BAB III METODE PENELITIAN A.eprints.peradaban.ac.id/648/4/42115017_BAB III.pdf · 2016). Variabel...

12
41 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi kuantitatif. Jenis metode penelitian yang digunakan adalah survei analitik yang merupakan suatu penelitian untuk mengkaji hubungan antar variabel dalam penelitian (Riyanto, 2017). Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional, yaitu untuk mengetahui hubungan antara faktor risiko (independen) dengan faktor efek (dependent) (Riyanto,2017). Desain cross sectional ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan minum obat anti Tuberculosis Paru dan untuk mengetahui hubungan antara sikap dengan kepatuhan minum obat anti Tuberculosis Paru di RSUD Brebes. B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Brebes tepatnya dibagian poliklinik paru pada bulan Juli 2019. C. Variabel Penelitian Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang. Obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016).

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN A.eprints.peradaban.ac.id/648/4/42115017_BAB III.pdf · 2016). Variabel...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A.eprints.peradaban.ac.id/648/4/42115017_BAB III.pdf · 2016). Variabel terikat pada penelitian ini adalah kepatuhan minum obat anti Tuberculosis di RSUD

41

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan studi kuantitatif. Jenis metode penelitian

yang digunakan adalah survei analitik yang merupakan suatu penelitian

untuk mengkaji hubungan antar variabel dalam penelitian (Riyanto, 2017).

Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional, yaitu untuk

mengetahui hubungan antara faktor risiko (independen) dengan faktor efek

(dependent) (Riyanto,2017). Desain cross sectional ini untuk mengetahui

hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan minum obat anti

Tuberculosis Paru dan untuk mengetahui hubungan antara sikap dengan

kepatuhan minum obat anti Tuberculosis Paru di RSUD Brebes.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Brebes tepatnya dibagian

poliklinik paru pada bulan Juli 2019.

C. Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang. Obyek

atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2016).

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A.eprints.peradaban.ac.id/648/4/42115017_BAB III.pdf · 2016). Variabel terikat pada penelitian ini adalah kepatuhan minum obat anti Tuberculosis di RSUD

42

Riyanto ( 2017) menyatakan variabel adalah suatu sifat yang akan

diamati yang nilainya bervariasi antara satu objek ke objek lainnya dan

terukur. Variabel dalam penelitian meliputi:

1. Variabel bebas (Independent) merupakan variabel yang mempengaruhi

atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat

(dependent). Variabel bebas pada penelitian ini adalah pengetahuan

dan sikap penderita Tuberculosis paru.

2. Variabel terikat (Dependent) merupakan variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono,

2016). Variabel terikat pada penelitian ini adalah kepatuhan minum

obat anti Tuberculosis di RSUD Brebes.

D. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi operasional

No Variabel Definisi Operasional Cara ukur Skala

1. Pengetahuan Gambaran pemahaman

responden tentang

penyakit Tuberculosis

Paru (Dewi, 2011)

Kuesioner Ordinal

2. Sikap Tanggapan responden

terhadap Tuberculosis

Paru dan pengobatan

Tuberculosis paru

(Maesaroh, 2009)

Kuesioner Ordinal

3. Kepatuhan Perilaku penderita

Tuberculosis paru dalam

hal keteraturan minum

obat (Maesaroh, 2009)

Kuesioner Nominal

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A.eprints.peradaban.ac.id/648/4/42115017_BAB III.pdf · 2016). Variabel terikat pada penelitian ini adalah kepatuhan minum obat anti Tuberculosis di RSUD

43

E. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

subjek/objek yang akan diteliti yang mempunyai kuantitas dan

karakteristik tertentu (Ulfah, 2013). Subjek penelitian yang dipilih

adalah semua populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria

eksklusi. Populasi dalam penelitian ini adalah 92 penderita

Tuberculosis paru pada triwulan pertama tahun 2019 yang sedang

menjalani pengobatan di RSUD Brebes.

b. Sampel

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang dapat

mewakili atau representatif populasi (Riyanto, 2017). Sampel dalam

penelitian ini adalah Penderita Tuberculosis yang sedang menjalani

pengobatan di RSUD Brebes. Sampel yang digunakan dalam

penelitian ini harus memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

Kriteria inklusi merupakan karakteristik umum dari subjek

penelitian yang layak dijadikan responden (Riyanto, 2017). Kriteria

inklusi pada penelitian ini adalah :

1. Penderita Tuberculosis Paru

2. Usia diatas 15 tahun

3. Bersedia menjadi responden

Kriteria eksklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian tidak

dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel

penelitian (Prabowo,2012). Hal ini dikarenakan adanya hambatan

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A.eprints.peradaban.ac.id/648/4/42115017_BAB III.pdf · 2016). Variabel terikat pada penelitian ini adalah kepatuhan minum obat anti Tuberculosis di RSUD

44

etika, subjek menolak dijadikan responden atau berada pada keadaan

yang tidak memungkinkan dilaksanakan penelitian (Riyanto, 2017).

Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah :

1. Wanita hamil atau menyusui

2. Adanya penyakit penyerta

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan

berdasarkan teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah

teknik penentuan sampel dimana peneliti memilih responden

berdasarkan pertimbangan subjektifnya, bahwa responden tersebut

dapat memberikan informasi yang memadai untuk menjawab

pertanyaan penelitian (Rezki, 2017). Pengambilan sampel secara

purposive didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat

oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat populasi yang sudah

diketahui sebelumnya (Notoatmodjo, 2012).

Menurut (Riswanto, 2013) rumus yang digunakan untuk

menghitung besar sampel yang digunakan dalam penelitian adalah :

𝑛 =N

1 + Ne2

Keterangan:

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang dapat ditolerir 5%.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A.eprints.peradaban.ac.id/648/4/42115017_BAB III.pdf · 2016). Variabel terikat pada penelitian ini adalah kepatuhan minum obat anti Tuberculosis di RSUD

45

Taraf signifikansi atau taraf keberartian adalah pedoman tentang

besar kecilnya kesediaan peneliti untuk membuat keputusan/mendapat

resiko dalam membuat kekeliruan (). Penelitian ini menggunakan taraf

signifikansi 5% atau 0,05. Dalam penelitian sosial terdapat dua nilai

yang lazim digunakan, yakni = 0,05 dan = 0,01. Makin tinggi

resiko dari kesalahan yang akan dibuat, makin rendah/kecil taraf

signifikansi yang akan digunakan (Kadir, 2010).

Perhitungan sampel menggunakan rumus Slovin tersebut diatas

adalah sebagai berikut:

𝑛 =N

1 + Ne2

𝑛 =92

1 + 92. (0,05)2

= 74 responden

Berdasarkan perhitungan di atas banyaknya responden yang

dijadikan sampel sebanyak 74 responden.

F. Sumber Data Penelitian

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang dikumpulkan dan diperoleh

secara langsung dilapangan oleh orang yang melakukan penelitian

(Riswanto, 2013). Data primer pada penelitian ini diperoleh melalui

kuesioner, mengenai pengetahuan penyakit Tuberculosis Paru, Sikap

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A.eprints.peradaban.ac.id/648/4/42115017_BAB III.pdf · 2016). Variabel terikat pada penelitian ini adalah kepatuhan minum obat anti Tuberculosis di RSUD

46

responden terhadap penyakit Tuberculosis Paru, dan kepatuhan minum

obat anti Tuberculosis Paru.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak

langsung (Riswanto, 2013). Data sekunder pada penelitian ini

diperoleh dari data poliklinik paru RSUD Brebes.

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk

pengumpulan data. Instrumen adalah perangkat yang digunakan untuk

mengungkap data. Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini berupa kuesioner. Kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2016).

Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan informasi tentang

hubungan pengetahuan dan sikap penderita Tuberculosis paru pada

kepatuhan minum obat anti Tuberculosis.

Skala pengukuran yang digunakan dalam kuesioner penelitian

adalah skala Likert, yang digunakan untuk mengukur pengetahuan dan

sikap responden. Menurut Sugiyono (2016) Dengan skala Likert, maka

variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A.eprints.peradaban.ac.id/648/4/42115017_BAB III.pdf · 2016). Variabel terikat pada penelitian ini adalah kepatuhan minum obat anti Tuberculosis di RSUD

47

mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang

berupa kata-kata sebagai berikut:

a. SS = Sangat Setuju diberi skor 5

b. S = Setuju diberi skor 4

c. RG = Ragu-ragu diberi skor 3

d. TS = Tidak setuju diberi skor 2

e. STS = Sangat tidak setuju diberi skor 1

Skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur kepatuhan

minum obat anti Tuberculosis Paru adalah skala Guttman. Skala

Guttman merupakan skala yang menginginkan tipe jawaban tegas,

jawaban benar-salah, ya-tidak, pernah-tidak pernah dan seterusnya.

Jawaban diberi skor tertinggi satu dan terendah nol. Untuk jawaban Ya

diberi skor 1 dan Tidak diberi skor 0 (Riyanto, 2017).

2. Dokumentasi

Teknik dokumentasi atau dokumenter merupakan mencari data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku,

surat kabar, majalah, notulen rapat, dan agenda (Arikunto, 2014).

Dokumen adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu, untuk

memperkuat kredibel penelitian yang telah dilakukan dengan bukti

berupa foto-foto, karya tulis akademik serta menumbuhkan seni yang

telah ada dengan menggambarkan sesuai dengan yang ada di lapangan

(Sugiyono, 2012).

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A.eprints.peradaban.ac.id/648/4/42115017_BAB III.pdf · 2016). Variabel terikat pada penelitian ini adalah kepatuhan minum obat anti Tuberculosis di RSUD

48

H. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan adalah menggunakan program

Statistical Program for Science (SPSS 16) for windows. Data yang telah

diolah kemudian dianalisa menggunakan beberapa metode sebagai berikut:

1. Uji Instrumen Penelitian

a. Uji Validitas

Validitas merupakan ketepatan atau kecermatan

pengukuran. Validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat

ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Fauziyah, 2010).

Suatu tes dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat

tersebut menjalankan fungsi ukur secara tepat atau memberikan

hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya penelitian

tersebut (Matondang, 2009).

Metode uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini

dengan koefisien korelasi product moment, dengan cara

mengkorelasikan antara masing-masing butir item pertanyaan

dengan skor totalnya dengan rumus berikut:

𝑟𝑥𝑦 = 𝑁 (∑𝑥𝑦) − (∑𝑥). (∑𝑦)

√{𝑛. ∑𝑥2 − ∑𝑥)2}. {𝑛. ∑𝑦2 − (∑𝑦)2}

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara X dan Y

X = Pengetahuan dan sikap penderita

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A.eprints.peradaban.ac.id/648/4/42115017_BAB III.pdf · 2016). Variabel terikat pada penelitian ini adalah kepatuhan minum obat anti Tuberculosis di RSUD

49

Y = Kepatuhan minum obat

∑xy = Jumlah perkalian dari masing-masing item dengan jumlah

skor total (X dan Y)

∑x = Jumlah seluruh skor X

∑y = Jumlah seluruh skor Y

N = Banyaknya individu

Uji validitas penelitian ini menggunakan taraf signifikasi

5% (0,05). Jadi, kriteria dalam uji validitas penelitian ini sebagai

berikut: Instrumen valid, Jika rhitung > rtabel, maka pertanyaan

dinyatakan valid atau sebaliknya (Riyanto, 2017).

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana

suatu alat pengukur dapat dipercaya atau di andalkan. Hal Ini

menunjukan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten

apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala

yang sama, menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo,

2012). Suatu pertanyaan dikatakan reliabel jika jawaban seseorang

terhadap pertanyaan konsisten atau stabil. Teknik uji reabilitas

yang digunakan adalah menggunakan uji Cronbach’s Alpha. Bila

nilai Cronbach’s Alpha ≥ konstanta (0,6), maka pertanyaan

dikatakan reliabel (Riyanto, 2017).

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A.eprints.peradaban.ac.id/648/4/42115017_BAB III.pdf · 2016). Variabel terikat pada penelitian ini adalah kepatuhan minum obat anti Tuberculosis di RSUD

50

2. Pengujian Hipotesis

a. Uji Normalitas

Sugiyono (2016) menjelaskan bahwa hipotesis yang telah

dirumuskan akan diuji dengan statistik parametrik. Penggunaan

statistik Parametris mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang

akan dianalisis harus harus berdistribusi normal. Oleh karena itu

sebelum pengujian hipotesis dilakukan, maka terlebih dulu akan

dilakukan pengujian normalitas data. Uji normalitas yang digunakan

dalam penelitian ini adalah uji Kolmogorov-Smirnov, yaitu uji

normalitas menggunakan fungsi kumulatif (Suliyanto, 2011).

Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas yakni :

jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data terdistribusi

normal. Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka

data tersebut tidak terdistribusi normal. (Samsudin, 2010).

b. Uji Linieritas

Uji linieritas adalah suatu prosedur yang digunakan untuk

mengetahui status linier atau tidaknya distribusi data penelitian

(Cahyaningtyas, 2015). Uji linieritas dilakukan untuk membuktikan

apakah masing-masing variabel yang digunakan sudah benar atau

tidak. Data yang baik seharusnya memiliki hubungan linier antara

variabel independen dengan variabel dependen (Lauvira et al, 2012).

Uji linieritas yang digunakan menggunakan uji compare means.

Analisis means adalah alat analisis untuk menggambarkan statistik

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A.eprints.peradaban.ac.id/648/4/42115017_BAB III.pdf · 2016). Variabel terikat pada penelitian ini adalah kepatuhan minum obat anti Tuberculosis di RSUD

51

data pada variabel berkelompok seperti rata-rata, standar deviasi, sum,

minimum, maksimum, dan analisis statistik lainnya, serta untuk

menampilkan ANOVA dan menguji linieritas antara variabel

dependen dan independent (Machali, 2015).

Taraf signifikansi (α) yang digunakan sebesar 0,05%,

dengan dasar pengambilan keputusan jika signifikansi yang diperoleh

> α dan Fhitung < Ftabel maka terdapat hubungan yang linier antara

variabel bebas dengan variabel terikat dan sebaliknya (Sugiyono,

2014)

c. Uji Korelasi Product Moment

Korelasi pearson atau lazim disebut Product Moment adalah

alat uji statistik parametrik yang digunakan untuk menguji hubungan

dua sampel acak, homogen dan berdistribusi normal (Riadi, 2016).

Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap

kepatuhan minum obat anti Tuberculosis paru di RSUD Brebes,

peneliti menggunakan teknik analisis statistika Korelasi Product

Moment, dengan bantuan SPSS. Adapun hipotesis statistik pada

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Ha : terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan

variabel kepatuhan

Ho : tidak terdapat ada hubungan yang signifikan antara variabel X

dengan variabel Y

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A.eprints.peradaban.ac.id/648/4/42115017_BAB III.pdf · 2016). Variabel terikat pada penelitian ini adalah kepatuhan minum obat anti Tuberculosis di RSUD

52

Jika signifikansi < 0,05, hubungan kedua variabel signifikan dan

sebaliknya. Jika probabilitas atau signifikansi < 0,05, Ho ditolak dan

Ha diterima. Jika probabilitas atau signifikansi > 0,05, Ho diterima dan

Ha ditolak ( Machali, 2015).

d. Uji Korelasi Ganda (Multiple Correlate)

Uji korelasi ganda adalah suatu nilai yang memberikan kuatnya

pengaruh atau hubungan dua variabel lebih secara bersama-sama

dengan variabel lain (Riduwan, 2014). Adapun hipotesis statistik pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Ho : tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap penderita

pada kepatuhan minum obat anti tuberculosis paru di RSUD Brebes

Ha : ada hubungan antara pengetahuan dan sikap penderita pada

kepatuhan minum obat anti tuberculosis paru di RSUD Brebes

Dengan kriteria pengambilan keputusan: Ho diterima jika nilai Signifikan

≥ 0,05, Ho ditolak jika nilai Signifikan < 0,05.

Menurut Sugiyono (2016), untuk mengetahui besarnya hubungan

antara variabel independen dan dependen, di bawah ini adalah tabel

interpretasi koefisien korelasi tersebut.

Tabel 3.1 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199

0,20 – 0,399

0,40 – 0,599

0,60 – 0,799

0,80 – 1,000

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Kuat

Sangat kuat

Sumber : Sugiyono, 2016