Gangguan mental organik
-
Upload
fikri-asyura -
Category
Health & Medicine
-
view
976 -
download
3
Transcript of Gangguan mental organik
L/O/G/O
GANGGUAN MENTAL ORGANIK
dr. Mutiara Anissa, Sp.KJ
F00-F09 Gangguan Mental Organik
F00 Demensia pada Penyakit AlzheimerF01 Demensia VaskularF02 Demensia Pada Penyakit Lain YDKF03 Demensia YTTF04 Sindrom Amnesik Organik bukan Akibat Alkohol dan Zat Psikoaktif LainnyaF05 Delirium Bukan Akibat Alkohol dan Psikoaktif LainnyaF06 Gangguan Mental Lainnya Akibat Kerusakan dan Disfungsi Otak dan Penyakit FisikF07 Gangguan Kepribadian dan Perilaku Akibat Penyakit, Kerusakan dan Disfungsi Otak
Pendahuluan• Gangguan Mental Organik (GMO) adalah gangguan mental
yang berkaitan dengan penyakit/gangguan sistemik atau otak.– Disfungsi primer: penyakit, cedera, atau rudapaksa pada
otak menyebabkan gangguan fisiologis pada otak; – Disfungsi sekunder : penyakit pada tubuh (di luar otak)
secara sistemik menimbulkan gangguan fisiologis pada otak
• Penegakkan diagnosis GMO, memerlukan bukti riwayat penyakit, pemeriksaan fisik dan laboratorium yang menyokong.
• Bahan pertimbangan utama dan pertama apabila pasien datang dengan gejala mental.
• Apabila diagnosis itu luput dari perhatian terapi simptomatis, namun etiologi organiknya tidak ditatalaksana kondisi dapat bertambah parah bahkan fatal
a. Primer: penyakit serebral.- Epilepsi- Ensefalitis limbik- Penyakit Huntington- Trauma kepala- Neoplasma kepala- Malformasi pemda otak.
ETIOLOGI
b.Sekunder: penyakit sistemik yg pengaruhi otak.
- Neoplasma ekstrakranial- Lupus eritematosus- Penyakit endokrin (hipo/hipertiroid,
penyakit Cushing)- Gangguan metabolik (hipoglikemia,
porfiria, hipoksia)- Penyakit Infeksi- Parasit tropis (tripanosomiasis)- Efek toksik obat non psikotropik
(propanolol, levodopa, metildopa, steroid, anti HT, anti malaria) bkn krn alkohol/obat spt pd F10-19.
PendahuluanGejala GMO yang timbul beraneka ragam, dapat berupa:
• Gangguan sensorium (kesadaran) seperti gangguan kesadaran dan perhatian, misalnya pada : Delirium
• Gangguan fungsi kognitif seperti daya ingat, daya pikir, daya belajar, misalnya pada Demensia
• Gangguan persepsi (mis: Halusinosis Organik), gangguan isi pikiran (mis: Gangguan Waham Organik), atau gangguan suasana perasaan dan emosi (mis: Gangguan Suasana Perasaan Organik, Gangguan Anxietas Organik)
• Perubahan kepribadian atau perilaku, misalnya Gangguan Kepribadian Organik.
Pendahuluan• Adanya gangguan fisik/medis bersamaan dengan gejala
mental belum tentu menunjukkan suatu gangguan mental organik perlu dibuktikan bahwa gangguan / penyakit fisik itu secara fisiologis menjadi penyebab gangguan mental itu.
• Adanya riwayat gangguan/penyakit fisik belum tentu
memastikan bahwa gejala mental yang ditemukan sekarang merupakan suatu gangguan mental organik, perlu dibuktikan bahwa:– penyakit masih berlangsung sehingga sekarang dan
menjadi penyebab gejala mental itu– penyakit itu sudah sembuh tapi meninggalkan sequele /
cacat dalam otak pasien sehigga dapat dibuktikan bahwa gejala mentalnya merupakan akibat dari sequlae penyakit dahulu ( mis.pada gangguan kepribadian organik)
DELIRIUM DEMENTIA
Gangguan Mental Lainnya Akibat Kerusakan dan Disfungsi
Otak dan Penyakit Fisik
DELIRIUM• Penting dan sering dijumpai dalam klinik.
• Bukan penyakit tetapi gejala sehingga harus berdasarkan penyebabnya.
• Dipikirkan sbg tanda adanya disfungsi otak akut → kedaruratan medik
• Sering reversibel• Onsetnya berlangsung singkat dan fluktuasi secara cepat
Definisi
Bahasa Latin : Delirium : deliro --> menjadi gila
• Karakteristik : gangguan kesadaran dan perubahan kognisi yang berlangsung dalam jangka waktu yang cepat.
• Perawatan rumah sakit lebih lama• Gangguan perilaku → kepatuhan minum obat → konsul ke Pskiatri
Sejarah• Hipocrates dalam buku Epidemics, 2400 tahun yg lalu.• Kasus : Erasinus yang mengalami demam.
– Malam pertama : tenang namun kesakitan– Malam kedua : mengamuk– Malam ketiga : mengeluhkan nyeri hebat,– Malam keempat : berbicara saat tidur terbangun
marah-marah, ketakutan– Hari kelima:
• pagi hari : kesadaran komposmentis, berbicara koheren
• Sore hari : marah-marah• Malam hari : meninggal
EPIDEMIOLOGIPopulasi Prevalensi (%)
General Medical 10-30Medical and Surgical inpatients 5-15
Critical care unit patients 16Cardiac surgery inpatients 16-34Orthopedic surgery patients 33
Emergency department 7-10Terminally ill cancer patints 23-28
Institutionalized elderly 44
ETIOLOGI• Penyebab utama :
– Penyakit pada sistem saraf pusat ( mis : epilepsi)– Penyakit sistemik (mis : gagal jantung)– Intoksikasi atau withdrawal obat-obatan atau zat
toksik
• Hipotesis terjaadinya delirium : – Penurunan asetilkolin dalam otak– Toksisitas penggunaan obat dgn aktivitas
antikolinergik (mis : amitriptilin, doxepin, imipramine thioridazin, chlorpromazin)
FAKTOR PREDISPOSISI
Demografis:laki2
>65 thn
Status Kognitif :Dementia
Gangguan kognitifRiwayat delirium
Depresi
Ggn sensoris :AuditoriVisual
Status Fungsional:DependentImmobilty
Riwayat jatuhAktivitas ↓
Obat2an :Antipsikotik
AntikolinergikAlkohol
Intake ↓:Dehidrasi Malnutrisi
Penyakit penyerta :Peny. ginjal dan hepar
StrokePeny. neurologisGgn metabolik
HIVFraktur
Terminal diseases
FAKTOR PRESIPITASI
Obat2an :Hipnotif sedatif
NarkotikAntikolinergikMultiple drugs
Alkohol orDrug withdrawal
Peny.Neurologi:Stroke
Perdarahan IntrkranialMeningitis/encefalitis
Intercurrent illnesses:Infeksi
Komplikasi iatrogenikHipoksiaShock
AnemiaDemam/hipotermistatus gizi buruk
Kadar albumin rendahGGn metabolik
Bedah :OrtopediJantung
Prolonged Cardiopumonary bypassNoncardiac surgery
Lingkungan :Perwatan di ICU
FiksasiKateter urin
Multiple proceduresNyeri
Stress emosionalTidur lama
Gambaran Klinis• Perubahan kesadaran, seperti penurunan
kesadaran (kesadaran berkabut)• Perubahan atensi yang meliputi penurunan
kemampuan untuk memusatkan, mempertahankan dan mengalihkan perhatian
• Hendaya pada area kognitif lainnya yang dapat bermanifestasi sebagai disorientasi (terutama waktu dan tempat) dan penurunan daya ingat
Gambaran Klinis
• Onset relatif cepat (jam hingga hari)• Durasi singkat (hari hingga minggu)• Fluktuasi yang tak dapat diperkirakan
dalam hal keparahan dan manifestasi klinis selama perjalanan penyakit kadang memburuk di malam hari (sundowning), yang dapat berkisar mulai dari periode lucid hingga hendaya kognitif parah dan disorganisasi
• Disorganisasi pada proses pikir (berkisar dari tangensial yang ringan hingga inkoheren)
• Gangguan persepsi ilusi dan halusinasi (auditorik dan visual)
• Hiperaktifitas dan hipoaktifitas psikomotor• Gangguan siklus tidur (tidur malam yang terputus,
dengan atau tanpa kantuk pada siang hari)• Perubahan mood (iritabilitas, disforik, ansietas
bahkan euforia)• Perubahan fungsi neurologis (hiperaktifitas atau
instabilitas otonom, myoclonic jerking, dan dysarthria
Gambaran Klinis
KRITERIA DIAGNOSIS DELIRIUMDSM V
A. Gangguan kesadaran (misalnya berkurangnya kejernihan kewaspadaan thd lingkungan) dengan berkurangnya kemampuan utk memusatkan, mempertahankan dan mengalihkan perhatian.
B. Perubahan kognitif (spt: defisit memori, disorientasi, gangguan berbahasa) atau berkembangnya gangguan persepsi yang tidak lebih dijelaskan oleh demensia yg ada sebelumnya, yang telah terbukti atau sedang berkembang.
C. Gangguan berkembang dalam periode waktu yang singkat (beberapa jam atau hari) dan cenderung berfluktuatif selama perjalanannya.
KRITERIA DIAGNOSIS UTK DELIRIUM YANG DISEBABKAN OLEH KONDISI MEDIS UMUM MENURUT DSM V
A. Gangguan kesadaran (misalnya berkurangnya kejernihan kewaspadaan thd lingkungan) dengan berkurangnya kemampuan utk memusatkan, mempertahankan dan mengalihkan perhatian.
B. Perubahan kognitif (spt: defisit memori, disorientasi, gangguan berbahasa) atau berkembangnya gangguan persepsi yang tidak lebih dijelaskan oleh demensia yg ada sebelumnya, yang telah terbukti atau sedang berkembang.
C. Gangguan berkembang dalam periode waktu yang singkat (beberapa jam atau hari) dan cenderung berfluktuatif selama perjalanannya.
D. Terdapat bukti dari riwayat pemeriksaan fisik atau laboratorium bahwa gangguan disebabkan akibat fisiologis langsung dari kondisi medis umum.
KRITERIA DIAGNOSIS UNTUK DELIRIUM OLEH KARENA INTOKSIKASI ZAT MENURUT DSM V
A. Gangguan kesadaran (misalnya berkurangnya kejernihan kewaspadaan thd lingkungan) dengan berkurangnya kemampuan utk memusatkan, mempertahankan dan mengalihkan perhatian.
B. Perubahan kognitif (spt: defisit memori, disorientasi, gangguan berbahasa) atau berkembangnya gangguan persepsi yang tidak lebih dijelaskan oleh demensia yg ada sebelumnya, yang telah terbukti atau sedang berkembang.
C. Gangguan berkembang dalam periode waktu yang singkat (beberapa jam atau hari) dan cenderung berfluktuatif selama perjalanannya.
D. Terdapat bukti dari riwayat, pemeriksaan fisik atau penemuan lab dari 1 atau 2:
1. Gejala dari kriteria A & B yang berkembang selama intoksikasi zat.
2. Pemakaian obat berhubungan dgn etiologi dengan gangguan.
KRITERIA DIAGNOSIS UNTUK DELIRIUM KARENA SUBSTANCE WITHDRAWAL MENURUT DSM V
A. Gangguan kesadaran (misalnya berkurangnya kejernihan kewaspadaan thd lingkungan) dengan berkurangnya kemampuan utk memusatkan, mempertahankan dan mengalihkan perhatian.
B. Perubahan kognitif (spt: defisit memori, disorientasi, gangguan berbahasa) atau berkembangnya gangguan persepsi yang tidak lebih dijelaskan oleh demensia yg ada sebelumnya, yang telah terbukti atau sedang berkembang.
C. Gangguan berkembang dalam periode waktu yang singkat (beberapa jam atau hari) dan cenderung berfluktuatif selama perjalanannya.
D. Terdapat bukti dari riwayat, pemeriksaan fisik atau temuan laboratorium bahwa gejala dalam kriteria A dan B berkembang selama atau sesaat setelah sindroma putus zat.
KRITERIA DIAGNOSTIK UTK DELIRIUM YANG DISEBABKAN OLEH PENYEBAB YANG MULTIPLE MENURUT DSM VA. Gangguan kesadaran (misalnya berkurangnya kejernihan
kewaspadaan thd lingkungan) dengan berkurangnya kemampuan utk memusatkan, mempertahankan dan mengalihkan perhatian.
B. Perubahan kognitif (spt: defisit memori, disorientasi, gangguan berbahasa) atau berkembangnya gangguan persepsi yang tidak lebih dijelaskan oleh demensia yg ada sebelumnya, yang telah terbukti atau sedang berkembang.
C. Gangguan berkembang dalam periode waktu yang singkat (beberapa jam atau hari) dan cenderung berfluktuatif selama perjalanannya.
D. Terdapat bukti dari riwayat fisik atau penemuan laboratorium bahwa delirium memiliki lebih dari satu penyebab (misal : > 1 kondisi medis umum, kondisi medis umum + intoksikasi zat atau efek samping obat)
Pemeriksaan FisikParameter Penemuan Implikasi Klinis
Nadi Bradikardi Hipotiroid, Stokes Adam Sindrom, ↑ TIK
Takikardi Hipertiroid, Infeksi, Ggl Jtg
Suhu Demam Sepsis, Tiroid storm, Vaskulitis
Tek. Darah Hipotensi Syok, hipotiroid, peny Addison
Hipertensi Ensefalopati, masa intrakranial
Respirasi Takipnea Diabetes, pneumonia, gagal jtg, demam, asidosis metab.
Dangkal Intoksikasi zat lain atau alkohol
Pemb. Darah Karotis Bruit/ nadi ↓ Transient serebral iskemi.
Kepala & Wajah Bukti trauma
Leher Rigiditas Nuchal Meningitis, perdarahan subaraknoid
Mata Papil edema Tumor, ensefalopati ht
Dilatasi pupil Ansietas, overaktivitas otonom
Mulut Laserasi lidah atau pipi Bukti kejang tonik-klonik umum
Tiroid Pembesaran Hipertiroid
Jantung Aritmia Curah jtg tidak adekuat, kemungkinan emboli
Kardiomegali Ggl jtg, hipertensi
Paru Kongesti Ggl paru primer, edema paru, pneumonia.
Nafas AlkoholKeton Diabetes
Hati Pembesaran Sirosis, gagal hati
Sistem Saraf
Reflexes-muscle stretch Asimetris dgn tanda babinski
Lesi massa, CVD, demensia sebelumnya
Snout/moncong Massa frontalis, oklusi a. cerebral post bilateral
N. Abducent (N. cranialis VI) Kelemahan pd lateral gaze TIK ↑
Kekuatan tungkai Asimetris Lesi masa, CVD
Otonom Hiperaktivitas Ansietas, delirium
Standar• Kimia darah (tmsk elektrolit, fgs hati,
ginjal, glukosa)• Hitung jenis darah lengkap dgn
diff. lekosit• Tes fungsi tiroid, serologis sifilis, AB
HIV• Urinalisa• EKG, EEG, Ro thorak• Darah dan urin skrining obat
Pemeriksaan Laboratorium
Tambahan :
Kultur darah, urin, CSF
Konsentrasi B12 dan asam folat
CT Scan otak atau MRIPemeriksaan fungsi
lumbal dan CSF
Diagnosa BandingGambaran Demensia Delirium
Onset Lambat Cepat
Durasi Bulan sd tahun Jam sd minggu
Atensi Dipertahankan Fluktuatif
Daya ingat Kelemahan daya ingat jangka pjg
Kelemahan daya ingat segera&menegah
Pembicaraan Sulit menemukan kata2 Inkoheren
Siklus tidur Tidur terputus Sering terjadi gangguan
Pikiran Miskin Disorganisasi
Kesadaran Tidak berubah Menurun
Kewaspadaan Biasanya normal Hipervigilensi / ↓
Delirium versus Skizofrenia atau Depresi
• Skizofrenia:– Halusinasi dan
delusi lebih konstan dan lebih terorganisasi
– Tanpa perubahan level kesadaran atau pada orientasi mereka
• delirium dengan gejala hipoaktif ~ depresi berat dibedakan berdasarkan EEG
•DD/ yang lain:–Ganggguan psikotik singkat–Gangguan Skizofreniform–Gangguan disosiatif
EEG
Tata Laksana
•Tujuan utama:mengatasi faktor penyebab
•Tujuan lain:Menyediakan dukungan fisik,
sensorik dan lingkungan
Tata Laksana
• Dukungan fisik agar pasien delirium tidak berada dalam situasi yang menyebabkan mereka mendapatkan cedera
• Tidak dalam lingkungan dengan stimulasi sensorik yang buruk atau overstimulasi
• Ditemani teman atau keluarga dalam ruangan
• Gambar atau dekorasi yang familiar, jam atau kalender, dan orientasi yang reguler terhadap orang, tempat dan waktu membantu pasien merasa nyaman
FarmakoterapiGejala utama delirium Psikosis
• Haloperidol : dosis inisial 2-10 mg IM, diulang dalam 1 jam jika pasien tetap agitatif
• Segera setelah pasien tenang, obat oral dimulai• Dosis 2x/hr, dengan ⅔ dosis diberikan saat akan
tidur• Haloperidol 0,25-2 mg tiap 4 jam• Dosis harian total yang efektif 5-40mg untuk
kebanyakan pasien dengan delirium
• Phenothiazine hindari! berhubungan dengan aktifitas antikolinergik
• Penggunaan antipsikotik generasi dua dapat dipertimbangkan tetapi clinical trial masih terbatas
– Ziprasidone efek mengaktivasi tidak untuk delirium
– Olanzapine untuk penggunaan IM – Untuk pasien dengan parkinson dan delirium
clozapine atau quetiapine kurang dalam mengeksaserbasi gejala parkinson
• Benzodiazepines dengan waktu paruh pendek atau menengah (misal, lorazepam 1 - 2 mg saat akan tidur).
Gejala insomnia
PROGNOSIS• Identifikasi dan atasi penyebabnya delirium
akan membaik dalam 3-7 hari, beberapa gejala baru bisa hilang dalam 2 minggu.
• Pasien lansia dan yang mengalami delirium lama masa penyembuhan lebih lama.
• Tingginya angka kematian pertahun pada delirium karena kondisi medis umum yang serius.
GANGGUAN MENTAL LAINNYA AKIBAT KERUSAKAN DAN
DISFUNGSI OTAK DAN PENYAKIT FISIK (F06)
• Gangguan mental yang berkaitan dengan disfungsi otak karena penyakit serebral primer atau penyakit sistemik yang mempengaruhi otak secara sekunder.
• Manifestasi klinis menyerupai gangguan yang tidak dianggap organik.
• Tidak mengarah pada delirium atau demensia.
• Kondisi ini bukam karena reaksi psikologis terhadap penyakit
Kriteria Umum Gangguan Mental Lainnya Akibat Kerusakan Dan Disfungsi Otak Dan Penyakit Fisik
(F06)
a.Adanya penyakit, kerusakan, disfungsi otak, penyakit fisik sistemik yg diketahui berhub.dg salah satu sindrom mental.
b.Adanya hubungan waktu (dalam beberapa minggu/bulan) perkembangan penyakit yg mendasari dg timbulnya sindrom mental.
c.Kesembuhan dari gangguan mental setelah perbaikan/dihilangkannya penyebab yangg mendasarinya.
d.Tidak adanya bukti yg mengarah pd penyebab alternatif dr sindrom mental ini (pencetus: stres, RPK)
• Bila ada kondisi a dan bdibenarkan sebagai diagnosis sementara.
• Bila kondisi a-d terpenuhi kepastian klasifikasi diagnostik menjadi lebih bermakna.
Halusinosis OrganikPedoman Diagnostik PPDGJ III:Kriteria umum terpenuhi ditambah dengan :• Adanya Halusinasi dlm segala bentuk (visual, auditorik)
yang menetap/berulang.• Kesadaran penuh (mungkin disadari/tidak oleh yang
bersangkutan)tidak ada kesadaran berkabut.• Tidak Ada penurunan fungsi intelektual bermakna.• Tidak ada gangguan afektif menonjol.• Tidak jelas adanya waham (seringkali insight masih utuh).
Gangguan Waham Organik (Lir Skizofrenia)
Kriteria umum F06.• Waham menetap/berulang (waham kejar, tubuh berubah,
cemburu, penyakit, kematian dirinya/orang lain).• Halusinasi, gangguan proses pikir, fenomena katatonik.• Kesadaran dan daya ingat tidak terganggu.
Harus ada penyebab organik khas. (CT-Scan tidak terbatas pada penemuan ventrikel otak melebar/Soft neurological Signs)DD: Gangguan Psikotik akut dan sementara, Gangguan Psikotik akibat obat, Gangguan waham menetap, Skizofrenia.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK1. Pemeriksaan darah:- Darah Perifer Lengkap- Elektrolit- Glukosa puasa- BUN, Kreatinin- Ca, Mg, P- Liver Function Test- Thyroid function Test- Arterial Blood Gases- Toxycology2. Urinalysis3. CSF 4. Rontgen Dada
5. ECG6. EEG7. MRI8. PET9. Specific Drug Level (Timbal,
Merkurii Dilakukan secara rutin untuk
gangguan mental .
Penatalaksanaan• Singkirkan/jauhkan pasien dari paparan zat yang
menyebabkan gangguan.• Secara aktif diberikan terapi pada penyakit yang
mendasarinya.• Intervensi psikofarmakologimengatasi gejala yang
muncul– Berikan antipsikotik dengan efek samping esktra
piramidal minimal (rissperidone, quetiapine)– Hindari pemberian antikolinergik menurunkan
kognitif– Bila kesulitan oral berikan injeksi haloperidol
intramuskular
• Psikoterapi : psikoterapi supportif dan psikoedukasi
• Meningkatkan mekanisme koping untuk mengatasi keterbatasan sosial dan pekerjaan dikarenakan kondisi medis.
• Edukasi tentang gejala penyakit dan pentingnya pengobatan.
• Pastikan keamanan pasien dan keluarga gejala psikotik.
Gangguan Katatonik OrganikAdalah suatu gangguan aktivitas psikomotor yg menurun (stupor)/meningkat (excitement) yg berhubungan dengan gangguan katatonik.
Kriteria umum F06 + disertai salah satu:•Stupor (berkurang/hilang sama sekali gerakan spontan dg mutisme parsial/total, negativisme, posisi tubuh kaku).•Gaduh gelisah (hipermotilitas kasar dengan atau tanpa kecenderungan untuk menyerang).•Kedua-duanya(Silih berganti secara cepat & tidak terduga dari hipoaktivitas ke hiperaktivitas).•Fenomena Katatonik lain: stereotipi, flex.cerea, tindakan impulsif.
Pemeriksaan laboratorium:- tidak ada yg khas pada katatonia- Evaluasi laboratorium hanya untuk menyingkirkan
penyakit lain yang mendasari terjadinya gangguan- Pemeriksaan yg tepat: DPL, elektrolit, Brain Imaging,
EEG bila tdpt kejang.- Dicurigai adanya SNM: serum kreatin fosfokinase, WBC
count, Serum Transaminase.
Gangguan Katatonik Organik
Gangguan Katatonik OrganikPenatalaksanaan:- Memerlukan perawatan di RS krn perawatan diri yang
buruk.- Untuk yg dlm keadaan gelisah dilakukan pengawasan
tertutup krn dpt membahayakan orang lain.- Intake cairan dan makanan diperhatikan (iv, NGT).- Diperhatikan higiene dan sanitasinya.- ECT untuk katatonia dgn KMU, khususnya katatonia yg
mengancam jiwa (tidak bs makan) atau berkembang menjadi katatonik letal (malignansi).
Gangguan suasana perasaan organik
• Perubahan suasana perasaan (mood) atau afek biasanya disertai perubahan pada segala tingkat kegiatan
• Adanya dugaan penyebab langsung berupa gangguan serebral atau fisik lain yang keberadaanya harus ditunjukkan secara bebas (misalnya dengan penemuan fisik dan laboratorik yang sesuai) atau diduga berdasarkan informasi riwayat yang patut dipercaya.
Gangguan suasana perasaan organik
• Gangguan afektifnya mengikuti faktor organik yang diduga dan bukan akibat repons emosional pasien terhadap pengetahuannnya karena mempunyai gangguan otak atau gejala gangguan otak.
• Gangguan klinis yang muncul dapat berupa :– Gangguan manik organik– Gangguan bipolar organik– Gangguan depresif organik– Gangguan afektif organik campuran
Tatalaksana• Atasi secara adekuat penyebab utamanya.
• Farmakoterapi untuk mengatasi gejala mood dengan meminimalkan interaksi dengan obat yg ada.
• Mengatasi depresi : dapat diberikan antidepresan ( sertralin, citalopram).
• Gejala manik : divalproat, lithium.
Gangguan anxietas organik• Suatu gangguan yang ditandai oleh gambaran sifat
dasar dari gangguan anxietas menyeluruh (generalzied anxiety disorder) (F41.1), gangguan panik (F41.1), atau kombinasi dari keduanya, tetapi timbul sebagai akibat gangguan organik yang dapat menyebabkan disfungsi otak (seperti epilepsi lobus temporalis, tirotoksikosis, atau feokromositoma)
Tatalaksana• Gangguan cemas akibat kondisi medis umum
biasnya berfluktuatif sesuai dengan faktor pencetusnya.
• Benzodiazepin berguna dalam menurunkan gejala-gejala cemas.
• Benzodiazepin kerja pendek dapat diberikan seperti lorazepam.
• Kombinasi dengan antidepresan
Gangguan disosiatif organik• Suatu gangguan yang memenuhi persyaratan untuk
salah satu gangguan dalam F44- (gangguan disosiatif(konversi)) dan memenuhi kriteria umum untuk penyebab organik
• Tidak termasuk– Gangguan disosiatif (konversi), nonorganik
atau YTT (F44.-)