LEADERSHIP SERIES - plc.proxsisgroup.com · Counsulting diantaranya PLC, yang lebih mengkhususkan...

10
Monthly MindPower Newsletter JUNI 2015 09 ISSUE LEADERSHIP SERIES : BAGAIMANA MEMBANGUN TEAM YANG DINAMIS? Part II

Transcript of LEADERSHIP SERIES - plc.proxsisgroup.com · Counsulting diantaranya PLC, yang lebih mengkhususkan...

Page 1: LEADERSHIP SERIES - plc.proxsisgroup.com · Counsulting diantaranya PLC, yang lebih mengkhususkan diri untuk mencetak profesional ... mulai dari identifikasi masalah, hingga mencari

Monthly MindPower Newsletter

JUNI 2015 09 ISSUE

LEADERSHIP SERIES : BAGAIMANA

MEMBANGUN TEAM YANG

DINAMIS? Part II

Page 2: LEADERSHIP SERIES - plc.proxsisgroup.com · Counsulting diantaranya PLC, yang lebih mengkhususkan diri untuk mencetak profesional ... mulai dari identifikasi masalah, hingga mencari

JUNI 2015 09 ISSUE

LEADER EDITORIAL

Hi Leaders,

Dalam edisi ke 9 di bulan Juni ini, kami masih mengangkat

tema series menganai Teamwork, yaitu “Bagaimana memban-

gun Team yang dinamis” yang saat ini sudah masuk kedalam

tahap II. Masih ada III tahapan lagi yang akan kami bahas di

newsletter berikutnya.

Tidak lupa kami juga ingin mengucapkan “Selamat Menunaikan

Ibadah Puasa” bagi leaders yang menjalankannya. Semoga

ibadah pada bulan Ramadhan ini diberikan kelancaran dalam

melaksanakannya. Jangan lupa ikuti Promo Ramadhan yang

diselenggarakan oleh Proxsis Leadership Center yang dapat

anda lihat di website kami.

Warm Regards,

Proxsis Leadership Center

Page 3: LEADERSHIP SERIES - plc.proxsisgroup.com · Counsulting diantaranya PLC, yang lebih mengkhususkan diri untuk mencetak profesional ... mulai dari identifikasi masalah, hingga mencari

Monthly MindPower Newsletter

JUNI 2015 09 ISSUE

LEADER SERIES

Dari poin 1 jelas mengindikasikan bahwa sebuah team memang seharusnya memiliki sebuah tujuan yang sangat jelas dan diamini oleh seluruh anggota team, pada kenyataannya tidak demikian, banyak yang tahu tujuan namun motivasi dan semangat anggota team berbeda dalam mengejar tujuan itu. Artinya tahu tujuan karena diberitahu namun belum tentu menerima dengan sepenuh hati, boleh jadi ke-beradaannya dalam sebuah team karena perintah, keterpaksaan atau tidak memahami sepenuhnya mengapa ia berada didalam sebuah team. Sehingga hal ini membuat anggota team itu tidak sepenuhnya mau mencurahkan segenap kemampu-annya untuk mencapai tujuan team, dengan kata lain sebetulnya dia belum mengerti apa manfaatnya bagi dia sendiri berada dalam sebuah team. Ini persoalan yang paling sering ditemui dalam or-ganisasi, banyak karyawan yang tidak memahami pentingnya Visi perusahaan sebagai salah satu perekat kebhinekaan dalam sebuah team dengan kata lain mungkin juga karena tujuan ini gagal diko-munikasikan keseluruh anggota team sehingga ga-gal untuk memahami manfaat bagi dirinya dan hanya memandang sebelah mata saja terhadap tu-juan team karena tidak mewakili kepentingannya. Kemampuan leader dalam mengkomunikasi secara persuasive tujuan team sangatlah penting apalagi ditambah dengan teknologi NLP (Neuro Lingusitic Programming) kita bisa menggunakan teknik Cartes-sian Coordinate untuk menginstall tujuan ini sampai kelevel emosi, sehingga tujuan ini tidak hanya manis dipresentasikan namun bisa membuat emosi cetar membahana, menginspirasi dan memotivasi anggota team untuk bersama meraihnya. Ketidak jelasan fungsi dan tanggung jawab juga bisa merupakan faktor penyebab gagalnya sebuah team berfungsi, akibatnya terjadi kondisi saling menunggu

Bagaimana membangun Team yang Dinamis ? Part II

Oleh Yumei Sulistyo Psi.MM.MNLP

DYSFUNGSI TEAM Sebagai professional atau leader ditempat kerja pasti-lah kita sering dihadapkan pada kebutuhan untuk membentuk sebuah team kerja, dengan memahami berbagai pengertian dan konsep team tentu ini akan semakin menambah keyakinan diri untuk sukses men-capai tujuan yang menjadi tanggung jawab seorang Leader, untuk membentuk sebuah team yang efektif cobalah sejenak kita bahas faktor apa sajakah yang bisa membuat keberadaan sebuah team menjadi tidak berfungsi. Patrick Lencioni (2002) mengatakan ada lima faktor

yang dapat menyebabkan sebuah team menjadi dis-

fungsi atau tidak berfungsi :

1. Kurangnya perhatian terhadap hasil 2. Ketidak jelasan fungsi dan tanggung jawab 3. Rendahnya komitmen 4. Menghindari konflik atau takut berbeda penda-

pat 5. Tidak ada kepercayaan

Page 4: LEADERSHIP SERIES - plc.proxsisgroup.com · Counsulting diantaranya PLC, yang lebih mengkhususkan diri untuk mencetak profesional ... mulai dari identifikasi masalah, hingga mencari

JUNI 2015 09 ISSUE

LEADER SERIES

dan bersikap pasif karena takut salah atau ragu berkon-

tribusi, pembagian peran dan tanggung jawab, me-

mang seharusnya sudah diberikan sejak awal, se-

hingga setiap orang tahu apa yang diharapkan dan kon-

tribusi apakah yang diinginkan, dalam organisasi biasa

disebut Job Description atau yang lebih powerfull den-

gan menggunakan Position profile.

Apakah dimungkinkan satu orang dalam anggota team

merangkap beberapa fungsi? Tentu saja dapat dalam

sebuah team kecil kemungkinan dapat terjadi peran

rangkap sepanjang sesuai dengan kemampuan dan je-

las yang diharapkan mungkin saja terjadi, dalam se-

buah team yang lebih besar.

Kadang terjadi adanya dominasi dari satu atau dua

orang yang mencoba mempengaruhi peran anggota

team lainnya sehingga orang itu merasa diintervensi,

sehingga perlu juga untuk sejak awal disepakati batas

wewenang dan tanggung jawabnya.

Tentu banyak alasan dibalik tindakan ini misalnya

seorang pemimpin yang mengambil alih pekerjaaan

anak buahnya karena tidak kunjung selesai atau

selesai namun tidak seperti yang diharapkan,

karena tidak sabar dikejar target waktu sehingga

dengan terpaksa diambil alih.

Bisa juga karena gaya kerja dalam menyelesaikan

tugasnya tidak sesuai dengan gaya kerja sang

leader, mungkin juga karena tidak ada orang yang

mau masuk dalam team sehingga orang itu ditunjuk

tanpa mempertimbangkan kemampuan dan kesang-

gupannya dalam menjalankan fungsi kerjanya.

Apapun alasannya, kejelasan fungsi dan tanggung

jawab sejal awal adalah penting bagi sebuah team

kerja.

Rendahnya komitmen memang persoalan yang ser-

ing terjadi, pada mulanya saat diminta berkomitmen

untuk mencapai goal masing-masing semua berkata

sanggup, pada prosesnya hambatan sepanjang

jalan menuju tujuan bermunculan, bentuk ham-

batan pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua

bagian besar, ada hambatan yang bersifat teknis

dan ada hambatan yang bersifat mental.

Hambatan teknis bisa berupa kurangnya informasi

hingga cara menghadapi terbatasnya alat bantu

kerja seperti mesin dan peralatan lainnya, ham-

batan teknis tidak cukup diselesaikan dengan se-

mangat saja perlu pendekatan teknis, dari berbagai

hambatan atau tantangan dalam mencapai sasaran

justru yang sering terjadi adalah hambatan mental,

Seperti rasa bosan, ragu-ragu, setengah hati, takut

Page 5: LEADERSHIP SERIES - plc.proxsisgroup.com · Counsulting diantaranya PLC, yang lebih mengkhususkan diri untuk mencetak profesional ... mulai dari identifikasi masalah, hingga mencari

Monthly MindPower Newsletter

Proxsis Leadership Center

adalah bagian dari Proxsis group yang dikenal se-

bagai pioner dalam Busi-ness Performance Improvement terintgrasi.

Proxsis juga memiliki lembaga training dan

Counsult ing diantaranya PLC, yang lebih mengkhususkan diri untuk mencetak

profesional handal melalui program Transforma-tiona Leadership dengan Mind power dan Skill

turunannya seperti:

• Change Mindset

• Neuro Coaching

• Neuro communication

• Neuropreneurship

Merupakan hal yang sangat di perlukan seorang

leader untuk menjalankan perannya dengan efektif dan konsisten.

Penyampaian materi dilakukan dengan metode

non konvensional, seperti teknologi NLP, Wak-ing Hypnosis, fire\glass walk untuk men-

gakselerasi proses pembelajaran sehingga sua-

sana belajar menjadi fun dan berenergi posistif.

Pelatihan dilakukan untuk membantu para

pemimpin dan tim tumbuh berkembang melalui

perubahan , tantangan dan krisis . Topik-topik pelatihan yang dapat diikuti antara lain:

• SelfLeadership with Personal Power

• Neuro Coaching

• Neuro Communication

• Outbonducation

• Transformational Leadership with Mind

Power • Topik lainnya yang sesuai

JUNI 2015 09 ISSUE

mengambil keputusan, kurang mampu mengkomunikasikan ide

pada rekan kerja dan rendahnya kemampuan menempatkan diri

pada situasi yang baru atau orang lain atau lingkungan, bisa

juga karena tidak dilibatkan dalam proses pengambilan kepu-

tusan, pembuatan rencana kerja, Leader pada situasi ini juga

sering salah langkah dalam mengambil solusi, komitmen yang

rendah untuk menghasilkan kinerja yang diharapkan bisa ber-

pangkal pada masalah kemauan atau kemampuan.

Sering ketika bawahan atau team kerja menghadapi hambatan,

atasan memberi motivasi untuk bangkit dan bertindak untuk

menyelesaikan tugasnya, namun persoalan sebenarnya bukan

pada masalah kemauan sehingga dia tidak butuh motivasi na-

mun pada persoalan kemampuan yang barangkali belum me-

madai untuk menyelesaikan tugasnya, sehingga sia-sia saja

diberi motivasi, sama seperti memberi salah obat yang akhirnya

tidak mengena, banyak cara untuk meningkatkan komitmen

team kerja, ingatkan kembali pentingnya mencapai tujuan team

dan manfaatnya atau apa yang didapat oleh anggota team,

munculkan kebanggaan bila bersama bisa mencapai tujuan, apa

yang akan terjadi bila tujuan team tidak tercapai?

Bentuk manfaat yang didapat bisa berbagai bentuk dari yang

bersifat financial hingga non-financial, seperti kebanggaan,

kepuasan, pengalaman dan pengembangan diri.

Upaya lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan komitmen

adalah keterlibatan dalam setiap prosesnya, seperti kata orang

bijak “No Involvement - No Commitment” meskipun dalam ben-

tuk yang paling sederhana sekalipun seperti mengkomunikasi-

kan setiap perkembangan dan berbagi ide bagaimana menga-

tasi setiap tantangan, tanyakan pendapat dan libatkan dalam

pengambilan keputusan.

Team yang sehat memungkinkan setiap anggota bebas mem-

berikan pendapat bahkan jika berbeda pendapat sekalipun, te-

kanan waktu sering dijadikan alasan untuk mem by pass penda-

LEADER SERIES

Page 6: LEADERSHIP SERIES - plc.proxsisgroup.com · Counsulting diantaranya PLC, yang lebih mengkhususkan diri untuk mencetak profesional ... mulai dari identifikasi masalah, hingga mencari

Untuk Informasi Training Publik / In-house Leadership : http://plc.proxsisgroup.com/ Jakarta : Permata Kuningan Bld; 17th Floor Jl. Kuningan Mulia Kav. 9 Kawasan Bisnis Epicentrum HR. Rasuna Said Jakarta Selatan – Indonesia 12980 Telp : 021-83708679/80 Fax : 021- 8370 8681 Surabaya : Wisma Sier Lt.2, Jl.Rungkut Industri Raya 10 Jawa Timur – Indonesia Phone : 031-84738793 Fax : 031-8419187

JUNI 2015 09 ISSUE

pendapat anggota team agar cepat mengambil keputusan, pada

situasi krisis pengambilan keputusan yang cepat barangkali

penting dilakukan namun pada keadaan biasa bila ini terus dila-

kukan membuat anggota team hanya pasif menunggu, bukankah

arti dari decision making adalah proses pengambilan keputusan

mulai dari identifikasi masalah, hingga mencari dan memutuskan

alternative yang terbaik?

Kebebasan berpendapat memungkinkan timbulnya kaya alterna-

tive, apa yang terjadi bila anggota team tidak berani menyam-

paikan pendapat?

Atau pendapat, pandangan dan idenya selalu dianulir sehingga

terjadi pengalaman yang tidak mengenakan, bukan tidak mung-

kin situasi ini membuat dirinya menjadi pasif, hanya sekedar

menunggu dan lebih parah lagi mulai muncul kasak kusuk keti-

dak puasan dibelakang layar, potensi untuk memunculkan ide-

ide atau gagasan besar menjadi terhambat.

Faktor kebebasan dalam memberikan pendapat bisa dari faktor

diri anggota team yang kurang percaya diri untuk menyuarakan

aspirasinya atau mungkin juga karena faktor lingkungan yang

menekan keberaniannya untuk berpendapat, bisa juga team

leader atau anggota team lain yang merasa dirinya senior atau

paling berpengalaman yang kadang hanya dirinya yang merasa

betul dan selalu ingin didengar, namun apapupun alasannya,

kondisi dalam team yang tidak sehat ini harus dihindari agar

setiap angota team benar-benar memberi kontribusi terbaiknya

tanpa merasa ada hambatan.

Cara terbaik dalam mengatasi situasi ini adalah kesepakatan ber-

sama untuk saling menghargai, menghormati perbedaan penda-

pat atau ide dan selalu fokus pada kepentingan dan tujuan ber-

sama, peran team leader sangatlah penting untuk menjadi con-

toh bagaimana mampu menghargai perbedaan pendapat dan

memiliki kemampuan mengatasi perbedaan pendapat yang bisa

mengarah pada konflik, kalaupun terjadi konflik lakukan secara

terbuka artinya tidak perlu ditutup-tutupi hingga terbawa ke

ranah pribadi lantas bagaimana caranya menghadapi konflik

LEADER SERIES

Page 7: LEADERSHIP SERIES - plc.proxsisgroup.com · Counsulting diantaranya PLC, yang lebih mengkhususkan diri untuk mencetak profesional ... mulai dari identifikasi masalah, hingga mencari

JUNI 2015 09 ISSUE

yang terjadi ? ada banyak cara, bila perbedaan penda-

pat dampaknya kecil terhadap tujuan, kadang bisa dia-

baikan, artinya tidak semua konflik harus ditanggapi

serius, namun bila ada dua pendapat yang sama-sama

kuat bisa dengan cara berkolaborasi, akomodatif atau

kompromi.

Kalau idenya memiliki dampak terhadap tujuan sangat

besar, ambil dan manfaatkan dengan berkolaborasi beri

kesempatan untuk anggota team yang mengusulkan

untuk memimpinnya, kadang juga perlu kompromi arti-

nya ide ditimbang untung ruginya bersama dan bertu-

juan untuk meredakan emosi pada saat itu.

Bisa juga akomodatif karena idenya sangat jitu dan ce-

merlang, ambil saja semuanya karena kita yakin ide itu

sangat bermanfaat.

Rendahnya rasa saling percaya terhadap sesama ang-

gota team juga sangat berpotensi merusak efektifitas

team, ketidak percayaan bisa berpangkal pada kredibi-

tas team leader.

Bisa karena kompetensi yang dibawah standar atau-

pun karena karakter orang itu yang bermasalah,

banyak bicara namun tidak tepat janji atau tidak

bisa membuktikan, banyak menyuruh orang lain

namun enggan mengerjakan tugasnya sendiri atau

bisa juga mengambil kredit atas kerja orang lain

sama seperti pribahasa “Sapi punya susu, kerbau

punya nama” si A yang sukses mengerjakan tugas

dan berhasil namun di klaim seluruh atau sebagian

oleh orang lain.

Keinginan berprestasi dan berkontribusi

setiap anggota team tentulah sangat positif, namun

bila menghalalkan segala cara yang berakibat ada

orang lain yang merasa dirugikan cepat atau lambat

pasti akan menimbulkan masalah, membangun ke-

percayaan adalah sebuah pertaruhan integritas diri,

prosesnya sangat lama dan perlu upaya tinggi

hingga orang lain mau percaya, namun runtuh

hanya karena satu buah kesalahan, oleh karenanya

dalam membangun, menjaga dan meningkatkan

kepercayaan adalah upaya yang tidak boleh ber-

henti karena ini adalah bagian dari pembentukan

watak atau karakter sesorang untuk sukses dike-

mudian hari.

Monthly MindPower Newsletter

LEADER SERIES

Page 8: LEADERSHIP SERIES - plc.proxsisgroup.com · Counsulting diantaranya PLC, yang lebih mengkhususkan diri untuk mencetak profesional ... mulai dari identifikasi masalah, hingga mencari

JUNI 2015 09 ISSUE

Monthly MindPower Newsletter

JAKARTA :

Creative Problem Solving with The Coconut Principles

8-9

Creative Problem Solving 11-12

Effective Communication Skill

23-24

How to Reach Better Leadership 16-17

Lobbying and Negotiation Skill

25-26

Service Excellent for Public Service 4-5

Training for the Trainer

9-10

Training for Trainer : Productivity Team Leadership

17-18

Training Need Analisys 16-17

Happy Pension

11-12

LEADER EVENT

AGENDA TRAINING LEADERSHIP

BULAN JUNI 2015

SURABAYA :

Creative Problem Solving 2-3

Effective Customer Complain Handling

11-12

How to Reach Better Leadership 16-17

Service Excellent for Public Service

18-19

Training for Trainer : Productivity Team Leadership

23-24

HR for Non HR 22-23

JAKARTA :

Creative Problem Solving with The Coconut Principles

8-9

Creative Problem Solving 11-12

Effective Communication Skill

23-24

How to Reach Better Leadership 16-17

Lobbying and Negotiation Skill

25-26

Service Excellent for Public Service 4-5

Training for the Trainer

9-10

Training for Trainer : Productivity Team Leadership

17-18

Training Need Analisys 16-17

Happy Pension

11-12

SURABAYA :

Creative Problem Solving with The Coconut Principles

1-2

Effective Communication Skill 7-8

Effective Supervisory Management Workshop

16-17

Lobbying and Negotiation Skill 23-24

Training for the Trainer

28-29

Happy Pension 30-31

AGENDA TRAINING LEADERSHIP

BULAN JULI 2015

Page 9: LEADERSHIP SERIES - plc.proxsisgroup.com · Counsulting diantaranya PLC, yang lebih mengkhususkan diri untuk mencetak profesional ... mulai dari identifikasi masalah, hingga mencari

JUNI 2015 09 ISSUE

LEADER EVENT

JAKARTA :

Creative Problem Solving 24-25

Effective Communication Skill

13-14

How to Reach Better Leadership 25-26

Lobbying and Negotiation Skill

18-19

Service Excellent for Public Service 4-5

Training for the Trainer

18-19

Training for Trainer : Productivity Team Leadership

6-7

Training Need Analisys 25-26

Happy Pension

4-5

SURABAYA :

Creative Problem Solving 4-5

Effective Costumer Complain Handling

13-14

How to reach better Leadership 18-19

Service Excellent for Public Service

20-21

Training for Trainer : Productivity Team Leadership

25-26

HR for Non HR 26-27

AGENDA TRAINING LEADERSHIP

BULAN AGUSTUS 2015

Page 10: LEADERSHIP SERIES - plc.proxsisgroup.com · Counsulting diantaranya PLC, yang lebih mengkhususkan diri untuk mencetak profesional ... mulai dari identifikasi masalah, hingga mencari

Jakarta :

Permata Kuningan Bld; 17th Floor Jl. Kuningan Mulia Kav. 9

Kawasan Bisnis Epicentrum HR. Rasuna Said

Jakarta Selatan – Indonesia

12980 Telp : 021-83708679/80

Fax : 021- 8370 8681

Surabaya :

Wisma Sier Lt.2, Jl.Rungkut Industri Raya 10

Jawa Timur – Indonesia Phone : 031-84738793

Fax : 031-8419187