Bronkiolitis

download Bronkiolitis

of 3

description

bronkiolitis tugas

Transcript of Bronkiolitis

BronkiolitisMenurut Wohl, bronkiolitis adalah inflamasi bronkioli pada bayi < 2 tahun. Berdasarkan guideline dari UK, bronkiolitis adalah penyakit seasonal viral yang ditandai dengan adanya panas, pilek, batuk, dan mengi. Pada pemeriksaan fisis ditemukan inspiratory crackles dan/atau high pitched expiratory wheeze. Etiologi bronkiolitis antara lain adalah Respiratory Syncytial Virus (RSV) (tersering). Rhinovirus, Adenovirus, Parainfluenzae virus, Enterovirus, dan Influenzae virus. Bronkiolitis merupakan penyebab tersering perawatan rumah sakit pada anak usia 2-6 bulan dan sering terjadi misdiagnosis dengan asma.DiagnosisAnamnesis Sering terjadi pada anak berusia < 2 tahun. Sembilan puluh persen (90%) kasus yang membutuhkan perawatan di rumah sakit terjadi pada bayi berusia < 1 tahun. Insidensi tertinggi terjadi pada usia 3-6 bulan. Anak yang menderita bronkiolitis mengalami demam atau riwayat demam, namun jarang terjadi demam tinggi. Rhinorrhea, nasal discharge (pilek), sering timbul sebelum gejala lain seperti batuk, takipne, sesak napas, dan kesulitan makan. Batuk disertai gejala nasal adalah gejala yang pertama muncul pada bronkiolitis. Batuk kering dan mengi khas untuk bronkiolitis. Poor feeding. Banyak penderita bronkiolitis mempunyai kesulitan makan yang berhubungan dengan sesak napas, namun gejala tersebut bukan hal mendasar untuk diagnosis bronkiolitis. Bayi dengan bronkiolitis jarang tampak toksik. Bayi dengan tampilan toksik seperti mengantuk, letargis, gelisah, pucat, motling, dan takikardi membutuhkan penanganan segera.Pemeriksaan Fisis Napas cepat merupakan gejala utama pada lower respiratory tract infection (LRTI), terutama pada bronkiolitis dan pneumonia. Retraksi dinding dada (subkosta, interkosta, dan supraklavikula) sering terjadi pada penderita bronkiolitis. Bentuk dada tampak hiperinflasi dan keadaan tersebut membedakan bronkiolitis dari pneumonia. Fine inspiratory crackles pada seluruh lapangan paru sering ditemukan (tapi tidak selalu) pada penderita bronkiolitis. Di UK, crackles merupakan tanda utama bronkiolitis. Bayi dengan mengi tanpa crankles lebih sering dikelompakkan sebagai viral induced wheeze dibandingkan bronkiolitis. Di UK, high pitched expiratory wheeze merupakan gejala yang sering ditemukan pada bronkiolitis lebih ditekankan pada adanya mengi. Apnia dapat terjadi pada bronkiolitis, terutama pada usia yang sangat muda, bayi prematur, atau berat badan lahir rendah

Pemeriksaan Penunjang Saturasi oksigen Pulse oximetry harus dilakukan pada setiap anak yang datang kerumah sakit dengan bronkiolitis. Bayi dengan datu rasi okdigen 92% membutuhkan perawatan diruang intensif. Bayi dengan saturasi oksigen >94% pada udara ruangan dapat dipertimbangkan untuk dipulangkan. Analisis gas darah Umumnya untuk diindikasikan pada bronkiolitis. Pemeriksaan tersebut berguna untuk menilai bayi dengan distres napas berat dan kemungkinan mengalami gagal napas. Foto toraks Foto toraks dipertibangkan pada bayi dengan diagnosis meragukan atau penyakit atipikal. Foto toraks sebaiknya tidak dilakukan pada bonkiolitis yang tipikal. Foto toraks pada bronkiolitis yang ringan tidak memberikan informasi yang dapat memengaruhi pengobatan. Pemeriksaan virologi Rapid diagnosis infeksi virus pada saluran napas adalah cost effective karena mengurangi lama perawatan, penggunaan antibiotik, dan pemeriksaan mikrobiologi. Pemeriksaan bakteriologi Pemeriksaan bakteriologi secara rutin (darah dan urin) tidak diindikasikan pada penderita bronkiolitis bakteriologi tipikal. Pemeriksaan bakteriologi dari urin dipertimbangkan pada bayi berusia 92% dengan terapi oksigen Perburukan status pernapasan, ditandai dengan peningkatan distres napas dan/atau kelelahan. Apnea berulang.Faktor resiko bronkiolitis berat Usia Bayi usia muda dengan bronkiolitis mempunyai risiko lebih tinggi untuk mendapat perawatan di rumah sakit. Prematuritas Bayi lahir prematur kemungkinan menderita RSV-associated hospitalization lebih pada tinggi dari bayi cukup bulan. Kelainan jantung bawaan Chronic lumdisease of prematurity Orang tua perokok Jumlah saudara/berada ditempat penitipan Sosioekonomi rendah

Kepustakaan 1. Wohl, MEB. Bronchioliti. Dalam: Chernick V, Kendig EL, penyuting. Kendigs disorders of the respiratiry tract in childern. Ed ke-7. Philadelphia; WB Saunders Co; 2006. H. 423-40.2. Watt KD, Goodman Dm.Wheezing in infant: bronchiolitis. Dalam: behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB, Stanton BF, penyunting. Nelson texbook of pediatrics. Edisi ke-18.Philadelphia;WB Saunders Co; 2007.h. I773-773. Scottish intercollegiate guidelines network. Bronkiolitis in children a national clinical guideline [diakses tanggal 5 Juni 2009]. Edisi pertama. Edinburg. 2006. Diunduh dari: http://www.sign.ac.uk4. Ko HM, chu I. The evidence based management of bronkiolitis. J Pediatr Neonatology [internet]. 2009 [diakses tanggal 5 Juni 2009];10(1). Diunduh dari http://www.ispub.com/journal/the_internet_journal_of_pediatics_and_neonatology/volume_10_number_I_II/article/the-evidence-based-management-of-bronkiolitis.html