Kelainan Kongenital

56
RADIOGRAFI KELAINAN KONGENITAL GIGI DAN RAHANG DEGENERASI drg. Peni Pujiastuti, M. Kes Staf Radiologi Gigi dan Mulut FKG Universitas Jember

description

Radiografi Kelainan Kongenital Gigi Geligi Rongga Mulut

Transcript of Kelainan Kongenital

RADIOGRAFI KELAINAN KONGENITAL GIGI DAN RAHANG

DEGENERASI

drg. Peni Pujiastuti, M. KesStaf Radiologi Gigi dan Mulut

FKG Universitas Jember

PEMERIKSAAN RADIOGRAFI PADA KELAINAN KONGENITAL GIGI DAN RAHANG SERTA DEGENERASI:

• Kelainan kongenital sering ditemukan sec. insidental pada

pemeriksaan radiografi yang rutin

• Secara khusus tidak selalu dibutuhkan, hanya beberapa kelainan

kongenital membutuhkan pemeriksaan radiografi

• Pemeriksaan radiografi pada kelainan kongenital : hanya untuk

menunjang diagnosis dan membuat rencana perawatan

KELAINAN KONGENITAL GIGI MACAM : 1. Anomali dalam jumlah

2. Anomali dalam bentuk3. Anomali dalam ukuran4. Anomali dalam pertumbuhan5. Anomali dalam struktur jaringannya

I. KELAINAN JUMLAH GIGI

1. Supernumery teeth (Hiperdonsia)

Etiologi :

1. Teori dikotomi dan hiperaktifitas

2. Teori dikotomi adalah hasil dikotomi dari tooth bud, sedangkan teori hiperaktifitas adalah hasil hiperaktifitas dari lamina dental. 

3. Munculnya gigi lebih pada beberapa anggota keluarga yang sama mengarahkan anomali ini diwariskan secara genetik atau X-linked

Insidensi 1 : 100RB : RA 8 : 1Erupsi : tidak erupsi 1 : 5Sering pada gigi insisivus, PremolarKlinis: jumlag gigi lebih, berjejal

Bentuk: = normal, berbeda (lebih kecil, conus, tuberculate atau odontome/tidak beraturan) Ro-grafi : erupsi : tidak terlalu diperlukan tidak erupsi : ditemukan sec.tidak sengaja

Contoh : Mesioden diantara gigi insisivus sentral RA : kecil, kerucut RB : spt gigi asli, sulit dibedakan

Lateroden : antara I-1 dan I-2 Parapremolar: antara P-1 dan P2 Para molar : diantara gigi-gigi molar Distomolar : distal M-3 (Molar keempat)

mesiodens molar keempat premolar tambahan

2. Agenesis2. Agenesis

adalah tidak terbentuknya beberapa benih gigi pada masa pembentukan benih gigi pada masa janin. Pembentukan calon gigi sudah dimulai sejak janin berusia 4 minggu. Sedangkan, proses keluarnya atau erupsi dimulai saat bayi berusia 6-7 bulan. Etiologi; heriditer (mutasi gen autosomal. Agenesis; mutasi gen MSX1 dan PAX9 yang bersama sama membentuk suatu bentuk kelainan atau mutasi. diwariskan oleh gen resesif yang terpaut oleh kromosom X . Dapat terjadi pada gigi sulung/permanen

dapat menyerang laki-laki maupun wanita,lebih tinggi pada pria dibandingkan dengan wanita Agenesis: 1. agenesis soliter (hipodonsia/oligodonsia)

2. Agenesis absolut (anodonsia)Sering : premolar, insisivus lateral RA/RBPem.radiografi : - mutlak diperlukan

- radiograf: tidak ada benih gigi

3. Anodonsia3. Anodonsia

• Anodontia : suatu keadaan dimana semua benih gigi tidak terbentuk sama sekali,•Ada 2 macam :Ada 2 macam : 1. Anodonsia sebagian1. Anodonsia sebagian - Hipodonsia (kekurangan 1 – 2 gigi) - Hipodonsia (kekurangan 1 – 2 gigi) - Oligodonsia (Kekurangan > 4 gigi)- Oligodonsia (Kekurangan > 4 gigi) 2. Anodonsia total 2. Anodonsia total

• Macam : 1. fals anodonsia (mis. Karena impaksi)Macam : 1. fals anodonsia (mis. Karena impaksi) 2. true anodonsia : benar-benar tidak ada benih (agenesis)2. true anodonsia : benar-benar tidak ada benih (agenesis)

• Etiologi : True : heriditer (Etiologi : True : heriditer (keabnormalan dalam pewarisan gen resesif terpaut kromosom x Fals : gangguan erupsi, infeksi, pencabutanFals : gangguan erupsi, infeksi, pencabutan• Klinis : Klinis : tidak terbentuknya semua gigi laki-laki lbh sering daripada perempuan lebih sering mengenai gigi-gigi tetap atau gigi-gigi sulung. dapt terjadi pada satu sisi rahang atau keduanya. Rambut tipis, rahang tidak berkembangRambut tipis, rahang tidak berkembang• Pem.radiografi : - mutlak diperlukanPem.radiografi : - mutlak diperlukan - radiograf: tidak ada benih gigi (agenesis)- radiograf: tidak ada benih gigi (agenesis)

5. Pre-deciduous dentitionYaitu gigi yang tumbuh sebelum masa erupsi gigi sulungYaitu gigi yang tumbuh sebelum masa erupsi gigi sulungSering : gigi insisivus (2 atau lebih)Sering : gigi insisivus (2 atau lebih)Macam :Macam : 1. natal teeth (begitu lahir sudah tumbuh gigi)1. natal teeth (begitu lahir sudah tumbuh gigi)

2. neonatal teeth (tumbuh beberapa saat setelah lahir2. neonatal teeth (tumbuh beberapa saat setelah lahirBentuk : biasanya tanpa akar, mudah lepasBentuk : biasanya tanpa akar, mudah lepasPemeriksaan : Klinis : jelasPemeriksaan : Klinis : jelas

Radiograf : tidak diperlukanRadiograf : tidak diperlukan

6. Post-treatment feet dentition

Yaitu gigi yang tumbuh setelah semua gigi permanen dicabutYaitu gigi yang tumbuh setelah semua gigi permanen dicabutBiasanya terjadi setelah pemakaian dentureBiasanya terjadi setelah pemakaian denturePemeriksaan : Klinis : jelasPemeriksaan : Klinis : jelas

Radiograf : tidak diperlukanRadiograf : tidak diperlukan

II. KELAINAN BENTUK GIGI1. Gemination

Yaitu sebuah gigi (benih gigi) terbagi menjadi 2 pada mahkotanya Yaitu sebuah gigi (benih gigi) terbagi menjadi 2 pada mahkotanya Etiologi : >> heriditerEtiologi : >> heriditer

Klinis : Bentuk : Klinis : Bentuk : kadang sempurna/ tidak sempurna makrodonsia/Mahkota terbelah menjadi 2makrodonsia/Mahkota terbelah menjadi 2

Radiograf : (1 akar dan 1 saluran akar)Radiograf : (1 akar dan 1 saluran akar)

2. Fusion 2. Fusion

Yaitu penyatuan 2 (benih) gigi atau lebih; Ruang pulpa dapat tunggal atau rangkap dengan semua saluran akar akan selalu berakhir pada satu kamar pulpa. Etiologi : >> heriditer (terjadi pada saat perkembangan gigi pada pembentukan dentin)Macam : 1. fusi sempurna: 2 gigi menyatu baik mahkota maupun

akarnya (terjadi pada stadium awal pembentukan gigi)

2. fusi sebagian : terjadi pada stadium akhir pembentukan

gigi dimana mahkota sudah terbentuk fusi hanya pada akar (2 mahkota, 1

akar dan 1 SA)

Klinis : Jelas (makrodonsia)Dapat terjadi pada gigi sulung atau permanen. Umumnya gigi anterior, tetapi gigi molar juga bisa.Cara membedakan dg Geminasi:hitung gigi tersebut. Jika salah satu ada yang hilang disebut fusion, jika salah satu tidak hilang disebut geminationRadiograf : tergantung jenis fusinya (1 akar dan 1 saluran akar)

3. Concrescense

Yaitu fusi yang terjadi setelah pembentukan akar gigi sempurna fusi hanya pada sementumPenyebab : trauma, crowded resorpsi tulang di antara akar gigikemudian terjadi fusi pada sementumPemeriksaan Klinis : normal

Sering : molar (M3 RB) Pem. Radiografi : ditemukan secara tidak sengaja : akar menyatu dengan akar gigi yang lain pada bagian Sementum (space membrana periodonsium hilang pada bagian yang fusi)

4. Delacerasi Akar gigi yang membelok secara tajam / berbentuk kurvaPenyebab : trauma saat pembentukan gigiTipe : pada servikal, midle, dan ujung aspekPemeriksaan Klinis : normal

Pem. Radiografi : ditemukan secara tidak sengaja : akar membengkok

5. Akar gigi tambahan

yaitu gigi mempunyai jumlah akar lebih dari yang normalEtiologi : >> heriditerKlinis : tidak tampakRadiograf :- jelas (akar atau saluran akar lebih dari jumlah yang normal)

- Ditemukan tidak sengajaSering : premolar RB

6. Dent in dent (dent invaginatus)

Yaitu gigi tumbuh dalam gigi (adanya invaginasi mahkota gigi dan akar karena pertumbuhan email melipat ke dlm slm proses proliferasi & merupakan kesalahan morfodiferensiasi; Etiologi : masih mjd kontroversi, Namun beberapa ahli menyatakan bahwa DI tjd krn:

1. invaginasi dari permukaan mahkota sebelum terjadi kalsifikasi : atau terjadi email masuk ke dalam dentin locus minorus; kerusakandr organ email slm perkembangan gigi

2. adanya tekanan abnormal dr sekeliling jar. slm pembentukan gigi

3. penyempitan dr lengkung email

4. Perlambatan/percepatan ptumbuhan epithelium bag. dlm dr email

(Silberman et all,2006)

Frekuensi 0,04% - 10% (lain:0,25-41%)dari seluruh pasien.

lebih sering terjadi pada gigi-gigi rahang atas

Urutan DI : insisivus lateral, insisivus sentral, premolar, kaninus dan molarKlinis : - Locus minorus sering menimbulkan komunikasi dini

antara pulpa & RM rawan karie Radiografi : - Ditemukan secara tidak sengaja

- Bentukan gigi dalam gigi, Bentuk kecil arah berbalik

Menurut Oehlers (1957)

• Tipe I (A)invaginasi email pd mahkota saja

• Tipe II (B)invaginasi email yg menginvasi akar mlebihi cementoenamel junction (CEJ), tetapi tdk pernah menjangkau jar periapikal dan masih terlokalisir di dlm kantong yang tertutup

• Tipe III(C,D)invaginasi mulai dr mahkota sampai ke apeks dan mjangkau jar periapikal maupun jar periodontal tanpa bhubungan dgn saluran aka

• adalah anomaly gigi yang memiliki karakteristik munculnya sebuah bentuk extra cusp (cusp berlebih) sebagai awal terbentuknya tuberkel pada permukaan palatal atau bukal. Cups tambahan tersebut dinamakan talon cusp.Tuberkel terdiri dari lapisan luar enamel, inti dentin dan perluasan pulpa yang tipis.Tuberkel ini setelah muncul akan segera mengalami keausan atau patah yang dalam banyak kasus menyebabkan pulpa terbuka. Terjadi kesalahan evaginasi dari inner enamel epitelium

• Frekuensi 1-4%• Biasanya di central groove gigi posterior atau cingulum gigi anterior• Talon cusp berada di gigi incisive• Extra cusp mempunyai enamel, dentin, dan pulpa

• Exposure pulpa (pulpa terbuka) bisa mengakibatkan ketidakseimbangan

radikal

7. Dens evagenatus (extra cusp) 

(Stecker: 2007)

7. Taurodonsia

Yaitu perbandingan mahkota dan akar tidak normal (mahkotapanjang, akar pendekLanjut : ruang pulpa dan SA tertutupVarian :hypotaurodontism, mesotaurodontism dan hypertaurodontism. Etiologi : Heriditer : autosomal dominan atau sebagai bagian dari beberapa sindrom mencakup trichodentoosseous sindrom (TDO), otodental dysplasia, ectodermal dysplasia, sindrom gigi dan kuku, amelogenesis imperfecta,Klinis : - Mahkota relatif lebih panjang dari normalRadiografi : Perbandingan mahkota dan akar tidak normal,

Ruang pulpa yang membesar kelihatan silindris,

akar gigi menebal, furkasi yang jauh ke apikal.

III. KELAINAN UKURAN GIGI1. Mikrodonsia

Yaitu ukuran gigi lebih kecil dari normalAda 3 tipe :1. True generalized mirodontia

- ukuran rahang normal- semua gigi kecil, crown pendek, bentuk seperti palu (insisal

lebih kecil dari bagian servikal)- diastema

2. Relatif generalized microdontia- ukuran gigi normal/sedikit lebih kecil, ukuran rahang lebih besar terdapat diastema

3. Single microdontia- hanya pada satu gigi, sering pada gigi I-2 dan M-3

Klinis : jelas (mahkota gigi >kecil dari normal), dapat berbentuk kerucut atau peg shaped Radiografi : akar gigi umumnya lebih kecil dan relatif lebih pendek dari gigi yang normal

2. Makrodonsia

yaitu ukuran gigi lebih besar dari normal, ada tiga tipe :1. True generalized macrodontia

- semua gigi lebih besar dari normal- rahang normal berjejal- macrognathic tidak berjejal

2. Relatif generalized microdontia- ukuran gigi normal/sedikit lebih besar- ukuran rahang lebih kecil- terdapat gigi berjejal

3. Single macrodontia- hanya pada satu gigi- hasil dari fusi

Klinis : jelas (mahkota gigi >besar dari normal) Radiografi : akar gigi umumnya lebih besar

SEBAB: berbagai faktor yang saling mempengaruhi.

Macrodontia General; : mengenai seluruh gigi dapat terjadi pada kelainan pituitary gigantism, yaitu suatu kelainan yang disebabkan oleh adanya gangguan keseimbangan hormonal.

Macrodontia yang hanya mengenai gigi tertentu saja (macrodontia lokal) kadang ditemukan pada kelainan unilateral facial hyperplasia yang menyebabkan perkembangan benih gigi yang berlebihan.

macrodontia juga dapat berhubungan dengan beberapa penyakit yang diturunkan. (http://www.klikdokter.com/article/)

IV. KELAINAN STRUKTURJARINGAN GIGI

1. Hipoplasi email/amelogenesisi imperfecta

Yaitu gangguan pembentukan emailDapat terjadi pada gigi sulung/permanenKlinis : enamel buram / kekuninganRadiograf : tebal enamel kurang

2. Agenesis emailYaitu email tidak terbentuk (sebagian atau seluruhnya)Klinis : gigi kekuninganRadiograf : email tidak tampak (sebagian/seluruhnya)

3. Amelogenesis Imperfecta

• menyerang lapisan email gigi warna gigi berubah menjadi biru kehitaman karena kekurangan enzim.

• Etiologi :Heriditer (autosomal dominan, autosomal resesive, dan

x-linked).

• Prevelensi kejadian 1:10000.

• Ada 3 tipe: hipomineralisasi, hipoplastik dan Hipomaturation

• hipomineralisasi : kekurangan mineral pada proses pembentukan jaringan, email lunak, erupsi terlambat, banyak karang gigi

radiografi :email seperti dimakan rayap dengan email yang kelihatan terang menunjukkan bercak-bercak gelap yang tidak teratur

• hipoplastik : kekurangan jaringan yang melapisi email gigi, email pada waktu erupsi seluruhnya / sebagian besar tidak ada, kerusakan matriks email yang disebabkan hancurnya ameloblas dan tidak ada diferensiasi epitel email sébelah dalam.

Radiografi ; ketebalan email kurang / email tidak tampak• Hipomaturation : tebal email normal, mineralisasi tidak sempurna, gigi

berbentuk coklat-kuning

Gambar 14: Hypocalcified Gambar 15: hypoplastic Gambar 16: hipomaturation

tipe hipoplastik Hipomineralisasi/hipokalsifikasi

hipokalsifikasiHipoplasi email

Hipoplasi email

Hipoplasi email

3. Hipokalsifikasi email

Yaitu gangguan kalsifikasi email; ketebalan email normal tapi kekerasannya/kalsifikasinya tidak sempurnaKlinis : gigi dengan bercak-bercak putihRadiograf : radiopasitas email berkurang, bintik-bintik pada emailDapat lokal (1 atau 2 gigi) atau general (semua gigi)

4. Mottled teeth

Yaitu anomali karena kadar F air minumnya > 2 ppm (normal 1 ppm)Klinis : gigi kecoklatan, noda/bercak pada emailRadiograf : ? (sulit dibedakan dengan gigi normal)

5. Displasia dentin / dentinogenesis imperfecta

Gangguan proses pembentukan dentinKlinis : email seperti sisik (shell teeth)Dapat terjadi pada gigi sulung / permanenRadiograf : akar tidak sempurna (sempit/kecil), mahkota gigi seperti bola, ruang pulpa luas

DENTINOGENESIS IMPERFEKTA (….., B-1)

Gangguan pembentukan dentin dimana terjadi anomali pada struktur dentin yang menyebabkan kerusakan matriks predentin yang mengakibatkan dentin sirkumpulpa tidak terbentuk dan tidak teratur.

Seperti halnya amelogenesis imperfecta, kelainan ini juga disebabkan oleh kekurangan enzim sehingga warna dentin berubah menjadi coklat

Etiologi :herediter yang diturunkan secara autosomal dominan.

KLINIS :

•Warna kuning kecoklatan pada gigi penderita

•Mahkota berbentuk bulbous akibat kontriksi servikal yang kuat,

•Akar gigi tipis, pendek, tumpul dan transparan setelah pencabutan.

•Sementum normal•Membrane periodontal normal•Tulang alveolar normal•Ruang pulpa dan saluran akar menyempit/hilang•Frekuensi kejadian 1: 8000; seimbang antar pria dan wanita

RADIOGRAFI: penutupan awal dari pulpa dan saluran akar (obliterasi), email relatif kurang karena pengelupasan akibat kerusakan pertemuan dentino-email.

Klasifikasi DI (Shield, 1973):

Tipe 1 ( Dentigerous Imperfecta)

Manifestasi penyakit tulang yang secara umum disebut Osteogenisasi Imperfecta (OI)/kerusakan tulang yang diturunkan secara autosomal dominan. Memperlihatkan gambaran translusensi kekuningan pada gigi susu ataupun gigi permanen dan terdapat banyak variasi ekspresi dari keseluruhan gigi yang terkena, hanya sedikit yang menunjukkan perubahan warna yang ringan. Pada gigi yang terdiskolorisasi, sering terdapat enamel yang rusak(patah), yang mengakibatkan atrisi yang cepat. Ciri klinis yang menyolok adalah warna biru muda sampai biru tua atau coklat. Mahkota gigi sering berbentuk bulbous sebagai akibat penyempitan servikal, akar gigi tipis/tumpul dan pendek dan ternyata transparan setelah pencabutan. Tetapi membran periodontal dan tulang alveolar normal. Ruang pulpa dan saluran akar pada tipe ini menyempit sesudah erupsi atau segera setelah erupsi sehingga terjadi obliterasi pada ruang pulpa dan saluran akar sebagian atau seluruhnya

Tipe 2 ( Dentin Opalescent Herediter)

Dentin transparant herediter tidak disertai kerusakan tulang (OI) sebagai suatu rantai perikatan autosomal dominan. Menunjukkan gambaran klinis dan radiografi pada gigi yang dikenai hampir sama dengan DI tipe 1.

Tipe 3 (Tipe Brandywine)

Mahkota berbentuk bulbous dan sudah aus waktu erupsi. Karena fraktur spontan terjadi pembukaan pulpa pada gigi sulung. Tidak ditemukan oblitersai pulpa namun menunjukkan kamar pulpa yang lebih besar dari normal.

Gambar 19: Dentinogenesis imperfecta

Gambar 20 : dentinogenesis imperfecta

Dentinogenesis imperfecta (tipe 1 dan 2)• Ruang pula tidak tampak(obliterasi)

• ketebalan email relatif kursng

6. Mutiara email (enamel pearl)

Yaitu suatu tonjolan kecil dari bahan email pada batas CEJ (akar tunggal) atau pada furkasi (akar ganda)Klinis : ada tonjolan seperti email pada lokasi tersebutRadiograf : radiopak (lebih) bentuk bulat kecil pada lokasi tersebut, kadang kurang jelas, sering disalahinterpretasi sebagai karang gigi

7. Opalescent dentin

Yaitu terjadi hipkalsifikasi dentinKlinis : gigi keabu-abuan, gigi trasparantRadiograf : densitas dentin berkurang, ruang pulpa kurang jelas

• Kelainan kongenital (> heriditer)• Macam : palatoschisis, labioschisis, labio-palatoschisis• Klinis : jelas, mudah dilihat• Radiograf : radiolusenn jelas pada pertengahan palatum

Cleft palateCleft palate

V. KELAINAN RAHANGV. KELAINAN RAHANG

Gambar 4.1 cleft lip

BIBIR SUMBING

Cleft lip disebut juga dengan bibir sumbing. Bibir sumbing disebabkan oleh kelainan genetic dan juga disebabkan bawaan yang ditandai dengan adanya celah pada bibir, gusi dan langit-langit yang dapat timbul sendiri atau bersamaan

Bila gusi juga terbelah (gnatoschizis) kelainannya menjadi labiognatopalatoschizis,

MACROGNATHIA

Micrognathia mungkin konginetal atau didapat misal sebagai gejala sisa akibat trauma, infeksi, atau rheumatoid arthritis juvenile. Meskipun istilah ini tidak begitu spesifik, micrognathia berkenaan penyusutan ukuran salah satu rahang, umumnya pemakaian pada dasarnya dibatasi oleh mandibula. Penyusutan ukuran mandibula pada dasarnya disebabkan oleh karena puasat kegagalan pertumbuhan di kondilus. Trauma atau infeksi didaerah didaerah kondilus, hamper selalu unilateral, akan menyebabkan penyusutan ukuran mandibula unilateral. Micrognathia mandibula biasanya bersifat poligenik terlokalisir tetapi tampak mempunyai hubungan dengan sindrom plethora.

Hemiatrophy adalah Atropi satu sisi tubuh atau separuh organ atau bagian. Hemiatrophy dapat terjadi pada wajah dan dapat pila terjadi

pada lidah. Hemiatrophy yang terjadi pada wajah ( Hemiatrophy facial) merupakan atrofi progresif

yang terjadi pada sisi wajah. Penyebab hemiatrophy facial tidak diketahui, sering terjadi pada satu sisi wajah. Hemiatrophy facial sering

disertai oleh:Gangguan pigmentasi dan alopesia.

Jacksonian epilepsy dan neuralgia trigeminalTerkadang juga mengenai tubuh, visera, dan

anggota gerak ipsilateral.Sedangkan hemiatrophy lidah adalah atrofi

progresif separuh lateral lidah.

Agnathia adalah kelainan pada rahang, dimana tidak terdapat rahang bawah pada penderita. Etiologi dari agnathia adalah autosomal resesive dengan prognosis letal.

Gambar 8.2 Radiografi Agnathia