Laporan kasus Cemas Menyeluruh
-
Upload
fikrinajamuddin -
Category
Documents
-
view
827 -
download
63
Transcript of Laporan kasus Cemas Menyeluruh
-
8/10/2019 Laporan kasus Cemas Menyeluruh
1/15
LAPORAN KASUS
F41.1 GANGGUAN CEMAS MENYELURUH
STATUS PASIEN
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. A
No. RM : 027572
Umur : 39 tahun
Agama : Islam
Suku : Bugis
Status Pernikahan : Menikah
Pendidikan Terakhir : Sarjana Hukum
Pekerjaan : Petani
Alamat : Dusun Lara, Luwu Utara
Masuk Poliklinik Psikiatri RSP UNHAS untuk pertama kalinya tanggal 3
November 2014. Pasien datang dengan istrinya.
II. RIWAYAT PSIKIATRI
Diperoleh dari catatan medis dan autoanamnesis
A. Keluhan Utama
Cemas
B.
Riwayat Gangguan Sekarang
Pasien cemas yang dialami sejak 1 tahun yang lalu dan
memberat 2 minggu terakhir ini. Setiap hari pasien merasa jantungnya
berdebar-debar, jika anaknya tidak menuruti perintahnya. Pasien juga
sering mengalami sesak napas jika keinginannya tidak dipenuhi,
namun tidak memaksakan kehendaknya pada orang lain. Pasien merasa
kecewa bila istrinya tidak sepaham dengannya atau bahkan cemburu
terhadapnya. Pasien juga mengkhawatirkan pendidikan anaknya,
-
8/10/2019 Laporan kasus Cemas Menyeluruh
2/15
karena ia hanya bekerja sebagai seorang petani, serta akses yang
terbatas di daerahnya. Sehingga pasien sangat sulit untuk memulai
tidur. Pasien juga terlihat gelisah, pasien tidak bisa duduk dengan
tenang, selalu mengganti posisi duduknya dan kadang menekuk
lehernya ke kiri dan ke kanan secara bergantian.
Perubahan perilaku ini dialami sejak tahun 2013. Pasien
tampak diam dan memendam perasaannya. Awal penyebab perubahan
perilaku ini saat pasien gagal menjadi pegawai negeri sipil, kemudian
disusul kegagalannya menjadi anggota DPRD Provinsi.
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
1. Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak ditemukan adanya riwayat penyakit fisik seperti infeksi,
trauma kapitis dan kejang.
2. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif
Pasien tidak pernah mengkonsumsi alkohol dan obat-obatan
terlarang. Pasien tidak merokok.
3. Riwayat Gangguan Psikiatri Sebelumnya
Pasien tidak memiliki riwayat gangguan psikiatri sebelumnya.
D. Riwayat Kehidupan Pribadi
1. Riwayat Prenatal dan Perinatal
Pasien lahir normal di rumah ditolong oleh bidan. Pasien lahir
cukup bulan. Pasien merupakan anak yang diharapkan.
2. Riwayat Masa Kanak Awal (Usia 1-3 tahun)
Pasien diasuh oleh kedua orang tuanya. Pertumbuhan dan
perkembangan pasien pada masa anak-anak awal sesuai dengan
perkembangan anak seusianya. Tidak ada masalah perilaku yang
menonjol.
-
8/10/2019 Laporan kasus Cemas Menyeluruh
3/15
3. Riwayat Masa Kanak Pertengahan (Usia 4-11 tahun)
Pasien tinggal bersama Orang tuanya. Di Sekolah Dasar pasien
memiliki prestasi yang bagus. Pasien mudah bergaul dan memiliki
banyak teman.
4. Riwayat Masa Kanak Akhir dan Remaja (Usia 12-18 tahun)
SMP dan SMA di Luwu Utara, kemudian melanjutkan pendidikan
S1 di Fakultas Hukum pada salah satu perguruan tinggi negeri di
Makassar.
5. Riwayat Masa Dewasa
a. Riwayat Pekerjaan
Pasien adalah seorang petani
b. Riwayat Pernikahan
Pasien sudah menikah dan memiliki 2 orang anak
c. Riwayat Agama
Pasien memeluk agama Islam, dan menjalankan kewajiban
agama dengan cukup baik.
d.
Riwayat Pelanggaran Hukum
Selama ini pasien tidak pernah terlibat dengan masalah
hukum.
e. Aktivitas Sosial
Pasien dikenal sebagai seorang yang berwibawa, berbaur
dengan masyarakat, amanah, dan memiliki hubungan yang
baik dengan masyarakat sekitar.
6.
Riwayat Keluarga
Pasien adalah anak ke-4 dari 6 bersaudara (,,,,,).
Hubungan dengan keluarga baik,
Riwayat keluarga dengan gejala yang sama tidak ada.
7. Situasi Kehidupan Sekarang
Saat ini pasien tinggal di Luwu Utara bersama istri dan kedua
anaknya.
-
8/10/2019 Laporan kasus Cemas Menyeluruh
4/15
III. PEMERIKSAAN FISIK DAN NEUROLOGI
A. Status Internus
Keadaan umum tidak tampak sakit, kesadaran kompos mentis, tekanan
darah 120/80 mmHg, nadi 80 kali/menit, frekuensi pernafasan 20
kali/menit, suhu tubuh 36,5 C, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak
ikterus, jantung, paru dan abdomen dalam batas normal, ekstremitas
atas dan bawah tidak ada kelainan.
B. Status Neurologi
Gejala rangsang selaput otak : kaku kuduk (-), Kernigs sign (-)/(-),
pupil bulat dan isokor 2,5 mm/2,5 mm, refleks cahaya (+)/(+), fungsi
motorik dan sensorik keempat ekstremitas dalam batas normal, tidak
ditemukan refleks patologis.
IV. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL (3 November 2014)
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Seorang laki-laki, wajah sesuai umur, postur tubuh agak gemuk,
kulit sawo matang, menggunakan kemeja berwarna putih dan
celana panjang warna hitam, perawatan diri baik.
2. Kesadaran
Compos mentis
3. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor
Ketegangan motorik, yaitu pasien tampak gelisah, tidak bisa duduk
dengan tenang, selalu mengganti posisi duduknya, serta terkadang
menekuk lehernya ke kiri dan ke kanan secara bergantian.
4. Pembicaraan
Pasien menjawab pertanyaan dengan spontan, lancar, intonasi
biasa, dan bicara cukup banyak.
5. Sikap terhadap pemeriksa
Cukup kooperatif
-
8/10/2019 Laporan kasus Cemas Menyeluruh
5/15
B. Keadaan Afektif
1. Mood : cemas
2. Afek : cemas
3. Keserasian : Serasi
4. Empati : Dapat dirabarasakan
C. Fungsi Intelektual (Kognitif)
1. Taraf Pendidikan
Pengetahuan umum dan kecerdasan pasien sesuai dengan tingkat
pendidikannya.
2. Orientasi
a. Waktu : Baik
b. Tempat : Baik
c. Orang : Baik
3. Daya Ingat
a. Jangka Panjang : Baik
b. Jangka Sedang : Baik
c. Jangka Pendek : Baik
d. Jangka Segera : Baik
4. Konsentrasi dan Perhatian : Baik
5. Pikiran Abstrak : Baik
6. Bakat Kreatif : Tidak ada
7. Kemampuan Menolong diri sendiri : Baik
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : Tidak ada
2. Ilusi : Tidak ada
3. Depersonalisasi dan derealisasi : Tidak ada
E. Proses Berpikir
1. Arus Pikiran
-
Produktivitas : cukup
-
8/10/2019 Laporan kasus Cemas Menyeluruh
6/15
-
Kontinuitas : relevan, koheren
- Hendaya berbahasa : tidak ada
2. Isi Pikiran
Preokupasi dengan kecemasan akan masa depan anaknya
F. Pengendalian Impuls
Baik
G. Daya Nilai dan Tilikan
1. Norma Sosial : Baik
2. Uji daya nilai : Baik
3. Penilaian Realitas : Baik
4. Tilikan : Pasien merasa dirinya sakit dan
membutuhkan pengobatan (tilikan 6)
H. Taraf Dapat Dipercaya
Dapat dipercaya
V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Seorang laki-laki berumur 39 tahun datang ke poliklinik psikiatri
RSP UNHAS untuk yang pertama kalinya dengan keluhan cemas. Pasien
cemas yang dialami sejak 1 tahun yang lalu dan memberat 2 minggu terakhir.
Setiap hari pasien merasa jantungnya berdebar-debar, jika anaknya tidak
menuruti perintahnya. Pasien juga sering mengalami sesak napas jika
keinginannya tidak dipenuhi, namun tidak memaksakan kehendaknya pada
orang lain. Pasien merasa kecewa bila istrinya tidak sepaham dengannya atau
bahkan cemburu terhadapnya. Pasien juga mengkhawatirkan pendidikan
anaknya, karena ia hanya bekerja sebagai seorang petani, serta akses yang
terbatas di daerahnya. Sehingga pasien sangat sulit untuk memulai tidur.
Pasien juga terlihat gelisah, pasien tidak bisa duduk dengan tenang, selalu
-
8/10/2019 Laporan kasus Cemas Menyeluruh
7/15
-
8/10/2019 Laporan kasus Cemas Menyeluruh
8/15
DM : Tinggal dimana ?
P : Tinggal di Dusun Lara, Luwu Utara
DM : Mohon maaf Pak, Bapak sudah menikah?
P : Iya Dok, Alhamdulillah, saya juga sudah dikaruniai 2 orang anak.
DM : Kenapaki Pak, Ada yang bisa saya bantu?
P : Jantung ku selalu berdebar-debar Dok, sesak napas, nyeri perut, dan
tegang leher ku, apalagi kalau saya suruh anak-anak makan atau belajar
baru mereka nda langsung kerjakan, spontan saya rasa sakit.
DM : Sudah berapa lama kita rasakan hal ini ?
P : Sudah 1 tahun belakangan ini, Dok. Klimaksnya 2 minggu terakhir ini.
DM : Bapak sudah memeriksakan diri ke dokter spesialis?
P : Saya sudah check up di dokter spesialis jantung, katanya tidak ada
apa-apa Dok. Sama baru-baru ini Dok, saya periksa juga di dokter
spesialis saraf katanya nda adaji kelainan Dok.
DM : Selain penyakit ta, apalagi yang kita cemaskan?
P : Saya cemas kan anak-anak Dok, apakah saya mampu menyekolahkan
mereka ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, sementara saya hanya
seorang petani, dan akses keluar sangat susah, Dok, apalagi kami
tinggal di daerah terpencil. Saya tidak ingin mereka gagal seperti saya.
DM : Gagal bagaimana maksudnya, Pak?
P : Sebenarnya begini Dok, mohon maaf saya cerita saja. Sebenarnya
setelah lulus sarjana saya menjadi tenaga honorer di kantor kabupaten
Luwu Utara. Namun keluarga dan masyarakat di Desa datang
membujuk saya untuk menjadi seorang kepala Desa, dan pada saat itu
umur saya baru 27 tahun. Sempat saya tolak, tapi mereka terus datang
membujuk saya, akhirnya saya bersedia menjadi kepala desa, dan pada
saat itu saya calon tunggal yang diharapkan oleh masyarakat di desa
saya yang penduduknya hampir 5000 orang, kan baru pemekaran dok.
Eh, 1 tahun kemudian ada pengangkatan besar-besaran tenaga honorer
menjadi pegawai negeri sipil di Luwu Utara, teman-teman ku yang pada
saat itu bekerja sebagai tenaga honorer semuanya terangkat menjadi
-
8/10/2019 Laporan kasus Cemas Menyeluruh
9/15
pegawai negeri sipil, bahkan sekarang sudah ada yang menjadi kepala
dinas. Padahal kalau saya pikir-pikir dok, mereka tidak lebih baik
daripada saya dok. Dan akhirnya setelah jadi kepala desa, saya hanya
bekerja di kebun.
DM : Iya, itu artinya bukan rejeki Bapak, mungkin Bapak sukses dalam
bidang pertanian?
P : Iya, Alhamdulillah sih Dok, saya bisa menghidupi keluarga ku dari
hasil berkebun, tapi yang saya tidak habis pikir Dok, kenapa saya selalu
gagal? Saya juga pernah ikut partai politik Dok, suara ku suara
terbanyak, tapi tidak ada yang mau berkoalisi dengan partai ku Dok,
jadi saya tidak bisa maju. Saya juga pernah mendaftar jadi calon
anggota DPRD, tapi sayangnya gagal lagi Dok, saya hanya memperoleh
suara terbanyak kedua. Mungkin nasib memang hanya sebagai seorang
petani, padahal sudah sekolah tinggi-tinggi, tapi apalah boleh buat.
DM : Bapak tidak usah memikirkan ke belakang, lebih baik Bapak
mempersiapkan pendidikan anak ta?
P : Kalau itu adami dok, saya siapkan semoga cukupji.
DM : Selain itu ada lagi yang bikin kita cemas?
P : Istriku, Dok. Mohon maaf yah Dok memang yang namanya
perempuan itu selalu posesif, meskipun saya tidak pernah ji selingkuh.
Contohnya Dok, kalau ada teman ku yang perempuan menelepon, terus
nda saya save nomornya, dia mulai curiga lagi, meskipun sudah saya
jelaskan kalau perempuan itu cuma teman saya, cuma relasi saya, tapi
dia tetap saja cemburu. Selain itu kadang juga dalam menentukan suatu
keputusan dalam keluarga, selalu pilihannya yang mau dituruti. Tapi
apalah boleh buat sebagai suami dan kepala keluarga untuk
kebahagiaannya saya ikuti saja yang menjadi pilihannya, meskipun
nantinya hasilnya tidak memuaskan. Saya bilang mi sama dia, apa
memang saya bilang bu, tapi Ibu nda mau ikut kemauannya Bapak.
Saya selalu begitu Dok, saya selalu mengalah dengan orang lain,
meskipun rasanya sangat sesak.
-
8/10/2019 Laporan kasus Cemas Menyeluruh
10/15
DM : Bagaimana dengan tidur sama nafsu makan ta Pak?
P : susah sekali ka tidur kalau malam Dok, biasanya 2-3 jam ka di tempat
tidur baru bisa tidur, saya pikirkan terus penyakit ku Dok, saya khawatir
siapa yang akan menyekolahkan anak-anak ku kalau saya meninggal
Dok. Mungkin itulah yang membuat leher ku jadi tegang Dok. Tapi
kalau makan Alhamdulillah bagus ji Dok.
DM : Kalau saya tanyaki 100-7 berapa?
P : 100-7 itu sama dengan 93
DM : Kalau di kurang 7 lagi ?
P : 86 Dok
DM : kalau 86 dikurangi 7, berapa?
P : 79 Dok
DM : Apa bedanya sepeda sama motor Pak?
P : Kalau sepeda pake tenaga pi dok baru bisa jalan, sedangkan motor
pake mesin ji.
DM : Bapak bisaki ingat angka ini 7, 4, 1, 5, 3?
P : 7, 4, 1, 5, 3
DM : Makasih Pak sudah mau cerita-cerita sama saya.
P : Iya terima kasih Dok.
VII. EVALUASI MULTI AKSIAL
1.
Aksis I
Berdasarkan autoanamnesis dan pemeriksaan status mental
didapatkan gejala klinis yang bermakna yaitu berupa pola perilaku cemas.
Sehingga apabila memikirkan hal tersebut pasien sulit memulai tidur,
jantung berdebar-debar, sesak napas, nyeri perut, dan ketegangan pada
leher. Keadaan ini menimbulkan penderitaan (distress) pada pasien dan
keluarga serta terdapat hendaya (dissability) pada penggunaan waktu
senggang sehingga dapat disimpulkan bahwa pasien menderita Gangguan
Jiwa.
-
8/10/2019 Laporan kasus Cemas Menyeluruh
11/15
Pada pasien tidak ditemukan adanya hendaya berat dalam menilai
realita, melainkan hanya hendaya ringan saja, berupa hendaya penggunaan
waktu senggang. Sehingga digolongkan dalam Gangguan Jiwa Non
Psikotik.
Pada pemeriksaan status internus dan neurologik tidak ditemukan
adanya kelainan yang mengindikasikan gangguan medis umum yang dapat
menimbulkan gangguan fungsi otak serta dapat mengakibatkan gangguan
jiwa yang diderita pasien ini. Sehingga kemungkinan adanya gangguan
mental organik dapat disingkirkan dan diagnosis diarahkan ke Gangguan
Jiwa Non Psikotik Non Organik.
Pada pemeriksaan status mental ditemukan adanya gejala-gejala
yang dapat dimengerti (berdasarkan realita) dan dapat diempati, yaitu
cemas memikirkan nasib yang tidak sesuai dengan keinginan, serta
hendaya dalam penggunaan waktu senggang, yaitu kesulitan untuk
memulai tidur sehingga didiagnosis Gangguan Jiwa Neurotik.
Dari autoanamnesis dan pemeriksaan status mental didapatkan
adanya afek dan mood cemas, ketegangan motorik (pasien terlihat gelisah,
dan menekuk leher ke kiri dan ke kanan secara bergantian), serta
overaktivitas otonom, yaitu jantung berdebar-debar, sesak napas, dan nyeri
perut. Sehingga berdasarkan Pedoman Penggolongan dan Diagnosis
Gangguan Jiwa (PPDGJ III) diagnosis diarahkan pada Gangguan Cemas
Menyeluruh (F41.1)
2. Aksis II
Dari informasi yang didapatkan, pasien termasuk orang yang
mampu bergaul dalam masyarakat. Data yang didapatkan ini belum cukup
untuk mengarahkan pasien ke salah satu ciri kepribadian.
3. Aksis III
Tidak ada diagnosa
4. Aksis IV
Faktor stress psikososial adalah gagal menjadi pegawai negeri sipil dan
anggota DPRD.
-
8/10/2019 Laporan kasus Cemas Menyeluruh
12/15
5. Aksis V
-
GAF Scale saat ini 70-61: beberapa gejala ringan dan menetap,
disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik.
- GAF Scale 1 tahun terakhir 80-71: gejala sementara dan dapat
diatasi, disabilitas ringan dalam social, pekerjaan, sekolah, dll.
VIII. DAFTAR MASALAH
Organobiologik
Tidak ditemukan kelainan fisik yang bermakna, tetapi karena terdapat
ketidakseimbangan neurotransmitter maka pasien memerlukan
psikofarmakoterapi.
Psikologik
Ditemukan adanya gejala-gejala yang dapat dimengerti (berdasarkan
realita) dan dapat diempati, yaitu cemas memikirkan nasib yang tidak
sesuai dengan keinginan yang menimbulkan gejala psikis sehingga pasien
memerlukan psikoterapi.
Sosiologik
Ditemukan adanya hendaya dalam penggunaan waktu senggang sehingga
perlu dilakukan sosioterapi.
IX. RENCANA TERAPI
1.
Farmakoterapi : - Alprazolam 0,5 mg (3x1/2)
2. Terapi Supportif
a. Ventilasi
memberi kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan isi hati
dan keinginannya sehingga pasien merasa lega
b. Konseling: Memberikan penjelasan dan pengertian kepada pasien
tentang penyakitnya agar pasien memahami kondisi dirinya dan
-
8/10/2019 Laporan kasus Cemas Menyeluruh
13/15
memahami cara menghadapinya serta memotivasi pasien agar tetap
minum obat secara teratur
c.
Sosioterapi
Memberikan penjelasan kepada keluarga dan orang-orang terdekat
pasien tentang gangguan yang dialami oleh pasien sehingga
tercipta dukungan sosial dalam lingkungan yang kondusif sehingga
membantu proses penyembuhan pasien serta melakukan kunjungan
secara berkala.
X. PROGNOSIS
Dubia et bonam
XI. FOLLOW UP
Memantau keadaan umum pasien serta perkembangan penyakitnya, selain
itu menilai efektivitas dan kemungkinan efek samping.
XII. PEMBAHASAN/TINJAUAN PUSTAKA
Neurosis atau psikoneurosis mempunyai gejala-gejala yang dapat
dimengerti (berdasarkan realita) dan dapat diempati. Tilikan (insight) biasanya
dipertahankan. Neurosis dapat didefinisikan sebagai reaksi psikogenik
(disebabkan secara psikologis) abnormal. Anxietas adalah suatu mood, biasanya
bersifat tidak menyenangkan, disertai sensasi di tubuh (somatik) dan terjadi
dengan rasa ketidakpastian dan ancaman akan masa depan secara subjektif.
Sebagian besar perubahan tubuh yang terjadi pada anxietas disebabkan oleh
peningkatan reaksi pelepasan sistem saraf adrenergic simpatis, yaitu reaksi fight
or flight dari Cannon, yang menyebabkan pelepasan adrenalin dan katekolamin
lain. Suatu neurosis anxietas atau gangguan cemas menyeluruh merupakan status
anxietas atau reaksi anxietas, dan ditandai dengan anxietas berlebih atau tidak
realistic serta kekhawatiran yang bersifat menyeluruh dan menetap serta tidak
terbatas pada keadaan lingkungan tertentu; gangguan ini mengambang bebas
(free-floating).
-
8/10/2019 Laporan kasus Cemas Menyeluruh
14/15
-
8/10/2019 Laporan kasus Cemas Menyeluruh
15/15
Penatalaksanaan psikososial umumnya lebih efektif pada saat penderita berada
dalam fase akut. Terapi berorientasi keluarga dapat dilakukan dengan memberikan
penjelasan tentang gangguan yang dialami pasien dan menciptakan suasana yang
baik agar dapat mendukung proses pemulihan pasien. Prognosis pasien ini adalah
dubia, dinilai dengan melihat faktor pendukung yaitu keluarga mendukung
kesembuhan pasien (ada dukungan dari keluarga). Faktor penghambat tidak dapat
dijelaskan.