Gangguan mental lansia

40
Gangguan Mental pada Gangguan Mental pada Lansia Lansia

Transcript of Gangguan mental lansia

Page 1: Gangguan mental lansia

Gangguan Mental pada Gangguan Mental pada LansiaLansia

Page 2: Gangguan mental lansia

Masalah usila IndonesiaMasalah usila Indonesia

8,5 % jumlah penduduk8,5 % jumlah penduduk 19 juta (2000 – 2005)19 juta (2000 – 2005) Urutan ke 4 di duniaUrutan ke 4 di dunia

Sistim pelayanan usia lanjut?Sistim pelayanan usia lanjut? Jaminan kesehatan, akses kesehatan?Jaminan kesehatan, akses kesehatan? Kesadaran masyarakat masih kurangKesadaran masyarakat masih kurang Infrastruktur belum memadaiInfrastruktur belum memadai

Page 3: Gangguan mental lansia

Masalah Usia lanjut:Masalah Usia lanjut:

1.1. Kesehatan (fisik & mental)Kesehatan (fisik & mental)

2.2. SosialSosial

3.3. EkonomiEkonomi

4.4. PsikologisPsikologis

5.5. Spiritualitas / religiusitasSpiritualitas / religiusitas

6.6. Hak azasi (human right)Hak azasi (human right)

Page 4: Gangguan mental lansia

Kesehatan Usia LanjutKesehatan Usia Lanjut

MultipatologiMultipatologi80 % usila: 1 penyakit80 % usila: 1 penyakitPHBS (life style)PHBS (life style)Asuransi kesehatanAsuransi kesehatanSuccessful aging Successful aging Quality of life Quality of life

Page 5: Gangguan mental lansia

Kesepian (loneliness)Kesepian (loneliness) PensiunPensiun Anak sibukAnak sibuk Tak punya aktivitasTak punya aktivitas Pasangan meninggalPasangan meninggal Terisolasi sosialTerisolasi sosial Tak ada teman bicaraTak ada teman bicara

Page 6: Gangguan mental lansia

Masalah SosialMasalah Sosial

Peran sosial usia lanjut Peran sosial usia lanjut (masyarakat dan keluarga)(masyarakat dan keluarga)

Pergeseran peran (IRT, KK Pergeseran peran (IRT, KK pasif) pasif)Kesepian, frustasi, depresiKesepian, frustasi, depresiPost power syndromePost power syndromeGangguan adaptasiGangguan adaptasi

Page 7: Gangguan mental lansia

Masalah EkonomiMasalah Ekonomi Penghasilan menurunPenghasilan menurun Masa persiapan pensiun, Masa persiapan pensiun, Tak ada pensiun / penghasilanTak ada pensiun / penghasilan

Tingkatkan aktivitas, kreativitasTingkatkan aktivitas, kreativitas Kembangkan hobi, ciptakan hobiKembangkan hobi, ciptakan hobi

Independensi keuangan?Independensi keuangan?

Page 8: Gangguan mental lansia

Aspek PsikologisAspek Psikologis

Kepribadian masa dewasa mudaKepribadian masa dewasa muda Coping mechanism, problem solvingCoping mechanism, problem solving Kegagalan beradaptasi Kegagalan beradaptasi potensial potensial

gangguan jiwa dan fisik lainnyagangguan jiwa dan fisik lainnya Integrity vs isolationIntegrity vs isolation Dignity in old age !Dignity in old age ! Arti hidup / cara pandang kehidupanArti hidup / cara pandang kehidupan

Page 9: Gangguan mental lansia

Spiritualisme / religiusitasSpiritualisme / religiusitas

Penghayatan keimananPenghayatan keimanan Sikap hidup / persepsi diriSikap hidup / persepsi diri Minat keagamaan meningkatMinat keagamaan meningkat Fungsi kognitif maningkat saat puasaFungsi kognitif maningkat saat puasa Penelitian Larson:Penelitian Larson:- Non religius: kurang tabah, kurang - Non religius: kurang tabah, kurang

kuat mengatasi stres, kurang tenang, kuat mengatasi stres, kurang tenang, takut mati dsb dibandingkan yang takut mati dsb dibandingkan yang usia lanjut yang “religius”usia lanjut yang “religius”

Page 10: Gangguan mental lansia

Hak azasi usia lanjutHak azasi usia lanjut

Hindari Hindari abuseabuse dan dan neglectneglect

(mental, emosional & fisik)(mental, emosional & fisik) Hak untuk mengatur diri sendiriHak untuk mengatur diri sendiri Hak & kewajiban dalam masyarakatHak & kewajiban dalam masyarakat Hak berobat dan bertempat tinggalHak berobat dan bertempat tinggal Mendapat perlakuan yang pantasMendapat perlakuan yang pantas Human right of people with dementia Human right of people with dementia

((Kyoto, 17 Oct 2004, ADI conferenceKyoto, 17 Oct 2004, ADI conference))

Page 11: Gangguan mental lansia

DPU dan Gangguan jiwa DPU dan Gangguan jiwa pada usia lanjut pada usia lanjut

Case finding: Case finding: temuan kasus dinitemuan kasus dini Intervensi segeraIntervensi segeraCegah disabilitasCegah disabilitasOptimalkan fungsiOptimalkan fungsi Identifikasi faktor risikoIdentifikasi faktor risikoKendalikan penyakitKendalikan penyakit

Page 12: Gangguan mental lansia

Gangguan jiwa Gangguan jiwa pada usia lanjut:pada usia lanjut:

Gangguan DepresiGangguan DepresiGangguan CemasGangguan CemasDemensia (‘pikun’)Demensia (‘pikun’) Insomnia (gangguan tidur)Insomnia (gangguan tidur)Delirium (kebingungan akut)Delirium (kebingungan akut)

Page 13: Gangguan mental lansia

GANGGUAN DEPRESIGANGGUAN DEPRESI

Tertekan, sedih, menetap dan tidak Tertekan, sedih, menetap dan tidak dapat berfungsi sehari-haridapat berfungsi sehari-hari

Penyebab: berbagai ‘kehilangan’Penyebab: berbagai ‘kehilangan’Sikap anggota keluargaSikap anggota keluargaPeka terhadap tanda-tanda dini !Peka terhadap tanda-tanda dini !Gejala depresi pada usia lanjut tidak Gejala depresi pada usia lanjut tidak

khas, gejala somatik menonjol !khas, gejala somatik menonjol !

Page 14: Gangguan mental lansia

4 Tanda pengenal 4 Tanda pengenal gangguan depresi:gangguan depresi:

Ada perasaan kosong / hampaAda perasaan kosong / hampaPesimis, kuatir masa depanPesimis, kuatir masa depanTak ada kepuasan hidupTak ada kepuasan hidupMerasa hidupnya tidak bahagiaMerasa hidupnya tidak bahagia

Page 15: Gangguan mental lansia

Gangguan CemasGangguan Cemas

Gejala fisik muncul dahuluGejala fisik muncul dahuluCemas & kuatir berlebihCemas & kuatir berlebihKetegangan fisik dan mentalKetegangan fisik dan mentalGejala otonom (keringat, debar-debar, Gejala otonom (keringat, debar-debar,

sakit perut, pusing dll)sakit perut, pusing dll)Berlangsung kronis, hilang timbulBerlangsung kronis, hilang timbulPTSD: pada usila lebih beratPTSD: pada usila lebih berat

Page 16: Gangguan mental lansia

DemensiaDemensia Kemunduran mental progresif Kemunduran mental progresif Defisit berbagai fungsi kognitifDefisit berbagai fungsi kognitifSindrom ABC Sindrom ABC

(Activity, Behavior, Cognitive)(Activity, Behavior, Cognitive)Penyebab: AD, Stroke, Parkinson, dllPenyebab: AD, Stroke, Parkinson, dllTanda – tanda dini demensia!Tanda – tanda dini demensia!BPSD (behavior & psychological BPSD (behavior & psychological

symptoms of dementia) symptoms of dementia)

Page 17: Gangguan mental lansia

AD prognosisAD prognosisOptimal caseOptimal case

Min

i Men

tal S

tate

Exa

min

atio

n s

core

1 2 3 4 5 6 7 8 9

25 ---------------------| Symptoms

20 |----------------------| Diagnosis

15 |-----------------------| Loss of functional independence

10 |--------------------------------| Behavioral problems

5 |-------------------------------------------|

0 Death |------------------------------------------

Nursing home placement

Feidman and Gracon, 1996Years

Page 18: Gangguan mental lansia

1818

DemensiaDemensia: kumpulan gejala-gejala : kumpulan gejala-gejala dis -dis - eksekutif eksekutif

Aktivitas sehari-hari (ADL & IADL)

Amnesia ApraxiaAgnosiaAphasia

Aspek Aspek neuropsikologisneuropsikologis

(kognitif)(kognitif)

Gejala Psikiatrik /Psikologis

Gangguan Perilaku

Gejala neuropsikiatrik (non-kognitif: BPSD)

BPSD, behavioral and psychological symptoms of dementia

Page 19: Gangguan mental lansia

What is Dementia?What is Dementia?

A: activity declineA: activity declineB: behavior disturbancesB: behavior disturbancesC: cognitive impairmentC: cognitive impairment

Sebab: gangguan fungsi otak! --- > Sebab: gangguan fungsi otak! --- > kemunduran mental (De - Ment) kemunduran mental (De - Ment)

Page 20: Gangguan mental lansia

Activity declineActivity decline Instrumental ADLInstrumental ADL::- BerkendaraanBerkendaraan- Bepergian sendiriBepergian sendiri- BerbelanjaBerbelanja- MemasakMemasak- Menggunakan teleponMenggunakan telepon- Mengelola keuanganMengelola keuangan

Basic ADLBasic ADL::- Makan Makan - MandiMandi- Naik turun tanggaNaik turun tangga- Buang air besar / Buang air besar /

kecilkecil- Berpakaian Berpakaian

Page 21: Gangguan mental lansia

Behavior disturbancesBehavior disturbances

ApatisApatis PencurigaPencuriga

Mudah Mudah tersinggungtersinggung

Mudah marahMudah marah HiperaktifHiperaktif InsomniaInsomnia

Murung / sedihMurung / sedih

Page 22: Gangguan mental lansia

Cognitive impairmentCognitive impairment:: Kelemahan memori (mudah lupa)Kelemahan memori (mudah lupa) Kesulitan berbahasa (afasia)Kesulitan berbahasa (afasia) Kesulitan mengeksekusi (rencana, urutan Kesulitan mengeksekusi (rencana, urutan

kegiatan, mengorganisasi)kegiatan, mengorganisasi) Pengenalan benda, wajah, bentuk, ruang dllPengenalan benda, wajah, bentuk, ruang dll Kemerosotan daya nilai, abstraksi, Kemerosotan daya nilai, abstraksi,

judgment, dan fungsi-fungsi otak lainnyajudgment, dan fungsi-fungsi otak lainnya

Page 23: Gangguan mental lansia

Aggressive resistancePhysical aggressionVerbal aggression

‘Aggression’

HallucinationsDelusions

Misidentifications ‘Psychosis’

WithdrawnLack of interest

Amotivation

‘Apathy’

Adapted from McShane R. Int Psychogeriatr 2000; 12(Suppl 1): 147–54Finkel SI et al. Am J Geriatr Psychiatry 1998; 6: 97–100

Alessi C et al. J Am Geriatr Soc 1999; 47: 784–91

Kelompok Gejala BPSD

SadTearful

HopelessLow self-esteem

AnxietyGuilt

‘Depression’

‘Agitation’

Walking aimlesslyPacing Trailing

RestlessnessRepetitive actions

Dressing/undressingSleep disturbance

Page 24: Gangguan mental lansia

InsomniaInsomniaSulit masuk tidur dan atau Sulit masuk tidur dan atau

mempertahankan tidur, atau sulit mempertahankan tidur, atau sulit tertidur lagi setelah terbanguntertidur lagi setelah terbangun

Kurang tidur atau berlebihan tidurKurang tidur atau berlebihan tidurDampak kurang tidur, distressDampak kurang tidur, distressCari Cari underlying diseaseunderlying disease insomnia ! insomnia !Hygiene tidur & variasi individuHygiene tidur & variasi individu

Page 25: Gangguan mental lansia

DeliriumDelirium

Kebingungan akut, disorientasi, Kebingungan akut, disorientasi, melantur, halusinasi dllmelantur, halusinasi dll

Penyebab: infeksi, ggn elektrolit dllPenyebab: infeksi, ggn elektrolit dllTanda: hiperaktif / hipoaktifTanda: hiperaktif / hipoaktifKondisi medik emergensiKondisi medik emergensi

Page 26: Gangguan mental lansia

In patient geriatric ward in RSCMIn patient geriatric ward in RSCM

Page 27: Gangguan mental lansia

Tim Terpadu GeriatriTim Terpadu Geriatri InterdisiplinInterdisiplinPsikiater, Internist, Rehabilitasi Psikiater, Internist, Rehabilitasi

Medik, Gizi, Neurolog, dan ahli Medik, Gizi, Neurolog, dan ahli lainnya khusus geriatri lainnya khusus geriatri

Acute WardAcute Ward Inpatient WardInpatient WardHomecareHomecareDaycare / Day hospitalDaycare / Day hospital

Page 28: Gangguan mental lansia

People do not consist of People do not consist of memory alone … … …memory alone … … …

They have feeling, will, sensibility and They have feeling, will, sensibility and moral beingmoral being

It is here that you may touch themIt is here that you may touch themAnd see a profound changeAnd see a profound change

A. LuriaA. Luria

Page 29: Gangguan mental lansia
TOSHIBA
Day care center
Page 30: Gangguan mental lansia

Cognitive trainingCognitive training

Page 31: Gangguan mental lansia

Cognitive stimulationCognitive stimulation

Page 32: Gangguan mental lansia
Page 33: Gangguan mental lansia

We can make a difference!We can make a difference!

World Alzheimer Day 2005World Alzheimer Day 200521 September21 September

Page 34: Gangguan mental lansia

* Define all contributory factors and other illnesses * Discuss the diagnosis, and differentiate other types of dementia * Withdraw non-essential drugs that may interfere with cognition * Treat or manage concomitant illness (e.g. depression, hearing loss)

The role of the primary care The role of the primary care physician in mild to moderate ADphysician in mild to moderate AD

Gauthier, Burns and Pettit, 1997

Page 35: Gangguan mental lansia

* Discuss the use of symptomatic therapies * Monitor functional ability e.g. driving, safety * Referral to specialist if appropriate * Advise on will-making and advance directives * Refer to local AD association for support * Managing caregivers

The role of the primary care The role of the primary care physician in mild to moderate AD physician in mild to moderate AD

(continued)(continued)

Gauthier, Burns and Pettit, 1997

Page 36: Gangguan mental lansia

* Help caregivers discover and optimize the patient's preserved function * Monitor and treat complications * Facilitate caregiver support (respite and day care programs) * Be aware of caregiver burden and stress * Plan institutionalization, if needed * Assist with end-of-life decisions

The role of the primary care in The role of the primary care in severe ADsevere AD

Gauthier, Burns and Pettit, 1997

Page 37: Gangguan mental lansia

CASE-FINDINGSymptomssuggestingcognitive

impairment

MANAGEMENT OF AD *Follow-up *Patient and caregiver counseling *Management and symptomatic treatment *Specialist referral if indicated

CLINICAL ASSESSMENT *Clinical history

*Physical examination *Laboratory tests

*Functional assessment *Cognitive assessment

Functional decline and cognitive impairment

DIFFERENTIAL DIAGNOSIS *Exclude delirium depression other causes of dementia *Evaluate evidence for AD (neuroimaging)

YES

AD diagnosis

Diagnosing AD in primary careDiagnosing AD in primary careA systematic approach summaryA systematic approach summary

Page 38: Gangguan mental lansia

* Cognitive ability* Functional ability * Behavior * General health * Routine health checks

Primary care management of Primary care management of ADAD

follow-upfollow-up

Page 39: Gangguan mental lansia

* Inconclusive diagnosis * Atypical presentation * Behavioral/psychiatric symptoms * Second opinion * Family dispute * Caregiver support

Primary care management of ADPrimary care management of ADspecialist referralspecialist referral

Page 40: Gangguan mental lansia

Terima kasihTerima kasih

Better Mental Health Better Mental Health

for the for the elderly!elderly!