Obat Tuberculosis

32
ASMA

description

w

Transcript of Obat Tuberculosis

Page 1: Obat Tuberculosis

ASMA

Page 2: Obat Tuberculosis

ASMA

Asma bronkial adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah baik secara spontan maupun hasil dari pengobatan (Rengganis, 2008).

Tanda dan Gejala (Patel, 2008) :

⁻ Dispneu (sesak nafas)

⁻ Batuk

⁻ Mengi

⁻ Memburuk saat malam hari (nocturnal)

⁻ Laju respirasi ≥25x per menit

⁻ Denyut jantung ≥110x per menit

⁻ PEFR (peak expiratory forced volume) ≤50% nilai prediksi

Page 3: Obat Tuberculosis

Patogenesis

Page 4: Obat Tuberculosis
Page 5: Obat Tuberculosis

Gambar 1.4 Penatalaksanaan Berdasarkan Derajat Asma (GINA, 2009).

Page 6: Obat Tuberculosis
Page 7: Obat Tuberculosis

Cromolyn & Nedocromil

Efektif hy sebagai profilaksis,tidak berefek pd bronchospasm

Sulit diabsorpsi via oral → BSO inhalasi aerosol,nasal spray (untuk rinitis)

Cara kerja : menghambat aktivasi seluler dg mengubah fungsi chloride channel → mencegah degranulasi sel mast

ESO : minimal,terlokalisir (iritasi,batuk,mulut kering)

Banyak digunakan pada anak-anak

Page 8: Obat Tuberculosis

Methylxanthines

Cara kerja : menghambat phosphodiesterases → ↓ metab cAMP → bronkodilator

ESO terkait akumulasi cAMP :

a. SSP ; nervousness and tremor

b. Cardiovascular : inotropik dan kronotropik positif

c. GI: sekresi asam lambung dan enzim pencernaan ↑

d. Renal: diuretik lemah

Absorpsi oral baik, Metabolisme di hepar

Toksisitas tgt kadar plasma → perlu observasi ketat Toksisitas (+) → > 20 mg/L,kejang > 40 mg/L

Pertahankan pada range therapy 5-20 mg/L untuk theophylline

Clearance bervariasi : ↑ enzim hepar o rokok/perubahan diet

Teofilin dapat dengan cara injeksi dalam bentuk aminofilin i.v lambat

Aminofilin untuk serangan asma berat yang tidak berespon cepat dengan agonis β2 nebuliser

Page 9: Obat Tuberculosis

Sympathomimetic Agents

Cara kerja : ↑ kadar cAMP → bronkodilatasi

Efek lain :menghambat kebocoran mikrovaskular,↑ mukosiliari untuk mengeluarkan sekret

ß2 agonis selektif lebih disukai krn tidak ada efek kronotropik dan inotropik

Preparat : albuterol, metoproterenol, terbutaline, salmeterol

Preparat ß1 agonis non selektif : epinephrine, ephedrine, isoproterenol

Lebih disukai dalam bentuk inhalasi

Untuk asma akut sering digunakan short acting albuterol, terbutaline, and fenoterol

Salmeterol : long acting → 12 jam krn kelarutan dlm lemak tinggi, Salmeterol biasa dikombinasi dg kortikosteroid

ESO : tachyphylaxis

Page 10: Obat Tuberculosis

Muscarinic Antagonists

Cara kerja : menghambat asetilkolin (eferen n. vagus) pada reseptor muskarinik → bronkodilator

atropine tidak digunakan krn efek sampingnya

ipratopium bromide : absorpsi oral buruk → inhalasi → ESO min

Lebih sering digunakan pada COPD

Page 11: Obat Tuberculosis

Corticosteroids

Cara kerja : antiinflamasi →menghambat produksi sitokin → ↓ hiperesponsif sal nafas Tidak memperbaiki bronkospasm

Absorpsi oral dan lokal (inhalasi) baik

ESO : adrenal suppression

Terapi oral dibatasi hy 7-10 hari

Tappering off untuk cegah rebound phenomena

Sediaan Inhalasi : penggunaan kronik/profilaksis ESO : oropharyngeal candidiasis

Preparat : beclomethasone, triamcinolone, fluticasone

Page 12: Obat Tuberculosis

Leukotriene Pathway Inhibitors

Leukotrienes (LTC4 dan LTD4) terlibat dalam respon inflamasi

Disintesis dari arachidonic acid via 5-lipoxygenase dan terikat dg reseptor

Cara kerja :

a. 5-lipoxygenase inhibitors : zileuton, zafirlukast (sediaan oral)

b. Mencegah ikatan leukotrien dg reseptor : montelukast

Page 13: Obat Tuberculosis

OBAT TUBERCULOSIS

Page 14: Obat Tuberculosis

DEFINISI

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberkulosis). Sebagian besar kuman TB menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya.

Page 15: Obat Tuberculosis

PRINSIP PENGOBATAN OAT harus diberikan dalam bentuk kombinasi

beberapa jenis obat Harus dilakukan pengawasan langsung oleh PMO Pengobatan dilakukan dalam dua tahap ; intensif dan

lanjutan

Page 16: Obat Tuberculosis

Tahap Intensif : diberikan setiap hari

Konversi sputum dg cepat (bakterisidal)

Menghilangkan keluhan

Cegah efek penyakit lebih lanjut

Cegah resistensi

Page 17: Obat Tuberculosis

TAHAP LANJUTAN : diberikan intermiten

Hilangkan BTA yg tersisa (efek sterilisasi)

Mencegah kekambuhan (relaps)

Page 18: Obat Tuberculosis

Obat sisipan (RHZE) diberikan jika pada akhir pengobatan fase intensif namun BTA masih +. Akhir fase intensif kategori I dan III yaitu seminggu sebelum akhir bulan ke-2. Kategori II sebelum akhir bulan ke-3.

Page 19: Obat Tuberculosis

Kategori-1 ( 2RHZE / 4R3H3 )

Penderita baru BTA (+) Penderita baru BTA (-), Ro (+) Penderita baru ekstra paru berat

Page 20: Obat Tuberculosis

Kategori-2 (2HRZES / 1HRZE / 5H3R3E3)

Bagi penderita BTA (+) yang sudah pernah minum OAT > 1 bulan , kemudian :

* Kambuh (relaps)

* Gagal (failure)

* Defaulter dengan BTA (+)

Page 21: Obat Tuberculosis

Kategori-3 (2HRZ/4H3R3)

Penderita baru BTA (-), Ro (+) sakit ringan

TB ekstra paru sakit ringan (KGB, pleuritis unilateral, kulit,

tulang, sendi, kel. adrenal )

Page 22: Obat Tuberculosis

Rifampisin (R) (Bakterisidal)Mekanisme:

Rifampisin manghambat DNA dependent RNA polymerase bakteri basil sehingga menghambat sintesis RNA. Resisten dapat terjadi ketika bakteri merubah struktur enzimnya sehingga obat tidak efektif lagi.

ESO :

(Ringan) Sindroma flu, Sindroma GIT, dan Sindroma kulit ;

(Berat) Drugs induced hepatitis / ikterik, purpura, anemia haemolitik akut atau kronis serta gagal ginjal ;

(TidakBerbahaya) Rifampisin dapat menyebabkan warna merah pada air seni, keringat, air mata, air liur. Warna merah tersebut terjadi karena proses metabolism obat

Page 23: Obat Tuberculosis

ISONIAZID (bakteriosidal/bakteriostatik) Mekanisme :

Menghambat biosentesis asam micolat bagian dari dinding sel menghilangkan sifat tahan asam. Resisten biasanya terjadi karena kegagalan obat untuk melakukan penetrasi atau adanya mutasi enzim katalase peroksidase ESO

(Ringan)Tanda-tanda keracunan pada syaraf tepi, kesemutan (peripheral neuritis), rasa terbakar di kaki dan nyeri otot. Kelainan lain ialah menyerupai defisiensi piridoksin (syndrom pellagra).

(Berat) drugs induced hepatitis/ikterik

Page 24: Obat Tuberculosis

Pirazinamid (Z) Mekanisme:

Pirazinamid diubah menjadi asam pirazinoat (bentukaktif) oleh pirazinamida semikobakterium. Asam pirazinoat menghambat asam lemak mikroba yang digunakan untuk biosintesis asam micolat.

ESO :Hepatitis, nyeri sendi ,arthritis gout, reaksi demam, mual, kemerahan dan reaksi kulit yang lain .

Page 25: Obat Tuberculosis

Ethambutol (E)

Mekanisme :

Menghambat arabinosiltransferase yang berguna untuk biosintesis dinding sel, karena itu obat ini hanya aktif terhadap sel yang bertumbuh

ESO:

Neuritisretrobulbar, kehilangan daya visual sehingga sulit membedakan warna merah dan hijau

Page 26: Obat Tuberculosis

Streptomisin (S) (Bakteriosidal dan Bakteriostatik)

Mekanisme Obat:Menghambat sintesis protein sehingga menghambat pertumbuhan kuman.

ESO :Kerusakan syaraf kedelapan yang berkaitan dengan keseimbangan dan pendengaran.

tinitus, pusing dan kehilangan keseimbangan.

Page 27: Obat Tuberculosis

Obat Pernafasan Lain

Page 28: Obat Tuberculosis

Anti Histamin

Mekanisme : bekerja melawan histamin untuk menduduki reseptornya

Digunakan sebagai : pereda alergi, rhinitis, konjungtivitis, dll

Antihistamin dibagi menjadi antagonis reseptor H1, H2, H3 dan H4.

Golongan yang sering digunakan dalam penyakit pernafasan adalah golongan antagonis reseptor H1.

Generasi pertama : dimenhidrinat, difenhidramin, klorfeniramin

Generasi kedua : loratadin, cetirizine

Page 29: Obat Tuberculosis

Dekongestan

Mengurangi pembengkakan serta meningkatkan drainase jalan nafas, yang biasa diakibatkan oleh common cold, hay fever, sinusitis, dan alergi pernafasan lain.

Dekongestan simpatomimetik efek vasokonstriksi pembuluh darah pada membran nasal menurunkan edema pada saluran nasal

Contoh : pseudoephedrine, oxymetazoline, dan phenylephrine

Page 30: Obat Tuberculosis

Antitusif

Menekan pusat batuk yang terdapat di medulla, sehingga disebut juga centrally acting drugs. Namun, adapula antitusif yang bekerja di perifer, yang menekan reseptor batuk di saluran nafas, seperti benzonate.

Antitusif yg bekerja di sentra Narkotik : morfin, kodein

Non narkotik : dekstrometorfan, noskapin

Page 31: Obat Tuberculosis

Mukolitik dan Ekspektoran

Ekspektoran berfungsi untuk memperbanyak produksi dahak (yang encer) mengurangi kekentalannya mempermudah pengeluaran dengan batuk. Ex :Gliseril Guaiacolate

Mukolitik : melarutkan dan mengencerkan dahak yg kental (menguraikan mukus) sehingga lebih mudah dikeluarkan melalui batuk. Ex : Ambroxol

Page 32: Obat Tuberculosis

Terima Kasih