Kelainan Kongenital Pada Hidung

21
KELAINAN KONGENITAL PADA HIDUNG Disusun oleh : Aprilia Armaningsih 1102007039

Transcript of Kelainan Kongenital Pada Hidung

Page 1: Kelainan Kongenital Pada Hidung

KELAINAN KONGENITAL PADA HIDUNG

Disusun oleh :

Aprilia Armaningsih

1102007039

Page 2: Kelainan Kongenital Pada Hidung

Kelainan kongenital

merupakan kelainan dalam pertumbuhan struktur bayi yang timbul sejak kehidupan hasiI konsepsi sel telur

Page 3: Kelainan Kongenital Pada Hidung

ANGKA KEJADIAN

Angka kejadian kelainan kongenital yang besar berkisar 15 per 1000 kelahiran. Angka kejadian ini akan menjadi 4-5% bila bayi diikuti terus sampai berumur 1 tahun.

Angka kejadian dan jenis kelainan kongenital dapat berbeda-beda untuk berbagai ras dan suku bangsa, begitu pula dapat tergantung pada cara perhitungan besar keciInya kelainan kongenital.

Page 4: Kelainan Kongenital Pada Hidung

FAKTOR ETIOLOGIBeberapa faktor etiologi yang diduga

dapat mempengaruhi terjadinya kelainan kongenital antara lain:

Kelainan Genetik dan Khromosom. Faktor mekanik Faktor infeksi Faktor Obat Faktor umur ibu Faktor hormonal

Page 5: Kelainan Kongenital Pada Hidung

Faktor radiasi Faktor gizi Faktor-faktor lain

Masalah sosial, hipoksia, hipotermia, atau hipertermia diduga dapat menjadi faktor penyebabnya. Seringkali penyebab kelainan kongenitai tidak diketahui.

Page 6: Kelainan Kongenital Pada Hidung

Diagnosa

Pemeriksaan untuk menemukan adanya

kelainan kongenital dapat dilakukan pada

pemeriksaan janin intrauterine, dapat pula

ditemukan pada saat bayi sudah lahir.

Page 7: Kelainan Kongenital Pada Hidung

PENANGANAN

Kelainan kongenital berat dapat berupa kelainan kongenital yang memerlukan tindakan bedah, kelainan kongenital bersifat medik, dan kelainan kongenital yang memerlukan koreksi kosmetik.

Page 8: Kelainan Kongenital Pada Hidung

ANATOMI DAN FISIOLOGI HIDUNGANATOMI HIDUNG Secara anatomi, hidung adalah

penonjolan pada vertebrata yang mengandung nostril, yang menyaring udara untuk pernafasan.

Hidung manusia adalah bagian yang paling menonjol di wajah, yang berfungsi menghirup udara pernafasan, menyaring udara, menghangatkan udara pernafasan, juga berperan dalam resonansi suara.

Page 9: Kelainan Kongenital Pada Hidung

Ada 3 struktur penting dari anatomi hidung, yaitu :

Dorsum nasi (batang hidung). Septum nasi. Kavum nasi.

Page 10: Kelainan Kongenital Pada Hidung

PENYAKIT KONGENITAL HIDUNG

Encephaloceles

Nasal Dermoids

Glioma

Page 11: Kelainan Kongenital Pada Hidung

NASAL DERMOID Istilah nasal dermoid biasanya digunakan

untuk menggambarkan jenis-jenis anomaly dari sistem jaringan pendek epithelium pada nasal dorsum hingga sistem-sistem yang meluas dari kulit dorsal melewati septum ke dura

Massa pada dorsum hidung atau intranasal

Terdapat lubang atau saluran sinus yang terbuka pada dorsum nasal

Rambut disekitar lubang Pus dan material sebacea

Page 12: Kelainan Kongenital Pada Hidung
Page 13: Kelainan Kongenital Pada Hidung

GLIOMAS Massa yang keras dan tidak berdenyut

Terdapat di dorsum nasal dan atau berkembang dari dinding lateral hidung

Terdapat teleangiektasis dengan kulit sekitar

Tidak membesar dengan kompresi bliateral vena jugularis interna ( furstenberg test )

Page 14: Kelainan Kongenital Pada Hidung
Page 15: Kelainan Kongenital Pada Hidung

ENCHEPALOCELE sebagai perluasan nasal dan atau

sebagai massa yang biru, berdenyut, padat, dekat nasal bridge dengan transilluminasi

Membesar jika menangis atau dengan kompresi bilateral vena jugularis interna

Dapat sebagai pembesaran massa dari cribiform plate

Page 16: Kelainan Kongenital Pada Hidung
Page 17: Kelainan Kongenital Pada Hidung

EVALUASI Dimulai dengan riwayat komplit dan

pemeriksaan fisik

Biasanya hadir pada awal hidup namun dapat juga ditemukan pada dewasa yang tidak terdiagnosa

15 % gliomas mempunyai hubungan intracranial, sedangkan semua enchepaloceles mempunyai hubungan intracranial

Page 18: Kelainan Kongenital Pada Hidung

Diagnosis dipastikan dengan Ct Scan dan MRI

Ditemukan :- Massa jaringan lunak- Kista yang berisi cairan- Massa intra cranial- Pembesaran foramen cecum- Distorsi crista galli

Page 19: Kelainan Kongenital Pada Hidung

PERAWATAN BEDAH Bedah eksisi komplit

Intervensi bedah di masa awal di rekomendasikan untuk menghindari distorsi lebih lanjut pada hidung atau atropi tulang

Page 20: Kelainan Kongenital Pada Hidung

KESIMPULAN Diagnosis massa kongenital hidung

membutuhkan tingkat kecurigaan yang tinggi

Kelainanya yang jarang, namun komplikasi yang mengancam jiwa harus diingat.

Jika ada pasien yang datang, biopsi pada lesi sebaiknya tidak dilakukan sebelum pemeriksaan imaging dilakukan.

Page 21: Kelainan Kongenital Pada Hidung

TERIMAKASIH