagalan mekanisme kompensasi dapat

    dipercepat oleh adanya volume darah sirkulasi yang dipompakan untuk menentang

    peningkatan resistensi vaskuler oleh pengencangan jantung. (ecepatan jantung

    memperpendek +aktu pengisian ventrikel dan arteri koronia, menurunkan cardiac

    output dan menyebabkan oksigenasi yang tidak adekuat ke miokardium.

    Peningkatan tekanan dinding akibat dilatasi menyebabkan peningkatan tuntutan

    oksigen dan pembesaran jantung 0hipertropi2 terutama pada jantung iskemik atau

    kerusakan yang menyebabkan kegagalan mekanisme pemompaan. Dengan kata lain,

    apabila kebutuhan oksigen tidak terpenuhi maka serat otot jantung semakin hipoksia,

    sehingga kontaktilis berkurang.

    3ipertensi sistemtik yang kronik akan menyebabkan ventrikel kiri mengalami

    hipertropi dan melemah. 3ipertensi paru yang berlangsung lama akan menyebabkan

    ventrikel kanan mengalami hipertropi dan melemah. #entrikel kiri yang melemah akan

    menyebabkan darah kembali ke atrium kiri, lalu ke sirkulasi paru, ventrikel kanan dan

    atrium kanan, maka darah akan mulai terkumpul di sistem vena perifer. 3asil akhirnya

    adalah semakin berkurangnya volume darah dalam sirkulasi dan menurunya tekanan

    darah serta perburukan siklus gagal jantung.

  • 7/25/2019 LI 1 SKENARIO B

    6/9

    (enaikan tekanan vena pulmo mengakibatkan terjadinya transudasi cairan dari

    kapilear ke dalam jaringan alveoli dan hal ini menyebabkan sesak nafas. Pengurangan

    curah jantung dan volume darah arteri berakibat perubahan aliran darah ginjal.

    Pengaktifan sistem saraf simpatik dan sistaem angiotensin menyebabkan vasokontriksiarteioda dan pemintasan aliran darah menjauhi kortek perifer. Jadi kadar filtrasi

    glomeruli seiring dengan peningkatan reabsorpsi tubuli proimal dan keduanya

    menyebabkan retensi garam dan air.

    :ila ventrikel kanan tidak mampu berkompensasi, terjadi dilatasi dari ruang,

    peningkatan volume dan tekanan pada diastolic akhir ventrikel kanan, tahanan untuk

    mengisi ventrikel dan peningkatan tekanan ini sebaliknya memantulkan ke hulu vena

    kava dan dapat diketahui dengan peningkatan pada tekanan vena jugularis.

    ;etensi natrium dan air dapat terakumulasi pada rongga abdominal akibat

    peningkatan tekanan intravascular yang mendorong cairan keluar dari sirkulasi portal,

    yang dikenal sebagai acites. 3ak ini menimbulkan manofestasi seperti mual, muntah,

    atau anoreksia.

    Diagnosis Gagal Jantung

    a. Pemeriksaan

  • 7/25/2019 LI 1 SKENARIO B

    7/9

    Kriteria "aor Kriteria "inor

    Dispnea" orthopnea 7octurnal

    Parkosismal

    Distensi vena leher ;onki

    (ardiomegali

    =dema pulmonary akut

    Gallop-)&

    Peningkatan tekanan vena 0>!/

    cm3'?2

    @aktu sirkulasi > '* detik

    ;efle hepatojugularis

    =dema pretibial

    :atuk malam

    Dispnea saat aktivitas

    3epatomegali

    =fusi pleura

    (apasitas vital paru menurun !"& dari

    maksimal

    9akikardia 0>!'% kali"menit2

    Kriteria "aor atau "inor

    Penurunan berat badan > 5.* (g dalam * hari

    Sum#er $ "arant% et. al., 1&''( T)e relations)i* #et+een left ,entri-ular sstoli-

    fun-tion an. -ongesti,e )eart failure .iagnose. # -lini-al -riteria( /n $

    Circulation( E.( 00 $ 0312(

    b. Pemeriksaan Penunjang

    !. Pada pemeriksaan foto toraks seringkali menunjukkan kardiomegali 0rasio

    kardiotorasik 069;2 > *%2, terutama bila gagal jantung sudah kronis.

    (ardiomegali dapat disebabkan oleh dilatasi ventrikel kiri atau kanan,

    $#3, atau kadang oleh efusi perikard. Derajat kardiomegali tidak

    berhubungan dengan fungsi ventrikel kiri.

    '. =lektrokardiografi memperlihatkan beberapa abnormalitas pada sebaigian

    besar pasien 0%-1%2, termasuk gelombang B, perubahan )9-9, hipertropi

    $#, gangguan konduksi, aritmia.

    &. =kokardiografi harus dilakukan pada semua pasien dengan dugaan klinis

    gagal jantung. Dimensi ruang jantung, fungsi ventrikel 0sistolik dan

    diastolik2, dan abnormalitas gerakan dinding dapat dinilai dan penyakit

    katub jantung dapat disinggirkan.

  • 7/25/2019 LI 1 SKENARIO B

    8/9

    5. 9es darah dirkomendasikan untuk menyinggirkan anemia dan menilai

    fungsi ginjal sebelum terapi di mulai. Disfungsi tiroid dapat menyebabkan

    gagal jantung sehingga pemeriksaan fungsi tiroid harus selalu dilakukan.

    *. Pencitraan radionuklida menyediakan metode lain untuk menilai fungsiventrikel dan sangat berguna ketika citra yang memadai dari

    ekokardiografi sulit diperoleh. Pemindahan perfusi dapat membantu dalam

    menilai fungsional penyakit jantung koroner.

    Klasifikasi

    New York Heart Association membagi klasifikasi Gagal Jantung (ongestif

    berdasarkan tingkat keparahan dan keterbatasan aktivitas fisik

    Kelas / 9idak ada keterbatasan dalam aktivitas fisik. Aktivitas fisik

    tidak menyebabkan sesak nafas,fatigue, atau palpitasi.

    Kelas // )edikit mengalami keterbatasan dalam aktivitas fisik.

    8erasa nyaman saat beristirahat tetapi saat melakukan

    aktivitas fisik mulai merasakan sedikit sesak, fatigue, dan

    palpitasi

    Kelas /// 8engalami keterbatasan dalam aktivitas fisik. 8erasa

    nyaman saat istirahat namun ketika melakukan aktivitas

    fisik yang sedikit saja sudah merasa sesak, fatigue, dan

    palpitasi.

    Kelas /4 9idak bisa melakukan aktivitas fisik. )aat istirahat gejala

    bisa muncul dan jika melakukan aktivitas fisik maka gejala

    akan meningkat.

    Sum#er $ Euro*ean So-iet of 5ar.iolog 6ES578 212( Guideline for the

    Diagnosis and Treatment of Acute and Chronic heart Failure(

    "anifestasi Klinik

    9anda dan gejala gagal jantung kiri adalah adanya dispnea, ortopnea, dispnea

    nocturnal paroksismal, batuk iritasi, oedema pulmonal akut, penurunan curah jantung,

    irama gallop, crakles paru, disritmia, pernapasan cheyne stoke. Cntuk gagal jantung

    kanan ditandai dengan curah jantungrendah, distensi vena jugularis, oedema,

    dependen, disritmia, penurunan bunyi napas.

  • 7/25/2019 LI 1 SKENARIO B

    9/9

    8anifestasi klinis gagal jantung bervariasi, tergantung dari umur pasien, beratnya

    gagal jantung, etiologi penyakit jantung, ruang-ruang jantung yang terlibat, apakah

    kedua ventrikel mengalami kegagalan serta derajat gangguan penampilan jantung.

    Pada penderita gagal jantung kongestif, hampir selalu ditemukan !2 Gejala paru berupa dyspnea, orthopnea danparoxysmal nocturnal dyspnea

    '2 Gejala sistemik berupa lemah, cepat lelah, oliguri, nokturi, mual, muntah, asites,

    hepatomegali, dan edema perifer.

    &2 Gejala susunan saraf pusat berupa insomnia, sakit kepala, mimpi buruk sampai

    delirium

    Kom*likasi

    !. 9romboemboli adalah risiko terjadinya bekuan vena 0thrombosis vena dalam atau

    deep venous throm!osis dan emboli paru atau =P2 dan emboli sistemik tinggi,

    terutama pada 63< berat. :isa diturunkan dengan pemberian +arfarin.

    '. (omplikasi fibrilasi atrium sering terjadi pada 63< yang bisa menyebabkan

    perburukan dramatis. 3al tersebut indikasi pemantauan denyut jantung 0dengan

    digoin atau blocker dan pemberian +arfarin2.

    &. (egagalan pompa progresif bisa terjadi karena penggunaan diuretik dengan dosis

    ditinggikan.

    5. Aritmia ventrikel sering dijumpai, bisa menyebabkan sinkop atau sudden cardiac

    death 0'*-*% kematian 63