hipospadia

30
Laporan Kasus Abses Hepar Pembimbing : dr. Asep Tajul M, Sp.B Oleh : Ayu Indah Lestari / 2010730016

description

ll

Transcript of hipospadia

Page 1: hipospadia

Laporan KasusAbses Hepar

Pembimbing : dr. Asep Tajul M, Sp.BOleh : Ayu Indah Lestari / 2010730016

Page 2: hipospadia

Nama : Ny. A Usia : 40 tahunJenis Kelamin : PerempuanAlamat : Kp. Maleber RT 04 RW 12

Ciherang PacetMRS : 10 Februari 2015No. CM : 678408

Page 3: hipospadia

Keluhan UtamaNyeri ulu hati

 Riwayat Penyakit Sekarang

Dialami ± 30 hari yang lalu SMRS, nyeri hilang timbul, rasanya seperti ditusuk tusuk, tembus sampai ke belakang. dan semakin lama keluhan nyeri yang dirasa semakin memberat. Rasa sakit akan bertambah bila penderita berubah posisi. Jika os tidur menghadap ke kiri os merasa seperti ada benjolan. Mual (+), muntah (+), riwayat demam (+), menggigil (-), sakit kepala (-), pusing (-), batuk (-), sesak (-), nyeri dada (-).BAB: biasa, kuning kecoklatan, darah dan lendir (-), BAK: lancar tanpa disertai nyeri, warna kuning bening. 

Page 4: hipospadia

Riwayat Penyakit Dahulu Pasien mengaku tidak pernah menderita penyakit ini sebelumya. Riwayat hipertensi, DM, dan batuk-batuk lama disangkal. Riwayat penyakit usus buntu disangkal. Riwayat kuning sebelumnya disangkal. Riwayat BAB hitam (-).

Riwayat Penyakit Keluarga Pasien mengaku tidak ada anggota keluarga yang pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya.  Riwayat Pengobatan:Pasien mengaku membeli obat-obatan warung untuk mengatasi rasa nyeri di perutnya tetapi setelah minum obat-obatan tersebut nyeri masih dirasakan oleh pasien.

Riwayat Psikososial Riwayat minum jamu dan minuman beralkohol disangkal. Riwayat penggunaan jarum suntik ataupun obat-obatan terlarang disangkal. Riwayat kontak seksual dengan multipatner disangkal. Riwayat merokok (+). Pasien memiliki kebiasaan makan makanan yang dibelinya di luar rumah dan jarang memperhatikan kebersihan makanan yang dimakannya.

Page 5: hipospadia

Keadaan Umum : Tampak sakit ringanKesadaran : Compos Mentis

Tanda VitalSuhu : 36,8°CNadi : 80 x/menit RR : 20x/menit TD : 120/80 mmHg

Page 6: hipospadia

Kepala Bentuk : NormocephalRambut : Hitam, lurus dan tidak rontokMata: Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)Hidung : Konka hiperemis (-/-), keluar sekret (-/-)Telinga : Keluar sekret (-/-)Mulut : Pharynk hiperemis (-), bibir anemis (-/-), bibir sianosis (-/-), coated tounge (-)

Leher Kelenjar tiroid : Pembesaran (-)Defiasi trachea : Tidak ada penarikan tracheaKelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening

Page 7: hipospadia

JantungI : Ictus cordis tidak terlihatP : Ictus cordis teraba di linea midsternal sinistra intercostal 5P : Pekak, batas jantung kesan normal A : Bunyi jantung 1&2 murni, tunggal, reguler, murmur (-), gallop (-)

Paru-paruI : Dinding dada simetris, rektraksi sela iga (-)P : Vocal fremitus (+/+) samaP : Sonor dikedua lapang paru, batas paru-hepar ICS 5A : Bunyi napas vesikuler di kedua lapang paru, ronchi (-/-), wheezing (-/-)

Extremitas Superior dan InferiorAkral hangat, edem (-), sianosis (-), RCT < 2 detik

Page 8: hipospadia

a/r AbdomenI : Dinding perut simetris, massa (-), bekas operasi (-), distensi (-)A : Bising usus (+), 10 x/menitP : Timpani pada keempat kuadran abdomenP : Hepar teraba 2 jari bawah arcus costa, dan 4 jari bawah

processus xyphoideus, permukaan datar konsistensi kenyal sudut

tumpul, nyeri tekan (+), lien tidak teraba. Massa Tumor (-). Nyeri

tekan epigastrium (+), Nyeri tekan regio abdomen lainnya (-) 

Page 9: hipospadia

Perempuan 40 tahun datang dengan keluhan nyeri ulu hati ± 30 hari yang lalu SMRS, nyeri hilang timbul, rasanya seperti ditusuk tusuk, tembus sampai ke belakang. Jika os tidur menghadap ke kiri os merasa seperti ada benjolan. Mual (+), muntah (+), riwayat demam (+), Pasien mengaku membeli obat-obatan warung untuk mengatasi rasa nyeri. Riwayat merokok (+). Pasien memiliki kebiasaan makan makanan yang dibelinya di luar rumah dan jarang memperhatikan kebersihan makanan yang dimakannya. BAB dan BAK lancar tidak ada keluhan.Dari pemeriksaan fisik, at regio abdomen, hepar teraba 2 jari bawah arcus costa, dan 4 jari bawah processus xyphoideus, permukaan datar konsistensi kenyal sudut tumpul, nyeri tekan (+), nyeri tekan epigastrium (+).

Page 10: hipospadia

Susp. Abses Hepar Amoebiasis

Abses Hepar Pyogenik

HepatomaFatty Liver

Page 11: hipospadia

Cek Darah Rutin • Leukosit : 11.300/mm3 • Trombosit : 804.000/mm3

• Hemoglobin : 11,5 gr/dL• Hematokrit : 36,7 %

Glukosa darah• GDS : 119 mg%

Fungsi hati • SGOT : 39 U/L• SGPT : 27 U/L• Protein total: 6,81g/dl• Albumin : 2,56 g/dl

Fungsi ginjal • Ureum : 8,0 mg%• Kreatinin : 1,1 mg%

Elektrolit • Natrium : 133,9 mEq/L•Kalium : 4,31 mEq/L• Calcium: 0,98 mmol/L

Serologi• HbsAg : (-)

Page 12: hipospadia
Page 13: hipospadia
Page 14: hipospadia

Pembedahan : uretroplasty

Post Operation: Farmakologis: Ceftriakson 1 x 1 gr i.v

Ketorolac 2 x 10mg i.v

Page 15: hipospadia

Quo ad vitam : ad bonamQuo ad f unctionam : ad bonam

Page 16: hipospadia
Page 17: hipospadia
Page 18: hipospadia
Page 19: hipospadia

• Abses hati adalah rongga patologis berisi jaringan nekrotik yang timbul dalam jaringan hati akibat infeksi amuba, bakteri, parasit, atau jamur. • Abses hati terbagi dua secara umum, yaitu abses hati amebik (AHA) yang dan abses hati piogenik (AHP). • AHA merupakan salah satu komplikasi amebiasis ekstraintestinal yang paling sering dijumpai di daerah tropik/subtropik, termasuk Indonesia. AHP merupakan kasus yang relatif jarang

Page 20: hipospadia

• Di negara-negara yang sudah berkembang, AHA didapatkan secara endemik dan jauh lebih sering dibandingkan AHP. AHP tersebar di seluruh dunia, dan terbanyak di daerah tropis dengan kondisi sanitasi yang kurang. • AHP lebih sering terjadi pada pria dibandingkan perempuan, dengan rentang usia berkisar lebih dari 40 tahun, dengan insidensi puncak pada dekade ke-6. 

Page 21: hipospadia

1. Abses Hati Amebik (AHA) : Entamoeba histolytica

2. Abses hati piogenik (AHP) : E. coli, Microaerophilic streptococci, Anaerobic streptococci, Klebsiella pneumonia, bacteroides, fusobacterium, Staphylococcus aureus, Staphylococcus milleri, Candida albicans, Aspergillus, Actinomyces, Salmonella typhii, dan fungal.

Page 22: hipospadia
Page 23: hipospadia
Page 24: hipospadia
Page 25: hipospadia

ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK• Lubang penis tidak terdapat di ujung penis• Mengeluhkan kesulitan untuk mengarahkan pancaran urine.• Ketidakmampuan berkemih secara adekuat dengan posisi berdiri• Ketidaknyamanan anak saat BAK karena adanya tahanan pada ujung uretra eksterna.

• Lubang penis tidak terdapat di ujung penis, tetapi berada di bawah dari gland penis.• Penis tampak seperti berkerudung karena kelainan pada kulit depan penis • Chordee dapat langsung terlihat atau dilihat hanya pada saat ereksi, yaitu dengan membengkoknya penis saat ereksi. 

Page 26: hipospadia

urethtroscopy dan cystoscopy untuk memastikan organ-organ seks internal

terbentuk secara normal. Excretory urography dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya abnormalitas kongenital

pada ginjal dan ureter.

Page 27: hipospadia

Pembedahan Tujuan prosedur pembedahan pada hipospadia adalah:

• Membuat penis yang lurus dengan memperbaiki chordee• Membentuk uretra dan meatusnya yang bermuara pada ujung penis (Uretroplasti)• Untuk mengembalikan aspek normal dari genitalia eksterna (kosmetik)

Page 28: hipospadia

Tahap I : Chordectomy, meluruskan penis yaitu orifisium dan canalis uretra senormal mungkinTahap II: Urethroplasty, Penutupan kulit bagian, ventral dilakukan dengan memindahkan preputium dorsal dan kulit penis mengelilingi bagian ventral dalam tahap uretroplasti. Tahap kedua ini dilaksanakan apabila tidak terbentuk fossa naficularis pada glans penis.

Page 29: hipospadia

• Awal komplikasi: infeksi (1-2%), perdarahan, memar, nekrosis flap, infeksi saluran kemih, obstruksi saluran kemih• Komplikasi Akhir: fistula uretra (5 - 10%), stenosis meatus (7 - 15%), striktur uretra berulang atau chordee sisa (hingga 20%), balanitis xerotica obliterans (BXO), diverticula uretra (4 - 7%).

Page 30: hipospadia

• Pediatrick second edition. Chapter 57. Hypopspadia• Hypospadia. Author J. G matt. www.Medscape.com.• Benninghoff 1993 BENNINGHOFF, A.:Makroskopische Anatomie, Embryologie und Histologie des Menschen. 15. Auflage. München; Wien; Baltimore : Urban und Schwarzenberg, 1993• Hypospadias. Dra. Bernardita Troncoso1, Dr. Pedro-José López1-2. Paediatric Urology Department Hospital Exequiel Gonzalez Cortes1 & Clínica Alemana 2 Santiago- Chile