Kecap Ikan

94
Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK) INDUSTRI KECAP IKAN

description

Perhitungan Pembiayaan Usaha Kecap Ikan.

Transcript of Kecap Ikan

Page 1: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 1/94

 

Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK)

INDUSTRI KECAP IKAN

Page 2: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 2/94

 

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

(PPUK)

INDUSTRI KECAP IKAN

Page 3: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 3/94

Page 4: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 4/94

 

i

KATA PENGANTAR

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam perekonomian nasional

memiliki peran yang penting dan strategis. Namun demikian, UMKM masih memiliki

kendala, baik untuk mendapatkan pembiayaan maupun untuk mengembangkan

usahanya. Dari sisi pembiayaan, masih banyak pelaku UMKM yang mengalami

kesulitan untuk mendapatkan akses kredit dari bank, baik karena kendala teknis,

misalnya tidak mempunyai/tidak cukup agunan, maupun kendala non teknis,

misalnya keterbatasan akses informasi ke perbankan. Dari sisi pengembangan

usaha, pelaku UMKM masih memiliki keterbatasan informasi mengenai polapembiayaan untuk komoditas tertentu. Di sisi lain, ternyata perbankan juga

membutuhkan informasi tentang komoditas yang potensial untuk dibiayai.

Sehubungan dengan hal tersebut, dalam rangka menyediakan rujukan bagi

perbankan untuk meningkatkan pembiayaan terhadap UMKM serta menyediakan

informasi dan pengetahuan bagi UMKM yang bermaksud mengembangkan

usahanya, maka menjadi kebutuhan untuk penyediaan informasi pola pembiayaan

untuk komoditi potensial tersebut dalam bentuk model/pola pembiayaan komoditas

(Lending Model ). Sampai saat ini, Bank Indonesia telah menghasilkan 112 judulbuku pola pembiayaan komoditi pertanian, industri dan perdagangan dengan

sistem pembiayaan konvensional dan 30 judul dengan sistem syariah. Dalam

upaya menyebarluaskan lending model tersebut kepada masyarakat maka buku

pola pembiayaan ini telah dimasukkan dalam website Sistem Informasi Terpadu

Pengembangan UKM (SI-PUK) yang terintegrasi dalam Data dan Informasi Bisnis

Indonesia (DIBI) dan dapat diakses melalui internet di alamat www.bi.go.id.

Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang

telah bersedia membantu dan bekerjasama serta memberikan masukan selamapenyusunan buku lending model . Bagi pembaca yang ingin memberikan kritik,

saran dan masukan bagi kesempurnaan buku ini atau ingin mengajukan pertanyaan

terkait dengan buku ini dapat menghubungi:

Page 5: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 5/94

 

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

(PPUK)ii

Direktorat Kredit, BPR dan UMKM

Biro Pengembangan BPR dan UMKM

Tim Penelitian dan Pengembangan Perkreditan dan UMKMJl. M.H. Thamrin No.2 Jakarta Pusat

Telp. (021) 381.8922 atau 381.7794

Fax. (021) 351.8951

Besar Harapan kami bahwa buku ini dapat melengkapi informasi tentang

pola pembiayaan komoditi potensial bagi perbankan dan sekaligus memperluas

replikasi pembiayaan terhadap UMKM pada komoditi tersebut.

Jakarta, November 2010

Page 6: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 6/94

 

iii

RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

INDUSTRI KECAP IKAN

No UNSUR PEMBINAAN URAIAN

1 Jenis usaha Industri Kecap Ikan

2 Lokasi usaha Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara

3 Dana yang digunakan Investasi = Rp. 119.270.000Modal Kerja = Rp. 50.087.734Total = Rp. 169.357.734

4 Sumber dana

a. Kredit (40%)b. Modal Sendiri (60%) Rp. 67.743.094Rp. 101.614.640Suku Bunga per tahun = 14%Jangka Waktu Kredit :- Investasi = 3 tahun- Modal Kerja = 1 tahun

5 Periode pembayaran kredit Pengusaha melakukan angsuran pokok danangsuran bunga setiap bulan selama jangkawaktu kredit

6 Kelayakan usaha

A Periode proyekB Produk utamaC Skala proyekD Teknologi

E Pemasaran produk

3 tahunKecap IkanPendapatan per tahun : Rp. 423.360.000Perebusan ikan sampai hancur dan penambahangula arenMasyarakat secara umum

7 Kriteria kelayakan usahaNPVIRRNet B/C Ratio

Pay Back PeriodBEP rata-rata

 Penilaian

Rp. 75.478.20645,34%1,63

1,87 tahunRupiah = Rp. 172.894.701Persentase = 40,8%Layak dilaksanakan

Page 7: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 7/94

 

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

(PPUK)iv

No UNSUR PEMBINAAN URAIAN

8 Analisis sensitivitas

(1) Kenaikan Biaya variabel 12% 

Analisis Protabilitas :

NPV Rp. 4.289.612

IRR 15,85%

Net B/C Ratio 1,04

Pay Back Period 2,91 tahun

Penilaian Layak 

(2) Kenaikan Biaya variabel 13%

Analisis Protabilitas :

NPV (-) Rp. 1.642.771

IRR 13,29%

Net B/C Ratio 0,99

Pay Back Period >3 tahun

Penilaian Tidak Layak(3) Penurunan Pendapatan 7%

Analisis Protabilitas :

NPV Rp. 6.676.177

IRR 16,88%

Net B/C Ratio 1,06

Pay Back Period 2,86 tahun

Penilaian Layak

Page 8: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 8/94

 

v

No UNSUR PEMBINAAN URAIAN

(4) Penurunan Pendapatan 8%

Analisis Protabilitas :

NPV (-) Rp. 3.152.685

IRR 12,63%

Net B/C Ratio 0,97

Pay Back Period >3 tahun

Penilaian Tidak Layak

(5) Sensitivitas Kombinasi :

Biaya Variabel Naik 5% dan Pendapatan Turun 5%

Analisis Protabilitas :

NPV Rp. 3.122.553

IRR 15,33%

Net B/C Ratio 1,03

Pay Back Period 2,93 tahun

Penilaian Layak

(6) Sensitivitas Kombinasi :Biaya Variabel Naik 3% dan Pendapatan Turun 4%

Analisis Protabilitas :

NPV (-) Rp. 12.638.691

IRR 8,56%

Net B/C Ratio 0,89

Pay Back Period >3 tahun

Penilaian Tidak Layak

Page 9: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 9/94

 

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 10: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 10/94

 

vii

DAFTAR ISI

HalKATA PENGANTAR .................................................................................. i

RINGKASAN ............................................................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... ix

DAFTAR FOTO .......................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ......................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

BAB II PROFIL USAHA DAN POLA PEMBIAYAAN 

2.1 Prol Usaha ........................................................................ 3

2.2 Pola Pembiayaan ................................................................. 5

BAB III ASPEK PASAR DAN PEMASARAN 

3.1 Aspek Pasar ........................................................................ 7

3.1.1 Permintaan ................................................................ 73.1.2 Penawaran ................................................................ 9

3.1.3 Analisis Persaingan dan Peluang Pasar ....................... 10

3.2 Aspek Pemasaran ............................................................... 13

3.2.1 Harga ........................................................................ 13

3.2.2 Jalur Pemasaran ......................................................... 13

3.2.3 Kendala Pemasaran ................................................... 14

BAB IV ASPEK TEKNIS PRODUKSI 4.1 Lokasi Usaha ....................................................................... 15

4.2 Fasilitas Produksi dan Peralatan ........................................... 15

4.3 Bahan Baku ........................................................................ 16

Page 11: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 11/94

 

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

(PPUK)viii

4.4 Tenaga Kerja ...................................................................... 17

4.5. Teknologi ........................................................................... 17

4.6 Proses Produksi ................................................................... 194.7 Jumlah, Jenis dan Mutu Produksi ........................................ 27

4.8 Produksi Optimum .............................................................. 28

4.9 Kendala Produksi ................................................................ 28

BAB V ASPEK KEUANGAN 

5.1 Pemilihan Pola Usaha .......................................................... 31

5.2 Asumsi dan Parameter untuk Analisis Keuangan .................. 32

5.3 Komponen dan Struktur Biaya ............................................ 335.3.1 Biaya Investasi ............................................................ 34

5.3.2 Biaya Operasional ...................................................... 36

5.4 Kebutuhan Dana Investasi dan Modal Kerja ........................ 36

5.5 Produksi dan Pendapatan ................................................... 37

5.6 Proyeksi Laba Rugi Usaha dan Break Even Point .................. 38

5.7 Proyeksi Arus Kas dan Kelayakan Usaha .............................. 39

5.8 Analisis Sensitivitas ............................................................. 40

BAB VI ASPEK EKONOMI, SOSIAL DAN DAMPAK LINGKUNGAN 

6.1 Aspek Ekonomi dan Sosial ................................................. 45

6.2 Aspek Dampak Lingkungan ................................................ 45

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 

7.1 Kesimpulan ......................................................................... 47

7.2 Saran .................................................................................. 49

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. 53

Page 12: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 12/94

 

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal 

3.1 Skema Jalur Pemasaran Kecap Ikan UP2KS Sari Laha .................... 13

4.1 Diagram Proses Pembuatan Kecap Ikan Secara Fermentasi ........... 21

4.2 Diagram Proses Pembuatan Kecap Ikan Secara Enzimatis ............. 22

 

DAFTAR FOTO

Foto Hal

4.1 Persiapan Bumbu-Bumbu ............................................................. 24

4.2 Persiapan Bumbu yang Sudah Dipotong dan Ikan ........................ 24

4.3 Penyaringan Bumbu yang Sudah Dihancurkan ............................. 24

4.4 Persiapan Gula Aren .................................................................... 24

4.5 Pemasakan Ikan dan Bumbu ....................................................... 25

4.6 Pemasakan Ikan dan Bumbu Serta Pemasakan Gula Aren ............. 254.7 Pemerasan dan Penyaringan Cairan Hancuran Daging Ikan

dan Bumbu .................................................................................. 25

4.8 Pemasukan Kaldu Ikan/Bumbu Ke Dalam Larutan Gula Aren ........ 25

4.9 Persiapan Pemasakan Campuran Kaldu Ikan/ 

Bumbu Dalam Larutan Gula Aren ................................................. 26

4.10 Pembotolan Kecap ....................................................................... 26

4.11 Penutupan Botol .......................................................................... 26

4.12 Pelabelan ..................................................................................... 264.13 Penempelan “seal” ...................................................................... 27

4.14 Produk Kecap Ikan Siap Dipasarkan .............................................. 27

Page 13: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 13/94

 

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

(PPUK)x

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

3.1 Nama Kecap ikan di Beberapa Negara ............................................. 7

3.2 Perkembangan Kapasitas, Tingkat Produksi dan

Utilisasi Industri Kecap dan Saus Lainnya ......................................... 9

5.1 Asumsi untuk Analisis Keuangan ..................................................... 32

5.2 Komposisi Biaya Investasi ................................................................ 35

5.3 Komposisi Biaya Operasional ........................................................... 36

5.4 Komponen dan Struktur Kebutuhan Biaya Proyek ........................... 375.5 Proyeksi Produksi dan Pendapatan .................................................. 38

5.6 Proyeksi Pendapatan dan Laba Rugi Usaha ...................................... 38

5.7 Kelayakan Usaha Pengolahan Kecap Ikan ........................................ 39

5.8 Analisis Sensitivitas Kelayakan Usaha :

Skenario Kenaikan Biaya Variabel Sebesar 12% .............................. 40

5.9 Analisis Sensitivitas Kelayakan Usaha :

Skenario Kenaikan Biaya Variabel Sebesar 13% .............................. 41

5.10 Analisis Sensitivitas Kelayakan Usaha :Skenario Penurunan Pendapatan Sebesar 7% ................................. 41

5.11 Analisis Sensitivitas Kelayakan Usaha :

Skenario Penurunan Pendapatan Sebesar 8% ................................. 42

5.12 Analisis Sensitivitas Kombinasi ......................................................... 43

Page 14: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 14/94

 

1

BAB I

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki potensi

perikanan yang sangat besar, dengan beragam hasil laut yang dihasilkan. Pada

tahun 2010, target produksi atau hasil tangkapan khusus untuk ikan mencapai

352 ribu ton. Dari beragam jenis hasil tangkapan ikan, ada yang bernilai ekonomi

tinggi dan ada yang tidak bernilai ekonomi tinggi. Ikan yang bernilai ekonomi

tinggi merupakan komoditi ekspor, baik dalam bentuk segar, beku maupun sudah

diproses antara lain dalam bentuk fillet , seperti ikan cakalang, dan ikan kakap.Oleh karena berbagai faktor seperti faktor uktuasi musim yang mempengaruhi

volume hasil tangkapan dan jenis ikan hasil tangkapan, maka tidak semua hasil

tangkapan ikan segar terserap oleh pasar.

Sebagai salah satu komoditi pangan, ikan termasuk bahan pangan yang

mudah rusak dan menjadi busuk karena kadar airnya yang tinggi dan kandungan

gizinya yang baik untuk pertumbuhan jasad renik pembusuk. Upaya untuk

mengatasi sifat mudah busuk tersebut, antara lain dengan cara pengawetan

yaitu dengan cara dibekukan, dikeringkan, dan diasinkan. Selain melalui prosespengawetan, komoditi ikan hasil tangkapan berpotensi untuk ditingkatkan nilai

tambahnya melalui proses pengolahan. Proses pengolahan juga dimaksudkan

untuk memanfaatkan kelebihan pasokan (volume hasil tangkapan) yang tidak

terserap oleh pasar baik untuk konsumsi ikan segar, industri pengolahan ikan, dan

ekspor.

Secara tradisional pengolahan ikan yang dilakukan nelayan antara lain adalah

pengasapan, pemindangan dan fermentasi. Salah satu bentuk upaya pengolahan

ikan secara fermentasi adalah diolah menjadi kecap ikan.Meskipun pada dasarnya kecap ikan dapat berperan sebagai sumber

protein, akan tetapi kecap ikan sangat jarang atau bahkan tidak dikonsumsi secara

langsung tetapi umumnya dijadikan bahan penyerta atau pemberi cita rasa pada

Page 15: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 15/94

 

PENDAHULUAN 

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

(PPUK)2

masakan tertentu. Kecap ikan, seperti halnya kecap dengan bahan baku kedele

lebih berfungsi sebagai penyedap masakan.

Secara terminologi teknologi, kecap ikan merupakan hasil penguraian secarabiologis melalui proses fermentasi terhadap senyawa-senyawa kompleks terutama

protein menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana dalam keadaan terkontrol.

Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI), kecap ikan didenisikan sebagai

produk cair yang diperoleh dengan hidrolisis ikan dengan atau tanpa penambahan

bahan makan lain dan bahan tambahan makanan yang diizinkan. Proses hidrolisis

dapat dilakukan melalui proses fermentasi atau proses kimia. Sebagai produk

pangan, kecap termasuk bumbu makanan berbentuk cair, berwarna coklat

kehitaman, serta memiliki rasa dan aroma ikan yang khas.Pada buku pola pembiayaan ini, yang dijadikan kajian adalah kecap ikan

yang diolah bukan melalui proses hidrolisis protein ikan, akan tetapi suatu produk

cair yang kental yang diperoleh dengan cara perebusan ikan dengan bumbu

tertentu, yang setelah disaring kemudian dimasak dalam larutan gula aren. Pada

wilayah studi, kecap yang diproduksi adalah kecap manis dengan rasa/aroma ikan.

Produk ini merupakan inovasi pemanfaatan ikan segar oleh pengrajin di Kota

Ternate untuk meningkatkan nilai tambah hasil tangkapan yang dilakukan dengan

menggunakan teknologi yang sederhana yang diusahakan dalam skala industrirumah tangga.

 

Page 16: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 16/94

 

3

BAB II

PROFIL USAHA DAN POLA PEMBIAYAAN

2.1. Profil Usaha

Penyusunan pola pembiayaan usaha pengolahan kecap ikan didasarkan

pada informasi yang didapatkan dari hasil survey lapangan terhadap pengusaha

pengolahan kecap di Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari lapangan, jumlah usaha

pengolahan kecap ikan di Kota Ternate tercatat sebanyak 3 pengusaha, 2 usahamerupakan usaha pribadi dan 1 usaha merupakan usaha kelompok. Pada saat

penelitian ini dilakukan, hanya usaha kelompok yang masih berproduksi melalui

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UP2KS) “Sari Laha”.

Ketua kelompok UP2KS Sari Laha, yaitu Ibu Habiba Samiun, mulai merintis

usaha pengolahan kecap dengan merk ‘Kecap Manis Spesial’ sejak tahun 1988,

kemudian usaha ini berkembang menjadi UP2KS Sari Laha pada tahun 2000.

Sebagai ketua kelompok UP2KS, Ibu Habiba telah mengikuti berbagai kegiatan

pelatihan, yang diselenggarakan oleh Disperindagkop, Balai POM dan PemerintahDaerah. Pelatihan yang diikuti antara lain mengenai manajemen usaha, pelatihan

Good Manufacturing Practices (GMP), keamanan pangan, dan gugus kendali

mutu.

Skala produksi kecap pada awal memulai usaha hanya sebanyak 36 botol

dengan ukuran 650 ml per bulan. Seiring dengan semakin dikenalnya produk kecap

yang dihasilkan, terjadi perkembangan volume produksi. Pada tahun 2009, jumlah

produksi mencapai sekitar 300–370 botol per bulan, dan pada periode Januari – Mei

2010 jumlah produksi meningkat menjadi 400 – 500 botol per bulan. Walaupundemikian, kegiatan produksi kecap ikan ini masih belum kontinyu, dengan rata-

rata frekuensi produksi setiap minggu dilakukan 1-2 kali produksi. Volume setiap

kali produksi adalah sebanyak 70 – 80 botol dengan ukuran 650 ml.

Page 17: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 17/94

 

PROFIL USAHA DAN POLA PEMBIAYAAN 

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

(PPUK)4

Tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan produksi adalah anggota

kelompok, yang terdiri dari ibu-ibu. Dalam setiap produksi, ibu-ibu anggota

kelompok yang terlibat berjumlah sekitar 10 orang (termasuk ketua kelompok),dengan pembagian tugas sebagai berikut : 5 orang dibagian produksi, 2 orang

dibagian pemasaran, 1 orang dibagian keuangan (bendahara) dan 1 orang dibagian

pembukuan (sekretaris).

Sebagai usaha kelompok, maka anggota kelompok yang berpartisipasi dalam

kegiatan produksi tidak menerima upah/gaji sebagaimana layaknya tenaga kerja

dalam suatu usaha produksi. Anggota kelompok menerima bagi hasil keuntungan

usaha secara proporsional yang diperhitungkan setiap bulan. Selain sisa hasil usaha

yang dibayarkan langsung kepada anggota, sebagian dari keuntungan ditabunguntuk keperluan bonus/insentif hari raya, dan lain-lain.

Keberlangsungan usaha pengolahan kecap ikan didukung oleh potensi

sumberdaya kelautan dari Kota Ternate. Tempat pelelangan ikan di Kota Ternate,

dan keberadaan pasar “ikan” yang ada di kota ini merupakan pusat pemasaran

ikan hasil tangkapan dari wilayah kabupaten lain di Propinsi Maluku Utara.

Dengan demikian ketersediaan bahan baku ikan, baik dari volume maupun

kesinambungannya sangat mendukung pengembangan usaha kecap di wilayah

ini. Pada tahun 2009, produksi ikan di Kota Ternate tercatat sebanyak 24.311,40ton dengan nilai Rp. 244.521,405 juta. Pada dasarnya semua jenis ikan dapat

digunakan sebagai bahan baku kecap ikan, akan tetapi untuk menjaga mutu

produksi, bahan baku ikan yang digunakan oleh UP2KS ini adalah jenis ikan tude.

Bahan baku utama selain ikan, untuk kecap yang diproduksi oleh UP2KS Sari Laha

ini adalah gula aren. Semua kebutuhan bahan baku ikan dan bahan lain diperoleh

dari pasar setempat, dan UP2KS sudah mempunyai langganan yang menyediakan

kebutuhan produksi. Pengadaan bahan baku dan bahan lain dilakukan setiap kali

akan berproduksi, dengan sistem pembayaran secara kontan.UP2KS Sari Laha mempunyai alasan untuk tetap meneruskan dan

mengembangkan usaha pengolahan kecap ini, yakni karena usaha ini telah

memberikan manfaat antara lain (1) memberikan tambahan penghasilan bagi

Page 18: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 18/94

 

Industri Kecap Ikan

5

anggota, (2) menyediakan lapangan kerja bagi ibu-ibu, (3) potensi dan peluang

pasar yang dianggap masih terbuka, dan masih belum digarap, serta (4) ketersediaan

bahan baku ikan dan gula aren.

2.2. Pola Pembiayaan

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pelaku usaha, modal usaha pada

saat memulai usaha (tahun 1998) diperoleh dari bantuan Pemerintah melalui

program Inpres Desa Tertinggal (IDT) sebesar Rp. 250.000. Pada tahun 2000 sebagai

tindak lanjut dari pelatihan peningkatan dan pendapatan usaha keluarga yang

diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah dibentuk kelompok usaha berupa UP2KSSari Laha, dan untuk pengembangan usaha produksi kecap diberikan bantuan

berupa pinjaman sebesar Rp. 5.000.000 dari BKKBN untuk kebutuhan peralatan

produksi dan modal kerja usaha. Selain itu, UP2KS juga memperoleh pinjaman

dari Koperasi pegawai di lingkungan Disperindagkop Kota Ternate sebesar Rp.

10.000.000 (2 paket @ Rp. 5.000.000). Jangka waktu pinjaman dana bergulir

dari BKKBN adalah 10 bulan, sedang dari Koperasi jangka waktu pinjaman adalah

12 bulan, dengan tingkat suku bunga 12% per tahun. Kewajiban pengembalian

pinjaman tersebut sudah dipenuhi oleh UP2KS Sari Laha.Pada tahun 2005, UP2KS Sari Laha memperoleh bantuan hibah dari

Pemerintah Pusat melalui Disperindagkop Kota Ternate berupa bangunan produksi/ 

tempat usaha, perlengkapan kantor dan peralatan produksi kecap asin dengan

total nilai Rp. 71.530.000. Nilai bantuan hibah tersebut di luar tanah, karena tanah

disediakan oleh pimpinan UP2KS dan lokasi bangunan usaha berada disamping

ketua UP2KS Sari Laha. Sampai saat ini UP2KS Sari Laha dalam kegiatan produksi

belum pernah mendapatkan kredit dari perbankan.

 

Page 19: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 19/94

 

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 20: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 20/94

 

7

BAB III

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

3.1. Aspek Pasar

3.1.1. Permintaan

Seperti halnya produk kecap yang dibuat dari bahan baku kedele, berupa

kecap manis atau kecap asin, produk kecap ikan digunakan sebagai bahan

penyedap atau bahan tambahan yang digunakan pada berbagai jenis atau menumasakan, atau sebagai bahan penyerta pada menu makanan tertentu. Di berbagai

negara Asia dan Eropa kecap ikan dikenal dengan berbagai nama seperti dapat

dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Nama Kecap Ikan di Beberapa Negara.

No Negara Nama

1. Burma Ngapi

2. Indonesia Kecap ikan

3. India Colombo

4. Jepang Shottsuru, Ishiru

5. Kamboja Nuoc-cham

6. Korea Hongul, Jeotgal

7. Malaysia Budu

8. Philipina Patis

9. Perancis Pissala10. Thailand Nampla

11. Yunani Baros

Sumber: Prescott dan Dunn’s (1981)

Page 21: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 21/94

 

 ASPEK PASAR DAN PEMASARAN 

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

(PPUK)8

Penggunaan kecap ikan dalam berbagai menu masakan adalah untuk

memperoleh aroma dan sebagai penyedap rasa. Konsumen produk ini adalah

rumah tangga, restoran/hotel, dan industri catering. Belum ada data statistikmengenai kebutuhan atau permintaan terhadap produk kecap ikan, akan tetapi

dapat dipastikan bahwa permintaan atau kebutuhan terhadap produk ini selalu

ada. Mengingat penggunaan kecap ikan pada berbagai menu makanan, maka

tingkat dan perkembangan permintaan terhadap kecap ikan adalah sebanding

dengan perkembangan industri restoran/hotel dan industri catering serta konsumsi

rumah tangga.

Walaupun secara spesik tingkat konsumsi kecap ikan tidak ada data

statistiknya, akan tetapi sebagai gambaran berdasarkan Survey Biaya Hidup (BPS)rata-rata konsumsi kecap untuk Kota Ternate adalah 1,13 botol per rumah tangga

atau 0,22 botol per kapita. Secara nasional, agregat tingkat konsumsi kecap

diperkirakan sebesar 0,3 botol per kapita .

Khusus untuk kasus di wilayah penelitian, salah satu kelompok dalam usaha

pengolahan kecap di Kota Ternate yang bernama UP2KS Sari Laha setiap bulan

dapat memproduksi 400 – 500 botol kecap ukuran 1 liter, dengan merk “Kecap

Manis Spesial Sari Laha”. Setiap bulan jumlah kecap yang diproduksi tersebut selalu

habis terjual. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pelaku usaha, jumlahproduksi tersebut hanya untuk memenuhi kebutuhan rumahtangga di wilayah

Selatan Kota Ternate, dan masih belum menjangkau konsumen rumah tangga

di wilayah Utara Kota Ternate. Pada bulan-bulan tertentu, seperti bulan puasa

dan hari raya, permintaan kecap dapat meningkat sampai 1.000 botol per bulan.

Keadaan ini disebabkan karena keterbatasan modal usaha untuk meningkatkan

volume produksi dan keterbatasan tenaga pemasaran. Jumlah produksi tersebut

berasal dari proses produksi sekitar 5 – 7 kali per bulan atau sekitar 1 – 2 kali per

minggu.

Page 22: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 22/94

 

Industri Kecap Ikan

9

3.1.2. Penawaran

Dari sisi penawaran, produksi kecap ikan masih terbatas pada wilayah-wilayah sentra produksi perikanan laut (ikan tangkap) tertentu. Hal ini dikarenakan

tidak semua masyarakat di sentra produksi perikanan laut memproduksi kecap

ikan. Beberapa produsen kecap ikan antara lain terdapat di Pelabuhan Ratu (Kab.

Sukabumi), Cirebon, Pekalongan dan Tegal.

Secara nasional, statistik dan peta industri khusus untuk kecap ikan belum

tersedia. Berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian, kapasitas terpasang

produksi kecap dan saus lainnya dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2. Perkembangan Kapasitas, Tingkat Produksi dan

Utilisasi Industri Kecap dan Saus Lainnya.

Diskripsi 2006 2007 2008 (Tw-II)*

Kapasitas terpasang (ton) 102.492 103.517 104.552

Produksi (ton) 59.625 59.615 41.821

Utilitas (%) 58,2 57,6 40,0

Sumber : Kementerian Perindustrian, 2009 (diolah).

Data pada Tabel 3.2 di atas merupakan agregasi dari produk kecap dan saus,

termasuk di dalamnya adalah kecap manis, kecap asin berbahan baku kedele serta

saus tomat, saus cabe dan sejenisnya. Kontribusi kecap ikan terhadap produksi

kecap dan saus secara total masih rendah, dan berdasarkan data pada tahun 2001

hanya berjumlah 458 ton atau sekitar 0,77%. Data pada Tabel 3.2 menunjukkan

bahwa selama periode 2006 – 2008 (Tw-II) terjadi peningkatan kapasitas terpasang

industri, yang disebabkan adanya penambahan jumlah/kapasitas industri. Pada sisi

lain, jumlah produksi aktual dan utilisasi industri menunjukkan penurunan. Keadaan

Page 23: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 23/94

 

 ASPEK PASAR DAN PEMASARAN 

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

(PPUK)10

ini diduga antara lain karena daya saing industri yang lemah dibandingkan dengan

produk kecap dan saus impor. Pada Tahun 2006, tercatat impor sebesar 665 ton

kecap manis, 993 ton kecap asin, 2.372 ton kecap lainnya, dan sebesar 1.090 tonkecap ikan yang diimpor. Volume impor kecap meningkat, dan pada tahun 2009

tercatat impor kecap kedele (manis dan asin) sebesar 6.779 ton dan kecap ikan

sebesar 1.213 ton. Pada kuartal pertama tahun 2010 tercatat impor kecap kedele

sebesar 2.125 ton dan kecap ikan sebesar 282 ton.

Secara umum, penggunaan kecap berbahan baku kedele relatif lebih besar

dibandingkan kecap ikan. Produk kecap berbahan baku kedele (kecap manis dan

kecap asin) merupakan produk pesaing kecap ikan, walaupun secara spesik untuk

menú/resep makanan tertentu menggunakan kecap ikan. Kecap yang diprosesdari bahan baku kedele, baik kecap manis maupun kecap asin berpotensi menjadi

pesaing produk kecap ikan

Khusus untuk pesaing industri kecap di lokasi penelitian (Kota Ternate), dari

sisi penawaran adalah kecap manis atau asin dari bahan kedele yang didatangkan

(impor) dari luar daerah khususnya industri kecap yang berada di Jawa. Satu-

satunya usaha pengolahan kecap yang masih beroperasi di Kota Ternate adalah

usaha kelompok UP2KS Sari Laha. Seperti yang telah dikemukakan pada Bab

sebelumnya, usaha ini masih berskala industri rumah tangga, dengan tingkatproduksi per bulan sebanyak 400 – 500 botol ukuran 650 ml. Dalam sebulan, usaha

ini hanya berproduksi sebanyak 5-7 kali atau sekitar 1-2 kali dalam seminggu.

3.1.3. Analisis Persaingan dan Peluang Pasar

Persaingan bisnis diantara para pengusaha kecap ikan dapat terjadi dalam dua

bentuk, yaitu persaingan dalam memperoleh bahan baku dan persaingan dalam

hal pemasaran produk. Dalam hal memperoleh bahan baku, tidak ada persainganantar pengusaha maupun untuk konsumsi segar. Hal ini karena produksi ikan

tangkap relatif berlimpah, dan pada dasarnya semua jenis ikan dapat digunakan

sebagai bahan baku kecap ikan. Disamping itu, jenis ikan yang digunakan sebagai

Page 24: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 24/94

 

Industri Kecap Ikan

11

bahan baku adalah jenis ikan yang bernilai ekonomi relatif rendah, sehingga tidak

bersaing dengan industri pembekuan ikan untuk ekspor, industri pengalengan

ikan, dan untuk konsumsi segar.Dalam hal pemasaran produk, secara nasional kecap ikan mempunyai

karakteristik tertentu yang berbeda dengan kecap berbahan baku kedele. Sesuai

dengan fungsi dan penggunaan kecap secara umum, maka kecap ikan mempunyai

karakteristik aroma dan rasa yang khas dan tidak dapat digantikan dengan kecap

berbahan baku kedele. Untuk menu makanan tertentu kecap ikan tidak bisa

disubstitusi dengan kecap kedele.

Produk kecap ikan domestik dihadapkan kepada persaingan yang ketat

dengan produk kecap ikan impor. Produk kecap ikan domestik relatif kalah bersaingdengan produk kecap ikan impor, terutama dalam hal mutu dan kemasan. Dari

segi rasa dan aroma, setiap produk kecap ikan mempunyai rasa dan aroma yang

spesik. Oleh karena fungsi dan kegunaan utama kecap ikan sebagai penambah

rasa pada menu makanan, maka tingkat persaingan dari segi rasa (antar produk

kecap ikan domestik dan ekspor) sangat ditentukan oleh selera konsumen dan

penggunaannya.

Walaupun produk kecap ikan mempunyai kegunaan yang relatif terbatas,

tetapi tetap mempunyai peluang pasar untuk berkembang. Peluang pasar tersebutselaras dengan pertumbuhan industri hotel dan restoran, serta pertumbuhan

penduduk. Perkembangan produk kecap ikan impor yang terus meningkat

menunjukkan masih terbukanya pasar domestik untuk produk kecap ikan,

sepanjang produk kecap ikan domestik mampu bersaing dari segi mutu, kemasan

dan harga. Pada tahun 2006 impor kecap ikan tercatat sebesar 1.090 ton dan

pada tahun 2009 impor kecap ikan meningkat menjadi 1.213 ton. Selain untuk

pasar domestik, terdapat peluang pasar ekspor untuk produk kecap ikan Indonesia.

Hal ini ditunjukkan dengan data statistik ekspor yang menunjukkan bahwa padatahun 2009 tercatat ekspor sebanyak 27,8 ton dan pada kuartal pertama 2010

tercatat ekspor sebanyak 6,4 ton.

Page 25: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 25/94

 

 ASPEK PASAR DAN PEMASARAN 

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

(PPUK)12

Khusus untuk kasus “kecap ikan” di wilayah studi (Kota Ternate), produk

kecap yang dihasilkan mempunyai karakteristik khusus yang berbeda dengan

kecap ikan pada umumnya. “Kecap ikan” yang dihasilkan pada dasarnya adalahrebusan daging ikan dan bumbu-bumbuan, yang kemudian dimasak dalam larutan

gula aren. Karakteristik kecap yang dihasilkan menyerupai kecap manis yang

berbahan baku kedele, dengan ciri-ciri kental dan mempunyai rasa manis. Dengan

demikian dari sisi produk, pesaing produk kecap ini adalah produk kecap manis

berbahan baku kedele. Akan tetapi, karena dalam prosesnya menggunakan ikan

dan ditambahkan bumbu-bumbu, maka rasa dan aroma khas produk kecap ini

menjadi keunggulan tersendiri. Daya saing produk terhadap kecap manis kedele

bersifat relatif yang sangat ditentukan oleh selera konsumen.Pada pasar lokal, “kecap manis” produk UP2KS relatif belum mempunyai

pesaing, karena UP2KS merupakan satu-satunya produsen yang berproduksi

secara berkesinambungan. Peluang pasar untuk produk “kecap” ini masih

terbuka. Berdasarkan Survey Biaya Hidup, konsumsi kecap per kapita di Kota

Ternate adalah 0,22 botol. Dengan jumlah penduduk sekitar 182.898 jiwa, potensi

permintaan kecap adalah sekitar 40.238 botol per tahun, atau 110 botol per hari.

Menurut pelaku usaha, potensi konsumen yang ada di wilayah Kota Ternate

belum sepenuhnya dapat dipenuhi. Walaupun demikian, karena jumlah populasipenduduk yang relatif kecil, peluang pasar yang masih terbuka tersebut masih

terbatas. Peluang pasar yang lebih besar dari produk “kecap” ini adalah apabila

produk ini mampu menembus pasar di luar provinsi, seperti ke provinsi-provinsi di

Pulau Sulawesi, Jawa dan Kalimantan. Saat ini pemasaran ke luar provinsi masih

terbatas sebagai oleh-oleh atau pesanan dari konsumen dalam jumlah yang masih

sedikit.

Page 26: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 26/94

 

Industri Kecap Ikan

13

3.2. Aspek Pemasaran

3.2.1. Harga

Untuk kasus di wilayah studi, harga produk “kecap” yang diproduksi UP2KS

bervariasi tergantung tempat dimana produk tersebut di jual. Untuk “kecap”

dengan kemasan botol @ 650 ml, harga jual per botol apabila di jual ke pasar/ 

warung adalah Rp. 25.000, apabila di jual ke kantor/konsumen rumah tangga

langsung adalah sebesar Rp. 22.500, dan jika dijual ke toko swalayan adalah

sebesar Rp. 20.000.

3.2.2. Jalur Pemasaran

Jalur pemasaran produk untuk kasus di wilayah studi relatif masih sederhana.

Penjualan produk “kecap” UP2KS Sari Laha dilakukan sendiri oleh para pelaku

usaha.Penjualan produk dilakukan di tempat usaha, dan dipasarkan melalui

pasar/warung, toko swalayan, atau perkantoran. Dalam jumlah yang relatif kecil

melalui pesanan atau sebagai oleh-oleh produk “kecap” UP2KS Sari Laha ini juga

telah terjual ke luar Provinsi Maluku Utara seperti ke Manado, Makassar, Jakarta,Surabaya dan Manokwari. Skema rantai jalur pemasaran kecap dapat dilihat pada

Gambar 1.

Pedagang/ Pasar LokalPengusaha

Kecap ikan

PasarSwalayan

Pasar AntarPulau/Provinsi

KonsumenRumah Tangga/ Warung makan

Gambar 3.1. Skema Jalur Pemasaran Kecap UP2KS Sari Laha

Page 27: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 27/94

 

 ASPEK PASAR DAN PEMASARAN 

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

(PPUK)14

3.2.3. Kendala Pemasaran

Menurut pelaku usaha, pengembangan pasar produk kecap ikan masihterbuka di lokal Kota Ternate, walaupun masih terdapat kendala berupa jumlah

penduduk Kota Ternate yang sedikit dan kegiatan perekonomian yang masih

dalam tahap perkembangan. Kendala lainnya untuk mengembangkan akses pasar

yang lebih luas, berdasarkan informasi dan observasi di wilayah penelitian, adalah

terbatasnya biaya (modal) dan prasarana angkutan. Hal ini karena Kota Ternate

sebagai ibukota provinsi berada pada Pulau Ternate. Komunikasi antar wilayah

kabupaten dan luar propinsi terbatas melalui angkutan laut dan atau udara. Kondisi

geogra dan keterbatasan moda angkutan yang tersedia menyebabkan biayatransportasi, dalam hal ini biaya pengiriman/distribusi produk menjadi mahal.

Kendala lain adalah terbatasnya modal usaha dan teknologi proses yang

masih manual. Walaupun “kecap” UP2KS Sari Laha ini mempunyai karakteristik

produk (rasa dan aroma) yang spesik, akan tetapi pemasaran produk ini masih

dihadapkan dengan produk pesaing yaitu kecap manis berbahan baku kedele.

Meskipun ”kecap manis” produksi UP2KS Sari Laha mempunyai rasa dan

aroma yang khas karena diproses dengan menggunakan bahan baku ikan, akan

tetapi dari segi harga produk kalah bersaing dengan kecap manis buatan pabrikyang banyak tersedia di pasar/toko yang harganya lebih murah . Harga jual rata-

rata ”kecap manis” UP2KS Sari Laha adalah Rp. 22.500 per botol sedangkan harga

kecap manis berbahan baku kedele di pasar/toko berkisar antara Rp. 17.500–

Rp. 19.000 per botol. Untuk meningkatkan daya saing produk, produsen kecap

ini harus melakukan esiensi produksi sehingga dapat menurunkan harga jualnya,

serta meningkatkan kualitas dari segi kemasan. Di samping itu, daya saing

dapat ditingkatkan dengan meningkatkan upaya pemasaran berupa ”door to

door ” dan promosi berupa ” dari mulut ke mulut”. Sebagaimana halnya denganproduk pangan yang lain, maka konsistensi mutu dari segi rasa dan aroma perlu

dipertahankan dan dikembangkan sesuai dengan selera konsumen.

Page 28: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 28/94

 

15

BAB IV

ASPEK TEKNIS PRODUKSI

4.1. Lokasi Usaha

Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, usaha pengolahan kecap ikan

berlokasi di sentra produksi perikanan laut (perikanan tangkap). Lokasi tempat

produksi kecap ikan sebaiknya dilakukan pada lokasi sumber bahan baku, hal

ini karena sifat dari bahan baku ikan yang mudah rusak. Pada kasus di wilayah

penelitian, bahan baku ikan diperoleh di pasar tradisional yang berlokasi dekatdengan Tempat Pelelangan Ikan. Pasar tradisional tersebut merupakan tempat

penjualan ikan langsung dari nelayan setempat atau dari luar wilayah Kota

Ternate.

Selain berada di lokasi bahan baku, lokasi usaha atau tempat usaha untuk

pengolahan kecap ikan seyogyanya berada di lokasi atau tempat yang mudah

untuk memperoleh air bersih, karena dalam proses pengolahan kecap ikan

terdapat tahap pencucian/pembersihan ikan. Di lokasi usaha juga harus terdapat

tempat penampungan sampah/limbah proses produksi, untuk diolah agar tidakmengganggu lingkungan.

4.2. Fasilitas Produksi dan Peralatan

Fasilitas produksi dan peralatan yang dibutuhkan untuk usaha pengolahan

kecap ikan ditentukan oleh teknologi proses yang digunakan serta skala usaha

atau kapasitas produksi. Seperti telah dikemukakan, pembuatan kecap ikan pada

dasarnya termasuk dalam kelompok proses fermentasi daging ikan. ”Kecap”yang diproduksi pada kasus di wilayah penelitian tidak melalui proses fermentasi,

sehingga kebutuhan alat peralatan produksinya berbeda. Walaupun demikian

terdapat mesin dan peralatan yang sama. Alat peralatan yang dibutuhkan untuk

pengolahan kecap ikan adalah sebagai berikut:

Page 29: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 29/94

 

 ASPEK TEKNIS PRODUKSI 

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

(PPUK)16

• Pisau atau alat pencincang ikan;

• Baskom atau bak untuk pencucian dan penirisan ikan;

• Wajan untuk pemasakan;• Tungku atau kompor;

• Saringan atau alat penyaring;

• Mesin penghancur atau blender;

• Alat atau mesin pengisi dan penutup botol; dan

• Bak atau tong untuk proses fermentasi* (diperlukan pada pembuatan

kecap ikan dengan proses fermentasi)

Berdasarkan ketentuan dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) tentangkecap ikan, terkait dengan persyaratan peralatan pengolahan kecap ikan, maka

semua peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam penanganan harus

tidak mengelupas, tidak berkarat, tidak merupakan sumber cemaran jasad renik,

tidak retak dan mudah dibersihkan. Semua peralatan dalam keadaan bersih,

sebelum, selama dan sesudah digunakan. Selain itu persyaratan mutu kecap ikan

antara lain adalah bebas dari cemaran logam berat serta bakteri dan kapang yang

membahayakan kesehatan.

4.3. Bahan Baku

Bahan baku utama yang digunakan adalah ikan, gula aren dan bumbu.

Pada dasarnya semua jenis ikan dapat digunakan sebagai bahan baku, akan tetapi

pada pengolahan kecap secara tradisional yang dilakukan oleh para nelayan,

ikan yang digunakan adalah jenis yang mempunyai nilai ekonomi rendah, seperti

ikan-ikan kecil dan bahkan ada yang memanfaatkan insang dan isi perut ikan.

Walaupun demikian, pada skala industri, pengusaha pengolahan kecap ikanumumnya menggunakan jenis ikan tertentu, seperti ikan kembung. Salah satu

syarat yang menentukan mutu ikan, selain jenis ikan adalah kesegaran bahan baku

ikan yang digunakan. Kesegaran ikan dapat dinilai dari tampilan ikan antara lain

Page 30: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 30/94

 

Industri Kecap Ikan

17

daging kenyal, mata jernih menonjol, sisik kuat dan mengkilat, sirip kuat, warna

keseluruhan termasuk kulit cemerlang, insang berwarna merah, dinding perut

kuat, dan bau ikan segar.Untuk kasus kecap ikan yang diproduksi UP2KS Sari Laha, jenis ikan yang

digunakan adalah ikan tude. Menurut pelaku usaha, jenis ikan yang digunakan

selalu sama. Hal ini dikarenakan ada anggapan bahwa apabila jenis ikan diganti

maka akan mengubah rasa. Selain itu, ikan tude ini dianggap “netral” dalam

pengertian tidak menimbulkan resiko alergi bagi konsumen.

4.4. Tenaga Kerja

Untuk kasus usaha kecap di lokasi penelitian, usaha pengolahan kecap

yang dilakukan UP2KS Sari Laha menggunakan tenaga kerja sebanyak 10 orang,

yang dalam hal ini adalah para ibu-ibu yang berstatus sebagai anggota kelompok

UP2KS. Pembagian kerja meliputi bagian produksi 5 orang, pemasaran 2 orang,

keuangan (bendahara) 1 orang dan pembukuan (sekretaris) 1 orang.

Mengingat tenaga kerja merupakan anggota kelompok, maka bersifat

tetap. Adapun sistem penggajian/imbalan adalah bagi hasil (keuntungan) secara

proporsional yang disesuaikan dengan beban tugas. Tidak diperlukan persyaratanketerampilan khusus dari tenaga kerja yang digunakan, karena proses produksi

bersifat manual dan sederhana.

4.5. Teknologi

Pembuatan kecap ikan pada prinsipnya adalah menggunakan teknologi

fermentasi dengan penambahan garam, sehingga terjadi reaksi enzimatis yang

berlangsung secara perlahan, dan ekstraksi protein serta senyawa lain padakondisi aerobik. Dalam proses pengolahan tersebut, garam mempunyai fungsi

sebagai bahan pengekstrak air dan protein ikan, pemberi rasa, sebagai pengawet,

serta penyeleksi mikroba yang tumbuh. Selama penggaraman, protein, lemak,

Page 31: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 31/94

 

 ASPEK TEKNIS PRODUKSI 

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

(PPUK)18

dan karbohidrat diubah menjadi senyawa yang lebih sederhana oleh enzim yang

terdapat dalam ikan. Segera setelah terjadi penarikan air, protein dalam jaringan

ikan akan terlepas dan larut ke dalam cairan garam. Cairan inilah yang disebutsebagai kecap ikan setelah dimasak atau diberi bumbu. Dalam proses fermentasi

secara tradisional, untuk mendapatkan rasa dan aroma yang enak, dibutuhkan

waktu sampai berbulan-bulan. Rasa enak dicapai apabila hampir semua senyawa

nitrogen terlarut dalam bentuk asam amino bebas. Pembentukan asam amino

bebas dalam cairan kecap sangat dipengaruhi waktu fermentasi.

Pembentukan aroma berhubungan erat dengan senyawa-senyawa asam

amino bebas yang terdapat pada akhir fermentasi. Asam amino bebas akan

mengalami oksidasi dan terbentuklah asam lemak bebas. Pada permulaan tahapfermentasi, kecap ikan berwarna kuning muda, kemudian berubah menjadi coklat.

Perubahan warna ini disebabkan terjadinya reaksi pencoklatan non enzimatis.

Intensitas warna yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh suhu, oksigen, jenis

asam amino dan gula reduksi yang terdapat dalam cairan ikan serta oleh sinar

matahari.

Secara umum proses pengolahan kecap ikan adalah dengan menggarami

ikan yang telah dihaluskan, kemudian disimpan dalam wadah yang tertutup rapat

selama 3 sampai beberapa bulan. Selanjutnya cairan yang dihasilkan disaringuntuk mendapatkan kecap ikan bebas ampas, lalu dikemas dalam botol steril dan

dipasteurisasi.

Pembuatan kecap ikan secara tradisional dilakukan melalui proses

fermentasi dengan penggaraman yang memerlukan waktu 3 – 6 bulan. Untuk

mempersingkat waktu proses tersebut, dapat juga dilakukan dengan penambahan

enzim  proteolitik  yang dalam hal ini adalah papain dan bromelin. Enzim  papain 

dapat diperoleh dengan mengekstrak getah papaya dan bromelin diperoleh dari

ekstraksi buah nenas. Peran enzim tersebut adalah menghidrolisis protein. Namundemikian, penggunaan enzim dalam proses pembuatan kecap tidak mendukung

pembentukan rasa dan aroma, sehingga harus ditambahkan bumbu-bumbu

pembentuk rasa dan aroma.

Page 32: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 32/94

 

Industri Kecap Ikan

19

Selama proses fermentasi terjadi hidrolisis jaringan ikan oleh enzim-enzim

yang dihasilkan oleh mikroorganisme. Peran enzim-enzim ini adalah sebagai

pemecah ikatan polipeptida-polipeptida menjadi ikatan yang lebih sederhana.Mikroorganisme yang berkembang selama fermentasi ikan tidak diketahui

sepenuhnya. Walaupun demikian diperkirakan jenis-jenis bakteri asam laktat seperti

Laucosotic mesenterides, Pediococccus cerevisiae dan Lactobacillus plantarum 

akan berkembang. Beberapa jenis khamir juga diperkirakan ikut berkembang

dalam fermentasi.

Penelitian ini dilakukan di Kota Ternate, yang dalam hal ini proses pembuatan

“kecap ikan” tidak melalui proses fermentasi ikan, akan tetapi melalui perebusan

ikan sampai hancur.

4.6. Proses Produksi

4.6.1. Cara Fermentasi

Proses pembuatan kecap ikan dengan cara fermentasi terdiri dari tahapan

sebagai berikut.

1) Proses Persiapana. Ikan yang berukuran sedang atau besar disiangi, dibuang jeroan

dan insang, dicuci, kemudian dibelah dan dipotong-potong menjadi

ukuran kecil (3-4 cm);

b. Apabila ikan yang digunakan berukuran kecil, ikan cukup dicuci dan

ditiriskan.

2) Proses fermentasi

a. Pada wadah atau bak fermentasi dasarnya ditaburi garam yang telah

ditumbuk halus setinggi 0,25 cm, kemudian ikan atau potongan ikandisusun berupa secara berlapis. Pada setiap lapisan ditaburi garam

setingi 0,25 cm, demikian seterusnya sampai penuh. Jumlah garam

yang digunakan sekitar 20-30% dari berat ikan yang diolah;

Page 33: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 33/94

 

 ASPEK TEKNIS PRODUKSI 

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

(PPUK)20

b. Wadah ditutup dan diberi pemberat, kemudian disimpan (difermentasi)

selama 3-6 bulan;

c. Setelah 3-6 bulan akan terbentuk cairan, dan cairan ini ditampungkemudian disaring.

3) Pembumbuan dan Pemasakan Kecap

a. Cairan hasil penyaringan ditambahkan air. Setiap 1 liter cairan kecap

ditambah 0,5 liter air;

b. Cairan direbus sampai mendidih, dan setelah mendidih api

dikecilkan;

c. Apabila diperlukan maka ditambahkan bumbu. Bumbu yang telah

disiapkan dimasukkan kedalam cairan mendidih dan kemudian diadukterus menerus selama 15 menit;

d. Dalam keadaan masih panas, cairan kecap disaring, dan ditampung

dalam wadah.

4) Pembotolan

Cairan kecap yang sudah disaring, dalam keadaan panas dimasukkan ke

dalam botol, ditutup rapat dan diberi label.

Diagram proses pembuatan kecap ikan dengan cara fermentasi disajikanpada Gambar 4.1.

Page 34: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 34/94

 

Industri Kecap Ikan

21

Penyiangan, pemotongan,

dan pencucian

Penyusunan ikan dalam wadah, secaraberlapis, dan antar lapisan ikan ditaburi

garam (20-30% bobot)

Fermentasi(selama 3-6 bln)

Penampungan danpenyaringan cairan hasilfermentasi (hidrolisat)

Pemasakan dan penambahanbumbu (kondisi mendidih)diaduk selama 15 menit

Penyaringan cairan kecap

Pembotolan

Penyiangan, pemotongan,

dan pencucian

Gambar 4.1. Diagram Proses Pembuatan Kecap Ikan Secara Fermentasi.

Page 35: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 35/94

 

 ASPEK TEKNIS PRODUKSI 

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

(PPUK)22

4.6.2. Secara Enzimatis

Pembuatan kecap ikan secara enzimatis dikembangkan dalam rangkamempercepat proses fermentasi. Enzim yang digunakan berasal dari ekstrak buah

nenas. Diagram proses pembuatan secara enzimatis, disajikan pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2. Diagram Proses Pembuatan Kecap Ikan Secara Enzimatis

Penyiangan, pemotongan,dan pencucian

Pencampuran dengan hancuran nenas/ papaya (Ikan: buah = 2:1)

Penampungan dan penyaringan cairanhasil fermentasi (hidrolisat)

Penyusunan ikan dalam wadah, secara berlapis, danantar lapisan ikan ditaburi garam (20-30% bobot)

Pemasakan dan penambahan bumbu (kondisimendidih) diaduk selama 15 menit

Inkubasi selama 6 hari, pada suhu 50º C

Pembotolan

Penyaringan cairan kecap

Page 36: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 36/94

 

Industri Kecap Ikan

23

4.6.3. Proses Pemasakan Ikan

Proses pembuatan ”kecap ikan” dengan cara pemasakan ikan seperti yangdilakukan oleh pelaku usaha di wilayah penelitian. Tahapan proses produksi

mengikuti tahapan-tahapan sebagai berikut.

1) Bahan baku ikan tude dibersihkan;

2) Pembersihan dan pemotongan bahan bumbu-bumbu, untuk 10 kg bahan

ikan terdiri dari:

a. 5 kg Lengkuas;

b. 3 kg Serei;

c. 30 butir Jeruk nipis;d. 1,5kg kunyit.

3) Bahan bumbu kemudian dihancurkan dan kemudian disaring;

4) Ikan tude dan bumbu yang sudah disaring dimasak bersama-sama, sambil

diaduk sampai daging ikan hancur;

5) Perebusan gula aren dalam wajan (50 kg) sampai mencair;

6) Cairan ikan dan bumbu yang sudah hancur kemudian disaring dan diperas.

Hasil saringan (kaldu ikan) kemudian dimasukkan dalam larutan gula

aren;7) Pencampuran cairan campuran kaldu ikan kedalam larutan gula aren;

8) Pemasakan campuran cairan kaldu ikan dan larutan gula aren, dididihkan

sambil terus di aduk sampai tingkat kekentalan yang dikehendaki;

9) Cairan kental “kecap ikan” kemudian didinginkan;

10) Setelah dingin, kemudian dimasukkan dalam kemasan botol, ditutup,

disegel dan kemudian diberi label.

Page 37: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 37/94

 

 ASPEK TEKNIS PRODUKSI 

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

(PPUK)24

Foto 4.1.Persiapan Bumbu-Bumbu

Foto 4.2.Persiapan Bumbu yang Sudah

Dipotong dan Ikan

Foto 4.3.

Penyaringan Bumbu yang

Sudah Dihancurkan.

Foto 4.4.

Persiapan Gula Aren

Page 38: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 38/94

 

Industri Kecap Ikan

25

Foto 4.5.Pemasakan Ikan dan Bumbu

Foto 4.6.Pemasakan Ikan dan Bumbu

Serta Pemasakan Gula Aren

Foto 4.7.

Pemerasan dan PenyaringanCairan Hancuran Daging Ikan

dan Bumbu.

Foto 4.8.

Pemasukan Kaldu Ikan/BumbuKe Dalam Larutan Gula Aren.

Page 39: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 39/94

 

 ASPEK TEKNIS PRODUKSI 

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

(PPUK)26

Foto 4.9.

Persiapan Pemasakan

Campuran Kaldu Ikan/Bumbu

Dalam Larutan Gula Aren.

Foto 4.10.Pembotolan Kecap

Foto 4.11.

Penutupan Botol.

Foto 4.12.

Pelabelan.

Page 40: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 40/94

 

Industri Kecap Ikan

27

Foto 4.13.

Penempelan “seal”.

Foto 4.14.

Produk Kecap Siap

Dipasarkan.

4.7. Jumlah, Jenis dan Mutu Produksi

Pada daerah kasus penelitian ini, jumlah “kecap” yang mampu diproduksi

oleh UP2KS Sari Laha tergantung kepada jumlah pesanan atau permintaan, serta

kemampuan modal pengusaha yang hanya memiliki kemampuan berproduksi rata-

rata per bulan sebanyak 400 – 500 botol ukuran 630 ml. Berdasarkan informasi

pelaku usaha, pada bulan puasa dan menjelang lebaran pernah mencapai produksi

sebesar 1.000 botol per bulan.

Page 41: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 41/94

 

 ASPEK TEKNIS PRODUKSI 

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

(PPUK)28

UP2KS hanya memproduksi 1 jenis mutu, yang membedakan hanya

kemasannya, yaitu kemasan botol @ 630 ml dan kemasan botol @ 340 ml. Mutu

“kecap” yang dihasilkan lebih ditentukan secara organoleptik, yaitu rasa danaroma. Walaupun belum mempunyai sertikat mutu, produk “kecap” UP2KS Sari

Laha sudah terdaftar pada Departemen Kesehatan RI dengan nomor registrasi

11182.710122.

4.8. Produksi Optimum

Tingkat produksi “kecap” UP2KS Sari Laha ditentukan oleh ketersediaan

fasilitas produksi dan jumlah tenaga kerja. Proses pengolahan “kecap” UP2KSbersifat manual, dengan alat bantu produksi yang bersifat mekanis yang terbatas

hanya pada proses penghancuran bumbu. Dari segi waktu yang dibutuhkan dalam

rangkaian proses produksi, pembatas jumlah produksi yang dapat dihasilkan

dengan peralatan yang tersedia adalah pada tahap penyaringan larutan kaldu

ikan/bumbu yang sudah dimasak serta pemasakan larutan kaldu ikan/bumbu dan

larutan gula aren. Proses pemasakan campuran bumbu dan ikan, penyaringan

cairan kaldu ikan/bumbu, dan pemasakan larutan kaldu ikan/bumbu dan larutan

gula aren, membutuhkan waktu sekitar 5 – 7 jam.Peningkatan produksi “kecap” UP2KS Sari Laha sehingga mencapai produksi

optimum dapat dilakukan dengan memperbesar kapasitas mesin penghancur

bumbu, kapasitas sarana pemasakan (tungku dan wadah pemasakan), penggunaan

peralatan mekanis untuk pemerasan serta penyaringan larutan campuran kaldu

ikan dan bumbu.

4.9. Kendala Produksi

Faktor kritis dalam proses produksi “kecap” UP2KS Sari Laha adalah menjaga

mutu, dalam hal ini adalah rasa dan aroma serta kekentalan larutan “kecap”

yang dihasilkan. Tingkat mutu tersebut sangat ditentukan oleh bumbu yang

Page 42: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 42/94

 

Industri Kecap Ikan

29

digunakan, kualitas ikan, dan proses pemasakan (lama dan suhu). Karakteristik

proses pembuatan “kecap” UP2KS Sari Laha didominasi proses pemasakan

yang mengurangi resiko kontaminasi bakteri/jasad renik yang membahayakankesehatan. Resiko dari aspek keamanan pangan adalah dalam proses pembotolan

dan tingkat sterilisasi botol (kemasan) yang digunakan.

Untuk menjaga konsistensi mutu kecap, maka pengusaha seyogyanya

mempunyai prosedur pengolahan baku yang tertulis, khususnya mengenai

komposisi bahan yang digunakan, lama dan suhu pemasakan. Resiko kontaminasi

mikroba dari kemasan botol yang digunakan dapat diatasi dengan sterilisasi botol

yang akan digunakan. Secara sederhana sterilisasi dapat dilakukan dengan cara

merebus botol.Dari sisi produktivitas, tingkat produksi terkendala pada penggunaan

peralatan sederhana dan manual. Pada tahap penyaringan dan pengepressan terjadi

“loss” karena masih banyak kaldu/cairan bumbu dan ikan yang masih tersisa pada

ampas saringan, serta membutuhkan waktu yang lama. Untuk mempersingkat

waktu penyaringan dan mengurangi “loss” dapat diatasi dengan menggunakan

alat pengepress (secara manual atau mekanis) yang dilengkapi dengan kasa/kain

saringan dengan ukuran (mesh) yang tepat.

Page 43: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 43/94

 

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 44: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 44/94

 

31

BAB V

ASPEK KEUANGAN

Analisis aspek keuangan diperlukan untuk mengetahui kelayakan usaha

dari sisi keuangan, terutama kemampuan pengusaha untuk mengembalikan

kredit yang diperoleh dari bank. Analisis keuangan ini juga dapat dimanfaatkan

pengusaha dalam perencanaan dan pengelolaan usaha pengolahan kecap ikan.

Yang dimaksud dengan kecap ikan disini adalah sesuai dengan kondisi yang terjadi

di wilayah penelitian di Kota Ternate, yaitu proses pengolahan “kecap” melalui

pemasakan ikan dan bumbu di dalam cairan gula aren

5.1. Pemilihan Pola Usaha

Pola usaha yang dipilih adalah usaha pengolahan kecap ikan dengan skala

kecil, dengan teknologi “pemasakan ikan” dan bukan melalui proses fermentasi

ikan. Teknologi peralatan yang digunakan adalah teknologi sederhana, dan

bersifat manual (non-mekanis) kecuali pada alat penghancur bumbu dengan

tenaga penggerak listrik (mesin penghancur/blender). Pasokan bahan bakudiperoleh dengan cara membeli jenis ikan tude dari para pedagang ikan secara

langsung dan tunai. Metode pembelian bahan baku secara langsung dilakukan

dengan tujuan untuk mendapatkan kualitas bahan baku ikan yang baik dan segar.

Dengan mengutamakan daerah pemasaran secara lokal dan memperhatikan

produk saingan yakni kecap manis berbahan baku kedele, maka kapasitas produksi

usaha ini adalah sebesar 1.680 botol per bulan. Jumlah produksi ini adalah sekitar

49% dari jumlah konsumsi kecap penduduk Kota Ternate, yang berdasarkan

data Survei Biaya Hidup (BPS) konsumsi kecap per kapita adalah 0,22 botol atau3.350 botol per bulan. Mempertimbangkan kapasitas produksi dan lama proses

pembuatan kecap, maka usaha ini hanya beroperasi selama 14 hari dalam sebulan

atau berproduksi setiap 2 hari sekali.

Page 45: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 45/94

 

 ASPEK KEUANGAN 

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

(PPUK)32

5.2. Asumsi dan Parameter untuk Analisis Keuangan

Analisis kelayakan menggunakan asumsi mengenai parameter teknologiproses dan biaya, sebagaimana terangkum dalam Tabel 5.1. Asumsi ini diperoleh

berdasarkan kajian terhadap usaha pengolahan kecap ikan di Kota Ternate Provinsi

Maluku Utara serta informasi yang diperoleh dari pengusaha dan pustaka.

Tabel 5.1. Asumsi untuk Analisis Keuangan

No Asumsi Satuan Nilai/Jumlah

1 Periode proyek tahun 3

2 Bulan kerja tahun bulan 12

3 Hari kerja dalam sebulan hari 14

4 Output, Produksi dan Harga:

a. Rata-rata Produksi kecap per tahun Botol 20.160

b. Rata-rata Produksi kecap per bulan Botol 1.680

c. Rata-rata Produksi kecap per hari Botol 120d. Rata-rata Harga penjualan kecap/botol Rp 21.000

e. Lama menunggu pendapatan bulan 2

f. Hasil kecap per kg ikan Botol 8

g. Kebutuhan ikan/botol kecap kg ikan 0,13

h. Rendemen hasil % 12,5

4 Rata-rata kebutuhan Tenaga kerja per bulan*) : orang 5

5 Penggunaan input dan harga*):  

a. Rata-rata kebutuhan bahan baku ikan per

tahunKg 2.520

Page 46: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 46/94

 

Industri Kecap Ikan

33

No Asumsi Satuan Nilai/Jumlah

 

b. Rata-rata harga pembelian bahan baku ikan

per tahun Rp/kg 10.000

6 Suku Bunga per Tahun % 14

7 Proporsi Modal :

a. Kredit % 40

b. Modal Sendiri % 60

8 Jangka waktu Kredit Investasi tahun 3

Jangka Waktu kredit Modal Kerja tahun 1

Usaha ini diasumsikan dilaksanakan oleh kelompok dengan jumlah produksi

kecap ikan per hari sebanyak 120 botol ukuran 630 ml. Dengan asumsi rata-rata

14 hari kerja per bulan atau rata-rata berproduksi 2 (dua) hari sekali, kapasitas

produksi dalam 1 (satu) tahun adalah 20.160 botol. Asumsi berproduksi 2 hari

sekali di ambil karena proses pembuatan kecap sejak persiapan, pemasakan,

pendinginan dan pembotolan adalah sekitar 5 - 7 jam. Kebutuhan bahan baku

ikan per hari adalah 15 kg atau dalam satu tahun dibutuhkan sebesar 2.520 kg.Penentuan usia proyek selama 3 tahun didasarkan atas umur ekonomis peralatan

yang digunakan maksimum 3 tahun.

5.3. Komponen dan Struktur Biaya

Komponen biaya dalam analisis kelayakan usaha pengolahan kecap ikan

dibedakan menjadi dua yaitu biaya investasi dan biaya operasional. Biaya investasi

adalah komponen biaya yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dana awalkegiatan produksi yang meliputi peralatan produksi. Biaya operasional adalah

seluruh biaya yang harus dikeluarkan dalam proses produksi.

Page 47: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 47/94

 

 ASPEK KEUANGAN 

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

(PPUK)34

5.3.1. Biaya Investasi

Biaya investasi yang dibutuhkan pada tahap awal proses produksi kecapikan digunakan untuk penyediaan peralatan produksi dan peralatan lainnya

serta bangunan sebesar Rp 119.270.000. Komponen terbesar adalah lahan dan

bangunan (90,13%) sedangkan peralatan produksi dan pengemasan hanya

9,87% yang terdiri dari mesin blender, tungku pemasakan, wadah perebusan,

timbangan, ember dan alat kemasan serta peralatan lainnya (Tabel 5.2). Dengan

kegiatan usaha skala kecil/rumah tangga, maka kebutuhan lahan tempat usaha

seluas 70 m2 dengan areal bangunan tempat produksi seluas 100 m2. Selengkapnya

ditampilkan pada Lampiran 2.

Page 48: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 48/94

 

Industri Kecap Ikan

35

   N  o

   K  o  m  p

  o  n  e  n   B   i  a  y  a

   S  a   t  u  a  n

   J  u  m   l  a   h

   H  a  r  g  a   /

   S  a   t  u  a  n

   (   R  p   )

   J  u  m   l  a   h

   B   i  a  y  a

   (   R  p   )

   U  m  u  r

   E   k  o  n  o  m   i  s

   (   t  a   h  u  n   )

   N

   i   l  a   i

   P  e  n  y

  u  s  u   t  a  n

   (   R  p   /   t  a   h  u  n   )

   1

   A   l  a   t   P  r  o

   d  u   k  s   i   d  a  n   P  e  n  g  e  m  a  s

 

  a .   T  u  n  g   k  u  p  e  m  a  s  a   k  a  n

  u  n   i   t

   2

   5   0   0 .   0

   0   0

   1 .   0

   0   0 .   0

   0   0

   3

   3   3   3 .   3

   3   3

 

   b .

   W  a   j  a  n  p  e  r  e   b  u  s  a  n

  u  n   i   t

   8

   2   5   0 .   0

   0   0

   2 .   0

   0   0 .   0

   0   0

   1

   2 .   0   0   0 .   0

   0   0

 

  c .   B  a  s   k  o

  m   /  e  m   b  e  r

  u  n   i   t

   1   0

   1   0   0 .   0

   0   0

   1 .   0

   0   0 .   0

   0   0

   1

   1 .   0   0   0 .   0

   0   0

 

   d .

   T   i  m   b  a  n  g  a  n

  u  n   i   t

   1

   1   5   0 .   0

   0   0

   1   5   0 .   0

   0   0

   3

   5   0 .   0

   0   0

 

  e .

   P  e  n  g  e

  p  r  e  s  s   &

  p  e  n  y  a  r   i  n  g

  u  n   i   t

   1

   1 .   5

   0   0 .   0

   0   0

   1 .   5

   0   0 .   0

   0   0

   3

   5   0   0 .   0

   0   0

 

   f .   M  e  s   i  n

   B   l  e  n   d  e  r

  u  n   i   t

   1

   2 .   0

   0   0 .   0

   0   0

   2 .   0

   0   0 .   0

   0   0

   2

   1 .   0   0   0 .   0

   0   0

 

  g .

   A   l  a   t  p

  e  n  u   t  u  p   b  o   t  o   l

  u  n   i   t

   1

   7   5   0 .   0

   0   0

   7   5   0 .   0

   0   0

   2

   3   7   5 .   0

   0   0

 

   h .

   A   l  a   t  p

  e  n  c  u  c   i  a  n   b  o   t  o   l

  u  n   i   t

   1

   1 .   0

   0   0 .   0

   0   0

   1 .   0

   0   0 .   0

   0   0

   2

   5   0   0 .   0

   0   0

 

   i .   P   i  s  a  u

  u  n   i   t

   1   0

   2   5 .   0

   0   0

   2   5   0 .   0

   0   0

   2

   1   2   5 .   0

   0   0

 

   j .   K  o  m  p  o  r

  u  n   i   t

   4

   5   0   0 .   0

   0   0

   2 .   0

   0   0 .   0

   0   0

   2

   1 .   0   0   0 .   0

   0   0

 

   k .

   P  e  n  g  a

   d  u   k

  u  n   i   t

   8

   1   5 .   0

   0   0

   1   2   0 .   0

   0   0

   1

   1   2   0 .   0

   0   0

   2

   L  a   h  a  n   d

  a  n   B  a  n  g  u  n  a  n

 

   B  a  n  g  u  n  a  n   P  r  o   d  u   k  s   i

  m   2

   7   0

   1 .   2

   5   0 .   0

   0   0

   8   7 .   5

   0   0 .   0

   0   0

   1   0

   8 .   7   5   0 .   0

   0   0

 

   L  a   h  a  n

  m   2

   1   0   0

   2   0   0 .   0

   0   0

   2   0 .   0

   0   0 .   0

   0   0

 

   J  u  m   l  a   h

   1   1   9 .   2   7   0 .   0   0   0

   1   5 .   7   5   3 .   3   3   3

   T  a   b  e   l    5 .   2 .

   K  o  m  p  o  s   i  s   i    B   i  a  y  a   I  n  v  e  s   t  a  s   i    (   R

  p   ) .

Page 49: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 49/94

 

 ASPEK KEUANGAN 

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

(PPUK)36

5.3.2. Biaya Operasional

Biaya operasional dalam usaha pengolahan kecap ikan meliputi biaya variabeldan biaya tetap. Total biaya operasional rata-rata per bulan adalah Rp. 25.043.867

atau dalam satu tahun sebesar Rp 300.526.404 dengan asumsi bahwa sejak bulan

pertama usaha ini sudah dapat beroperasi secara penuh dengan kapasitas 100%.

Biaya operasional per tahun terdiri dari biaya variabel Rp 255.526.404 dan biaya

tetap Rp 45.000.000. Sebesar 87,11% dari biaya variabel adalah biaya bahan,

dan yang terbesar adalah bahan gula aren (61,64%), bumbu (15,61% dan ikan

(Selengkapnya rincian kebutuhan biaya tetap dan biaya variabel ditampilkan pada

Lampiran 3 dan 4.

Tabel 5.3. Komposisi Biaya Operasional (Rp).

No Komponen Biaya Rata2 Perbulan Pertahun

1 Biaya Tetap 3.750.000 45.000.000

2 Biaya Variabel 21.293.867 255.526.404

3 Jumlah Biaya Operasional 25.043.867 300.526.404

5.4. Kebutuhan Dana Investasi dan Modal Kerja

Total kebutuhan biaya awal proyek untuk investasi adalah sebesar Rp.

119.270.000, dan sebesar Rp 47.708.000 diantaranya (40%) berasal dari kredit

bank, dengan jangka waktu pinjaman selama 3 tahun dan suku bunga 14%

pertahun. Kebutuhan modal kerja dihitung berdasarkan kebutuhan produksi

selama 2 bulan dimana biaya operasional per bulan adalah Rp. 25.043.867 kerjaatau sebesar Rp. 50.087.734. Penetapan jangka waktu tersebut didasarkan atas

perhitungan waktu proses pengolahan kecap sampai dengan produk sudah

terjual. Sebesar 40% atau Rp. 20.035.094 dari kebutuhan kebutuhan modal kerja

Page 50: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 50/94

 

Industri Kecap Ikan

37

tersebut direncanakan dari kredit, dengan masa pengembalian pinjaman selama

setahun dan bunga 14%. Perincian kebutuhan proyek dan sumber pembiayaan

dapat dilihat pada Tabel 5.4.

Tabel 5.4. Komponen dan Struktur Kebutuhan Biaya Proyek

No Komponen Biaya Proyek Persentase Total Biaya (Rp)

1 Biaya Investasi 119.270.000

a. Kredit 40 % 47.708.000

b. Modal Sendiri 60 % 71.562.000

2 Biaya Modal Kerja 50.087.734

a. Kredit 40 % 20.035.094

b. Modal Sendiri 60 % 30.052.640

3 Total Biaya Proyek 169.357.734

a. Kredit 40 % 67.743.094

b. Modal Sendiri 60 % 101.614.640

Kewajiban pengusaha dalam melakukan angsuran pokok dan angsuran

bunga dilakukan setiap bulan selama jangka waktu kredit. Perhitungan jumlah

angsuran kredit selengkapnya ditampilkan pada Lampiran 6 dan 7.

5.5. Produksi dan Pendapatan

Berdasarkan kapasitas yang ada, produksi dari usaha pengolahan kecap ikan

per bulan rata-rata sebanyak 1.680 botol kecap per bulan. Usaha ini diproyeksikanuntuk dapat berproduksi sepanjang tahun (12 bulan) dengan jumlah produksi

sebanyak 20.160 botol per tahun. Dengan rata-rata harga jual kecap ikan per bulan

sebesar Rp 21.000 per botol, maka untuk satu bulan produksi diproyeksikan untuk

Page 51: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 51/94

 

 ASPEK KEUANGAN 

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

(PPUK)38

memperoleh pendapatan sebesar Rp 35.280.000 atau sebesar Rp. 423.360.000

per tahun. Proyeksi produksi dan pendapatan usaha serta harga penjualan

ditampilkan pada Tabel 5.5 dan Lampiran 5.

Tabel 5.5. Proyeksi Produksi dan Pendapatan

Produk Jumlah/tahun

Jumlah Produk (botol) 20.160

Harga/botol (Rp) 21.000

Jumlah (Rp) 423.360.000

5.6. Proyeksi Laba Rugi Usaha dan Break Even Point 

Hasil proyeksi laba rugi usaha menunjukkan usaha pengolahan kecap ikan

telah menghasilkan laba (setelah pajak) pada rata-rata per tahun sebesar Rp.

84.398.663 dengan nilai profit on sales rata-rata per bulan 19,94% (Tabel 5.6 dan

Lampiran 8).

Tabel 5.6. Proyeksi Pendapatan dan Laba Rugi Usaha

No Uraian Rata-rata per tahun

1 Penerimaan (Rp) 423.360,000

2 Pengeluaran (Rp) 324.067.455

3 Laba/Rugi Sebelum Pajak (Rp) 99.292.545

4 Pajak (15%) (Rp) 14.893.882

5 Laba Setelah Pajak (Rp) 84.398.663

6 Prot on Sales (%) 19,94%

7 BEP: Rupiah 172.894.701

% 40,8%

Page 52: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 52/94

 

Industri Kecap Ikan

39

Dengan membandingkan pengeluaran untuk biaya tetap terhadap biaya

variabel dan total penerimaan, maka BEP usaha ini terjadi pada penjualan senilai

rata-rata Rp. 172.894.701 atau 40,8% dari kemampuan produksi per bulan.Selengkapnya proyeksi rugi laba usaha ditampilkan pada Lampiran 8.

5.7. Proyeksi Arus Kas dan Kelayakan Proyek

Aliran kas (cash flow ) dalam perhitungan ini dibagi dalam dua aliran, yaitu

arus masuk (cash inflow ) dan arus keluar (cash outflow ). Arus masuk diperoleh

dari penjualan kecap ikan selama satu tahun. Untuk arus keluar meliputi biaya

investasi, biaya variabel, dan biaya tetap, termasuk angsuran pokok, angsuranbunga.dan pajak penghasilan.

Evaluasi protabilitas rencana usaha kecap ikan skala kecil dilakukan dengan

menilai kriteria kelayakan usaha yaitu NPV, dan Net B/C Ratio (Net Benefit-Cost 

Ratio). Usaha pengolahan kecap ikan dengan menggunakan asumsi yang ada

menghasilkan NPV sebesar Rp. 75.478.206 dengan IRR 45,34% dan Net B/C

Ratio 1,63 kali. Berdasarkan kriteria dan asumsi yang ada menunjukkan bahwa

usaha pengolahan kecap ikan ini layak untuk dilaksanakan dengan Pay Back 

Period (PBP) selama 1,87 tahun atau modal yang ditanamkan pada usaha ini telahdapat dikembalikan sebelum umur proyek berakhir (3 tahun). Proyeksi arus kas

untuk kelayakan usaha pengolahan kecap ikan selengkapnya ditampilkan pada

Lampiran 9.

Tabel 5.7. Kelayakan Usaha Pengolahan Kecap Ikan

No Kriteria Nilai Justifikasi Kelayakan

1 NVP (14%) Rp 75.478.206 > 0

2. IRR 45,34% >14 %

3 Net B/C Ratio 1,63 > 1,00

4 Pay Back Period 1,87 tahun < 3 tahun

Page 53: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 53/94

 

 ASPEK KEUANGAN 

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

(PPUK)40

5.8. Analisis Sensitivitas

(a) Kenaikan Biaya Variabel

Hasil analisis sensitivitas akibat kenaikan biaya variabel menunjukkan bahwa

batas kelayakan usaha ini adalah kenaikan biaya variabel maksimum sebesar 12%.

Apabila kenaikan biaya variabel di atas 12% maka usaha ini sudah tidak layak lagi.

Pada kondisi kenaikan biaya variabel sebesar 7%, NPV Rp. 4.289.612, dan Net

B/C 1,04 kali, dengan masa pengembalian modal selama 2,91 tahun. Hasil analisis

dapat dilihat pada Tabel 5.8 dan Lampiran 10.

Tabel 5.8. Analisis Sensitivitas Kelayakan Usaha :

Skenario Kenaikan Biaya Variabel Sebesar 12%

Kriteria Nilai Justifikasi Kelayakan

NPV (14%) Rp 4.289.612 > 0

IRR 15,85% > 14%

Net B/C 1,04 >1,00

PBP 2,91 tahun < 3 tahun

Hasil analisis sensitivitas akibat kenaikan biaya variabel sebesar 13% dengan

pendapatan tetap menyebabkan usaha ini sudah tidak layak, dengan NPV

(negatif) Rp. 1.642.771. Hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 5.9 dan Lampiran

11.

Page 54: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 54/94

 

Industri Kecap Ikan

41

Tabel 5.9. Analisis Sensitivitas Kelayakan Usaha :

Skenario Kenaikan Biaya Variabel Sebesar 13%

Kriteria Nilai Justifikasi Kelayakan

NPV (14%) (-) Rp 1.642.771 < 0

IRR 13,29% < 14 %

Net B/C 0,99 >1,00

PBP > 3 tahun < 3 tahun

(b) Penurunan Pendapatan

Hasil analisis sensitivitas sebagai akibat penurunan pendapatan atau penurunan

harga jual produk sebesar 7% dengan biaya variabel tetap mengakibatkan usaha

ini masih layak, dengan NPV Rp. 6.676.177 dan Net B/C 1,06 kali. Hasil analisis

dapat dilihat pada Tabel 5.10 dan Lampiran 12.

Tabel 5.10. Analisis Sensitivitas Kelayakan UsahaSkenario Penurunan Pendapatan Sebesar 7%

Kriteria Nilai Justifikasi Kelayakan

NPV (14%) Rp 6.676.177 > 0

IRR 16,88% >14%

Net B/C 1,06 > 1,00

PBP 2,86 tahun < 3 tahun

Hasil analisis sensitivitas sebagai akibat penurunan pendapatan atau penurunan

harga jual produk sebesar 8% dengan biaya variabel tetap mengakibatkan usaha

Page 55: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 55/94

 

 ASPEK KEUANGAN 

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

(PPUK)42

ini menjadi tidak layak, dengan NPV (negatif) Rp. 3.152.685 dan IRR < 14%.

Dengan kata lain jika terjadi penurunan harga jual produk atau penerimaan

sebesar kurang dari 8%, usaha ini masih tetap layak. Hasil analisis dapat dilihatpada Tabel 5.11 dan Lampiran 13.

Tabel 5.11. Analisis Sensitivitas Kelayakan Usaha :

Skenario Penurunan Pendapatan Sebesar 8%

Kriteria Nilai Justifikasi Kelayakan

NPV (14%) (-) Rp 3.152.685 < 0

IRR 12,63% < 14%

Net B/C 0,97 >1,00

PBP > 3 tahun < 3 tahun

Berdasarkan analisa sensitivitas tersebut dapat disimpulkan bahwa usaha

kecap ikan relatif sensitif terhadap penurunan harga jual produk dibandingkan

dibandingkan dengan kenaikan biaya variabel, terutama kenaikan harga bahan

baku ikan dan gula aren.

(c) Sensitivitas Kombinasi

Hasil analisis sensitivitas kombinasi berupa kenaikan biaya variabel dan

diringi dengan penurunan pendapatan mengakibatkan usaha ini dianggap tidak

layak apabila terjadi kenaikan biaya variabel lebih dan penurunan pendapatan

masing-masing sebesar lebih dari 5%. Pada kondisi dimana biaya variabel naik 5%

dan pendapatan turun 5%, maka usaha ini masih dinilai layak dengan NPV Rp.3.122.553, Net B/C 1,03 kali dan PBP 2,93 tahun. Namun jika biaya variabel naik

6% dan pendapatan turun sebesar 6%, ternyata menyebabkan usaha menjadi

tidak layak dengan NPV negatif dan PBP lebih dari 3 tahun. Hasil analisis sensitivitas

Page 56: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 56/94

 

Industri Kecap Ikan

43

kombinasi dapat dilihat pada Tabel 5.12 dan Lampiran 14 dan 15.

Tabel 5.12. Analisis Sensitivitas Kombinasi

No Kriteria

Biaya Variabel

Naik 5% dan

Pendapatan Turun 5%

Biaya Variabel

Naik 6% dan

Pendapatan Turun 6%

1. NPV (Rp) Rp 3.122.553 (-) Rp 12.638.691

2. IRR 15,33% 8,56%

3. Net B/C Ratio 1,03 0,89

4. Pay Back Period 2,93 tahun > 3 tahun

Page 57: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 57/94

 

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 58: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 58/94

 

45

BAB VI

ASPEK EKONOMI, SOSIAL DAN

DAMPAK LINGKUNGAN

6.1. Aspek Ekonomi dan Sosial

Kota Ternate di Provinsi Maluku Utara, seperti halnya kabupaten lainnya di

provinsi ini, merupakan daerah dengan potensi sumber daya perikanan laut yang

besar, disamping komoditi rempah. Masyarakat di wilayah ini adalah pengkonsumsi

ikan, akan tetapi potensi produksi melebihi tingkat konsumsi, sehingga usaha-usaha untuk memanfaatkan kelebihan potensi produksi perlu dikembangkan.

Usaha pengolahan ikan secara tradisional masih terbatas pada pengasapan dan

penggaraman ikan. Usaha meningkatkan nilai tambah melalui proses pengolahan,

yaitu pembuatan kecap ikan selain dapat meningkatkan pendapatan juga

berpotensi untuk memperluas lapangan kerja. Satu unit usaha pengolahan kecap

ikan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 5 orang, dengan upah Rp. 50.000 per

hari, atau sekitar Rp. 1.250.000 per orang per bulan.

Dampak lain dari keberadaan atau pengembangan usaha pengolahan kecapikan adalah kemudahan dan perluasan pasar bagi nelayan yang umumnya adalah

nelayan kecil. Kemudahan dan perluasan pasar hasil tangkapan memberikan

dampak bagi peningkatan pendapatan nelayan kecil.

6.2. Aspek Dampak Lingkungan

Proses produksi dalam usaha pengolahan kecap ikan, akan menghasilkan

limbah padat dan limbah cair. Limbah padat umumnya berupa ampas hasilpenyaringan bumbu dan kaldu ikan hasil perebusan serta limbah cair hasil proses

pencucian. Namun demikian kedua jenis limbah tersebut tidak memberikan

dampak negatif.

Page 59: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 59/94

 

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 60: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 60/94

 

47

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

a. Usaha pengolahan kecap ikan mempunyai peranan penting dalam rangka

memenuhi kebutuhan sumber gizi, baik untuk kebutuhan protein maupun

kalori. Usaha pengolahan kecap ikan juga berperan penting dalam rangka

meningkatkan nilai tambah ikan, terutama jenis-jenis ikan yang bernilai

ekonomi rendah.b. Faktor terpenting bagi keberhasilan usaha pengolahan kecap ikan adalah

pemasaran produknya. Pesaing utama produk kecap ikan di wilayah Kota

Ternate ini adalah produk kecap manis berbahan baku kedele, dengan

harga yang relatif lebih murah. Keunggulan dari kecap ikan dari kajian

ini adalah karena mempunyai rasa dan aroma yang spesik. Keberhasilan

usaha ini ditentukan sejauh mana memperluas pasar ke luar daerah, yang

dalam hal ini terkendala oleh biaya transportasi yang tinggi. Permodalan

dan keterbatasan akses informasi pasar merupakan kendala lain dalampengembangan usaha ini.

c. Usaha ini mempunyai prospek pasar baik domestik maupun ekspor, karena

merupakan kebutuhan rumah tangga sebagai salah satu bumbu masakan.

Konsumen produk ini selain rumah tangga adalah restoran, dan usaha jasa

boga (catering).

d. Faktor kritis dalam proses produksi kecap ikan ini adalah dalam hal mutu,

yaitu menjaga konsistensi mutu (rasa, aroma dan kekentalan) yang

ditentukan pada proses persiapan bumbu, dan pemasakan.e. Total biaya proyek usaha kecap ikan adalah sebesar Rp. 169.357.734, yang

terdiri dari biaya investasi dan modal kerja. Biaya investasi peralatan yang

diperlukan dalam usaha kecap ikan sebesar Rp 119.270.000 dan sebesar

Page 61: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 61/94

 

KESIMPULAN DAN SARAN 

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

(PPUK)48

40% dipenuhi dari kredit investasi atau Rp. 47.708.000, dengan bunga

14% dan jangka waktu pinjaman 3 tahun. Sisanya modal sendiri, yaitu

sebesar Rp. 71.562.000. Sedangkan untuk modal kerja yang dibutuhkanuntuk produksi dan penjualan kecap ikan adalah sebesar Rp 50.087.734.

Kebutuhan modal kerja tersebut untuk produksi selama 2 bulan produksi.

Sebesar Rp 20.035.094 (40%) diantaranya diasumsikan diperoleh dari

kredit bank dengan jangka waktu pinjaman selama 1 tahun dan suku

bunga 14% pertahun.

f. Produksi dari usaha pengolahan kecap ikan rata-rata per bulan sebanyak

20.160 botol dengan rata-rata harga jual kecap ikan per bulan sebesar

Rp 21.000 per botol @ 630 ml. Proses pemasaran produk menghasilkanpendapatan per tahun sebesar Rp 423.360.000.

g. Berdasarkan proyeksi laba rugi, usaha kecap ikan menghasilkan laba

(setelah pajak) per tahun sebesar Rp 84.398.663 dengan nilai rata-rata

 profit on sales 19,94%.

h. Analisis keuangan dan kelayakan usaha pengolahan kecap ikan sesuai

asumsi yang digunakan adalah layak untuk dilaksanakan dengan nilai Net

B/C Ratio 1,63, NPV sebesar Rp. 75.478.206 dengan masa pengembalian

modal selama 1,87 tahun.i. Penurunan harga jual produk atau pendapatan usaha lebih sensitif terhadap

kelayakan usaha dibandingkan kenaikan biaya produksi. Penurunan

pendapatan sebesar 8% atau kenaikan biaya produksi, khususnya harga

bahan baku sebesar 13% menyebabkan usaha ini menjadi tidak layak.

  j. Pengembangan usaha pengolahan kecap ikan memberikan manfaat yang

positif dari aspek sosial ekonomi wilayah dengan terbukanya peluang

kerja serta peningkatan pendapatan masyarakat, dan tidak menimbulkan

dampak negatif bagi lingkungan.

Page 62: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 62/94

 

Industri Kecap Ikan

49

7.2. Saran

a. Berdasarkan potensi bahan baku, prospek pasar, tingkat teknologi proses,dan aspek nansial, usaha pengolahan kecap ikan layak untuk dibiayai.

b. Untuk menjamin kelancaran pengembalian kredit, pihak perbankan

seyogyanya juga turut berpartisipasi dalam pembinaan usaha ini, khususnya

pada aspek keuangan, dan manajemen pembukuan.

c. Perlu dikembangkan disain tungku pemasakan yang hemat bahan bakar

untuk proses pemasakan. Selain itu untuk meningkatkan produktivitas

perlu dikembangkan alat pengepress dan penyaring cairan hasil masakan

ikan dan bumbu.d. Perlu dilakukan penyuluhan dan pembinaan bagi para pengusaha

untuk mencegah penggunaan bahan tambahan atau pengawet yang

membahayakan kesehatan konsumen.

e. Perlu dilakukan pengembangan dan revitalisasi kelembagaan kelompok

usaha sehingga meningkatkan peluang untuk meningkatkan posisi tawar

dan memperluas akses pasar.

Page 63: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 63/94

 

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 64: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 64/94

 

LAMPIRAN

Page 65: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 65/94

 

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 66: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 66/94

 

53

Page 67: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 67/94

 

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 68: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 68/94

 

Industri Kecap Ikan

55

Lampiran 1. Asumsi Untuk Analisis Keuangan

No Asumsi Satuan Nilai / Jumlah1 Periode proyek tahun 3

2 Bulan kerja tahun bulan 12

3 Hari kerja dalam sebulan hari 14

4 Output, Produksi dan Harga*) :

a. Rata-rata Produksi kecap per tahun Botol 20.160

a. Rata-rata Produksi kecap per bulan Botol 1.680

b. Rata-rata Produksi kecap per hari Botol 120

c. Rata-rata Harga penjualan kecap/botol Rp 21.000

d. Lama menunggu pendapatan bulan 2

f. Hasil kecap per kg ikan botol 8

g. Kebutuhan ikan/botol kecap kg ikan 0,13

4 Rata-rata kebutuhan Tenaga kerja per bulan*) : orang 5

5 Penggunaan input dan harga*) :  

a. Rata-rata kebutuhan bahan baku ikan pertahun

Kg 2.520

b. Rata-rata harga pembelian bahan baku ikanper tahun

Rp/kg 10.000

6 Suku Bunga per Tahun % 14

7 Proporsi Modal :

a. Kredit % 40

b. Modal Sendiri % 608 Jangka waktu Kredit Investasi tahun 3

Jangka Waktu kredit Modal Kerja tahun 1

Page 69: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 69/94

 

LAMPIRAN 

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

(PPUK)56

   L  a  m  p   i  r  a  n   2 .

   B   i  a  y  a   I  n  v  e  s   t  a  s   i

   N  o

   K  o  m  p  o  n  e  n   B   i  a  y  a

   S  a   t  u  a  n

   J  u  m   l  a   h

   F   i  s   i   k

   H  a  r  g  a

  p  e  r   S  a   t  u  a  n

   R  p

   J  u  m   l  a   h

   B

   i  a  y  a   R  p

   U  m  u  r

   E   k  o  n  o  m   i  s

   (   b  u   l  a  n   )

   N

   i   l  a   i

   P  e  n  y

  u  s  u   t  a  n

   R  p   /   b  u   l  a  n

   1

   A   l  a   t  p  r  o

   d  u   k  s   i   d  a  n   P  e  n  g  e  m  a  s

  a .   T  u  n  g   k  u  p  e  m  a  s  a   k  a  n

  u  n   i   t

   2

   5   0   0 .   0

   0   0

   1 .   0

   0   0 .   0

   0   0

   3

   3   3   3 .   3

   3   3

   b .

   W  a   j  a  n

  p  e  r  e   b  u  s  a  n

  u  n   i   t

   8

   2   5   0 .   0

   0   0

   2 .   0

   0   0 .   0

   0   0

   1

   2 .   0

   0   0 .   0

   0   0

  c .   B  a  s   k  o  m   /  e  m   b  e  r

  u  n   i   t

   1   0

   1   0   0 .   0

   0   0

   1 .   0

   0   0 .   0

   0   0

   1

   1 .   0

   0   0 .   0

   0   0

   d .

   T   i  m   b  a

  n  g  a  n

  u  n   i   t

   1

   1   5   0 .   0

   0   0

   1   5   0 .   0

   0   0

   3

   5   0 .   0

   0   0

  e .

   A   l  a   t

  p  e  n  g  e  p  r  e  s  s   &  p  e  n  y  a  r   i  n  g

  u  n   i   t

   1

   1 .   5

   0   0 .   0

   0   0

   1 .   5

   0   0 .   0

   0   0

   3

   5   0   0 .   0

   0   0

   f .   M  e  s   i  n

   B   l  e  n   d  e  r

  u  n   i   t

   1

   2 .   0

   0   0 .   0

   0   0

   2 .   0

   0   0 .   0

   0   0

   2

   1 .   0

   0   0 .   0

   0   0

  g .

   A   l  a   t  p

  e  n  u   t  u  p   b  o   t  o   l

  u  n   i   t

   1

   7   5   0 .   0

   0   0

   7   5   0 .   0

   0   0

   2

   3   7   5 .   0

   0   0

   h .

   A   l  a   t  p

  e  n  c  u  c   i  a  n   b  o   t  o   l

  u  n   i   t

   1

   1 .   0

   0   0 .   0

   0   0

   1 .   0

   0   0 .   0

   0   0

   2

   5   0   0 .   0

   0   0

   i .   P   i  s  a  u

  u  n   i   t

   1   0

   2   5 .   0

   0   0

   2   5   0 .   0

   0   0

   2

   1   2   5 .   0

   0   0

   j .   K  o  m  p  o

  r

  u  n   i   t

   4

   5   0   0 .   0

   0   0

   2 .   0

   0   0 .   0

   0   0

   2

   1 .   0

   0   0 .   0

   0   0

   k .

   P  e  n  g  a

   d  u   k

  u  n   i   t

   8

   1   5 .   0

   0   0

   1   2   0 .   0

   0   0

   1

   1   2   0 .   0

   0   0

   2

   L  a   h  a  n   d

  a  n   B  a  n  g  u  n  a  n

   B  a  n  g  u  n  a

  n   P  r  o   d  u   k  s   i

  m   2

   7   0

   1 .   2

   5   0 .   0

   0   0

   8   7 .   5

   0   0 .   0

   0   0

   1   0

   8 .   7

   5   0 .   0

   0   0

   L  a   h  a  n

  m   2

   1   0   0

   2   0   0 .   0

   0   0

   2   0 .   0

   0   0 .   0

   0   0

   J  u  m   l  a   h

 

   1   1   9 .   2   7   0 .   0   0   0

   1   5 .   7   5   3 .   3   3   3

   S  u  m   b  e

  r   d  a  n  a   i  n  v  e  s   t  a  s   i  :

  a .

   K  r  e   d   i   t

   4   0   %

   R  p   4   7 .   7

   0   8 .   0

   0   0

   b .

   D  a  n  a

  s  e  n   d   i  r   i

   6   0   %

   R  p   7   1 .   5

   6   2 .   0

   0   0

Page 70: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 70/94

 

Industri Kecap Ikan

57

Lampiran 3. Biaya Variabel

No Struktur Biaya 1 2 3

1 Bahan Baku

a. Ikan

Jumlah (kg) 2.520 2.520 2.520

Harga/Kg 10.000 10.000 10.000

Jumlah biaya (Rp) 25.200.000 25.200.000 25.200.000

b. Gula aren

Jumlah (kg) 12.600 12.600 12.600

Harga/Kg 12.500 12.500 12.500

Jumlah biaya (Rp) 157.500.000 157.500.000 157.500.000

c. Bumbu-bumbu

Jumlah (kg) 2.394 2.394 2.394

Harga/Kg 16.666 16.666 16.666

Jumlah biaya (Rp) 39.898.404 39.898.404 39.898.404

2 Bahan Pembantu

a. Garam:

Jumlah 252,0 252,0 252,0

Harga/Kg 6.000 6.000 6.000

Jumlah biaya (Rp) 1.512.000 1.512.000 1.512.000

b. Kayu Bakar

Jumlah (ikat) 1.260 1.260 1.260

Harga/unit 2.000 2.000 2.000

Page 71: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 71/94

 

LAMPIRAN 

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

(PPUK)58

No Struktur Biaya 1 2 3

Jumlah biaya (Rp) 2.520.000 2.520.000 2.520.000

c. Minyak tanah

Jumlah (ltr) 1.260 1.260 1.260

Harga/unit 3.200 3.200 3.200

Jumlah biaya (Rp) 4.032.000 4.032.000 4.032.000

d. Kemasan botol

Jumlah (unit) 20.160 20.160 20.160

Harga/unit 1.000 1.000 1.000Jumlah biaya (Rp) 20.160.000 20.160.000 20.160.000

e. Label

Jumlah (unit) 20.160 20.160 20.160

Harga/unit 25 25 25

Jumlah biaya (Rp) 504.000 504.000 504.000

 

3 Tenaga Kerja Langsung

Jumlah (org) 5 5 5

Biaya/org/hari 60.000 60.000 60.000

Jumlah biaya (Rp) 4.200.000 4.200.000 4.200.000

Total Biaya Variabel 255.526.404 255.526.404 255.526.404

Page 72: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 72/94

 

Industri Kecap Ikan

59

Lampiran 4. Biaya Tetap

Lampiran 5. Proyeksi Produksi dan Pendapatan

No Uraian Jumlah UnitBiaya Per

Bulan (Rp)

Biaya Per

Tahun (Rp)

1 Tenaga Kerja Tetap 2 Orang 1.250.000 30.000.000

2 Biaya lain-lain 1 Bulan 1.250.000 15.000.000

TOTAL 45.000.000

No Produk 1 2 3

1 Kecap Ikan

Jumlah 20.160 20.160 20.160

Harga/kg 21.000 21.000 21.000

Jumlah (Rp) 423.360.000 423.360.000 423.360.000

Struktur Biaya 1 2 3

Biaya Tetap 45.000.000 45.000.000 45.000.000

Biaya Produksi 255.526.404 255.526.404 255.526.404

Total 300.526.404 300.526.404 300.526.404

Page 73: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 73/94

 

LAMPIRAN 

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

(PPUK)60

   L  a  m  p   i  r  a

  n   6 .

   A  n  g  s  u  r  a  n   K  r  e   d   i   t   I  n  v  e  s

   t  a  s   i

   B  u  n  g  a  :

   1   4   %

   L  a  m  p   i  r  a  n

   7 .

   A  n  g  s  u  r  a  n   K  r  e   d   i   t   M  o   d  a   l    K

  e  r   j  a

   B  u  n  g  a  :

   1   4   %

   P  e  r   i  o   d  e

   K  r  e   d   i   t

   A  n  g  s  u  r  a  n

   T  e   t  a  p

   b  u   l  a  n

   B  u  n  g  a

   T  o   t  a   l

   S  a   l   d  o   A  w  a   l

   S  a

   l   d  o

   A   k

   h   i  r

   T  a   h  u  n  -   0

   4   7 .   7

   0   8 .   0

   0   0

   4   7 .   7

   0   8 .   0

   0   0

   4   7 .   7   0   8 .   0

   0   0

   T  a   h  u  n  -   1

   1   5 .   9

   0   2 .   6   6

   7

   6 .   6

   7   9 .   1

   2   0

   2   2 .   5

   8   1 .   7   8   7

   4   7 .   7

   0   8 .   0

   0   0

   3   1 .   8   0   5 .   3

   3   3

   T  a   h  u  n  -   2

   1   5 .   9

   0   2 .   6   6

   7

   4 .   4

   5   2 .   7

   4   7

   2   0 .   3

   5   5 .   4   1   3

   3   1 .   8

   0   5 .   3

   3   3

   1   5 .   9   0   2 .   6

   6   7

   T  a   h  u  n  -   3

   1   5 .   9

   0   2 .   6   6

   7

   2 .   2

   2   6 .   3

   7   3

   1   8 .   1

   2   9 .   0   4   0

   1   5 .   9

   0   2 .   6

   6   7

  -

   P  e  r   i  o   d  e

   K  r  e   d   i   t

   A  n  g  s  u  r  a  n

   T  e   t  a  p

   b  u   l  a  n

   B  u  n  g  a

   T  o   t  a   l

   S  a   l   d  o   A  w  a   l

   S  a

   l   d  o

   A   k

   h   i  r

   T  a   h  u  n  -   0

   2   0 .   0

   3   5 .   0

   9   4

   2   0 .   0

   3   5 .   0

   9   4

   2   0 .   0   3   5 .   0

   9   4

   T  a   h  u  n  -   1

   2   0 .   0

   3   5 .   0   9

   4

   2   3   3 .   7

   4   3

   2   0 .   2

   6   8 .   8   3   6

   2   0 .   0

   3   5 .   0

   9   4

  -

Page 74: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 74/94

 

Industri Kecap Ikan

61

   L  a  m  p   i  r  a  n

   8 .

   P  r  o  y  e   k  s   i    R  u  g   i    L  a   b  a   U  s  a   h  a   (   R  p   )

   N  o

   U  r  a   i  a  n

   T  a   h  u  n

   R  a   t  a  -  r  a   t  a

   1

   2

   3

   A

   P  e  n  e  r   i  m

  a  a  n

 

   T  o   t  a   l   P  e  n  e  r   i  m  a  a  n

   4   2   3 .   3   6   0 .   0   0   0

   4   2   3 .   3   6   0 .   0   0   0

   4   2   3 .   3   6   0 .   0   0   0

   4   2   3 .   3

   6   0 .   0   0   0

   B

   P  e  n  g  e   l  u  a  r  a  n

 

   i .   B   i  a  y  a

   V  a  r   i  a   b  e   l

   2   5   5 .   5

   2   6 .   4

   0   4

   2   5   5 .   5

   2   6 .   4   0   4

   2   5   5 .   5

   2   6 .   4

   0   4

   2   5   5 .   5

   2   6 .   4

   0   4

 

   i   i .   B   i  a  y  a

   T  e   t  a  p

   4   5 .   0

   0   0 .   0

   0   0

   4   5 .   0

   0   0 .   0   0   0

   4   5 .   0

   0   0 .   0

   0   0

   4   5 .   0

   0   0 .   0

   0   0

 

   i   i   i .   D  e  p  r  e  s   i  a  s   i

   1   5 .   7

   5   3 .   3

   3   3

   1   5 .   7

   5   3 .   3   3   3

   1   5 .   7

   5   3 .   3

   3   3

   1   5 .   7

   5   3 .   3

   3   3

 

   i  v .

   A  n  g  s  u  r  a  n   B  u  n  g  a

   9 .   4

   8   4 .   0

   3   3

   4 .   4

   5   2 .   7   4   7

   2 .   2

   2   6 .   3

   7   3

   5 .   3

   8   7 .   7

   1   8

 

  v .   B   i  a  y  a   P  e  m  a  s  a  r  a  n   /   D   i  s   t  r   i   b  u  s   i

   2 .   4

   0   0 .   0

   0   0

   2 .   4

   0   0 .   0   0   0

   2 .   4

   0   0 .   0

   0   0

   2 .   4

   0   0 .   0

   0   0

 

   T  o   t  a   l   P

  e  n  g  e   l  u  a  r  a  n

   3   2   8 .   1   6   3 .   7   7   0

   3   2   3 .   1   3   2 .   4   8   4

   3   2   0 .   9   0   6 .   1   1   1

   3   2   4 .   0

   6   7 .   4   5   5

   C

   R   /   L   S  e   b

  e   l  u  m   P  a   j  a   k

   9   5 .   1

   9   6 .   2

   3   0

   1   0   0 .   2

   2   7 .   5   1   6

   1   0   2 .   4

   5   3 .   8

   8   9

   9   9 .   2

   9   2 .   5

   4   5

   D

   P  a   j  a   k   (   1

   5   %   )

   1   4 .   2

   7   9 .   4

   3   4

   1   5 .   0

   3   4 .   1   2   7

   1   5 .   3

   6   8 .   0

   8   3

   1   4 .   8

   9   3 .   8

   8   2

   E

   L  a   b  a   S  e

   t  e   l  a   h   P  a   j  a   k

   8   0 .   9

   1   6 .   7

   9   5

   8   5 .   1

   9   3 .   3   8   9

   8   7 .   0

   8   5 .   8

   0   6

   8   4 .   3

   9   8 .   6

   6   3

   F

   P  r  o   f   t  o

  n 

   S  a   l  e  s

   1   9 ,   1

   1   %

   2   0 ,   1   2   %

   2   0 ,   5

   7   %

   1   9 ,   9

   4   %

   G

    B   E   P  :

   R  u  p   i  a   h

   1   8   3 .   2

   2   7 .   6

   5   0

   1   7   0 .   5

   3   6 .   2   3   8

   1   6   4 .   9

   2   0 .   2

   1   4

   1   7   2 .   8

   9   4 .   7

   0   1

 

   %

   4   3 ,   3

   %

   4   0 ,   3   %

   3   9 ,   0

   %

   4   0 ,   8

   %

Page 75: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 75/94

 

LAMPIRAN 

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

(PPUK)62

   L  a  m  p   i  r  a

  n   9 .

   P  r  o  y  e   k  s   i    A  r  u  s   K  a  s   (   R  u  p

   i  a   h   )

   N  o

   U  r  a   i  a  n

   B  u   l  a  n

   0

   1

   2

   3

   A

   A  r  u  s   M

  a  s  u   k

 

   1 .

   T  o   t  a   l    P  e  n   j  u  a   l  a  n

   4   2   3 .   3

   6   0 .   0

   0   0

   4   2   3 .   3

   6   0 .   0

   0   0

   4   2   3 .   3

   6   0 .   0

   0   0

 

   2 .

   K  r  e   d   i   t

 

  a .   I  n  v  e  s   t  a  s   i

   4   7 .   7

   0   8 .   0

   0   0

 

   b .   M  o   d  a   l    K  e  r   j  a

   2   0 .   0

   3   5 .   0

   9   4

 

   3 .

   M  o   d  a   l    S  e  n   d   i  r   i

 

  a .   I  n  v  e  s   t  a  s   i

   7   1 .   5

   6   2 .   0

   0   0

 

   b .   M  o   d  a   l    K  e  r   j  a

   3   0 .   0

   5   2 .   6

   4   0

 

   4 .

   N   i   l  a   i    S

   i  s  a   P  r  o  y  e   k

 

   T  o   t  a   l   A

  r  u  s   M  a  s  u   k

   1   6   9 .   3   5   7 .   7   3   4

   4   2   3 .   3   6   0 .   0   0   0

   4   2   3 .   3   6   0 .   0   0   0

   4   2   3 .   3

   6   0 .   0   0   0

 

   A  r  u  s   M

  a  s  u   k  u  n   t  u   k

   M  e  n  g   h

   i   t  u  n  g   I   R   R

  -

   3   7   3 .   2   7   2 .   2   6   6

   4   2   3 .   3   6   0 .   0   0   0

   4   2   3 .   3

   6   0 .   0   0   0

   B

   A  r  u  s   K  e   l  u  a  r

 

   1 .

   B   i  a  y  a   I  n  v  e  s   t  a  s   i 

   1   1   9 .   2

   7   0 .   0

   0   0

  -

   3 .   1

   2   0 .   0

   0   0

   6 .   0

   0   0 .   0

   0   0

 

   2 .

   B   i  a  y  a   V  a  r   i  a   b  e   l 

   2   5   5 .   5

   2   6 .   4

   0   4

   2   5   5 .   5

   2   6 .   4

   0   4

   2   5   5 .   5

   2   6 .   4

   0   4

 

   3 .

   B   i  a  y  a   T  e   t  a  p

   4   5 .   0

   0   0 .   0

   0   0

   4   5 .   0

   0   0 .   0

   0   0

   4   5 .   0

   0   0 .   0

   0   0

 

   4 .

   A  n  g  s  u  r  a  n   P  o   k  o   k

   3   5 .   9

   3   7 .   7

   6   0

   1   5 .   9

   0   2 .   6

   6   7

   1   5 .   9

   0   2 .   6

   6   7

Page 76: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 76/94

 

Industri Kecap Ikan

63

 

   5 .

   A  n  g  s  u  r  a  n   B  u  n  g  a

   9 .   4

   8   4 .   0

   3   3

   4 .   4

   5   2 .   7

   4   7

   2 .   2

   2   6 .   3

   7   3

 

   6 .

   P  a   j  a   k

   1   4 .   2

   7   9 .   4

   3   4

   1   5 .   0

   3   4 .   1

   2   7

   1   5 .   3

   6   8 .   0

   8   3

 

   7 .

   B   i  a  y  a   P  e  m  a  s  a  r  a  n   /   D   i  s   t  r   i   b  u  s   i 

   2 .   4

   0   0 .   0

   0   0

   2 .   4

   0   0 .   0

   0   0

   2 .   4

   0   0 .   0

   0   0

 

   T  o   t  a   l   A

  r  u  s   K  e   l  u  a  r

   1   1   9 .   2   7   0 .   0   0   0

   3   6   2 .   6   2   7 .   6   3   2

   3   4   1 .   4   3   5 .   9   4   5

   3   4   2 .   4

   2   3 .   5   2   7

 

   A  r  u  s   K  e   l  u  a  r  u  n   t  u   k

   M  e  n  g   h

   i   t  u  n  g   I   R   R

   1   1   9 .   2   7   0 .   0   0   0

   3   1   7 .   2   0   5 .   8   3   8

   3   2   1 .   0   8   0 .   5   3   1

   3   2   4 .   2

   9   4 .   4   8   7

   C

   A  r  u  s   B  e  r  s   i   h   (   N   C   F   )

   5   0 .   0   8   7 .   7   3   4

   6   0 .   7   3   2 .   3   6   8

   8   1 .   9   2   4 .   0   5   5

   8   0 .   9

   3   6 .   4   7   3

   D

   C   A   S   H   F

   L   O   W    U

   N   T   U   K

   M   E   N   G   H   I   T   U   N   G   I   R   R

   (   1   1   9 .   2

   7   0 .   0

   0   0   )

   5   6 .   0

   6   6 .   4

   2   8

   1   0   2 .   2

   7   9 .   4

   6   9

   9   9 .   0

   6   5 .   5

   1   3

 

   D   i  s  c  o  u  n

   t   F  a  c   t  o  r   (   1   4   %   )

   1 ,   0

   0   0   0

   0 ,   8

   7   7   2

   0 ,   7

   6   9   5

   0 ,   6

   7   5   0

 

   P  r  e  s  e  n   t

   V  a   l  u  e

   (   1   1   9 .   2

   7   0 .   0

   0   0   )

   4   9 .   1

   8   1 .   0

   7   7

   7   8 .   7

   0   0 .   7

   3   0

   6   6 .   8

   6   6 .   3

   9   9

   E

   K   U   M   U   L   A   T   I   F

   (   1   1   9 .   2

   7   0 .   0

   0   0   )

   (   7   0 .   0

   8   8 .   9   2   3   )

   8 .   6

   1   1 .   8

   0   7

   7   5 .   4

   7   8 .   2

   0   6

   F

   A   N   A   L   I   S   I   S   K   E   L   A   Y   A   K   A   N   U   S   A   H   A

 

   N   P   V

   (   1   4   %   )

   R  p   7   5 .   4

   7   8 .   2

   0   6

 

   I   R   R

   4   5 ,   3

   4   %

 

   N  e   t

   B   /   C

   1 ,   6

   3

 

   P   B   P

   1 ,   8

   7

   t  a

   h  u  n

Page 77: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 77/94

 

LAMPIRAN 

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

(PPUK)64

   L  a  m  p   i  r  a  n   1   0 .

   A  n  a   l   i  s   i  s   S  e  n  s   i   t   i  v   i   t  a  s  :   K  e  n  a   i   k  a  n   B   i  a  y  a   V

  a  r   i  a   b  e   l    S  e   b  e  s  a  r   1   2   %

   N  o

   U  r  a   i  a  n

   B  u   l  a  n

   0

   1

   2

   3

   A

   A  r  u  s   M

  a  s  u   k

 

   1 .

   T  o   t  a   l    P  e  n   j  u  a   l  a  n

   4   2   3 .   3

   6   0 .   0

   0   0

   4   2   3 .   3

   6   0 .   0

   0   0

   4   2   3 .   3

   6   0 .   0

   0   0

 

   2 .

   K  r  e   d   i   t

 

  a .   I  n  v  e  s   t  a  s   i

   4   7 .   7

   0   8 .   0

   0   0

 

   b .   M  o   d  a   l    K  e  r   j  a

   2   0 .   0

   3   5 .   0

   9   4

 

   3 .

   M  o   d  a   l    S  e  n   d   i  r   i

 

  a .   I  n  v  e  s   t  a  s   i

   7   1 .   5

   6   2 .   0

   0   0

 

   b .   M  o   d  a   l    K  e  r   j  a

   3   0 .   0

   5   2 .   6

   4   0

 

   4 .

   N   i   l  a   i    S

   i  s  a   P  r  o  y  e   k

 

   T  o   t  a   l   A

  r  u  s   M  a  s  u   k

   1   6   9 .   3   5   7 .   7   3   4

   4   2   3 .   3   6   0 .   0   0   0

   4   2   3 .   3   6   0 .   0   0   0

   4   2   3 .   3

   6   0 .   0   0   0

 

   A  r  u  s   M

  a  s  u   k  u  n   t  u   k

   M  e  n  g   h

   i   t  u  n  g   I   R   R

  -

   3   7   3 .   2   7   2 .   2   6   6

   4   2   3 .   3   6   0 .   0   0   0

   4   2   3 .   3

   6   0 .   0   0   0

   B

   A  r  u  s   K  e   l  u  a  r

 

   1 .

   B   i  a  y  a   I  n  v  e  s   t  a  s   i 

   1   1   9 .   2

   7   0 .   0

   0   0

  -

   3 .   1

   2   0 .   0

   0   0

   6 .   0

   0   0 .   0

   0   0

 

   2 .

   B   i  a  y  a   V  a  r   i  a   b  e   l 

   2   8   6 .   1

   8   9 .   5

   7   2

   2   8   6 .   1

   8   9 .   5

   7   2

   2   8   6 .   1

   8   9 .   5

   7   2

 

   3 .

   B   i  a  y  a   T  e   t  a  p

   4   5 .   0

   0   0 .   0

   0   0

   4   5 .   0

   0   0 .   0

   0   0

   4   5 .   0

   0   0 .   0

   0   0

 

   4 .

   A  n  g  s  u  r  a  n   P  o   k  o   k

   3   5 .   9

   3   7 .   7

   6   0

   1   5 .   9

   0   2 .   6

   6   7

   1   5 .   9

   0   2 .   6

   6   7

Page 78: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 78/94

 

Industri Kecap Ikan

65

 

   5 .

   A  n  g  s  u  r  a  n   B  u  n  g  a

   9 .   4

   8   4 .   0

   3   3

   4 .   4

   5   2 .   7

   4   7

   2 .   2

   2   6 .   3

   7   3

 

   6 .

   P  a   j  a   k

   1   4 .   2

   7   9 .   4

   3   4

   1   5 .   0

   3   4 .   1

   2   7

   1   5 .   3

   6   8 .   0

   8   3

 

   7 .

   B   i  a  y  a   P  e  m  a  s  a  r  a  n   /   D   i  s   t  r   i   b  u  s   i 

   2 .   4

   0   0 .   0

   0   0

   2 .   4

   0   0 .   0

   0   0

   2 .   4

   0   0 .   0

   0   0

 

   T  o   t  a   l   A

  r  u  s   K  e   l  u  a  r

   1   1   9 .   2   7   0 .   0   0   0

   3   9   3 .   2   9   0 .   8   0   0

   3   7   2 .   0   9   9 .   1   1   3

   3   7   3 .   0

   8   6 .   6   9   6

 

   A  r  u  s   K  e   l  u  a  r  u  n   t  u   k

   M  e  n  g   h

   i   t  u  n  g   I   R   R

   1   1   9 .   2   7   0 .   0   0   0

   3   4   7 .   8   6   9 .   0   0   7

   3   5   1 .   7   4   3 .   7   0   0

   3   5   4 .   9

   5   7 .   6   5   6

   C

   A  r  u  s   B  e  r  s   i   h   (   N   C   F   )

   5   0 .   0

   8   7 .   7

   3   4

   3   0 .   0

   6   9 .   2

   0   0

   5   1 .   2

   6   0 .   8

   8   7

   5   0 .   2

   7   3 .   3

   0   4

   D

   C   A   S   H   F

   L   O   W    U

   N   T   U   K

   M   E   N   G   H   I   T   U   N   G   I   R   R

   (   1   1   9 .   2

   7   0 .   0

   0   0   )

   2   5 .   4

   0   3 .   2

   5   9

   7   1 .   6

   1   6 .   3

   0   0

   6   8 .   4

   0   2 .   3

   4   4

 

   D   i  s  c  o  u  n

   t   F  a  c   t  o  r   (   1   4   %   )

   1 ,   0

   0   0   0

   0 ,   8

   7   7   2

   0 ,   7

   6   9   5

   0 ,   6

   7   5   0

 

   P  r  e  s  e  n   t

   V  a   l  u  e

   (   1   1   9 .   2

   7   0 .   0

   0   0   )

   2   2 .   2

   8   3 .   5

   6   1

   5   5 .   1

   0   6 .   4

   1   7

   4   6 .   1

   6   9 .   6

   3   4

   E

   K   U   M   U   L   A   T   I   F

   (   1   1   9 .   2

   7   0 .   0

   0   0   )

   (   9   6 .   9

   8   6 .   4   3   9   )

   (   4   1 .   8

   8   0 .   0

   2   2   )

   4 .   2

   8   9 .   6

   1   2

   F

   A   N   A   L   I   S   I   S   K   E   L   A   Y   A   K   A   N   U   S   A   H   A

 

   N   P   V

   (   1   4   %   )

   R  p   4 .   2

   8   9 .   6

   1   2

 

   I   R   R

   1   5 ,   8

   5   %

 

   N  e   t

   B   /   C

   1 ,   0

   4

 

   P   B   P

   2 ,   9

   1

   T  a

   h  u  n

Page 79: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 79/94

 

LAMPIRAN 

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

(PPUK)66

   L  a  m  p   i  r  a  n   1   1 .

   A  n  a   l   i  s   i  s   S  e  n  s   i   t   i  v   i   t  a  s  :   K  e  n  a   i   k  a  n   B   i  a  y  a   V

  a  r   i  a   b  e   l    S  e   b  e  s  a  r   1   3   %

   N  o

   U  r  a   i  a  n

   B  u   l  a  n

   0

   1

   2

   3

   A

   A  r  u  s   M

  a  s  u   k

 

   1 .

   T  o   t  a   l    P  e  n   j  u  a   l  a  n

   4   2   3 .   3

   6   0 .   0

   0   0

   4   2   3 .   3

   6   0 .   0

   0   0

   4   2   3 .   3

   6   0 .   0

   0   0

 

   2 .

   K  r  e   d   i   t

 

  a .   I  n  v  e  s   t  a  s   i

   4   7 .   7

   0   8 .   0

   0   0

 

   b .   M  o   d  a   l    K  e  r   j  a

   2   0 .   0

   3   5 .   0

   9   4

 

   3 .

   M  o   d  a   l    S  e  n   d   i  r   i

 

  a .   I  n  v  e  s   t  a  s   i

   7   1 .   5

   6   2 .   0

   0   0

 

   b .   M  o   d  a   l    K  e  r   j  a

   3   0 .   0

   5   2 .   6

   4   0

 

   4 .

   N   i   l  a   i    S

   i  s  a   P  r  o  y  e   k

 

   T  o   t  a   l   A

  r  u  s   M  a  s  u   k

   1   6   9 .   3   5   7 .   7   3   4

   4   2   3 .   3   6   0 .   0

   0   0

   4   2   3 .   3   6   0 .   0   0   0

   4   2   3 .   3

   6   0 .   0   0   0

 

   A  r  u  s   M

  a  s  u   k  u  n   t  u   k

   M  e  n  g   h

   i   t  u  n  g   I   R   R

  -

   3   7   3 .   2   7   2 .   2

   6   6

   4   2   3 .   3   6   0 .   0   0   0

   4   2   3 .   3

   6   0 .   0   0   0

   B

   A  r  u  s   K  e   l  u  a  r

 

   1 .

   B   i  a  y  a   I  n  v  e  s   t  a  s   i 

   1   1   9 .   2

   7   0 .   0

   0   0

  -

   3 .   1

   2   0 .   0

   0   0

   6 .   0

   0   0 .   0

   0   0

 

   2 .

   B   i  a  y  a   V  a  r   i  a   b  e   l 

   2   8   8 .   7

   4   4 .   8

   3   7

   2   8   8 .   7

   4   4 .   8

   3   7

   2   8   8 .   7

   4   4 .   8

   3   7

 

   3 .

   B   i  a  y  a   T  e   t  a  p

   4   5 .   0

   0   0 .   0

   0   0

   4   5 .   0

   0   0 .   0

   0   0

   4   5 .   0

   0   0 .   0

   0   0

 

   4 .

   A  n  g  s  u  r  a  n   P  o   k  o   k

   3   5 .   9

   3   7 .   7

   6   0

   1   5 .   9

   0   2 .   6

   6   7

   1   5 .   9

   0   2 .   6

   6   7

Page 80: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 80/94

 

Industri Kecap Ikan

67

 

   5 .

   A  n  g

  s  u  r  a  n   B  u  n  g  a

   9 .   4

   8   4 .   0

   3   3

   4 .   4

   5   2 .   7

   4   7

   2 .   2   2   6 .   3

   7   3

 

   6 .

   P  a   j  a

   k

   1   4 .   2

   7   9 .   4

   3   4

   1   5 .   0

   3   4 .   1

   2   7

   1   5 .   3   6   8 .   0

   8   3

 

   7 .

   B   i  a  y

  a   P  e  m  a  s  a  r  a  n   /   D   i  s   t  r   i   b  u  s   i 

   2 .   4

   0   0 .   0

   0   0

   2 .   4

   0   0 .   0

   0   0

   2 .   4   0   0 .   0

   0   0

 

   T  o   t  a   l   A

  r  u  s   K  e   l  u  a  r

   1   1   9 .   2   7   0 .   0   0   0

   3   9   5 .   8   4   6 .   0

   6   4

   3   7   4 .   6   5   4 .   3   7   7

   3   7   5 .   6   4   1 .   9   6   0

 

   A  r  u  s   K

  e   l  u  a  r  u  n   t  u   k

   M  e  n  g   h

   i   t  u  n  g   I   R   R

   1   1   9 .   2   7   0 .   0   0   0

   3   5   0 .   4   2   4 .   2

   7   1

   3   5   4 .   2   9   8 .   9   6   4

   3   5   7 .   5   1   2 .   9   2   0

   C

   A  r  u  s   B

  e  r  s   i   h   (   N   C   F   )

   5   0 .   0

   8   7 .   7

   3   4

   2   7 .   5

   1   3 .   9

   3   6

   4   8 .   7

   0   5 .   6

   2   3

   4   7 .   7   1   8 .   0

   4   0

   D

   C   A   S   H   F   L   O   W    U

   N   T   U   K

   M   E   N   G   H   I   T   U   N   G   I   R   R

   (   1   1   9 .   2

   7   0 .   0

   0   0   )

   2   2 .   8

   4   7 .   9

   9   5

   6   9 .   0

   6   1 .   0

   3   6

   6   5 .   8   4   7 .   0

   8   0

 

   D   i  s  c  o  u  n   t   F  a  c   t  o  r   (   1   4   %   )

   1 ,   0

   0   0   0

   0 ,   8   7

   7   2

   0 ,   7

   6   9   5

   0 ,   6

   7   5   0

 

   P  r  e  s  e  n   t

   V  a   l  u  e

   (   1   1   9 .   2

   7   0 .   0

   0   0   )

   2   0 .   0

   4   2 .   1

   0   1

   5   3 .   1

   4   0 .   2

   2   5

   4   4 .   4   4   4 .   9

   0   3

   E

   K   U   M   U   L   A   T   I   F

   (   1   1   9 .   2

   7   0 .   0

   0   0   )

   (   9   9 .   2

   2   7 .   8   9   9   )

   (   4   6 .   0

   8   7 .   6

   7   4   )

   (   1 .   6   4

   2 .   7

   7   1   )

   F

   A   N   A   L   I   S   I   S   K   E   L   A   Y   A   K   A   N

   U   S   A   H   A

 

   N   P   V

   (   1   4   %   )

   (  -   )

   R  p .

   1 .   6

   4   2 .   7

   7   1

 

   I   R   R

   1   3 ,   2

   9   %

 

   N  e   t

   B   /   C

   0 ,   9

   9

 

   P   B   P

  >   3

   T  a   h

  u  n

Page 81: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 81/94

 

LAMPIRAN 

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

(PPUK)68

   L  a  m  p   i  r  a  n   1   2 .

   A  n  a   l   i  s   i  s   S  e

  n  s   i   t   i  v   i   t  a  s  :   P  e  n  u  r  u  n  a  n   P  e  n   d

  a  p  a   t  a  n   S  e   b  e  s  a  r   7   %

   N  o

   U  r  a   i  a  n

   B  u   l  a  n

   0

   1

   2

   3

   A

   A  r  u  s   M

  a  s  u   k

 

   1 .

   T  o   t  a   l    P  e  n   j  u  a   l  a  n

   3   9   3 .   7

   2   4 .   8

   0   0

   3   9   3 .   7

   2   4 .   8

   0   0

   3   9   3 .   7

   2   4 .   8

   0   0

 

   2 .

   K  r  e   d   i   t

 

  a .   I  n  v  e  s   t  a  s   i

   4   7 .   7

   0   8 .   0

   0   0

 

   b .   M  o   d  a   l    K  e  r   j  a

   2   0 .   0

   3   5 .   0

   9   4

 

   3 .

   M  o   d  a   l    S  e  n   d   i  r   i

 

  a .   I  n  v  e  s   t  a  s   i

   7   1 .   5

   6   2 .   0

   0   0

 

   b .   M  o   d  a   l    K  e  r   j  a

   3   0 .   0

   5   2 .   6

   4   0

 

   4 .

   N   i   l  a   i    S

   i  s  a   P  r  o  y  e   k

 

   T  o   t  a   l   A

  r  u  s   M  a  s  u   k

   1   6   9 .   3   5   7 .   7   3   4

   3   9   3 .   7   2   4 .   8

   0   0

   3   9   3 .   7   2   4 .   8   0   0

   3   9   3 .   7

   2   4 .   8   0   0

 

   A  r  u  s   M

  a  s  u   k  u  n   t  u   k

   M  e  n  g   h

   i   t  u  n  g   I   R   R

  -

   3   4   3 .   6   3   7 .   0

   6   6

   3   9   3 .   7   2   4 .   8   0   0

   3   9   3 .   7

   2   4 .   8   0   0

   B

   A  r  u  s   K  e   l  u  a  r

 

   1 .

   B   i  a  y  a   I  n  v  e  s   t  a  s   i 

   1   1   9 .   2

   7   0 .   0

   0   0

  -

   3 .   1

   2   0 .   0

   0   0

   6 .   0

   0   0 .   0

   0   0

 

   2 .

   B   i  a  y  a   V  a  r   i  a   b  e   l 

   2   5   5 .   5

   2   6 .   4

   0   4

   2   5   5 .   5

   2   6 .   4

   0   4

   2   5   5 .   5

   2   6 .   4

   0   4

 

   3 .

   B   i  a  y  a   T  e   t  a  p

   4   5 .   0

   0   0 .   0

   0   0

   4   5 .   0

   0   0 .   0

   0   0

   4   5 .   0

   0   0 .   0

   0   0

 

   4 .

   A  n  g  s  u  r  a  n   P  o   k  o   k

   3   5 .   9

   3   7 .   7

   6   0

   1   5 .   9

   0   2 .   6

   6   7

   1   5 .   9

   0   2 .   6

   6   7

Page 82: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 82/94

 

Industri Kecap Ikan

69

 

   5 .

   A  n  g

  s  u  r  a  n   B  u  n  g  a

   9 .   4

   8   4 .   0

   3   3

   4 .   4

   5   2 .   7

   4   7

   2 .   2   2   6 .   3

   7   3

 

   6 .

   P  a   j  a

   k

   1   4 .   2

   7   9 .   4

   3   4

   1   5 .   0

   3   4 .   1

   2   7

   1   5 .   3   6   8 .   0

   8   3

 

   7 .

   B   i  a  y

  a   P  e  m  a  s  a  r  a  n   /   D   i  s   t  r   i   b  u  s   i 

   2 .   4

   0   0 .   0

   0   0

   2 .   4

   0   0 .   0

   0   0

   2 .   4   0   0 .   0

   0   0

 

   T  o   t  a   l   A

  r  u  s   K  e   l  u  a  r

   1   1   9 .   2   7   0 .   0   0   0

   3   6   2 .   6   2   7 .   6

   3   2

   3   4   1 .   4   3   5 .   9   4   5

   3   4   2 .   4

   2   3 .   5   2   7

 

   A  r  u  s   K  e   l  u  a  r  u  n   t  u   k

   M  e  n  g   h

   i   t  u  n  g   I   R   R

   1   1   9 .   2   7   0 .   0   0   0

   3   1   7 .   2   0   5 .   8

   3   8

   3   2   1 .   0   8   0 .   5   3   1

   3   2   4 .   2

   9   4 .   4   8   7

   C

   A  r  u  s   B  e  r  s   i   h   (   N   C   F   )

   5   0 .   0

   8   7 .   7

   3   4

   3   1 .   0

   9   7 .   1

   6   8

   5   2 .   2

   8   8 .   8

   5   5

   5   1 .   3   0   1 .   2

   7   3

   D

   C   A   S   H   F

   L   O   W    U

   N   T   U   K

   M   E   N   G   H   I   T   U   N   G   I   R   R

   (   1   1   9 .   2

   7   0 .   0

   0   0   )

   2   6 .   4

   3   1 .   2

   2   8

   7   2 .   6

   4   4 .   2

   6   9

   6   9 .   4   3   0 .   3

   1   3

 

   D   i  s  c  o  u  n   t   F  a  c   t  o  r   (   1   4   %   )

   1 ,   0

   0   0   0

   0 ,   8   7

   7   2

   0 ,   7

   6   9   5

   0 ,   6

   7   5   0

 

   P  r  e  s  e  n   t

   V  a   l  u  e

   (   1   1   9 .   2

   7   0 .   0

   0   0   )

   2   3 .   1

   8   5 .   2

   8   7

   5   5 .   8

   9   7 .   4

   0   6

   4   6 .   8   6   3 .   4

   8   3

   E

   K   U   M   U   L   A   T   I   F

   (   1   1   9 .   2

   7   0 .   0

   0   0   )

   (   9   6 .   0

   8   4 .   7   1   3   )

   (   4   0 .   1

   8   7 .   3

   0   7   )

   6 .   6   7   6 .   1

   7   7

   F

   A   N   A   L   I   S   I   S   K   E   L   A   Y   A   K   A   N

   U   S   A   H   A

 

   N   P   V

   (   1   4   %   )

   R  p   6 .   6

   7   6 .   1

   7   7

 

   I   R   R

   1   6 ,   8

   8   %

 

   N  e   t

   B   /   C

   1 ,   0

   6

 

   P   B   P

   2 ,   8

   6

   T  a   h

  u  n

Page 83: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 83/94

 

LAMPIRAN 

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

(PPUK)70

   L  a  m  p   i  r  a  n   1   3 .

   A  n  a   l   i  s   i  s   S  e

  n  s   i   t   i  v   i   t  a  s  :   P  e  n  u  r  u  n  a  n   P  e  n   d

  a  p  a   t  a  n   S  e   b  e  s  a  r   8   %

   N  o

   U  r  a   i  a  n

   B  u   l  a  n

   0

   1

   2

   3

   A

   A  r  u  s   M

  a  s  u   k

 

   1 .

   T  o   t  a   l    P  e  n   j  u  a   l  a  n

   3   8   9 .   4

   9   1 .   2

   0   0

   3   8   9 .   4

   9   1 .   2

   0   0

   3   8   9 .   4

   9   1 .   2

   0   0

 

   2 .

   K  r  e   d   i   t

 

  a .   I  n  v  e  s   t  a  s   i

   4   7 .   7

   0   8 .   0

   0   0

 

   b .   M  o   d  a   l    K  e  r   j  a

   2   0 .   0

   3   5 .   0

   9   4

 

   3 .

   M  o   d  a   l    S  e  n   d   i  r   i

 

  a .   I  n  v  e  s   t  a  s   i

   7   1 .   5

   6   2 .   0

   0   0

 

   b .   M  o   d  a   l    K  e  r   j  a

   3   0 .   0

   5   2 .   6

   4   0

 

   4 .

   N   i   l  a   i    S

   i  s  a   P  r  o  y  e   k

 

   T  o   t  a   l   A

  r  u  s   M  a  s  u   k

   1   6   9 .   3   5   7 .   7   3   4

   3   8   9 .   4   9   1 .   2

   0   0

   3   8   9 .   4   9   1 .   2   0   0

   3   8   9 .   4

   9   1 .   2   0   0

 

   A  r  u  s   M

  a  s  u   k  u  n   t  u   k

   M  e  n  g   h

   i   t  u  n  g   I   R   R

  -

   3   3   9 .   4   0   3 .   4

   6   6

   3   8   9 .   4   9   1 .   2   0   0

   3   8   9 .   4

   9   1 .   2   0   0

   B

   A  r  u  s   K  e   l  u  a  r

 

   1 .

   B   i  a  y  a   I  n  v  e  s   t  a  s   i 

   1   1   9 .   2

   7   0 .   0

   0   0

  -

   3 .   1

   2   0 .   0

   0   0

   6 .   0

   0   0 .   0

   0   0

 

   2 .

   B   i  a  y  a   V  a  r   i  a   b  e   l 

   2   5   5 .   5

   2   6 .   4

   0   4

   2   5   5 .   5

   2   6 .   4

   0   4

   2   5   5 .   5

   2   6 .   4

   0   4

 

   3 .

   B   i  a  y  a   T  e   t  a  p

   4   5 .   0

   0   0 .   0

   0   0

   4   5 .   0

   0   0 .   0

   0   0

   4   5 .   0

   0   0 .   0

   0   0

 

   4 .

   A  n  g  s  u  r  a  n   P  o   k  o   k

   3   5 .   9

   3   7 .   7

   6   0

   1   5 .   9

   0   2 .   6

   6   7

   1   5 .   9

   0   2 .   6

   6   7

Page 84: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 84/94

 

Industri Kecap Ikan

71

 

   5 .

   A  n  g

  s  u  r  a  n   B  u  n  g  a

   9 .   4

   8   4 .   0

   3   3

   4 .   4

   5   2 .   7

   4   7

   2 .   2   2   6 .   3

   7   3

 

   6 .

   P  a   j  a

   k

   1   4 .   2

   7   9 .   4

   3   4

   1   5 .   0

   3   4 .   1

   2   7

   1   5 .   3   6   8 .   0

   8   3

 

   7 .

   B   i  a  y

  a   P  e  m  a  s  a  r  a  n   /   D   i  s   t  r   i   b  u  s   i 

   2 .   4

   0   0 .   0

   0   0

   2 .   4

   0   0 .   0

   0   0

   2 .   4   0   0 .   0

   0   0

 

   T  o   t  a   l   A

  r  u  s   K  e   l  u  a  r

   1   1   9 .   2   7   0 .   0   0   0

   3   6   2 .   6   2   7 .   6

   3   2

   3   4   1 .   4   3   5 .   9   4   5

   3   4   2 .   4

   2   3 .   5   2   7

 

   A  r  u  s   K  e   l  u  a  r  u  n   t  u   k

   M  e  n  g   h

   i   t  u  n  g   I   R   R

   1   1   9 .   2   7   0 .   0   0   0

   3   1   7 .   2   0   5 .   8

   3   8

   3   2   1 .   0   8   0 .   5   3   1

   3   2   4 .   2

   9   4 .   4   8   7

   C

   A  r  u  s   B  e  r  s   i   h   (   N   C   F   )

   5   0 .   0

   8   7 .   7

   3   4

   2   6 .   8

   6   3 .   5

   6   8

   4   8 .   0

   5   5 .   2

   5   5

   4   7 .   0   6   7 .   6

   7   3

   D

   C   A   S   H   F

   L   O   W    U

   N   T   U   K

   M   E   N   G   H   I   T   U   N   G   I   R   R

   (   1   1   9 .   2

   7   0 .   0

   0   0   )

   2   2 .   1

   9   7 .   6

   2   8

   6   8 .   4

   1   0 .   6

   6   9

   6   5 .   1   9   6 .   7

   1   3

 

   D   i  s  c  o  u  n   t   F  a  c   t  o  r   (   1   4   %   )

   1 ,   0

   0   0   0

   0 ,   8   7

   7   2

   0 ,   7

   6   9   5

   0 ,   6

   7   5   0

 

   P  r  e  s  e  n   t

   V  a   l  u  e

   (   1   1   9 .   2

   7   0 .   0

   0   0   )

   1   9 .   4

   7   1 .   6

   0   3

   5   2 .   6

   3   9 .   7

   8   8

   4   4 .   0   0   5 .   9

   2   4

   E

   K   U   M   U   L   A   T   I   F

   (   1   1   9 .   2

   7   0 .   0

   0   0   )

   (   9   9 .   7

   9   8 .   3   9   7   )

   (   4   7 .   1

   5   8 .   6

   0   9   )

   (   3 .   1   5

   2 .   6

   8   5   )

   F

   A   N   A   L   I   S   I   S   K   E   L   A   Y   A   K   A   N

   U   S   A   H   A

 

   N   P   V

   (   1   4   %   )

   (  -   )   R  p   3 .   1

   5   2 .   6

   8   5

 

   I   R   R

   1   2 ,   6

   3   %

 

   N  e   t

   B   /   C

   0 ,   9

   7

 

   P   B   P

  >   3

   T  a   h

  u  n

Page 85: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 85/94

 

LAMPIRAN 

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

(PPUK)72

   L  a  m  p   i  r  a  n   1

   4 .

   A  n  a   l   i  s   i  s   S  e  n  s   i   t   i  v   i   t  a  s   K  o  m

   b   i  n  a  s   i  :

   P  e  n  u  r  u  n  a  n   P  e  n   d  a  p  a   t  a  n   5   %    d

  a  n   K  e  n  a   i   k  a  n   B   i  a  y

  a   V  a  r   i  a   b  e   l    5   %

   N  o

   U  r  a   i  a  n

   B  u   l  a  n

   0

   1

   2

   3

   A

   A  r  u  s   M

  a  s  u   k

 

   1 .

   T  o   t  a   l    P  e  n   j  u  a   l  a  n

   4   0   2 .   1

   9   2 .   0

   0   0

   4   0   2 .   1

   9   2 .   0

   0   0

   4   0   2 .   1

   9   2 .   0

   0   0

 

   2 .

   K  r  e   d   i   t

 

  a .   I  n  v  e  s   t  a  s   i

   4   7 .   7

   0   8 .   0

   0   0

 

   b .   M  o   d  a   l    K  e  r   j  a

   2   0 .   0

   3   5 .   0

   9   4

 

   3 .

   M  o   d  a   l    S  e  n   d   i  r   i

 

  a .   I  n  v  e  s   t  a  s   i

   7   1 .   5

   6   2 .   0

   0   0

 

   b .   M  o   d  a   l    K  e  r   j  a

   3   0 .   0

   5   2 .   6

   4   0

 

   4 .

   N   i   l  a   i    S

   i  s  a   P  r  o  y  e   k

 

   T  o   t  a   l   A

  r  u  s   M  a  s  u   k

   1   6   9 .   3   5   7 .   7   3   4

   4   0   2 .   1   9   2 .   0

   0   0

   4   0   2 .   1   9   2 .   0   0   0

   4   0   2 .   1

   9   2 .   0   0   0

 

   A  r  u  s   M

  a  s  u   k  u  n   t  u   k

   M  e  n  g   h

   i   t  u  n  g   I   R   R

  -

   3   5   2 .   1   0   4 .   2

   6   6

   4   0   2 .   1   9   2 .   0   0   0

   4   0   2 .   1

   9   2 .   0   0   0

   B

   A  r  u  s   K  e   l  u  a  r

 

   1 .

   B   i  a  y  a   I  n  v  e  s   t  a  s   i 

   1   1   9 .   2

   7   0 .   0

   0   0

  -

  -

 

   2 .

   B   i  a  y  a   V  a  r   i  a   b  e   l 

   2   6   8 .   3

   0   2 .   7

   2   4

   2   6   8 .   3

   0   2 .   7

   2   4

   2   6   8 .   3

   0   2 .   7

   2   4

 

   3 .

   B   i  a  y  a   T  e   t  a  p

   4   5 .   0

   0   0 .   0

   0   0

   4   5 .   0

   0   0 .   0

   0   0

   4   5 .   0

   0   0 .   0

   0   0

Page 86: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 86/94

 

Industri Kecap Ikan

73

 

   4 .

   A  n  g  s  u  r  a  n   P  o   k  o   k

   3   5 .   9

   3   7 .   7

   6   0

   1   5 .   9

   0   2 .   6

   6   7

   1   5 .   9

   0   2 .   6

   6   7

 

   5 .

   A  n  g

  s  u  r  a  n   B  u  n  g  a

   9 .   4

   8   4 .   0

   3   3

   4 .   4

   5   2 .   7

   4   7

   2 .   2   2   6 .   3

   7   3

 

   6 .

   P  a   j  a

   k

   1   4 .   2

   7   9 .   4

   3   4

   1   5 .   0

   3   4 .   1

   2   7

   1   5 .   3   6   8 .   0

   8   3

 

   7 .

   B   i  a  y

  a   P  e  m  a  s  a  r  a  n   /   D   i  s   t  r   i   b  u  s   i 

   2 .   4

   0   0 .   0

   0   0

   2 .   4

   0   0 .   0

   0   0

   2 .   4   0   0 .   0

   0   0

 

   T  o   t  a   l   A

  r  u  s   K  e   l  u  a  r

   1   1   9 .   2   7   0 .   0   0   0

   3   7   5 .   4   0   3 .   9

   5   2

   3   5   1 .   0   9   2 .   2   6   5

   3   4   9 .   1

   9   9 .   8   4   8

 

   A  r  u  s   K  e   l  u  a  r  u  n   t  u   k

   M  e  n  g   h

   i   t  u  n  g   I   R   R

   1   1   9 .   2   7   0 .   0   0   0

   3   2   9 .   9   8   2 .   1

   5   9

   3   3   0 .   7   3   6 .   8   5   2

   3   3   1 .   0

   7   0 .   8   0   8

   C

   A  r  u  s   B  e  r  s   i   h   (   N   C   F   )

   5   0 .   0

   8   7 .   7

   3   4

   2   6 .   7

   8   8 .   0

   4   8

   5   1 .   0

   9   9 .   7

   3   5

   5   2 .   9   9   2 .   1

   5   2

   D

   C   A   S   H   F

   L   O   W    U

   N   T   U   K

   M   E   N   G   H   I   T   U   N   G   I   R   R

   (   1   1   9 .   2

   7   0 .   0

   0   0   )

   2   2 .   1

   2   2 .   1

   0   7

   7   1 .   4

   5   5 .   1

   4   8

   7   1 .   1   2   1 .   1

   9   2

 

   D   i  s  c  o  u  n   t   F  a  c   t  o  r   (   1   4   %   )

   1 ,   0

   0   0   0

   0 ,   8   7

   7   2

   0 ,   7

   6   9   5

   0 ,   6

   7   5   0

 

   P  r  e  s  e  n   t

   V  a   l  u  e

   (   1   1   9 .   2

   7   0 .   0

   0   0   )

   1   9 .   4

   0   5 .   3

   5   7

   5   4 .   9

   8   2 .   4

   1   6

   4   8 .   0   0   4 .   7

   7   9

   E

   K   U   M   U   L   A   T   I   F

   (   1   1   9 .   2

   7   0 .   0

   0   0   )

   (   9   9 .   8

   6   4 .   6   4   3   )

   (   4   4 .   8

   8   2 .   2

   2   6   )

   3 .   1   2   2 .   5

   5   3

   F

   A   N   A   L   I   S   I   S   K   E   L   A   Y   A   K   A   N

   U   S   A   H   A

 

   N   P   V

   (   1   4   %   )

   R  p   3 .   1

   2   2 .   5

   5   3

 

   I   R   R

   1   5 ,   3

   3   %

 

   N  e   t

   B   /   C

   1 ,   0

   3

 

   P   B   P

   2 ,   9

   3

   T  a   h

  u  n

Page 87: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 87/94

 

LAMPIRAN 

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

(PPUK)74

   L  a  m  p   i  r  a  n   1

   5 .

   A  n  a   l   i  s   i  s   S  e  n  s   i   t   i  v   i   t  a  s   K  o  m

   b   i  n  a  s   i  :

   P  e  n  u  r  u  n  a  n   P  e  n   d  a  p  a

   t  a  n   6   %    d

  a  n   K  e  n  a   i   k  a  n   B   i  a  y  a   V  a  r   i  a   b  e   l    6   %

   N  o

   U  r  a   i  a  n

   B  u   l  a  n

   0

   1

   2

   3

   A

   A  r  u  s   M

  a  s  u   k

 

   1 .

   T  o   t  a   l    P  e  n   j  u  a   l  a  n

   3   9   7 .   9

   5   8 .   4

   0   0

   3   9   7 .   9

   5   8 .   4

   0   0

   3   9   7 .   9

   5   8 .   4

   0   0

 

   2 .

   K  r  e   d   i   t

 

  a .   I  n  v  e  s   t  a  s   i

   4   7 .   7

   0   8 .   0

   0   0

 

   b .   M  o   d  a   l    K  e  r   j  a

   2   0 .   0

   3   5 .   0

   9   4

 

   3 .

   M  o   d  a   l    S  e  n   d   i  r   i

 

  a .   I  n  v  e  s   t  a  s   i

   7   1 .   5

   6   2 .   0

   0   0

 

   b .   M  o   d  a   l    K  e  r   j  a

   3   0 .   0

   5   2 .   6

   4   0

 

   4 .

   N   i   l  a   i    S

   i  s  a   P  r  o  y  e   k

 

   T  o   t  a   l   A

  r  u  s   M  a  s  u   k

   1   6   9 .   3   5   7 .   7   3   4

   3   9   7 .   9   5   8 .   4

   0   0

   3   9   7 .   9   5   8 .   4   0   0

   3   9   7 .   9

   5   8 .   4   0   0

 

   A  r  u  s   M

  a  s  u   k  u  n   t  u   k

   M  e  n  g   h

   i   t  u  n  g   I   R   R

  -

   3   4   7 .   8   7   0 .   6

   6   6

   3   9   7 .   9   5   8 .   4   0   0

   3   9   7 .   9

   5   8 .   4   0   0

   B

   A  r  u  s   K  e   l  u  a  r

 

   1 .

   B   i  a  y  a   I  n  v  e  s   t  a  s   i 

   1   1   9 .   2

   7   0 .   0

   0   0

  -

  -

 

   2 .

   B   i  a  y  a   V  a  r   i  a   b  e   l 

   2   7   0 .   8

   5   7 .   9

   8   8

   2   7   0 .   8

   5   7 .   9

   8   8

   2   7   0 .   8

   5   7 .   9

   8   8

 

   3 .

   B   i  a  y  a   T  e   t  a  p

   4   5 .   0

   0   0 .   0

   0   0

   4   5 .   0

   0   0 .   0

   0   0

   4   5 .   0

   0   0 .   0

   0   0

Page 88: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 88/94

 

Industri Kecap Ikan

75

 

   4 .

   A  n  g  s  u  r  a  n   P  o   k  o   k

   3   5 .   9

   3   7 .   7

   6   0

   1   5 .   9

   0   2 .   6

   6   7

   1   5 .   9

   0   2 .   6

   6   7

 

   5 .

   A  n  g

  s  u  r  a  n   B  u  n  g  a

   9 .   4

   8   4 .   0

   3   3

   4 .   4

   5   2 .   7

   4   7

   2 .   2   2   6 .   3

   7   3

 

   6 .

   P  a   j  a

   k

   1   4 .   2

   7   9 .   4

   3   4

   1   5 .   0

   3   4 .   1

   2   7

   1   5 .   3   6   8 .   0

   8   3

 

   7 .

   B   i  a  y

  a   P  e  m  a  s  a  r  a  n   /   D   i  s   t  r   i   b  u  s   i 

   2 .   4

   0   0 .   0

   0   0

   2 .   4

   0   0 .   0

   0   0

   2 .   4   0   0 .   0

   0   0

 

   T  o   t  a   l   A

  r  u  s   K  e   l  u  a  r

   1   1   9 .   2   7   0 .   0   0   0

   3   7   7 .   9   5   9 .   2

   1   6

   3   5   3 .   6   4   7 .   5   2   9

   3   5   1 .   7

   5   5 .   1   1   2

 

   A  r  u  s   K  e   l  u  a  r  u  n   t  u   k

   M  e  n  g   h

   i   t  u  n  g   I   R   R

   1   1   9 .   2   7   0 .   0   0   0

   3   3   2 .   5   3   7 .   4

   2   3

   3   3   3 .   2   9   2 .   1   1   6

   3   3   3 .   6

   2   6 .   0   7   2

   C

   A  r  u  s   B  e  r  s   i   h   (   N   C   F   )

   5   0 .   0

   8   7 .   7

   3   4

   1   9 .   9

   9   9 .   1

   8   4

   4   4 .   3

   1   0 .   8

   7   1

   4   6 .   2   0   3 .   2

   8   8

   D

   C   A   S   H   F

   L   O   W    U

   N   T   U   K

   M   E   N   G   H   I   T   U   N   G   I   R   R

   (   1   1   9 .   2

   7   0 .   0

   0   0   )

   1   5 .   3

   3   3 .   2

   4   3

   6   4 .   6

   6   6 .   2

   8   4

   6   4 .   3   3   2 .   3

   2   8

 

   D   i  s  c  o  u  n   t   F  a  c   t  o  r   (   1   4   %   )

   1 ,   0

   0   0   0

   0 ,   8   7

   7   2

   0 ,   7

   6   9   5

   0 ,   6

   7   5   0

 

   P  r  e  s  e  n   t

   V  a   l  u  e

   (   1   1   9 .   2

   7   0 .   0

   0   0   )

   1   3 .   4

   5   0 .   2

   1   3

   4   9 .   7

   5   8 .   6

   0   6

   4   3 .   4   2   2 .   4

   8   9

   E

   K   U   M   U   L   A   T   I   F

   (   1   1   9 .   2

   7   0 .   0

   0   0   )

   (   1   0   5 .   8

   1   9 .   7   8   7   )

   (   5   6 .   0

   6   1 .   1

   8   1   )

   (   1   2 .   6   3

   8 .   6

   9   1   )

   F

   A   N   A   L   I   S   I   S   K   E   L   A   Y   A   K   A   N

   U   S   A   H   A

 

   N   P   V

   (   1   4   %   )

   (  -   )   R  p   1   2 .   6

   3   8 .   6

   9   1

 

   I   R   R

   8 ,   5

   6   %

 

   N  e   t

   B   /   C

   0 ,   8

   9

 

   P   B   P

  >   3

   T  a   h

  u  n

Page 89: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 89/94

 

LAMPIRAN 

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

(PPUK)76

Lampiran 16. Rumus dan Cara Perhitungan untuk Analisis Aspek Keuangan

1. Menghitung Jumlah Angsuran.

 Angsuran kredit terdiri dari angsuran pokok ditambah dengan pembayaran

bunga pada periode angsuran. Jumlah angsuran pokok tetap setiap bulannya.

Periode angsuran (n) adalah selama 36 bulan untuk kredit investasi dan 12

bulan untuk kredit modal kerja.

Cicilan pokok = Jumlah Pinjaman dibagi periode angsuran (n).

Bunga = i% x jumlah (sisa) pinjaman.

Jumlah angsuran = Cicilan Pokok + Bunga.

2. Menghitung Jumlah Penyusutan/Depresiasi dengan Metode Garis Lurus

dengan Nilai Sisa 0 (nol).

Penyusutan = Nilai Investasi /Umur Ekonomis.

3. Menghitung Net Present Value (NPV).

 NPV merupakan selisih antara present value dari benet dan present value dari

biaya. Adapun rumus untuk menghitung NPV adalah sebagai berikut: 

n B1 – Ct

NPV = ∑ –––––––––

t = 1 (1 + i)t 

Keterangan :

Bt = Benet atau manfaat (keuntungan) proyek yang diperoleh

pada tahun ke-t.Ct = Biaya atau ongkos yang dikeluarkan dari adanya proyek

pada tahun ke-t, tidak dilihat apakah biaya tersebut

dianggap merupakan modal atau dana rutin/operasional.

Page 90: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 90/94

 

Industri Kecap Ikan

77

i = Tingkat suku bunga atau merupakan social opportunity cost of 

capital .

n = Umur Proyek. 

Untuk menginterpretasikan kelayakan suatu proyek, dapat dilihat dari hasil

perhitungan NPV sebagai berikut:

a. Apabila NPV > 0 berarti proyek layak untuk dilaksanakan secara nansial;

b. Apabila NPV = nol, berarti proyek mengembalikan dananya persis sama

besar dengan tingkat suku bunganya (Social Opportunity of Capital -nya).

c. Apabila NPV < 0, berarti proyek tidak layak untuk dilanjutkan karena proyek

tidak dapat menutupi social opportunity cost of capital  yang digunakan.

4. Menghitung Internal Rate of Return (IRR).

IRR merupakan nilai discount rate i yang membuat NPV dari proyek sama dengan

0 (nol). IRR dapat juga dianggap sebagai tingkat keuntungan atas investasi

bersih dari suatu proyek, sepanjang setiap benet bersih yang diperoleh secara

otomatis ditanamkan kembali pada tahun berikutnya dan mendapatkan

tingkat keuntungan i yang sama dan diberi bunga selama sisa umur proyek.

Cara perhitungan IRR dapat didekati dengan rumus dibawah ini : 

NPV1

IRR = i1 + (i2 – i1) X –––––––––––––

(NPV1 – NPV2)

Keterangan :

IRR = Nilai Internal Rate of Return, dinyatakan dalam %.

NPV1 = Net Present Value pertama pada DF terkecilNPV2 = Net Present Value kedua pada DF terbesar

i1 = Tingkat suku bunga / discount rate pertama.

i2 = Tingkat suku bunga / discount rate kedua.

Page 91: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 91/94

 

LAMPIRAN 

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

(PPUK)78

 

Kelayakan suatu proyek dapat didekati dengan mempertimbangkan nilai IRR

sebagai berikut:a. Apabila nilai IRR sama atau lebih besar dari nilai tingkat suku bunganya maka

proyek tersebut layak untuk dikerjakan.

b. Apabila nilai IRR lebih kecil atau kurang dari tingkat suku bunganya maka

proyek tersebut dinyatakan tidak layak untuk dikerjakan.

5. Menghitung Net B/C.

Net benefit-cost ratio atau perbandingan manfaat dan biaya bersih suatu

proyek adalah perbandingan sedemikian rupa sehingga pembilangnya terdiriatas present value total dari benet bersih dalam tahun di mana benet bersih

itu bersifat positif, sedangkan penyebut terdiri atas present value total dari

benet bersih dalam tahun di mana benet itu bersifat negatif.

Cara menghitung Net B/C dapat menggunakan rumus dibawah ini:

NPV B-C Positif

Net B/C = –––––––––––––

NPV B-C Negatif

Keterangan :

Net BC = Nilai benefit-cost ratio.

NPV B-C Positif. = Net present value positif.

NPV B-C Negatif. = Net present value negatif.

 

Hasil perhitungan Net B/C dapat diterjemahkan sebagai berikut:

a. Apabila nilai Net B/C > 1, maka proyek layak dilaksanakan.b. Apabila nilai Net B/C < 1, maka proyek tidak layak untuk dilaksanakan.

Page 92: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 92/94

 

Industri Kecap Ikan

79

6. Menghitung Titik Impas (Break Even Point ).

Titik impas atau titik pulang pokok atau Break Even Point  (BEP) adalah suatu

keadaan dimana tingkat produksi atau besarnya pendapatan sama denganbesarnya pengeluaran pada suatu proyek, sehingga pada keadaan tersebut

proyek tidak mendapatkan keuntungan dan tidak mengalami kerugian.

Terdapat beberapa rumus untuk menghitung titik impas yang dapat dipilih,

namun dalam buku ini digunakan rumus pada huruf a, b dan c di bawah ini :

Biaya Tetap.

a. Titik Impas (Rp.) = —————————————

Total Biaya Variabel.1 - —————————

Hasil Penjualan.

Titik Impas (Rp)

b. Titik Impas (satuan) = ——–———————

Harga satuan Produk

c. Jika biaya variabel dan biaya tetap tidak dipisahkan maka pencarian

titik impas dapat menggunakan prinsip total pendapatan = total

pengeluaran.

Total Pendapatan = Harga x Jumlah produk yang dihasilkan.

Total Pengeluaran = Jumlah semua biaya yang diperlukan proyek.

 Jadi harga produk x jumlah produk yang dihasilkan = Total Pengeluaran.

Titik Impas (Rp.)d. Titik Impas (n) = —————————— X Total Produksi.

Hasil Penjualan (Rp.)

Page 93: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 93/94

 

LAMPIRAN 

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL

(PPUK)80

7. Menghitung PBP (Pay Back Period atau Lama Pengembalian Modal)

 PBP digunakan untuk memperkirakan lama waktu yang dibutuhkan proyek

untuk mengembalikan investasi dan modal kerja yang ditanam.Cara menterjemahkan PBP untuk menetapkan kelayakan suatu proyek adalah

sebagai berikut:

a. Apabila nilai PBP lebih pendek dari jangka waktu proyek yang ditetapkan

maka suatu proyek dinyatakan layak.

b. Apabila nilai PBP lebih lama dari jangka waktu proyek maka suatu proyek

dinyatakan tidak layak.

8. Menghitung Discount Factor (DF).DF dapat didenisikan sebagai: “Faktor yang dipergunakan untuk

memperhitungkan nilai sekarang dari suatu jumlah yang diterima di masa

dengan mempertimbangkan tingkat bunga yang berlaku atau disebut juga“

faktor nilai sekarang ( present worth factors)” DF diperhitungkan apabila suatu

proyek bersifat multi-period  atau periode lebih dari satu kali. Dalam hal ini

periode lazim diperhitungkan dengan semester atau tahun. Nilai dari DF berkisar

dari 0 sampai dengan 1

Cara memperhitungkan DF adalah dengan rumus sebagai berikut :

1

Rumus DF per tahun = ———— , dimana

(1+ r) n

r = suku bunga

n = tahun 0, 1, ……….. n ; sesuai dengan tahun proyek

Page 94: Kecap Ikan

5/6/2018 Kecap Ikan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/kecap-ikan-559aba2494995 94/94

 

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN