Kel. 4 Compounding.pptx

32
PENGEMASAN KEMBALI OBAT –OBATAN S ESUAI TERAPI PERSONIL FARMASI ALAT BANTU DALAM MENGHITUNG TABLET DAN KAPSUL

Transcript of Kel. 4 Compounding.pptx

Slide 1

Pengemasan Kembali Obat obatan sesuai Terapi

PERSONIL FARMASIAlat Bantu dalam menghitung tablet dan kapsul

Kelompok 4:

ASTRIA KURNIAAULIA ANSARI NASUTIONDARA FAHRIA NOPADITA AYUDHYAS .CFEBIA SARIFRY SHEYLLA SAFIRAHFRANS APANDIJESAYA AFRIYANTAMUHAMMAD SYAFRUDDINSATIA CHRISTENSON DEVINA .STRY YUNI SEMDU

Pengemasan Kembali Obat obatan sesuai Terapi

Pengemasan kembali di tingkat lokal (apotek/counter)

Pengemasan dari pabrik

Termasuk penyiapan obat dengan dosis kombinasi dan obat dengan dosis tunggal dalam strip

Bentuk strip dan kemasan lain yang dibuat jadi dari pabrik lebih efektif bagi dispenser dalam menyerahkan kepada pasien karena lebih menghemat waktu dan mencegah kesalahan perhitungan jumlah tablet yang dikeluarkan dari kemasan besar

Pasien datang dalam jumlah banyak dalam waktu yang bersamaanAdanya beberapa obat yang sering diresepkan dan dalam jumlah yang samaTipe kemasan yang digunakan dapat memberikan perlindungan terhadap obat dari lingkungan sampai pasien menggunakan obat tersebutKemasan yang digunakan dapat dilabeli dengan nama obat dan dosisnyaPenulis resep terlibat dalam pemilihan jumlah kemasan dan setuju untuk meresepkan pilihannya

Pengemasan kembali dalam penyerahan obat-obatan di apotek bermanfaat dalam kondisi-kondisi:

Pendistribusian obat lebih aman, mudah dan cepat, lebih sedikit kemungkinan terjadi kesalahan dan membebaskan dispenser dari menghitung banyaknya jumlah obat, sehingga memungkinkan lebih banyak waktu untuk berkomunikasi dengan pasienMeningkatkan kredibilitas apotek di mata pasien/konsumen jika kemasan yang digunakan menarik dan bersih, dan dapat dibandingkan dengan obat buatan pabrik

Keuntungan dari pengemasan kembali obat sesuai terapi

3. Proses peresepan oleh seluruh praktisi kesehatan lebih akurat dan efisien karena adanya perlakuan standar dalam proses pengemasan kembali4. Menyederhanakan dispensing untuk terapi multiobat (misalnya: kemasan gabungan isoniazid, rifampicin, ethambutol, dan pirazinamid untuk perawatan TB), sehingga meningkatkan kepatuhan pasien terhadap regimen terapi yang direkomendasikan5. Proses pengemasan kembali dapat saja dilakukan oleh pegawai yang tidak terlatih, selama mengikuti prosedur yang jelas dan dilakukan pemeriksaan dan pengendalian kualitas yang tepat.6. Pencatatan persediaan obat lebih mudah dan akurat, dengan pengendalian suplai yang lebih baik dan data penggunaan yang lebih tepat.

Secara teknis, pengemasan kembali obat adalah termasuk proses pembuatan obat (manufacturing), yang karenanya harus dilakukan di bawah pengawasan ketat yang mencerminkan pelaksanaan cara pembuatan obat yang baik secara khusus. Terutama:Hanya satu jenis obat dengan kekuatan yang sama yang boleh dikemas pada satu waktu, dan di satu area/permukaan tempat kerja yang sama (contoh : satu meja hanya tablet Paracetamol 650 mg saja)

Pentingnya Dilakukan Pengawasan Dalam Proses Pengemasan Kembali

Pengawas harus memeriksa apakah label pada kemasan telah diletakkan dengan benar dan jumlah label sama dengan jumlah wadah, serta sesuai dengan jumlah tablet atau kapsul yang dikemas.Misalnya untuk mengemas dalam kemasan isi dua puluh, jika diambil dari wadah besar berisi jumlah 1000 tablet, pengemas akan memerlukan lima puluh wadah dan lima puluh label.Pengawas memeriksa produk yang telah dikemas pada akhir prosesHarus ada catatan tertulis tentang detail sediaan yang akan dikemas kembali (nama, kekuatan, nomor bets, tanggal kadaluarsa), jumlah kemasan yang dihasilkan, tanggal pengemasan, nama dan tanda tangan pengawas, dan nomor bets internal untuk produk yang dikemas.

Tindakan Pemeriksaan Kualitas

Proses pengemasan kembali berarti kita mengganti kemasan pabrik; dengan demikian tanggung jawab legal atas kualitas dan pelabelan obat yang telah dikemas kembali berpindah dari pabrik ke pengemas terakhir (apotek/counter)Pengemasan kembali obat dapat mengubah tanggal kadaluarsa asli obat dari pabrik sehingga umumnya obat yang dikemas kembali diberi waktu kadaluarsa enam bulan, atau tetap menggunakan tanggal kadaluarsa asli dari pabrik jika tanggal tersebut sudah kurang dari enam bulan.

11

Oleh karena itu kualitas produk harus diperiksa (paling sedikit 10% sampel) sebelum dan sesudah pengemasan. Segel kemasan juga harus diperiksa secara teratur untuk memastikan bahwa segel tertutup rapat dan cukup melindungi obat.Banyaknya obat yang akan dikemas bergantung pada tingkat penggunaan dan kondisi iklim/cuaca, sehingga :Pada iklim lembab atau selama musim hujan, paling baik adalah mengemas dalam jumlah secukupnya untuk keperluan beberapa hari saja, khususnya jika kemasan baru tidak dapat ditutup dengan rapat. Pengemasan kembali hanya akan menghabiskan waktu dan sumber daya jika produk jadi tidak dapat digunakan.

12

Alat Bantu dalam menghitung tablet dan kapsul

Alat BantuAlat bantu untuk menghitung tablet dan kapsul meliputi :alat penghitung tablet segitiga atau persegi panjangtimbangan panalat penghitung tablet elektronik

Alat Penghitung TabletAlat penghitung tablet adalah alat yang berbentuk persegi panjang datar atau segitiga yang terbuat dari kayu, logam, atau plastik dengan tepi yang ditinggikan di sepanjang dua sisi. Logam atau plastik lebih dipilih karena permukaannya dapat dengan mudah dibersihkan atau dicuci di antara penggunaan untuk produk yang berbeda-beda. Tablet dihitung dengan terlebih dahulu menghitung jumlah baris tablet pada alat hitung dan kemudian menuangkan tablet ke dalam wadah atau pembungkus menggunakan tepi yang ditinggikan sebagai panduan.

Perangkat sederhana ini baik untuk menghitung jumlah kecil tablet yang dikompresi bulat, terlepas dari ukuran mereka.Semakin kecil tablet, semakin banyak tablet dapat dihitung pada satu waktu. Dengan ketelitian, alat penghitung dapat digunakan untuk tablet salut gula berbentuk bulatHal ini juga berguna sebagai permukaan untuk menghitung setiap tablet atau kapsul, membuat transfer ke wadah lebih mudah.

Timbangan PanTimbangan dapat sangat berguna ketika menghitung tablet atau kapsul selama pra-pengemasan. Keseimbangan harus bebas bergerak dan pan harus bersih. Jumlah tablet atau kapsul yang dibutuhkan dihitung dan ditempatkan pada salah satu pan berskala. Jumlah yang sama dari tablet atau kapsul yang sama maka dapat dihitung dengan menambahkan ke pan skala lain sampai posisi seimbang tercapai.

Alat Penghitung Tablet ElektronikKetika pra-pengemasan dilakukan dalam skala besar, seperti di rumah sakit pendidikan, ini juga digunakan baik pada departemen rawat inap maupun rawat jalan, penggunaan dari penghitung elektronik mungkin dibenarkan

PERSONIL FARMASI

Personil FarmasiKetersediaan tenaga farmasi yang berkualitas di seluruh dunia bervariasi, dan status yang diberikan kepada berbagai tingkat tenaga farmasi terlatih juga bervariasi. Fakta-fakta ini mencerminkan peran yang beragam dari tenaga farmasi yang terlatih dalam pelayanan kesehatan.

Farmasi memainkan peran penting dalam ketentuan dan biaya dari pelayanan kesehatan.

Pengelolaan sumber daya ini diserahkan kepada staf yang terlatih dan staf tidak khusus (tidak terlatih).

Tiga Kader yang Diakui Sebagai Personil Farmasi

ApotekerTeknisi Farmasi Staf Penunjang atau Asisten Farmasi

ApotekerDi kebanyakan negara, apoteker adalah seorang tenaga profesional yang terdaftar pada Dewan Nasional yang sesuai atau seorang yang mendapat gelar sarjana farmasi yang diawasi ketika magang.

Dalam praktek apoteker bekerja dalam empat bidang utama yaitu:Peraturan dan pengawasan obat-obatan, Farmasi rumah sakit, Farmasi industri, dan Farmasi komunitas.

Lanjutan...Bidang peraturan dan pengawasan obat-obatan serta farmasi rumah sakit biasanya merupakan bagian dari sektor publik, meskipun dapat juga merupakan bagian dari sektor swasta.

Seiring dengan praktik-praktik mereka, banyak apoteker juga terlibat dalam proses mengajar, pelatihan, dan penelitian terkait dengan bidang farmasi.

Lanjutan...Peran apoteker dalam penyediaan obat-obatan telah berubah secara signifikan selama 20 tahun terakhir.

Perubahan itu berupa bergesernya fokus pelayanan kefarmasian dari orientasi terhadap obat menuju pelayanan yang optimal terhadap setiap individu/pasien tentang penggunaan obat yang aman dan rasional.

Lanjutan...Pelatihan apoteker di negara-negara industri mencerminkan pengajaran yang berorientasi pada bidang klinis dan pasien, di mana pelatihan ini mempersiapkan apoteker untuk menjadi anggota klinis di rumah sakit dan lembaga pelayanan kesehatan lainnya. Apoteker semakin terlibat dalam menentukan pilihan pengobatan yang aman, efektif dan efisien bagi setiap individu/pasien.

Lanjutan...Apoteker juga diakui oleh kalangan praktisi kesehatan dan masyarakat sebagai ahli dalam bidang pengobatan.Namun, keahlian, potensi dan kontribusi apoteker dalam pelayanan kesehatan masyarakat umum dan swasta belum dihargai oleh banyak negara, sehingga beberapa instalasi kesehatan mencoba untuk menyediakan fasilitas pelayanan farmasi tanpa tenaga kerja (seorang apoteker) yang terlatih.

Teknisi FarmasiPelatihan teknisi farmasi yang diakui pemerintah sebagai kursus kejuruan diberikan secara penuh atau paruh waktu melalui perguruan tinggi teknis atau lembaga pelatihan kesehatan. Lama pelatihan dapat bervariasi sesuai dengan sistem pendidikan nasional. Kebanyakan negara berkembang, memiliki program dua sampai tiga tahun, sedangkan di negara-negara industri, pelatihan dilakukan satu tahun atau kurang. Semua kursus menekankan keterampilan praktik dan pengalaman dalam dispensing obat-obatanPelajaran dasar yang diberikan dalam kursus adalah farmakologi, farmasetika, mikrobiologi dan mata pelajaran yang terkait. Isi kursus selalu perlu diupdate untuk memenuhi persyaratan kerja supaya terus berkembang.

Lanjutan...Teknisi farmasi adalah bagian penting dari tim pelayanan farmasi. Mereka dilatih agar bekerja dengan baik dan aktif pada penyediaan sediaan farmasi. Mereka memperoleh pelatihanan untuk ikut serta dalam membuat keputusan dan pengawasan untuk anggota dalam pelayanan farmasi.

Di beberapa Negara, teknisi farmasi masih sangat jarang dijumpai.

Tidak mudah bagi seorng teknisi farmasi untuk mendapatkan kedudukan/jabatan struktural. Karena untuk mendapatkan kedudukan tersebut harus didasarkan pada pengalaman dan kemauan teknisi farmasi yang bersangkutan untuk meningkatkan potensi diri mereka dalam memberikan pelayanan kefarmasian.

Staf Pembantu atau Asisten FarmasiStaf pembantu atau asisten farmasi merupakan seseorang yang telah menyelesaikan program pelatihan singkat untuk membantu apoteker dan teknisi farmasi dalam pekerjaan rutin mereka, yaitu dalam hal penyediaan dan penyaluran obat. . Staf pembantu atau asisten farmasi sebaiknya mengikuti panduan (SOP) dan perlu diawasi pekerjaannya khususnya jika pekerjaan tersebut berkaitan langsung dengan pasien. Para staf/ asisten tersebut tidak diharapkan untuk menerjemahkan resep sendiri. Para pengawas mereka seharusnya mengetahui bahwa denga bertambahnya pengalaman, para staf/asisten tersebut dapat meningkat keahliannya dalam bidang kefarmasian.

Penjual Obat yang Tidak Terlatih

Banyak orang mengandalkantoko obatswasta danoutletlainnyasebagai sumber utama merekaakanobat-obatandan perawatan kesehatan. Meskipunperaturanmelarangaksesterhadap obat-obatantertentudi outletini,terlebih lagi kurangnyapenegakanberartiuntuk membatasi obat yangdijual tanparesep di toko obat.Negara mungkin tidakmemiliki persyaratanhukum untukpelatihan atau pendidikanbagi penjual obat, namunpenjual obat semakin diakui sebagaisumberinformasi yangberpengaruhtentangpenyakitdan pengobatandi banyak daerah. Sejumlahintervensi telah dilakukan oleh negara terhadap para penjual obat di toko obat. Intervensi tersebut berupa program-programpelatihan yangdapat memperbaikikebiasaan dispensing para penjual obat yang selama ini tidak tepat.