Kel.4 Plasmodium

27
Makalah ini diajukan untuk dipresentasikan pada mata kuliah Parasitologi Dosen Pengampu drh. Siti Riptifah Tri Handari, M.Kes Disusun oleh; Kelompok 4 Laila Masturina 2011710059 Mira M. Alimin .S.G. 20117100 Nihlah 20117100 Maya Puspita 20117100 Rachmi Nadia .B. 20117100

description

Malaria

Transcript of Kel.4 Plasmodium

Page 1: Kel.4 Plasmodium

Makalah ini diajukan untuk dipresentasikan pada mata kuliah Parasitologi

Dosen Pengampu drh. Siti Riptifah Tri Handari, M.Kes

Disusun oleh;

Kelompok 4

Laila Masturina 2011710059 Mira

M. Alimin .S.G. 20117100 Nihlah 20117100

Maya Puspita 20117100 Rachmi Nadia .B. 20117100

Mety Ratih .W. 20117100 Yulia Ratnaningrum

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

JAKARTA

2012

Page 2: Kel.4 Plasmodium

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan izin dan rahmat-Nya kami

dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Plasmodium dalam mata kuliah

Parasitologi. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk pembaca pada

umumnya dan untuk Kami pada khususnya.

Terima kasih kepada drh. Siti Riptifah Tri Handari, M.Kes sebagai dosen

pengampu mata kuliah Parasitologi yang telah memberikan ilmunya kepada Kami

sehingga dalam penulisan makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Kami

mengharapkan saran dan kritik dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini. Atas

perhatian pembaca, Kami mengucapkan terima kasih.

Cirendeu, Desember 2012

Penulis

Page 3: Kel.4 Plasmodium

DAFTAR ISI

ContentsDAFTAR ISI................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................4

A. Latar Belakang...................................................................................................4

B. Batasan Masalah................................................................................................4

C. Rumusan Masalah..............................................................................................4

D. Tujuan................................................................................................................4

E. Manfaat..............................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................6

A. Sejarah...............................................................................................................6

B. Pengertian..........................................................................................................7

C. Morfologi dan Daur Hidup..............................................................................11

D. Jenis-jenis Plasmodium...................................................................................12

BAB III PENUTUP....................................................................................................19

A. Kesimpulan......................................................................................................19

B. Saran................................................................................................................19

Page 4: Kel.4 Plasmodium

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mengangkat

permasalahan tersebut ke dalam sebuah makalah dengan judul

“PLASMODIUM” (Sebuah Rumusan Bahasan Dalam Meningkatkan

Pengetahuan Calon Ahli Kesehatan Masyarakat).

B. Batasan Masalah

Oleh karena permasalahan yang begitu kompleks, maka masalah yang

akan dibahas dalam makalah ini hanya dibatasi pada

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar pemikiran di atas, maka masalah yang dapat

dirumuskan dalam makalah ini adalah:

1.

D. Tujuan

Mendorong masyarakat Indonesia khususnya Mahasiswa/I Kesehatan

Masyarakat UMJ 2011 untuk turut mengeliminasi penyakit yang disebabkan oleh

plasmodium melalui perilaku hidup bersih dan sehat dengan cara promotif dan

preventif sehingga derajat kesehatan manusia tercapai dengan maksimal

E. Manfaat

Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat dan berguna dalam

meningkatkan pengetahuan masyarakat Indonesia dalam mengetahui

plasmodium. Dapat juga menjadi pengetahuan, khususnya bagi penulis,

Page 5: Kel.4 Plasmodium

mahasiswa, dosen, dan masyarakat umum atau penulis lainnya yang peduli di

bidang kesehatan masyarakat.

Page 6: Kel.4 Plasmodium

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah

Penyakit malaria telah diketahui sejak zaman Yunani. Gejala klinis

penyakit malaria khas dan mudah dikenal, karena demam yang naik turun dan

teratur disertai menggigil. Pada waktu itu sudah dikenal febris tersiana dan febris

kuartana. Selain itu ditemukan kelainan limpa membesar dan menjadi keras,

sehingga dahulu penyakit malaria disebut juga sebagai demam kura.

Malaria diduga disebabkan oleh hukuman dewa, karena pada waktu itu

ada wabah di sekitar kota Roma. Penyakit ini banyak ditemukan di daerah rawa

yang mengeluarkan bau busuk ke sekitarnya, sehingga disebut “malaria” (mal

area = udara buruk = bad air).

Pada abad ke-19, Laveran menemukan stadium gametosit berbentuk

pisang dalam darah seorang penderita malaria. Untuk mewarnai parasit, pada

tahun 1883 Marchiafava menggunakan metilen biru, sehingga morfologi parasit

ini lebih mudah dipelajari. Pada tahun 1885 Golgi memperkenalkan bentuk siklus

hidup plasmodium, yaitu skizogoni eritrositik yang disebut juga sebagai siklus

Golgi dan pada tahun 1886 pakar tersebut juga menjelaskan perbedaan-perbedaan

antara spesies plasmodium yang benigna dan spesies plasmodium penyebab

malaria quartana.

Siklus hidup plasmodium di dalam tubuh nyamuk dipelajari oleh Ross &

Bignami (1897) dan kemudian oleh Patrick Manson (1900), dapat dibuktikan

bahwa nyamuk adalah vektor penular malaria. Kemudian banyak sarjana yang

mempelajari siklus skizogoni preeritrositik dari berbagai spesies plasmodium,

terutama pada masa antara tahun 1948 sampai tahun 1954.

Page 7: Kel.4 Plasmodium

B. Pengertian

Plasmodium merupakan genus protozoa parasit. Penyakit yang disebabkan oleh

genus ini dikenal sebagai malaria.

Parasit ini mempunyai dua inang dalam siklus hidupnya: vektor nyamuk dan

inang vertebra.

Klasifikasi ilmiah:

• Domain: Eukariot (tidak termasuk) alveolata

• Filum: Apicomplexa

• Kelas: Aconoidasida

• Ordo: Haemosporida

• Famili: Plasmodiidae

• Genus: Plasmodium

Parasit malaria termasuk genus Plasmodium. Pada manusia terdapat 4 spesies

: P. Vivax, P. Falciparum, P. Malariae dan P. Ovale. Spesies lain

menjangkiti hewan lain, termasuk burung, reptilia dan hewan pengerat.

Spesies Menurut Subgenera

1. Asiamoeba

P. draconis

P. vastator

2. Bennettinia

P. juxtanucleare

3. Huffia

P. elongatum

P. hermani

4. Laverania

P. falciparum

P. reichenowi

5. Giovannolaia

P. anasum

P. circumflexum

Page 8: Kel.4 Plasmodium

P. dissanaikei

P. durae

P. fallax

P. formosanum

P. gabaldoni

P. garnhami

P. gundersi

P. hegneri

P. lophurae

P. pedioecetii

P. pinnotti

P. polare

6. Haemamoeba

P. cathemerium

P. coggeshalli

P. elongatum

P. gallinaceum

P. giovannolai

P. lutzi

P. matutinum

P. paddae

P. parvulum

P. relictum

P.tejera

P. ashfordi

P. bertii

P. bambusicolai

P. columbae

P. corradettii

P. dissanaikei

P. hexamerium

P. kempi

Page 9: Kel.4 Plasmodium

P. nucleophilum

P. papernai

P. paranucleophilum

P. rouxi

P. vaughani

7. Novyella Carinamoeba

P. basilisci

P. minasense

P. rhadinurum

P. volans

8. Paraplasmodium

P. chiricahuae

P. mexicanum

P. pifanoi

9. Plasmodium

P. brasilianum

P. cynomolgi

P. eylesi

P. fieldi

P. fragile

P. georgesi

P. girardi

P. gonderi

P. inui

P. jefferyi

P. knowlei

P. hyobati

P. malariae

P. ovale

P. petersi

P. pitheci

Page 10: Kel.4 Plasmodium

P. rhodiani

P. schweitzi

P. semiovale

P. shortii

P. silvaticum

P. simium

P. vivax

P. youngi

10. Sauramoeba

P. achiotense

P. adunyinkai

P. aeuminatum

P. beltrani

P. brumpti

P. agamae

P. giganteum

P. heischi

P. josephinae

P. pelaezi

P. tropiduri

11. Vinckeia

P. aegyptensis

P. anomaluri

P. atheruri

P. berghei

P. booliati

P. brodeni

P. bubalis

P. bucki

P. cephalophi

P. chabaudi

P. coulangesi

Page 11: Kel.4 Plasmodium

P. cyclopsi

P. foleyi

P. girardi

P. inopinatum

P. lemuris

P. odocoilei

P. percygarnhami

P. sandoshami

P. traguli

P. uilenbergi

P. vassali

P. vinckei

P. watteni

P. yoelli

C. Morfologi dan Daur Hidup

Siklus hidup plasmodium dapat berlangsung pada dua keadaan, yaitu

siklus hidup aseksual (skizogoni) yang terjadi di dalam sel darah merah

vertebrata dan siklus hidup aseksual

Plasmodium merupakan genus protozoa parasit. Penyakit yang

disebabkan oleh genus ini dikenal sebagai malaria. Parasit ini senantiasa

mempunyai dua inang dalam siklus hidupnya: vektor nyamuk dan inang

vertebra. Sekurang-kurangnya sepuluh spesies menjangkiti manusia. Spesies

lain menjangkiti hewan lain, termasuk burung, reptilian dan hewan pengerat.

Daur hidup keempat spesies malaria pada manusia umumnya sama.

Terdiri dari :

a. Fase seksual eksogen (sporogoni) dalam badan nyamuk Anopheles.

b. Fase aseksual (skizogoni) dalam badan hospes vertebrata termasuk manusia

Fase aseksual, Mempunyai 2 daur yaitu:

1) Daur eritrosit dalam darah, dan

Page 12: Kel.4 Plasmodium

2) Daur dalam sel parenkhim hati (skizogoni eksoeritrosit) atau stadium

jaringan dengan

a) Skizogoni pra-eritrosit (skizogoni eksoeritrosit primer) setelah sporozoit

masuk dalam sel hati dan

b) Skizogoni eksoeritrosit sekunder yang berlangsung dalam hati

Dalam primata terdapat dua populasi sporozoit yang berbeda, yaitu

sporozoit yang secara langsung mengalami pertumbuhan dan sporozoit

yang tetap tidak aktif (tidur, dormant) selama periode tertentu (disebut

hipnozoit) sampai menjadi aktif kembali dan mengalami pembelahan

skizogoni.

Pada infeksi P. falciparum dan P. Malariae hanya terdapat satu generasi

aseksual dalam hati sebelum daur di dalam darah dimulai; sesudah itu daur

di dalam hati tidak dilanjutkan lagi.

Pada infeksi P. Vivax dan P. Ovale daur eksoeritrosit berlangsung terus

sampai bertahun-tahun melengkapi perjalanan penyakit yang dapat

berlangsung lama yaitu bila tidak diobati, disertai banyak relaps.

D. Jenis-jenis Plasmodium

1. PLASMODIUM VIVAX

Hospes & Nama Penyakit

Page 13: Kel.4 Plasmodium

a. Hospes perantara : Manusia

b. Hospes definitif : Anopheles Betina

c. Penyakit : Malaria Vivax / Malaria Tersiana

1) Distribusi Geografik

Ditemukan didaerah subtropik, seperti Korea Selatan, Cina,

MediteraniaTtimur, Turki, beberapa negara Eropa pada musim panas,

Amerika Selatan dan Utara. Didaerah tropik dapat ditemukan di Asia Timur

(Cina, daerah Mekong ) dan Selatan Ssrilangka dan India ),

Indonesia,Ffilipina serta di wilayah pasifik seperti Papua Nuigini, kepulauan

Solomon dan Vanuatu. Jarang ditemukan di Afrika, terutama Afrika Barat &

Utara.

Di Indonesia tersebar di seluruh kepulauan & pada musim kering, umumnya

di daerah endemi mempunyai frekuensi tertinggi diantara spesies yang lain.

2) Patologi & Gejala Klinis

Masa tunas intrinsik biasanya berlangsung 12-17 hari, tetapi pada beberapa

strain plasmodium vivax dapat sampai 6-9 bulan atau mungkin lebih lama.

Serangan pertama dimulai dengan sindrom prodromal: sakit kepala, nyeri

punggung, mual dan malaise umum.

3) Diagnosa

Diagnosis malaria vivax ditetapkan dengan menemukan parasit plasmodium

vivax pada sediaan darah yang dipulas dengan Giemsa. Dengan rapid test

dapat terlihat garis positif baik sebagai pan-LDH dan atau Pv-LDH. Rapid

test sebaiknya dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan mikroskopik untuk

menghindari false negatif.

4) Pengobatan

a) Prinsip dasar pengobatan malaria vivax adalah pengobatan radikal yang

ditujukan terhadap stadium hipnozoit di sel hati dan stadium lain yang

berada di eritrosit.

b) Plasmodium vivax yang resisten klorokuin.Untuk menghadapi hal ini

pengobatan klorokuin selama 3 hari dilakukan bersamaan dengan

primakuin selama 14 hari. Dengan cara ini, maka primakuin akan

bersifat sebagai skizontisida darah selain membunuh hipnozoit di sel hati.

Page 14: Kel.4 Plasmodium

2. PLASMODIUM FALCIPARUM

1) Hospes & Nama Penyakit

Menyebabkan malaria falciparum / malaria tropika / malaria tersiana maligna.

Parasit ini merupakan spesies yang berbahaya karena penyakit yang

ditimbulkannya dapat menjadi berat dan menyebabkan kematian. Bentuk dini

yang dapat dilihat dalam hati adalah skizom yang berukuran +- mikro pada

hari keempat setelah infeksi.

2) Distribusi Geografik

Ditemukan di daerah tropik. Di indonesia, tersebar di seluruh kepulauan

3) Patologi & Gejala Klinis

Masa tunas intrinsic malaria falciparum berlangsung antara 9-14

hari.Penyakitnya mulai dengan sakit kepala, punggung dan ekstremitas,

perasaan dingin, mual, muntah atau diare ringan. Demam mungkin tidak ada

atau ringan dan penderita tidak tampak sakit; diagnosis pada stadium ini

tergantung dari anamosis tentang kepergian penderita ke daerah endemic

malaria sebelumnya. Penyakit berlangsung terus, sakit kepala, punggung dan

ekstremitas lebih hebat dan keadaan umum memburuk.

4) Diagnosa

Dengan menemukan parasit trofozoit muda (bentuk cincin) tanpa atau dengan

stadium gametosit dalam sediaan darah tepi. Pada autopsy dapat ditemukan

pigmen dan parasit dalam kapiler otak dan alat-alat dalam.

Page 15: Kel.4 Plasmodium

5) Pengobatan

Penderita malaria falsiparum tanpa komplikasi sebaiknya diberikan drug of

choice, misalnya: artesunat-amodiakuin (masing-masing 3 hari) per oral

tanpa menunggu penderita jatuh dalam malaria berat.

3. PLASMODIUM MALARIAE

1) Hospes & Nama Penyakit

Penyebab malaria malariae atau malaria kuartana, karena serangan demam

berulang pada tiap hari ke-4.

a) Hospes reservoar : simpanse

b) Hospes definitif : manusia

c) Hospes perantara : nyamuk Anopheles

2) Distribusi Geografik

Di daerah tropis, tetapi frekuensinya cenderung rendah. Di Afrika terutama

ditemukan di bagian barat dan utara. Di Indonesia; papua barat, NTT

(termasuk timor leste), Sumatera selatan

3) Patologi & Gejala Klinis

Masa inkubasi selama 18 hari, kadang-kadang 30-40 hari. Gambaran klinis

pada serangan pertama mirip P.Vivax. Serangan demam lebih teratur dan

terjadi pada sore hari. Menyebabkan anemia Splynomegali, kelaninan ginjal,

dapat ditemukan pada 46% penderita.

Page 16: Kel.4 Plasmodium

4) Diagnosa

Dengan menemukan parasit dalam darah yang dipulas dengan Giemsa.

Ditemukan dalam sediaan darah tipis secara tidak sengaja, pada penderita

tanpa gejala. Pemeriksaan dengan rapid test

5) Pengobatan

Dengan pemberian klorokuin basa yang akan mengeliminasi semua stadium

di sirkulasi darah. Selama 5 hari dengan dosis total 35 mg/kg berat badan.

4. PLASMODIUM OVALE

1) Hospes & Nama Penyakit

Penyakit yang disebabkan oleh parasit, ini disebut malaria ovale. Morfologi

plasmodium ovale mempunyai persamaan dengan plasmodium malariae .

2) Distribusi Geografik

Di daerah tropik afrika bagian barat, pasifik barat, dan di beberapa bagian

lain di dunia. Di indonesia, terdapat di pulau owi sebelah selatan biak di irian

jaya.

3) Patologi & Gejala Klinis

Malaria ovale mirip malaria vivaks. Serangannya sama hebat tetapi

penyembuhannya sering secara spontan dan relapsnya lebih jarang. Malaria

Page 17: Kel.4 Plasmodium

ovale di Indonesia tidak merupakan masalah kesehatan masyarakat, karena

frekuensinya sangat rendah dan dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan.

4) Diagnosa

Dengan menemukan parasit plasmodium ovale dalam sediaan darah yang

dipulas dengan giemsa.

5) Pengobatan

Malaria ovale merupakan bentuk yang paling ringan dari semua malaria

disebabkan oleh Plasmodium ovale. Masa inkubasi 11-16 hari, walau pun

periode laten sampai 4 tahun. Serangan paroksismal 3-4 hari dan jarang

terjadi lebih dari 10 kali walaupun tanpa terapi dan terjadi pada malam hari.

5. PLASMODIUM KNOWLESI

Dilaporkan di koran Kompas 23 April 2011

Sebelumnya P.Knowlesi hanya menjangkiti monyet ekor panjang (macaca

fascicularis) di asia tenggara. Belakangan ini, parasit tersebut ditemukan

menyebar pada manusia di Malaysia. Dengan ditemukannya 6 kasus malaria

baru pada manusia di berbagai desa di Kalimantan, maka balitbangkes sedang

melakukan penelitian dengan konsentrasi di tanjung putting, Kalimantan

tengah, tepatnya di arboretum, tempat yang ada monyet dan orang utan.

Page 18: Kel.4 Plasmodium

Berangkat dari dugaan bahwa kebutuhan inang yaitu monyet dan orang utan

untuk P. Knowlesi tersedia di Kalimantan.

Penggundulan hutan yang mengancam habitat monyet dan

penambahan jumlah penduduk ikut mempengaruhi berjangkitnya P. Knowlesi

kepada manusia. Kasus malaria yang diduga kuat infeksi P. Knowlesi juga

dilaporkan di China, Thailand, Filipina, dan Myanmar.

Gejalanya seberat infeksi P. Falciparum dan sebandel P.Vivax. Orang

yang mngidap malaria berat dan sukar sembuh dapat dicurigai mengidap

malaria baru tersebut. Gejala tak spesifik antara lain demam dan rasa dingin.

Kadang muncul kesulitan bernafas dan batuk.

Adanya trombositopenia pada 98% pasien, ada pula gangguan hati

Penderitanya telah sembuh dengan memakai obat malaria ACT (Artemisin-

based Combination Therapy). Mampu bereproduksi setiap 24 jam dalam

darah, lebih cepat dibandingkan siklus 48 jam pada P. Vivax, P. Ovale

sedangkan pada P. Malariae adalah 72 jam.

Secara morfologis, penampakan di bawah mikroskop mirip P.

Malariae namun bentuk skizonnya tampak sedikit berbeda. Pigmennya

bergumpal padat akan tetapi intinya menyebar, tidak seperti bunga serunai.

1) Pencegahan dan Pengobatan

a. Menghindari gigitan nyamuk, menggunakan obat nyamuk, memakai

obat oles anti nyamuk, pasang kawat kasa pada ventilasi, menjauhkan

kandang ternak dari rumah.

b. Mengurangi berada di luar rumah pada malam hari.

c. Pengobatan pencegahan penyakit malaria,2 hari sebelum berangkat ke

daerah malaria, minum obat doksisilin 1 x 1 kapsul/ hari sampai 2

minggu setelah keluar dari lokasi endemis malaria.

d. Membersihkan lingkungan, Menimbun genangan air,gotong royong

membersihkan lingkungan sekitar.

e. Menebarkan pemakan jentik, menekan kepadatan nyamuk dengan

menebarkan ikan pemakan jentik. Seperti ikan kepala timah, nila merah,

gupi, mujair dll.

Page 19: Kel.4 Plasmodium

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Terdapat 4 spesies plasmodium yang dapat menimbulkan pemyakit pada

manusia, yaitu Plasmodium Vivax, Plasmodium Falciparum, Plasmodium

malariae dan Plasmodium Ovale. Wilayah tropis merupakan daerah endemic

malaria, meskipun penyakit ini dapat dijumpai di daerah-daerah yamg terletak

diantara 40° Lintang selatan dan 60° Lintang Utara.

B. Saran

Membersihkan lingkungan, Menimbun genangan air, gotong royong

membersihkan lingkungan sekitar

Menebarkan pemakan jentik, menekan kepadatan nyamuk dengan

menebarkan ikan pemakan jentik. Seperti ikan kepala timah, nila merah, gupi,

mujair dll.

Page 20: Kel.4 Plasmodium

DAFTAR PUSTAKA

Perhimpunan dokter spesialis parasitologi. 2011. Dasar Parasitologi Klinik edisi

pertama. Jakarta: FK UI

Soedarto. 1995. Protozoologi Kedokteran. Jakarta : Widya Medika

Staf pengajar Departemen Parasitologi. 2009. Parasitologi Kedokteran edisi

keempat. Jakarta : FK UI

http://id.wikipedia.org/wiki/Plasmodium diakses pada tanggal 25 desember 2012