Laporan Absorpsi Kel 4

68
LABORATORIUM SATUAN PROSES SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2014/2015 MODUL : Distilasi Batch PEMBIMBING : Iwan Ridwan, ST, MT Oleh Kelompok : 4 Nama : 1. Luthfiyah Sinatrya 131424014 2. Nabila Vidiaty Novera 131424015 3. Nadhira Rifarni 131424016 Kelas : 2A TKPB Praktikum : 13 Januari 2015 Penyerahan : 26 Januari 2015

description

absorpsi

Transcript of Laporan Absorpsi Kel 4

Page 1: Laporan Absorpsi Kel 4

LABORATORIUM SATUAN PROSES

SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2014/2015

MODUL : Distilasi Batch

PEMBIMBING : Iwan Ridwan, ST, MT

Oleh

Kelompok : 4

Nama : 1. Luthfiyah Sinatrya 131424014

2. Nabila Vidiaty Novera 131424015

3. Nadhira Rifarni 131424016

Kelas : 2A TKPB

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2014

Praktikum : 13 Januari 2015Penyerahan : 26 Januari 2015(Laporan)

Page 2: Laporan Absorpsi Kel 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Absorpsi adalah operasi penyerapan komponen-komponen yang terdapat di dalam gas

dengan menggunakan cairan, sehingga tingkat absorpsi gas akan sebanding dengan daya

kelarutan gas tersebut dalam cairan. Kebalikan dari proses absorpsi adalah desorpsi, yaitu

pelepasan molekul gas dari zat cair yang melarutkannya. Adapun tujuan dari proses absorpsi

adalah pertama untuk mendapatkan senyawa yang bernilai tinggi dari campuran gas atau uap;

kedua, untuk mengeluarkan senyawa yang tidak diinginkan dari produk; ketiga, pembentukan

persenyawaan kimia dari absorben dengan salah satu senyawa dalam campuran gas.

Bila gas dikontakkan dengan zat cair, maka sejumlah molekul gas akan meresap dalam zat

cair dan juga terjadi sebaliknya, sejumlah molekul gas meninggalkan zat cair yang

melarutkannya. Pada awal waktu, yang terjadi kecepatan pelarutan gas dalam zat cair lebih

besar bila dibandingkan dengan proses pelepasan gas dari cairan pelarutnya, dengan

bertambahnya waktu, kecepatan dari pelepasan gas juga bertambah hingga pada suatu ketika

terjadi kecepatan pelarutan dan pelepasan sama besar. Keadaan ini disebut keadaan setimbang,

tekanan yang diukur pada keadaan ini juga disebut tekanan setimbang pada temperatur

tertentu.

Daya larut gas dalam cairan bergantung dari suhu dan tekanannya,semakin tinggi suhunya

semakin rendah daya larut gas dalam cairan, sedangkan semakin tinggi tekanan, gas akan

larut lebih banyak dalamcairan.

Dalam industri, proses ini banyak digunakan antara lain dalam proses pengambilan amonia

yang ada dalam gas kota yang berasal dari pembakaran batubara dengan menggunakan air.

Atau penghilangan gas H2S yang dikandung dalam gas alam dengan menggunakan larutan

alkali.

Page 3: Laporan Absorpsi Kel 4

1.2 Tujuan Praktikum

Memahami proses absorpsi dan prinsip kerjanya

Menghitung laju kecepatan absorpsi CO2 kedalam air

Menghitung jumlah CO2 bebas dalam air

Page 4: Laporan Absorpsi Kel 4

BAB II

LANDASAN TEORI

a. Absorbsi

Alat yang digunakan dalam absorpsi gas pada percobaan ini adalah menara isian. Alat

ini terdiri dari sebuah kolom berbentuk silinder atau menara yang dilengkapi dengan

pemasukan gas dan ruang distribusi pada bagian bawah, pemasukan zat cair dan

distributornya pada bagian atas, sedangkan pengeluaran gas dan zat cair masing-masing di

atas dan dibawah, serta suatu massa bentuknya zat padat tak aktif (inert) di atas

penyangganya. Bentukan ini disebut menara isian tower (tower packing). Penyangga

mempunyai fraksi ruang terbuka yang cukup besar untuk mencegah terjadinya kebanjiran

pada dinding penyangga.

Zat cair yang masuk bisa berupa pelarut murni atau larutan encer zat terlarut di dalam

pelarut disebut cairan lemah (weak liquor), didistribusikan di atas isian itu dengan

distributor, sehingga pada operasi yang ideal, membasahi permukaan isian itu secara

seragam.

Gas yang mengandung zat terlarut, disebut gas kaya atau gas gemuk (rich gas), masuk

ke ruang pendistribusi yang terdapat di bawah isian dan mengalir ke atas melalui celah-celah

antar isian, berlawanan arah dengan aliran zat cair.Isian itu memberikan permukaan yang

luas untuk kontak antara zat cair dan gas dan membantu terjadinya kontak yang akrab antara

kedua fasa.Zat terlarut yang ada dalam gas gemuk itudiserap oleh zatcair yang masuk ke

dalam menara, dan gas encer atau gas kurus (leangas) lalu keluar dari atas. Sambil mengalir

ke bawah di dalam menara, zat cair itu makin lama makin kaya akan zat terlarut, dan zat

pekat (strong liquor) akan keluar dari bawah menara.

Analisa karbon dioksida terlarut dalam NaOH, Absobsi karbon dioksida dari

campuran udara ke dalam larutan NaOH ditujukan oteh reaksi (untuk kondisi pada

umumnya) sebagai berikut:

C02 + 2NaOH —> Na2C03 + H20

Page 5: Laporan Absorpsi Kel 4

Pada kondisi percobaan absorbsi, jumlah CO2yang diambil dari aliran udara dapat

ditentukan dari jumlah NaOH dan Na2C03 dalam sample cairan dengan anggapan tidak ada

CO2bebas yag tidak bereaksi dalam cairan.

Dengan menggunakan teknik analisa titrasi, asam yang digunakan lebih dahulu

menetralkan NaOH danpada saat yang bersamaan mengubah Na2C03 menjadi NaHCOs

konsentrasi total karbonat dapat ditentukan dan selanjutnya jumlah CO2yang diserap.

Beberapa hal yang mempengaruhi absorpsi gas ke dalam cairan antara lain temperatur

operasi, tekanan operasi, konsentrasi komponen di dalam cairan,konsentrasi komponen di

dalam aliran gas, luas bidang kontak, lama waktu kontak. Untuk itu dalam operasi absorpsi

harus dipilih kondisi yang tepat sehingga dapatdiperoleh hasil optimum. Karakteristik

suatu cairan dalammenyerap komponen didalam aliran gas ditunjukkan oleh harga koefisien

perpindahan massa antara gas-cairan, yaitu banyaknya mol gas yang berpindah per satuan

waktu per satuan luas serta tiap fraksi mol

[(grmol)/(detik)(cm2)(fraksimol)]A.

Untuk menentukan harga koefisien perpindahan massa suatu zat absorpsi dapat

digunakan perhitungan berdasarkan neraca massa.

Persamaan untuk kolom absorpsi isian adalah :

y ialah fraks mol gas yang berada dalam kesetimbangan dengan calran disetiap titik dalam

kolom, /adalah fraksi mol ruah "bulk", A adalah luas penampang kolom, Hadalah tinggi isian

dan a adalah luas spesifik isian/satuan volum isian.

Untuk gas encer terkecuali aliran gas inert, persamaan diatas dapat disederhanakan :

Page 6: Laporan Absorpsi Kel 4

Ruas kanan dari persamaan diatas sulit diintegrasi.Perhitungan Kog dapat disederhanakan (tetapi

kurang teliti) dengan menggunakan definisi Kog.

N =Kog x aAH x log gaya penggerak rata-rata

Kecepatan absorpsi luas perpindahan (tekanan dalam atm)

(mol/detik) massa (m2)

Jadi, Kog = N

a . AH x

log P1 /PoP 1−Po

b. Jenis Menara Absorbsi

Beberapa jenis menara absorpsi:

1. Menara Absorpsi dengan Benda Isi (Packing Column)

Menara jenis ini terdiri dari kolom dengan pengisian khusus, yang gunanya untuk

memperbesar permukaan kontak dengan Jalan penyebaran zat cair dan penyebaran

gas.Pada zaman dahulu bahan isian yang sering digunakan adalah kokas, pecahan batu,

dsb, sedangkan sekarang sering digunakan dari bahan tanah liat, porselen polimer,

kaca, logam, dll.

Zat cair disemprotkan dari atas dan mengalir ke bawah sepanjang bahan isian,

sedangkan gas yang akan dibersihkan dimasukkan dari dasar kolom dan menyapu

Page 7: Laporan Absorpsi Kel 4

sepanjang kolom isian dengan aliran berlawanan arah. Isian biasanya digunakan

berbentuk teratur/seragam.Bahan isian biasanya dipasang menggantung diatas dasar

kolom untuk memperoleh pembagian gas yang sempurna dan menjaga supaya bagian

pengisisan yang paling bawah tidak berada di bawah zat cair absorpsi.Pada kolom

yang tinggi, bagian isian dipasang dalam paket-paket dengan memberikan jarak antar

paket agar aliran zat cair dan gas dapat terbagi kembali. Dengan cara seperti ini

kerugian adanya aliran yang menempel dinding "efek dinding" dalam kolom biasanya

dipasang suatu alat penahan ricikan, yaitu alat untuk mencegah tetesan air terseret

oleh aliran gas.

2. Menara Absorpsi dengan Pelat atau Piringan

Bentuk dari pelat/piring biasanya .piring ayak atau piring berlubang (sieve tray) dan

pelat golakan (buble cup). Pelat ayak terdiri dari pelat yang berlobang yang dipasang

horizontal dalam kolom dengan besar diameter lobang berkisar sekitar enam (6)

sampai dua puluh lima (25)mm, sedangkan pada sisi tepian diberi tepian limpahan.

Zat cair mengalir melalui tepian ke dalam ruang limpahan, zat cair dan' atas

mengalir ke bawah dengan gravitasi dengan pola berliku-liku melalui pelat. Gas akan

mengalir naik ke atas melalui lubang yang ada pada piring (perforasi) dan kontak

dengan cairan membentuk gelembung-gelembung gas yang kecil-kecil. Laju

alir/tekanan gas harus cukup untuk menembus lubang dalam piring sehingga lubang

tersebut tidak dialiri oleh air, karena bila lubang dialiri air maka bagian tepian

yang menampung air akan kosong sehingga digunakan lewat oleh fasa gas, akibatnya

kontak menjadi sangat jelek dan absorpsi berjalan tidak seperti yang diharapkan.

Pelat golakan (buble cup) berupa lubang-lubang bulat dengan ditambahkan cup dan

aluran atau cerobong kecil diatasnya. Gas yang akan diabsorpsi m3engalir lewat

lubang dan cerobong dan berkontak dengan cairan. Salah satu keuntungan dari buble

cup ini adalah apabila terjadi penurunan tekanan atau laju alir gas dalam kolom fasa

cairnya masih akan tetap tinggal dalam diatas pelat. Keuntungan lain adalah kontak

yang terjadi sedikit lebih baik bila dibandingkan pelat ayak. Sedangkan kerugiannya

adalah biaya konstruksi pembuatan lebih rumit dan lebih mahal, selain itu pelat golakan

lebih sering kotor sehingga pembersihannya juga akan memakan waktu.

Page 8: Laporan Absorpsi Kel 4

3. Menara Absorpsi dengan Penyemprot

Cara lain untuk memperoleh kontak yang baik adalah dengan cara menyemprotkan dari

atas kolom menjadi percikan kecil-kecil terhadap aliran gas yang dihembuskan dari

bawah. Proses pemnyemprotan inidilakukan untuk memperbanyak luas permukaan

dengan bantuanpenyemprot. Pembagian zat cair ini diatur agar menjadi percikan

kecilyang banyak.Mengingat ada kemungkinan terjadi pengumbatan terhadap kepala

semprot, penyemprot harus dipasang sedemikian rupa sehingga dapat dilakukan

pembongkaran yang lebih mudah, Pemasangan penyemprot biasanya dilakukan diatas

tetapi sering pula dipasang disisi samping.Contoh : Absorpsi gas HCl dalam air

Laju penyerapan CO2 dapat dihitung dengan rumus

Percobaan Analisa Karbon yang Larut dalam Air

Jika M adalah konsentrasi penitran, Vs adalah volume sampel yang digunakan untuk titrasi,

maka penentuan jumlah CO2bebas (Cco2)pada suatu tangki dengan volume (Vt volume

penitran) adalah :

Page 9: Laporan Absorpsi Kel 4

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan praktikumSeperangkat alat absorpsi

Keterangan : S1, S2, S3 = Valve yang diatur pada saat analisa gas CO2 dan tempat pengambilan

sample bila diperlukan F1 = Flowmeter Air F1 = Flowmeter Udara F1 = Flowmeter CO2

C1 = Valve Pengatur flow air C2 = Valve Pengatur flow udara C3 = Valve pengatur flow CO2

Page 10: Laporan Absorpsi Kel 4

3.2 Prosedur kerja

1. Isi dua buah bola yang ada pada alat analisa absorbsi gas dipanel sebelah kiri dengan 0,1

molar NaOH. Atur permukaan larutan pada bola hingga berada pada tanda "0" pada

tabung, dengan menggunakan keterangan CN, lakukan drain.

2. Isi tanki tendon dengan air bersih dengan tiga perempat bagian (10liter).

3. Tutup control aliran gas C2dan C3. jalankan pompa cairan dan aturlaju alir air lewat kolom

hinmgga sekitar 6 liter/ menit padaflowmeter F1 dengan mengatur control keran C1.

4. Jalankan kompresor dan atur control keran C2 hingga memberikan laju air udara 30

liter/menit pada flowmeter F2.

5. Dengan hati hati buka keran pengatur tekanan pada silinder karbon dioksida dan atur keran

C3 sehingga memberikan laju alir gas pada F3 sekitar laju alir udara pada F2. pastikan

bahwa tutup aliran cairan didasar kolom sudah dibuka jika perlu dengan mengatur

controlkeran C4.

6. Sesudah 15 menit atau operasi mantap, ambil sample fas secarasimultan dari titik S1 dan

S2. lakukan analisa gas tersebut terhadapkandungan CO2.

7. Bilas saluran sample dengan jalan mengulang - ulang menarik pistondan menekannya

kembali ke atmosfir. Volume silinder lOOcc, perkirakan volume tabung yang berisi

udara yang tinggal didalamalat. Kemudian beberapa kali lakukan langkah menghisap

danmenekan.

8. Dengan bola absorbsi terisolasi dan saluran keudara tertutup, isi selinder dari saluran

yang dipilih dengan menarik piston ke luar pelan pelan. Catat volume gas yang dihisap

kedafarrrsilinder V2 hendaknya sekitar 20 ml. Tunggu sedikitnya dua menit

sehinggatemperature gas didalam silinder sama dengan temperature silinder.

9. Putuskan hubungan silinder dari kolom dan bola serta saluran buang ke atmosfir tutup

setela sekitar 10 detik.

10. Hubungkan silinder dengan bola, absorbi di permukaan cairandidalam pipa harus

tetap. Jika berubah buka pelan pelan saluran keatmosfir lagi.

11. Tunggu sampai permukaan di dalam silinder sama dengan tekananatmosfir.

12. Pelan pelan tekan piston, hingga silinder kosong karena gas masuk kedalam bola absorbsi.

Pelan pelan tarik kembali piston. Catat tinggi permukaan pada tabung indikator, hingga

tidak terdapat perubahaan permukaan cairan di dalam tabung indikator. Tinggi permukaan

Page 11: Laporan Absorpsi Kel 4

cairan di dalam tabung indikator V2 ini menunjukan volume gas C02 di dalam campuran sampel.

Percobaan Absorbsi Karbon Dioksida kc dalam Air

1. Isi tanki tendon di bawah kolom sebanyak ¾ penuh dengan air deionisasi. Catat volume

air yang ada dalam tendon (Vt).

2. Dengan kerangan pengontrol alira gas C2 dan C3 dalam keadaan tertutup,hidupkan pompa

air dan atur aliran air melalui kolom dengan mengantur keran pengontrol aiiran C1agar

terbaca pada flowmeter F1 sebesar 6 liter / menit.

3. Hidupkan kompresor dan atur keran pengontrol C2 agar diperolehaliran udara kurang lebih

10% dari skala penuh pada flowmeter F2.

4. Secara hati hati bukanlah kerena pengatur tekanan pada silinder karbon dioksida dan atur

keran C3agar pada flowmeter. F3 terbaca kira kira setengah dari aliran udara F2. yakni

bahwa cairan tetap pada tempatnya,bila perlu atur keran pengontrol C4.

5. Setelah 15 menit operasi berlangsung, ambillah 100 ml sample dari S4 dan S5 dengan

selang setiap 10 menit.

Percobaan Analisa Karbon yang Larut dalam Air

1. Kelarutan sample dari S5 atau S4 sebanyak 150 ml.

2. Tampung sample dalam gelas ukur, buang larutan diatas tanda batas 100 ml.

3. Tambahkan 5-10 tetes indicator phenolptalin, bila sample segera menjadi merah maka

tidak ada CO2bebas . bila sample tetaptidak berwarna, maka titrasi dengan larutan alkali

standard. Aduk dengan batang pengaduk hingga diperoleh warna merah muda yang tidak

hilang selama 30 detik. Catat volume larutan alkali yang ditambahkan pada saat terjadi

perubahan warna sebagai titik akhir.

Page 12: Laporan Absorpsi Kel 4

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

4.1 Data yang Diambil

Percobaan Absorbansi Karbon Dioksida dalam Air

Laju alir NaOH (F1, lt/menit)

Laju Alir Udara (F2, lt/menit)

Laju Alir CO2 (F3, lt/menit)

Volume Gas (V1, lt)

Volume NaOH (V2

lt)

Perhitungan

Yt = F2/(F2+F3)

Y0 = V2/V1

4 20 3 690 6 0,8695 8,69 x 10-3

4 30 3 690 6 0,9091 8,69 x 10-3

4 40 3 690 6 0,9302 8,69 x 10-3

Perhitungan Volume Gas (V1 mL)

Volume gas=( F 2+F 3 ) t

Volume gas=(20 ¿mnt

+3 ¿mnt )30 mnt

Volume gas=(23 ¿mnt )30 mnt

Volume gas=690 liter

Tabel pengamatan pada saat laju alir udara : 20 lt/menitDiketahui : Molaritas titran= 0,05 M

Volume analit = 10 mL

Waktu dari saat mulai T (menit)

Dari Tangki (inlet) Dari outlet cairan

Vtitran (ml) Cco2 (M) Vtitran (ml) Cco2 (M)

0 1 5 x 10-3 0,8 4 x 10-3

5 0,9 4,5 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

10 0,9 4,5 x 10-3 0,8 4 x 10-3

15 0,8 4 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

20 0,8 4 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

25 0,9 4,5 x 10-3 0,8 4 x 10-3

30 1,1 5,5 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

Tabel pengamatan pada saat laju alir udara : 30 lt/menitDiketahui : Molaritas titran= 0,05 M

Page 13: Laporan Absorpsi Kel 4

Volume analit = 10 mL

Waktu dari saat mulai T (menit)

Dari Tangki (inlet) Dari outlet cairan

Vtitran (ml) Cco2 (M) Vtitran (ml) Cco2 (M)

5 0,7 3,5 x 10-3 0,8 4 x 10-3

10 0,9 4,5 x 10-3 0,8 4 x 10-3

15 0,9 4,5 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

20 0,8 4 x 10-3 0,8 4 x 10-3

25 0,8 4 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

30 0,8 4 x 10-3 0,8 4 x 10-3

Tabel pengamatan pada saat laju alir udara : 40 lt/menitDiketahui : Molaritas titran= 0,05 M

Volume analit = 10 mL

Waktu dari saat mulai T (menit)

Dari Tangki Dari outlet cairan

Vtitran (ml) Cco2 (M) Vtitran (ml) Cco2 (M)

5 0,8 4 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

10 0,9 4,5 x 10-3 0,8 4 x 10-3

15 0,9 4,5 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

20 0,9 4,5 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

25 0,8 4 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

30 0,9 4,5 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

4.2 Penyajian Data

CO2 yang diserap setelah melalui kolom setiap saat,

Laju alir NaOH (F1) = 20 lt/menit

Waktu (menit)

Cco2t dari tangki inlet (M=Mol/lt)

Cco2O dari outlet cairan (M=Mol/lt)

Aliran inlet CO2 terlarut dalam tangki = F1 x Cco2t (mol/mnt)

Aliran inlet CO2 terlarut dalam outlet = F1 x Cco2t (mol/mnt)

Kecepatan Absorpsi (mol/dt) = F1(Cco2t -

Cco2O) (lt/mnt)5 4,5 x 10-3 4,5 x 10-3 1,8 x 10-2 1,8 x 10-2 010 4,5 x 10-3 4 x 10-3 1,8 x 10-2 1,6 x 10-2 215 4 x 10-3 4,5 x 10-3 1,6 x 10-2 1,8 x 10-2 -220 4 x 10-3 4,5 x 10-3 1,6 x 10-2 1,8 x 10-2 -225 4,5 x 10-3 4 x 10-3 1,8 x 10-2 1,6 x 10-2 230 5,5 x 10-3 4,5 x 10-3 2,2 x 10-2 1,8 x 10-2 4

Page 14: Laporan Absorpsi Kel 4

Laju alir NaOH (F1) = 30 lt/menit

Waktu (menit)

Cco2t dari tangki inlet (M=Mol/lt)

Cco2O dari outlet cairan (M=Mol/lt)

Aliran inlet CO2 terlarut dalam tangki = F1 x Cco2t (mol/mnt)

Aliran inlet CO2 terlarut dalam outlet = F1 x Cco2t (mol/mnt)

Kecepatan Absorpsi (mol/dt) = F1(Cco2t -

Cco2O) (lt/mnt)5 3,5 x 10-3 4 x 10-3 1,4 x 10-2 1,6 x 10-2 -210 4,5 x 10-3 4 x 10-3 1,8 x 10-2 1,6 x 10-2 215 4,5 x 10-3 4,5 x 10-3 1,8 x 10-2 1,8 x 10-2 020 4 x 10-3 4 x 10-3 1,6 x 10-2 1,6 x 10-2 025 4 x 10-3 4,5 x 10-3 1,6 x 10-2 1,8 x 10-2 -230 4 x 10-3 4 x 10-3 1,6 x 10-2 1,6 x 10-2 0

Laju alir NaOH (F1) = 40 lt/menit

Waktu (menit)

Cco2t dari tangki inlet (M=Mol/lt)

Cco2O dari outlet cairan (M=Mol/lt)

Aliran inlet CO2 terlarut dalam tangki = F1 x Cco2t (mol/mnt)

Aliran inlet CO2 terlarut dalam outlet = F1 x Cco2t (mol/mnt)

Kecepatan Absorpsi (mol/dt) = F1(Cco2t -

Cco2O) (lt/mnt)5 4 x 10-3 4,5 x 10-3 1,6 x 10-2 1,8 x 10-2 -210 4,5 x 10-3 4 x 10-3 1,8 x 10-2 1,6 x 10-2 215 4,5 x 10-3 4,5 x 10-3 1,8 x 10-2 1,8 x 10-2 020 4,5 x 10-3 4,5 x 10-3 1,8 x 10-2 1,8 x 10-2 025 4 x 10-3 4,5 x 10-3 1,6 x 10-2 1,8 x 10-2 -230 4,5 x 10-3 4,5 x 10-3 1,8 x 10-2 1,8 x 10-2 0

Page 15: Laporan Absorpsi Kel 4

4.3 Grafik Hubungan Antara Konsentrasi CO2 Pada Tangki Inlet dan Outlet dengan Waktu Proses

Laju Alir Udara = 20 lt/menit

0 5 10 15 20 25 30 350

0.001

0.002

0.003

0.004

0.005

0.006

C CO2o dari outlet cairan (M=mol/lt)C CO2t dari tangki (M=mol/lt)

Waktu (menit)

Kons

entr

asi C

O2

Laju Alir Udara = 30 lt/menit

0 5 10 15 20 25 30 350

0.0005

0.001

0.0015

0.002

0.0025

0.003

0.0035

0.004

0.0045

0.005

C CO2o dari outlet cairan (M=mol/lt)C CO2t dari tangki (M=mol/lt)

Waktu (menit)

Kons

entr

asi C

O2

Page 16: Laporan Absorpsi Kel 4

Laju Alir Udara = 40 lt/menit

0 5 10 15 20 25 30 350.0037

0.0038

0.0039

0.004

0.0041

0.0042

0.0043

0.0044

0.0045

0.0046

C CO2o dari outlet cairan (M=mol/lt)C CO2t dari tangki (M=mol/lt)

Waktu (menit)

Kons

entr

asi C

O2

4.4 Grafik Hubungan antara Kecepatan Absorpsi dengan Waktu Proses

Laju Alir Udara = 20 lt/menit

0 5 10 15 20 25 30 35

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

5

Grafik Hubungan antara Kecepatan Absorpsi dengan Waktu Proses

Kecepatan Absorpsi

Waktu Proses (menit)

Kece

pata

n Ab

sorp

si (m

ol/m

enit)

Page 17: Laporan Absorpsi Kel 4

Laju Alir Udara = 30 lt/menit

0 5 10 15 20 25 30 35

-2.5-2

-1.5-1

-0.50

0.51

1.52

2.5

Grafik Hubungan antara Kecepatan Absorpsi dengan Waktu Proses

Kecepatan Absorpsi

Waktu Proses (menit)

Kece

pata

n Ab

sorp

si (m

ol/m

enit)

Laju Alir Udara = 40 lt/menit

0 5 10 15 20 25 30 35

-2.5-2

-1.5-1

-0.50

0.51

1.52

2.5

Grafik Hubungan antara Kecepatan Absorpsi dengan Waktu Proses

Kecepatan Absorpsi

Wakltu (menit)

Kece

pata

n Ab

sorp

si (m

ol/m

enit)

Page 18: Laporan Absorpsi Kel 4

BAB V

PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

5.1 Pembahasan

- Luthfiyah Sinatrya (131424014)

Pada praktikum kali dilakukan pemisahan CO2 dari udara dengan bantuan larutan NaOH

dengan metode absorpsi. Absorpsi adalah operasi penyerapan komponen-komponen yang

terdapat di dalam gas dengan menggunakan cairan, sehingga tingkat absorpsi gas akan sabanding

dengan daya kelarutan gas tersebut dalam cairan. Absorbsi merupakan salah satu proses

pemisahan dengan mengontakkan campuran gas dengan cairan sebagai penyerapnya. NaOH

berperan sebagai cairan penyerapnya. Reaksi yang terjadi dalam absorpsi menggunakan larutan

NaOH dan gas CO2 ini adalah sebagai berikut.

CO2(g) + NaOH(aq) → NaHCO3(aq)

NaHCO3 + NaOH → Na2CO3(s) + H2O(l)

CO2(g) + 2NaOH(aq) → Na2CO3(s) + H2O(l)

Hal pertama yang dilakukan dalam praktikum kali ini yaitu dengan menyiapkan larutan

NaOH dari hasil melarutkan 24 gram NaOH dalam 6 liter aquades. Kemudian 6 liter larutan ini

dicampur kembali dengan 10 liter air. Setelah umpan siap, umpan di alirkan kedalam kolom

berpacking agar reaksi antara NaOH dengan CO2 terjadi. Packing ini berfungsi untuk

memperluas bidang kontak antara NaOH dengan CO2. Laju alir umpan yang digunakan yaitu 4

lt/mnt sedangkan laju alir udara yang digunakan bervariasi yaitu 20 lt/mnt, 30 lt/mnt dan 40

lt/mnt. Sampel diambil dari aliran inlet dan outlet sebanyak 10 ml dalam waktu setiap 5 menit

sekali. Kemudian sampel ditambahkan dengan indikator PP dan dititrasi dengan HCl 0,05 M.

Ketika indikator PP ditambahkan ke dalam sampel outlet, sampel berubah warna menjadi warna

pink yang menunjukkan bahwa masih ada kandungan basa pada aliran outlet.

Hasil yang di dapatkan berupa konsentrasi CO2 dari hasil titrasi pada saat t = 5 menit hingga t

= 30 menit dengan laju alir udara sebesar 20 lt/mnt yaitu sebagai berikut,

Tabel pengamatan pada saat laju alir udara : 20 lt/menit

Page 19: Laporan Absorpsi Kel 4

Waktu dari saat mulai T (menit)

Dari Tangki (inlet) Dari outlet cairan

Vtitran (ml) Cco2 (M) Vtitran (ml) Cco2 (M)

0 1 5 x 10-3 0,8 4 x 10-3

5 0,9 4,5 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

10 0,9 4,5 x 10-3 0,8 4 x 10-3

15 0,8 4 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

20 0,8 4 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

25 0,9 4,5 x 10-3 0,8 4 x 10-3

30 1,1 5,5 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

Tabel pengamatan pada saat laju alir udara : 30 lt/menit

Waktu dari saat mulai T (menit)

Dari Tangki (inlet) Dari outlet cairan

Vtitran (ml) Cco2 (M) Vtitran (ml) Cco2 (M)

5 0,7 3,5 x 10-3 0,8 4 x 10-3

10 0,9 4,5 x 10-3 0,8 4 x 10-3

15 0,9 4,5 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

20 0,8 4 x 10-3 0,8 4 x 10-3

25 0,8 4 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

30 0,8 4 x 10-3 0,8 4 x 10-3

Tabel pengamatan pada saat laju alir udara : 40 lt/menit

Waktu dari saat mulai T (menit)

Dari Tangki Dari outlet cairan

Vtitran (ml) Cco2 (M) Vtitran (ml) Cco2 (M)

5 0,8 4 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

10 0,9 4,5 x 10-3 0,8 4 x 10-3

15 0,9 4,5 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

20 0,9 4,5 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

25 0,8 4 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

30 0,9 4,5 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

Sedangkan dengan hasil aliran inlet dan outlet dan kecepatan absorbsi didapatkan sebagai berikut,

Laju alir NaOH (F1) = 20 lt/menit

Waktu (menit)

Cco2t dari tangki inlet (M=Mol/lt)

Cco2O dari outlet cairan (M=Mol/lt)

Aliran inlet CO2 terlarut dalam tangki = F1 x Cco2t (mol/mnt)

Aliran inlet CO2 terlarut dalam outlet = F1 x Cco2t (mol/mnt)

Kecepatan Absorpsi (mol/dt) = F1(Cco2t - Cco2O) (lt/mnt)

Page 20: Laporan Absorpsi Kel 4

5 4,5 x 10-3 4,5 x 10-3 1,8 x 10-2 1,8 x 10-2 010 4,5 x 10-3 4 x 10-3 1,8 x 10-2 1,6 x 10-2 215 4 x 10-3 4,5 x 10-3 1,6 x 10-2 1,8 x 10-2 -220 4 x 10-3 4,5 x 10-3 1,6 x 10-2 1,8 x 10-2 -225 4,5 x 10-3 4 x 10-3 1,8 x 10-2 1,6 x 10-2 230 5,5 x 10-3 4,5 x 10-3 2,2 x 10-2 1,8 x 10-2 4

Laju alir NaOH (F1) = 30 lt/menit

Waktu (menit)

Cco2t dari tangki inlet (M=Mol/lt)

Cco2O dari outlet cairan (M=Mol/lt)

Aliran inlet CO2 terlarut dalam tangki = F1 x Cco2t (mol/mnt)

Aliran inlet CO2 terlarut dalam outlet = F1 x Cco2t (mol/mnt)

Kecepatan Absorpsi (mol/dt) = F1(Cco2t - Cco2O) (lt/mnt)

5 3,5 x 10-3 4 x 10-3 1,4 x 10-2 1,6 x 10-2 -210 4,5 x 10-3 4 x 10-3 1,8 x 10-2 1,6 x 10-2 215 4,5 x 10-3 4,5 x 10-3 1,8 x 10-2 1,8 x 10-2 020 4 x 10-3 4 x 10-3 1,6 x 10-2 1,6 x 10-2 025 4 x 10-3 4,5 x 10-3 1,6 x 10-2 1,8 x 10-2 -230 4 x 10-3 4 x 10-3 1,6 x 10-2 1,6 x 10-2 0

Laju alir NaOH (F1) = 40 lt/menit

Waktu (menit)

Cco2t dari tangki inlet (M=Mol/lt)

Cco2O dari outlet cairan (M=Mol/lt)

Aliran inlet CO2 terlarut dalam tangki = F1 x Cco2t (mol/mnt)

Aliran inlet CO2 terlarut dalam outlet = F1 x Cco2t (mol/mnt)

Kecepatan Absorpsi (mol/dt) = F1(Cco2t - Cco2O) (lt/mnt)

5 4 x 10-3 4,5 x 10-3 1,6 x 10-2 1,8 x 10-2 -210 4,5 x 10-3 4 x 10-3 1,8 x 10-2 1,6 x 10-2 215 4,5 x 10-3 4,5 x 10-3 1,8 x 10-2 1,8 x 10-2 020 4,5 x 10-3 4,5 x 10-3 1,8 x 10-2 1,8 x 10-2 025 4 x 10-3 4,5 x 10-3 1,6 x 10-2 1,8 x 10-2 -230 4,5 x 10-3 4,5 x 10-3 1,8 x 10-2 1,8 x 10-2 0

Berdasarkan hasil analisa yang didapat, kecepatan absorpsi pada laju alir udara 20 lt/mnt

dengan waktu 5 menit hingga 30 menit mengalami penurunan dan kenaikan yang sangat

signifikan, ini menunjukkan bahwa CO2 memang sudah terabsorp pada waktu-waktu tertentu,

sedangkan pada laju alir udara 30 lt/mnt dan 40 lt/mnt lebih mengalami penurunan yang

dimungkinkan akibat alat tidak dibiarkan selama 5 menit terlebih dahulu untuk penyesuaian.

Selain itu nilai konsentrasi CO2 dari tangki inlet maupun outlet meningkat seiring dengan

Page 21: Laporan Absorpsi Kel 4

waktu yang semakin lama. Hal ini terjadi karena semakin lama waktu yang dibutuhkan maka

kontak antara NaOH dan gas CO2 semakin lama sehingga CO2 yang terikat dengan NaOH

semakin banyak, namun kenyataannya tidak demikian, konsentrasi CO2 yang didapat tidak

konstan yang mungkin disebabkan oleh kurang optimumnya laju alir udara maupun umpan,

konsentrasi dari NaOH yang terlalu rendah setelah di campurkan dengan air sebanyak 10 L

sehingga tidak mampu untuk mengabsorpsi CO2, maupun karena gas CO2 yang dipakai bukan

dari tabung gas CO2 melainkan dari udara di sekitar menggunakan pompa sementara kadar

CO2 dalam udara di bandung hanya sebesar 0,03%. Hal tersebut berlaku juga untuk aliran inlet

CO2 terlarut dalam tangki maupun outlet, keduanya relatif sama untuk setiap waktu.

- Nabila Vidiaty Novera (131424015)

Kali ini praktikan melakukan praktikum absorpsi CO2 dengan larutan NaOH.

Larutan NaOH tersebut dibuat dengan melarutkan 24 gram NaOH padat ke dalam 6 Liter

aquadest. Setelah itu larutan NaOH tersebut dicampurkan pada 10 liter H2O di dalam tangki inlet.

Setelah semuanya siap kemudian nyalakan tombol power dan atur laju alir CO2 dengan masing

masing laju alir yaitu 20 lt/menit, 30 lt/menit, dan 40 lt/menit. Sedangkan laju alir NaOH pada

tangki inlet sebesar 4 lt/menit. Operasi absorpsi ini dilakukan hanya selama 30 menit pada setiap

laju alir CO2. Analisa sampel larutan NaOH yang telah diabsorpsi dilakukan setiap 5 menit

sekali. Analisa tersebut meliputi analisa titrasi asam basa dengan larutan HCl konsentrasi 0,05

M. sehingga selama absorpsi didapat 6 data analisa. Hasil analisa konsentrasi pada inlet dan

outlet pada masing-masing laju alir CO2 dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel pengamatan pada saat laju alir udara : 20 lt/menitDiketahui : Molaritas titran= 0,05 M

Volume analit = 10 mL

Waktu dari saat mulai T (menit)

Dari Tangki (inlet) Dari outlet cairan

Vtitran (ml) Cco2 (M) Vtitran (ml) Cco2 (M)

0 1 5 x 10-3 0,8 4 x 10-3

5 0,9 4,5 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

10 0,9 4,5 x 10-3 0,8 4 x 10-3

15 0,8 4 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

20 0,8 4 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

25 0,9 4,5 x 10-3 0,8 4 x 10-3

Page 22: Laporan Absorpsi Kel 4

30 1,1 5,5 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

Tabel pengamatan pada saat laju alir udara : 30 lt/menitDiketahui : Molaritas titran= 0,05 M

Volume analit = 10 mL

Waktu dari saat mulai T (menit)

Dari Tangki (inlet) Dari outlet cairan

Vtitran (ml) Cco2 (M) Vtitran (ml) Cco2 (M)

5 0,7 3,5 x 10-3 0,8 4 x 10-3

10 0,9 4,5 x 10-3 0,8 4 x 10-3

15 0,9 4,5 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

20 0,8 4 x 10-3 0,8 4 x 10-3

25 0,8 4 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

30 0,8 4 x 10-3 0,8 4 x 10-3

Tabel pengamatan pada saat laju alir udara : 40 lt/menitDiketahui : Molaritas titran= 0,05 M

Volume analit = 10 mL

Waktu dari saat mulai T (menit)

Dari Tangki Dari outlet cairan

Vtitran (ml) Cco2 (M) Vtitran (ml) Cco2 (M)

5 0,8 4 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

10 0,9 4,5 x 10-3 0,8 4 x 10-3

15 0,9 4,5 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

20 0,9 4,5 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

25 0,8 4 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

30 0,9 4,5 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

Sedangkan laju kecepatan absorpsi CO2 pada masing-masing laju alir dapat dilihat dari tabel berikut :

Laju alir NaOH (F1) = 20 lt/menit

Waktu (menit)

Cco2t dari tangki inlet (M=Mol/lt)

Cco2O dari outlet cairan (M=Mol/lt)

Aliran inlet CO2 terlarut dalam tangki = F1 x Cco2t (mol/mnt)

Aliran inlet CO2 terlarut dalam outlet = F1 x Cco2t (mol/mnt)

Kecepatan Absorpsi (mol/dt) = F1(Cco2t - Cco2O) (lt/mnt)

5 4,5 x 10-3 4,5 x 10-3 1,8 x 10-2 1,8 x 10-2 010 4,5 x 10-3 4 x 10-3 1,8 x 10-2 1,6 x 10-2 2

Page 23: Laporan Absorpsi Kel 4

15 4 x 10-3 4,5 x 10-3 1,6 x 10-2 1,8 x 10-2 -220 4 x 10-3 4,5 x 10-3 1,6 x 10-2 1,8 x 10-2 -225 4,5 x 10-3 4 x 10-3 1,8 x 10-2 1,6 x 10-2 230 5,5 x 10-3 4,5 x 10-3 2,2 x 10-2 1,8 x 10-2 4

Laju alir NaOH (F1) = 30 lt/menit

Waktu (menit)

Cco2t dari tangki inlet (M=Mol/lt)

Cco2O dari outlet cairan (M=Mol/lt)

Aliran inlet CO2 terlarut dalam tangki = F1 x Cco2t (mol/mnt)

Aliran inlet CO2 terlarut dalam outlet = F1 x Cco2t (mol/mnt)

Kecepatan Absorpsi (mol/dt) = F1(Cco2t - Cco2O) (lt/mnt)

5 3,5 x 10-3 4 x 10-3 1,4 x 10-2 1,6 x 10-2 -210 4,5 x 10-3 4 x 10-3 1,8 x 10-2 1,6 x 10-2 215 4,5 x 10-3 4,5 x 10-3 1,8 x 10-2 1,8 x 10-2 020 4 x 10-3 4 x 10-3 1,6 x 10-2 1,6 x 10-2 025 4 x 10-3 4,5 x 10-3 1,6 x 10-2 1,8 x 10-2 -230 4 x 10-3 4 x 10-3 1,6 x 10-2 1,6 x 10-2 0

Laju alir NaOH (F1) = 40 lt/menit

Waktu (menit)

Cco2t dari tangki inlet (M=Mol/lt)

Cco2O dari outlet cairan (M=Mol/lt)

Aliran inlet CO2 terlarut dalam tangki = F1 x Cco2t (mol/mnt)

Aliran inlet CO2 terlarut dalam outlet = F1 x Cco2t (mol/mnt)

Kecepatan Absorpsi (mol/dt) = F1(Cco2t - Cco2O) (lt/mnt)

5 4 x 10-3 4,5 x 10-3 1,6 x 10-2 1,8 x 10-2 -210 4,5 x 10-3 4 x 10-3 1,8 x 10-2 1,6 x 10-2 215 4,5 x 10-3 4,5 x 10-3 1,8 x 10-2 1,8 x 10-2 020 4,5 x 10-3 4,5 x 10-3 1,8 x 10-2 1,8 x 10-2 025 4 x 10-3 4,5 x 10-3 1,6 x 10-2 1,8 x 10-2 -230 4,5 x 10-3 4,5 x 10-3 1,8 x 10-2 1,8 x 10-2 0

Dari tabel dapat dilihat bahwa laju kecepatan absorpsi tidak berubah secara signifikan

dan cenderung tidak berubah bahkan data tidak konstan. Hal ini mungkin disebabkan karena CO2

yang digunakan didapat dari udara, sedangkan CO2 yang terkandung pada udara hanya sebesar

1% dicampur dengan zat lain. Hal ini menyebabkan absorpsi tidak berjalan sempurna.

- Nadhira Rifarni (131424016)

Page 24: Laporan Absorpsi Kel 4

Pada pratikum kali ini hal yang dilakukan adalah mengabsorp gas CO2 dalam udara

dengan menggunakan air ditambah dengan larutan NaOH (24 gr NaOH, 6 L aquadest). Tujuan

dari praktikum ini sendiri adalah memahami proses absorpsi dan prinsip kerja peralatan,

menghitung laju alir absorpsi CO2 ke dalam air, dan menghitung jumlah CO2 yang terabsorp.

Prinsip kerja dari praktikum absorpsi ini adalah air sebagai cairan yang akan mengabsorp

CO2 mengalir dari atas kolom absorpsi dan campuran gas yang merupakan keluaran dari reaktor

diumpankan kebawah menara absorber. Didalam absorber terjadi kontak antar dua fasa yaitu fasa

gas dan fasa cair. Peristiwa absorbsi ini terjadi pada sebuah kolom yang berisi packing dengan

dua tingkat. Laju alir yang digunakan pada praktikum kali ini bervariasi, yaitu 20 lt/menit, 30

lt/menit dan 40 lt/menit. Terdapat 2 aliran yaitu aliran outlet yang kaya akan CO2 dan aliran atas

yang kaya akan NaOH. Kemudian di ambil sample setiap 5 menit sekali selama 30 menit. Untuk

menentukan ada atau tidak ada nya kandungan CO2, maka kedua aliran dari outlet dan inlet di

titrasi dengan menggunakan HCl 0,05 M ditambah dengan 3 tetes indikator pp.

Ketika larutan sampel diberi indikator pp, larutan berubah menjadi warna ping keunguan,

kemudian di titrasi dengan menggunakan HCl 0,05 M larutan berubah menjadi semula yaitu

menjadi bening. Dari hasil praktikum didapat bahwa semakin lama sampel di ambil, maka

semakin cepat perubahan warna pada saat titrasi. Hal ini terjadi karena semakin bertambahnya

waktu maka semakin berkurang kandungan NaOH dan semakin bertambah kandungan CO2.

Hasil analisa konsentrasi pada inlet dan outlet pada masing-masing laju alir CO2 dapat dilihat

dari tabel berikut :

Tabel pengamatan pada saat laju alir udara : 20 lt/menit

Diketahui : Molaritas titran= 0,05 M

Volume analit = 10 mL

Waktu dari saat mulai T (menit)

Dari Tangki (inlet) Dari outlet cairan

Vtitran (ml) Cco2 (M) Vtitran (ml) Cco2 (M)

0 1 5 x 10-3 0,8 4 x 10-3

5 0,9 4,5 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

10 0,9 4,5 x 10-3 0,8 4 x 10-3

15 0,8 4 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

20 0,8 4 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

25 0,9 4,5 x 10-3 0,8 4 x 10-3

Page 25: Laporan Absorpsi Kel 4

30 1,1 5,5 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

Tabel pengamatan pada saat laju alir udara : 30 lt/menitDiketahui : Molaritas titran= 0,05 M

Volume analit = 10 mL

Waktu dari saat mulai T (menit)

Dari Tangki (inlet) Dari outlet cairan

Vtitran (ml) Cco2 (M) Vtitran (ml) Cco2 (M)

5 0,7 3,5 x 10-3 0,8 4 x 10-3

10 0,9 4,5 x 10-3 0,8 4 x 10-3

15 0,9 4,5 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

20 0,8 4 x 10-3 0,8 4 x 10-3

25 0,8 4 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

30 0,8 4 x 10-3 0,8 4 x 10-3

Tabel pengamatan pada saat laju alir udara : 40 lt/menitDiketahui : Molaritas titran= 0,05 M

Volume analit = 10 mL

Waktu dari saat mulai T (menit)

Dari Tangki Dari outlet cairan

Vtitran (ml) Cco2 (M) Vtitran (ml) Cco2 (M)

5 0,8 4 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

10 0,9 4,5 x 10-3 0,8 4 x 10-3

15 0,9 4,5 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

20 0,9 4,5 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

25 0,8 4 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

30 0,9 4,5 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

Sedangkan laju kecepatan absorpsi CO2 pada masing-masing laju alir dapat dilihat dari tabel berikut :

Laju alir NaOH (F1) = 20 lt/menit

Waktu (menit)

Cco2t dari tangki inlet (M=Mol/lt)

Cco2O dari outlet cairan (M=Mol/lt)

Aliran inlet CO2 terlarut dalam tangki = F1 x Cco2t (mol/mnt)

Aliran inlet CO2 terlarut dalam outlet = F1 x Cco2t (mol/mnt)

Kecepatan Absorpsi (mol/dt) = F1(Cco2t - Cco2O) (lt/mnt)

5 4,5 x 10-3 4,5 x 10-3 1,8 x 10-2 1,8 x 10-2 010 4,5 x 10-3 4 x 10-3 1,8 x 10-2 1,6 x 10-2 215 4 x 10-3 4,5 x 10-3 1,6 x 10-2 1,8 x 10-2 -220 4 x 10-3 4,5 x 10-3 1,6 x 10-2 1,8 x 10-2 -2

Page 26: Laporan Absorpsi Kel 4

25 4,5 x 10-3 4 x 10-3 1,8 x 10-2 1,6 x 10-2 230 5,5 x 10-3 4,5 x 10-3 2,2 x 10-2 1,8 x 10-2 4

Laju alir NaOH (F1) = 30 lt/menit

Waktu (menit)

Cco2t dari tangki inlet (M=Mol/lt)

Cco2O dari outlet cairan (M=Mol/lt)

Aliran inlet CO2 terlarut dalam tangki = F1 x Cco2t (mol/mnt)

Aliran inlet CO2 terlarut dalam outlet = F1 x Cco2t (mol/mnt)

Kecepatan Absorpsi (mol/dt) = F1(Cco2t - Cco2O) (lt/mnt)

5 3,5 x 10-3 4 x 10-3 1,4 x 10-2 1,6 x 10-2 -210 4,5 x 10-3 4 x 10-3 1,8 x 10-2 1,6 x 10-2 215 4,5 x 10-3 4,5 x 10-3 1,8 x 10-2 1,8 x 10-2 020 4 x 10-3 4 x 10-3 1,6 x 10-2 1,6 x 10-2 025 4 x 10-3 4,5 x 10-3 1,6 x 10-2 1,8 x 10-2 -230 4 x 10-3 4 x 10-3 1,6 x 10-2 1,6 x 10-2 0

Laju alir NaOH (F1) = 40 lt/menit

Waktu (menit)

Cco2t dari tangki inlet (M=Mol/lt)

Cco2O dari outlet cairan (M=Mol/lt)

Aliran inlet CO2 terlarut dalam tangki = F1 x Cco2t (mol/mnt)

Aliran inlet CO2 terlarut dalam outlet = F1 x Cco2t (mol/mnt)

Kecepatan Absorpsi (mol/dt) = F1(Cco2t - Cco2O) (lt/mnt)

5 4 x 10-3 4,5 x 10-3 1,6 x 10-2 1,8 x 10-2 -210 4,5 x 10-3 4 x 10-3 1,8 x 10-2 1,6 x 10-2 215 4,5 x 10-3 4,5 x 10-3 1,8 x 10-2 1,8 x 10-2 020 4,5 x 10-3 4,5 x 10-3 1,8 x 10-2 1,8 x 10-2 025 4 x 10-3 4,5 x 10-3 1,6 x 10-2 1,8 x 10-2 -230 4,5 x 10-3 4,5 x 10-3 1,8 x 10-2 1,8 x 10-2 0

Dari tabel dapat disimpulkan bahwa laju kecepatan absorpsi tidak berubah secara

signifikan dan kandungan CO2 pada aliran inlet dan outlet tidak terlihat perbedaan nya. Hal ini

terjadi karena CO2 digunakan berasal dari udara bebas. Sehingga perubahan yang terjadi disetiap

aliran tidak berubah secara signifikan.

5.2 Kesimpulan

Page 27: Laporan Absorpsi Kel 4

Dari praktikum absorpsi CO2 kali ini dapat disimpulkan bahwa :

Proses absorpsi dilakukan dengan proses yang diawali dengan zat cair disemprotkan dari atas dan mengalir ke bawah sepanjang bahan isian, sedangkan gas yang akan dibersihkan dimasukkan dari dasar kolom dan menyapu sepanjang kolom isian dengan aliran berlawanan arah. Larutan yang digunakan yaitu larutan NaOH sebanyak 24 gram ke dalam 16 liter H2O. Diabsorpsi dengan gas CO2.

Laju kecepatan absorpsi CO2 ke dalam air dapat dilihat dari tabel di bawah ini : Laju alir NaOH (F1) = 20 lt/menit

Waktu (menit)

Cco2t dari tangki inlet (M=Mol/lt)

Cco2O dari outlet cairan (M=Mol/lt)

Aliran inlet CO2 terlarut dalam tangki = F1 x Cco2t (mol/mnt)

Aliran inlet CO2 terlarut dalam outlet = F1 x Cco2t (mol/mnt)

Kecepatan Absorpsi (mol/dt) = F1(Cco2t -

Cco2O) (lt/mnt)5 4,5 x 10-3 4,5 x 10-3 1,8 x 10-2 1,8 x 10-2 010 4,5 x 10-3 4 x 10-3 1,8 x 10-2 1,6 x 10-2 215 4 x 10-3 4,5 x 10-3 1,6 x 10-2 1,8 x 10-2 -220 4 x 10-3 4,5 x 10-3 1,6 x 10-2 1,8 x 10-2 -225 4,5 x 10-3 4 x 10-3 1,8 x 10-2 1,6 x 10-2 230 5,5 x 10-3 4,5 x 10-3 2,2 x 10-2 1,8 x 10-2 4

Laju alir NaOH (F1) = 30 lt/menit

Waktu (menit)

Cco2t dari tangki inlet (M=Mol/lt)

Cco2O dari outlet cairan (M=Mol/lt)

Aliran inlet CO2 terlarut dalam tangki = F1 x Cco2t (mol/mnt)

Aliran inlet CO2 terlarut dalam outlet = F1 x Cco2t (mol/mnt)

Kecepatan Absorpsi (mol/dt) = F1(Cco2t -

Cco2O) (lt/mnt)5 3,5 x 10-3 4 x 10-3 1,4 x 10-2 1,6 x 10-2 -210 4,5 x 10-3 4 x 10-3 1,8 x 10-2 1,6 x 10-2 215 4,5 x 10-3 4,5 x 10-3 1,8 x 10-2 1,8 x 10-2 020 4 x 10-3 4 x 10-3 1,6 x 10-2 1,6 x 10-2 025 4 x 10-3 4,5 x 10-3 1,6 x 10-2 1,8 x 10-2 -230 4 x 10-3 4 x 10-3 1,6 x 10-2 1,6 x 10-2 0

Laju alir NaOH (F1) = 40 lt/menit

Page 28: Laporan Absorpsi Kel 4

Waktu (menit)

Cco2t dari tangki inlet (M=Mol/lt)

Cco2O dari outlet cairan (M=Mol/lt)

Aliran inlet CO2 terlarut dalam tangki = F1 x Cco2t (mol/mnt)

Aliran inlet CO2 terlarut dalam outlet = F1 x Cco2t (mol/mnt)

Kecepatan Absorpsi (mol/dt) = F1(Cco2t -

Cco2O) (lt/mnt)5 4 x 10-3 4,5 x 10-3 1,6 x 10-2 1,8 x 10-2 -210 4,5 x 10-3 4 x 10-3 1,8 x 10-2 1,6 x 10-2 215 4,5 x 10-3 4,5 x 10-3 1,8 x 10-2 1,8 x 10-2 020 4,5 x 10-3 4,5 x 10-3 1,8 x 10-2 1,8 x 10-2 025 4 x 10-3 4,5 x 10-3 1,6 x 10-2 1,8 x 10-2 -230 4,5 x 10-3 4,5 x 10-3 1,8 x 10-2 1,8 x 10-2 0

Jumlah konsentrasi CO2 dalam tangki inlet maupun outlet dapat dilihat dari tabel di

bawah ini :

Tabel pengamatan pada saat laju alir udara : 20 lt/menitDiketahui : Molaritas titran= 0,05 M

Volume analit = 10 mL

Waktu dari saat mulai T (menit)

Dari Tangki (inlet) Dari outlet cairan

Vtitran (ml) Cco2 (M) Vtitran (ml) Cco2 (M)

0 1 5 x 10-3 0,8 4 x 10-3

5 0,9 4,5 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

10 0,9 4,5 x 10-3 0,8 4 x 10-3

15 0,8 4 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

20 0,8 4 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

25 0,9 4,5 x 10-3 0,8 4 x 10-3

30 1,1 5,5 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

Tabel pengamatan pada saat laju alir udara : 30 lt/menitDiketahui : Molaritas titran= 0,05 M

Volume analit = 10 mL

Waktu dari saat mulai T (menit)

Dari Tangki (inlet) Dari outlet cairan

Vtitran (ml) Cco2 (M) Vtitran (ml) Cco2 (M)

5 0,7 3,5 x 10-3 0,8 4 x 10-3

10 0,9 4,5 x 10-3 0,8 4 x 10-3

15 0,9 4,5 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

20 0,8 4 x 10-3 0,8 4 x 10-3

25 0,8 4 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

Page 29: Laporan Absorpsi Kel 4

30 0,8 4 x 10-3 0,8 4 x 10-3

Tabel pengamatan pada saat laju alir udara : 40 lt/menitDiketahui : Molaritas titran= 0,05 M

Volume analit = 10 mL

Waktu dari saat mulai T (menit)

Dari Tangki Dari outlet cairan

Vtitran (ml) Cco2 (M) Vtitran (ml) Cco2 (M)

5 0,8 4 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

10 0,9 4,5 x 10-3 0,8 4 x 10-3

15 0,9 4,5 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

20 0,9 4,5 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

25 0,8 4 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

30 0,9 4,5 x 10-3 0,9 4,5 x 10-3

Page 30: Laporan Absorpsi Kel 4

LAMPIRAN

A. Perhitungan Pada Laju Alir Udara 20 lt/mnt

Perhitungan Konsentrasi CO2 dari Tangki (inlet)1. t = 0 menit

Dik : V HCl = 1 mL

N HCl = 0,05 N

V sampel (CO2) = 10 mL

Dit : Konsentrasi CO2 ?

Jawab :

V HCl× N HCl=V C O2× N CO2

1 mL×0,05 N=10 mL× N CO2

N CO2=1 mL× 0,05 N

10 mL

N CO2=5× 10−3 N

5. t = 20 menit

Dik : V HCl = 0,8 mL

N HCl = 0,05 N

V sampel (CO2) = 10 mL

Dit : Konsentrasi CO2 ?

Jawab :

V HCl× N HCl=V C O2× N CO2

0,8 mL× 0,05 N=10 mL× N CO2

N CO2=0,8 mL ×0,05 N

10 mL

N CO2=4× 10−3 N

2. t = 5 menit

Dik : V HCl = 0,9 mL

N HCl = 0,05 N

V sampel (CO2) = 10 mL

Dit : Konsentrasi CO2 ?

Jawab :

V HCl× N HCl=V C O2× N CO2

0,9 mL× 0,05 N=10 mL× N CO2

N CO2=0,9 mL× 0,05 N

10 mL

N CO2=4,5 ×10−3 N

6. t = 25 menit

Dik : V HCl = 0,9 mL

N HCl = 0,05 N

V sampel (CO2) = 10 mL

Dit : Konsentrasi CO2 ?

Jawab :

V HCl× N HCl=V C O2× N CO2

0,9 mL× 0,05 N=10 mL× N CO2

N CO2=0,9 mL× 0,05 N

10 mL

N CO2=4,5 ×10−3 N

3. t = 10 menit

Dik : V HCl = 0,9 mL

N HCl = 0,05 N

V sampel (CO2) = 10 mL

7. t = 30 menit

Dik : V HCl = 1,1 mL

N HCl = 0,05 N

V sampel (CO2) = 10 mL

Page 31: Laporan Absorpsi Kel 4

Dit : Konsentrasi CO2 ?

Jawab :

V HCl× N HCl=V C O2× N CO2

0,9 mL× 0,05 N=10 mL× N CO2

N CO2=0,9 mL× 0,05 N

10 mL

N CO2=4,5 ×10−3 N

Dit : Konsentrasi CO2 ?

Jawab :

V HCl× N HCl=V C O2× N CO2

1,1 mL×0,05 N=10 mL× N CO2

N CO2=1,1 mL× 0,05 N

10 mL

N CO2=5,5× 10−3 N

4. t = 15 menit

Dik : V HCl = 0,8 mL

N HCl = 0,05 N

V sampel (CO2) = 10 mL

Dit : Konsentrasi CO2 ?

Jawab :

V HCl× N HCl=V C O2× N CO2

0,8 mL× 0,05 N=10 mL× N CO2

N CO2=0,8 mL ×0,05 N

10 mL

N CO2=4× 10−3 N

Perhitungan Konsentrasi CO2 dari Tangki (outlet)

1. t = 0 menit

Dik : V HCl = 0,8 mL

N HCl = 0,05 N

V sampel (CO2) = 10 mL

Dit : Konsentrasi CO2 ?

Jawab :

V HCl× N HCl=V C O2× N CO2

0,8 mL× 0,05 N=10 mL× N CO2

N CO2=0,8 mL ×0,05 N

10 mL

4. t = 15 menit

Dik : V HCl = 0,9 mL

N HCl = 0,05 N

V sampel (CO2) = 10 mL

Dit : Konsentrasi CO2 ?

Jawab :

V HCl× N HCl=V C O2× N CO2

0,9 mL× 0,05 N=10 mL× N CO2

N CO2=0,9 mL× 0,05 N

10 mL

Page 32: Laporan Absorpsi Kel 4

N CO2=4× 10−3 N N CO2=4,5 ×10−3 N

2. t = 5 menit

Dik : V HCl = 0,9 mL

N HCl = 0,05 N

V sampel (CO2) = 10 mL

Dit : Konsentrasi CO2 ?

Jawab :

V HCl× N HCl=V C O2× N CO2

0,9 mL× 0,05 N=10 mL× N CO2

N CO2=0,9 mL× 0,05 N

10 mL

N CO2=4,5 ×10−3 N

5. t = 20 menit

Dik : V HCl = 0,9 mL

N HCl = 0,05 N

V sampel (CO2) = 10 mL

Dit : Konsentrasi CO2 ?

Jawab :

V HCl× N HCl=V C O2× N CO2

0,9 mL× 0,05 N=10 mL× N CO2

N CO2=0,9 mL× 0,05 N

10 mL

N CO2=4,5 ×10−3 N

3. t = 10 menit

Dik : V HCl = 0,8 mL

N HCl = 0,05 N

V sampel (CO2) = 10 mL

Dit : Konsentrasi CO2 ?

Jawab :

V HCl× N HCl=V C O2× N CO2

0,8 mL× 0,05 N=10 mL× N CO2

N CO2=0,8 mL ×0,05 N

10 mL

N CO2=4× 10−3 N

6. t = 25 menit

Dik : V HCl = 0,8 mL

N HCl = 0,05 N

V sampel (CO2) = 10 mL

Dit : Konsentrasi CO2 ?

Jawab :

V HCl× N HCl=V C O2× N CO2

0,8 mL× 0,05 N=10 mL× N CO2

N CO2=0,8 m L× 0,05N

10 mL

N CO2=4× 10−3 N

7. t = 30 menit

Dik : V HCl = 0,9 mL

N HCl = 0,05 N

Page 33: Laporan Absorpsi Kel 4

V sampel (CO2) = 10 mL

Dit : Konsentrasi CO2 ?

Jawab :

V HCl× N HCl=V C O2× N CO2

0,9 mL× 0,05 N=10 mL× N CO2

N CO2=0,9 mL× 0,05 N

10 mL

N CO2=4,5 ×10−3 N

B. Perhitungan Pada Laju Alir Udara 30 lt/mnt

Perhitungan Konsentrasi CO2 dari Tangki (inlet)

1. t = 5 menit

Dik : V HCl = 0,7 mL

N HCl = 0,05 N

V sampel (CO2) = 10 mL

Dit : Konsentrasi CO2 ?

Jawab :

V HCl× N HCl=V C O2× N CO2

0,7 mL× 0,05 N=10 mL× N CO2

N CO2=0,7 mL×0,05 N

10 mL

N CO2=3,5× 10−3 N

4. t = 20 menit

Dik : V HCl = 0,8 mL

N HCl = 0,05 N

V sampel (CO2) = 10 mL

Dit : Konsentrasi CO2 ?

Jawab :

V HCl× N HCl=V C O2× N CO2

0,8 mL× 0,05 N=10 mL× N CO2

N CO2=0,8 mL ×0,05 N

10 mL

N CO2=4× 10−3 N

2. t = 10 menit

Dik : V HCl = 0,9 mL

N HCl = 0,05 N

V sampel (CO2) = 10 mL

Dit : Konsentrasi CO2 ?

5. t = 25 menit

Dik : V HCl = 0,8 mL

N HCl = 0,05 N

V sampel (CO2) = 10 mL

Dit : Konsentrasi CO2 ?

Page 34: Laporan Absorpsi Kel 4

Jawab :

V HCl× N HCl=V C O2× N CO2

0,9 mL× 0,05 N=10 mL× N CO2

N CO2=0,9 mL× 0,05 N

10 mL

N CO2=4,5 ×10−3 N

Jawab :

V HCl× N HCl=V C O2× N C O2

0,8 mL× 0,05 N=10 mL× N CO2

N CO2=0,8 mL ×0,05 N

10 mL

N CO2=4× 10−3 N

3. t = 15 menit

Dik : V HCl = 0,9 mL

N HCl = 0,05 N

V sampel (CO2) = 10 mL

Dit : Konsentrasi CO2 ?

Jawab :

V HCl× N HCl=V C O2× N CO2

0,9 mL× 0,05 N=10 mL× N CO2

N CO2=0,9 mL× 0,05 N

10 mL

N CO2=4,5 ×10−3 N

6. t = 30 menit

Dik : V HCl = 0,8 mL

N HCl = 0,05 N

V sampel (CO2) = 10 mL

Dit : Konsentrasi CO2 ?

Jawab :

V HCl× N HCl=V C O2× N CO2

0,8 mL× 0,05 N=10 mL× N CO2

N CO2=0,8 mL ×0,05 N

10 mL

N CO2=4× 10−3 N

Perhitungan Konsentrasi CO2 dari Tangki (outlet)1. t = 5 menit

Dik : V HCl = 0,8 mL

N HCl = 0,05 N

V sampel (CO2) = 10 mL

Dit : Konsentrasi CO2 ?

Jawab :

V HCl× N HCl=V C O2× N CO2

0,8 mL× 0,05 N=10 mL× N CO2

4. t = 20 menit

Dik : V HCl = 0,8 mL

N HCl = 0,05 N

V sampel (CO2) = 10 mL

Dit : Konsentrasi CO2 ?

Jawab :

V HCl× N HCl=V C O2× N CO2

0,8 mL× 0,05 N=10 mL× N CO2

Page 35: Laporan Absorpsi Kel 4

N CO2=0,8 mL ×0,05 N

10 mL

N CO2=4× 10−3 N

N CO2=0,8 mL ×0,05 N

10 mL

N CO2=4× 10−3 N

2. t = 10 menit

Dik : V HCl = 0,8 mL

N HCl = 0,05 N

V sampel (CO2) = 10 mL

Dit : Konsentrasi CO2 ?

Jawab :

V HCl× N HCl=V C O2× N CO2

0,8 mL× 0,05 N=10 mL× N CO2

N CO2=0,8 mL ×0,05 N

10 mL

N CO2=4× 10−3 N

5. t = 25 menit

Dik : V HCl = 0,9 mL

N HCl = 0,05 N

V sampel (CO2) = 10 mL

Dit : Konsentrasi CO2 ?

Jawab :

V HCl× N HCl=V C O2× N CO2

0,9 mL× 0,05 N=10 mL× N CO2

N CO2=0,9 mL× 0,05 N

10 mL

N CO2=4,5 ×10−3 N

3. t = 15 menit

Dik : V HCl = 0,9 mL

N HCl = 0,05 N

V sampel (CO2) = 10 mL

Dit : Konsentrasi CO2 ?

Jawab :

V HCl× N HCl=V C O2× N CO2

0,9 mL× 0,05 N=10 mL× N CO2

N CO2=0,9 mL× 0,05 N

10 mL

N CO2=4,5 ×10−3 N

6. t = 30 menit

Dik : V HCl = 0,8 mL

N HCl = 0,05 N

V sampel (CO2) = 10 mL

Dit : Konsentrasi CO2 ?

Jawab :

V HCl× N HCl=V C O2× N CO2

0,8 mL× 0,05 N=10 mL× N CO2

N CO2=0,8 mL ×0,05 N

10 mL

N CO2=4× 10−3 N

C. Perhitungan Pada Laju Alir Udara 40 lt/mnt

Page 36: Laporan Absorpsi Kel 4

Perhitungan Konsentrasi CO2 dari Tangki (inlet)

1. t = 5 menit

Dik : V HCl = 0,8 mL

N HCl = 0,05 N

V sampel (CO2) = 10 mL

Dit : Konsentrasi CO2 ?

Jawab :

V HCl× N HCl=V C O2× N CO2

0,8 mL× 0,05 N=10 mL× N CO2

N CO2=0,8 mL ×0,05 N

10 mL

N CO2=4× 10−3 N

2. t = 10 menit

Dik : V HCl = 0,9 mL

N HCl = 0,05 N

V sampel (CO2) = 10 mL

Dit : Konsentrasi CO2 ?

Jawab :

V HCl× N HCl=V C O2× N CO2

0,9 mL× 0,05 N=10 mL× N CO2

N CO2=0,9 mL× 0,05 N

10 mL

N CO2=4,5 ×10−3 N

3. t = 15 menit

Dik : V HCl = 0,9 mL

N HCl = 0,05 N

V sampel (CO2) = 10 mL

Dit : Konsentrasi CO2 ?

Page 37: Laporan Absorpsi Kel 4

Jawab :

V HCl× N HCl=V C O2× N CO2

0,9 mL× 0,05 N=10 mL× N CO2

N CO2=0,9 mL× 0,05 N

10 mL

N CO2=4,5 ×10−3 N

4. t = 20 menit

Dik : V HCl = 0,9 mL

N HCl = 0,05 N

V sampel (CO2) = 10 mL

Dit : Konsentrasi CO2 ?

Jawab :

V HCl× N HCl=V C O2× N CO2

0,9 mL× 0,05 N=10 mL× N CO2

N CO2=0,9 mL× 0,05 N

10 mL

N CO2=4,5 ×10−3 N

5. t = 25 menit

Dik : V HCl = 0,8 mL

N HCl = 0,05 N

V sampel (CO2) = 10 mL

Dit : Konsentrasi CO2 ?

Jawab :

V HCl× N HCl=V C O2× N CO2

0,8 mL× 0,05 N=10 mL× N CO2

N CO2=0,8 mL ×0,05 N

10 mL

N CO2=4× 10−3 N

Page 38: Laporan Absorpsi Kel 4

6. t = 30 menit

Dik : V HCl = 0,9 mL

N HCl = 0,05 N

V sampel (CO2) = 10 mL

Dit : Konsentrasi CO2 ?

Jawab :

V HCl× N HCl=V C O2× N CO2

0,9 mL× 0,05 N=10 mL× N CO2

N CO2=0,9 mL× 0,05 N

10 mL

N CO2=4,5 ×10−3 N

Perhitungan Konsentrasi CO2 dari Tangki (outlet)

1. t = 5 menit

Dik : V HCl = 0,9 mL

N HCl = 0,05 N

V sampel (CO2) = 10 mL

Dit : Konsentrasi CO2 ?

Jawab :

V HCl× N HCl=V C O2× N CO2

0,9 mL× 0,05 N=10 mL× N CO2

N CO2=0,9 mL× 0,05 N

10 mL

N CO2=4,5 ×10−3 N

2. t = 10 menit

Dik : V HCl = 0,8 mL

N HCl = 0,05 N

V sampel (CO2) = 10 mL

Dit : Konsentrasi CO2 ?

Page 39: Laporan Absorpsi Kel 4

Jawab :

V HCl× N HCl=V C O2× N CO2

0,8 mL× 0,05 N=10 mL× N CO2

N CO2=0,8 mL ×0,05 N

10 mL

N CO2=4× 10−3 N

3. t = 15 menit

Dik : V HCl = 0,9 mL

N HCl = 0,05 N

V sampel (CO2) = 10 mL

Dit : Konsentrasi CO2 ?

Jawab :

V HCl× N HCl=V C O2× N CO2

0,9 mL× 0,05 N=10 mL× N CO2

N CO2=0,9 mL× 0,05 N

10 mL

N CO2=4,5 ×10−3 N

4. t = 20 menit

Dik : V HCl = 0,9 mL

N HCl = 0,05 N

V sampel (CO2) = 10 mL

Dit : Konsentrasi CO2 ?

Jawab :

V HCl× N HCl=V C O2× N CO2

0,9 mL× 0,05 N=10 mL× N CO2

N CO2=0,9 mL× 0,05 N

10 mL

N CO2=4,5 ×10−3 N

Page 40: Laporan Absorpsi Kel 4

5. t = 25 menit

Dik : V HCl = 0,9 mL

N HCl = 0,05 N

V sampel (CO2) = 10 mL

Dit : Konsentrasi CO2 ?

Jawab :

V HCl× N HCl=V C O2× N CO2

0,9 mL× 0,05 N=10 mL× N CO2

N CO2=0,9 mL× 0,05 N

10 mL

N CO2=4,5 ×10−3 N

6. t = 30 menit

Dik : V HCl = 0,9 mL

N HCl = 0,05 N

V sampel (CO2) = 10 mL

Dit : Konsentrasi CO2 ?

Jawab :

V HCl× N HCl=V C O2× N CO2

0,9 mL× 0,05 N=10 mL× N CO2

N CO2=0,9 mL× 0,05 N

10 mL

N CO2=4,5 ×10−3 N

Perhitungan Aliran Terlarut dan Kecepatan Absorpsi

A. Pada Laju Alir 20 lt/mnt

1. t = 5 menit

Dik : Konsentrasi CO2 dari tangki inlet (C CO2t) = 4,5 x 10-3 mol/lt

Konsentrasi CO2 dari tangki outlet (C CO2 O) = 4,5 x 10-3 mol/lt

Page 41: Laporan Absorpsi Kel 4

F1 = 4 liter/menit

Dit : a. aliran inlet CO2 terlarut dalam tangki

b. aliran inlet CO2 terlarut di outlet

c. Kecepatan absorpsi ?

Jawab :

a. Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=F 1× C co2t

Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=4 ¿mnt

× 4,5 × 10−3 mol/¿

Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=1,8× 10−2 mol /mnt

b. Aliraninlet C O2terlarut di outlet=F 1 ×C co2O

Aliraninlet C O2terlarut di outlet=4 ¿mnt

×4,5 × 10−3 mol /¿

Aliraninlet C O2terlarut di outlet=1,8 ×10−2 mol /mnt

c. Kecepatan Absorpsi=F 1(Cco 2t−C co2O)

Kecepatan Absorpsi=4 ¿mnt

(4,5 ×10−3 mol/¿−4,5 ×10−3 mol/¿)

Kecepatan Absorpsi=4 ¿mnt

(0)

Kecepatan Absorpsi=0<¿mnt

2. t = 10 menit

Dik : Konsentrasi CO2 dari tangki inlet (C CO2t) = 4,5 x 10-3 mol/lt

Konsentrasi CO2 dari tangki outlet (C CO2 O) = 4 x 10-3 mol/lt

F1 = 4 liter/menit

Dit : a. aliran inlet CO2 terlarut dalam tangki

b. aliran inlet CO2 terlarut di outlet

c. Kecepatan absorpsi ?

Jawab :

a. Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=F 1× C co2t

Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=4 ¿mnt

× 4,5 ×10−3 mol/¿

Page 42: Laporan Absorpsi Kel 4

Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=1,8× 10−2 mol /mnt

b. Aliraninlet C O2terlarut di outlet=F 1 ×C co2O

Aliraninlet C O2terlarut di outlet=4 ¿mnt

×4 ×10−3 mol /¿

Aliraninlet C O2terlarut di outlet=1,6 ×10−2mol /mnt

c. Kecepatan Absorpsi=F 1(Cco 2t−C co2O)

Kecepatan Absorpsi=4 ¿mnt

(4,5 ×10−3 mol/¿−4× 10−3 mol /¿)

Kecepatan Absorpsi=4 ¿mnt

(0,5)

Kecepatan Absorpsi=2<¿mnt

3. t = 15 menit

Dik : Konsentrasi CO2 dari tangki inlet (C CO2t) = 4 x 10-3 mol/lt

Konsentrasi CO2 dari tangki outlet (C CO2 O) = 4,5 x 10-3 mol/lt

F1 = 4 liter/menit

Dit : a. aliran inlet CO2 terlarut dalam tangki

b. aliran inlet CO2 terlarut di outlet

c. Kecepatan absorpsi ?

Jawab :

a. Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=F 1× C co2t

Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=4 ¿mnt

× 4 × 10−3 mol /¿

Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=1,6 ×10−2 mol /mnt

b. Aliraninlet C O2terlarut di outlet=F 1 ×C co2O

Aliraninlet C O2terlarut di outlet=4 ¿mnt

×4,5 × 10−3 mol /¿

Aliraninlet C O2terlarut di outlet=1,8 ×10−2 mol /mnt

c. Kecepatan Absorpsi=F 1(Cco 2t−C co2O)

Page 43: Laporan Absorpsi Kel 4

Kecepatan Absorpsi=4 ¿mnt

(4 × 10−3 mol /¿−4,5× 10−3 mol /¿)

Kecepatan Absorpsi=4 ¿mnt

(−0,5)

Kecepatan Absorpsi=−2<¿mnt

4. t = 20 menit

Dik : Konsentrasi CO2 dari tangki inlet (C CO2t) = 4 x 10-3 mol/lt

Konsentrasi CO2 dari tangki outlet (C CO2 O) = 4,5 x 10-3 mol/lt

F1 = 4 liter/menit

Dit : a. aliran inlet CO2 terlarut dalam tangki

b. aliran inlet CO2 terlarut di outlet

c. Kecepatan absorpsi ?

Jawab :

a. Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=F 1× C co2t

Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=4 ¿mnt

× 4 × 10−3 mol /¿

Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=1,6 ×10−2 mol /mnt

b. Aliraninlet C O2te rlarut di outlet=F 1 ×C co2 O

Aliraninlet C O2terlarut di outlet=4 ¿mnt

×4,5 × 10−3 mol /¿

Aliraninlet C O2terlarut di outlet=1,8 ×10−2 mol /mnt

c. Kecepatan Absorpsi=F 1(Cco 2t−C co2O)

Kecepatan Absorpsi=4 ¿mnt

(4 × 10−3 mol /¿−4,5× 10−3 mol /¿)

Kecepatan Absorpsi=4 ¿mnt

(−0,5)

Kecepatan Absorpsi=−2<¿mnt

5. t = 25 menit

Dik : Konsentrasi CO2 dari tangki inlet (C CO2t) = 4,5 x 10-3 mol/lt

Konsentrasi CO2 dari tangki outlet (C CO2 O) = 4 x 10-3 mol/lt

Page 44: Laporan Absorpsi Kel 4

F1 = 4 liter/menit

Dit : a. aliran inlet CO2 terlarut dalam tangki

b. aliran inlet CO2 terlarut di outlet

c. Kecepatan absorpsi ?

Jawab :

a. Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=F 1× C co2t

Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=4 ¿mnt

× 4,5 ×10−3 mol/¿

Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=1,8× 10−2 mol /mnt

b. Aliraninlet C O2terlarut di outlet=F 1 ×C co2O

Aliraninlet C O2terlarut di outlet=4 ¿mnt

×4 ×10−3 mol /¿

Aliraninlet C O2terlarut di outlet=1,6 ×10−2mol /mnt

c. Kecepatan Absorpsi=F 1(Cco 2t−C co2O)

Kecepatan Absorpsi=4 ¿mnt

(4,5 ×10−3 mol/¿−4× 10−3 mol /¿)

Kecepatan Absorpsi=4 ¿mnt

(0,5)

Kecepatan Absorpsi=2<¿mnt

6. t = 30 menit

Dik : Konsentrasi CO2 dari tangki inlet (C CO2t) = 5,5 x 10-3 mol/lt

Konsentrasi CO2 dari tangki outlet (C CO2 O) = 4,5 x 10-3 mol/lt

F1 = 4 liter/menit

Dit : a. aliran inlet CO2 terlarut dalam tangki

b. aliran inlet CO2 terlarut di outlet

c. Kecepatan absorpsi ?

Jawab :

a. Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=F 1× C co2t

Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=4 ¿mnt

× 5,5 ×10−3 mol /¿

Page 45: Laporan Absorpsi Kel 4

Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=2,2× 10−2 mol/mnt

b. Aliraninlet C O2terlarut di outlet=F 1 ×C co2O

Aliraninlet C O2terlarut di outlet=4 ¿mnt

×4,5 × 10−3 mol /¿

Aliraninlet C O2terlarut di outlet=1,8 ×10−2 mol /mnt

c. Kecepatan Absorpsi=F 1(Cco 2t−C co2O)

Kecepatan Absorpsi=4 ¿mnt

(5,5 ×10−3 mol /¿−4,5× 10−3 mol /¿)

Kecepatan Absorpsi=4 ¿mnt

(1)

Kecepatan Absorpsi=4<¿mnt

B. Pada Laju Alir 30 lt/mnt

1. t = 5 menit

Dik : Konsentrasi CO2 dari tangki inlet (C CO2t) = 3,5 x 10-3 mol/lt

Konsentrasi CO2 dari tangki outlet (C CO2 O) = 4 x 10-3 mol/lt

F1 = 4 liter/menit

Dit : a. aliran inlet CO2 terlarut dalam tangki

b. aliran inlet CO2 terlarut di outlet

c. Kecepatan absorpsi ?

Jawab :

a. Aliraninlet C O2terlarut dalam t angki=F 1 ×C co2t

Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=4 ¿mnt

× 3,5 ×10−3 mol /¿

Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=1,4 ×10−2mol /mnt

b. Aliraninlet C O2terlarut di outlet=F 1 ×C co2O

Aliraninlet C O2terlarut di outlet=4 ¿mnt

×4 ×10−3 mol /¿

Aliraninlet C O2terlarut di outlet=1,6 ×10−2mol /mnt

Page 46: Laporan Absorpsi Kel 4

c. Kecepatan Absorpsi=F 1(Cco 2t−C co2O)

Kecepatan Absorpsi=4 ¿mnt

(3,5 ×10−3 mol /¿−4×10−3mol /¿)

Kecepatan Absorpsi=4 ¿mnt

(0)

Kecepatan Absorpsi=−2<¿mnt

2. t = 10 menit

Dik : Konsentrasi CO2 dari tangki inlet (C CO2t) = 4,5 x 10-3 mol/lt

Konsentrasi CO2 dari tangki outlet (C CO2 O) = 4 x 10-3 mol/lt

F1 = 4 liter/menit

Dit : a. aliran inlet CO2 terlarut dalam tangki

b. aliran inlet CO2 terlarut di outlet

c. Kecepatan absorpsi ?

Jawab :

a. Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=F 1× C co2t

Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=4 ¿mnt

× 4,5 ×10−3 mol/¿

Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=1,8× 10−2 mol /mnt

b. Aliraninlet C O2terlarut di outlet=F 1 ×C co2O

Aliraninlet C O2terlarut di outlet=4 ¿mnt

×4 ×10−3 mol /¿

Aliraninlet C O2terlarut di outlet=1,6 ×10−2mol /mnt

c. Kecepatan Absorpsi=F 1(Cco 2t−C co2O)

Kecepatan Absorpsi=4 ¿mnt

(4,5 ×10−3 mol/¿−4× 10−3 mol /¿)

Kecepatan Absorpsi=4 ¿mnt

(0,5)

Kecepatan Absorpsi=2<¿mnt

3. t = 15 menit

Page 47: Laporan Absorpsi Kel 4

Dik : Konsentrasi CO2 dari tangki inlet (C CO2t) = 4,5 x 10-3 mol/lt

Konsentrasi CO2 dari tangki outlet (C CO2 O) = 4,5 x 10-3 mol/lt

F1 = 4 liter/menit

Dit : a. aliran inlet CO2 terlarut dalam tangki

b. aliran inlet CO2 terlarut di outlet

c. Kecepatan absorpsi ?

Jawab :

a. Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=F 1× C co2t

Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=4 ¿mnt

× 4,5 ×10−3 mol/¿

Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=1,8× 10−2 mol /mnt

b. Aliraninlet C O2terlarut di outlet=F 1 ×C co2O

Aliraninlet C O2terlarut di outlet=4 ¿mnt

×4,5 × 10−3 mol /¿

Aliraninlet C O2terlarut di outlet=1,8 ×10−2 mol /mnt

c. Kecepatan Absorpsi=F 1(Cco 2t−C co2O)

Kecepatan Absorpsi=4 ¿mnt

(4,5 ×10−3 mol/¿−4,5 ×10−3 mol/¿)

Kecepatan Absorpsi=4 ¿mnt

(0)

Kecepatan Absorpsi=0<¿mnt

4. t = 20 menit

Dik : Konsentrasi CO2 dari tangki inlet (C CO2t) = 4 x 10-3 mol/lt

Konsentrasi CO2 dari tangki outlet (C CO2 O) = 4 x 10-3 mol/lt

F1 = 4 liter/menit

Dit : a. aliran inlet CO2 terlarut dalam tangki

b. aliran inlet CO2 terlarut di outlet

c. Kecepatan absorpsi ?

Jawab :

a. Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=F 1× C co2t

Page 48: Laporan Absorpsi Kel 4

Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=4 ¿mnt

× 4 × 10−3 mol /¿

Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=1,6 ×10−2 mol /mnt

b. Aliraninlet C O2terlarut di outlet=F 1 ×C co2O

Aliraninlet C O2terlarut di outlet=4 ¿mnt

×4 ×10−3 mol /¿

Aliraninlet C O2terlarut di out let=1,6 ×10−2 mol /mnt

c. Kecepatan Absorpsi=F 1(Cco 2t−C co2O)

Kecepatan Absorpsi=4 ¿mnt

(4 × 10−3 mol /¿−4×10−3mol /¿)

Kecepatan Absorpsi=4 ¿mnt

(0)

Kecepatan Absorpsi=0<¿mnt

5. t = 25 menit

Dik : Konsentrasi CO2 dari tangki inlet (C CO2t) = 4 x 10-3 mol/lt

Konsentrasi CO2 dari tangki outlet (C CO2 O) = 4,5 x 10-3 mol/lt

F1 = 4 liter/menit

Dit : a. aliran inlet CO2 terlarut dalam tangki

b. aliran inlet CO2 terlarut di outlet

c. Kecepatan absorpsi ?

Jawab :

a. Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=F 1× C co2t

Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=4 ¿mnt

× 4 × 10−3 mol /¿

Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=1,6 ×10−2 mol /mnt

b. Aliraninlet C O2terlarut di outlet=F 1 ×C co2O

Page 49: Laporan Absorpsi Kel 4

Aliraninlet C O2terlarut di outlet=4 ¿mnt

×4,5 × 10−3 mol /¿

Aliraninlet C O2terlarut di outlet=1,8 ×10−2 mol /mnt

c. Kecepatan Absorpsi=F 1(Cco 2t−C co2O)

Kecepatan Absorpsi=4 ¿mnt

(4 × 10−3 mol /¿−4,5× 10−3 mol /¿)

Kecepatan Absorpsi=4 ¿mnt

(−0,5)

Kecepatan Absorpsi=−2<¿mnt

6. t = 30 menit

Dik : Konsentrasi CO2 dari tangki inlet (C CO2t) = 4 x 10-3 mol/lt

Konsentrasi CO2 dari tangki outlet (C CO2 O) = 4 x 10-3 mol/lt

F1 = 4 liter/menit

Dit : a. aliran inlet CO2 terlarut dalam tangki

b. aliran inlet CO2 terlarut di outlet

c. Kecepatan absorpsi ?

Jawab :

a. Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=F 1× C co2t

Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=4 ¿mnt

× 4 × 10−3 mol /¿

Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=1,6 ×10−2 mol /mnt

b. Aliraninlet C O2terlarut di outlet=F 1 ×C co2O

Aliraninlet C O2terlarut di outlet=4 ¿mnt

×4 ×10−3 mol /¿

Aliraninlet C O2terlarut di outlet=1,6 ×10−2mol /mnt

c. Kecepatan Absorpsi=F 1(Cco 2t−C co2O)

Kecepatan Absorpsi=4 ¿mnt

(4 × 10−3 mol /¿−4×10−3mol /¿)

Kecepatan Absorpsi=4 ¿mnt

(0)

Page 50: Laporan Absorpsi Kel 4

Kecepatan Absorpsi=0<¿mnt

C. Pada Laju Alir 40 lt/mnt

1. t = 5 menit

Dik : Konsentrasi CO2 dari tangki inlet (C CO2t) = 4 x 10-3 mol/lt

Konsentrasi CO2 dari tangki outlet (C CO2 O) = 4,5 x 10-3 mol/lt

F1 = 4 liter/menit

Dit : a. aliran inlet CO2 terlarut dalam tangki

b. aliran inlet CO2 terlarut di outlet

c. Kecepatan absorpsi ?

Jawab :

a. Aliraninlet C O2terlarut dala mtangki=F 1× C co2t

Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=4 ¿mnt

× 4 × 10−3 mol /¿

Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=1,6 ×10−2 mol /mnt

b. Aliraninlet C O2terlarut di outlet=F 1 ×C co2O

Aliraninlet C O2terlarut di outlet=4 ¿mnt

×4,5 × 10−3 mol /¿

Aliraninlet C O2terlarut di outlet=1,8 ×10−2 mol /mnt

c. Kecepatan Absorpsi=F 1(Cco 2t−C co2O)

Kecepatan Absorpsi=4 ¿mnt

(4 × 10−3 mol /¿−4,5× 10−3 mol /¿)

Kecepatan Absorpsi=4 ¿mnt

(0,5)

Kecepatan Absorpsi=−2<¿mnt

2. t = 10 menit

Dik : Konsentrasi CO2 dari tangki inlet (C CO2t) = 4,5 x 10-3 mol/lt

Konsentrasi CO2 dari tangki outlet (C CO2 O) = 4 x 10-3 mol/lt

F1 = 4 liter/menit

Dit : a. aliran inlet CO2 terlarut dalam tangki

Page 51: Laporan Absorpsi Kel 4

b. aliran inlet CO2 terlarut di outlet

c. Kecepatan absorpsi ?

Jawab :

a. Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=F 1× C co2t

Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=4 ¿mnt

× 4,5 ×10−3 mol/¿

Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=1,8× 10−2 mol /mnt

b. Aliraninlet C O2terlarut di outlet=F 1 ×C c o 2O

Aliraninlet C O2terlarut di outlet=4 ¿mnt

×4 ×10−3 mol /¿

Aliraninlet C O2terlarut di outlet=1,6 ×10−2mol /mnt

c. Kecepatan Absorpsi=F 1(Cco 2t−C co2O)

Kecepatan Absorpsi=4 ¿mnt

(4,5 ×10−3 mol/¿−4× 10−3 mol /¿)

Kecepatan Absorpsi=4 ¿mnt

(0,5)

Kecepatan Absorpsi=2<¿mnt

3. t = 15 menit

Dik : Konsentrasi CO2 dari tangki inlet (C CO2t) = 4,5 x 10-3 mol/lt

Konsentrasi CO2 dari tangki outlet (C CO2 O) = 4,5 x 10-3 mol/lt

F1 = 4 liter/menit

Dit : a. aliran inlet CO2 terlarut dalam tangki

b. aliran inlet CO2 terlarut di outlet

c. Kecepatan absorpsi ?

Jawab :

a. Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=F 1× C co2t

Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=4 ¿mnt

× 4,5 ×10−3 mol/¿

Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=1,8× 10−2 mol /mnt

Page 52: Laporan Absorpsi Kel 4

b. Aliraninlet C O2terlarut di outlet=F 1 ×C co2O

Aliraninlet C O2terlarut di outlet=4 ¿mnt

×4,5 × 10−3 mol /¿

Aliraninlet C O2terlarut di outlet=1,8 ×10−2 mol /mnt

c. Kecepatan Absorpsi=F 1(Cco 2t−C co2O)

Kecepatan Absorpsi=4 ¿mnt

(4,5 ×10−3mol /¿−4,5 ×10−3mol /¿)

Kecepatan Absorpsi=4 ¿mnt

(0)

Kecepatan Absorpsi=0<¿mnt

4. t = 20 menit

Dik : Konsentrasi CO2 dari tangki inlet (C CO2t) = 4,5 x 10-3 mol/lt

Konsentrasi CO2 dari tangki outlet (C CO2 O) = 4,5 x 10-3 mol/lt

F1 = 4 liter/menit

Dit : a. aliran inlet CO2 terlarut dalam tangki

b. aliran inlet CO2 terlarut di outlet

c. Kecepatan absorpsi ?

Jawab :

a. Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=F 1× C co2t

Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=4 ¿mnt

× 4,5 ×10−3 mol/¿

Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=1,8× 10−2 mol /mnt

b. Aliraninlet C O2terlarut di outlet=F 1 ×C co2O

Aliraninlet C O2terlarut di outlet=4 ¿mnt

×4,5 × 10−3 mol /¿

Aliraninlet C O2terlarut di outlet=1,8 ×10−2 mol /mnt

c. Kecepatan Absorpsi=F 1(Cco 2t−C co2O)

Kecepatan Absorpsi=4 ¿mnt

(4,5 ×10−3 mol/¿−4,5 ×10−3 mol/¿)

Page 53: Laporan Absorpsi Kel 4

Kecepatan Absorpsi=4 ¿mnt

(0)

Kecepatan Absorpsi=0<¿mnt

5. t = 25 menit

Dik : Konsentrasi CO2 dari tangki inlet (C CO2t) = 4 x 10-3 mol/lt

Konsentrasi CO2 dari tangki outlet (C CO2 O) = 4,5 x 10-3 mol/lt

F1 = 4 liter/menit

Dit : a. aliran inlet CO2 terlarut dalam tangki

b. aliran inlet CO2 terlarut di outlet

c. Kecepatan absorpsi ?

Jawab :

a. Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=F 1× C co2t

Aliraninlet C O2terlaru t dalam tangki=4 ¿mnt

× 4 × 10−3 mol /¿

Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=1,6 ×10−2 mol /mnt

b. Aliraninlet C O2terlarut di outlet=F 1 ×C co2O

Aliraninlet C O2terlarut di outlet=4 ¿mnt

×4,5 × 10−3 mol /¿

Aliraninlet C O2terlarut di outlet=1,8 ×10−2 mol /mnt

c. Kecepatan Absorp si=F 1(C co2 t−Cco 2O)

Kecepatan Absorpsi=4 ¿mnt

(4 × 10−3 mol /¿−4,5× 10−3 mol /¿)

Kecepatan Absorpsi=4 ¿mnt

(−0,5)

Kecepatan Absorpsi=−2<¿mnt

6. t = 30 menit

Dik : Konsentrasi CO2 dari tangki inlet (C CO2t) = 4,5 x 10-3 mol/lt

Konsentrasi CO2 dari tangki outlet (C CO2 O) = 4,5 x 10-3 mol/lt

F1 = 4 liter/menit

Page 54: Laporan Absorpsi Kel 4

Dit : a. aliran inlet CO2 terlarut dalam tangki

b. aliran inlet CO2 terlarut di outlet

c. Kecepatan absorpsi ?

Jawab :

a. Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=F 1× C co2t

Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=4 ¿mnt

× 4,5 ×10−3 mol/¿

Aliraninlet C O2terlarut dalam tangki=1,8× 10−2 mol /mnt

b. Aliraninlet C O2terlarut di outlet=F 1 ×C co2O

Aliraninlet C O2terlarut di outlet=4 ¿mnt

×4,5 × 10−3 mol /¿

Aliraninlet C O2terlarut di outlet=1,8 ×10−2 mol /mnt

c. Kecepatan Absorpsi=F 1(Cco 2t−C co2O)

Kecepatan Absorpsi=4 ¿mnt

(4,5 ×10−3 mol/¿−4,5 ×10−3 mol/¿)

Kecepatan Absorpsi=4 ¿mnt

(0)

Kecepatan Absorpsi=0<¿mnt