gangguan waham organik

22
LAPORAN PSIKIATRI GANGGUAN WAHAM ORGANIK Disusun oleh: Faraida Jilzani 1410221046 Pembimbing: dr. Mardi Susanto, Sp.KJ (K) KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN PSIKIATRI FAKULTAS KEDOKTERAN UPN “VETERAN” JAKARTA

description

laporan kasus psikiatri

Transcript of gangguan waham organik

Page 1: gangguan waham organik

LAPORAN PSIKIATRI

GANGGUAN WAHAM ORGANIK

Disusun oleh:

Faraida Jilzani 1410221046

Pembimbing:

dr. Mardi Susanto, Sp.KJ (K)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN PSIKIATRI

FAKULTAS KEDOKTERAN UPN “VETERAN” JAKARTA

RUMAH SAKIT UMUM PERSAHABATAN JAKARTA

2015

Page 2: gangguan waham organik

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. AW

Usia : 35 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Status : Belum Menikah

Alamat : Citayam, Jawa Barat

II. RIWAYAT PSIKIATRI

Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 17 Desember 2015 pukul 11.00

WIB di Poliklinik Psikiatri Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan.

A. Keluhan Utama

Pasien datang ke Poliklinik Psikiatri RSUP Persahabatan untuk kontrol rutin

karena obat sudah habis.

B. Riwayat Gangguan Sekarang

Pasien datang ke Poliklinik Psikiatri RSUP Persahabatan diantar oleh

ibunya untuk kontrol rutin karena obat pasien sudah habis. Saat ini pasien sudah

merasa lebih baik dengan meminum obat dibandingkan dengan keluhan sebelum

berobat. Pasien merasa cocok dengan obat yang diminumnya dan mengaku

keluhan sudah banyak berkurang serta mengalami perbaikan. Jika pasien tidak

meminum obat, keluhan-keluhan akan muncul lagi.

Keluhan pasien yang lain yang dirasakan saat ini yaitu sulit untuk memulai

tidur. Sulit tidur sudah dialami sejak dulu, saat malam hanya dapat tertidur

beberapa jam saja. Pasien juga mengeluhkan terkadang masih mendengar suara

atau bisikan yang tidak ada sumbernya. Suara tersebut tidak jelas dan banyak

seperti berasal dari dalam diri pasien. Pasien memberi contoh seperti saat

mendengar adzan di mesjid, suara adzan tersebut juga terdengar di dalam diri

pasien.

Page 3: gangguan waham organik

Pasien terkadang merasa seperti melihat kilat dan bayangan tetapi tidak ada

benda atau sesuatu di sekitarnya, kilat atau bayangan ini juga terlihat di dalam

rumah. Terkadang pasien masih merasakan rasa-rasa pahit di mulutnya padahal

tidak sedang mengkonsumsi apapun sebelumnya yang pahit-pahit, pasien juga

mengaku masih mencium bau sampah atau bau bangkai tetapi tidak ada apapun

disekitarnya. Semua gejala tersebut walaupun masih ada, tetapi diakui pasien

sudah jarang sekali dialami.

Pasien mengatakan keluhan-keluhan tersebut mulai muncul tidak lama

setelah pasien mengalami kecelakaan lalu lintas pada tahun 2009. Saat itu pasien

sedang dalam perjalanan untuk makan siang bersama temannya dengan

menggunakan kendaraan roda dua kemudian akibat kondisi jalan yang

bergelombang, teman pasien tidak dapat mengendalikan motor dan akhirnya

terjatuh. Pasien terpental dan kepelanya terbenetur. Pasien mengaku saat

kecelakaan pasien langsung tidak sadarkan diri karena mengalami trauma

kepala.

Saat terjadi kecelakaan tersebut, pasien langsung dilarikan ke rumah sakit

dan pasien mengaku tidak sadarkan diri selama beberapa hari. Pasien kemudian

dilakukan operasi kranioplasti di rumah sakit oleh dokter spesialis bedah saraf.

Ibu pasien mengatakan bahwa pasien sempat mengalami hilang ingatan selama

beberapa hari, pasien tidak dapat mengingat siapa dirinya, siapa keluarganya, apa

yang terjadi dan ingatan-ingatan masa lalunya. pasien mengaku beberapa hari

kemudian setelah pulang ke rumah pasien baru mendapatkan kembali ingatannya.

Kurang lebih satu bulan setelah kejadian tersebut keluhan-keluhan pasien mulai

timbul.

Pasien juga mengatakan pada awalnya dulu pasien sering merasa organ-

organ di tubuhnya seperti menghilang dan copot satu per satu. Pasien merasa

seperti ada angin yang membuat organ-organ di dalam tubuhnya seperti jantung,

lambung, ginjal, tangan dan kakinya copot.

Dahulu pasien mengatakan pernah memiliki pengalaman seperti mencurigai

orang lain yang sedang berbicara. Pasien juga merasa ada yang ingin melakukan

tindak kejahatan terhadap dirinya. Pasien tidak pernah merasakan pikirannya

seperti disedot oleh sesuatu, tidak pernah merasakan apa yang akan dilakukannya

Page 4: gangguan waham organik

telah diketahui orang lain lebih dulu. Pasien tidak pernah melihat bayangan orang

lain saat dirinya berada di depan cermin, dan pasien juga tidak pernah merasakan

keadaan sekitarnya berubah menjadi lebih besar atau menjadi lebih kecil dari yang

semestinya.

Pasien mengatakan selama hidupnya tidak pernah minum alkohol dan

konsumsi obat–obatan psikoaktif (NAPZA). Pasien mengatakan pernah

mengkonsumsi rokok tetapi sudah berhenti sejak beberapa tahun terakhir. Pasien

mengatakan tidak pernah mengalami kesedihan yang berlebihan ataupaun

kegembiraan yang berlebihan. Keluhan – keluhan seperti cemas, rasa dada

berdebar, tubuh berkeringat dingin, dan keadaan gelisah juga disanngkal oleh

pasien. Perasaan selama 2 minggu terakhir adalah pasien merasa biasa-biasa saja.

Pasien tidak pernah mengalami keadaan cemas yang berlebihan akibat suatu hal

atau keadaan yang sebenarnya tidak berbahaya. Pasien juga mengatakan tidak

pernah ada pikiran atau gagasan untuk melakukan sesuatu hal berulang-ulang

yang dapat menyebabkan suatu perasaan yang lega.

Saat ini pasien tinggal dirumah orang tuanya bersama ibu, kakak, adik serta

keponakannya. Ayah tidak tinggal di rumah dan lebih sering berada di luar kota

karena ayah pasien adalah seorang pebisnis yang bekerja di luar kota. Hubungan

pasien dengan keluarganya baik-baik saja, komunikasi berjalan lancar tidak ada

perselisihan di dalam keluarganya. Hubungan pasien dengan tetangganya juga

baik-baik saja, tidak ada masalah atau keributan yang terjadi antara dirinya

dengan tetangga di lingkungan tempat tinggalnya.

Pasien mengatakan dirinya belum pernah menikah. Pasien merupakan anak

ke dua dari tiga bersaudara. Menurut ibu pasien dulu pasien dilahirkan secara

normal di bidan. Tidak ada masalah selama proses persalinan maupun proses

melahirkan. Tumbuh kembang pasien berlangsung dengan baik di lingkungan

yang baik sesuai dengan usianya. Tidak ada masalah tumbuh kembang. Pasien

mangaku menempuh pendidikan hingga lulus SMA, pasien pernah melanjutkan

kuliah di Universitas Mercubuana tetapi tidak tamat, hanya bertahan 1,5 tahun.

Alasannya tidak melanjutkan perkuliahan karena dahulu pasien sibuk bekerja

sehingga tidak dapat membagi waktu antara kuliah dan pekerjaannya. Saat di

sekolah pasien mengaku prestasinya cukup baik, pasien tidak pernah tinggal kelas.

Page 5: gangguan waham organik

Hubungan dengan teman-teman dan guru-gurunya baik-baik saja. Pasien dapat

bersosialisasi dan berkomunikasi dengan baik dan tidak pernah ada masalah

apapun saat sekolah.

Saat ini pasien sedang tidak bekerja karena merasa belum mampu bekerja

dengan keluhan-keluhan yang dialaminya. Dahulu pasien sempat bekerja sebegai

seorang tukang gambar di salah satu perusahaan di Jakarta. Untuk saat ini

kebutuhan sehari-hari pasien cukup terpenuhi dari penghasilan ayahnya di luar

kota dan bantuan dari adik serta kakaknya yang saat ini sudah bekerja. Pasien

beragama islam, dan mengaku sering solat walaupun terkadang lupa. Saat ini

pasien menganggap dirinya sudah sehat dan sudah tidak memerlukan obat lagi.

tiga keinginan pasien saat ini adalah ingin sehat, ingin dapat bekerja lagi, dan

ingin berkeluarga.

C. Riwayat Gangguan Sebelumnya

a. Riwayat Gangguan Psikiatri

Pasien telah mengalami keluhan sejak 6 tahun yang lalu sekitar tahun

2009 dan sedang dalam pengobatan sampai dengan sekarang.

b. Riwayat Gangguan Medik

Pasien memiliki riwayat kranioplasti karena trauma kepala yang

dialaminya sekitar 6 tahun lalu.

c. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif/Alkohol

Tidak ada riwayat konsumsi zat psikoaktif, tetapi pernah merokok dan

sudah berhenti beberapa tahun terakhir.

d. Riwayat gangguan neurologi

Pasien pernah mengalami cedera kepala sekitar tahun 2009 dan

sempat hilang ingatan selama beberapa hari.

D. Riwayat Kehidupan Pribadi

a. Riwayat prenatal

Menurut cerita orang tua pasien, pasien dilahirkan melalui proses

persalinan normal. Tidak ada kendala pada saat hamil maupun

persalinan.

Page 6: gangguan waham organik

b. Riwayat masa kanak-kanak dan remaja

Pasien tumbuh dan berkembang seperti anak-anak dan remaja

seusianya, tidak terdapat gangguan pada tumbuh kembangnya. Pasien

dapat bersosialiasi dan memiliki cukup banyak teman.

c. Riwayat Pendidikan

Riwayat pendidikan baik. Pasien menempuh pendidikan SD, SMP,

dan SMA hingga tamat di Jakarta. Prestasi cukup baik, tidak pernah

tinggal kelas. Pasien pernah melanjutkan kuliah tetapi berhenti karena

sibuk bekerja dan sulit membagi waktu.

d. Riwayat pekerjaan

Saat ini pasien sedang tidak bekerja. Sebelumnya pernah bekerja

sebagai tukang gambar di salah satu perusahaan di jakarta.

e. Riwayat Agama

Pasien beragama Islam, sering solat walaupun terkadang lupa.

f. Aktivitas sosial

Aktivitas sehari-hari pasien di rumah, terkadang ikut bekerja di proyek

kakaknya untuk membantu. Pasien sehari-hari dapat bersosialisasi

dengan lingkungan sekitar.

E. Hubungan Dengan Keluarga

Saat ini pasien tinggal bersama ibu, kakak, adik, dan keponakannya di

rumahnya di daerah Citayam. Ayah pasien seorang pebisnis dan jarang berada di

rumah, lebih sering berada di luar kota. Hubungan pasien dengan keluarganya

baik. Komunikasi juga baik. Tidak ada masalah di keluarganya.

F. Riwayat Penyakit Keluarga

Pasien mengatakan bahwa dalam keluarga tidak ada yang memiliki sakit

atau keluhan serupa dengan pasien.

G. Situasi Sosial Sekarang

Pasien adalah seorang laki-laki berusia 35 tahun yang belum menikah.

Pasien adalah anak ke 2 dari 3 bersaudara. Pasien sekarang tinggal bersama ibu,

Page 7: gangguan waham organik

kakak, adik, dan keponakannya di rumah. Hubungan pasien dengan keluarga baik.

Pasien dapat melakukan aktifitas sehari-hari secara mandiri dapat mengerjakan

pekerjaan rumah dan mengatur keuangan sendiri. Hubungan pasien dengan

tetangganya baik, pasien dapat bersosialisasi dengan lingkungannya dengan baik.

H. Persepsi Pasien Tentang Dirinya dan Kehidupannya

Pasien merasa cukup dengan kehidupannya saat ini, sadar sedang sakit dan

memerlukan obat supaya sembuh. Tiga keinginan terbesar pasien saat ini yaitu

ingin sehat, ingin dapat bekerja kembali, dan ingin menikah dan memiliki anak.

III. STATUS MENTAL

A. Deskripsi Umum

a. Penampilan: Pasien laki-laki berusia 35 tahun, tampak sesuai usianya,

berpakaian rapi, bersih, sikap ramah, perawatan diri baik, warna kulit

sawo matang.

b. Kesadaran:

- Kesadaran Umum : Compos Mentis

- Kontak psikis : Dapat dilakukan dengan pasien,

pasien dapat berkomunikasi dengan baik dengan pemeriksa.

c. Perilaku dan aktivitas psikomotor

- Cara berjalan : Baik

- Aktivitas psikomotor : Pasien kooperatif, tenang, kontak

mata baik, dan dapat menjawab pertanyaan dengan baik.

d. Pembicaraan

- Kuantitas: Baik. Pasien dapat menjawab pertanyaan dokter

dandapat mengungkapkan isi hatinya secara jelas.

- Kualitas: Bicara spontan, volume bicara cukup jelas, artikulasi

jelas, pembicaraan terarah.

e. Sikap terhadap pemeriksa: Kooperatif.

B. Keadaan Afektif

a. Mood : Biasa-biasa saja

Page 8: gangguan waham organik

b. Afek :Luas

c. Keserasian : Mood dan afektif serasi

d. Empati : Pemeriksa tidak dapat merasakan perasaan pasien

C. Fungsi Intelektual/Kognitif

a. Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan

- Taraf pendidikan: Riwayat pendidikan pasien adalah SD, SMP,

dan SMA. Pernah kuliah tetapi tidak tamat.

- Pengetahuan umum: Baik. Ketika ditanya presiden dan gubernur

DKI Jakarta terpilih saat ini pasien dapat menjawab dengan benar.

b. Daya konsentrasi dan Imajinasi:

Baik. Pasien dapat mengikuti tanya jawab dengan baik sampai selesai.

Ketika diberikan pertanyaan hitungan angka dari 100 dikurangi 7

dapat menjawab cepat, 93 dikurangi 7 dapat dijawab.

c. Orientasi:

- Waktu : baik, pasien mengetahui waktu saat pemeriksaan

- Tempat: baik, pasien mengetahui sedang berada dimana

- Orang: baik, pasien mengetahui siapa yang mewawancarai

- Situasi: baik, pasien mengetahui apa yang sedang dilakukan

d. Daya Ingat:

- Daya ingat jangka panjang: Baik. Pasien masih ingat masa

sekolahnya dahulu ketika SD, SMP, SMA di Jakarta.

- Daya ingat jangka pendek: Baik. Pasien dapat kendaraan yang

digunakannya untuk berobat ke RSUP Persahabatan.

- Daya ingat segera: Baik. Pasien mampu menyebutkan kembali 5

kota yang disebutkan pemeriksa segera yaitu Jakarta, bandung,

jogja, medan, ambon.

e. Pikiran Abstrak:

Baik. Pasien mampu mengartikan satu buah peribahasa yang diberikan

pemeriksa, yaitu air susu dibalas dengan air tuba adalah kebaikan

dibalas dengan kejahatan.

f. Bakat Kreatif:

Page 9: gangguan waham organik

Pasien memiliki hobi menggambar dan menikmati saat menggambar.

g. Kemampuan menolong diri sendiri:

Baik. Pasien mampu mengurus diri sendiri dan mampu untuk

melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.

D. Gangguan Persepsi

a. Halusinasi dan Ilusi:

- Halusinasi visual : pasien melihat bayangan seperti kilat.

- Halusinasi auditori : pasien seperti mendengar suara dari dalam

dirinya.

- Halusinasi gustatory : pasien seperti merasakan pahit dimulutnya.

- Halusinasi taktil : pasien merasa seperti ada yang mencolek dan

mecubit tubuhnya.

b. Depersonalisasi dan Derealisasi:

Tidak terdapat Depersonalisasi dan Derealisasi.

E. Proses Pikir

a. Arus Pikir

- Produktivias : Baik. Pasien cukup lancar dalam menjawab

pertanyaan.

- Kontinuitas : Baik, Koheren

- Hendaya : Tidak terdapat hendaya pada pasien.

b. Isi Pikiran

- Preokupasi : Tidak ada

- Gangguan Pikiran : Waham Kejar

F. Pengendalian Impuls

Secara keseluruhan baik. pasien dapat mengontrol dirinya dan melakukan

wawancara dengan baik.

Page 10: gangguan waham organik

G. Daya Nilai

a. Norma Sosial: Baik. pasien dapat bersosialisasi dengan tetangga

dengan baik.

b. Daya Nilai: Baik, ketika diberikan perumpamaan kondisi dimana

pasien bertemu dengan seorang di jalan raya yang tidak bias

menyebrang maka pasien akan membantu orang tersebut untuk

menyebrang jalan.

c. Penilaian Realitas: Terdapat gangguan menilai realitas tetapi sudah

mengalami perbaikan.

H. Persepsi Pasien Terhadap Diri dan Kehidupannya

Penilaian pemeriksa adalah pasien memiliki halusinasi dan waham yang

sudah berkurang dan saat ini sudah tidak sampai mengganggu aktivitas sehari-

hari. Pasien merasa dirinya sakit tetapi saat ini sudah sembuh.

I. Tilikan/Insight

Tilikan pasien adalah derajat 6 dimana pasien menyadari sepenuhnya

tentang situasi dirinya dan mau untuk diperbaiki.

J. Taraf Dapat Dipercaya

Pemeriksa memperoleh kesan secara menyeluruh bahwa jawaban pasien

dapat dipercaya karena daya ingat pasien baik, orientasi pasien baik, dan pasien

konsisten terhadap setiap pertanyaan yang diajukan oleh pemeriksa.

IV. PEMERIKSAAN FISIK

A. Status Generalis

a. Keadaan Umum : Baik

b. Tanda Vital

Tekanan Darah : 120/80 mmHg

Nadi : 84 kali per-menit, reguler, kuat angkat

Pernapasan : 20 kali/menit, reguler, kedalaman cukup

Suhu : Afebris

Page 11: gangguan waham organik

c. Bentuk Badan : Kesan dalam batas normal

d. Sistem Kardiovaskuler : Tak ada kelainan

e. Sistem Muskuloskeletal : Tak ada kelainan

f. Sistem Gastrointestinal : Tak ada kelainan

g. Sistem Urogenital : Tak ada kelainan

h. Gangguan khusus : Tak ada kelainan

B. Status Neurologis

a. Saraf Kranial : Kesan dalam batas normal

b. Saraf Motorik : Kesan dalam batas normal

c. Sensibilitas : Kesan dalam batas normal

d. Susunan Saraf Vegetatif : Tidak ada Kelainan

e. Fungsi Luhur : Tidak ada Kelainan

f. Gangguan khusus : Tidak ada Kelainan

V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

a. Pasien laki-laki berumur 35 tahun datang untuk control karena obat

habis. Pasien sudah mengkonsumsi obat sejak 6 tahun lalu dan merasa

cocok dengan obat yang diberikan.

b. Pasien memiliki riwayat kecelakaan lalu lintas dan trauma kepala

hingga hilang kesadaran sekitar tahun 2009 kemudian dilakukan

kranioplasti. Setelah kecelakaan tersebut pasien sempat hilang ingatan

selama beberapa hari.

c. satu bulan setelah kecelakaan pasien merasa mendengar suara-suara,

melihat bayangan-bayangan, mencium bau yang tidak ada sumbernya,

merasa lidahnya pahit, dan merasa di cubit-cubit. Selain itu pasien

merasa organ-organ di tubuhnya seperti copot terkena angin.

d. Pasien tidak pernah menggunakan NAPZA dan alkohol secara rutin

dalam satu tahun terakhir.

e. Pasien tidak memiliki masalah yang dicemaskan saat ini. Perasaan

pasien biasa saja.

Page 12: gangguan waham organik

f. Pasien dilahirkan secara normal, masa kanak-kanak dan remaja pasien

baik. Tidak ada gangguan tumbuh-kembang. Tidak ada gangguan

dalam bersosialisasi dengan lingkungan.

g. Pasien menempuh pendidikan hingga SMA. Prestasi belajar pasien

semasa sekolah cukup baik dan tidak pernah tinggal kelas. Hubungan

dengan teman sekolah baik.

h. Pasien belum menikah dan saat ini pasien tinggal dengan ibu serta

kakak, adik, dan keponakannya.

i. Pasien sebelumnya bekerja sebagai tukang gambar di salah satu

pekerjaan namun berhenti karena penyakitnya. Kebutuhan sehari-hari

cukup terpenuhi dari penghasilan ayah dan saudara-saudaranya.

j. Hubungan pasien dengan keluarga baik. Pasien dapat bersosialisasi

dengan lingkungannya dengan baik. Pasien dapat mengurus dirinya

sendiri dengan baik dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara

mandiri.

k. Di keluarga pasien tidak ada yang memiliki keluhan sama seperti

pasien.

l. Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya. Pasien

tidak memiliki riwayat penyakit lain.

m. Keadaan umum baik, tidak ditemukan adanya gangguan medis pada

pasien saat ini.

n. Fungsi kognitif masih baik. Memori jangka panjang, pendek, dan

segera masih baik. Orientasi tempat, orang, waktu, dan situasi masih

baik. Pasien memiliki riwayat cedera kepala 6 tahun lalu dan sudah

dilakukan kranioplasti. Tidak ada gangguan neurologis lain yang

bermakna.

o. Saat ini masih terdapat halusinasi visual, auditorik, dan waham kejar

serta gangguan tidur.

p. Pada pasien didapatkan gejala minimal, fungsi baik, cukup puas, tidak

lebih dari masalah harian biasa.

Page 13: gangguan waham organik

VI. FORMULASI DIAGNOSTIK

Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan yang telah dilakukan pada pasien,

didapatkan adanya sekumpulan gejala atau perilaku yang secara klinis bermakna

sehingga menimbulkan penderitaan dan terganggunya fungsi. Oleh karena itu,

pasien dapat dikatakan mengalami Gangguan Jiwa.

a. Diagnosis AKSIS I

- Pada pasien ditemukan riwayat hilangnya daya ingat, hilang

kesadaran, riwayat halusinasi serta waham (disfungsi otak) yang

berkaitan dengan penyakit/gangguan di otak yaitu trauma kepala

sehingga pasien ini mengalami Gangguan Mental Organik (F.0).

- Pada pasien saat ini masih didapatkan halusinasi visual, halusinasi

auditorik, dan waham kejar sehingga pasien mengalami gangguan

waham organik (F06.2).

b. Diagnosis AKSIS II

Tumbuh kembang normal, pasien dapat berinteraksi dengan baik di

masyarakat, maka pada pasien tidak terdapat Gangguan

Kepribadian. Pasien dapat menyelesaikan sekolah SD,SMP, dan

SMA sehingga pada pasien tidak terdapat Retardasi Mental.

Karena tidak terdapat gangguan kepribadian dan retardasi mental,

maka pada AKSIS II Tidak terdapat Diagnosis.

c. Diagnosis AKSIS III

Pasien memiliki riwayat kranioplasti karena trauma kepala, sehingga

pada AKSIS III terdapat diagnosis Riwayat Kranioplasti karena

Trauma Kepala.

d. Diagnosis AKSIS IV

Pasien tidak memiliki masalah baik dalam keluarga, lingkungan sosial,

maupun pekerjaan yang berkaitan dengan penyakitnya maka pada

AKSIS IV tidak terdapat diagnosis.

e. Diagnosis AKSIS V

Pada pasien didapatkan gejala sementara dan dapat diatasi dengan

meminum obat yang diberikan,maka didapatkan AKSIS V GAF skala

80 – 71.

Page 14: gangguan waham organik

VII. EVALUASI MULTIAKSIAL

a. AKSIS I : Gangguan Waham Organik (F06.2)

b. AKSIS II : Tak terdapat diagnosis

c. AKSIS III : Riwayat kranioplasti karena trauma kepala

d. AKSIS IV : Tidak terdapat diagnosis

e. AKSIS V : GAF scale 80-71

VIII. DAFTAR PROBLEM

a. Organobiologik : Tidak ada

b. Masalah psikologis : Terdapat waham dan halusinasi serta sulit

tidur

c. Sosioekonomi : Tidak ada

IX. PROGNOSIS

a. Prognosis ke Arah Baik:

- Pasien mengetahui bahwa dirinya sakit dan memiliki keinginan

untuk sembuh.

- Pasien bersedia kontrol ke rumah sakit dan mau untuk meminum

obat secara teratur.

- Keluhan pasien semakin membaik terhadap terapi.

b. Prognosis ke Arah Buruk:

- Keluhan yang dialami sudah sejak 6 tahun yang lalu.

c. Berdasarkan data-data di atas, dapat disimpulkan prognosis pasien

adalah:

Quo ad vitam : Ad Bonam

Quo ad functionam : Ad Bonam

Quo ad sanationam : Dubia Ad Bonam

X. TERAPI

a. Psikofarmaka

Olanzapin 1 x 5 mg (Per Oral)

b. Psikoterapi

- Edukasi pasien dan keluarga mengenai penyakitnya

- Edukasi pasien untuk minum obat secara teratur dan rutin kontrol

- Edukasi pasien menganai sleep hygiene