e Paper Koran Madura 10 Desember 2014

32
10 DESEMBER 2014 | No. 0503 | TAHUN III ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000 RABU www.koranmadura.com 0328-6770024 “Yang pasti, Jokowi-JK mendapat keun- tungan kalau Perppu itu ditolak,” kata Yudi di Gedung DPR, Jakarta, Senin (8/12). Hingga saat ini, pemerintahan Jokowi terus berusaha menggolkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) pemilihan kepala daerah (pilka- da). Hal itu juga diikuti oleh partai-partai pendukungnya, seperti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Ke- bangkitan Bangsa (PKB), Partai Hanura dan Partai NasDem. Yudi menjelaskan, jika DPR menolak Perppu maka akan terjadi kekosongan hu- kum. Begitu juga Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2014 tentang Pilkada batal ber- sama Perppu dan tidak otomatis berlaku. “Kalau Perppu ini dibatalkan oleh DPR, maka itu berarti UU No 22 Tahun 2014 ini otomatis sudah di batalkan oleh Perppu dan tidak dapat balik ke UU tersebut,” ujarnya. Dengan demikian, Jokowi akan menun- juk pelaksana tugas seluruh gubernur, bu- pati dan wali kota yang habis masa jabatan- nya. Maka di situ-lah kekosongan hukum terjadi. “Sehingga kekosongan hukum ter- jadi, bila itu terjadi maka Jokowi memiliki kesempatan untuk menunjuk pelaksana tugas sebanyak 246 gubernur dan bupati se-Indonesia secara gratisan. Jadi dia sep- erti kejatuhan durian runtuh,” tambahnya. Di sisi lain, jika DPR meloloskan Perppu ini untuk menjadi Undang-undang, maka berpotensi digugat ke Mahkamah Konstitu- si (MK). Yudi melihat, tidak ada waktu yang memaksa untuk di keluarkan Perppu ini. Lebih lanjut, menurut dia, jika Perppu Pilkada ini lolos dan digugat ke MK ke- mudian gugatan diterima, maka Undang- undang Pilkada lewat DPRD yang dulu disahkan DPR berlaku. “Masalahnya gini, kalau Perppu ini misalnya dibatalkan oleh MK, kalau itu soal keabsahan Perppu bisa kembali ke UU No 22 Tahun 2014 itu. Tetapi kalau dibatalkan (Perppu) oleh dewan, itu malah memberikan kekosongan hukum,” jelasnya. =GAM/ABD Durian Runtuh Perppu Pilkada Bila DPR Menolak, Jokowi Bisa Tunjuk 246 Plt Gubernur dan Bupati se-Indonesia JAKARTA-Pengamat Politik Yudi Latief me- nilai pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) bakal mendapat durian runtuh jika DPR menolak Perppu Pilkada warisan SBY. Sebab Jokowi akan menunjuk 246 pelak- sana tugas gubernur dan bupati se-Indonesia. ant/yudhi mahatma VONIS ASSYIFA 20 TAHUN PENJARA. Terdakwa kasus pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto, Assyifa Ramadhani (kedua kiri) dipeluk ibunya saat menjalani sidang pembacaan putusan di Pengadilan Negeri, Jakarta Pusat, Selasa (9/12). Ketua Majelis Hakim Absoro menyatakan terdakwa Assyifa Ramadhani telah terbukti secara sah dan meyakinkan telah melakukan pembunuhan berencana terhadap Ade Sara pada 3 Maret 2014 dan menjatuhkan pidana 20 tahun penjara. | berita di halaman 4 Seorang Anak Membunuh Kedua Orang Tuanya Nasional hal 3

description

e Paper Koran Madura

Transcript of e Paper Koran Madura 10 Desember 2014

Page 1: e Paper Koran Madura 10 Desember 2014

KORAN MADURARABU 10 DESEMBER 2014 | No. 0503 | TAHUN III 110 DESEMBER 2014 | No. 0503 | TAHUN III

ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000RABU www.koranmadura.com0328-6770024

“Yang pasti, Jokowi-JK mendapat keun-tungan kalau Perppu itu ditolak,” kata Yudi di Gedung DPR, Jakarta, Senin (8/12).

Hingga saat ini, pemerintahan Jokowi terus berusaha menggolkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) pemilihan kepala daerah (pilka-da). Hal itu juga diikuti oleh partai-partai pendukungnya, seperti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Ke-bangkitan Bangsa (PKB), Partai Hanura dan Partai NasDem.

Yudi menjelaskan, jika DPR menolak Perppu maka akan terjadi kekosongan hu-kum. Begitu juga Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2014 tentang Pilkada batal ber-

sama Perppu dan tidak otomatis berlaku. “Kalau Perppu ini dibatalkan oleh DPR, maka itu berarti UU No 22 Tahun 2014 ini otomatis sudah di batalkan oleh Perppu dan tidak dapat balik ke UU tersebut,” ujarnya.

Dengan demikian, Jokowi akan menun-juk pelaksana tugas seluruh gubernur, bu-pati dan wali kota yang habis masa jabatan-nya. Maka di situ-lah kekosongan hukum terjadi. “Sehingga kekosongan hukum ter-jadi, bila itu terjadi maka Jokowi memiliki kesempatan untuk menunjuk pelaksana tugas sebanyak 246 gubernur dan bupati se-Indonesia secara gratisan. Jadi dia sep-erti kejatuhan durian runtuh,” tambahnya.

Di sisi lain, jika DPR meloloskan Perppu

ini untuk menjadi Undang-undang, maka berpotensi digugat ke Mahkamah Konstitu-si (MK). Yudi melihat, tidak ada waktu yang memaksa untuk di keluarkan Perppu ini.

Lebih lanjut, menurut dia, jika Perppu Pilkada ini lolos dan digugat ke MK ke-mudian gugatan diterima, maka Undang-undang Pilkada lewat DPRD yang dulu disahkan DPR berlaku. “Masalahnya gini, kalau Perppu ini misalnya dibatalkan oleh MK, kalau itu soal keabsahan Perppu bisa kembali ke UU No 22 Tahun 2014 itu. Tetapi kalau dibatalkan (Perppu) oleh dewan, itu malah memberikan kekosongan hukum,” jelasnya.

=GAM/ABD

Durian Runtuh Perppu PilkadaBila DPR Menolak, Jokowi Bisa Tunjuk 246 Plt Gubernur dan Bupati se-Indonesia

JAKARTA-Pengamat Politik Yudi Latief me-

nilai pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf

Kalla (JK) bakal mendapat durian runtuh jika DPR

menolak Perppu Pilkada warisan SBY. Sebab Jokowi akan menunjuk 246 pelak-

sana tugas gubernur dan bupati se-Indonesia.

ant/yudhi mahatma VONIS ASSYIFA 20 TAHUN PENJARA. Terdakwa kasus pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto, Assyifa Ramadhani (kedua kiri) dipeluk ibunya saat menjalani sidang pembacaan putusan di Pengadilan Negeri, Jakarta Pusat, Selasa (9/12). Ketua Majelis Hakim Absoro menyatakan terdakwa Assyifa Ramadhani telah terbukti secara sah dan meyakinkan telah melakukan pembunuhan berencana terhadap Ade Sara pada 3 Maret 2014 dan menjatuhkan pidana 20 tahun penjara. | berita di halaman 4

Seorang Anak Membunuh Kedua Orang

TuanyaNasional

hal 3

Page 2: e Paper Koran Madura 10 Desember 2014

KORAN MADURARABU 10 DESEMBER 2014 | No. 0503 | TAHUN III 2 Berita Utama

“Partai-partai itu bisa habis di 2019 nanti. Mereka akan di-hakimi karena rakyat tidak akan mempercayai mereka lagi,” ujar pengamat dari Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Veri Junaidi di ge-dung KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (9/12).

Dia menilai partai yang me-nolak Pilkada langsung tidak layak untuk dipilih dalam pemilu berikutnya. Alasannya, partai-partai itu telah mencederai se-mangat demokrasi.

“Partai politik yang tidak mendukung Perppu Pilkada Langsung tidak layak dipilih dalam pemilu berikutnya karena

telah mengkhianati kedaulatan rakyat,” ujarnya.

Pilkada kini bergantung pada nasib Perppu Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Guber-nur Bupati dan Wali Kota. Jika Perppu disetujui DPR, maka Pilkada akan digelar secara lang-sung. Namun jika parlemen me-nolak, publik harus puas kepala daerahnya dipilih DPRD.

“Perppu hanya berlaku se-mentara sampai masa sidang DPR Januari 2015. Keputusan subjektif Presiden dalam menge-luarkan Perppu harus diuji DPR. Jika diterima, maka langsung ditetapkan sebagai UU. Jika tidak, tidak berlaku lagi,” terangnya.

Veri melanjutkan, pemerin-

tah dan DPR harus segera me-nyepakati regulasi baru untuk menjadi dasar pelaksanaan pe-milihan kepala daerah. Bila tidak, maka akan terjadi kekosongan aturan untuk memilih 204 kepala daerah yang masa jabatannya habis tahun 2015 ini.

Saat ini beberapa partai telah menyatakan sikap terha-dap Perppu Pilkada Langsung. Demokrat, PAN dan partai-partai di Koalisi Indonesia Hebat (KIH) mendukung Perppu. Sementara Golkar secara tegas menolak pilkada langsung. Sedangkan PKS dan Gerindra belum menya-takan sikap.

Sementara itu, Deputi Jarin-gan Pendidikan Pemilih Untuk Rakyat (JPPR), Masyukurudin Hafidz berharap agar parpol pen-dukung pilkada tidak langsung harus segera sadar dan bertau-bat.

“Kalau sebagai gerakan masyarakat sipil dukung pilkada langsung, kita mendorong par-pol sadar atau taubat. Nah, untuk parpol (partai politik) sadarnya

itu untuk dukung pilkada lang-sung,” ujarnya.

Hafidz meminta kepada par-pol untuk menghentikan prak-tik politik transaksional. Jangan sampai Perppu dijadikan alat ta-war politik. Apalagi tahun depan ada 204 pemilihan kepala daerah yang mesti dihelat. “Itu bisa mer-ugikan. Kalau dilihat dari jadwal Bawaslu Juni. Jadi sangat mepet. Ini jadi tantangan,” tegas dia.

Secara terpisah, anggota Fraksi Partai Demokrat DPR Sartono Utomo menyatakan, pihaknya mendukung Perppu Pilkada bukan untuk gabung ke KIH. Menurut dia, Perppu Pilkada dikeluarkan oleh man-tan Presiden SBY agar demokrasi tetap berkembang di Indonesia.

“Konteks Partai Demokrat mendukung Perppu Pilkada ka-rena sesuai harapan aspirasi rakyat. Jadi bukan karena kita mendukung KIH, melainkan mendukung kepentingan raky-at,” kata Sartono dalam pesan singkat, Selasa (9/12).

=GAM/ABD

Pilkada Via DPRD, Rakyat akan Kecewa

JAKARTA-Rakyat akan menghukum partai politik yang mendukung pilkada tidak langsung atau via DPRD. Diperkirakan, parpol yang tetap men-dorong tidak langsung ini akan terpuruk saat pemilu 2019 mendatang.

ant/puspa perwitasari HARI ANTI KORUPSI ICW. Aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) membentangkan spanduk seruan anti korupsi di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (9/12). Memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia, ICW memperingatkan anggota legislatif untuk berperan aktif dalam upaya pemberantasan korupsi dan mengutamakan kepentingan rakyat.

Pengamat: Partai-partai itu Bisa Habis di 2019 Nanti

POLITIK

DPR Bahas Perppu Pilkada Januari 2015JAKARTA- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan DPR RI baru akan mem-bahas Peraturan Pemer-intah Pengganti Undang Undang No 1 Tahun 2014 tentang Pilkada pada masa sidang kedua, Janu-ari 2015.

“Saat ini DPR RI baru memasuki masa reses sete-lah berakhirnya masa sidang pertama pada 5 Desember,” kata Fadli Zon di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa.

Menurut dia, karena DPR RI belum membahas Perppu No 1 tahun 2014 tentang Pilkada, belum ada fraksi-fraksi anggota Koalisi Merah Putih (KMP) di DPR RI yang menyatakan menolak Perppu tersebut.

Sampai saat ini, kata dia, fraksi-fraksi anggota KPM belum memberikan sikap ter-hadap Perppu tentang Pilkada, karena baru akan dibahas pada masa sidang kedua mulai 12 Januari 2015.

“Kalau dikatakan setuju, sampai saat ini fraksi-fraksi anggota KMP bisa disebut setuju dengan usulan tersebut. Realitasnya belum ada fraksi yang menyampaikan sikap me-nolak secara tertulis,” katanya.

Ketika ditanya, apakah fraksi-fraksi anggota KMP akan memiliki perbedaan sikap dengan fraksi-fraksi dari Koal-isi Indonesia Hebat (KIH) pada pembahasan Perppu Pilkada, menurut Fadli Zon, tidak ada blok-blokan lagi di DPR.

Ketika ditanya, soal perny-ataan Partai Golkar pada saat pelaksaaan Munas IX di Bali, yang menolak Perppu Pilkada, menurut Fadli, itu hanya reko-mendasi, belum menjadi sikap resmi Partai Golkar.

Wakil Ketua DPR RI ini menegaskan, KMP akan tetap solid setelah penyelenggaraan Munas Partai Golkar di Bali.

=ANT/RIZA

Page 3: e Paper Koran Madura 10 Desember 2014

KORAN MADURARABU 10 DESEMBER 2014 | No. 0503 | TAHUN III 3NASIONALPROBOLINGGO RABU 10 DESEMBER 2014

No. 0503 | TAHUN III 3NasionalKORAN MADURA

“Kami tidak mengakui ketua fraksi Gol-kar sekarang. Kami menunjuk ketua dan sekretaris fraksi Golkar yang baru,” kata Agung dalam konferensi pers di Kantor

DPP Partai Golkar, di kawasan Slipi, Jakarta Barat, Selasa (9/12).

Seperti diketahui, Ketua Fraksi Golkar DPR RI versi kepengurusan Aburizal Bakrie adalah Ade Komarudin. Sementara Sek-retaris Fraksi dijabat Bambang Soesatyo. Adapun Ketua Fraksi Golkar di MPR kubu Ical adalah Hardi Susilo. “Sesuai hasil rapat pengurus partai, kami tetapkan Agus Gu-miwang sebagai Ketua Fraksi dan Melchias Mekeng sebagai Sekretaris Fraksi di DPR serta Agun Gunandjar sebagai Ketua Fraksi MPR.

Tapi sekretaris belum ada. Besok kita rapatkan,” ujar Agung.

Agung mengatakan, dengan pergantian ini, Agus dan Agun dapat segera melak-sanakan tugasnya di DPR dan MPR. Me-kanisme dan aturan pergantian tersebut akan diserahkan kepada Sekretaris Jenderal Zainuddin Amali. “Kami tidak mengakui keberadaan Ketua Fraksi DPR dan MPR sebelumnya. Yang sah adalah yang seka-

rang ini. Pergantian ini merupakan murni wewenang kebijakan DPP partai dan sudah diatur dalam AD/ART partai,” ujar Agung.

Meski sudah mengganti dua posisi struktural di parlemen, Agung tidak meng-ganti pimpinan DPR. Ketua DPR saat ini diisi oleh Setya Novanto yang juga merupa-kan kubu dari Aburizal Bakrie. “Kalau un-tuk ketua DPR itu kita tidak bisa ganti ka-rena posisi itu akan terbentur dengan tata tertib karena pemilihan ketua DPR diatur dalam tata tertib Dewan,” kata Agung.

Agung meminta kepada Agus dan Melchias untuk mengonsolidasikan se-luruh anggota Fraksi Golkar lainnya agar segera bekerja sesuai fungsi legislatif. Salah satu yang mesti dikerjakan adalah melo-loskan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Pilkada menjadi undang-undang. “Fraksi harus terlibat aktif dalam pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2015 dan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

undang tentang Pilkada ,” kata Agung.Dalam kesempatan itu, Agung lagi-lagi

menegaskan Golkar di bawah kepemimpi-nannya bukan lagi bagian dari Koalisi Me-rah Putih (KMP), tapi juga tak bergabung dengan masuk Koalisi Indonesia Hebat (KIH).

Sementara itu, politikus Golkar versi Ical, Bambang Soesatyo meminta peserta Munas Ancol untuk kembali ke pangkuan Partai Golkar. “Kita minta kawan-kawan yang di Ancol untuk kembali ke pangkuan Partai Golkar dan jangan bawa-bawa Gol-kar ke pemerintah,” jelas dia.

Bambang berharap kedua kubu segera berdamai. Jika tidak, lanjut Bambang, keputusan mengenai keabsahan partai pun diserahkan kepada pemerintah. “Kita serahkan ke pemerintah yang punya waktu 7 hari untuk memutuskan mana yang me-menuhi keabsahan persyaratan AD/ART,” tandas dia.

=GAM/ABD

Berebut Pucuk Partai BeringinAgus Gumiwang Ketua Fraksi di DPR, Agun Gunandjar di MPR

JAKARTA-Konflik internal di tubuh Partai Golkar se-makin panas. Ketua Umum DPP Golkar Agung Laksono versi Munas Jakarta mende-pak Ketua dan Sekretaris Fraksi Golkar DPR RI hasil kepengurusan Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie. Perombakan yang sama juga dilakukan terhadap kompo-sisi Fraksi Partai Golkar di MPR.

ANAK BUNUH KEDUA ORANGTUANYA

Petugas menggiring tersangka pembunuh kedua orangtuanya,

Tasdik (tengah) saat diamankan di Polres Brebes, Jateng, Selasa (9/12). Tasdik membunuh kedua orangtuanya

Warno (52) dan Tusminah (45) ketika tidur sekitar pukul 00.45 WIB dini hari di rumahnya Dukuh Anjin, Desa Malahayu,

Brebes dengan cara dibacok, dipukul batu dan di palu, dengan motif balas dendam

karena tidak dibelikan motor.

ant/oky lukmansyah

Page 4: e Paper Koran Madura 10 Desember 2014

KORAN MADURARABU 10 DESEMBER 2014 | No. 0503 | TAHUN III 4 Nasional

YOGYAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri aca-ra Peringatan Hari Anti Korupsi Se-Dunia Tahun 2014 di Graha Sabha Pramana, Universitas Gad-jah Mada (UGM), Selasa (9/12). Dalam sambutannya, Presiden Jokowi kembali mengingatkan soal pentingnya membangun sis-tem yang baik untuk mengurangi korupsi.

“Artinya, sistem yang baik yang kita ban-gun akan sangat membantu. Tentu saja, kalau sistem sudah dibangun, birokrasi kita harus mengikuti sistem yang ada,” papar Jokowi di Yogyakarta, Selasa (9/12).

Turut hadir bersama Presiden dalam keg-iatan tersebut adalah Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Mensesneg Pratikno, Seskab Andi Wijayanto, Ketua Komisi Pem-berantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad, dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Bu-wono X.

Salah satu upaya mencegah korupsi kata Presiden, dengan membangun sistem one

stop service atau perizinan satu pintu. Sis-tem ini penting dan menjadi modal dasar menekan tindakan penyelewengan ang-garan negara atau korupsi. “Sistem seperti one stop service, cash management, pajak, pajak online, e-budgetting, e-purchasing sys-tem akan banyak mengurangi tindakan pe-nyimpangan, penyelewengan, dan tindakan korupsi,”tuturnya.

Presiden lantas mempertanyakan, izin yang seharusnya bisa dikerjakan dua hari bisa sampai 6 bulan, yang satu bulan diberi-kan 4 tahun.

Jokowi mengaku telah menyampaikan ke-pada seluruh Gubernur, Bupati dan Walikota seluruh Indonesia tentang pentingnya mem-bangun model one stop service office. “Supaya perizinan bagi masyarakat itu bisa diselesai-kan secepat-cepatnya. Itu bukan persoalan yang sulit, pekerjaan yang mudah. Semua orang bisa melakukan itu, ini masalah izin,” tuturnya.

Mengenai masalah anggaran, Presiden mengatakan jika konsep e-budgetingnya sudah diterapkan, maka mudah sekali me-ngontrolnya. Hal ini memudahkan pemer-intah melakukan pengecekan jumlah uang masuk berapa di setiap kabupaten, mulai pa-jak, retribusi dan lain-lain. “Ngeceknya mu-

dah sekali. ini preventif, memang yang betul itu preventif. Kalau memang sudah sulit mas-uknya ke penegakan hukum, KPK, Kejaksaan, Kepolisian,” paparnya.

Selamatkan Rp 249 TriliunSementara itu, Ketua KPK Abraham Sa-

mad mengatakan momentum Hari Anti Ko-rupsi Internasional (HAKI) yang jatuh setiap 9 Desember digunakan untuk menegakkan integritas serta mendorong sinergi dengan semua pihak.

“Momentum ini adalah saat yang tepat untuk menegakkan integritas serta menjadi-kan korupsi sebagai musuh bersama sehingga semakin banyak masyarakat yang menyebar-kan pesan antikorupsi,” ujar Abraham saat memberi sambutan dalam acara pembukaan Festival Anti Korupsi ‘Tegakkan Integritas’ di UGM, Yogyakarta, Selasa (9/12).

Hingga saat ini, jelasnya, KPK telah me-nyelamatkan uang negara sebanyak Rp 249 triliun. Untuk itu, Samad mengajak semua pihak untuk menghadapi korupsi dengan se-mangat. “Kami menyampaikan penghargaan atas komitmen Presiden Jokowi untuk tegas dalam memberantas korupsi. Saya setuju dengan beliau, kerja, kerja, kerja,” ujarnya.

=GAM/ABD

Jokowi: Bangun Sistem yang Baik untuk Cegah Korupsi

ant/fiqman sunandar AKSI OBOR HARI ANTI KORUPSI. Seorang pengunjukrasa memegang foto seorang akstivis yang hilang saat menggelar aksi obor untuk memperingati hari anti korupsi di Bundaran Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (9/12). Aksi puluhan buruh dan mahasiswa yang tergabung dalam Front Perjuangan Rakyat itu juga meminta pengusutan tuntas beberapa aktivis yang hilang.

KRIMINAL

Pembunuh Ade Sara Diganjar 20 TahunJAKARTA-Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menjatuhkan hu-kuman dua puluh tahun penjara untuk kedua ter-dakwa pembunuh Ade Sara Angelina Suroto, Assyifa Ramadani dan Ahmad Imam Al-Hafitd.

“Menyatakan terdakwa As-syifa Ramadhani telah terbukti secara sah dan meyakinkan telah melakukan pembunuhan berencana dan menjatuhkan pidana selama 20 tahun,” ujar Ketua Majelis Hakim Absoro di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (9/12).

Selanjutnya kepada Ahmad Imam Al-Hafitd alias Hafitd, Ab-soro juga menyatakan bahwa pria berusia tahun ini juga dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman 20 tahun penjara.

Hukuman 20 tahun penjara tersebut lebih ringan dibanding-kan dengan tuntutan jaksa yang menuntut keduanya dengan hu-kuman maksimal yaitu hukuman penjara seumur hidup.

Assyifa Ramadani dan Ahmad Imam Al-Hafitd didakwa mem-bunuh Ade Sara pada awal Maret 2014.

Keduanya dikenakan huku-man primer Pasal 340 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUH Pidana yang mengatur tentang pembunuhan berencana dengan ancaman maksimal hukuman mati atau seumur hidup, atau minimal 20 tahun penjara.

Selain itu, baik Assyifa mau-pun Hafitd didakwa pasal ber-lapis dengan pasal 338 tentang pembunuhan dan pasal subsider lainnya yakni pasal 353 ayat 3 terkait dengan penganiayaan yang menyebabkan orang lain meninggal.

Jaksa Penuntut Umum dari Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat sebelumnya menyebut bahwa pembunuhan terhadap Ade Sara Angelina Suroto adalah kerja sama sempurna dari kedua ter-dakwa.

“Kerja sama sempurna dua terdakwa yang mengakibat-kan kematian korban Ade Sara Suroto,” kata Jaksa Aji Susanto saat sidang replik pada Selasa (25/11).=ANT/MARIA

Page 5: e Paper Koran Madura 10 Desember 2014

KORAN MADURARABU 10 DESEMBER 2014 | No. 0503 | TAHUN III 5PROBOLINGGO RABU 10 DESEMBER 2014

No. 0503 | TAHUN IIIEkonomiKORAN MADURA 5

UANG BEREDAR M2

Oktober Tercatat Rp4.024.2 TJAKARTA-Pertumbuhan likuiditas perekonomian M2 (Uang Beredar dalam arti luas) pada Oktober 2014 kembali meningkat. Posisi M2 pada Oktober 2014 tercatat sebesar Rp4.024,2 Triliun, atau tum-buh 12,5% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan September 2014 yang sebesar 11,9% (yoy).

Berdasarkan komponennye, ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Tirta Segara, peningkatan pertum-buhan tersebut terutama berasal komponen Uang Kuasi (Dana Pihak Ketiga yang terdiri dari simpanan berjangka dan tabungan baik rupiah maupun valas serta simpanan giro valas). Pertumbuhan komponen M1 (Uang kartal dan simpanan giro Rupiah) dan Uang Kuasi masing-masing tercatat sebesar 9,8% (yoy) dan 13,7% (yoy), meningkat dari bu-lan sebelumnya yang sebesar 9,4% (yoy) dan 13,1% (yoy). “Sedangkan berdasarkan faktor yang mempen-garuhi, jelasnya naiknya pertumbu-han M2 pada bulan Oktober 2014 dipengaruhi oleh ekspansi operasi keuangan pemerintah ditengah pertumbuhan kredit yang masih melambat,” jelasnya di Jakarta, Selasa (9/12).

Sesuai pola tahunannya, ujar Tirta, ekspansi keuangan Pemerin-tah terjadi pada triwulan terakhir sejalan dengan peningkatan aktivi-tas belanja Pemerintah menjelang akhir tahun. Sementara itu, kredit perbankan pada Oktober 2014 ter-catat sebesar Rp3.587,4 Triliun, tum-buh 12,4% (yoy), melambat diband-ingkan September 2014 (12,6%;yoy). “Perlambatan pertumbuhan kredit ini sejalan dengan moderasi per-tumbuhan ekonomi,” urainya.

Adapun Suku bunga simpanan dan kredit perbankan masih terus meningkat. Pada Oktober 2014, lan-jutnya rata-rata suku bunga depos-ito berjangka waktu 6 dan 12 bulan tercatat sebesar 9,38% dan 8,77%, meningkat dibandingkan September 2014 yang masing-masing sebesar 9,36% dan 8,73%.

Kenaikan suku bunga dana terse-but diiringi oleh peningkatan suku bunga kredit. “Rata-rata suku bunga kredit di Oktober 2014 tercatat sebesar 12,93%, meningkat diband-ingkan September 2014 sebesar 12,88%,”pungkasnya.

=GAM

Kepala Departemen Kebijakan Makro-prudensial BI, Darsono mengatakan, sejauh ini BI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mewaspadai kedua risiko tersebut. Likuiditas hingga akhir tahun dan tahun depan diperkirakan masih sedikit mengetat, sedangkan NPL diperkirakan akan lebih tinggi bila dibandingkan dengan NPL pada 2013 lalu.

“Risiko likuiditas dan NPL, saat ini kami dan OJK terus berkoordinasi untuk konsen dan memantau terhadap risiko-risiko ini, kita punya alat untuk memonitor detik demi detik. Kita harus terus mencermati apakah risiko ini terhadap bank-bank dikarenakan faktor teknis atau apa,” ujar Darsono, di Ge-

dung BI, Jakarta, Selasa, (9/12).Dia menjelaskan, pemantauan yang pal-

ing sering dilakukan BI bersama OJK adalah kemampuan perbankan memenuhi kewa-jiban pembayaran. Jika ada antrean, maka system Real-Time Gross Settlement (RTGS) akan berbunyi dan langsung ditindak bank sentral.

Pengawasan terhadap perbankan pent-ing untuk menjaga kondisi makroprudential tetap kuat. Jika perbankan punya masalah likuiditas, bank sentral akan ikut mencari-kan jalan keluar.

“Kita cermati bank ini, apakah karena faktor teknis mungkin. Kita terus melototi bank terutama risiko likuiditas. Detik by detik apakah perbankan bisa memenuhi ke-wajiban dalam pembayarannya. Kalau ada antrean tagihan alat kita monitor kita bu-nyi, alarming,” jelasnya.

Menurutnya, sumber-sumber ketidak-seimbangan likuiditas juga terkait dengan ekspansi kredit bank yang dikelola dengan baik. Oleh sebab itu, BI dan OJK harus da-pat melihat bagaimana kondisi kredit dan bagaimana kondisi NPL perbankan. “Itu kita monitor terus, karena risiko bank itu bukan saja berasal dari banknya itu sendiri, tapi bisa juga dari debiturnya yakni korporasi,” tukas Darsono.

Adanya kondisi tersebut, maka pihakn-ya juga bakal mencermati lebih dekat para

debitur-debitur nakal (korporasi) yang me-nyebabkan kredit macet pada suatu bank. Selain itu, BI dan OJK juga akan melihat apakah perusahaan korporasi tersebut me-miliki nilai yang baik atau tidak dari segi utangnya. “Leverage-nya masih wajar atau tidak, apakah korporasi tertentu rentan ter-hadap risiko-risiko tertentu apa tidak. Kita sudah ukur daya tahan korporasi kita sep-erti apa,” ucapnya.

Selain di sektor korporasi, BI juga me-waspadai penyaluran kredit di sektor ru-mah tangga seperti kredit pemilikan rumah (KPR). “Itu ada kelompok masyarakat tert-entu yang berpendapatan tertentu tingkat keberhutangan sudah cukup tinggi, sehing-ga ini patut terus dimonitor jangan sam-pai nanti semangat utang, nah ketika ada gekolak-gejolak yang terjadi, menjadi tidak memenuhi kewajibannya, ini juga kita atur,” papar Darsono.

Sementara itu, tingkat permodalan per-bankan juga menjadi risiko tertentu bagi BI. Pihaknya bakal terus memonitor segi permodalan perbankan yang dirasa cukup mengkhawatirkan untuk bersaing dengan bank-bank asing. “Ketahanan permoda-lan kita harus betul-betul kita jaga dengan baik, terutama tekanan-tekanan baik dari domestik maupun dari eksternal yang luar biasa,” tutupnya.

=GAM

Kredit Macet Masih Menghantui Perbankan

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mengaku masih meng-khawatirkan beberapa risiko yang menjadi momok bagi industri perbankan nasional hingga akhir 2014 maupun pada 2015 mendatang. Be-berapa resiko itu antara lain likuiditas dan kredit macet (Non Performing Loan/NPL).

ant/fb anggoro DAMPAK POSITIF KEBIJAKAN PERIKANAN. Sejumlah pedagang menyusun aneka jenis ikan di pasar tradisional Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (9/12). Kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan menerapkan moratorium izin ikan dan menindak tegas pencurian ikan telah membuat harga ikan laut turun sehingga bisa lebih terjangkau oleh masyarakat kelas bawah.

Page 6: e Paper Koran Madura 10 Desember 2014

KORAN MADURARABU 10 DESEMBER 2014 | No. 0503 | TAHUN III 6 Ekonomi

“Ini merupakan nilai sekuritisasi terbe-sar sepanjang sejarah penerbitan. KIK EBA DBTN05 telah mendapatkan pernyataan efektif dari OJK pada tanggal 25 November 2014. Ini merupakan KIK EBA yang ketujuh kalinya diterbitkan setelah enam seri KIK EBA sebelumnya berhasil diserap pasar,” jelas Direktur Utama Bank BTN,Maryono

usai penerbitan KIK EBA DBTN05 di Ge-dung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa (9/12).

Menurutnya, KIK EBA cukup digemari oleh para investor karena merupakan produk investasi yang aman dan mengun-tungkan dengan agunan aset KPR yang nilainya terus naik. KIK EBA DBTN05 memiliki underlying sebanyak 33.173 re-kening tagihan KPR dengan jumlah total penerbitan Rp. 1.500.000.001.615,39. Aset portofolio tagihan KPR yang disekuritisasi ini diseleksi berdasarkan daftar kriteria se-leksi untuk menjamin kualitas aset yang disekuritisasi, sehingga bisa menghasilkan EBA dengan rating idAAA dari Pefindo se-laku lembaga pemeringkat.

Sementara bunga kupon KIK EBA BTN dibagi dalam 2 (dua) seri dan ditetapkan sebesar 10% untuk seri A1 dan 10,25% untuk seri A2. “Produk sebelumnya EBA DBTN 04 yang cukup sukses diserap pasar, menunjukkan bahwa produk EBA ini meru-pakan salah satu alternatif investasi jangka

panjang bagi investor pada surat berharga yang menawarkan imbal hasil yang me-narik dengan rating terbaik, aman dan den-gan minimum resiko,”urainya.

Pada transaksi sekuritisasi kali ini, Bank BTN berkerjasama dengan PT. Sara-na Multigriya Finansial (Persero) sebagai arranger dan pendukung kredit. Sebagai Manajer Investasi adalah PT. Danareksa Investment Management. Dan sebagai Bank Kustodian adalah PT. Bank Man-diri (Persero) Tbk. Sementara Danareksa Sekuritas, BCA Sekuritas dan CIMB Secu-rities ditunjuk sebagai agen penjual / sell-ing agent.

“Bagi Bank BTN selain memitigasi risiko maturity mismatch, sekuritisasi di-lakukan sebagai bentuk nyata pendalaman bidang keuangan (financial deepening) dis-amping mengantisipasi penerapan Basel III di Indonesia,”katanya.

Tahun 2015 jelasnya, Bank BTN mer-encanakan untuk meningkatkan nilai KPR yang akan disekuritisasi, selain karena ke-

butuhan yang besar untuk peningkatan ka-pasitas pemberian KPR juga semakin terse-barnya investor yang membeli produk ini.

“Untuk rencana di tahun 2015 akan di-mungkinkan juga untuk mencoba mencari investor asing yang berminat karena jenis transaksi sekuritisasi sudah umum dilaku-kan di negara lain,” imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Utama SMF, Raharjo Adisusanto mengatakan aset-aset portofolio KPR yang disekuritisasi telah diseleksi berdasarkan 32 kriteria seleksi yang bertujuan untuk memperoleh porto-folio KPR yang memiliki kualitas terbaik. Pemilihan portofolio KPR dan pemben-tukan struktur transaksi yang kuat meru-pakan faktor utama diperolehnya rating idAAA atas EBA yang dijual kepada inves-tor, dari Pefindo selaku lembaga pemering-kat.

Hal tersebut untuk meminimalkan tingkat risiko dalam pengembangan pasar pembiayan sekunder perumahan. Dengan penerbitan EBA sebesar Rp. 1,5 Triliun ini, maka total transaksi sekuritisasi yang tel-ah berhasil SMF fasilitasi sebesar Rp.5,45 triliun.

“Melalui transaksi sekuritisasi, perban-kan akan memperoleh likuiditas dana jang-ka panjang dari pasar modal sebagai salah satu sumber pendanaan selain Dana Pihak Ketiga (DPK),”pungkasnya.

=GAM

BTN-SMF Terbitkan KIK EBA Rp1,5 Triliun

JAKARTA-PT Bank Tabun-gan Negara (Persero) Tbk bersama PT Sarana Multigri-ya Finansial (Persero) kem-bali menerbitkan Kontrak Investasi Kolektif-Efek Be-ragun Aset (KIK EBA) Bank BTN ke-7. Nilai KIK EBA yang diterbitkan perseroan senilai Rp.1,5 Triliun.

ant/oky lukmasyah TERSERANG HAMA ULET. Seorang petani mencari hama ulat grandong di daun bawang merah di Desa Limbangan Wetan, Brebes, Jateng, Selasa (9/12). Musim hujan puluhan hektar tanaman bawang merah di daerah tersebut rusak akibat terserang hama ulat grandong sehingga hasil bawang merah terancam rusak dan penurunan produksi.

Page 7: e Paper Koran Madura 10 Desember 2014

KORAN MADURARABU 10 DESEMBER 2014 | No. 0503 | TAHUN III 7PROBOLINGGO RABU 10 DESEMBER 2014

No. 0503 | TAHUN III 7Lintas JatimKORAN MADURA

Bisnis Pariwisata Terhambat Pelemahan Rupiah

"Tidak seperti tahun lalu, bisnis pariwisata Jawa Timur pada akhir tahun hanya berkisar antara 20-30 persen. Sementara tahun sebelumnya bisa menca-pai 50 persen," kata Sekretaris Jenderal Asita Jawa Timur, Nanik Sutaningtyas di Surabaya, Selasa (9/12).

Menurut dia, pelemahan nilai tukar rupiah berada di kisaran Rp 12.000 hingga Rp 12.500 per

dolar. Selain itu, diterapkannya kebijakan penaikan bahan bakar minyak (BBM) subsidi cukup berpengaruh terhadap minat masyarakat untuk berlibur ke

berbagai tempat wisata, baik dalam negeri ataupun ke luar negeri pada akhir tahun 2014.

"Dengan tingginya nilai tukar dolar terhadap rupiah, biaya ber-wisata ke luar negeri meningkat hingga 30 persen lebih," ujarnya.

Akibatnya, jelas dia, kondisi tersebut memberikan pengaruh besar terhadap animo masyarakat Jatim yang ingin berlibur ke luar negeri. Apalagi seluruh biaya, mulai dari biaya transportasi pesawat, hotel, dan kebutuhan makan dihitung dengan dolar AS.

"Apabila tahun lalu acuan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hanya Rp1 0.000 hingga Rp 11.000 per dolar, kini menjadi Rp 12.000 hingga Rp 12.500 per dolar. Dampak lainnya biaya perjalanan wisata meningkat," ungkapnya.

Di sisi lain, tambah dia, jum-lah masyarakat Jatim yang ber-libur ke luar negeri mengalami

penurunan dibandingkan tahun lalu. Pada tahun 2013 kenaikan jumlah wisatawan Jatim ke luar negeri pada akhir tahun menca-pai 30 persen lebih.

"Tapi kini hanya tumbuh 10-20 persen dibandingkan hari normal," ucapnya.

Sementara, sebut dia, negara yang menjadi tujuan wisata pal-ing diminati antara lain Korea dan Jepang. Kondisi itu dipicu oleh melekatnya budaya Korea dan Jepang akibat tayangan dari berbagai stasiun televisi.

"Selain itu, India sebenarnya banyak juga yang ingin ke sana," katanya.

Namun, lanjut dia, situasi di India kurang aman dibandingkan di Jepang. Bahkan, untuk mem-peroleh paspor ke Jepang juga cukup mudah sehingga banyak yang memilih berlibur ke negara tersebut.

= ANT/CHANDRA HN/DIK

SURABAYA - Bisnis pari-wisata Jawa Timur (Jatim) terhambat pelemahan nilai tukar rupiah terha-dap dolar Amerika Serikat (AS) pada tahun 2014, karena kunjungan wisa-tawan ke daerah tujuan wisata turun dibanding-kan tahun sebelumnya.

Apabila tahun lalu acuan nilai tukar rupiah ter-hadap dolar AS hanya Rp 10.000 hingga Rp 11.000 per dolar, kini

menjadi Rp 12.000 hing-ga Rp 12.500 per dolar. Dampak lainnya biaya

perjalanan wisata menin-gkat,”

Nanik SutaningtyasSekretaris Jenderal Asita

Jawa Timur

ant/siswowidodoTIGA PELAJAR TENGGELAM. Tim Search and Resqud (SAR) berusaha mencari tiga pelajar yang tenggelam di Kali Madiun, Jatim, Selasa (9/12). Sebanyak empat orang pelajar SMA tenggelam saat memancing di kali tersebut, satu di antaranya berhasil menyelamatkan diri dan tiga lainnya hilang.

PENDIDIKAN

45 Sekolah Terapkan Kurikulum 2013

JEMBER - Sebanyak 45 sekolah terdiri atas sekolah dasar, sekolah menengah per-tama, sekolah menengah atas, dan sekolah menengah ke-juruan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, tetap menerapkan Kurikulum 2013.

Kepala Bidang TK dan SD Dinas Pendidikan Jember Ya-sin mengatakan sebanyak 15 sekolah dasar (SD) di Jember merupakan sekolah perconto-han (pilot project) Kurikulum 2013 karena sudah menerap-kan kurikulum tersebut pada tahun ajaran 2013/2014.

"Belasan sekolah itu sudah melaksanakan Kurikulum 2013 selama tiga semester, sedang-kan ribuan sekolah lainnya baru melaksanakan satu se-mester atau pada tahun ajaran 2014/2015," tuturnya.

Sekolah yang menjadi per-contohan Kurikulum 2013 di antaranya SDN Jember Lor 1, SDN Jember Lor 3, SDN Karan-grejo 2, SDN Balung Kulon 2, dan SD Muhammadiyah.

Data di Dinas Pendidikan Jember tercatat jumlah se-kolah dasar sebanyak 1.024 lembaga dan sebanyak 914 se-kolah di antaranya adalah se-kolah dasar negeri, sedangkan sisanya adalah swasta.

"Kami masih menunggu surat edaran resmi dari pihak Kementerian Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menen-gah terkait dengan kebijakan penghentian Kurikulum 2013," katanya.

Menurut dia, sebanyak 15 sekolah yang menjadi percon-tohan tidak mengalami kend-ala dan kegiatan belajar lancar dalam menerapkan kurikulum yang digagas oleh mantan Menteri Pendidikan dan Kebu-dayaan M.Nuh.

Sementara Kepala Bidang SMP, SMA, dan SMK Dinas Pendidikan Jember Tatang Pri-yanggono mengatakan seba-nyak 30 sekolah yang dijadikan percontohan Kurikulum 2013.

Beberapa sekolah tersebut di antaranya SMP Negeri 2 Jember, SMP Negeri 3 Jember, SMP Jenggawah, SMA Negeri 1 Jember, dan SMA Negeri 2 Jember.

= ANT/ZUMROTUN SOLICHAH/DIK

Page 8: e Paper Koran Madura 10 Desember 2014

KORAN MADURARABU 10 DESEMBER 2014 | No. 0503 | TAHUN III 8

Tiket kereta api (KA) Logawa jurusan Jember-Pur-wokerto dan KA Sritanjung jurusan Banyuwangi-Lem-

puyangan Yogyakarta terjual habis untuk keberangkatan

20-31 Desember 2014,”

Sugeng TurniantoHumas PT KAI Daerah Operasi

Daop) IX Jember

Lintas Jatim

Ibu Pembunuh Anak Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

Hal tersebut terungkap dalam sidang perdana kasus pembunu-han yang dilakukan seorang ibu kandung bernama Siti Soleha, dengan agenda pembacaan surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Pengadilan Negeri Jem-ber, Selasa (9/12).

Kepala Seksi Tindak Pidana Umum Kejaksaan Negeri Jember, Budi Hartono mengatakan ter-dakwa Siti Soleha didakwa den-gan pasal 44 ayat 3 junto pasal 5 huruf a Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Pengha-pusan Kekerasan Dalam Rumah

Tangga atau pasal 80 ayat 3 dan 4 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak.

"Ancaman hukuman UU Peng-hapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga maksimal 15 tahun penja-ra atau denda sebesar Rp 45 juta," tuturnya.

Sedangkan UU tentang Per-lindungan Anak, ancaman huku-mannya pidana penjara selama 10 tahun dan ditambah sepertiga dari ketentuan karena yang mela-kukan perbuatan itu adalah orang

tuanya sendiri.Selama persidangan dengan

agenda pembacaan surat dak-waan, terdakwa selalu menunduk.

Siti Soleha (38) warga Desa Yosorati, Kecamatan Sumberbaru tega membunuh anak kandungn-ya sendiri bernama Iin (18), dua tahun lalu dengan cara memukul anaknya dengan alat penumbuk padi hingga tewas.

Setelah anaknya tewas, ter-dakwa kemudian mengubur jasad Iin ke dalam "septic tank" ru-

mahnya, kemudian menutupnya dengan semen setebal sekitar 30 cm.

Sementara nenek korban yang juga ibu kandung terdakwa, Fa-timah meminta majelis hakim menghukum mati Siti Soleha ka-rena tega membunuh cucunya.

"Dihukum mati saja karena saya tidak terima dia membunuh cucu saya, dan saya sering dimarahi tanpa sebab," katanya kepada se-jumlah wartawan usai persidangan.

= ANT/ZUMROTUN SOLICHAH/DIK

JEMBER - Seorang ibu yang menjadi terdakwa dalam kasus pembunuhan terhadap anak kandungnya di Kabupaten Jember, Jawa Timur, terancam hukuman 15 tahun penjara.

ant/eric irengTERJUN BEBAS PASUKAN KHUSUS. Seorang siswa Kursus Terjun Bebas TNI AL (bawah) didampingi seorang jump-ing master, keluar dari pesawat Casa NC212 milik Skuadron Udara 600 Wing Udara Puspenerbal, di atas Lanudal Juanda Surabaya, Jatim, Selasa (9/12). Kursus terjun bebas atau Accelerated Free Fall (AFF) yang digelar Sekolah Khusus Pendidikan Intai Amfibi (Taifib) Korps Marinir tersebut, diikuti 86 siswa mantan Diktaifib, Dikpaska dan Dikkowal.

TRANSPORTASI

Tiket KA Terjual Habis hingga Akhir Tahun

JEMBER - Tiket kereta api ke-las ekonomi jarak jauh di wilayah Daerah Operasi IX Kabupaten Jember, Jawa Timur, terjual habis hingga akhir 2014.

"Tiket kereta api (KA) Logawa jurusan Jember-Purwokerto dan KA Sritanjung jurusan Banyu-wangi-Lempuyangan Yogyakarta terjual habis untuk keberangka-tan 20-31 Desember 2014," kata Humas PT KAI Daerah Operasi (Daop) IX Jember, Sugeng Turni-anto, Selasa (9/12).

Menurut dia, tiket kereta selama libur Natal dan Tahun Baru tersebut sudah dipesan pe-numpang sejak November 2014, sehingga awal pekan ini tiket kereta jarak jauh dengan tujuan Purwokerto dan Lempuyangan Yogyakarta ludes terjual.

"Habisnya tiket kereta untuk keberangkatan 20-31 Desember bertepatan dengan libur sekolah, sehingga banyak warga yang memanfaatkan momentum terse-but untuk berkunjung ke sanak saudaranya," tuturnya.

Selain itu, kata dia, libur tersebut juga bertepatan dengan libur mahasiswa setelah ujian, sehingga banyak mahasiswa pen-datang yang pulang ke kampung halamannya dengan mengguna-kan jasa angkutan kereta api.

Ia menjelaskan tiket kereta yang terjual habis adalah tujuan Purwok-erto dan Lempuyangan Yogyakarta, namun untuk tiket KA Logawa dan KA Sritanjung dengan tujuan Surabaya masih tersedia. "Hingga hari ini tiket kereta kelas ekonomi tujuan Surabaya masih tersedia

sekitar 40 persen, namun dipredik-si tiket tersebut akan habis dalam beberapa hari ke depan," paparnya.

Untuk KA komersial bisnis dan eksekutif seperti KA Mutiara Timur Siang dan Malam jurusan Bany-uwangi-Surabaya masih tersedia sekitar 60 persen hingga akhir tahun 2014. "Tiket KA Tawangalun jurusan Banyuwangi-Malang dan Probowangi jurusan Banyuwangi-Surabaya juga masih tersedia seki-tar 80 persen selama libur Natal dan Tahun Baru," katanya.

Sementara salah seorang penumpang KA Sritanjung, Eko Hadi, mengaku sudah memesan tiket jauh-jauh hari untuk ke-berangkatan 21 Desember 2014.

"Liburan sekolah sudah ter-jadwal, sehingga saya dan kelu-arga memesan tiket kereta pada pertengahan November lalu, untuk berkunjung ke rumah saudara di Yogyakarta selama liburan dan al-hamdulillah sudah dapat tiketnya," ucap seorang guru di Jember itu.

= ANT/ZUMROTUN SOLICHAH/DIK

Page 9: e Paper Koran Madura 10 Desember 2014

KORAN MADURARABU 10 DESEMBER 2014 | No. 0503 | TAHUN III 9Lintas Jatim

Tiga Kasus Korupsi Ditangani Kejari

"Ketiga kasus tersebut adalah dugaan penyimpangan anggaran pembangunan kafetaria RSUD Madiun dan penyalahgunaan anggaran dengan tersangka dua kepala sekolah ternama di Kota Madiun," ujar Kepala Kejaksaan Negeri Madiun, Suluh Dumadi, kepada wartawan, Selasa (9/10).

Menurut dia, secara keseluru-han di tahun 2014, pihaknya ba-nyak menangani kasus korupsi.

Dari sejumlah kasus tersebut, ke-banyakan adalah penyimpangan barang dan jasa yang bersumber dari APBD Kota Madiun.

"Sedangkan lainnya, adalah kasus gratifikasi, tindak pidana pencucian uang, serta operasi tangkap tangan," ujar Suluh lebih lanjut.

Ia menjelaskan, ketiga kasus korupsi yang ditangani di akhir tahun 2014 tersebut, saat ini me-

masuki tahap penuntutan. Baik untuk kasus kafetaria maupun perkara yang membelit dua kepa-la sekolah.

Pihaknya mengakui, terdapat beberapa kendala dalam penan-ganan kasus tersebut. Terutama saat melakukan penyelidikan, yakni subyek hukum atau pelaku sulit diungkap.

Hal itu karena subyek hukum mempunyai kedudukan maupun seorang intelektual tinggi. Se-hingga terkadang mangkir saat dimintai keterangan sebagai ba-rang bukti.

Ia menambahkan, tidak ada

target dalam pengungkapan kasus korupsi. Sebab, dalam pen-gungkapan korupsi, kejaksaan hanya berupaya mengembalikan kerugian negara.

Sementara, guna memper-ingati Hari Antikorupsi Sedunia yang jatuh setiap tanggal 9 De-sember, pimpinan dan staf Kejak-saan Negeri Madiun membagikan ribuan stiker dan selebaran anti-korupsi kepada masyarakat di ka-wasan simpang empat tugu kota setempat.

"Dengan pembagian stiker tersebut, diharapkan dapat meng-ingatkan masyarakat agar tidak korupsi. Masyarakat diimbau juga memiliki kesadaran hukum yang tinggi," tambahnya.

Aksi pembagian stiker terse-but mendapat tanggapan positif dari masyarakat Madiun yang melintasi kawasan setempat. Keg-iatan tersebut sempat membuat lalu lintas sekitar macet namun masih dalam batas wajar.

= ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO/DIK

MADIUN - Kejaksaan Negeri Madiun, Jawa Timur, menangani tiga kasus korupsi di lingkup Pemeritah Kota Madiun menjelang akhir tahun 2014.

ant/rudi mulya TERBENGKALAI KARENA KORUPSI. Kondisi pembangunan Jembatan Brawijaya yang hingga kini masih terbengkalai , Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (9/12). Pengerjaan Proyek Multy Year tersebut belum dilanjutkan kembali karena terganjal kasus Korupsi dugaan penyalahgunaan uang Negara yang menelan anggaran APBD Kota Kediri senilai Rp 66 miliar dan kasus korupsi jembatan brawijaya hingga kini masih di ditangani penyidik Disreskrimsus Polda Jatim.

GANGGUAN KESEHATAN

Anak Rentan terhadap Berbagai Penyakit

SURABAYA - Ahli tumbuh kembang anak dari Rumah Sakit dr Soetomo Surabaya, dr Mira Irmawati SpA (K), mengatakan anak merupakan kelompok rentan terhadap berbagai penyakit karena sistem kekebalan tubuh belum terbangun sempurna.

"Anak masih sangat rentan terhadap segala kemung-kinan terserang penyakit, karena itu peranan orang tua sebaiknya bijaksana dalam menanggulangi gejala gang-guan kesehatan pada anak," katanya saat berbicara dalam seminar bertajuk "Bijaksana Tanggulangi Gejala Gangguan Kesehatan Anak, PURE Medi-cated Series: Cara Terbaru Meringankan Gejala Flu dan Perut Kembung" di Surabaya, Selasa (9/12).

Ia mengemukakan salah satunya adalah sakit perut kembung yang antara lain disebabkan oleh menelan udara terlalu banyak, sering terkena angin dan pemilihan botol susu yang salah, proses peragian (intoleransi laktosa), dan faktor lainnya.

"Perut kembung dan pilek mengganggu kenyamanan dan anak menjadi rewel, tidak da-pat tidur nyenyak. Bila kead-aan ini sering terjadi berulang kali, maka akan berpengaruh pada proses kualitas tumbuh kembang anak," katanya.

Bahkan, jika mengetahui anaknya sedang sakit, orang tua seringkali menggosok obat gosok atau bawang me-rah untuk mengatasi perut kembung.

"Dengan pengertian bahwa kedua benda terse-but dapat mengeluarkan panas sehingga kembung berkurang, padahal benda tersebut terlalu keras untuk kulit anak dan seringkali menyebabkan kulit anak mengalami iritasi," katanya.

Sebaiknya, kata konsultan tumbuh kembangan anak itu, orang tua menerapkan metode baru yang lebih sesuai untuk tubuh anak supaya anak bisa tumbuh dengan baik.

= ANT/INDRA SETIAWAN/DIK

Page 10: e Paper Koran Madura 10 Desember 2014

KORAN MADURARABU 10 DESEMBER 2014 | No. 0503 | TAHUN III 10 Lintas Jatim

Puluhan Pohon Tumbang

Pantauan di sejumlah lokasi tampak puluhan pohon tum-bang di sejumlah jalan seperti Jalan Basuki Rahmat, Pemuda, Pacar Keling, Genteng, Darmo, Panglima Sudirman dan lain-nya.

Selain itu, tiang listrik juga roboh dan melintang di tengah jalan atau depan Balai Yasa Jalan Tapak Siring.

Sekretaris Satkorlak Penang-gulangan Bencana Kota Sura-baya, Sumarno, mengatakan, dampak cuaca ekstrem tersebut mengakibatkan kemacetan total terjadi di sejumlah wilayah pu-sat kota .

"Sementara ini belum ada laporan korban, tapi dampaknya memang terjadi kemacetan di

mana-mana," katanya.Untuk mengatasi hal tersebut,

pihaknya menurunkan sejumlah petugas dari dinas kebersihan dan pertamanan, Satpol PP, Bakes-banglinmas, dan Dinas Perhubun-gan.

"Beberapa SKPD (Satuan Per-angkat Pemerintah Daerah) tu-run, untuk membersihkan pohon tumbang, ranting yang bersera-kan di jalan," katanya.

Ia mengatakan untuk men-gantisipasi cuaca ekstrem di Surabaya sebenarnya pihaknya jauh-jauh hari telah mengin-gatkan pada tim reklame untuk memberikan imbauan kepada pemilik reklame agar mengecek kondisi tiang reklame masing-masing.

Sementara itu, terhadap an-tisipasi robohnya pepohonan, di-nas kebersihan dan pertamanan melakukan pemotongan ranting pohon yang menjulang di tengah jalan .

"Jauh-jauh hari musim hu-jan, kita sudah ingatkan tim re-klame untuk memantau reklame yang usianya sudah lama atau membahayakan," kata Soemarno yang juga Kepala Bakesbanglin-mas.

Ia menambahkan, cuaca ek-strem berlangsung sekitar Pk. 14.30 WIB. Ia memperkirakan ke-cepatan angin mencapai 45 Km/jam.

"Kecepatan angin tadi sekitar 45 Km/jam, dan terjadi di pusat kota," katanya.

Soemarno mengatakan, me-masuki musim penghujan ini, pihaknya senantiasa dalam po-sisi siap siaga guna menghadapi dampak yang ditimbulkan.

= ANT/ABDUL HAKIM/DIK

SURABAYA - Puluhan pohon dan tiang listrik di pu-sat Kota Surabaya tumbang dan melintang di tengah jalan akibat hujan deras disertai angin kencang, Selasa (9/12) sore.

ant/m risyal hidayatAKIBAT ANGIN KENCANG. Sejumlah petugas pemadam kebakaran (PMK) berusaha memotong pohon yang tumbang di kawasan Embong Malang, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (9/12). Akibat hujan deras disertai angin kencang yang tidak berlangsung lama tersebut mengakibatkan pohon, rambu lalu lintas, serta baliho di beberapa wilayah Surabaya tumbang.

PERINGATI HARI ANTI KORUPSI

Angin Kencang Robohkan Tenda Upacara Grahadi

SURABAYA - Angin kecang yang melanda Kota Surabaya pada Selasa sore, meroboh-kan tenda yang sedianya akan digunakan untuk pelaksanaan upacara bendera Hari An-tikorupsi di Gedung Grahadi, Surabaya.

Salah seorang staf Biro Umum Pemerintah Provinsi Ja-tim, Kamal A mengatakan hujan deras yang disertai dengan angin kencang tersebut berlangsung sekitar lima belas menit.

"Hujan deras yang terjadi cukup cepat dan merobohkan tenda yang akan digunakan un-tuk pelaksanaan upacara pada Rabu (10/12) besok," ucapnya.

Ia mengatakan, posisi tenda yang roboh itu berada di sebelah timur dan barat gedung utama Gedung Negara Grahadi.

Tak hanya tenda, kata dia, hujan dan angin kencang itu juga meroboh tenda atas pang-gung paduan suara yang berada

di sebelah timur gedung utama Grahadi. Beruntung, ketika tenda roboh tidak ada orang yang berteduh.

Meski demikian, robohnya tenda tersebut membuat ring-sek mobil yang berada dibawah dan samping tenda. Sedikitnya ada dua mobil yang ringsek ter-timpa tenda, yakni jenis mobil station dan bus yang diparkir di lokasi.

Hujan angin yang terjadi di Surabaya juga merobohkan sejumlah pohon seperti di Jalan Pemuda dan juga di Jalan Kacapiring.

Kondisi ini membuat se-jumlah jalan protokol yang ada di Kota Pahlawan, Surabaya ini mengalami kemacetan karena pengendara harus menepi un-tuk menghindari petugas yang sedang melakukan pemotong-an dan pembersihan pohon tumbang.

= ANT/INDRA SETIAWAN/DIK

Page 11: e Paper Koran Madura 10 Desember 2014

KORAN MADURARABU 10 DESEMBER 2014 | No. 0503| TAHUN III 11Lintas JatimPROBOLINGGO RABU 10 DESEMBER 2014

No. 0503 | TAHUN III 11ProbolinggoKORAN MADURA

Ketiga tersangka yaitu GN (35) warga Jalan Hayam Wu-ruk Kelurahan Manguharjo Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo, AR (29) warga Jalan Mastrip Kelurahan Jre-beng Wetan Kecamatan Ke-dopok Kota Probolinggo, yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemkot Probolinggo, dan LV (260, war-ga jalan raya Bromo, Kelura-han Triwung Kidul Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo,

ketiganya sebagai pemakai.Selain ketiga tersangka,

petugas juga menyita barang bukti berupa tiga buah bong yang digunakan untuk meng-hisap sabu, empat klip plastik putih yang berisi serbuk kristal, lima buah potongan sedotan ke-cil, satu buah botol kecil, pipit kaca, dan tempat permen doubel mint.

Selain itu, satu buah hand phone merk evercross warna hi-tam, tiga buah sedotan panjang,

dua buah korek api, satu buah tutup botol air mineral yang su-dah dilubangi, satu buah HP merk Nokia, satu lembar STNK sepeda motor Honda Scoopy warna mer-ah putih, nomor polisi N. 4330 SG.

“Penangkapan terhadap keti-ga tersangka berawal dari lapo-ran warga yang menyebutkan, di rumah GN sering dijadikan tem-pat transaksi jual-beli sabu, serta dijadikan lokasi pesta sabu,” ujar Kapolres Probolinggo Kota, AKBP. Iwan Setyawan, kepada wartawan, Selasa (9/12).

Menurutnya, informasi yang diperoleh dari masayrakat, akh-irnya Kasat Barkoba, AKP. Sumi Andana langsung memerintah-kan anggota untuk melakukan pengintaian dalam pengendapan selama satu minggu di rumah yang di curigai, di jalan hayam

Wuruk Kelurahan Mangunhar-jo Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo.

“Saat yang tepat, menggere-beknya. Tak ayal, ketiga tersangka di dapati lagi asyik mengkonsum-si narkoba jenis sabu –sabu pakai bong, dan ketiganya tak berku-tik. Tanpa perlawan, GN, AR, dan LV diamankan petugas,” tandas AKBP. Iwan Setyawan.

AKBP. Iwan Setyawan me-nambahkan, para tersangka berikut barang bukti diboyong petugas ke markas Polres Probolinggo Kota untuk men-jalani pemeriksaan intensif. “Tersangka dikenakan Pasal 112 Yo 127 UU 35 Tahun 2009 ten-tang narkotika dengan ancaman maksimal dua belas tahun pen-jara,” tandasnya.

=M.HISBULLAH HUDA

Tiga Pengguna Sabu Diringkus PolisiSatu Tersangka Berstatus PNSPROBOLINGGO - Tiga pemuda tersangka pengguna sabu-sabu ditangkap Satuan Resnarkoba Polres Probolinggo Kota dalam penyergapan di Jalan Hayam Wuruk, Kelurahan Manguharjo Kecamatan Mayan-gan Kota Probolinggo, Sabtu (6/12), sekitar pukul 04.30 WIB.

DIAMANKAN. Tersangka dan barang bukti yang disita Polres Probolinggo Kota.

PROBOLINGGO - Setelah Pengadilan menjatuhkan hukuman kepada para terdakwa kasus korupsi di Kabupaten Probolinggo, sebanyak sepuluh ter-dakwa masih belum puas dengan hasil keputusan vonis yang diterimanya. Mereka lebih memlih un-tuk naik banding.

Kepala Seksi Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Negeri Kraksaan Kabupaten Probolinggo, Irsadul Ihwan, mengatakan sepanjang ta-hun 2014, kejaksaan Negeri Kraksaan banyak menangani berbagai kasus tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh oknum pejabat di lingkungan pemerintahan Kabupaten Probolinggo.

“Mulai dari kasus pen-yalahgunaan Anggaran Dana Desa (ADD) dan penyaluran beras untuk orang miskin (Raskin) yang dilakukan oleh kepala desa, dan penyim-pangan lainnya,” terangnya kepada wartawan, Selasa (9/12).

Menurutnya, dari serang-kaian kasus korupsi yang telah dilakukan penyelidikan, penyidikan penuntutan dan juga eksekusi. Sederatan kasus tersebut, dari tedakwa yang sudah dinyatakan penjatuhan vonis dari pengadilan. Masih ada juga yang mengajukan banding dan kasasi.

“Untuk yang mengaju-kan banding sebanyak 10 orang dan 5 yang mengaju-kan kasasi. Mereka ada yang tersangkut ADD, juga ada kasus Korupsi Teknik Infor-masi Komputer (TIK),” tandas Irsadul Ihwan.

Untuk saat ini,lanjut Irsadul Ihwan, kasus yang diajukan oleh para terdakwa masih belum mendapatkan putusan. Baik yang menga-jukan banding maupun yang mengajukan kekasasi. “Jadi proses hukum kasus terse-but masih tetap berjalan,” paparnya.

=MAHfUD HIDAyAtULLAH

KRIMINAL

Kasus Korupsi Naik Banding

Page 12: e Paper Koran Madura 10 Desember 2014

KORAN MADURARABU 10 DESEMBER 2014 | No. 0503 | TAHUN III12 Probolinggo Probolinggo

Aksi bagi-bagi stiker tersebut dipimpin langsung oleh Kajari Kota Probolinggo, Shady Munly Maje Togas, dimulai dari depan rumah dinas Walikota Proboling-go, Selasa (9/12).

Pantauan lapangan, di depan rumah dinas Walikota Proboling-go, tampak sejumlah pegawai Ke-jaksaan Negeri Kota Probolinggo mengenakan seragam kaos anti korupsi berdiri di pinggir jalan dan membagi-bagikan sejumlah stiker kepada pengendara sepeda motor, pengemudi mobil, dan pengayuh becak.

Satu persatu Kajari Kota Probolinggo, Shady Munly Maje Togas, menempelkan stiker di

mobil. Bahkan kendaraan di-nas bernomor polisi N 37 RP, yang ditumpangi Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Probolinggo, Paeni, tak luput dari pemasangan stiker oleh Ka-jari.

Selain itu, kendaraan mo-tor dinas milik Lurah Sukohar-jo Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo, Junaidi, tak luput terpasang stiker anti korupsi. ”Saya sangat mendukung kegia-tan bagi-bagi stiker oleh Kajari Kota Probolinggo,” ucapnya.

Menurut Kajari Kota Probolinggo, Shady Munly Maje Togas, mengatakan maksud dan tujuan membagi-bagikan stiker

kepada setiap pengendara yang melintas, adalah sebagai bentuk perayaan untuk memperingati Hari Antikorupsi yang diperingati serentak di seluruh dunia,” tan-dasnya.

Ia menambahkan, dengan tema mewujudkan Indonesia bersih, transparan tanpa korupsi dan dengan dibagi-baginya stiker tersebut, diharapkan masyarakat tergerak untuk berpartisipasi mencegah terjadinya tindak ko-rupsi.

“Saya optimis dengan pem-bagian stiker-stiker yang bertu-liskan anti korupsi adalah salah satu cara untuk mengingatkan masyarakat,” ucap Kajari Shady Munly Maje Togas.

Aksi Damai Turun JalanSementara itu, di wilayah Ka-

bupaten Probolinggo, Lembaga Swadaya Masyrakat Corruption Watch (ProCW) melakukan aksi damai dengan turun jalan untuk

memperingatinya.Aksi yang digelar sekitar

pukul 9.30 WIB di depan kan-tor Kejaksaan Negeri Kraksaan Kabupaten Probolinggo, massa yang tergabung dalam aksi yang dilakukan oleh Procw tersebut hanya beberapa orang.

Selain melakukan orasi ten-tang penolakan terhadap para koruptor, mereka juga membawa beberapa selebaran yang bertu-lisakan salah satunya “Dinasti Adalah Modus Korupsi”.

Salah satu orator dalam demo tersebut Binhaudi men-gatakan, kalau urusan yang berkaitan dengan korupsi terse-but harus segera hilang dinegeri ini. Bahkan pihaknya mengecam untuk segera menuntaskan per-soalan yang bekaitan dengan urusan korupsi. “Karena korupsi dinilai menyengsarakan rakyat,” terangnya.

Korupsi juga sangat dekat

dengan dinasti yang banyak dis-alah gunakan oleh masyarakat. Padahal korupsi tersebut, kata dia, muncul berawal dari adanya dinasti yang ada di dalamnya. “Untuk para koruptor untuk bisa di hukum gantung,” teriak Bin-haudi.

Dalam aski tersebut, para pengguna jalan tidak hanya mendegarkan suara dari sang orator aksi. Namun mereka juga diberikan stiker tentang hari anti korupsi sedunia yang jatuh pada 9 Desember.

“Hal itu dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada pada masyarakat tentang adanya hari penolakan terhadap tindakan korupsi yang sangat menjamur dinegeri ini,” jelasnya.

Namun sayangnya, aksi terse-but tidak berjalan lama, hanya beberapa menit saja massa lang-sung membubarkan diri.

=M.HISBULLAH HUDA

Stiker Dibagikan pada PengendaraPROBOLINGGO – Peringatan Hari Antikorupsi Interna-sional yang jatuh pada 9 Desember dan bertema Mewu-judkan Indonesia Bersih, Transparan Tanpa Korupsi turut diperingati Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Probolinggo.

DITEMPEL. Kajari Kota Probolinggo memasang stiker di kendaraan milik Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Probolinggo saat melintas di jalan.

Page 13: e Paper Koran Madura 10 Desember 2014

KORAN MADURARABU 10 DESEMBER 2014 | No. 0503| TAHUN III 13Probolinggo

PROBOLINGGO - Pemkab Probolinggo tergolong rajin dalam masalah urusan pen-gadaan untuk mobil dinas. Tahun depan pemkab akan melaku-kan pengadaan ulang untuk para Forum Pimpinan Daerah (Forpimda).

Anggaran yang disediakan sebesar Rp 1,6 Miliar. Mobil kendaraan dinas tersebut akan diberikan pemkab untuk Kapol-res Probolinggo, Kajari, Dandim 0820, dan Kepala Pengadilan Negeri.

Menurut Kabag Pengadaan

dan Pengelolaan Aset Pemkab Probolinggo, Lulu’ul Fuadah mengatakan, tahun depan ada anggaran pengadaan untuk Pimpinan Daerah. ”Karena itu sudah masuk APBD 2015 menda-tang,” terangnya kepada warta-wan, Selasa (9/12).

Saat ini, kata dia, mobil yang masih dipaki oleh pimpi-nan daerah menggunakan mobil dinas lama. Pengadaan yang akan dilakukan leh pemkab tersebut, sudah selayaknya dilakukan. Mobil tersebut sudah lebih lima tahun dalam pen-

gadaannya. Secara aturan pemkab boleh

mengadakan pembelian mo-bil ulang jika melebihi waktu tersebut. Sedangkan mobil yang digunakan pimpinan daerah, nantinya akan di tarik oleh pemkab. “Jika mobil yang baru dibeli sudah dating, secara oto-matis bisa dipakai untuk dinas,” tandas Lulu’ul Fuadah.

Untuk harga yang menjadi pagu dalam anggaranya, kata Lulu’ul Fuadah, setiap mobil yang akan dibeli oleh pemkab hargan-ya berkisar Rp 300- Rp 400 juta.

Untuk mereknya, pihaknya masih belum bisa memastikan. “Habis tahun baru, pimpinan daerah akan berhak menerima mobil dinas baru,” tegasnya.

Untuk mobil yang lama, pihaknya belum memastikan apakah akan dilakukan pele-langan atau tidak. Jika mobil tersebut masih layak pakai, maka akan digunakan kem-bali oleh pemkab. “Tetapi jika sudah tidak layak pakai bisa jadi dilelang,” papar Lulu’ul Fuadah.

=MAHFUD HIDAYATULLAH

PENGADAAN

Rp 1,6 Miliar untuk Mobil Pimpinan Daerah

Anggaran yang disedia-kan sebesar Rp 1,6 Miliar.

Mobil kendaraan dinas tersebut akan diberikan pemkab untuk Kapolres

Probolinggo, Kajari, Dan-dim 0820, dan Kepala Pen-

gadilan Negeri.

Kepala Bidang Tata Lingkun-gan dan Kelembagaan, Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Probolinggo, Isdarwanto menga-takan untuk sampah baik yang sifatnya organik dan anorganik seharusnya dilakukan pengelo-laan yang baik. “Jangan sampai dibuang sembarangan apalagi di sungai,” terangnya kepada warta-wan, Selasa (9/10).

Menurutnya, dengan tidak terpilaharanya sampah sangat berdampak terhadap kondisi kebersihan lingkungannya. Pa-dahal sampah seharusnya di-lakukan dengan melakukan daur ulang sampah. ”Sebab sampah jika dikelola dengan baik akan bermanfaat. Namun jika tidak dikelola akan menjadi masalah bagi lingkungannya,” tandas Is-darwanto.

Isdarwanto menambahkan, pihaknya terus melakukan pema-haman kepada masyarakat untuk terus menjaga lingkungannya. Terutama masalah pengelolaan sampah yang ada. Sampah yang ada harus dikumpulkan lalu dip-ilah.

Untuk sampah organic, seperti daun-daunan bisa dikelola men-jadi pupuk kompos. Sedangkan sampah non organik seperti plas-tik dan kertas bisa di daur ulang menjadi kerajinan tangan seperti keranjang sampah maupun akse-

soris rumah tangga lainnya. “Yang penting pengelolaan sampah baik bisa menjadi manfaat dan sumber penghasilan,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Probolinggo, Dwijoko Nurjayadi, mengatakan, kalau dengan banyaknya sampah dis-ungai apalagi musim penghu-

jan, justru akan menjadi dampak terjadinya bajir. Oleh karena itu buanglah sampah pada tem-patnya jangan membuang disun-gai.

“Itu akan berdampak pendan-gkalan sungai, dan membuat ban-jir mudah terjadi,” ujarnya.

Untuk musim penghujan ini,

pihaknya mengajak masyarakat agar bisa menjaga lingkungan terutama pembuangan air di sun-gai dan selokan. “Saya berharap pemeliharaanya lebih ditingkat-kan, agar tidak mudah tersumbat ketika hujan turun,” pinta Dwi-joko Nurjayadi.

=MAHFUD HIDAYATULLAH

Lingkungan Masih Tercemar Mengapa Warga Buang Sampah di Sungai?PROBOLINGGO - Tingkat kesadaran masyarakat kepada lingkungannya masih dikatakan sangat minim. Sebab tak jarang warga yang masih membuang sampah ke lokasi aliran sungai yang ada. Padahal hal itu dinilai mencamari dan membahayakan tehadap kondisi lingkungan yang ada.

Page 14: e Paper Koran Madura 10 Desember 2014

KORAN MADURARABU 10 DESEMBER 2014 | No. 0503 | TAHUN III14 Taretan ManiaKORAN

MADURARABU 10 DESEMBER 2014

No. 0503 | TAHUN III 14

PAMEKASAN - Persepam Madura United (PMU) kini tidak lagi di bawah naungan PT Pojur Madura United, yang selama ini membiayai PMU selama berkom-petisi di Divisi Utama hingga ke Indonesia Super Liga (ISL). Seba-gai gantinya PT Jempol Madura United, perusahaan baru yang akan membiayai seluruh kebutu-han manajemen dan tim P-MU di bawah nakhoda Said Abdullah.

Penegasan itu disampaikan saat konferensi pers di Pendopo Ronggosukowati Pamekasan, Se-lasa (9/12). Acara itu dihadiri Bu-pati Pamekasan, Achmad Syafii, manajer PMU yang lama Ahsanul Qosasi, dan menejer PMU yang baru, MH Said Abdullah.

Isu yang berkembang sebe-lumnya bahwa Persepam tidak menggunakan nama Madura United, terbantahkan dengan sendirinya dalam konferensi pers

tersebut. Sebab, jika isu terse-but betul-betul terwujud, maka legalitas Persepam akan diper-tanyakan apabila berkompetisi di liga nasional. Sebagai konsek-wensinya Persepam harus men-jalani kompetisi mulai dari liga nusantara. Tetapi, jika Persepam tetap dengan nama PMU, maka secara otomatis tinggal melanjut-kan kompetisi di Liga Indonesia.

Manajer PMU, Said Abdullah mengaku pihaknya sudah meny-iapkan Rp 13 miliar untuk mem-

biayai manajemen dan tim PMU untuk berkompetisi di liga Indo-nesia.

Ia menargetkan dalam waktu dekat ini sudah terbentuk mana-jemen PMU yang baru di bawah PT Jempol Madura United. Sete-lah terbetuk manajemen, pihakn-ya segera menentukan pelatih dan kebutuhan pemain yang akan memperkuat PMU di musim depan.

Beberapa pelatih sudah mulai diincar untuk menukangi PMU

di musim depan. Di antaranya, Widodo C Putro bekas pelatih Timnas U-23 dan bekas pelatih Gersik United, Alfred Riedl, bekas pelatih Timnas, Idra Safri, man-tan pelatih Timnas U-19, dan Aji Santoso pelatih Timnas U-23 dan mantan asisten pelatih Persebaya Surabaya.

Dia akui nama-nama calon pelatih tersebut sedang didekati. Bahkan ada beberapa pelatih su-dah dihubungi PT Jempol Madura United untuk menukangi PMU.

Bersedia untuk menjadi pelatih. Tinggal lobi-lobi dan kesepakatan kontrak yang akan disodorkan ke-pada pelatih.

Sementara untuk penentuan pemain akan menjadi kewenan-gan penuh tim pelatih. Pihak manajemen akan memberikan kewenangan kepada tim pelatih untuk menetukan pemain ter-baik yang akan memperkuat PMU.

Sebagai mantan manajer PMU, Ahsanul Qosasi mengapre-siasi penunjukan Said Abdullah sebagai manajer PMU dan ber-harap bisa mengangkat Persepam lebih baik.

Untuk sementara waktu ini, pihak PT Jempol Madura United akan fokus mengawal status PMU di PSSI. Sebab hasil tersebut akan menjadi penentu masuknya PMU ke ISL atau degradasi ke Divisi Utama. =FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Rp 13 Miliar untuk P-MU Musim Depan

BERGANDENGAN. Manajer baru P-MU Said Abdullah (kanan), Bupati Pamekasan, Ach Syafii (tengah), dan Manajer lama P-MU lama Achsanul Qosasi (kiri), di Pendopo Ronggosukowati, Pamekasan, kemarin (9/12)

Page 15: e Paper Koran Madura 10 Desember 2014

KORAN MADURARABU 10 DESEMBER 2014 | No. 0503 | TAHUN III 15 lahragaKORAN

MADURARABU 10 DESEMBER 2014

No. 0503 | TAHUN III 15

Tambahan tiga poin ini men-gangkat “The Red Devils” ke per-ingkat ketiga klasemen sementara dengan 28 poin. Mereka tertinggal delapan poin dari Chelsea di pun-cak klasemen dan lima angka dari rival satu kotanya, Manchester City di peringkat kedua. “Menurut saya bukan hanya gol yang bisa men-ceritakan tentang Robin van Per-sie, tetapi juga penampilannya. Dia adalah satu dari tiga pemain MU di atas lapangan yang bagus atau bah-kan sangat bagus,” kata Van Gaal dalam jumpa pers seusai laga.

Hanya saja, Van Gaal enggan mengungkapkan identitas dua pe-main terbaik MU lainnya pada laga ini. Sedangkan yang lain, termasuk para pemain pengganti dinilainya tidak bagus. “Ada perbedaan antara yang bagus dan buruk, tetapi mereka tidak bagus. Normalnya, ada enam, tujuh atau delapan pemain yang bagus dan tiga di antara bagus dan tidak bagus itu. Tetapi hari ini, terlalu banyak pemain yang tampil tidak bagus,” papar mantan pelatih Barce-lona dan Bayern Muenchen itu.

Mantan pelatih Timnas Be-landa itu mengaku sangat gembira karena posisi MU saat ini berada di peringkat ketiga. “Sangat fantastis

karena kami sekarang ada di per-ingkat ketiga klasmen, tetapi saya berharap kami akan terus perta-hankan posisi itu dengan penampi-lan yang lebih bagus. Karena malam ini kami adalah tim yang cukup beruntung,” imbuhnya.

Catatan statistik menunjuk-kan, Southampton lebih banyak menguasai bola dengan 52 persen dengan jumlah tendangan ke ga-wang yang jauh lebih banyak yai-tu 14 berbanding 3. Sayang, hanya empat tendangan Southampton yang tepat sasaran, sedangkan MU memiliki dua tendangan yang tepat sasaran dan semuanya menghasilkan gol.

Bagi Southampton, ini adalah kekalahan ketiga secara beruntun mereka, setelah sebelumnya di-kalahkan Manchester City dan Ar-senal. Kehilangan sembilan poin dalam tiga laga tersebut memaksa Southampton turun ke peringkat lima klasemen sementara dengan 26 poin.

“Malam ini kami bukan kalah dari MU tetapi kalah oleh diri kami sendiri. Beda dengan City yang merupakan tim yang lebih baik dari kami. Sedangkan saat melawan Arsenal, kami sebet-

ulnya lebih baik dan layak me-nang. Malam ini juga kami se-benarnya lebih layak menang. Tetapi para pemain melakukan kesalahan dan memberi kesem-patan kepada pemain seperti Van Persie. Akibatnya kami dihukum,” kata pelatih Southampton yang juga asal Belanda Ronald Koeman.

KesalahanVan Persie membawa timnya

unggul ketika pertandingan baru berjalan 12 menit. Kesalahan ka-pten Sotuhampton Jose Fonte yang memberi umpan ke bela-kang berhasil dimanfaatkan den-gan baik oleh Van Persie. Berhasil merebut bola, tendangan kaki kiri mantan pemain Arsenal ini dari dalam kotak penalti bersarang di pojok kanan bawah gawang sete-lah melewati dua lengan kiper tuan rumah, Fraser Forster.

Tetapi pada menit ke-31, South-ampton berhasil menyamakan kedudukan melalui Graziano Pelle. Tendangan kaki kirinya dari dalam kotak penalti ke pojok kiri atas ga-wang tidak terjangkau oleh kiper MU David De Gea. Kedudukan 1-1 ini bertahan hingga turun mimun.

Pada menit ke-71, Van Persie muncul sebagai pahlawan. Dia mencetak gol kemenangan “The Red Devils”. Berawal dari tend-angan bebas yang diambil Wayne Rooney, Van Persie melepas ten-dangan kaki kiri dari jarak enam meter ke pojok kiri bawah gawang Forster. =Sky SpoRTS/cARol AjI

SAO PAOLO - Legenda sepakbola Brasil, Pele, meninggalkan rumah sakit pada Selasa (9/12) setelah dinyatakan pulih oleh tim dokter. Mantan pemain Santos ini dirawat di Rumah Sakit, Albert Einstein, Sao Paulo, sejak 24 November 2014 karena mengalami infeksi setelah menjalani operasi batu ginjal pada 13 November.

Pria bernama lengkap Edson Arantes do Nascimento ini sempat menjalani perawat di Intensive Care Unit (ICU) selama beberapa hari. Dia mendapat hemodialsis untuk membantu gin-jalnya.

Dalam rekaman video yang ditayangkan Jumat pekan lalu, Pele meyakinkan para penggemarnya bahwa dia sudah pulih. Dia pun tampil tersenyum pada video tersebut sambil bermain gitar ditemani anggota keluarganya.

Sehari kemudian, mantan juara dunia tiga kali bersama Timnas Brasil itu pindah ke ruan jawat inap dan sekarang dia di-bolehkan meninggalkan rumah sakit karena kondisinya semakin bagus.

Dalam rilis yang diterbitkan Senin (8/12), pihak Rumah Sakit Albert Einstein, disebutkan, “Pasien bernama Edson Arantes do Nascimento (Pele) terus mengalami kemajuan dan tidak ada tanda-tanda infeksi lagi. Karena kondisinya semakin bagus, tim medis mengijinkannya meninggalkan rumah sakit besok (Se-lasa).”

Pihak rumah sakit menambahkan, Selasa (9/12) siang atau tengah malam WIB, Pele menggelar jumpa pers. Pele adalah pahlawan Brasil dan duta sepakbola Brasil. Dia menjuarai Piala Dunia pada 1958, 1962 dan 1970. Sepanjang kariernya dia menc-etak 1.281 gol.

Atas kecemerlangannya selama beraksi di atas lapangan hijau, Pele disebut-sebut sebagai pemain terbesar sepanjang masa di muka bumi ini. Meskipun untuk orang-orang Argentina, klaim ini tidak diterima. Menurut mereka, Diego Armando Maradona adalah pemain hebat sepanjang masa.

sky sports/espn/carol aji

Van Gaal Puji Van Persie

LEGENDA

Pulih, Pele Tinggalkan Rumah Sakit

Legenda Sepakbola Brasil Pele segera meninggalkan rumah sakit Albert Einstein, Sau Paolo, pada Selasa (9/12) usai dinyatakan pulih oleh tim medis.

SOUTHAMPTON - Pelatih Manchester United (MU), Louis Van Gaal, memuji kompatriotnya Robin van Persie yang mencetak dua gol kemenangan 2-1 Setan Merah saat melawan Southampton pada lanjutan Liga Utama Inggris di St Mery’s Stadium, Selasa (9/12) dini hari WIB kemarin.

Robin Van Persie mencetak gol keduanya ke gawang Southampton pada lanjutan Liga Primer Inggris di St Mery’s Stadium, Selasa (9/12) dini hari WIB kemarin.

Page 16: e Paper Koran Madura 10 Desember 2014

KORAN MADURARABU 10 DESEMBER 2014 | No. 0503 | TAHUN III16

Rp 13 Miliar Untuk P-MU Musim DepanHALAMAN | 14

BACA JUGA

KORAN MADURA

16RABU 10 DESEMBER 2014

No. 0503 | TAHUN III

ROMA - AS Roma dan Man-

chester City akan bertarung habis-

habisan memper-ebutkan satu tempat

dari Grup E untuk melaju ke babak 16 be-

sar pada laga penentuan di Stadion Olimpico, Rabu

(10/12) malam waktu se-tempat atau Kamis

(11/12) dini hari WIB. Kedua tim ini sama-sama men-g a n t o n g i lima poin. Tetapi AS

Roma berhak duduk di tem-

pat kedua karena unggul selisih gol.

Sedangkan City menghuni tempat ketiga. Posisi dasar grup ditempati CSKA Moscow juga dengan nilai lima. Peluang tim dari Rusia ini juga masih terbuka lebar, asalkan mereka mampu mengalahkan Bayern Muenchen pada laga terpisah. Sementara posisi puncak grup dikuasai Bay-ern Muenchen yang sudah lebih dulu lolos ke babak 16 besar seba-gai juara grup.

Peluang City kembali terbuka setelah pada laga kelima di Eti-had Stadium bulan lalu sukses menekuk Bayern Muenchen den-gan skor 3-2. Tiga gol City saat

itu diborong Sergio Aguero. Sementara

pada saat bersamaan, AS Roma bermain im-

bang melawan CSKA Moscow.Karena itu, AS Roma harus

menang atas City bila ingin me-nyegel satu tempat di fase 16 besar. Anak-anak asuh Rudi Garcia ini juga akan lolos bila bermain im-bang, asalkan CSKA Moscow kalah dari Bayern Muenchen. Sebaliknya, City juga sangat bernafsu men-galahkan Roma, sambil berharap Bayern Muenchen tidak tergelin-cir di tangan CSKA Moscow. Tetapi ambisi Roma dan City akan buyar kalau CSKA mampu mengalahkan Muenchen di Allianz Arena.

Tetapi Francesco Totti dan kawan-kawan tidak ingin nasib mereka ditentukan oleh tim lain. Karena itu, mereka mematok tiga angka pada laga nanti. Mereka cukup percaya diri bisa meraih tar-get tersebut. Pasalnya, dalam tiga laga terakhir di kandang mengha-dapi tim-tim dari Inggris, mereka selalu menang. Pada Liga Cham-pions musim 2008-2009, AS Roma mengalahkan Chelsea 3-1, kemu-dian mereka menang 1-0 atas Arse-nal yang beberapa pemainnya kini membela Manchester City seperti Samir Nasri dan Gael Clichy.

Pada saat bersamaan, City memiliki catatan buruk setiap kali menghadapi tim-tim dari Ita-lia. Dari tiga kali pertemuan den-gan tim Italia, City tidak pernah menang. Mereka hanya dua kali imbang dan dua kali kalah.

Hanya saja, kekalahan tel-ak 1-7 AS Roma dari Bayern Muenchen di Stadion Olimpico pada pertandingan ketiga belum hilang betul dari ingatan para pe-main Roma. Kekalahan ini masih membayang menjelang laga dini hari nanti. Belum lagi, dalam kompetisi domestik, AS Roma

tidak terlalu menggembirakan.Akhir pekan lalu mereka dita-

han imbang 2-2 oleh Sassuolo di Olimpico, setelah sempat terting-gal dua gol dari tim tamu. Seba-liknya, City terus mengukir keme-nangan demi kemenangan di Liga Utama Inggris. Rentetan keme-nangan itu berujung pada makin tipisnya jarak antara City di tem-pat keduda dengan Chelsea di puncak klasemen sementara.

Hanya saja, pada laga nanti, City tidak diperkuat oleh Sergio Aguero yang mengalami cedera. Pe-main internasional Ar-gentina ini harus absen satu bulan. Padahal, dia selalu tampil sebagai pembeda City dalam laga-laga penting. Se-belumnya, City sudah kehilangan David Sil-va yang mengalami cedera lutut, begitu juga Vincent Kom-pany, Fernandinho dan Nastatsic.

Tetapi City masih punya Endin Dzeko yang bertugas merobek gawang Roma. Juga ada Yaya Toure dan Frank Lampard yang siap menembak dari lini kedua. Di kubu Roma, ada Franc-esco Totti dan pemain interna-sional Pantai Gading Gervinho. Dengan dukungan penuh penon-ton Stadion Olimpico, AS Roma diyakini bisa melumpuhkan Man-chester City yang datang den-gan misi memetik kemenangan guna mendampingi Muenchen ke babak 16 be-sar. =UEfA.coM/cARoL AjI

LAgA HIDUP MATI

RoMA vS cITy

EDIN

D

ZEKO

DE

RO

SSI

Page 17: e Paper Koran Madura 10 Desember 2014

KORAN MADURARABU 10 DESEMBER 2014 | No. 0503 | TAHUN III A

10 DESEMBER 2014 No. 0503 | TAHUN III

Eceran Rp. 3.500Langganan Rp 70.000

RABU

Taneyan LanjangKORAN MADURA

SAID ABDULLAHBERI DUKUNGAN MORALKELUARGA FUAD AMIN

BANGKALAN | J

ITIKAD PENEGAKHUKUM MASIHDIPERTANYAKAN

SUMENEP | B

SUMENEP - Buntut dari persoa-lan pencamaran nama baik in-stitusi Kepolisian Resor (Polres) Kabupaten Sumenep, akhirnya pihak kepolisian menetapkan Kepala Dinas PU Cipta Karya dan Tata Ruang (Cikatarung), Bambang Iriyanto sebagai ter-sangka.

Hal itu diungkapkan oleh Kasat Reskrim Polres Sumenep Iptu I Gede Pranata Wigu-na, Selasa (09/12). Menurutnya, ditetap-kannya Bambang sebagai tersangka setelah pihaknya melakukan serangkaian pemerik-saan terhadap beberapa orang saksi.

Dikatakan, saksi yang dimintai keter-angan oleh pihak kepolisian dalam kasus tersebut sebanyak 14 saksi. “Termasuk 4 orang dari CV yang mengerjakan proyek yang diatasnamakan Polres itu sendiri,” tukasnya usai menemui mahasiswa yang melakukan aksi demonstrasi di depan kan-tor Polres kemarin.

I Gede mengatakan, sejak 6 hari lalu berkas perkaranya sudah dilimpahkan ke-pada pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabu-paten Sumenep, dan saat ini Polres tinggal menunggu berkas lengkap (P-21) dari ke-jaksaan. “Tinggal 7 hari kita harus dapat jawaban dari kejaksaan,” paparnya.

Dalam perkara tersebut, I Gede menga-takan bahwa pasal yang disangkakan ke-pada tersangka adalah Pasal 207, tentang Pencemaran Nama Institusi dengan anca-man hukuman di bawah 5 tahun. Kare-nanya, imbuhnya, sampai saat ini tidak ada penahanan terhadap tersangka.

“Dalam perkara ini tersangkanya hanya satu. Tidak ada tersangka lain.Terkait dengan dugaan adan-ya gratifikasi, suap dan lain seba-gainya masih dalam itu. Kalau bisa kita akan buktikan itu,”

KADIS PU CIKATARUNG

PENCEMARAN NAMA BAIK

TERSANGKA

jelasnya kepada sejumlah awak mediaSaat disinggung mengenai pelapor

kasus tersebut, I Gedi menuturkan bahwa yang melaporkan kasus pencemaran nama baik institusi Polres itu adalah Wakil Kepala Polres sebelumnya, Sujiono.

Untuk diketahui, awal terkuaknya kasus tersebut, berawal saat sejumlah mahasiswa melaporkan tindakan pihak PU Cikatarung yang telah mencatut nama Polres Sumenep dalam pemberian 14 paket proyek Dinas PU Cikatarung tahun 2013, beberapa bulan yang lalu.

Padahal praksisnya, menurut I Gede, tidak ada satupun dari pihak Polres Sume-nep yang terlibat dalam urusan proyek mi-lik Dinas PU Cikatarung. “Kenyataannya kami tidak pernah melaksanakan (proyek PU Cikatarung, red.). Buktinya kita proses,” tegasnya.

Kepala Kejari Kabupaten Sumenep, Adi Wibowo mengiyakan bahwa ada pe-limpahan berkas perkara dari pihak Polres Sumenep terkait tindak pidana umum. Saat ini, berkas perkara tersebut masih dalam pemeriksaan.= FATHOL ALIF

BEM TUNTUTBUPATI BERSIH-BERSIH KORUPTOR

PAMEKASAN | F

HARGA SEMBAKOMEROKET

SAMPANG | N

Page 18: e Paper Koran Madura 10 Desember 2014

KORAN MADURARABU 10 DESEMBER 2014 | No. 0503 | TAHUN III BPROBOLINGGO RABU 10 DESEMBER 2014

No. 0503 | TAHUN IIIKORAN MADURAB Sumenep

Demikian disampaikan saat melakukan unjuk rasa di depan Mapolres Sumenep, Jl Urip Su-moharjo, dan Kejaksaan Negeri setempat, Jl. KH. Mansyur, ke-marin. Pantauan Koran Madura, demonstran membawa keranda mayat sebagai simbol matinya su-premasi hukum.

Hazmi dalam orasinya mem-pertanyakan hasil kerja polres dalam menangani beberapa kasus korupsi. Penegak hukum di Sume-nep dikatakan tidak memiliki ik-tikad baik untuk menyelesaikan kasus korupsi.

Dalam selebaran yang mereka bagi-bagikan, ada lima jenis kasus

yang belum jelas, yaitu kasus pengadaan alat peraga SD yang menggunakan dana alokasi khu-sus (DAK) tahun 2010, kasus 14 paket proyek Cipta Karya, partici-pating interest (PI), kasus raskin, dan kasus pugar.

“Kami ingin mempertanyakan kembali, bagaimana kelanjutan beberapa kasus tersebut seka-rang? Karena sebelumnya, kami sudah pernah datang ke sini (mel-akukan aksi, red.) mempertanya-kan keseriusan pihak kepolisian dalam menegakkan hukum, teru-tama dalam menangani kasus ko-rupsi,” ujarnya di depan Markas Polres Sumenep.

Menanggapi pertanyaan mahasiswa, Kasat Reskrim Pol-res Sumenep, I Gede Pranata Wiguna menuturkan, dari sekian kasus yang dipertanyakan maha-siswa tersebut, hanya satu kasus yang laporannya masuk kepada pihaknya, yaitu terkait 14 paket proyek Dinas PU. Cipta Karya dan Tata Ruang (Cikatarung) Kabu-paten Sumenep.

KejariUsai berorasi di Mapolres,

mereka melanjutkan aksinya di depan Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Sumenep. Di depan Kejari, mereka juga meny-ampaikan hal yang sama, mem-pertanyakan keseriusan pihak Ke-jari dalam menyelesaikan kasus korupsi di Sumenep.

Salah satu kasus yang diper-tanyakan terkait perkembangan kasus pengadaan alat peraga SD

yang menggunakan dana aloka-si khusus (DAK) tahun 2010. Pasalnya, menurut mahasiswa, laporan kasus tersebut sudah lama masuk kepada kejaksaan.

Mahasiswa menuding pihak Kejari telah “main mata” den-gan beberapa oknum, sehingga kinerjanya lamban dan terkesan tidak serius. Karenanya, mereka menuntut agar Kejari lebih berani dalam menyelesaikan kasus ko-rupsi di Kabupaten Sumenep.

Menanggapi tudingan terse-but, Kepala Kejari Kabupaten Sumenep, Adi Wibowo menegas-kan kepada seluruh mahasiswa yang melakukan aksi bahwa pihaknya tidak pernah kongka-likong dengan oknum mana pun. “Main mata, gimana? Apaan tuh? Nggak ada main mata. Nggak ada!” tegasnya.

Sementara terkait kasus pen-gadaan alat peraga, Adi mengata-

Iktikad Penegak Hukum Masih DipertanyakanKejaksaan Negeri Bagikan Stiker Antikorupsi

kan sampai saat ini masih dalam tahap penyelidikan. Menurutnya, pihaknya sudah memeriksa be-berapa orang. Bahkan, pihaknya juga sudah mengecek langsung ke lapangan. “Semoga dalam waktu dekat bisa diambil kesimpulan. Karena kami masih ada beberapa hal yang harus dikerjakan dan harus selesai sebelum akhir ta-hun,” jelasnya.

Bagi-bagi StikerPada hari yang sama, pimpi-

nan dan staf Kejaksaan Negeri Sumenep, membagi-bagikan ribuan stiker dan selebaran an-tikorupsi kepada warga setempat di depan kantor Korps Adhyaksa tersebut.

"Pada Selasa ini, kami mem-peringati Hari Antikorupsi In-ternasional dengan cara mem-bagikan stiker dan selebaran antikorupsi kepada warga yang melintas di Jalan KH Mansyur. Kami juga minta dukungan warga Sumenep dalam rangka pem-berantasan kasus korupsi," kata Kepala Kejari Sumenep, Roch Adi Wibowo.

Ia menjelaskan, korupsi yang masuk kategori kejahatan luar biasa itu merupakan kasus atensi bagi setiap jajaran penegak hu-kum. "Secara internal, kami selalu mengingatkan jajaran untuk se-rius dan tidak main-main dalam menangani setiap kasus dugaan korupsi. Penanganan kasus ko-rupsi pasti akan menjadi sorotan publik," ujarnya.

Adi juga menilai partisipasi warga Sumenep terhadap kasus dugaan korupsi cukup tinggi. "Ada beberapa informasi atau laporan dari warga tentang kasus dugaan korupsi yang diterima oleh kami. Semuanya kami pelajari guna ditindaklanjuti," ucapnya, men-erangkan.

Selain itu, kata dia, perhatian warga Sumenep, utamanya kalan-gan mahasiswa, terhadap penan-ganan kasus dugaan korupsi juga tinggi. "Setiap ada unjuk rasa dari mahasiswa, bisa dipastikan yang dipersoalkan adalah penanga-nan kasus korupsi. Kami men-gapresiasi positif atas partisipasi dan perhatian tersebut sekaligus menjadi motivasi bagi kami untuk serius menangani kasus korupsi," paparnya.

Adi juga berharap semua el-emen masyarakat di Sumenep tidak selalu berburuk sangka ke-pada lembaga penegak hukum, baik polisi maupun jaksa, dalam penanganan kasus korupsi.

"Sekali lagi, korupsi itu meru-pakan kasus atensi bagi kami. Namun, tolong, jangan selalu berburuk sangka. Kami tidak akan main-main dalam menan-gani kasus korupsi," katanya, me-negaskan. =FATHOL ALIF/ANT

SUMENEP – Front Aksi Mahasiswa Sumenep (FAMS) pada peringatan Hari Antikorupsi Sedunia, Selasa (09/12), mengingatkan penegak hukum akan tugas dan fungsinya. Selama ini, polisi dan kejaksaan dinilai belum serius memproses laporan yang masuk ke instansinya.

HARI ANTIKORUPSI. Front Aksi Mahasiswa Sumenep (FAMS) saat melakukan unjuk rasa di depan Kantor Kejaksaan Negeri setempat pada peringatan Hari Antikorupsi, Selasa (9/12). Mereka menilai penegak hukum belum memiliki iktikad baik untuk menegakkan hukum.

Page 19: e Paper Koran Madura 10 Desember 2014

KORAN MADURARABU 10 DESEMBER 2014 | No. 0503 | TAHUN III CSumenep

Hal itu disampaikan Kepala Kejari Sumenep, R Adi Wibowo, Selasa (09/12) usai menemui aktivis mahasiswa yang melaku-kan aksi demonstrasi di depan kantor Kejari. Menurutnya, saat ini Kecamatan Talango dicap menjadi kecamatan yang paling bersamalah.

Dengan predikat tersebut, lanjut Adi, Kecamatan Talango tidak bisa mendapatkan ban-tuan apa pun selama tahun 2014. “Dengan begitu, tentu imbasnya kepada masyarakat. Masyarakat yang jadi korban. Kan, kasihan masyarakat kalau begitu, masyarakat lainnya dapat

bantuan, tapi masyarakat sana (Talango, red.) tidak,” ujarnya.

Karenanya, menurut Adi, predikat sebagai kecamatan pal-ing bermasalah tersebut harus segera dicabut, salah satunya dengan cara segera menyelesai-kan dugaan kasus korupsi PNPM itu.“Karena itu, kami menarget-kan kasus tersebut bisa selesai tahun ini. Sekali lagi, kasian masyarakat di sana,” imbuhnya.

Saat ini, proses penyidikan kasus tersebut sudah mencapai 70 persen, dan tinggal pem-berkasan. Bahkan, pihaknya

juga telah menyita beberapa barang bukti, salah satunya sebuah mobil. "Semoga dalam waktu dekat, bisa cepat selesai," harapnya.

Beberapa waktu lalu, pihak Kejari sudah menahan dua tersangka yang diduga telah menyelewengkan dana bergulir berupa simpan pinjam khu-sus perempuan dengan modus memanfaatkan kelompok lain yang tidak mengajukan pro-posal. "Setelah cair, dana yang seharusnya digulirkan kepada masyarakat penerima, malah

tidak digulirkan," jelasnya be-berapa waktu lalu.

Kedua tersangka itu ialah mantan Bendahara UPK Kecama-tan, Fera Apriliani dan mantan Sekretaris UPK Kecamatan, Murfiani. Keduanya akan dijerat dengan Pasal 2 Ayat (1) junto Pasal 18, Pasal 3 junto Pasal 18, dan Pasal 8 junto, dan juga Pasal 18 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Nomor 31 tahun 1999. "Ancaman hukumannya maksimal seumur hidup," tegas Adi, sebelumnya.

=FATHOL ALIF

KASUS PNPM KECAMATAN TALANGO

Ditarget Selesai Tahun IniSUMENEP –Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Sumenep menegaskan penanganan kasus dugaan korup-si dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Kecamatan Talango tahun 2009-2010 akan dituntaskan tahun ini.

SUMENEP - Petani di Kabu-paten Sumenep masih mengeluh-kan sulitnya mendapatkan pupuk di sejumlah tempat penjual eceran di daerahnya. Hal itu diketahui berdasarkan hasil reses anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) beberapa hari belakangan.

Anggota DPRD Sumenep asal Dapil II (Kecamatan Lenteng, Bluto, Saronggo, dan Giligenting), Subaidi menuturkan, banyak petani di dapilnya mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk. Menurutnya, saat ini petani banyak yang ga-mang.

Kata Ketua Komisi D DPRD itu, stok pupuk yang ada di lapangan sangat minim. Bahkan tak dapat memenuhi kebutuhan petani terh-adap pupuk itu sendiri. Oleh sebab itu, petani dilematis saat hendak bercocok tanam. “Karena di satu sisi pekerjaan mereka memang ber-tani, namun di sisi lain, untuk men-dapatkan pupuk itu sangat sulit,” tukasnya, Selasa (09/12).

Karena itu, ia berharap agar pemerintah betul-betul menyikapi dengan serius persoalan yang diha-dapi petani dalam memenuhi ke-butuhannya terhadap pupuk. Agar petani tidak dirugikan. “Jelas rugi mereka (petani, red.) ketika mereka sudah kadung bertani tapi ternyata tidak ada pupuk,” ujarnya.

Saat disinggung mengenai pe-nyebab kelangkaan pupuk di lapa-ngan, ia enggan berkomentar lebih jauh. Pasalnya, ia berdalih persoa-lan pertanian bukan merupakan kewenangannya. Tapi yang jelas, menurutnya, hanya pemerintah setempat yang bisa menykapi per-soalan itu.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Disperta) Kabupaten Sumenep Bambang Heriyanto mengatakan, pupuk bersubsidi untuk petani su-dah tersedia. Bahkan, menurutnya, di musim tanam 2014 ada penam-bahan kuota sebanyak 2.820 ton jenis urea dan sudah di-plotting ke masing-masing distributor.

“Diharapkan, dengan adanya penambahan kuota ini petani tidak lagi kesulitan mendapatkan pupuk dan kebutuhannya bisa terpenuhi. Hanya saja, memang kalau meli-hat jumlah kelompok tani yang ada, mungkin tidak semuanya akan mendapatkan pupuk bersubsidi. Karena salah satu persyarakatan untuk mendapatkan pupuk bersub-sidi, kelompok tani harus menyusun RDK dan RDKK yang dibutuhkan kelompok tani dan anggotanya,” tu-kasnya.

Bambang juga menjelaskan, pu-puk bersubsidi hanya diperuntuk-kan kepada kelompok tani. Sehing-ga menurutnya, petani yang tidak tergabung dalam kelompok tani tidak akan mendapatkan pupuk ber-subsidi. Hanya saja, setiap kelom-pok tani dalam menyusun RDK dan RDKK-nya harus sesuai dengan ke-butuhan, bukan keinginan.

“Karena selama ini sebagian petani kita hanya ingin memupuk saja. Padahal seharusnya, untuk padi itu petani hanya menggu-nakan 200 sampai 300 kilo saja per hektare. Tapi kenyataannya, ada sebagian petani yang sampai menggunakan 500 kilo per hektare. Itu yang menyebabkan kelang-kaan,” pungkasnya.

=FATHOL ALIF

PERTANIAN

Kelangkaan Pupuk Cemaskan Petani

ANTIKORUPSI. Selebaran stiker dan gelang karet seruan an-tikorupsi bertebaran di ruang Komisi B DPRD Sumenep, Selasa (9/12). Ruangan tersebut sepi karena ditinggal reses oleh peng-huninya sejak 2 Desember hingga kemarin.

Page 20: e Paper Koran Madura 10 Desember 2014

KORAN MADURARABU 10 DESEMBER 2014 | No. 0503 | TAHUN III D Sumenep

H. Ibnu Hajar, M.PdKoorbid TK/RA/SD/MK

KANToR KEMENTERIAN AgAMAKABUPATEN SUMENEP

PElUNcURAN BUKU “REPUBlIK SENgKUNI”

Mengucapkan

Selamat & Sukses

PElUNcURAN BUKU “REPUBlIK SENgKUNI”

Mengucapkan Selamat & Sukses

H. Herman Dali Kusuma, MHKetua

Drs. H. Mohammad HanafiWakil Ketua

Ahmad Salim,S.AgWakil Ketua

Faisal Muhlis, S.AgWakil Ketua

Dewan Perwakilan rakyat DaerahkabuPaten SumeneP

JUNAIDIFungsionaris

Mengucapkan Selamat

Hari Antikorupsi se-Dunia9 Desember 2014

SUMENEP coRRUPTIoN WATcH& lEMBAgA KAJIAN KRITIS

TEgAKKAN INTEgRITAS“Berantas korupsi mulai dari diri sendiri, beri energi baik untuk Sumenep menjadi

wilayah bebas korupsi”

Namun demikian, menu-rutnya, tidak banyak yang be-rani mengungkapkannya. ”Mafia raskin di Kabupaten Sumenep sudah terorganisir. Sehingga, meskipun penyelewengan kerap terjadi tidak pernah terungkap,” katanya.

Untuk memastikan distribusi raskin sampai utuh ke tangan Daftar Penerima Manfaat (DPM), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep telah membentuk tim pengawas yang terdiri dari berba-gai unsur, mulai dari polisi, pem-kab, dan juga dari berbagai lem-baga swadaya masyarakat (LSM).

”Kami akui sistem pendistri-busian raskin saat ini memang telah bagus. Hanya saja masih ada sistem pengawasan yang

tidak jalan, sehingga masih ban-yak celah bagi oknum tertentu untuk melakukan kecurangan,” kata Junaidi.

Namun, menurut Junaidi, ke-beradaan timwas terkesan hanya formalitas. Sebab, hampir setiap tahunnya pendistribusian raskin selalu mengalami permasalahan, bahkan ada yang sampai ke meja hijau.

"Nah, ini kan sudah bukti jika pengawasan sangat lemah. Logi-kanya, kalau pengawasan yang dilakukan serius, maka tidak mungkin permasalahan itu akan terjadi,” ungkapnya, Selasa (9/12).

Dirinya menduga timwas yang dibentuk oleh pemerintah juga menerima setoran dari sejumlah kalangan. Sehingga, walaupun

mengetahui terkesan bungkam. ”Bisa saja seperti itu, karena san-gat tidak mungkin orang akan diam melihat kecurangan kalau tidak ada main di belakang itu atau yang diistilahkan dengar ja-minan tutup mulut,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, Junaidi mengimbau timwas yang telah dibentuk selama puluhan ta-hun itu, sebaiknya dibubarkan saja. ”Apa gunanya ada timwas jika tidak pernah mengungkap satu persoalan raskin, lebih baik dibubarkan saja, jangan hanya mengambil honor dari pemerin-tah,” harapnya.

Kepala Polres Sumenep, AKBP Marjoko melalui Kasubag Hu-mas Polres Sumenep AKP Jaiman mengatakan, pihaknya dalam mengawal pendistribusian raskin sudah sesuai prosedur, yaitu meli-batkan polisi.

”Setiap ada pendistribusian raskin ke titik pendistribusian di desa, kami pastikan selalu ada petugas kepolisan yang ikut men-gawalnya. Jadi, kami bisa pastikan kalau di perjalanan tidak mungkin

ada penyimpangan,” tegasnya.Hanya saja, pengawasan yang

dilakukan polisi hanya sampai di balai desa, sehingga Polres tidak

tahu kalau terjadi penyelewen-gan setelah itu. Biasanya, pe-nyelewengan terjadi saat pendis-tribusian dari balai desa kepada DPM.

”Kalau penyelewengan itu terjadi di tingkat desa setelah titik pendistribusin dilakukan, maka kami tidak tahu, karena kami hanya bertugas melakukan pengawasan sampai di titik pen-disribusian, yakni di balai desa,” terangnya.

Namun, mantan Kapolsek Ar-jasa itu mengatakan, selama dua bulan menjabat sebagai Kasubag Humas Polres Sumenep, dirinya belum mendapatkan laporan ten-tang adanya dugaan penyelewen-gan raskin. ”Selama dua bulan ini belum pernah mendapat laporan soal itu. Tapi kalau sebelumnya kami tidak tahu, karena kami masih baru menjabat kurang lebih dua bulan,” terangnya.

Sementara Kabag Pereko-nomian Setkab Sumenep, Moh Hanafi belum bisa memberikan komentar apa pun terkait raskin. Sebab, saat didatangi ke tempat kerjanya, mantan Camat Len-teng itu sedang tidak ada. Saat dihubungi melalui telepon se-lulernya, sedang tidak aktif.

=JUNAEDI/MK

Pengawasan Raskin LemahPolres: Di Perjalanan Tak Mungkin Ada Penyimpangan

SUMENEP – Koordinator Tim Investigasi Sumenep Cor-ruption Watch (SCW) Junaidi mengatakan, demonstrasi dugaan penyelewengan bantuan beras untuk keluarga miskin (raskin) di Kantor Kecamatan Guluk-guluk, Senin (9/12) adalah puncak gunung es. Ia meyakini, hal itu tidak hanya terjadi di Desa Guluk-guluk saja.

Setiap ada pendistribu-sian raskin ke titik pen-

distribusian di desa, kami pastikan selalu ada petu-gas kepolisan yang ikut

mengawalnya. Jadi, kami bisa pastikan kalau di

perjalanan tidak mungkin ada penyimpangan,”

AKP JaimanKasubag Humas Polres Sumenep

Page 21: e Paper Koran Madura 10 Desember 2014

KORAN MADURARABU 10 DESEMBER 2014 | No. 0503 | TAHUN III ESumenep

Dugaan terjadinya pungu-tan liar saat pencairan dana kompensasi kenaikan BBM (Ba-han Bakar Minyak) mengemuka di salah satu desa di kecamatan Rubaru, beberapa hari yang lalu. Informasinya, setiap penerima manfaat dipungli sebanyak Rp 100 ribu.

"Kami sudah melaporkan tin-dakan itu ke Polres Sumenep. Ini demi mengawal program pemer-intah agar ke depannya tepat sasaran," kata aktivis Garindo Sumenep, Syarkawi. Alasan pungli tersebut untuk dibagikan terha-dap masyarakat miskin yang tidak tercover dalam program PSKS itu.

Sementara di Pulau Gili Raja, Kecamatan Giligenting, pener-ima PSKS disinyalir salah sasa-ran. Pulau tersebut terbagi em-pat desa, yakni Desa Lombang, Jati, Banbaru, dan Banmaling.

Di Kecamatan Giligenting, rata-rata perekonomian kelu-arga penerima PSKS menengah ke atas. Sementara warga yang memang layak untuk menerima malah tidak mendapatkan, sep-erti Matliye, janda tua yang kes-ehariannya berprofesi sebagai penjual jendol keliling.

"Ini akibat pencacahan (pen-dataan) yang dilakukan oleh pemerintah kurang serius. Se-hingga banyak warga yang se-mestinya menerima malah tidak kebagian apa pun. Sehingga, mereka hanya menjadi korban saja," kata Syaiful Anang, tokoh pemuda Gili Raja.

Sementara di Desa Kasengan, Kecamatan Manding, hingga saat ini, pemegang kartu PSKS belum menerima dana kompen-

sasi kenaikan harga BBM. Aparat desa setempat belum menyerah-kan KPS walaupun sudah lama sampai di aparat desa setempat.

Alasan belum diberikannya kartu KPS kepada penerima man-faat, disebabkan data penerima yang diterima aparat desa setiap tahunnya selalu berkurang dan disinyalir banyak yang tidak tepat sasaran. Sehingga KPS yang telah diterima ditolak.

Pada tahun 2014, di Desa Kasengan, yang mempunyai ja-tah dana kompensasi kenaikan harga BBM sebanyak 66 orang. Padahal pada tahun-tahun sebelumnya yang menerima kompensasi kenaikan harga BBM yang dikemas dalam bantuan langsung tunai (BLT) 2009-2010 sebanyak 351 orang.

"Nah menyusutnya jumlah penerima itu yang membuat kami tidak habis pikir selama ini. Karena kalau terpaksa dibagikan sesuai dengan jatah yang ada, lalu yang lainnya mau dikeman-kan. Makanya hingga sekarang kartu itu belum kami bagikan, kami masih akan berkoordinasi dengan atasan dulu," kata Sek-

retaris Desa (Sekdes) Kasengan, Samsul Huda.

Kepala Desa (Kades) Kasen-gan, Mahfud membenarkan be-lum dibagikannya kartu KPS kepada warganya. Hal itu dilaku-kan karena pihaknya masih akan berkoordinasi dengan camat dan bupati, sebelum membagikan-nya pada masyarakat.

Selain itu, pihaknya akan menanyakan pihak statistik terkait banyaknya warga de-sanya yang tidak lagi menerima bantuan dari pemerintah. Pada-hal, sebelumnya, mereka jelas-jelas menerima bantuan terse-but dari pemerintah.

"Kalau sudah seperti ini pasti masyarakat menuding aparat desa yang bermain, apa pun ala-san yang kami berikan, mereka tetap tidak mau tahu-menahu urusan itu. Padahal yang mem-berikan kebijakan adalah pejabat di atas kami," ungkapnya.

Sementara Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sumenep Heri Koentjoro P mengaku kesulitan untuk melakukan pendataan an-gka kemiskinan. Sebab, banyak faktor yang diakibatkan orang

masuk dalam kriteria miskin. ”Banyak penyebab orang masuk dalam kriteria berekonomi ren-dah. Untuk melakukan penda-taan memang membutuhkan banyak waktu,” katanya.

Kendati demikian, untuk meminimalisir membengkaknya angka kemiskinan, pihaknya telah banyak mengeluarkan berbagai macam bantuan, salah satunya bantuan RTLH (Ruman Tidak Lay-ak Huni).

Untuk dietahui, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Tim Nasional Percepatan Penanggu-langan Kemiskinan (TNP2K) ta-hun 2013, jumlah penerima dana kompensasi kenaikan harga BBM tersebut sebanyak 115.999 RTS (rumah tangga sasaran).

Jumlah tersebut lebih ke-cil dibandingkan dengan jumlah penerima dana kompensasi sebe-lumnya yang mencapai 116.378 RTS. Jadi jumlah penerima dana kompensasi tersebut pada tahun 2013 mengalami penyusutan se-banyak 379 RTS. Sedangkan waktu pencairan dana tersebut dimulai sejak tanggal 23 November 2014.

=JUNAEDI/MK

Realisasi Program PSKS Carut MarutDari Pungutan Liar Hingga Penolakan KPS

SUMENEP – Pemerintah Ka-bupaten (Pemkab) Sumenep men-cabut Surat Keputusan (SK) Pelanti-kan Kepala Desa (Kades) Ambunten Timur, Kecamatan Ambunten. Ke-bijakan itu menyusul amar putu-san Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Surabaya.

Kabag Pemerintahan Desa (Pemdes) Setkab Sumenep, Moh. Ramli mengatakan, pencabutan SK tersebut dilakukan sejak Novem-ber lalu. ”Jadi, SK yang dikeluar-kan oleh Bupati pada 2013 itu saat ini sudah tidak berlaku lagi,” kata mantan Camat Batang-Batang ke-pada awak media, Selasa (9/12).

Menurutnya, pencabutan SK tersebut merupakan kewajiban pemerintah daerah. Sebab, sudah ada dasar hukum yang mengi-katnya. ”Sementara untuk penghi-tungan ulang, saat ini masih belum dilakukan. Karena masih belum di-kabulkan permintaan itu oleh BPD (Badan Permusyawaratan Desa) se-tempat,” terangnya.

Kata Ramli, ada beberapa alasan belum dilakukan penghitungan ul-ang oleh BPD, salah satunya karena hasil pilkades di desa tersebut be-lum dicabut oleh PTUN. Sehingga, BPD Ambunten Timur menganggap hasil pilkades itu masih sah.

Selain itu, karena logistik pilkades saat ini masih belum di-lakukan serah terima oleh BPD yang lama terhadap BPD yang baru. Sehingga, BPD yang baru tidak bisa melaksanakan penghitungan ul-ang. ”Makanya, ketika kami menin-dak lanjuti putusan PTUN, ternyata BPD mengaku masih belum siap untuk menjalankan amanat itu,” ujarnya.

Kendati demikian, ia memasti-kan tidak akan melakukan pemili-han ulang. Sebab, menurutnya, su-dah sangat jelas jika putusan PTUN tidak ada yang memerintahkan un-tuk menggelar pilkades ulang.

”Ini yang menjadi agenda kami semua termasuk Bupati Sumenep. Jika BPD nantinya ngotot untuk tidak melakukan penghitungan ulang, maka kami terpaksa akan lapor ke PTUN untuk langkah berikutnya yang harus kami tempuh,” terangnya.

Sebagaimana diberitakan, pada Juli lalu Bupati Sumenep kalah dalam sengketa pilkades Am-bunten Timur di PTUN Surabaya. Putusan pengadilan membatal-kan SK Bupati Nomor 188/318/KEP/435.013/2013 tentang pelan-tikan kepala desa terpilih atas nama Sudarmaji.

=JUNAEDI/MK

KECAMATAN AMBUNTEN

Pemkab Cabut SK Kades

SUMENEP – Realisasi Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) di Kabupaten Sumenep, carut marut. Banyak pemilik Kartu Perlindungan Sosial (KPS) terindikasi salah sasaran dan di daerah yang lain disinyalir terjadi pungutan liar.

BELUM TERIMA. Matliye, nenek renta di Pulau Gili Raja, Kecama-

tan Giligenting, menjual jendol keliling di rumah warga. Ia hidup

sendiri di bawah garis kemiski-nan, namun tidak menerima Program Simpanan Keluarga

Sejahtera (PSKS).

Page 22: e Paper Koran Madura 10 Desember 2014

KORAN MADURARABU 10 DESEMBER 2014 | No. 0503 | TAHUN IIIFBANGKALANPROBOLINGGO PamekasanKORAN

MADURA FRABU 10 DESEMBER 2014No. 0503 | TAHUN III

Pamekasan

Aksi mahasiswa itu diawali dengan melakukan longmarch dari area monumen Arek Lancor, Pamekasan. Mereka datang ke kantor Bupati dengan membawa poster yang bertuliskan tuntutan agar Pamekasan bersih dari ko-ruptor.

Mereka mendesak Bupati untuk terus melakukan langkah antisipatif terhadap perilaku korupsi di lingkungan pemkab Pamekasan. Sebab dalam kurun waktu tahun 2014 Pamekasan tertinggi dalam hal kasus korupsi di wilayah Madura.

Mereka juga meminta Pame-kasan harus transparan dalam penggunaan anggaran. Tidak hanya itu, Bupati juga diminta jangan melakukan pembelaan hu-kum terhadap koruptor dan harus mendukung pengusutan tindak

pidana korupsi.Semua yang menjadi tuntutan

mahasiswa itu dituliskan di atas prasasti anti korupsi. Mahasiswa meminta bupati Pamekasan, Ach Syafii untuk menandatangan-inya, sebagai bukti bahwa Bupati Sayfii berupaya untuk menjadi Pamekasan bebas dari tindakan korupsi.

“Sebagai orang nomor satu di Pamekasan, bapak Bupati harus tegas dan selalu memantau anak buahnya untuk tidak korupsi. Bupati juga harus memben-tuk pemerintahan yang bersih, sesuai dengan ikon Pamekasan sebagai Kota Gerbang Salam dan Kota Pendidikan,” kata Sadikin dari BEM Al-Khairat dalam oras-inya.

Setelah dirasa cukup meny-ampaikan aspirasinya, kemudian

perwakilan mahasiswa memberi-kan prasasti yang dibawa kepada Bupati Syafii. Namun Bupati Syafii tidak langsung membubuh-kan tandatangannya, ia meminta waktu untuk mempelajari isi tu-lisan dalam prasasti tersebut.

Bupati Syafii meninggalkan pendemo dan masuk ke ruang kerjanya. Setelah selesai mem-pelajari prasasti anti korupsi itu, bupati kembali menemui pen-demo. Bupati menyatakan setuju dengan isi prasasti tersebut.

Di hadapan pendemo dengan didampingi perwakilan maha-siswa dari Unira dan Al-Khairat, Bupati Syafii membubuhkan tan-da tangannya.

Menanggapi aspirasi maha-siswa itu, Bupati Pamekasan Ah-mad Syafii mengatakan berkomit-men untuk selalu berusaha mengantisipasi tindakan korupsi di lingkungan pemkab. “Kami dan juga teman-teman pemkab terus berusaha agar tidak korupsi, dan salah satunya anggaran APBD sudah dipublikasikan agar semua masyarakat juga mengontrol,” kata Bupati Syafii.

=ALI SYAHRONI/RAH

BEM Tuntut Bupati Bersih-bersih KoruptorSebelum Ditandatangani, Prasasti itu DipelajariPAMEKASAN - Memperingati hari anti korupsi se-Dunia, sejumlah aktivis mahasiswa dari aliansi Badan Ekse-kutif Mahasiswa (BEM) di Pamekasan, yang terdiri dari Kampus Universitas Madura (Unira) dan Al-Khairat, menggelar ujuk rasa ke kantor Bupati Pamekasan di Jalan Kabupaten, Selasa (9/12).

MENANDATANGANI. Bupati Syafii membubuhkan tandatangannya di atas prasasti anti korupsi di hadapan pendemo dari aliansi BEM Pamekasan.

PAMEKASAN – Akibat ulah salah seorang guru di SDN Jun-gcangcang II di Jl Segara, Ke-camatan Kota, Pamekasan, yang memaksa siswanya untuk mem-buat pernyataan tidak mengiku-ti pelajaran, membuat sejumlah wali siswa resah karena anaknya terancam tidak naik kelas.

Semua siswa kelas IV itu dipaksa membuat surat perny-ataan atas perintah guru Pen-didikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan (PJOK), dengan cara gurunya mendikte siswa, karena siswanya dianggap melanggar tata tertib sekolah.

Dalam surat pernyataan yang harus ditandatangani siswa yang bersangkutan dan kedua orangtuanya, ditulis tan-gan siswa sendiri. Isinya, “den-gan ini menyatakan tidak in-gin mengikuti pelajaran PJOK, karena saya telah melanggar tata tertib kegiatan olah raga, sehingga saya tidak memperha-tikan guru olah raga. Apabila di kemudian hari, di dalam rapor PJOK tak ada nilai, itu meru-pakan tanggung jawab saya. Apabila nantinya tidak ada pen-dukung dari nilai tersebut. De-mikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya”.

Kejadian itu membuat or-angtua siswa protes tindakan guru olah raga, Misnadin, yang mendikte siswanya membuat surat pernyataan itu. Sudah tidak mendidik, karena menga-jarkan anak tidak ikut pelajaran olah raga.

“Saya kaget saat anak saya menyodorkan selembar kertas untuk menandatangani surat pernyataan ini. Padahal anak saya tidak melakukan kesalahan apa-apa, tapi dipaksa membuat surat pernyataan,” kata salah seorang wali siswa, yang enggan

disebut namanya, sembari men-unjukkan selembar surat perny-ataan itu.

Dengan menandatangani surat pernyataan ini, orang-tua harus rela jika nilai PJOK di rapor anaknya kosong, sehingga kemungkinan anaknya teran-cam tidak naik kelas.

Semestinya jika anaknya salah dan melanggar aturan se-kolah ditegur atau diberi perin-gatan, bukan disuruh membuat surat pernyataan nilai rapor dikosongkan. Apalagi dari se-luruh siswa kelas IV itu, hanya segelintir siswa yang melakukan kesalahan, namun yang dihu-kum seluruh siswa. Baik yang salah atau yang tidak berbuat kesalahan.

Dari 33 siswa kelas IV, yang menyerahkan surat pernyataan hanya 23 siswa, dan 10 siswa lainnya belum menyerahkan. Sedang Misnadin belum bisa dimintai konfirmasinya, karena rapat di kantor Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Pame-kasan.

Sukandar, salah seorang guru SDN Jungcangcang II Pamekasan, mengatakan bahwa Misnadin menyuruh seluruh siswa kelas IV membuat surat pernyataan itu agar siswa tidak mengulangi perbuatannya mel-anggar tata tertib sekolah. Sebab selama ini siswanya sering mel-akukan tindakan di luar batas.

“Tujuan Pak Misnadin ini memang baik. Tetapi kami akui isi surat pernyataan itu telah membuat wali siswa resah, ka-rena takut nilai rapor pelajaran PJOK anaknya akan dikosong-kan. Padahal itu hanya semacam shock terapy saja dan tidak mungkin nilai rapor siswa diko-songkan,” kata Sukandar.

=ALI SYAHRONI/RAH

PENDIDIKAN

Guru PJOK Membuat Resah Wali Murid

ISTIRAHAT. Siswa-siswi sedang bermain di halaman SDN Jungcangcang II di Jl Segara, Kecamatan Kota, Pamekasan.

Page 23: e Paper Koran Madura 10 Desember 2014

KORAN MADURARABU 10 DESEMBER 2014 | No. 0503| TAHUN III GPamekasan

Aktivis HMI ini memberikan waktu 5 bulan kepada Penyidik Polres Pamekasan untuk menun-taskan dugaan tipikor pengadaan alkes tersebut. Apabila dalam waktu tersebut kepolisian belum mampu menuntaskan dugaan itu, HMI meminta Kapolres Pamekasan untuk menanggalkan jabatannya.

Pernyataan tersebut disampai-kan Ketua HMI Pamekasan, Moh. Khofifi di hadapan Kapolres Pame-kasan, Waka Polres, Kasat Reserse

dan Kriminal, dan sejumlah kepala satuan lainnya, saat aksi memper-ingari Hari Antikorupsi tahun 2014 di depan Mapolres Pamekasan, Selasa, (9/12).

Menurut Khofifi, penanga-nan dugaan tipikor alkes sangat lamban. Bahkan memakan waktu bertahun-tahun. Padahal bukti-bukti sudah dikantongi oleh penyidik Polres Pamekasan.

“Apa yang ditunggu penyidik untuk menetapkan tersangka dalam dugaan tipikor ini. Pa-

dahal, bukti permulaan sudah cukup. Jawaban kapolres selalu sama dengan tahun sebelumnya, yakni masih menunggu hasil au-dit BPKP, lalu sampai kapan audit BPKP ini akan keluar,” teriak Khofifi di hadapan Kapolres, Nanang Chadarusman.

Dalam aksi ini aktivis HMI juga meminta kepolisian memberikan informasi kepada masyarakat, tentang perkemban-gan penyidikan sejumlah kasus korupsi yang ada di Pamekasan agar masyarakat bisa mengetahui dan tidak menilai miring kepada institusi kepolisian itu.

Simbol kekecewaan aktivis HMI terhadap lambannya pen-anganan dugaan tipikor alkes ini, digambarkan dengan membawa miniatur tikus dan aksi teaterikal bagi uang-uang terhadap tikus. Aksi HMI ini sempat memacetkan jalan raya mulai dari bundaran Arek Lancor hingga Jalan Stadion

depan Mapolres Pamekasan. Menangapi hal tersebut, Ka-

polres Pamekasan, AKPB Nanang Chadarusman membantah jika institusi yang dipimpinya lamban dalam menangani dugaan ko-rupsi. Dari empat dugaan tipikor yang ditangani, tiga di antaranya sudah memasuki tahap persidan-gan di Pengadian Tipikor Sura-baya. Kini tinggal dugaan tipikor alkes yang belum tuntas.

Kapolres menyatakan tidak mau terburu-buru dalam men-etapkan tersangka, sebelum ada bukti kuat yang mengarah ter-hadap salah satu yang diperiksa. Salah satunya dengan menghad-irkan saksi ahli untuk mengeta-hui tindakan penyelewengan-nya. Bahkan pihaknya masih menunggu hasil audit BPKP, sebagai salah satu dasar penyidik menetapkan salah satu tersangka korupsi.

Menurut Kapolres, penan-

ganan kasus korupsi berbeda dengan penanganan kasus pidana umum. Untuk kasus korupsi, membutuhkan waktu panjang, sebab dalam perjalanannya peny-idik harus bekerja sama dengan tim ahli pemeriksa alat-alat yang tidak bisa dilakukan di Pame-kasan. Sehingga harus dibawa ke Jakarta, Surabaya, dan beberapa daerah lainnya. Termasuk harus mengandeng BPKP.

Belum puas dengan jawaban kapolres, aktivis ini begerak menuju ke Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Pamekasan di Jalan Panglegur. Mereka lang-sung membakar keranda tikur di akses jalan depan Kantor Kejari. Akibatnya, rombongan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Repuplik Indonesia yang tengah berkunjung ke Pamekasan dan melintas di kawasan tersebut, terjebak macet.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

Kapolres Didesak Tanggalkan JabatanHMI Beri Waktu Penyidik 5 Bulan Menuntaskan Tipikor AlkesPAMEKASAN - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Pame-kasan mendesak Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Pame-kasan, AKBP Nanang Chadarusman mundur dari jabatan-nya. Kapolres dinilai lamban menangani dugaan tindak pidana korupsi (tipikor) pengadaan alat kesehatan (alkes) di RS dr Slamet Martodirjo Pamekasan. Baik yang bersumber dari dana bagi hasil cukai tembakau (DBHCT) 2011 senilai Rp 8 miliar, maupun alkes yang bersumber dari APBN 2013 senilai Rp 4,2 miliar.

AKSI TEATERIKAL. Aktivis HMI membawa keranda tikus sebagai simbol kekecewaan terhadap penanganan tipikor alkes.

Page 24: e Paper Koran Madura 10 Desember 2014

KORAN MADURARABU 10 DESEMBER 2014 | No. 0503 | TAHUN IIIH Pamekasan Pamekasan

Ketua BPK RI, Achsanul Qosasi menyatakan masih akan terus menghitung kerugian ne-gara, akibat hilangnya beras bantuan pemerintah tersebut. Sebab bantuan beras untuk rakyat miskin menyedot Angga-ran Pendapatan Belanja Nasion-al (APBN) setiap tahun sebesar Rp 17 triliun.

Selain mendalami kerugian, BPK juga meminta pembenahan distrubusi raskin, dan meningkat-kan pengawasan terhadap peny-impanan beras di Gudang Bulog.

Serta mendesak penegak hukum yang ada di Pamekasan dan Jawa Timur menindak tegas oknom yang dengan sengaja meng-hilangkan raskin.

Hasil pendalaman sementara yang dilakukan BPK, ada keterli-batan oknom Bulog dan oknom kepala desa, yang dengan sengaja menyelewengkan beras di Gudang Bulog Sub Divre XII Madura. Se-lanjutnya, bukti-bukti tersebut diserahkan kepada pihak-pihak yang berwenang untuk mempros-esnya.

Ia menambahkan, di intenal bulog pusat sendiri juga sudah membentuk tim investigasi, untuk mengetahui penyebab hilangnya ribuan ton beras dan menentukan sikap untuk menjatuhkan sanksi terhadap oknom Bulog yang ter-libat dalam hilangnya ribuan ton raskin tersebut.

Informasi yang diterima BPK, kata Achsanul, kerugian akibat hilangnya ribuan ton be-ras tersebut akan dibebankan kepada oknom Bulog yang ter-bukti melakukan tindakan pe-nyelewengan beras. Jumlahnya akan disesuaikan dengan jumlah ton beras yang hilang.

Plt Dirut Perum Bulog, Budi Purwanto mengaku tidak akan main-main terhadap kasus hi-langnya beras tersebut. Saat ini bulog sudah membentuk tim investigasi, dan ada beberapa pejabat Bulog yang sudah dipecat,

sebagai bentuk keseriusan Bulog memerangi mafia beras.

Menurut Budi, saat ini ada beberapa pegawai Bulog Madura yang tengah diperiksa tim inves-tigasi. Pemeriksaanya didampingi BPK RI. Bahkan, Budi memastikan ada keterlibatan oknom Bulog Madura.

Budi memastikan akan menjatuhkan sanksi kepada pegawainya, apabila terbuk-ti terlibat dalam hilangnya ribuan ton beras untuk rakyat miskin tersebut. Ia meminta masyarakat bersabar menung-gu hasil investigasi internal Bulog dan audit BPK RI.

Sebelumnya, sejumlah aktivis pemuda Pamekasan mempertan-yakan hilangnya 1.500 ton beras miskin (raskin) yang sebelumn-ya tersimpan di Gudang Bulog Pamekasan.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

BPK Dalami Kerugian NegaraAkibat Hilangnya Beras Bisa Dibebankan pada Oknum BulogPAMEKASAN - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Re-puplik Indonesia (RI) terus mendalami kerugian negara, akibat hilangnya ribuan ton beras di Gudang Bulog Sub Divre XII Madura. Dengan cara mendatangi langsung Kantor Bulog di Jalan Panglegur dan gudang penyim-panan beras Bulog di Jalan Raya Larangan Tokol, Kecama-tan Tlanakan, Pamekasan.

KUNJUNGI GUDANG BULOG. Ketua BPK RI, Achsanul Qosasi dan Plt Dirut Perum Bulog, Budi Purwanto mendatangi gudang penyimpanan beras yang hilang.

PAMEKASAN - Kepolisian Resor (Polres) Pamekasan betul-betul diuji kekuatannya dalam memberikan penga-manan dan pengawalan aksi demonstrasi yang digelar kelompok masyarakat dan mahasiswa, memperingati hari antikorupsi se-dunia yang jatuh pada 9 Desember 2014.

Dalam peringatan hari anti korupsi 2014 ini, setidaknya ada enam gelom-bang aksi dilakukan kelompok masyarakat dan mahasiswa. Semuanya menyebar di sejumlah titik di Pamekasan. Di antaranya, demonstrasi di Mapolres Pamekasan Jalan Stadion aksi dilakukan oleh aktivis HMI dan gabungan or-ganisasi di Kejaksaan Negeri (Kejari) Pamekasan di Jalan Panglegur.

Selain itu, aksi turun jalan juga dilakukan di per-empatan Jalan Diponegoro, pengamanan aksi di Kantor DPRD Pamekasan dan di Kantor Badan Penanggulan-gan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan.

Kabag Ops Polres Pame-kasan, Kompol Slamet Riyadi mengakui ada 6 gelombang aksi yang berlangsung pada peringatan hari antikorupsi di Pamekasan. Enam gelombang aksi tersebut tersebar di 5 titik di Pamekasan.

Setidaknya, kata Slamet, ada 300 porsonel yang dikerahkan untuk melakukan pengamanan demonstrasi tersebut. Personel yang dit-erjunkan tersebut terdiri dari berbagai kesatuan yang ada di Polres Pamekasan. Mulai dari Sabhara, Polantas, Reskrim, Intelkam, Sat Narkoba dan beberapa satuan lainnya.

Sekalipun kegiatan aksi di Pamekasan tinggi, tetapi pihaknya memastikan tidak ada bantuan keamanan dari Brimob Polda Jatim. Karena seluruh aksi yang berlangsung di Pamekasan hanya bersifat menyampaikan orasi dan tidak mungkin terjadi anark-isme. Sebab, kepolisian sudah menjalin komunikasi yang baik dengan kelompok maha-siswa yang akan melakukan aksi demo.

=FAKIH AMYAL/UZI/RAH

GELOMBANG AKSI

300 Porsonel Disebar di 5 Titik

Page 25: e Paper Koran Madura 10 Desember 2014

KORAN MADURARABU 10 DESEMBER 2014 | No. 0503| TAHUN III IPamekasan

Bupati Pamekasan, Ach Syafii mengatakan lelang jabatan bertu-juan untuk menciptakan pemer-intahan yang lebih baik. Rencana itu, akan mulai diterapkan pada saat mutasi untuk pejabat eselon II atau setingkat kepala dinas.

Untuk merealisasikan rencana

itu, terang bupati, pihaknya akan mempelajari cara lelang jabatan yang sebelumnya dilakukan di Provinsi DKI Jakarta oleh Pres-iden Joko Widodo saat menjabat sebagai Gubernur Jakarta.

“Kami akan pelajari sistem bagaimana cara-cara yang di-

lakukan dalam lelang jabatan di Jakarta, kalau memang ada yang perlu disempurnakan, nanti akan kami sempurnakan. Sementara yang kami rencanakan masih un-tuk lelang jabatan eselon II,” kata Bupati Syafii.

Untuk itu, pihaknya be-lum bisa menjelaskan banyak bagaimana nanti mekanisme yang akan digunakannya dalam mel-akukan lelang jabatan. Sebab saat ini belum ada rumusan perihal lelang jabatan tersebut. Pihaknya hanya memastikan ada rencana lelang jabatan di tahun depan.

Nantinya, lanjut Bupati Syafii,

setelah rumusan lelang jabatan itu selesai, pihaknya akan menso-sialisasikan kepada pejabat, kar-yawan di lingkungan pemerintah Kabupaten Pamekasan, termasuk juga kepada masyarakat, agar tahu sistem lelang yang akan di-gunakan.

Setelah rencana itu sukses, pihaknya akan kembali mempela-jari sistem lelang jabatan dengan jumlah jabatan yang dilelang ber-jumlah banyak. Jika hal itu me-mungkinkan, pihaknya juga akan menerapkan lelang jabatan untuk eselon-eselon lainnya.

“Apakah memungkinkan jika

lelang jabatan itu dilakukan dengan jumlah yang banyak, itu akan kami pelajari. Sehingga tidak hanya eselon II yang hanya bisa dilelang, tapi juga jabatan eselon lainnya. Kalau memang memungkinkan kenapa tidak untuk tidak dilakukan lelang,” ungkapnya.

Saat ditanya apakah dengan rencana itu sudah bisa dipasti-kan di tahun 2015 akan ada mu-tasi pejabat eselon II, pihaknya enggan untuk mengomentarinya. “Kami tidak bicara seperti itu, li-hat saja nanti,” katanya.

=ALI SYAHRONI/UZI/RAH

Akan Ada Lelang JabatanBupati: Berencana Pelajari Dulu Caranya di DKI JakartaPAMEKASAN - Setiap pelaksanaan mutasi pejabat di lingkungan pemerintahan, selalu muncul kecurigaan-kecurigaan adanya jual-beli jabatan dari masyarakat. Untuk menunjukkan bersih dari aroma tidak sedap itu, Pamekasan akan menerapkan lelang jabatan pada tahun 2015 mendatang.

BURUH IKAT RUMPUT LAUT. Buruh mengikat rumput laut pada seutas tali sebelum ditanam, di Pantai Jumiang, Pademawu, Pamekasan, Jatim, Senin (8/12). Mereka mendapat upah antara Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu per setengah hari.

Page 26: e Paper Koran Madura 10 Desember 2014

KORAN MADURARABU 10 DESEMBER 2014 | No. 0503 | TAHUN III J BangkalanBangkalanBangkalan RABU 10 DESEMBER 2014

No. 0503 | TAHUN III JBangkalanKORAN MADURA

Said Abdullah Beri Dukungan Moral

Dinamika Perjalanan Seorang Tokoh Politik

Di Pendopo Agung tem-pat rumah dinas Bupati, Selasa (9/12), Said Abdullah menga-ku hanya ingin memberikan

dukungan agar kasus yang me-nimpa Fuad Amin bisa sece-patnya selesai sesuai proses hu-kum. Kedatangan Said Abdullah didampingi Wakil Ketua DPRD Bangkalan, Fatkurrahman dan anggota DPRD Bangkalan, Mu-kaffi Anwar. Di Pendopo Agung, mereka sempat sarapan bersama dan bercerita santai.

"Kedatangan saya murni sil-aturahmi, tidak ada tujuan yang lain, apalagi mengenai politik. Ra Momon merupakan lurah se-luruh masyarakat Bangkalan," ujar Said pada sejumlah awak media.

Menurut Said saat ini Ra Momon mendapat musibah ke-luarga. Sehingga dirinya datang ke Kota Salak itu untuk berusaha membesarkan hati Ra Momon,

agar apa yang menimpa Ra Fuad bisa teratasi dengan baik.

"Sudah menjadi kewajiban saya membesarkan hati Ra Mo-mon, karena sedang mengalami musibah keluarga, tentu semoga masalah yang menimpanya se-lama ini bisa dijalani dengan tabah," ucanya.

Tentunya, pihak keluarga sudah menyiapkan pengacara profesional untuk mendampingi Fuad Amin dalam menjalani proses hukum. Sebab itu meru-pakan hak siapa pun untuk men-dapatkan perlindungan hukum. Apalagi Ra Fuad merupakan to-koh di Madura.

"Mari kita juga menyejukkan suasana, supaya hingar bingar ini cepat berlalu dan menjadi pelaja-ran berharga bagi kita. Bangkalan

harus teduh, ini dinamika per-jalanan seorang tokoh dan pem-impin. Sebab semua ada risikon-ya. Kebetulan ayah Ra Momon sedang tergelincir sehingga ter-sangkut masalah hukum. Semoga keluarga tabah menjalani ini se-mua," ungkapnya.

Seperti yang telah diberita-kan, Mantan Bupati Bangkalan yang juga Ketua DPRD Bangka-lan, Fuad Amin ditangkap KPK atas dugaan kasus penerimaan suap suplai migas pada Selasa 2 Desember dini hari lalu. KPK juga telah menetapkan status tersangka pada Fuad Amin. Dari tangan Fuad Amin, KPK menyita sejumlah barang bukti seperti uang yang mencapai sekira Rp4 miliar.

= MOH RIDWAN/RAH

BANGKALAN - Kasus yang terjadi pada politisi Gerindra, RKH Fuad Amin menarik simpati politisi PDI Perjuangan, Said Abdullah. Said yang merupakan perwakilan Madura di gedung Sen-ayan DPR RI datang ke Bangkalan hanya untuk memberikan dukun-gan moral kepada Bu-pati Bangkalan, RK Muh Makmun Ibnu Fuad.

doni heriyanto/koran maduraSILATURAHMI. Anggota DPR RI, MH Said Abdullah (tengah) saat berkunjung ke Pendopo Agung Bangkalan, Selasa (9/12) dalam rangka silaturahmi dan memberi dukungan moral kepada Bupati Bangkalan, RK Muh Makmun Ibnu Fuad atas kasus yang menimpa ayahanda, RKH Fuad Amin.

KETUA DPRD

Menanti PAW dari Partai Gerindra

BANGKALAN - Pengganti Ket-ua DPRD Kabupaten Bangkalan, RKH Fuad Amin Imron setelah tertangkap Komisi Pemberan-tasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan korupsi suplai gas, masih menunggu adanya pergantian antar waktu (PAW) dari partai Gerindra. Sejauh ini masih belum ada tanda-tanda pengajuan calon pengganti dari mantan bupati setempat tersebut.

Wakil Ketua DPRD setempat, H. Fatkurrahmahan menuturkan mekanisme penggantian ketua DPRD masih membutuhkan proses yang harus dilalui. Salah satunya jika Fraksi partai Gerin-dra sudah menentukan peng-gantinya. Selanjutnya akan di bahas dalam sidang paripurnadan melakukan koordinasi dengan Gubernur Jawa Timur terkait dengan rencana pelantikan ketua DPRD berikutnya.

"Untuk masalah ini kan harus ada penggantinya terlebih dahulu dari partai pengusung. Nah siapa yang diajukan itu tergantung dari Gerindra," ujar politis PDIP itu.

Disinggung seperti apa kinerja DPRD Bangkalan pasca Ketuanya diseret oleh KPK dalam kasus dugaan suap suplai gas. Fatkurrahmahan menjelaskan tidak berpengaruh terhadap kinerja anggota legislatif. Semua agenda yang sudah tersusun tetap berjalan. Sebab masih ada tiga wakil unsur pimpinan untuk bersama-sama menyelesaikan semua persoalan.

"Unsur pimpinan itu ada tiga. Jadi ketika ketua tidak bisa menjalankan tugas dan fungsinya masih ada para wakil yang dapat menggantikan dalam menjalan-kan kebijakan," imbuhnya.

Dengen demikian, lanjut Fatkurrahman, kinerja legislatif sebagai wakil rakyat tetap fokus melaksanakan amanat yang telah diemban. Sebab kepent-ingan rakyat yang diwakili tetap menjadi prioritas utama. Sehingga apa pun kondisinya tetap harus menjalankan ke-wajiban. Jangan sampai peri-stiwa ini menghambat kinerja para anggota. Tentunya, semua unsur yang di dalam saling bahu membahu. "Tetap kerja kita kan perwakilan rakyat yang diberi amanat," tandasnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

Page 27: e Paper Koran Madura 10 Desember 2014

KORAN MADURARABU 10 DESEMBER 2014 | No. 0503 | TAHUN III KBangkalan

Roda Pemerintahan Tetap Berjalan Bupati: Biarkan Kasus (Fuad) Tersebut Diproses Secara Hukum

"Proses berjalannya roda kepemerintahan tetap akan berlangsung sebagaimana mes-tinya. Jadi tidak ada yang perlu berpikir bahwa sistem peme-rintahan akan terganggu," kata bupati yang akrab disapa Ra Mo-mon itu.

Menurut Momon, semua agenda yang telah menjadi pro-gram kerja Pemkab harus tetap di-laksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Tidak ada alasan untuk menunda ataupun karena adanya kasus tersebut. Biarkan kasus tersebut diproses

secara hukum, dan memasrahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwenang. Namun yang jelas, pihaknya telah menyiapkan tim khusus untuk mengawal proses hukum ketua DPRD setempat tersebut.

"Kemarin kami juga telah menggelar pilkades di Desa Dur-jan, Kecamatan Kokop, seperti yang telah ditetapkan sebel-umnya. Alhamdulilah berjalan dengan lancar dan kondusif," imbuhnya.

Justru dengan peristiwa ini, lanjut Momon, mendorong se-mua elemen pemerintah untuk lebih kompak dan solid dalam menjalankan semua program demi kepentingan masyarakat. Tak kalah pentingnya, semua pihak bisa mengambil pelajaran dari keadaan yang ada. Harapan ke depan tata kelola pemerintah akan menjadi lebih baik dan apa yang telah menjadi cita-cita ber-sama dapat terwujud.

"Kami tetap bersama-sama, baik dari birokrasi, DPRD mau-pun elemen lainnya untuk tetap menjalankan kewajiban sebagai pemerintah yang mengabdi ter-hadap masyarakat Bangkalan. Kami tegaskan bahwa semua da-pat dikendalikan," jelasnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Penangka-pan terhadap RKH. Fuad Amin Imron oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas kasus dugaan suap migas pada Selasa (2/14) waktu lalu, menim-bulkan kekhawatiran dapat mengganggu sistem pe-merintahan di Kabupaten Bangkalan. Namun, kekha-watiran tersebut disangkal oleh Bupati setempat Moh Makmun Ibnu Fuad. Bupati termuda ini menegaskan penangkapan itu sama sekali tidak mempengaruhi kinerja di lingkungan pe-merintah kabupaten (Pem-kab) Bangkalan.

Makmud Ibnu Fuad Bupati Bangkalan

PEMBANGUNAN MADURA

Dewan Adat Ingatkan BPWS

BANGKALAN - Pernyataan Kepala Badan Pengemban-gan Wilayah Surabaya Ma-dura (BPWS) Ir. Irianto tentang tidak adanya halangan untuk membangun Madura dan akan menskedul ulang pembangunan 600 hektar wilayah Suramadu, pasca tertangkapnya Fuad Amin oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (2/12) membuat Dewan Adat Madura (DAM) geram. Pernyataan terse-but sama sekali dinilai tidak arif dan bijaksana.

Wakil Sekretaris Jenderal DAM Ha'i, SH, DAM mengin-gatkan dengan tegas BPWS agar tetap memperhatikan pembangunan Madura dengan arif. Pihaknya menolak siapa pun atau apa pun yang akan membangun Madura dengan menginjak-injak budaya dan kearifan lokal Madura. Budaya dan kearifan lokal yang telah berkembang dan menjadi iden-titas masyarakat tetap harus dijaga. Jangan sampai dalam membangun wilayah setempat seenaknya saja.

"Kami ingatkan BPWS ja-ngan seenaknya melakukan pembangunan dengan menya-takan tidak akan ada halangan. Kami masyarakat Madura me-miliki ada istiadat dan itu harus dihormati," tegas Ha'i.

Menurutnya, syarat pem-bangunan adalah kejelasan parameter pembangunan Ma-dura itu sendiri. Tanpa mem-perhatikan nilai adat, moral, agama, peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan taraf perekonomian masyarakat Madura sendiri tidak pernah akan pernah terwujud. Sejauh ini, keberadaan BPWS tidak me-miliki kontribusi nyata terhadap masyarakat.

"Apa yang dihasilkan BPWS selama ini yang berdampak langsung terhadap peningkat-an taraf ekonomi masyarakat. Kinerja BPWS sangat patut dipertanyakan," imbuhnya.

Lebih lanjut Ha'i menga-takan BPWS dan segenap masyarakat Bangkalan untuk tetap menjaga persatuan, kondusivitas serta kamtibmas di Kabupaten setempat. Azas pra-duga tak bersalah harus selalu dikedepankan dalam menyikapi persoalan tertangkapnya Fuad Amin yang merupakan salah satu tokoh Madura.

Juru bicara (Jubir) DAM, Moh Jazuli meminta BPWS untuk membuat memorandum

of understanding (MoU) dengan masyarakat Madura tentang konsep pembangunan Madura seperti yang diinginkan demi kemaslahatan bersama. Dengan adanya MoU itu bisa melakukan pengawasan dan pengawalan terhadap pembangunan. Jadi sangat penting adanya keter-libatan dari pihak-pihak yang mengatahui secara jelas kondisi budaya di Madura.

"BPWS tidak pernah meli-batkan kami dalam pembuatan konsep pembangunan maupun rescheduling seperti yang diu-tarakan Irianto," ungkap Jubir DAM, M. Jasuli,

Kalau ingin membangun Madura, maka ke-empat pa-rameter (adat, agama, SDM dan perekonomian) tersebut harus masuk sebagai syarat pemban-gunan Madura.

"Secara tegas kami akan menolak setiap pembangunan yang tidak mengindahkan pra-syarat tersebut," tegas Jasuli.

Sementara itu, Humas BPWS Faisal Yasir Arifin menyata-kan pihaknya tidak memiliki kepentingan mengomentari terkait penangkapan tersebut. Pihaknya juga membantah yang dianggap selama ini tidak melibatkan elemen-elemen masyarakat Madura. Perlu digaris bawahi bahwa keterli-batan sejumlah elemen tersebut bukan lantas masuk pada ranah kebijakan. Namun, dalam hal mendukung dan melaksanakan kegiatan-kegiatan dari BPWS.

"Kami tegaskan dan bahkan sudah ratusan kali kami menya-takan jika pembangunan Ma-dura akan tetap mengacu pada karakteristik dan budaya yang berkembang di tengah-tengah masyarakat," ucapnya.

= DONI HERIYANTO/RAH

PERINGATAN. Dewan Adat Madura mengingatkan BPWS untuk tidak seenakn-

ya membangun kawasan Madura.

doni heriyanto/koran madura

Page 28: e Paper Koran Madura 10 Desember 2014

KORAN MADURARABU 10 DESEMBER 2014 | No. 0503 | TAHUN III L BangkalanBangkalanBangkalan RABU 10 DESEMBER 2014

No. 0503 | TAHUN III LSuramaduKORAN MADURA

MCW Minta Penegak Hukum Serius

"Kami menuntut Kejari men-gusut tuntas koruptor di Bumi Bangkalan. Selama ini Kejari terkesan tidak ada action, kami minta jangan sampai ada lagi koruptor-koruptor berkeliaran, harus dan wajib diadili," tegas

Rohman, korlap aksi.Dia menjelaskan koruptor se-

cara kekeluargaan harus dibasmi tuntas jangan sampai ada yang tersisa. Para pelaku korup harus menjadi musuh bersama, karena pekerjaan mereka sangat meny-

engsarakan kehidupan rakyat. Apalagi salah satu pelaku ko-rupsi dari Bangkalan sudah ada yang tertangkap. Pihaknya yak-in banyak oknum yang terlibat sehingga perlu diusut sampai keakarnya.

"Usut semua koruptor-ko-ruptor di Bangkalan, karena di Bangkalan merupakan ko-ruptor terkakap di Jatim," pin-tanya.

Dalam spanduk yang dibawanya, mereka memberikan pesan dukungan kepada KPK un-tuk mengusut kasus korupsi di bangkalan, agar tidak satu pun menyisakan pelaku korupsi. Se-lain itu, mereka juga meminta agar memeriksa semua pejabat di Bangkalan mulai tahun 2003-

2013."Banyak kasus pungli yang

terdapat di SKPD, seluruhnya harus dituntaskan," ucapnya.

Sementara itu, Kejari Bangka-lan Joeli Soelistyanto menyam-paikan pihaknya siap meneri-ma laporan semua kasus-kasus dugaan korupsi di Bangkalan un-tuk segera ditindaklanjuti. Sebab hal itu sudah menjadi kewenan-gannya. Selain itu pihaknya me-minta menjalin kerjasama yang baik dengan seluruh lembaga masyarakat yang ada.

"Mari kita bersama-sama, apabila menemukan dugaan ko-rupsi laporkan ke kami untuk kami tindak lanjuti," jawabnya singkat.

= MOH RIDWAN/RAH

BANGKALAN - Memperingati hari antikorupsi sedu-nia, puluhan massa dari Madura Corruption Wacth (MCW) menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Kejak-saan Negeri (Kejari) dan Polres setempat, Selasa (9/12). Mereka menuntut agar aparat penegak hu-kum bisa menuntaskan setiap laporan kasus korup-si yang ada. Banyak laporan yang sudah diserahkan kepada penegak hukum. Selain itu, penegak hukum bisa menyeret seluruh pelaku korupsi di Bangkalan, mengingat korupsi merupakan tindak kejahatan berjamaah.

moh ridwan/koran maduraDEMONSTRASI. Peringatan Hari Antikorupsi se-dunia, MCW sampaikan aspirasi ke Kejaksaan Negeri Bangkalan, Selasa (9/12).

KEBUN BINATANG

DPRD Akan Klarifikasi Hasil Audit KBS

SURABAYA - DPRD Kota Surabaya akan mengklarifikasi hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terhadap aset-aset yang ada di Kebun Binatang Surabaya (KBS).

Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya Achmad Zaka-ria mengatakan pihaknya bakal mengklarifikasi hasil audit itu ke direksi KBS maupun pemkot agar persoalan yang sebenarnya bisa diketahui bersama.

"Jangan sampai sikap tertutup itu membuat kelanju-tan revitalisasi tidak sesuai," katanya.

Apalagi, lanjut dia, pada APBD 2015 mendatang, DPRD sudah sepakat untuk menga-lokasikan dana kelanjutan revi-talisasi kebun binatang itu. Total, dana yang dialokasikan adalah Rp 10 miliar.

Sebelum disetujui, lanjut dia, komisi B sudah memberi-kan rekomendasi. Dana itu bisa digunakan asal status seluruh aset-aset sudah ada kepastian. "Karena itu, hasil audit harus dibuka," katanya.

Wakil Ketua DPRD Surabaya Darmawan menyebut sikap tertutup direksi KBS terhadap hasil audit itu berpotensi men-imbulkan kecurigaan. "Karena itu, masalah ini akan segera kami bahas. Jika diperlukan, kami segera melayangkan klarifikasi kepada direksi," kata Darmawan.

Saat ini, lanjut dia, proses revitalisasi KBS memang ma-cet total. Ia mengatakan dari dana Rp10 miliar yang sudah dialokasikan lewat APBD untuk KBS, sangat minim karena hanya terpakai Rp 500 juta.

Selama setahun, kata dia, hanya beberapa perbaikan yang dilakukan di antara-nya pavingisasi seluas 1.700 meter persegi senilai Rp 310 juta serta perbaikan sejumlah sangkar saja.

Selain itu, anggaran juga dipakai untuk menutup defisit biaya operasional KBS yang masih merugi Rp 382 juta hingga September 2014. Tahun depan, pengurus PDTS KBS juga menga-jukan suntikan dana APBD Rp 10 miliar.

= ANT/ABDUL HAKIM/DIK

Page 29: e Paper Koran Madura 10 Desember 2014

KORAN MADURARABU 10 DESEMBER 2014 | No. 0503 | TAHUN III MRABU 10 DESEMBER 2014

No. 0503 | TAHUN III MSampangKORAN MADURA

SAMPANG - Kepala Kejari Sampang Abdullah saat memberi sambutan dalam acara Peringa-tan Hari Antikorupsi Sedunia di Monumen Trunojoyo, Sampang, Selasa (9/12), mengajak segenap elemen masyarakat dan abdi ne-gara untuk menjahui praktik dan perilaku korupsi.

Hadir dalam acara tersebut, Bupati Sampang A Fannan Hasib, Wabup Sampang Fadilah Budiono, jajaran Forpimda, pimpinan SKPD, jurnalis yang bertugas di Sampang, LSM, siswa serta masyarakat.

Sebelum memulai sambutan-nya, Kepala Kejari Sampang Ab-dullah mengajak seluruh hadirin untuk menyatakan komitmen anti korupsi. ”Mari kita mengikrarkan diri untuk tidak melakukan korup-si dan mengutuk praktik korupsi,” katanya sambil membacakan lirik Padamu Negeri yang telah di-ubah sesuai dengan semangat an-tikorupsi.

Pria kelahiran Sumenep itu juga meyakinkan Bupati Sam-pang A Fannan Hasib untuk ikut

menjaga jalannya pemerintahan yang dipimpinnya, dengan cata-

tan tidak melakukan korupsi. Menuurtnya, pemerintahan yang

bersih dari praktik korupsi akan berdampak pada kemajuan dae-rah Sampang.

”Kepada Pak Bupati, jangan khawatir. Kami akan ikut men-jaga jalannya pemerintahan yang bersih dari praktiuk ko-rupsi. Kalau ada yang main-main (dengan korupsi) pasti kami sikat sesuai dengan undang-undang yang ada,” ujarnya.

Dia juga menjelaskan beberapa

kasus tindak pidana korupsi yang berhasil disidik dan disidangkan di Pengadilan Tipikor Surabaya. Bahkan, kata Abdullah, Kejari Sampang juga mampu mengung-kap kasus-kasus umum dan datun. ”Selain kasus tipikor, kami juga menangani kasus umum dan da-tun. Alhamdulilah semua personel kejaksaan kompak,” tuturnya.

Untuk diketahui, Kejari Sam-pang menempati peringkat satu se-Madura dan peringkat dua se-Jatim dalam konteks pengungka-pan tindak pidana korupsi. Yang terbaru, Kejari Sampang bersama Kejati Jatim dan Kejagung RI se-dang menyusun dakwaan kasus tipikor migas PT SMP yang mem-belit mantan Bupati Sampang Noer Tjahja dan sejumlah petinggi PT SMP. =ADV/MIFTAHUL ULUM

Kejari Ajak Masyarakat Perangi KorupsiDalam Acara Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia

SEREMONIAL

SAMPANG – Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Sampang berjanji akan segera menyelesaikan kasus pengadaan bibit fiktif yang melibatkan Kepala Dinas Pertanian (Kadisperta) setelah dipanggil dua kali tidak hadir.

Kepala Kejari Sampang Abdullah mengatakan, pihaknya akan menuntaskan kasus pengadaan bibit fiktif yang dilakukan oleh kepala Disperta setelah dipanggil dua kali tidak hadir. Namun, pihaknya tidak akan mem-biarkan kasus tindak pidana korupsi tidak tertangani dengan baik.

“Kami akan menuntaskan kasus ini di awal tahun 2015, karena kalau saya berjanji akan menuntaskan awal bulan dan tidak ditepati akan men-jadi kebohongan bublik nanti, Insya Alllah akan dituntaskan dipertengantahun,” kata Ab-dullah usai menghadiri acara peringatan Hari Antikorupsi Sedunia, kemarin.

=CR3/LUM

Kasus tersebut di antara-nya kasus pesangon anggota DPRD Sampang periode 1999-2004, pengadaan alat kesehatan (alkes), pengadaan mobil pemad-am kebakaran (damkar), PT SMP, BSPS, bibit fiktif, dan tebu. Ketu-juh kasus itu memang sedang di tangani Kejari Sampang.

Zainuddin, yang mewakili semua ormas berorasi di atas panggung sekaligus yang meny-

erahkan rekomendasi tujuh kasus kepada Kepala Kejari Sampang Abdullah, mengatakan, ormas yang ada di Kabupaten Sampang berharap agar kasus tersebut segera dituntaskan.

“Di hari antikorupsi ini, ormas di Kabupaten Sampang, meng-harapkan Kejari segera menuntas-kan kasus yang sudah merugikan negara, kasus itu tidak boleh dibi-arkan dan harus segera dituntas-kan,” katanya dalam orasinya.

Ia memaparkan, tujuan meny-

erahan tujuh kasus dugaan tindak pidana korupsi kepada Kejari un-tuk berkomitmen dengan ormas, bersatu menuntaskan kasus terse-but agar Kabupaten Sampang ber-sih dari tindakan korupsi.

“Kami aliansi LSM, organisasi kemahasiswaan, organisasi kemu-daan, dan organisasi kemasyaraka-tan siap mendukung kinerja Kejari untuk memberantas tindak pidana korupsi,” tegasnya.

Semenatara Kepala Kejari Sampang, Abdullah mengatakan,

pihaknya sangat mengapresiasi kepada organisasi yang memberi-kan rekomendasi berbentuk tujuh kasus dugaan tindak pidana ko-rupsi. Rekomendasi itu membuat dirinya harus bekerja cepat mene-gakkan hukum yang ada Sampang.

Namun, sambung dia, dari tujuh kasus yang direkomendasi ada satu yang tidak ditangini kejaksaan yaitu alkes. “Mudah-mudahan dari tujuh kasus yang diberikan aliansi organisasi dan LSM segera dituntaskan, tapi satu kasus yang tidak ditangani kajek-saan yaitu alkes,” katanya.

Yang sudah masuk persidan-gan, tambah dia, sudah ada dua tersangka yang sudah di sidang dan ada tiga tersangka lagi yang akan di sidang selanjutnya. “Jadi jumlahnya ada lima yang akan ditindak lanjuti di persidangan dari salah satu kasus yang sudah direkomendasikan itu, dua sudah disidang tiganya masih dalam proses persidangan. Dan saya berharap 2015 tidak ada lagi tin-dak pidana korupsi,” pungkasnya.

=CR3/LUM

KASUS BIBIT FIKTIF

Kejari Janji Usut Tuntas

Ormas Serahkan Tujuh KasusPada Peringatan Hari Antikorupsi KejariSAMPANG - Organ-isasi kemasyarakatan yang ada di Kabu-paten Sampang, me-nyerahkan tujuh kasus dugaan tindak pidana korupsi (tipikor) ke-pada Kejaksaan Negeri (Kejari) Sampang pada peringatan Hari An-tikorupsi Sedunia di Monumen Trunojoyo, Selasa (9/12).

Tampak depan gedung Kejaksaan Negeri Sampang

Page 30: e Paper Koran Madura 10 Desember 2014

KORAN MADURARABU 10 DESEMBER 2014 | No. 0503 | TAHUN IIIN Sampang

SAMPANG - Harga semba-ko di Pasar Srimangunan, Kabupaten Sampang, naik dua kali lipat, Selasa (9/8). Kenaikan harga tersebut pengaruh kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), beberapa waktu lalu.

Hasan (37), pemilik toko sembako di Pasar Srimangunan, mengatakan, sebelum BBM naik, harga sembako di Sampang stabil. Namun pasca ditetapkan kenaikan harga BBM, semua ke-butuhan pokok meningkat hingga dua kali lipat.

“Semua kebutuhan sehari-ha-ri naik, yang paling tinggi beras. Beras harganya saat ini mahal, kurang lebih Rp 235 ribu per sak yang berisi 15 kilogram, bahkan ada toko yang lebih dari itu,” katanya, kemarin.

Ia menjelaskan, harga beras berat 15 kilogram yang sebel-umnya Rp 215 ribu per sak naik menjadi Rp 235 ribu. Cabai merah yang sebelumnya Rp 20 ribu per kilogram kini mencapai Rp 80 ribu perkilogram, bahkan ada yang dijual Rp 100 ribu per kilogram.

Sementara harga gula, telur, bawang merah, dan bawang putih, masih stabil. Kenaikan harga berkisar hanya Rp 1.000. Namun anehnya, kata Hasan, harga minyak goreng saat ini turun Rp 500. Sebelumnya, harga minyak goreng Rp 1.500 menjadi Rp 1000. “Kebutu-han pokok naik semua kecuali minyak goreng. Rata-rata naik

semua,” paparnya.Nurhayati (35), seorang

konsumen, mengaku keberatan dengan kenaikan harga sembako yang begitu tinggi, karena yang dia ketahui kenaikan harga sem-bako mulai kemarin naik secara bertahap. Namun di akhir tahun 2014, kenaikan harga sembako

langsung tinggi.“Saya beli beras dengan harga

yang sangat mahal Rp 235 kg dalam 1 sak yang berisi 15 kg, Mas, dan sembako lainnya juga naik seperti bawang merah, dan bawang putih,” ucap Nurhayati usai membeli beras di Pasar Sri-mangunan.

Ia mengaku, dampak kenai-kan harga BBM sudah dirasakan setelah membeli kebutuhan sehari-hari di pasar, terbukti harga sembako di pasaran sudah naik semua. Kenaikan tersebut, kata dia, disebabkan kenaikan harga BBM.

“Saya berharap kenaikan

harga sembako tidak terlalu lama dan kembali stabil seperti sebelumnya, karena kalau harga tetap mahal tidak ada uang untuk membeli, apa lagi saya tidak dapat bantuan Program Sim-panan Keluarga Sejahtra (PSKS),” ungkapnya.

=CR3/LUM

SAMPANG - Dewan Perwaki-lan Rakyat Daerah (DPRD) Kabu-paten Sampang berjanji akan me-manggil Kejaksaan Negeri (Kejari) setempat terkait kasus korupsi dana pesangon DPRD periode 1999-2004.

Wakil Ketua Komisi I DPRD Sampang, A Kadir mengatakan, pihaknya akan memanggil Kejari terkait kasus korupsi dana pe-sangon setelah surat Peninjauan Kembali (PK) diturunkan oleh Mahkamah Agung (MA).

Kasus tersebut sudah lama, sehingga pihaknya akan minta

kejelasan kasus yang sudah mer-ugikan negara itu. “Kami akan memanggil Kejari setelah PK diturunkan oleh MA agar kasus tersebut segera dituntaskan,” ka-tanya.

Menurut Kadir, kasus yang su-dah lama terjadi segara dituntas-kan oleh penegak hukum agar tidak terkatung-katung. Sebab kasus tersebut sudah lama terjadi. Dia merasa terpanggil untuk ikut serta dalam menyelesaikan dengan cara memanggil Kejari untuk dimintai keterengan terkait perkembangan kasus tersebut.

Ia menjelaskan bahwa PK dia-jukan oleh ketiga pimpinan yang sudah menyelesaikan hukuman, di antaranya KH Fathor Rosi, Say-uti. Mereka mengajukan PK ke MA kerena tidak merasa melakukan tindak pidana korupsi pada kasus dana pesangon tersebut. Mereka menganggap hanya terjadi kes-alahan administrasi.

“PK yang diajukan mereka ke MA karena tidak merasa mel-akukan korupsi. Dan dianggap ada kesalahan administrasi. Saya kira Kejari tidak bertindak tegas kepada tersangka kerena masih

menunggu selesainya PK yang di-ajukan ketiga pimpinan tersebut, karena kalau dilanjutkan sebelum ada keputusan dari MA dikhawat-irkan ada tumpang tindih kalau dilanjutkan,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Kejari Sampang Abdul-lah mengatakan, pihaknya seba-gai penegak hukum harus patus pada kaidah hukum yang berlaku. Tidak sembarangan memproses tersangka dengan menggunakan tendensi emosional.

Menurutnya, kasus pesangon tetap berjalan. Hanya saja, saat ini

pihaknya menunggu dokumentasi yang masih ada di MA, kemudian dari sembilan tersangka yang sudah ditetapkan akan disidang kembali di MA.

“Kami akan bertindak tegas kepada tersangka apabila doku-men dari MA sudah turun. Kami tidak sembarangan bertindak, kami bekerja ada aturanya dan semua tindak pidana korupsi bu-tuh proses. Tidak seperti kasus kriminal,” tutur Abdullah saat memberikan penjelasan kepada mahasiswa saat melakukan de-montransi. =CR3/LUM

EKONOMI

Harga Sembako Meroket

KASUS PESANGON

Komisi I Bakal Panggil Kejari

ANGKUT SEMBAKO: Seorang kuli sedang mengangkut sembako di Pasar Srimangunan, Selasa (9/12).

Page 31: e Paper Koran Madura 10 Desember 2014

KORAN MADURARABU 10 DESEMBER 2014 | No. 0503 | TAHUN III O

KORAN MADURA PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) BIRO SUMENEP: Syamsuni (Kepala), Junaidi BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni BIRO SAMPANG:

Miftahul Ulum (Kepala), Mohammad Muhlis BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati, Agus Setiawan BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Zeinul Ubbadi DIREKTUR KEUANGAN: Khalida Alfiana Isaura DIREKTUR IKLAN DAN PEMASARAN: G. Mujtaba MANAJER PEMASARAN: Abd. Rahman (Plt) ACCOUNTING EKSEKUTIF: Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: [email protected], [email protected], http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APA PUN DARI NARASUMBER

Evaluasi Multi Partai

Salam Songkem

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi menyatakan sistem multi partai

terbukti telah mendorong praktik ko-rupsi semakin menggurita di pemer-intahan. Cukup banyak politisi dari beberapa partai politik, baik aktif di parpol maupun kepala daerah dan di lembaga yudikatif yang berlatar bela-kang politisi, berurusan dengan KPK karena terlibat kasus korupsi, pencu-cian uang, dan sejenisnya.

Atas kenyataan ini, akankah sis-tem multi partai di era Reformasi akan dievaluasi untuk kemudian kembali pada era Orde Baru (1966-1998), sebagaimana pilkada lang-sung oleh rakyat yang dikembalikan pada pilkada tak langsung (baca: melalui DPRD) karena dianggap menyuburkan korupsi. Apabila para politisi di Senayan memang berniat menyelamatkan demokrasi, mereka pasti mengerucutkan partai-partai yang tumbuh subur sejak era Refor-masi menjadi lebih sedikit hanya dua atau tiga parpol, Partai Demokrasi Indonesia, Partai Persatuan Pemban-gunan, dan Partai Golongan Karya seperti di era Soeharto.

Akan tetapi, dipastikan para politisi tidak akan membuat undang-undang seperti UU/15/1969 lalu itu, karena kepentingan politik DPR RI saat ini berbeda dengan kepentingan politik Soeharto. Ini cukup dijadikan indikator bahwa prilaku politisi lebih diwarnai oleh upaya pencapaian kepentingan pribadi, sehingga perny-ataan demi kepentingan rakyat yang digembar-gemborkan para politisi itu sejatinya hanyalah kebohongan pub-lik, yang sangat merugikan rakyat dan negara. Sedangkan para politisi itu sebagai bagian dari pemerintah justru diuntungkan dengannya.

Namanya politisi memang se-lalu akrab dengan kebohongan. Itu juga sejatinya mencerdaskan rakyat, bahwa ketika rakyat bilang utara, se-benarnya yang diinginkan adalah se-latan, barat, atau timur. Itu juga yang terjadi dalam pengembalian pilkada ke tangan DPRD yang diargumentasi-kan demi penyelamatan demokrasi, sejatinya yang diinginkan mereka pasti beda. Lantas bagaimana sikap politisi itu dengan sistem multi partai yang dinilai menyuburkan korupsi di pemerintahan? (*)

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Resensi Buku (4000 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tu-lisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email [email protected]. Apabila terhitung dua minggu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

Sastra Sekolah dan Harapannya

M Faizi mengatakan bah-wa orang Madura perlu bukti. Kalau sekadar

ngomong, orang-orang akan su-lit untuk meniru. Karena itu, dalam rangka memotivasi sant-rinya agar memunyai kreativi-tas dalam hal menulis, M Faizi memberikan teladan bahwa me-nerbitkan buku adalah perkara mudah. Dari situlah segalanya bermula dan tunas sastra terus bermunculan.

Tunas sastra sampai saat ini terus tumbuh di Madura, khu-susnya dari Sumenep. Pondok pesantren memiliki andil besar dalam keberlangsungannya, selain tumbuh dari kantong-kantong komunitas sastra di kampus-kampus. Setidaknya, tercatat dua pondok pesantren yang cukup produktif melahir-kan penulis-penulis muda, yakni Ponpes Al Amin dan Ponpes An-nuqayah. Fenomena itulah yang kemudian melahirkan istilah sastra pesantren.

Dalam perkembangan beri-kutnya, ada sebuah fenomena menarik lain yang perlu dicatat. Peristiwa itu ditandai oleh pe-luncuran antologi puisi Pulang Kampung pada 19 November 2014 yang lalu. Antologi terse-but memuat karya tiga guru SMAN 1 Sumenep, Hidayat Ra-harja, M. Fauzi, dan Mohammad Sadik, sang kepala sekolah. Hi-

dayat Raharja bukan nama baru. Dia adalah salah satu senior penyair di Jawa Timur yang mu-lai berkibar sejak tahun 1990-an, sedangkan M Fauzi adalah ang-katan mutakhir penyair muda Jawa Timur 2007. Yang menarik di simak adalah kemunculan ba-pak kepala sekolah, Moh. Sadik yang sebelumnya belum pernah terdengar namanya sebagai ba-gian dari kaum sastrawan. Na-mun, tiga belas puisinya yang dimuat dalam antologi ini mem-buktikan kematangan bahwa di antologi tersebut kehadirannya bukan sekadar perayaan atau pelengkap.

“Tuhan ciptakan malam un-tuk senyummu/ Begitu kata guru imanku/ Sambil mengusap derai mata ke dagu//” begitulah salah satu petikan puisi Moh. Sadik: sederhana, lugas, berima tera-tur, dan berhasil membangun imaji. Semua puisinya bertema ketaatan baik kepada Tuhan, orang tua, maupun guru dengan bangunan suasana yang khusuk.

Berbeda dengan Moh. Sadik, Hidayat Raharja lebih cang-gih dalam membangun suasana dengan menatah frasa-frasa deskriptif dan bahasa figuratif sedemikian rupa. “Sungai-sun-gai memancar dari telapak tan-ganmu menuruni/ tebing hari dan membawa cinta ibu hanyut ke sepanjang/ hilir dan hulu…”

M Fauzi adalah penyair pembaharu di Sumenep. Dalam Pulang Kampung sangat terasa bagaimana ia menggubah pu-isi yang tampak tidak teratur, naratif, dan ekstrem. Puisinya mengingatkan saya pada guba-han Afrizal Malna seperti dapat dibaca pada puisi “Meja Coklat” maupun “Rahasia Negara” yang berkisah tentang UN. M. Fauzi dalam antologi ini secara sadar menghadirkan puisi yang ia ban-gun dari lingkungan sekolahnya.

Antologi Pulang Kampung menghadirkan berbagai macam pola persajakan. Setidaknya, hal ini adalah elemen positif bagi pemahaman siswa tentang bagaimana arus perkembangan gubahan puisi diciptakan. Pada akhirnya, acara tersebut me-

nyisakan sebuah harapan bagi saya ke manakah muara pasca terbitnya antologi tersebut dalam kaitannya dengan siswa sebagai bagian dari proses pembelajaran?

Seperti kita ketahui bersama, tidak banyak sekolah menjadi fasilitator sekaligus inspirator lahirnya penulis-penulis muda. Sastra (di) sekolah memiliki tantangan yang jauh lebih ru-mit daripada bidang seni yang lain. Nyaris tidak ada komunitas (baca: ekskul) yang secara khu-sus mengembangkan sastra di sekolah-sekolah. Ia masih kalah minat dengan teater maupun tari yang secara kekaryaan lang-sung bisa dipertunjukkan.

Selain ketersediaan ruang, sastra (di) sekolah memiliki tantangan lain, di antaranya konsistensi guru dalam rangka mendampingi siswa sebagai se-buah pembauran laiknya sebuah komunitas sastra di kampus-kampus. Selain itu, sastra masih menjadi sampingan karena siswa sudah dirumitkan oleh berbagai tugas sekolah.

Persoalan akademis sastra (di) sekolah juga persoalan pe-lik. Pemahaman siswa tentang sastra tidak begitu bagus salah satunya karena tidak adanya buku-buku berkualitas di per-pustakaan sekolah. Karena itu, majalah sastra Horison pada tahun 2002 melalui program SBSB (Sastrawan Berbicara Siswa Bertanya) berupaya untuk memberikan wawasan lebih luas tentang sastra. Kegiatan men-gunjungi sekolah-sekolah itu dilakukan tidak lain tujuannya adalah memotivasi siswa pada

kegemaran membaca dan menu-lis. Namun, sebagai sebuah pro-gram musiman, SBSB akhirnya kandas.

Acara yang digagas guru-gu-ru SMAN 1 Sumenep tentu men-jadi inspirasi menarik dalam upaya menumbuhkan minat literasi pada siswa. Tentu, kita sama-sama berharap bahwa kegiatan tersebut memiliki out put efektif yang mampu merangsang kemampuan dan kegemaran siswa pada sastra secara khusus, apalagi sekolah tersebut memiliki guru-guru yang secara khusus ahli di bi-dangnya. Dengan demikian, di-harapkan pertumbuhan sastra (di) sekolah bukan lagi bersifat individu, melainkan tumbuh se-cara kolektif.

Sejauh ini, memang ada be-berapa penulis muda yang sudah “menjadi’ ketika masih di SMA. Dalam skala nasional, beberapa sastrawan yang muncul ketika masih SMA di antaranya, pen-yair alm. WS Rendra, Ajip Rosidi, Taufik Ismail, Nirwan Dewanto, dan masih banyak lagi. Namun, kemunculan mereka bukanlah kerja kolektif-komunitas, mel-ainkan sebuah kreativitas dan bakat individu.

Sastra pesantren sudah membumi dan menjadi perbin-cangan nasional. Pun dengan sastra kampus. Namun, sastra sekolah masih menjadi cita-cita dan harapan pemerhati sastra. Sastra (di) sekolah bukan tidak mungkin menjadi ladang yang menumbuhkan penulis-penulis muda. Secercah harapan itu su-dah muncul, kini, kita tinggal merawatnya=

Beberapa tahun yang lalu saya meng-hadiri sebuah acara kesusastraan yang

diadakan Ponpes An-nuqayah, Guluk-Guluk

binaan Kiai M Faizi. Dalam sambutan atas terbitnya antologi pu-isi karya santri-santri Annuqayah tersebut, M Faizi menyampai-kan sebuah fenom-ena psikogeografis

masyarakat Madura.

PROBOLINGGO RABU 10 DESEMBER 2014No. 0503 | TAHUN III OpiniKORAN

MADURA O

Page 32: e Paper Koran Madura 10 Desember 2014

KORAN MADURARABU 10 DESEMBER 2014 | No. 0503 | TAHUN III R RABU 10 DESEMBER 2014

No. 0503 | TAHUN III PKO

RAN

MAD

URA

Watik

Selengkapnya BANGAKALAN | Hal. K

Wakil Sekretaris Jenderal DAM Ha’i, SH, DAM mengingatkan dengan tegas BPWS agar tetap memperhatikan pembangunan Madura dengan arif. Pembangun Madura harus tetap menjaga budaya dan keari-fan lokal Madura.

Dewan Adat Ingatkan BPWS

Menikmati Masa Muda

Masa muda merupakan waktu yang paling bersejarah. Itulah sebabnya waktu muda harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Hanya saja setiap orang berbeda-beda caranya. Ada yang menikmati masa mudanya dengan berpacaran, ada juga yang bertamasya ke tempat-tempat wisata ida-man, namun ada juga yang berpuas-puas dengan kesibu-

kan mencari ilmu pengetahuan.

Demikian juga den-gan gadis yang akrab dipanggil

Watik ini. Dia pun tak ingin membuang-buang waktu mudanya dengan percuma. Hari-harinya selalu diisinya dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat, seperti bermain-main bersama anak-anak tetangga yang menjadi anak asuhnya di salah satu TK di desanya.

Bermain bersama anak-anak memang membutuhkan kesabaran tingkat tinggi. Akan tetapi, apabila diresapi sepenuh hati, mereka tern-yata memberikan kenikma-tan yang sulit dilupakan. Setidak-tidaknya dirinya telah tercatat sejarah pernah mengajarkan ilmu peng-etahuan yang dimilikinya pada calon-calon pemimpin bangsa itu.

Mengajar anak seusia TK memang tidak seperti men-gajar murid seusia SD, SMP, apalagi SMA. Tidak juga sep-erti mendidik anak MI, MTs, atau MA yang sudah meng-injak dewasa. Anak-anak TK sukanya masih bermain, maka mendidik mereka pun mesti dengan cara bermain, guru harus mampu masuk ke

dunia mereka. Namun ini tidak mudah

dilakukan oleh setiap orang. Hanya orang-orang yang memiliki kepekaan seni men-gajar dan mendidik yang bisa menerapkannya. Sehingga mereka terasa enjoy dan menyenangkan bersamanya. Sekaligus memperoleh trans-formasi ilmu pengetahuan. Inilah kenikmatan tertinggi yang dirasakan Watik saat ini.

Sebenarnya sih, Watik merasa belum waktunya menjadi ibu guru di sebuah Taman Kanak-kanak. Sebab Watik sejatinya masih pelajar di salah satu MA di Batang-Batang. Seharusnya, yang Watik tahu, untuk mengajar harus sudah bergelar sarjana, sedangkan Watik kan masih belum. Akan tetapi, belum bukan berarti tidak, karena suatu saat nanti Watik pasti juga bergelar sarjana, agar klop dengan profesi yang di-jalaninya lebih awal sebagai guru TK.

=ABDUR RAHEM