e Paper Koran Madura 28 Oktober 2013

16
MENANGGAPI pertan- yaan terkait razia topeng mo- nyet, Gubernur Jakarta Jokowi saat diwawancarai media ele- ktronik menegaskan bahwa langkah itu ditempuh sebagai upaya memperlakukan bina- tang secara baik. “Nanti di- kumpulkan di Kebun Binatang Ragunan, dipeli- hara, dirawat agar monyet-monyet itu tidak kurus-kurus seperti saya,” katanya. Siapapun akan tersenyum atau bahkan ter- tawa lebar mendengar jawaban Jokowi, teru- tama ketika menyebut “agar monyet-monyet itu tak kurus seperti saya.” Terdengar mengge- likan. Apalagi diucapkan oleh seorang Gubernur Jakarta yang prestisius. Rakyat negeri ini tentu masih ingat ketika sekali waktu beberapa wartawan infotainment memposisikan Jokowi sebagai selebriti. Jawaban tokoh nomor satu di Jakarta ini, juga membuat siapapun tertawa atau sekurangnya tersenyum. “Lha saya kan bukan artis. Saya jelek, kurus , ngak ada potongan selebritylah,” tuturnya san- tai. Tampak sekali dari fragmen sosial itu beta- pa Jokowi memang sosok pemimpin yang sama sekali tak ingin memiliki jarak dengan rakyat Jakarta. Ia dengan santai menempatkan dirinya sebagai perump- amaan; sebagai con- toh tanpa ada rasa takut kehilangan kewibawaan. Apal- agi yang menjadi obyek perbandingan dengan dirinya se- kumpulan binatang bernama monyet. Ia tampil apa adanya, melepaskan berbagai atribut jabatan seba- gai Gubernur. Dalam keseharian, di luar acara protokoler, sering Jokowi berpa- kaian sangat santai. Kadang berbaju putih tanpa dimasukkan ke dalam celana hingga terkesan agak “slebor.” Di sini juga terlihat hampir tak terasa ada pencitraan layaknya seorang pejabat. Ia tidak memposisikan diri berada pada posisi spesial. Ia membaur, berkumpul dengan masyarakat Ja- karta. Ia tak merasa perlu melakukan berbagai langkah khusus bagaimana mencitrakan dirinya begitu megah, layaknya seorang pemimpin dari Provinsi dengan APBD terbesar di negeri ini. Secara komunikasi politik sebenarnya ini juga dapat dikatagorikan sebagai proses pen- citraan dengan format berbeda. Namun di sini, yang terlihat adalah proses sikap pencitraan yang jauh dari kesan simbolik. Pencitraan yang bukan topeng. Citra Jokowi ya bekerja, berusaha menyelesaikan persoalan Jakarta, dengan gaya kepemimpinan tanpa olesan simbol-simbol yang mengedepankan kekuasaan. Ia citrakan diri berbuat dan berbuat atas dasar keyakinan pada visi dan misi kepemimpinannya. Subtansi kepemimpinan yang dikedepankan bukan kulit, bukan simbol. Bertolak belakang dengan pemimpin yang mengedepankan citranya, yang biasanya be- reaksi keras dan cepat ketika dirinya sedikit saja terusik sementara saat ada persoalan kru- sial terkait rakyat responnya sangat dan sangat lambat sekali. Pencitraannya sekedar topeng, kedok tanpa menyentuh subtansi kepentingan dan kebutuhan rakyat. Pencitraan kepemimpinan itu sebenarnya merupakan proses yang akan berkembang oto- matis bila perilaku dan sikap memang memberi manfaat pada masyarakat yang dipimpin. Jadi tak perlu memoles diri jika seorang pemimpin akan positif citranya. Bekerja untuk kepentin- gan rakyat saja, tanpa neko-neko niscaya akan jadi proses pencitraan super efektif. = Topeng 28 OKTOBER 2013 Koran Madura SENIN Oleh : MH. Said Abdullah Anggota DPR RI, asal Madura Cak Munali g PAMANGGHI Ia tak merasa perlu melakukan berbagai langkah khusus bagaimana mencitrakan dirinya begitu megah Ternak Sapi Kondisi ekonomi yang carut marut membuat Matrahem pusing tujuh keliling. Berbagai usaha sudah ia lakukan, namun selalu saja gagal. Usa- hanya bangkrut dan hanya membuat hutangnya lebih banyak. Akhirnya setelah beberapa kali meminta nasehat guru dan kolega, Matrahem memutus- kan untuk beternak sapi. Dan untuk menda- patkan modal ia putuskan untuk pinjam sama Matrawi. Matrahem : Saya datang ke sini untuk pinjam uang. Tidak banyak, hanya dua juta rupiah saja. Matrawi : Buat apa uang dua juta Mat? Matrahem : Saya mau beternak sapi. Matrawi : Owalaah kamu ini. Mengapa beternak sapi. Sekarang pasaran- nya lagi lesu. Matrahem : Hey.. Kemari aku bukan untuk berdiskusi. Aku mau pinjam uang. Matrawi : Aku belum selesai.. selain pasaran sapi lagi lesu, aku juga tak punya uang sebanyak itu. Jadi kusaran- kan ternak jangkrik aja. hehe Neymar Berita di hal 8 ant/adhitya hendra FASHION ON THE RIVER. Sejumlah peserta Fashion on the River, melintasi Sungai Complong di Desa Kejayan, Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur, Minggu (27/10). Para siswa SMAN 1 Kejayan memperingati Hari Sumpah Pemuda, dengan menggelar kegiatan bertema “Budaya Lokal” ini yang juga dimaksudkan sebagai pengembangan kreativitas seni sekaligus cinta terhadap lingkungan. JAKARTA-Pesta demokra- si rakyat Indonesia pada 2014 dipastikan tidak akan menjadi ajang per- gantian estafet kepem- impinan nasional secara demokratis karena capres yang diusung masih did- ominasi wajah lama. Pasalnya, partai-partai besar masih kebingungan memuncul- kan nama sebagai capres, padahal sudah mendekati masa pemilihan. Akibatnya, pesta lima tahunan ini menjadi ajang kontestasi para elit dan ketua umum parpol sehingga pada akhirnya yang muncul ada- lah capres 4L. “Mayoritas capres 2014 ada- lah Ketua Umum dan Ketua De- wan Pembina. Akibatnya, ada ke- san di masyarakat bahwa capres 2014 adalah tokoh 4L (Lu Lagi Lu Lagi),”tegas Peneliti Political Weather Station (PWS) Imam So- fyan saat memaparkan hal survei bertema ‘Kader Muda Potensial Vs Ketum Parpol’ di Hotel Atlet Cen- tury, Jakarta, Minggu (27/10). Imam menyakini, tradisi me- munculkan capres 4L masih tetap dipelihara pada pilpres 2014 nanti. Oleh karenanya menurut Imam sangat diperlukan para- digma dan tradisi politik baru di Indonesia dengan mendorong pemimpin dan figur muda men- jadi capres alternatif. Hal tersebut perlu dilakukan guna terjadi silkulasi dan pemba- haruan calon pemimpin nasional. Selain itu memperbanyak stok pemimpin nasional yang lebih segar dan muda. Sehingga ting- kat apatis masyarakat terhadap pilpres 2014 bisa dikurangi, lanta- ran ada kesan masyarakat tentang model pemimpim 4L sudah dian- tisipasi. Sementara itu, Koordinator Petisi 28 Haris Rusly Moti menga- takan Indonesia ke depan mem- butuhkan pemimpin dari unsur pemuda. Mengingat, pemimpin sekarang dari kalangan tua tidak ada yang bertanggung jawab terhadap kerusakan bangsa di segala lini.”Para elit bangsa han- ya bertarung untuk memenang- kan Pemilu 2014. Bukan untuk kepentingan rakyat tapi untuk diri sendiri,” ujar dia dalam diskusi menyambut Hari Sumpah Pemuda bertajuk “Bangkit, Bersatu & Ber- tanggung Jawab: Kepemimpinan Pemuda Melempangkan Kembali Jalan Kebangsaan” di Galery Cafe, Cikini Jakarta, Minggu (27/10). Menurut Haris, dalam waktu dekat, bangsa Indonesia akan dihadapkan pada tantangan yang makin berat. Karenanya, dibu- tuhkan pemimpin yang ber- jiwa muda dan mampu membawa perubahan menuju kebaikan. Haris menengarai, pada awal bulan Desember dan Janu- ari mendatang, Indonesia akan menghadapi situasi yang makin sulit. Salah satunya puncak per- tarungan para elit politik men- jelang pemilu. Di mana hampir dipastikan, kondisi negara dan masyarakat makin terabaikan oleh pemimpinnya. Belum lagi, pukulan secara ekonomi yang da- tang dari luar, yaitu dampak lesu- nya perekonomian dunia. “Jadi, kita harus siapkan diri untuk menghadapi itu dengan membangkitkan semangat kepe- mudaan. Kita butuh kepemimpi- nan moral, kepemimpinan yang logis, dan kepemimpinan politik,” tegasnya. (gam/aji/abd) Capres 2014 Masih 4L Mayoritas capres 2014 adalah Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina. Akibatnya, ada kesan di masyarakat bahwa capres 2014 adalah tokoh 4L (Lu Lagi Lu Lagi) Imam Sofyan Peneliti Political Weather Station (PWS) JAKARTA- Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) melansir hasil peneli- tiannya soal kerentanan pegawai negeri sipil (PNS) terjerat kasus korupsi. Data PPATK menyebut- kan PNS pemerintah daerah lebih rentan terjerat kasus korupsi dibandingkan PNS di tingkat pusat. Dari 67 persen korupsi yang di- lakukan PNS, sebesar 54 persennya dilakukan oleh pemerintahan daerah, dan 13 persen oleh pemerintah pusat. “Peluangnya lebih besar di Pemda, jadi hati-hati anak muda yang jadi PNS. Jangan mau dijadikan alat korupsi oleh atasannya,” kata Wakil Ketua PPATK, Agus Santoso dalam diskusi “Suap Kepala Daerah : Rakyat Makin Mender- ita di Jakarta, Jumat,(25/10). Modusnya yang paling banyak, kata Agus lagi, pada pengadaan barang dan jasa. Biasanya korupsi ini dilakukan melalui mark up, alias barang itu dima- halkan harganya. “Modus lainnya, ada- lah melalui pemberian perijinan usaha, dari sini biasanya banyak bermunculan masalah percaloan, umumnya ada permintaan fee,” ungkapnya Yang lainnya, lanjut Agus, mo- dusnya melalui penerimaan daerah, bi- asanya lewat mark down. “Penerimaan yang seharusnya mencapai 100%, namun diselesaikan hanya 60%, lalu yang 10% masuk ke kantong oknum pejabat,” tuturnya. Lebih jauh kata Agus, korupsi melalui pencucian uang terindikasi mencapai 67%. Hanya saja dari indikasi itu, 53,74% tindak pidana korupsi itu dilakukan di lingkungan Pemda. “Artinya memang korupsi ini cukup tinggi jadi match dengan data tadi, soal peluang korupsi PNS yang mencapai 1,6 kali,” terangnya. Lalu, daerah mana saja yang korupsinya tergolong besar? Menurut Agus, tingkat korupsi di daerah yang masuk zona merah antara lain DKI Jaya terbesar, Kalimantan Timur, Riau, Su- matera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dll. Khusus untuk ancaman dari luar tersebut lanjut Agus, yaitu banyaknya buronan interpol Indoensia yang lari ke Singapura, Malaysia, Papua Neu- gini, Australia, Swsiss, dan negara lainnya. “Mereka di negara-negara itu men- dapat kewargaan negara, bahkan diberi KTP dan fasilitas lainnya, karena hanya melarikan uang korupsinya dengan membeli rumah, investasi, dan seba- gainya. Ini ancaman asing yang harus diantisipasi menjelang pasar bebas Asean (Asean Economic Committe) pada 2014 mendatang. Untuk mencegah terjadinya korupsi, PPATK sedang mengusulkan pembatasan transaksi keuangan secara tunai ke Prolegnas. Transaksi tunai hanya Rp 100 juta, dan lebih dari Rp 100 juta, maka harus melalui perban- kan. (gam/abd) SKANDAL SUAP MK Soal Korupsi, Pemda Ungguli Pusat Figur Muda Perlu Didorong Menjadi Pilihan Alternatif El Clasico Milik

description

Satu Hati untuk Bangsa

Transcript of e Paper Koran Madura 28 Oktober 2013

SENIN 28 OKTOBER 2013 NO.0227 | TAHUN II 1

MENANGGAPI pertan-yaan terkait razia topeng mo-nyet, Gubernur Jakarta Jokowi saat diwawancarai media ele-ktronik menegaskan bahwa langkah itu ditempuh sebagai upaya memperlakukan bina-tang secara baik. “Nanti di-

kumpulkan di Kebun Binatang Ragunan, dipeli-hara, dirawat agar monyet-monyet itu tidak kurus-kurus seperti saya,” katanya.

Siapapun akan tersenyum atau bahkan ter-tawa lebar mendengar jawaban Jokowi, teru-tama ketika menyebut “agar monyet-monyet itu tak kurus seperti saya.” Terdengar mengge-likan. Apalagi diucapkan oleh seorang Gubernur Jakarta yang prestisius.

Rakyat negeri ini tentu masih ingat ketika sekali waktu beberapa wartawan infotainment memposisikan Jokowi sebagai selebriti. Jawaban tokoh nomor satu di Jakarta ini, juga membuat siapapun tertawa atau sekurangnya tersenyum. “Lha saya kan bukan artis. Saya jelek, kurus , ngak ada potongan selebritylah,” tuturnya san-tai.

Tampak sekali dari fragmen sosial itu beta-pa Jokowi memang sosok pemimpin yang sama sekali tak ingin memiliki jarak dengan rakyat Jakarta. Ia dengan santai menempatkan dirinya

sebagai perump-amaan; sebagai con-toh tanpa ada rasa takut kehilangan kewibawaan. Apal-agi yang menjadi obyek perbandingan dengan dirinya se-kumpulan binatang bernama monyet. Ia tampil apa adanya, melepaskan berbagai atribut jabatan seba-gai Gubernur. Dalam keseharian, di luar acara protokoler, sering Jokowi berpa-

kaian sangat santai. Kadang berbaju putih tanpa dimasukkan ke dalam celana hingga terkesan agak “slebor.”

Di sini juga terlihat hampir tak terasa ada pencitraan layaknya seorang pejabat. Ia tidak memposisikan diri berada pada posisi spesial. Ia membaur, berkumpul dengan masyarakat Ja-karta. Ia tak merasa perlu melakukan berbagai langkah khusus bagaimana mencitrakan dirinya begitu megah, layaknya seorang pemimpin dari Provinsi dengan APBD terbesar di negeri ini.

Secara komunikasi politik sebenarnya ini juga dapat dikatagorikan sebagai proses pen-citraan dengan format berbeda. Namun di sini, yang terlihat adalah proses sikap pencitraan yang jauh dari kesan simbolik. Pencitraan yang bukan topeng. Citra Jokowi ya bekerja, berusaha menyelesaikan persoalan Jakarta, dengan gaya kepemimpinan tanpa olesan simbol-simbol yang mengedepankan kekuasaan. Ia citrakan diri berbuat dan berbuat atas dasar keyakinan pada visi dan misi kepemimpinannya. Subtansi kepemimpinan yang dikedepankan bukan kulit, bukan simbol.

Bertolak belakang dengan pemimpin yang mengedepankan citranya, yang biasanya be-reaksi keras dan cepat ketika dirinya sedikit saja terusik sementara saat ada persoalan kru-sial terkait rakyat responnya sangat dan sangat lambat sekali. Pencitraannya sekedar topeng, kedok tanpa menyentuh subtansi kepentingan dan kebutuhan rakyat.

Pencitraan kepemimpinan itu sebenarnya merupakan proses yang akan berkembang oto-matis bila perilaku dan sikap memang memberi manfaat pada masyarakat yang dipimpin. Jadi tak perlu memoles diri jika seorang pemimpin akan positif citranya. Bekerja untuk kepentin-

gan rakyat saja, tanpa neko-neko niscaya akan jadi proses pencitraan super

efektif. =

Topeng

28 OKTOBER 2013

Koran Madura

SENIN

Oleh : MH. Said AbdullahAnggota DPR RI, asal Madura

Cak Munali

g PAMANGGHI

Ia tak merasa perlu melakukan

berbagai langkah khusus

bagaimana mencitrakan dirinya begitu

megah

Ternak SapiKondisi ekonomi yang carut marut membuat

Matrahem pusing tujuh keliling. Berbagai usaha sudah ia lakukan, namun selalu saja gagal. Usa-hanya bangkrut dan hanya membuat hutangnya lebih banyak.

Akhirnya setelah beberapa kali meminta nasehat guru dan kolega, Matrahem memutus-kan untuk beternak sapi. Dan untuk menda-patkan modal ia putuskan untuk pinjam sama Matrawi.

Matrahem : Saya datang ke sini untuk pinjam uang. Tidak banyak, hanya dua juta rupiah saja.

Matrawi : Buat apa uang dua juta Mat?Matrahem : Saya mau beternak sapi.Matrawi : Owalaah kamu ini. Mengapa

beternak sapi. Sekarang pasaran-nya lagi lesu.

Matrahem : Hey.. Kemari aku bukan untuk berdiskusi. Aku mau pinjam uang.

Matrawi : Aku belum selesai.. selain pasaran sapi lagi lesu, aku juga tak punya uang sebanyak itu. Jadi kusaran-kan ternak jangkrik aja. hehe

NeymarBerita di hal 8

ant/adhitya hendra

FASHION ON THE RIVER. Sejumlah peserta Fashion on the River, melintasi Sungai Complong di Desa Kejayan, Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur, Minggu (27/10). Para siswa SMAN 1 Kejayan memperingati Hari Sumpah Pemuda, dengan menggelar kegiatan bertema “Budaya Lokal” ini yang juga dimaksudkan sebagai pengembangan kreativitas seni sekaligus cinta terhadap lingkungan.

JAKARTA-Pesta demokra-si rakyat Indonesia pada 2014 dipastikan tidak akan menjadi ajang per-gantian estafet kepem-impinan nasional secara demokratis karena capres yang diusung masih did-ominasi wajah lama.

Pasalnya, partai-partai besar masih kebingungan memuncul-kan nama sebagai capres, padahal sudah mendekati masa pemilihan. Akibatnya, pesta lima tahunan ini menjadi ajang kontestasi para elit dan ketua umum parpol sehingga pada akhirnya yang muncul ada-lah capres 4L.

“Mayoritas capres 2014 ada-lah Ketua Umum dan Ketua De-wan Pembina. Akibatnya, ada ke-san di masyarakat bahwa capres 2014 adalah tokoh 4L (Lu Lagi Lu Lagi),”tegas Peneliti Political Weather Station (PWS) Imam So-fyan saat memaparkan hal survei bertema ‘Kader Muda Potensial Vs Ketum Parpol’ di Hotel Atlet Cen-tury, Jakarta, Minggu (27/10).

Imam menyakini, tradisi me-munculkan capres 4L masih tetap dipelihara pada pilpres 2014 nanti.

Oleh karenanya menurut Imam sangat diperlukan para-digma dan tradisi politik baru di Indonesia dengan mendorong pemimpin dan figur muda men-

jadi capres alternatif.Hal tersebut perlu dilakukan

guna terjadi silkulasi dan pemba-haruan calon pemimpin nasional. Selain itu memperbanyak stok pemimpin nasional yang lebih segar dan muda. Sehingga ting-kat apatis masyarakat terhadap pilpres 2014 bisa dikurangi, lanta-ran ada kesan masyarakat tentang model pemimpim 4L sudah dian-tisipasi.

Sementara itu, Koordinator Petisi 28 Haris Rusly Moti menga-takan Indonesia ke depan mem-butuhkan pemimpin dari unsur pemuda. Mengingat, pemimpin sekarang dari kalangan tua tidak ada yang bertanggung jawab

terhadap kerusakan bangsa di segala lini.”Para elit bangsa han-ya bertarung untuk memenang-kan Pemilu 2014. Bukan untuk kepentingan rakyat tapi untuk diri sendiri,” ujar dia dalam diskusi menyambut Hari Sumpah Pemuda bertajuk “Bangkit, Bersatu & Ber-tanggung Jawab: Kepemimpinan Pemuda Melempangkan Kembali Jalan Kebangsaan” di Galery Cafe, Cikini Jakarta, Minggu (27/10).

Menurut Haris, dalam waktu dekat, bangsa Indonesia akan dihadapkan pada tantangan yang makin berat. Karenanya, dibu-tuhkan pemimpin yang ber-jiwa muda dan mampu membawa perubahan menuju kebaikan.

Haris menengarai, pada awal bulan Desember dan Janu-ari mendatang, Indonesia akan menghadapi situasi yang makin sulit. Salah satunya puncak per-tarungan para elit politik men-jelang pemilu. Di mana hampir dipastikan, kondisi negara dan masyarakat makin terabaikan oleh pemimpinnya. Belum lagi, pukulan secara ekonomi yang da-tang dari luar, yaitu dampak lesu-nya perekonomian dunia.

“Jadi, kita harus siapkan diri untuk menghadapi itu dengan membangkitkan semangat kepe-mudaan. Kita butuh kepemimpi-nan moral, kepemimpinan yang logis, dan kepemimpinan politik,” tegasnya. (gam/aji/abd)

Capres 2014 Masih 4L

Mayoritas capres 2014 adalah Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina.

Akibatnya, ada kesan di masyarakat bahwa capres 2014 adalah tokoh 4L (Lu Lagi Lu

Lagi)

Imam Sofyan Peneliti Political Weather

Station (PWS)

JAKARTA- Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) melansir hasil peneli-tiannya soal kerentanan pegawai negeri sipil (PNS) terjerat kasus korupsi. Data PPATK menyebut-kan PNS pemerintah daerah lebih rentan terjerat kasus korupsi dibandingkan PNS di tingkat pusat.

Dari 67 persen korupsi yang di-lakukan PNS, sebesar 54 persennya dilakukan oleh pemerintahan daerah, dan 13 persen oleh pemerintah pusat. “Peluangnya lebih besar di Pemda, jadi hati-hati anak muda yang jadi PNS. Jangan mau dijadikan alat korupsi oleh atasannya,” kata Wakil Ketua PPATK, Agus Santoso dalam diskusi “Suap Kepala Daerah : Rakyat Makin Mender-ita di Jakarta, Jumat,(25/10).

Modusnya yang paling banyak, kata Agus lagi, pada pengadaan barang dan jasa. Biasanya korupsi ini dilakukan

melalui mark up, alias barang itu dima-halkan harganya. “Modus lainnya, ada-lah melalui pemberian perijinan usaha, dari sini biasanya banyak bermunculan masalah percaloan, umumnya ada permintaan fee,” ungkapnya

Yang lainnya, lanjut Agus, mo-dusnya melalui penerimaan daerah, bi-asanya lewat mark down. “Penerimaan yang seharusnya mencapai 100%,

namun diselesaikan hanya 60%, lalu yang 10% masuk ke kantong oknum pejabat,” tuturnya.

Lebih jauh kata Agus, korupsi melalui pencucian uang terindikasi mencapai 67%. Hanya saja dari indikasi itu, 53,74% tindak pidana korupsi itu dilakukan di lingkungan Pemda. “Artinya memang korupsi ini cukup tinggi jadi match dengan data tadi, soal

peluang korupsi PNS yang mencapai 1,6 kali,” terangnya.

Lalu, daerah mana saja yang korupsinya tergolong besar? Menurut Agus, tingkat korupsi di daerah yang masuk zona merah antara lain DKI Jaya terbesar, Kalimantan Timur, Riau, Su-matera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dll.

Khusus untuk ancaman dari luar tersebut lanjut Agus, yaitu banyaknya buronan interpol Indoensia yang lari ke Singapura, Malaysia, Papua Neu-gini, Australia, Swsiss, dan negara lainnya.

“Mereka di negara-negara itu men-dapat kewargaan negara, bahkan diberi KTP dan fasilitas lainnya, karena hanya melarikan uang korupsinya dengan membeli rumah, investasi, dan seba-gainya. Ini ancaman asing yang harus diantisipasi menjelang pasar bebas Asean (Asean Economic Committe) pada 2014 mendatang.

Untuk mencegah terjadinya korupsi, PPATK sedang mengusulkan pembatasan transaksi keuangan secara tunai ke Prolegnas. Transaksi tunai hanya Rp 100 juta, dan lebih dari Rp 100 juta, maka harus melalui perban-kan. (gam/abd)

SKANDAL SUAP MK

Soal Korupsi, Pemda Ungguli Pusat

Figur Muda Perlu Didorong Menjadi Pilihan Alternatif

El Clasico Milik

SENIN 28 OKTOBER 2013 NO.0227 | TAHUN II2

Karena itu proses dan aturan rekrutmen itu harus diperbaiki, dan moment-umnya melalui revisi RUU Pilkada yang sedang dibahas oleh DPR RI.

“Saat ini, ada 309 kepa-la daerah yang tersangkut hukum. Dan ini bukan an-gka yang main-main. Parpol mestinya berani bertang-gungjawan atas maraknya kasus korupsi ini. Ketika par-pol masih digerakkan oleh pola-pola permodalan atau capital, pasti zona merah korupsi akan terus terjadi,” kata Pakar Komunikasi Uni-versitas Mercu Buana (UMB), Heri Budianto di Jakarta, Ju-mat,(25/10)

Semua masalah korupsi di daerah ini bermula pada perilaku Parpol yang tidak

melakukan rekrutmen secara sehat. “Parpol yang buruk, ada kecenderungan tidak memperbaiki pola rekrut-men. Maka imbasnya, ya ko-rupsi tidak akan pernah su-rut,” terangnya.

Menurut Heri, sudah bu-kan rahasia lagi calon kepala daerah yang akan mencalon-kan diri pasti dikenakan “ma-har”. “Mahar inikan biaya untuk membayar kendaraan partai. Nah, proses politik ini seperti ini jelas tidak baik,” tuturnya.

Sudah tentu, katanya, Kepala daerah yang ter-pilih, maka akan berpikir bagaimana mengembalikan modalnya dulu. Karena pros-es politiknya mengeluarkan modal besar. “Kalau parpol belum membuat standar

baku, tetap sulit memberan-tas korupsi. Jadi ketika par-pol masih digerakkan oleh pola-pola permodalan atau capital, pasti zona merah korupsi akan terus terjadi,” imbuhnya.

Menurut Heri, korupsi dan suap di daerah itu sudah mengkhawatirkan dan pun-caknya, dengan tertangkap tangannya Ketua nonaktif Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar. “Selama pros-es rekrutmen parpol buruk, cenderung transaksional, maka KKN tak akan selesai. Sebab, untuk menjadi kepa-la daerah yang baik, maka proses politiknya harus baik, sehingga ketika terpilih akan fokus membangun daerah,” ujarnya.

Apalagi kalau sengketa Pilkada itu dibawa ke MK dengan biaya sampai Rp 30 miliar, tentu akan makin bu-ruk. Selama parpol tak mem-buat standar rekrutmen yang baik, maka korupsi, politik transaksional, dan mahar akan terus terjadi. Untuk itu, aspek pencegahannya ada di

parpol, dan parpollah yang paling bertanggungjawab. “Parpol dan calon kepala daerah sengaja memanfaat-kan rakyat miskin dengan menggelontorkan uang, atau money politics dalam Pilkada, sehingga setelah terpilih dan dilantik seba-gai pejabat daerah, mereka akan berusaha keras untuk mengembalikan modalnya dengan menghalalkan segala cara,” tegas anggota DPD RI asal provinsi Bali, I Wayan Sudirta.

Belum lagi Pilkada terse-but menurut Wayan, selalu ada konflik karena tak siap menerima kekalahan, atau ada dugaan kecurangan, dan politik uang yang lain. “Jadi, wajar kalau proses Pilkada dan rekrutmen politiknya, sarat dengan transaksional, maka pembangunan dan kes-ejahteraan rakyatnya akan terabaikan. Jalan-jalan tetap rusak di mana-mana, listrik terabaikan, Bansos disalah-gunakan, dan korupsi jalan terus,” tambah Wayan. (gam/abd)

Ongkos Politik Mahal, Parpol Menjadi KorupJAKARTA-Partai politik harus bertanggungjawab atas kasus kepala daerah yang tersangkut hukum dan korupsi yang jumlahnya semakin meningkat. Hal ini terjadi akibat rekrutmen kader dan calon kepala daerah oleh parpol cenderung transak-sional, mahar, dan money politics.

Pengamat kebijakan publik, John Palinggi menilai pembentukan Densus An-tikorupsi akan bertabrakan dengan Komisi Pemberan-tasan Korupsi (KPK). Apalagi, KPK hanya sebagai lembaga ad hoc. Artinya, KPK dibentuk untuk sementara. “Ini aneh kalau membentuk lembaga anti korupsi sendiri di kepoli-sian ditakutkan akan berben-turan dengan KPK, dikare-nakan memiliki wewenang dan tugas yang sama,” kata Palinggi di Jakarta, Minggu (27/10).

Wacana pembentukan Detasemen Khusus An-tikorupsi pertama kali dice-tus Kapolri terpilih, Komisa-

ris Jenderal Sutarman. Dia yakin, Denus Antikorupsi ini tak akan berbenturan de-ngan KPK bahkan menguat-kan upaya pemberantasan korupsi. “Justru kita harus saling menguatkan. Kalau Polri-nya kuat, KPK bisa fokus di pencegahan,” ujar Sutarman di Kompleks Par-lemen, Selasa (22/10).

Palinggi justru khawatir pembentukan Densus ini membawa misi kepentingan politis. Kepentingan politik yang ada dalam pemben-tukan Densus anti-korupsi, bisa dilihat dari masih maraknya kasus anggota Polri masih mudah untuk menerima suap. “Nanti bisa saja para koruptor hanya minta diselidiki oleh Densus anti-korupsi dibandingkan KPK,” ujarnya.

Koordinator Bidang Hukum dan Peradilan In-donesian Corruption Watch

(ICW) Emerson Yuntho mencurigai wacana pemben-tukkan Densus Antikorupsi di Polri. Pasalnya, wacana tersebut datang dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Menurutnya, selama ini DPR tak tulus dalam hal pem-berantasan korupsi. “Kalau gagasannya datang dari DPR wajar saja dicurigai, karena kita enggak melihat ketulu-san,” kata dia.

Kata Emerson, alangkah baiknya bila memperkuat Dir Tipikor Mabes Polri yang sudah ada dan jelas berfung-si untuk memberantas kasus korupsi. Serta mendorong penguatan kerja sama de-ngan lembaga lain sep-erti KPK, LPSK, dan PPATK. “Lebih baik benahi internal dulu, sebelum muncul wa-cana baru,” tukasnya.

Jangan Buru-buruPakar komunikasi

politik dari Universitas Mercu Buana (UMB) Heri Budianto mengingatkan jika masyarakat tidak boleh buru-buru mendukung wacana dibentuknya Densus Antikorupsi. Sebab, hal itu bisa dimanfaatkan untuk melemahkan KPK. “Kalau gagasan itu didukung, dan KPK nantinya hanya berfungsi untuk pencegahan saja, tak ada lagi wewenang menyadap dan penyelidikan, maka habislah negara ini. Ini masalah kepercayaan rakyat, trust, maka Polri harus membangun kepercayaan itu saat ini,” tegas Heri.

Heri khawatir dengan wacana densus Antikorupsi tersebut, kalau kasus-kasus korupsi besar diserahkan ke Polri, dan KPK hanya ber-fungsi untuk pencegahan, maka kita tak bisa berharap ada pemberantasan korupsi. “Harusnya saat ini sama-sama sinergi antara KPK, Polri, dan Kejaksaan trust itu terbangun kembali,” tambah Heri lagi.

Namun sebaliknya, ang-gota DPD, I Wayan Sudirta mendukung wacana diben-tuknya Densus Antikorupsi tersebut. Dia pun tidak khawatir akan terjadi tabra-kan antara KPK, Polri dan Kejaksaan. (gam/aji/abd)

PENYELAMATAN UANG NEGARA

Densus Antikorupsi Masih Pro-Kontra

ant/irwansyah putra

PERBURUAN HIU MASIH MARAK. Warga memperlihatkan seekor anak hiu yang ditangkap nelayan di pantai Ujung Serangga, Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh, Minggu (27/10). Perburuan hiu masih marak di perairan Indonesia dan hasil tangkapan terutama siripnya dijual ke China, Hongkong dan Singapura.

JAKARTA- Wacana pembentukan Datasemen Khusus (Densus) Antikorupsi hingga kini masih menjadi pro-kontra. Polemik seputar wacana pembentukan Densus Antikorupsi ini belum juga surut. Sebagian pengamat mendukung, sementara sebagian lainnya menolak pembentukan Densus Antikorupsi.

NASIONAL

SKANDAL KORUPSI

Bambang Sarankan Buyung Baca KUHAP

JAKARTA-Komisi Pem-berantasan Korupsi (KPK) memastikan proses penggele-dahan dan penyitaan di be-berapa tempat milik Tubagus Chary Wardana alias Wawan sesuai dengan prosedur. Bah-kan upaya yang telah dilaku-kan terkait proses penyidikan tersebut didasari oleh hukum acara.

Demikian disampaikan Wakil Ketua KPK, Bambang Widjajanto sekaligus menang-gapi protes Adnan Buyung Nasution, kuasa hukum Wawan atas langkah hukum yang telah dilakukan KPK itu. “KPK mendasarkannya pada

hukum acara sehingga tidak ada yang dilanggar,” kata Bambang Widjojanto, Minggu (27/10).

Oleh sebab itu, lelaki yang akrab disapa BW itu mem-inta Adnan tidak membuat kegaduhan, dengan menyebut KPK telah melanggar hukum saat melakukan penggeleda-han dan penyitaan tersebut.

Bambang lantas men-yarankan Adnan untuk membaca Kitab UU Hukum Acara Pidana (KUHAP). “Baca KUHAP Pasal 32 hingga 34,” sindirnya.

“Jika merasa ada yang dilanggar silahkan ajukan ke-beratan melalui lembaga per-adilan. Tentu akan dipelajari KPK dan dimana perlu akan direspon secara proporsional,” terangnya.

Sebelumnya, kuasa hukum Wawan, Adnan Buyung Nasu-tion menyebut KPK ceroboh. Utamanya lantaran mel-akukan penggeledahan dan penyitaan tanpa dihadiri saksi pemilik tempat (Wawan)ndan kuasa hukum wawan. (gam/aji)

Jika merasa ada yang dilanggar silahkan ajukan

keberatan melalui lembaga peradilan.

Tentu akan dipelajari KPK dan dimana perlu akan direspon secara

proporsional

Bambang WidjojantoWakil Ketua KPK

JAKARTA- Berdasarkan survei PWS, Jokowi Widodo, Priyo Budi Santoso, dan Hary Tanoesoedibjo adalah figur muda potensial di partai mereka masing-masing. Tingginya modal sosial dan politik yang dimiliki ketigan-ya harus dimanfaatkan secara maksimal oleh partai mereka. Hal ini sebagai antisipasi dalam menghadapi Pilpres 2014. Untuk PDI Perjuangan, menurut Imam, Joko Widodo menempati posisi tertinggi dengan 70,1 persen. Diikuti Puan Maharani (15,7 persen), Pramono Anung (3,9 persen), dan tidak jawab (10,1 persen). “Ketua Umum PDI Perjuan-gan, Megawati Soekarnopu-tri, elektabilitasnya sulit melampaui elektabilitas Joko Widodo,” kata Imam.

Yang menarik, Hary Tanoe juga menempati posisi tertinggi pilihan responden untuk Partai Hanura. Hary Tanoe mendapat dukungan 25,5 persen, mengalahkan Syarifuddin Suding (6,7 persen), dan Saleh Husin (4,4 persen). Sementara yang tidak jawab dan tidak tahu sebanyak 63,2 persen. “Jadi kalau nanti Hanura ada kon-vensi, kami yakin Hary Tanoe

bisa mengalahkan Wiranto,” tutur Imam.

Sementara di internal Partai Golkar, Priyo men-empati urutan tertinggi 39,3 persen, Fadel Muhammad (7,5 persen), Hajriyanto (5,6 persen), Tantowi Yahya (4,1 persen), Idrus Marham (3,3 persen), Pramono Anung (1,2 persen), tidak jawab dan tidak tahu (38,7 persen). Loh kok ada nama Pramono Anung? Imam pun menegaskan, mas-uknya nama Pramono lanta-ran pertanyaannya setengah terbuka, bukan salah ketik. Ternyata responden malah ada yang mengira Pramono Anung berasal dari Partai Golkar.

Sedangkan elektabilitas jagoan Partai Golkar untuk Pilpres 2014 mendatang, Aburizal Bakrie alias ARB nampaknya belum cukup signifikan. Posisi ketua umum Partai Golkar ini masih berada di urutan keempat de-ngan suara 10,9 persen. Iklan gencar yang dilakukan ARB di televisi tidak juga menam-bah dukungan kepadanya. “Bahkan Ical ditempel ketat JK (Jusuf Kalla) yang tidak beriklan di televisi,” beber Imam. (gam/abd/aji)

JELANG PILPRES 2014

Jokowi Tetap Muncer, ARB Sulit Beringsut Naik

JAKARTA-Tingkah laku Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) semakin membingungkan publik. Dalam dua minggu belakan-gan publik dipertontonkan sikap SBY yang marah, jeng-kel, merasa dizalimi sekaligus cemburu atas situasi yang menimpa diri, keluarga, dan partainya.

Koordinator Petisi 28 Haris Rusly Moti menilai sikap SBY yang mendadak marah ke publik menunjuk-kan bahwa SBY dan Partai Demokrat sudah ditinggal-kan. Bukan saja oleh konstit-uennya, tapi juga oleh media massa dan lainnya.

“Kemarin, di acara temu kader Demokrat kita saksi-kan bagaimana SBY lagi-lagi menunjukkan dirinya tidak sebagai negarawan atau kepala negara, tapi kepala dari suatu gerombolan yang gemar marah dan memaki,” ujar Haris Rusly Moti usai diskusi menyambut Hari Sumpah Pemuda bertema ‘Bangkit, Bersatu & Bertang-gung Jawab: Kepemimpi-nan Pemuda Melempangkan

Kembali Jalan Kebangsaan’ di Galeri Cafe, Cikini Jakarta, Minggu (27/10).

Sementara itu, Direktur Eksekutif Lingkar Madani In-donesia Ray Rangkuti, men-gaku heran dengan sikap SBY yang mudah terpancing emo-si belakangan ini. Keanehan

terlihat saat SBY memberi reaksi terhadap pernyataan mantan Presiden Partai Kead-ilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq di pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Saat itu, Lu-thfi mengatakan SBY menge-nal dengan baik sosok ‘Bunda Putri’ yang diduga sebagai

calo yang mengatur proyek pemerintah. SBY marah besar dan menyangkal pernyataan itu. Bahkan untuk membuk-tikan dirinya tidak terkait dengan ‘Bunda Putri’, SBY mengerahkan intelijen ne-gara. “Anehnya, tiba-tiba SBY menyatakan identitas Bunda Putri tidak untuk konsumsi publik,” tukas Ray di Jakarta, Minggu (27/8).

SBY juga menunjukkan amarahnya terhadap Anas Urbaningrum dan ormas Per-himpunan Pergerakan Indo-nesia yang dibentuknya. Ket-ua Umum Partai Demokrat itu menuduh Anas dan PPI hendak menghancurkan di-rinya dan Partai Demokrat. “Dalam SMS yang beredar ke masyarakat, SBY berjanji akan melakukan upaya me-nangkal fitnah-fitnah yang menyerangnya dan Partai Demokrat,” tukasnya.

Pada kesempatan beri-kutnya, SBY menyerang pers sebagai aktor demokrasi yang tidak memberikan keadilan bagi dirinya. SBY merasa di-rinya menjadi korban pem-beritaan media. (gam/abd/aji)

KOMUNIKASI PUBLIK

SBY Merasa Ditinggalkan Konstituen

SENIN 28 OKTOBER 2013 NO.0227 | TAHUN II 3EKONOMI

Sementara itu, Kementeri-an Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membantah dugaan suap kepada pejabat perban-kan pemerintah dari peru-sahaan penyedia mesin An-jungan Tunai Mandiri (ATM), Diebold.

Sebelumnya, otoritas pasar modal Amerika Serikat (Secu-rity and Exchange Commision/SEC) melaporkan pejabat per-bankan pemerintah Indonesia dan China menerima uang dari anak perusahaan Diebold, Diebold Indonesia.

“(Pelanggaran) GCG itu banyak sanksinya, dari mulai yang ringan sampai kena fit and proper. Kalau yang ringan, teguran. Tetapi, kami belum tahu apa ini masuk ke wilayah administrasi kah? Masuk wilayah gratifikasi kah? Atau masuk ke wilayah penyuapan? Kami belum tahu,” kata Dep-uti Gubernur BI, Halim Alam-

syah di Kompleks Perkantoran BI Jakarta, akhir pekan.

Menurut Halim, kalau kasus ini terkait dengan pen-gadaan mesin ATM oleh Die-bold untuk bank-bank BUMN, maka hal ini tidak masuk ke dalam wilayah pengawasan BI. “Itu tergantung banknya masing-masing. Tetapi kalau memenuhi GCG, kami akan cek. Nah, itu yang sedang kami lakukan,” ujarnya.

Dia menegaskan, apabila kasus tersebut memenuhi un-sur pelanggaran GCG, BI me-mastikan akan menindak para pejabat yang terlibat kasus penyuapan itu. “Tetapi, bank-bank juga memiliki internal auditnya masing-masing. Ini kita juga meminta bank-bank untuk melakukan pendala-man. Tetapi, kalau dia mel-anggar, pasti kami tindak,” tutur Halim.

Sejauh ini, jelas Halim,

BI masih belum memiliki in-formasi yang lengkap terkait dugaan kasus suap yang dis-ebut-sebut melibatkan se-jumlah pejabat di tiga bank BUMN itu. “Kami sedang men-gumpulkan informasi, tetapi pada akhirnya, bank-banknya sendiri yang harus menjelas-kan,” imbuhnya.

Halim menambahkan, BI masih terus menyelidiki keje-lasan soal informasi itu, meng-ingat kabar tersebut bermula datang dari Amerika Serikat. “Tetapi, kami sangat serius menindaklanjuti, jika memang betul itu ada dan bentuknya seperti apa. Itu yang ingin kami tahu,” ucap Halim.

Bantah SuapSementara itu, Menteri

BUMN Dahlan Iskan memban-tah adanya suap dalam pen-gadaan mesin ATM. Dia me-nuturkan manajemen Diebold menyediakan fasilitas bagi karyawan perbankan BUMN untuk bepergian. “Bukan dalam bentuk uang tunai sep-erti suap yang disampaikan,” ungkapnya di Jakarta, Minggu (27/10).

Penyediaan fasilitas itu, kata Dahlan, bagi karyawan

perbankan BUMN yang mengikuti pelatihan di Eropa. “Bukan Direktur yang bisa mempengaruhi keputusan pememang tender, namun karyawan di bawah level III, seperti teknisi ataupun opera-tor,” terangnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Jasa dan Usaha Ke-menterian BUMN Gatot Tri-hargo mengungkapkan Die-bold menyediakan 100 mesin ATM bagi Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). Sedang-kan, Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengirimkan karyawan un-tuk mempelajari penyediaan mesin ATM. “Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengkonfirmasi kar-yawan tidak terlibat kasus pe-nyuapan,” tegasnya.

Adapun, Bank Rakyat In-donesia Tbk (BBRI) dan Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) membantah adanya kemitraan dengan Diebold.

Gatot menginstruksikan manajemen BUMN untuk membiayai kegiatan opera-sional. Penugasan dalam neg-eri ataupun luar negeri akan didanai keuangan perusahaan. (gam/abd)

PERTUMBUHAN EKONOMI

Intensitas Bully di Twitter Menurun

JAKARTA- Bank Indonesia (BI) mengancam akan memberi sanksi berupa fit and proper test kepada pejabat Bank BUMN jika terbukti menerima suap entertainment dari PT Diebold Indonesia. Sanksi ini diberitakan karena penyuapan itu melanggar unsur good corporate governance (GCG).

“Indikator bagi saya, kalau ekonomi mulai baik, itu maki-maki terhadap saya di twitter mulai berkurang. Itu indikator yang paling gam-pang,” kata Chatib di Gedung DPR Jakarta, Jumat (25/10) sembari menyebutkan bahwa situasi ekonomi Indonesia saat ini mulai membaik.

Indikator yang menyebut-kan bahwa ekonomi Indo-nesia mulai membaik, kata Chatib, tercermin dari yield surat utang negara (SUN) yang berada di angka 7,1 persen. “Yield SUN kita itu, tiga minggu lalu sebesar 8,9 persen,” ucap Chatib.

Namun demikian, jelas dia, sejauh ini pemerintah menganggap bahwa tapering-of dari kebijakan quantitative easing masih patut diwaspa-dai, karena akan terjadi. “Ke-marin Amerika mengumum-kan unemployment-nya 7,2 persen. Mungkin tapering-off belum akan dilakukan No-vember, mungkin belum akan dilakukan Desember sampai situasi ekonomi Amerika membaik.

Dengan demikian, kata dia, tapering yang dipastikan akan terjadi dan rendahnya harga komoditas global, perlu langkah-langkah penyesuaian yang harus dilakukan pemer-intah. “Jadi, saya bisa men-duga guncangan masih akan terjadi, karena itu reform-nya harus terus,” imbuhnya.

Menurut Chatib, saat ini Kemenkeu tengah meny-iapkan paket kebijakan fiskal tahap kedua, agar investasi bisa tetap bertahan di dalam

negeri. “Supaya stay di sini ada beberapa paket yang akan saya rapatkan. Kalau sudah clear, baru saya akan ngo-mong,” kata Chatib.

DisepakatiSeluruh fraksi di DPR

menyetujui pengesahan Rancangan Undang-Undang Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2014 menjadi Undang-Undang.

Pemerintah dan Badan Ang-garam menyepakati asumsi dasar yakni pertumbuhan ekonomi 6 persen; inflasi 5,5 persen; nilai tukar Rp 10.500 per dolar AS. “Tingkat suku bunga surat perbendaharaan negara 3 bulan 5,5 persen; harga minyak US$ 105 per barel; dan lifting minyak dan gas bumi 2.110 ribu barel per hari. Rinciannya, lifting minyak 870 ribu barel per hari dan lifting gas 1.240 ribu barel setara minyak per hari. “Seluruh fraksi dan anggota dewan menyetujui RUU APBN untuk menjadi UU APBN 2014. Berdasar-

kan asumsi dasar yang telah disepakati maka pendapatan negara pada 2014 sebesar Rp 1.667,14 triliun yang terdiri dari pendapatan dalam negeri sebesar Rp 1.665,78 triliun dan penerimaan hibah Rp 1,36 triliun,” kata Wakil Ketua DPR Sohibul Iman dalam Ra-pat paripurna DPR di Gedung DPR RI Jakarta, Jumat (25/10).

Penerimaan dalam negeri terdiri dari penerimaan per-pajakan sebesar Rp 1.280,39 triliun dan penerimaan negara bukan pajak sebesar Rp 385,39 triliun. Rasio pajak 2014 sebesar 12,35 persen dan cost recovery US$ 15 miliar.

Penerimaan perpajakan terdiri dari pajak penghasilan sebesar Rp 586,31 triliun, pa-jak pertambahan nilai sebesar Rp 492,95 triliun, pajak bumi dan bangunan sebesar Rp 25,44 triliun, cukai Rp 116,28 triliun, pajak lainnya Rp 5 triliun dan pajak perdagan-gan internasional sebesar Rp 53,91 triliun.

Sedangkan penerimaan negara bukan pajak terdiri dari penerimaan dari sumber daya alam sebesar Rp 225,95 triliun, pendapatan ba-gian laba badan usaha milik negara sebesar Rp 40 triliun, dan PNPB lainnya sebesar Rp 94,09 triliun dan pendapatan badan layanan umum sebesar Rp 25,35 triliun.

Sementara belanja negara 2014 disepakati Rp 1.842,49 triliun, terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp 1.249,94 triliun dan transfer ke daerah Rp 592,55 triliun. Belanja pusat terbesar masih untuk subsidi energi yakni Rp 282,10 triliun, terdiri dari subsidi bahan bakar minyak, LPG tagung 3 kilogram dan LGV sebesar Rp 210,74 triliun dan subsidi listrik sebesar Rp 71,36 triliun. (gam/abd)

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan meminta masyarakat terutama peda-gang untuk bersiap mengha-dapi datangnya Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015. Lang-kah yang harus ditempuh adalah terus memperkuat daya saing, salah satunya dengan cara brand building agar dapat bersaing dengan produk-produk yang telah lebih dulu dikenal.

Dia berharap para pedagang dapat menjual produk sesuai dengan standar yang telah ditetap-kan agar tidak kalah dengan negara lain.”Akhir 2015 kita menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN,” ujar Gita di hadapan jamaah pengajian di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu (27/10).

Gita mengatakan, pros-pek ekonomi ke depan teru-tama di negara-negara ka-wasan ASEAN cukup bagus. Tetapi, dia berpesan agar

masyarakat tidak terlena lan-taran akan terjadi persaingan yang begitu ketat.

Pasalnya, negara te-tangga di ASEAN telah memiliki faktor pendukung perdagangan lebih mumpuni dibandingkan Indonesia. “Kalau terlena, kita bisa kalah. Infrastruktur mereka bagus, barang yang diprod-uksi mereka juga bagus,” ungkap dia.

Gita mengingatkan, ketika MEA benar-benar ter-jadi, maka semua pedagang dari negara manapun dapat bebas keluar masuk Indone-sia menjajakan barangnya. Sehingga, dia menekankan, persiapan harus dilakukan dari sekarang agar para pedagang dalam negeri tidak kalah bersaing. “Kita masih punya waktu sekitar 2 tahun. Gunakan itu sebaik-baiknya,” terang Gita.

Lebih lanjut, Gita ber-pesan agar para pedagang

dapat terus berusaha dengan cara yang seusai aturan. “Yang penting, berdaganglah dengan jujur. Gunakan ukuran yang sudah ditetap-kan dan jangan disiasati,” pungkas dia.

Sementara itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengingatkan pelaku usaha lokal untuk dapat memenuhi kebutuhan nasional terlebih dahulu sebelum kuasai pasar dunia. Ini dimaksudkan agar barang nasional bisa memantapkan kualitasnya dan membangun brand image yang memen-uhi standar internasional. “Pemenuhan kebutuhan pasar dalam negeri ini pent-ing bukan saja untuk men-gurangi impor tetapi juga untuk memantapkan kuali-tas,” ujar ketua umum Kadin, Suryo Bambang Sulisto di Jakarta, Minggu (27/10).

Kadin mengakui bahwa proses ini tidak gampang karena membutuhkan waktu. Oleh karena itu, dengan tercapainya kedua faktor tersebut maka bukan saja konsumen domestik yang terpenuhi kebutuhannya, tetapi juga para pembeli dari mancanegara dapat ditarik untuk datang berbelanja ke Indonesia. (gam/abd)

JELANG PEMILU 2014

Pelaku Usaha Harus Tingkatkan Daya Saing

BI Beri Sanksi Pejabat Bank BUMN

ant/irwansyah putra

UDANG KELONG LAUT. Nelayan memperlihatkan udang Kelong laut hasil tangkapannya di pantai Ujung Serangga, Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh, Minggu (27/10). Udang kelong laut hasil tangkapan mayoritas menjadi komoditi ekspor yang dijual Rp70 ribu perkilogram.

Jadi, saya bisa menduga guncangan masih akan terjadi, karena itu reform-

nya harus terus

Chatib BasriMenteri Keuangan

JAKARTA-Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan resmi diberlakukan pada 2015 menda-tang. Hadirnya MEA diprediksi membuat tingkat persaingan antar pelaku industri semakin ketat lantaran tidak adanya hambatan dalam berusaha. Persaingan itu akan dirasakan oleh semua pelaku industri di Indonesia.

JAKARTA-Menteri Keuangan, Chatib Basri memi-liki parameter tersendiri untuk mengukur kinerja ekonomi Indonesia saat ini. Selain data-data makro ekonomi, intensitas bully di twitter yang berkurang juga pertanda ekonomi sudah on the track.

JAKARTA-Kapita l i sas i pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat telah menca-pai USD394 miliar. Sementara pertumbuhan indeks dari ta-hun ke tahun tumbuh sebe-sar 30%. Hal tersebut menjadi salah satu indikator yang bisa menarik investor untuk mena-namkan investasinya di BEI. Namun demikian, bursa In-donesia masih kalah dengan Malaysia akibat pelemahan rupiah, yang menyebabkan turunnya indeks dan pema-haman calon investor yang masih minim berinvestasi di produk saham.

Direktur Teknologi Infor-masi dan Manajemen Risiko BEI, Adikin Basirun, menye-butkan, porsi investor asing di Indonesia masih cukup besar dan cukup dominan mempengaruhi pertumbuhan indeks bursa saham. “Porsi investor asing masih besar ke-tika mereka melakukan aku-mulasi beli ini akan menjadi pendorong pergerakan indeks, namun ketika mereka keluar itu terlihat bahwa dominasi investor asing sangat terasa dampaknya,” ujar Adikin.

Adikin mengakui, pema-

haman melalui edukasi pasar modal ke masyarakat itu masih sangat minim, dan perlu tatap muka antara calon nasabah dengan perusahaan efek yang dituju. “Aksesibilitas menjadi tantangan terbesar investor lokal, yang 90 persen-nya berasal dari pulau Jawa,” ucapnya.

Sementara itu, Fund Man-ager PT Samuel Aset Mana-jemen, Budi Budar membe-narkan bahwa sulitnya para investor asing untuk men-gakses bursa saham Indone-sia menyebabkan sulitnya investor asing menanamkan modalnya. BEI dan perusa-haan efek diharapakan lebih bisa mempermudah akses bagi para investor asing untuk masuk ke bursa Indonesia. “In-vestor dan calon investor tidak punya akses untuk mengakses data, dengan keterbatasan ba-hasa menyebabkan investor kesulitan masuk ke bursa In-donesia,” pungkas Budi.

MumpuniSecara terpisah, Bank In-

donesia (BI) melihat cadangan devisa (cadev) masih sangat mumpuni untuk mendukung

perekonomian Indonesia. Per akhir September 2013, bank sentral mencatat cadev sebe-sar USD95,67 miliar. “Saya melihat cadangan devisa kita tidak dalam kondisi yang perlu

dikhawatirkan,” tukas Guber-nur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo, saat dijumpai wartawan di Kompleks Gedung BI, Jakarta, Jumat, (25/10).

Dia menambahkan, bahwa

sempat ada penurunan cadev pada 2013 bisa dipahami ka-rena ada aliran ke luar dari modal asing (capital outflow), sementara di dalam negeri permintaan valuta asing juga besar. “Bahwa terjadi inflows yang besar dalam 3-4 tahun terakhir cadangan devisa kita juga meningkat. Kalau sean-dainya ada capital outflows tentang isu penurunan stimu-lus di Amerka, bisa cadev-nya jadi agak turun,” katanya.

BI mencatat cadev sem-pat turun ke angka terendah dalam beberapa tahun tera-khir sebesar USD92,67 mil-iar pada Juli 2013, dan paling tinggi sebesar USD124,63 mil-iar pada Agustus 2011.

“Tapi yang ingin kita jelas-kan adalah cadangan devisa dari USD92 miliar sekarang sudah naik jadi USD95 mil-iar, dan itu sudah lebih dari 5 bulan kebutuhan impor dan pembayaran utang luar negeri. Itu dalam kondisi yang cukup sehat,” tutur Agus.

Menurutnya, cadev masih sesuai dengan negara-negara satu level dengan Indonesia, dan akan terus mengelola cadev dengan baik. (gam)

INVESTASI

Investor Asing Mempengaruhi Pergerakan IHSG

ant/audy alwi

PENCANANGAN INDONESIANISME. Wakil Menteri (Wamen) Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo, mencoba mobil rakitan mahasiswa saat menghadiri pencanangan “Indonesianisme” atau Gerakan Cinta Indonesia, di kampus ITB, Sabtu (26/10). Susilo Siswoutomo bersama Ikatan Alumni Mesin Institut Teknologi Bandung mencanangkan Gerakan Cinta Indonesia untuk mendukung produsen dalam hal rancang bangun dan produksi suatu produk atau jasa guna memperkuat basis ekonomi, industri serta sumber daya alam Indonesia berkualitas internasional.

Porsi investor asing masih besar ketika mereka melakukan

akumulasi beli ini akan menjadi pendorong pergerakan indeks,

namun ketika mereka keluar itu terlihat bahwa dominasi

investor asing sangat terasa dampaknya

Adikin BasirunDirektur Teknologi Informasi dan

Manajemen Resiko BEI

Dahlan Bantah Ada Suap Pengadaan Mesin ATM

SENIN 28 OKTOBER 2013 NO.0227 | TAHUN II4 LINTAS JATIM

Ratusan Pelajar Ikrar Sumpah Pemuda

Trafficking Semakin Menjelajah

HIV/AIDS Marak Akibat Seks Bebas dan Penggunaan Obat Terlarang

REFLEKSI SUMPAH PEMUDA

PERDAGANGAN MANUSIA

GEJALA PENYAKIT

Pagi ini, kami fokuskan pada

kasus trafficking dan narkoba, yang

akhir-akhir ini marak terjadi,”

Kompol Sissuyanto Kabag Perancanaan

Polrestabes Surabaya

Tapi, seks bebas itu tidak selalu dilakukan remaja, karena banyak ibu-ibu rumah tangga

yang terpapar HIV/AIDS akibat suaminya

suka ‘jajan’,”

Erwin Astha TriyonoPakar penyakit tropik infeksi

RSUD dr Soetomo Surabaya

Ketua KPU Pasrah Keputusan DKPP

"Apapun keputusannya saya siap dan sudah mengaku khilaf. Jadi, saya akan mener-imanya dengan lapang dada," ujarnya ketika dikonfirmasi wartawan, Minggu (27/10).

Mantan Ketua KPU ka-bupaten Malang itu duduk di kursi persidangan sebagai teradu karena dinilai telah bertindak tidak imparsial se-bagai penyelenggara Pemilu, khususnya ketika Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur 2013.

Ini setelah Andry Dewanto gara menyebarkan pesan me-lalui "Blackberry Messenger" (BBM) yang isinya meminta masyarakat menyaksikan ke-hebatan salah satu pasangan peserta Pilkada pada acara debat kandidat di televisi, 21 Agustus 2013.

Isinya yakni, "Saksikan ke-unggulan Cagub PKB Khofifah IP dlm debat kandidat di Met-ro TV Live dr Gramedia Expo malam ini jam 19.00 WIB. Se-barkan...". Pernyataan teradu ini dinilai sejumlah pihak sebagai kesalahan fatal dan tidak mendasar sebagai ketua penyelenggara KPU.

Pada sidang perdana Kamis (24/10), di hadapan ma-jelis hakim DKPP, Andry De-wanto mengakui kesalahan-nya. Ia mengatakan, saat itu tidak membaca isi sepenuhn-ya pesan itu dan langsung me-nyebarkan ke semua kontak di BBM-nya melalui layanan "broadcast".

"Sekali lagi saya men-gakuinya dan memang telah

bertindak khilaf. Ketika itu, teman di kontak BBM saya, Nurfajri itu mengirim pesan melalui BBM kepada saya se-bagaimana isinya. Saya waktu itu sedang perjalanan dari Pasuruan menuju ke Malang dalam rangka acara sosialisasi. Saya baca sekilas. Karena saya rasa bersifat informatif, saya forward ke 484 sesuai dengan yang ada di kontak," katanya ketika persidangan.

Ia mengaku baru sadar ketika mendapat tanggapan balik dari sejumlah rekannya, termasuk beberapa wartawan yang mengkonfirmasi perihal pesannya.

"Subhanallah. Saya merasa telah melakukan kekeliruan dan minta maaf. Lalu saya pun meralatnya ke sejumlah kontak yang ada di BBM saya, 484 orang. Isinya meralat dan menggantinya isinya dengan ajakan menonton untuk se-mua kandidat," kata Andry.

Sementara itu, pihak kuasa hukum Soekarwo-Saifullah Yusuf selaku pengadu menilai tindakan Andry merupakan kesalahan fatal karena telah melanggar kode etik penye-lenggara Pemilu, melanggar sumpah dan janji Teradu.

"Dalam sumpah, teradu berjanji akan menjalankan tu-gas secara adil, cermat, jujur. Namun, teradu juga melang-gar pasal 25 ayat 2 UU No-mor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu dan Peraturan Bersama KPU, Ba-waslu dan DKPP," kata Ketua Tim Kuasa Hukum Pengadu, Trimoelja D Soerjadi.

Karena itulah, lanjut dia, pihaknya meminta majelis hakim yang diketuai Nur Hi-dayat Sardini dengan anggota majelis, Saut H Sirait, Nelson Simanjuntak, Anna Erliyana, Valina Singka Subekti dan Ida Budhiati tersebut member-hentikan Andry Dewanto se-cara tetap.

Setelah menggelar sidang perdana, majelis hakim me-mutuskan untuk menggelar sidang berikutnya dengan tahapan pembacaan putusan. Pasalnya, pihak teradu sudah mengakui akan kesalahan-nya.

Menurut Trimoelja, pihak-nya percaya penuh terhadap dengan majelis hakim dan menghargai putusan pada si-dang berikutnya. Meski sudah mengakui kesalahan, Trimoe-lja berharap Andry Dewanto tetap dikenai sanksi tegas.

Apalagi pada sidang DKPP sebelumnya perihal dugaan pelanggaran kode etik dengan teradu ketua beserta anggota KPU Jawa Timur menjelang Pilkada lalu, majelis hakim menjatuhkan sanksi berupa peringatan terhadap Andry Dewanto. (ant/fqh/dik)

SURABAYA - Ketua Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur Andry Dewanto Ahmad mengaku pasrah dan siap menerima apapun keputusan majelis hakim dalam sidang dugaan pelanggaran kode etik di De-wan Kehormatan Penyelenggara Pemilu.

Andry DewantoKetua KPU Jatim

ant/rudi mulya

REFLEKSI SUMPAH PEMUDA. Ratusan Mahasiswa Universitas Brawijaya kampus empat Kediri menggelar aksi dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda di Bundaran Sekartaji, Kota Kediri, Jawa Timur, Minggu (27/10). Aksi tersebut merupakan refleksi Sumpah Pemuda untuk mengajak seluruh pemuda-pemudi di Kediri agar tidak melakukan hal-hal negatif seperti balap liar, video porno, dan peredaran narkoba yang marak di Kediri serta mengajak seluruh pemuda Kediri agar mencintai NKRI.

SURABAYA - Banyak cara dan tempat untuk memper-ingati Hari Sumpah Pemuda. Di Surabaya, ratusan pelajar dari berbagai sekolah di Jawa Timur menyanyikan lagu In-donesia Raya dan Bangun Pemudi Pemuda, menghen-ingkan cipta serta pembacaan Sumpah Pemuda, di makam WR. Soepratman jl. Kenjeran (Rangkah), Minggu (27/10).

Selain itu, mereka juga membaca puisi oleh Pela-jar Juang dengan judul “Un-tukmu Indonesiaku” karya P. Lubis dan aksi bersih-bersih makam bersama komunitas Surabaya Juang.

Ketua Pelaksana Surabaya Juang, Heri Lentho menga-takan, acara ini merupakan rangkaian kegiatan menjel-ang peringatan Hari sumpah pemuda ke 85, Senin (28/10).

"Tadi malam (Sabtu) para pelajar nyekar di Taman Makam Pahlawan (TMP) Jl.

Kusuma Bangsa untuk kem-bali mengenang perjuangan para pahlawan. Dan hari ini dilanjutkan pengucapan ikrar sumpah pemuda di makam W.R. Supratman," kata Heri Lentho kepada wartawan, Minggu (27/10).

Dia menambahkan, se-

lain mengenang kembali para pejuang ini, diharapkan para pelajar yang merupa-kan pemuda generasi penerus bangsa ini memiliki semangat juang seperti para pahlawan tersebut. "Semoga para pela-jar ini tidak hanya mampu mengikrarkan sumpah pemu-

da, tapi benar-benar mampu mempraktikkannya," ujarnya.

Sementara itu, salah satu pelajar, Edo Firmansyah men-yatakan, ikrar Sumpah Pemu-da di makam WR. Supratman dirasa membangkitkan se-mangat pahlawan didirinya.

“Sebelumnya, semangat dan pengorbanan pahlawan hanya kami bayangkan. Tapi dengan nyekar di TMP serta berbagai kegiatan di makam WR. Supratman, kami bisa menghayati semangat dan pengorbanan mereka. Kami merasa tergerak untuk me-neruskan cita-cita Pahlawan yang telah gugur,” ujarnya penuh semangat.

Edo berharap, semangat yang sama dirasakan juga oleh seluruh pemuda dan pemudi di Indonesia. Menurutnya, masa depan Indonesia akan te-rus terjaga jika semangat para pahlawan mengalir di jiwa generasi muda.(ddy)

ddy/koran madura

IKRAR. Ratusan pelajar SMA dan SMP se-Surabaya mengikrarkan Sumpah Pemuda di makam W.R. Supratman, jl. Kenjeran (Rangkah), Surabaya.

SURABAYA - Pakar penyakit tropik infeksi (HIV-AIDS) RSUD dr Soetomo Surabaya Dr Erwin Astha Triyono SpPD KPTI FINASIM menegaskan bahwa HIV/AIDS marak akibat seks bebas dan penggunaan obat terlarang.

"Tapi, seks bebas itu tidak selalu dilakukan remaja, karena banyak ibu-ibu rumah tangga yang terpapar HIV/AIDS akibat suaminya suka 'jajan'," kata dosen Universi-tas Airlangga Surabaya itu di Surabaya, Minggu (27/10).

Ditemui di sela-sela bakti

sosial Dharma Wanita Per-satuan Universitas Airlangga Surabaya untuk remaja, ia menjelaskan hal itu menunjuk-kan penderita HIV/AIDS tidak selalu dari "dunia hitam".

"Diskriminasi dan stigma dari masyarakat terhadap penderita HIV/AIDS sebagai kelompok 'hitam' membuat penderita menyembunyikan penyakit mereka," kata ahli penyakit dalam RSUD dr Soetomo/Unair itu.

Akibatnya, 90 persen pasien HIV/AIDS yang datang ke rumah sakit sudah dalam kead-

aan parah, padahal HIV-AIDS bisa disembuhkan, asalkan pasien patuh pada dokter.

"Angka kematian ka-rena HIV-AIDS saat ini hanya 20 persen, bukan 100 persen seperti yang dipercaya masyarakat, karena itu hindari berbagai hal yang berpotensi menyebarkan HIV, seperti seks bebas dan menggunakan obat terlarang (kasus narkoba jarum suntik)," katanya.

Oleh karena itu, jangan memberi stigma negatif pada ODHA (Orang Dengan HIV-AIDS). "Jangan sembu-

nyi, jangan diisolasi, jangan dikeluarkan dari sekolah. Jika sudah terlanjur tertular HIV, segera berobat. Mereka bisa diobati dan bisa hidup normal," katanya.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Bakti Sosial Dharma Wanita Persatuan Unair, Atiet Eddy Rahardjo, mengatakan bakti sosial dalam bentuk sosialisasi pencegahan paparan HIV-AIDS akan dilakukan se-cara berkelanjutan pada siswa sekolah-sekolah pinggiran.

Pada Mei 2012, Yayasan Rahima menyelenggarakan

sebuah penelitian sederhana mengenai perilaku seksual remaja di Jawa Timur. Yayasan ini menyebar kuesioner kepada 473 pelajar berusia 15-17 tahun dari 18 sekolah setingkat SMA di Banyuwangi, Jombang, Lamongan dan Kediri.

Hasilnya, 73 persen re-sponden pernah pacaran dan hampir sepertiga (31 persen) menjawab berpegangan tan-gan dan pelukan, 11 persen berpegangan tangan, pelukan, dan mencium pipi, serta 12 persen menjawab pegangan tangan, pelukan, cium pipi

dan mencium bibir.Selanjutnya, lima persen

responden menjawab mereka melakukan semua hal di atas ditambah meraba-raba tubuh pasangan, dua persen re-sponden mengatakan mereka tidak hanya meraba-raba tubuh pacar, tapi juga mela-kukan oral seks.

Sisanya sebanyak 39 persen responden menjawab "lainnya". Kriteria lainnya adalah ngobrol, berkirim SMS, jalan bareng, mengirim surat, hingga melakukan hubungan seksual. (ant/edy/dik)

SURABAYA - Dalam men-gantisipasi terjadinya Perda-gangan manusia (trafficking) Polrestabes Surabaya mela-kukan melakukan razia dise-tiap pintu masuk perbatasan.

Sebanyak 212 personil ga-bungan dari Polrestabes, Gar-nisun tetap III (Gartap) dan satpol PP, Minggu dini hari lakukan razia terhadap selu-ruh kendaraan yang melintas disekitaran Jl Kedung cuwek dari kedua arah.

"Pagi ini, kami fokuskan pada kasus trafficking dan narkoba, yang akhir-akhir ini marak terjadi," terang Kabag Perancanaan Pol-restabes Surabaya Kompol Sissuyanto.

Dalam razia tersebut, petugas menemukan alat

kontrasepsi dan obat penambah stamina saat merazia mobil Mazda DK 275 JK yang ditu-mpangi 4 pria dan 1 wanita. Petugas menga-mankan perem-puan yang me-ngaku bernama Linda karena tidak membawa identitas.

"Saya mau ke beandara Juanda mau menjemput te-man." Ujar salah satu pria yang tidak mau menyebut namanya.

Meski tidak mendapatkan target operasi, petugas me-

nilang 32 ken-daraan yang tidak dileng-kapi surat ken-daraan, serta mengamankan 12 wanita yang tidak mem-bawa Identitas dan langsung diserahkan ke Satpol PP kota Surabaya untuk dilakukan pem-binaan.

S e p e r -ti diketahui,

kasus trafficking kerap terjadi di Surabaya, seperti yang baru saja dibongkar aparat kepoli-sian 4 hari yang lalu. Dike-tahui 4 perempuan asal Jawa Tengah di sekap dan dipaksa

menjadi pekerja seks kom-ersial disalah satu Wisma di lokalisasi kawasan Jarak. Saat ditemukan, keempat perem-puan berusia belasan tahun tersebut disekap dan dikunci di salah satu ruangan lantai dua.

Dalam kasus tersebut, dua orang yang diduga pelaku ke-jahatan traficking yaitu Sugi-yanto (44) warga kupang pan-jaan Gg. II dan Sukardi (46) warga kupang gunung timur Gg V diamankan.

Hingga saat ini, pihak Kepolisian terus mengem-bangkan kasus tersebut, ter-masuk kemungkinan ada-nya jaringan traficking yang bergerak mencari korban di masyarakat, terutama ling-kungan pedesaan. (ddy)

SENIN 28 OKTOBER 2013 NO.0227 | TAHUN II 5LINTAS JATIM

Diduga Ada Anggota yang Belum Tertangkap

KOMPLOTAN TARI STRIPTIS

ara/koran madura

AKSI SIMPATIK. Perwakilan pelajar se-Jatim melakukan aski simpatik peringati Hari Sumpah Pemuda di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, di Jl, Gubernur Suryo, Minggu (27/10).

Pelajar Mengajak Masyarakat Rubah Masa Depan BangsaAKSI DAMAI

SURABAYA – Ratusan pelajar yang tergabung dalam Ganesa (Gerakan Selamatkan Tunas Bangsa) mengadakan aksi simpatik peringati Hari Sumpah Pemuda pada 28 Ok-tober di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, di Jl, Guber-nur Suryo, Minggu (27/10).

Para pelajar dari perwaki-lan 85 OSIS SMA dan SMK dari

seluruh Jawa Timur ini datang untuk bersinergi menyuara-kan semangat hadapi peruba-han di masa yang akan datang.

Ketua Forum OSIS Nusan-tara (FON) Yanu Setio me-ngatakan, Sumpah Pemuda bukanlah sebuah sejarah be-laka. "Ini cikal bakal semangat anak-anak muda, terutama se-mangat pelajar untuk menca-

pai cita-cita yang didambakan para pahlawan," ujarnya.

Menurut Yanu, 85 tahun hari Sumpah Pemuda kali ini harus diwujudkan dengan ger-akan yang nyata. Lewat oras-inya, ia berharap, para pelajar dan masyarakat pada umum-nya bergerak bersama men-gantisipasi sebuah perubahan.

Selain orasi, aksi sekitar

dua jam tersebut, di akhir acara dikumandangkan sumpah pe-muda secara serentak diiringi pengibaran bendera merah putih. Mereka juga melakukan cap tangan di atas kain putih sepanjang 85 meter sebagai simbol tekad untuk membang-kitkan ikatan pelajar Indonesia.

Dipimpin oleh 85 perwaki-lan OSIS MPK se-Jatim, se-

perti Mojokerto, Probolinggo, Banyuwangi dan lainnya, di-akhir acara mereka melepas 500 balon warna merah ke udara, menggambarkan sim-bol kebebasan para generasi muda. Aksi tersebut dipra-karsai Forum Osis Nusantara, FON jatim, Teens Club Sura-baya, Fornusa, dan pimpinan OSIS-MPK se-Jatim. (ara)

Hari ini, Ribuan Buruh Demo

Presidum Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Jawa Timur, Jamalludin mengatakan, aksi pemana-san jelang mogok nasional akan terlaksana di seluruh kabu-paten/ kota di Jatim.

“Aksi akan melibatkan ribuan buruh di berbagai daerah untuk menuntut kenaikan upah minimum dan puncaknya mogok nasional pada 31 Oktober sampai 1 November,” ujar-nya, Minggu (27/10).

Serikat pekerja secara tegas menuntut kenaikan upah minimum sebesar 50% secara rata-rata nasional dan khusus Jawa Timur upah minimum sebesar Rp 3 juta. Pekerja juga mendesak segera ditetapkan nilai Komponen Hidup Layak (KHL) oleh dewan pengupahan dengan menggunakan seba-nyak 60 item KHL.

“Nilai KHL kabupaten/kota yang besarannya dibawah Rp 1,7 juta masih deadlock. Dan rencananya akan dilakukan voting”, paparnya.

Selain itu, untuk jaminan kesehatan pada 1 Januari harus menjamin kepada seluruh masyarakat Indonesia tidak hanya sebagaian atau sekitar 126 juta penduduk. Kalangan serikat pekerja juga menuntut Presiden untuk mencabut Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2013 tentang penetapan upah minimum.

“Tiga tuntutan tersebut yang akan kami suarakan ke kantor gubernur Jatim, Gedung Negara Grahadi dan masing-masing kantor bupati/walikota”, tegasnya.

Menurut Jamalludin, salah satu aksi pemanasan terbesar jelang mogok nasional salah satunya di daerah Surabaya yang melibatkan sekitar 1.000 buruh. Aksi unjuk rasa di Surabaya akan dipusatkan di depan Gedung Negara Grahadi di Jalan Gubernur Suryo dan Kantor Gubernur Jawa Timur, di Jalan Pahlawan.

Pada hari yang sama, Senin (28/10), serikat pekerja mela-kukan aksi mimbar bebas di kawasan industri yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Jatim yang melibatkan ribuan pekerja. (ara)

SURABAYA – Kalangan serikat pekerja Provinsi Jawa Timur akan melakukan aksi unjuk rasa pada Senin (28/10). Aksi unjuk rasa ini merupakan pemanasan sebelum pelaksanaan mogok nasional pada 31 Oktober 2013 yang diklaim melibatkan lebih dari tiga juta pekerja.

ara/koran madura

DEMO. Sejumlah buruh saat menggelar demo menuntut tentang standar upah sektoral Jatim beberapa hari yang lalu.

SURABAYA - Kasus kom-plotan penari striptis yang berhasil dibongkar anggota Polrestabes Surabaya be-berapa hari yang lalu, te-rus dikembangkan. Aparat mendalami berbagai ket-erangan dari tersangka. Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Setija Junianta menyatakan, komplotan tari maksiat tersebut di-duga kuat sudah beroperasi cukup lama di berbagai dae-rah di Indonesia.

"Dugaan sementara mereka sudah beroperasi cukup lama. Tidak hanya di Surabaya, tapi diberba-gai wilayah, termasuk Ja-karta. Hal ini dikuatkan keterangan tersangka yang menyatakan sudah pernah melakukan aksi serupa di daerah lain sebelumnya," ujar Setija.

Hingga saat ini, aparat kepolisian menyatakan masih melakukan penelu-suran kemungkinan adanya penari striptis lain dalam

grup tersebut. Diduga, ada penari-penari lain yang ke-betulan saat penggrebekan tidak ikut main.

"Bisa saja ada penari lain-nya yang saat penggrebakan tidak ikut main. Dugaan itu juga kuat. Tapi kami masih butuh melakukan pen-elusuran. Apakah benar ada penari-penari lain dalam kelompok tersebut," pung-kasnya.

Sekadar diketahui, kom-plotan pelaku tari striptis berhasil dibongkar unit tin-dak pidana tertentu (Tipi-ter) Satreskrim Polrestabes Surabaya. Komplotan terse-but ditangkap saat sedang asik menggelar live show di sebuah tempat hiburan malam di kawasan Surabaya utara.

Dalam penggerebekan tersebut, Empat penari striptis, seorang DJ, dan Promotor berhasil ditang-kap dari sebuah room ka-raoke di BG Junction Sura-baya.(ddy)

DPRD Siap Luncurkan Perda MinimarketEKSPLOITASI BISNIS

SURABAYA – PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk semakin gencar membuka banyak toko Alfamart di berbagai kawasan di Surabaya tahun ini, meski-pun Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surabaya ten-gah mengajukan peraturan daerah (Perda) inisiatif terkait penataan toko modern alias minimarket.

Perusahaan tersebut kini mulai membidik pasar apar-temen untuk ekspansi bisnis mereka. Hal ini dibuktikan dengan sudah berdirinya toko Alfamart di dua apartemen di Surabaya, yakni Apartemen Metropolis dan Gunawangsa.

"Memang saat ini kami juga sedang mengincar tenant yang ada di apartemen, sebab saat ini apartemen di Sura-baya meningkat tajam peng-gunaannya. Dan tentunya ini juga menjadi market yang menjanjikan bagi bisnis kami," jelas Brand Manager Alfamart

Surabaya-Sidoarjo, Tri Prase-tyo disela acara Gowes Sehat Bareng Alfamart-Alfamidi di lapangan parkir Delta Plaza Surabaya, Minggu (27/10).

Dikatakan, dibidiknya apartemen sebagai salah satu wilayah pengembangan toko Alfamart yang baru sangat be-ralasan karena Alfamart ingin hadir semakin dekat dengan konsumennya. Namun saat ini masih ada 2 apartemen yang dimasuki, mengingat timnya masih melihat tingkat oku-pansi apartemen dulu.

"Baru setelah apartemen itu ramai, kami bisa masuk. Sebab jika langsung investasi di sana, belum tentu penghuninya banyak, karena banyak juga apartemen yang hanya untuk tempat tinggal kedua," jelasnya.

Tak hanya apartemen, Alfamart juga terus fokus membuka di berbagai tempat fasilitas publik seperti di stasi-un kereta api, bandara hingga

hotel terus digenjot dan saat ini sudah ada 10 Alfamart se surabaya sedangkan di Jatim totalnya ada 13 toko Alfamart.

"Sekarang totalnya sudah ada 8.000 toko Alfamart di Ja-tim dan 600 Alfamidi serta 80 Alfaexpress. Kami memastikan akan ada penambahan toko te-rus setiap tahunnya, baik itu di kawasan perumahan maupun kawasan fasilitas umum hingga apartemen," tandas Johanes Santoso, Operational Manager Alfamart-Alfamidi.

Keberadaan minimarket yang dinilai sudah tidak terk-endali tersebut, DPRD Sura-baya pun geregetan sehingga mengajukan peraturan daerah (Perda) inisiatif. Pasalnya, lang-kah Pemerintah Kota Surabaya terhadap menjamurnya mini-market dinilai lamban.

“Keberadaannya sudah tidak terkendali, karena satu ruas jalan ada yang sudah didi-rikan lebih dari dua, bahkan

hampir 10 minimarket. Jadi de-wan mengajukan perda inisiatif pendirian minimarket terse-but”, ujar Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya, Tri Setijo Pu-ruwito, Minggu (27/10).

Menurut Tri Setijo, maraknya minimarket di seluruh kota Pahlawan ini, pemkot Surabaya terkesan tidak bisa mengendalikann-ya. Sehingga salah satu poin penting penekanan terhadap perda tersebut adalah, dalam satu kampong atau ruas jalan tidak boleh terdapat lebih dari 2 minimarket.

“Ini fakta, mana penataan dari Pemkot? Padahal pemkot se-belumnya sudah siap melakukan penataan. Ini yang kami sesal-kan tentunya. Karena itu, dewan tetap mendesak agar ada aturan khusus minimarket”, jelasnya.

Pembahasan raperda inisi-atif tersebut, tambah Tri Seti-jo, DPRD Surabaya bersama stakeholder akan duduk ber-

sama, sehingga wacana satu pemukiman tidak lebih dari dua minimarket bisa terwujud.

“Kasian pedagang kelon-tong di kampong-kampung yang merupakan pedagang lama dan hidupnya hanya ber-gantung pada usahanya terse-but”, ungkapnya.

Sementara itu, Pemkot Surabaya mengaku sudah me-laporkan ke Kementerian Per-dagangan (Kemndag) terkait pengusaha minimarket yang tidak mengurus izin usaha toko modern ke Dinas Perdagangan Surabaya. “Kami akan terus berusaha meminta agar semua pengusaha minimarket di Sura-baya mengurus perizinannya sampai di tingkat IUTM. Na-mun usaha kami tersebut masih tidak direspon oleh mereka, sehingga kami melaporkan ke pusat”, tegas Kepala Dinas Per-industrian dan Perdagangan (Disperidag) Kota Surabaya, Widodo Suryantoro. (ara)

DANA ALOKASI UMUM

Jember Paling Besar Terima DAU

JUMLAH DAU

1.866.548.185.000 854 873 885 000

1.254.496.229.0001.027.251.687.000

920.522.357.000 826.284.368.000863.397.519.000

1.539.722.508.0001 .007.166.193.000 1.144.878.533.000 1.042.124.514.000

898.217.627.000 808.842.790.000 840.086.597.000

1.572.191.571.000 899.109.179.000

1.004.037.764.000980.530.132.000700.743.024.000788.617.777.000

1.068.868.861.000970.788.118.000929.380.602.000753.954.218.000

1.199.036.154.000766.542.999.000984.839.445.000 815.508.143.000 926.685.197.000

1.083.859.022.000 412.378.255.000 392.221.911.000 634.351.539.000 511.089.913.000 808.447.825.000 380.779.789.000 391.843.124.000 454.208.196.000

1.200.889.359.000

NAMA DAERAH

Provinsi Jawa TimurKab BangkalanKab. BanyuwangiKab. BIltarKab, BojonegoroKab. Bondowoso Kab Gresik Kab. JemberKab. Jombang Kab. Kediri Kab. Lamongan Kab. Lumajang Kab. Madiun Kab. Magetan Kab. Malang Kab. MojokertoKab. NganjukKab. NgawiKab. PacitanKab. PamekasanKab. PasuruanKab. PonorogoKab. ProbolinggoKab. SampangKab. SidoarjoKab. SitubondoKab. Sumenep Kab. Trenggalek Kab. Tuban Kab. Tulungagung Kota Batu Kota Blitar Kota Kediri Kota Madiun Kota Malang Kota Mojokerto Kota Pasuruan Kota Probolinggo Kota Surabaya

JAKARTA-Setelah tiga hari lalu (25/10/2013) DPR menyetujui RAPBN 2014, Pemerintah menetap-kan jumlah Dana Alokasi Umum (DAU) untuk seluruh kabupaten dan kota yang ada di Indonesia.

Di Jawa Timur, ada 38 kota dan kabupaten plus Provinsi Jawa Timur yang ditetapkan sebagai penerima DAU. Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur memperoleh alokasi sebesar Rp 1.866.548.185.000 (satu triliun delapan ratus enam puluh enam miliar lima ratus empat puluh delapan juta seratus delapan puluh lima ribu rupiah)

Sementara untuk kabupaten dan kota, jumlah tertinggi ada pada Kabupaten Jember dengan total alokasi dana Rp 1.539.722.508.000 (satu triliun lima ratus tiga puluh sembilan miliar tujuh ratus dua puluh dua juta lima ratus delapan ribu rupiah).

Sementara kabupaten atau kota penerima DAU terendah adalah Kota Mojokerto. Kota yang berdekatan dengan lokasi bekas kerajaan majapahit ini ditetapkan hanya menerima DAU sebesar Rp 380.779.789.000 (tiga ratus delapan puluh miliar tujuh ratus tujuh puluh sembilan juta tujuh ratus de-lapan puluh sembilan ribu rupiah). (beth)

Dana Alokasi Umum (DAU) 2014

Pelajar Prihatin Budaya Bahasa Alay

AKSI DAMAI

SURABAYA - Ratusan pelajar yang tergabung dalam sejumlah elemen menggelar unjuk rasa untuk menyam-paikan keprihatinan terhadap mem-budayanya penggunaan bahasa “alay” saat ini dan menepikan Bahasa Indo-nesia sebagai bahasa nasional.

“Semua bisa melihat bagaimana membudayanya bahasa ‘alay’ dalam pergaulan sehari-hari. Terus terang kami prihatin dengan kondisi itu, dan Bahasa Indonesia semakin tergerus serta tidak meluas di negara ini,” kata koordinator aksi, Malik Nuris, di sela-sela orasinya di Surabaya, Minggu (27/10).

Aksi yang digelar di depan Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo Surabaya tersebut, diikuti perwakilan pelajar SMP dan SMA se-Surabaya. Se-lain itu, puluhan siswa dari sejumlah sekolah di Sidoarjo, Mojokerto, Ma-lang, Madiun, Pasuruan, dan beberapa daerah lain juga bergabung menyuara-kan hal yang sama.

Menurut Malik, unjuk rasa ini seba-gai bagian dari peringatan hari Sump-ah Pemuda pada 28 Oktober. Pihaknya mengaku prihatin dengan kondisi re-maja zaman sekarang yang seolah me-lupakan nilai-nilai kepemudaan seper-

ti yang tertera dalam naskah Sumpah Pemuda.

“Karena itulah kami mengajak kepada semua pemuda dan pemudi bangsa untuk lebih menghargai serta mengamalkan nilai-nilai Sumpah Pe-muda, untuk diterapkan dalam kehidu-pan sehari-hari,” katanya.

Ia mengungkapkan, meski tidak se-mua nilai yang terdapat dalam Sumpah Pemuda diamalkan, pihaknya sangat berharap ada salah satu yang dilaku-kan, khususnya dalam berbahasa Indo-nesia sebagai bahasa persatuan.

“Bahasa Indonesia adalah budaya bangsa. Jadikan Bahasa Indonesia ini sebagai bahasa pergaulan sehari-hari dan bangsa yang maju adalah bangsa yang menghargai budayanya. Hilang-kan bahasa ‘alay’ sebagai kamus bahasa kita,” kata siswa kelas XI-IPA Madrasah Aliyah Negeri 1 Malang tersebut.

Sementara itu, selain berorasi, mereka juga menggelar berbagai aksi, antara lain formasi barisan Pasukan Pengibar Bendera Sang Saka Me-rah Putih (Paskibraka) dari siswa SMA Negeri 20 Surabaya, pembacaan puisi bertema Cinta Tanah Air, serta mem-bentangkan bendera merah putih sepanjang 85 meter.(ant/fqh/dik)

SENIN 28 OKTOBER 2013 NO.0227| TAHUN II6 PROBOLINGGO

PROBOLINGGO - Per-ayaan hari raya Karo bagi masyarakat Tengger, Bro-mo, Kabupaten Proboling-go, membuat pengusaha kendaraan Jeep panen pe-numpang. Bayangkan, se-lama dua hari, pengusaha Jeep bisa meraup untung

sebesar Rp.3 juta sampai Rp.5 juta.

Salah seorang pengusaha kendaraan Jeep, Wardoyo, asal warga Desa Sukapura, Kabupaten Probolinggo menjelaskan, di hari Karo, kendaraan Jeep menjadi kendaraan alternatif bagi

para pengunjung obyek wisata Bromo. “Bahkan, ken-daraan Jeep yang ada disini sampai kehabisan karena banyak order penumpang,” katanya kepada wartawan, Sabtu (26/10).

Pengunjung yang mem-butuhkan kendaraan Jeep tidak hanya berasal dari wisatawan lokal, namun juga banyak wisatawan manca negara. Mereka menyewa kendaraan itu untuk melihat dari dekat keindahan gunung Bromo.”Harga sewa kend-araan Jeep ada yang Rp.350 ribu sampai Rp.400 ribu,” tandasnya.

Di hari Karo itu, tidak hanya kendaraan Jeep yang banjir penumpang. Namun juga pemilik kuda dan tu-kang ojek. Untuk menyewa kuda dan menggunakan jasa tukang ojek biayanya lebih murah, ketimbang menyewa kendaraan Jip. “Harga sewa kuda juga macam-macam. Ada yang Rp.75 ribu sampai Rp.150 ribu,” timpal War-

doyo. Menurut pria asli kela-

hiran Tengger itu menam-bahkan, perayaan hari raya Karo itu biasanya dilak-sanakan pada bulan kedua menurut hitungan kalender masyarakat Tengger. Meski-pun perayaan hari raya Karo tidak sebesar hari raya Yadnya Kasada, namun pen-gunjung hari raya Karo ta-hun ini cukup banyak.

Terbukti, tidak hanya pengusaha kendaraan Jeep yang ketiban rejeki, namun juga pemilik villa yang ada di kawasan obyek wisata gu-nung Bromo.

Sukardi, salah seorang pemilik villa mengatakan, sejak Jum’at (25/10) kema-rin, villanya sudah penuh. Bahkan, tidak sedikit pelan-cong yang kembali karena kehabisan kamar. “Pengun-jung hari raya Karo tahun ini cukup banyak. Villa saya sejak Jum’at kemarin sudah penuh pesanan,” katanya.(ugi).

Hari raya Karo

Pengusaha Jeep Panen Penumpang

PROBOLINGGO - Pemer-intah Kabupaten Proboling-go, melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kabupaten Proboling-go, menganggarkan dana un-tuk Usaha Kecil atau Mikro dalam tahun 2013 sebesar Rp 1 milyar rupiah. Tetapi dana gemuk tesebut masih belum terserap baik oleh para peda-gang atau pengusaha klaster tersebut.

Menurut Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabu-paten Problinggo, M.Sidiik Widjanarko, mengatakan, angaran untuk para usaha kecil dalam APBD 2013 disediakan Rp 1 milyar ru-piah. Namun dana tersebut belum maksimal di man-faatkan oleh para pengu-saha.

Alasan pangusaha tidak bisa memanfaatkan dana tersebut, menurut Sidik, karena kebanyakan dari para pengusaha kecil be-lum mengetahui teknis peminjamannya. Padahal menurutnya, dana stimu-lus dari pemerintah yang bekerjasama dengan pihak perbankan tersebut bun-ganya yang harus dibayar para pengusaha relatif san-gat kecil.

Bunga tersebut kata Sidik, dalam setahun pem-injam modal usaha terse-but hanya dikenakan biaya sebasar 6 persen pertahun atau 1,5 perbulannya. Teta-pi dari pengusaha masih belum bisa memanfaat-kan dana tersebut, Mereka (pengusaha kecil,red) lebih cenderung memilih pija-man ke pada penyedia mod-al yang notebennya bunga yang dimintanya sangat besar sperti bank oser atau perorangan.

“Mengapa pedagang memilih bunga yang besar padahal pemerintah menye-diakan dana dengan bungan kecil,” teranngnya, kepada wartawa, Minggu (27/10).

Ketika Sidik ditanya masalah sosialisasi dan

teknik peminjaman mod-al tersebut menjelaskan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi melalui jalur Kecamatan dan kegiatan koperasi. Jadi semua per-syaratan peminjaman mod-al untuk usaha kecil formu-lirnya melalui kecamatan setempat.

“Pengusaha kecil hanya tinggal mengisi persyara-tan tersebut. Kalau su-dah persayaratan lengkap mereka bisa menerima dana pinjaman tersebut,” tandas Sidik.

Sidik menambahkan, dana pinjaman sebesar Rp 1 milyar rupiah tersebut me-mang hanya dikhususkan kepada usaha kecil seban-yak 6000 pengusaha yang tersebar di 24 Kecamatan. Sedangkan untuk usaha menengah koperasi menga-rahkanna ke Bank yang atau penyedia modal yang lain. “Dana tersbut khusus un-tuk pengusaha mikro saja,” jelasnya.

Ia juga menyebutkan besaran dana pinjaman itu, minimal Rp 5 juta rupiah dan maksimal Rp 20 juta rupiah. Kalau lebih dari itu pinjamannya tidaka akan dilayani.Dari setiap peminjaman pihak pemer-intah akan menilainya. Apakah nasabah tersebut baik, atau tidak. Jika Nasa-bah itu baik maka dia akan dipermudah dalam pemin-jaman ketika membutuh-kan lagi. Tetapi jika nilai kurang baik maka tidak segan-segan pemerintah akan menolaknya.

“Ini merupakan bantuan situmulus bagi para pengu-saha kecil dalam pengua-tan modal usahanya. Serta ingin mengurangi langkah dari para bank oser atau bang titil yang mengeluar-kan suku bunga yang dinilai terlalu besar. Karena banyak pengusaha kecil yang meng-gunakan jasa pinjaman pada pihak terserbut,” pungkasn-ya.(fud)

UKM

Anggaran Rp 1 M Tak Terserap Maksimal

PROBOLIGGO - Kondisi jalan Kecamatan Tiris Jalur barat sangat memperihatin-kan, pasalnya jalan raya terse-but aspalnya sudah menge-lupas. Sehingga pelintas jalan itu harus ekstra hati-hati. Ja-lan yang dinilai mengalami kerusakan itu, melewati Desa Pesawahan, Desa Ranu Ge-dang dan Desa Ranu Agung Kecamatan Tiris.

Menurut salah satu warga Dusun Sumanbito Desa Pe-sawahan, Santan (26) menga-takan, jalan teresebut sudah rusak lama diperkirakan 3 tahun silam, dan yang paling parah tahun ini. Padahal ja-lan tersebut merupakan jalan yang digunakan oleh warga untuk akses perekonomian.

“Jalan ini untuk menuju wisata air panas Arum Jeram dan wisata Ranu Segaran. Ja-

lan itu infrastruktur yang vital untuk masyarakat ke-camatan Tiris,” tandasnya Minggu(27/10).

Menurutnya, kerusakan jalan utama tersebut dinilai dari banyaknya kendaraan roda empat yang kerap kali melintas dengan muatan be-rat, diantanya mengangkut pohon sengon yang sudah ditebang oleh warga. “An-gkutan tersebut dipastkan melangkukan aktifitas setiap hari. Sehingga jalan itu men-galami kerusakan parah,” tandas Santan.

Dampak dari rusaknya ja-lan Tiris jalur sebelah barat ini, lanjut Santan, membuat kes-elamatan warga yang melintas kata Santan sedikit terancam. Selain jalannya rusak parah, kiri dan kanan terdapat jurang yang sangat curam diperkira-

kan 30-50 meter.“Apalagi pengendara

yang melewati jalur tersebut pada malam hari. Karena ja-lan tersebut tidak ada pen-erangan. Kalau pengendara ceroboh maka bisa terancam masuk kedalam jurang,” ucap pria yang mengaku lulusan sarjana tersebut.

Lebih lanjut, kata dia, kerusakan jalan juga sering memakan korban karena ser-ing terjatuh, akibat terpleset . Bahkan, jalan tersebut dihara-pkan agar pemerintah daerah segera melakukan perbaikan karena jalan itu merupakan jalan yang sangat penting bagi masyarakat.

“Sebentar lagi sudah musim penghujan, ini juga akan berpengaruh terhadap kondisi jalan Kecamatan Ti-ris,” pungkasnya.(fud).

Jalan rUsaK

Keselamatan Warga TerancamPROBOLINGGO - Awal turunnya

hujan sejak Jum’at (25/10) kemarin, membuat sejumlah pengrajin batubata di Kota Probolinggo menaikkan harga. Bahkan, harga batubata kini mencapai Rp.450 ribu sampai Rp.500 ribu per-seribunya.

Salah seorang pengrajin batubata, Su-landri, asal warga Kelurahan Triwung Kidul, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo mengatakan, ia menaikkan harga batu-bata karena di musim penghujan sangat berisiko. “Musim hujan itu sangat berisiko bagi pengrajin batubata,” tandasnya kepada wartawan, Minggu (27/10).

Salah satu resiko bagi pengrajin

adalah rusaknya batubata yang masih belum dibakar. “Batubata akan rusak kalau terkena air hujan jika belum diba-kar,” katanya.

Sebelum awal turunnya hujan, harga batubata Rp.425 ribu per-seribunya. Na-mun, harga itu hanya berlaku sebelum adanya turun hujan. “Sekarang harga segitu sudah tidak ada, karena faktor hujan itu,” timpalnya.

Selain harga batubata kini men-galami kenaikan, banyak pengrajin yang kini menyimpan stok batubata. Penyim-panan itu dilakukan karena diprediksi harga batubata akan terus mengalami kenaikan selama tiga bulan ke depan.

Nari, salah seorang pemilik tungku batubata asal Kecamatan Kademangan menjelaskan, dirinya menyimpan stok batubata karena diprediksi tiga bulan ke depan harga batubatu bakal naik. Bahkan, Nari kini menolak jika ada pembeli yang hendak membeli produk batubatanya. “Karena menyimpan stok batubata itu tidak ada ruginya,” katanya.

Menurut dia, produk batubatanya tidak hanya ia jual di dalam kota saja. Namun juga banyak pemesanan yang berasal dari luar kota. Seperti Kraksaan, Nguling dan Pasuruan. “Ongkos pengiri-man tergantung dari jauh dekatnya,” pungkasnya.(ugi).

MUsiM HUJan

Harga Batubata Mulai Membara

Tahap pendirian akademi komunitas yang digagas oleh Pemkab Probolinggo, saat ini masih dalam tahap pen-gajuan proposal kepada Ke-menterian Pendidikan dan Kebudayaan. Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo, Tutug Edi Utomo melalui Kepala Bidang Menen-gah, Fathur Rosi mengatakan. Saat ini pihaknya masih mem-persiapkan konsep pengajuan proposal pada Kemendikbud.

Karena menurutnya penga-juan Akademi Komunitas harus masuk tahun ini. “Konsep pro-posalnya mengacu kepada hasil studi kelayakan dengan mel-akukan pengkajian ulang,” ka-tanya. Minggu, (27/10).

Fathur Rosi Juga menje-lasakan, Akademi Komuni-tas merupakan perguruan tinggi yang tingkatannya pal-ing akhir lembaga tersebut. Karena didalam lembaga itu hanya menyediakan lulusan

D1 dan D2 . Jurusan yang akan dibuka pada akademi komuni-tas nantinya, menurut Fathur Rosi, jurusan yang tidak ter-sedia pada penguruan tinggi atau kampus yang masih belum ada di Kabupaten Probolinggo. Diantaranya Per-tanian, Perhotelan Pariwisata dan lainya.

“Akdemi komunitas bukan ingin menyaingi kampus yang sudah berdiri. Namun dengan hadirnya kampus baru terse-but sebagai pelengkap jurusan yang belum tersedia di kam-pus lainnya,” terangnya.

Dalam menyiapkan lemba-ga tersebut, lanjut dia, pemkab dalam tahun ini menyediakan dana dari APBD sebesar Rp 300 juta yang digunakan un-

tuk melakukan studi kelaya-kan, dan persiapan pengajuan proposal. Namun menurutnya, dalam APBD 2014 angaran direncanakan akan ditambah. Dengan alas an penambahan anggaran itu, karena dinilai sangat penting.

“Sebab biaya itu, untuk keperluan biaya operasional kampus, pengelolaan manaje-men. Sebab Akademi komuni-tas direncanakan akan dibuka pada tahun 2014 mendatang,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Per-encanaan danPembangunan Kabupaten Probolinggo, Dewi Korina, membenarkan adanya rencana pemerintah daerah dalam pembangunan Akade-mi Komunitas. Menurut Dewi

Korina pembanguan lembaga tersebut dianggap perlu untuk didirikan. Karena kampus yang ada di Kabupaten Probolinggo jurusan yang tersedia masih belum lengkap.“Faktanya, putra-putri masyarakat Kabu-paten Probolinggo masih ban-yak yang kuliah keluar kota,” katanya.

Sementara itu, Pegawai yang akan menepati gedung pemkab di Dringu, pada Janu-ari mendatang akan pindah ke kantor baru yang ada di Kota Kraksaan. Karena gedung tersebut akan bisa dipakai pada bulan tersebut. “Semua pegawai akan melaksanakan aktivitasnya dalam melayani masyarakat di kantor itu,” pungkas Dewi Korina.(fud)

Gedung Pemkab Akan Disulap Menjadi Akademi KomunitasSaat ini dalam proses Pengajuan Proposal Kemendikbud.PROBOLINGGO - Gedung Pemerintah Kabupaten Probolinggo, yang terletak di jalan raya Dringu Kabupaten Probolinggo, segera akan beralih fungsi menjadi lembaga pendidikan perguruan tinggi aka-demi komunitas pada 2014 mendatang.

BERALIH FUNGSI, Gedung Pemerintah Kabupaten Probolinggo, akan menjadi lembaga pendidikan Perguruan Tinggi Akademi Komunitas dalam waktu dekat ini.

PROBOLINGGO - KPU Kota Probolinggo menyerahkan zona atribut kampanye pemili-han legislatif 2014 pada setiap kelurahan. Hal ini disampaikan Ketua KPU setempat, Sukir-man pada rapat koordinasi dengan lurah se-Kota Probolinggo.

“Penyerahan zona titik atribut kampaye itu karena mereka yang lebih tahu wilayahnya,” katanya kepada wartawan.

Hanya saja, Sukirman belum bisa menjelas-kan titik zona yang nantinya akan diterapkan. Karena itu tergantung dari luas masing-masing kelurahan. “Bisa jadi titik zonanya tidak sama, karena tergantung dari luas masing-masing Kelu-rahan yang ada di Kota Probolinggo,” tandasnya.

Dia menjelaskan, KPU sendiri sebelumnya me-rencanakan zona atribut tersebut diberlakukan per-RW. Artinya, setiap tiga RW menjadi satu titik. “Tapi itu masih sebatas usulan saja,” timpalnya.

Pantauan di lapangan, atribut atau baliho para caleg di Kota Probolinggo kini mulai berte-

baran. Padahal pemilu legeslatif masih enam bulan lagi. Pemasangan baliho caleg itu tidak hanya bertebaran di jalan-jalan protokol saja, melainkan juga sampai ke pelosok-pelosok Ke-lurahan.

Pemasangan baliho caleg yang bertebaran dimana-mana itu, terkadang membuat seba-gian warga gregetan. Pasalnya, tidak sedikit mereka memasang baliho dengan memakunya di pohon-pohon yang berada di pinggir jalan. Akibatnya, pemasangan baliho seperti itu membuat pemandangan kota jadi kumuh.

“Seharusnya caleg itu tidak sembarangan memasang baliho di pinggir jalan. Apalagi me-makunya di pohon-pohon,” ujar seorang warga yang mengaku bernama Sundari.

Ironisnya, terkadang satu pohon itu terda-pat beberapa baliho caleg. Sehingga pemasan-gan baliho caleg yang tidak tertib itu merusak pemandangan dan penataan keindahan kota. (ugi).

KPU

Zonasi Atribut Kampanye Diserahkan pada Lurah

SENIN 28 OKTOBER 2013 NO. 0227 | TAHUN II 7OPINI

salam songkem

Pencapresan Karwo

Menang dalam pilgub Jatim pada 29 Agustus 2013 lalu, dianggap menjadi modal Soekarwo maju dalam pilpres 2014 mendatang. Karena itu, Gera-

kan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) mendukung penuh langkah Gubernur Jatim itu berebut menggantikan posisi SBY sebagai orang nomor satu di Indonesia.

Akan tetapi, upaya maju Capres tidak mudah, sebab saat ini, Soekarwo yang akrab dipanggil Karwo itu men-jadi Gubernur Jatim incumbent. Soekarwo pasti akan ber-pikir ulang untuk maju dalam bursa pencapresan 2014 mendatang, kecuali Gubernur yang didampingi cawagub Jatim Saifullah Yusuf itu siap mengalami nasip serupa Bambang DH, yang kehilangan jabatannya sebagai wawa-li Kota Surabaya karena maju dalam pilgub Jatim.

Kendala dukungan partai juga akan dialami Karwo. Sebab apabila benar Karwo akan maju melalui Partai Demokrat, akan berhadapan dengan sejumlah rivalnya yang juga disebut akan mengikuti konvensi capres partai penguasa negeri tersebut. Sebab dalam berbagai lembaga survei, seperti dilakukan oleh Soegeng Sarjadi School of Government (SSSG), yang pengumpulan datanya dilaku-kan pada 25 Agustus sampai 9 September 2013, Dahlan Iskan memimpin raihan dukungan pemilih.

Dalam survei tersebut, Dahlan mengungguli pe-serta lain, seperti Jusuf Kalla dan Mahfud M.D. yang disebut-sebut bakal ikut konvensi. Sama sekali dalam hasil survei, tak muncul nama Soekarwo atau Karwo yang disebut-sebut berpotensi memenangkan kon-vensi capres PD. Sehingga dengan demikian, berharap Gubernur Jatim incumbent itu maju dalam capres 2014 mendatang, tampaknya hanya tidak berpijak pada dasar yang kuat.

Memang, setiap warga negara, tak juga Soekarwo me-miliki peluang yang sama untuk maju menjadi capres. Karwo sendiri sebenarnya bukanlah figur pimpinan poli-tis yang dapat dianggap remeh, sebab sejauh ini Karwo yang berpasangan dengan Saifullah Yusuf berhasil men-gungguli tiga rivalnya dalam pilgub Jatim, hanya dalam satu tahapan.

Gebrakan-gebrakan politik yang dilakukan oleh Kar-wo dalam mendulang perolehan dukungan cukup ampuh dan layak dibanggakan, sehingga potensi itu juga dapat membawa peluang Karwo maju dalam capres mendatang sangat terbuka lebar. Langkah politis Karwo memang ka-dang-kadang diluar dugaan, sehingga keunggulan Karwo layak dipertimbangkan apabila maju dalam capres Indo-nesia mendatang.

Tentu saja, Karwo apabila berminat mencapres, masih tetap perlu memperhitungkan kekuatan pencapresan Jokowi, yang hingga kini masih menempati ranking tera-tas dalam hasil survei sejumlah lembaga survei. Bahkan pasangan capres Jokowi dan Karwo tiba-tiba menjadi ge-brakan politik yang tak terduga. (*)

Berdayakan Wanita

Kaum perempuan identik dengan kelemahan. Per-nyataan yang bias gender, sangat menyepele-hkan kaum wanita. Padahal di luar kodratnya,

perempuan sejatinya perlu diberi kedudukan yang sed-erajat dengan kau lelaki. Termasuk dalam bidang pen-gelolaan ekonomi. Bahkan sebenarnya kaum perempu-an lebih dapat diandalkan dalam mengelola keuangan. Meski tidak semua kaum perempuan memiliki kemam-puan yang sama, secara faktual belakangan ini sudah bermunculan potensi kaum perempuan yang layak dibanggakan.

Itulah sebabnya, untuk terus mengupayakan pening-katan kaum perempuan yang berkualitas, perempuan mulai terus dikuatkan dalam bidang pengelolaan spesifik keuangan keluarga. Setidak-tidaknya penggemblengan tersebut dimaksudkan dalam menunjang keberhasilan penataan keuangan bersama suami dalam sebuah ru-mah tangga. Karena kesuksesan apa pun pihak lelaki, bila tidak ditunjang dengan kemampuan ekonomi pihak is-teri, pertumbuhan ekonomi keluarga yang lebih baik akan menemui masalah.

Di Jakarta Barat yang berpenduduk padat, mulai ada penguatan ekonomi keluarga, dengan stressing dipusat-kan pada kaum perempuan. Tentu saja upaya itu menjadi suatu upaya revolusioner yang dapat diterapkan pula di daerah lain. Sebab menciptakan kondisi keuangan ke-luarga yang lebih baik, bukanlah hal mudah. Sehingga harus ditumbuhkan terus menerus sugesti bagi kaum pe-rempuan untuk bisa menjaga dengan baik keuangan ke-luarga masing-masing.

Menguatkan ekonomi keluarga yang lebih baik, bukan berarti kaum perempuan harus menguras keringat bant-ing tulang, ikut mencari uang sebagaimana lelaki. Men-cari uang tetap bukan tugas pihak isteri, melainkan tugas utama seorang lelaki yang telah menjadi kepala keluarga. Meskipun begitu, kaum perempuan tetap berkewajiban ikut membantu suami dalam mengawal perekonomi ke-luarganya, dengan mengelola keuangan keluarga sebaik-baiknya, sehingga ekonomi keluarga masing-masing dapat tumbuh menjadi lebih baik. Itu juga dapat mengu-rangi permasalahan keluarga, seperti perceraian.

Tidak hanya itu, pengelolaan ekonomi keluarga yang tumbuh menjadi lebih baik, juga bisa mendukung ke-berhasilan keluarga bersangkutan, terutama dalam pe-ningkatan kesehatan dan pendidikan anggota keluarga. Bahkan strata sosial ekonomi pun secara perlahan-lahan terangkat.

Dengan demikian, kaum perempuan tidak lagi dipan-dang sebelah mata. Memang, tradisi lama di negeri ini, yang menempatkan sosok wanita di posisi yang rendah harus mendapat perlawanan. Meskipun kaum perempuan tetap berkeharusan mengawal gerakan emansipasi tidak melebihi kodrat kewanitaannya. (*)

A Pemimpin Redaksi Abrari (Non Aktif), Wakil Pemimpin Redaksi Zeinul Ubbadi, Redaktur Ahli M. Husein, Redaktur Pelaksana Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari, Sekretaris Redaksi Benazir Nafilah, Admin Indriani Y.M, Tata Letak Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Desain Grafis Ach. Sunandar, Khoiril Anwar, Fotografer Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif), Website Hairil Anwar, Biro Sumenep M. Hayat (Kepala) Syah A. Latief, Syamsuni, Junaidi, Biro Pamekasan G. Mujtaba (Kepala), Muhammad Fauzi, Ali Syahroni Biro Sampang Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Junaidi, Biro Bangkalan Moh. Ridwan (Kepala), Doni Harianto, Biro Surabaya Hana Diman (Kepala), Ari Armadianto, Joeli Hidayati, Dedy Bashori, Biro Probolinggo M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah, Biro Jakarta Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy Kontributor FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia), Manajer Pemasaran Moh. Rasul Accounting Ekskutif Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan), G. A. Semeru (Surabaya) Penerbit PT. Koran Madura, Komisaris Rasul Djunaidi, Direktur Utama Abrari, Direktur Keuangan Fety Fathiyah, Alamat Redaksi Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, email [email protected], [email protected], Telepon/Fax (0328) 6770024, No. Rekening BRI 009501000029560, NPWP 316503077608000 http://www.koranmadura.com/ | Wartawan Koran Madura dibekali ID Card (kartu pengenal) dan tidak diperkenankan menerima imbalan berupa apapun dari narasumber

Belajar dari Oktober

Setengah Jiwa Sumpah Pemuda

Karena keduanya sama-sama memiliki dampak ekonomi, dan terjadi dalam bulan yang

sama, sehingga sepintas terkesan ada hubungan antara penyelengga-raan pameran dengan musim panen tembakau. Seakan-seakan pameran diselengarakan untuk memanfaatkan uang yang ada di petani. Padahal di-antara keduanya sebetulnya sama sekali tidak saling berhubungan.

Pameran diselenggarakan murni berkenaan dengan peringatan hari jadi Sumenep yang jatuh setiap tanggal 31 Oktober. Sedangkan masa panen, waktunya tidak terikat kalender. Be-gitu siklus musim memasuki masa akhir musim kemarau, tidak peduli September, Oktober, atau Nopember, masa tanam tembakau akan masuk musim panen.

Meskipun dua peristiwa itu tidak disengaja persamaan waktunya, tetapi keduanya memiliki implikasi yang kuat bisa mempengaruhi terhadap peredaran uang di masyarakat. Imp-likasi yang ditimbulkan musim panen, berupa besarnya jumlah uang yang beredar sehingga bisa menimbulkan inflasi ditingkat local tinggi.

Karena inflasi tinggi, grafik per-mintaan terdongkrak naik. Akibatnya harga barang kebutuhan juga mer-angkak naik. Bahkan harga emas yang semestinya terikat secara nasional, pada musim panen tembakau pernah

terjadi naik ditingkat lokal. Betapa tidak, rejeki yang berlimpah di petani menyebabkan pola kehidupan petani tembakau “royal” dalam semusim.

Karena begitu royalnya, dalam membeli barang kebutuhan petani le-bih mengedepankan barang yang ma-hal, dibanding selektif memilih barang berkualitas. Dan dalam transaksi, cend-erung tidak melakukan penawaran. Sebesar apa harga yang ditawarkan, langsung dibayar seketika itu juga.

Kesimpulannya petani dapat beli apa saja, kapan saja, senyampang masih dalam rentang waktu selama musim panen. Karena begitu selesai masa panen, petani berangsur-angsur kembali kekehidupan semula.

Kondisi semacam ini tentu sangat mengundang semangat para peda-gang. Tidak hanya pedagang lokal, pedagang musiman dari luar Madura juga amat kepincut untuk datang di Sumenep. Tidak tanggung-tanggung, selain mereka ikut meramaikan stand pasar kaget atau pasar malam, mereka juga mengerahkan armadanya blu-sukan ke pelosok-pelosok desa pada siang harinya.

Puncaknya adalah digelarnya pa-meran pembangunan di pusat kota Sumenep, sebagai puncak bisnis dagang musiman. Pada pameran ini, para peda-gang dari luar daerah dan pedagang lokal berbaur menempati stand yang disediakan oleh paniatia. Pertanyaan-nya kemudian, manfaat apa yang bisa diperoleh oleh daerah dari dua peristi-wa yang datang setiap tahun sekali itu dari perspektif ekonomi?

Untuk menjawab hal ini terlebih da-hulu perlu dicermati, dampak apa yang ditimbulkan dari dua peristiwa dikait-kan dengan kondisi perekonomian yang ada. Pencarian dampak dimaksudkan bukan untuk melawan atau meniadakan kecenderungan yang terjadi, tetapi ber-tujuan mengarahkan kecenderungan yang ada agar bisa bermanfaat bagi pe-ningkatan pertumbuhan dan perkem-bangan ekonomi di Sumenep.

Poin utama yang menjadi titik per-hatian, yaitu besarnya dana yang be-redar di masyarakat ujungnya meng-untungkan siapa? Pasca panen apakah uang itu masih berdampak positif? Bagaimana nasip petani setelahnya, dan bagaimana pula kondisi perputa-ran uang di masyarakat pasca musim panen?

Untuk mengetahui secara pasti memang diperlukan kajian lebih men-dalam. Tapi sekedar untuk mencari gambaran umum sebagai asumsi dasar telaah lebih lanjut, saya kira tidak ter-lalu sulit untuk dilakukan. Siapa yang

untung, yang jelas mereka yang me-lakukan transaksi dengan petani. Ke-mana uang itu mengalir selepas dari petani, tentu amat bergantung dari mana datangnya pihak yang mela-kukan transaksi dengan petani dan produk apa yang digandrungi petani untuk dibeli.

Secara garis besar, ada tiga per-masalahan yang bisa mempen-garuhi arah transaksi para petani disamping transaksi umum lainya. Per-tama peristiwa (momentum) pameran pembangunan, pasar kaget, pedagang keliling. Kedua, Jenis produk yang di-tawarkan. Dan yang ketiga, tingkat kesadaran petani atau kecenderungan petani dalam membelanjakan uangnya.

Adanya pameran pembangunan, sedikit banyak memang membantu mengurangi tingkat inflasi yang ter-jadi selama musim panen. Dengan adanya pameran, tingkat penawaran akan terangkat naik sehingga dapat mengimbangi tingginya tingkat per-minataan.

Namun demikian, adanya pameran juga sedikit banyak berpengaruh pada pilihan petani terhadap lokasi pasar yang menjadi tujuan untuk berbelan-ja. Meskipun tidak seluruhnya petani membelanjakan uangnya di pameran, tetapi setidaknya sebagian uangnya dipastikan mengalir ke pameran, pasar malam atau pasar kaget.

Sisanya, selain dilepas ditoko-toko sekitar dan belanja pertukangan jika rehap rumah, uangnya juga mengalir ke pedagang keliling musiman yang secara dor to dor mendatangi kedia-man mereka.

Kalau pedagang yang mengisi stand pameran, pasar kaget dan pasar malam serta pedagang keliling, did-ominasi pedagang dari luar Sumenep, kemungkinan besar pasca panen uang lari keluar dari wilayah Sumenep. Se-baliknya, kalau pedagang yang meng-isi stand pameran, didominasi peda-gang lokal Sumenep, kemungkinan besar pasca panen uang masih beredar di Sumenep.

Disamping itu, produk apa yang

ditawarkan selama musim panen ber-pengaruh terhadap jumlah uang yang beredar di masyarakat. Jika produk yang ada di dominasi produk-produk dari luar, otomatis uang mengalir ke produsen-produsen di luar Sumenep. Berarti perputaran uang ditingkat lokal yang bersumber dari petani tem-bakau berhenti sampai pada musim panen berakhir.

Sebaliknya, kalau produk-produk yang ditawarkan didominasi produk lokal, maka pasca panen peredaran uang masih memungkinkan berputar di Sumenep. Sebab produsen lokal, sebagai memegang estafet perputaran uang berikutnya, kemungkinan besar akan membelanjakan pendapatannya di daerah.

Sedangkan permasalahan terkait dengan nasip petani pasca musim panen, sangat dipengaruhi oleh pili-han barang yang dibeli. Jika barang yang dibeli dari hasil tembakau ha-nya mencakup barang konsumtif, niscaya nasib petani tidak berubah dari kondisi semula.

Tetapi jika barang yang dibeli masih memiliki kaitan dengan kel-angsungan usahanya, seperti alat-alat produksi pertanian, maka dimungkin-kan nasip petani akan lebih baik dari sebelum melewati masa panen. Kare-na uang dibelanjakan dapat dikatego-rikan kedalam bentuk investasi usaha. Sebagai investai tentu uang yang dib-elanjakan berdampak jangka panjang, tidak temporal hanya dalam semusim.

Dari ketiga permasalah ini kecend-erungannya sebetulnya dapat diarah-kan. Metodenya dengan pengedalian stand dan produk yang dijual. Pengen-dalian stand dapat diartikan, peluang pengisian stand pameran lebih ba-nyak diberikan pada pengusaha/peda-gang lokal. Sedangkan pengendalian produk-produk yang ditawarkan diu-payakan dari produk lokal dan produk kreatif peralatan pertanian.

Batas untuk pedagang dan produk dari luar, khusus yang menawarkan produk yang memang ditingkat lokal tidak diproduksi. Kalau kondisi ini bisa terwujud, saya yakin momentum masa panen akan lebih berdampak positif bagi petani sebagai individu dan bagi pengembangan ekonomi masyarakat sebagai dampak komunalnya.

Intinya, belajar dari dua peris-tiwa Oktober, marilah kedepankan pasar lokal dan produk lokal, serta kendalikan modal agar tidak cepat lari ke luar.=

*) Penulis Buku, Tinggal di Kapu-paten Sumenep - Madura.

Pertemuan dihadiri oleh per-wakilan-perwakilan pemuda dari setiap daerah dan dari ber-

bagai latar belakang golongan yang berbeda-beda. Perhimpunan pemuda yang hadir kala itu antara lain, Per-himpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), Jong Java, Jong Soematranen Bond, Jong Bataks Bond, Jong Islami-eten Bond, Pemoeda Indonesia, Jong Celebes, Jong Ambon, dan Pemoeda Kaoem Betawi. Dalam kongres ini, lagu Indonesia Raya untuk pertama kalinya dikumandangkan oleh W. R. Supratman di depan peserta kongres. Lagu itu dimainkan dengan biola dan tanpa diiringi syair atas saran Mr. Sug-ondo. Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres.

Kongres ditutup dengan mengumum-kan rumusan hasil kongres. Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diu-capkan sebagai Sumpah Setia. Momen itulah yang kemudian oleh bangsa Indonesia diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda.

Sejarah yang sedikit terlupakan, namun memiliki arti mendalam bagi bangsa Indonesia. Sebelum Sumpah Pemuda tercetus, perhimpunan-per-himpunan pemuda masih berbicara soal bangsa dan tanah air yang terp-isah-pisah. Kesatuan antar pemuda masih rapuh, sehingga mudah dipecah belah oleh penjajah. Begitu dahsyat peran Sumpah Pemuda dalam mem-perjuangkan kesatuan dan persatuan seluruh pemuda di nusantara, yang pada akhirnya menjadi cikal bakal ter-laksananya proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Dalam buku A History of Modern Indonesia, Sumpah Pemuda bahkan telah diklaim mem-buat kata "Indonesia" untuk pertama kalinya dipakai sebagai penyebut ke-satuan bangsa. Tidak ada lagi nama Jong Java, Jong Soematranen Bond, Jong Bataks Bond, Jong Islamieten Bond, yang ada hanya satu bangsa, yakni Indonesia. Belajar dari Sumpah Pemuda, ada catatan sejarah yang sa-ngat berharga di dalamnya. Butir-butir dalam Sumpah Pemuda disusun tidak hanya semata-mata untuk membantu kaum muda menjawab kebutuhan kemerdekaan dari penjajah kala itu, melainkan telah menjadi spirit yang sampai sekarang terus terpatri dalam hati sanubari para pemuda Indonesia. Pemuda sebagai bagian dari manusia perannya menjadi sangat vital. Pe-muda merupakan aset penting suatu

bangsa, ditangan-tangan merekalah bangsa ini bergantung. Jika para pe-muda yang dimiliki berkualitas maka bangsa akan maju, sebaliknya jika pemuda yang dimiliki tidak berkuali-tas maka bangsa akan menuju kepada kehancuran. Namun, apa yang terjadi dengan pemuda Indonesia saat ini?

Betapa banyak pemuda Indonesia kurang mengenal Tanah Air dan Ne-garanya sendiri. Faktanya, sekarang ini sangat sedikit pemuda yang peduli pada permasalahan bangsa. Mereka tidak memikirkan apa yang telah di alami negeri ini. Sebagian dari mere-ka beranggapan, “untuk apa memikir-kan kejahatan penguasa di negeri ini, itu urusan mereka dengan Tuhan, yang penting saya bisa hidup dengan damai”. Pemuda-pemuda Indonesia justru lebih disibukkan dengan per-masalahan mereka sendiri. Bahkan, para mahasiswa yang dianggap se-bagai ujung tombak pemuda, mulai banyak yang terjerumus kedalam he-donisme barat. Parahnya lagi, tidak sedikit dari mereka yang rela men-gorbankan banyak uang hanya untuk membeli nilai. Mereka hanya me-mikirkan bagaimana mendapatkan nilai yang tinggi, sehingga mudah untuk mendapatkan gelar kependidi-kan dan pekerjaan yang diinginkan. Hal ini tentu menjadi cermin buram

para pemuda Indonesia masa kini. Lunturnya nilai-nilai sumpah pemuda diantara mereka, jelas terlihat sangat kentara. Survei-survei sosial terbaru bahkan mengindikasikan kalangan muda Indonesia telah terjebak dalam pola pikir sempit dalam menyikapi keragaman anak bangsa. Padahal, In-donesia adalah taman sari dan pelangi yang indah dalam keragaman bunga dan warnanya. Indonesia yang dikon-sepsikan para pendiri bangsa ini bu-kanlah Indonesia yang memeluk erat-erat ortodoksi, melainkan merupakan himpunan heterodoksi yang menyim-pan berbagai potensi dan kreativitas anak bangsa. Diskriminasi terhadap berbagai potensi dan kreativitas anak bangsa hanyalah bidah yang tidak se-harusnya terjadi di Indonesia. Indone-sia bukanlah negara untuk satu orang, bukan satu negara untuk satu golon-gan, melainkan satu negara untuk se-mua rakyat Indonesia.

Sepantasnya, Hari Sumpah Pe-muda tidak hanya menjadi rutinitas saja, melainkan memberikan dampak penambahan kualitas bagi pemuda-pemuda Indonesia. Sudah saatnya pemuda-pemuda Indonesia sekarang mengembalikan setengah jiwa Sump-ah Pemuda yang selama ini hilang tergerus dan termakan oleh jaman. Pemuda Indonesia yang sekarang, ide-alnya adalah kaum muda yang tetap berpikiran terbuka, sanggup menyam-but dunia dengan keragamannya, dan mampu mengisi kemerdekaan dengan kreativitas yang tidak terkira-kira. Semoga!=

*) Alumni Jurusan S1 PGSD FKIP Universitas Negeri Yogyakarta.

Pada tanggal 28 Oktober 1928, 85 tahun yang lalu di jalan Kramat Raya 106, Jakarta Pusat telah lahir sebuah gagasan besar yang seharusnya bisa membentuk kehidupan bangsa Indonesia yang lebih baik saat ini. Saat itu, sebuah pertemuan yang dinamakan Kongres Pe-muda II digelar.

Ada yang unik setiap bulan Oktober di Kabupaten Sume-nep. Pada bulan itu ada dua peristiwa yang berpengaruh secara ekonomi terhadap perputaran uang di Sume-nep. Peristiwa pertama, yaitu tibanya masa panen tembakau yang menimbulkan uang dalam jumlah besar mengalir ke petani. Sedangkan peris-tiwa kedua, penyelenggaraan pameran pembangunan yang dipusatkan di kota Sumenep.

Kemana uang itu mengalir selepas dari petani, tentu

amat bergantung dari mana datangnya pihak

yang melakukan transaksi dengan petani.”

SENIN 28 OKTOBER 2013 NO. 0227 | TAHUN II8 SENIN 28 OKTOBER 20138 AOLAHR GA

MOTEGI-Jorge Lorenzo tampil sebagai juara perlombaan MotoGP Jepang. Dia fin-ish di depan Marc Marquez, sehingga per-tarungan penentuan juara musim ini akan menjadi semakin seru memasuki putaran akhir musim ini.

Pengemudi Yamaha, Lorenzo, mengawa-li lomba dari posisi pole dan berhasil tampil tercepat setelah melakoni perlombaan spek-takuler dengan pengemudi Honda, Marquez.Urutan ketiga ditempatiDani Pedrosa, juga melaju di lintasan mengemudikan Honda.

Marquez kini mengoleksi angka total 318 poin, 13 angka lebih banyak dari rekan senegaranya dari Spanyol, Lorenzo, dengan sisa maksimum 25 poin pada musim ini.

Perlombaan di Valencia dua minggu men-datang akan menjadi tempat penentu siapa yang berhak meraih gelar sebagai juara dunia.

Marquez akan terjamin sebagai juara dunia bila paling tidak berada di urutan keempat atau yang lebih baik, tapi tergan-tung dari penampilan Lorenzo.

Pebalap berusia 20 tahun itu sedang mengincar titel juara termuda sepanjang se-jarah MotoGP dan sebagai pebalap “rookie” pertama yang menang dalam 35 tahun ini.

“Di Valencia, akan ada perlombaan lain. Saya kira nanti amat penting dan menarik,” kata Marquez di akhir lomba. (dar)

BARCELONA - Pemain baru Barcelona Neymar tampil ce-merlang saat menjamu musuh bebuyutannya, Real Madrid, pada laga bertajuk “El Clasico” di Camp Nou, Sabtu (26/10) tengah malam hingga Min-ggu (27/10) dini hari WIB. Dia menjadi pencetak gol pertama “Blaugrana” dan memberi asis untuk gol kedua pada El Clasico pertamanya di daratan Spanyol.

Sebaliknya, pemain baru Real Madrid yang menjadi pe-main termahal dunia dan dibeli dengan nilai 100 juta euro, Ga-reth Bale, melempem dan tidak bisa berbuat. Karena mer-asa sumbangsihnya ke-cil, pelatih Carlo Ancelotti menariknya keluar pada pertengahan babak kedua.

Pada laga tersebut, baik Neymar maupun Bale dipasang sejak awal oleh pelatih masing-masing dan bermain di posisi sayap kiri. Bedanya, Neymar ser-ing merepotkan barisan perta-hanan Madrid, sampai beberapa kali dia dijatuhkan Sergio Ramos. Saking kerasnya pelanggaran yang dibuat, kapten Madrid itu diganjar kartu kuning. Sedang-kan Bale jarang merepotkan Ger-rard Pique dan kawan-kawan.

Pada babak pertama, tuan rumah menguasai jalannya pertandingan. Para pemain depan mereka Neymar, Messi dan Fabregas yang bermain se-bagai “false 9” seringkali men-

gancam gawang Diego Lopez. Puncaknya terjadi pada menit ke-19. Andres Iniesta yang menguasai bola di luar garis 16 menyodorkan kepada Neymar di sisi kiri kotak penalti. Mantan pemain Santos ini sempat men-gontrol bola sebelum melepas tendangan melewati sela-sela paha bek Madrid. Bola pantul kemudian bersarang di pojok kiri bawah gawang Diego Lopez. Gol ini disambut gembira para pemain dan publik Camp Nou.

Tertinggal satu gol, para pe-main Madrid mulai menyerang, tetapi beberapa kali upaya

mereka digagalkan bek-bek Barcelona dan dimentah-kan kiper Victor Valdes yang tampil sangat cemerlang malam itu. Alhasil, babak pertama berakhir 1-0.Memasuki babak kedua, Ma-

drid bisa mengimbangi permain-an tuan rumah. Bahkan, Bar-celona cukup tertekan. Madrid memiliki peluang emas melalui Cristiano Ronaldo, tetapi tend-angannya masih bisa digagalkan Valdes. Barca juga mendapat pe-luang melalui Neymar, tapi ten-dangan kaki kirinya masih bisa diblok Diego Lopez.

Melihat timnya tertekan, pelatih Barcelona Tata Martino memasukkan Alexis Sanchez menggantikan Fabregas. Kepu-tusan ini berbuah manis. Pemain Cile ini memperbesar keunggulan tuan rumah melalui sebuah tend-

angan lob yang indah. Mendapat umpan terobosan dari Neymar, Sanchez menahan bola di luar garis 16 dan mengelabui Raphael Varane. Melihat Diego Lopez ter-lalu maju, Sanchez pun melepas tendangan melambung pelan yang tidak bisa dijangkau Lopez. Kedudukan 2-0 untuk Barcelona.

Martino kemudian menarik Iniesta dan digantikan Alex Song dan Neymar digantikan Pedro. Tetapi Barcelona malah makin tertekan. Puncaknya, ketika pemain muda Real Ma-drid Jese Rodrigue akhirnya bisa merobek gawang Victor Valdes memanfaatkan umpan cerdik Ronaldo pada menit akhir wak-tu normal. Kedudukan 2-1 ini

bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.Protes Madrid

Pemain dan ofisial Madrid menuduh, kemenangan El Barca dibantu wasit. Pasalnya, Madrid seharusnya mendapat hadiah tendangan penalti ketika Ronal-do terjatuh di kotak penalti kare-na kontak fisik dengan Maschera-no. Tetapi wasit bergeming.

Menanggapi hasil ini, pelatih Madrid Carlo Ancelotti men-gakui, anak-anaknya sudah bermain bagus, terutama pada babak kedua. “Ini adalah sebuah pertandingan dan atmosfer yang fantastis. Saya pikir ini adalah pertandingan yang bagus. Kami menunjukkan bahwa kami bisa

bermain bagus melawan sebuah tim yang fantastis. Tentu Anda ingin memenangi pertandin-gan semacam ini, tapi saat ini kami tengah berkembang dan pertandingan ini membuktikan hal tersebut,” jelasnya.

Dia menambahkan, “Pada babak pertama kami terlalu kha-watir, dan pada babak kedua kami bermain jauh lebih baik. Kami sepenuhnya mengendalikan per-mainan dan Barcelona menda-patkan banyak kesulitan dalam bertahan. Kami tidak bermain dengan tiga gelandang bertahan karena Modric bukanlah gelan-dang bertahan. Khedira dan Ra-mos bermain sebagai gelandang bertahan untuk memberi keseim-bangan kepada tim.”

Sedangkan Tata Martino mengakui bahwa performa Barca pada babak kedua tak se-baik babak pertama. “Memang benar bahwa di babak pertama kami terlihat seperti tim yang biasanya. Di babak kedua kami tak melakukan pekerjaan yang bagus dan saya memutuskan un-tuk membuat pergantian pemain yang diperlukan untuk mem-perbaiki tim. Pergantian pemain Song-Iniesta adalah pergantian pemain dengan tujuan defensif. Saya tak akan bilang bahwa Song seharusnya bermain di posisi me-nyerang No. 10. Ini adalah cara untuk memenangi pertandingan dan saya akan melakukannya lagi,” kata Martino. (aji/dar)

El Clasico Milik Neymar

MILAN - Inter Milan meng-hajar Hellas Verona dengan skor meyakinkan 4-2 pada pertand-ingan Liga Serie A Italian, Min-ggu (27/10) dini hari WIB di San Siro. Inter unggul 3-1 pada babak pertama. Tiga gol Neraz-zurri tercipta lewat bunuh diri Vangelis Moras, serta gol Rod-rigo Palacio dan Esteban Cam-biasso. Verona sempat mem-perkecil ketertinggalan melalui Raphael Martinho.

Pada babak kedua, In-ter dan Verona sama-sama menambah satu gol. Gol Inter dicetak oleh Rolan-do, sementara gol Verona ter-cipta atas nama Romulo. Hasil ini mengangkat Inter ke posisi keempat klasemen sementara dengan 18 poin dari sembilan laga. Verona turun ke posisi ke-lima dengan 16 poin.

Ini adalah kemenangan pertama anak-anak asuh Wal-ter Mazzari dalam beberapa

laga terakhir. Sejak mengalah-kan Fiorentina 2-1 pada tang-gal 26 September lalu, Neraz-zurri cuma bisa bermain seri 1-1 lawan Cagliari, kalah 0-3 dari AS Roma, dan pekan lalu berimbang 3-3 dengan Torino.

Pelatih Inter Walter Maz-zarri menyambut tiga poin ini dengan sangat gembira. Tetapi ia juga mewanti-

wanti agar para pemain-nya tak boleh pamer dan kehilangan fokus lagi seperti di laga tersebut. “Kami memulai dengan amat baik dan setelah

kami unggul 2-0, kami mu-lai pamer dan lebih bermain untuk penonton alih-alih mencetak gol. Kami tak boleh melakukan itu,” katanya.

Mantan pelatih Napoli itu melanjutkan, “Kami kehilan-gan konsentrasi dan kebobolan sebuah gol, jadi kami bisa saja mencederai diri kami sendiri

dan di masa depan kami harus menanggung un-tuk sikap seperti itu. Lihat saja Juven-tus, yang sempat unggul 2-0 la-wan Fiorentina dan kemudian kalah 2-4. Kita tak boleh lebih dulu berasumsi sudah menang.”

U n t u k p e r t a n d i n g a n selanjutnya, Maz-zarri meminta timnya tak boleh lagi kehilangan fokus. “Ini adalah sebuah tim dengan banyak pemain muda. Asalkan semuan-ya konsentrasi dan mel-akukan tugasnya, kami bisa menampilkan permainan fan-tastis. (Tapi) Saat kami terlalu ke dalam dan melepas gas, Ve-rona membuat kami tertekan,

“ungkapnya.Kegembiraan atas tiga poin

ini juga dilambungkan gelan-dang Esteban Cambiasso yang mencetak gol ketiga Inter ke gawang Verona. Terlebih sete-lah ini La Benemata mesti men-jalani dua laga tandang secara beruntun, ke markas Atalanta dan Udinese.

“Malam ini kami bermain amat bagus. Untungnya kami bisa tampil baik dan menang karena pekan lalu di Turin kami nyaris menang tapi tak bisa melakukannya,” kata pe-main internasional Argentina itu di situs Inter.

Dia melanjutkan, “Aku pikir tim sudah menemukan identitasnya dan kami beru-saha memainkan permainan

kami sendiri. Dalam be-berapa laga terakhir kami tak bisa mendapat hasil yang kami inginkan ka-

rena kami kurang beruntung.”

(aji/dar)

MILAN - Massimo Morati tetap menjabat sebagai presiden Inter Milan, meski 70 persen sahamnya sudah dibeli oleh pengusaha muda asal Indonesia Erick Thohir serta dua orang lainnya. “Saya sudah bicara dengan orang-orang ini (Er-ick Thohir dan teman-teman) dan mereka meminta saya untuk tetap menjadi presiden. Ya mari kita tunggu saja,” kata Moratti kepada Inter Channel.

Dia melanjutkan, “Saya kira saya tidak punya hak untuk mengatakan bahwa saya menjadi presiden selaman-

ya karena Inter memiliki sejarah yang luar biasa dan mereka harus terus berkiprah siapa pun yang memiliki tujuan baik memi-liki klub ini.”

Erick Thohir, kata Moratti, me-miliki tujuan yang baik tersebut. Dia yakin, klub itu berada di tan-gan orang yang tepat. Meskipun Thohir sudah menegaskan bahwa dia berada di Italia hanya empat kali dalam setahun, tidak berarti bahwa dia tidak dekat dengan klub barunya ini. (espn/aji/dar)

Lorenzo Juara MotoGP Jepang

Inter Milan Hajar Verona 4-2 Moratti Tetap Presiden Inter

83% 55%

79% 65% 45%

35%Umpan Sukses

Aerial Sukses

Penguasaan Bola

Gol Offside

FoulCorner

Throw-inDribbleTekel

11

16 3

217

13

23

19 4

13 6

23

BARCELONA REAL MADRID

MANOFTHEMATCHNEYMAR Jr8.3

Penyerang Barcelona Neymar Jr (dua dari kiri) dikerubut rekan-rekannya usai mencetak gol. Dia juga mengkreasikan asis untuk gol kedua Barca yang dibuat oleh Alexis Sanchez

Jadwal tayang sewaktu-waktu bisa berubah.

Rabu, 30 Oktober 2013SERIE A

Atalanta vs Inter Milan02:45 WIB di TVRI

LA LIGA SPANYOLCelta Vigo vs Barcelona

04:00 WIB di RCTI/Star Sports

Kamis, 31 Oktober 2013

SERIE AAC Milan vs Lazio02:45 WIB di TVRI

LIVEONTV

TANCAP GAS. Persaingan antara Jorge Lorenzo dan Marc Marquez berlangsung sengit. Penentuan siapa juara dunia MotoGP akan ditentukan di seri terakhir lomba di Valencia

MANCHESTER - Dua tim merah Ing-gris, “The Red Devils” dan “The Reds” sa-ma-sama memetik kemenangan sekaligus tiga poin pada laga Sabtu (26/10) yang berlangsung terpisah. Manchester United (MU) yang dijuluki “The Red Devils” me-nang 3-2 atas Stoke City di Old Trafford, sedang “The Reds” Liverpool mencukur West Bromwich Albion 4-1 di Anfield.

Meski sempat tertinggal, MU akhirnya bisa mengatasi perlawanan Stoke City. Stoke mengawali laga itu dengan impresif setelah Peter Crouch mencetak gol di menit ke-4. Setelah itu, MU sempat meny-amakan kedudukan lewat Robin Van Persie di menit ke-43, tetapi Marko Arnautovic lantas membuat tim tamu memimpin lagi beberapa saat sebelum jeda.

Terus menekan, MU akhirnya bisa membuat skor kembali imbang di menit ke-78 melalui gol Wayne Rooney. Dua menit setelah itu Javier “Chichar-ito” Hernandez menentu-kan tiga angka untuk MU.

Dengan hasil tersebut ‘Setan Merah’ menyudahi rentetan dua laga tanpa ke-menangan kandang di Liga Primer Inggris, setelah sebelumnya kalah dari West Brom-wich Albion dan seri lawan Southampton.

Di Anfield, Luis Suarez memborong tiga dari empat gol Liverpool. Satu gol lagi dibikin Daniel Sturridge. Pelatih Brendan Rodgers pun melambungkan pujian ke-pada anak-anak asuhnya. “Hari ini kami tampil luar biasa. West Brom adalah tim yang amat bagus, mereka datang ke Old Trafford dan menang. Jadi buat kami bisa mencetak empat gol, dan bisa saja lebih, merupakan sebuah penampilan tim yang luar biasa,” ucapnya.

Pada bagian lain mantan pelatih Swan-sea itu memuji penampilan pemain depan dan barisan gelandangnya yang lugas. “Hari ini mereka (Suarez dan Sturridge) sulit dibendung. Keduanya punya kuali-tas berbeda dan sama-sama pencetak gol. Saya pikir hari ini tiga gelandang kami juga luar biasa. Kami kecewa dengan keputusan penalti tapi selain itu kami amat puas,” te-gas Rodgers. (aji/dar)

Dua Tim Merah Petik Tiga Poin

SENIN 28 OKTOBER 2013 NO.0227 | TAHUN II 1Taneyan Lanjang28 OKTOBER 2013 SENIN

BERITA TERKAITHalaman 10

9

Dua Laporan Warga Pangtonggal Mulai Diproses

Perubahan DPT Berakhir 3 November

KASUS BLSM

PEMILU 2014

Neter Kolenang

Profesi Khotibah

FAUZAN JAKFARKetua KPUD Bangkalan

Metos seputar kedokteran begitu meng-giurkan. Tak jarang pelajar menempuh studi program studi tersebut karena

dinilai lebih mudah membangun masa depan, se-perti lebih mudah mencari pekerjaan, mendata-ngkan uang, memiliki mobil keren, rumah mewah, dan gadget terbaru. Namun, mitos tersebut tidak sepenuhnya benar. Buktinya, jumlah tenaga me-dis yang mendaftar jadi PNS sangat tidak rasional dibandingkan kuotanya.

Khotibatul Ummah sadar akan hal itu. Di era milenium ini memang tak semudah tahun 90-an dalam mencari pekerjaan, termasuk menjadi pe-rawat. Namun, Mahasiswi Akademi Keperawatan Nazhatut Thullab, Sampang, itu tetap optimis bisa meraih cita-cita mulianya; mengobati orang sakit.

Tapi sekalipun kelak tidak menjadi perawat bukan lantas kiamat buat perempuan kelahiran Desa Karduluk, Kecamatan Pragaan, tersebut. Dia tetap bisa berkarier melalui jalur hobi yang masih terus dipupuk, yaitu menulis. “Saya suka sastra, Mas; puisi, cerpen, novel, dan yang berbau-bau itulah,” ujarnya sambil tersenyum.

Memang, hobi di luar disiplin ilmu yang dipelajari di kampus jika terus diaktualisasikan dan dikembangkan sebenarnya juga bisa men-jadi profesi baru. “Kejadian di rumah sakit sebagai inspirasi cerita. Saya per- nah berandai-andai

bikin cerita,” jelas perempuan kela-

hiran Sumenep 4 Maret 1991. (mk)

Polisi Mulai Kurang “Bergigi”Massa Bakar Kandang yang Diduga Milik Pencuri

Sekalipun pembakaran terhadap kandang sapi dan teras rumah milik Ja-tim, warga Dusun Darusah, Desa Ellak Laok, Kecamatan Lenteng, Senin (7/10) malam sekitar pukul 23.15 belum ter-ungkap. Sabtu (26/10) malam kembali terjadi hal serupa.

Sekitar pukul 19.30 kandang milik Matrabu, warga Dusun Bata Tengang, Desa Beluk Kenek, Kecamatan Ambunt-en, dibakar orang tak dikenal. Ayah Dul-gani itu diduga sebagai pencuri. Tidak hanya kandang yang terbakar, dapurnya juga ikut dibakar.

Informasi yang berhasil dirangkum Koran Madura, puluhan massa tiba di rumah Matrabu sekitar pukul 19.15. Sesampainya di rumah Matrabu, massa langsung menyisir rumah dengan me-manggil Dulgani untuk keluar. Dulgani tidak merespon panggilan warga. Se-lama kurang lima belas menit, warga terus berjaga di rumah menunggu Dul-gani.

Sekitar pukul 19.30 Dulgani tidak kunjung keluar. Massa juga mulai ma-rah. Massa yang tidak diketahui asalnya itu langsung membakar kandang mi-lik ayah Dulgani menggunakan bensin yang sudah dibawa. Kobaran api juga merambah dapur Matrabu, yang letakn-ya berdempetan.

Kendati demikian, sapi maupun ke-luarga Matrabu dan Dulgani tidak kun-

jung keluar. Pemilik rumah diperkira-kan tidak ada di rumah dan sudah kabur sebelumnya.

Kabarnya, sebelum kejadian itu ter-jadi ada massa sedang kehilangan sapi. Massa yang sedang mencari itu berasal dari Desa Bukabu, Kecamatan Am-bunten. Ternyata, setelah dicari sapi yang hilang itu ditemukan di dalam jurang dekat dengan rumah Matrabu. Kendati demikian, asal muasal massa yang membakar rumah Matrabu itu belum diketahui sampai detik ini.

Bahri, 43, warga Desa Beluk Kenek Kecamatan Ambunten men-jelaskan, warga datang secara tiba-tiba. Tiba-tiba warga lang-sung mengepung rumah Matrabu. “Warga sekitar terkejut dengan kedatangan massa. Apalagi, lang-sung melakukan aksi pembakaran kepada kandang dan dapur,” ka-tanya.

Dia menuturkan, siang harinya ada warga yang mencari sapi, dan ditemukan di dekat ru-mah Matrabu. “Tapi, kami tidak tahu soal itu. Yang jelas, warga yang datang itu berteriak me-manggil Dulgani, katanya dia adalah pencuri. Kami juga tidak tahu kalau masalah itu. Yang terpenting aksi pembakaran itu ada,” ungkapnya.

Saat aksi pembakaran, sambung dia,

tidak ada warga sekitar yang keluar. Warga khawatir menjadi amukan massa. ”Sedangkan pemilik

rumah yang dicari sudah tidak berada di tempat waktu itu. Makanya, pembakaran itu ter-jadi,” ungkapnya datar.

Kapolres Sumenep AKBP Marjoko melalui Kapolsek Am-bunten Iptu Supardi membenar-kan aksi pembakaran rumah yang diduga maling itu. Dia menjelas-kan, di Ambunten memang marak terjadi aksi pencurian. Sehingga, kemungkinan warga marah besar, apalagi sebelum hari sapi milih H. Jamah ditemukan di sekitar rumah Dulgani.

“Makanya, warga menduga kuat Dulgani sebagai pencuri. Lalu, mel-akuakn aksi pembakaran,” tuturnya.

Pihaknya masih akan melakukan serangkaian penyelidikan terkait de-ngan aksi pembakaran itu. Itu untuk mengungkap motif yang sebenarnya dari aksi brutal itu. “Kami masih men-gumpulkan sejumlah alat bukti dan keterangan saksi. Intinya, kami tetap melakukan penyelidikan secara men-dalam,” tukasnya.

Catatan Koran Madura, pada 2012, aksi brutal juga terjadi dengan pem-bakaran terhadap Alwan, warga Dusun Sumur Konce, Desa Dasuk Laok, Ke-camatan Dasuk. Selain, membakar Al-wan, warga juga membakar rumah dan kandangnya. (edy/yat)

SUMENEP – Dalam satu bulan terakhir ini, setidaknya sudah dua kali terjadi aksi pembakaran kandang. Motifnya juga sama, diduga menjadi tempat penadah pencurian sapi.

Khotibatul UmmahMahasiswi

BANGKALAN - Komi-si Pemilihan Umum Da-erah (KPUD) Bangkalan membatasi perubahan Daftar Pemilihan Tetap (DPT) Pemilihan Legis-latif (Pileg) DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten hing-ga tanggal 3 Nopem-ber mendatang. Batas waktu tersebut sesuai dengan Surat Edaran (SE) KPU Pusat No.716/KPU/X/2013 tanggal 24 Oktober 2013.

Ketua KPUD Bangkalan, Fauzan Jakfar menga-takan akan segera melakukan pembersihan DPT yang belum masuk. Sebab, surat edaran tersebut bersifat instruktif karena momen pemilu sudah dekat. Sehingga segala bentuk permasalahan terkait DPT harus segera dituntaskan. Dengan demikian, harapan kedepan tidak ada lagi data yang tidak valid dan penyebabkan terjadinya per-baikan.

"Kami akan menyikapi perubahan atau pem-bersihan DPT DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten hingga 3 Nopember 2013 seperti yang diperintahkan oleh KPU Pusat,” ujarnya.

Menurutnya, inti dari SE KPU Pusat tersebut agar seluruh KPU Provinsi dan Kabupaten di Indo-nesia mempergunakan kesempatan tenggang waktu perbaikan DPT Pileg sesuai hasil pertemuan antara KPU Pusat, Bawaslu, dan DPR beberapa waktu yang lalu. Sehingga pembersihan dan perbaikan verifika-si data agar DPT yang dihasilkan nanti benar-benar akurat dan mutakhir.

Fauzan menyatakan KPUD Bangkalan akan me-lakukan kroscek ulang terhadap data faktual yang dicoret oleh KPU Pusat dengan melibatkan panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan panitia pemungu-tan suara (PPS). Bila data faktual yang dicoret benar adanya, pihaknya akan segera memperbaikinya, na-mun jika tidak, maka KPUD Bangkalan akan melay-angkan surat keberatan.

Perlu diketahui, sebelumnya pencoretan DPT sebanyak 1.102 oleh KPU Pusat terdapat di 11 ke-camatan yang terdiri dari 23 desa dan 32 TPS di Bangkalan. Pencoretan yang sama juga terjadi hampir di seluruh KPUD kabupaten/kota di Jatim. Sehingga Bawaslu dan partai politik peserta Pemilu merekomendasikan agar penetapan DPT ditunda selama dua minggu untuk validasi data DPT pemilu 2014 mendatang.

"Kami akan terus melakukan kroscek di la-pangan, agar pada saat penentuan akhir DPT yang telah ditetapkan KPU Pusat 3 Nopember 2013 nanti, datanya benar- benar valid," tan-dasnya.(dn/rah)

Pemotongan BLSM dilaporkan oleh Mistar beserta beberapa warga lainnya yang merasa jatah BLSM mereka dipo-tong Kepala Desa setempat, Moham-mad Husen.

Kapolres Pamekasan, Ajun Komisa-ris Besar Polisi Nanang Chadarus-man menyatakan pihaknya sedang memproses dugaan pemotongan dana bantuan itu sesuai dengan aturan yang berlaku, sekalipun salah satu pihak melakukan laporan balik dengan tudu-han pencemaran nama baik.

“Memang ada laporan balik terha-dap warga yang melaporkan dugaan pemotongan itu dengan tuduhan pencemaran nama baik. Dan semuanya kami proses sesuai dengan prosedur yang berlaku,” kata Kapolres.

Saat ini penyidik tengah berkon-

sentrasi terhadap pemanggilan saksi-saksi, termasuk saksi korban. Baru selanjutnya akan memintai keterangan kepada pihak-pihak yang memiliki kewenangan terhadap pencairan BLSM.

Kapolres menyatakan tidak ada alasan penyidik untuk tidak menindak-lanjuti laporan itu, kecuali jika dalam proses penyidikan tidak ditemukan alat bukti yang kuat sehingga prosesnya

dihentikan.Menanggapi permintaan warga agar

proses penyelidikan terhadap kasus pemotongan BLSM dihentikan, Nanang menyatakan kasus itu tetap berjalan. Ia berjanji akan menyidik kasus itu secara proporsional dan berdasarkan fakta hukum.

“Jika tidak terbukti, kami akan hen-tikan prosesnya. Tapi jika kami men-emukan fakta, tidak ada alasan bagi kami untuk menghentikannya dan menjadi kewajiban kami untuk terus mempros-esnya secara hukum,” katanya.

Sebelumnya, ratusan warga Desa Pangtonggel, Kecamatan Proppo, men-datangi Mapolres Pamekasan. Mereka mendesak agar penyidikan kasus dugaan pemotongan Bantuan Langsung Semen-tara Masyarakat (BLSM) oleh kepala desa mereka dihentikan.

Aksi itu sebagai balasan dari dugaan pemotongan BLSM yang di-laporkan warga desa yang sama. Dalam laporan itu, mereka menyatakan bahwa jatah bantuan yang seharusnya mereka terima dipotong Rp 100 ribu.

Pemotongan itu dilakukan sesaat setelah dana BLSM mereka terima di balai desa setempat dan dinyatakan atas perintah kades. (awa/muj/rah)

chairil/koran madura

JURNALISME ALAM. Jurnalis Koran Madura berfoto bersama seusai mengikuti Orientasi Jurnalisme Alam yang diselenggarakan di Gunung Bromo, Probolinggo. Berita Hal. 16

PAMEKASAN - Kepolisian Resor (Polres) Pamekasan menyata-kan sudah mulai memproses kasus dugaan pemotongan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang di-laporkan warga Desa Pangtong-gal, Kecamatan Proppo.

ant/saiful bahriKoz

PEMERATAAN BLSM. Sejumlah warga Desa Pangtonggal, Proppo, berunjuk rasa, di depan Mapolres Pamekasan, Jatim kemarin. Mereka mengecam sejumlah orang yang telah melaporkan kepala desa mereka atas tuduhan dugaan pemotongan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sementara menurut mereka pemotongan itu untuk pemerataan bagi warga yang tidak mendapat BLSM.

SENIN 28 OKTOBER 2013 NO. 0227 | TAHUN II10 SUMENEP

DARI SUMENEP

SEGERA PROMOSIKAN BISNIS ANDAUntuk Pemasangan Iklan Hubungi:SUMENEP (Hosnan) 081939363544 PAMEKASAN (Muslim) 087850600243 SAMPANG (Ulum) 087775094464 BANGKALAN (Ridwan) 087750670878 SURABAYA (Lita) 081330903119 PROBOLINGGO (Huda) 081336379769 KEPULAUAN (Yunus) 085232221888

Iklan Bisnis, Iklan Baris Bergambar

HANYA

350.000PERBULAN

Masyarakat meminta polisi melakukan penye-lidikan terkait pemilik dan pengedar bahan mematikan itu. Hal itu minimal dapat membatasi peredaran bondet yang kerap memakan korban, selain membuat efek jera dan memberikan rasa aman.

Informasi yang dirang-kum Koran Madura, dalam tiga bulan terakhir, bahan mematikan itu sudah men-uai tiga orang korban, dua di antaranya adalah warga Kecamatan Ganding, yakni, Samu’e warga Desa Telaga dan H. Fadal alias Hamse (50) warga Bataal Barat.

Samu’e meninggal setelah tubuhnya hangus dan kedua tangannya putus, sementara H. Fadal alias Hamse mati ka-rena diduga kehabisan darah, akibat ledakan dahsyat yang menimpa paha kirinya hingga nyaris patah.

Sabtu (26/10), Hamzah, 53,

pemilik sapi asal Desa Bataal Kecamatan Ganding, menjadi korban hingga tewas. Ia dilem-pari bondet oleh orang tak dikenal. Akibatnya, tubuhnya mengalami luka parah. Peristi-wa tersebut terjadi saat korban hendak melihat sapinya.

Hingga sampai saat ini belum satu pun pemilik mau-pun pengedar bondet itu yang berhasil dibekuk oleh petugas,. Hal itu membuat masyarakat resah dan menilai polisi lemah dalam mengung-kap pelaku mematikan itu.

”Ini sudah jelas meresah-kan warga dan juga mengan-cam keselamatannya. Maka dari itu, pihak kepolisan harus sigap dalam menyelidikinya,” kata Zaenuri, warga Kecama-tan Ganding.

Menurutnya, pihak ke-polisian sebagai penegak hukum, harus bisa mengung-kap persoalan itu, sehingga masyarakat merasa aman

dan nyaman. ”Sudah saatnya Forpimda untuk melakukan penyegaran terhadap Kam-tikmas, bahkan jika perlu polisi untuk melakukan ope-rasi petrus (operasi misterius) seperti yang terjadi pada ta-hun 80-an,” pintanya.

Ketua PAC GP Anshor Ke-camatan Ganding, menilai, jika pihak kepolisian tidak segera mengungkap kepemilikan aksi bruntal yang mengancam keselamatan orang banyak, maka akan mencoreng nama baik polisi yang selama ini dis-egani oleh masyarakat sebagai pelindungnya.

”Jika polisi tidak segera melakukan tindakan, jangan salahkan masyarakat jika me-nilai polisi lemah ”Syahwat”,” terangnya.

Sementara Kapolres Sumenep AKBP Marjoko, mengatakan, dirinya sudah banyak melakukan antisipasi akan peredaran bondet itu, salah satunya melakukan pa-trol secara rutin baik sajam (senjata tajam), senpi (se-jata api) maupun keberadaan bondet itu sendiri.

”Selain itu, kami juga sudah menebar intel untuk

menyelidiki aksi pembuatan maupun pengedar bondet itu. Jika sudah ada indikasi pasti kami akan melakukan peng-gerebekan nantinya,” katanya.

Selain itu, pihaknya mengimbau masyarkat ikut membantu polisi. Hal itu untuk memudahkan petugas kepolisian un-tuk melakukan penye-lidikan. ”Walaupun kami sudah men-gantongi beberapa nama, kami masih m e m b u t u h -kan bantuan

masyarakat. Jadi, masyarakat jangan takut. Jika memang mengetahui, silakan saja laporkan pada kami, siapa tahu lebih datanya lebih valid nantinya,” tuturnya. (edy/mk)

Polisi Diminta Lebih TegasSUMENEP – Maraknya pencurian hewan ternak dengan memakai bom ikan (bondet) diberbagai daerah meresahkan masyarakat. Polisi sebagai aparat keamanan diminta lebih tegas.

SUMENEP - Dinas Pen-didikan (Disdik) Sumenep dalam waktu dekat akan meminta keterangan dari mantan Kabid Pendidikan Menengah (Dikmen) Ataur-rahman dan Tim Pengawas Lapangan Moh. Iksan. Sebab, keduanya diduga meng-etahui soal pembangunan SMAN 1 Gapura yang sudah ambruk itu.

Kabid Dikmen Disdik Nu-rul Hamzah menjelaskan, pihaknya masih melaku-kan investigasi menyeluruh terkait ambruknya SMAN 1 Gapura. Bahkan, saat turun ke lapangan pihaknya belum mengahasilkan sesuatu. Apal-

agi, pihak sekolah juga tidak mengetahui rekanan yang menangani pembangunan gedung SMAN 1 Gapura yang ambruk itu.

”Makanya, kami perlu melakukan upaya meminta keterangan secara internal dulu. Kami akan meminta penjelasan kepada mantan Kabid Dikmen terdahulu, serta timwas terdahulu Moh. Iksan. Dari sini, kami bisa melakukan investigasi me-nyeluruh,” kata Ketua PGRI Sumenep ini.

Dari sini, sambung dia, pihaknya bisa mengetahui rekanan yang melakukan pembangunan itu. Nah,

setelah itu baru pihaknya akan meminta keteran-gan kepada rekanan terkait pembangunan tersebut. ”Tu-run ke lapangan sudah kami lakukan. Tapi, bagaimana kami bisa melakukan inves-tigasi menyeluruh kalau tidak tahu rekanannya,” ujarnya.

Memang, sebelumnya Ka-bid Dikmen Nurul Hamzah sudah melakukan melakukan investigasi terkait sekolah ambruk tersebut. Hanya saja, dari investigasi itu be-lum ada temuan apapun soal ambruknya gedung SMAN 1 Gapura itu. Disdik tidak tahu pihak rekanan yang bertang-gung jawab atas ambruknya

sekolah tersebut, termasuk nominal kontrak pun juga masih belun diketahui. Oleh karena itu, disdik bakal me-manggil pihak timwas lapan-gan dan kabid dikmen sebel-umnya.

Secara terpisah, anggota DPKS Muhammad Suhaidi, berharap disdik benar-benar kooperatif dalam menelusuri hal tersebut, karena menjadi evaluasi di kubu disdik.

“Sebab sudah dua kali sekolah ambruk itu terjadi, di Kalianget kemarin masih mending, karena ada hujan dan angin kencang, tetapi kalau di SMAN 1 Gapura benar-benar harus dipertan-

yakan, sebab tanpa sebab an-gin dan hujan bangunan itu ambruk,” katanya, Minggu (27/10) saat dikonfirmasi.

Dia meminta disdik tidak main-main dalam kasus ini. Sebab, khawatir kasus ini pekerjaannya tidak sesuai dengan spek yang ada. Akh-irnya mengakibatkan cepat roboh. Kalau memang sudah kepastikan pihaknya mem-inta bertindak tegas ketika semuanya sudah jelas. “Jika ini adalah kesalahan pihak rekanan, maka sanksi itu harus diberlakukan. Mis-alnya, black list atau pun harus dilakukan,” jelasnya. (sym/yat)

SUMENEP - Komisi B DPRD Kabupaten Sume-nep bakal memanggil Wakil Bupati Soengkono Sidik. Pemanggilan tersebut terkait dengan kejelasan dan keberadaan dana community development (CD) sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahan migas PT Kangean Energi Indonesia (KEI).

Warga Kangean menilai, pemberian dana CD itu terkesan ditutup-tutupi dan dinilai tidak transparan. Oleh sebab itu, Komisi B DPRD Sumenep bakal bakal meminta klarifikasi wabup untuk menjelaskan ke-berasaan dana CD tersebut.

Rencana tersebut disampaikan oleh anggota Komisi B DPRD Sukarnaedi. Ia mengatakan, selama ini komisi B juga belum mengetahui perihal pengelolaan dana CD tersebut ada dimana dan besaran nilainya.

“Sejauh ini, kami masih belum tahu tentang perihal dana CD itu. Makanya, kami akan memanggil Wabup, karena soal dana tersebut adalah wilayah kewenangan Wakil Bupati Sumenep,” katanya, Minggu (27/10).

Katanya, agenda pemanggilan terhadap Wabup dalam waktu dekat. ”Jelas dalam waktu dekat, kami akan melakukan pemanggilan, karena saya masih akan koordinasi dengan pimpinan komisi kapan waktu yang tepat untuk memanggi,” jelas Politisi PKB.

Secara terpisah, warga kepulauan yang saat ini menjadi anggota legislatif, Nur Asyur, mengatakan, memang ada ketidakjelasan mengenai realisasi CD

yang yang diseleng-garakan oleh pihak terkait. Bahkan Nur Asyur menilai tidak transparansinya dana CD itu kata Nur Asyur telah mena-brak aturan, yaitu Peraturan Daerah Provinsi tentang realisasi CD kepada masyarakat.

”Jadi, maklum jika Komisi B mena-gaku tidak tahu, ka-rena memang tidak jelas keberadaan dana itu. Padahal kita semua, teruta-ma warga kepulauan berharap banyak ter-hadap Perda Provinsi itu yang mengatur

tentang pengelolaan migas, terutama transparansi dana sosial perusahaan migas. Tetapi, perda itu tak cukup ampuh,” katanya kepada Koran Madura.

Politisi PKS itu juga mengaku semua dewan dari dapil kepulauan tidak pernah dilibatkan sama sekali tentang pengelolaann migas itu, mulai dari perencanaan, peneta-pan, hingga pada realisasi dari CD tersebut.

“Selama beberapa tahun menjadi wakil dari rakyat Sapeken, saya tidak pernah menerima surat pemberita-huan apapun mengenai hasil pengelolaan migas. Padahal dalam undang-undang sudah jelas bahwa wajib huku-mnya bagi perusahaan memberikan 2 persen hasilnya dalam setahun kepada masyarakat. Tetapi sepeserpun masyarakat setempat mendapatkan itu,” jelasnya.

Ketika ditanya lebih jauh tentang wujud dari real-isasi dana tersebut memang senilai Rp 2 miliar, namun kalaupun wujud dari realisasi dana CD senilai 2 miliyar itu dapat dilihat, anggota komisi D itu tetap menilai ada kejanggalan. Sebab, berdasarkan hasil pantauan-nya di lapangan, lokasi pembangunan yang di klaim sebagai wujud realisasi dana CD tidak rasional.

”Rp 2 miliar itu kan juga masih jelas, kalau tidak ada transparan, bisa jadi dana yang digunakan itu dana dari APBD atau CD. Masyarakat kan gak tahu soal ini. Dan hal itu bisa saja terjadi. Sebab, semenjak saya mulai menjabat sebagai wakil rakyat, tidak pernah diundang diajak urun rembuk tentang ini,” terangnya. (sym/mk)

CD DIDUGA TAK JELAS

Dewan Berencana Panggil Wakil Bupati

SEKOLAH AMBRUK

Disdik Bakal Klarifikasi Eks Dikmen dan Timwas

MENAHAN ABRASI PANTAI

Sejumlah warga memasang bambu dan ban di dekat pantai yang berfungsi sebagai penahan gelombang sehingga mengurangi kemungkinan abrasi pantai.

Warga Kangean menilai, pemberian

dana CD itu terkesan ditutup-tutupi

dan dinilai tidak transparan. Oleh sebab itu, Komisi B DPRD Sumenep

bakal bakal meminta klarifikasi wabup

untuk menjelaskan keberasaan dana CD

tersebut.

STNK Sepeda Motor Nopol M 6686 VZ a/n. Zainul Ubbadi Dsn. Beringin Ds. Ging-Ging Keca. Bluto Kab. Sumenep. Hub. 081803156945

BERITA KEHILANGAN

IKLAN BARIS

SENIN 28 OKTOBER 2013 NO. 0227 | TAHUN II 11SUMENEP

Prakiraan Cuaca Pulau Madura

SUMENEP

SAMPANG

PAMEKASAN

BANGKALAN

Suhu : 25°c - 34°c Kelembaban : 50% - 90%

Suhu : 25°c - 34°c Kelembaban : 50% - 90%

Suhu : 25°c - 34°c Kelembaban : 50% - 90%

Suhu : 24°c - 32°c Kelembaban : 44% - 91%

Senin 28 Oktober 2013

Hujan Ringan Hujan Ringan

Hujan RinganBerawan

SUMENEP – Aksi pencurian di Kecamatan Kalianget marak terjadi. Bahkan, sasaran pencurian itu adalah mobil. Dalam sepekan saja, mobil yang sudah hilang digondol pencuri sebanyak tiga unit. Itu terjadi di Desa Kalianget Timur dan Kalianget Barat. Untuk Kalianget TImur dua kejadian.

Informasinya, untuk Kalianget Timur jenis Carry yang dibawa kabur pencuri. mobil yang dibawa kabur dua seka-ligus. Itu terjadi dalam satu malam. Untuk Kalianget Barat mobil yang dibawa pencuri berupa Kijang Innova. Bahkan, mobil yang sudah lenyap itu sampai detik ini belum diketa-hui keberadaanya.

Budi (30), warga Desa Kalianget Timur membenar-kan hilangnya tiga mobil yang terjadi di desa setempat. Menurutnya, dua mobil dalam semalam hilang bersamaan. ”Kejadian hilangnya dua mobil itu menyebabkan warga resah dan khawatir dengan mobil yang dimiliki,” katanya.

Biasanya, sambung dia, aksi pencurian itu dilakukan sekitar pukul 24.00. Saat melancarkan aksinya pen-curi diperkirakan men-dorong sejauh 50 meter. ”Itu supaya tidak diketahui pemiliknya. Sehingga, aksi pencurian berhasil dengan sukses di Kecamatan Ka-lianget,” ungkapnya dengan nada serius.

Untuk itu, pihaknya meminta pihak kepolisian untuk bersikap tegas dengan kondisi maraknya pencuri itu. Sehingga, masyarakat bisa tenang. ”Kami minta pihak kepolisian untuk selalu siaga. Itu supaya

mobil milik warga tidak lenyap. Warga tidur nyenyak. Kalau memang pelakunya diketahui, langsung saja dibekuk,” ungkapnya.

Namun, Kapolres Sumenep AKBP Marjoko melalui Kapolsek Kalianget, AKP Suwardi, tidak mengakui hal itu. Menurutnya, aksi pencurian mobil di wilayahnya hanya dua mobil. ”Tidak ada pencurian lagi di sini. Hanya terjadi dua kali dalam semalam. Yaitu hari Sabtu dini hari tanggal 19 Oktober 2013 lalu. Selain itu tidak ada. Gak tau kalau kejadian itu di luar Kecamatan Kalianget,” katanya.

Menurutnya, kepolisian terus mencari informasi apa-kah pencurian terjadi lagi. Selain dua mobil Carry Station tahun 1997 dan 2001 itu terjadi. Hanya saja, pihaknya sam-pai detik ini masih melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku pencurian itu. ”Kami tidak main-main, kami menindaklanjuti laporan yang sudah ada,” ujarnya. .

Sebagai antisipasi, sambung dia, anggota disiagkan di sejumlah tempat. Bahkan, pihaknya rutin melakukan patrol ke pelosok desa setiap saat. ”Anggota yang patrol meminta masyarakat untuk selalu waspada. Jadi, kami tetap meminta peran serta dari masyarakat,” ungkapnya datar. (edy/yat)

Video tersebut berdurasi 4.20 menit. Dalam video tersebut, terlihat pasangan pelajar yang masih mengena-kan seragam sekolah dengan kombinasi kemeja batik warna biru dan rok warna putih. Pa-kaian itu merupakan seragam sekolah yang mudah dite-mukan warga di Kabupaten Sumenep.

Salah satu warga Ganding, Nasiruddin, membenarkan video mesum itu. Bahkan, pihaknya mengutuk dua pasan-gan yang melakukan hubungan layaknya suami istri. Sebab, hal itu merupakan contoh yang

tidak baik kepada anak-anak muda Ganding secara khusus dan Sumenep secara umum. ”Kami sangat menyesalnya de-ngan beredarnya video mesum itu,” katanya.

Dia mengungkapkan, perbuatan itu sudah melece-hkan martabat anak muda dan dunia pendidikan di Sumenep. Sebab, yang melakukan itu merupakan siswi. ”Pendidikan tercoreng, sebab siswanya melakukan perbuatan amoral. Ini yang sangat kami ten-tang,” ujarnya.

Pihaknya meminta sejumlah pihak untuk tegas

menyikapi masalah ini. Terutama, aparat kepolian untuk mengusut beredarnya video mesum yang sudah meresahkan warga itu. Sebab, ini sudah masuk kategori menyebarkan pornografi. ”Ini sudah menyebar di Ganding, makanya harus ditindak tegas, supaya tidak memberikan pengaruh negatif kepada anak muda yang lain,” tukasnya.

Menurut sumber lain Koran Madura, aksi amoral tersebut diduga dilakukan di dalam sebuah rumah milik salah satu pasangan pada jam-jam sekolah. Dugaan se-mentara tempat pengambilan di Desa Rombiyah, Kecamatan Ganding.

Sementara itu, Kapolsek Ganding AKP Hasanuddin enggan memberikan penjela-san terkait beredarnya video mesum di Kecamatan Ganding. Pihaknya menyarankan untuk

meminta keterangan unit Pe-layanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Sumenep.

”Saya tidak tahu pasti soal itu, coba langsung ke PPA Polres,” katanya, singkat. (edy/yat)

SUMENEP - Belum adan-ya kelanjutan pembangunan Pasar Anom Baru pasca keba-karan 2007, sejumlah peda-gang mulai resah. Puluhan pedagang sampai detik ini masih berjualan di pinggir jalan dengan tenda. Kalau hujan turun pedagang diguy-ur hujan.

Pedagang mulai resah karena tidak lama lagi akan memasuki musim penghujan. Kebiasaan yang mereka alami sejak menempati tenda, saat hujan turun tempat di seki-tarnya menjadi becek.

Ahmad, 48, pedagang Mentimun asal Rubaru, men-gaku kecewa karena sampai detik ini belum bisa menem-pati bangunan baru di Pasar Anom. Sehingga, pihaknya harus menggelar dagangan di tempat yang panas pada musim kemarau, dan tak ja-rang terkena hujan pada musim penghujan.

”Kami tidak mengerti kapan pembangunan Pasar

Anom ini bakal tuntas. Pa-dahal, sudah lama vakum,” keluhnya, Minggu (27/10) ke-pada Koran Madura.

Hal yang sama diungkap-kan, Haris, 35, pedagang asal Kecamatan Gapura. Dia men-

jelaskan, saat ini dirinya men-gaku tidak tenang menggelar dagangannya. Sebab, tempat berjualan terlalu bising.

”Kami menggelar dagan-gan dekat dengan lokasi parki. Tentu saja tidak mengenak-

kan,” ujarnya dengan nada geram.

Bahkan, sambung dia, sejak adanya pembangunan Pasar Anom Baru itu, kondisi pasar cukup kumuh. ”Jadi, berdagang itu sudah tidak enak. Tapi, mau bagaimana lagi, berdagang merupakan profesi, meski tidak nyaman tetap dipaksakan,” tuturnya.

Untuk itu, pihaknya me-minta pembangunan pasar anom segera dilanjutkan. Sehingga, keberadaanya bisa dinikmati oleh sejumlah pedagang. ”Ayo lah pikirkan kami. Jangan memikirkan kepentingan pribadi. Kami meminta pembangunan pasar segera dilanjutkan,” katanya.

Sementara Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan, Keuangan dan Aset (DP-PKA), Carto, mengatakan, pembangunan Pasar Anom Sumenep masih dalam ta-hap proses tender. “Kami bu-kan tidak mau melanjutkan.

Pembangunan itu butuh pros-es. Apalagi, pembangunan itu juga melibatkan pihak inves-tor,” ujarnya.

Kendati demikian, pihaknya memperkira-kan pembangunan pasar anom bakal dilakukan pada 2014 mendatang. Ta-hun ini, pihaknya masih melakukan proses dan ta-hapan dari pembangunan pasar anom yang baru itu. ”Kami ingin juga cepat se-lesai pembangunan. Tapi, pembangunan fisik itu kan ada prosesnya tidak bisa sekaligus,” ujarnya.

Pembangunan Pasar Anom Baru itu dihentikan karena diduga tidak sesuai dengan spek 2012 lalu. Ke-dalaman tiang pancang tidak sesuai dengan spek yang ada. Bahkan, rekanan disuruh mengemalikan separo dari uang muka yang sudah di-berikan pemkab, yakni seki-tar 860 juta dari total 1,6. miliar. (sym/yat)

SUMENEP – Komisi Pe-milihan Umum (KPU) Sume-nep meminta partai politik (parpol) peserta pemilu 2014 untuk terbuka soal dana kam-panye. Sehingga, asal muasal dana dan penggunaannya bisa diketahui.

Masalah transparansi dana kampanye itu meru-pakan amanah peraturan KPU Nomor 17/2013 tentang transparansi penggunaan

dana kampanye parpol. Anggota KPU Sumenep,

Hidayat Andiyanto, menje-laskan, laporan penggunaan dana kampanye parpol wajib dilakukan. Sebab, payung hu-kumnya sudah jelas. ”Parpol untuk sadar dan bisa melaku-kan amanah peraturan itu. Apalagi, sosialisasi dan kam-panye parpol melalui spanduk sudah dimulai,” katanya.

Saat ini, sambung dia,

sudah banyak partai politik yang mulai menebar spanduk, baliho, maupun kampanye par-tai melalui media massa. Se-hingga, penggunaan dananya untuk itu harus juga jelas.

“Semenjak parpol ditetap-kan sebagai peserta pemilu, maka dana yang digunakan itu harus dibukukan secara rapi, serta dilaporkan ke KPU berapa dana yang diterima maupun dana yang dikeluar-

kan,” ujarnya. Didik menambahkan,

KPU perlu tahu keberadaan dana kampanye parpol. Sebab, dalam peraturan bantuan untuk dana parpol ada yang dilarang. Misalnya, dari pihak asing, pemerintah serta dari oknum yang tidak jelas identitasnya. ”Makanya, KPU perlu tahu, apa pendanaan melanggar aturan atau tidak,” ungkapnya.

Dia mengungkapkan, dana yang boleh diterima partai politik, adalah dari perorangan, kelompok/peru-sahaan ataupun badan usaha, harus sesuai aturan, yakni Rp 1 miliar dari perorangan, se-mentara dari kelompok/peru-sahaan, maupun badan usaha, tidak boleh lebih dar Rp 7,5 miliiar/tahun. Dan dana tersebut ke rekening masing-masing parpol. (edy/yat)

Beredar Video Mesum di Ganding

VIDEO MESUM: Seorang warga memperlihatkan adegan video mesum yang diduga diperankan oleh salah satu siswi SMA di Sumenep, Minggu (27/10).

Kelanjutan Pembangunan Pasar taK jelas

Pedagang Mulai Khawatir

KOmIsI PemIlIHan umum

Parpol Diminta Terbuka Dana Kampanye

KrImInal

Sepekan, Tiga Mobil Hilang

SUMENEP – Dalam sepekan terakhir, warga Ke-camatan Ganding dihebohkan dengan beredarn-nya video mesum. Pelaku mesum yang terdapat di dalam video tersebut diduga siswi salah satu SMA swasta di Kota Sumekar. Sedangkan laki-lakinya ditengarai sudah tidak bersekolah.

KAMPANYE REMAJA SEHATSekelompok remaja yang tergabung dalam Gerakan Jantung Sehat Remaja Indonesia membentangkan spanduk sambil membagikan selebaran serta pin kepada pengguna jalan yang berisi himbauan untuk tidak merokok. Kegiatan kampanye untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober tersebut, mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat khususnya para remaja untuk mengubah pola hidup yang lebih sehat salah satunya yaitu dengan tidak merokok.

Kejadian hilangnya

dua mobil itu menyebabkan warga resah dan khawatir dengan mobil yang dimiliki

SENIN 28 OKTOBER 2013 NO.0227| TAHUN II12 PAMEKASAN

PEMERATAAN BLSM. Sejumlah warga Desa Pangtonggal, Proppo, berunjuk rasa, di depan Mapolres Pamekasan, Jatim. Mereka mengecam sejumlah orang yang telah melaporkan kepala desa mereka atas tuduhan dugaan pemotongan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM), sementara menurut mereka pemotongan itu untuk pemerataan bagi warga yang tidak mendapat BLSM.

Menurut Halili, saat ini generasi muda di wilayah itu memiliki kecenderungan ber-sikap hura-hura dan tidak membangun kapasitas keprib-adian seperti yang dicontoh-kan para pendahulunya. Pada-hal pendahulu mereka kental dengan kebiasaan memban-gun kebersamaan dalam ber-bangsa dan bernegara, bukan hura-hura seperti generasi saat ini.

“Saya melihat sudah ter-jadi pergeseran kepribadian. Saat ini generasi muda lebih suka melakukan kegiatan yang bersifat hura-hura, seperti balapan liar daripada kegia-tan-kegiatan yang berman-faat,” katanya.

Selain itu, kecender-ungan pemuda melakukan kegiatan-kegiatan yang me-nyimpang, mengkonsumsi narkoba, minum minuman keras, melakukan seks bebas,

juga menonton tontonan yang kurang pantas dan tidak baik.

Dia katakan, narkoba dan minuman keras, yang se-harusnya menjadi barang me-nakutkan dan harus dihindari oleh kaum muda, justeru saat ini menjadi barang yang dicari dan difavorikan oleh sebagian pemuda, termasuk di wilayah Pamekasan.

Menurutnya, kondisi itu disebabkan oleh beberapa fak-tor, diantaranya faktor pen-gawasan orangtua yang be-gitu longgar, lingkungan, dan arah pendidikan yang selalu berubah-ubah sesuai pemba-haruan kurikulum. Meskipun diyakini perubahan kerikulum membawa perbaikan, namun perbaikan yang diharapkan cenderung tidak menjadi kenyataan. Ada potensi ter-jadi kegagalan kurikulum, se-hingga membuat pergeseren kepribadian antara penda-

hulu dengan regenerasinya di wilayah tersebut. Apalagi orangtua cenderung memberi kebebasan kepada anaknya tanpa memberikan penga-wasan yang ketat, maka makin lengkaplah potensi pergeseran kepribadian luhur yang terjadi pada genegerasi mudanya.

“Kecintaan terhadap anak, seringkali disikapi secara kurang tepat, dengan memberi kebebasan yang seluas-luasn-ya. Apa yang disenangi anak, cenderung dipenuhi, semen-tara kebutuhan untuk pen-dewasaan mental dan moral menjadi sedikit terabaikan,” katanya.

Kondisi itu, kata dia, pada akhirnya menciptakan lingkun-gan yang mengesankan para generasi muda, sehingga tertun-tut untuk ikut bersikap bebas dan cenderung menyukai kegiatan yang bersifat hura-hura.

“Mereka yang tidak ikut, dengan sendirinya akan ter-sisih dalam lingkungan per-gaulannya, karena dianggap tidak gaul,” jelas dia.

Di lain pihak, arah pen-didikan yang cenderung lebih mengutamakan pada keter-ampilan ikut andil dalam ter-jadinya kemerosotan moral generasi. Sebab, dengan pene-kanan pada keterampilan, un-sur pendidikan moral menjadi

terkurangi dan dilupakan.Di sisi lain, Halili men-

gakui banyak juga prestasi yang berhasil di raih para pe-muda Pamekasan. Bahkan, di beberapa bidang, para pemuda di daerah itu memperoleh pr-estasi hingga tingkat interna-sional.

Seharusnya, kata dia, momen peringatan Hari Sumpah Pemuda tidak sekedar dilaksanakan dengan upac-ara bendera. Melainkan juga dengan kegiatan lain yang memberi kesempatan kepada generasi muda menunjukkan potensi yang mereka miliki.

Selain itu, peringatan hari pemuda itu juga dilakukan de-ngan upaya penyadaran bagi para generasi dengan men-gajak mereka melakukan re-fleksi dan evaluasi diri, untuk membangun kembali seman-gat kepemudaan yang pada tempo lalu menjadi salah satu penyemangat tercapainya ke-merdekaan RI.

“Bagi kami itu lebih pent-ing daripada sekedar mel-aksanakan upacara bendera. Sebab, yang kita peringati pada dasarnya adalah seman-gat para pemuda yang dengan kesadarannya membangun persatuan dan menghilang-kan sekat kedaerahan serta kesukuan untuk tercapainya

persatuan demi sebuah ke-merdekaan,” jelas Halili.

Sementara itu, Ketua Komite Nasional Pemuda In-donesia (KNPI), Pamekasan, Nur Faisal mengatakan KNPI sebagai organisasi kepemu-daan sepakat agar peringatan Hari Sumpah Pemuda tidak sekedar dirayakan dengan upacara bendera.

Nur Faisal mengatakan organisasinya sudah meran-cang beberapa program yang bertujuan untuk pengemban-gan potensi pemuda di Pame-kasan. Beberapa kegiatan yang dirancang itu memiliki tujuan mengembangkan kemampuan yang dimiliki sehingga bisa dimanfaatkan untuk kepent-ingan bersama.

Beberapa waktu, kata Faisal, sekitar 20 pemuda Pamekasan mengikuti pelati-han percetakan. Selain itu, organisasinya juga melakukan pelatihan peningkatan kapasi-tas secara mandiri.

Ke depan, KNPI Pamekasan akan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bersifat pen-yadaran dan pengembangan potensi diri untuk pemuda. Pelatihan itu bertujuan untuk membentuk karakter pemuda seperti yang diharapkan para pejuang pemuda saat merebut kemerdekaan. (awa/muj/rah)

Hari Keprihatinan di Peringatan Sumpah PemudaKetua DPRD : Generasi Muda Sudah Tidak Berkepribadian Luhur PAMEKASAN – Di Pamekasan, Madura, peringa-tan Sumpah Pemuda menjadi hari keprihatinan. Pernyataan itu terungkap dari Dewan Perwakilan Rakyat setempat. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan, Halili menyatakan rasa prihatinnya dengan kondisi akhlak generasi muda Pamekasan, yang menurutnya, sudah mulai jauh dari sikap kepribadian yang luhur.

PAMEKASAN - Kantor Kementerian Agama (Keme-nag) Pamekasan menyata-kan kecil kemungkinan guru Madrasah Diniah (Madin) menerima tunjangan ser-tifikasi guru, seperti guru lembaga pendidikan formal. Sebab, lembaga pendidikan itu termasuk kategori lem-baga pendidikan non formal yang status lembaganya tidak terdaftar secara resmi.

Kepala Seksi Pendidi-kan Keagamaan dan Pondok Pesantrean (PK Pontren) Ke-menag Pamekasan, Akhmad Nawawi mengatakan pelu-ang program sertifikasi un-tuk para guru Madin itu su-lit diwujudkan, karena tidak ada ukuran formal yang bisa ditunjukkan oleh para pen-gajar di lembaga itu.

“Ukurannya adalah ukuran non formal. Pada-hal untuk semua program pemerintah, harus memiliki ukuran formal yang diakui. Jadi kemungkinan untuk tunjangan itu sangat kecil,” katanya.

Tunjangan yang bisa di-harapkan, kata dia, hanya tunjangan yang bersifat ke-bijakan dari program daerah. Misalnya program bantuan dari Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kabu-paten dan Kota.

Ia mengakui banyak guru Madrasah Diniyah yang su-dah bergelar sarjana. Na-mun di lembaga pendidikan tersebut, gelar kesarjanaan tidak terlalu dibutuhkan, melainkan kemampuan dalam ilmu keagamaan.

Di Pamekasan jum-lah guru Madrasah Dini-yah diperkirakan mencapai 5088 orang yang tersebar di 848 lembaga pendidikan. Dari jumlah itu, yang sudah bergelar sarjana diperkira-kan mencapai 1.272 orang.

Dalam kesempatan ter-pisah, Ketua Forum Guru Madrasah Diniyah dan Kaji-an Kitab Kuning Kecamatan Pademawu, Muzammil Im-ron mengatakan seharusnya pemerintah tidak bersikap

diskriminatif terhadap lem-baga diniyah.

Sebab, pada dasarnya Madin merupakan salah satu bentuk lembaga pendidikan yang keberadaannya juga di-akui di Indonesia.

Menurutnya, meskipun masuk dalam kategori lem-baga pendidikan non formal, namun Madin juga selektif dalam menentukan guru yang akan direkrut sebagai tenaga pengajar dan tidak asal-asalan.

“Pemerintah bisa mel-akukan uji kompetensi bagi mereka yang akan diikut-kan dalam program serti-fikasi. Meskipun sertifikasi yang diberikan sifatnya tidak sama dengan sertifi-kasi untuk guru pada lem-baga pendidikan formal,” katanya.

Kepala Kemenag Muarif Tantowi menyatakan akan berjuang agar guru Madin juga mendapatkan tunjan-gan sertifikasi guru, meski-pun nilainya tidak sebesar tunjangan sertifikasi yang diterima guru pada lembaga pendidikan formal.

“Kami akan mencoba untuk menyalurkan aspirasi ini. Barangkali bisa diterima oleh pemerintah, karena pada dasarnya mereka juga guru yang menurut kami juga seharusnya diperlaku-kan sama,” katanya. (awa/muj/rah)

SERTIFIKASI

Guru Madin Sulit Mendapat Dana Tunjangan

Tunjangan yang bisa diharapkan, kata

dia, hanya tunjangan yang bersifat kebijakan dari

program daerah. Misalnya program

bantuan dari Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah

Kabupaten dan Kota.

PAMEKASAN - Kantor Kemente-rian Agama (Kemenag) Pamekasan meminta keluarga jamaah haji tidak melakukan penjemputan keluarga mereka yang baru datang dari tanah suci hingga ke Surabaya. Sebab, pemerintah sudah menyediakan fasilitas transportasi bagi para Jamaah Haji itu hingga ke kabupaten masing-masing.

Pelaksana tugas Kapala Seksi Haji dan Umrah Kemenag Pamekasan, Ahmad Nawawi mengatakan selain karena keadaan darurat, para jamaah dilarang dijemput di Asrama Haji. Hal itu untuk memudahkan proses pemulangan dan pendataan para jamaah setelah melaksanakan ibadah haji.

Ia menjamin proses pemulangan itu akan berlangsung cepat, karena berkaitan dengan kedatangan jamaah kloter berikutnya. Sehingga keluarga jamaah tidak perlu menjemput hingga

ke Asrama Haji, karena hal tersebut akan mengganggu proses pemulan-gan.

“Justru kalau keluarga jamaah berjubel hingga ke Asrama Haji,

akan menyulitkan petugas yang melakukan pendataan,” kata Nawawi.

Menurutnya, yang diperbolehkan dijemput ke Asrama Haji adalah jamaah yang datang dalam kondisi sakit dan harus segera dirawat di ru-mah sakit. Namun, untuk hal tersebut, pihak keluarga akan mendapatkan pemberitahuan sebelumnya dari petugas haji.

“Ada aturan khusus bagi jamaah yang dijemput keluarganya di Sura-baya. Karena jika dijemput di sana akan menimbulkan perlambatan proses pemulangan jamaah dari As-rama Haji,” katanya.

Sebanyak 1200 jamaah haji asal Pamekasan yang tergabung dalam kloter 35, 36, dan kloter 37 diperkira-kan akan tiba di tanah air, pada hari Kamis tanggal 7 November mendata-ng, Para jamaah itu diperkirakan tiba di Pamekasan pada sore hari di waktu

yang sama, yaitu untuk kloter 35 pada pukul 15.00 WIB, kloter 36 pada pukul 17.00 WIB dan kloter 37 pukul 19.00 WIB.

Rencannya mereka akan ditu-runkan di lima titik, yaitu di lapan-gan Pendopo Ronggosukowati, Arek Lancor, Lapangan Mako Brimob, UD. Chair, dan SD Plus Nurul Hikmah. Se-dangkan untuk 104 jamaah kloter 63, diperkirakan akan tiba pada tanggal 18 November.

Jamaah haji Pamekasan yang sudah berangkat tahun ini sebanyak 1.305 orang, dengan rincian Kecama-tan Kota Pamekasan berjumlah 193 orang, Tlanakan 88 Orang, Proppo 179 Orang, Pademawu 115 orang, Galis 43 orang, Larangan 112 orang, Pengentenan 51 orang, Palengaan 246 orang, Pakong 36 orang, Kadur 36 orang, Waru 96 orang, Batu Mar-Mar 56 orang, dan Pasean 54 orang.(oni/muj/rah)

JAMAAH HAJI

Keluarga Dilarang Menjemput Jamaah Haji di Surabaya

PAMEKASAN - Pemer-intah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan berencana me-naikkan nilai bantuan beru-pa tunjangan guru ngaji di wilayah itu. Besar kenaikan yang rencananya akan di-laksanakan tahun depan itu hingga 100 persen.

Kepala Bagian Kes-ejahteraan Rakyat (Kesra) Pamekasan, Amirusshaleh mengatakan rencana ke-naikan itu dari Rp 200 perorang pertahun men-jadi Rp 400 ribu perorang pertahun. “Harapan Bupati Pamekasan, nilai bantuan itu ditambah, karena nilai yang diberikan saat ini di-anggap terlalu kecil,” ka-tanya.

Menurut Amirussa-

haleh, dengan kenaikan nilai bantuan tersebut, maka dimungkinkan akan terjadi pengurangan pen-erima bantuan. Hal itu dis-ebabkan keterbatasan ke-mampuan keuangan daerah sehingga akan dilakukan penyesuaian.

Ia menjelaskan un-tuk pelaksanaan bantuan guru ngaji tahun depan, pihaknya akan melaku-kan verifikasi data. Veri-fikasi itu akan dilakukan secara maksimal untuk memastikan pengurangan itu sesuai dengan kondisi yang ada.

Amirusshaleh menje-laskan ada beberapa ke-tentuan guru ngaji yang berhak mendapatkan ban-tuan itu, antara lain guru ngaji bukan seorang yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan memiliki santri binaan minimal 10 orang.

Ia mengakui pada pen-cairan bantuan tersebut beberapa waktu lalu masih banyak kesalahan data penerima, akibat terjadinya kesalahan saat verifikasi, sehingga masih ditemukan nama ganda dan nama guru ngaji fiktif.

Penerima bantuan tunjangan guru ngaji ta-hun ini mencapai 7 ribu penerima. Pemerintah menyediakan anggaran sebesar Rp 1,5 miliar untuk bantuan tersebut, sehingga masing-masing guru ngaji mendapatkan bantuan sebesar Rp 200 ribu dalam setahun.(oni/muj/rah).

GURU NGAJI

Kenaikan Tunjangan hingga 100 Persen

Dengan kenaikan nilai bantuan

tersebut, maka dimungkinkan akan terjadi pengurangan

penerima bantuan. Hal itu disebabkan

keterbatasan kemampuan keuangan

daerah sehingga akan dilakukan penyesuaian.

AmirusshalehKepala Bagian Kesejahter-

aan Rakyat (Kesra)

SENIN 28 OKTOBER 2013 NO.0227| TAHUN II 13PAMEKASAN

HARGA GARAM NAIK. Pekerja mengangkut garam, di pegaraman Desa Baddurih, Tlanakan, Pamekasan, Jatim, Sabtu (26/10). Menjelang berakhirnya musim olah garam tahun ini, harga garam sedikit naik dari Rp 350 per kg menjadi Rp 420 per kg, namun begitu harga tersebut jauh dari harga ketetapan pemerintah sebesar Rp 750 per kg.

Sampai saat ini, Rancan-gan Peraturan Daerah (Rap-erda) Struktur Organisasi (SO) di rumah sakit tersebut masih dalam pembahasan dan belum disahkan sebagai Peraturan Daerah (Perda), sehingga pen-goperasian rumah sakit terse-but belum memiliki payung hukum.

Selain itu, anggaran un-tuk pengadaan alat kesehatan (alkes) juga belum tersedia, sehingga sekalipun akan di-operasikan, belum ada perala-tan medis yang bisa diguna-kan.

Kepala Dinas Kesehatan

Pamekasan, Ismail Bey men-gatakan instansinya masih mencari peluang untuk pen-gadaan alat kesehatan yang diperkirakan membutuh-kan dana sebesar Rp 20 mil-iar. Anggaran tersebut tidak mungkin dibebankan kepada APBD Pamekasan secara kes-eluruhan.

“Kami masih mencari kemungkinan mengajukan program pengadaan alat kes-ehatan melalui APBD Provinsi dan APBN selain dari angga-ran yang dimiliki Pamekasan,” katanya.

Sementara itu, Wakil Ket-

ua DPRD Pamekasan, Khairul Kalam mengatakan pihaknya mendukung upaya yang di-lakukan Dinkes untuk tidak mengandalkan APBD Pame-kasan dalam pengadaan alat kesehatan. Sebab kemampuan daerah itu untuk memenuhi kebutuhan peralatan medis tersebut sangat terbatas se-hingga perlu dicari peluang lain.

Khairul yakin pemerintah memiliki cara sendiri, untuk mengatasi kekurangan angga-ran pengadaan Alkes tersebut. Dan DPRD akan memberikan dukungan agar mendapatkan kucuran anggaran dari APBD.

Khairul menjelaskan saat ini pembahasan Rancangan Perda SO Rumah Sakit Waru tengah dalam pembahasan. Diperkirakan pembahasan itu akan tuntas akhir tahun ini.

Rumah sakit tipe D di Ke-camatan Waru dalam proses penyelesaian. Pembangunan

rumah sakit tersebut meng-habiskan dana sebesar Rp 11 miliar untuk pembangunan gedung manejemen, ruang tata usaha, ruang rawat jalan, ruang farmasi, dan ruang lab-oratorium.

Tahun ini pemerintah kembali menyediakan dana sebesar Rp 8 miliar untuk ru-mah sakit tersebut yang diper-gunakan untuk pembangunan gedung rawat inap berlantai dua. Seluruh dana tersebut bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DB-HCT).

Rencananya, tahun depan beberapa fasilitas yang dibu-tuhkan akan dilengkapi. Di-antaranya sarana instalasi pengelolaan air limbah (IPAL), kamar mayat, tempat pencu-cian (laundry), dapur, mush-olla, tempat penyimpanan barang dan peralatan, tempat parkir, paving halaman, dan pagar. (awa/muj/rah).

RS Waru Tak BeroperasiPerda dan Alkes Jadi Kendala UtamaPAMEKASAN - Target Pemerintah Daerah Kabu-paten Pamekasan yang akan mulai mengoperasi-kan Rumah Sakit Tipe D di Kecamatan Waru tahun depan tampaknya gagal, sebab akan terkendala aturan dan ketersediaan peralatan serta fasilitas. Padahal pembangunan rumah sakit tersebut sudah menghabiskan miliaran rupiah.

PAMEKASAN- Satuan Polisi Pamong Praja (Sat-pol PP) Pemkab Pamekasan menyatakan sudah siap men-ertibkan alat peraga kampa-nye yang dinilai melanggar tinggal menunggu rekomen-dasi Panwaslu setempat.

Kepala Satpol PP, Mas-rukin mengakui banyak pemasangan alat peraga kampanye yang diduga mel-anggar. Namun pihaknya tidak bisa menertibkan be-gitu saja, sebelum ada reko-mendasi dari Panwaslu se-tempat.

“Kami sifatnya masih menunggu rekomendasi Panwaslu. Kami tidak bisa bergerak sendiri, tetapi prosedurnya harus mela-lui rekomendasi Panwas. Jadi bukan karena tidak berani, tapi ada lahannya Panwas juga di situ,” katanya.

Menurut Masrukin, pen-ertiban alat peraga kam-panye akan lebih mudah menyusul pembatasan pe-masangan alat peraga yang ditentukan melalui sistem zona dan kampanye bersama yang digabung dengan par-tai politik (parpol). Apalagi, pengawasannya dilakukan secara berjenjang, sehingga pihaknya tinggal berkoordi-nasi dengan para camat dan aparat di bawahnya.

Meski ketentuan pema-sangan alat peraga kampa-nye dilakukan bersama-sama dengan parpol, masih ter-dapat beberapa caleg yang memasang alat peraga secara perorangan dengan mema-sang foto ukuran besar. Hal ini diduga sebagai salah satu upaya caleg untuk bersosial-isasi dengan masyarakat di daerah pemilihan masing-masing.

Ia menilai banyak pe-masangan alat peraga yang dipasang perorangan ini ter-jadi karena mereka kurang paham tentang aturan kam-panye. Namun demikian, ia yakin, alat peraga itu nantin-ya akan diturunkan sendiri, bahkan saat ini sudah ada yang dipindah bahkan ditu-runkan sendiri atau dipindah ke tempat lain.

Masrukin menambahkan penertiban alat peraga kam-panye di Pamekasan masih akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan para pihak, terutama dengan Panwaslu.

Selama ini, koordinasi yang dilakukan masih se-batas komunikasi informal, sehingga perlu dilakukan se-cara resmi dengan melibat-kan beberapa pihak termasuk parpol untuk membuat kese-

pakatan-kesepakatan. Upaya ini perlu dilakukan untuk menekan anggapan negatif saat penertiban nanti.

Sebelumnya, Sapto Wahy-ono, Divisi Tindak Lanjut dan Penindakan Hukum Panwa-slu Pamekasan mengatakan pihaknya belum mengambil tindakan terkait pelangga-ran kampanye di Pamekasan, karena belum ada landasan hukum yang spesifik menge-nai zona kampanye. Meliputi tempat mana saja yang di-bolehkan dan yang dilarang untuk memasang alat peraga.

Ia menjelaskan dalam PKPU nomor 15 tahun 2013 diantaranya menyebutkan bahwa pemasangan alat peraga ditempatkan di satu titik dalam satu desa. Sejauh ini, ketentuan yang sudah ditetapkan KPU Jawa Timur belum menentukan zona itu secara spesifik sehingga perlu dibuatkan penetapan secara khusus oleh KPU se-tempat.

Oleh karenanya, pihakn-ya masih mengagendakan untuk melakukan rapat koor-dinasi dengan pengurus par-pol, Pemkab Pamekasan, dan KPU setempat untuk mem-bahas hal tersebut minggu depan. Undangan rakor itu sudah dikirim pekan lalu.

Dari hasil rakor nanti, pihaknya akan menerbitkan rekomendasi ke KPU Pame-kasan, agar dibuatkan SK penetapan zona kampanye secara spesifik, yang harus dipatuhi oleh semua pihak baik partai politik maupun para calon legislatif (caleg) di berbagai tingkatan.

Setelah tercapai ke-samaan persepsi mengenai titik yang boleh dan dilar-ang memasang alat peraga, pihaknya akan melakukan pemantauan. Dari hasil pe-mantauan itu, pihaknya baru akan menerbitkan rekomen-dasi kepada Satuan Polisi Pa-mong Praja (Satpol PP) agar ditertibkan.

“Kami hanya menyam-paikan rekomendasi jika masih ada yang melanggar, setelah ada ketetapan zona kampanye yang lebih spesifik yang ditetapkan KPU Pame-kasan. Karena kewenangan untuk menertibkan itu ranah Satpol PP,” katanya.

Panwaslu Temukan Banyak Pelanggaran

Sementara itu, Panitia Pengawas Pemilu Pame-kasan, Madura, Jawa Timur, menemukan banyak pelang-garan pemasangan spanduk dan baliho calon anggota leg-

islatif peserta Pemilu 2014 di sejumlah titik di wilayah itu.

Ketua Panwaslu Pame-kasan Zaini menjelaskan spanduk dan baliho yang masuk kategori melanggar dan banyak dipasang caleg partai politik peserta pemilu itu umumnya di perkampun-gan padat penduduk di dalam kota.

“Akan tetapi, meski kami telah menemukan banyak pelanggaran, kami belum melakukan penertiban, kare-na kami masih akan berkoor-dinasi dengan semua pihak, termasuk partai politik pe-serta pemilu,” kata Zaini.

Ia menjelaskan langkah itu dilakukan Panwaslu, se-bagai upaya untuk meny-amakan pemahaman tentang ketentuan pemasangan alat peraga kampanye, baik beru-pa spanduk, baliho, ataupun berbagai jenis media kampa-nye lainnya.

Spanduk dan baliho yang dipasangan para caleg dan melanggar ketentuan ialah di sepanjang Jalan Brawijaya Pamekasan.

Di jalan ini, salah seorang caleg bernama Abdul Mukti dari Partai Golkar dengan nomor 2 memasang spanduk di sepanjang jalan dan me-maku spanduk di pepohonan.

Padahan pola pemasan-gan spanduk dengan cara memaku di pepohonan itu dilarang sesuai dengan ke-tentuan perundang-undan-gan yang berlaku, yakni Pera-turan KPU Nomor 15 Tahun 2013.

Selain itu, spanduk dan baliho yang dipasang caleg dengan nomor urut 2 di dae-rah pemilih (dapil) 1 yang meliputi Kecamatan Pame-kasan dan Kecamatan Tla-nakan ini, bukan oleh partai politik melainkan oleh priba-di caleg.

Spanduk dan baliho yang dipasang juga menggunakan foto, padahal sesuai dengan ketentuan itu dilarang.

“Insya Allah Senin min-ggu depan ini kami akan melakukan rapat koordinasi dengan semua pihak, baik KPU maupun pengurus par-tai politik untuk menyama-kan pandangan,” kata Ketua Panwaslu Pamekasan Zaini menjelaskan.

Menurut Zaini, dalam rapat koordinasi itu, pihaknya juga mengun-dang KPU Provinsi Jawa Timur, semua kebijakan yang berkaitan dengan pemilu untuk Kabupaten Pamekasan oleh KPU Ja-tim. ((uzi/muj/ant/rah)

PENERTIBAN PERAGA KAMPANYE

Satpol PP Menunggu Rekomendasi Panwaslu

PAMEKASAN - Jajaran Pol-res Pamekasan di Pulau Ma-dura, Jawa Timur, melakukan patroli ke lokasi pelemparan bom di Dusun Konkokon, Desa Kertagena Tengah, Kecama-tan Kadur, guna menjaga kea-manan wilayah sekitar.

“Yang melakukan patroli langsung ke Dusun Konkokon itu Kasat Reskrim, karena kasus pelemparan bom oleh pencuri sapi tersebut menjadi perhatian polisi,” kata Kasu-bag Humas Polres Pamekasan AKP Mariatun.

Selain untuk mengaman-kan wilayah sekitar, aparat Polres Pamekasan terjun langsung ke Desa Kertega Tengah, Kecamatan Kadur, karena hingga kini situasi

dan keamanan masih belum pulih, bahkan masih terkesan mencekam.

Pada malam hari warga ta-kut keluar rumah, karena kha-watir kawanan penjahat masih

berkeliaran melakukan pengin-taian untuk mencuri lagi.

Kasus pelemparan bom di Desa Kertagena Tengah, Ke-camatan Kadur, Pamekasan itu dilakukan oleh kawanan penjahat saat hendak mencuri sapi milik warga.

Aksi pencurian hewan ternak itu diketahui oleh pemiliknya Ar-muji, yang kemudian dilempar bom hingga menyebabkan tan-gannya nyaris putus.

Armuji dilempar bom hingga tangannya nyaris putus saat dia hendak me-nyelamatkan dua ternak sap-inya yang hendak dicuri.

Saat itu, Armuji sedang ti-dur di kamar rumahnya. Tiba-tiba mendengar suara men-curigakan dari kandang sapi

miliknya. Ia lalu keluar dengan membawa lampu penerangan.

Namun, saat hendak mas-uk ke kandang sapi miliknya, tiba-tiba si pencuri itu me-lempari dirinya dengan bon-det atau bom rakitan berdaya ledak rendah. Saat bom me-ledak pencuri langsung kabur.

Namun pelaku diduga juga terkena ledakan bondet, berdasarkan ceceran darah di sepanjang jalan yang dilalui penjahat itu.

Menurut catatan polisi, kasus pencurian di Kabupaten Pamekasan marak, setelah Hari Raya Idul Adha 1434 Hi-jriah. Maraknya pencurian ini, tidak hanya di desa saja, akan tetapi juga di perkotaan. (ant/rah)

PENGEBOMAN

Sekitar Lokasi Pengeboman Diawasi Polisi

Kasus pelemparan bom di Desa

Kertagena Tengah, Kecamatan Kadur,

Pamekasan itu dilakukan oleh

kawanan penjahat saat hendak mencuri

sapi milik warga.

PAMEKASAN -Se-kolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Pamekasan terus berupaya menjadi yang terbaik dalam memberi-kan pelayanan kepada para mahasiswanya. STAIN yang merupakan satu-satunya sekolah tinggi negeri di Pamekasan ini terus berinovasi dalam ber-bagai hal, termasuk dalam mengikuti perkemban-gan teknologi yang sangat pesat.

Dalam pengembangan teknologi ini, STAIN Pame-kasan menggandeng Tel-kolmsel yang dituangkan dalam penandatanganan

memorandum of under-standing (MoU) tentang kerjasama pengembangan teknologi informasi berbasis online pada Sabtu (26/10) kemarin. Penandatanganan MoU ini dilakukan antara Ketua Stain Pamekasan Tau-fikurrahman dengan Agus Mulyadi vice presiden Tel-komsel area 3 (Jawa-Bali), berlangsung di ruang media centre STAIN Pamekasan.

Ali Humaidi, Kepala Pusat Informasi dan Publikasi STAIN Pamekasan mengatakan salah satu bentuk kerjasama dalam layanan sistem informasi dan komunikasi, Telkomsel telah menyediakan layanan sms

broadcast untuk pengiriman informasi akademis kepada para mahasiswa.

Dengan sms broadcast ini, setiap mahasiswa dipas-tikan tidak akan pernah ket-inggalan informasi kampus selama kartu yang diberikan secara gratis, bisa menerima pesan. Semua mahasiswa STAIN Pamekasan yang ber-jumlah sebanyak seribu ma-hasiswa lebih sudah meneri-ma kartu perdana Telkomsel. Seluruh keluarga civitas akademika Unesa mendapat layanan Tarif Hebat (Hemat Antar Sahabat), yakni gratis telepon dan SMS selama 24 jam setelah isi ulang Rp 10 ribu, tiap bulan berlaku se-terusnya selama kartu aktif.

Ketua STAIN Pamekasan Taufikurrahman menyambut positif adanya kerjasama de-ngan Telkomsel ini, karena sangat menunjang civitas akademika STAIN Pame-kasan dalam memanfaatkan sekaligus mengembangkan teknologi informasi. Ia ber-harap, kerjasama ini bisa dikembangkan dalam bentuk lain, seperti menjadi dosen tamu STAIN untuk memberi pencerahan kepada maha-siswa dalam bidang kewirau-sahaan ataupun teknologi informasi. (adv/uzi/rah)

SEREMONIAL

STAIN Gandeng Telkomsel Mengembangkan IT

SENIN 28 OKTOBER 2013 NO. 0227 | TAHUN II14 SAMPANG

Tidak adanya rambu-ram-bu lalu lintas menyebabkan pengendara bebas melajukan kendaraan dengan kecepatan tinggi tanpa menghiraukan pen-gendara lain. Jika berkendara di malam hari kurangnya lampu penerangan menambah sering terjadinya kecelakaan.

Abdul Muhyi (55), warga Desa Taddan, Kecamatan Cam-plong, mengatakan, seringnya kejadian kecelakaan yang tak jauh dari rumahnya itu selama ini karena minimnya kesadaran pengendara untuk mematuhi rambu-rambu yang ada. Namun, meski jalan raya tersebut meru-pakan jalan lurus bebas hambat-an paling tidak harus ada rambu peringatan.

"Kalau jalan di sekitar ini selain jalanya lurus tanpa ada hambatan memang rambu-rambu lalu lintas tidak ada sama sekali. Baik itu peringatan kalau lajunya harus dikurangi karena rawan kecelakaan maupun ram-bu lainnya," ucapnya sembari menunjukkan lokasi rawan ke-celakaan.

Tak hanya itu, beberapa

warga juga berharap kepada dinas terkait maupun aparat kepolisian agar senantiasa menjaga kewaspadaan kes-elamatan bagi pengguna ja-lan. Yakni, harus memberikan rambu lalu lintas sebagaima-na digunakan di jalanan provinsi kota lainnya.

"Ya meski terkadang ke-celakaan di sini karena adanya human error, penyebabnya juga bisa faktor lainnya. Makanya kami harap pihak terkait se-lalu memberikan kewaspadaan pengguna jalan agar tidak ter-jadi yang tidak diinginkan. Ka-rena warga ini kasian kalau se-lalu terjadi kecelakaan hingga merenggut jawa," terang Abdul.

Sementara itu, Kepala Dishubkominfo Kabupaten Sampang Ali Wafa melalui Kabid Hubungan Darat, Fad-heli membenarkan jika jalan provinsi di Jalan Raya Desa Taddan Kecamatan Camplong masih belum dilengkapi ram-bu-rambu lalu lintas. Tidak heran, selama ini saja jalanan kabupaten kota belum optimal dengan pemasangan rambu-rambu tersebut.

Katanya, dirinya masih memprioritaskan pemasangan rambu di jalanan kota/kabupa-ten. "Kita prioritaskan dulu di jalan kabupatennya saja karena masih belum banyak pemasan-gan rambu - rambunya. Itu pun

masih belum mencukupi," kata-nya melalui saluran telepon.

Ditanya pihak siapakah yang seharusnya mempunyai tang-gung jawab semua ini. Fadeli menuturkan, jika untuk jalanan kabupaten/kota masih berada di pihaknya. Akan tetapi, dalam haal ini ketika jalanan provinsi merupakan tanggungjawab pihak Dinshubkomifo Provinsi. "Kalau urusan itu Dishubkom-info Provinsi yang merupakan pusat bukan pada pihak kami," jelasnya.

Dirinya menambahkan, sesuai dari pengamatan pihak-nya beberapa faktor kecelakaan merupakan banyak faktor lain-nya. Di antaranya seperti, adan-

ya human error, tidak adanya lampu penerangan, minimnya rambu lalu lintas, serta tidak kurangnya penerangan marka jalan, menjadi penyebab dalam kecelakaan. "Banyak faktor nya dalam kecelakaan tidak hanya satu faktor saja," tuturnya.

Menanggapi itu, Kapolres Sampang AKBP Imran Edwin Siregar melalui Kasatlantas AKP Heri Siswo menjelaskan be-berapa faktor dalam kecelakaan sangat banyak. Meliputi fak-tor human error, faktor alam, maupun faktor jalan. "Kalau penyebab banyak faktor karena adanya faktor jalan, human er-ror, maupun faktor alam juga," singkatnya. (ryn/lum)

Jalan Provinsi Tanpa Rambu LalinSAMPANG – Jalan Raya Desa Taddan hingga men-uju ke Jalan Raya Dharma Camplong, Kecamatan Camplong, kerap menjadi titik lokasi kecelakaan lalu lintas (lalin). Ser-ingnya kecelakaan di-duga karena tidak adanya rambu-rambu lalu lintas. Di titik lokasi memang tidak ada rambu-rambu lalu lintas.

Sejumlah jalanan provinsi di Kabupaten Sampang, seperti di Jalan Raya Desa Taddan, Kecamatan Camplong, belum dilengkapi rambu-rambu lalu lintas. Tidak adanya rambu-rambu lalu lintas dinilai menjadi penyebab seringnya terjadinya kecelakaan.

SAMPANG - Sejumlah pemilik perahu pen-gangkut pasir di Pelabuhan Tanglok terpaksa menghentikan pengangkutan pasir dari Kabupaten Probolinggo pasca penangkapan enam awak kapal. Mereka ditangkap karena diduga tidak mengan-tongi surat izin pengangkutan pasir. Aktivitas pelabuhan lumpuh.

Pantauan Koran Madura di Pelabuhan Tanglok, pasir yang biasanya menumpuk dan dipadati oleh pekerja pengangkat pasir tiba-tiba sepi dan tidak ada aktivitas pengangkutan pasir. Perahu pen-gangkut pasir tidak beroperasi pasca penangkapan perahu pengangkut pasir dan pemilik perahu. Me-rasa merasa kebingungan untuk mengoperasikan kapalnya padahal surat-surat dari Polairut dan Syahbandar Kabupaten Probolinggo sudah lengkap.

Salah satu pemilik perahu pengangkut pasir, Zaini, mengatakan, sudah satu minggu menghen-tikan pengangkutan pasir dilakukan pasca penang-kapan enam perahu oleh Polisi Air Laut (Polairut) dan dari Dishub Sampang, karena banyak pemilik perahu yang masih belum melengkapi surat izin.

Akibatnya, aktivitas di Pelabuhan Tanglok lumpuh. Menurutnya, surat izin apalagi yang harus dilengkapi karena selama memulai pekerjaan terse-but dari puluhan tahun tidak pernah ada masalah karena mereka bukan melakukan penambangan pasir akan tetapi mengulak pasir dari Kabupaten Probolinggo.

“Selama kami mengangkut pasir surat-surat se-perti izin dari Polairut dan Syahbandar Kabupaten Probolinggo sudah lengkap. Kami tidak melakukan penambangan, kami hanya bekerja mengulak pasir sedangkan nota pembeliannya juga ada terus izin apa lagi,” paparnya kepada wartawan.

Lanjut Zaini ketika paasirnya tiba di Pelabuhan Tanglok lahan penempatan pasir juga membayar dengan ukuran 6x8 meter sebesar Rp 1. 600.000 dan setiap sandar sebesar Rp 32.500. Dalam pen-gangkutan pasir, ia bisa mempekerjakan sebanyak 15 sampai 24 orang dengan upah sebesar Rp 450 000 per perahu dan ini bisa meningkatkan ekonomi warga sekitar pelabuhan dan dari luar pelabuhan.

“Untuk sekarang semua pekerja kasar sulit mendapatkan pekerjaan dan banyak menganggur apalagi untuk makan, untuk memberikan uang saku kepada anaknya ketika mau berangkat sekolah saja sudah susah,” ucapnya dengan perasaan bingung.

Sementara Kepala Dinas Perhubungan, Komu-nikasi dan Informasi melalui Kabid Laut Chotibul Umam mengatakan tidak menghentikan pengo-perasian perahu pengangkut pasir. Cuma disuruh untuk melengkapi surat izin antar kabupaten, dan dia tidak mengakui kalau pemilik kapal di pelabu-han tanglok banyak yang tidak beroperasi.

“Ada surat-surat dokumentasi yang harus dilengkapi setelah dilakukan pemeriksaan oleh kepolisian dan sekarang sudah melengkapi se-muanya,” ucapnya. (jun/lum)

PASCA PENANGKAPAN AWAK KAPAL

Banyak Perahu yang Tidak Beroperasi

SAMPANG – Beberapa waktu lalu, harga tem-bakau agak mahal dibandingkan musim lalu. Na-mun, belakangan ini harganya tak lagi membang-gakan. Harganya berkisar Rp 23 ribu sampai Rp 33 ribu per kilogram.

Pedagang tembakau di Kelurahan Karang Dalem, Kecamatan Kota Sampang, mengeluh dengan harga yang sangat murah. Katanya, harga tersebut tidak seimbang dengan biaya yang mereka keluarkan.

Djauhari (50), pedagang tembakau Dusun Bajik Kelurahyan Karang Dalem mengatakan, harga tem-bakau saat ini berkisar Rp 23 ribu sampai Rp 30 ribu. Harga tersebut tidak seimbang dengan biaya yang dikeluarkan untuk membayar pekerja.

“Sampai sekarang harga tembakau masih belum ada perubahan dan harganya pun masih sangat mu-rah. Padahal, kami juga harus membayar sejumlah pekerja yang setiap harinya mengumpulkan tem-bakau dengan cara membalut serta pengirisan dan hasilnya nanti harus dijemur. Sehingga, ini harus ada peran pemerintah yang bisa menyelamatkan harga tembakau,” ujarnya kepada Koran Madura.

Hal senada juga di ungkapkan oleh Hatimah (45). Ia mengaku mengalami kerugian sebesar Rp 7 juta. Jika terus dibiarkan maka kemungkinan besar akan terus mengalami kerugian karena sebagai pedagang harus bisa memutar uang untuk membeli tembakau petani dan membayar pekerja.

“Untuk sekarang saja, kami sudah rugi sebesar Rp. 7 juta. Apalagi nanti karena kami sampai seka-rang masih terus membeli tembakau milik petani,” ucapnya.

Menurut Hatimah, kualitas tembakau di Ka-bupaten Sampang cukup baik, namun masih saja harganya murah. Untuk mendongkrak harga, peme-rintah harus turun tangan dan bisa menekan pihak gudang. (jun/lum)

TEMBAKAU

Harga Tembakau Tak Lagi Mahal

Pedagang tembakau melakukan pengirisan tembaku di Dusun Bajik, Kelurahan Karang Dalem.

SAMPANG - Muarrah (30), tersangka pengeroyokan terha-dap Suhri, warga Desa Banyuates Kecamatan Banyuates, mengaku diperlakukan sepihak oleh Polres Sampang. Padahal, menurutnya, ia juga sebagai korban dan kejadi-an tersebut bukan pengeroyokan melainkan tawuran.

Muarrah menjelaskan, ke-jadian yang terjadi di Jalan Raya Banyuates depan Kantor Kecama-tan Banyuates bukan pengeroyo-kan melainkan tawuran antar warga, karena pada waktu itu ia mengikuti massa yang jumlahnya sekitar 20 orang untuk mendata-ngi rumah Suhri.

Pada saat itu Suhri juga me-nyiapkan massanya di depan kantor kecamatan. Massa yang datang dilempari batu oleh kelompok Suhri, sehingga massa diam dan mundur. Karena massa melihat ada botol kosong sehing-ga massa membalas dengan lem-paran botol tersebut.

Dari hal itu terjadilah saling lempar antara pihak Verry de-ngan pihak Suhri, dan pecahan botol tersebut dikira bom oleh Suhri dan melaporkan ke aparat

kepolisian dengan laporan pen-geroyokan dan pengeboman.

“Awalnya kami melihat massa mau menyerang Suhri, dan ter-nyata kelompok Suhri sudah be-rada di depan kantor Kecamatan Banyuates, karena dilempari batu

oleh kelompok Suhri. Mereka diam dan berhenti sebentar, dan kami berusaha mengamankan senjata tajam (sajam) yang berada dikerumunan massa. Tiba-tiba, saya yang dilaporkan melakukan

pengeroyokan dan pengeboman, dan apabila itu betul bom maka saya yakin sudah banyak yang terbunuh,” jelasnya kepada wartawan.

Ia mengaku sebagai korban dari tawuran tersebut karena dia ketika dilakukan pemeriksaan terdapat luka memar dikakinya Dan dia juga meminta untuk divisum kepada penyidik ketika berada di dalam tahanan, tapi ketika hal itu disampaikan oleh penyidik ke kasat reskrimnya mereka tidak berkenan dan dia terus berupaya untuk melapor-kan pengaduannya tersebut ka-rena mendapatkan perlakuan sepihak.

Sementara Penasehat Hukum Muarrah, Jalaluddin, mengata-kan, sudah memasukkan surat pengaduan tersebut dan dijan-jikan hari Senin untuk meneri-ma jawaban karena menurutnya Muarrah sebagai korban.

“Surat pengaduan sudah kami masukkan dan dijanjikan hari Senin untuk menerima jawa-ban, dan kami tunggu hari Senin besok karena dia juga sebagai korban,” ucapnya. (jun/lum)

KRIMINAL

Tersangka Pengeroyokan Merasa Diperlakukan Sepihak

Surat pengaduan sudah kami masukkan

dan dijanjikan hari Senin untuk menerima

jawaban, dan kami tunggu hari Senin besok karena dia juga sebagai

korban,”

Jalaluddin Penasehat Hukum Muarrah

Muarrah menunjukkan luka memar dikakinya dan minta divisum, tetapi ditolak.

SAMPANG - Tiga perwakilan warga Desa Bira Barat, Kecama-tan Ketapang, Jumat (25/10) sekitar pukul 10.00 WIB, menda-tangi Kantor Pemkab Sampang. Kedatangan perwakilan warga menyusul adanya permintaan warga untuk menanyakan ke-jelasan pelaksanaan pelantikan kepala desa (kepdes) setempat.

Kabar pelaksanaan pelan-tikan hari ini (28/10) dianggap telah melanggar Peraturan Dae-rah (Perda) Nomor 5 Tahun 2006 tentang Cara Pencalonan, Pe-milihan, Pelantikan, dan Pem-berhentian Kepala Desa.

Abdul Munip (40), Koor-dinator warga Desa Bira Barat Kecamatan Ketapang, menga-takan, desanya memang telah melaksanakan pilkades. Kabar yang beredar bahwa hari ini pe-laksanaan pelantikan dinilai te-lah melanggar. "Itu jelas telah melanggar Peraturan Daerah Nomor 5 tahun 2006," ucapnya usai menemui Bupati Sampang A Fannan Hasib.

Jika mengutip perda terse-but, lanjutnya, sudah jelas pelantikan kepala desa bisa di-

lakukan jika masa jabatan Kepa-la Desa lama sudah berakhir.

Sementara masa jabatan Kepala Desa Bira Barat masih akan ber-

akhir 22 November mendatang. "Masak kepala desa yang baru

mau dilantik padahal kepala desa lama belum berakhir masa jabatannya, karena kita melihat perdanya itu," jelasnya.

Tak hanya itu, perwakilan warga juga menuntut ketegasan Pemerintah Daerah agar segera menindak tegas terhadap Pani-tia Pelaksanaan Kepala Desa (P2KD) setempat yang meminta uang pendaftaran senilai sebe-sar 25 juta terhadap bakal calon kades.

Menangggapi itu, Bupati Sampang A Fannan Hasib ber-janji akan mengkaji ulang. Jika pelantikan yang akan dilakukan terhadap kades terpilih melang-gar perda akan ditunda sesuai ketetapan. "Ya masih akan kita kaji ulang apakah memang be-nar telah melanggar Perda atau tidak," singkatnya, seusai ber-temu dengan perwakilan warga itu.

Berdasarkan dilapangan, se-lama ini yang menjadi polemik mengenai pemilihan Kepala Desa di Kabupaten Sampang gerus mencuat. Penyebabnya utama adalah P2KD yang diduga tidak transparan. (ryn/lum)

REGENERASI KEPEMIMPINAN

Jadwal Pelantikan Kades Dianggap Menabrak Perda

Perwakilan warga Desa Bira Barat, Kecamatan Ketapang, mendatangi kantor Pemkab Sampang. Mereka meminta kejelasan pelantikan kades yang dinilai telah melanggar perda.

SENIN 28 OKTOBER 2013 NO. 0227 | TAHUN II 15BANGKALAN

Karena jarak ketiganya berdekatan dengan lembaga pendidikan, diyakini aktivi-tas ketiga SKPD tersebut dapat mengganggu proses belajar me-ngajar (KBM), sehingga ketigan-ya berpotensi direlokasi.

"Sepertinya memang pernah

ada wacana tiga Satuan Kerja Pe-rangkat Daerah (SKPD) bakal dire-lokasi ke tempat yang lebih stra-tegis. Lalu, bekas lahannya bakal dipakai SMAN 1 Bangkalan," kata Kabid Sarana dan Prasaran Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan, Bambang Budi Mustika, kemarin.

Akan tetapi, menurutnya, untuk lokasinya, bakal direlokasi kemana, sejauh ini masih belum diketahui. Sebab, lokasi strategis masih menjadi perencanaan pe-merintah.

Adapun, saat ini pemerin-tah hanya bisa merelokasi Di-nas Kesehatan yang sebelumnya berdampingan dengan RSUD Syamrabu. Lokasinya akan dipin-dah ke daerah Burneh di Jalan Halim Perdana Kusuma. Hingga saat ini masih dalam proses pembangunan.

Untuk itu, jika ketiga SKPD yang dimaksud jadi terealisasi, otomatis akan ditempati de-ngan SMAN 1 Bangkalan, yang tempatnya masih terlalu sempit. untuk ukuran ideal lembaga pen-didikan menengah keatas seluas 2 hektar, dan untuk Sekolah Ke-juruan seluas 3 hektare.

Sementara luas dari SMN 1 Bangkalan sendiri tidak sampai 2 hektare.

Dia menjelaskan merelokasi lembaga pendidikan lebih rumit jika dibandingkan dengan merelo-

lasi lembaga pemerintah. Banyak hal yang menjadi pertimbangan. Pilihan yang tepat memang me-mindahkan lokasi lembaga peme-rintah. Sebab, memindah lokasi yang baru jaraknya tidak boleh jauh dengan lembaga yang lama. Kemudian luas lahan yang baru, harus lebih luas dari yang lama. Selain itu, tidak boleh berdekatan dengan lembaga pendidikan.

"Bisa dikatakan memindah lembaga pemerintah lebih mudah dibandingkan merelokasi lembaga pendidikan," ucapnya. (ori/rah)

Tiga SKPD Berpotensi DirelokasiAktivitasnya Mengganggu Proses Kegiatan Belajar Mengajar BANGKALAN – Ada tiga satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang terancam akan direlokasi, karena ke-beradaannya dianggap mengganggu konsentrasi pendi-dikan. Ketiga SKPD tersebut adalah PU Binamarga dan Pengairan, PU Cipta Karya, dan Dinas Pendapatan.

BANGKALAN - Kendati status darurat keker-ingan untuk kabupaten Bangkalan telah berakhir pada tanggal 5 Oktober lalu, Badan Penanggu-langan Bencana Daerah (BPBD) Bangkalan me-ngaku masih terus menyalurkan droping air ber-sih ke beberapa daerah wilayah setempat. Sebab sekalipun hujan mulai turun beberapa waktu ter-akhir tidak membuat kekeringan teratasi dan ke-butuhan kiriman air bersih masih sangat tinggi.

"Kami tetap salurkan air ke beberapa wilayah yang ditetapkan sebagai daerah darurat kekerin-gan," ungkap Kepala BPBD Bangkalan, WH Hi-dayat.

Menurutnya, berakhirnya siaga bencana kek-eringan tidak lantas membuat pihaknya berdiam diri dan menyudahi pengiriman bantuan air ber-sih bagi warga di 17 kecamatan. BPBD menilai hujan yang turun beberapa hari terakhir, belum menuntaskan kondisi kekeringan yang terjadi, sehingga masih dirasa perlu untuk melakukan pengiriman air lebih lanjut.

“Hujan yang turun beberapa hari belakan-gan ini sifatnya sporadis dan hanya terjadi di beberapa lokasi tertentu saja, sehingga belum mampu memenuhi kebutuhan akan air bersih bagi warga yang tengah tertimpa kekeringan,” terangnya.

BPBD memprediksi bahwa kondisi kemarau yang disertai kekeringan di beberapa lokasi di Bangkalan masih akan terus terjadi hingga akhir tahun 2013 ini. Dengan demikian, bagi daerah yang terkena dampak kekeringan akan tetap mendapatkan perhatian serius, agar kebutuhan air bersih tetap tercukupi. Sebab, kebanyakan da-erah yang dilanda kekeringan sangat bergantung terhadap droping air yang selama ini dilakukan oleh BPBD. "Tetap akan menjadi perhatian bagi kami, sampai kekeringan benar-benar tuntas," tegasnya.

Perlu diketahui, BPBD Kabupaten Bangkalan, sejak 29 Agustus hingga 5 Oktober 2013 lalu me-netapkan dari 18 Kecamatan dan 281 desa yang ada, 159 Desa di 17 Kecamatan mengalami ben-cana kekeringan.

Salah satu daerah yang terkena dampak kek-eringan yaitu Kecamatan Konang. Untuk men-cukupi kebutuhan air, masyarakat setempat harus menempuh jarak sejauh 3 kilometer de-ngan menggunakan gerobak yang diisi bul (tong air). Bahkan, harus menempuh jalanan yang ber-liku dan berbatu.(dn/rah)

MUSIM HUJAN

Status Darurat Dicabut, Kiriman Air Bersih masih Dibutuhkan

KERING.Warga Kampung Jelgung Kecamatan Konang saat mengambil air bersih dengan gerobak yang diisi bul (tong air).

BANGKALAN - Tiga ka-bupaten yang ada di Madura dinyatakan masih terting-gal dibandingkan kabupaten lain yang ada di Indonesia. Hal itu disampaikan Menteri Pembangunan Daerah Ter-tinggal (PDT), Helmy Faishal saat berkunjung ke Bangka-lan.

Tiga kabupaten terting-gal itu diantarnya kabupaten Bangkalan, Sampang, dan Sumenep. Sedangkan kabu-paten Pamekasan statusnya sudah bukan tertinggal lagi, melainkan telah berkembang.

Menurutnya, adanya po-tensi yang ada di Madura belum bisa dimaksimalkan pengelolaannya. Padahal, di

pulau Madura terdapat ba-nyak sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan untuk me-majukan Madura.

"Di sini ada minyak yang melimpah, ada juga potensi wisata dan Budaya yang bisa menjadi komoditas unggulan

pariwisata. Belum lagi hasil garamnya," ungkap Helmy.

Untuk itu pentingnya etos kerja dan jiwa religius yang dimiliki masyarakat Madura menjadi modal pen-ting dalam memajukan pu-lau ini ke depan. Dengan itu masyarakat bisa membangun daerah agar tidak menjadi tertinggal. Dirinya juga me-nilai pentingnya Expo yang dilakukan kementerian PDT, tak lain agar dapat men-genalkan Madura kepada masyarakat luas yang ada di Indonesia.

Khusus di Kabupaten Bangkalan merupakan lokasi yang strategis dalam mem-percepat pengembangan da-

erah. Sebab paling dekat de-ngan akses Suramadu yang menghubungkan pulau Ma-dura dengan Jawa, sehingga dapat mempermudah akses dengan kabupaten lainnya.

Dia menyatakan Bang-kalan yang bisa diakses dari berbagai penjuru nusan-tara tidak semestinya masuk dalam kategori daerah ter-tinggal. Apalagi daerah ini sangat dekat dengan kota maju seperti Surabaya yang memiliki segala bentuk aspek ekonomi.

"Dengan adanya jembat-an Suramadu seharusnya bisa mampu memajukan kondisi Madura, terlebih Bangkalan," ujarnya. (ori/rah)

POTENSI KEMISKINAN

Tiga Kabupaten di Madura Berstatus Daerah Tertinggal

Di sini ada minyak yang melimpah, ada juga potensi

wisata dan Budaya yang bisa menjadi

komoditas unggulan pariwisata.

Belum lagi hasil garamnya," Helmy Faishal

Menteri PDT

Perempuan murah se-nyum ini, terlahir di kam-pung batik, Desa Paseseh Tanjung Bumi. Dari kampung tersebut, Sofi mulai mem-batik sejak usia 9 tahun. Ia membatik hanya dengan satu tangan (tangan kiri), karena Sofi memang tidak memiliki tangan kanan sejak lahir. Namun, karyanya tidak kalah dengan pembatik lainnya. Bahkan, batik karyanya le-bih halus dibanding dengan rekannya yang menggunakan dua tangan.

"Saya membatik sejak usia 9 tahun, meski dengan kondisi terbatas saya tidak putus asa," ujarnya tersenyum.

Perempuan yang juga

berprofesi sebagai guru ngaji ini mengaku belajar mem-batik dari ibunya sejak kecil, karena tidak ada aktivitas lain selain hanya mem-batik. Membatik bagi Sofi sudah menjadi bagian dari kehidupannya. Sofi terlihat sangat cekatan dan lihai saat menggoreskan malam di atas kain putih yang sudah ada motifnya. Kelihaian dalam membatik dengan tangan kiri mengundang decak kagum orang-orang.

"Membatik telah menjadi bagian hidup saya sehari-ha-ri," tuturnya sambil memper-lihatkan hasil batik tulisnya.

Perempuan lajang ini, sa-ngat menikmati dan mencin-

tai dunia membatik. Banyak karya batik Sofi yang di pesan orang-orang dari luar Madura. Diantaranya, Kota Jakarta, Surabaya, dan Kalimantan, bahkan karyanya diminati oleh pecinta batik dari Malay-sia. Dari hasil membatik, Sofi dapat membantu adik dan po-nakannya yang saat ini masih mengenyam pendidikan di

salah satu pondok pesantren.Kegigihan dan keyaki-

nan yang kuat membuat Sofi tidak pernah menyerah untuk berkarya. Ia memiliki tekad yang kuat dan ingin membuktikan bahwa terlahir dengan tidak sempurna bisa melakukan apa yang dapat dilakukan oleh orang yang terlahir dalam kondisi

sempurna atau bahkan melebihinya. Setiap sesuatu, kata Sofi, memiliki kelebihan sesuai keadilan Tuhan.

"Kuncinya adalah keyaki-nan yang kuat, karena itu tekad saya," tuturnya sam-bil meniupkan malam ke atas permukaan kain yang telah digambar sebelumnya.(dn/rah)

KETERBATASAN FISIK

Sofi Mahir Membatik dengan Satu TanganBANGKALAN - Memiliki tubuh yang tidak sem-purna kadang membuat seseorang putus asa untuk berkarya. Namun, tidak dengan Sofi (33) meski ha-nya memiliki satu tangan, justru menjadikan dirinya termotivasi untuk berkarya. Hal itu, dibuktikan de-ngan kemahirannya membatik hanya menggunakan tangan kiri. Keterbatasan yang dimiliki dijadikan suatu kelebihan oleh Sofi. Jadi, fisik tidak sempurna bukan alasan untuk tidak berkretifitas.

KREATIF. Sofi (baju merah) memiliki kelebihan dalam membatik meski hanya menggunakan satu tangan.

BANGKALAN - Kinerja PLN Bangkalan makin menjadi so-rotan publik. Sebab belakan-gan ini, listrik sering padam mendadak. Dalam satu pekan, listrik mati bisa mencapai dua kali. Matinya listrik tanpa pem-beritahuan terlebih dahulu dari pihak PLN, sehingga sangat mengganggu. Kejadian terse-but sering dialami warga Kota Bangkalan, tepatnya kelurahan Kemayoran.

"Jika dilakukan perbaikan ya jangan saat waktu sakral. Menjelang waktu Isya tiba, di-pastikan listrik mati," keluh, Khairur Rozi, warga Jalan Sid-ingkap, kelurahan Kemayoran.

Dirinya menilai dalam hal ini PLN tidak profesional dalam mengelola jaringan, jika selalu mengalami gangguan listrik. Menurutnya, harus ada kon-sekuensi yang harus dilakukan oleh pihak PLN. Sebab pelang-gan yang telat membayar juga terkena denda.

Selain itu, hal senada juga diungkapkan Toyib. Dirinya menilai PLN tidak profesional dalam mengelola jaringan lis-trik. Sebab matinya listrik se-

ring terjadi."Seakan-akan kejadian

mati listrik secara tiba-tiba menjadi hal yang disengaja. Karena waktu dan kondisinya dipastikan sama kejadiannya," terangnya.

Dia berharap agar kejadian semacam itu tak terulang kem-bali. Sebab matinya listrik ha-nya terjadi di daerah tempat tinggalnya, sedangkan di kam-pung yang berbeda tidak meng-alami kejadian serupa. "Jika itu memang gangguan pada jarin-gan harusnya segera diperbai-ki," pintanya. (ori/rah)

LISTRIK

Kinerja PLN Dinilai Semakin Tak Profesional

Jika dilakukan perbaikan ya jangan saat waktu sakral.

Menjelang waktu Isya tiba, dipastikan listrik

mati,"

Khairur RoziWarga

GERAK JALAN HARI LISTRIK NASIONAL. Karyawan PLN mengikuti gerak jalan di Kantor PLN Distribusi Jakarta dan Tangerang, Gambir, Jakarta, Minggu (27/10). Gerak jalan dalam rangka Hari HUT ke-68 Hari Listrik Nasional yang mengangkat tema Menerangi Negeri dengan Kemandirian Produk Bangsa tersebut diikuti sekitar 5.000 karyawan PLN.

SENIN 28 OKTOBER 2013 NO.0227| TAHUN II1616

Iklan dan berlangganan0328-6770024 / 081931012753

Biro Sumenep 081939363544Biro Pamekasan 087850600243

Biro Sampang 087775094464Biro Bangkalan 087750670878

Biro Surabaya 081330903119Biro Probolinggo 081336379769

Pelangi dan Warna-Warni. Para peserta orientasi Jurnalisme Alam memanfaatkan pengunjung wisata Gunung Bromo sebagai model dadakan untuk dipotret dari berbagai pose oleh fotografer Koran Madura. Tampak sejumlah remaja putri ceria melihat hasil jepretan wartawan dari berbagai sudut pandang dan dengan berbagai alat potret mulai dari kamera digital, tab, ponsel, dan handycam.

Padahal, jurnalisme tidak seperti itu, setidaknya tidak selalu seperti itu. Ada sisi-sisi menak dari jurnalistik sebagai “pasar” atau yang lebih luas dari pasar, super market. Pub-lik mencari apa saja di sana pasti ada, tersaji, dan terse-dia. Meski begitu, masih ada media yang justru meman-faatkan malangnya seseorang sebagai keuntungan, terutama untuk memojokkannya untuk kepentingan tertentu dan ka-renanya media dengan species ini menjadi tidak netral dan, maaf, melacurkan idealisme.

Media seharusnya kembali kepada fungsinya yang bergu-na untuk memberikan bacaan yang rekreatif, edukatif, dan informatif. Ini saja tidak cukup karena media harus inovatif, kreatif, dan inspiratif. Dari konteks ini, media ketika li-bur atau karena sesuatu dan lain hal tidak berada di tan-gan pembacanya, publik akan merasa rindu serta kehilan-gan. Sebab, media dimaksud mengusung sebagai media yang inspiratif (inspiring jour-nalisme), penebar jurnalisme damai (peace journalism), dan berpijak kepada yang ada dan memang begitu yang terjadi

(jurnalisme alam). Inilah pentingnya men-

gapa jurnalis harus berguru kepada alam. Alam pada akh-irnya mengajarkan apa yang ada dan yang terjadi di situ. Pepatah pun menyarankan agar berkursus pada alam karena pengalaman adalah guru yang terbaik. Dalam banyak hal, pengalaman (ex-perience) merupakan proses pembentukan dan pematan-gan sesuatu untuk menjadi lebih baik. Dari alam inilah kemudian dirajut huruf, di-rakit kata dan ditata kalimat yang baik dan benar. Sehing-ga, publik yang dididik ranah kognitifnya merasa berdarah pada tubuh yang terluka. Tetapi harus diakui ada seba-gian media yang menggergaji jasad, tubuh terluka pada be-kas yang tidak tertata.

Dalam hal bagaimana publik merasa senang dan belajar mertawakan sendiri, Koran Madura bersama selu-ruh kru beranjak ke padang pasir dan kaldera di sekitar gunung Bromo, Probolinggo (25-26/10). Pada alam yang indah, jurnalis dididik untuk menulis yang ditemukan de-ngan bahasa yang mungkin

berbeda. Pada tekstur kali-mat yang tidak sama itu, satu hal yang disimpulkan publik, indah; tergantung bagaima-na mengilustrasikannya ke dalam bahasa yang dekap ke-pada pembaca.

Catatan-catatan pengala-man tersebut pada akhirnya menjadi curikulum vitae, track record, jam terbang, jurnal sains, jurnalis alam, auto-biografi, sejarah atau sekedar catatan perjalanan seorang traveller. Seluruhnya mengacu pada pengalaman yang ter-jadi baik dalam rentang waktu pendek maupun yang berlang-sung dalam tempo lama dan lintas masa dan peradaban manusia.

Alam dan kata pengala-man dalam bahasa Indonesia bisa dipahami sebagai sesuatu yang berdekatan dengan kata mengalami yang walaupun berbeda watak (pasif dan ak-tif) keduanya berasal dari akar kata yang sama yaitu alam. Sehingga pesan dari pepatah “pengalaman adalah guru yang terbaik” menuntun kita agar mampu belajar dan berguru pada alam, termasuk jurnalis sebagaimana yang diusung Koran Madura untuk melengkapi jurnalisme damai (peace journalism) dan jurnal-isme inspiratif (inspiring jour-nalism) khususnya di Madura, Jawa Timur, dan Indonesia. (tim)

Menggagas Jurnalisme Alam Jurnalistik, seringkali dipahami publik sebagai media yang memberitakan masalah. Membacanya, seakan-akan menyebalkan terutama bagi pihak yang terlibat (aktif-negatif) di dalam pemberitaan itu.

Selain mengajarkan ke-damaian, alam juga menga-jarkan toleransi. Rasa toler-ansi sangat penting dalam kehidupan manusia, baik dalam berkata maupun dalam bertingkah laku. Toleransi be-rarti menghormati dan belajar dari orang lain, menghargai perbedaan, menjembatani ke-senjangan budaya, sehingga tercapai kesamaan sikap. Tol-eransi juga merupakan awal dari sikap menerima bahwa

perbedaan bukanlah suatu hal yang salah, justru perbedaan harus dihargai dan dimengerti sebagai kekayaan.

Itulah yang disampaikan Pemimpin Redaksi (Plt) Koran Madura, Zeinul Ubbadi. Menu-rut mantan aktivis di era 2000-an ini, banyak hal yang bisa diambil dari sajian alam. Pada kehidupan yang terjadi di seki-tar alam, kehidupan seperti pel-angi dan penuh warna-warni. Itulah sebabnya, aktivis KMPP

ini meminta jurnalis harus ber-damai pada keadaan. Sehingga, sesuatu yang mungkin tidak disukai secara subyektif, bagi seorang jurnalis harus dimaknai sebagai sesuatu yang terhor-mat dan tetap diabadikan baik dalam narasi atau gambar.

Pada perbedaan ras, suku, agama, adat istiadat, cara pan-dang, prilaku, pendapat dan lain sebagainya, dia mengang-gap perbedaan itu sebagai keragaman. Pada liputan tert-entu, sangat mungkin jurnalis secara pribadi merasa tidak suka. Tetapi tugas jurnalis, ka-tanya, melampaui ketidaksu-kaan yang sifatnya subyektif. Dengan begitu, obyektivitas muncul dan netralitas terjadi. “Jurnalis itu seperti satu cer-min dengan banyak bayangan. Karena itu, jurnalis harus bisa apa saja,” katanya di areal Gu-nung Bromo, Probolinggo, di hadapan jurnaslis peserta Ori-entasi Jurnalisme Alam. (rah)

Alam Mendedahkan Toleransi

Pura Luhur Poten Bromo yang dibangun di kaki Gunung Bromo, merupakan pusat sembahyang umat Hindu, khususnya di Tengger. Semua umatnya datang ke tempat ini, untuk menghaturkan rasa syukur atas karunia dan rezeki yang telah mereka terima. Bahkan, para pedagang ikut meramaikan. Puluhan kios berderet di dekat Pura Luhur Poten Bromo, menyajikan berbagai dagan-gan.

Konon keberadaan para pedagang tersebut menjadi semacam pertanda bagi masyarakat Tengger, apakah hidup mereka selanjutnya akan membaik atau tidak. Jika barang dagangan tidak habis dan peda-gang mendapat untung, diyakini ke depan masyarakat Tengger akan makmur. Namun jika barang dagangan habis, itu pertanda musim paceklik akan tiba.

Sembahyang, memiliki pengertian mel-akukan pemujaan terhadap Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Kitab suci Veda menjelaskan bahwa ilmu pengetahuan yang mengurai-kan tentang sembahyang dikelompokan ke dalam ilmu yang disebut Upasana. Dalam bahasa sansekerta kata Upasana diartikan sebagai pelayanan, kebaktian dan pemu-jaan. Veda adalah kitab yang mengajar-kan ajaran suci tentang kewajiban untuk melakukan sembahyang. Dalam veda juga disiratkan mengenai cara-cara lain untuk mendekatkan diri dengan Tuhan, seperti dengan “Jnana” yaitu mendalami ilmu pengetahuan, melaksanakan tapa, brta, yoga dan Samadhi raja, berbuat (karma), dan sujud bhakti yoga.

Petikan sloka di atas menjelaskan bahwa Tuhan akan memberikan penghargaan yang tinggi kepada setiap umat yang mau mengabdikan diri, menyerahkan diri secara total dan melaksanakan sujud bhakti kepada

Tuhan. Pahala yang diterima oleh orang yang melaksanakan pemujaan secara penuh kepada-Nya adalah pahala yang tertinggi. Jalan bhakti dan upasana adalah jalan yang paling mudah dan paling umum dilak-sanakan dalam masyarakat. Caranya adalah dengan melakukan pemujaan kepada Hyang Widdhi dan yakin bahwa yang dipuja (Hyang Widhi) itu ada serta merasa diri jauh dari kesempurnaan.

Menurut salah satu peserta sembahy-ang, Wardana, terdapat beberapa hal yang terkandung dalam aktivitas sembahyang. Di antaranya, sembahyang sebagai suatu perny-ataan bahwa umat sedharma memiliki keyak-inan. Selain itu, sembahyang merupakan suatu pernyataan dari umat bahwa dirinya menyadari akan keterbatasan dan kelemahan yang dimilikinya. Begitu pula, sembahyang merupakan salah satu wujud dari aktivitas hidup manusia beragama. “Sembahyang dapat mengantarkan umat untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin,” katanya sesaat sebelum sembahyang dimulai. (rah)

Spiritualitas di Kaki Bromo

Sajen, atau sesaji sebagai sarana penanda pikiran dan perasaan manusia sebagai ungkapan rasa bakti kepada Tuhan. Ungkapan tersebut berbentuk doa dan hara-pan yang diwujudkan secara visual dan dikomunikasikan

secara religius kepada kekua-tan positif dan negatif alam. Sesaji bertujuan permoho-nan keselamatan, persaksian, pembersihan dan kedamaian.

Sesaji dipersembahkan kepada Tuhan, dewa, roh leluhur. Jenis dan bentuk

sesaji yang dipersembah-kan berupa bunga yang bermakna cinta kasih, ketu-lusan, rasa hormat. Buah-buahan memiliki makna hasil jerih payah manusia di dalam berkerja yang akan dipersembahkan. Air meru-

pakan sarana penyucian jiwa dan badaniah sese-orang. Api yang di simbol-kan dalam bentuk dupa yang memiliki makna sebagai pe-ghubung antara pemuja de-ngan yang dipuja, sebagai saksi penghantar persem-bahan, serta penetalisir dari roh-roh jahat. Beras sebagai lambang kemakmuran dan kesuburan.

Selain itu, minyak wangi sebagai lambang ketenangan jiwa, pengendalian diri, serta sebagai penambah kaharuman dari sesajen. Makanan berupa roti dan makanan tradisional lainnya merupakan makna dari hasil kreatifitas dan peng-etahuan manusia, dan sebagai pelengkap dan memperindah isi dari sesajen. Sedangkan uang sebagai lambang dari ke-makmuran. Berbagai macam tata cara pemberian sesaji yang dilakukan yaitu pada saat persembahyangan de-ngan meletakkan sesajen pada padmasana dan penglurah. “Semua bersumber dari alam,” kata Yanti, salah seorang pe-serta sembahyang di kaki Gu-nung Bromo kepada Koran Madura. (rah)

Sebuah Arti Dalam Sesaji

Liputan Khusus