(Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik

download (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik

of 28

Transcript of (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik

  • 7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik

    1/28

    GANGGUAN MENTAL ORGANIK

    DEFINISI

    Gangguan mental organik merupakan sebuah gangguan mental yang memiliki

    dasar organik yang patologis yang juga bisa diidentifikasi seperti halnya penyakit

    serebralvaskular, tumor otak, intoksikasi obat-obatan, dll. Secara umum, ganguan mental

    seperti ini bisa diklasifikasikan menjagi 3 kelompok berdasarkan kepada gejala utamanya

    yang merupakan gangguan berbahasa, gangguan kognitif seperti halnya penurunan daya

    ingat, dan juga gangguan perhatian. Ketiga kelompok gangguan mental itu adalah delirium,

    dimensia, serta gangguan amnestik. Sedangkan gangguan fungsional adalah gangguan otak

    dimana tidak ada dasar organik yang dapat diterima secara umum (contohnya Skiofrenia.

    !epresi"

    ETIOLOGI

    #tiologi $rimer berasal dari suatu penyakit di otak dan suatu cedera atau rudapaksa

    otak atau dapat dikatakan disfungsi otak. Sedangkan etiologi sekunder berasal dari penyakit

    sistemik yang menyerang otak sebagai salah satu dari beberapa organ atau sistem tubuh .

    %stilah organik merupakan sindrom yang diklasifikasikan dapat berkaitan dengan

    gangguan&penyakit sistemik&otak yang secara bebas dapat didiagnosis. Sedangkan istilah

    simtomatik untuk G' yang pengaruhnya terhadap otak merupakan akibat sekunder dari

    gangguan & penyakit ekstra serebral sitemik seperti at toksik berpengaruh pada otak bisa

    bersifat sesaat&jangka panjang.

  • 7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik

    2/28

    KLASIFIKASI MENURUT PPDGJ-III

    1. Dimensia Pada Penyakit A!eime"

    a. !imensia pada penyakit aleimer dengan onset dini

    b. !imensia pada penyakit aleimer dengan onset lambat

    c. !imensia pada penyakit aleimer, tipe tak khas atau tipe campurand. !imensia pada pada penyakit aleimer )**

    +. Dimensia #ask$a"

    a. !imensia vascular onset akut

    b. !imensia multi-infark

    c. !imensia vascular supkortikal

    d. !imensia vascular campuran kortikal dan subkortikal

    e. !imensia vascular lainnya

    f. !imensia vascular )**

    %. Dimensia Pada &enyakit 'DK

    a. !imensia pada penyakit pick

    b. !imensia pada penyakit creutfeldt-jakobc. !imensia pada penyakit huntingson

    d. !imensia pada penyakit parkinson

    e. !imensia pada penyakit human immunodefisiensi virus (%"

    (. Dimensia 'TT

    Karakter kelima dapat digunakan untuk menentukan dimensia sebagai berikut

    a. *anpa gejala tambahanb. Gejala lain, terutama aham

    c. Gejala lain, terutama halusinasi

    d. Gejala lain, terutama halusinasi

    e. Gejala lain, terutama depresi

    f. Gejala campuran lain

    ). Sind"*m Amnestik O"+ani, $kan Akiat A,*/* Dan 0at Psik*akti Lainnya

    2. Dei"i$m $kan akiat a,*/* dan !at &sik*akti ainnya

    a. !elirium, tak bertumpang tindih dengan demensia

    b. !elirium, bertumpang tindih dengan demensia

    c. !elirium lainnya

    d. !elirium )**3. Gan++$an menta ainnya akiat ke"$sakan dan dis$n+si *tak dan &enyakit isik

  • 7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik

    3/28

    a. alusinasi organik

    b. Gangguan katatonik organik

    c. Gangguan aham organik (lir-skiofrenia"

    d. Gangguan suasana perasaan (mood afektif" organik

    e. Gangguan manic organik

    f. Gangguan bipolar organikg. Gangguan depresif organik

    h. Gangguan afektif organik campuran

    i. Gangguan ancietas organik

    j. Gangguan disosiatif organik

    k. Gangguan astenik organik

    l. Gangguan kognitif ringan

    m. Gangguan mental lain )!K akibat kerusakan disfungsi dan penyakit fisik

    n. Gangguan mental )** akibat kerusakan dan disfungsi otak dan penyakit fisik

    4. Gan++$an ke&"iadian dan &e"iak$ akiat &enyakit5 ke"$sakan dan dis$n+si *tak

    a. Gangguan kepribadian organik

    b. Sindrom pasca ensefalitikc. Sindrom pasca kontusio

    d. Gangguan kepribadian dan perilaku organik lain akibat penyakit kerusakan dan

    disfungsi otak

    e. Gangguan kepribadian dan perilaku organik )** akibat penyakit kerusakan dan

    disfungsi otak

    6. Gan++$an menta *"+aik ata$ simt*matik 'TT

    JENIS-JENIS

    1. DIMENSIA

    !emensia merupakan suatu gangguan mental organik yang biasanya diakibatkan

    oleh proses degeneratif yang progresif yang mengenai fungsi kognitif . !emensia

    merupakan sindroma yang ditandai oleh berbagai gangguan fungsi kognitif (biasanya

    tanpa gangguan kesadaran" yang mempengaruhi kepribadian pasien.

  • 7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik

    4/28

    E&idemi**+i

    !emensia ditemukan banyak pada lansia dan biasanya terjadi pada usia lebih dari

    /0 tahun. *ipe demensia yang paling banyak diderita adalah demensia tipe 1lheimer

    dengan presentase 02-/2. Kemudian dilanjutkan dengan demensia vascular sebesar 40-

    32 dan pasien demensia tipe ini biasanya laki-laki.

    Gama"an Kinik

    $asien penderita demensia menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut 5

    - Gan++$an Daya In+at

    Gangguan ingatan biasanya merupakan ciri yang aal don menonjol pada

    demensia, khususnya pada demensia yang mengenai korteks, seperti demensia tipe

    1lheimer. $ada aal perjalanan demensia, gangguan daya ingat terjadi secara ringan

    dan paling jelas untuk peristia yang baru terjadi. Selama perjalanan penyakit

    demensia, pasien terganggu dalam orientasi terhadap orang, aktu, maupun tempat.

    Sebagai contoh, pasien dengan demensia mungkin lupa bagaimana kembali ke

    ruangannya setelah pergi ke kamar mandi. *etapi, pasien tidak menunjukkan gangguan

    pada tingkat kesadaran.

    - Gan++$an a/asa

    $roses demensia dapat mempengaruhi kemampuan berbahasa pasien. Kesulitan

    berbahasa ditandai oleh cara berkata yang samar-samar, stereotipik tidak tepat, atau

    berputar-putar.

    - Pe"$a/an Ke&"iadian

    $erubahan kepribadian merupakan gambaran yang paling mengganggu bagi

    keluarga pasien, hal ini dikarenakan pasien demensia mempunyai aham paranoid.

    Gangguan yang terjadi pada lobus frontal dan temporal dimungkinan menjadi penyebab

  • 7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik

    5/28

    perubahan keperibadian pasien. $asien jadi lebih mudah marah dan emosinya meledak-

    ledak. $asien demensia juga menunjukkan tertaa atau menangis yang patologis yaitu,

    emosi yang ekstrim tanpa penyebab yang terlihat.

    - Psik*sis

    !iperkirakan +2 -32 pasien demensia tipe 1lheimer mengalami halusinasi, dan

    32-62 mengalami aham, terutama dengan sifat paranoid.

    Eti**+i

    !emensia dapat disebabkan oleh penyakit alheimer dengan kemungkinan /2,

    dapat juga disebabkan karena gangguan neurologis (seperti chorea huntington,

    parkinsonism, multiple sklerosis", gangguan toksik metabolik (anemia pernisiosa,

    defisiensi asam folat, hipotiroidime, intoksikasi bromida", trauma (cedera kepala", dan obat

    toksin (termasuk demensia alkoholik kronis". !emensia yang masih mungkin

    disembuhkan (reversible" adalah yang disebabkan oleh gangguan kelebihan atau

    kekurangan hormon tiroid, dan vitamin 74+ (!epkes, +224".

    Jenis-7enis Demensia

    4. 1lheimer

    +. ascular !ementia

    Gejala umum dari vascular dementia adalah sama dengan tipe demensia

    alheimer, tetapi diagnosis dari vascular demensia membutuhkan pemerikasaan klinis

    dimana vascular demensia lebih menunjukkan penurunan dan deteriorasi dari penyakit

    alheimer. !emensia vaskuler juga merupakan demensia yang terjadi akibatpenyakit

    ateroskleros pada pembuluh darah sehingga resiko demensia sama dengan penyakit

    aterosklerose lainnya, seperti hipertensi, diabetes mellitus dan hiperlipidemia.

  • 7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik

    6/28

    !emensia vaskuler yaitu demensia yang timbul akibat keadaan atau penyakit lain

    seperti stroke, hipertensi kronik, gangguan metabolik, toksik, trauma otak, infeksi,

    tumor dan lain-lain. !imana demensia vaskuler dapat terjadi apabila lansia memiliki

    penyakit diatas, sehingga kejadian demensia dapat terjadi dengan cepat. $erjalanan

    penyakit ini pasien akan mendadak merasa membaik kemudian memburuk

    3. !ementia !ue to ther General 'edical 8ondition

    !S' % menyatakan / penyebab spesifik dari demensia yang dapat dikodekan

    seperti5 % disease, head trauma, $arkinson9s disease, untington9s disease, $ick9s

    disease, and 8reutfeldt-:akob disease.kategori ketujuh memberikan klinikus untuk

    menspesifikan kondisi medis yang diasosiasikan dengan demensia.

    6. Substance-%nduced $ersisting !ementia

    ;ntuk memfasilitasi pemikiran klinikus tentang perbedaan diagnosa, substance

    induced ini terdapat pada dua daftar di !S' yaitu yang diikuti dengan demensia dan

    yang terkait dengan kelainan at.

  • 7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik

    7/28

    Dia+n*sis andin+

    - !elirium

    $erbedaan antara delirium dan dementia lebih sulit dilakukan. Secara umum,

    delirium di bedakan dengan onset yang cepat, durasi yang singkat, kerusakan fungsi

    kognitif yang fluktuatif dalam keseharian, gangguan pola tidur, gangguan pada atensi

    dan persepsi.

    - !epression

    7eberapa pasien depresi memiliki gejala kerusakan fungsi kognitif yang akan

    sulit dibedakan dengan pasien demensia. 7iasanya disebut sebagai pseudodementia

    (depression related cognitive dysfunction", pasien dengan depression related cognitive

    dysfunction umumnya memiliki simptom depresive yang terkemuka, hal ini akan

    memudahkan dibedakan dengan depression related cognitive dysfunction dan seringkali

    mempunyai episode depresif.

    - Factitious Disorder

    Seseorang yang berusaa menampilkan kehilangan memori secara tak menentu

    dan tidak konsisten, seperti factitious disorder. !emensia yang sebenarnya, memori

    atas aktu dan tempat hilang sebelum memori akan orang lain memori yang terbaru

    juga hilang sebelum memori yang terpencil.

    - Schiophrenia

    ?alaupun skiofrenia dapat diasosiasikan dengan kerusakan fungsi intelektual,

    simtomnya lebih ringan daripada simtom yang kita lihat pada demensia.

    - @ormal 1ging

    $enuaan tidak selalu disertai dengan penurunan fungsi kognitif, tetapi masalah

    minor dari memori sudah biasa terjadi dalam penuaan. al ini tidak secara signifikan

    mengganggu pekerjaan dan kehidupan sosial pada penuaan.

  • 7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik

    8/28

    - 1lheimer dan ascular !ementia

    ascular dementia dibedakan dari alheimer dengan deteriorasi yang disertai

    dengan penyakit cerebrovascular. ?alau deteriorasi tidak terlihat jelas dan konsisten

    pada setiap kasus, simptom yang ditemukan pada pasien vascular dementia adalah

    gejala focal neurological

    - ascular !ementia versus *ransient %schemic 1ttacks

    *%1 ditunjukkan dengan episod yang singkat akan disfungsi focal neurological

    selama kurang dari +6 jam (biasanya 0-40menit". ?alau hal ini terjadi bisa didasari oleh

    banyak hal, namun pada umumnya microemboliation dari a pro>imal intracranial

    arterial lesion yang memicu *%1 dan kadang hal ini berlanjut kepada brain infarction

    (kematian jaringan otak"

    8. SINDOROM AMNESTIK

    Gangguan amnestik ditandai terutama oleh gejala tunggal suatu gangguan daya

    ingat yang menyebabkan gangguan bermakna dalam fungsi sosial atau pekerjaan.

    !iagnosis gangguan amnestik tidak dapat dibuat jika mempunyai tanda lain dari gangguan

    kognitif, seperti yang terlihat pada demensia, atau jika mempunyai gangguan perhatian

    (attention" atau kesadaran, seperti yang terlihat pada delirium.

    E&idemi**+i

    7eberapa penelitian melaporkan insiden atau prevalensi gangguan ingatan pada

    gangguan spesifik (sebagai contohnya sklerosis multipel". 1mnesia paling sering

    ditemukan pada gangguan penggunaan alkohol dan cedera kepala.

    Eti**+i

  • 7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik

    9/28

    4. Kondisi medis sistemik

    a. !efisiensi tiamin (Sindroma Korsakoff"

    b. ipoglikemia

    +. Kondisi otak primer

    a. Kejang

    b. *rauma kepala (tertutup dan tembus"

    c. *umor serebrovaskular (terutama thalamik dan lobus temporalis"

    d. $rosedur bedah pada otak

    e. #nsefalitis karena herpes simpleks

    f. ipoksia (terutama usaha pencekikan yang tidak mematikan dan keracunan

    karbonmonoksida"

    g. 1mnesia global transien

    h. *erapi elektrokonvulsif

    i. Sklerosis multipel

    3. $enyebab berhubungan dengan at

    a. Gangguan pengguanan alkohol

    b. @eurotoksin

    c. 7enodiaepin (dan sedatif- hipnotik lain"

    d. 7anyak preparat yang dijual bebas.

    Dia+n*sis

  • 7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik

    10/28

    Kriteria !iagnosis untuk Gangguan 1mnestik Karena Kondisi 'edis ;mum.

    4. $erkembangan gangguan daya ingat seperti yang dimanifestasikan oleh gangguan

    kemampuan untuk mempelajari informasi baru atau ketidak mampuan untuk

    mengingat informasi yang telah dipelajari sebelumnya.

    +. Ganguan daya ingat menyebabkan gangguan bermakna dalam fungsi sosial atau

    pekerjaan dan merupakan penurunan bermakna dan tingkat fungsi sebelumnya.

    3. Gangguan daya ingat tidak terjadi semata-mata selama perjalanan suatu delirium atau

    suatu demensia.

    6. *erdapat bukti dari riayat penyakit, pemeriksaan fisik, atau temuan laboratorium

    baha gangguan adalah akibat fisiologis langsung dari kondisi medis umum

    (termasuk trauma fisik"

    Sebutkan jika 5

    *ransien 5 :ika gangguan daya ingat berlangsung selama 4 bulan atau kurang

    Kronis 5 :ika gangguan daya ingat berlangsung lebih dari 4 bulan.

    8atatan penulisan 5 'asukkan juga nama kondisi medis umum pada 1ksis %, misalnya,

    gangguan amnestik karena trauma kepala, juga tuliskan kondisi pada 1ksis %%%.

    Gama"an Kinis

    $usat gejala dan gangguan amnestik adalah perkembangan gangguan daya ingat

    yang ditandai oleh gangguan pada kemampuan untuk mempelajari informasi baru

    (amnesia anterograd" dan ketidakmampuan untuk mengingat pengetahuan yang

    sebelumnya diingat (amnesia retrograd". $eriode aktu dimana pasien terjadi amnesia

    kemungkinan dimulai langsung pada saat trauma atau beberapa saat sebelum trauma.

    %ngatan tentang aktu saat gangguan fisik mungkin juga hilang. !aya ingat jangka pendek

    (short-term memory" dan daya ingat baru saja (recent memory" biasanya terganggu. !aya

  • 7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik

    11/28

    ingat jangka jauh (remote post memory" untuk informasi atau yang dipelajari secara

    mendalam (overlearned" seperti pengalaman maka anak-anak adalah baik, tetapi daya

    ingat untuk peristia yang kurang lama ( %eat dart 42 tahun" adalah terganggu.

    Dia+n*sis andin+

    4. !emensia dan !elirium

    +. $enuaan normal

    3. Gangguan disosiatif

    6. Gangguan buatan

    Pen+*atan

    $endekatan utama adalah mengobati penyebab dasar dari gangguan amnestik

    Setelah resolusi episode amnestik, suatu jenis psikoterapi (sebagai contohnya, kognitif,

    psikodinamika, atau suportif dapat membantu pasien menerima pangalaman amnestik

    kedalam kehidupannya.

    Pe"7aanan Penyakit dan P"*+n*sis

    nset mungkin tiba-tiba atau bertahapA gejala dapat sementara atau menetap dan

    hasil akhir dapat terentang dari tanpa perbaikan sampai pemulihan lengkap.

    %. DELIRIUM

  • 7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik

    12/28

    !elirium adalah kejadian akut atau subakut neuropsikiatri berupa penurunan

    fungsi kognitif dengan gangguan irama sirkardian dan bersifat reversibel. $enyakit ini

    disebabkan oleh disfungsi serebral dan bermanifestasi secara klinis berupa kelainan

    neuropsikiatri. !efinisi delirium menurut Diagnostic Statistical Manual of Mental

    Disorder(!S'-%-*=" adalah sindrom yang memiliki banyak penyebab dan berhubungan

    dengan derajat kesadaran serta gangguan kognitif. *anda yang khas adalah penurunan

    kesadaran dan gangguan kognitif. 1danya gangguan mood (suasana hati", persepsi dan

    perilaku merupakan gejala dari defisit kejiaan. *remor, nistagmus, inkoordinasi dan

    inkontinensia urin merupakan gejala defisit neurologis.

    Klasifikasi delirium berdasarkan !S'-%-*= 5

    - !elirium karena kondisi medis umum

    - !elirium karena intoksikasi at

    - !elirium karena sindrom putus at

    - !elirium karena etiologi yang multiple

    - !elirium yang tak terklasifikasikan

    E&idemi**+i

    Kasus dari gangguan ini sering ditemukan dalam setting klinis. 7iasanya pasien

    dengan gangguan ini berada dalam kondisi memasuki atau pulih dari atau bahkan masih

    berada dalam keadaan koma. al ini menyebabkan pasien dengan gangguan ini berada

    dalam kondisi overmedikasi dari obat psikoaktif. Kasus ini banyak ditemukan pada anak-

    anak maupun lansia.

    Gama"an kinis

  • 7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik

    13/28

    4. Gambaran mencolok adanya defisit untuk memusatkan, mempertahankan,

    memindahkan perhatian

    +. alusinasi visual sering ditemukan

    3. Gangguan irama tidur

    6. Bluktuasi kesadaran disorientasi, amnesia, tidak kooperatif

    Dia+n*sis

    Kriteria diagnostik yang untuk !elirium karena kondisi medis umum 5

    4. Gangguan kesadaran (yaitu, penurunan kejernihan kesadaran terhadap lingkungan"

    dengan penurunan kemampuan untuk memuaskan, mempertahankan, atau mengalihkan

    perhatian.

    +. Gangguan timbul setelah suatu periode aktu yang singkat (biasanya beberapa jam

    sampai hari dan cenderung berfluktuasi selama perjalanan hari.

    3. $erubahan kognisi (seperti defisit daya ingat disorientasi, gangguan bahasa" atau

    perkembangan gangguan persepsi yang tidak lebih baik diterangkan demensia yang

    telah ada sebelumnya, yang telah ditegakkan atau yang sedang timbul.

    6. *erdapat bukti-bukti dari riayat penyakit, pemeriksaan fisik, atau temuan

    laboratorium baha gangguan adalah disebabkan oleh akibat fisiologis langsung dan

    kondisi medis umum.

    Ge7aa-+e7aa Utama 9

  • 7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik

    14/28

    4. Kesadaran berkabut

    +. Kesulitan mempertahankan atau mengalihkan perhatian

    3. !iorientasi

    6. %lusi

    0. alusinasi

    /. $erubahan kesadaran yang berfluktuasi

    Gejala sering berfluktuasi dalam satu hari, pada banyak kasus, pada siang hari terjadi

    perbaikan, sedangkan pada malam hari tampak sangat terganggu. Siklus tidur-bangun

    sering terbalik.

    Ge7aa-+e7aa ne$"**+is 9

    4. !isfrasia

    +. !isartria

    3. *remor

    6. 1steriksis pada ensefalopati hepatikum dan uremia

    0. Kelainan motorik

    Eti**+i

    !elirium mempunyai berbagai macam penyebab. Semuanya mempunyai pola

    gejala serupa yang berhubungan dengan tingkat kesadaran dan kognitif pasien. $enyebab

    utama dapat berasal dari penyakit susunan saraf pusat seperti epilepsi, penyakit sistemik,

    intoksikasi atau reaksi, dan putus obat maupun at toksik. $enyebab delirium terbanyak

    terletak di luar sistem pusat, misalnya gagal ginjal dan hati. @eurotransmiter yang

    dianggap berperan adalah asetilkolin, serotonin, serta glutamat 1rea yang terutama terkena

    adalah formasio retikularis.

  • 7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik

    15/28

    Selain itu diakibatkan juga karena adanya gangguan metabolik&defisiensi vitamin

    (thiamin", hipoksia, hipcarbamia, hipoglikemia, gangguan mineral, pasca bedah, kejang,

    cedera kepala, ensefalopati hipertensif, gangguan fokal lobus parietal, dan inferomedial

    lobus oksipital.

    Dia+n*sis andin+

    Skiofrenia dan skiofreniform

    Gangguan afektif

    !emensia

    Gangguan buatan

    P"*+n*sis

    *ergantung pada etiologi yang melatarbelakangi

    7isa menjadi demensia, G' lain

    nset delirium biasanya mendadak, gejala prodromal (kegelisahan dan ketakutan"

    dapat terjadi pada hari sebelum onset gejala yang jelas. Gejala delirium biasanya

    berlangsung selama faktor penyebab yang relevan ditemukan, alaupun delirium

    biasanya berlangsung kurang dari 4 minggu setelah menghilangnya faktor penyebab,

    gejala delirium menghilang dalam periode 3-C hari, alaupun beberapa gejala mungkin

    memerlukan aktu + minggu untuk menghilang secara keseluruhan.

    Semakin lanjut usia pasien dan semakin lama pasien mengalami delirium, semakin

    lama aktu yang diperlukan bagi delirium untuk menghilang. *erjadinya delirium

  • 7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik

    16/28

    berhubungan dengan angka mortalitas yang tinggi pada tahun selanjutnya, terutama

    disebabkan oleh sifat serius dan kondisi medis pasien.

    Pat*+enesis Dei"i$m

    ?alaupun patogenesis delirium belum diketahui secara pasti, beberapa teori yang

    diungkapkan oleh beberapa pakar tetap penting untuk diperhatikan. $erubahan Electro

    Encephalo Graphic(##G" (-D kali per detik, lebih lambat dari fungsi sistem saraf pusat

    normal" sering terjadi pada delirium yang terkait dengan disfungsi korteks, hal ini

    disebabkan karena ##G mengukur aktivitas listrik di korteks. Struktur subkorteks

    (formasiretikuler, thalamus" mengendalikan aktivitas listrik di korteks sehingga struktur

    ini juga erat kaitannya dengan delirium. !isaritmia korteks mengindikasikan adanya

    defisiensi substrat tertentu, umumnya karena paparan abnormal glukosa dan oksigen

    dalam kada rtertentu. Sayangnya, tidak semua pasien dengan delirium menunjukkan

    adanya perlambatan ##G, dan bukti adanya defisiensi substrat tertentu tidak dapat

    ditemukan pada sebagian besar kasus. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit

    mengganggu kemampuan sel saraf untuk menginisiasi aktivitas listrik. 'enurunnya

    aktivitas listrik antar sel saraf akan menyebabkan melambatnya gelombang ##G.

    !elirium menyebabkan variasi yang luas terhadap gangguanstructural dan

    fisiologik. @europatologi dari delirium telah dipelajari padapasien dengan hepatic

  • 7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik

    17/28

    encephalopathydan pada pasien dengan putusalkohol. $atogenesis delirium terdiri dari

    beberapa transmitter, yaitu 5

    a. Asetik*in

    1setilkolin adalah salahsatu dari neurotransmiter yang penting dari pathogenesis

    terjadinya delirium. al yang mendukung teori ini adalah baha obat antikolinergik

    diketahui sebagai penyebab keadaan bingung, pada pasien dengan transmisi

    kolinergik yang terganggu juga muncul gejala ini. $ada pasien postoperatif delirium

    serum antikolinergik juga meningkat.

    . D*&amine

    $ada otak,hubungan muncul antara aktivitas kolinergik dandopaminergik. $ada

    delirium muncul aktivitas berlebih daridopaminergik,pengobatan simptomatis muncul

    pada pemberianobat antipsikosis seperti haloperidol dan obat penghambatdopamine.

    ,. Ne$"*t"ansmitte" ainnya

    Serotonin 5 terdapat peningkatan serotonin pada pasien denganencephalopati

    hepatikum.G171 (Gamma-minobutyric cid"A pada pasien dengan

    hepaticencephalopati, peningkatan inhibitor G171 juga ditemukan. $eningkatan

    level ammonia terjadi pada pasien hepaticencephalopati, yang menyebabkan

    peningkatan pada asamamino glutamat dan glutamine (kedua asam amino

    inimerupakan precursor G171". $enurunan level G171 pada susunan saraf pusat

    juga ditemukan pada pasien yang mengalami gejala putus ben!odia!epine dan

    alkohol.

    Te"a&i &ada Pende"ita Dei"i$m

  • 7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik

    18/28

    $rinsip terapi pada pasien dengan delirium yaitu mengobati gejala-gejala klinis

    yang timbul (medikasi" dan melakukan intervensi personal danlingkungan terhadap pasien

    agar timbul fungsi kognitif yang optimal.'edikasi yang dapat diberikan antara lain 5

    1. Ne$"*e&tik :/a*&e"id*5"is&e"id*ne5*an!a&ine;

    Haloperidol (haldol)

    Suatu antipsikosis dengan potensi tinggi. Salah satu antipsikosis efektif untuk

    delirium.

    Risperidone (risperdal)

    1ntipsikotik golongan terbaru dengan efek ekstrapiramidal lebih

    sedikitdibandingkan dengan haldol. 'engikat reseptor dopamine !+ dengan afinitas

    +2 kali lebih rendah daripada 0-ht+-reseptor

    8. S/*"t a,tin+ sedati

  • 7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik

    19/28

    Inte"

  • 7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik

    20/28

    - rientasikan pasien pada barang milik pribadinya ( kamar, tempat tidur,lemari,

    photo keluarga, pakaian, sandal ,dll"

    - *empatkan alat-alat yang membantu orientasi massa

    - %kutkan dalam terapi aktifitas kelompok dengan program orientasi(orang, tempat,

    aktu".

    . >a$sinasi

    - Eindungi pasien dan orang lain dari perilaku merusak diri- =uangan 5

    - indari dari benda-benda berbahaya

    - 7arang-barang seminimal mungkin- $eraatan 4 F 4 dengan pengaasan yang

    ketat- rientasikan pada realita- !ukungan dan peran serta keluarga- 'aksimalkan

    rasa aman- Sikap yang tegas dari pemberi& pelayanan peraatan (konsisten"

    ,. K*m$nikasi

    - $esan jelas

    - Sederhana

    - Singkat dan beri pilihan terbatas

    d. Pendidikan kese/atan

    - 'ulai saat pasien bertanya tentang yang terjadi pada keadaansebelumnya

    - Seharusnya peraat harus tahu sebelumnya tentang 5

    'asalah pasien

    Stressor

    $engobatan

    =encana peraatan

    ;saha pencegahan

    =encana peraatan dirumah

  • 7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik

    21/28

    - $enjelasan diulang beberapa kali

    - 7eri petunjuk lisan dan tertulis

    - Eibatkan anggota keluarga agar dapat melanjutkan peraatan dirumahdengan baik

    sesuai rencana yang telah ditentukan

    (. GAN=GUAN MENTAL ORGANIK LAIN

    EPILEPSI

    Deinisi

    Suatu kejang (seiure" adalah suatu gangguan patologis paroksismal sementara

    dalam gangguan patologis paroksismal sementara dalam fungsi cerebral yang disebabkan

    oleh pelepasan neuron yang spontan dan luas $asien dikatakan menderita epilepsi jika

    mereka mempunyai keadaan kronis yang ditandai dengan kejang yang rekuren.

    Kasiikasi

    !ua kategori utama kejang adalah parsial dan umum (generalied". Kejang

    parsial melibatkan aktivitas epileptiformis di daerah otak setempatA kejang umum

    melibatkan keseluruhan otak. Suatu sistem klasifikasi untuk kejang.

    Ke7an+ $m$m

    Kejang tonik klonik umum mempunyai gejala klasik hilangnya kesadaran,

    gerakan tonik klonik umum pada tungkai, menggigit lidah, dan inkotinensia. ?alaupun

    diagnosis peristia kilat dari kejang adalah relatif langsung, keadaan pascaiktal yang

    ditandai oleh pemulihan kesadaran dan kognisi yang lambat dan bertahap kadang-kadang

    memberikan suatu dilema diagnostik bagi dokter psiktatrik di ruang gaat darurat.

  • 7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik

    22/28

    $eriode pemulihan dan kejang tonik klonik umum terentang dari beberapa menit

    sampai berjam-jam. Gambaran klinis adalah delirium yang menghilang secara bertahap.

    'asalah psikiatrik yang paling sering berhubungan dengan kejang umum adalah

    membantu pasien menyesuaikan gangguan neurologis kronis dan menilai efek kognitif

    atau perilaku dan obat antiepileptik.

    ASEN=ES :Petit Ma;

    Deinisi

    Suatu tipe kejang umum yang sulit didiagnosis bagi dokter psikiatrik adalah

    absence atau kejang petitmal. Sifat epileptik dari episode mungkin berjalan tanpa

    diketahui, karena manifestasi motorik atau sensorik karakteristik dari epilepsi tidak ada

    atau sangat ringan sehingga tidak membangkitkan kecurigaan dokter. #pilepsi petit mal

    biasanya mulai pada masa anak-anak antara usia 0 dan C tahun dan menghilang pada

    pubertas. Kehilangan kesadaran singkat, selama mana pasien tiba-tiba kehilangan kontak

    dengan hngkungan, adalah karakteristik untuk epilepsi petit malA tetapi, pasien tidak

    mengalami kehilangan kesadaran atau gerakan kejang yang sesungguhnya selama episode.

    #lektroensefalogerafi ( ##G" menghasilkan pola karakteristik aktivitas paku dan

    gelombang (spike and ave" tiga kali perdetik $ada keadaan yang jarang, epilepsi petitmal

    dengan onset deasa dapat ditandai oleh episode psikotik atau delirium yang tiba-tiba dan

    rekuren yang tampak dan menghilane secara tiba-tiba Gejala dapat disertai dengan riayat

    terjatuh atau pingsan.

  • 7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik

    23/28

    Kejang parsial liiane parsial diklasitikasikan sebagai sederhana (tanpa perubahan

    kesadaran" atau kompleks (dengan perubahan kesadaran" Sedikit lebih banyak dari

    setengah semua pasien dengan kelane parsial mengalami kejang parsial kompleksA istilah

    lain yang digunakan untuk kejang parsial kompleks adalah epilepsi lobus temporalis,

    kejang psikomotor, dan epilepsi limbik tetapi istilah tersebut bukan merupakan penjelasan

    situasi klinis yang akurat. #pilepsi parsial kompleks adalah bentuk epilepsi pada orang

    deasa yang paling senngcang mengenai 3 dan 4.222 orang.

    Ge7aa &"aikta

    $eristia praiktal (aura" pada epilepsi parsial kompleks adalah termasuk sensasi

    otonomik (sebagai contohnya rasa penuh di perut, kemerahan, dan perubahan pada

    pernafasan", sensasi kognitif(sebagai contohnya, deja vu, jamais vu, pikiran dipaksakan,

    dan keadaan seperti mimpi". keadaan afektif (sebagai contohnya, rasa takut, panik,

    depresi, dan elasi" dan secara klasik. automatisme (sebagai contohnya, mengecapkan bibir,

    menggosok, dan mengayah".

    Ge7aa Ikta

    $erilaku yang tidak terinhibisi, terdisorganisasi, dan singkat menandai serangan

    iktal. ?alaupun beberapa pengacara pembela mungkin mengklaim yang sebaliknya, jarang

    sesorang menunjukkan perilaku kekerasan yang terarah dan tersusun selama episode

    epileptik Gejala kognitif adalah termasuk amnesia untuk aktu selama kejang dan suatu

    periode delirium yang menghilang setelah kejang. $ada pasien dengan epilepsi parsial

    kompleks, suatu fokus kejang dapat ditemukan pada pemeriksaan ##G pada +0 sampai 02

    dari semua pasien.

  • 7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik

    24/28

    $enggunaan elektroda sfenoid atau temporalis anterior dan ##G pada saat tidak

    tidur dapat meningkatkan kemungkinan ditemukannya kelainan ##G. ##G normal

    multipel seringkali ditemukan dart seorang pasien dengan epilepsi parsial kompleks"

    dengan demikian ##G normal tidak dapat digunakan untuk mneyingkirkan diagnosis

    epilepsi parsial. kompleks- $enggunaan perekaman ##G jangka panjang (+6 sampai C+

    jam" dapat membantu klinisi mendeteksi suatu fokus kejang pada beberapa pasien.

    7eberapa penelitian menunjukkan baha penggunaan lead nasofaring tidak menambah

    banyak kepekaan pada ##G, dan yang jelas menambahkan ketidaknyamanan prosedur

    bagi pasien.

    Ge7aa Inte"ikta

    Gangguan kepribadian Kelainan psikiatrik yang paling sering dilaporkan pada

    pasien epileptik adalah gangguan kepribadian, dan biasanya kemungkinan terjadi pada

    pasien dengan epilepsi dengan asal lobus temporalis. 8iri yang paling sering adalah

    perubahan perilaku seksual, suatu kualitas yang biasanya disebut viskositas kepribadian,

    religiositas, dan pengalaman emosi yang melambung. Sindroma dalam bentuk komplitnya

    relatif jarang, bahkan pada mereka dengan kejang parsial kompleks dengan asal lobus

    temporalis. 7anyak pasien tidak mengalami perubahan kepribadian, yang lainnya

    mengalami berbagai gangguan yang jelas berbeda dari sindroma klasik.

    $erubahan pada perilaku seksual dapat dimanifestasikan sebagai hiperseksualitasA

    penyimpangan dalam minat seksual, seperti fetihisme dan transfetihismeA dan yang paling

    sering, hiposeksualitas iposeksualitas ditandai oleh hilangnya minat dalam masalah

    seksual dan dengan menolak rangsangan seksual 7eberapa pasien dengan onset epilepsi

    parsial kompleks sebelum pubertas mungkin tidak dapat mencapai tingkat minat seksual

    yang normal setelah pubertas, alaupun karakteristik tersebut mungkin tidak mengganggu

  • 7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik

    25/28

    pasien. ;ntuk pasien dengan onset epilepsi parsial kompleks setelah pubertas. perubahan

    dalam minat seksual mungkin mengganggu dan mengkhaatirkan.

    Gejala viskositas kepribadian biasanya paling dapat diperhatikan pada percakapan

    pasien, yang kemungkinan adalah lambat serius, berat dan lamban, suka menonjolkan

    keilmuan, penuh dengan rincian-rincian yang tidak penting, dan seringkali berputar-putar.

    $endengar mungkin menjadi bosan tetapi tidak mampu menemukan cara yang sopan dan

    berhasil untuk melepaskan diri dari percakapan. Kecenderungan pembicaraan seringkali

    dicerminkan dalam tulisan pasien, yang menyebabkan suatu gejala yang dikenal sebagai.

    ipergrafia yang dianggap oleh beberapa klinisi sebagai patognomonik untuk

    epilepsi parsial komplaks.

    =eligiositas mungkin jelas dan dapat dimanifestasikan bukan hanya dengan

    meningkatny peran serta pada aktivitas yang sangat religius tetapi juga oleh permasalahan

    moral dan etik yang tidak umum, keasyikan dengan benar dan salah, dan meningkatnya

    minat pada perlahamasalahan global dan filosofi 8iri hiperreligius kadang-kadang dapat

    tampak seperti gejala prodromal skiofrenia dan dapat menyebabkan mnasalah diagnositik

    pada seorang remaja atau deasa muda.

    Ge7aa &sik*tik

    Keadaan psikotik interiktal adalah lebih sering dari psikosis iktal. #pisode

    interpsikotik yang mirip skiofrenia dapat terjadi pada pasien dengan epilepsi, khususnya

    yang berasal dan lobus temporalis !iperkirakan 42 sampal 32 persen dari semua pasien

    dengan apilepsi partial kompleks mempunyai gejala psikotik Baktor risiko untuk gejala

    tersebut adalah jenis kelamin anita kidal onset kejang selama pubertas, dan lesi di sisi

    kiri.

  • 7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik

    26/28

    nset gelala psikotik pada epilepsi adalah bervariasi. 7iasanya, gejala psikotik

    tarnpak pada pasien yang telah menderita epilepsi untuk jangka aktu yang lama, dan

    onset gejala psikotik di dahului oleh perkembangan perubahan kepribadian yang

    berhubungan dengan aktivitas otak epileptik gejala psikosis yang paling karakteristik

    adalah halusinasi dan aham paranoid. 7iasanya. pasien tetap hangat dan sesuai pada

    afeknya, berbeda dengan kelainan yang sering ditemukan pada pasien skiofrenik Gejala

    gangguan pikiran pada pasien epilepsi psikotik paling sering merupakan gejala yang

    melibatkan konseptualisasi dan sirkumstansialitas, ketimbang gejala skiofrenik klasik

    berupa penghambatan (blocking" dan kekenduran (looseness", kekerasan. kekerasan

    episodik merupakan masalah pada beberapa pasien dengan epilepsi khususnya epilepsi

    lobus temporalis dan frontalis. 1pakah kekerasan merupakan manifestasi dan kejang itu

    sendiri atau merupakan psikopatologi interiktal adalah tidak pasti. Sampai sekarang ini,

    sebagian besar data menunjukkan sangat jarangnya kekerasan sebagai suatu fenomena

    iktal. anya pada kasus yang jarang suatu kekerasan pasien epileptik dapat disebabkan

    oleh kejang itu sendiri.

    Ge7aa Gan++$an &e"asaan.

    Gejala gangguan perasaan, seperti depresi dan mania, terlihat lebih jarang pada

    epilepsi dibandingkan gejala mirip skiofrenia. Gejala gangguan mood yang terjadi

    cenderung bersifat episodik dan terjadi paling sering jika fokus epileptik mengenai lobus

    temporalis dan hemisfer serebral non dominan. Kepentingan gejala gangguan perasaan

    pada epilepsi mungkin diperlihatkan oleh meningkatnya insidensi usaha bunuh diri pada

    orang dengan epilepsi.

  • 7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik

    27/28

    Dia+n*sis

    !iagnosis epilepsi yang tepat dapat sulit khususnya jika gejala iktal dan interiktal

    dari epilepsi merupakan manifestasi berat dari gejala psikiatrik tanpa adanya perubahan

    yang bemakna pada kesadaran dan kemampuan kognitif !engan demikian, dokter

    psikiatrik harus menjaga tingkat kecurigaan yang tinggi selama memeriksa seorang pasien

    baru dan harus mempertimbangkan kemungkman gangguan epileptik, bahkan jika tidak

    ada tanda dan gejala klasik. !iagnosis banding lain yang dipertimbangkan adalah kejang

    semu (psudoseiure", dimana pasien mempunyai suatu kontrol kesadaran atas gejala

    kejang yang mirip.

    $ada pasien yang sebelumnya mendapatkan suatu diagnosis epilepsi, timbulnya

    gejala psikiatrik yang baru harus dianggap sebagai kemungkinan meakili suatu evolusi,

    timbulnya gejala epileptiknya. timbulnya gejala psikotik, gejala gangguan mood,

    perubahan kepribadian, atau gejala kecemasan (sebagai contohnya, serangan panik" harus

    menyebabkan klinisi menilai pengendalian epilepsi pasien dan memeriksa pasien untuk

    kemungkinan adanya gangguan mental yang tersendiri. $ada keadaan tersebut klinisi harus

    menilai kepatuhan pasien terhadap regimen obat antiepileptik dan harus

    mempertimbangkan apakah gejala psikotik merupakan efek toksik dari obat antipileptik

    itu sendiri. :ika gejala psikotik tampak pada seorang pasien yang pernah mempunyai

    epilepsi yang telah didiagnosis atau dipertimbangkan sebagai diagnosis di masa lalu,

    klinisi harus mendapatkan satu atau lebih pemeriksaan ##G.

  • 7/23/2019 (Kel 5 Dan 6) Gangguan Mental Organik

    28/28

    $ada pasien yang sebelumnya belum pernah mendapatkan diagnosis epilepsi.

    empat karakteristik hams menyebabkan klinisi mencurigai kemungkinan tersebutA onset

    psikosis yang tiba-tiba pada seseorang yang sebelumnya dianggap sehat secara psikologis,

    onset delirium yang tiba-tiba tanpa penyebab yang diketahui, riayat episode yang serupa

    dengan onset yang mendadak dan pemulihan spontan, dan riayat terjatuh atau pingsan

    sebelumnya yang tidak dapat dijelaskan.

    Pen+*atan

    Karbamaepin ( tegretol" dan 1sam valproik (!epakene" mungkin membantu

    dalam mengendalikan gejala iritabilitas dan meledaknya agresi, karena mereka adalah obat

    antipsikotik tipikal $sikoterapi, konseling keluarga, dan terapi kelompok mungkin berguna

    dalam menjaab masalah psikososial yang berhubungan dengan epilepsi. !isamping itu,

    klinisi haruA menyadari baha banyak obat antiepileptik mempunyai suatu gangguan

    kognitif derajat ringan sampai sedang dan penyesuaian dosis atau penggantian medikasi

    harus dipertimbangkan jika gejala gangguan kognitif merupakan suatu masalah pada

    pasien tertentu.