Kelainan Kongenital Urethra
description
Transcript of Kelainan Kongenital Urethra
Kelainan Kongenital Urethra
Posterior Urethral Valve
Penyebab utama BOO Morgagni 1717 Hough Hampton Young 1919
• Mukosa memanjang dari dasar veromontanum ke distal sepanjang urethra pars membranacea dan prostatika
Tipe I
• Valvula meluas ke proksimal dari veromontanum sampai ke leher buli-buli
Tipe II
• Valvula mengelilingi urethra dengan lubang sentral di distal (IIIa) atau proksimal (IIIb) dari veromontanum
Tipe III
Posterior Urethral Valve
Insiden laki-laki Insidens 1:5000-8000Type I > 95 %Type III < 5 %Prognosis lebih buruk pada type IIIVesicoureteral refluks 50 %
50 % unilateral, 50 % bilateral
Posterior Urethral Valve
Gambaran Klinik Tergantung derajat obstruksi
Antenatal Hidronefrosis bilateral Distensi kandung kemih serta dinding yang menipis Dilatasi uretra pars prostatika Oligohidramnion
Posterior Urethral Valve
Newborn Teraba massa intra abdominal
o Distensi kandung kemih, Hidronefrosiso 40 % akibat obstruksi uropathy
Ascites Riwayat oligohidramnion Gangguan napas akibat hipoplasia pulmoner
Posterior Urethral Valve
Early infant Pancaran kencing lemah / terminal dribbling Urosepsis Dehidrasi Gangguan elektrolit Uremia Gangguan ginjal
Toodler Fungsi Ginjal lebih baik Demam (UTI) Inkontinensia
Posterior Urethral Valve
Initial Management Drainage urine
Feeding tube 5 / 8 fr Kateter foley tidak dianjurkan Antibiotik spektrum luas Kimia Darah
Posterior Urethral Valve
Pemeriksaan Radiologi Saluran Kemih Bawah
VCUG Mandatory Dilatasi uretra pars prostatika
USG IVU
Posterior Urethral Valve
Tata laksana Trans-Urethral valve ablastion
4, 8, & 12 Urethral Spinkter VCUG setelah 2 bulan USG
Anterior Urethral Valve
Insiden jarang Obstruksi saluran kemih bawah Urethra pars bulbosa (40 %) Terletak di distal divertikulum Kegagalan penyatuan uretra proksimal dan distal
Anterior Urethral Valve
Gambaran Klinik Tergantung usia dan derajat obstruksi Antenatal (USG)
Oligohidramnion Hidronefrosis bilateral Dilatasi kandung kemih
Anak Pancaran urin yang lemah Menetes ISK berulang
Anterior Urethral Valve
Pemeriksaan Radiologi USG VCUG / MCU
Tata Laksana Ablasi Transurethra Open surgical
Striktur Urethra Kongenital
Jarang>> fossa naviculare dan uretra pars
membranacea Derajat Penyempitan :
• Oklusi < 1/3 lumen
Ringan
• Oklusi 1/3 – ½ lumen
Sedang
• Oklusi > ½ lumen
Berat
Striktur Urethra Kongenital
Gejala dan Tanda Klinis Gejala iritasi dan obstruksi Udem penis Abses / fistel
Pemeriksaan Penunjang Laboratorium Uroflowmetri Uretrografi Uretroskopi Sistoskopi
Striktur Urethra Kongenital
Tata Laksana Non-operatif
bouginasi Operatif
Meatotomi Internal uretrotomi uretroplasti
Megalouretra
Nesbitt 1954 Dilatasi uretra tanpa obstruksi di distal 90 kasus Perkembangan abnormal korpus spongiosum dan kavernosum Umumnya pada Prune-Belly Syndrome Dua tipe
Skapoid Fusiform
Megalouretra
Etiologi Kegagalan rekanalisasi uretra Obstruksi temporer awal perkembangan tipe fusiform Kegagalan perkembangan jaringan erektil tipe skapoid Abnormalitas perkembangan mesodermal
Pemeriksaan Penunjang USG VCUG
Megalouretra
Penanganan Prenatal : Shunt vesico – Amnion Neonatus : Vesikostomi / uretrostomi Dewasa : Prostesis pada tipe fusiformis
Atresia Urethra
Jarang lahir hidup Ditemukan saat prenatal dengan USG
Gangguan perkembangan paru Oligohidramnion Ginjal yang membesar Abdomen yang melebar Dilatasi organ-organ traktus urinarius Kematian fetus
Penatalaksanaan : shunt vesico-amniotik prenatal
Duplicatio Urethra
Cenderung pada laki-laki Klasifikasi Effmann :
Duplicatio Urethra
Duplicatio Urethra
Penanganan